bab ii: studi pustaka - Perpustakaan Universitas Mercu Buana

advertisement
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Integrasi Stasiun Pasar Senen
Dengan Konsep TOD (Transit Oriented Development)
BAB II: STUDI PUSTAKA
2.1. PemahamanTerhadap Kerangka Acuan Kerja
Berdasarkan KAK yang telah diberikan sebagai pedoman awal dalam
perencanaan dan perancangan terminal terpadu telah membahas secara spesifik
mengenai data luas wilayah, dengan luas lahan seluas + 20.000 m²/ 2 Ha dengan
Koefisien Dasar Bangunan: 60% Koefisien Lantai Bangunan: 6, GSB: 5,5 m². Maka
luas lantai dasar adalah 60 %x 20000 = 120.000m².
Gambar 1: Site Stasiun Senen
Sumber : Google map
Survey dilakukan untuk mengamati site lokasi, melihat kondisi lahan serta
lingkungan sekitar secara langsung maka telah terlihat apa yang menjadi bagian
penting dan menjadi bagian pertimbangan utama dalam perencanaan dan
perancangan stasiun terpadu, yang menjadi fokus utama dalam perencanaan dan
perancangan stasiun terpadu pasar senen ini adalah yaitu integrasi antara satu
bangunan dengan bangunan lainnya dengan memperhatikan sirkulasi yang ada. Agar
pengguna layanan masyarakat ini dapat merasakan kemudahan, kenyamanan dan
keamanan. Oleh sebab itu sirkulasi harus menjadi fokus perhatian utama.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 12
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Integrasi Stasiun Pasar Senen
Dengan Konsep TOD (Transit Oriented Development)
Selain hal sirkulasi, hal yang harus benar-benar menjadi pertimbangan dalam
perancangan adalah fasilitas-fasilitas yang ada di dalamnya, yang harus mendukung
kegiatan pada kawasan tersebut, sehingga konsep TOD dapat berjalan dengan baik.
2.2. Tinjauan Stasiun
Dicakup dari wikipedia, stasiun kereta api adalah menaikkan dan menurunkan
penumpang yang menggunakan jasa transportasi kereta api. Selain stasiun, pada
masa lalu dikenal juga dengan halte kereta api yang memiliki fungsi nyaris sama
dengan stasiun kereta api. Untuk daerah/kota yang baru dibangun mungkin stasiun
portable dapat dipergunakan sebagai halte kereta. Keintegrasian pada stasiun terpadu
interchange berupa penggunaan akses oleh beberapa titik transit moda transportasi
yang berbeda karena lokasi yang saling berdekatan, dimana terdapat suatu
penghubung yang berupa koridor. Keterpaduan akses antara stasiun dengan terminal
bus pasar senen, dan angkutan umum lainnya, juga bangunan komersil lainnya
berupa keterpaduan aksesibilitas.
Menurut UU no 23 thn 2007 tentang perkereta apian, stasiun kereta api untuk
keperluan naik turun penumpang sekurang-kurangnya dilengkapi dengan fasilitas
keselamatan, keamanan, kenyamanan, naik turun penumpang, penyandang cacat,
kesehatan dan fasilitas umum.
2.3. Tinjauan TOD (Transit Oriented Development)
Menurut wikibook Indonesia Transit oriented development atau disingkat
menjadi TOD merupakan salah satu pendekatan pengembangan kota yang
mengadopsi tata ruang campuran dan maksimalisasi penggunaan angkutan massal
seperti Busway/BRT, Kereta api kota (MRT), Kereta api ringan (LRT), serta dilengkapi
jaringan pejalan kaki/sepeda. Dengan demikian perjalanan/trip akan didominasi
dengan menggunakan angkutan umum yang terhubungkan langsung dengan tujuan
perjalanan. Tempat perhentian angkutan umum mempunyai kepadatan yang relatif
tinggi dan biasanya dilengkapi dengan fasilitas parkir, khususnya parkir sepeda.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 13
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Integrasi Stasiun Pasar Senen
Dengan Konsep TOD (Transit Oriented Development)
2.3.1. Kaitan TOD Dengan Angkutan Massal
TOD harus ditempatkan:

