BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang O.P.I adalah produk nail

advertisement
 BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
O.P.I adalah produk nail polish (cat dan perawatan kuku) yang berasal dari Amerika
Serikat. Pertama kali didirikan pada tahun 1981 oleh President dan CEO, George
Schaeffer, yang merupakan seorang yang berimigrasi ke negara Amerika Serikat.
Hingga akhirnya produk cat dan perawatan kuku “O.P.I” mampu menembus
hambatan industri kuku dan mendapat pengakuan dari dunia sebagai salah satu
produsen pertama untuk produk pernis kuku di industri kuku yang berhasil
menembus pasar.
Namun pada kenyataannya saat ini masih banyak masyarakat di Indonesia
yang belum mengenal produk O.P.I. Dalam hal ini, PT. Perdana Duta Persada ingin
meningkatkan brand awareness produk O.P.I agar produk yang di distributorkannya
ini juga dapat menembus pasar hingga akhirnya menjadi sebuah produk yang berada
di urutan pertama dalam industri cat dan perawatan kuku, sama seperti di Amerika,
yakni yang merupakan tempat dari produk ini berasal.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana penggunaan blog dapat diterapkan sebagai strategi online public
relations dalam meningkatkan brand awareness produk O.P.I ?
1.3 Ruang Lingkup
Penelitian ini dibatasi pada masa awal pembuatan blog itu sendiri hingga akhir
dilakukan penelitian, yaitu pada bulan April sampai Desember 2011 (periode
peneltian selama 8 bulan).
1 BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
2.1.1
Komunikasi
Menurut Deddy Mulyana (2007, p.67), definisi komunikasi dapat dikategorikan
dalam tiga konseptual yaitu: komunikasi sebagai Tindakan satu arah, yaitu suatu
pemahaman komunikasi sebagai penyampaian pesan searah dari seseorang (atau
lembaga) kepada seseorang (sekelompok orang) lainnya, baik secara langsung
(tatap muka) ataupun melalui media, seperti surat (selebaran), surat kabar, majalah,
radio, atau televisi.
Menurut Cangara (2010, p.19), komunikasi adalah suatu transaksi, dimana
terjadi sebuah proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur
lingkungannya dengan, (1) membangun hubungan antar sesama manusia, (2)
melalui pertukaran informasi, (3) untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang
lain, (4) berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.
Berdasakan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi
adalah suatu proses terjadinya pertukaran informasi antar individu yang dapat
dilakukan searah dan dua arah. Komunikasi yang dilakukan secara searah tidak
mengharapkan adanya balasan dari si penerima pesan sedangkan, komunikasi yang
dilakukan dua arah mengharapkan adanya hubungan timbal balik antar pengirim
dan penerima pesan. Jadi, komunikasi yang dilakukan baik searah maupun dua arah
2 bertujuan untuk mempengaruhi perilaku pihak penerima pesan tersebut sesuai
dengan apa yang menjadi kehendak dari si pengirim pesan melalui pesan yang
disampaikannya.
2.1.2
Public Relations
Menurut Jefkins, (2006, p.10), public relations adalah sesuatu yang merangkum
keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara
suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan
spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.
Menurut Lattimore, Baskin, Heiman, dan Toth (2010, p4), public relations
adalah sebuah fungsi kepemimpinan dan manajemen yang membantu pencapaian
tujuan sebuah organisasi, membantu mendefinisikan filosofi, serta memfasilitasi
perubahan organisasi.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
Public Relations berperan dalam mengatur aktivitas komunikasi antara perusahaan
dengan publiknya agar tercipta kesepakatan dan kejelasan di antara mereka sehingga
mencegah salah pengertian. Selain itu mencegah adanya isu-isu negatif yang
berkembang akibat kurangnya kejelasan komunikasi antara mereka.
2.2 Teori Khusus
2.2.4 Online Public Relations (e-PR)
Online public relations atau biasa disebut dengan electronic public relations (ePR) ini mempunyai tujuan untuk membangun atau meningkatkan kesadaran akan
merek (brand
awareness), memelihara kepercayaan (trust), citra perusahaan
3 kepada publik atau khalayak yang dapat dilakukan secara one to one
communication dan bersifat interaktif.
Menurut Kriyantono (2008, p.330), electronic public relations (e-PR) adalah
penggunaan internet untuk menunjang kegiatan public relations. Melalui internet,
dimungkinkan
oleh
Public
Relations
menjalin
hubungan
baik
untuk
mempertahankan dukungan publik.
