BAB II TINJAUAN PUSTAKA

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Periklanan
Periklanan merupakan salah satu tahap pemasaran, produk barang atau
jasa, baik penamaannya, pengemasannya, penetapan harga, dan distribusinya
tercermin dalam kegiatan periklanan. Iklan tidak hanya digunakan perusahaan
bisnis iklan juga dilakukan oleh lembaga pendidikan, rumah sakit, organisasi
sosial, museum, pemerintahan, partai politik, dan lain-lain untuk membidik pasar
sasarannya.
Definisi tentang iklan dalam buku Tata Krama dan Tata Cara Periklanan
Indonesia menyatakan bahwa “iklan adalah segala bentuk pesan tentang suatu
produk yang disampaikan melalui media dan dibiayai oleh pemrakarsa yang di
kenal serta ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat.13
Periklanan merupakan proses komunikasi dimana didalam periklanan
terdapat pengoperan lambang ( velbal – visual ) dari produsen kepada konsumen
agar konsumen mengubah tingkah lakunya sesuai keinginan produsen, lebih
jelasnya, periklanan merupakan bentuk komunikasi tidak langsung melalui
13
Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia, Jakarta 1993, hlm7
13
14
perantara media berbentuk Audio ( dengar ), Visual ( pandang ) dan Audio Visual
( dengar pandang ).14
Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling dikenal dan paling
dibahas orang, hal ini dikarenakan daya jangkaunya yang luas. Iklan menjadi
instrumen promosi yang sangat penting, khususnya bagi perusahaan yang
memproduksi barang atau jasa yang ditujukan kepada masyarakat luas.
Menurut pakar periklanan Amerika, S. William Pattis, iklan lebih sering
disebut sebagai sebuah usaha agar barang dan jasa yang diperjual belikan laku
keras. Padahal sesungguhnya iklan adalah bentuk komunikasi yang dimaksudkan
untuk memotivasi dan mempromosikan produk dan jasa kepada khalayak
potensial, mempengaruhi dan memenangkan pendapat publik untuk berpikir dan
bertindak sesuai dengan keinginan pemasang iklan15.
Beberapa tujuan periklanan16 :
1. Membuat pasar sasaran sadar atau menyadari (aware).
2. Memfasilitasi pemahaman konsumen tentang berbagai atribut dan manfaat
merek yang diiklankan dibandingkan merek-merek pesaing.
3. Meningkatkan sikap-sikap dan mempengaruhi niat untuk membeli.
4. Menarik sasaran agar mencoba.
5. Mendorong prilaku pembelian ulang.
14
Sadjiman Ebdi Sanyoto, Metode Perancangan Komunikasi Visual Periklanan, ( Yogyakarta :
Dimensi Press, 2006 ), hlm 11
15
Agustrijanto, Copywriting, Seni Mengasah Kreativitas dan Memahami Bahasa Iklan, (Bandung :
Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, 2001) Hal 7
16
Terence A.shimp. Periklanan Promosi, Edisi kelima. Jakarta, Penerbit Erlangga, 2000, hlm 368
15
Iklan merupakan bagian dari Promotion Mix dan iklanpun merupakan
segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan melalui media dan
ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat. Sehingga dapat dikatakan
iklan adalah media yang paling potensial dalam menyampaikan pesan penjualan
yang persuasif17.
Periklanan (Advertising), adalah salah satu komponen paduan promosi
(Promotion mix) yang terdiri dari : publisitas (publiccity), penjualan person
(personal selling), promosi penjualan (sales promotion), dan periklanan
(Advertising). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa periklanan merupakan
salah satu bagian dari promosi.
Promosi (Promotion), adalah salah satu dari paduan pemasaran (marketing
mix), yang terdiri dari produk, harga, distribusi atau tempat, dan promosi. Dengan
demikian, promosi merupakan salah satu bagian pemasaran.
Dapat dikatakan bahwa periklanan adalah bagian dari promosi, dan
promosi adalah bagian dari pemasaran. Dengan kata lain, periklanan adalah
turunan cabang dari pemasaran, sehingga periklanan merupakan komponen
pemasaran yang bertugas sebagai alat penjualan18.
Periklanan juga sebagai pelaksana beberapa fungsi komunikasi yang
penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi19. :
17
Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia, Jakarta 1993, hlm. 5
Sadjiman Ebdi Sanyoto, Metode Perancangan Komunikasi Visual Periklanan, (Yogyakarta :
Penerbit Dimensi Press, 2006) Hal 16
19
Terence A Shimp.Periklanan Promosi, Edisi Kelima.Jakarta, Penerbit Erlangga, 2000,hlm, 357361
18
16
1.
Informing (memberi informasi), periklanan membuat konsumen
sadar (awere) akan merek-merek baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur
dan manfaat merek,serta memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif.
Karena merupakan suatu bentuk komunikasi yang efektif, berkemampuan
menjangkau khalayak luas dengan biaya per kontak yang relatif rendah,
periklanan memfasilitasi pengenalan (introduction) merek-merek baru serta
meningkatkan jumlah permintaan terhadap merek-merek yang telah ada, dan
meningkatkan puncak kesadaran dalam benak konsumen untuk merek-merek yang
sudah ada dalam kategori produk yang matang.
2.
Persuading ( mempersuasi), iklan yang efektif akan mampu
mempersuasi (membujuk) pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang
diiklankan. Terkadang persuasi berbentuk mempengaruhi permintaan primer,
yakni, menciptakan permintaan bagi keseluruhan kategori produk. Iklan berupaya
membangun permintaan sekunder, permintaan bagi merek perusahaan yang
spesifik.
3.
Reminding (mengingatkan), iklan menjaga agar merek perusahaan
tetap segar dalam ingatan para konsumen. Periklanan yang efektif juga
meningkatkan minat konsumen terhadap merek yang sudah ada dan pembelian
sebuah merek yang mungkin tidak dipilih. Periklanan lebih jauh di
demonstrasikan untuk mempengaruhi pengalihan merek dengan meningkatkan
para konsumen .
17
4.
Adding value (memberi nilai tambah), periklanan memberi nilai
tambah pada merek dengan mempengaruhi persepsi konsumen. Periklanan yang
efektif menyebabkan merek dipandang sebagai lebih elegan, lebih bergaya, lebih
bergengsi, dan bisa lebih unggul dari tawaran pesaing.
5.
Assiting (mendampingi), periklanan salah satu alat dari bauran
komunikasi pemasaran. Periklanan perwakilan penjualan dan mengawali proses
penjualan produk - produk perusahaan dan memberikan pendahuluan yang
bernilai.
