8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran merupakan multidisiplin yang menggabungkan teori dan konsep ilmu komunikasi dan ilmu pemasaran. Seperti yang dikatakan oleh beberapa pakar ilmu komunikasi pemasaran dibawah ini. Pengertian A. Shimp6 mendefinisikan Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran. Komunikasi pemasaran juga dapat dipahami dengan menguraikan dua unsur pokoknya, yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi adalah proses pemikiran dan pemahaman yang disampaikan antara individu atau antara organisasi dengan individu. Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilai – nilai (pertukaran antara mereka dengan pelanggannya). Komunikasi Pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual. Selain itu juga merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik. 6 Terence A.Shimp, Periklanan Promosi & Aspen Tambahan Komunikasi Pemasaran, Jakarta, Erlangga, 2003, hal.67 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 9 Menurut William F. Arens, komunikasi pemasaran adalah proses menjalin dan memperkuat hubungan yang saling menguntungkan dengan karyawan, pelanggan, serta semua pihak terkait dengan mengembangkan dan mengkoordinasikan program komunikasi strategis agar memungkinkan mereka melakukan kontrak konstruktif dengan perusahaan/merek produk melalui berbagai media Berdasarkan beberapa definisi mengenai komunikasi pemasaran di atas, penulis menyimpulkan bahwa dalam melakukan kegiatan pemasaran, dilakukan kegiatan komunikasi untuk menyampaikan pesan berupa produk dan jasa yang disampaikan oleh perusahaan kepada publik melalui serangkaian kegiatan promosi melalui berbagai jenis saluran yang tersedia. 2.2 Kualitas Layanan Menurut Moenir, pelayanan adalah aktivitas yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor material melaluisistem, prosedur dan metode tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan orang lain sesuaidengan haknya.7 Hal ini menjelaskan bahwa pelayanan adalah suatu bentuk sistem,prosedur atau metode tertentu yang diberikan kepada orang lain dalam hal ini pelangganagar kebutuhan pelanggan tersebut dapat terpenuhi sesuai dengan harapan mereka. Dengan demikian pelayanan merupakan upaya memberikan kesenangan-kesenangan kepada pelanggan dengan 7 adanya kemudahan- Munir, A.A.S. 1991. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Gramedia. Jakarta. Pawitra,. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 10 kemudahan agar pelanggan dapat memenuhi kebutuhannya. Payne8 menyatakan kualitas jasa berkaitan dengan kemampuansebuah organisasi untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Fitzsimmons & Fitz-Simmons9 mengatakan service quality didefinisikan sebagai seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan para pelanggan atas layanan yang mereka terima/peroleh. Sementara itu menurut Parasuraman service quality adalah harapan sebagai keinginan para pelanggan ketimbang layanan yangmungkin diberikan oleh perusahaan.10Dari seluruh definisi diatas dapat dilihat bahwa kualitas pelayanan dapat disimpulkan sebagai sebuah tingkat kemampuan (ability) dari sebuah perusahaan dalam memberikan segala yang menjadi harapan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya.pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya. Dalam kenyataannya kualitas adalah konsep yang cukup sulit untuk dipahami dan disepakati. Dewasa ini kata kualitas mempunyai beragam interpretasi, tidak dapat didefinisikan secara tunggal, dan sangat tergantung pada konteks. Beberapa definisi kualitas berdasarkan konteksnya perlu dibedakan atas dasar : orgnisasi, kejadian, produk, pelayanan, proses, orang, hasil, kegiatan, dan komunikasi11. Lebih lanjut pengertian kualitas mencakup : kualitas produk 8 Adrian, Payne, (2000), Pemasaran Jasa, The Essence of Service Marketing, Andi Yogyakarta. 