Menurut Bob Julius Onggo (2004, p.1), e-PR adalah aktivitas public relations yang
menngunakan internet. Huruf “e” yang ditaruh sebagai prefiks dari kata PR yang
singkatan dari public relations, dalam kaitannya dengan internet, “e-PR” bukan
saja mengartikan electronic, namun mengartikan jauh lebih sekadar perangkat
elektronik, seperti halnya televisi digital dan berbagai perangkat kabel atau
nirkabel.
2.2.5.1 Brand Awareness (Kesadaran Merek)
Menurut Fandy Tjiptono (2011, p.97), brand awareness adalah kemampuan
konsumen untuk mengenali atau mengingat bahwa sebuah merek merupakan
anggota dari kategori produk tertentu.
Menurut Durianto, Sugiarto dan Lie Joko Budiman (2004, p.29), kesadaran
merek menggambarkan kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali,
mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu.
Pada umumnya, konsumen cenderung membeli produk dengan merek yang sudah
dikenalnya atas dasar pertimbangan kenyamanan, keamanan, dan lain-lain.
4 2.4 Kerangka Pemikiran
PT. Perdana Duta Persada
Marketing Industry
(Industri Pemasaran)
Social Media
Public Relations
Online
Public Relations
(e-PR)
Blog
Brand Awareness
(Top Of Mind)
Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran
5 Goal
BAB 3
OBYEK PENELITIAN
3.1 Struktur Organisasi Perusahaan
3.1.1 Sejarah Perusahaan
PT. Perdana Duta Persada didirikan oleh Hendrady Perdana yang menjabat
sebagai President Director dan Herlina Perdana yang menjabat sebagai Vice
President. Perusahan ini telah menjadi distributor resmi dari berbagai banyak
merek produk kosmetik terkenal sejak tahun 1995, dimana Indonesia dipilihnya
sebagai salah satu pasar terbesar untuk produk yang akan didistribusikannya.
Salah satu dari merek produk kecantikan terkenal yang diterimanya untuk
didistribusikannya ke pasar adalah produk cat dan perawatan kuku (nail polish)
“O.P.I”.
PT. Perdana Duta Persada mulai resmi menjadi distributor produk O.P.I
sejak tahun 2006. Perusahaan ini telah mendirikan sekitar 36 outlet untuk
produknya di Indonesia, termasuk daerah Pulau Jawa dan Bali. Untuk outlet
O.P.I sendiri, perusahaan memiliki 5 outlet utama yang memiliki fasilitas salon
(untuk body spa, manicure, pedicure) berada di Jakarta bertempat di Plaza
Indonesia, Plaza Senayan, Gandaria City, dan House of OPI di jalan
gunawarman (daerah kebayoran baru), dan Mall Taman Anggrek. Selain itu PT.
Perdana Duta Persada juga bekerja sama dengan 185 mitra salon dan pusat
kecantikan sebagai pelanggan terpercayanya.
6 3.1.3
Susunan Organisasi Perusahaan
Presiden Director
Vice President
PR
Manager
O.P.I
Operasional
Support
Brand
Manager
SPV
PR
Internal
O.P.I
ADM
Salon
Manager
IT
PO
M
FA
Designer
VM
Warehouse
TM
PR
Eksternal
BA
HRD
Marketing
ADM
Gambar 3.1.4 Susunan Organisasi PT. Perdana Duta Persada
Sumber : PT. Perdana Duta Persada 2011
7 3.3 Metode Pengumpulan Data
3.3.1 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan dalam pembahasan ini adalah metodologi
penelitian kualitatif. Menurut Kriyantono (2008, p.56), penelitian kualitatif
bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui
pengumpulan data sedalam-dalamnya. Riset ini tidak mengutamakan besarnya
populasi atau sampling bahkan populasi atau samplingnya sangat terbatas. Jika
data yang terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang
diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Disini yang lebih ditekankan
adalah persoalan kedalaman (kualitas) data bukan banyaknya (kuantitas) data.
3.3.2 Teknik Pengumpulan Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah:
a. Data Primer
Menurut Kriyantono (2008, p.41), data primer adalah data yang diperoleh
dari sumber pertama atau tangan pertama di lapangan. Oleh sebab itu dalam
penelitian
ini
secara
khusus
data
tersebut
dikumpulkan
dengan
mewawancarai pihak yang dianggap mengetahui permasalahan yang akan
diteliti oleh penulis, dalam hal ini penulis mengunakan teknik wawancara
dalam pengumpulan data primer tersebut. Informan dalam penelitian ini
adalah:
8 1. Wawancara :
Menurut Berger (2000, p.111) dalam Kriyantono (2008, p.98)
menjelaskan wawancara adalah percakapan antara periset–seseorang
yang berharap mendapatkan informasi-dan informan-seseorang yang
diasumsi mempunyai informasi penting tentang suatu objek.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan semi terstruktur yaitu
dengan mewawancarai pihak internal perusahaan yaitu divisi Public
Relations sebagai key informan dan pihak eksternal perusahaan yaitu
konsumen produk O.P.I yang pernah menggunakan blog O.P.I sebagai
informannya.