Kemampuan tersebut sangat berguna bagi perusahaan-perusahaan yang
ingin menjual produk atau jasanya. Keuntungan dari iklan yang baik adalah dapat
mendukung penjualan ketika elemen program komunikasi pemasaran lain dirasa
kurang sukses. Bahkan sebuah kampanye iklan yang dianggap popular atau
berhasil dapat menarik perhatian khalayak sehingga dapat membantu menaikkan
tingkat penjualan.
Untuk menghasilkan iklan yang baik sangat penting untuk menggunakan
rumus AIDCA, yang merupakan rumus yang sering digunankan untuk membantu
perencanaan iklan secara menyeluruh.
Dalam Pembuatan iklan, sangat penting untuk menggunakan elemenelemen yaitu :
1. Attention (Perhatian)
Iklan harus dapat menarik perhatian khalayak sasarannya. Misalnya dengan
memperhatikan tampilan-tampilan seperti warna; baik spot atau full color, tata
letak atau lay out, serta jenis-jenis huruf atau rypography.
18
2. Interest (Ketertarikan)
Setelah perhatian calon pembeli berhasil direbut, selanjutnya adalah membuat
mereka berminat dan ingin tahu lebih jauh. Perhatian harus ditingkatkan
menjadi minata sehingga timbul rasa ingin tahu secara lebih rinci dalam diri
calon pembeli. Untuk itu mereka harus dirangsang agar mau membaca dan
mengikuti pesan-pesan yang disampaikan.
3. Desire (Keinginan)
Kebutuhan atau keinginan calon pembeli untuk memiliki, memakai atau
melakukan sesuatu harus dibangkitkan.
4. Conviction (Rasa percaya)
Pada tahap ini, telah tercipta kebutuhan calon konsumen. Sejumlah calon
konsumen sudah mulai goyah dan emosinya mulai tersentuh. Tapi ada
keraguan terhadap produk yang ditawarkan. Benarkan produk yang ditawarkan
dapat memberikan sesuatu yang dijanjikan pada iklannya. Bila kita yakin
produk yang kita tawarkan benar-benar bermutu, dan dibutuhkan oleh orangorang, maka kita harus bisa meyakinkan calon konsumen agar tidak goyah dan
mantap untuk memilih produk atau jasa tersebut.
5. Action (Tindakan)
Merupakan upaya terakhir untuk membujuk calon konsumen agar sesegera
mungkin melakukan suatu tindakan pembelian atau penggunaan produk atau
jasa yang kita tawarkan. Harus dipergunakan kata perintah agar calon
19
konsumen bergerak dengan mempertimbangkan juga dampak psikologis dari
kata-kata perintah seperti itu20.
Iklan dan media massa tidak dapat dipisahkan, karena tanpa adanya iklan,
suatu media massa tidak akan mampu hidup. Karenag biaya hidup orang-orang
yang bekerja di media massa dibiayai oleh iklan. Misalnya di televisi, suatu
stasiun televisi tidak akan mendapatkan keuntungan apabila tidak ada produk
yang beriklan disana, program acara yang ada di stasiun televisi tersebut pun tidak
dapat melakukan promosi untuk produk mereka apabila tidak ada media yang bisa
digunakan dalam beriklan. Sehingga semuanya itu, baik pengelola stasiun televisi
dan para produsen saling membutuhkan.
Dan dari sisi masyarakat pun akan ikut merugi , karena apabila tidak ada
iklan dan program yang ditayangkan di televisi maka masyarakatpun akan miskin
informasi. Informasi yang mereka peroleh akan sangat sedikit. Oleh karenanya
semua pihak disini sama-sama saling membutuhkan satu sama lain.
2.2 Strategi Kreatif Periklanan
Era kreatif dalam dunia periklanan sendiri dipelopori oleh perusahaan jasa
periklanan Lord & Thomas di Amerika Serikat pada tahun 1898 yang mencoba
memberikan nilai-nilai kreatif pada iklan yang akan dirancangnya21.
Strategi kreatif adalah sebuah strategi pesan iklan yang berdasarkan pada
target audience, objektive dan positioning. Target audience adalah para pembeli
20
Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, (Jakarta : Pustaka
Utama Grafiti, 1992), hal.83
21
Rhenald Kasali. Op cit. Hal.26
20
potensial yang menjadi sasaran bidik iklan. Khalayak target ini sendiri bisa
dipilah-pilah berdasarkan jenis kelamin, usia minat khusus dan kelas sosial22.
Pengertian mengenai kreatif dapat di definisikan sebagai berikut ; suatu
kemampuan yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang yang memungkinkan
mereka
menemukan
pendekatan-pendekatan
atau
terobosan
baru dalam
menghadapi situasi atau masalah tertentu yang biasanya tercermin dalam
pemecahan masalah dengan cara yang baru, unik, berbeda dan lebih baik dari
sebelumnya23.
Dalam dunia periklanan, kata kreatif sering dipakai bersama dengan katakata lain untuk merujuk pada istilah dan pengertian yang berbeda, seperti “orang
kreatif”. Orang kreatif adalah para profesional yang bertanggung jawab terhadap
pekerjaan kreatif24. Dalam duni periklanan atau biro iklan, orang kreatif dikenal
sebagai pengarah kreatif (creative director), penulis naskah (copywriter),
pengarah seni (art director).
Bagi pelaku periklanan, strategi kreatif dianggap sebagai hasil terjemahan
dari berbagai informasi mengenai produk, pasar dan konsumen sasaran ke dalam
suatu komunikasi yang akan dipakai untuk merumuskan tujuan iklan.
Setelah suatu strategi kreatif ditetapkan maka dimulailah pengerjaan
kreatif yang mencakup pelaksanaan dan pengembangan konsep atau ide yang
22
Frank Jefkins. Periklanan edisi ketiga Bisnis E+R(jakarta: Penerbit Erlangga, 1997) 401
Agus S Madjadikara. Bagaimana biro iklan memproduksi iklan, bimbingan praktis penulisan
naskah iklan (copywriting). Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2004
24
Ibid hal.80
23
21
dapat mengemukakan strategi dasar dalam bentuk komunikasi yang efektif,
termasuk pembuatan judul headline, naskah atau script dan storyboard25.
Pada dasarnya strategi kreatif merupakan upaya atau cara untuk menjual
(the way to sell).26 Namun strategi kreatif yang baik merupakan suatu tindakan
kreatif iklan mengenai hal baru dan bukan dari jiplakan atau mengikuti konsep
iklan yang sudah ada.
