Kangkung Varietas Sutera Muji Rahayu, Bq.Arie Sudarmayanti, Bq. Nurul Hidayah, dan Nani Herawati Pendahuluan Kangkung darat (Ipomea reptans) varitas varietas Sutera merupakan varietas kangkung introduksi dari Hawai, dilepas oleh yang Kementerian Pertanian pada Tahun 1980 setelah melalui pengujian oleh Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa). Kandungan gizi kangkung Sutera cukup tinggi terutama vitamin A, vitamin C, zat Besi, Kalsium, Potasium dan Fosfor (Eri Sofiari dalam Rahman dan Parkplan 2004) Kangkung Sutra merupakan sayuran daun yang menjalar. bersifat tegak Batangnya dan juga berbuku-buku, bentuknya bulat panjang dan bagian dalamnya berongga seperti pipa berwarna hijau muda, daun berbentuk segitiga, lebar dengan ujung tumpul dan berwarna hijau kekuningan. Pertumbuhan tanaman tegak bisa mencapai ketinggian 45 cm, dan jika dibiarkan menjalar lebih dari 1 m. Tanaman mampu bertahan hidup lebih dari satu tahun. Panen pada saat tanaman berumur 39 hari setelah tanam (HST) dengan produktivitas 23 t/h Keunggulan 1. Tahan terhadap penyakit karat daun (Puccinia sp) 2. Tahan virus kuning 3. Tahan kekeringan Teknis Budidaya Kangkung Sutera ditanam diatas bedengan. Waktu tanam yang baik adalah pada saat musim hujan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya kangkung Sutera, yaitu : 1. Pembibitan Kangkung darat varietas Sutera ini ditanam dari biji, kebutuhan benih 400 gram/ha. 2. Pengolahan tanah Pada penamanam kangkung Sutera, tanah perlu diolah, yaitu dengan cara tanah dicangkul , diberi pupuk kandang 20 ton/ha dan diratakan. Setelah tanah rata dibuat bedengan dengan ukuran bedengan : lebar = 1 m, tinggi= 40 cm , jarak antar bedengan 30 cm, panjang bedengan menyesuaikan dengan panjang petakan lahan 3. Penanaman Setelah bedengan siap ditanami, buat barisan/guridan sebanyak 5 baris /bedengan. Biji kangkung ditanam dalam lubang tanam yang berjarak 20 cm dalam barisan. Jumlah benih kangkung 2-3 biji/lubang kemudian lubang ditutup tanah tipis. 4. Pemupukan Pupuk yang diberikan hanya pupuk Nitrogen (N) dengan dosis 20 –40 kg N/ha atau 45-90 kg Urea/ha. Pupuk diberikan setelah tanaman berumur 2 Minggu. 5. Pemeliharaan Perawatan tanaman tidak banyak dilakukan kecuali hanya membersihkan rumput yang tumbuh di sela-sela tanaman. Jangan gunakan fungisida ataupun pestisida, jika ada daun yang terserang ulat atau belalang maka cara pengendaliannya adalah dengan memusnakan organisme pengganggu tanaman tersebut secara mekanis(memungut).Untuk pertanaman yang tidak dipanen serempak, maka untuk memperbanyak cabang pada berumur 39 hari mulai bisa dipangkas (dipanen), tanaman yang telah Panen Setelah tanaman berumur 40 Hari, habis), produksi cara panen serentak tanaman bisa dipanen serentak (dibabat untuk kangkung Sutera bisa mencapai 23 ton/ha. Tetapi jika pertanaman ingin dipertahankan agak lama (misalnya 5-6 Bulan), maka panen bisa dilakukan 4 Minggu sekali, dengan memangkas stek pucuk. Hasil pangkasan merupakan panen pertama dan pangkasan selanjutnya (panen selanjutnya dilakukan setiap bulan sekali . Panjang pangkasan (stek pucuk) berkisar 30 . Pertanaman dapat dibongkar setelah tanaman berumur 6 bulan, karena tanaman biasanya tampak kerdil dan perlu diperbaruhi.