Kondisi Perekonomian Terkini

advertisement
Indonesia Eximbank
Sebagai Perpanjangan Tangan Pemerintah
Indonesia
Sonny Loho
Direktur Jenderal Kekayaan Negara
Seminar
“Investasi Membangun Negeri Melalui Pembiayaan Ekspor Nasional”
7 Februari 2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
1
Latar Belakang Terbentuknya LPEI
Daftar Isi :
Fungsi dan Tujuan LPEI
Keistimewaan LPEI
Peran Strategis LPEI
Dukungan Pemerintah Pada LPEI
Kinerja LPEI s.d Tahun 2016
Target LPEI Tahun 2017
Kesimpulan & Ekspektasi
2
Latar Belakang Terbentuknya LPEI
Tantangan perekonomian global yang mengedepankan nilai daya saing, kualitas
produk, dan efisiensi.
Perlunya kontribusi perdagangan luar negeri di dalam perekonomian nasional.
Perlunya kebijakan perdagangan luar negeri yang berorientasi pada pengembangan
ekspor nasional.
(berupa integrasi antara kebijakan investasi untuk mendorong ekspor, kebijakan fiskal
terkait fasilitas pembiayaan ekspor nasional, dan kebijakan peningkatan daya saing
perekonomian nasional, serta kebijakan pengembangan sektor riil)
Sebagai dasar pengembangan ekspor nasional melalui pembiayaan ekspor nasional
yang diberikan dalam bentuk pembiayaan, penjaminan dan asuransi, perlu dibentuk
LPEI.
3
Sumber : Undang-Undang Nomor 2/2009 tentang LPEI
Fungsi dan Tujuan LPEI
Peran Indonesia Eximbank sebagai Fiscal Tools
LPEI sebagai lembaga khusus,
berfungsi mendukung program ekspor nasional
melalui Pembiayaan Ekspor Nasional
Pembiayaan
Asuransi
Penjaminan
Tujuan Pembentukan
Menunjang kebijakan Pemerintah dalam rangka
mendorong program ekspor nasional
Sumber : Undang-Undang Nomor 2/2009 tentang LPEI
4
Keistimewaan LPEI
Lembaga Khusus (Sui Generis) : Secara kelembagaan
tidak tunduk pada peraturan perundang-undangan
tentang perbankan, Badan Usaha Milik Negara, lembaga
pembiayaan atau perusahaan pembiayaan, dan usaha
perasuransian
Beroperasi secara independen, berdasarkan undangundang tersendiri (Lex specialist) dan memiliki sifat
sovereign status.
Organisasi Fleksibel dan dapat bergerak cepat
dengan sistem susunan dewan satu tingkat
(One Board Stystem)
Dalam hal modal LPEI menjadi berkurang dari Rp4
triliun, Pemerintah menutup kekurangan tersebut
dari dana APBN berdasarkan mekanisme yang
berlaku.
5
Sumber : Undang-Undang Nomor 2/2009 tentang LPEI
Peran Strategis LPEI
1
2
3
4
6
Mendorong
terciptanya
iklim
usaha
yang
kondusif
bagi
peningkatan ekspor nasional
Mempercepat peningkatan ekspor
nasional
Dapat memberikan kontribusi yang
optimal terhadap pembangunan
ekonomi nasional dengan turut
menunjang kebijakan pemerintah
dalam rangka mendorong program
ekspor nasional
Membantu peningkatan
kemampuan produksi nasional
yang berdaya saing tinggi dan
memiliki keunggulan untuk ekspor
Mendorong pengembangan usaha
mikro, kecil, menengah dan
koperasi untuk mengembangkan
produk yang berorientasi ekspor
Sumber : Undang-Undang Nomor 2/2009 tentang LPEI
Dukungan Pemerintah pada LPEI
Modal LPEI
1
2
Penyempurnaan Regulasi
2016
2015
Rp9,729 T
Tambahan Modal Negara
2014
Sebagai pemilik dan pembina, kemenkeu terus
mengupayakan agar LPEI dapat tumbuh
berkembang
secara
sehat
dan
berkesinambungan. Upaya ini diwujudkan
melalui adanya PMN dan kapitalisasi yang
dilakukan hampir setiap tahun, tidak lain
ditujukan untuk memperkuat permodalan LPEI.