Proses berpikir strategi kreatif melibatkan identifikasi segala kemungkinan
alternative pendekatan, kemudian memilih pendekatan paling efektif yang
diharapkan dapat menarik perhatian khalayak27.
Dalam sebuah kampanye periklanan, strategi kreatif sangat dibutuhkan
untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Untuk itu diperlukan penyusunan suatu
strategi kreatif. Adapun Sandra E. Moriarty menyusun langkah-langkah proses
strategi kreatif sebagai berikut :28
A. Tahap pertama
Persiapan dan pemahaman masalah ( preparation ) adalah di dalam
pencapaian suatu inti pesan, harus di awali dengan pengumpulan materi dasar
permasalahan, melalui studi terhadap hasil riset, membaca laporan, penerbitan,
bertanya, mendengar, berdiskusi serta hal-hal lain yang bersifat pengumpulan
data, tentang masalah yang sedang dihadapi. Pengumpulan informasi atau data
berupa informasi mengenai produk, konsumen sasaran, target audince, kondisi
pasar, pesaing (kompetitor) yang berkaitan dengan produk, lalu melakukan
25
Agus S Madjadikara. Bagaimana biro iklan memproduksi iklan, bimbingan praktis penulisan
naskah iklan (copywriting). Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2004 hal .81
26
Ibid hal 66-67
27
Sandra E MoriartY, Creative Advertising : Theory & Practice New Jersey 1991 Hal 52
28
Ibid Hal 140
22
penilaian kekuatan kelemahan produk secara realistis dan objektif. Bila telah puas
dengan pencarian dan pengumpulan data, masuk ke dalam tahap pencernaan data
dalam bentuk analisa masalah. Mengkaitkan elemen-elemen yang ada,
membandingkan,
menyamakan,
mempertentangkan,
menghubungkan,
menyimpulkan, dan sebagainya. Pada tahap analisa ini perlu memanfaatkan
semua informasi yang ada dalam lingkungannya, melihat perbedaan-perbedaan,
menyusun daftar kemungkinan, membuat ungkapan-ungkapan dan sejenisnya.
Pada tahap ini diakhiri dengan satu titik “ketiadaan harapan”. Pada titik ini
segala kemungkinan mencampur baur menjadi satu, menimbulkan perasaan tidak
adanya harapan. Kondisi seperti ini biasanya muncul sebagai suatu persyaratan
sebelum ditemukannya suatu “inti pesan”. Kadang-kadang ide bagus muncul
dengan cepat. Tetapi sering terjadi ternyata ide yang muncul tersebut tidak asli,
klise, pengulangan dan sejenisnya. Mencari ide besar tidak mudah. Biasanya
disertai dengan suatu fase atau tahapan istirahat, dalam mencapai suatu titik
terang.
B. Tahap Kedua
Pematangan masalah (incubation) adalah pada tahap ini semua persoalan
atau pemikiran dilepaskan. Biasanya dilakukan dalam bentuk bermain-main,
jalan-jalan atau melakukan aktifitas lainnya, untuk menghidupkan otak “bawah
sadar” atau merangsang imajinasi. Pada tahap inkubasi ini biasanya terjadi
“perdebatan” dalam diri seseorang. Tahap inkubasi mengambil langkah untuk
mengembangkan ide kreatif tersebut.
23
Beberapa orang kreatif merasakan bahwa mereka menemukan sesuatu
justru pada saat ketika meninggalkan permasalahan. Inspirasi tiba-tiba muncul
saat bersandar di dinding, saat melempar-lempar benda, berjalan tanpa arah, saat
naik turun tangga, dan sejenisnya. Kondisi seperti ini merupakan bentuk
pelepasan dari tekanan-tekanan pemikiran. Munculnya ide biasanya setelah masa
penekana tersebut lewat. Ini sebagai bentuk “kerja keras” meskipun munculnya
ide justru terjadi pada saat santai.
C. Tahap Ketiga
Penemuan Ide (illumination) adalah munculnya ide besar, biasanya tidak
datang pada saat serius dalam menghadapi permasalahan. Ide akan muncul pada
masa “ peralihan”. Pada saat antara bekerja dan santai, saat buku yang dibaca
diletakkan, ketika mau naik mobil, atau bahkan saat mulai terlelap dalam tidur.
Umumnya orang-orang kreatif selalu meletakkan pensil dan kertas di dekat tempat
tidurnya untuk persiapan munculnya ide besar tersebut.
Dalam penemuan ide atau gagasan utama ada pendekatan atau daya tarik
yang digunakan agar pesan tersebut menarik sasaran yang dituju. Penentuan daya
tarik pesan merupakan bagian strategi kreatif dan rangkaian dari proses kreatif.
D. Tahap Keempat
Evaluasi ide (evaluation) yaitu “ ide besar” yang ditemukan apakah ide
besar yang sebenarnya ? Apakah akan mampu memecahkan masalah yang akan
dihadapi ? Apakah sesuai dengan strategi yang akan diterapkan dan apakah akan
mampu mencapai tujuan yang diharapkan ? sering terjadi “ ide besar” tersebut
bukan ide besar. Seorang kreatif merasakan ide tersebut dianggap sebagai ide
24
besar, hanya saat ditemukan saja. Hari-hari berikutnya menjadi ragu-ragu.
Betulkah itu sebagai ide besar ? Maka diperlukan adanya tahap evaluasi.
Di dalam suatu program komunikasi pemasaran, ada tujuan yang akan
dicapai. Apakah kreativitas yang dihasilkan nantinya mampu mendorong
tercapainya tujuan, artinya melakukan pemecahan masalah untuk mencapai
tujuan. Agar menjadi lebih efektif, sebelumnya perlu rinci melalui identifikasi
masalah untuk melihat hal-hal apa saja yang perlu dicari jalan keluarnya. Maka
diperlukan adanya evaluasi ide, sebelum ide besar tersebut diterapkan.
Dari penjelasan teori di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa
penciptaan strategi kreatif membutuhkan proses atau langkah-langkah yang
terstruktur. Diawali dengan pengumpulan data-data yang menunjang, lalu segala
informasi tentang SWOT produk diolah dan dikembangkan oleh orang-orang
kreatif kedalam bentuk strategi kreatif yang efektif, strategi kreatif kemudian
dituangkan kedalam bentuk materi iklan, “seperti ; storyboard untuk iklan TV,
layout design untuk iklan cetak, script untuk iklan radio” setelah menjadi materi
iklan tim kreatif mengevaluasi strategi kreatif apakah sudah sesuai dengan tujuan
komunikasi yang diberikan, setelah merasa yakin dan mantap agency
mempresentasikan kepada klien, apabila klien setuju materi iklan bisa diproduksi
dan kemudian ditayangkan.
