BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1. Pengertian Komunikasi Pengertian sederhana dijelaskan oleh Littlejohn “communication is the transmission of information”3. Pengertian tersebut dapat diartikan komunikasi adalah transmisi atau proses penyampaian informasi. Jadi bisa disimpulkan komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pesan atau informasi baik secara verbal maupun non-verbal dari arasumber (seseorang atau sekelompok orang) melalui saluran atau media dan dapat menimbulkan efek pengaruh atau rasa saling pengertian oleh si penerima pesan atau informasi. 2.1.2 Proses Komunikasi Komunikasi terdiri dari sejumlah komponen atau unsur, pesan saluran, dan penerima serta efek. Komponen tersebut adalah komunikator (orang yang menyampaikan pesan, pesan (pernyataan yang didukung oleh lambang), komunikan (orang yang menerima pesan), media (saran atau saluran yang mendukung pesan), efek ( dampak sebagai pengaruh pesan). Dan dalam prosesnya, setiap elemen komunkasi saling berhubungan. Masing-masing komponen saling terkait antar satu dengan yang lainnya. 3 Littlejohn, Stephen W. and Karen A Foss. Theories of Human Communication.USA: Thomson Higher Education, 2008. Bentuk proses komunikasi dapat digambarkan pada bagan atau skema berikut : Message (s) Decoding Saluran / Media Gangguan + Hambatan Komunikator Encoding Komunikan Feedback Effect Sumber : Rudy, Komunikasi dan Humas Internasional, Refika Aditama, 2005.Hal 2-3 Keterangan : Proses komunikasi bermula dari komunikator yang menyampaikan pesan-pesan melalui saluran atau media yang ditujukan kepada komunikan dan kemudian menimbulkan efek yaitu umpan balik. Encoding adalah proses penyampaian / pengiriman pesan dari komunikator kepada komunikan. Sedangkan proses berikutnya yaitu penyerapan pesan dari komunikator oleh komunikan yang disebut decoding. 2.1.3. Unsur-unsur komunikasi Terdapat unsur dalam setiap proses komunikasi, yaitu : 1. Komunikator (Sender atau Pengirim pesan / berita) Komunikator adalah seseorang atau sekelompok orang yang merupakan tempat asal pesan, sumber berita, informasi atau pengertian yang disampaikan (dikomunikasikan) atau bisa kita sebut sebagai irang atau pihak yang mengirim / menyampaikan berita. 2. Pesan atau Berita (Message) Message (s) adalah pesan atau informasi atau pengertian (audiens / khalayak) melalui penggunaan bahasa tulisan, gambar, lambang, gerakan tubuh, kedipan mata, morse dan sebagainya. 3. Saluran atau Media Komunikasi Saluran atau media komunikasi adalah sarana tempat berlalunya simbol-simbol atau lambang-lambang yang mengandung makna berupa pesan / pengertian. Sarana atau medium komunikasi tersebut bisa berupa alat atau sarana yang menyalurkan suara untuk pendengaran, tulisan dan gambar untuk penglihatan, bau untuk penciuman, wujud fisik untuk perabaan, dan sebagainya. Contoh : televisi, radio, majalah, telepon, surat, patung dan sebagainya. 4. Komunikan (Receiver atau Penerima pesan / berita) Komunikan adalah seorang atau sekelompok orang sebagai subjek yang dituju oleh komunikator (pengirim / penyampaian pesan) yang menerima pesan berupa lambanglambang yang mengandung arti atau makna. 5. Efek (Effect) atau Umpan Balik (feedback) Efek atau umpan balik adalah hasil penerimaan pesan atau inforomasi oleh komunikan, pengaruh atau kesan yang timbul setelah komunikan menerima pesan. Efek dapat berlanjut dengan memberikan respons, tanggapan atau jawaban yang biasa disebut umpan balik atau feedback adalah arus balik yang berupan tanggapan atau jawaban dalam rangka komunikasi. Umpan balik ini biasanya sangat diharapkan, dalam arti adanya feedback yang menyenangkan, kalau seseorang atau sekelompok yang melakukan kegiatan komunikasi ini melakukan dengan tujuan untuk mencapai saling pengertian atau memperoleh kesepakatan bersama.4 2.1.4. Fungsi Komunikasi Laswell mengemukakan tiga fungsi komunikasi5, yaitu : 1. Pengawasan lingkungan yang mengingatkan anggota-anggota masyarakat akan bahaya dan peluang dalam lingkungan. 2. Korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespons lingkungan. 3. Transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi berikutnya. 