A. PENDAHULUAN Beberapa tahun

advertisement
sektor
A. PENDAHULUAN
Beberapa tahun belakangan
lainnya
karena
mengandalkan
lebih
pemanfaatan
ini Indonesia menghadapi masalah
sumberdaya
pangan yang serius. Kondisi ini
komponen impor. Pada situasi krisis
diperkirakan masih akan kita hadapi
saat ini sektor pertanian diharapkan
beberapa tahun ke depan. Stok
akan
pangan masih terbatas dan sangat
pembangunan nasional antara lain
rentan terhadap ancaman kerawanan
melalui
pangan, menyusul kebutuhan yang
pangan pokok, perolehan devisa
terus meningkat. Selama dasawarsa
melalui ekspor, penampung tenaga
ini pembangunan di Indonesia bias
kerja khususnya di daerah pedesaan
ke sektor urban, padahal pertanian
(Husodo, 2004).
adalah
kuncinya.
kesejahteraan
stagnan,
Kesenjangan
masyarakat
meskipun
yang
perekonomian
sangat
sendiri
berperan
penyediaan
dalam
menimbulkan
Pertama,
kekeliruan
pertanian
kebijakan
daripada
dalam
kebutuhan
Pembangunan pertanian itu
terus tumbuh, menunjukkan adanya
dalam
domestik
kenyataannya
sejumlah
paradoks.
peningkatan
produksi
telah
menimbulkan
pemerintah yang selama ini terus
kecenderungan menurunnya harga
mendahulukan
produk-produk
ekonomi
pertumbuhan
terutama
dalam
upaya
pertanian
yang
berakibat negatif pada pendapatan
pembangunan di wilayah pedesaan
petani.
yang sebagian besar penduduknya
produktivitas dan produksi tidak
berprofesi sebagai petani. Untuk
selalu dibarengi atau diikuti dengan
mengakhiri hal ini, pengembangan
meningkatnya
sektor pertanian menjadi kuncinya.
bahkan pendapatan petani menurun.
Sektor
salah
satu
pertanian
sektor
Kedua,
kenaikan
pendapatan
petani,
sebagai
Ketiga, perkembangan ekonomi yang
pendukung
lebih maju khususnya karena dampak
perekonomian Indonesia, seharusnya
industrialisasi,
menyebabkan
merupakan sektor yang relatif lebih
menurunnya
tahan dan lebih fleksibel terhadap
pertanian
krisis ekonomi dibandingkan sektor-
Produk Domestik Bruto (PDB) dan
sumbangan
dalam
sektor
pembentukan
menyusutnya
relatif
berkembangnya industrialisasi, serta
pertanian
diiringi dengan penambahan skala
dalam lapangan kerja keseluruhan
usahatani menjadi lebih besar, maka
(Sastraatmadja, 2013).
pembangunan pertanian seharusnya
angkatan
peranan
kerja
sektor
Sejalan
dengan
itu
kecenderungan Nilai Tukar Petani
tidak disertai dengan menurunnya
tingkat hidup petani.
(NTP) yang menurun belakangan ini
juga
turut
Kenyataan yang terjadi saat
mempengaruhi
sekarang ini tidak sesuai dengan
menurunnya tingkat kesejahteraan
yang diharapkan, dimana ketiga hal
petani. Kecenderungan rendahnya
diatas belum mampu untuk menjadi
NTP akan dapat mengurangi insentif
solusi terhadap kondisi kehidupan
petani
petani
dalam
produktivitas
optimal
meningkatkan
pertanian
untuk
kemudian
semakin
terjadinya
menurun,
alih
fungsi
panjang.
lahan pertanian ke non pertanian
Kondisi demikian dapat mengurangi
yang mengakibatkan lahan pertanian
laju peningkatan produksi relatif
untuk kegiatan usahatani semakin
terhadap laju peningkatan konsumsi
sempit dan kecil, sehingga apabila
dalam
pada
semakin kecil atau semakin sempit
akhirnya akan menurunkan tingkat
lahan usaha maka akan semakin
kesejahteraan petani ( Hendayana,
kurang efisiensi usahatani tersebut.