7
Rp14,692 T
Sumber : Laporan Keuangan LPEI
2013
Rp7,376 T
Rp6,322 T
Rp25,259 T
2012
Rp6,322 T
Rp18,739 T
2011
2010
Rp6,322 T
Rp6,322 T
Rp13,805 T
Kontribusi LPEI bagi Pembangunan Indonesia
• Mendukung pertumbuhan ekspor yang lebih cepat
• Perbaikan defisit neraca transaksi berjalan
• Peningkatan penyerapan tenaga kerja dan peningkatan
kemampuan tenaga kerja terdidik
• Meningkatkan Gross Domestic Product
• Menambah Penerimaan Negara : Pajak, Bagian Laba
Pemerintah, PNBP lainnya
8
Kinerja LPEI s.d Tahun 2016
9
Perkembangan Pembiayaan, Penjaminan dan Asuransi
PEMBIAYAAN (Rp Miliar)
ROG 44,52%
ROG 60,34%
88,483
74,829
Selama kurun waktu 3 tahun
terakhir, kinerja pembiayaan,
penjaminan dan asuransi LPEI
menunjukkan peningkatan yang
signifikan
55,203
2014
2015
(audited)
31-Dec-16
(unaudited)
(audited)
ASURANSI (Rp Miliar)
PENJAMINAN (Rp Miliar)
ROG 30,06%
ROG 72,13%
9,434
8,126
ROG 72,06%
6,247
ROG
168,29%
3,629
702
2014
(audited)
10
2015
(audited)
31-Dec-16
(unaudited)
2014
(audited)
Sumber : LPEI
1,207
2015
(audited)
31-Dec-16
(unaudited)
Perkembangan Pembiayaan, Penjaminan dan Asuransi..(2)
Perannya sebagai fiscal tools dari waktu ke waktu mulai terlihat tidak hanya
dari nilai yang disalurkan tetapi juga dari sektor ekonomi dan negara-negara
non-traditional yang dicover.
A. Pembiayaan UKM dan Korporasi (Rp Miliar)
11
B. Pembiayaan Syariah dan Konvensional (Rp Miliar)
Sumber : LPEI
Sebaran Pembiayaan Berdasarkan Sektor
Ekonomi s.d Tahun 2016
Sektor Perindustrian
Rp42.003,30 Miliar
Sektor
Pertambangan
Rp14.659,51 Miliar
Sektor Pertanian
Rp.12.166,68
Sektor Pengangkutan
Rp6.115,61 Miliar
47,47%
16,57%
13,75%
6,91%
12
Sektor Konstruksi
Rp5.189,37 Miliar
Sektor Jasa Dunia
Usaha
Rp4.670,46 Miliar
Sektor Lainnya
Rp3.678,28 Miliar
5,86%
5,28%
4,16%
12
Penyaluran Pembiayaan Ekspor Ke Pasar Non Tradisional
s.d Tahun 2016
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
13
Negara Tujuan Ekspor Pangsa Ekspor
Japan
12.07%
USA
10.88%
China
10.08%
Singapore
8.47%
India
7.85%
Korea
5.13%
Malaysia
5.11%
Thailand
3.69%
Taiwan
3.38%
Philippines
2.63%
Australia
2.47%
Netherland
2.31%
Vietnam
1.84%
Germany
1.79%
Saudi Arabia
1.38%
Hongkong
1.38%
Pakistan
1.33%
United Arab Emirates
1.29%
Italy
1.26%
United Kingdom
1.02%
Spain
0.99%
Bangladesh
0.90%
Egypt
0.80%
Produk ekspor dari debitur yang ekspornya ke negara non
tradisional antara lain berupa:
 Tekstil dan produk tekstil ke Mesir, Turki, Bangladesh,
India. dan afrika.
 Cokelat dan produk turunannya ke Spanyol, Inggris, dan
Jerman.
 Coconut oil ke Perancis, Hungaria, New Zealand.
 Batu marmer ke Turki, Italia, Eropa.
 Batubara ke Vietnam, Pakistan, Kamboja.
 Produk turunan kelapa sawit ke Saudi Arabia, Bangladesh,
dan Afrika.
