BAB V KESIMPULAN Dari ekstrak metanol kulit akar Artocarpus scortechinii King telah diisolasi lima senyawa flavon terisoprenilasi yaitu artonin E (36), artonin V (38), sikloartobiloksanton (72), artoindonesianin Z-5 (100) dan 12-hidroksiartonin E (37). Kelima senyawa tersebut memiliki beberapa ciri struktur yang sama yaitu terisoprenilasi pada C3 dan C8 selain itu pola oksigenasi pada cincin B juga sama yaitu trioksigenasi pada C2′, C4′ dan C5′. Penemuan senyawa artonin V (38) menunjukkan bahwa A. scortechinii menghasilkan senyawa yang merupakan prekursor dalam biogenesis senyawa flavon terprenilasi. Senyawa artoindonesianin Z-5 (100) yang diperoleh juga membuktikan bahwa A. scortechinii menghasilkan senyawa dengan tingkat oksidasi tinggi seperti senyawa-senyawa turunan santon yang telah ditemukan sebelumnya dari kulit batang. Penemuan senyawa-senyawa dengan tingkat oksidasi tinggi juga menambah informasi tentang biogenesis senyawa flavon terisoprenilasi. Hasil uji bioaktivitas sitotoksik senyawa terhadap sel murine leukemia P-388 dari artonin V (38) menunjukkan bahwa senyawa ini bersifat sangat aktif dengan nilai IC50 1,1 μg/mL, sedangkan senyawa artonin E (36) juga memiliki aktivitas yang tinggi dengan nilai IC50 0,6 μg/mL, sementara artoindonesianin Z-5 (100) dan 12hidroksiartonin E (37) juga bersifat sangat aktif dengan nilai IC50 1,8 dan 1,7 μg/mL.