2001).
Selain itu berdasarkan data Sensus
negeri,
jangka
secara
yang
sehingga
Akan tetapi Osmet (2013),
menyatakan
jika
penurunan
Pertanian 2013 meningkatnya jumlah
absolut
penduduk
dalam
sektor
sumbangan sektor pertanian diikuti
pertanian walaupun proporsi jumlah
oleh
rumah tangga petani turun yaitu
perbaikan
dan
penggunaan
teknologi maju di bidang pertanian
sekitar
yang diharapkan dapat meningkatkan
mengakibatkan pembagian atau porsi
produksi
kemudian
dari kegiatan usahatani akan semakin
berkurangnya jumlah penduduk atau
kecil dan sedikit sehingga skala
rumah tangga petani yang melakukan
usahatani
urbanisasi
(Osmet, 2013). Pada akhirnya petani
usahatani,
sebagai
dampak
dari
5,24
akan
%,
maka
semakin
akan
kecil
akan semakin terus terkurung dalam
pinggiran kota, dimana aktivitas
situasi
pembangunan
dan
kondisi
yang
tidak
juga
sudah
mulai
menguntungkan dan seperti ucapan
dirasakan oleh masyarakat di daerah
Martius (1998) dalam Osmet (2011),
pinggiran kota termasuk petani yang
bahwa petani itu seperti hidup segan
ada di daerah tersebut, sehingga
mati tak boleh.
semakin
banyak
tersedianya
Permasalahan petani tersebut
alternatif lapangan kerja baru dalam
tidak hanya terjadi bagi petani di
upaya penambahan penghasilan dan
daerah pedesaan, tetapi juga dialami
pemenuhan kebutuhan hidup baik
oleh petani yang ada di daerah
secara sosial maupun ekonomi dan
perkotaan atau tepatnya petani di
diharapakan
daerah pinggiran kota. Selain itu
terhadap pendapatan rumah tangga
kondisi
petani.
di
daerah
pinggiran
perkotaan, dimana lahan pertanian
akan
Berdasarkan
kondisi
fenomena
waktu
pertanyaan penelitian yang ingin
disebabkan
oleh
beberapa
terjadinya konversi lahan pertanian
penulis
kepada lahan untuk industri dan
kejelasannya, yaitu : 1) Bagaimana
pemukiman
terjadinya
struktur pendapatan rumah tangga
perubahan status sebagian petani dari
petani padi sawah skala kecil yang
petani
petani
ada di daerah pinggiran kota, 2) Apa
penggarap dan penyewa. Hal ini akan
upaya yang dilakukan oleh petani
mengakibatkan
yang
padi sawah dan anggota keluarga
digunakan untuk kegiatan usahatani
dalam menambah pendapatan rumah
semakin lama semakin kecil dan ini
tangganya, dan 3) Berapa besar
tentunya
kontribusi
serta
pemilik
menjadi
luas
lahan
berimplikasi
negatif
temukan
ada
dan
semakin berkurang dari waktu ke
yang
diatas,
berkontribusi
jawaban
pendapatan
dan
diluar
terhadap pencapaian produksi dan
pendapatan tanaman padi sawah
pendapatan petani. Kondisi ini di sisi
tersebut terhadap pendapatan rumah
lain
tangga petani secara keseluruhan.
juga
berkembangnya
dibarengi
dengan
pembangunan
Selanjutnya dari pertanyaan
perkotaan yang merambat sampai ke
penelitian diatas, maka penulis akan
melakukan sebuah penelitian dengan
judul
“
Struktur
Pendapatan
populasi besar maupun kecil dan data
diambil
dari
sampel
untuk
Rumah Tangga Petani Padi Sawah
generalisasi. Pada umumnya yang
Skala Kecil Di Kelurahan Binuang
merupakan
Kampung Dalam Kecamatan Pauh
penelitian survey adalah individu
Kota Padang “.
yang
Adapun yang menjadi tujuan
unit
analisa
bersangkutan.
metode
yang
dalam
adalah
metode
penelitian
Menghitung
deskriptif kuantitatif.
