peningkatan keterampilan proses sains dasar dengan

advertisement
PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DASAR
DENGAN PENDEKATAN OPEN-INQUIRY
LAILY NUR AISIYAH
PAUD PPs Universitas Negeri Jakarta
Jl. Rawamangun Muka, Jakarta Timur. E-Mail: [email protected]
Abstract:The objective of this action research was to understand comprehensively the effort to
improve basic science process skills of kindergarten children in group B of TK Muslimat 02
Singosari Malang. The research usedmodel of Kemmis dan McTaggart. The data were collected
through participant using interview, observation, and test.The data analysis and interpretation
indicates that open-inquiry approach in science learning can be used to improve basic science
process skills of kindergarten children in group B of TK Muslimat 02 Singosari Malang. Open
inquiry approach that have been used in this research consist of four stages which are playing
stages, causal thinking (associative thinking) developing stages, chalenge stage, and investigation
stage. The findings lead to the recommendation for the teacher to use the open-inquiry approach
in science learning to improve basic science process skills.
Keywords: Basic Science Process Skills, Open-Inquiry Approach, Action Research
Abstrak:Tujuan dari penelitian tindakan ini yaitu untuk mengetahui secara komprehensif upaya
peningkatan keterampilan proses sains dasar anak kelompok B di TK Muslimat 02 Singosari
Malang. Penelitian menggunakan model Kemmis dan McTaggart. Data dikumpulkan melalui
partisipan dengan menggunakan wawancara, observasi, dan tes. Analisis data dan interpretasi
mengindikasikan bahwa pendekatan open-inquiry dapat meningkatkan keterampilan proses sains
dasar di kelompok B TK Muslimat 02 Singosari Malang. Pendekatan open inquiry yang telah
dilakukan di penelitian ini terdiri dari empat tahap yaitu tahap bermain, tahap pengembangan
berpikir asosiatif, tahap tantangan, dan tahap investigasi. Hasil temuan merekomendasikan kepada
guru untuk menggunakan pendekatan open-inquiry dalam pembelajaran sains untuk meningkatkan
keterampilan proses sains dasar.
Kata Kunci: Keterampilan Proses Sains Dasar, Pendekatan Open-Inquiry, Penelitian
Tindakan
Anak
secara
naluriah
memi-liki
laman melalui observasi dan parti-
kecenderungan untuk aktif bergerak,
sipasinya terhadap lingkungannya,
mencoba, dan melakukan eksplorasi
dan juga membawa anak untuk beru-
terhadap
di
paya memaknai kehidupan di sekitar-
sekitarnya.Naluri seperti itu mem-
nya. Hal itu akan memberikan kon-
bawa anak untuk mencari penga-
tribusi positif bagi perkembangan
sesuatu
yang
ada
155
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 8 Edisi 1, April 2014
kognitif, afektif, dan psikomotorik
dan menulis tugas-tugas lainnya di
anak mengingat pendidikan awal di
dalam
masa kanak-kanak diyakini memiliki
seringkali di dalam pembelajaran
peran yang amat vital bagi per-
sains
tumbuhandan perkembangan penge-
penonton
tahuan selanjutnya.TK Muslimat 02
hanya
Singosari Malang sebagai lembaga
karenaketerbatasan pendekatan yang
pendidikan anak usia dini berusaha
dilakukan guru dan keterbatasan
untuk
media pembelajaran sains. Hal ini
mewujudkan
kurikulum
dalam
amanah
pengembangan
buku
kerja
anak
seke-dar
dari
sangat
dan
menjadi
demonstrasi
dilakukan
tentu
anak,
oleh
yang
guru
mengkhawatirkan
anak usia dini di-antaranya melalui
mengingat
program
sains.
perwujudan na-luri anak yang secara
kesenjangan
aktif ingin mencoba, bereksplorasi,
pembela-jarannya,
dan mela-kukan eksploitasi, dan
yang semestinya pembela-jaran sains
dikhawatirkan pula tidak tercapainya
tersebut
kegiatan
tujuan kuri-kulum khususnya dalam
bermain, eksplorasi, dan eksploitasi
pembelajaran sains terutama dalam
benda-benda
anak
pena-naman
dapat
sains dasar yang nantinya sangat
pem-belajaran
Sayangnya
dalam
terjadi
proses
sarat
sehingga
dengan
di
anak
sekeliling
aktif
dan
akan
terhambatnya
keterampilan
memaknai lingkungannya, ternyata
penting
tergantikan
keterampilan anak di bidang sains.