2.1.5. Model Komunikasi Model adalah representasi suatu fenomena, baik nyata ataupun abstrak dengan menonjolkan unsur-unsur terpenting fenomena tersebut. Dalam komunikasi, model dapat digunakan sebagai alat untuk menjelaskan fenomena komunikasi sehingga mempermudah untuk lebih memahami fenomena komunikasi6. Model komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah model komunikasi Schramm. Pada model komunikasi ini mengamsumsi bahwa setiap orang dalam proses komunikasi adalah sekaligus encoder dan decoder. 4 Rudy, Komunikasi dan Humas Internasional, Refika Aditama, 2005. Hal :4-5 Deddy Mulyana, Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosdakarya, 2007. Hal 147. 6 Deddy Mulyana, Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosdakarya, 2007. Hal 131 5 2.1.6. Tujuan Komunikasi Menurut R.Wayne Pace, Brent D. Paterson dan M. Dallas Burret dalam buku Effendy, menyatakan bahwa tujuan sentral kegiatan komunikasi terdiri atas tiga tujuan utama7. 1. To secure understanding, memastikan bahwa komunikas mengerti pesan yang diterimanya. 2. To establish acceptance, pesan yang diterima komunikan dapat dimengerti, maka penerimanya itu harus dibina. 3. To motivate action, merupakan kegiatan motivasi. 2.2 Komunikasi Massa 2.2.1 Definisi Komunikasi Massa Pengertian komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar dan majalah) atau elektronik (radio dan televisi) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan. Yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogen.8 Komunikasi massa media televisi adalah proses komunikasi antara komunikator dengan komunikan (massa) melalui sebuah sarana, yaitu televisi. Dalam komunikasi amssa media tersebut lembaga penyelenggara komunikasi bukan secaa perorangan, melainkan melibatkan banyak orang dengan organisasi kompleks serta pembiayaan yang besar. Karena media televisi bersifat “transitory” (hanya meneruskan) maka pesan-pesan yang disampaikan melalui komunikasi massa media tersebut, hanya dapat didengar dan dilihat secara sekilas. 7 Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi dan Praktek,.Remaja Rosdakarya, 2004. Hal : 32 8 Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi, Rosdakarya, Bandung, hal : 75 Pesan-pesan di televisi bukan hanya didengar, tetapi juga dapat dilihat dalam gambar yang bergerak (áudio-visual)9. Komunikasi massa mengacu pada keseluruhan perangkat yang merupakan pembawa pesan yang menyampaikan pesan pada berjuta-juta orang secara serentak. Komunikasi massa menyampaikan informasi, gagasan dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak dengan menggunakan media yaitu media massa. Media massa dikatakan oleh Everett M. Rogers ada dua yaitu media massa modern dan media massa tradisional. Media massa tradisional meliputi teater rakyat, juru dongeng keliling, juru pantun dan lainnya10. Komunikasi massa yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah media massa modern. Ahli komunikasi lainnya, Joseph A. Devito merumuskan definisi komunikasi massa pada intinya merupakan penjelasan tentang media massa, serta tentang media yang digunakannya. Ia mengemukakan definisinya dalam dua hal, yaitu “pertama komunikasi massa adalah komunikasi yang ditunjukkan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang menonton televisi, tetapi berarti bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar di definisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan pemancar-pemancar audio dan visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan logis bila di definisikan menurut bentuknya : televisi, radio siaran, surat kabar, majalah dan film.11 Adapun definisi lain adalah komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia (human communication) yang lahir bersamaan dengan mulai digunakannya alat-alat mekanik, yang mampu melipatgandakan pesan-pesan komunikasi. Sebagian atau sejumlah besar dari peralatan mekanik itu dikenal sebagai alat-alat komunikasi massa atau lebih popular dengan 9 Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi, Rineka Cipta, hal : 16 Effendy,. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi,.Citra Aditya Bakti, 2003. Hal 79 11 Ardianto, dan Komala. Komunikasi Massa Suatu Penganta, Simbiosa Rekatama Media, 2004. 