9 Soetjipto, B.W. 1997. "Service Quality". Manajemen Usahawan-Lembaga Management FE UI.Jakarta, hal. 87 10 Soetjipto, B.W. 1997. "Service Quality". Manajemen Usahawan-Lembaga Management FE UI.Jakarta, hal. 120 11 Dale, B.G. 2003. Developing, Introducing and Sustaining TQM. www.blackwellpublishing.com. p. 1-33. Agustus 2005 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 11 (product), kualitas biaya (cost), kualitas penyajian (delivery), kualitas keselamatan (safety), dan kualitas moral (morale), atau sering di singkat menjadi P-C-D-S-M. Secara garis besar ada dua argumentasi yang efektif atas arti pentingnya kualitas bagi perusahaan12. First, quality and service improvements can be directly linked to enhanced revenue within one’s own company; and secondly, higher quality allows companies to obtain higher margins. Kualitas dan peningkatan service dapat meningkatkan keuntungan dimana hal tersebut merupakan salah satu tujuan perusahaan, kemudian kualitas yang lebih tinggi memungkinkan perusahaan mendapatkan margin lebih besar. Jika kita melihat dari segi produk atau jasa , kualitas atau mutu merupakan salah satu faktor yang lebih kita perhatikan dalam menenentukan suatu produk apa, yang akan dikonsumsi. Setiap orang dalam menentukan kualitas juga akan berbeda, dikarenakan pemikiran,pendapat dan pandangan orang yang tidak sama. Hal ini menghasilkan pemahaman bahwa sebenarnya kualitas suatu produk bukan ditentukan oleh perusahaan, manajer, atau si pembuat produk melainkan sepenuhnya ditentukan oleh konsumen yang akan membeli. Beberapa pakar kualitas mendefinisikan kualitas dengan beragam interpretasi.Juran13, mendefinisikan kualitas secara sederhana sebagai ‘kesesuaian untuk digunakan’. Definisi ini mencakup keistimewaan produk yang memenuhi kebutuhan konsumen dan bebas dari defisiensi. Sedangkan Deming berpendapat 12 Goodman R, Ford T, Richards H, et al, 2000,The Development and Well-Being Assessment: Description and initial validation of an integrated assessment of child and adolescent psychopathology. Journal of Child Psychology and Psychiatry, hal.47 13 Juran, 1989, Juran Quality & Handbook, McGraw-Hill, New York, hal 16-17 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 kualitas adalah ‘mempertemukan kebutuhan dan harapan konsumen secara berkelanjutan atas harga yang telah mereka bayarkan’. Filosofi Deming membangun kualitas sebagai suatu sistem14. Kualitas sangat penting bagi sebuah produk atau jasa. Hal-hal yang penting bagi produsen berkaitan dengan produk adalah : kualitas, biaya dan produktivitas. Sedangkan bagi konsumen adalah : kualitas, harga dan layanan purna jual. Dengan demikian kualitas adalah satusatunya hal yang paling penting bagi kedua belah pihak. Bagi pelanggan kualitas berarti kenyamanan dalam penggunaan dan adanya jaminan atau garansi. Philip Kotler15 mengatakan “Layanan purna jual adalah layanan yang diberikan perusahaan kepada seorang konsumen setelah terjadinya transaksi penjualan”. Sedangkan menurut Hindle dan Thomas dalam Fandy Tjiptono16 Layanan purna jual adalah suatu layanan yang disediakan oleh produsen kepada konsumen setelah konsumen tersebut membeli produk dari perusahaan tersebut. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa layanan purna jual adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan setelah penyerahan produk kepada konsumen atas pembeliannya, yang berlaku selama konsumen ada ikatan layanan atau hubungan dalam berbagai kegiatan layanan. Delapan dimensi kualitas menurut Philip Kotler adalah sebagai berikut: a. Kinerja (performance): karakteristik operasi suatu produk utama. 14 Bhat, V. and J. Cozzolino. 