dengan
proses
pem-
untuk
proses
Hasil
belajaran yang pasif dan monoton
pengembangan
penelitian
yang
yang hanya mempertontonkan anak
dilakukan oleh Damaryani (2013)
pada teori-teori dari majalah sekolah
menunjukkan
bahwa
dan lembar kegiatan siswa (LKS).
peningkatan
keterampilan
Anak didik kurang dikem-
sains
melalui
terdapat
pendekatan
proses
open
bangkan dalam melakukan kegiatan-
inquiry pada anak TK kelompok B.
kegiatan kearah pengembangan kete-
Penelitian lain yang dilakukan oleh
rampilan
Poerwanti,
proses
sains
dasar.
Dantes,
dan
Dantes
Kegiatan pembelajaran sains lebih
(2014) juga menyatakan pengenalan
banyak berupa kegiatan mewarnai
berbasis
156
eksperimen
dapat
Peningkatan Keterampilan Proses..
Laily Nur Aisiyah
meningkatkan
kreativitas
dan
ke-ingintahuan anak yang tinggi di-
keterampilan motorik anak TK.
Latar belakang tersebut memotivasi peneliti untuk melakukan
penelitian
tindakan
isti-mewa dalam persepsinya.Rasa
timbulkan dari hal-hal yang menarik
perhatiannya.
Karakteristik
untuk
cara
berpikir
meningkatkan keterampilan proses
anak bersifat transduktif dan sin-
sains da-sardengan pendekatan open
kretis. Cara berpikir transduktif yang
inquiry. Hal ini penting dilakukan
dimiliki anak berbeda dengan cara
untuk menjembatani pengembangan
berpikir deduktifinduktif yang di-
sikap-sikap
penting
miliki orang dewasa. Anak usia dini
dikembangkan dalam diri anak agar
juga kaya dengan fantasi, mereka
selaras dengan karakteristik anak
menyenangi hal-hal yang bersifat
yang tidak dapat lepas dari kegiatan
imajinatif. Anak dapat bercerita me-
bermain dan penuh rasa ingin tahu.
lebihi pengalaman aktualnya atau
sains
yang
kadang bertanya tentang hal-hal gaib
Keterampilan Proses Sains Dasar
karena imanjinasi anak berkembang
Anak Usia Dini
melebihi apa yang dilihatnya.Anak
Anak usia dini selalu me-
memiliki kemampuan yang lebih
miliki rasa ingin tahu (curiosity)
besar
yang tinggi, mereka selalu saja ingin
sesuatu dan dapat meng-gunakan
tahu bagaimana dunia di sekeliling
symbol untuk melambang-kan obyek
mereka bekerja dan merekapun beru-
dalam
saha melakukan eksplorasi dunia di
terpusat pada satu obyek si-tuasi dan
sekeliling mereka secara ekstensif
pemikiran mereka masih bersifat
(luas), sebagai contohmereka akan
irreversible (tidak dapat di-balik).
memanjat apapun di sekeliling me-
untuk
memikirkan
pikiran.Anak
Sains
memiliki
segala
bi-asanya
kontribusi
reka dengan berbagai posisi di setiap
dalam kehidupan anak.Sains se-
waktu.Anak mengira dunia ini pe-
mestinya menjadi pertimbangan per-
nuh dengan hal-hal yang menarik
tama sebagai teknik untuk menye-
dan
lidiki dunia yang dengannya anak
menakjubkan
karena
bagi
anakapapun yang dijumpai adalah
mampu
membangun
pemahaman
157
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 8 Edisi 1, April 2014
tentang lingkungan. Anakdiajak un-
talnya dalam menggali potensi yang
tuk mampu memecahkan masalah
paling dalam dan paling baik yang
dan mengambangkan informasi yang
ada pada dirinya.