25
2.3 Proses Kreatif
Proses kreatif disebut juga ideation (proses pencarian ide), biasanya
berupa suatu tahapan untuk mendapatkan ide besar. Dalam menyusun strategi
kreatif dibutuhkan proses kreatif untuk mendapatkan ide besar atau big idea, ada
lima tahapan yang biasanya dilakukan atau biasa dilalui dalam proses kreatif,
yaitu :29
1. Immersion
Proses dimana kita menyerap berbagai informasi melalui
membaca, penelitian atau apapun tentang masalah yang dihadapi.
2. Ideation
Melihat
sebuah
masalah
dari
berbagai
sudut
untuk
mengembangkan ide dan alternatif sebanyak mungkin.
3. Brainfrog
Situasi dimana kita mengalami stagnasi.
4. Incubation
Proses dimana menenangkan diri dan pikiran sebelum bertindak
atau menuju proses selanjutnya.
5. Illumination
Suatu tahapan ketika ide datang.
Setelah mendapatkan ide besar , atau big idea kemudian biro iklan
membuat iklan yang dimaksud olah klien.
29
John Burnett, Sandra E Moriarty. Advertising : Principles And Practice, Fifth Edition.
Englewood Cliffs, Prentice Hall, 1995, hlm. 300William Wells,
26
Adapun tahap-tahap proses kreatif pada biro iklan adalah sebagai berikut :
1.
AE ( Account Executive ) menerima tugas atau client brief dari klien berupa
berbagai macam informasi tentang produk dan pasar. Perembukan client
brief tersebut dilakukan dengan strategic planner dan melibatkan juga
kepala tim kreatif atau creative director untuk merumuskan rencana
pemasaran yang khusus akan diambil dan dikonfirmasikan dengan klien.
2.
Mengadakan perjanjian deadline pembuatan materi kreatif antara creative
director dengan klien.
3.
AE bertanggung jawab menyiapkan sebuah brief yang lengkap sebagai
panduan penting bagi tim kreatif. Dalam brief ini biasanya berisi tentang
target market, masalah pokok yang harus dihadapi, gagasan menjual,
keterangan pendukun, rumusan strategi kreatif, sasaran atau tujuan iklan
yang akan dibuat.
4.
Creatif Director menetapkan tugas atau pekerjaan pada masing-masing
anggota tim kreatifnya. Copywriter dan Art Director mulai bekerja. Mereka
menyusun kata untuk digunakan sebagai naskah dan juga memulai membuat
gambar-gambar ( storyboard ).
5.
Setelah layout telah jadi dan storyboard telah dibuat dan semua siap untuk
dipresentasikan secara internal. Tim kreatif berembuk tentang apa saja yang
masih kurang. Pada saat itu Creative Director memberikan saran, menerima
bahkan menolak. Kemudian setelah dianggap cukup baik, barulah diberikan
kepada tim AE.
27
6.
Apabila kerja tim kreatif telah selesai, maka AE akan membawa materi
tersebut untuk dipresentasikan kepada klien. Jika klien menolaknya, tim
kreatif akan memikirkan kembali ide barunya dan sesegera mungkin
merekomendasikannya sampai akhirnya disetujui oleh klien.
7.
Sekarang apa yang telah dibuat pada tahap layout dan storyboard bisa
menjadi kenyataan. Art Director menyiapkan tampilan iklan, ilustrasinya,
fotografi dan semua materi iklan. TV producer dengan persetujuan dari tim
kreatif membawa materi tersebut ke production house untuk pembuatan
iklannya.
Kegiatan periklanan diatas melibatkan tiga macam institusi terkait antara
lain klien, biru iklan dan media. Biro iklan ini berada dalam posisi perantara
antara pengiklan dan media, karena pengiklan membutuhkan media untuk
menyampaikan pesan-pesan produknya kepada konsumen.
Untuk memahami Posisi dan peranan biro iklan, perlu diketahui bahwa
biro iklan bertugas untuk melaksanakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
berikut :
1. What (positioning), apa yang ditawarkan dari produk yang diiklankan atau
ingin dijual seperti apa.
2. Who (segmen pasar), siapa yang cocok dijadikan sasaran pasar dilihat dari
segi demografi dan psikografi.
3. How (kreatifitas), bagaimana membujuk calon pembeli agar tertarik,
menyukai dan loyal.
28
4. Where (media dan kegiatan), dimana saja daerah pasar yang perlu digarap,
serta media apa saja yang cocok untuk daerah tersebut.
5. When (penjadwalan), kapan kegiatan tersebut akan dilaksanakan dan akan
memerlukan waktu berapa lama.
6. How much (anggaran), seberapa jauh intensitas kampanye dan berapa
yang disediakan untuk membiayai kegiatan periklanan tersebut.
Dalam merencanakan sebuah strategi kreatif yang baik, tentunya perlu
pematangan pemahaman dari rencana periklanan itu sendiri mengenai produk
yang akan diiklankan. Strategi kreatif yang bai berangkat dari strategi komunikasi
itu sendiri. Adapun strategi periklanan tersebut menurut Sandra E Moriarty dalam
bukunya Creative Advertising : Theory and Practice adalah sebagai berikut :30
1. Advertising Objective ( Tujuan Periklanan )
Tujuan pengiklan tidak sama halnya seperti tujuan pemasaran. Tujuan
pengiklan memberikan efek pada pesan prospek. Tujuan itu adalah tujuan
komunikasi, dibandingkan tujuan penjualan, dan menggambarkan dampak
dari apa yang kamu ingin dapatkan dari satu pesan.
2. Target Audience ( Target Sasaran )
Tujuan dari penargetan adalah untuk mengidentifikasi prospek yang paling
menguntungkan, orang-orang yang berada di dalam pasar untuk sesuatu
yang harus kau jual atau katakan atau tawarkan. Terdapat sebuah populasi
besar dari konsumen yang membeli produk, bahkan mungkin membeli
produk yang sama, tapi bukan pasar untuk produk atau jasa tertentumu.
30
Sandra E Moriarty, Creative Advertising : Theory & Practice, Prentice-Hall Inc. New Jersey,
1991, hal. 54-72
29
Proses dari penargetan memerlukan pengaturan semua konsumen yang
berbeda di berbagai pasar dan mengidentifikasi orang-orang yang
menguntungkan. Target pasar adalah sekelompok orang yang memiliki
produk yang dijual. Target pendengar adalah sekelompok orang yang
mengarahkan pada pesan iklan. Pemasar membicarakan tentang target
pasar, pemasang iklan membicarakan tentang target audience – terkadang
target mereka sama, terkadang tidak.