10 nama media massa, yang meliputi semua (alat-alat) saluran, ketika narasumber (komunikator) mampu mencapai jumlah penerima (komunikan, audience) yang luas serta secara serentak denga kecepatan yang relatif tinggi.12 Berdasarkan definisi-definisi diatas maka dapat disimpulkan komunikasi massa adalah suatu bentuk komunikasi manusia yang disampaikan dengan atau menggunakan saluran (media) berupa alat-alat mekanik yang disebut media massa untuk melipatgandakan dan menyampaikan pesan-pesan komunikasi serta menjadi sarana penghubung antara komunikator dan komunikan (massal, jumlah banyak, terpencar, heterogen) 2.2.2. Fungsi Komunikasi Massa Komunikasi massa berfungsi untuk menyebarluaskan informasi, meratakan pendidikan, merangsang pertumbuhan ekonomi dan menciptakan kegembiraan dalam kehidupan seseorang. Tetapi dengan perkembangan teknologi komunikasi yang begitu cepat terutama dalam bidang penyiaran dan media pandang dengan audiovisual, menyebabkan fungsi media massa telah mengalami banyak perubahan. Sean Macbride, ketua komisi masalah-masalah komunikasi UNESCO pada tahun 1980 mengemukakan bahwa komunikasi tidak bisa diartikan sebagai pertukaran berita dan pesan, tetapi juga sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai pertukaran data, fakta, dan ide. Karena itu komunikasi massa dapat berfungsi sebagai13 : 1. Informasi, yakni kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan pesan sehingga orang bisa mengetahui keaadaaan yang terjadi diluar dirinya, apakah itu dalam lingkungan daerah nasional atau internasional. 12 13 Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, Grasindo, 2000, Hal:1 Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Raja Grafindo Persada. 2003, Hal : 63 2. Sosialisasi yakni menyediakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan bagaimana orang bersikap sesuai nilai-nilai yang ada serta bertindak sebagai anggota secara efektif. 3. Motivasi, yakni mendorong orang untuk mengikuti kemajuan orang lain melalui apa yang mereka baca dan lihat melalui media massa. 4. Bahas diskusi, yakni menyediakan informasi sebagai bahan diskusi untuk mencapai persetujuan dalam hal perbedaan pendapat mengenai hal-hal yang menyangkut orang banyak 5. Pendidikan, yakni membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara luas, baik untuk pendidikan formal di sekolah maupun untuk diluar sekolah. Juga meningkatkan kualitas penyajian materi yang baik, menarik dan mengesankan 6. Memajukan kebudayaan, yakni media massa menyebarluaskan hasil-hasil kebudayaan melalui pertukaran program radio dan televisi. 2.3 Media Massa 2.3.1 Definisi Media Massa Media massa merupakan unsur yang menyangkut semua peralatan mekanik yang digunakan untuk menyebarluaskan pesan-pesan komunikasi massa14. Tanpa saluran ini pesan-pesan tidak dapat menyebar secara cepat, luas dan simultan. Media yang mempunyai kemampuan tersebut adalah surat kabar, majalah, radio, film, televisi dan internet. 2.3.2 Televisi Sebagai Media Massa Televisi sebagai media massa dengan kelebihan yang dimiliki, tidak lalu menjadi saingan dari media massa lainnya, bahkan bersama media cetak dan radio merupakan tri tunggal 14 Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, Grasindo, 2000. Hal : 6. media massa yang memnpunyai pengaruh dan dengan sendirinya akan membentuk kekuatan besar, hanya sebagai akibatnya khususnya media televisi, merupakan suatau tantangan bagi pengelolalnya, karena harus mampu menjawab tantangan tersebut, apalagi Indonésia menganut kebijakan udara terbuka (Open Sky Policy) menyebabkan terjadinya “perang” program siaran, dalam arti terjadi persaingan program siaran dari berbagai stasiun penyiaran yang masuk ke kawasan suatu negara. Hal teresbut berarti khalayak mempunyai berbagai pilihan untuk menonton program televisi. Dengan terjadinya persaingan program siaran tadi tentu saja harus mendapatkan perhatian secara khusus bagi mereka yang berkecimpung pada media penyiaran ini, dalam arti untuk terus menerus berupaya meningkatkan program siarannya, kalau tidak ingin ditinggalkan penonntonya15. 2.4 Strategi Komunikasi 2.4.1 Pengertian Strategi Kata strategi adaah turunan dari bahasa Yunani Strat Gos. Srat Gos dapat diterjemahkan sebagai komandan militer. Strategi pada dasarnya merupakan kebijakana untuk mencapai tujuan yang kemudian dijabarkan kedalam sebuah taktik sebagai rencana dan memberi penjelasan atau metode yang dipakai untuk mencapai tujuan. Akan tetapi untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan satu arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.16 Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, srategi tidak berfungsi sebagai peta jalan 15 16 Darwanto, Produksi Acara Televisi, Duta Wacana University Press, 1994. Hal:14. Yosal Iriantara. Media Relation: Konsep Pendekatan dan Praktik. Simbiosa Media. 