OVERVIEW PERUBAHAN PSAK EFFEKTIF 2015 Agenda PSAK 48 PSAK 50 PSAK 55 PSAK 60 PSAK 48 PENURUNAN NILAI REVISI 2014 Penurunan Nilai – PSAK 48 • • Pada setiap tanggal neraca, perusahaan harus mereview ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aktiva. Pertimbangan dalam menentukan penurunan nilai : – Informasi dari luar perusahaan – Informasi dari dalam perusahaan • Jumlah terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajarnya dikurangi biaya pelepasan dengan nilai pakainya. • Jika nilai yang dapat diperoleh kembali dari suatu aktiva lebih kecil dari nilai tercatatnya maka nilai tercatat harus diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali. • Penurunan tersebut merupakan rugi penurunan nilai aktiva dan harus segera diakui sebagai beban pada laporan laba rugi. • Beban depresiasi aktiva untuk periode yang akan datang harus disesuaikan agar mencerminkan alokasi nilai tercatat yang direvisi setelah dikurangi nilai sisa. 4 PERUBAHAN PSAK 48 TAHUN 2014 Hal PSAK 48 2014 PSAK 48 2009 Ruang lingkup Pengaturan investasi pada entitas anak dan ventura bersama dalam laporan keuangan tersendiri mengacu pada PSAK 4 (2013): Laporan Keuangan Tersendiri Pengaturan investasi pada entitas anak dan ventura bersama dalam laporan keuangan tersendiri mengacu pada PSAK 4: Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri Definisi Tidak memberikan definisi mengenai Memberikan definisi mengenai nilai wajar dikurangi biaya untuk nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan pasar aktif. menjual dan pasar aktif Memberikan definisi nilai wajar sesuai dengan PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar. Terminologi • Nilai wajar dikurangi biaya pelepasan • Pengukuran nilai wajar • Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual • Penentuan nilai wajar 5 PERUBAHAN PSAK 48 TAHUN 2014 Hal PSAK 48 2014 PSAK 48 2009 Pengukuran nilai wajar dikurangi biaya pelepasan Pengukuran nilai wajar dikurangi biaya pelepasan mengacu pada hirarki nilai wajar dalam PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar. Memberikan pengaturan mengenai nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Komposisi estimasi arus kas masa depan Memberikan tambahan penjelasan mengenai perbedaan nilai wajar dan nilai pakai. Tidak diatur. 6 PERUBAHAN PSAK 48 TAHUN 2014 Hal PSAK 48 2014 PSAK 48 2009 Alokasi goodwill pada unit penghasil kas Setiap unit atau kelompok unit yang memperoleh alokasi goodwill: • menunjukkan tingkat terendah dalam entitas yang goodwill-nya dipantau untuk tujuan manajemen internal; dan • tidak lebih besar dari segmen operasi yang didefinisikan dalam PSAK 5: Segmen Operasi paragraf 08 sebelum penggabungan Setiap unit atau kelompok unit yang memperoleh alokasi goodwill: • menunjukkan tingkat terendahdalam entitas yang goodwillnya dipantau untuk tujuan manajemen internal; dan • tidak lebih besar dari segmen operasi yang ditentukan sesuai dengan PSAK 5: Segmen Operasi Koreksi editorial Menggunakan istilah ”harapan” dan ”yang diharapkan” Menggunakan istilah ”ekspektasi” dan ”ekspektasian” 7 PERUBAHAN PSAK 48 TAHUN 2014 Hal PSAK 48 2014 PSAK 48 2009 Pengungkapan Memberikan tambahan persyaratan pengungkapan untuk setiap aset individual atau unit penghasil kas yang mana kerugian penurunan nilai telah diakui atau dibalik selama periode: • • jumlah terpulihkan aset (unit penghasil kas) dan apakah jumlah terpulihkan aset (unit penghasil kas) merupakan nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakainya.; dan • jika jumlah terpulihkan merupakan nilai wajar dikurangi biaya pelepasan, entitas mengungkapkan: i. tingkat hirarki nilai wajar sesuai dengan PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar; ii. teknik penilaian (level 2 dan 3); dan iii. setiap asumsi utama yang mendasari manajemen untuk menentukan nilai wajar dikurangi biaya pelepasan (level 2 dan 3). Memberikan persyaratan pengungkapan untuk setiap rugi penurunan nilai material yang diakui atau dibalik selama periode aset individual (termasuk goodwill dan unit penghasil kas) 8 Pendekatan Umum dari Pengukuran Penurunan Nilai Carrying Amount Recoverable Amount Nilai tertinggi Nilai Aset Nilai Wajar dikurangi Biaya Pelepasan Nilai Pakai Akumulasi Penyusutan dan Akumulasi Rugi Penurunan Nilai Recovered through sale Recovered through use 9 Ilustrasi Penurunan Nilai 1 Contoh: Misalkan PT Anggrek melakukan uji penurunan nilai terhadap peralatan yang dimilikinya. Nilai tercatat dari peralatan sebesar Rp 400 juta, nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual Rp360 juta dan nilai pakainyaRp 410 juta. Rp 400 juta Rp 410 juta Tidak ada penurunan nilai Rp 360 juta Rp 410 juta 10 Ilustrasi Penurunan Nilai 2 Contoh: Misalkan infromasi PT Mawar yang tersedia sama kecuali nilai pakai dari peralatan sebesar Rp 350 juta. Rp20 juta Rugi Penurunan Nilai Dr. Kerugian Penurunan Nilai Rp 40 juta Cr. Akulumasi Depresiasi Peralatan Rp 40 juta Illustration 11-15 Rp 400 juta Rp 360 juta Rp 360 juta Rp 350 juta 11 Kasus Suatu unit penghasil kas memiliki aset bersih berikut ini: Rp M Goodwill 10 Properti 20 Pabrik dan Peralatan 30 60 Nilai yang dapat dipulihkan sebesar Rp 45 M. Diminta : Alokasikan kerugian penurunan nilai pada aset bersih perusahaan. Goodwill Nilai buku Penurunan Nilai Nilai setelah penurunan nilai Properti Pabrik & Peralatan Total 10 20 30 60 (10) (2) (3) (15) 0 (18) 27 45 12 PSAK 50 (REVISI 2014) INSTRUMEN KEUANGAN: PENYAJIAN 50 Perkembangan Pengaturan Instrumen Keuangan PSAK LAMA sd Th 1998 PSAK 09 Penyajian aktiva lancar dan kewajiban lancar PSAK 50 Sekuritas PSAK 43 Akuntansi Anjak Piutang PSAK 21 Akuntansi Ekuitas PSAK 31 Akuntansi Perbankan PSAK 50 Akuntansi Investasi Efek Tertentu PSAK 51 Akuntansi Kuasi Organisasi PSAK 55 Akuntansi Instrumen Deivatif dan Aktivitas Lindung Nilai PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah PSAK Revisi 2006 PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian dan Pengungkapan PSAK 55 Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran PSAK Revisi 2010 IAS 1 Jan 2009 PSAK 50 Penyajian PSAK 55 Pengakuan dan Pengukuran PSAK 60 Pengungkapan PSAK 50, 55, 60 Revisi 2014 • IAS eff1 Jan 2013 14 Instrumen Keuangan 50,55,60 Instrumen Keuangan • • • • • IAS 32 IAS 39 IFRS 7 PSAK 50 PSAK 55 PSAK 60 Definisi dan klasifikasi Derivatif melekat Pengakuan dan penghentian pengakuan Pengukuran awal, pengukuran selanjutnya, reklasifikasi, penurunan nilai. Lindung Nilai Kelas instrumen keuangan dan tingkat pengungkapan Signifikansi instumen terhadap kinerja Sifat dan cakupan risiko – pengungkapan kualitatif & kuantitatif Definisi Pemisahan liabilitas dan ekuitas Instrumen keuangan majemuk. Saham treasuri, bunga, dividen, kerugian/keunntungan Saling hapus atas aset dan liabilitas • • • • • 15 PSAK 50 • PSAK 50 merupakan adopsi dari IAS 32 Financial Instrument: Presentation • PSAK revisi 2006 baru berlaku 2008 ditunda penerapan 2010 • PSAK revisi 2010 merevisi PSAK 50 (sebelumnya mengenai instrumen keuangan: penyajian dan pengungkapan yang diterbitkan tahun 2006). • PSAK 50 (revisi 2010) diadopsi dari IAS 32 versi Oktober 2009. • PSAK 50 (2014) – Penghapusan pengaturan pajak penghasilan terkait dividen – Penambahan persyaratan saling hapus aset dan liabilitas keuangan – Penyesuaian definisi nilai wajar sesuai PSAK 68 Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material 16 PSAK 50 (2006) • Merubah PSAK 50 Akuntansi investasi efek tertentu mengatur penyajian dan pengukuran • PSAK 50 (revisi 2006) mengatur tentang instrumen keuangan: penyajian dan pengungkapan. • Perubahan menyeluruh instrumen keuangan karena sebelumnya hanya mengatur investasi efek tertentu, tidak termasuk bentuk instrumen keuangan yang lain. 17 PSAK 50 (2010) • PSAK 50 (revisi 2010) hanya mengatur tentang penyajian instrumen keuangan. • Pengaturan tentang pengungkapan instrumen keuangan diatur dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan. – Ruang lingkup & Definisi (puttable instrument) – Penyajian : • • • • • Liabilitas dan ekuitas Instrumen keuangan majemuk Saham treasuri Bunga, dividen, keuntungan dan kerugian Saling hapus aset dan liabilitas keuangan • Pengaturan baru : puttable instrumen; Kewajiban menyerahkan bagian aset neto secara prorata saat likuidasi; Reklasifikasi dari liabilitas keuangan ke instrumen ekuitas dan sebaliknya. 18 Isi PSAK 50 – Revisi 2014 • Tujuan, Ruang Lingkup dan Definisi • Penyajian – Liabilitas dan Ekuitas – Instrumen Keuangan Majemuk – Saham yang Diperoleh Kembali – Saham, Deviden, Kerugian dan Keuangan – Saling Hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (revisi 2013) • Pedoman Penerapan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PSAK 50 • Contoh Ilustrasi, melengkapi tetapi bukan merupakan bagian dari PSAK 50 19 Tujuan Tujuan PSAK 50 ini adalah untuk menetapkan: • Prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan. Prinsip dalam Pernyataan ini melengkapi : • Prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan dalam PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran; dan • Pengungkapan informasi mengenai prinsip tersebut dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan 20 Ruang Lingkup • Diterapkan semua entitas untuk semua jenis instrumen keuangan kecuali – kepentingan di entitas anak, entitas asosiasi atau ventura bersama. – hak dan kewajiban pemberi kerja berdasarkan program imbalan kerja yang diatur dalam PSAK 24 – kontrak asuransi – instrumen keuangan yang termasuk dalam ruang lingkup kontrak asuransi karena instrumen keuangan tersebut mengandung fitur partisipasi tidak mengikat. – instrumen keuangan, kontrak, dan kewajiban dalam transaksi pembayaran berdasarkan PSAK 53 • Diterapkan pada kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan yang dapat diselesaikan secara neto dengan kas atau instrumen keuangan lainnya, atau dengan mempertukarkan instrumen keuangan 21 Klasifikasi Instrumen Keuangan Definisi Instrumen Keuangan setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas dan liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain Aset Keuangan Kas Instrumen ekuitas entitas lain Hak kontraktual Kontrak diselesaikan dengan instrumen ekuitas entitas Liabilitas keuangan Kewajiban kontraktual kontrak yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas entitas Ekuitas Kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya 22 Instrumen Keuangan • setiap kontrak yang menambah nilai: ► aset keuangan entitas , dan (disisi lain) ► liabilitas keuangan atau ► instrumen ekuitas entitas lain. ►Aset Keuangan Kas Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas lain Hak kontraktual: • untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain; atau • untuk mempertukarkan aset keuangan dengan entitas lain dengan kondisi berpotensi untung; atau Kontrak yang akan diselesaikan dengan penerbitan instrumen ekuitas entitas • nonderivatif • derivatif ►liabilitas Keuangan Kewajiban kontraktual: • untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain; atau • untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas lain dengan kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan entitas; kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas dan merupakan suatu: • non derivatif; atau • derivatif 23 Aset dan Liabilitas Keuangan - PA • Kas adalah aset keuangan karena merupakan alat tukar dan menjadi dasar pengukuran dan pengakuan seluruh transaksi dalam laporan keuangan • Contoh instrumenkeuangan yang mencermintak hak kontraktual – – – – – Piutang usaha dan utang usaha Weset tagih dan wesel bayar Pinjaman yang diberikan dan pinjaman yang diterima Piutang obligasi dan utang obligasi Instrumen utang perpetual • Liabilitas atau aset nonkontraktual (seperti pajak penghasilan yang timbul karena peraturan pemerintah) bukan liabilitas dan aset keuangan, kewajiban kontruktif bukan liabilitas keuangan. 24 Penyajian Liabilitas dan Ekuitas– par 15 • Penerbit instrumen keuangan pada saat pengakuan awal mengklasifikasikan instrumen tersebut atau komponennya sebagai liabilitas keuangan, aset keuangan, atau instrumen ekuitas sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan, aset keuangan, dan instrumen ekuitas. Instrumen Keuangan Majemuk • Penerbit instrumen keuangan nonderivatif mengevaluasi persyaratan instrumen keuangan untuk menentukan apakah instrumen tersebut mengandung komponen liabilitas dan ekuitas. Komponen tersebut diklasifikasikan secara terpisah sebagai liabilitas keuangan, aset keuangan,, atau instrumen ekuitas sesuai dengan ketentuan di paragraf 11. • Entitas mengakui secara terpisah komponen instrumen keuangan yang: – menimbulkan liabilitas keuangan bagi entitas; dan – memberikan opsi bagi pemegang instrumen untuk mengkonversi instrumen keuangan tersebut menjadi instrumen ekuitas dari entitas yang bersangkutan. 26 Instrumen Keuangan Majemuk Contoh: • Obligasi atau instrumen serupa dapat dikonversi oleh pemegangnya menjadi saham biasa dengan jumlah yang telah ditetapkan merupakan instrumen keuangan majemuk. Dari sudut pandang entitas, instrumen ini terdiri dari dua komponen: – liabilitas keuangan (perjanjian kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain); dan – instrumen ekuitas (opsi beli yang memberikan hak pada pemegangnya selama jangka waktu tertentu untuk mengkonversi instrumen tersebut menjadi saham biasa dengan jumlah yang telah ditetapkan). 27 Saham Treasuri • Jika entitas. memperoleh kembali instrumen ekuitasnya, maka instrumen tersebut (saham treasuri) dikurangkan dari ekuitas. • Keuntungan atau kerugian yang timbul dari pembelian, penjualan, penerbitan, atau pembatalan instrumen ekuitas entitas tersebut tidak diakui dalam laba rugi. • Saham treasuri tersebut dapat diperoleh dan dimiliki oleh entitas yang bersangkutan atau oleh anggota lain dalam kelompok usaha yang dikonsolidasi. Imbalan yang dibayarkan atau diterima diakui secara langsung di ekuitas. • • Nilai saham treasuri yang dimiliki diungkapkan secara terpisah, dalam Iaporan posisi keuangan atau catatan atas laporan keuangan, sesuai dengan PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan. Entitas mengungkapkan sesuai dengan PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi jika saham treasuri diperoleh oleh pihak-pihak berelasi. 28 Bunga, Deviden, Kerugian dan Keuntungan • Bunga, dividen, keuntungan, dan kerugian yang terkait dengan instrumen keuangan atau komponen yang merupakan liabilitas keuangan diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laba rugi. • Distribusi kepada pemegang instrumen ekuitas didebit oleh entitas secara langsung ke ekuitas, setelah dikurangi dampak pajak penghasilan terkait. • Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas, dicatat sebagai pengurang ekuitas, setelah dikurangi dampak pajak penghasilan terkait. 29 Pajak Dividen • Pajak penghasilan yang terkait dengan distribusi kepada pemegang instrumen ekuitas dan biaya transaksi dicatat sesuai dengan PSAK 46: Pajak Penghasilan. • Entitas umumnya menanggung berbagai biaya dalam penerbitan atau perolehan kembali instrumen ekuitasnya. • Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas dicatat sebagai pengurang ekuitas (setelah dikurangi dampak pajak penghasilan), sepanjang biaya tersebut merupakan biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan transaksi ekuitas, namun diabaikan jika tidak dapat diatribusikan secara langsung. • Biaya transaksi ekuitas yang diabaikan tersebut diakui sebagai beban. 30 Saling Hapus • Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, entitas: – saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan sating hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan – berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. • Dalam akuntansi untuk transfer atas aset keuangan yang tidak memenuhi kualifikasi penghentian pengakuan, entitas tidak boleh melakukan saling hapus aset keuangan yang ditransfer dan liabilitas terkait (lihat PSAK 55 (revisi 2006): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran paragraf 36). • Entitas mengungkapkan informasi yang disyaratkan dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan paragraf 13B-13E untuk pengakuan instrumen keuangan yang termasuk dalam ruang lingkup paragraf PSAK 60 paragraf 13A. 31 Tanggal Efektif dan Penarikan • Entitas menerapkan Pernyataan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, kecuali par 07,26 PA41 berlaku secara prospektif. • Pernyataan ini menggantikan PSAK 50 (2010) 32 Utang Yang Dapat Dikonversi (contoh) • PT. ABC menerbitkan obligasi yang dapat dikonversi 2.000 lembar pada awal 20X1. Obligasi tersebut berjangka waktu 3 tahun dan dijual sebesar nilai nominalnya Rp1.000 per lembar. • Bunga 6% dibayarkan di muka setiap tahunnya. • Tiap obligasi dapat dikonversikan setiap saat hingga saat jatuh temponya menjadi 250 lembar saham biasa. • Ketika obligasi tersebut diterbitkan, tingkat bunga pasar untuk utang sejenis tanpa hak konversi sebesar 9%. • Komponen liabilitas harus diukur terlebih dahulu • Selisih antara hasil yang diterima dengan nilai wajar komponen liabilitas dialokasikan sebagai komponen ekuitas. • Nilai wajar komponen liabilitas dihitung menggunakan tingkat bunga diskonto 9 %, TP1: Akuntansi untuk sekuritas yang dapat dikonversi 08 Utang Yang Dapat Dikonversi (contoh) Nilai sekarang dari pokok obligasi Rp2.000.000 yang harus dibayar dalam tiga tahun Nilai wajar dari bunga sebesar Rp120.000 yang harus dibayar di muka setiap tahunnya selama tiga tahun Total komponen liabilitas 303.755 1.848.122 151.878 Komponen Ekuitas 2.000.000 Hasil penerbitan obligasi Kas 1,544,367 2.000.000 Utang Obligasi Agio saham – Ekuitas konversi 1.848.122 151.878 TP1: Akuntansi untuk sekuritas yang dapat dikonversi 08 Utang yang Dapat Dikonversi (contoh) Ilustrasi: PT XYZ menerbitkan 1000 lembar obligasi yang dapat dikonversi dengan nilai nominal Rp 200.000 pada awal tahun 2013. Obligasi tersebut memiliki periode 6 tahun dengan pembayaran bunga 7 persen setiap akhir Desember. Setiap obligasi dapat dikonversi menjadi 100 lembar saham dengan nilai par Rp 500. Suku bunga pasar untuk obligasi sejenis adalah 9 persen. TP1: Akuntansi untuk sekuritas yang dapat dikonversi 08 Utang Yang Dapat Dikonversi (contoh) Komponen liabilitas pada obligasi saat diterbitkan pada nilai wajar PV nilai nominal = 𝑅𝑝 200.000.000 (1+.09)6 = Rp 119.253.465 PV pembayaran bunga = 𝑅𝑝 14.000.000 × 1−(1+.09)−6 .09 PV komponen liabilitas 62.802.860 Rp 182.056.325 Komponen ekuitas pada obligasi saat diterbitkan pada nilai wajar Nilai wajar obligasi pada tanggal penerbitan Dikurangi: nilai wajar komponen liabilitas pada tanggal penerbitan Nilai wajar komponen ekuitas pada tanggal penerbitan Rp 200.000.000 182.056.325 Rp 17.943.675 Pencatatan jurnal atas transaksi: Kas Utang obligasi Agio saham – ekuitas konversi 200.000.000 182.056.325 17.943.675 TP1: Akuntansi untuk sekuritas yang dapat dikonversi 09 Utang Yang Dapat Dikonversi (contoh) Kondisi 1: Obligasi tidak dikonversi sampai maturity Utang obligasi Kas 200.000.000 200.000.000 Akun agio saham – ekuitas konversi sebesar Rp 17.943.675 dapat ditransfer ke akun agio saham – biasa. Kondisi 2: Obligasi dikonversi saat maturity Agio saham – ekuitas konversi Utang obligasi Saham biasa Agio saham – biasa 17.943.675 200.000.000 50.000.000 167.943.675 Akun agio saham – ekuitas konversi sebesar Rp 17.943.675 ditransfer ke akun agio saham – biasa. 