Pasar non tradisional
memilki
porsi ekspor relatif kecil
≤ 2% dari total ekspor
nasional
KOMODITI EKSPOR POTENSIAL DAN JASA
Komoditi ekspor potensial antara lain: (1) Ikan dan produk
perikanan, (2) Makanan olahan, (3) Minyak atsiri, (4) Rempahrempah, (5) Kulit dan produk kulit, (6) Peralatan medis, (7)
Tanaman obat, (8) Kerajinan, (9) Perhiasan, dan (10) Peralatan
kantor.
Produk jasa antara lain: (1) Teknologi Informasi, (2) Pekerja, dan
(3) Desain/Konstruksi.
14
Pelaksanaan Penugasan Khusus / National Interest Account (NIA)
Tahun 2016..(1)
Ekspor Gerbong Kereta Api ke Bangladesh
Sinergi BUMN
Nilai Ekspor USD 72,4 Juta
Penghasil baja, Pengecoran, dan Komponen kereta
Multiplier efek bagi perekonomian nasional
1
Sektor IKM
 Pemasok aksesories interior, jendela, kursi, tirai, dan juga yang terlibat dalam sub
kontraktor untuk sub assembly, blasting, welding minor assembly dan cleaning.
 Usaha kecil menengah lain yang tidak terkait seperti : pengerah tenaga kerja untuk
outsourcing, catering, jasa security , jasa pengiriman, jasa forwarding, asuransi beserta
dengan rantai supply-nya.
 IKM lainnya
Devisa Negara
USD 72,4 Juta
Penyerapan Tenaga Kerja
Penyerapan kurang lebih 16.000 tenaga kerja – 30 Supplier
Penggerak Sektor Riil
60%-70% dai nilai proyek akan dibelanjakan di dalam negeri
International Recognition
Kesuksesan produk industri kereta api di pasar ekspor juga merupakan “flag carrier’
bagi masyarakat internasional
15
15
Pelaksanaan Penugasan Khusus / National Interest Account (NIA) Tahun 2016..(2)
Ketahan Usaha Industri Dalam Negeri
Modal Kerja
Nilai Ekspor USD 12,6 Juta
Furniture
Penghasil furniture
kualitas ekspor
Multiplier efek bagi perekonomian nasional
2
Dukungan ini diberikan kepada sektor industri berbasis ekspor yang berpotensi mengalami
penurunan produksi/supply akibat kenaikan harga bahan baku dan kenaikan suku bunga
pinjaman.
IKM
Pemasok bahan baku kayu berasal dari lokal
Suku Bunga Kompetitif dan
Minimalisir Potensi PHK
Melalui Penugasan Khusus ini diharapkan pengusaha/eksportir mendapatkan modal
kerja dengan tingkat suku bunga yang kompetitif sehingga dapat menekan biaya
produksi tanpa harus melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Penyerapan Tenaga Kerja
Penyerapan kurang lebih 1.276 tenaga kerja – 96 Supplier
Penggerak sektor riil
 95% supplier Debitur berasal dari dalam negeri, sehingga ikut menggerakkan
sektor usaha dalam negeri
 Menjunjung ketahaan usaha kerakyatan
16
16
Pelaksanaan Penugasan Khusus / National Interest Account (NIA) Tahun
2016..(3)
Ketahan Usaha Industri Dalam Negeri
Modal Kerja
Nilai Ekspor USD 8,9 Juta
Tekstil
Penghasil
sarung,dan tekstil
kualitas ekspor
Multiplier efek bagi perekonomian nasional
3
Dukungan ini diberikan kepada sektor industri berbasis ekspor yang berpotensi mengalami
penurunan produksi/supply akibat kenaikan harga bahan baku dan kenaikan suku bunga
pinjaman.
IKM
 Pemasok bahan baku benang, bahan kimia, dan juga packing yang terlibat dalam
proses siklus industri nasabah.
 Usaha kecil menengah lain yang tidak terkait seperti : jasa pengiriman, promosi
iklan dan sub produksi kepada masyarakat sekitar
Suku Bunga Kompetitif dan
Minimalisir Potensi PHK
Melalui Penugasan Khusus ini diharapkan pengusaha/eksportir mendapatkan modal
kerja dengan tingkat suku bunga yang kompetitif sehingga dapat menekan biaya
produksi tanpa harus melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Penyerapan Tenaga Kerja
Penyerapan kurang lebih 1.800 tenaga kerja
Penggerak sektor riil
 Sekitar 84% produknya diekspor dengan negara tujuan terbesar ke Malaysia dan
Negara Timteng.