rumah
Sedangkan
digunakan
dari penelitian ini adalah : 1)
pendapatan
ini
dalam
tangga petani dari sektor petanian
Populasi dalam penelitian
yang berasal dari tanaman padi
ini adalah petani yang ada di
sawah, 2) Menggambarkan sumber
kelurahan Binuang Kampung Dalam
pendapatan rumah tangga petani dari
yang
sektor pertanian diluar tanaman padi
Kelompok Tani yaitu : Kelompok
sawah,
Tani Cinto Damai, Kelompok Tani
dan
3)
Mendeskripsikan
tergabung
Saiyo,
ke
dalam
sumber pendapatan rumah tangga
Binuang
petani dari sektor non pertanian serta
Tenaga Baru, dan Kelompok Tani
kontribusinya terhadap pendapatan
Saiyo
rumah tangga petani
sebanyak 207 orang petani. Sesuai
Sakato
Kelompok
4
yang
Tani
berjumlah
dengan kebutuhan penelitian, maka
B. METODE PENELITIAN
Penelitian
penelitian
merupakan
petani yang memiliki lahan 0,5 ha
Menurut
kebawah yang berjumlah sebanyak
survey.
Singarimbun
survey
ini
(1989)
adalah
mengambil
penelitian
penelitian
sampel
populasi yang akan diteliti adalah
dari
158 orang.
yang
suatu
Data yang akan dikumpulkan
adalah
data
primer
dan
data
populasi dan menggunakan kuisioner
sekunder. Data primer dikumpulkan
sebagai alat pengumpulan data yang
dengan pengisian daftar pertanyaan
pokok, sementara itu Agustar (2012),
yang telah dipersiapkan sebelumnya
mengatakan penelitian survey adalah
dan wawancara dengan responden
penelitian yang dilakukan pada suatu
serta
pengamatan
langsung
di
lapangan. Data primer merupakan
maka
pendapatan
rumah
tangga
data kegiatan usaha tani petani dan
petani mulai mengalami peningkatan
kegiatan non usaha tani responden
sehingga dapat digolongkan kedalam
selama musim tanam tahun 2013.
rumah tangga dengan pendapatan
Untuk kelengkapan data yang
kelas menengah dimana rata-rata
berhubungan dengan topik penelitian
pendapatan rumah tangga petani
dilakukan
data
setiap bulannya sudah berkisar antara
sekunder. Sumber data sekunder
Rp 2.600.000,- sampai dengan Rp
berasal dari Kantor Camat Pauh,
6.000.000,-. Akan tetapi walaupun
UPT
sudah
Pauh,
pengumpulan
Dipernakbunhut
Kantor
Lurah
Kecamatan
Binuang
mengalami
pendapatan,
tetap
peningkatan
masih
ada
Kampung Dalam serta Pengurus
pendapatan rumah tangga petani
Kelompok
di
tersebut yang sumbangan terbesarnya
Kampung
berasal dari sektor pertanian tetapi
Kelurahan
Tani
yang
Binuang
ada
Dalam.
tentunya selain tanaman padi sawah.
Kondisi ini menggambarkan
bahwasannya di daerah penelitian
C. PEMBAHASAN
Dari
hasil
penelitian
yang berada pada wilayah pinggiran
diketahui bahwa pendapatan rumah
kota atau sub urban, sektor pertanian
tangga petani dari komoditi tanaman
masih
padi sawah memang masih tergolong
pencaharian yang diusahakan oleh
rendah, jika mengacu kepada standar
petani responden namun bukan dari
pengelompokkan pendapatan rumah
komoditi
tangga yang dibuat oleh Lembaga
melainkan dari usaha yang masih
Konsultan Ekonomi dari Amerika
berhubungan dengan usaha tani atau
Serikat
yaitu Boston Consulting
sektor pertanian dan begitu juga
Group yaitu masih berada pada
dengan sektor dari non pertanian. Hal
angka Rp 2.600.000,- per bulannya.