3. Problem Identifications ( Identifikasi Masalah )
Pernyataan masalah seharusnya fokus pada satu masalah iklan, sesuatu
dalam kondisi pemasaran yang dapat kamu selesaikan dengan iklan. Suatu
permasalahan dari produk yang harus dicari solusinya untuk mengatasi
permasalahan yang ada agar pesan iklan dapat disampaikan kepada
khalayak.
4. Product position ( Posisi Produk )
Product position merupakan bagaimanakah produk tersebut ada didalam
benak khalayak. Hal tersebut tertuju dari kepribadian produk, citra produk,
kelebihan-kelebihan produk dan kondisi persaingan.
Strategi kreatif dalam peranannya menuntut kreatifitas si pelaku.
Kreatifitas berurusan dengan ide. Dan ide bukanlah suatu perkara mudah
diperoleh. Ide kreatif seringkali muncul tak terduga, bisa jadi sangat sederhana
namun berhasi menjadi pendorong yang sangat kuat dari pesan yang
disampaikannya dan mencapai target sasaran.
30
Target sasaran iklan sangat penting untuk diketahui apakah iklan itu
ditujukan untuk pria, wanita, remaja, balita, dewasa dan lain sebagainya, sehingga
strategi kreatif yang digunakan tentunya dapat disesuaikan dengan sasaran iklan
tersebut.
2.4 Pendekatan Kreatif
Pendekatan-pendekatan ini biasanya berhubungan dengan informasi
tentang produk yang diiklankan. Beberapa tipe pendekatan yang digunakan dalam
kampanye periklanan, yaitu :31
1.
Generik (umum)
Klaim produk atau keuntungan langsung tanpa superioritas.
Dalam strategi ini pengiklan hanya membuat pernyataan umum yang juga
bisa dibuat oleh pesaing dalam memasarkan merek untuk kategori produk
yang sama. Dengan kata lain pengiklan tidak berupaya untuk membedakan
mereknya dengan pesaingnya atau menyatakan keunggulan produknya.
Kondisi pasar yang sesuai :
-
2.
Monopoli atau dominasi ekstrem atas kategori produk
Hak Pembelian Awal (Preemptive)
Klaim generik dengan penegasan superioritas.
Dalam strategi ini pengiklan membuat suatu pernyataan tipe generik namun
melakukannya dengan menyatakan keunggulan produknya.
31
Terence A. Shimp, op cit, hal. 437-447
31
Kondisi pasar yang sesuai :
-
Paling bermanfaat dalam pasar yang sedang tumbuh dan bangkit
dimana periklanan kompetitif adalah generik (umum) atau tidak ada.
3.
Proposisi Penjualan Unik ( Unique Selling Proposition-USP)
Klaim superioritas berdasarkan pada keistimewaan atau keuntungan fisik
yang dimiliki produk.
Dalam hal ini strategi ini merupakan teknik kreatif yang optimum. Dalam
strategi ini pengiklan menyatatakan keunggulan atribut produk yang unik,
yang memberikan suatu manfaat yang nyata bagi konsumen. USP
memperkenalkan perbedaan penting yang membuat suatu merek yang unik,
lalu mengembangkan suatu klaim periklanan hingga para pesaing tidak bisa
memilih atau memiliki pilihan.
Kondisi pasar yang sesuai :
-
Sebagian besar bermanfaat ketika poin difrensiasi tidak dapat
ditandingi oleh para kompetitor.
4.
Citra Merek (Brand Image Strategy)
Klaim-klaim berdasarkan pada pembedaan psikologis, biasanya berupa
asosiasi simbolik.
Periklanan berupaya untuk mengembangkan citra / identitas bagi suatu merek
dengan mengasosiasikan produk tersebut dengan simbol-simbol tertentu.
Kondisi pasar yang sesuai :
-
Paling sesuai untuk barang-barang yang homogen dimana perbedaan
fisiknya sulit untuk dikembangkan atau bisa ditandingi dengan cepat,
32
strategi ini memerlukan pemahaman yang mencukupi tentang
konsumen untuk mengembangkan berbagai simbol / asoisasi yang
penuh makna.
5.
Positioning
Upaya iklan untuk memposisikan suatu merek dalam benak konsumen untuk
dapat menyaingi pesaingnya. Menurut strategi ini iklan yang sukses
seharusnya menancapkan tentang makna yang jelas dari produk tersebut dan
bagaimana produk itu dibandingkan dengan penawaran yang kompetitif.
Kondisi pasar yang sesuai :
-
Strategi terbaik untuk menyerang suatu pemimpin pasar; memerlukan
komitmen jangkan panjang secara relatif bagi upaya-upaya periklanan
yang agresif serta memahami konsumen. Positioning ini bisa
diimplementasikan dengan menggunakan USP, citra-merek, atau
pendekatan kreatif lainnya.
Beberapa pendekatan positioning yang dapat dilakukan :
1. Costumer Benefit; adanya keuntungan yang diperoleh konsumen
berdasarkan keunggulan produk.
2. Harga; perbedaan harga sesuai dengan kelas produk tersebut.
3. Positioning by product class; perbedaan kelas produk dilihat dari
segmentasi dan target pasarnya.
4. Positioning by user application; melalui cara penggunaa produk
5. Positioning by product user; berdasarkan pengguna produk
6. Pendekatan budaya
33
6. Resonansi
Upaya iklan untuk menimbulkan pengalaman yang tersimpan dalam benak
khalayak dan berusaha untuk mengasosiasikan produk dengan makna yang
relevan atau signifikan.
Kondisi pasar yang sesuai :
-
Paling cocok untuk barang-barang yang kelihatan secara sosial;
memerlukan pemahaman konsumen yang bisa dipertimbangkan untuk
mendesain pola-pola pesan.
7. Emosional
Daya tarik emosional adalah daya tarik yang terkait atau berhubungan
dengan kebutuhan sosial dan psikologi konsumen dalam pembelian produk.
