BAB II TINJAUAN PUSTAKA

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi
2.1.1. Pengertian Komunikasi
Pengertian sederhana dijelaskan oleh Littlejohn “communication is the transmission of
information”3. Pengertian tersebut dapat diartikan komunikasi adalah transmisi atau proses
penyampaian informasi.
Jadi bisa disimpulkan komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pesan atau
informasi baik secara verbal maupun non-verbal dari arasumber (seseorang atau sekelompok
orang) melalui saluran atau media dan dapat menimbulkan efek pengaruh atau rasa saling
pengertian oleh si penerima pesan atau informasi.
2.1.2 Proses Komunikasi
Komunikasi terdiri dari sejumlah komponen atau unsur, pesan saluran, dan penerima serta
efek. Komponen tersebut adalah komunikator (orang yang menyampaikan pesan, pesan
(pernyataan yang didukung oleh lambang), komunikan (orang yang menerima pesan), media
(saran atau saluran yang mendukung pesan), efek ( dampak sebagai pengaruh pesan). Dan
dalam prosesnya, setiap elemen komunkasi saling berhubungan. Masing-masing komponen
saling terkait antar satu dengan yang lainnya.
3
Littlejohn, Stephen W. and Karen A Foss. Theories of Human Communication.USA: Thomson Higher
Education, 2008.
Bentuk proses komunikasi dapat digambarkan pada bagan atau skema berikut :
Message (s)
Decoding
Saluran / Media
Gangguan + Hambatan
Komunikator
Encoding
Komunikan
Feedback
Effect
Sumber : Rudy, Komunikasi dan Humas Internasional, Refika Aditama, 2005.Hal 2-3
Keterangan :
Proses komunikasi bermula dari komunikator yang menyampaikan pesan-pesan melalui
saluran atau media yang ditujukan kepada komunikan dan kemudian menimbulkan efek yaitu
umpan balik. Encoding adalah proses penyampaian / pengiriman pesan dari komunikator
kepada komunikan. Sedangkan proses berikutnya yaitu penyerapan pesan dari komunikator
oleh komunikan yang disebut decoding.
2.1.3. Unsur-unsur komunikasi
Terdapat unsur dalam setiap proses komunikasi, yaitu :
1. Komunikator (Sender atau Pengirim pesan / berita)
Komunikator adalah seseorang atau sekelompok orang yang merupakan tempat asal
pesan, sumber berita, informasi atau pengertian yang disampaikan (dikomunikasikan)
atau bisa kita sebut sebagai irang atau pihak yang mengirim / menyampaikan berita.
2. Pesan atau Berita (Message)
Message (s) adalah pesan atau informasi atau pengertian (audiens / khalayak) melalui
penggunaan bahasa tulisan, gambar, lambang, gerakan tubuh, kedipan mata, morse
dan sebagainya.
3. Saluran atau Media Komunikasi
Saluran atau media komunikasi adalah sarana tempat berlalunya simbol-simbol atau
lambang-lambang yang mengandung makna berupa pesan / pengertian. Sarana atau
medium komunikasi tersebut bisa berupa alat atau sarana yang menyalurkan suara
untuk pendengaran, tulisan dan gambar untuk penglihatan, bau untuk penciuman,
wujud fisik untuk perabaan, dan sebagainya. Contoh : televisi, radio, majalah, telepon,
surat, patung dan sebagainya.
4. Komunikan (Receiver atau Penerima pesan / berita)
Komunikan adalah seorang atau sekelompok orang sebagai subjek yang dituju oleh
komunikator (pengirim / penyampaian pesan) yang menerima pesan berupa lambanglambang yang mengandung arti atau makna.
5. Efek (Effect) atau Umpan Balik (feedback)
Efek atau umpan balik adalah hasil penerimaan pesan atau inforomasi oleh
komunikan, pengaruh atau kesan yang timbul setelah komunikan menerima pesan.