ini disebabkan karena mereka merasa
Namun setelah digabungkan dengan
kegiatan usaha tani dari komoditi
pendapatan dari sektor non tanaman
tanaman padi sawah tidak bisa
padi sawah dan
memberikan mereka jaminan untuk
non usaha tani,
menjadi
tanaman
sektor
padi
mata
sawah,
bisa mencukupi segala kebutuhan
mendapatkan tambahan pendapatan
rumah tangganya akibat keterbatasan
bagi rumah tangganya.
luas lahan yang diusahakan oleh
Sementara itu jika dilihat dari
petani serta penurunan nilai tukar
aspek tingkat kepadatan lahan yang
produksi tanaman padi sawah itu
dikuasai oleh rumah tangga petani
sendiri
responden dan dihubungkan dengan
yang
mengakibatkan
pendapatan dari usaha tani padi
jumlah
sawah menjadi menurun.
responden yang melakukan usaha
Jika
dilihat
dari
rasio
rumah
tambahan
tangga
untuk
petani
menambah
ketergantungan penduduk terhadap
pendapatan rumah tangga, maka
usaha tambahan yang dilakukan oleh
diketahui
petani
struktur
dengan tingkat kepadatan lahan kecil
pendapatan rumah tangga petani
yang lebih banyak melakukan upaya
responden juga terlihat bahwa usaha
untuk menambah pendapatan rumah
unuk menambah pendapatan rumah
tangga diluar kegiatan usaha tani
tangga baik dari usaha penganeka
padi sawah. Hal ini sangat beralasan
ragaman tanaman selain tanaman
sekali karena rumah tangga petani
padi, usaha di sektor pertanian
dengan tingkat kepadatan lahan yang
lainnya ataupun usaha diluar sektor
rendah adalah rumah tangga petani
pertanian lebih banyak dilakukan
yang menguasai lahan untuk kegiatan
oleh
usaha tani relatif
responden,
responden
ketergantungan
pola
dengan
petani
lebih kecil dan
jumlah anggota keluarga yang lebih
petani
banyak. Sudah barang tentu mereka
responden yang mempunyai beban
akan berusaha mencarikan tambahan
tanggungan
pendapatan rumah tangga
rumah
Hal
tangga
ini
berarti
rendah.
rasio
rumah
tangga
terhadap
anggota
diluar
keluarga yang tidak produktif relatif
kegiatan usaha tani padi sawah demi
kecil akan mengalokasikan potensi
mencukupi
tenaga
tangganya yang memiliki jumlah
kerja
yang
ada
dalam
keluarga untuk berusaha dan bekerja
diluar kegiatan usaha tani padi demi
kebutuhan
rumah
anggota keluarga yang lebih besar.
Dari beberapa konsep teori
dan hasil penelitian yang sudah ada,
maka hasil dari penelitian ini sesuai
sedikit dan tidak optimal. Ditambah
dengan apa yang disebutkan dalam
lagi dengan harga jual hasil produksi
konsep teori yang ada serta hampir
yang belum cukup memadai dan
sama permasalahan dan gambaran
tidak
umum
penelitian
produksi yang begitu besar. Akibat
dengan penelitian terdahulu. Intinya
lain dari keterbatasan penguasaan
bahwa di daerah penelitian yang
lahan ini adalah petani tidak bisa
merupakan daerah pinggiran kota
melakukan usaha diversifikasi atau
atau sub urban, mata pencaharian
penganeka ragaman tanaman selain
pokok atau utama penduduk sudah
tanaman padi yang diharapkan bisa
mulai bergeser dari sektor usaha tani
menambah penghasilan petani dari
kepada usaha-usaha lainwalaupun
kegiatan usahatani., 2) Letak daerah
sektor
mereka
penelitian yang berada di pinggiran
tinggalkan sama sekali. Hal ini
kota, sehingga arus pembangunan di
dilakukan
perkotaan
tentang
hasil
pertanian
tidak
sebagai
upaya
untuk
seimbang
juga
dengan
sudah
ongkos
mulai
memenuhi kebutuhan hidup dan
dirasakan oleh penduduk di daerah
kebutuhan
tidak
penelitian sehingga mereka lebih
tercukupi dari kegiatan usaha tani
cenderung untuk melakukan usaha
terutama dengan luas penguasaan
atau mencari pekerjaan diluar sektor
lahan yang relatif kecil, sehingga
pertanian. Selain itu karena di daerah
petani masih bisa bertahan dengan
penelitian ini juga terdapat sebuah
situasi dan kondisi yang ada pada
Lembaga Perguruan Tinggi yang
saat sekarang ini.