1993. Total Quality: An Effective Management Tool. 15 Philip Kotler,2002, Dasar-Dasar Pemasaran,Jilid 1, Diterjemahakan oleh, Alexander Sindoro dan Benyamin Molan, Prehalindo, Jakarta 16 Fandy Tjiptono,2008, Strategi Bisnis Pemasaran. Andi. Yogyakarta. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 b. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (feature). c. Kehandalan (reliability): probabilitas suatu produk tidak berfungsi atau gagal. d. Kesesuain dengan spesifikasi (conformance to specification). e. Daya tahan (durability). f. Kemampuan melayani (serviceability). g. Estetika (esthethic): bagaimana suatu produk dipandang dirasakan dan didengarkan.17 Render dan Herizer berpendapat bahwa kualitas terutama mempengaruhi perusahaan dalam empat hal18, yaitu: a. Biaya dan pangsa pasar: kualitas yang ditingkatkan dapat mengarah kepadapeningkatan pangsa pasar dan penghematan biaya, keduanya juga dapatmempengaruhi profitabilitas.Kualitas Memperbaiki Kemampuan Meraih Laba Hasil yang diperoleh dari pasar dalam perbaikan kualitas adalah : a. Perbaikan reputasi b. Peningkatan volume c. Peningkatan harga 17 Phillip Kotler, 2000, Marketing Management, Prentice-Hall, New Jersey, hal. 329-333 Render B & Heizer J, (2001) , ‘Prinsip-prinsip Manajemen Operasi’, Gramedia, Jakarta : Salemba, hal.93-96 18 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 Perbaikan kualitas dapat menekan biaya sebagai berikut : a. Peningkatan produktivitas b. Penurunan biaya pengerjaan ulang c. Penurunan biaya garansi Sumber: Render dan Heizer19 a. Reputasi perusahaan: reputasi perusahaan mengikuti reputasi kualitas yang dihasilkan. b. Pertanggungjawaban produk : organisasi memiliki tanggung jawab yang besar atas segala akibat pemakaian barang maupun jasa. c. Implikasi internasional: dalam era teknologi, kualitas merupakan perhatian operasional dan internasional. Agar perusahaan dan negara dapat bersaing secara efektif dalam perekonomian global, produknya harus memenuhi kualitas dan harga yang diinginkan. 2.3. Teori Pelayanan Pada konteks teori Consumer Behaviour, dari Richard Oliver yang dikutip oleh Handi Irawan D, mengatakan bahwa : Kepuasan adalah respon pemenuhan dari konsumen. Kepuasan merupakan hasil penilaian dari konsumen bahwa produk atau pelayanan telah memberikan tingkat kenikmatan dimana tingkat pemenuhan ini bisa lebih atau kurang.20 19 Render B & Heizer J, (2001) , ‘Prinsip-prinsip Manajemen Operasi’, Gramedia, Jakarta : Salemba, hal.94 20 Handi Irawan D, 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan, PT. Elexmedia Komputindo, Jakarta, 2002, Hal.2 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 15 Sebagai pengukuran teoritis kualitas pelayanan, Christopher Lovelock menemukan bahwa pelanggan (konsumer layanan) mempunyai kriteria yang pada dasarnya identik dengan beberapa jenis jasa yang memberikan kepuasan kepada konsumer layanan, kriteria tersebut adalah: a) “Tangible, hadirnya fasilitas baik fisik, perlengkapan personel dan alat-alat komunikasi serta hadirnya unsur pelayanan yang bersifat fisik, merupakan bukti adanya perhatian dan kemauan yang sungguh-sungguh untuk membantu pengguna pelayanan. b) Realibility, kemampuan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan secara konsisten dan akurat. Hal ini berarti layanan akan dilakukan dengan tepat waktu, secara terus-menerus dengan cara yang sama tanpa kesalahan. c) Responsibility, sikap tanggap dan kemauan untuk membantu pengguna pelayanan dan memberikan layanan yang dibutuhkan. d) Asurance, pengetahuan dan ketrampilan serta tata karma yang dimiliki oleh pegawai untuk menghasilkan suatu pelayanan yang meyakinkan dapat diandalkan atau dipercaya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 16 e) Emphaty, sikap