Pemasang iklan dapat menggunakan daya tarik emosional untuk mendukung
strategi kreatifnya. Menurut Kamp dan Macinnis, pemasang iklan sering
menggunakan konsep integrasi emosional (emotional itegration) dimana iklan
berusaha menggambarkan karakter dari orang-orang yang mengalami atau
menerima manfaat emosional setelah menggunakan suatu produk32. Iklan yang
menggunakan humor atau menampilkan daya tarik fisik pria/wanita atau daya
tarik lainnya yang tujuannya adalah untuk menghibur, menarik, menimbulkan
gairah, membangkitkan semangat dan sebagainya dapat mempengaruhi emosi
32
Edward Kamp dan Deborah J Maccini, Characteristics of Portrayed Emoticons in Commersials :
When Does What Is Swown in Ads Affect Viewers?, Journal of Advertising Research, Desember
1995, hal 19-28 dalam George E. Belch & Michael A. Belch, Advertising and Promotion, hal 277
34
konsumen dan mendorong mereka untuk memiliki pandangan positif (favorable
frame of mind) terhadap produk yang bersangkutan.
Iklan dengan tema humor sering kali menjadi iklan yang populer dan
paling diingat oleh audien. Pemasang iklan lebih sering menggunakan media
televisi atau radio dalm menampilkan iklan humor namun demikian iklan humor
dapat juga menggunakan media cetak. Pemasang iklan menggunakan humor
dalam iklannya karena berbagai alasan, antara lain pesan iklan yang disampaikan
secara humor dapat menarik audien cukup efektif dalam mempertahankan
perhatian audien. Pesan humor dapat mendorong efektivitas pesan karena dapat
mendorong perasaan positif audien dan meningkatkan kesukaan mereka terhadap
produk.
Humor
juga
dapat
mengurangi
kemungkinan
penerima
pesan
menyampaikan kritik atau mengemukakan argumen tandingan (counterarguing)
terhadap pesan yang disampaikan33.
2.5 Daya Tarik Pesan Iklan
Terdapat tiga jenis daya tarik pesan34 yaitu :
a. Daya Tarik Rasional (Informational Appeals) : berkaitan dengan minat
pribadi audiens dan menunjukkan bahwa produk tersebut akan
menghasilkan manfaat yang dikehendaki.
b. Daya Tarik Emosional (Emotional Appeals) : bertujuan untuk
menggugah emosi positif atau negatif yang dapat memotivasi pembelian.
33
C. Samuel Craig dan Brian Sternthal, Humor in Advertising, Journal of Marketing 37, 1973
dalam Belch hal 192.
34
Morrisan, periklanan dan komunikasi pemasaran terpadu, Jakarta 2007, hlm, 265-269
35
c. Daya Tarik Gabungan (Combination Appeals) : Dalam banyak kasus
periklanan, tim kreatif perusahaan iklan tidak ingin menentukan daya
tarik iklan yang dibuatnya berdasarkan aspek rasional atau emosional
semata tetapi dengan menggabungkan kedua pendekatan tersebut.
Ada sembilan poin yang bisa digunakan untuk menyajikan atau
menampilkan pesan iklan, yaitu35:
1. Case History (Sejarah tentang produk)
Dengan menampilkan sejarah tentang sesuatu yang menarik atau sesuatu
yang tidak biasa mengenai produk selama produk itu telah digunakan.
2. Testimonial (testimoni)
Suatu cara dimana satu orang atau lebih memberikan kesan mengenai
produk yang telah digunakannya, sehingga orang tersebut dapat dijadikan
sumber informasi bagi konsumen lainnya.
3. Endorsement
Testimonial yang singkat dari selebriti. Atau yang menjadi endorsernya
adalah para selebriti agar dapat membuat arti atau rasa dengan produk.
4. Product As Hero/Problem Solution
Ekspresi pesan iklan yang menampilkan atau menyajikan masalah
konsumen, lalu produk tersebut menawarkan solusi bagi konsumen atau
problem solution.
35
Christoper Gilson and Haroll W, Berkman. Advertising Concept And Strategies. New York,
Rundon House Bussines Diwision, 1980, hlm. 393-395
36
5. Demonstration
Merupakan cara yang efektif untuk menunjukkan keuntungan atau
benefit dari produk bagi konsumen. Biasanya digunakan untuk produkproduk yang memilih media televisi sebagai media periklanannya.
6. Torture testing (uji penyiksaan)
Demonstrasi bagaimana kekuatan produk, bagaimana keadaan produk
ketika diuji dan ketika dibawah tekanan.
7. Exaggerated statement (pernyataan yang dibesar-besarkan)
Tujuannya untuk memberikan point dramatis yang diterapkan atau point
dapat dibesar-besarkan dari permulaan sampai habis.
8. Association
Diferensiasi produk divisualisasikan dengan menghubungkan sesuatu
yang tak berhubungan untuk menangkap semangat dari produk tersebut.
9. comparison
Teknik perbandingan mengenai produk tertentu dengan produk yang
lainnya, dalam hal penamaan, keunggulan dan biasanya cara ini tidak
digunakan untuk kompetitor yang kecil.
2.6. Televisi sebagi media periklanan
Secara umum pembagian iklan menurut para praktisi periklanan, iklan
dapat dikelompokkan dalam dua kategori besar yaitu iklan above the line dan
iklan bellow the line. Iklan media above the line adalah media yang bersifat
massa. Massa yang dimaksud adalah bahwa khalayak sasaran berjumlah besar,
antara satu dan yang lainnya tidak saling kenal dan menerpa pesan iklan secara
37
serempak.
Pada kategori produk apa saja kita sering menemukan merek yang sangat
beragam. Apalagi juka digabungkan denagn produk berupa jasa dan ide, pasti
jumlahnya banyak sekali dan kita tidak mungkin mengingat seluruhnya. Agar
suatu produk dapat diingat oleh konsumen, produsen bersaing untuk mendapat
perhatian dari konsumen, salah satunya adalah beriklan. Agar tujuannya dapat
tercapai, maka pesan dalam iklan harus mudah diterima dan dipahami oleh
khalayak sasarannya. Bentuk iklan yang ada bermacam-macam jenisnya,
tergantung media yang digunakannya, salah satu media yang sangat populer
dimasyarakat adalah televisi. Menurut farbery dalam How to Produce Succesful
advertising, televisi adalah meda yang paling banyak disukai pengiklan nasional
karena akibat yang ditimbulkannya yaitu mudah dilihat kemampuannya
mendemonstrasikan sesuatu dan kemampuannya menceritakan sesuatu36.
Dapat dikatakan iklan televisi adalah iklan dengan biaya produksi yang
paling mahal. Televisi merupakan media iklan yang unik namun memiliki
kekuatan yang sangat besar karena memiliki elemen audio dan visual yang
membuka peluang untuk mewujudkan berbagai gagasan kreatif sehingga mampu
menciptakan daya tarik bagi audience televisi.