cukup ternama di Sumatera Barat
keluarga
Banyak
yang
faktor
yang
terjadinya
kondisi
menumbuhkan tingkat perekonomian
seperti yang ada di daerah penelitian
masyarakat dan terbukanya lapangan
ini antara lain : 1) Keterbatasan
usaha dan pekerjaan yang cukup
penguasaan
akan
banyak menyerap tenaga kerja dari
digunakan untuk kegiatan usahatani
penduduk di sekitarnya, seperti :
terutama usahatani padi, sehingga
pembangunan rumah kontrakan dan
produksi yang dihasilkan pun hanya
ruko, penyediaan sarana transportasi
menyebabkan
lahan
yang
yaitu
Universitas
Andalas
yang
bagi mahasiswa, berjualan kebutuhan
untuk mencari pekerjaan sampingan
harian dan sarana-sarana lain yang
diluar usahatani guna menambah
menunjang
pendapatan rumah tangganya.
kebutuhan
mahasiswa
tersebut, 3) Tingkat kebutuhan dan
biaya rumah tangga yang semakin
D. KESIMPULAN
DAN
hari semakin besar dan semakin
SARAN
bertambah
Dari hasil penelitian yang
yang
menyebabkan
masyarakat dalam hal ini khususnya
telah
petani responden harus berupaya
dilakukan analisa dan pembahasan
untuk mencari tambahan penghasilan
data-data yang telah dikumpulkan di
dan pendapatan lain diluar kegiatan
lapangan,
usahatani untuk bisa bertahan dan
beberapa kesimpulan, yaitu : 1)
bisa memenuhi semua kebutuhan
Struktur pendapatan rumah tangga
dirinya
petani responden di daerah penelitian
dan
seluruh
anggota
dilaksanakan
maka
dapat
ditarik
dibentuk
jawab yang besar yang dimiliki oleh
pendapatan sektor pertanian baik
petani
bisa
usaha tani padi sawah dan usaha tani
anggota
non padi sawah serta pendapatan
memenuhi
sektor non pertanian baik yang
mensejahterakan
keluarganya
kebutuhan
untuk
seluruh
dalam
juga
antara
ikut
dilakukan oleh petani responden itu
responden
sendiri atau yang disumbangkan oleh
khususnya dan masyarakat pada
anggota keluarganya, 2) Pendapatan
umumnya untuk mencari penghasilan
rumah tangga petani di daerah
dan
sebesar-
penelitian yang berasal dari sektor
besarnya, 4) Bagi sebagian besar
pertanian terutama usaha tani padi
petani
sawah masih tergolong ke dalam
mendorong
hidupnya
gabungan
setelah
keluarganya. Selain itu rasa tanggung
responden
dari
dan
petani
pendapatan
responden,
yang
karena
masih
banyaknya waktu luang yang tersedia
kelas
rendah,
dimana
dari kegiatan usahatani, ditambah
responden
mereka juga mempunyai kemampuan
dibawah
dan keterampilan di bidang usaha
bulannya (menurut kriteria yang
lain, dan hal ini mereka manfaatkan
ditetapkan oleh Boston Consultan
memiliki
Rp
semua
penghasilan
2.600.000,-
per
Group).
Tentunya
dengan
untuk menambah pendapatan rumah
penghasilan atau pendapatan sebesar
tangga selain dari kegiatan usaha tani
ini belum mencukupi bagi rumah
padi sawah. Dapat diartikan anggota
tangga
keluarga
petani
dalam
memenuhi
rumah
tangga
petani
kebutuhan hidupnya, 3) Pendapatan
tersebut lebih banyak yang berusia
rumah tangga secara keseluruhan
produktif dan tentunya akan mencari
sudah berada pada kategori kelas
tambahan pendapatan diluar sektor
menengah dimana lebih dari 70 %
pertanian, 5) Sedangkan dari tingkat
responden
sudah
kepadatan lahan terhadap jumlah
pendapatan
dalam
memperoleh
rentang
Rp
rumah
tangga
responden
yang
2.600.000,- sampai Rp 6.000.000,-
melakukan usaha tambahan diluar
dalam
usaha
satu
bulan.