 Menjunjung ketahaan usaha kerakyatan
17
17
Target LPEI Tahun 2017
18
Target
Pembiayaan Asuransi
Penjaminan
PERTUMBUHAN
Outstanding
19
Target Sumber Dana
•
•
Untuk dapat berperan secara signifikan, LPEI perlu didukung oleh sumber
dana lainnya.
Peran investor sangat penting dalam mendukung pertumbuhan LPEI yang
akan berdampak pada peningkatan kinerja ekspor nasional.
20
Kesimpulan & Ekspektasi
1. Sebagai lembaga yang strategis dan dibentuk dengan Undang-Undang, LPEI memiliki
peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Optimalisasi peran
LPEI sangat diperlukan guna mendukung program ekspor nasional.
2. Selama kurun waktu 3 tahun terakhir, kinerja pembiayaan, penjaminan dan asuransi
LPEI menunjukkan peningkatan yang signifikan.
3. Tantangan LPEI Ke depan adalah agar LPEI mampu memberikan fasilitas pembiayaan
ekspor dan jasa konsultasi yang dapat meningkatkan nilai ekspor barang dan jasa
Indonesia, menumbuhkan kepercayaan dunia internasional dan meningkatkan daya saing
pelaku bisnis di Indonesia. Selain itu, LPEI juga diharapkan mampu melaksanakan
Penugasan Khusus dari Pemerintah yang dapat mendukung program ekspor nasional.
4. Dukungan Pemerintah sangat diperlukan oleh LPEI, baik dalam bentuk dukungan
regulasi maupun pendanaan.
5. Selain itu, dalam rangka optimalisasi peran LPEI, diperlukan juga dukungan berupa
sumber dana lain selain dari Pemerintah (Obligasi/Pinjaman) yang mampu
mempercepat pertumbuhan kinerja LPEI agar dapat mempercepat laju pertumbuhan
ekspor Indonesia.
21
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
22
Testimonial
23
Testimonial (Debitur Wilayah Indonesia Timur)
PT. SAMUDERA SAKTI SEPAKAT
Berdiri tahun 2000 di Jakarta dan
Ambon
o
Jenis produk yang diperdagangkan:
Ikan Baby Tuna / Cakalang, Ikan
Layang, Ikan Deho, dan Cumi
o
Pada tahun 2011 LPEI memberikan
fasilitas Kredit Modal Kerja sebesar
IDR 1 Miliar.
o
Pada tahun 2016, fasilitas yang
diberikan mencapai Rp 62,3 Miliar.
Dengan rincian :
 Kredit Modal Kerja sebesar Rp39
Miliar
 Kredit Investasi sebesar Rp23,3
Miliar
Keunikan Relationship :
- Pada awal LPEI menjalin relationship,
industri perikanan tangkap merupakan
industri yang tidak menarik dan beresiko
tinggi bagi perbankan.
- Pada saat menjadi debitur LPEI, wilayah
Ambon masih sering terjadi konflik
sehingga banyak perbankan menghindari
masuk ke daerah tersebut.
- Kapal-kapal penangkapan ikan yang
dimiliki perusahaan merupakan kapal
yang terbuat dari kayu.
Multiplier efek bagi perekonomian daerah
o
Lapangan Pekerjaan
Salah satu perusahaan awal yang berinvestasi dan mendirikan pabrik di
Indonesia Timur sehingga menciptakan lapangan pekerjaan sebesar : +/- 500
pekerja.