2005 :Hal 89 yng hanya menunjukkan arah saja melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.17 2.4.2. Strategi Komunikasi Keberhasilan kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh penentuan strategi komunikasi. Dilain pihak jika tidak ada strategi komunikasi yang baik efek dari proses komunikasi (terutama komunikasi media massaa) bukan tidak mungkin akan menimbulkan pengaruh negatif. Sedangkan untuk menilai proses komunikasi dapat ditelaah dengan menggunakan model-model komunikasi. Dalam proses kegiatan komunikasi yang berlangsung atau sudah selesai prosesnya maka untuk menilai keberhasilan proses komunikasi tersebut terutama efek dari proses komunikasi tersebut digunakan telaah model komunikasi. Menurut Onong Uchjana Effendi dalam buku berjudul “Dimensi-dimensi Komunikasi” menyatakan bahwa Strategi komunikasi merupakan panduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen (communication management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung dari situasi dan kondisi18. 2.4.3 Strategi Redaksi Televisi Istilah strategi berasal dari bahasa yunani “strategia” yang artinya kepemimpinan (leadership). Strategi adalah pilihan tentang apa yang ingin dicapai oleh organisasi dimasa depan (arah) dan bagaimana cara mencapai keadaan yang diinginkan tersebut (rute)19 . Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatau tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta 17 Onong Uchjana Effendy. Op.cit.hal 32 Onong Uchjana Effendy. Op.cit.hal 32 19 Tripomo dan Udan, Manaejemen Strategi, Bandung, Rekayasa sains, 2005.hal18 18 jalan yang hanya menunjukkan arah saja melainkan harus mampu menunjukkan bagaimanan taktik operasionalnya20. Dalam menyajikan program yang berkualitas dan banyak di tonton, stasiun penyiaran harus mempunyai strategi. Strategi juga berkaitan dengan aktivitas manajemen. Oleh karena itu, setiap bentuk kerja sama sekelompok orang untuk mencapai tujuan, tentu memerlukan manajemen. Dalam strategi produksi televisi terdapat beberapa fungsi manajemen, meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan21. a. Perencanaan (Planning) Perencanaan mencakup kegiatan penentuan tujuan (objektivitas) media penyiaran serta mempersiapkan rencana dan strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam perencanaan harus diputuskan „apa yang harus dilakukan, kapan melakukannya, bagaimana melakukannya, dan siapa yang melakukannya”. Setiap tujuan kegiatan dapat juga disebut dengan sasaran (goal) atau target. Sebelum organisasi menentukan tujuan, lebih dahulu harus menentukan visi dan misi atau maksud organisasi. b. Pengorganisasian (Organizing) Merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimiliki dan lingkungan melingkupinya. c. Pengarahan (Actuating) 20 Onong Uchjana Effendy. Op.cit.hal 32 Morrisan. Manajemen media penyiaran : strategi mengelola radio dan televisi.Jakarta.Kencana.2008.Hal 130161 21 Fungsi mengarahkan (directing) dan memberikan pengaruh atau mempengaruhi (influencing) tertuju pada upaya untuk merangsan antusiasme karyawan untuk melaksanakan tanggung jawab mereka secara efektif. Kegiatan mengarahkan dan mempengaruhi ini mencakup empat kegiatan penting, yaitu : 1. Pemberian motivasi Semakin tinggi tingkat kepuasan karyawan maka kemungkinan semakin besar karyawan memberikan kontribusi terbaiknya untuk mencapai tujuan stasiun penyiaran bersangkutan. 2. Komunikasi Komunikasi adalah cara yang digunakan pimpinan agar karyawan mengetahui dan menyadari tujuan dan rencana stasiun agar mereka dapat berperan secara penuh dan efektif untuk mencapai tujuan yang yang ditetapkan. 3. Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan kemauan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar berkerja mencapai tujuan dan sasaran. Para pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja dan tingkat prestasi karyawan. 