Pada jaringan utama angkutan massal

Pada koridor jaringan bus/ BRT dengan frekuensi tinggi

Pada jaringan penempatan bus yang waktu tempuhnya kurang dari 10 menit
dari jaringan utama angkutan massal.
Kalau persyaratan diatas tidak dipenuhi oleh suatu kawasan maka perlu diambil
langkah untuk menghubungkan dengan angkutan massal, disamping itu yang juga
perlu menjadi pertimbangan adalah frekuensi angkutan umum yang tinggi.
2.3.2. Ciri Tata Ruang TOD
Ada beberapa ciri tata ruang campuran yang bisa dicapai dengan mudah cukup
berjalan kaki atau bersepeda. Beberapa ciri penting yang akan terjadi dalam
pengembangan TOD yaitu:

Penggunaan ruang campuran yang terdiri dari pemukiman, perkantoran, serta
fasilitas pendukung,

Kepadatan penduduk yang tinggi yang ditandai dengan bangunan apartemen,
condominium

Tersedia fasilitas perbelanjaan

Fasilitas kesehatan,

Fasilitas pendidikan

Fasilitas hiburan

Fasilitas olahraga

Fasilitas Perbankan
Menurut Widayanti, Rina (2013) Dalam satu pengembangan kawasan TOD
terdapat beberapa variabel yang harus ada dalam kawasan, yaitu:
1. Kawasan Pusat Komersial
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 14
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Integrasi Stasiun Pasar Senen
Dengan Konsep TOD (Transit Oriented Development)
Fungsi komersial pada konsep TOD merupakan bagian inti dari kawasan yang
diintegrasikan dengan fungsi transit. Terintegrasinya fungsi transit dan core comercial
di kawasan akan dapat menarik orang-orang untuk datang ke kawasan dan
menggunakan jasa transit menuju kawasan. Perletakan core comercial yang akan
diciptakan harus tetap memperhatikan keseimbangan akan kenyamanan, visibilitas
dan aksesibilitas dari pejalan kaki dan kendaraan.
2.
Area Hunian
Kawasan TOD juga harus dapat memfasilitasi fungsi hunian di sekitarnya. Bangunan
yang cocok untuk satu kawasan TOD yang berada di kawasan perkotaan adalah
bangunan apartemen mengingat tingginya intensitas di satu kawasan perkotaan.
3. Taman, Plasa dan Bangunan publik
Pola pembangunan dari TOD adalah dengan penempatannya yang mudah diakses
oleh berbagai fasilitas dan ruang publik. Fungsi ruang publik disini adalah agar dapat
memenuhi tuntutan agar ruang publik sebagai tempat bagi masyarakat melakukan
interaksi sosial. Selain itu ruang terbuka yang berupa taman dan plasa adalah sebagai
pengikat antar massa bangunan.
4. Sistem Transit
Lokasi tempat perhentian transit diletakan di bagian pusat dari area TOD yang
berdekatan dengan core comercial area. Fungsi komersial tersebut harus dapat dilihat
dan diakses dengan mudah dari tempat perhentian transit.
5. Mixed Use
Fungsi-fungsi baru yang akan dimasukkan ke dalam kawasan perencanaan adalah
fungsi mixed use berupa fungsi komersial (mall, toserba, retail, pkl), fungsi hunian,
perkantoran, fasilitas publik dan sosial (stasiun kereta api beserta fasilitasnya, kantor
keamanan, mesjid, dan gedung parkir), dll. Tujuan dari penggabungan berbagai fungsi
yang ada ke dalam kawasan adalah untuk menciptakan suatu kawasan yang hidup
selama 24 jam. Pengawasan dilakukan secara menerus dan bersama oleh aparat
keamanan serta para penghuni kawasan, sehingga kemudian keamanan lingkungan
dapat tetap terjaga dengan baik.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 15
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Integrasi Stasiun Pasar Senen
Dengan Konsep TOD (Transit Oriented Development)
6. Sistem Jalan dan Sirkulasi.
Jaringan jalan harus dapat menciptakan keselamatan serta menyediakan jalur
pejalan yang nyaman yang terpisah antara jalur kendaraan dan pejalan.
7. Kebutuhan Parkir
Fasilitas parkir dalam kawasan TOD harus memperhatikan:
a. Sesuai dengan kebutuhan kawasan untuk kebutuhan minimum dan maksimum.
b. Perletakan tempat parkir harus terintegrasi dengan jalur pejalan kaki dan jarak
tempuh ke bangunan tidak terlalu jauh.
Fungsi parkir dapat dilakukan dengan pembagian waktu, dimana waktu siang
digunakan untuk parkir fungsi perkantoran dan pada malam hari digunakan sebagai
tempat parkir untuk fungsi hunian. 8. Jalur Pejalan Kaki Jalur pejalan kaki dibuat untuk
menghubungkan fungsi-fungsi yang berada di kawasan sehingga pencapaian dari
satu fungsi ke fungsi lain dapat diakses dengan mudah oleh pengguna jalan. Jalurjalur pejalan kaki dibuat dengan nyaman dan memiliki akses langsung ke area-area
komersial dan transit. Jalur pejalan kaki juga harus teritegrasi dengan fungsi ruang
terbuka dan plasa-plasa.
Pada dasarnya konsep TOD (Transit Oriented Development) mempunyai prinsipprinsip perancangan yaitu :
a. Density: Kepadatan kawasan pengembangan yang terkait dengan radius pelayanan
titik transitnya.
b. Diversity: Harus beragamnya fungsi di kawasan (mix-use).
c. Design: Desain kawasan yang terintegrasi satu dengan lainnya.
Dan dalam perancangan ini direncanakan akan merancang yaitu:

Stasiun commuter line dan LRT

Terminal angkot, busway, bus luar dan dalam kota

Hotel
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 16
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Integrasi Stasiun Pasar Senen
Dengan Konsep TOD (Transit Oriented Development)

Ruang terbuka hijau, area bermain dan olahraga
2.4. Tinjauan MRT (Mass Rapid Transit)
MRT merupakan singkatan dari Mass Rapid Transit mass (daya angkut besar),
rapid (waktu tempuh cepat dan frekuensi tinggi), dan transit (berhenti dibanyak stasiun
di titik utama perkotaan). Jadi dapat diartikan MRT adalah angkutan yang dapat
mengangkut penumpang dalam jumlah besar secara tepat bagi siapapun dengan
membayar ongkos yang telah ditentukan. Angkutan ini biasanya beroperasi pada jalur
khusus tetap atau jalur umum potensial yang terpisah dan digunakan secara eksklusif,
sesuai jadwal yang ditetapkan dengan rute atau lini yang didesain dengan perhentianperhentian tertentu. Beberapa bentuk dari MRT antara lain (sumber: GTZ, 2003):
Contohnya antara lain: Mass Rapid Transit: Bus Rapid Transit, Metro, Kereta
Komuter dan Light Rail Transit.
o
Light Rail Transit
Light Rail Transit (LRT) adalah sistem jalur kereta listrik metropolitan yang
dikarakteristikkan atas kemampuannya menjalankan gerbong atau kereta pendek satu
persatu sepanjang jalur-jalur khusus eksklusif pada lahan bertingkat, struktur
menggantung, subway, atau biasanya di jalan, serta menaikkan dan menurunkan
penumpang pada lintasan atau tempat parkir mobil (TCRP, 1998). Sistem LRT
mencakup pula jalur-jalur trem, meskipun perbedaan utama adalah bahwa trem
seringkali beroperasi tanpa jalur khusus eksklusif, dalam lalu lintas campuran.
o
Metro
Metro merupakan terminologi internasional yang paling umum untuk subway,
heavy rail transit, walaupun biasanya juga diterapkan secara umum pada sistem heavy
rail transit yang sudah lebih ditingkatkan. Dalam modul ini kami gunakan “metro” untuk
menggambarkan sistem heavy rail transit perkotaan yang dipisahkan secara
bertingkat (grade-separated). Ini adalah jenis MRT termahal perkilometer persegi,
namun memiliki kapasitas teoritis tertinggi.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 17
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Integrasi Stasiun Pasar Senen
Dengan Konsep TOD (Transit Oriented Development)
Dan apa itu heavy rail transit, Sistem heavy rail transit adalah “sistem angkutan
menggunakan kereta berkinerja tinggi, mobil rel bertenaga listrik yang beroperasi di
jalur-jalur khusus eksklusif, biasanya tanpa persimpangan, dengan bangunan stasiun
besar” (TCRP, 1988).