penuh perhatian dan kemampuan memenuhi harapan dan kebutuhan layanan atau sikap peduli tidak hitung-hitungan.”21 2.4. Pengukuran Kepuasan Pelanggan Pemantauan dan pengukuran terhadap kepuasan pelanggan telah menjadi hal yang sangat essensial bagi setiap perusahaan. Hal ini dikarenakan langkah tersebut dapat memberikan umpan balik dan masukan bagi keperluan pengembangan dan implementasi strategi meningkatan kepuasan pelanggan. Pada prinsipnya kepuasan pelanggan itu dapat diukur dengan berbagai macam metode dan teknik. Ada empat metode untuk mengukur kepuasan pelanggan yaitu sebagai a. Sistem keluhan dan saran Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan (customeroriented) perlu memberikan kesempatan yang luas kepada parapelanggannya untuk menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan mereka.Informasi yang diperoleh melalui metoda ini dapat memberikan ide-idebaru dan masukan yang berharga bagi perusahaan, sehingga memungkinkan perusahaan untuk memberikan respon secara tepat dan tanggap terhadap setiap masalah yang timbul. Akan tetapi, karena metodeini bersifat pasif, maka sulit mendapatkan gambaran lengkap mengenai kepuasan atau ketidak puasan 21 Miftah Thoha, Kepemimpinan dalam Management, PT. Raya Grafindo Pesada, Jakarta, 1994, Hal.65 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 17 pelanggan, karena tidak semua pelanggan yang tidak puas akan menyampaikan keluhannya. b. Ghost shopping Metode ini dilaksanakan dengan cara mempekerjakan beberapa orang (ghost shopper) untuk berperan sebagai pelanggan atau pembeli potensial produk perusahaan dan pesaing. Kemudian mereka menyampaikan temuantemuannya mengenai kekuatan dan kelemahanproduk perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian produk-produk tersebut. Selain itu para ghost shopper juga dapat mengamati cara perusahaan dan pesaingnya melayani permintaan pelanggan, menjawab permintaan pelanggan, dan menangani setiapkeluhan. c. Lost customer analysis Perusahaan sebaiknya menghubungi para pelanggan yang telahberhenti membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat memahamimengapa hal itu terjadi dan supaya dapat mengambil kebijaksanaanperbaikan atau penyempurnaan selanjutnya. Bukan hanya exit interview saja yang perlu, tetapi pemantauan customer loss rate juga penting,dimana peningkatan customer loss rate menunjukkan kegagalan perusahaan dalam memuaskan pelanggannya. d. Survei kepuasan konsumen Umumnya banyak penelitian mengenai kepuasan pelanggan yangdilakukan dengan penelitian survei, baik dengan survei melalui pos,telepon, maupun http://digilib.mercubuana.ac.id/ 18 wawancara pribadi. Melalui survei, perusahaan akanmemperoleh tanggapan dan umpan balik (feed back) secara langsung daripelanggan dan juga memberikan tanda (signal) positif bahwa perusahaanmenaruh perhatian terhadap para pelanggannya. 2.5. Teknik Pengukuran Kepuasan Pelanggan Sebagaimana telah dijelaskan di depan bahwa metode survei merupakanmetode yang paling banyak digunakan dalam pengukuran kepuasan pelanggan.Metode survei kepuasan pelanggan dapat menggunakan pengukuran denganbeberapa cara sebagai berikut: a. Pengukuran dapat dilakukan secara langsung dengan pertanyaan seperti ungkapkan seberapa puas saudara terhadap pelayanan perusahaan kami, pada skala berikut: sangat tidak puas, tidak puas, cukup puas, puas, dan sangat puas. b. Responden diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka mengharapkan suatu atribut tertentu dan seberapa besar yang mereka rasakan (derived dissatisfaction). c. Responden diminta untuk menuliskan masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahaan dan juga diminta untuk menuliskan perbaikan-perbaikan yang mereka sarankan (problem analysis). d. Responden