BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini smartphone memang menjadi salah satu barang penting yang dimiliki banyak orang. Baik dari kalangan bawah hingga kalangan atas, pelanggan memiliki smartphone dari berbagai macam merek. Banyak merek smartphone yang sangat populer dan disukai oleh banyak orang di Indonesia. Penyebaran smartphone di Indonesia sendiri memang disebabkan oleh banyak hal (tentang usaha nusantara.com, 2015). Berikut ini disajikan tabel 1 mengenai perkembangan market share smartphone di Indonesia. Tabel 1 Perkembangan market share smartphone di Indonesia Vendor 2015 2014 2013 21.7% 24.8% 30.4% Samsung 14.1% 11.7% 13.1% Apple Huawei 8.9% 6.7% 5.3% 4.6% Xiaomi 4.8% 5.2% 4.7% Lenovo 5.1% LG 4.2% ZTE 45.2% 47.0% 42.5% Others Total 100.0% 100.0% 100.0% Sumber: Data perkembangan smartphone dari tahun 2012 hingga tahun 2015 di Indonesia (techno.id, 2015). 2012 32.2% 16.6% 3.1% 3.7% 4.1% 40.3% 100.0% kuartalan 2 Hal yang pertama adalah gaya hidup, tidak bisa dipungkiri bahwa smartphone menjadi salah satu bagian gaya hidup modern saat ini. Kapanpun dan dimanapun setiap orang selalu berinteraksi dengan smartphone. Hal ini menjadi salah satu 1 Anteseden dan konsekuensi dari loyalitas merek Yosse Aryan Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335 2 fenomena sosial yang sedang terjadi saat ini. Walaupun dapat berdampak buruk pada sisi sosial manusia, smartphone memang menjadi salah satu gadget penting yang dapat membantu kehidupan manusia. Hal yang kedua mengapa orang-orang tertarik untuk memiliki smartphone adalah karena fungsi serta fiturnya. Smartphone bisa dibilang seperti sebuah komputer kecil dengan berbagai macam fitur yang dapat membantu setiap orang dalam bekerja. Lewat smartphone bisa mengirim email, mengirim pesan, telpon, internet, dan hal-hal lainnya. Hal ini membuat peningkatan niat beli dari konsumen sangat besar (tentangusahanusantara.com, 2015). Para peneliti terdahulu menyimpulkan hasil yang paling diinginkan dari strategi pemasaran adalah mengubah konsumen menjadi orang-orang yang loyal (Rodrigues dan Reis, 2013). Loyalitas merek adalah terjadinya pengambilan keputusan pembelian secara berulang kali pada merek yang sama (Jacoby dan Chestnut, 1978 dalam Rodrigues dan Reis, 2013). Salah satu hasil perilaku pelanggan yang dihasilkan dari loyalitas adalah word of mouth (WOM) positif, yaitu sejauh mana orang merekomendasikan atau memuji perusahaan (Roy et al., 2014). Pelanggan yang memiliki loyalitas lebih cenderung untuk terlibat dalam word of mouth (WOM) positif. Word of mouth (WOM) adalah salah satu hasil dari perilaku pelanggan tetap (Dick dan Basu, 1994 dalam Roy, et al., 2014). Salah satu terciptanya loyalitas karena adanya kecintaan pada suatu merek (brand love) (Carroll dan Ahuvia, 2006 dalam Rodrigues dan Reis, 2013). Sejumlah studi empiris telah menunjukkan bahwa loyalitas merek langsung mempengaruhi niat beli (Souiden dan Pons, 2009). Anteseden dan konsekuensi dari loyalitas merek Yosse Aryan Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335 3 Niat beli merupakan kemungkinan bahwa konsumen akan merencanakan atau bersedia untuk membeli produk atau jasa tertentu dimasa depan. Peningkatan niat beli berarti akan mempengaruhi peningkatan kemungkinan pembelian (Dodds et al, 1991;. Schiffman dan Kanuk, 2007 dalam Mahmoudzadeh et al., 2014). Para peneliti terdahulu menggunakan niat beli sebagai indikator penting untuk memperkirakan perilaku konsumen. Ketika konsumen memiliki niat beli, ini merupakan dampak positif pada sebuah merek untuk mendorong konsumen mengambil tindakan pembelian yang aktual (Mahmmoudzadeh et al., 2014). Selain mengharapkan terjadinya niat beli konsumen, word of mouth (WOM) positif memiliki pengaruh pada barang atau jasa (Yasin dan Shamim, 2013). Word of mouth (WOM) adalah komunikasi antar konsumen tentang produk atau layanan (Westbrook, 1987 dalam Wallace et al., 2014). Word of mouth (WOM) merupakan komunikasi efektif yang mempengaruhi sikap seseorang dalam menyampaikan informasi seputar produk atau jasa (Sweene et al., 2012). Word of mouth (WOM) bisa memberikan input yang baik bagi merek karena merupakan pendapat yang paling jujur dan apa adanya dari konsumen (Lang, 2011). Word of mouth (WOM) juga telah terbukti memiliki hubungan positif dengan tingkat pertumbuhan penjualan dari sebuah perusahaan (Reichheld, 2003 dalam Roy et al., 2014). Pentingnya brand love dalam perilaku konsumen yang berhubungan dengan penetapan harga yang