10 Utang yang Dapat Dikonversi (contoh) Kondisi 3: Obligasi dikonversi sebelum maturity Obligasi dikonversi menjadi saham pada tanggal 31 Desember 2015 Daftar Amortisasi Obligasi Tanggal 01/01/2013 31/12/2013 31/12/2014 31/12/2015 Kas dibayarkan Beban bunga 14,000,000 14,000,000 14,000,000 Agio saham – ekuitas konversi Utang obligasi Saham biasa Agio saham – biasa 16,385,069 16,599,725 16,833,701 Amortisasi diskonto 2,385,069 2,599,725 2,833,701 Nilai tercatat 182,056,325 184,441,394 187,041,120 189,874,821 17.943.675 189.874.821 50.000.000 157.818.496 TP1: Akuntansi untuk sekuritas yang dapat dikonversi 11 Saham Diterbitkan dengan Sekuritas Lain Metode Proporsional PT DEF menerbitkan 500 lembar saham biasa dengan nilai par Rp 100 dan nilai wajar Rp 600, serta 200 lembar saham preferen dengan nilai par Rp 200 dan nilai wajar Rp 1.000 yang dijual dengan lump sum Rp 400.000. Kas 400.000 Saham preferen (200 x Rp 200) Agio saham preferen (160.000 – 40.000) Saham biasa (500 x Rp 100) Agio saham biasa (240.000 – 50,000) 40.000 120.000 50.000 190.000 13 Saham Diterbitkan dengan Sekuritas Lain Metode Penambahan PT DEF menerbitkan 500 lembar saham biasa dengan nilai par Rp 100 dan nilai wajar Rp 600, serta 200 lembar saham preferen dengan nilai par Rp 200 dan nilai wajar tidak diketahui yang dijual dengan lump sum Rp 400.000. Kas 400.000 Saham preferen (200 x Rp 200) 40.000 Agio saham preferen (100.000 – 40.000) 60.000 Saham biasa (500 x Rp 100) 50.000 Agio saham biasa (300.000 – 50,000) 250.000 Saham Treasuri (contoh) PT JKL menerbitkan 20.000 lembar saham biasa dengan nilai par Rp 200 pada harga Rp 500 per share. Sebagai tambahan, perusahaan juga memiliki laba ditahan sebesar Rp20.000.000. Ekuitas Saham biasa, Rp 200 par, 20.000 lembar diisukan dan beredar Agio saham biasa Laba ditahan Total ekuitas Rp 4.000.000 6.000.000 20.000.000 30.000.000 Saham Treasuri (contoh) Kemudian pada tanggal 2 Februari, PT JKL melakukan reakuisisi saham sebanyak 5.000 lembar saham dengan harga Rp 700. Saham treasuri Kas 3.500.000 3.500.000 Saham biasa, Rp 200 par, 20.000 lembar diisukan dan 15.000 Rp beredar Agio saham biasa Laba ditahan Dikurangi: biaya saham treasuri (5.000 lembar) Total ekuitas 4.000.000 6.000.000 20.000.000 3.500,000 26.500.000 Saham Treasuri (contoh) Tanggal 2 Maret, PT JKL menjual kembali saham treasurinya sebanyak 500 lembar dengan harga Rp 1.000 Kas 500.000 Saham treasuri 350.000 Agio saham treasuri 150.000 Tanggal 2 April, PT JKL menjual kembali saham treasurinya sebanyak 500 lembar dengan harga Rp 600. Kas 300.000 Agio saham treasuri 50.000 Saham treasuri 350.000 2 April Agio Saham Treasuri 50.000 2 Maret Saldo 150.000 100.000 Saham Treasuri (contoh) Tanggal 2 Mei, PT JKL menjual kembali saham treasurinya sebanyak 1.000 lembar dengan harga Rp 550. Kas 550.000 Agio saham treasuri 100.000 Laba ditahan Saham treasuri 50.000 700.000 Penyajian Ekuitas Ref. Laporan Keuangn PLN dari website perusahaan 47 Penyajian Laporan Perubahan Ekuitas Ref. Laporan Keuangn PLN dari website perusahaan 48 PSAK 55 (REVISI 2014) INSTRUMEN KEUANGAN: PENGAKUAN DAN PENGUKURAN 55 Jenis Instrumen Keuangan Instrumen Keuangan Aset Keuangan Aset Keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Investas dimiliki hingga jatuh tempo Pinjaman diberikan dan Piutang Aset keuangan tersedia untuk dijual Liabilitas Keuangan Liabilitas Keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Instrumen Ekuitas Instrumen Derivatif Instrumen Lindung Nilai Instrumen Ekuitas Biasa Derivatif Biasa Atas Nilai Wajar Instrumen Ekuitas Majemuk Derivatif Melekat Atas Arus Kas Kewajiban Lainnya Instrumen Ekuitas Sinstesis Atas Investasi Neto pada Operasi Luar Negeri 48 Kategori Aset Keuangan Pinjaman atau Piutang NO Bentuk Investasi dlm Utang NO Tujuan Spekulatif NO YES YES Keinginan memegang Available for Sale Trading Diukur dg Nilai Wajar YES Held to maturity YES No YES Nilai Wajar Nilai Beli 49 PSAK 55 R – Instrumen keungan pengakuan dan Pengukuran ► Instrumen keuangan diukur pada pengakuan awal sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi kecuali untuk instrumen yang diukur dengan menggunakan nilai wajar. ► Penghapusan (dererecognition) aset keuangan didasarkan atas kombinasi “risk and reward” dan pendekatan pengendalian. Evaluasi atas risk and reward diakukan sebelum evaluasi atas transfer pengendalian ► Pengakuan gain/loss atas penghapusan (extinguishment) liabilitas keuangan ketika utang baru diterbitkan memiliki persyaratan (term) yang berbeda dengan utang lama. ► Restrukturisasi utang yang menyebabkan modifikasi substansial term dapat menghasilkan gain/loss pada saat penerbitan liabilitas baru. 50 PSAK 55 R – Instrumen keungan pengakuan dan Pengukuran • Empat kategori aset keuangan: 1. 2. 3. 4. Aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; Investasi dimiliki hingga jatuh tempo; Pinjaman yang diberikan atau piutang; dan Aset keuangan tersedia untuk dijual. • Dua kategori liabilitas keuangan 1) Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi 2) Kewajiban lain • Pengukuran aset keuangan dengan menggunakan nilai wajar dalam arti luas • Beberapa perbedaan dalam praktik dalam mengidentifikasi derivatif majemuk. 51 PSAK 55 R – Instrumen keungan pengakuan dan Pengukuran • Harga pasar atas aset yang dimiliki atau liabilitas yang akan diterbitkan adalah harga penawaran(bid price) dan untuk aset yang akan dibeli atau liabilitas yang dimiliki adalah harga permintaan (asking price). • Pengukuran instrumen keuangan sebesar nilai amortisasi, premium dan diskon dimartisasi dengan menggunakan effective interest rate. • Reklasifikasi menjadi atau keluar dari FVPL dilarang yang didesain untuk tujuan hedging • Aturan tainting atas held to maturity investment, pembatasan selama 2 tahun tidak boleh melakukan transfer antar kategori investasi. 52 PSAK 55 R – Instrumen keungan pengakuan dan Pengukuran ► Bukti obyektif atas penurunan nilai aset keuangan dan penilaiannya dilakukan setiap tanggal laporan keuangan. ► Instrumen keuangan signifikan secara individu ► Tidak signifikan atau signifikan tetapi tidak mengalami penurunan nilai ► Penilaian penurunan nilai dilakukan secara individu dan kolektif ► Pembalikan atas penurunan atas piutang, investasi HTM dan AFS instrumen utang dapat dilakukan jika memenuhi kriteria. 53 Pengukuran Awal Aset dan Kewajiban Keuangan Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Nilai wajar Nilai wajar ditambah Biaya Transaksi (biaya transaksi expense) (biaya transaksi dikapitalisasi) 54 Transfer / Reklasifikasi Loans & Receivable HTM Diijinkan jika ada perubahan intensi. Situasi yang langka Diijinkan namun harus memenuhi TAINTING RULE FVTPL AFS Tainting • Entitas tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan (more than insignificant) sebelum jatuh tempo • Kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut dilakukan: – Mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali – Setelah entitas telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan – Terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Pengukuran Selanjutnya Klasifikasi FVTPL HTM Pinjaman Diberikan dan Piutang Neraca Biaya Transaksi Keuntung Bunga Penuruna Pembalika an atau dan n Nilai n Kerugian Dividen Penuruna Nilai n Nilai Wajar Dibebankan Laba atau rugi Laba atau rugi By default By default Biaya Diamortisasi Dikapitalisasi Biaya diamortisasi Dikapitalisasi Nilai wajar - Laba rugi Laba rugi Laba rugi - Laba rugi Laba rugi Laba rugi Pengukuran Selanjutnya Klasifikasi Laporan Keuntungan Posisi atau Keuangan Kerugian Nilai Wajar Bunga dan Dividen Utang/ Dikapitalisasi Nilai wajar Pendapatan komprehensif lain* Laba Rugi Laba Rugi Laba Rugi Ekuitas/ Dikapitalisasi Nilai wajar Pendapatan komprehensif lain* Laba Rugi Laba Rugi Pendapatan komprehensif lain Ekuitas: Tidak dapat diukur secara andal/ Dikapitalisasi Harga perolehan - Laba Rugi Laba Rugi - Jenis / Biaya Transaksi AFS Penurunan Pemulihan Nilai Penurunan Nilai * Dibebankan ke laba rugi saat pelepasan atau terjadi penurunan nilai Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Pinjaman dan Piutang a) Nilai wajar b) Biaya diamortisasi c) Biaya (penggunaan terbatas hanya jika nilai wajar tidak dapat ditentukan) • PSAK 55 mengklasifikasikan: – 4 kategori aset keuangan – 2 kategori kewajiban keuangan • Kategori tersebut menentukan metode yang digunakan untuk pengukuran selanjutnya 59 Biaya Amortisasi Jumlah saat pengukuran awal PLUS OR MINUS MINUS Akumulasi amortisasi dg effectiv interest method Pembayaran MINUS Penurunan Nilai 60 Suku bunga efektif • Suku bunga yang menyamakan antara nilai awal aset dengan nilai kini dari pembayaran yang diterima di masa mendatang. • Nilai awal aset keuangan termasuk biaya transaksi dan biaya lain terkait dengan perolehan/penerbitan aset/liabilitas keuangan • Suku bunga efektif tidak selalu sama dengan suku bunga yang ditetapkan. • Suku bunga efektif digunakan untuk mengitung amortisasi premium atau diskon 61 Ilustrasi Provisi Enitas A memberikan pinjaman Rp 600.000 bunga 8%, tahunan. Bunga sebesar 8% kali total pinjaman dibayarkan setiap akhir tahun dan pokok dilunasi pada akhir tahun ketiga. Entitas A membebankan provisi 4%, yang dipotong dari pinjaman yang diberikan Jumlah pinjaman yang diberikan / diterima sebesar 600.000 dikurang 4% = 576.000. Dihitung ulang bunga efektif. Tingkat bunga yang menyamakan nilai kini kas yang akan diterma dengan nilai pinjaman 576.000 62 Ilustrasi Provisi 1 Tidak ada provisi Pembayaran 8% 1 48,000 2 48,000 3 48,000 3 600,000 600,000 PV 44,444 41,152 38,104 476,299 600,000 Dengan provisi 4% 9.59708% 1 2 3 3 576,000 Pembayaran 48,000 48,000 48,000 600,000 PV 43,797 39,962 36,462 455,779 576,000 • Tingkat suku bunga efektif lebih besar karena nilai uang yang diberikan lebih kecil. • Perusahaan tetap akan memperoleh pembayaran bunga 8% dari pokok • Tingkat suku bunga efektif dihitung sebesar 9,59708%. 