bab i pendahuluan - Perpustakaan Universitas Mercu Buana

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Satu pesan yang sama perlu dikomunikasikan dengan beragam cara,
karena tidak satupun cara dewasa ini terbilang ampuh untuk menuntaskan
keseluruhan tugas komunikasi. Pemasar perlu meramu berbagai cara agar pesan
sampai kepada target pasar dan target audiens. Namun, perlu ditekankan dalam
hal ini, bahwa yang perlu diramu adalah caranya, bukan isi pesannya, karena isi
pesan tetap satu.1
Masuknya sebuah pesan kepada khalayak dapat berawal dari periklanan,
lalu pesan iklan juga diaplikasikan pada aktivitas komunikasi yang lain, misalnya
event. Kemudian pada event tersebut banyak menampilkan merchandise seperti
notes, flyer, lalu sang sales promotion menjelaskan mengenai produk kepada
pengunjung event, dan masih banyak lainnya. Seperti itulah Integrated Marketing
Communication (IMC), yang mengelilingi target pasar dengan berbagai caranya
dalam menyampaikan pesan yang sama kepada target pasarnya.
IMC merupakan suatu konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang
mengakui nilai tambah dari satu rencana komprehensif yang mengevaluasi peran
strategis dari berbagai disiplin komunikasi—misalnya, iklan umum, respon
langsung, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat—menggabungkan
1
A.M.Adhy Trisnanto. Ngobrol Santai Soal MarComm. Yogyakarta: Jogja Bangkit
Publisher. 2013. Hal 197
1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
berbagai disiplin tersebut guna memberikan kejelasan, konsistensi, serta dampak
komunikasi yang maksimal.2 Mudahnya, IMC menggabungkan beberapa elemen
promosi sebagai perencanaan komunikasi pemasaran.
Integrated Marketing Communication, merupakan dasar penelitian ini,
adapun peneliti menemukan fenomena yang terjadi saat ini terkait penelitian.
Terkini, dunia penerbitan semakin melek teknologi. Penerbitan yang juga
merupakan pelaku bisnis mulai memikirkan untuk meramu berbagai cara agar
bisnis mereka tetap berlangsung. Contohnya, dengan berinovasi, mengalih
teknologikan terbitannya yang semula terdiri dari kumpulan kertas, berisikan teks
atau gambar, maka hasil alih teknologinya berupa format buku elektronik yang
populer, antara lain adalah teks polos, pdf, jpeg, doc lit, dan html.
Begitu pula dengan Cambridge University Press (CUP), organisasi non
profit dari Cambridge University berupa penerbit ini, mengalih teknologikan
sebagian koleksinya kedalam bentuk ebook (elektronik) yang berbasis website
yang kemudian disebut dengan Books Online. CUP membangun sebuah website
untuk menyimpan semua ebook terbitannya (ebooks.cambridge.org). Lalu, pada
selanjutnya, untuk dapat mengakses website tersebut, pengguna harus terhubung
dengan internet (online) dan memiliki username – password atau online melalui
IP Adress yang telah terdaftar sebelumnya.
Untuk dapat sampai kepada calon pelanggan, Cambridge University Press
memiliki syarat berupa minimum pemesanan sebanyak 25 judul pada awal
pemesanan dan pemesan haruslah merupakan institusi atau organisasi.
2
Morissan, Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jakarta: Ramdina Prakarsa. 2007. Hal 8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
Berdasarkan kondisi tersebut, jelas bahwa target pasar dari produk Cambridge
Books Online (CBO) ini tentu bukanlah pengguna akhir, karena diberlakukannya
minimum pemesanan dan pemesan haruslah perusahaan atau instansi berbadan
hukum.