dapat diminta untuk merangking berbagai elemen (atribut) daripenawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen dan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 19 seberapabaik kinerja perusahaan dalam masing-masing elemen (importance/percormance ratings).22 2.6. Perilaku Konsumen SciffmandanKanuk23menjelaskan bahwa perilakukonsumen adalah perilaku yang ditunjukkan konsumen dalam pencarian akan pembelian, penggunaan, pengevaluasian dan penggantian produkdan jasa yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Sementara perilaku konsumen itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : 2.6.1 Faktor Sosial a. Group (Kelompok Acuan) Kelompok acuan pengaruhlangsung terdiri maupun dari tidak semua kelompok langsung yang terhadap memiliki sikapmaupun perilaku seseorang. Kelompok yang memiliki pengaruhlangsung terhadap seseorang dinamakan membership group atau kelompok keanggotaan. Membership group ini terdiri dari dua yaituprimary groups (keluarga, teman, tetangga,dan rekan kerja) dan secondary groups yang lebih formal dan memiliki interaksi rutin yang sedikit (kelompok keagamaan, perkumpulan profesional dan serikat dagang). b. Family Influence Keluarga memberikan pengaruh yang besar dalam perilaku pembelian. Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang 22 Fandy Tjiptono, 2005. Pemasaran Jasa, Malang: Bayumedia Publishing, Yogyakarta Schiffman & Kanuk. (2004). Perilaku Konsumen (edisi 7). Jakarta : Prentice Hall 23 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 20 paling penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Parapelaku pasar telah memeriksa peran dan pengaruh suami, istri,dan anak dalam pembelian produk dan jasa yang berbeda. Anak-anak sebagai contoh, memberikan pengaruh yang besar dalam keputusan yang melibatkan restoran fast food. c. Roles and Status Seseorang berpartisipasi dalam banyak kelompok sepanjang hidupnya seperti keluarga, klub dan organisasi. Kedudukan seseorang itu dapat tentukan berdasarkan peran dan statusnya.Atau dengan kata lain tiap peran membawa sebuah status yangmerefleksikan yang berikan yang penghargaan umum oleh masyarakat. Sehingga seseorang memilih produk dapat mengkomunikasikan peran dan status mereka di masyarakat, seperti direktur perusahaan sering memakai mobil mewah dan pakaian mahal dalam kesehariannya. 2.6.2 Faktor Personal Beberapa hal yang mempengaruhi faktor personal terhadap pembelian adalah sebagai berikut : a. Economic Situation Keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi akan digunakan, seperti pilihan produk yang jam tangan rolex diposisikan untuk para http://digilib.mercubuana.ac.id/ 21 konsumen kelas atas sedangkan timex dimaksudkan untuk para konsumen kelas menengah. Situasi ekonomi seseorang amat sangat mempengaruhi pemilihan produk dan keputusan pembelian pada suatu produk tertentu b. Lifestyle Pola kehidupan seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, ketertarikan, dan opini orang tersebut. Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda. c. Personality and Self Concept Personality adalah karakteristik unik dari psikologiyangmemimpin kepada kestabilan dan respon terus menerus terhadap lingkungan orang itu sendiri, contohnya orang yang percaya diri, dominan, bersosialisasi, otonomi, defensif, suka mudah beradaptasi, agresif. Tiap individu memiliki gambaran diri yang kompleks, dan perilaku seseorang cenderung konsisten dengan konsep diri tersebut. d. Age and Life Cycle Orang-orang mengubah barang dan jasa yang dibeli seiring dengan siklus kehidupannya. Rasa makanan, baju-baju, peralatanrumah tangga , dan rekreasi seringkali berhubungan dengan umur. Keputusan pembelian juga dibentuk oleh family life cycle. Faktor-faktor penting yang berhubungan