63 Ilustrasi Provisi… Lanjutan Piutang 576.000 Kas 576.000 (sebagai alternatif pinjaman dapat dicatat sebesar Rp30 milyar dan dikurangi diskon sebesar Rp29.028.084.000) Jurnal pembayaran bunga akhir tahun pertama dan amortisasi biaya transaksi Kas 48.000 Pinjaman yang diberikan 7.279 Pendapatan bunga 55.279 Pendapatan bunga dihitung dari bunga efektif 64 Ilustrasi Provisi … Lanjutan Pembayaran Bunga Amortisasi 9.59708% Pinjaman 576,000 1 48,000 55,279 7,279 583,279 2 48,000 55,978 7,978 591,257 3 48,000 56,743 8,743 600,000 3 600,000 600,000 65 Ilustrasi Biaya Transaksi 2 Enitas Z memberikan pinjaman Rp 800.000 bunga 10%, tahunan. Bunga sebesar 10% dari pinjaman outstanding setiap akhir tahun dan pokok diangsur 4x sebesar 200.000. Entitas A mengeluarkan biaya langsung 20.000 untuk pemberian pinjaman ini dan tidak dibebankan ke debitur Jumlah pinjaman yang diberikan sebesar 800.000 ditambah biaya 20.000 = 820.000. Dihitung ulang bunga efektif. Tingkat bunga yang menyamakan nilai kini kas yang akan diterma dengan nilai pinjaman 820.000 66 Ilustrasi Biaya Transaksi 2 Tidak ada biaya transaksi 10% Bunga 80,000 60,000 40,000 20,000 1 2 3 4 800,000 Pokok 200,000 200,000 200,000 200,000 Pembayaran 280,000 260,000 240,000 220,000 PV 254,545 214,876 180,316 150,263 800,000 Ada biaya transaksi 8.81997% 1 2 3 4 Bunga 80,000 60,000 40,000 20,000 820,000 Pokok 200,000 200,000 200,000 200,000 Pembayaran 280,000 260,000 240,000 220,000 PV 257,306 219,561 186,245 156,887 820,000.00 67 Ilustrasi Biaya Transaksi 2 Pembayaran Bunga Pengurang 8.81997% Bunga & Pokok Pinjaman 820,000 1 280,000 72,324 207,676 612,324 2 260,000 54,007 205,993 406,331 3 240,000 35,838 204,162 202,169 4 220,000 17,831 202,169 0 68 Ilustrasi Biaya Transaksi 2… Lanjutan Jurnal pada saat pemberian pinjaman Pinjaman yang berikan 800.000 Kas 800.000 Jurnal untuk mencatat biaya yang dikeluarkan asumsikan biaya ini dibayarkan secara tunai. Pinjaman yang diberikan 20.000 Kas 20.000 Kedua jurnal tersebut akan membuat pinjaman sebesar 820.000 69 Ilustrasi Biaya Transaksi 2… Lanjutan Jurnal pembayaran bunga akhir tahun pertama dan angsuran Kas 280.000 Pinjaman yang diberikan 207.676 Pendapatan bunga 72.324 Jurnal pembayaran bunga terakhir Kas 280.000 Pinjaman yang diberikan Pendapatan bunga 202.169 17.831 70 Ketentuan Umum – Penurunan Nilai • Aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai apabila: – Nilai tercatat/biaya perolehan diamortisasi > Nilai yang dapat diperoleh kembali – Evaluasi atas apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai harus dilakukan pada setiap tanggal neraca • Bila terdapat bukti objektif penurunan nilai, maka harus dilakukan estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dan mengakui kerugian penurunan nilai Penurunan Nilai – Konsep Umum Piutang setiap pelaporan harus dievaluasi apakah terdapat bukti objektif aset keuangan tersebut mengalami penurunan nilai Jika terdapat bukti objektif maka akan diakui kerugian penurunan nilai Bukti objektif terjadi akibat dari satu atau lebih peristiwa setelah pengakuan awal yang merugikan dan berdampak pada arus kas di masa depan 72 Penurunan Nilai – Konsep Umum Kesulitan keuangan signifikan pihak peminjam Pelanggaran kontrak seperti pembayaran bunga maupun pokok terjadi penundaan Pihak pemberi pinjaman memberikan kelonggaran akibat kesulitan keuangan yang dialami peminjam Peminjam dinyatakan pailit oleh pengadilan Memburuknya kondisi ekonomi kemampuan membayar turun yang menyebabkan 73 Penurunan Nilai – Konsep Umum terdapat bukti objektif kerugian diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat piutang dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan Tingkat diskonto suku bunga efektif yang berlaku pada saat pengakuan awal dari aset tersebut Kerugian diakui dalam laporan laba rugi Nilai tercatat piutang dikurangi: langsung/pencadangan 74 Penurunan Nilai – Konsep Umum Piutang dagang Piuang dagang terbukti tidak bisa dibayar tidak dapat dibayar menghapuskan semua piutang tersebut kecuali ada jaminan dibayar namun waktu pembayarannya lebih lama dari yang dijanjikan kerugian hanya diakui sebesar piutang yang tidak ada jaminannya 75 Penurunan Nilai – Konsep Umum Evaluasi bukti objektif thd individual piutang dimasukkan dalam kelompok piutang yang mengalami penurunan nilai secara kolektif Jika tidak ada bukti objektif atas individual piutang Jika ada bukti objektif menghitung arus kas masa depan dari piutang Selisihnya akan diakui sebagai kerugian penurunan nilai 76 Penurunan Nilai – Aset Keuangan yang Dicatat Berdasarkan Biaya Perolehan Diamortisasi • Meliputi investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo serta pinjaman yang diberikan dan piutang • Aset Individual yang Signifikan: – Pertama kali harus dinilai secara individu – Jika tidak ada bukti penurunan nilai saat penilaian individu-harus dinilai dalam kelompok yang sama karakteristik risiko kreditnya • Penilaian Kelompok: – Untuk aset-aset yang secara individu tidak signifikan dan aset-aset lain – Tidak dapat dievaluasi secara individual Penurunan Nilai Kolektif – Aset Keuangan yang Dicatat Berdasarkan Biaya Perolehan Diamortisasi Penurunan nilai kolektif aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi meliputi: 1. Kelompok aset keuangan sejenis yang tidak signifikan secara individual; dan 2. Aset keuangan yang signifikan secara individual yang tidak mengalami penurunan nilai berdasarkan evaluasi secara individual; Penurunan Nilai Kolektif – Aset Keuangan - Biaya Perolehan Diamortisasi • Jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut • Nilai tercatat aset tersebut dikurangi, baik secara langsung maupun menggunakan pos cadangan. • Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi. Penurunan Nilai Kolektif – Aset Keuangan - Biaya Perolehan Diamortisasi • Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan. • Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan. • Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi. Penurunan Nilai – Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan • Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa • Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan. Penurunan Nilai – Aset Keuangan yang Tersedia untuk Dijual • Ketika penurunan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual telah diakui secara langsung dalam ekuitas dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara langsung dalam ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi • Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba rugi atas investasi instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas yang tersedia untuk dijual tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. • Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi. Impairment of Financial Assets Measured at Amortized Cost Procedures for assessing impairment (IAS 39: 63-65) Test for impairment for Financial Assets Individually Significant Not Individually Significant Individually Individually Fail Pass Fail Collectively Pass Collectively tested with similar credit risk 83 Impairment of AFS Financial Assets Changes in fair value of AFS taken to equity Decline in fair value must be determined Objective evidence of impairment Cumulative loss in equity transferred to income statement Decline in fair value Previous Acquisition Current fair impairment loss cost value Debt instrument: Reversible Equity instrument: Non reversible 84 Ilustrasi Pelanggan Pailit Entitas S memiliki piutang kepada Entitas R sebesar 100.000. Piutang diberikan 1 Juni 2010. Pada 15 Desember 2011 Entitas S mendapatkan informasi bahwa Entitas R dipailitkan oleh pengadilan. Piutang ini tidak dijamin, aset Entitas R tidak dapat digunakan untuk membayar utang dagang. Diturunkan seluruhya karena kas dimasa depan Rp0. Entitas S menghapuskan piutang mendebit cadangan penurunan nilai piutang Pencadangan penurunan nilai Beban penurunan nilai piutang 100.000 Cadangan penurunan nilai piutang Penghapusan piutang Cadangan penurunan nilai piutang 100.000 Piutang Dagang 100.000 100.000 85 Penurunan Nilai – Penghitungan Piutang yang masih dapat ditagih namun proses pembayarannya terlambat dari perjanjian piutang yang disepakati Perusahaan mengestimasi waktu penerimaan kas dari piutang tersebut kemudian menghitung nilai sekarang piutang tersebut dengan menggunakan tingkat bunga pasar. Piutang berbunga menggunakan bunga efektif pinjaman 86 Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang Individu Entitas K melakukan penjualan kredit pada Entitas L pada 1 Agustus 2011 sebesar 500.000. Piutang tersebut meurut perjanjian dibayarkan sebulan setelah penjualan. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 saat PT. Kenanga menyusun laporan keuangan, piutang tersebut belum dibayarkan. PT. Tulip berjanji akan melunasi piutang tersebut awal Juli 2013. Bunga pasar sebesar 5%. 87 Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang Individu… Lanjutan 5% PV 5% 1,5 tahun 500,000 464,714 35,286 Piutang tersebut akan dihitung penurunan nilai sebesar: PV piutang 500.000 x 0.962250 (PV 5%, n=1,5)=464.714 Penurunan nilai 500.000 – 464.714 = 35.286 Jumlah ini akan digabung penurunan nilai piutang yang lain dan penurunan nilai secara kolektif. Jika dibuat jurnal sendiri: Beban penurunan nilai piutang 35.286 Cadangan penurunan nilai piutang 35.286 Jika 1/7 dibayar maka jurnal yang dibuat adalah pelunasa dan recovery penurunan nilai. Cadangan penurunan nilai piutang 35.286 Beban penurunan nilai piutang 35.286 Kas 500.000 Piutang dagang 500.000 88 Penurunan Nilai – Penghitungan Pinjaman yang diberikan dalam bentuk kredit tanda kegagalan: restrukturisasi Jika hasil restrukturisasi: nilai kini arus kas di masa mendatang < pinjaman tercatat Penurunan nilai 89 Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang Entitas G memberikan pinjaman Entitas H 400.000 pada 30 Desember 2010. Pinjaman 2 tahun, suku bunga 10% dikenakan atas saldo pinjaman setiap tahun dan pinjaman dilunasi seluruhnya akhir tahun kedua. Pada 30 Desember 2011 Entitas H. tidak membayar bunganya. Diketahui bahwa PT. Kenanga mengalami kesulitan keuangan. Untuk itu dilakukan negosiasi ulang pinjaman tersebut. 