Upaya menarik penonton merupakan pekerjaan yang sangat menantang
karena faktor persaingan dengan iklan lainnya dan juga karena biasanya audience
cenderung mengurangi perhatiannya ke televisi pada saat jeda iklan karena
melakukan berbagai aktivitas lainnya. Iklan media televisi terdiri atas komponen
36
Farbey, How to Produce Succesful., ( Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 1997) hlm.330
38
audio dan video, keduanya harus bekerjasama untuk menciptakan efek dan
sekaligus mampu menyampaikan pesan iklan kepada khalayak.37
Pada iklan televisi menonjolkan keseluruhan baik dari suara, gambar,
gerak, serta dapat menampilkannya secara utuh. Televisi juga dapat dimanfaatkan
oleh produsen untuk tes pemasaran atau peluncuran produknya38.
2.7 Visualisasi
Daya tarik visual dalam periklanan digunakan untuk mendapatkan
tanggapan dan sasaran untuk bisa dapat mempengaruhi perasaan sasaran terhadap
produk atau jasa tertentu. Sebuah gaya implementasi mengarahkan pada satu daya
tarik tertentu mempunyai tujuan untuk dituangkan dalam suatu bentuk pesan yang
akan disampaikan. Daya tarik visual adalah daya tarik yang disampaikan melalui
unsur-unsur grafis, seperti warna, bentuk, merek, ilustrasi, huruf dan tata letak.
Dalam penelitian ini visual dilihat dari layout, ilustrasi, huruf dan warna mewakili
segmentasi yang energi, fun dan masih mempunyai ide-ide yang masih fresh.
Dua unsur yang sangat penting untuk menikmati warna adalah cahaya dan
mata. Tanpa kedua unsur tersebut kita tidak dapat menikmati warna secara
sempurna, karena cahaya adalah sumber warna dan mata adalah media untuk
menangkap warna dari sumbernya. Dengan demikian warna memiliki daya tarik
yang kuat kepada masyarakat atau khalayak.
37
Morrisan. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Tangerang: Ramdina Prakasa. 2007
hal 282
38
William Wells, Sandra Moriarty & John Burnet, Advertising : Principles and Practices (7th ed.),
(New Jersey : Pearson Prentice Hall, 2006)Hlm,374
39
a. Warna
Warna merupakan salah satu daya tarik perhatian pembaca untuk
membaca iklan secara keseluruhan. Definisi warna adalah suatu mutu cahaya yang
dipantulkan dari suatu objek ke mata manusia yang menyebabkan kerucut-kerucut
warna pada retina bereaksi yang memungkinkan timbulnya gejala warna pada
obyek yang dilihat sehingga mengubah persepsi manusia39
Menurut Iwan Wirya ada beberapa fungsi warna dalam penggunaannya yaitu
antara lain :
1. Untuk identifikasi;
2. Untuk menarik perhatian;
3. Untuk menimbulkan pengaruh psikologis, misalnya dengan membangkitkan
minat atau selera konsumen atau masyarakat;
4. Untuk membangkitkan asosiasi;
5. Menciptakan suatu citra;
6. Untuk menghiasi produk;
7. Untuk memastikan keterbacaan yang maksimum;
8. Untuk mendorong tindakan;
9. Untuk proteksi dari cahaya;
10. Untuk mengendalikan temperature;
11. Untuk membangkitkan minat dalam mode
39
Iwan Wirya, Kemasan Yang Menjual, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, 1999, hal 28-29
40
b. Ilustrasi
Berfungsi untuk membangkitkan emosi konsumen dengan menampilkan
gambar-gambar yang menarik sehingga menarik perhatian konsumen.
Ilustrasi yang terdapat dalam sebuah iklan, dapat menggunakan teknik fotografi,
drawing (gambar), ataupun kombinasi antara keduanya.
Tujuan dari penggunaan ilustrasi antara lain :
a. Menangkap perhatian pembaca
b. Memperkenalkan subyek iklan
c. Menimbulkan minat untuk membaca copy iklan
d. Memperjelas pernyataan-pernyataan dalam copy iklan
e. Menekankan ciri-ciri dan keunikan produk
f. Melengkapi kelanjutan seluruh kampanye iklan melalui penggunaan teknik
ilustrasi yang sama.
Beberapa ilustrasi dalam iklan :
1. Show The Product
Menampilkan produk yang diiklankan, banyak ditampilkan dalam
ukuran besar sehingga mempermudah brand atau produk dikenal.
2. Single Out Part Of The Product That Needs Emphesis
Menampilkan bagian-bagian produk yang perlu penekanan khusus.
3. Show The Product Ready For Use
Menampilkan produk yang telah siap untuk digunakan.
4. Show How This Product Differs From It;s Competition
Memperlihatkan bagaimana produk tersebut berbeda dari pesaingnya.
41
5. Show The Product Being Tested
Menampilkan produk yang sedang diuji coba.
6. Show The Product in Use
Menampilkan produk yang sedang digunakan atau dipakai.
7. Show The Happy Result of Using The Product
Memperlihatkan kegembiraan dari hasil pemakaian produk.
8. Show What Can Happen When You Don’t Use The Product
Memperlihatkan apa yang bisa terjadi bila tidak menggunakan produk
tersebut.
2.8 Copywriting
Copywriting adalah seni penulisan pesan iklan atau naskah iklan. Dapat
dimengerti, kalau copywriting diartikan sebagai kata-kata yang terangkum dalam
kalimat yang membangun kekuatan headline dan pesan dari suatu iklan.
Copywriting juga didefinisikan sebagai rangkaian kalimat berisi pesan penjalan
yang harus mampu menimbulkan ketertarikan. Copywriting adalah penempatan
kata-kata dalam kombinasi gambar atau serangkaian yang mendramatisasikan
pesan apa yang akan diperlihatkan kepada masyarakat.
Copywriting harus memiliki unsur menarik perhatian, ketertarikan,
keinginan, keyakinan, dan tindakan (AIDCA – Attenntion, Interest, Desire,
Conviction, and Action). Copywiting yang ideal adalah copy yang memuat unsurunsur pertimbangan target audience sebagai pemirsa bidikannya, menjabarkan
konsep produk secara transparan (tidak ada yang ditutup-tutupi), memperhatikan
42
komunikasi, penempatan media dan menyampaikan dengan efektif pesan
penjualan sejak awal hingga akhir.
Adapun alternatif gaya dan jenis kata copywriting yang dimaksud adalah :
1. EKSPLORATIF (to explorate), yaitu mengeksplorasi/mengulas dengan
tajam hakikat produk dan jasa dengan kata-kata yang akurat.
2. NARATIF, yaitu berbentuk cerita (narasi), menguraikan produk/jasa
yang diiklankan dalam suasana cerita.
