PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DASAR DENGAN PENDEKATAN OPEN-INQUIRY LAILY NUR AISIYAH PAUD PPs Universitas Negeri Jakarta Jl. Rawamangun Muka, Jakarta Timur. E-Mail: [email protected] Abstract:The objective of this action research was to understand comprehensively the effort to improve basic science process skills of kindergarten children in group B of TK Muslimat 02 Singosari Malang. The research usedmodel of Kemmis dan McTaggart. The data were collected through participant using interview, observation, and test.The data analysis and interpretation indicates that open-inquiry approach in science learning can be used to improve basic science process skills of kindergarten children in group B of TK Muslimat 02 Singosari Malang. Open inquiry approach that have been used in this research consist of four stages which are playing stages, causal thinking (associative thinking) developing stages, chalenge stage, and investigation stage. The findings lead to the recommendation for the teacher to use the open-inquiry approach in science learning to improve basic science process skills. Keywords: Basic Science Process Skills, Open-Inquiry Approach, Action Research Abstrak:Tujuan dari penelitian tindakan ini yaitu untuk mengetahui secara komprehensif upaya peningkatan keterampilan proses sains dasar anak kelompok B di TK Muslimat 02 Singosari Malang. Penelitian menggunakan model Kemmis dan McTaggart. Data dikumpulkan melalui partisipan dengan menggunakan wawancara, observasi, dan tes. Analisis data dan interpretasi mengindikasikan bahwa pendekatan open-inquiry dapat meningkatkan keterampilan proses sains dasar di kelompok B TK Muslimat 02 Singosari Malang. Pendekatan open inquiry yang telah dilakukan di penelitian ini terdiri dari empat tahap yaitu tahap bermain, tahap pengembangan berpikir asosiatif, tahap tantangan, dan tahap investigasi. Hasil temuan merekomendasikan kepada guru untuk menggunakan pendekatan open-inquiry dalam pembelajaran sains untuk meningkatkan keterampilan proses sains dasar. Kata Kunci: Keterampilan Proses Sains Dasar, Pendekatan Open-Inquiry, Penelitian Tindakan Anak secara naluriah memi-liki laman melalui observasi dan parti- kecenderungan untuk aktif bergerak, sipasinya terhadap lingkungannya, mencoba, dan melakukan eksplorasi dan juga membawa anak untuk beru- terhadap di paya memaknai kehidupan di sekitar- sekitarnya.Naluri seperti itu mem- nya. Hal itu akan memberikan kon- bawa anak untuk mencari penga- tribusi positif bagi perkembangan sesuatu yang ada 155 JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 1, April 2014 kognitif, afektif, dan psikomotorik dan menulis tugas-tugas lainnya di anak mengingat pendidikan awal di dalam masa kanak-kanak diyakini memiliki seringkali di dalam pembelajaran peran yang amat vital bagi per- sains tumbuhandan perkembangan penge- penonton tahuan selanjutnya.TK Muslimat 02 hanya Singosari Malang sebagai lembaga karenaketerbatasan pendekatan yang pendidikan anak usia dini berusaha dilakukan guru dan keterbatasan untuk media pembelajaran sains. Hal ini mewujudkan kurikulum dalam amanah pengembangan buku kerja anak seke-dar dari sangat dan menjadi demonstrasi dilakukan tentu anak, oleh yang guru mengkhawatirkan anak usia dini di-antaranya melalui mengingat program sains. perwujudan na-luri anak yang secara kesenjangan aktif ingin mencoba, bereksplorasi, pembela-jarannya, dan mela-kukan eksploitasi, dan yang semestinya pembela-jaran sains dikhawatirkan pula tidak tercapainya tersebut kegiatan tujuan kuri-kulum khususnya dalam bermain, eksplorasi, dan eksploitasi pembelajaran sains terutama dalam benda-benda anak pena-naman dapat sains dasar yang nantinya sangat pem-belajaran Sayangnya dalam terjadi proses sarat sehingga dengan di anak sekeliling aktif dan akan terhambatnya keterampilan memaknai lingkungannya, ternyata penting tergantikan keterampilan anak di bidang sains. dengan proses pem- untuk proses Hasil belajaran yang pasif dan monoton pengembangan penelitian yang yang hanya mempertontonkan anak dilakukan oleh Damaryani (2013) pada teori-teori dari majalah sekolah menunjukkan bahwa dan lembar kegiatan siswa (LKS). peningkatan keterampilan Anak didik kurang dikem- sains melalui terdapat pendekatan proses open bangkan dalam melakukan kegiatan- inquiry pada anak TK kelompok B. kegiatan kearah pengembangan kete- Penelitian