90 Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang… Lanjutan Kasus 1 Dicapai kesepakatan, peminjam diberikan grace period pada tahun pertama dan baru dimulai pembayaran bunga pada tahun kedua, piutang dilunasi tahun ketiga Tahun 1 2 2 Skedul awal 40,000 40,000 400,000 PV lama 36,364 33,058 330,579 Perubahan Skedul 40,000 40,000 400,000 400,000 Kerugian PV baru 33,058 30,053 300,526 363,636 36,364 Rugi penurunan nilai 91 Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang… Lanjutan Kasus 2 Pinjaman akan diangsur mulai 2012, namun angsuran pertama akan memperhitungkan bunga tertunggak selama tahun pertama. Untuk angsuran kedua dan pelunasan akan dilakukan pada tahun berikutnya Tahun 1 2 2 Skedul awal 40,000 40,000 400,000 PV lama 36,364 33,058 330,579 Perubahan Skedul 84,000 40,000 400,000 400,000 Kerugian PV baru 69,421 30,053 300,526 400,000 - Tidak terjadi penurunan nilai 92 Ilustrasi Penurunan Nilai… Lanjutan Kasus 3 Jika kesepakatan menyebutkan bahwa pinjaman akan mulai diangsur pada tahun 2012 dan sisanya pada tahun berikutnya. Namun perusahaan dikenakan penalti kenaikan suku bunga menjadi 12%. Pembayaran angsuran pertama dilakukan bersamaan dengan pembayaran bunga tertunggak dan bunga periode tersebut yang dihitung berdasarkan rate baru secara flat. Bunga = (Rp200.000*0,12*2 = Rp48.000) Perubahan Skedul PV baru 3 148.000.000 111.194.591 4 136.000.000 92.889.830 < 204.084.420 Tahun Skedul awal PV lama 1 120.000.000 109.090.909 2 110.000.000 90.909.091 200.000.000 (4.084.420) tidak terjadi penurunan nilai 93 Penurunan Nilai – Penghitungan • Tidak semua piutang yang dimiliki perusahaan signifikan • Tidak semua piutang yang signifikan mengalami penurunan nilai • Keduanya tetap harus dievaluasi penurunannya secara kolektif 94 Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang Kelompok Entitas M memiliki piutang beberapa pelanggan pada 31 Desember 2011 Nama Pelanggan Nilai Piutang Entitas D 30.000 Entitas Ka 26.000 Entitas As 25.000 Entitas Ag 15.000 Entitas Kj 5.000 Entitas Tl 3.000 Piutang lain tidak signifikan 25.000 95 Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang Kelompok… Lanjutan Seluruh piutang tidak ada jaminannya. Terdapat informasi Entitas Tl mengalami kesulitan keuangan, dan dinyatakan pailit. Piutang kepada PT. Anggrek telah berumur 3 bulan. Perjanjian piutang menyebutkan piutang dilunasi 1 bulan. Enitas Ag baru dapat melunasi piutangnya pada 31 Desember 2012. Bunga incremental borrowing sebesar 6%. Berdasarkan pengalaman dan data historis tingkat piutang tidak tertagih sebesar 2% dari nilai piutang. 96 Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang Kelompok… Lanjutan Piutang PT. Tulip karena terdapat bukti obyektif perusahaan pailit, maka arus kas yan diharapkan di masa mendatang adalah 0, sehingga di-impairment seluruhnya sebesar Rp3.000.000 Piutang PT. Anggrek, karena baru dibayar setahun yang akan datang, perusahaan harus memperhitungkan nilai sekarang dari arus kas di masa mendatang. Nilai sekarang arus kas dengan tingkat bunga 6%, satu tahun = 15.000 x 0.9434 = 14.150. Nilai piutang tercatat = 15.000 Kerugian penurunan nilai = 850 97 Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang Kelompok… Lanjutan Piutang lain yang tidak signifikan ditambah dengan piutang yang secara individu tidak mengalami penurunan nilai : 30.000+26.000+25.000+5.000+25.000= 111.000 Penurunan nilai kolektif: 111.000.x 2% = Rp2.220 Total penurunan piutang sebesar 3.000 + 850 + 2.220 = 6.070. Jurnal yang dibuat oleh perusahaan adalah: Beban penurunan nilai piutang 6.070 Cadangan penurunan nilai piutang 6.070 98 Menghitung Penurunan Nilai Kolektif dihitung berdasarkan data historis beberapa tahun sebelumnya (3-5 tahun) Metode metode pembebanan rata-rata (average charge method) & metode roll rate 99 Menghitung Penurunan Nilai Kolektif Average charge-off method 1 Mendasarkan jumlah penurunan nilai berdasarkan data historis rata-rata tingkat kerugian pinjaman 2 Masing-masing tahun diperoleh data saldo piutang, jumlah piutang yang dihapuskan serta jumlah piutang yang telah dihapuskan namun dapat ditagih 3 Hitung jumlah pinjaman neto yang dihapuskan pinjaman yang dihapuskan dikurangi pinjaman yang telah dihapuskan namun dapat ditagih (recovery) 4 Rata-rata kerugian pinjaman tiap tahun pinjaman neto yang dihapuskan dibagi rata-rata pinjaman untuk masingmasing tahun selama 5 th 100 Menghitung Penurunan Nilai Kolektif Average charge-off method 2005 2006 2007 2008 Rata2 5 tahun 2005 Pinjaman yang dihapuskan 450.000.000 420.000.000 400.000.000 390.000.000 380.000.000 Pinjaman recovery (80.000.000) (78.000.000) (70.000.000) (64.000.000) (60.000.000) Pinjaman net yang dihapuskan 370.000.000 342.000.000 330.000.000 326.000.000 320.000.000 36.500.000.000 35.800.000.000 36.800.000.000 38.000.000.000 38.600.000.000 36.500.000.000 36.150.000.000 36.300.000.000 37.400.000.000 38.300.000.000 0,0101 0,0095 0,0091 0,0087 Pinjaman Rata-rata Pinjaman Rata-rata kerugian 0,0084 0,0092 101 Menghitung Penurunan Nilai Kolektif Average charge-off method Total pinjaman tahun 2011 Pinjaman yang secara individu mengalami penurunan nilai 48.000.000.000 (8.000.000.000) Pinjaman yang dievaluasi secara kolektif Rata-rata data historis kerugian pinjaman Penurunan nilai kolektif 40.000.000.000 0,0092 366.000.000 102 Menghitung Penurunan Nilai Kolektif Roll Rate Method menghitung probability piutang pada periode sekarang akan tetap menjadi piutang pada periode berikutnya Misal: Piutang yang belum jatu tempo pada bulan Jan 2010 sebesar 5.000.000, dari jumlah tersebut yang masih belum tertagih pada Feb 2011 sebesar Rp1.000.000 sehingga roll rate rasio sebesar 20% dihitung dalam jangka waktu 1 tahun, untuk kemudian dihitung nilai rata-ratanya 103 Menghitung Penurunan Nilai Kolektif Roll Rate Method Bulan/ tahun 2 Jan 2011 2 Feb 2011 Roll rate Current 5.000.000 20% 1-30 hari 61-180 31-60 hari hari 181-366 hari > 365 hari 1.500.000 1.000.000 800.000 1.000.000 600.000 500.000 560.000 320.000 50% 80% 40% 70% 400.000 100% 104 Menghitung Penurunan Nilai Kolektif Roll Rate Method Bulan/tahun Current 1-30 hari 2 Jan 2011 2 Feb 2011 2 Mar 2011 2 Apr 2011 2 Mei 2011 2 Jun 2011 2 Jul 2011 2 Agt 2011 2 Sep 2011 2 Oct 2011 2 Nop 2011 2 Dec 2011 Rata-rata roll rate 20% 25% 22% 25% 26% 28% 26% 25% 18% 19% 18% 18% 22.50% 40% 42% 44% 45% 43% 41% 40% 41% 38% 38% 36% 38% 40.50% 31-60 hari 50% 54% 50% 52% 46% 48% 50% 52% 54% 52% 50% 48% 50.50% 61-180 hari 70% 68% 62% 70% 66% 64% 68% 72% 66% 68% 70% 66% 67.50% 181-365 hari > 365 hari 80% 78% 78% 78% 86% 84% 80% 82% 80% 76% 80% 78% 80.00% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100.00% 105 Menghitung Penurunan Nilai Kolektif Roll Rate Method Umur Piutang Current 1-30 hari 31-60 hari 61-180 hari 181-365 hari > 365 hari % Penurunan Nilai 2.48% 11.04% 27.27% 54.00% 80.00% 100.00% Perhitungan 22.50%*40,50%*50.50%*65.50%*80.00%*100% 40.50%*50.50%*65.50%*80.00%*100% 50.50%*65.50%*80.00%*100% 65.50%*80.00%*100% 80.00%*100% 100.00% Nilai roll rate rata-rata per tahun digunakan untuk menentukan nilai piutang tidak tertagih untuk masing-masing umur piutang dengan mengalikan prosentase tidak tertagih pada periode tersebut dan setelahnya digunakan untuk menentukan penurunan nilai piutang secara kolektif 106 Menghitung Penurunan Nilai Kolektif Cadangan penurunan nilai awal periode Beban penurunan nilai periode tsb Piutang yang dihapuskan (individu&kolektif) Piutang recovery (sudah dihapuskan tertagih) Cadangan penurunan nilai akhir periode 5000 2000 (1000) 500 6500 107 Penurunan Nilai – Estimasi Konsep penyisihan piutang dilakukan karena perusahaan dalam laporan keuangan harus menyajikan piutang sebesar jumlah yang dapat direalisasi diperlukan estimasi jumlah yang tidak dapat ditagih di masa depan Estimasi didasarkan pada: X Tidak diperkenankan Nilai Piutang oleh PSAK 55 Nilai Penjualan 108 Ilustrasi Allowance PT. Kenanga pada 2 Januari 2011 memiliki saldo cadangan penurunan nilai piutang sebesar Rp 20.000.000. Pada 1 Maret 2011, piutang dari seorang pelanggan sebesar Rp 5.000.000 dihapuskan karena terdapat bukti pelanggan tersebut tidak akan membayar piutangnya. Pada tanggal 1 Agustus 2011, piutang yang diidentifikasi signifikan yang sebelumnya diturunkan nilainya dilunasi sebesar nilai tercatatnya. Nilai piutang tercatat sebesar Rp 67.000.000 yang terdiri dari nilai piutang bruto Rp 70.000.000 dan cadangan penurunan piutang sebesar Rp 3.000.000. Pada 1 Oktober 2011, menerima pelunasan piutang sebesar Rp 2.000.000, dari piutang yang sebelumnya telah dihapuskan. Pada 31 Desember 2011 perusahaan menghitung ulang penurunan nilai piutang diperoleh informasi: Penurunan nilai piutang untuk piutang yang individual signifikan Rp 2.000.000 Penurunan nilai piutang untuk piutang kolektif Rp 5.000.000. 109 Ilustrasi Allowance …Lanjutan 1 Maret penghapusan piutang dari pelanggan Cadangan penurunan nilai piutang Rp5.000.000 Piutang dagang Rp5.000.000 1 Agustus pelunasan piutang Kas Rp67.000.000 Cadangan penurunan nilai piutang Rp3.000.000 Piutang dagang Rp70.000.000 1 Oktober pelunasan piutang yang sebelumnya dihapuskan Piutang Dagang Rp2.000.000 Cadangan penurunan nilai piutang Rp2.000.000 Kas Rp2.000.000 Piutang dagang Rp2.000.000 31 Desember Jurnal penyesuaian penurunan nilai untuk tahun 2011 Beban penurunan nilai piutang Rp7.000.000 Cadangan penurunan nilai piutang Rp7.000.000 110 Ilustrasi Allowance …Lanjutan Rekonsiliasi cadangan penurunan nilai piutang Saldo awal periode Rp20.000.000 Penghapusan piutang (karena dihapus dan dilunasi) (Rp8.000.000) Recovery piutang yang dihapus Rp2.000.000 Tambahan penurunan nilai periode tersebut Rp 7.000.000 Saldo akhir periode Rp23.000.000 Rekonsiliasi ini merupakan bagian dari catatan atas laporan keuangan yang menjelaskan rincian cadangan penurunan. 111 Penghentian Pengakuan Aset Keuangan Entitas menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika: (a) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (b) entitas mentransfer aset keuangan yang memenuhi kriteria penghentian pengakuan Penghentian Pengakuan Aset Keuangan 1. Consolidate subsidiaries (including SPEs) 2. Do derecognition principles apply to part or all of assets? 