Analisis Daya Dukung Lingkungan dan

advertisement
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Wilayah pesisir merupakan daerah pertemuan antara daratan dan lautan.
Wilayah tersebut sangat kompleks karena dipengaruhi oleh berbagai kegiatan
yang ada di luar maupun di dalam wilayah itu sendiri. Kesalahan pengelolaan
wilayah pesisir menjadikan wilayah ini sebagai tempat pembuangan limbah,
dapat mengakibatkan hilangnya potensi yang ada. Karena itu, penataan ruang
wilayah pesisir merupakan suatu keharusan dan harus ditaati agar tidak terjadi
konflik antar pengguna dalam pembangunan dan pengelolaan wilayah pesisir.
Wilayah pesisir di Kabupaten Gresik didominasi oleh kegiatan budidaya
tambak
tradisional ikan bandeng dan udang, yang kebutuhan airnya hanya
menggantungkan kondisi pasang surut. Kegiatan tersebut memberikan kontribusi
produksi perikanan cukup nyata bagi Propinsi Jawa Timur, yaitu ikan bandeng
sebesar 16166,7 ton dari 38639,5 ton (41,84 %), udang windu sebesar 1098,9
ton dari 10299,3 ton (10,66 %), udang putih sebesar 1158,8 ton dari 4819.5 ton
(24,04 %).(Dinas Perikanan dan Kelautan, 2002).
Namun demikian, mulai tahun 2001, produksi mulai menurun. Di
Kecamatan Ujung Pangkah, produksi yang telah mencapai 5.142,47 ton pada
tahun 2000 turun menjadi
4.168,62 ton.pada tahun 2001. Demikian juga
produksi tambak di Kecamatan Sidayu dan Bungah produksinya menurun
masing-masing dari 3.401,18 ton dan 3.759,70 ton pada tahun 1999 menjadi
2.021,36 ton dan 3.381,40 ton pada tahun 2002.
Di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), pemerintah daerah
Kabupaten
Gresik
merencanakan
perbaikan
wilayah
tersebut
untuk
meningkatkan produktivitas tambak, mengingat kawasan tersebut merupakan
produsen perikanan yang diandalkan. Untuk itu, perlu kajian mendalam dalam
menentukan penyebab rendahnya produktivitas dan penurunan produksi
tersebut.
2
Perumusan masalah
Bertitik tolak dari uraian di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah
utama yang ada di kawasan pertambakan Kabupaten Gresik, yaitu :
1.
Produktivitas tambak di daerah studi relatif rendah yang disebabkan oleh
lahan pesisirnya kurang cocok untuk budidaya udang dan bandeng.
2.
Terjadi penurunan produksi budidaya tambak mulai tahun 2000 sampai
saat ini, yang disebabkan oleh lingkungan (biofisik dan sosek) kurang
mampu mendukung kegiatan budidaya tersebut.
3.
Pengelolaan kawasan pertambakan yang kurang baik terlihat dari
ketidakseimbangan ruang wilayah pesisir (daya dukung lingkungan dan
kawasan konservasi mangrove kurang diperhatikan dengan sungguhsungguh dalam mengelola kawasan pertambakan).
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
1.
Menentukan luas lahan tambak yang sesuai untuk budidaya udang dan
bandeng.
2.
Menentukan luas lahan tambak yang sesuai dengan daya dukung
lingkungannya.
3.
Menentukan luas lahan yang optimal untuk budidaya tambak secara
tradisional, semi-intensif maupun intensif sebagai dasar dalam penyusunan
arahan pengelolaan kawasan pertambakan secara berkelanjutan.
Hipotesis
Hipotesis yang menjadi dasar pengembangan disertasi ini adalah :
1.
Produktivitas tambak yang rendah sebagai akibat dari lingkungan kawasan
pertambakan yang kurang sesuai untuk budidaya udang dan bandeng.
2.
Pemanfaatan lahan pesisir untuk budidaya tambak tradisional di daerah
studi telah melampaui batas luasan lahan yang dapat didukung untuk
budidaya tersebut.
3.
Pengelolaan kawasan tambak saat ini (tanpa perhitungan daya dukung
lingkungan dan kawasan konservasi) kurang optimal dalam mencapai
sasaran kebijakan perikanan budidaya yang telah ditentukan oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik.
3
Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Hasil evaluasi kesesuaian lahan dan perairan akan memberikan informasi
kondisi dan potensi sumberdaya pesisir yang tepat bagi pengembangan /
pembangunan daerah sedangkan daya dukung lingkungan wilayah pesisir
dapat memberikan informasi tentang batasan dalam pembangunan daerah,
terutama pengembangan untuk perikanan (pertambakan), yang bermanfaat
sebagai masukan bagi evaluasi RTRW Kabupaten Gresik, khususnya untuk
kawasan pesisir terpilih : Kecamatan Ujung Pangkah, Kecamatan Sidayu
dan Kecamatan Bungah.
2.
Hasil penelitian ini diharapkan juga bermanfaat bagi masyarakat umumnya
dan dunia usaha pada khususnya karena dengan penelitian ini, pengguna
kawasan tambak dapat mengetahui kondisi pesisir dan daya dukung
lingkungannya serta usaha-usaha yang terkait dengan pengelolaan
tambak secara optimal dan berkelanjutan.