Keterampilan proses adalah
dapat diterapkan dalam situasi yang
seperangkat kemampuan yang dapat
berbeda.
sains
ditransfer secara luas yang cocok un-
merupakan keterampilan intelektual
tuk banyak disiplin ilmu sains dan
yang dimiliki dan digunakan oleh
merefleksikan perilaku dan kebia-
para
saan para ilmuwan. Keterampilan
Keterampilan
ilmuwan
proses
dalam
meneliti
ke-
proses sains dasar terdiri atas delapan
terampilan proses sains maka seo-
keterampilan yaitumengamati,mem-
rang ilmuwan menemukan fakta-
bandingkan, mengelompokkan, me-
fakta dan hukum-hukum, sehingga
ngukur, menakar, mencoba, menyim-
pendidikan modern yakin bahwa
pulkan, dan memprediksi; sedangkan
keterampilan proses sains lebih pen-
keterampilan proses sains yang ter-
ting dari pengusaan produk sains
integrasi terdiri atas lima keteram-
berupa fakta dan prinsip sains.
pilan
fenomena
alam,
dengan
yaitumengontrol
variabel,
Keterampilan proses disebut
menginterpretasi data, membuat de-
juga keterampilan inquiry atau ke-
finisi operasional, memformulasikan
terampilan menyelidiki. Keterampil-
hipotes, dan melakukan eksperimen.
an proses akan membawa anak untuk
Menurut Charlesworth dan
mengolah informasi baru melalui
Lind (1990) keterampilan proses a-
pengalaman konkrit. Penting bagi
dalah hal-hal yang akan memberikan
seseorang untuk memiliki keteram-
kepada
pilan proses karena keterampilan ini
memproses informasi yang baru me-
memantulkan dan membangun cara
lalui pengalaman konkrit. Keteram-
subyek didik membentuk konsep
pilan-keterampilan yang paling tepat
secara wajar dan sekaligus memberi
untuk dikembangkan untuk anak pra-
kemungkinan untuk menemukannya
sekolah dan sekolah dasar adalah ke-
sendiri, sehingga memberikan kon-
terampilan dasar yang terdiri atas
tribusi terhadap perkembangan men-
keterampilan mengamati (observing),
158
siswa
kesempatan
untuk
Peningkatan Keterampilan Proses..
Laily Nur Aisiyah
membandingkan (comparing), meng-
proses ini merupakan suatu proses
ukur
yang berlangsung selama hidup.
(measuring),
mengklasifika-
sikan (classifying), dan mengkomu-
Keterampilan proses perlu di-
nikasikan (communicating). Setelah
kembangkan dalam pengajaran sains
anak menguasai keterampilan dasar
karena keterampilan proses dapat
selanjutnya dikembangkan kearah
membantu siswa belajar mengem-
penguasaan keterampilan intermediet
bangkan pikirannya; memberikan ke-
(menengah) yang terdiri atas kete-
sempatan kepada siswa untuk me-
rampilan mengorganisasikan infor-
lakukan penemuan; meningkatkan
masi,menarikkesimpulan,dan
daya ingat; memberikan kepuasan
membuat prediksi. Setelah kemam-
intrinsik bila anak telah berhasil
puan dasar dan intermediet dikuasai
melakukan sesuatu; membantu siswa
oleh seseorang maka selanjutnya dia
mempelajari konsep-konsep dasar
dapat menerapkan kedua kategori
sains.
keterampilan proses tersebut dalam
Peran guru dalam mengem-
tingkat keterampilan proses yang
bangkan keterampilan proses ini
lebih kompleks dan lebih abstrak yai-
yaitu merencanakan dan melaksana-
tu berupa keterampilan menyusun hi-
kan kegiatan-kegiatan yang membe-
potesis dan menentukan variabel
rikan kesempatan-kesempatan kepa-
yang keduanya diperlukan dalam pe-
da siswa untuk menggunakan kete-
nelitian.
rampilanproses; memberikan doro-
Keterampilan proses dasar
ngan kepada siswa untuk menggu-
yang diajarkan kepada anak dalam
nakan keterampilan proses; membe-
pendidikan sains ditekankan pada ke-
rikan bimbingan kepada siswa da-
terampilan berpikir yang dapat ber-
lam mengembangkan keterampilan
kembang pada anak, dengan kete-
proses. Keterampilan proses sains
rampilan ini anak dapat mempelajari
dasar yang penting dikembangkan
sains sebanyak apapun yang mereka
pada diri anak yaitu keterampilan
mampu dan mereka inginkan. Peng-
mengamati; keterampilan memban-
gunaanketerampilan-keterampilan
dingkan; keterampilan mengklasifi-
159
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 8 Edisi 1, April 2014
kasikan; keterampilan mengkomuni-
2009). Pendekatan pembelajaran sa-
kasikan.