3. Have the rights to cash flows expired? Yes Derecognise No Don’t derecognise Yes Derecognise Yes Don’t derecognise No Derecognise No 4. Has entity transferred its right to receive cash flows? No Yes Has entity assumed obligation to pass through cash flows? Yes 5. Has entity transferred substantially all risks/rewards? No 5. Has entity retained substantially all risks/rewards? No 6. Has entity retained control of the assets? Yes Continue to recognise the assets to extent of continuing involvement Penghentian Pengakuan Kewajiban Keuangan • Entitas mengeluarkan kewajiban keuangan (atau bagian dari kewajiban keuangan) dari neracanya, jika dan hanya jika, – Kewajiban keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Akuntansi Transfer Piutang TRANSFER PIUTANG Apakah secara substansi semua risiko dan manfaat telah berpindah TIDAK YA Catat sebagai Penjualan Catat Utang dengan Jaminan • Aset tidak dihapusbukukan • Catat utang yang timbul • Akui beban bunga • Aset dihapusbukukan • Akui aset yang diperoleh dan utang yang timbul • Akui keuntungan atau kerugian 115 Latar Belakang Foreign currency risk Interest rate risk Commodity risk Risk • • • Derivatif dan hedging digunakan untuk mengurangi terjadinya risk Transaksi hedging dilakukan untuk melindungi dari risiko dan dilakukan dengan menggunaka derivatif. Tujuan derivatif antara lain untuk menguranngi risiko, mengurangi bunga pinjaman dan memperoleh laba dari kegiatan trading atau spekulatif. 116 Derivatif Instrumen keuangan atau kontrak lain dengan karakteristik: Nilainya berubah akibat dari perubahan variabel yang mendasari (spt suku bunga, harga, nilai tukar, dll). Tanpa investasi awal neto atau nilainya lebih kecil dari nilai kontrak sejenis yang memberi pengaruh yang sama terhadap perubahan faktor pasar. Diselesaikan pd tanggal tertentu di masa mendatang. Derivative Financial Instruments A derivative is a financial instrument that meets the following three criteria: Its value changes in response to a change in an “underlying” Requires little or no initial investment Settled at a future date Scope Exemption: IAS 39:5 exempts contracts which meet the definition of a derivative from the standard if the contract is entered into to meet the entity’s usual purchase, sale or usage requirements 118 Karakteristik Derivatif • Derivatif yang berdiri sendiri (Freestanding derivative). – Misalnya option, forward contract, swap, future contract • Derivatif Melekat (Embedded derivative) – Komponen dari hybrid/combined instrument; – Didalamnya terdapat kontrak utama non derivatif; – Sebagian arus kas yg berasal dari instrumen yang digabungkan bervariasi seperti derivatif yg berdiri sendiri. – Terdapat persyaratan untuk diakui terpisah Types of derivative instruments Underlying Used by Option contracts (call and put) Security price Producers, trading firms, financial institutions, and speculators Forward contract e.g. foreign exchange forward contract Foreign exchange rate Various companies Future contracts e.g. commodity futures Commodity prices Producers and consumers Swaps Interest rate Financial institutions Accounting for Forward Contract At inception During life of contract Dr Forward Contract (asset) Cr Gain on forward contract No journal entry as fair value is nil Dr Cash Cr Forward contract or Dr Loss on forward contract Cr Forward Contract (liability) Adjust fair value and record gain/loss Tan & Lee Chapter 9 Closing position or at expiration ©2009 Dr Forward contract Cr Cash Close out and record net settlement of contract 120 Accounting for Future Contract At inception During life of contract Dr Cash Cr Gain on future contract Dr Margin deposit Cr Cash Record payment of initial margin deposit Tan & Lee Chapter 9 Closing position or at expiration Dr Cash Dr Gain on future contract Cr Margin Contract or Dr Loss on futures contract Cr Cash Dr Cash Cr Loss on future contract Cr Margin Contract Record daily settlement of future contracts Close out and recover margin deposit ©2009 121 Purchased Option Contract At inception During life of contract Dr Option Contract Cr Gain on future contract Dr Option contract (asset) Cr Cash Closing position or at expiration Dr Cash* Dr Gain on option contract Cr Option Contract or Dr Loss on futures contract Cr Option Contract Dr Cash* Cr Loss on option contract Cr Option Contract (* assume expires in-the-money) Record payment of initial margin deposit Tan & Lee Chapter 9 Adjust for fair value and record gain/loss ©2009 Close out and record net settlement of contract 122 Written Option Contract At inception During life of contract Dr Option Contract Cr Gain on future contract Dr Cash Cr Option contract (liability) or Dr Loss on futures contract Cr Option Contract Closing position or at expiration Dr Option contract Cr Gain on Option Contract (Expires out-of-themoney) Dr Option contract Dr Loss on option Cr Cash (Expires in-the-money) Record payment of initial margin deposit Tan & Lee Chapter 9 Adjust for fair value and record gain/loss ©2009 Close out and record net settlement of contract 123 Pengertian Lindung Nilai • • • Komitmen pasti adalah perjanjian yang mengikat untuk mempertukarkan sumber daya dalam kuantitas tertentu pada tingkat harga tertentu dan pada tanggal atau tanggaltanggal tertentu di masa depan. Prakiraan transaksi adalah transaksi di masa depan yang belum mengikat namun telah diantisipasi. Instrumen lindung nilai adalah: a. derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai; atau b. aset keuangan nonderivatif atau liabilitas keuangan nonderivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai (hanya untuk lindung nilai atas risiko perubahan nilai tukar mata uang asing), yang nilai wajar atau arus kasnya diperkirakan dapat saling hapus dengan perubahan nilai wajar atau arus kas dari item yang dilindung nilai (paragraf 79-84 dan PA110-PA113). • • Item yang dilindung nilai adalah aset, liabilitas, komitmen pasti, prakiraan transaksi yang sangat mungkin terjadi, atau investasi neto pada operasi di luar negeri yang (a) menyebabkan entitas menghadapi risiko perubahan nilai wajar atau arus kas masa depan, dan (b) ditetapkan sebagai item yang dilindung nilai (paragraf 85-92 dan A114PA124). Efektivitas lindung nilai adalah sejauh mana perubahan nilai wajar atau arus kas dari item yang dilindung nilai yang diatribusikan pada risiko yang akan dilindung nilai dapat saling hapus dengan perubahan nilai wajar atau arus kas dari instrumen lindung nilai (PA128-PA139). Karakteristik Hedging • Tujuan lindung nilai untuk mengurangi risiko. • Lindung Nilai Sempurna: lindung nilai yang secara sempurna (efektifitasnya 100%) menghilangkan risiko dalam praktik, lindung nilai ini jarang. • Lindung nilai bertujuan untuk mengambil posisi menetralkan risiko, sehingga dilakukan dengan melakukan kontrak dalam posisi lawan. – Lindung nilai jual (short), memiliki aset dan akan memastikan harga jual aset terebut. Akan menghasilkan keuntungan jika Pt (harga aktual pada tanggal kontrak) lebih rendah dibandingkan dengan harga kontrak. Misal Kontrak 12.000, realisasi 11.500 – Lindung nilai beli (long), memiliki komitmen untuk membeli di masa depan sehinga kontrak lindung nilai dilakukan untuk memastikan harga beli. Akan menghasilkan keuntungan jika Pt (harga aktual pada tanggal kontrak) lebih tinggi dibandingkan harga kontrak. Misal Kontrak 12.000, realisasi 12.700 Item yang Dilindung Nilai • Item yang dilindung nilai dapat berupa • aset atau liabilitas yang diakui, • komitmen pasti yang belum diakui, • prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi (highly probable), • investasi neto pada operasi di luar negeri. • Item yang dilindung nilai dapat berupa individual item, sekelompok, atau bagian dari portfolio. • Untuk tujuan akuntansi lindung nilai, hanya transaksi yang kemungkinan besar terjadi yang melibatkan pihak eksternal Kualifikasi Akuntansi Lindung Nilai ● Pada saat dimulainya lindung nilai terdapat penetapan dan pendokumentasian formal atas hubungan lindung nilai dan tujuan manajemen risiko entitas serta strategi pelaksanaan lindung nilai. ● Lindung nilai diharapkan akan sangat efektif dalam rangka saling hapus atas perubahan nilai wajar atau perubahan arus kas ● Untuk lindung nilai atas arus kas, suatu prakiraan transaksi yang merupakan subjek dari suatu lindung nilai harus bersifat kemungkinan besar terjadi dan terdapat eksposur perubahan arus kas yang dapat memengaruhi laporan laba rugi. ● Efektivitas lindung nilai dapat diukur secara andal ● Lindung nilai dinilai secara berkesinambungan dan ditentukan bahwa efektivitasnya sangat tinggi sepanjang periode pelaporan keuangan di mana lindung nilai tersebut ditetapkan Kriteria & Dokumentasi • Kriteria – Terdapat kebijakan tertulis, tujuan manajemen risiko & strategi lindung nilai. – Hubungan lindung nilai diharapkan efektif utk saling menghapuskan perubahan nilai wajar. • Dokumentasi – Identifikasi hedged items vs hedging instruments. – Sifat risiko yang dilindungi – cara yang akan digunakan entitas untuk menilai efektivitas instrumen lindung nilai tersebut dalam rangka saling hapus eksposur yang berasal dari perubahan dalam nilai wajar item yang dilindung nilai atau perubahan arus kas yang dapat diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai. Classification of Hedging Relationships Causes Fair value hedge Cash flow hedge Hedge of a net investment in a foreign entity Tan & Lee Chapter 9 Explanation Hedge of “the exposure to changes in fair value of a recognized asset or liability or an unrecognized firm commitment, or an identified portion of such asset, liability or firm commitment, which is attributable to a particular risk and could affect profit or loss” (IAS 39:86a) Hedge of “the exposure to variability in cash flows that (i) is attributable to a particular risk associated with a recognized asset or liability (such as all or some future interest payment on variable debt instrument )or a highly probable future transaction, and (ii) could affect profit or loss” (IAS 39:86b) Hedge of the foreign currency risk associated with a foreign operation whose financial statements are required to be translated into the presentation currency of the parent company ©2009 129 Perbedaan FVH & CFH Fair value Hedge Cash Flow Hedge Hedging Instrument On balance sheet carried at fair value On balance sheet carried at fair value Change in Fair Value of Hedging Instrument Remeasurement at fair value is reported in net income Remeasurement at fair value is reported in equity to the extent the hedge is effective Change in Fair Value of Hedged Item Remeasurement of hedged assets, liabilities and firm commitments at fair values is reported in income N/A – Forecasted