BAB I PENDAHULUAN A. SEJARAH Istilah akuntansi sebagai suatu seni yang mendasarkan pada logika matematik yang sekarang dikenal sebagai “pembukuan berpasangan” (double-entry bookkeeping) ditemukan pada tahun 1495 oleh Luca Pacioli yang juga dikenal sebagai Friar (Romo) Luca dal Borgo. Beliau menerbitkan buku tentang “pembukuan” di Venice. Sedangkan buku berbahasa Inggris pertama tentang “pembukuan” diketahui dipublikasikan di London oleh John Gouge atau Gough pada tahun 1543. Pada awal abad ke 18, jasa dari akuntan yang berpusat di London telah digunakan selama suatu penyelidikan seorang direktur South Sea Company, yang tengah memperdagangkan bursa perusahaan tersebut. Selama penyelidikan ini, akuntan menguji sedikitnya dua buku perusahaan para. Laporannya diuraikan dalam buku Sawbridge and Company, oleh Charles Snell, Writing Master and Accountant in Foster Lane, London. Amerika Serikat berhutang konsep tujuan Akuntan Publik terdaftar pada Inggris yang telah memiiki Chartered Accountant di abad ke 19. B. DEFINISI AKUNTANSI Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai “bahasa bisnis”. Sedangkan statements of accounting principles board no 4 thn (1970) memberikan pengertian akuntansi sebagai kegiatan penyediaan jasa, fungsinya adalah memyediakan informasi kuntitafif tentang unit-unit usaha ekonomik, terutama yang bersifat keuangan, yang diperkirakan bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomik. Pengertian akuntansi menurut American Accounting Association adalah “Accounting as the process identifiying, measuring, and communicating economic information to permit informed judgements and decisions by users of the information”. Sedangkan definisi akuntansi menurut AICPA: “Accounting is the art of recording, classifying, and summarizing in a significant manner and in terms of money, transaction and events which are in part at least, of a financial character, and interpreting the results thereof”. C. TUJUAN AKUNTANSI Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi entitas atau badan usaha kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi tersebut. Pihak-pihak yang membutuhkan informasi ekonomi tersebut terdiri terdiri atas pihak internal maupun pihak eksternal. Bagi pihak internal terutama pihak manajemen membutuhkan informasi tersebut untuk dimanfaatkan sebagai perencanaan, pengendalian dan evaluasi aktivitas usaha yang dilaksanakan. Sedangkan dari sisi pengguna eksternal dapat dibagi menjadi dua pihak yaitu: 1. Pihak investor dan kreditur berkaitan investasi yang telah diinvestkan di perusahaan tersebut dan untuk kreditur berkaitan dengan pinjaman yang dilakukan oleh perusahaan. 2. Pihak yang tidak berkepentingan langsung terhadap informasi ak untansi, seperti analis ekonomi, serikat pekerja dan pemerintah. D. FUNGSI AKUNTANSI Setiap sistem utama akuntansi akan melaksanakan lima fungsi utamanya yaitu: 1. Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan transaksi perusahaan 2. Memproses data menjadi informasi yang berguna pihak manajemen. 3. Memanajemen data-data yang ada kedalam kelompok-kelompok yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. 4. Mengendalikan kontrol data yang cukup sehingga aset dari suatu organisasi atau perusahaan terjaga. E. KONSEP DASAR AKUNTANSI Konsep dasar akuntansi dibagi tujuh, yaitu: 1. Entitas Akuntansi (Accounting Entity), dalam konsep pertama ini entitas merupakan satu kesatuan usaha yang terpisah dan berdiri sendiri di luar entitas ekonomi lain. 2. Kesinambungan (Going Concern), konsep ini mengasumsikan perusahaan akan terus berlanjut dan bukan untuk dijual. 3. Periode Akuntansi (Accounting Period). Pada umumnya periode akuntansi yang digunakan oleh perusahaan untuk membuat laporan keuangan terdiri dari 12 bulan atau 1 periode akuntasi. 4. Objektif (Objective). Pencatatan atas transaksi keuangan harus didasarkan pada dokumen asli. 5. Pengukuran dalam satuan uang (Monetary Measurement Unit). Dalam konsep ini, pengungkapan dan penuangan transaksi harus dinyatakan dalam satuan mata uang. 6. Harga Perolehan (Historical Cost). Pencatatan dan pelaporan asset berdasarkan harga perolehan atau harga belinya karena lebih objektif. 7. Penandingan Biaya dengan Pendapatan. Dalam konsep ini menekankan perlunya menghubungkan biaya dengan pendapatan yang diakui pada periode yang sama. F. PRINSIP AKUNTANSI Dalam “Prinssip Akuntansi Indonesia” yang disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia disebutkan maksud laporan akuntansi antara lain : (telah diperbaharui dengan Standar Akuntansi Keuangan namun prinsip dasarnya adalah sama). Perusahaan terpisah dengan pemilik dan perusahaan lainnya, maksudnya akuntansi membedakan asset yang menjadi asset perusahaan dan asset milik pribadi pemilik. Memenuhi keperluan, yaitu informasi yang dihasilkan akuntansi mempunyai tujua n yang jelas. Tidak asal dibuat. Hal ini menyebabkan sistem akuntansi suatu perusahaan tidak sama dengan sistem akuntansi perusahaan lainnya, karena setiap perusahaan mempunyai kebutuhan berbeda sesuai dengan pengaruh lingkungannya. Memberikan informasi keuangan secara kwantitatif mengenai perusahaan tertentu agar pemakai/manajemen dapat mengambil keputusan ekonomi Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya sehingga membantu pemakai/manajemen dalam menaksir kemampuan perusahaan memperoleh laba. Menyajikan informasi mengenai perubahan-perubahan harta dan kewajiban serta informasi lainnya yang diperlukan. 1. Bermutu 2. Relevan 3. Jelas dan dapat dimengerti 4. Dapat diuji 5. Dapat dibandingkan 6. Lengkap 7. Netral G. SIKLUS AKUNTANSI BUKTI TRANSAKSI JURNAL BUKU BESAR NERACA SALDO JURNAL PENYESUAIAN NERACA SALDO SETELAH PENESUAIAN LAPORAN KEUANGAN JURNAL PENUTUP Penjabaran siklus akuntansi sebagai berikut: 1. Pencatatan Data ke dalam dokumen sumber/bukti transaksi. 2. Penjurnalan, yaitu menganalisis dan mencatat transaksi dalam jurnal (buku harian) 3. Melakukan posting ke Buku Besar yaitu memindahkan debet dan kredit dari jurnal ke akun buku besar. 4. Penyusunan Neraca Saldo yaitu menyiapkan Neraca Saldo unttuk mengecek keseimbangan buku besar. 5. Membuat ayat jurnal penyesuaian dan memasukkan jumlahya pada Neraca Saldo. 6. Penyusunan Laporan Keuangan yaitu Laporan Rugi Laba, Laporaan Perubahan Modal dan neraca 7. Membuat ayat-ayat penutup yaitu menjurnal dan memindahbukukan ayat-ayat penutup.