HUBU UNGAN ANTARA A R REGULASI I EMOSI DENGAN D P PERILAKU U SEKSU UAL PRAN NIKAH PA ADA MAHA ASISWA FAKULTAS S EKONOM MI JU URUSAN AKUNTANS A SI UNIVER RSITAS MUHAMMA M ADIYAH SURAKA ARTA NA ASKAH PUB BLIKASI Untuk mem menuhi seba agian persyaaratan dalam meencapai dera ajat Sarjanaa S-1 Diajukan oleh: FAHR RIYANI FE EBRIYANT TY F 100 080 0 011 FAK KULTAS PS SIKOLOGII UNIVER RSITAS MUHAMMA M ADIYAH SURAKAR S RTA 2012 2 1 3 HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYTAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Drajat Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan oleh : FAHRIYANI FEBRIYANTY F 100 080 011 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012 4 HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYTAH SURAKARTA Yang diajukan oleh : FAHRIYANI FEBRIYANTY F 100 080 011 Telah disetujui untuk dipertahankan di depan Dewan Penguji : Telah Disetujui Oleh : Pembimbing Utama Dra. Wiwien Dinar P, M.Si Surakarta, 11 Oktober 2012 5 HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYTAH SURAKARTA Yang diajukan oleh : FAHRIYANI FEBRIYANTY F 100 080 011 Telah disetujui untuk dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal 22 Oktober 2012 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat. Penguji Utama (Dra Wiwien Dinar P, M.Si.) Penguji pendamping I (Drs. Mohammad Amir, M.Si) Penguji pendamping II (Dra. Zahrotul Uyun, M.Si Surakarta, November 2012 Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Psikologi Dekan, 6 HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Fahriyani Febriyanty Wiwien Dinar Prastiti ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi emosi dengan perilaku seksual pranikah pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Metode kuantitatif dipilih sebagai metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan skala sebagai alat ukur. Responden penelitian ini diambil dari mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Alat ukur yang digunakan adalah skala regulasi emosi dan skala perilaku seksual pranikah yang kemudian dianalisis menggunakan SPSS versi 15.0. hasil penelitian menunjukan ada hubungan negative yang signifikan antara regulasi emosi dengan perilaku seksual pranikah pada mahasiswa dengan nilai (r) sebesar -0,184; p = 0,050 ; (p<0,05). Sumbangan efektif regulasi emosi terhadap perilaku seksual pranikah pada mahasiswa sebesar 3,4%, masih terdapat 96,6% variabel lain yang mempengaruhi perilaku seksual pranikah pada mahasiswa diluar dari regulasi emosi. Kata kunci: Regulasi emosi, perilaku seksual pranikah 2 dapat mengendalikan dorongan PENDAHULUAN Menurut Sarwono (1978) mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia sekitar 18-30 tahun. Permasalahan mahasiswa yang ada dewasa ini cukup kompleks. Salah satu yang paling sering kita dengar adalah seksual dalam dirinya akan terhindar dari menyimpang. mahasiswa pranikah Sebaliknya, yang para tidak dapat mengendalikannya, maka akan terjerumus ke dalam penyimpangan seksual, misalnya pemerkosaan, pornografi, dan seks bebas. Perilaku seksual pranikah pada adalah segala tingkah laku seksual mahasiswa. Hal ini terjadi karena yang didorong oleh hasrat seksual mahasiswa dalam perkembangannya dengan memiliki tingkat seksual yang tinggi dilakukan karena pada mahasiswa menikah. Banyak mahasiswa yang dengan hormon seksual dan organ- melakukan hubungan seksual sebelum organ seksual seksual yang permasalahan yang berkaitan dengan masalah perilaku usia-usia reproduksi mulai lawan oleh jenisnya, orang yang sebelum matang. adanya ikatan pernikahan. Masalah Keadaan ini menyebabkan rentannya seks khususnya pada pasangan yang perilaku mahasiswa yang mengarah belum kepada keinginan untuk memenuhi mencemaskan para orang tua dan juga dorongan seksual. mahasiswa yang masyarakat. Pada usia-usia remaja menikah seringkali 3 hingga dewasa awal adalah masa personal (percaya diri, gaya hidup, seseorang mempersiapkan diri dan pengendalian diri dan emosi, serta belajar menyesuaikan diri menuju aktifitas sosial) dan faktor lingkungan. masa Menurut Walgito, pengendalian emosi dewasa, kehidupan termasuk seksualnya. Banyak juga di