dengan umur sering diperhatikan oleh para pelaku pasar. Ini mungkin dikarenakan karena adanyaperbedaan yang http://digilib.mercubuana.ac.id/ 22 besar dalam umur antara orang-orang yangmenentukan strategi marketing dan orang-orang yang membeli produk atau jasa. e. Occupation Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli. Contohnya, pekerja konstruksi sering membeli makan siang dari catering yang datang ke tempat kerja. Para eksekutif membeli makan siang dari full service restoran, sedangkan pekerja kantor membawamakan siangnya dari rumah atau membeli dari restoran cepat saji terdekat 2.6.3 Faktor Psyhological a. Motivation Motivasi force menurut within Schiffman dan Kanuk adalah, “the driving individual that impulse to action”24. Definisi tersebut mengandung arti bahwa motivasi merupakan kekuatan penggerak yang menyebabkan atau memaksa seseorang untuk bertindakatau melakukan kegiatan. Kebutuhan manusia diatur menurut sebuah hierarki, dari yang paling mendesak sampai paling tidak mendesak (kebutuhan psikologikal, keamanan, sosial, harga diri, pengaktualisasian diri). Ketika kebutuhan yang paling mendesak itu sudah terpuaskan, kebutuhan tersebut berhenti menjadi motivator, dan orang tersebut akan kemudian mencoba untuk memuaskan kebutuhan paling penting berikutnya. 24 Schiffman, L. G. & Kanuk, L. L., 2000, Consumer behavior, Prentice-Hall, New Jersey http://digilib.mercubuana.ac.id/ 23 b. Learning Pembelajaran adalah suatu proses, yang selalu berkembang dan berubah sebagai hasil dari informasi terbaru (didapatkan yang diterima dari membaca, diskusi, observasi, berpikir) atau dari pengalaman sesungguhnya, baik informasi terbaru yang diterimamaupun pengalaman pribadi bertindak sebagai feedback bagi individu dan menyediakan dasar bagi perilaku masa depan dalamsituasi yang sama c. Beliefs and Attitude Beliefs adalah pemikiran deskriptif bahwa seseorang mempercayai sesuatu. Beliefs dapat didasarkan pada pengetahuan asli, opini, dan iman25. Sedangkan attitudes adalah evaluasi, perasaan suka atau tidak suka, dan kecenderungan yang relatif konsisten dari seseorang pada sebuah obyek atau ide 2.6.4 Faktor Cultural a. Subculture Sekelompok orang yang berbagi sistem nilai berdasarkan persamaan dan pengalaman hidup serta keadaan, seperti kebangsaan, agama, dan daerah26. Meskipun konsumen pada negara yang berbeda mempunyai suatu kesamaan, nilai, sikap, dan perilakunya seringkali berbeda secara dramatis. 25 Phillip Kotler & Gery Armstrong, 2006, Principles of Marketing, Prentice-Hall, New Jersey, hal.144 26 Phillip Kotler & Gery Armstrong, 2006, Principles of Marketing, Prentice-Hall, New Jersey, hal.130 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 24 b. Social Class Pengelompokkan individu berdasarkan kesamaan nilai, minat dan perilaku. Kelompok sosial tidak hanya ditentukan oleh satu faktor saja misalnya pendapatan, tetapi juga ditentukan oleh pekerjaan, pendidikan, kekayaan dan lainnya. 2.7. Hubungan Kualitas (Perceived Quality) Terhadap Keputusan Pembelian Kualitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mutu atau tingkat derajat tertentu suatu merek produk. Kualitas yang positif akan mendorong keputusan pembelian dan menciptakan loyalitas terhadap produk tersebut. Hal itu karena konsumen akan lebih menyukai produk yang memiliki kualitas yang baik. Kualitas yang nyata dari produknya merupakan salah satu hal yang menjadi pertimbangan konsumen untuk melakukan pembelian. Kesan atau kualitas yang dirasakan mencerminkan perasaan konsumen secara menyeluruh mengenai suatu merek, sehingga menjadi sangat berperan dalam keputusan konsumen dalam memutuskan merek yang akan dibeli.27 kualitas mempengaruhi rasa percaya diri pelanggan ataskeputusan pembelian melalui keunikan