ULASAN GUNCANGAN TANAH AKIBAT GEMPA BARAT LAUT KEP. SANGIHE SULAWESI UTARA ULASAN GUNCANGAN TANAH AKIBAT GEMPA BUMI BARAT LAUT KEP. SANGIHE SULAWESI UTARA Oleh Artadi Pria Sakti*, Robby Wallansha*, Ariska Rudyanto*, Sigit Pramono*, Oriza Sativa* * Bidang Seismologi Teknik – BMKG kontak : [email protected] I. Tinjauan Kondisi Geologi dan Tektonik Utara Sulawesi Talaud adalah pulau paling utara di pesisir utara Manado yang terlihat seperti jembatan yang menghubungkan Sulawesi Utara ke Filipina. Talaud merupakan satu kepulauan dengan Sangihe, yang sering disebut sebagai Sangihe Talaud. Sangihe dan Talaud adalah rantai dari pelebaran pulau - pulau di utara Sulawesi yang mengarah ke ujung selatan Filipina. Gugusan tersebut terdiri dari 77 pulau di mana sebanyak 56 pulau tanpa penduduk. Pulau ini terbentuk dari proses penunjaman 3 lempeng, yakni Lempeng Eurasia, IndoAustralia dan Pasifik. Berikut ditampilkan bentuk tektonik daerah Sulawesi. Sebagian besar Laut Maluku digambarkan sebagai daerah busur depan busur Sangihe yang menunjam busur depan Halmahera. Garis dengan jarak anak panah yang lebar merupakan daerah subduksi dan garis dengan jarak anak panah yang lebih pendek merupakan daerah tunjaman. Area warna hijau merupakan busur yang muncul, opiolit dan pertambahan busur. Warna biru merupakan daerah laut. Warna kuning menunjukkan Lempeng Eurasia dan warna kuning pucat menggambarkan bagian lautan dari Eurasia. Warna merah merupakan lempeng Australia dan warna merah muda menggambarkan bagian lautan Australia. Garis hitam menggambarkan anomali magnet lautan. Gambar 1. Tektonik Kepulauan Talaud dan sekitarnya(Hall, 1996) Sedangkan gambar di bawah ini menjelaskan keadaan pada 5 juta tahun yang lalu diambil dari Hall (1996,1997) sebelum Laut Maluku menghilang akibat subduksi ke arah timur dan barat. Jika dibuat sebuah penampang vertikal dengan arah perpotongan irisan seperti peta di bawah ini, maka didapatkan penggambaran keadaan geologi dan tektonik daerah Talaud dan sekitarnya: Gambar 2. Penampang melintang Kepulauan Talaud (Hall, 1996) Perpotongan yang melewati Laut Maluku pada skala vertikal dan horizontal menunjukkan keadaan konvergensi Halmahera dan busur Sangihe Talaud di utara Laut Maluku saat ini. Pada lintang Talaud, keseluruhan busur dan busur depan dari Busur Halmahera telah tertutupi oleh busur depan Sangihe. Opiolit busur depan Sangihe tersingkap pada Pulau Talaud. Pada gambar B, hanya bagian dari busur depan yang telah tertutupi, tetapi busur Halmahera tersingkap oleh busur belakangnya sendiri. Berdasarkan paparan keadaan tektonik dan geologi di atas, maka daerah Sangihe, Talaud dan sekitarnya termasuk dalam daerah rawan gempabumi. Terbentuk karena hasil tumbukan lempeng dengan kecepatan dan arah gerakan lempeng yang berbeda, membuat banyak sumber gempabumi yang berpotensi meningkatkan aktivitas kegempaan di sekeliling Pulau Sangihe, Talaud dan sekitarnya. Gempabumi yang terjadi menjadi bervariasi dan berpotensi membahayakan kehidupan di pulau sekitar tumbukan termasuk pesisir Sulawesi bagian Utara. II. Gempabumi Barat Laut Kep. Sangihe Sulawesi Utara 10 Januari 2017 Gempabumi terjadi dengan magnitude 7.3 SR pada Selasa, 10 Januari 2017 jam 13:13:48 WIB. Pusat gempa berada di kedalaman 618 km berada 322 km barat laut Kepulauan Sangihe dengan episenter di laut dan tidak menimbulkan tsunami. Peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempabumi Laut Sulawesi M 7.3 dirasakan meluas hampir di seluruh Pulau Sulawesi (mulai Tahuna di Sangihe sampai Poso), Maluku Utara (Ternate, Tidore