Akan
tetapi
tani
padi
sawah,
maka
besarnya pendapatan rumah tangga
diketahui ternyata rumah tangga
tersebut tidak hanya disumbangkan
petani
oleh pendapatan dari sektor non
melakukan hal tersebut adalah rumah
pertanian saja namun juga masih ada
tangga
yang
sektor
memiliki tingkat kepadatan lahan
pertanian non tanaman padi sawah
yang rendah. Hal ini harus mereka
yang terintegrasi atau berhubungan
lakukan
dengan
tani,
penguasaan lahan yang kecil dan
sedangkan sisanya masih berada
jumlah anggota keluarga yang lebih
pada kategori kelas bawah dan
banyak
mereka ini adalah responden yang
penambahan
mata pencaharian utamanya berasal
tangga diluar sektor pertanian, 6)
dari sektor pertanian saja, 4) Jika
Pendapatan
dilihat dari rasio ketergantungan
berasal dari sektor non pertanian
penduduk
berkontribusi cukup besar terhadap
rumah
dengan
disumbangkan
kegiatan
diketahui
tangga
rasio
oleh
usaha
bahwasannya
petani
responden
petani
yang
banyak
responden
karena
mereka
yang
dengan
harus
mencari
pendapatan
rumah
luas
tangga
rumah
yang
responden
pendapatan rumah tangga petani
ketergantungan
responden secara keseluruhan. Hal
penduduk yang rendah justru yang
ini
terbukti
setelah
sebelumnya
lebih banyak melakukan usaha-usaha
tingkat pendapatan petani responden
dari sektor pertanian masih tergolong
pertanian untuk dapat mencukupi
ke dalam kelas bawah, namun setelah
kebutuhan rumah tangganya.
digabung dengan pendapatan dari
Setelah melakukan penelitian
sektor non pertanian maka tingkat
dan melakukan analisa terhadap data
pendapatan petani responden mulai
yang diperoleh, maka ada beberapa
meningkat
menengah.
saran yang ingin penulis kemukakan
ini terjadi karena petani
terhadap hasil penelitian ini bagi
responden menganggap sektor non
petani dengan skala usaha tani kecil
pertanian lebih menjanjikan dan
yang ada di Kelurahan Binuang
lebih menjamin merekau ntuk bias
Kampung
mendapatkan
rumah
Hendaknya petani yang ada di
tangga yang lebih besar. Selain itu
Kelurahan Binuang Kampung Dalam
terbukanya lapangan kerja dan usaha
memberdayakan dan menggerakkan
baru
pembangunan
anggota keluarga yang sudah dalam
perkotaan, banyaknya waktu luang
usia produktif supaya bisa bekerja
yang dimiliki selama melakukan
dan ikut aktif dalam memenuhi
kegiatan produksi usaha tani, biaya
kebutuhan rumah tangga dengan cara
kebutuhan hidup yang semakin hari
bekerja dan berusaha pada sektor
semakin
Kondisi
ke
akibat
kelas
pendapatan
arus
yaitu
:
1)
besar
serta
diluar usaha tani atau diluar sektor
untuk
tetap
pertanian karena sudah jelas sektor
bertahan dan rasa tanggung jawab
usaha tani khususnya tanaman padi
petani untuk tetap bisa memenuhi
sawah tidak bisa begitu diharapkan
kebutuhan hidup seluruh anggota
karena
keluarganya serta sebagai cadangan
pendapatan
biaya untuk kegiatan usaha tani
pendapatan rumah tangga, 2) Dari
musim berikutnya. Akhirnya dapat
hasil penelitian diketahui kontribusi
ditarik kesimpulan bahwa petani
pendapatan rumah tangga responden
sawah dengan skala usaha tani kecil
sama porsinya antara penghasilan
yang ada di daerah penelitian harus
dan pendapatan sektor pertanian dan
mencari penghasilan tambahan diluar
pendapatan diluar sektor pertanian,
kegiatan usaha tani atau diluar sektor
maka
adanya
bertambah
Dalam,
keinginan
hanya
yang
hendaknya
menyumbangkan
kecil
hal
terhadap
ini
tidak
membuat
petani
mengabaikan
bisa
lebih
dikembangkan
kegiatan usahataninya karena sektor
diperhatikan,
ini merupakan bagian penting dalam
penelitian
penyediaan kebutuhan pangan bagi
terbesar pendapatan rumah tangga
seluruh
Adanya
petani juga ada yang disumbangkan
perhatian serius dari pemerintah dan
dari sektor pertanian selain tanaman
lembaga
padi
masyarakat,
terkait
3)
terutama
yang
karena
dari
dan
diketahui
sawah.