Efek dapat berlanjut dengan memberikan respons, tanggapan atau jawaban yang biasa
disebut umpan balik atau feedback adalah arus balik yang berupan tanggapan atau
jawaban dalam rangka komunikasi. Umpan balik ini biasanya sangat diharapkan,
dalam arti adanya feedback yang menyenangkan, kalau seseorang atau sekelompok
yang melakukan kegiatan komunikasi ini melakukan dengan tujuan untuk mencapai
saling pengertian atau memperoleh kesepakatan bersama.4
2.1.4. Fungsi Komunikasi
Laswell mengemukakan tiga fungsi komunikasi5, yaitu :
1. Pengawasan lingkungan yang mengingatkan anggota-anggota masyarakat akan
bahaya dan peluang dalam lingkungan.
2. Korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespons lingkungan.
3. Transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi berikutnya.
2.1.5. Model Komunikasi
Model adalah representasi suatu fenomena, baik nyata ataupun abstrak dengan
menonjolkan unsur-unsur terpenting fenomena tersebut. Dalam komunikasi, model dapat
digunakan sebagai alat untuk menjelaskan fenomena komunikasi sehingga mempermudah
untuk lebih memahami fenomena komunikasi6.
Model komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah model komunikasi
Schramm. Pada model komunikasi ini mengamsumsi bahwa setiap orang dalam proses
komunikasi adalah sekaligus encoder dan decoder.
4
Rudy, Komunikasi dan Humas Internasional, Refika Aditama, 2005. Hal :4-5
Deddy Mulyana, Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosdakarya, 2007. Hal 147.
6
Deddy Mulyana, Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosdakarya, 2007. Hal 131
5
2.1.6. Tujuan Komunikasi
Menurut R.Wayne Pace, Brent D. Paterson dan M. Dallas Burret dalam buku Effendy,
menyatakan bahwa tujuan sentral kegiatan komunikasi terdiri atas tiga tujuan utama7.
1. To secure understanding, memastikan bahwa komunikas mengerti pesan yang
diterimanya.
2. To establish acceptance, pesan yang diterima komunikan dapat dimengerti, maka
penerimanya itu harus dibina.
3. To motivate action, merupakan kegiatan motivasi.
2.2 Komunikasi Massa
2.2.1 Definisi Komunikasi Massa
Pengertian komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan
media massa, baik cetak (surat kabar dan majalah) atau elektronik (radio dan televisi) yang
dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan. Yang ditujukan kepada sejumlah
besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogen.8
Komunikasi massa media televisi adalah proses komunikasi antara komunikator dengan
komunikan (massa) melalui sebuah sarana, yaitu televisi. Dalam komunikasi amssa media
tersebut lembaga penyelenggara komunikasi bukan secaa perorangan, melainkan melibatkan
banyak orang dengan organisasi kompleks serta pembiayaan yang besar. Karena media
televisi bersifat “transitory” (hanya meneruskan) maka pesan-pesan yang disampaikan
melalui komunikasi massa media tersebut, hanya dapat didengar dan dilihat secara sekilas.
7
Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi dan Praktek,.Remaja Rosdakarya, 2004. Hal : 32
8
Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi, Rosdakarya, Bandung, hal : 75
Pesan-pesan di televisi bukan hanya didengar, tetapi juga dapat dilihat dalam gambar yang
bergerak (áudio-visual)9.
Komunikasi massa mengacu pada keseluruhan perangkat yang merupakan pembawa pesan
yang menyampaikan pesan pada berjuta-juta orang secara serentak. Komunikasi massa
menyampaikan informasi, gagasan dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah
yang banyak dengan menggunakan media yaitu media massa.
