1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kesegaran jasmani merupakan modal dasar bagi seseorang untuk
melakukan aktivitas fisik secara berulang-ulang dalam waktu yang relatif
lama tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Dengan kesegaran jasmani
yang baik, diharapkan seseorang akan mampu bekerja dengan produktif dan
efisien, tidak berpenyakit, belajar lebih bergairah dan bersemangat, serta
dapat berprestasi secara optimal dan tangguh dalam menghadapi segala
tantangan.
Bagi anak usia sekolah dasar, kesegaran jasmani sangat penting untuk
menunjang perkembangan ketrampilan motorik, afektif, maupun kognitif.
Oleh
karena
itu
pembelajaran
pendidikan
jasmani
sangat
penting
diselenggarakan di sekolah. Apalagi salah satu tujuan pendidikan jasmani dan
kesehatan adalah untuk menunjang keberhasilan dalam belajar, karena dengan
kesegaran jasmani yang baik dapat mengikuti pelajaran dengan baik pula serta
membantu daya tahan tubuh terhadap penyakit.
Meskipun demikian di SD Negeri Bojong 1-2 Mungkid, Magelang
belum dilakukan tes kesegaran jasmani secara terprogram. Oleh karena
itu,secara otomatis tingkat kesegaran jasmani siswa belum diketahui. Hal ini
belum sejalan dengan tujuan pendidikan jasmani, sehingga perlu diadakan tes
kesegaran jasmani untuk mengetahui status kesegaran jasmani siswa.
Pendidikan jasmani merupakan salah satu pemenuhan gerak bagi
anak, namun pelaksanaannya yang hanya sekali dalam seminggu, tentu belum
1
mencukupi kebutuhan gerak anak. Oleh karena itu perlu diadakan aktivitasaktivitas untuk menambah kebutuhan gerak bagi anak.
Pendidikan jasmani di SD Negeri Bojong 1-2 Mungkid, Magelang
berlangsung sekali dalam seminggu. Setiap pertemuan berlangsung selama 90
menit. Selain pembelajaran pendidikan jasmani, aktivitas fisik siswa SD
Negeri Bojong 1-2 Mungkid, Magelang juga disalurkan melalui kegiatan
ekstrakurikuler, seperti sepakbola, bolavoli dan kegiatan olahraga lainnya.
Namun pada tahun 2010 sampai tahun 2012 pelaksanaan ekstrakurikuler
olahraga mengalami kendala, sehingga tidak dapat diselenggarakan.
Selama ini siswa di SD Negeri Bojong 1-2 Mungkid, Magelang kurang
optimal dalam mengikuti pembelajaran pendidikikan jasmani. Hal ini terlihat
dari masih seringnya beberapa siswa yang sakit, sehingga tidak dapat
mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani. Padahal, kesegaran jasmani
mempunyai peranan yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan
siswa.
Siswa putra maupun putri di SD Negeri Bojong 1-2 Mungkid,
Magelang perlu diukur tingkat kesegaran jasmaninya untuk mengetahui dan
mngevaluasi kondisi kesegaran secara berkala. Evaluasi penting dilakukan
untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang berkaitan dengan
program-program untuk meningkatakan aktivitas fisik anak.
Lingkungan sosial di SD Negeri Bojong 1-2 Mungkid, Magelang
sedikit banyak memberikan pengaruh terhadap kesegaran jasmani siswa. Salah
satu contohnya adalah perbedaan kebiasaan beraktivitas pada siswa putra dan
2
Putri. Siswa putra lebih aktif dalam beraktivitas fisik dan menyukai tantangan.
Adapun siswa putri lebih bersifat feminim dan cenderung tidak menyukai
aktivitas fisik yang terlalu berat.
Siswa putra di SD Negeri Bojong 1-2 Mungkid, Magelang sering
menambah aktivitas fisik di luar pembelajaran pendidikan jasmani, seperti
bermain sepakbola di rumah, bermain kejar-kejaran saat waktu istirahat di
sekolah, dan aktivitas fisik lainnya. Adapun siswa putri lebih cenderung
mengisi kegiatan luang di rumah dengan aktivitas bermain yang ringan,
seperti bersepeda, membantu orangtua memasak, dan lain-lain.
Meskipun kecenderungan aktivitas fisik siswa putra dan putri berbeda,
namun secara fisiologis pada usia SD siswa putri lebih cepat dalam
perkembangan fisiknya. Misalnya lebih cepat tinggi karena faktor genetas dan
lebih cepat matang dalam sisi emosional. Oleh karena itu penelitian ini
diarahkan untuk mengetahui tingkat kesegaran jasmani siswa putra dan putri
serta ada atau tidaknya perbedaan di antara keduanya.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi permasalahan
seiagai berikut:
1. Belum diketahuinya tingkat kesegaran jasmani siswa SD Negeri Bojong 12 Mungkid, Magelang.
2. Belum diketahuinya pengaruh kesegaran jasmani siswa terhadap prestasi
belajar siswa.
3
3. Masih sering diumpai anak yang tidak dapat mengikuti pelajaran
pendidikan jasmani karena sakit.
4. Apakah ada perbedaan kesegaran asmani antara siswa putra dan putri.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah ini terutama disebabkan oleh keterbatasan dana,
waktu, dan kemampuan peneliti. Oleh karena itu, penelitian ini dibatasi pada
perbedaan tingkat kesegaran jasmani siswa putra dan putri kelas IV, V SD
Negeri Bojong 1-2 Mungkid, Magelang.
D. Perumusan Masalah
Perumusan yang akan dicari jawabannya pada penelitian ini adalah:
“Adakah perbedaan tingkat kesegaran jasmani siswa putra dan putri kelas IV,
V SD Negeri Bojong 1-2 Mungkid, Magelang?”
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan
tingkat kesegaran jasmani siswa putra dan putri kelas IV, V SD Negeri Bojong
1-2 Mungkid, Magelang.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat,
antara lain kepada:
1. Secara Teoritis
a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi dunia ilmu pengetahuan,
khususnya bagi dunia pendidikan untuk dapat meningjcatkan proses
pembelajaran.
4
b. Dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengelola
pendidikan dan pengajaran agar lebih mengerti dan memahami faktorfaktor yang mempengaruhi tingkat kesegaran jasmani.
1. Secara Praktis
a. Bagi Peneliti
1) Kegiatan penelitian akan melahirkan pengalaman yang bermanfaat
untuk melengkapi pengetahuan yang telah diperoleh dibangku
kuliah.
2) Dengan kegiatan penelitian ini, peneliti mendapat jawaban yang
konkrit tentang suatu masalah yang berkaitan dengan judul
penelitian
b. Bagi Siswa
1) Siswa dapat mengetahui tingkat kesegaran jasmaninya masingmasing.
2) Siswa akan terdorong untuk melakukan aktivitas yang dapat
membawa ketingkat pencapaian kesegaran jasmani yang lebih
baik.
c. Bagi Pihak Sekolah
1) Sebagai
upaya
untuk
meningkatkan
dan
mengembangkan
pembelajaran pendidikan jasmani.
2) Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan program-program
tambahan kegiatan ekstrakurikuler olahraga.
5
Download