2. Observasi :
Menurut Kriyantono (2008, p.108-110), observasi adalah kegiatan
mengamati secara langsung tanpa mediator, sesuatu objek untuk melihat
dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek tersebut. Ada dua jenis
observasi yaitu observasi partisipan dan observasi non partisipan.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan observasi non
partisipan yaitu metode observasi di mana periset hanya bertindak
mengobservasi tanpa ikut terjun melakukan aktivitas seperti yang
dilakukan kelompok yang diriset, baik kehadirannya diketahui atau
tidak. Peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan yang
dilakukan oleh Public Relations PT. Perdana Duta Persada namun tidak
ikut berperan di dalam kegiatan tersebut.
9 BAB 4
HASIL PENELITIAN
4.1
Penyajian Data
Sesuai metodologi yang telah diuraikan sebelumnya, salah satu teknik dalam penelitian
ini adalah dengan wawancara mendalam (depth interviews). Wawancara mendalam
merupakan metode riset yang dilakukan oleh periset melakukan kegiatan wawancara
secara tatap muka secara mendalam dan terus menerus (lebih dari satu kali) untuk
menggali informasi dari responden.
Tabel 4.1 Pola Wawancara
Penggunaan Blog Sebagai Strategi Online public relations Dalam
Meningkatkan Brand awareness Produk
Cat dan Perawatan Kuku O.P.I
Pengenalan produk
Produk O.P.I di mata masyarakat
Kendala
Penggunaan
Strategi yang digunakan
blog
Tolak ukur kesuksesan
Strategi
relations
online
public
Aktivitas Public relations dalam social media
10 Brand Awareness
Cara mencapai Brand Awareness
Komunikasi Interpersonal
Komunikasi dalam blog pada konsumen
Komunikasi Publik
4.1.1
Komunikasi dalam blog pada masyarakat
Hasil Wawancara
Dalam penyajian data, penulis mendeskripsikan hasil wawancara dengan setiap
informan berdasarkan tema-tema yang akan dibahas, yaitu produk yang ditawarkan
perusahaan kepada masyarakat adalah produk cat dan perawatan kuku O.P.I,
penggunaan blog sebagai strategi yang digunakan, peran Public relations dalam
meningkatkan brand awareness, serta komunikasi interpersonal dan komunikasi
publik yang digunakan dalam blog yang menggunakan komunikasi dengan bahasa
informal.
4.1.2
Observasi
Berdasarkan dari observasi/pengamatan langsung yang dilakukan oleh peneliti
terhadap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan,
maka diketahui bahwa PT.
Perdana Duta Persada melakukan kegiatan penggunaan blog sebagai salah satu dari
strategi online public relations dalam meningkatkan brand awareness produk O.P.I
di mata masyarakat. Penggunaan blog baru dilaksanakan pada bulan April 2011,
petugas pengoperasi blog tersebut ialah Public relations Officer yang dibawah
pengawasan Manager Public relations.
11 BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan observasi penulis dan hasil pembahasan secara keseluruhan mengenai
penggunaan blog sebagai strategi online public relations dalam meningkatkan brand
awareness produk O.P.I, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Selama ini kegiatan publikasi yang dilakukan oleh PT. Perdana Duta Persada dalam
mempromosikan produk O.P.I masih kurang karena hanya melalui press release dan
social media. Minimnya publikasi yang juga menjadi salah satu faktor bahwa sampai
saat ini masih banyak masyarakat yang belum mengetahui adanya produk O.P.I.
2. Events launching produk O.P.I yang diadakan oleh perusahaan bersifat tertutup.
Perusahaan hanya mengundang orang-orang dari kalangan sosial tertentu (socialite)
dan media saja. Hal ini juga yang menyebabkan banyak masyarakat yang belum
mengetahui produk O.P.I. Maka dari itu timbul pemikiran di benak masyarakat
bahwa selama ini produk O.P.I hanya diperuntukkan bagi kalangan kelas atas
(highclass).