adalah usaha penekanan terhadap antara para remaja yang memutuskan nafsu, keinginan, dan emosi, jika untuk menjalin suatu hubungan dengan pengendalian emosi kurang ada dalam lawan jenisnya yang biasa disebut diri seseorang, maka usaha penekanan dengan pacaran. Di dalam berpacaran, terhadap para pasangan muda tersebut biasanya dilakukannya akan sia-sia. melakukan tingkah laku yang didorong segala Sarlito sesuatu yang Wirawan sarwono bahwa masalah oleh hasrat seksual, adapun bentuk- mengemukakan bentuk dari tingkah laku tersebut seksualitas dikalangan remaja timbul diantaranya adalah berkencan, karena (Sarwono, 1989) : berpegangan tangan, berciuman, bahkan ada yang sampai melakukan hubungan intim (Soetjiningsih, 2007). Walgito (dalam Wijayanti, 2011) mengemukakan faktor-faktor penyebab terjadinya perilaku seksual pranikah diantaranya adalah faktor a. Perubahan-perubahan hormonal yang meningkatkan hasrat seksual remaja b. Penundaan usia perkawinan c. Norma-norma agama yang berlaku, 4 dan Regulasi emosi berhubungan rangsangan melalui media masa dengan proses afektif lain, salah dengan tekhnologi yang canggih satunya d. Penyebaran informasi e. Orang tua yang masih mentabukan pembicaraan mengenai seks adalah melakukan (Scherer, motivasi hubungan 1984). untuk Seksual Pendapat lain menyatakan bahwa untuk menghindari dengan anak yang terjadinya perilaku seksual pranikah makin bebas antara pria dan wanita seseorang harus dapat mengontrol dalam masyarakat emosi yang dimilikinya dengan cara f. Adanya kecenderungan selalu berfikir positif pada setiap Tahun 2006 dilakukan sebuah masalah dan keadaan yang penelitian yang dilakukan oleh Antono dihadapinya (Yuanita, 2011). Suryoputro, Nicholas dan Zahroh Fenomena yang terjadi akhir- Shaluhiyah, penelitian ini mengambil akhir ini dan cukup meresahkan sampel di 3 kota besar yaitu, diantaranya Semarang, Solo dan adalah tidak sedikit Purwakarta mahasiswa perantau yang tinggal satu dengan criteria subyek mahasiswa dan atap dengan pasangan mereka (belum mahasiswi berusia 18-24 tahun, hasil menikah). Umumnya mereka yang penelitian menunjukan 81% melakukan hubungan seksual pranikah mahasiswa dan 26% mahasiswi pernah adalah mereka yang memiliki status melakukan hubungan seksual pranikah berpacaran, mereka yang berpacaran (Suryoputro, 2006). biasanya melakukan hubungan seksual 5 atas permintaan dari sang pacar. Saat ini, tidak sedikit kost- Dewasa ini, pacaran memang telah kostan yang masuk katagori bebas, menjadi tren dikalangan remaja dari artinya siapapun boleh masuk kedalam berbagai wilayah didunia, meskipun kamar kost dan bebas melakukan apa dalam tingkat pemahaman dan praktik saja didalam kost. Hal ini yang yang Indonesia, membuat beberapa mahasiswa dengan disemarakkan mudahnya mendapatkan kesempatan dengan tayangan televisi yang jam untuk berduaan dengan pacarnya, dan tayang utamanya selalu sinetron yang tidak jarang dari mereka bahkan ada kisahnya yang yang tinggal bersama dalam satu kost, berpacaran. Fenomena ini sebenarnya dan mereka hidup layaknya sebagai lebih mewarnai hari-hari masyarakat, seorang suami dan istri. Tidak heran terutama remaja (khususnya pelajar jika ada beberapa mahasiswi yang dan mahasiswa). Selain seks di kost- mengandung saat masih kuliah, dan kostan, para mahasiswa juga ada yang tidak sedikit dari mereka yang belum terlibat dengan dunia prostitusi yang menikah biasanya disebut “ayam kampus”. mengandung. gejala berbeda-beda. Di ini semakin seputar remaja Melihat Namun ironisnya sebagian mahasiswa menganggap hal tersebut sebagai saat pranikah yang mereka sudah fenomena seks banyak terjadi sesuatu hal yang wajar (Yuanita, dikalangan mahasiswa, peneliti tertarik 2011). untuk dengan mengkaji suatu masalah rumusan tersebut masalah 6 penelitian, “Apakah ada korelasi antara regulasi emosi dengan perilaku emosi pada tersebut penulis rumusan masalah perilaku seksual pranikah pada mahasiswa Populasi dalam penelitian ini seksual pranikah pada mahasiswa?”