Kerangka Pemikiran
Wilayah pesisir di Kabupaten Gresik didominasi oleh kegiatan budidaya
tambak yang dilakukan oleh masyarakat setempat. Pada awalnya kegiatan
budidaya tersebut cukup baik untuk memperbaiki kehidupan masyarakat lokal,
namun demikian, saat ini produktivitas tambak tersebut rendah dan produksinya
menurun.
Solusi permasalahan tersebut akan diperjelas berikut ini.
Pertama,
produktivitas tambak rendah dapat disebabkan oleh lingkungan kawasan
pertambakan yang kurang sesuai untuk budidaya udang maupun bandeng.
Karena itu, evaluasi kesesuaian lahan pesisir untuk pertambakan sangat
diperlukan. Selain itu, produktivitas tambak rendah dapat juga disebabkan oleh
kondisi sosial yang terkait dengan ketrampilan masyarakat dalam menjaga
lingkungan kawasan tambak. Sementara faktor ekonomi, terutama terkait dengan
sistem permodalan. masyarakat rendah. Karena itu, evaluasi kelayakan usaha
budidaya tambak masyarakat juga diperlukan.
Kedua, penurunan produksi tambak dapat disebabkan oleh kondisi daya
dukung lingkungan, ekonomi maupun sosial di kawasan pertambakan yang
rendah. Daya dukung lingkungan rendah dapat disebabkan oleh limbah tambak
4
kumulatif, terutama yang mengendap dan masuk ke dalam tanah. Pada saat ini
budidaya tambak yang dilakukan di daerah studi adalah budidaya tradisional
namun pada tahun 1990-an budidaya semi-intensif dan intensif pernah
diterapkan sehingga sebagian limbah budidaya tambak tersebut masih tersisa
dan berpengaruh buruk pada kualitas lingkungan perairan.
Oleh karena itu,
analisis dukung lingkungan kawasan pertambakan perlu dilakukan.
Ketiga, pengelolaan kawasan pertambakan yang kurang baik dapat juga
sebagai penyebab dua permasalahan sebelumnya. Pada saat ini pemanfaatan
kawasan pertambakannya tidak memperhitungkan daya dukung lingkungan dan
kebutuhan kawasan konservasi mangrove sehingga hasilnya tidak optimal
berdasarkan target yang ditentukan oleh pemerintah daerah yang dinyatakan
pada rencana strategi (renstra) maupun RTRW Kabupaten Gresik. Oleh karena
itu, analisis optimalisasi dan arahan pengelolaan wilayah pesisir sangat
dibutuhkan
untuk
perbaikan
lingkungan
dan
peningkatan
kesejahteraan
masyarakat.
Dalam penyelesaian masalah tersebut di atas, ada empat hal yang perlu
dilakukan, yaitu : 1. evaluasi kesesuaian lahan pesisir untuk budidaya udang dan
bandeng, 2. penilaian daya dukung lingkungan kawasan pertambakan, 3.
evaluasi
kelayakanan
usaha
budidaya
tambak
masyarakat,
4.
analisis
optimalisasi pemanfaatan ruang kawasan pertambakan untuk teknologi budidaya
yang tepat sesuai dengan karakteristik wilayah pesisir Kabupaten Gresik, dan 5.
evaluasi pengelolaan kawasan pertambakan. Keterkaitan antar komponen
tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.
Hasil kajian ke-5 komponen tersebut
dapat memberikan ukuran dalam pengelolaan kawasan pertambakan, seperti
luas lahan budidaya tambak yang optimal sesuai dengan kondisi dan potensi
serta daya dukung kawasan untuk mencapai target produksi yang ditentukan
oleh pemerintah daerah. Selain itu, hasilnya dapat dipakai untuk memberikan
arahan dalam pengelolaan lingkungan di dalam maupun luar kawasan
pertambakan.
5
Wilayah Pesisir di
Kabupaten Gresik
Permasalahan : Pengelolaan kawasan
tambak yang kurang optimal dan
berkelanjutan
Kegiatan budidaya
tambak dominan
Produktivitas
relatif rendah.
Produksi tambak
menurun
Faktor Penyebab : Pengelolaan kawasan tambak yang kurang baik
Kondisi lingkungan
kawasan tambak
kurang sesuai untuk
budidaya udang dan
bandeng..
Kondisi sosial
(SDM) dan ekonomi
(permodalan)
masyarakat rendah.
Daya dukung (lingkungan, ekonomi,
dan sosial) untuk
pertambakan
rendah
Evaluasi keberlanjutan usaha
budidaya tambak
masyarakat.
Penentuan daya
dukung kawasan
pertambakan
Solusi :
Evaluasi kesesuaian
lahan pesisir untuk
budidaya udang dan
bandeng
Potensi dan kendala
pengelolaan kawasan tambak
(Supply)
Target / sasaran
pembangunan wilayah
pesisir Kabupaten Gresik
Kajian Optimalisasi pemanfaatan ruang kawasan pertambakan untuk
teknologi budidaya yang tepat, sesuai dengan karakteristik wilayah
pesisir kabupaten Gresik.
Hasil dan Arahan Pengelolaan Kawasan Pertambakan Berkelanjutan :
-
-
Luas lahan budidaya tambak yang optimal sesuai dengan kondisi dan
potensi serta daya dukung kawasan untuk mencapai target produksi yang
ditentukan oleh pemerintah daerah.
Arahan pengelolaan lingkungan di dalam maupun luar kawasan tambak.
Gambar 1. Kerangka pemikiran
Download