Gambar 1.1
Website yang dibangun oleh Cambridge University Press sebagai
sarana untuk mengakses ebooks terbitannya
Perpustakaan merupakan suatu unit usaha yang memberikan pelayanan
kepada masyarakat.3 Namun, perpustakaan lebih umum dikenal sebagai sebuah
koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota atau institusi, dan
dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampu membeli sekian
banyak buku atas biaya sendiri.4 Dalam kegiatan komunikasi pemasaran
3
Hs Lasa. KAMUS Kepustakawanan Indonesia.Yogyakarta: Pustaka Book Publisher. 2009. Hal
232
4
http://www.kajianpustaka.com/2012/11/perpustakaan.html
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
Cambridge Books Online, kegiatan dititik beratkan pada penyedia layanan
pustaka seperti Perpustakaan. Perpustakaan bukanlah pengguna langsung atas
produk
informasi,
sehingga
bentuk
komunikasi
pemasarannya
berbeda
penerapannya terhadap pengguna langsung, hal tersebutlah yang menarik bagi
peneliti untuk diketahui. Mengatahui yang melakukan pemesanan produk ini,
bukanlah pengguna akhir, maka akan lebih tepat bila kondisi ini merupakan
bentuk B2B (Bussiness to Bussiness).
“Business-to-business, or industrial marketing is concerned with selling to
other organization, rather than to consumers. Its application is wider than
just business, covering marketing to institutions (hospitals, schools, etc).”5
Maka dari itu, melalui penelitian ini, Peneliti akan mengungkapkan
strategi komunikasi pemasaran yang digunakan Cambridge University Press
(CUP), yang mana CUP merupakan perusahaan penerbit tertua di dunia dan
penerbitan universitas terbesar kedua di dunia (setelah Oxford University Press)
yang tetap konsisten dengan prestasi penjualannya. 6 Terbukti dengan banyaknya
pengguna Cambridge Books Online ketimbang ebooks terbitan oxford, bahkan di
tempat penelitian ini sendiri, Universitas Mercu Buana, hanya menggunakan
Cambridge Books Online tidak menggunakan terbitan Oxford University Press.
Melalui penelitian ini juga akan diuraikan mengenai konsep Integrated Marketing
Communication (IMC) terkait penjualan ebooknya di Jakarta pada periode Januari
tahun 2015 hingga Oktober tahun 2015.
5
Geoffrey Randall. Principles of Marketing. 2nd edition. London: Thomson Learning. 2001. Hal
263
6
"Oldest printing and publishing house". Guinnessworldrecords.com. 2002-01-22. Diakses
tanggal 2012-03-28.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
1.2. Fokus Penelitian
Penelitian ini berfokus pada Analisis strategi Integrated Marketing
Communications (IMC) terkait penjualan Cambridge Books Online di Jakarta.
Cambridge Books Online sebagai objek penelitian, karena produk tersebut cukup
unik dan memiliki banyak manfaat terutama pada penelitian seperti pada
penelitian ini sebagai referensi, sehingga dengan mengetahuinya, akan memberi
manfaat bagi masyarakat yang membutuhkannya. Kemudian, penelitian ini
dilakukan di area Jakarta, sehingga seluruh hasil penelitian, merupakan hasil
fakta, adapun produk tersebut dijual bebas di Indonesia. Agar penelitian ini
terarah, maka masalah yang peneliti teliti akan dibatasi pada:
a. Bagaimana strategi Integrated Marketing Communication (IMC) terkait
penjualan Cambridge Books Online (CBO) di Jakarta?
b. Bagaimana hambatan-hambatan yang berkaitan erat dengan pelaksanaan
IMC tersebut?
1.3. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis :
a. strategi Integrated Marketing Communication terkait penjualan produk
Cambridge Books Online di Jakarta.
b. Hambatan-hambatan yang berkaitan erat dengan pelaksanaan Integrated
Marketing Communication dalam penjualan Cambridge Books Online di
Jakarta.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini memiliki manfaat, diantaranya;
a. Manfaat Teoritis
Mengembangkan kajian ilmu komunikasi pemasaran khususnya ranah
Integrated Marketing Communication
b. Manfaat Praktis
Memberikan kontribusi pada dunia pemasaran, khususnya
pemasaran untuk jenis produk e-resources seperti Cambridge Books
Online. Pada selanjutnya dapat digunakan juga pada praktis yang
berada di ruang lingkup penelitian (Jakarta).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download