Media massa dikatakan oleh Everett M. Rogers ada dua yaitu media massa modern dan
media massa tradisional. Media massa tradisional meliputi teater rakyat, juru dongeng
keliling, juru pantun dan lainnya10. Komunikasi massa yang dimaksud dalam pembahasan ini
adalah media massa modern. Ahli komunikasi lainnya, Joseph A. Devito merumuskan
definisi komunikasi massa pada intinya merupakan penjelasan tentang media massa, serta
tentang media yang digunakannya. Ia mengemukakan definisinya dalam dua hal, yaitu
“pertama komunikasi massa adalah komunikasi yang ditunjukkan kepada massa, kepada
khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti khalayak meliputi seluruh penduduk
atau semua orang yang menonton televisi, tetapi berarti bahwa khalayak itu besar dan pada
umumnya agak sukar di definisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang
disalurkan pemancar-pemancar audio dan visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih
mudah dan logis bila di definisikan menurut bentuknya : televisi, radio siaran, surat kabar,
majalah dan film.11
Adapun definisi lain adalah komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia
(human communication) yang lahir bersamaan dengan mulai digunakannya alat-alat mekanik,
yang mampu melipatgandakan pesan-pesan komunikasi. Sebagian atau sejumlah besar dari
peralatan mekanik itu dikenal sebagai alat-alat komunikasi massa atau lebih popular dengan
9
Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi, Rineka Cipta, hal : 16
Effendy,. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi,.Citra Aditya Bakti, 2003. Hal 79
11
Ardianto, dan Komala. Komunikasi Massa Suatu Penganta, Simbiosa Rekatama Media, 2004.
10
nama media massa, yang meliputi semua (alat-alat) saluran, ketika narasumber (komunikator)
mampu mencapai jumlah penerima (komunikan, audience) yang luas serta secara serentak
denga kecepatan yang relatif tinggi.12
Berdasarkan definisi-definisi diatas maka dapat disimpulkan komunikasi massa adalah
suatu bentuk komunikasi manusia yang disampaikan dengan atau menggunakan saluran
(media) berupa alat-alat mekanik yang disebut media massa untuk melipatgandakan dan
menyampaikan pesan-pesan komunikasi serta menjadi sarana penghubung antara
komunikator dan komunikan (massal, jumlah banyak, terpencar, heterogen)
2.2.2. Fungsi Komunikasi Massa
Komunikasi massa berfungsi untuk menyebarluaskan informasi, meratakan pendidikan,
merangsang pertumbuhan ekonomi dan menciptakan kegembiraan dalam kehidupan
seseorang. Tetapi dengan perkembangan teknologi komunikasi yang begitu cepat terutama
dalam bidang penyiaran dan media pandang dengan audiovisual, menyebabkan fungsi media
massa telah mengalami banyak perubahan.
Sean Macbride, ketua komisi masalah-masalah komunikasi UNESCO pada tahun 1980
mengemukakan bahwa komunikasi tidak bisa diartikan sebagai pertukaran berita dan pesan,
tetapi juga sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai pertukaran data, fakta, dan ide.
Karena itu komunikasi massa dapat berfungsi sebagai13 :
1. Informasi, yakni kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan pesan
sehingga orang bisa mengetahui keaadaaan yang terjadi diluar dirinya, apakah itu
dalam lingkungan daerah nasional atau internasional.
12
13
Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, Grasindo, 2000, Hal:1
Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Raja Grafindo Persada. 2003, Hal : 63
2. Sosialisasi yakni menyediakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan bagaimana orang
bersikap sesuai nilai-nilai yang ada serta bertindak sebagai anggota secara efektif.
3. Motivasi, yakni mendorong orang untuk mengikuti kemajuan orang lain melalui apa
yang mereka baca dan lihat melalui media massa.
4. Bahas diskusi, yakni menyediakan informasi sebagai bahan diskusi untuk mencapai
persetujuan dalam hal perbedaan pendapat mengenai hal-hal yang menyangkut orang
banyak
5. Pendidikan, yakni membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara luas,
baik untuk pendidikan formal di sekolah maupun untuk diluar sekolah. Juga
meningkatkan kualitas penyajian materi yang baik, menarik dan mengesankan
6. Memajukan kebudayaan, yakni media massa menyebarluaskan hasil-hasil kebudayaan
melalui pertukaran program radio dan televisi.
2.3 Media Massa
2.3.1 Definisi Media Massa
Media massa merupakan unsur yang menyangkut semua peralatan mekanik yang
digunakan untuk menyebarluaskan pesan-pesan komunikasi massa14.
