GG 405 Environmental Geology and Regional Planning Geologi Lingkungan untuk Perencanaan dan Pengembangan Wilayah Nandi - 2015 Latar belakang Pengembangan wilayah yang baik adalah yang dibuat dengan mempertimbangkan kondisi di bawah permukaan n Struktur geologi dan kondisi geomorfologi perlu diperhatikan sehubungan dengan potensi bencana wilayah n Kandungan sumberdaya mineral, batubara maupun minyak dan gas bumi di wilayah juga harus menjadi pertimbangan penataan wilayah n Benturan kepentingan, konservasi vs. eksploitasi n Tujuan Tujuan utama dari perencanaan wilayah adalah untuk menentukan rencana aksi dalam pengembangan wilayah n Pengambilan kebijakan perencanaan wilayah disesuaikan dengan kondisi wilayah terutama kondisi geologis n Geologi lingkungan berperan dalam proses pengambilan keputusan, implementasi pengembangan wilayah, dan analisis dampak terhadap lingkungan n The role of Geology The role of geologist in landscape evaluation is to provide geologic information and analysis before planning, design, and construction of the projects, such as reservoirs, large buildings, housing development, tunnels, pipelines, and parks. The role of Geology n Geologi terlibat mulai dari proses perencanaan tata ruang wilayah yang menghasilkan rencana tata ruang wilayah (RTRW) hingga pada proses pemanfaatan ruang yang merupakan wujud operasionalisasi rencana tata ruang atau pelaksanaan pembangunan itu sendiri, serta pada proses pengendalian pemanfaatan ruang yang terdiri atas mekanisme perizinan dan penertiban terhadap pelaksanaan pembangunan agar tetap sesuai dengan RTRW dan tujuan penataan ruang wilayahnya Evaluasi bentang lahan Landscape evaluation n Land use planning n Site selection n Evaluation of landscape intangible n Environmental impact analysis One of the most controversial environmental issues of our times Land use planning Perencanaan tataguna lahan untuk masa depan harus mengarah pada sequential atau multiple land use, daripada exclusive use. n Adanya keterbatasan supply lahan untuk berbagai penggunaan lahan terutama suitable for future generations n Elemen dasar dari perencanaan tata guna lahan adalah pengembangan dari tujuan, issues, sasaran, analisis data, peta klasifikasi lahan, dan laporan yang menunjang terhadap pembangunan n n Seleksi dan penilaian lahan adalah proses untuk mengevaluasi lingkungan fisik untuk menentukan kapasitas yang mendukung aktivitas manusia dan kemungkinan dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan Dampak terhadap lingkungan Setiap kegiatan yang berhubungan dengan pemanfaatan lahan atau penggunaan lahan selalu berdampak terhadap lingkungan, n The National environmental Policy act, 1969 menyebutkan bahwa setiap negara harus memperhatikan kemungkinan dampak yang ditimbulkan terhadap kualitas lingkungan manusia, melalui proses evaluasi project dan dampak lingkungan n AMDAL Environmental impact assessment (EIA) Hasil dari evaluasi lingkungan adalah penyataan dampak yang ditimbulkan dari sebuah proyek pembangunan, yang menjelaskan tentang tujuan dan kebutuhan dari sebuah proyek, alternatif pemecahan masalah yang masuk akal, akibatakibat yang ditimbulkan terhadap lingkungan, konsekuensi lingkungan, pertimbangan akibat baik langsung ataupun tidak langsung, kebutuhan energi dan potensi konservasi, penipisan sumberdaya, akibat terhadap sistem sosial perkotaan, dan kemungkinan terjadinya konflik kepentingan antara pemerintah dan pengguna lahan (lokal atau private) Resiko dan Mitigasi bencana setiap kegiatan pembangunan mempunyai resiko terhadap terjadinya bencana n Analisis proses sebelum merencanakan pembangunan konstruksi dilakukan untuk meminimalisir resiko yang akan terjadi n Mitigasi bencana