dan Halmahera) dan sebagian Kalimantan (Nunukan sampai dengan Balikpapan). Gempa ini dirasakan hampir oleh semua orang dalam skala II SIG (setara dengan II-III MMI). Beberapa kota dirasakan lebih kuat mencapai IV MMI dikarenakan kondisi lokal setempat berada pada endapan sedimen tebal di permukaan. Dari peta guncangan terlihat tidak terdapat daerah yang mengalami kerusakan bangunan. Gambar 3. Peta lokasi gempabumi Barat Laut Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara 10 Januari 2017 pukul 13:13:48 WIB. Bintang warna merah menunjukkan titik epicenter gempabumi, sedangkan lingkaran warna kuning menunjukkan stasiun pencatat gempabumi. III.. Peak Ground Acceleration (PGA) Gempabumi Barat Laut Sangihe Sulawesi Utara Kerusakan dan keruntuhan bangunan akibat gempabum gempabumii terjadi karena bangunan tidak mampu mengantisipasi getaran tanah (ground motion) Peak Ground Acceleration (PGA) yang ditimbulkannya. Besarnya getaran tanah akibat gempabumi dipengaruhi oleh tiga hal, sumber gempa (source source), jalur penjalaran gelombang (path), ), dan pengaruh kondisi tanah setempat (site). ). Dapat difahami bahw bahwaa sumber gempa yang besar dan dekat akan menimbulkan getaran tanah yang juga besar. Demikian halnya kondisi tanah setempat berupa endapan sedimen tebal dan lunak juga akan menimbulkan fenomena amplifikasi yang memperbesar nilai getaran aran tanah di permukaan. Nilai Peak Ground Acceleration (PGA) dari gempa bumi yang terjadi di Barat Laut Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara 10 Januari 2017 jam 13:13:48 WIB dapat di lihat pada Tabel 11. Tiga nilai PGA terbesar terdapat pada stasiun Sangihe (SGSI) dengan nilai PGA 7.79851 gals dan jarak 698.218 km dari pusat gembabumi, selanjutnya adalah Stasiun Meteorologi Gorontalo (GMCI) dengan PGA 5.49145 gal dan jarak 749.035 km km, terbesar ketiga adalah stasiun Meteorologi Toli - Toli dengan PGA 4.7983 gal dan jarak 749.908 km. Tabel 1.. Nilai Peak Ground Acceleration Gempa Bumi Barat Laut Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara 10 Januari 2017 III. Peak Spectral Acceleration (PS (PSA) Gempabumi Barat Laut Sangihe Sulawesi Utara Gambar 4. Gambar Spektra P Percepatan, ercepatan, Kecepatan dan Displacement Gempa Bumi Barat Laut Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara pada stasiun SGSI IV. Shakemap A. Shakemap Gempabumi Barat Laut Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara 10 Januari 2017 dalam SIG - BMKG Gambar 5. Shakemap Gempabumi Barat Laut Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara Januari 2017 pukul 13:13:48 WIB dalam SIG BMKG B. Shakemap Gempabumi Barat Laut Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara 10 Januari 2017 dalam Skala MMI Gambar 6. Shakemap Gempabumi Barat Laut Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara Januari 2017 pukul 13:13:48 WIB dalam Skala MMI VI. Daftar Istilah Amplitudo adalah jarak/simpangan terjauh dari titik kesetimbangan dalam gelombang sinusoidal yang diakibatkan goncangan gempa. Akselerograf adalah alat yang digunakan untuk mencatat percepatan tanah selama gempa bumi berlangsung, juga biasa disebut akselerometer. Akselerogram adalah rekaman percepatan tanah selama terjadinya gempabumi. ADC (Analog to Digital Converter) adalah suatu perangkat elektronik yang mengubah informasi analog menjadi digital atau dengan kata lain mengubah informasi fisik suatu rekaman menjadi informasi digital berupa angka yang mewakili perubahan informasi fisik dimaksud. Episenter adalah informasi lokasi terjadinya gempabumi dalam