Tanpa saluran ini pesan-pesan tidak dapat menyebar secara cepat, luas dan simultan. Media
yang mempunyai kemampuan tersebut adalah surat kabar, majalah, radio, film, televisi dan
internet.
2.3.2 Televisi Sebagai Media Massa
Televisi sebagai media massa dengan kelebihan yang dimiliki, tidak lalu menjadi saingan
dari media massa lainnya, bahkan bersama media cetak dan radio merupakan tri tunggal
14
Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, Grasindo, 2000. Hal : 6.
media massa yang memnpunyai pengaruh dan dengan sendirinya akan membentuk kekuatan
besar, hanya sebagai akibatnya khususnya media televisi, merupakan suatau tantangan bagi
pengelolalnya, karena harus mampu menjawab tantangan tersebut, apalagi Indonésia
menganut kebijakan udara terbuka (Open Sky Policy) menyebabkan terjadinya “perang”
program siaran, dalam arti terjadi persaingan program siaran dari berbagai stasiun penyiaran
yang masuk ke kawasan suatu negara.
Hal teresbut berarti khalayak mempunyai berbagai pilihan untuk menonton program
televisi. Dengan terjadinya persaingan program siaran tadi tentu saja harus mendapatkan
perhatian secara khusus bagi mereka yang berkecimpung pada media penyiaran ini, dalam
arti untuk terus menerus berupaya meningkatkan program siarannya, kalau tidak ingin
ditinggalkan penonntonya15.
2.4 Strategi Komunikasi
2.4.1 Pengertian Strategi
Kata strategi adaah turunan dari bahasa Yunani Strat Gos. Srat Gos dapat diterjemahkan
sebagai komandan militer. Strategi pada dasarnya merupakan kebijakana untuk mencapai
tujuan yang kemudian dijabarkan kedalam sebuah taktik sebagai rencana dan memberi
penjelasan atau metode yang dipakai untuk mencapai tujuan. Akan tetapi untuk mencapai
tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan
satu arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.16
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu
tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, srategi tidak berfungsi sebagai peta jalan
15
16
Darwanto, Produksi Acara Televisi, Duta Wacana University Press, 1994. Hal:14.
Yosal Iriantara. Media Relation: Konsep Pendekatan dan Praktik. Simbiosa Media. 2005 :Hal 89
yng hanya menunjukkan arah saja melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik
operasionalnya.17
2.4.2. Strategi Komunikasi
Keberhasilan kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh penentuan
strategi komunikasi. Dilain pihak jika tidak ada strategi komunikasi yang baik efek dari
proses komunikasi (terutama komunikasi media massaa) bukan tidak mungkin akan
menimbulkan pengaruh negatif. Sedangkan untuk menilai proses komunikasi dapat ditelaah
dengan menggunakan model-model komunikasi. Dalam proses kegiatan komunikasi yang
berlangsung atau sudah selesai prosesnya maka untuk menilai keberhasilan proses
komunikasi tersebut terutama efek dari proses komunikasi tersebut digunakan telaah model
komunikasi. Menurut Onong Uchjana Effendi dalam buku berjudul “Dimensi-dimensi
Komunikasi” menyatakan bahwa Strategi komunikasi merupakan panduan dari perencanaan
komunikasi (communication planning) dan manajemen (communication management) untuk
mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat
menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa
pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung dari situasi dan kondisi18.
2.4.3 Strategi Redaksi Televisi
Istilah strategi berasal dari bahasa yunani “strategia”
yang artinya kepemimpinan
(leadership). Strategi adalah pilihan tentang apa yang ingin dicapai oleh organisasi dimasa
depan (arah) dan bagaimana cara mencapai keadaan yang diinginkan tersebut (rute)19 .
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatau
tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta
17
Onong Uchjana Effendy. Op.cit.hal 32
Onong Uchjana Effendy. Op.cit.hal 32
19
Tripomo dan Udan, Manaejemen Strategi, Bandung, Rekayasa sains, 2005.hal18
18
jalan yang hanya menunjukkan arah saja melainkan harus mampu menunjukkan bagaimanan
taktik operasionalnya20.