Pelatihan dan Pengembangan
PT. Samudera Sakti Sepakat melakukan edukasi ke supplier yang merupakan
nelayan lokal dan staff ABK dan lapangan untuk memiliki money
management yang baik dan tidak bergantung pada hutang
24
Testimonial (Debitur Wilayah Jawa)
PT. NAGABHUANA ANEKA
PIRANTI
o
Lapangan Pekerjaan
Berdiri tahun 1998 di Solo-Jawa
o
Jenis produk : Furniture Jati, Barecore
(Sengon), dan Plywood (Sengon).
o
Nagabhuana memiliki 1 pabrik Furniture
dan 3 pabrik Barecore yang berlokasi di
Sukoharjo dan Wonogiri
o
Pada tahun 2012 LPEI memberikan
fasilitas Kredit Modal Kerja sebesar
USD 842 Ribu dan Kredit Investasi
sebesar Rp 13 Miliar.
o
Pada tahun 2016, fasilitas yang
diberikan mencapai eqv.Rp180 Miliar
Keunikan Relationship :
 Start up untuk usaha barecore
 Tidak ada bank yang mau
membiayai (unbankable) untuk
pendirian pabrik barecore
 Simbiosis dengan mitra / petani
sengon atau Hutan Tanaman
Rakyat di Kalteng
 Saat ini menjadi salah satu
perusahaan barecore terpadu
terbesar di Indonesia
Multiplier efek bagi perekonomian daerah
Tengah
Salah satu perusahaan awal yang berinvestasi dan mendirikan pabrik di
Wonogiri sehingga menciptakan lapangan pekerjaan sebesar : +/-3.000 pekerja.
Pengembangan Bisnis
Melakukan pengembangan bisnis di Luar Jawa yaitu di Pulang Pisau – Kalteng
dengan manfaat pembukaan lapangan kerja baru, peningkatan kesejahteraan
petani sengon/hutan tanaman rakyat, dan salah satu solusi dlm pencegahan
illegal logging dan kebakaran yg sering terjadi di lahan tidur.
25
Testimonial (Debitur Wilayah Sumatera)
PT. INDAH GLORYMAS
INDONESIA
Lapangan Pekerjaan
o Jenis Produk yang diperdagangkan
adalah : Tie Down, Bungee, dan
Harness
o Fasilitas pertama kali diberikan oleh
199 LPEI pada PT. Indah Glorymas
9 Indonesia pada tahun 2015: KMKE I
sebesar IDR 1 Milyar, KMKE II
sebesar USD 2 Juta, KMKE III
000 sebesar USD 600.000,- , dan KIE I
sebesar USD 368.069,- dengan
dengan total ekivalen keseluruhan
fasilitas adalah IDR
39.584.897.000,o Pada Tahun 2016, Fasilitas Debitur
200 di LPEI mengalami perpanjangan
9 dan penambahan dengan rincian
sbb: KMKE I sebesar IDR 1 Milyar,
KMKE II sebesar USD 2,2 Juta,
Keunikan
KMKE
Relationship
III sebesar
:
USD 600.000,- ,
• Pada Lex
awalspecialist
LPEI Imenjalin
dengan debitur,
dan
KIE
sebesar
USD 318.069,-,
danhubungan
Sovereign
industri
hardline
equipment
debitur
merupakan
dan fasilitas KIE II sebesar IDR satuStatus
satunya
yang ada di Indonesia.
3.719.730.000,dengan dengan
• Pada total
awal LPEI
menjalin
hubungan
dengan
debitur,
ekivalen keseluruhan
fasilitas
Debitur telah memiliki buyer buyer bertaraf
adalah IDR 46.813.661.500,-
Multiplier efek bagi perekonomian daerah
o Berdiri tahun 1997 di Medan
Merupakan satu-satunya perusahaan yang bergerak di bidang
hardline equipment di Indonesia yang telah menciptakan
lapangan pekerjaan sebesar ± 460 pekerja
Produk yang berkualitas
• Salah satu buyer debitur adalah perusaan retail terbesar di
Amerika yaitu Walmart
• Kualitas produk debitur telah diakui oleh standar internasional
dan diterima di negara-negara maju seperti Amerika, Australia,
Jepang dan China
• 100 persen ekspor produk debitur dilakukan ke Amerika,
Australia, Eropa, dan China
Kepemilikan
Pemerintah
internasional.
26
26
Testimonial (Debitur Wilayah Sumatera)
PT. RATIMDO UTAMA
200
9
Keunikan
Relationship :
• Pada awal LPEI menjalin relationship, industri
perkayuan merupakan industri yang tidak
menarik dan beresiko tinggi bagi perbankan,
bahwa dicap sebagai “sunset industry”.