lebih tinggi, loyalitas, komunikasi dan word of mouth (WOM) (Batra et al., 2012). Brand love akan menciptakan tingkat obsesif terhadap merek tertentu dan akhirnya dapat membentuk word of mouth (WOM) positif (Sarkar, Anteseden dan konsekuensi dari loyalitas merek Yosse Aryan Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335 4 2013). Brand love merupakan suatu ikatan emosional adanya kepuasan antara konsumen dengan suatu merek tertentu yang berdampak positif terhadap word of mouth (WOM) (Yasin dan Shamim, 2013). Brand love berpengaruh positif terhadap word of mouth (WOM) (Walker, 2001 dalam Yasin dan Shamim, 2013). Apabila konsumen sudah mencintai merek produk tertentu maka akan timbul keinginan untuk merekomendasikan ke teman-teman terdekat ataupun keluarga. Dalam beberapa konteks brand love dapat memotivasi individu untuk menimbulkan niat beli sebuah merek (Sarkar, 2013 dalam Sarkar dan Sreejesh, 2014). Alasan pentingnya penelitian ini karena perusahaan berharap memiliki konsumen yang loyal terhadap merek dan perusahaan tertentu. Untuk menghasilkan konsumen yang loyal, perusahaan harus menciptakan konsumen yang cinta akan merek dari perusahaan tersebut. Kecintaan terhadap merek timbul apabila konsumen merasa puas dan adanya pengalaman yang baik dalam menggunakan merek tersebut. Apabila perusahaan sudah memiliki konsumen yang loyal, perusahaan akan mendapatkan keuntungan berupa niat beli dan word of mouth (WOM) positif. Dengan dihasilkannya niat beli dan word of mouth (WOM) positif, maka diharapkan perusahaan tersebut akan mengalahkan pesaingnya dan menang dalam persaingan yang ada. Anteseden dan konsekuensi dari loyalitas merek Yosse Aryan Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335 5 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang tersebut, penelitian ini menyimpulkan rumusan masalah yang di kemukakan pada penelitian ini sebagai berikut : 1. Apakah terdapat pengaruh brand love terhadap loyalitas merek. 2. Apakah terdapat pengaruh loyalitas merek terhadap niat beli dan word of mouth (WOM). 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis pengaruh brand love terhadap loyalitas merek. 2. Untuk menganalisis pengaruh brand love terhadap niat beli. 3. Untuk menganalisis pengaruh brand love terhadap word of mouth (WOM). 4. Untuk menganalisis pengaruh loyalitas merek terhadap niat beli. 5. Untuk menganalisis pengaruh loyalitas merek terhadap word of mouth (WOM). 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi peneliti berikutnya Sebagai sumber ide dan masukan bagi calon peneliti yang akan datang, yang akan meneliti mengenai brand love, loyalitas merek, niat beli dan word of mouth (WOM). Anteseden dan konsekuensi dari loyalitas merek Yosse Aryan Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335 6 2. Bagi manajer atau perusahaan Dari hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepada perusahaan khususnya manajer pemasaran untuk memanfaatkan jaringan sosial guna membangun hubungan merek dengan konsumen dan juga sebagai refrensi atau informasi mengenai brand love, loyalitas merek, niat beli dan word of mouth (WOM). 1.5 Sistematika Penulisan Bagian utama skripsi terdiri dari 5 (lima) bab sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pendahuluan berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan, manfaat dan sistematika penulisan skripsi. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka dalam tahapan pelaksanaan penyusunan skripsi sebaiknya merupakan pengembangan dari tinjauan literatur yang dilakukan dalam menyusun skripsi. Tinjauan pustaka memerlukan tinjauan teori yang ada di buku teks maupun artikel-artikel di jurnal ilmiah yang berkaitan dengan judul/masalah yang diteliti. Anteseden dan konsekuensi dari loyalitas merek Yosse Aryan Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335 7 BAB III : METODA PENELITIAN Dalam metode penelitian diuraikan rancangan penelitian, definisi operasional variabel dan pengukuran, prosedur pengumpulan data, dan metoda analisis. BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis dan pembahasan terdiri dari deskripsi data, analisis data, pembahasan hasil penelitian. BAB V : SIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI Bab ini berisi simpulan hasil analisis penelitian, keterbatasan penelitian, implikasi manejerial, dan saran untuk penelitian selanjutnya. Anteseden dan konsekuensi dari loyalitas merek Yosse Aryan Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2016. 021-5663232 ext.8335