ins pada anak usia dini (TK) haruslah
menyenangkan
dan
mampu
me-
Pendekatan Open-inquirydalam
munculkan motivasi intrinsik siswa
Pembelajaran Sains di TK
untuk menjawab rasa ingin tahunya
Glynn & Duit (2002) me-
dengan
menghadirkan
nyatakan peneliti di bidang pendi-
bahanyang
dikan sains berpandangan bahwa sis-
lingkungannya sehingga terbentuk
wa harus secara aktif membangun
bangunan
pengetahuan sains mereka agar pe-
bermakna
ngetahuan
menjadi
yang dilakukan berupa permainan
bermakna.Siswa dapat belajar sains
yang melibatkan siswa aktif untuk
secara
manakala
menggunakan semua po-tensi yang
dilakukan
mereka miliki.
itu
ber-makna
pembelajaran
yang
ada
di
bahan-
penge-tahuan
bagi
sekitar
yang
anak.Pendekatan
kon-disi,
Open Inquiry adalah salah
ada
satu bentuk dari tiga bentuk pen-
dihidupkan;pengetahuan yang ada
dekatan inquiry selain inquiry ter-
berhubungan
pengalaman
pimpin (guide inquiry), dan inquiry
motivasi
bebas yang dimodifikasi (modified
pengetahuan
free inquiry).Inquiry bebas (free in-
yang baru; danpengetahuan yang
quiry/open inquiry) peserta didik be-
baru di-terapkan, dievaluasi, dan
bas melakukan penyelidikan sendiri
direvisi.
bagaikan seorang ilmuwan; sedang-
memenuhi
beberapa
yaitupengetahuan
dengan
belajar;terbangun
intrinsik;membangun
yang
Hakikat pengembangan sains
kan dalam inquiry terpimpin (guide
di TK adalah kegiatan belajar yang
inquiry) peserta didik memperoleh
menyenangkan dan menarik dilak-
pedoman sesuai dengan yang di-
sanakan sambil bermain melalui
butuhkan, dalam hal ini guru mem-
pengamatan, penyelidikan, dan per-
berikan bimbingan dan pengarahan
cobaan untuk mencari tahu atau me-
yang cukup luas; dan dalam inquiry
nemukan jawaban tentang kenyataan
bebas yang dimodifikasi (modified
yang ada di dunia sekitar (Sujiono:
free inquiry) guru memberikan per-
160
Peningkatan Keterampilan Proses..
Laily Nur Aisiyah
masalahan atau problem dan ke-
patkan solusi dari persoalan yang di-
mudian peserta didik diminta untuk
hadirkan. Persoalan yang dihadirkan
memecahkan permasalahan tersebut
lebih dimaksudkan berupa tantangan
melalui pengamatan, eksplorasi, dan
ke arah ‘dapatkah kamu melakukan
prosedur penelitian.
ini’.Metode yang digunakan demi-
Open-inquiry adalah salah sa-
kian tidak terstruktur untuk dapat
tu pendekatan pengenalan sains yang
menyelidiki persoalan yang diha-
banyak digunakan di TK. Pendekatan
dirkan di awal atau ketika menggu-
ini lebih mengajak anak melakukan
nakan material yang disediakan.
eksplorasi terhadap fenomena alam
Pendekatan open-inquiry ada-
melalui interaksi langsung dengan
lah pendekatan yang memungkinkan
obyek dari pada mengajarkan suatu
anak untuk berinteraksi langsung de-
konsep
anak.Pen-
ngan obyek, memberi perlakuan ter-
dekatan ini anak diajak berlatih me-
hadap obyek, dan melihat hasil per-
lakukan observasi, memanipulasi o-
lakuannya. Kegiatan tersebut me-
byek, mengukur, mengklasifikasi o-
mungkinkan anak untuk mengkons-
byek, melakukan percobaan sederha-
truksi pengetahuan sebagai hasil
nayang selanjutnya mereka akan
pengalaman sensoris yang diteruskan
melakukan konstruksi pengetahuan
dengan proses kognitifnya. Proses
sesuai dengan pola pikirnya yang
sensoris dan kognitif itu akan lebih
masih sinkretik.
terfokus manakala guru merangsang-
sains
kepada
Open-inquiry adalah strategi
pembelajaran bentuk bebas dimana
siswa
menjadi
pelaku
aktif
nya dengan pertanyaan-pertanyaan
yang menantang.
