Studi Eksperimen dan Numerik Pengaruh Sudut Putar Terhadap Gaya Drag dan Lift Pada Berbagai Tingkat Irisan Silinder Sirkular Tipe-D Tersusun Secara Side by Side Dengan Variasi Jarak Transversal (T/D) Nama Mahasiswa : NRP : Jurusan : Dosen Pembimbing : Medis Wuryantoro 2109 105 028 Teknik Mesin FTI – ITS Ir. Astu Pudjanarsa, MT ABSTRAK Benda yang terendam dalam aliran fluida (immersed bodies) akan mengalami gaya-gaya akibat interaksi permukaan benda dengan fluida. Gaya-gaya yang timbul akibat interaksi tersebut barasal dari tegangan normal akibat tekanan dan tegangan geser karena pengaruh viskositas fluida. Untuk aliran dua dimensi gaya-gaya itu dibedakan menurut arahnya, yang sejajar dengan arah aliran yang disebut gaya drag dan yang tegak lurus aliran disebut gaya lift. Dalam hal ini akan dilakukan penelitian untuk mengetahui karakteristik aliran fluida pada benda uji silinder teriris tipe-D yang tersusun secara side-byside. Penelitian secara numerik menjadi alternatif terkini ditinjau dari segi efisiensi. Namun, penelitian numerik perlu dibandingkan dengan penelitian eksperimen sebelum penelitian numerik digunakan lebih lanjut. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen dan numerik untuk mengetahui karaketristik aliran fluida silinder sirkular teriris tipe-D dengan variasi sudut iris (θs = 35˚, 53˚, 65˚) dan sudut serang (α = 45˚, 50˚, 55˚) serta variasi jarak antar silinder relative terhadap diameter (T/D = 1,5; 2,5; 3,5). Pada penelitian ini digunakan bilangan Reynolds konstan 5,3 x 104. Penelitian eksperimen digunakan benda uji berupa silinder tipe-D berbahan pipa PVC dengan diameter (D) = 60 mm, panjang (L) = 600 mm, pressure tap di pasang pada benda uji (posisi L/2). Pada vii penelitian eksperimen dilakukan pengambilan data tekanan dinamis aliran udara freestream yang diukur dengan menggunakan pitot static tube. Tekanan dinamis ini digunakan untuk mendapatkan kecepatan aliran udara freestream yang selanjutnya kecepatan aliran udara freestream digunakan untuk menentukan besar bilangan Reynolds. Tekanan statis pada dinding silinder dan freestream diukur dengan menggunakan Wall Pressure Tap, selanjutnya digunakan untuk menghitung besar koefisien tekanan (CP) setelah itu (CP) digunakan untuk menghitung besar koefisien drag (CD) dan koefisien lift (CL). Penelitian numerik dilakukan dengan menggunakan software Fluent 6.3.26 kemudian membandingkan hasilnya. Dari analisa di dapatkan bahwa untuk jarak (T/D = 1,5 dan 2,5) terjadi fenomena biased flow dimana terjadi perbedaan lebar wake pada silinder 1 dan silinder 2, berbeda dengan silinder sirkular susunan side by side dimana wake lebar dan sempit bisa terjadi pada silinder 1 dan 2 secara bergantian, pada silinder teriris tipe D susunan side by side wake lebar terjadi pada silinder 1 dan sempit pada silinder 2 karena pengaruh sudut pemotongan. Seperti pada sudut iris (θs = 35°) dengan sudut serang (α = 45˚) dan jarak transversal T/D = 1,5 dimana pada sisi lower permukaan silinder 1 terjadi separasi massive pada θ = 31,30° dan pada sisi upper permukaan silinder 1 separasi massive terjadi pada θ = 240°, dan pada silinder 2 separasi pada bagian lower permukaan silinder terjadi pada θ = 31,3° dan pada sisi upperside separasi massive terjadi pada θ = 203,48°. Untuk jarak T/D dekat dan sudut serang sama dimana masih terjadi fenomena biased flow, semakin besar sudut potong akan semakin berpengaruh pada aliran di celah dan wake pada silinder 2 di bawahnya. Trend grafik koefisien tekanan pada eksperimen dan numerik cenderung sama tapi tidak untuk koefisien drag dan lift, hal ini dimungkinkan karena adanya perbedaan jumlah titik uji dengan jumlah grid yang dipakai dalam pemodelan numerik dan eksperimen berbeda. Selain itu kepekaan alat ukur serta kesalahan (error) yang terjadi pada saat pengambilan data pada viii eksperimen juga menjadi faktor adanya perbedaan Cp, Cd dan Cl antara hasil eksperimen dan numerik. Kata Kunci : side-by-side, bilangan Reynolds konstan, biased flow ix Halaman Ini Sengaja Dikosongkan x