4. Pelatihan Manajer umum harus memastikan bahwa pelatihan diberikan dan diawasi oleh personal yang kompeten. Salah satu keuntungan utama program pelatihan adalah pemberian kesempatan pada karyawan untuk mempersiapkan diri mereka dalam mengantisipasi perkembangan kemajuan stasiun penyiaran. Hal ini dapat meningkatkan motivasi dan moral karyawan dan stasiun penyiaran memperoleh keuntungan karena mendapatkan karyawan yang lebih cakap dan mahir. d. Pengawasan (Controling) Pengawasan merupakan proses untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan organisasi atau perusahaan sudah tercapai atau belum. Hal ini berkenaan dengan bagaimana membuat kegiatan yang sesuai dengan apa yang direncanakan. Pengertian ini menunjukkan adanya hubungan yang sangat erat antara perencanaan dan pengawasan. Pengawasan membantu penilaian apakah perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia dan pengarahan telah dilaksanakan secara efektif. Dua konsep utama untuk mengukur prestasi kerja (performance) manajemen stasiun penyiaran diantaranya : a. Efisiensi Adapun yang dimaksud dengan efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar. b. Efektifitas Efektifitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. 2.4.3.1 Tahap Perencanaan (Planning) Berbagai stasiun televisi, baik yang berskala nasional maupun lokal, bersaing satu sama lainnya untuk menarik sebanyak mungkin perhatian penonton. Dalam suasana persaingan itu stasiun televisi harus mengatur SDM yang dimiliki seefektif mungkin untuk dapat memenangkan persaingan. Selain itu, pemilihan isi program dan tayangan juga berperan penting dalam menarik penonton. Oleh karena itu, pada penelitian ini, terfokus pada strategi di tahap perencanaan atau tahap pra produksi. Karena pada tahap ini strategi diterapkan agar mendapatkan satu tujuan, yaitu menarik pemirsa sebanyak mungkin dan mempertahankannya untuk menonton program hingga selesai. Untuk itu stasiun televisi membutuhkan sumber daya manusia yang cukup banyak, begitu pula dalam organisasi redaksi pemberitaan yang semuanya berkerja sebagai suatu tim. Stasiun televisi bersaing untuk merebut perhatian penonton dalam setiap program siarannya termasuk juga program berita. Pada program berita bagian perencanaan atau pra produksi dikerjakan oleh produser eksekutif, produser, asisten produser dan juga reporter. Semua tim pemberitaan baik produser eksekutif, produser, asisten produser, serta repórter harus melakukan rapat redaksi. Rapat akan memberikan keputusan peristiwa apa saja yang harus diliput atau ditayangkan. Dalam rapat, produser acara akan mengemukakan perkiraan susunan berita (rundown). Dan pemilihan susunan berita yang akan tercatat di rundown, sangat penting karena dapat dijadikan strategi untuk membuat program tersebut menarik dan tidak ditinggal penonton. Oleh karena itu susunan berita harus fleksibel dan dapat berubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan berita. Terkadang susunan rundown awal terlihat sama dengan rundown final, namun sering terjadi bentuk rundown final sama sekali dengan rundown awal22. Rundown sendiri merupakan daftar berita yang disusun berdasarkan urutan penayangan dalam suatu program berita. Pada daftar itu tercatat juga durasi setiap berita. Dengan demikian, rundown menjadi semacam skenario yang berisikan hal-hal apa saja yang akan dilakukan pada suatu program berita. 2.5 Program Siaran 2.5.1. Pengertian Program Siaran Program siaran merupakan suatu bentuk acara yang disiarkan stasiun televisi baik secara langsung maupun tidak langsung. Program adalah suatu jadwal atau perencanaan untuk 22 Morrisan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, Ramdina Prakarsa, 2004. Hal:285 ditindaklanjuti dengan penyusunan “butir” siaran yang berlangsung sepanjang siaran itu berada23. 2.5.2. Berita Suatu berita dapat diterima/diminati oleh masyarakat tergantung dari beberapa pertimbangan berikut24.: 1. Timeliness (tepat waktu) 2. Proximity (Kedekatan) 3. Prominence (Menyangkut orang terkenal) 4. Consequence (Pengaruh/akibat dari berita yang disampaikan) 5. Conflict (Memiliki bagian dari konflik kehidupan) 6. Development 7. Disaster & Crimes (Mengandung bencana dan kriminal) 8. Weather (Mengenai cuaca) 9. Sport (Mengenai olah raga) 10. Human Interest (Hal-hal yang dapat membangkitkan emosi) Suatu berita harus memperhatikan isi berita yang bersifat Aktual dan Faktual. Karena berita yang disajikan kepada penonton harus dapat dipertanggungjawabkan mengenai isi berita tersebut. Karena kadang suatu berita langsung disiarkan begitu saja tanpa memeriksa kembali mengenai kebenaran isu berita tersebut. Ini yang membuat penonton akan menjadi bertanya – tanya dan dapat mengakibatkan imej suatu perusahaan stasiun televisi menurun. 23 Soenarto, R.M., Programa Televisi Dari Penyusunan Sampai Pengaruh Siaran. FFTV-IKJ Press. Jakarta. 2007. 24 . Hasan Asy‟ari. Menulis Untuk Telinga. Gramedia. 2003.