Pendekatan
di
open-inquiry
lingkungannya.Open-inquirymem-
merupakan pendekatan pembelajaran
buat guru menghadirkan suatu per-
yang memberikan kesempatan ke-
soalan dan menyediakan material
pada anak untuk secara bebas dan
untuk memecahkan persoalan, dan
kreatif
selanjutnya memberikan kesempatan
pertanyaan atau masalah dan ber-
pada anak untuk menggunakan ber-
usaha mencari solusi kreatif untuk
bagai cara mereka untuk menda-
menjawab pertanyaan-pertanyaan a-
memunculkan
pertanyaan-
161
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 8 Edisi 1, April 2014
masalahnya.Pendekatan open-
konstruksi pengetahuannya dengan
inquiry sejalan dengan teori belajar
menempatkan anak didik sebagai
konstruktivisme, dimana bangunan
subyek dan guru sebagai fasilitator.
tau
pemahaman disusun dari unsur ins-
Karakteristik
pendekatan
trinsik dengan adanya rasa ingin tahu
pembelajaran open-inquiryyaitu me-
(curiosity) yang muncul dari dalam,
ngajarkan sedikit informasi yang
dan sejalan pula dengan teori belajar
bersifat spesifik untuk anak, akan te-
behaviorisme yang membentuk ba-
tapi lebih menempatkan anak ke-
ngunan pemahaman melalui pem-
dalam situasi ke dalam suatu situasi
biasaan, dimana dalam pendekatan
dimana mereka dengan bebas dapat
open-inquiry anak dibiasakan untuk
melakukan penyelidikan dan mem-
memunculkan pertanyaan atau me-
bangun pengetahuan dari lingkung-
respon pertanyaan-pertanyaan dan
annya; Menempatkan guru sebagai
tantangan yang muncul untuk dicari
fasilitator, mengembangkan kegia-
solusinya
tan, mengumpulkan berbagai bahan
sesuai
batas
kapasitas
yang dapat digunakan dalam pe-
kompetensi mereka.
Pendekatan open-inquiry da-
nyelidikan, menekankan pada peme-
lam pembelajaran science di kelas
cahan masalah dan pembuatan kepu-
merupakan suatu pendekatan dimana
tusan melalui penyelidikan yang ak-
siswa diarahkan untuk melakukan
tif; Melibatkan guru dalam penye-
eksperimen mereka sendiri, dalam
lidikan, mendemontrasikan kualitas
keadaan tersebut interaksi lebih ba-
dari rasa ingin tahu, penyelidikan dan
nyak dialami oleh siswa baik dalam
investigasi yang diinginkan anak;
satu kelompok maupun antar ke-
Pendekatan
lompok
hubungan langsung dengan anak.
(Roth:
yang
sifatnya
ber-
Tahapan pokok dalam pen-
1993).Pendekatanopenkesem-
dekatan open-inquirydalam peren-
patanyang luas dan bebas kepada
canaanberisi tiga kegiatan penting,
anak untuk me-lakukan eksplorasi
yaitu penentuan jenis kegiatan sesuai
dan investigasi terhadap berbagai
dengan tema, menentukan jenis tan-
fenomena
tangan, dan menuangkan rencana
inquirymemberikan
162
alam
untuk
meng-
Peningkatan Keterampilan Proses..
Laily Nur Aisiyah
kegiatan tersebut kedalam RKH; dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
pelaksanaan terdiri atas tahap ber-
Hasil pengamatan dan data-
main, tahap sebab akibat, tahap tan-
data penelitian tindakan menunjuk-
tangan, dan tahap investigasi.
kan
bahwa
dengan
METODE PENELITIAN
pembelajaran
pendekatan
sains
open-inquiry
meningkatkan keterampilan proses
Penelitian ini menggunakan
sains
dasar
anak
dalam
aspek
jenis action reserach. Penelitian tin-
keterampilan mengamati, memban-
dakan dilakukan dengan menggu-
dingkan,
nakan model Kemmis dan Mc-
mengkomunikasikan.