koordinat garis lintang dan garis bujur. Event adalah kejadian gempabumi yang terekam pada akselerogram. g adalah satuan unit dari percepatan tanah dimana 1 g setara dengan 9.8 m/s2 (percepatan gravitasi bumi). Gals adalah satuan unit dari percepatan tanah dimana 1 gals setara dengan 1 cm/s2 = 980 g. Getaran tanah adalah gerakan dinamik permukaan bumi yang bersumber dari gempa bumi atau sumber lain seperti ledakan, gunung berapi dan lain-lain. Getaran tanah merupakan efek dari gelombang yang dihasilkan oleh kejadian gempabumi atau sumber lain, yang kemudian menjalar keseluruh bagian bumi dan permukaannya. Hiposenter adalah informasi lokasi terjadinya gempabumi koordinat garis lintang, garis bujur dan kedalaman gempabumi. Intensitas adalah sebuah besaran yang mencerminkan pengaruh goncangan gempabumi yang dirasakan pada permukaan. Isoseismal adalah garis yang menghubungkan wilayah dengan nilai intensitas yang sama Kode stasiun adalah kode nama yang digunakan untuk mengidentifikasi stasiun akselerograf. Kode stasiun terdiri dari 3 atau 4 kombinasi huruf. Magnitudo adalah sebuah besaran yang menyatakan besarnya energi seismik yang dipancarkan oleh sumber gempabumi. mSEED (miniSEED) adalah jenis format data seismologi yang menjadi bagian dari format standar SEED yang digunakan hanya untuk data time series tidak termasuk metadata sinyal bersangkutan. Origin Time adalah informasi tanggal dan waktu terjadinya gempabumi. Parameter gempabumi adalah informasi yang terkait kejadian gempabumi yang terekam pada akselerogram. Parameter gempabumi umumnya meliputi tanggal terjadinya, waktu terjadinya, koordinat episenter (dinyatakan dengan koordinat garis lintang dan garis bujur), kedalaman Hiposenter dan Magnitude. Peak Ground Acceleration (PGA) atau Percepatan Getaran Tanah Maksimum akibat gempabumi adalah: Percepatan getaran tanah maksimum yang terjadi pada suatu titik pada posisi tertentu dalam suatu kawasan yang dihitung dari akibat semua gempabumi yang terjadi pada kurun waktu tertentu dengan memperhatikan besar magnitudo dan jarak hiposenternya, serta periode dominan tanah di mana titik tersebut berada. Percepatan tanah adalah percepatan Getaran Tanah pada suatu titik yang diakibatkan guncangan gempabumi. Peta Isoseismal adalah peta yang menunjukkan wilayah yang mempunyai intensitas yang sama Seismisitas adalah aktifitas seismic yang dapat digunakan untuk mengartikan geogafi gempa bumi, terutama kekuatan (magnitude) atau energi dan distribusinya di atas dan di bawah permukaan bumi. DAFTAR PUSTAKA http://www.preventionweb.net/files/14654_AIFDR.pdf (akses tanggal 19 Juli 2011) http://www.worldwildlife.org/wildworld/profiles/terrestrial/aa/0203_full.htm (akses tanggal 19 Juli 2011) http://one-geo.blogspot.com/2010/01/struktur-geologi-nusa-tenggara.html (akses tanggal 10 Juli 2011) http://one-geo.blogspot.com/2010/01/kondisi-geomorfologi-nusa-tenggara.html (akses tanggal 10 Juli 2011) http://psg.bgl.esdm.go.id/fokus/Dinamika_Cekungan_Tanimbar - Struktur_dan_Tektonik.html (akses tanggal 19 Juli 2011) http://www.petantt.com/profil-peta-nusa-tenggara-timur/ (akses tanggal 19 Juli 2011) http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php?view=article&catid=52%3Acontentmenuutama&id=46%3Ain ntarisasi-dan-evaluasi-mineral-non-logam-nusatenggaratimur&format=pdf&option=com_content&Itemid=79 (akses tanggal 19 Juli 2011) http://berita.kapanlagi.com/pernik/ntt-rawan-gempa-dan-tsunami-avqfzwl.html (akses tanggal 19 Juli 2011) http://www.facebook.com/note.php?note_id=398803665788 (akses tanggal 19 Juli 2011)