Lex specialist dan Sovereign
• LPEI adalah satu-satunya institusi keuangan yang
Status usaha debitur sejak tahun 2011
mendukung
sampai dengan saat ini. Debitur hanya memiliki
single kreditur dalam menjalankan usahanya yaitu
LPEI.
27
Multiplier efek bagi perekonomian daerah
o Berdiri tahun 2008 di Medan
o Jenis Produk : Finger Joint, Moulding,
Laminating , dan Finger Joint+Laminating
dengan pasar utama adalah Jepang
o Pada tahun 2011 LPEI memberikan fasilitas
199 Kredit Modal Kerja sebesar IDR 3 Milyar
9o Pada Tahun 2016, fasilitas yang diberikan
mencapai IDR 83,5 milyar dengan rincian sbb
:
000  Kredit Modal Kerja sebesar IDR 35 Milyar
 Kredit Investasi sebear IDR 48,5 Milyar
Lapangan Pekerjaan
Salah satu perusahaan yang berbasis ecofriendly dengan
sumber bahan baku kayu hasil replanting perkebunan karet
dimana pada awalnya tenaga kerja perusahaan adalah sebesar ±
200 pekerja, saat ini menjadi sebesar ± 600 pekerja
•
Produk yang
berkualitas
Produk debitur yang 90 % di ekspor ke Jepang dengan
kualitas Grade A menggunakan kayu hasil replanting dari
perkebunan karet.
• Produk yang dihasilkan oleh debitur dapat langsung
diaplikasikan untuk menjadi furnitur maupun bahan bangunan
Kepemilikan
Pemerintah
27
Tugas dan Wewenang LPEI
Tugas LPEI :
• Memberi bantuan yang diperlukan dalam rangka ekspor
• Menyediakan pembiayaan bagi transaksi atau proyek yang dikategorikan tidak dapat dibiayai
perbankan tetapi prospek untuk peningkatan ekspor nasional.
• Membantu mengatasi hambatan yang dihadapi Bank / Lembaga Keuangan dalam penyediaan
pembiayaan bagi eksportir yang secara komersial cukup potensial dan/ penting dalam
perkembangan ekonomi Indonesia
Wewenang LPEI :
• Menetapkan skema Pembiayaan Ekspor Nasional
• Melakukan restrukturisasi Pembiayaan Ekspor nasional
• Melakukan reasuransi
• Melakukan Penyertaan Modal
Sumber : Undang-Undang Nomor 2/2009
tentang LPEI
28
Hal-hal yang perlu diperhatikan LPEI:
1
1
A
Prinsip tata
kelola
perusahaan
yang baik
B
Penerapan
manajemen
risiko
C
Prinsip
mengenal
nasabah
LPEI wajib menerapkan prinsip
kehati-hatian
1. Wajib menerapkan transparansi dan
memenuhi prinsip akuntabilitas publik
2.
Menyampaikan laporan keuangan
kepada pemerintah dan kepada publik
2
LPEI tidak melakukan
persaingan dengan bank
atau lembaga keuangan
lainnya serta dapat
melakukan pembiayaan
bersama dengan bank/LK
lainnya
1. Dalam
memberikan pembiayaan ekspor, LPEI selalu mengacu pada prinsip
analisis yang sehat dan sesuai dengan kebiasaan yang berlaku umum
2. Dalam perolehan dana dan penempatan dana, LPEI hanya dapat melakukan
dalam bentuk tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan
ketentuan UU LPEI dan peraturan pelaksanaanya.
LPEI mengetahui identitas yang jelas serta sumber dana dan transaksi nasabah
Sumber : Undang-Undang Nomor 2/2009 tentang LPEI
29
Tantangan LPEI Dalam Menjalankan Tugas
1
Mampu Memberikan Fasilitas pembiayaan ekspor dan jasa konsultasi
2
Mampu Melaksanakan
Penugasan Khusus dari
Pemerintah
Mendukung
program ekspor
nasional
Meningkatkan nilai ekspor barang dan jasa
Indonesia
Menumbuhkan kepercayaan dunia
internasional
Meningkatkan daya saing pelaku bisnis di
Indonesia
SUMBER DANA:
Penerbitan Surat berharga, Pinjaman Jangka Pendek, Jangka menengah, dan/atau
jangka panjang, hibah
30
Sumber : Undang-Undang Nomor 2/2009 tentang LPEI
Download