o
Sistem kereta komuter
Kereta komuter atau kereta pinggiran merupakan porsi operasional jalur kereta
penumpang yang membawa penumpang di dalam wilayah perkotaan, atau antara
wilayah perkotaan dengan wilayah pinggiran, namun berbeda dari jenis Metro dan LRT
dalam tataran bahwa kereta penumpang secara umum lebih berat, jauhnya jarak ratarata lebih panjang, dan pengoperasiannya dilakukan di luar jalur-jalur yang merupakan
bagian dari sistem jalan kereta dalam sebuah wilayah.
o
Bus Rapid Transit
Banyak kota telah mengembangkan variasi tema tentang pelayanan bus yang
lebih baik serta konsep tempat tinggal dalam kumpulan karya terbaik daripada sebuah
definisi yang tegas. Bus Rapid Transit adalah satu bentuk angkutan berorientasi
pelanggan dan mengkombinasikan stasiun, kendaraan, perencanaan dan elemenelemen system transportasi pintar ke dalam sebuah sistem yang terpadu dan memiliki
satu identitas unik.
Ciri-ciri Bus Rapid Transit termasuk koridor busway pada jalur terpisah sejajar
atau dipisahkan secara bertingkat dan teknologi bus yang dimodernisasi. Meskipun
demikian, terlepas dari pemilahan busway, sistem BRT secara umum meliputi:
o
Menaikkan dan menurunkan penumpang dengan cepat
o
Penarikan Ongkos yang efisien
o
Halte dan stasiun yang nyaman
o
Teknologi bus bersih
o
Integrasi moda
o
Identitas pemasaran modern
o
Layanan pelanggan yang sangat baik
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 18
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Integrasi Stasiun Pasar Senen
Dengan Konsep TOD (Transit Oriented Development)
Bus Rapid Transit merupakan lebih dari sekadar operasional sederhana di atas
jalur eksklusif bus atau busway. Menurut studi terkini tentang busway sejajar (Shen et.
al.
1998),
hanya
setengah
dari
kota-kota
yang
memiliki
busway
telah
mengembangkannya sebagai bagian dari paket tindakan sistematis dan komprehensif
dari jaringan angkutan massal kota yang akan kami identifikasi sebagai sistem BRT.
Salah satu jenis BRT adalah busway, yang sejatinya telah beroperasi di Jakarta.
Dan dalam perancangan stasiun ini pun akan direncanakan untuk pemberhentian dan
integrasinya dengan stasiun tersebut.
-Busway
Busway merupakan jalan khusus bagi kendaraan yang didesain untuk
digunakan secara eksklusif oleh bus bus. Jalur ini bisa saja dibangun pada, di atas,
atau di bawah tanah dan mungkin pada jalur khusus terpisah atau di dalam koridor
jalan raya. Beberapa bentuk sistem busway adalah tampilan dari banyak sistem Bus
Rapid Transit.
Namun dalam perancangan ini fasilitas transport yang akan digunakan sebagai
berikut:

Bus Dalam Kota

Bus Antar Kota

Busway

LRT (outer ring road)
Pemilihan transportasi ini karena disesuaikan dengan alat transportasi yang telah
ada dan ditambah 2 alat transportasi yang baru sedangkan untuk metro/trem tidak
digunakan karena ditimbang sudah cukup untuk mengurangi kemacetan dengan alat
transportasi yang disebutkan di atas.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 19
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Integrasi Stasiun Pasar Senen
Dengan Konsep TOD (Transit Oriented Development)
2.5. Integrasi
Seluruh sistem MRT memerlukan interchange (tempat berganti kendaraan)
dengan elemen-elemen sistem transportasi umum lain dan integrasi dengan modamoda sistem transportasi lain sehingga antara alat transportasi satu dan lainnya dapat
terhubung dengan mudah seperti dengan berjalan kaki dan bersepeda. Tentunya
integrasi ini perlu diperhatikan dengan matang karena kembali lagi dengan konsep
TOD yang mana menggabungkan beberapa lahan campuran dengan kawasankawasan transit.
2.6. Pengertian Hotel
Pengertian hotel menurut Grolier Electronis Publishing.Inc (1995) adalah:
“Hotel adalah usaha komersial yang menyediakan tempat untuk menginap, makanan
dan pelayanan lainuntuk umum”.
2.6.1. Kriteria Klasifikasi Hotel
Kriteria klasifikasi hotel dikeluarkan oleh Deparpostel dan dibuat oleh Dirjen Pariwisata
dengan SK: Kep-22/U/VI/78.
Dan berikut beberapa kriteria klasifikasinya:
a) Faktor tujuan pemakaian hotel selama menginap

Hotel bisnis
Hotel yang banyak digunakan oleh para usahawan. Hotel ini memiliki fasilitas yang
lengkap untuk para businessman.

Hotel rekreasi
Hotel yang dibuat dengan tujuan untuk orang-orang yang akan santai atau berekreasi.
b) Klasifikasi jenis hotel berdasarkan faktor lamanya tamu menginap
Lamanya tamu menginap di hotel dapat dapat dibagi dalam 3 kategori, yaitu:
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 20
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Integrasi Stasiun Pasar Senen
Dengan Konsep TOD (Transit Oriented Development)

Transit hotel
Tamu yang menginap dalam waktu singkat, rata-rata hanya satu malam. Hotel transit
menurut pengantar ilmu perhotelan dan restoran, Abd. Rachman Arief, 2005, yaitu
hotel mayoritas tamu tinggal hanya singgah (transit) yaitu kurang dari 24 jam sampai
3 malam, dan apabila kamu kurang dari 24 jam maka tarifnya hanya diberikan day rate
(50% dari full rate) serta pemakaiannya disebut day use.
Transit hotel ini umumnya berlokasi di daerah dekat dengan pelabuhan udara (airport),
atau pelabuhan laut (harbour), untuk menampung tamu-tamu/peumpang yang singgah
(transit) atau karena status perjalanannya sebagai cadangan (waiting list) maka perlu
transit atau check-in di hotel tersebut.