. Mengacu dengan adalah mahasiswa dan mahasiswi untuk Fakultas Ekonomi jurusan akuntansi mengadakan penelitian dengan judul Universitas Muhammadiyah Surakarta “Hubungan antara Regulasi Emosi yang dengan Perilaku Seksual Pranikah maksimal pada Mahasiswa”. menikah. Sedangkan sampel yang tertarik masih digunakan memiliki aktif, 24 yang tahun dalam kriteria berusia dan belum penelitian sebagai ini berikut: METODE PENELITIAN Mahasiwa/mahasiswi Penelitian ini Fakultas menggunakan Ekonomi jurusan akuntansi tahun pendekatan kuantitatif dengan variabel Universitas Muhammadiyah Surakarta, bebas regulasi emosi dan variabel belum menikah, dan berusia maksimal tergantung perilaku seksual pranikah 24 tahun. Teknik sampling yang pada mahasiswa. digunakan adalah incidental sample Adapun teknik statistik yang yaitu penelitian dengan pengambilan digunakan dalam penelitian ini adalah subyek yang secara kebetulan dapat korelasi product moment, untuk ditemui mengetahui hubungan antara regulasi 7 menunjukkan bahwa perilaku seksual PEMBAHASAN Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, didapatkan hasil dari pranikah pada mahasiswa dalam penelitian ini tergolong rendah. Walgito perhitungan teknik analisis product (dalam Wijayanti, nilai 2011) menyatakan bahwa faktor-faktor koefisien korelasi (r) sebesar -0,184; p terjadinya perilaku seksual pranikah = 0,050 ; diantaranya adalah faktor personal hubungan negatif moment dari pearson dengan (p<0,05) artinya ada yang signifikan (percaya diri, gaya hidup, antara regulasi emosi dengan perilaku pengendalian diri dan emosi, serta seksual pranikah pada mahasiswa. aktifitas sosial) dan faktor lingkungan. hasil Hal tersebut dibuktikan dari Menurut Walgito, pengendalian emosi analisis adalah data yang telah usaha penekanan terhadap dilakukan, bahwa variabel regulasi nafsu, keinginan, dan emosi, jika emosi memiliki rerata empirik sebesar pengendalian emosi kurang ada dalam (RE) 76,61 dan rerata hipotetik (RH) diri seseorang, maka usaha penekanan sebesar 75 yang menunjukkan regulasi terhadap emosi dilakukannya akan sia-sia. pada mahasiswa dalam penelitian ini termasuk dalam kategori segala Pada sesuatu skala sedang. Sedangkan variabel perilaku terdapat seksual rerata aitemnya gugur. empirik (RE) sebesar 106,40 dan rerata pertama, dengan jumlah hipotetik (RH) sebesar 140 yang sebanyak 129 mahasiswa pranikah memiliki aspek regulasi yang yang emosi keseluruhan Pada uji coba subyek dan 8 mahasiswi (80 mahasiswa dan 49 Garnefski, Vivian Kraaij, dan Marije mahasiswi) aspek yang keseluruhan van Etten. Dalam sebuah jurnal yang aitemnya gugur adalah aspek sebagai berjudul musibah dan aspek menyalahkan orang between lain. Sedangkan pada uji coba kedua emotion regulation strategies and yang juga digunakan untuk penelitian, Internalizing dengan jumlah subyek sebanyak 114 psychopathology (2005), disebutkan mahasiswa bahwa dan mahasiswi (29 Specificity of adolescents’ and terdapat relations cognitive Externalizing perbedaan yang laki-laki dan mahasiswa dan 85 mahasiswi) aspek signifikan yang keseluruhan aitemnya gugur perempuan dalam hal regulasi emosi. adalah aspek fokus kembali pada hal Dijelaskan bahwa aspek menyalahkan positif. Perbedaan aspek yang gugur orang lain dan fokus kembali pada hal bisa terjadi karena adanya perbedaan yang positif berkorelasi signifikan jumlah dan terhadap perbedaan gender, dimana perempuan. Pada uji coba pertama perempuan lebih banyak memiliki jumlah subyek laki-laki lebih banyak masalah dengan faktor internalnya daripada jumlah subyek perempuan. (aspek fokus kembali pada hal positif), Sedangkan pada uji coba kedua jumlah sedangkan subyek bermasalah pada faktor eksternalnya subyek perempuan laki-laki lebih banyak daripada jumlah subyek laki-laki. Hal tersebut sesuai dengan laki-laki lebih banyak (aspek menyalahkan orang lain). . Sumbangan efektif regulasi sebuah penelitian yang dilakukan oleh Nadia antara emosi terhadap perilaku seksual 9 pranikah pada 3,4%, mahasiswa ditunjukkan oleh sebesar koefisien regulasi emosi rendah maka semakin tinggi perilaku seksual pranikah. determinan (R) = 0,034 Berarti masih terdapat 96,6% variabel lain yang KESIMPULAN seksual Berdasarkan hasil penelitian, pranikah pada mahasiswa diluar dari analisis data, serta pembahasan yang regulasi seperti