Atas
hasil
sumbangan
pertimbangan
menyangkut dengan permasalahan-
inilah
permasalahan yang dihadapi oleh
pemerintah
petani dalam proses produksi usaha
melakukan pengembangan
usaha-
tani, serta adanya kepastian tentang
usaha
dengan
harga jual hasil produksi supaya
kegiatan usaha tani yang
petani bias mendapatkan hasil yang
memberikan
layak dan cukup dari kegiatan usaha
pendapatan rumah tangga petani di
tani
daerah penelitian ini.
bagi
pendapatan
rumah
diharapakan
lebih
yang
supaya
memfokuskan
terintegrasi
kontribusi
bisa
terhadap
tangganya. Disamping itu hal ini
hendaknya mnenjadi perhatian serius
DAFTAR KEPUSTAKAAN
bagi pemerintah khususnya Dinas
Agustar, Asdi. 2012. Metodologi
Pertanian dan Instansi terkait untuk
Penelitian
lebih cermat dalam melaksanakan
Kuliah
sebuah
Penelitian). Program Studi
program
mensejahterakan
sebelum
dahulu
untuk
petani.Hendaknya
dilaksanakan
terlebih
diproyeksikan
apakah
PWD
Sosial
(Bahan
Metodologi
PPs
Universitas
Andalas. Padang
Anonim.
program atau kegiatan tersebut bias
http://www.fiskal.co.id/berit
dilaksanakan di daerah penelitian ini.
a/fiskal-15/2561/mengenal-
Hendaknya pemerintah dan Dinas
anatomi-kelas-menengah-:-
terkait
berusaha
rentang-penghasilan-kelas-
meningkatkan produksi tanaman padi
menengah#.VCu13XZsE70
tidak
hanya
sawah, tetapi juga memperhatikan
BPS. Berbagai Tahun ( 1982 – 2012 ).
usaha-usaha tani yang lain supaya
Statistik Nilai Tukar Petani di
4 Provinsi di Jawa dan 14
2010.
Masyarakat
Pusat Statistik. Jakarta
Indoonesia. Suara Petani.
Pertanian
Mandiri.
Penebar
Swadaya. Jakarta.
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi Nilai Tukar
Petani “ (Makalah) Pusat
Penelitian
dan
Pengembangan
Sosial
Ekonomi Pertaniann Badan
Penelitian
dan
Pengembangan
Pertanian,
Bogor.
2011. Langkah Afirmatif
Pro-Petani (Seminar Dwi
Mingguan). Program Studi
Agribisnis
Fakultas
Pertanian
Universitas
Andalas. Padang
2013.
Petani
Pembangunan
Dalam
Pertanian
(Bahan
Kuliah
Pembangunan
Program
Ekonomi
Universitas
Padang
Geografi
Bandung.
Singarimbun, Masri. 1989. Metode
Penelitian Survey. LP3ES.
Hendayana, Rahmat. 2001. Analisis
--------.
Entang.
Provinsi di Luar Jawa. Biro
Husodo, Siswono Yudo et al. 2004.
Osmet.
Sastraatmadja,
Pertanian).
Studi
Ilmu
Pertanian
PPs
Andalas.
Jakarta
Download