transactions are not recognized Lindung Nilai atas Nilai Wajar • • Lindung nilai atas nilai wajar: suatu lindung nilai terhadap eksposure: – perubahan nilai wajar atas aset atau kewajiban yang telah diakui – komitmen pasti yang belum diakui, atau bagian yang telah diidentifikasi dari aset, kewajiban, atau komitmen pasti tersebut, yang dapat diatribusikan pada risiko tertentu dan dapat memengaruhi laporan laba rugi Dicatat sebagai: – keuntungan atau kerugian yang berasal dari pengukuran kembali instrumen lindung nilai pada nilai wajar (untuk instrumen lindung nilai derivatif) atau komponen mata uang asing dari nilai tercatat yang diukur berdasarkan PSAK diakui pada laba rugi; dan – keuntungan atau kerugian atas item yang dilindung nilai yang dapat diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai dengan menyesuaikan nilai tercatat item yang dilindung nilai dan diakui pada laba rugi. – Ketentuan ini berlaku jika item yang dilindung nilai tidak diukur pada biaya perolehan. – Pengakuan keuntungan atau kerugian yang dapat diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai pada laba rugi diterapkan jika item yang dilindung nilai merupakan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual. Accounting for a Fair Value Hedge Hedged Item (recognized asset or liability or firm commitment) Hedging Instruments Change in fair value Change in fair value Income statement Gain (loss) on hedging instrument offset loss (gain) on hedged item Balance sheet Change in fair value adjusted against carrying amount Tan & Lee Chapter 9 Change in fair value adjusted against carrying amount ©2009 132 Jenis Lindung Nilai atas Arus kas • • • Lindung nilai atas arus kas: suatu lindung nilai terhadap eksposur variabilitas arus kas yang: – dapat diatribusikan pada risiko tertentu yang terkait dengan aset atau kewajiban yang telah diakui (misalnya seluruh atau sebagian pembayaran bunga di masa depan atas utang dengan suku bunga variabel) atau yang dapat diatribusikan pada risiko tertentu yang terkait dengan prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi, dan – dapat memengaruhi laporan laba rugi. Lindung nilai arus kas dicatat sebagai: – bagian dari keuntungan atau kerugian atas instrumen lindung nilai yang ditetapkan sebagai lindung nilai yang efektif diakui dalam pendapatan komprehensif lain; dan – bagian yang tidak efektif atas keuntungan atau kerugian dari instrumen lindung nilai diakui dalam laba rugi. Jika suatu lindung nilai kemudian menimbulkan pengakuan suatu aset atau liabilitas keuangan, maka keuntungan atau kerugian terkait yang sebelumnya diakui pendapatan komprehensif direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian. Untuk aset non keuangan dimasukkan sebagai haga perolehan. Jenis Lindung Nilai atas Investasi Neto • Lindung nilai atas investasi neto pada operasi di luar negeri – Sama seperti Lindung Nilai Arus Kas – Effective Hedge to be disclosed in Equity Capital – Non effective hedge to be disclosed in P/L – Foreign Operation in Foreign Currency Area Perlakuan Akuntansi Lindung Nilai atas Nilai Wajar 1. Keuntungan atau kerugian dari hedging instrument Langsung diakui di laba atau rugi Lindung Nilai Arus Kas Jika efektif, diakui di ekuitas OCI Tidak efektif laba rugi 2. Penyesuaian atas hedged item Untuk perubahan nilai wajar yang disebabkan hedged risk, keuntungan atau kerugian langsung diakui di laba atau rugi N/A 3. Ketidakefektifan lindung nilai dicatat di laba atau rugi By default Dihitung 4. Keuntungan atau kerugian di ekuitas ditransfer ke laba atau rugi N/A Pada saat yang sama dengan hedged item diakui di laba atau rugi Hedge Effectiveness • Efektifitas dihitung secara prospektif dan retrospektif • Hasil aktual berada dalam kisaran 80 -125% • Seluruh lindung nilai yang tidak efektif diakui dalam laporan L/R (termasuk ketidakefektifan dalam kisaran 80 -125% Hedge is ineffective 125% Hedge is effective 100% Hedge is effective 80% Hedge is ineffective Illustration 1: Hedge of inventory (fair value hedge) Scenario 31/10/20x3 – Inventory of 10,000 ounces of gold – Carried at cost of $3,000,000 ($300 per ounce) – Price of gold was $352 per ounce 1/11/20x3 – Sold forward contract on 10,000 ounce for forward price of $350 ounce – Forward contract matures on 31/3/20x4 31/12/20x3 – Forward price for 31/3/20x4 contract was $340 per ounce and spot price of gold was $342 per ounce – Hedge effective ratio of 1 on 31/12/20x3 Tan & Lee Chapter 9 ©2009 137 Illustration 1: Hedge of inventory (fair value hedge) 1/11/20x3 No entry or just a memorandum entry as the fair value of the forward contract is nil 31/12/20x3 Dr Forward contract ………………. Cr Gain on forward contract ……... 100,000 100,000 Gain on forward contract: 10,000 x ($340 -$350) Dr Loss on inventory ……………… Cr Inventory ……………………….. Taken to income statement 100,000 100,000 Gain on forward contract: 10,000 x ($342 - $352) Tan & Lee Chapter 9 ©2009 138 Illustration 1: Hedge of inventory (fair value hedge) 31/3/20x4 Inventory is sold to third-party at $330 per ounce (also maturity date of forward contract Dr Forward contract ………………. Cr Gain on forward contract ……... 100,000 100,000 Gain on forward contract: 10,000 x ($330 -$340) Dr Loss on inventory ……………… Cr Inventory ……………………….. 120,000 120,000 Gain on forward contract: 10,000 x ($330 - $342) Dr Cash …………………………….. Cr Sales ……………………………. 3,300,000 3,300,000 Sale of inventory: 10,000 x $330 Tan & Lee Chapter 9 ©2009 139 Hedge of a Net Investment in a Foreign Entity Scenario – Functional currency is the dollar ($) – Acquired 100% interest in foreign company (functional currency is FC) 31/12/20x3 – Exchange rate is $1.85 to FC1 – Loan of FC1,200,000 at 5% interest taken to hedge foreign investment – Foreign currency translation reserves showed $15,000 (credit balance) 31/12/200x4 – Exchange rate is $1.70 to FC1 – Average rate is $1.78 to FC1 – Foreign company reported net profit of FC380,000 Tan & Lee Chapter 9 ©2009 140 Hedge of a Net Investment in a Foreign Entity Translation difference in foreign investment’s FS for 31/12/20x4 On net assets on 1/1/20x4 (FC 1,200,000 x $(1.70-1.85) ……. $(180,000) On net profit for 20x4 (FC380,000 x $(1.70-1.85) …………….. (30,400) Translation loss for 20x4 $(210,400) Foreign currency translation reserves (credit balance) (195,400) Journal entries for parent 31/12/20x3 Dr Cash …………………………….. Cr Loan payable …………………... 2,200,000 2,200,000 The loan payable is designated as a hedge of the net investment: FC1,200,000 x spot rate of $1.85 Tan & Lee Chapter 9 ©2009 141 Hedge of a Net Investment in a Foreign Entity 31/12/20x4 Dr Interest expense ………………. Cr Accrued interest ……………….. 106,800 106,800 Interest expense during the year at 5% x FC1,200,000 x $1.78 Dr Accrued interest ……………….. Cr Cash …………………………….. Cr Exchange gain …………………. 106,800 102,000 Taken to equity 4,800 to offset translation loss Settlement of accrued interest at year-end Dr Loan payable …………………... Cr Foreign currency translation reserves ………………………… 180,000 180,000 Exchange gain on FC loan taken directly to equity: FC 1,200,000 x ($1.70 - $1.85) Tan & Lee Chapter 9 ©2009 142 Penghentian Lindung Nilai PSAK 60 (REVISI 2014) PENGUNGKAPAN INSTRUMEN KEUANGAN 60 PSAK 60 PSAK 60 mengatur persyaratan pengungkapan dalam laporan keuangan terhadap instrumen keuangan. Sebelumnya diatur dalam PSAK 50 (revisi 2006): Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan PSAK 60 diadopsi dari IFRS 7 versi Maret 2009 PSAK 60 Revisi 2014 – adopsi IFRS 7 efektif 1 Januari 2015 145 Perubahan PSAK 50 PSAK 50 & PSAK 60 Pengaturan mengenai pengungkapan Instrumen Keuangan yang berbeda dari pengaturan sebelumnya adalah: – Ruang Lingkup, mengatur hal‐hal yang sebelumnya belum diatur – Menegaskan signifikansi dari instrumen keuangan – Penjelasan lebih rinci mengenai risiko likuiditas 146 Perubahan PSAK 60 Revisi 2014 Dampak perubahan PSAK 68: Nilai Wajar Persyaratan pengungkapan saling hapus Pengalihan instrumen keuangan 147 Perubahan PSAK 60 Revisi 2014 Nilai wajar Pengaturan pengungkapan dan hirarki nilai wajar mengacu pada PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar Mengatur tentang pengungkapan metode dan asumsi yang diterapkan dalam menentukan nilai wajar untuk setiap kelompok aset keuangan atau liabilitas keuangan Memberikan pengaturan mengenai level hirarki nilai wajar (paragraf 28–30). Pengungkapan nilai wajar tidak disyaratkan: Pengungkapan nilai wajar tidak disyaratkan: 1. ketika jumlah tercatat adalah perkiraan nilai wajar. 2. untuk investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen yang identik. 3. untuk kontrak yang mengandung fitur partisipasi tidak mengikat 1. ketika jumlah tercatat adalah perkiraan nilai wajar. 2. untuk investasi derivatif yang tidak mempunyai kuotasi harga pasar aktif dan derivatif yang terkait dengan instrumen ekuitas tersebut. 3. untuk kontrak yang mengandung fitur partisipasi tidak mengikat. 148 Perubahan PSAK 60 Revisi 2014 Saling hapus Entitas yang memenuhi persyaratan Entitas mengungkapkan penyajian saling hapus dalam PSAK 50 jumlah yang dapat atau entitas yang tunduk pada perjanjian disalinghapuskan sesuai induk untuk menyelesaikan secara neto PSAK 50 terkait dengan (enforceable master netting arrangement) eksposur maksimum risiko atau perjanjian serupa mengungkapkan kredit. informasi kuantitatif dan kualitatif. Informasi kuantitatif seperti: 1. jumlah bruto aset dan liabilitas keuangan yang diakui. 2. jumlah yang disalinghapuskan sesuai kriteria PSAK 50 paragraf 45. 3. jumlah neto yang disajikan dalam laporan posisi keuangan. 4. jumlah yang tunduk pada perjanjian induk untuk menyelesaikan secara neto atau perjanjian serupa. 149 Perubahan PSAK 60 Revisi 2014 Pengalihan aset keuangan Memberikan persyaratan pengungkapan yang berbeda untuk entitas yang mengalihkan aset keuangan yang tidak dihentikan pengakuannya secara keseluruhan dan pengungkapan aset keuangan yang dihentikan secara keseluruhan. Memberikan persyaratan pengungkapan yang sama untuk entitas yang mengalihkan aset keuangan keuangan yang tidak dihentikan pengakuannya secara keseluruhan dan aset keuangan yang dihentikan secara keseluruhan. 