terah diuraikan sebelumnya, maka faktor dari orang tua, perubahan- dapat diambil kesimpulan bahwa: perubahan hormonal, penundaan usia 1. Ada mempengaruhi perilaku emosi, contohnya hubungan negatif yang perkawinan, norma-norma agama yang signifikan antara regulasi emosi berlaku, tekhnologi yang canggih, dan dengan perilaku seksual pranikah adanya kecenderungan yang makin pada mahasiswa. Semakin tinggi bebas antara pria dan wanita dalam regulasi masyarakat (Sarwono, 1989). mahasiswa maka semakin rendah Berdasarkan uraian diatas dapat emosi yang dimiliki kecenderungan mahasiswa dalam disimpulkan bahwa ada hubungan melakukan antara regulasi emosi dengan perilaku pranikah, demikian pula sebaliknya seksual pranikah. kecerdasan semakin regulasi rendah perilaku seksual Semakin tinggi semakin negatif regulasi emosi emosi maka yang dimiliki mahasiswa maka perilaku seksual pranikah, begitu pula sebaliknya jika semakin mahasiswa tinggi kecenderungan dalam melakukan hubungan seksual pranikah. 10 2. Tingkat regulasi mahasiswa Jurusan pada perkawinan, norma-norma agama Ekonomi yang berlaku, tekhnologi yang emosi Fakultas Akuntansi Universitas Muhammasiyah Surakarta canggih, dan adanya kecenderungan yang makin bebas antara pria dan wanita dalam tergolong sedang. 3. Tingkat perilaku seksual pranikah masyarakat (Sarwono, 1989). pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammasiyah Surakarta tergolong rendah. terhadap perilaku seksual pranikah pada mahasiswa sebesar 3,4%, oleh koefisien determinan (R) = 0,034 Berarti masih terdapat 96,6% variabel lain yang mempengaruhi perilaku seksual pranikah pada mahasiswa diluar dari regulasi emosi, contohnya seperti faktor dari orang tua, hormonal, Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka peneliti 4. Sumbangan efektif regulasi emosi ditunjukkan SARAN-SARAN perubahan-perubahan penundaan usia memberikan sumbangan saran yang diharapkan dapat bermanfaat. 1. Bagi mahasiswa, disarankan agar mahasiswa lebih meningkatkan kemampuan emosinya regulasi agar kasus perilaku seksual pranikah khususnya di kalangan mahasiswa berkurang. 11 2. Bagi orang tua, sebaiknya 4. Bagi ilmuan psikologi, lebih Bagi ilmuan psikologi yang memberikan perhatian yang ingin melakukan penelitian intensif pada anak, karena dengan tema yang sama, perhatian orang tua disarankan merupakan salah satu orang tua agar menyertakan varibel atau faktor penyebab munculnya faktor-faktor perilaku seksual pranikah. mempengaruhi 3. Bagi masyarakat, salah satu faktor penyebab seksual penelitian pranikah mahasiswa juga penelitian. adanya kecenderungan yang makin bebas antara pria dan wanita dalam masyarakat, oleh karena itu sebaiknya masyarakat lebih peduli pada lingkungannya dan tidak membiarkan pergaulan antara pria dan wanita semakin bebas. yang perilaku pranikah, serta memperluas luang lingkup munculnya perilaku seksual diantaranya adalah karena lain atau populasi 12 DAFTAR RUJUKAN Garnefski, N., Vivian K dan Philip S. (2005). Specificity of relations between adolescents’ cognitive emotion regulation strategies and Internalizing and Externalizing psychopathology. Netherlands : Division of Clinical and Health Psychology, University of Leiden, Sarwono, S.W. (1989). Psikologi Remaja. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Soetjiningsih, C.H. (2007). Faktorfaktor yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Remaja Pranikah. Disertasi. (Tidak diterbitkan). Yogyakarta: Program Pendidikan Doktor Psikologi UGM. Suryoputro, A., Ford, N.J., Shaluhiyah, Z. (2006). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Remaja di Jawa Tengah: Implikasinya Terhadap Kebijakan dan Layanan Kesehatan Seksual dan Reproduksi. Makara, Kesehatan, Vol.10, No.1, Juni 2006: 29-40. Jurnal Penelitian. Semarang: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponogoro. Wijayanti, D.A. (2011) Studi Korelasi Mengakses Konten pornigrafi Terhadap Perilaku Seksual Premarital di Kalangan Mahasiswa. Skripsi thesis, (Tidak Diterbitkan). Universitas Muhammadiyah Surakarta. Yuanita, S. (2011). Fenomena dan Tantangan Remaja Menjelang Dewasa. Yogyakarta : Brilliant Books. 13