atribut, karena menciptakan alasan yang kuat ( reason to buy) bagi pelanggan untuk membeli yang dinilai mampu memenuhi (desired benefits) yang diinginkan pelanggan 28 . Kata garansi berasal dari bahasa inggris Guarantee yang berarti jaminan atau tanggungan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, garansi 27 Durianto, 2004, Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek, Gramedia, Jakarta 28 Astuti Sri Wahjuni & I Gde Cahyadi, 2007, Managemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung http://digilib.mercubuana.ac.id/ 25 mempunyai arti tanggungan, sedang dalam ensiklopedia Indonesia, garansi adalah bagian dari suatu perjanjian dalam jual beli, dimana penjual menanggung kebaikan atau keberesan barang yang dijual untuk jangka waktu yang ditentukan. Jaminan produk yang pada dasarnya bila dikaitkan dengan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata merupakan bagian dari hukum jaminan.Jaminan yang dimaksud adalah jaminan produk dalam jual beli produk elektronik yang biasa dikenal dengan istilah garansi. Garansi adalah surat keterangan dari suatu produk bahwa pihak produsen (pelaku usaha) menjamin produk tersebut bebas dari kesalahan pekerja dan kegagalan bahan dalam jangka waktu tertentu. Surat tersebut sering disebut dengan kartu garansi ataupun kartu jaminan. Kartu jaminan/garansi adalah kartu yang menyatakan adanya jaminan ketersediaan suku cadang serta fasilitas dan pelayanan purna jual produk telematika dan elektronika. Definisi kartu jaminan/garansi diatur dalam Pasal 1 Angka (8) Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 19/M-DAG/PER/5/2009 Tentang Pendaftaran Petunjuk Penggunaan (manual) Dan Kartu Jaminan/Garansi Purna Jual Dalam Bahasa Indonesia Bagi Produk Telematika Dan Elektronika. Garansi ini sangat berharga sebab dengan adanya garansi, selain jaminan kualitas produk tersebut juga mempengaruhi harga jual dan minat pembeli suatu produk. Dengan adanya garansi, nilai jual suatu produk akan bertambah dan keberadaan garansi tersebut dapat meningkatkan minat konsumen untuk membelinya. Suatu produk yang sejenis akan sangat berbeda dari segi harga bila yang satu memilki garansi dan yang lain tidak. Harga produk yang tidak http://digilib.mercubuana.ac.id/ 26 bergaransi biasanya lebih rendah dari yangbergaransi, namun demi keamanan dan terjaminnya kualitas suatu produk, konsumen biasanya memilih produk yang bergaransi. 2.7.1. Keputusan Pembelian Pengertian keputusan dalam arti yang umum adalah “a decision is the selection of an option from two or more alternative choices” yaotu suatu keputusan seseorang di mana dia memilih salah satu dari beberapa alternative pilihan yang ada. Definisi keputusan menurt Nugroho29 adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasi sikap pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternative, dan memilih salah satu diantaranya. Definisi menurut Philip Kotler30 tahap evaluasi alternative dan keputusan pembelian terdapat minat membeli awal, yang mengukur kecenderungan pelanggan untuk melakukan suatu tindakan tertentu terhadap produk secara keseluruhan. Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka disampaikan bahwa keputusan pembelian adalah suatu keputusan seseorang di mana dia memilih salah satu dari beberapa alternative pilihan yang ada dan proses integrasi yang mengkombinasi sikap pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternative dan memilih salah satu diantaranya. 