3. ARGUMENTATIF atau pendapat yang isinya mempengaruhi audience
secara jelas dan nyata, tanpa tedeng aling-aling.
4. RETORIS,
yaitu
mengungkapkan
kebenaran
sejujurnya
tanpa
mengharapkan jawaban atau komentar karena sejak awal diproyeksikan
agar tidak ada bantahan terhadapnya.
5. INFORMATIF, yaitu menginformasikan secara mendetail tentang
produk/jasa yang ditawarkan40
Pada proses pembuatan naskah iklan ada beberapa hal yang harus
diperhatikan agar setiap naskah iklan dapat diperhatikan khalayak yang
membacanya. Sebuah naskah iklan haruslah mempunyai ciri khas tertentu agar
informasi yang terkandung didalamnya dapat dicerna dengan baik.
Beberapa rumus yang biasa digunakan dalam membuat naskah iklan
yaitu41 :
1) Kata-kata yang digunakan harus bersifat menyegarkan
2) Kata-kata yang digunakan harus menarik perhatian.
40
Agustrijanto,Copywriting: Seni Mengasah Kreativitas dan Memahami Bahasa Iklan, penerbit PT
Remaja Rosdakarya, BANDUNG 2001, hlm 78-82
41
Ibid, hlm 83
43
3) Membangun image positif
4) Efektif dan efisien.
Didalam naskah iklan tentunya memiliki berbagai elemen-elemen yang
menjadi satu kesatuan dengan isi pesan atau informasi tentang produk atau jasa
yang diiklankan. Elemen-elemen tersebut biasanya menerangkan mengenai inti
pesan yang ingin disampaikan pengiklan.
Beberapa elemen dalam naskah iklan yaitu42:
1) Advertising appeals.
2) Copy platform
3) Benefits Supports.
4) Product Image.
Dalam menerapkan naskah iklan juga ada tahapan yang sebaiknya
dilakukan dalam mengeksekusi naskah. Tahap penerapan Copywriting kedalam
karya iklan43:
a) Message : Penerapan pesan periklanan
b) Consideration aspects : Pertimbangan terhadap media
c) Concept idea : Kemampuan menerjemahkan ide kreatif kedalam bahasa
copy writing.
d) Copy Platform : Kerangka dasar suatu copy writing akan dibentuk menjadi
copy style (penampilan), copy element (para pendukung copy), headline
(kepala copy), sub headline (bagian penguin kepala copy), body copy
(materi bangunan copy writing yang memperkuat headline), slogan (kata42
Agustrijanto, Copywriting; : Seni Mengasah Dan Memahami Bahasa Iklan, Penerbit PT Remaja
Rosdakarya, BANDUNG 2001., hlm 64
43
Ibid., hlm 70
44
kata singkat yang menyangkut kuat dalam pikiran audience), supporting
elemen lainnya.
Seperti kita ketahui, sebuah iklan pastinya mempunyai naskah iklan yang
akan disampaikan ke khalayak. Naskah iklan terdiri dari beberapa unsur yang
terdiri dari struktur Naskah Iklan(Judul Headline), Sub Judul (Subheadline),
penjelasan (Body Copy), Gaya Naskah (Copy Style), dan Slogan (Tagline).
2.9 Audio
Desain tata suara yang baik memuat ketiga elemen semenjak awal.
Misalnya ikalan yang dibuat tidak perlu musik, maka sebaiknya dialog dan efek
suara dirancang sedemikian rupa sehingga memenuhi film/iklan yang dibuat.
Ketiga elemen tersebut antara lain44:
1. Dialog
Proses perekaman dialog bisa dilakukan dengan dua cara, langsung (direct
sound) atau tidak langsung (after sound). Masing-masing mempunyai kekurangan
dan kelebihannya masing-masing. Untuk mengatur komposisi dan mengelola alat
guna melakukan direct sound, hal ini didiskusikan dengan penata suara (sound
enginering). Pada tahap pra produksi, penata suara bertugas merangcang tata
suara sehingga mampu menghasilkan suasana yang diinginkan oleh sutradara dan
digariskan oleh skrip. Di tahap pasca produksi, penata suara juga membantu editor
untuk meletakkan semua elemen suara agar sesuai dengan rekaman gambar dan
suasana yang diinginkan.
44
Heru Effendy, mari membuat film ; Panduan Menjadi Produser, Yogyakarta, Jalasutra, 2002
45
After recording memberi keleluasaan untuk merekam suara tanpa
gangguan suara dilokasi karena perekaman suara dilakukan di studio. Secara
teknis, kontrol perekaman ada ditangan pembuat iklan. Kelemahan after
recording adalah mood yang sukar dicapai ketimbang perekaman pada saat
shooting berlangsung.
2. Musik
Elemen musik dimaksudkan untuk mempertegas sebuah adegan agar lebih
kuat maknanya. Apabila musik dimaksudkan sekedar sebagai latar belakang,
maka musik kategori elemen efek suara. Musik sendiri terbagi menjadi dua,
ilustrasi musik (music illustration) dan theme song. Ilustrasi musik adalah suara,
baik dihasilkan melalui instrumen musik atau bukan yang disertakan dalam suatu
adegan guna memperkuat suasana. Penanggung jawab ilustrasi musik disebut
ilustrator musi (muslic illustrator). Pada tahap pra produksi, ilustrasi musik
berdiskusi bersama sutradara dan tim produksi agency guna membahas konsep
musik iklan tersebut dan menciptakan beberapa contoh untuk dipresentasikan.
Apabila konsep diterima, ilustrator musik bisa membuat stok yang dirasa tepat
dan cocok. Ditahap pascaproduksi, setelah semua dialog dan efek suara
dilengkapi, ilustrator musik membantu editor untuk meletakkan musik pada
tempatnya yang sesuai.
Theme song adalah lagu yang dimaksudkan sebagai bagian dari identitas
sebuah iklan, bisa merupakan lagu yang ditulis khusus untuk iklan tersebut
ataupun lagu yang telah popular sebelumnya.
46
3. Sound
Bunyi gemerincing sebuah kunci, langkah sepatu diatas lantai keramik,
suata pintu mobil ditutup, suara peluit wasit, suara petir, ombak dan tangis bayi
adalah contoh sound effect dalam sebuah iklan. Suara yang ditimbulkan oleh
semua aksi dan reaksi dalam iklan termasuk dalam elemen efek suara. Efek suara
yang baik akan memasukkan semua bunyi yang masuk akal dengan cerita dan
menghilangkan semua yang tidak perlu.
Download