3. Penggunaan blog masih belum dapat membuat produk O.P.I menjadi produk top of
mind di mata masyarakat karena tidak semua masyarakat yang aktif menggunakan
media online. Maka dari itu diperlukan adanya sarana media publikasi pendukung
lainnya.
12 4. Saat ini masih banyak konsumen dan masyarakat yang belum mengetahui adanya
blog O.P.I karena informasi alamat blog O.P.I hanya ada dalam facebook dan twitter.
5.2 Saran
Hal yang seharusnya dilakukan oleh PT. Perdana Duta Persada dalam meningkatkan
brand awareness produk O.P.I adalah :
1. Peningkatan publikasi melalui iklan di televisi dan radio, pemasangan billboard di
jalan-jalan agar masyarakat mengenal produk O.P.I.
2. Memakai selebriti terkenal/yang sudah familiar di Indonesia untuk menjadi brand
ambassador produk O.P.I melalui iklan yang dibuat oleh perusahaan.
3. Penulisan informasi alamat blog O.P.I pada plastik pembungkus/paperbag O.P.I,
sehingga konsumen yang membeli produk O.P.I dapat mengetahui blog O.P.I. Selain
itu juga dapat menulis informasi alamat blog O.P.I melalui majalah majalah yang
biasa digunakan oleh PT. Perdana Duta Persada dalam melakukan publikasi.
4. Mengundang masyarakat luas untuk datang ke events launching produk terbaru O.P.I
yang diadakan oleh perusahaan. Informasi tentang events dapat dilakukan melalui
iklan yang di televisi, radio, majalah, koran, billboard, dan lain sebagainya.
5. Sering memberikan discount/potongan harga pada produk O.P.I, hal ini dapat
dilakukan saat acara midnight sale yang saat ini sedang marak dilakukan di beberapa
mall/department store demi menarik konsumen untuk berbelanja.
13 DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Elvinaro. Metode Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan
Kualitatif. 2010. Bandung; Simbiosa Rekatama Media.
Argenti, Paul A. 2010. Komunikasi Korporat. Edisi 5. Jakarta; Salemba
Humanika.
Biagi, Shirley. 2010. Media/Impact Pengantar Media Massa. Edisi 9. Jakarta;
Salemba Humanika.
Cangara, Hafied. 2010. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta; PT. Raja Grafindo
Persada
Cutlip, Scott M. Center, Allen H. Broom, Glen M. 2006. Effective Public
Relations. Edisi 9. Jakarta; Kencana Prenada Media Group.
Durianto, Darmadi, Sugiarto dan Lie Joko Budiman. 2004. Brand Equity Ten
Strategi Memimpin Pasar. Jakarta; PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jefkins, Frank. 2004. Public Relations. Jakarta; Penerbit Erlangga.
Juju, Dominikus. Sulianta, Feri. 2010. Branding Promotion With Social Network.
Jakarta; PT. Elex Media Komputindo.
Kotler, Philip. Keller, Kevin Lane. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua
Belas. Jakarta; PT. Indeks.
Kriyantono, Rachmat. 2008. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Edisi 1. Jakarta;
Kencana Prenada Media Group.
Lattimore, Dan. Baskin, Otis. Heiman, Suzette T. Toth, Elizabeth L. 2010. Public
Relations Profesi dan Praktik. Edisi 3 Jakarta; Salemba Humanika.
14 Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Edisi 9. Bandung; PT.
Remaja Rosdakarya.
Onggo, Bob Julius. 2004. Cyber Public Relations Strategi Membangun dan
Mempertahankan Merek Global di Era Globalisasi Lewat Media
Online. Jakarta; PT. Elex Media Komputindo.
Rangkuti, Freddy. 2004. The Power of Brand. Jakarta; PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Saputra, Wahidin. Nasrullah, Rulli. 2011. Public Relations 2.0 Teori dan Praktik
Public Relations di Era Cyber 1010. Jakarta; Gramatama Publishing.
Suryadi. 2007. Strategi Mengelola Public Relations Organisasi. Jakarta; Penerbit
Edsa Mahkota.
Tjiptono, Fandy. 2011. Manajemen & Strategi Merek. Yogyakarta; Penerbit Andi.
Vardiansyah, Dani. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bogor; Ghalia Indonesia
Zarrela, Dan. 2010. The Social Media Marketing Book. Jakarta; PT. Serambi Ilmu
Semesta.
Jurnal :
Hosein, Hanif.dan Saleh, Baso 2009. Penggunaan Komputer dan Internet di
Indonesia. Jurnal Pekomnas Penelitian Komunikasi dan Media Massa Volume 12,
Halaman 16. Makassar.
15 
Download