Dalam menyajikan program yang berkualitas dan banyak di tonton, stasiun penyiaran
harus mempunyai strategi. Strategi juga berkaitan dengan aktivitas manajemen. Oleh karena
itu, setiap bentuk kerja sama sekelompok orang untuk mencapai tujuan, tentu memerlukan
manajemen.
Dalam strategi produksi televisi terdapat beberapa fungsi manajemen, meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan21.
a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan mencakup kegiatan penentuan tujuan (objektivitas) media penyiaran serta
mempersiapkan rencana dan strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan
tersebut. Dalam perencanaan harus diputuskan „apa yang harus dilakukan, kapan
melakukannya, bagaimana melakukannya, dan siapa yang melakukannya”. Setiap
tujuan kegiatan dapat juga disebut dengan sasaran (goal) atau target. Sebelum
organisasi menentukan tujuan, lebih dahulu harus menentukan visi dan misi atau
maksud organisasi.
b. Pengorganisasian (Organizing)
Merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan
organisasi, sumber daya yang dimiliki dan lingkungan melingkupinya.
c. Pengarahan (Actuating)
20
Onong Uchjana Effendy. Op.cit.hal 32
Morrisan. Manajemen media penyiaran : strategi mengelola radio dan televisi.Jakarta.Kencana.2008.Hal 130161
21
Fungsi mengarahkan (directing) dan memberikan pengaruh atau mempengaruhi
(influencing) tertuju pada upaya untuk merangsan antusiasme karyawan untuk
melaksanakan tanggung jawab mereka secara efektif. Kegiatan mengarahkan dan
mempengaruhi ini mencakup empat kegiatan penting, yaitu :
1. Pemberian motivasi
Semakin tinggi tingkat kepuasan karyawan maka kemungkinan semakin besar
karyawan memberikan kontribusi terbaiknya untuk mencapai tujuan stasiun
penyiaran bersangkutan.
2. Komunikasi
Komunikasi adalah cara yang digunakan pimpinan agar karyawan mengetahui dan
menyadari tujuan dan rencana stasiun agar mereka dapat berperan secara penuh
dan efektif untuk mencapai tujuan yang yang ditetapkan.
3. Kepemimpinan
Kepemimpinan
merupakan
kemauan
yang
dipunyai
seseorang
untuk
mempengaruhi orang lain agar berkerja mencapai tujuan dan sasaran. Para
pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja dan tingkat prestasi
karyawan.
4. Pelatihan
Manajer umum harus memastikan bahwa pelatihan diberikan dan diawasi oleh
personal yang kompeten. Salah satu keuntungan utama program pelatihan adalah
pemberian kesempatan pada karyawan untuk mempersiapkan diri mereka dalam
mengantisipasi perkembangan kemajuan stasiun penyiaran. Hal ini dapat
meningkatkan motivasi dan moral karyawan dan stasiun penyiaran memperoleh
keuntungan karena mendapatkan karyawan yang lebih cakap dan mahir.
d. Pengawasan (Controling)
Pengawasan merupakan proses untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan organisasi
atau perusahaan sudah tercapai atau belum. Hal ini berkenaan dengan bagaimana
membuat kegiatan yang sesuai dengan apa yang direncanakan. Pengertian ini
menunjukkan adanya hubungan yang sangat erat antara perencanaan dan pengawasan.
Pengawasan membantu penilaian apakah perencanaan, pengorganisasian, penyusunan
personalia dan pengarahan telah dilaksanakan secara efektif. Dua konsep utama untuk
mengukur prestasi kerja (performance) manajemen stasiun penyiaran diantaranya :
a. Efisiensi
Adapun yang dimaksud dengan efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan dengan benar.
b. Efektifitas
Efektifitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan
untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
2.4.3.1 Tahap Perencanaan (Planning)
Berbagai stasiun televisi, baik yang berskala nasional maupun lokal, bersaing satu sama
lainnya untuk menarik sebanyak mungkin perhatian penonton.