Semi residential hotel
Tamu yang menginap lebih dari satu malam, tetapi jangkawaktu menginap tetap
pendek. Kira-kira berkisar antara 2 minggu hingga satu bulan.
Residential hotel
Tamu yang menginap dalam waktu cukup lama, kira-kira paling sedikit satu bulan.
Dalam perancangan ini hotel yang dirancang adalah termasuk hotel dengan
klasifikasi hotel bisnis dan transit hotel dimana hotel ini untuk persinggahan wisatawan
yang dating ke kota Jakarta khususnya kawasan pasar senen ini.
2.7. Tinjauan Tema
Tema ini diambil karena movement yang berarti pergerakan dapat
menggambarkan citra stasiun terpadu sebagai bangunan transportasi, dimana alatalat transportasi di dalamnya ini seperti bus dalam kota, bus antar kota, busway, lrt
(outer ring road) memiliki pergerakan begitu juga dengan penggunanya. Tema ini
diaplikasikan baik untuk konsep sirkulasi dan juga bentuk bangunan itu sendiri.
Movement yang menggambarkan citra stasiun terpadu ini dapat dikatakan
sebagai tempat peralihan dari diam ke bergerak. Sehingga untuk menggambarkannya
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 21
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Integrasi Stasiun Pasar Senen
Dengan Konsep TOD (Transit Oriented Development)
movement tersebut pada bangunan stasiun bentuk yang mampu menggambarkan
transisi diam ke bergerak seperti berikut:
Diam dapat diibaratkan dengan garis mendatar.
Bergerak dapat diibaratkan garis gelombang.
Selain dari bangunan perlu juga diperhatikan pada sirkulasinya, dimana
konsep movement ini mengaplikasikannya dengan sirkulasi yang selalu terdapat
pergerakan dimana pergerakan orang di dalam tidak saling bercampur antara
keberangkatan dan kedatangan. Sehingga sirkulasi memiliki arah yang jelas bagi
penggunanya.
Studi Banding
2.7.1. Stasiun Barcelona Sants
Barcelona Sants adalah stasiun kereta api utama di Barcelona, Spanyol. Dan
merupakan hubungan transportasi untuk kedatangan dan keberangkatan untuk tujuan
nasional dan internasional. Stasiun ini dibangun dengan gaya bandara modern,
dengan semua platform dan jalur kereta berada di bawah tanah. Sebuah hotel (Hotel
Barceló Sants) menempati berada di lantai atas bangunan utama stasiun.
Gambar 2 : Stasiun Barcelona Sants
Sumber: Wikipedia
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 22
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Integrasi Stasiun Pasar Senen
Dengan Konsep TOD (Transit Oriented Development)
Terletak di sebelah barat dari kota, mudah dicapai dengan bus, taksi atau
Metro (Blue Line, L5) dan (Green Line L3) yang kedua jalurnya berhenti di sini. Jika
menggunakan mobil sewaan seperti mobil Europcar, Avis dan sewa mobil nasional
Atesa terletak di bagian belakang stasiun. Sedangkan untuk parkir mobil pribadi
berada di sebrang stasiun.
Gambar 3: Master plan Stasiun Barcelona
Sumber: Barcelona-Plano
Gambar 4: Pemberhentian Bus
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Untuk bus berhenti di halte tepat di depan stasiun tanpa harus menyebrang
lagi. Hal ini memudahkan pengguna untuk dapat langsung masuk ke dalam stasiun.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 23
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Integrasi Stasiun Pasar Senen
Dengan Konsep TOD (Transit Oriented Development)
Pada interior stasiun terdapat fasilitas pembelian tiket dengan menggunakan
mesin tiket otomatis yang dapat dilakukan dengan sendiri. Selain itu fasilitas yang
disediakan ada akses untuk penyandang cacat.
Gambar 5: Alat Pembuat Tiket
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Fasilitas stasiun Sants meliputi: kantor wisatawan, ATM, apotek, agen koran
besar (Tabac), Toko Galeri foto, berbagai toko hadiah termasuk Swatch dan Natura,
toko olahraga, toko anak-anak, area permainan, Barcelona FC toko, kios bunga dan
restoran.
Gambar 6: Denah Stasiun Barcelona
Sumber: Barcelona-Plano
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 24
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Integrasi Stasiun Pasar Senen
Dengan Konsep TOD (Transit Oriented Development)
Di bagian belakang stasiun terdapat ruang perangkat telepon, loker, Movistar
McDonald, toko buku dan papan info, toko lotere, berbagai toko hadiah lainnya, toko
permen, sewa mobil, toko musik dan kafe. Juga terdapat biro polisi untuk saran atau
bantuan yang mungkin diperlukan.
Pintu masuk terdapat 5 pintu, 2 pintu dari timur 3 pintu dari barat. Dan terdapat
14 jalur kereta yang semuanya berada di bawah tanah.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 25
Download