150 Ruang Lingkup Untuk semua entitas dengan seluruh jenis instrumen keuangan, kecuali: – Penyertaan dalam entitas anak, entitas asosiasi dan ventura bersama, kecuali PSAK 4, 12, dan 15 menginjinkan menerapkan sesuai PSAK 55 (r2006) – Hak dan kewajiban imbalan kerja (PSAK 24) – Kontrak asuransi (PSAK 28) Instrumen, kontrak dan kewajiban keuangan dari transaksi berbasis saham (ED PSAK 53) – Instrumen ekuitas – puttable Instrument (ED PSAK 50 (r 2010)) 151 Signifikansi Instrumen Keuangan • Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan. • Pengungkapan dalam posisi keuangan, kinerja dan pengungkapan lain Pengungkapan dalam Laporan Posisi Keuangan Kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalu laba rugi Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalu penghasilan komprehensif lain Reklasifikasi Saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan Agunan Akun penyisihan kerugian kredir Insrumen majemuk dengan beberapa derivatif melekat Gagal bayar dari pelanggan Pengungkapan dalam Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif lain Pos penghasilan, Beban dan Penghasilan Komprehensif lain • Keuntungan dan kerugian neto atas semua klasifikasi instrumen keuangan • Total peghasilan bunga dan total bunga yang dihitung dengan suku bunga efektif • Penghasilan dan beban imbalan yang timbul dari FVPL dan aktivitas wali amanah • Penghasilan bunga dari ast keuangan yang mengalami penurunan nilai yang diakru • Jumlah kerugian penurunan nilai untuk setiap kelas aset keuangan Pengungkapan Lain Kebijakan akuntansi • Kebijakan akuntansi signifikan, dasar pengukuran yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan dan kebijakan akuntansi lain yang relevan untuk memahami laporan keuangan Akuntansi Lindung Nilai • Deskripsi setiap jenis lindung nilai • Deskripsi instrumen keuangan yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dan nilai wajarnya • Jenis risiko yang dilindung nilai Nilai wajar • Untuk setiap kelas aset keangan dan liabilitas keuangan entitas mengungkapkan nilai wajar dari kelas aset dan liabilias keuangan tersebut dengan cara yang memungkinkan untuk membandingkan dengan jumlah tercatatnya. Definisi Nilai Wajar - baru • nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. • “...the price that would be received to sell an asset or transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.” IFRS 13 para 9 156 Pengungkapan Nilai Wajar • Pengukuran nilai wajar yang diakui dalam laporan posisi keuangan mengungkapkan: • Tingkatan Hirarki Nilai Wajar: Tingkatan Tingkat 1 harga kuotasian (belum disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset Tingkatyang 1 identik; atau liabilitas Tingkat 2 input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung 2 (yaituTingkat sebagai harga) atau secara tidak langsung (yaitu diperoleh dari harga); dan Tingkat 3 inputTingkat untuk aset3atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi). Hirarki Fair Value – PSAK 68 Yes Apakah ada harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik * Maksimumkan input yang dapat diobservasi, termasuk informasi pasar dan informasi publik lainnya ‡ Input yang tidak dapat diobservasi diantaranya data entitas (anggaran, proyeksi), harus disesuaikan jika pelaku pasar menggunakan asumsi berbeda No Apakah ada input selain harga kuotasioan yang dapat diobservasi* Gunakan nilai wajar pengukuran dengan Level 1 Harus digunakan tanpa penyesuaian 158 No Yes Gunakan input selain Harga kuotasian yang dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung, pengukuan ‡ Level 2 158 Gunakan input yang bukan berdasarkan harga pasar yang dapat diobservasi. Level 3 JENIS DAN TINGKAT RISIKO YANG TIMBUL DARI INSTRUMEN KEUANGAN • Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi jenis dan cakupan jenis risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos pada akhir periode pelaporan. • Pengungkapan memfokuskan pada risiko yagn timbul dan bagaimana risiko tersebut dikelola • Risiko umumnya mencakup, tetapi tidak terbatas: risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar • Penyediaan pengungkapan kualitatif dalam konteks pengungkapan kuantitatif memungkinkan pengguna menghubungkan pengungkapan terkait sehingga memahami gambaran keseluruhan sifat dan cakupan risiko 159 Pengungkapan Kualitatif dan Kuantitatif Eksposur dan timbulnya risiko Tujuan, kebijakan dan proses pengelolaan risiko serta metode untuk mengukur Kualitatif Perubahan atas kedua hal di atas Ikhtisar data kuantitatif terhadap risiko pada akhir periode pelaporan Kuantitatif Pengungkapan yang dipersyaratkan par 36-42 Konsentrasi risiko jika tidak terlihat pada dua pengungkapan di atas 160 Risiko Kredit Entitas mengungkapkan berdasarkan kelompok instrumen keuangan: • jumlah yang paling mewakili nilai maksimal eksposur risiko kredit pada akhir periode pelaporan tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau peningkatan kualitas kredit (credit enhancement) lain • Deskripsi agunan yang dimiliki sebagai jaminan • Informasi mengenai kualitas kredit yang belum jatuh tempo Aset keuangan yang melewati jatuh tempo atau mengalami penurunan nilai • Analisis umur aset keuangan yang lewat jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan • Analisis aset keuangan yang ditentukan secara individual mengalami penurunan nilai Agunan dan peningkatan kualitas kredit lain yang diperoleh • Jenis, jumlah tercatat aset; kebijakan untuk melepas jika tidak siap dikonversi menjadi kas 161 Risiko Likuiditas Analisis jatuh tempo untuk liabilitas keuangan nonderivatif (termasuk kontrak jaminan keuangan yang diterbitkan) yang menunjukkan sisa jatuh tempo kontraktual; Analisis jatuh tempo untuk liabilitas keuangan derivatif, mencakup sisa jatuh tempo kontraktual liabilitas keuangan derivatif tersebut di mana jatuh tempo kontraktual sangat penting untuk pemahaman terhadap periode arus kas. Uraian mengenai bagaimana entitas mengelola risiko likuiditas yang melekat. 162 Risiko Pasar Analisis Sensitivitas • Analisis sensitifitas untuk setiap jenis risiko pasar • Metode dan asumsi yang digunakan dalam menyusun analisis sensitiftas • Perubahan metode dan asumsi yang digunakan pada periode sebelumnya dan alasan perubahannya • Jika menyusun analisis sensitivitas yang mencerminkan saling ketergantungan antar variabel risiko, maka entitas menggunakan analisis tersebut sebagai pengganti analisis dengan mengungkapkan metode, paramater, asumsi utama, keterbatasan. Pengungkapan Risiko Pasar lain • Mengungkapkan fakta dan alasan mengapa analisis sensitifas tidak dapat merepresentasikan 163 Pengalihan Aset Keuangan • Entitas menyajikan pengungkapan yang disyaratkan untuk seluruh aset keuangan alihan yagn tidak dihentikan pengakuannya dan untuk setiap keterlibatan berkelanjutan dalam aset alihan yang ada pada tanggal neraca • Pengalihan terjadi jika entitas – Mengalihkan hak kontraktual untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut; atau – Tetap memiliki hak kontraktual tetapi mengambil alih kewaiban kontraktual untuk membayar arus kas kepada satu atau lebih penerima • Entitas mengungapkan informasi yang memungkinkan pengguna: – untuk memahami hubungan antara aet keuangan alihan yan tidak dihentikan pengakuannya. – Untuk mengevaluasi sifat, dari risiko yang terkait dengan keterlibatan berkelanjutan entitas dengan aset keuangan yang dihentikan pengakuannya 164 Pengalihan Aset Keuangan Aset keuangan alihan yang tidak dihentikan pengakuannya secara keseluruhan • • • • Sifat aset alihan Risiko dan manfaat kepemilikan Deskripsi sifat hubungan antara aset alihan dan liabilitas terkait Nilai tercatat aset alihan dan liabilitas terkait Aset keuangan alihan yang dihentikan pengakuannya secara keseluruhan • Nilai tercatat aset dan liabilitas yang diakui • Nilai wajat aset dan liabilitas yang merepresentasikan keterlibatan berkelanjutan • Jumlah yang paling merepresentasikan eksposure maksimum entitas terhadap kerugian dari keterlibatan berkelanjutan • Arus kas keluar tidak terdiskonto • Analisis jatuh tempo atas arus kas tidak terdiskonto • Informasi kualitatif yang menjelaskan dan mendukung pengungkapan kuantitatif 165 Tanggal Efektif dan Transisi • Kecuali paragrap 03, 28-30, 31, 32 dan lampiran A, berlaku Prospektif • Efektif 1 Januari 2015 166 Ilustrasi – Pengungkapan Jenis Sumber : LK Pertamina 2012 167 Ilustrasi – Analisis Sensitivitas Sumber : LK Pertamina 2013 168 Ilustrasi – Risiko suku bunga Sumber : LK Pertamina 2013 169 Ilustrasi – Risiko suku bunga Sumber : LK Pertamina 2013 170 Ilustrasi – Risiko kredit pihak ketiga Sumber : LK Pertamina 2013 171 Ilustrasi – Risiko kredit Sumber : LK Pertamina 2013 172 Ilustrasi – Risiko kredit Sumber : LK Pertamina 2013 173 Ilustrasi – Risiko kredit Sumber : LK Pertamina 2013 174 Ilustrasi – Manajemen Modal Sumber : LK Pertamina 2013 175 Ilustrasi – Pengungkapan Nilai wajar • Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar. • Perbedaan pada setiap tingkatan metode penilaian dijelaskan sebagai berikut: – Harga dikutip (tidak disesuaikan) dari pasar yang aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1); – Input selain harga yang dikutip dari pasar yang disertakan pada Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (yaitu sebagai sebuah harga) atau secara tidak langsung (yaitu sebagai turunan dari harga) (Tingkat 2); – Input untuk aset atau liabilitas yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi (informasi yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3). Sumber : LK Pertamina 2012 176 Main References • Intermediate Accounting Kieso, Weygandt, Walfield, 13th edition, John Wiley • Standar Akuntansi Keuangan Dewan Standar Akuntansi Keuangan, IAI • International Financial Reporting Standards – Certificate Learning Material The Institute of Chartered Accountants, England and Wales 177 TERIMA KASIH Profesi untuk Mengabdi pada Negeri Dwi Martani 081318227080 [email protected] atau [email protected] http://staff.blog.ui.ac.id/martani/