29 Setiadi, Nugroho J.2003. Perilaku Konsumen. Kencana Jakarta 30 Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta:PT. Indeks Kelompok Gramedia http://digilib.mercubuana.ac.id/ 27 Keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh dua dimensi31 yaitu : 1. Express Warranty (jaminan secara tegas) Express Warranty adalah suatu jaminan atas kualitas produk, baikdinyatakan secara lisan maupun tertulis. Adanya express warranty ini, berarti produsen sebagai pihak yang menghasilkan barang (produk) dan juga penjual sebagai pihak yang menyalurkan barang atau produk dari produsen atau pembeli bertanggung jawab untuk melaksanakan kewajibannya terhadap adanya kekurangan atau kerusakan dalam produk yang dipasarkan. Dalam hal demikian, konsumen dapat mengajukan tuntutannya berdasarkan adanya wanprestasi. 2. Implied Warranty Implied warranty adalah suatu jaminan yang dipaksakan oleh undang-undang atau hukum, sebagai akibat otomatis dari penjualan barang-barang dalam keadaan tertentu. Jadi, dengan implied warranty dianggap bahwa jaminan ini selalu mengikuti barang yang dijual, kecuali dinyatakan lain. Pelayanan garansi merupakan bentuk penanggungan yang menjadi kewajiban penjual kepada pembeli terhadap cacat-cacat barang yangtersembunyi. Selain itu garansi juga sebagai salah satu upaya untuk melindungi kepuasan konsumen. Dalam perkembangan dunia perdagangan dewasa ini, garansi merupakan kepentingan konsumen yang sangat vital, sehingga garansi dalam jual beli memiliki fungsi sebagai penjaminan apabila dalam masa-masa garansi ditemukan cacat-cacat 31 Agus Eroto Susilo. Hak-hak Produsen Dalam Hukum Perlindungan Konsumen, Hukum dan Pembangunan No.5 Tahun XXII. 1992. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 28 tersembunyi oleh pembeli dan pengikat terhadap pihak penjual untuk memenuhi prestasi (kewajiban) yang telah disepakati bersama dengan pembeli. 2.8. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah ( Studi Pada Nasabah Perorangan Produk Jasindo OTO di PT. Asuransi Jasa Indonesia Branch Office Kota Malang ). Produk Jasindo OTO merupakan jenis pertanggungan perorangan yang sangat diminati oleh nasabah PT. Asuransi Jasa Indonesia Branch Office Kota Malang, karena produk Jasindo OTO mempunyai keunggulan-keunggulan salah satunya adalah rate premi yang rendah diantara beberapa produk asuransi kendaraan bermotor lainnya. Dari uraian diatas jelaslah bahwa pelanggan merupakan salah satu alasan bagi keberadaan perusahaan untuk dapat unggul jasa penjaminan resiko. Karena di masa yang akan datang, usaha ini akan memiliki potensi bagus mengingat bahwa kepemilikan kendaraan bermotor semakin meningkat, dan semakin meningkat pula resiko yang terjadi. Di sinilah pentingnya asuransi untuk membantu kenyamanan dalam berkendara. Maka tidak salah apabila kualitas pelayanan dalam sebuah perusahaan jasa pasti menjadi fokus utama dalam rangka mengembangkan perusahaan untuk mencapai tujuan dan cita-citanya. Penulis ingin meneliti hal-hal yang sedang dialami oleh PT. Aneka Infokom Tekindo sebagai berikut : http://digilib.mercubuana.ac.id/ 29 a. Sedang mengalami penurunan dalam kualitas layanan terhadap pengguna notebook Toshiba sehingga principal menunjuk distributor baru untuk di Indonesia selain PT. Aneka Infokom Tekindo. b. Perpanjangan garansi notebook Toshiba menjadi bagian penting bagi pengguna dengan ditunjang kualitas service yang baik. c. Apakah ada pengaruh kualitas layanan service center terhadap keputusan pengguna untuk membeli perpanjangan garansi notebook Toshiba. 2.9. Hipotesa Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : Ho : (rxy ≠ 0) : Tidak ada Pengaruh kualitas layanan service center terhadap keputusan pembelian perpanjangan garansi notebook Toshiba oleh konsumen PT. Aneka Infokom Tekindo di Jakarta tahun 2014 – 2015 Ha : ( rxy = 0) : Ada Pengaruh kualitas layanan service center terhadap keputusan pembelian perpanjangan garansi notebook Toshiba oleh konsumen PT. Aneka Infokom Tekindo di Jakarta tahun 2014 – 2015. http://digilib.mercubuana.ac.id/