Dalam suasana persaingan itu stasiun televisi harus mengatur SDM yang dimiliki seefektif
mungkin untuk dapat memenangkan persaingan. Selain itu, pemilihan isi program dan
tayangan juga berperan penting dalam menarik penonton.
Oleh karena itu, pada penelitian ini, terfokus pada strategi di tahap perencanaan atau tahap
pra produksi. Karena pada tahap ini strategi diterapkan agar mendapatkan satu tujuan, yaitu
menarik pemirsa sebanyak mungkin dan mempertahankannya untuk menonton program
hingga selesai.
Untuk itu stasiun televisi membutuhkan sumber daya manusia yang cukup banyak, begitu
pula dalam organisasi redaksi pemberitaan yang semuanya berkerja sebagai suatu tim.
Stasiun televisi bersaing untuk merebut perhatian penonton dalam setiap program siarannya
termasuk juga program berita. Pada program berita bagian perencanaan atau pra produksi
dikerjakan oleh produser eksekutif, produser, asisten produser dan juga reporter.
Semua tim pemberitaan baik produser eksekutif, produser, asisten produser, serta repórter
harus melakukan rapat redaksi. Rapat akan memberikan keputusan peristiwa apa saja yang
harus diliput atau ditayangkan. Dalam rapat, produser acara akan mengemukakan perkiraan
susunan berita (rundown). Dan pemilihan susunan berita yang akan tercatat di rundown,
sangat penting karena dapat dijadikan strategi untuk membuat program tersebut menarik dan
tidak ditinggal penonton. Oleh karena itu susunan berita harus fleksibel dan dapat berubah
sewaktu-waktu mengikuti perkembangan berita. Terkadang susunan rundown awal terlihat
sama dengan rundown final, namun sering terjadi bentuk rundown final sama sekali dengan
rundown awal22.
Rundown sendiri merupakan daftar berita yang disusun berdasarkan urutan penayangan
dalam suatu program berita. Pada daftar itu tercatat juga durasi setiap berita. Dengan
demikian, rundown menjadi semacam skenario yang berisikan hal-hal apa saja yang akan
dilakukan pada suatu program berita.
2.5 Program Siaran
2.5.1. Pengertian Program Siaran
Program siaran merupakan suatu bentuk acara yang disiarkan stasiun televisi baik secara
langsung maupun tidak langsung. Program adalah suatu jadwal atau perencanaan untuk
22
Morrisan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, Ramdina Prakarsa, 2004. Hal:285
ditindaklanjuti dengan penyusunan “butir” siaran yang berlangsung sepanjang siaran itu
berada23.
2.5.2. Berita
Suatu berita dapat diterima/diminati oleh masyarakat tergantung dari beberapa
pertimbangan berikut24.:
1. Timeliness (tepat waktu)
2. Proximity (Kedekatan)
3. Prominence (Menyangkut orang terkenal)
4. Consequence (Pengaruh/akibat dari berita yang disampaikan)
5. Conflict (Memiliki bagian dari konflik kehidupan)
6. Development
7. Disaster & Crimes (Mengandung bencana dan kriminal)
8. Weather (Mengenai cuaca)
9. Sport (Mengenai olah raga)
10. Human Interest (Hal-hal yang dapat membangkitkan emosi)
Suatu berita harus memperhatikan isi berita yang bersifat Aktual dan Faktual. Karena
berita yang disajikan kepada penonton harus dapat dipertanggungjawabkan mengenai isi
berita tersebut. Karena kadang suatu berita langsung disiarkan begitu saja tanpa memeriksa
kembali mengenai kebenaran isu berita tersebut. Ini yang membuat penonton akan menjadi
bertanya – tanya dan dapat mengakibatkan imej suatu perusahaan stasiun televisi menurun.
23
Soenarto, R.M., Programa Televisi Dari Penyusunan Sampai Pengaruh Siaran. FFTV-IKJ Press. Jakarta.
2007.
24 .
Hasan Asy‟ari. Menulis Untuk Telinga. Gramedia. 2003.
Download