Pembelajaran
Taggart yang dilakukan dua siklus.
dengan
open-inquiry
Setiap siklus secara berurut terdiri
juga dapat meningkatkan antusiasme
atas tahap perencanaan, pelaksanaan,
dan motivasi anak dalam pem-
observasi, dan refleksi. Perencanaan
belajaran.
mengklasifikasikan,
pendekatan
dan
siklus kedua dilakukan setelah dilakukan refleksi di akhir siklus perSIMPULAN
tama.
Penelitian tindakandi Kelom-
Penelitian ini menghasilkan
pok B TK Muslimat 02 yang ber-
kesimpulan bahwa pembelajaran de-
langsung sebanyak 1 siklus yang ter-
ngan pendekatan open-inquiry dapat
diri dari 3 kali kegiatan (3 hari
meningkatkan keterampilan proses
sekolah).Pelaksanaan tiap siklus me-
sains dasar; pembelajaran dengan
lalui tahap perencanaan, pelaksanaan
pendekatan open-inquiry yang dapat
tindakan, pengamatan dan refleksi.
meningkatkan keterampilan proses
Ada dua kelas kelompok B di TK
sains dasar terdiri atas tahap kegiatan
Muslimat 02 dan hanya satu kelas
bermain, tahap pengembangan ber-
yang
penelitian
pikir asosiatif (berpikir sebab akibat),
tindakan ini yaitu kelas B1 dengan
tahap tantangan, dan tahap inves-
jumlah anak yang terlibat dalam pe-
tigasi, tahap penyelidikan; hasil ob-
nelitian sebanyak 25 anak.
servasi terhadap keterampilan proses
diteliti
dalam
sains daasar menunjukkan bahwa
163
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 8 Edisi 1, April 2014
terjadi peningkatan jumlah anak yang
mendapat
kriteria
‘baik’
hingga
melebihi 70%; anak menunjukkan
antusiasme yang tinggi selama pembelajaran dengan pendekatan openinquiry dan memiliki motivasi untuk
melakukan eksplorasi dan mendayagunakan kemampunan mereka dalam
mengamati, membandingkan, mengklasifikasikan, dan mengkomunikasikan.
SARAN
hendaknya didukung dengan
upaya menyediakan media belajar
yang
diperlukan
untuk
pembelajaran.Pembelajaran di TK
hendaknya mengembangkan semua
aspek perkembangan anak.Sehingga
kebijakan
dan
kurikulum
yang
diberlakukan di TK hendaknya tidak
hanya menekankan pada kemampuan
membaca, menulis dan berhitung.
DAFTAR PUSTAKA
Catron, Carol E., & Allen, Jan.Early
Childhood Curriculum, Second Edition, A Creative Play
Model.New Jersey: Prentice
Hall, 1999.
Charlesworth, Rosalind, & Lind,
Karen K. Math & Science For
Young Children. New York:
Delmar Publishers Inc., 1990.
Damaryani, Cilik. Peningkatan Kete-
164
rampilan Proses Sains melalui
Pendekatan Open-Inquiry pada Anak Kelompok B di TK
Pertiwi 54 Teruman Bantul.
Yogyakarta: e-journal PAUD
UNY Vol II No 2 Tahun 2013
Djaali H. & Muljono, Pudji.
Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Grasindo, 2008.
Harlen, Wynne. Teaching Of Science.London:David
Fulton
Pushliser, 1992.
Jamaris, Martini. Perkembangan dan
Pengembangan Anak Usia
Taman Kanak-kanak. Jakarta:
Grasindo, 2006.
Nugraha, Ali. Pengembangan Pembelajaran Sains pada Anak
Usia Dini. Jakarta: Depdiknas,
2005.
Santrock, John W., Life Span Development, Jilid 1, Jakarta:
Penerbit Erlangga, 2002.
Sujiono, Yuliani N. Konsep Dasar
Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:
Index, 2009.
Download