lain yang dilakukan oleh rampilan Poerwanti, proses sains dasar. Dantes, dan Dantes Kegiatan pembelajaran sains lebih (2014) juga menyatakan pengenalan banyak berupa kegiatan mewarnai berbasis 156 eksperimen dapat Peningkatan Keterampilan Proses.. Laily Nur Aisiyah meningkatkan kreativitas dan ke-ingintahuan anak yang tinggi di- keterampilan motorik anak TK. Latar belakang tersebut memotivasi peneliti untuk melakukan penelitian tindakan isti-mewa dalam persepsinya.Rasa timbulkan dari hal-hal yang menarik perhatiannya. Karakteristik untuk cara berpikir meningkatkan keterampilan proses anak bersifat transduktif dan sin- sains da-sardengan pendekatan open kretis. Cara berpikir transduktif yang inquiry. Hal ini penting dilakukan dimiliki anak berbeda dengan cara untuk menjembatani pengembangan berpikir deduktifinduktif yang di- sikap-sikap penting miliki orang dewasa. Anak usia dini dikembangkan dalam diri anak agar juga kaya dengan fantasi, mereka selaras dengan karakteristik anak menyenangi hal-hal yang bersifat yang tidak dapat lepas dari kegiatan imajinatif. Anak dapat bercerita me- bermain dan penuh rasa ingin tahu. lebihi pengalaman aktualnya atau sains yang kadang bertanya tentang hal-hal gaib Keterampilan Proses Sains Dasar karena imanjinasi anak berkembang Anak Usia Dini melebihi apa yang dilihatnya.Anak Anak usia dini selalu me- memiliki kemampuan yang lebih miliki rasa ingin tahu (curiosity) besar yang tinggi, mereka selalu saja ingin sesuatu dan dapat meng-gunakan tahu bagaimana dunia di sekeliling symbol untuk melambang-kan obyek mereka bekerja dan merekapun beru- dalam saha melakukan eksplorasi dunia di terpusat pada satu obyek si-tuasi dan sekeliling mereka secara ekstensif pemikiran mereka masih bersifat (luas), sebagai contohmereka akan irreversible (tidak dapat di-balik). memanjat apapun di sekeliling me- untuk memikirkan pikiran.Anak Sains memiliki segala bi-asanya kontribusi reka dengan berbagai posisi di setiap dalam kehidupan anak.Sains se- waktu.Anak mengira dunia ini pe- mestinya menjadi pertimbangan per- nuh dengan hal-hal yang menarik tama sebagai teknik untuk menye- dan lidiki dunia yang dengannya anak menakjubkan karena bagi anakapapun yang dijumpai adalah mampu membangun pemahaman 157 JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 1, April 2014 tentang lingkungan. Anakdiajak un- talnya dalam menggali potensi yang tuk mampu memecahkan masalah paling dalam dan paling baik yang dan mengambangkan informasi yang ada pada dirinya. Keterampilan proses adalah dapat diterapkan dalam situasi yang seperangkat kemampuan yang dapat berbeda. sains ditransfer secara luas yang cocok un- merupakan keterampilan intelektual tuk banyak disiplin ilmu sains dan yang dimiliki dan digunakan oleh merefleksikan perilaku dan kebia- para saan para ilmuwan. Keterampilan Keterampilan ilmuwan proses dalam meneliti ke- proses sains dasar terdiri atas delapan terampilan proses sains maka seo- keterampilan yaitumengamati,mem- rang ilmuwan menemukan fakta- bandingkan, mengelompokkan, me- fakta dan hukum-hukum, sehingga ngukur, menakar, mencoba, menyim- pendidikan modern yakin bahwa pulkan, dan memprediksi; sedangkan keterampilan proses sains lebih pen- keterampilan proses sains yang ter- ting dari pengusaan produk sains integrasi terdiri atas lima keteram- berupa fakta dan prinsip sains. pilan fenomena alam, dengan yaitumengontrol variabel, Keterampilan proses disebut menginterpretasi data, membuat de- juga keterampilan inquiry atau ke- finisi operasional, memformulasikan terampilan menyelidiki. Keterampil- hipotes, dan melakukan eksperimen. an proses akan membawa anak untuk Menurut Charlesworth dan mengolah informasi baru melalui Lind (1990) keterampilan proses a- pengalaman konkrit. Penting bagi dalah hal-hal yang akan memberikan seseorang untuk memiliki keteram- kepada pilan proses karena keterampilan ini memproses informasi yang baru me- memantulkan dan membangun cara lalui pengalaman konkrit. Keteram- subyek didik membentuk konsep pilan-keterampilan yang paling tepat secara wajar dan sekaligus memberi untuk dikembangkan untuk anak pra- kemungkinan untuk menemukannya sekolah dan sekolah dasar adalah ke- sendiri, sehingga memberikan kon- terampilan dasar yang terdiri atas tribusi terhadap perkembangan men- keterampilan mengamati (observing), 158 siswa kesempatan untuk Peningkatan Keterampilan Proses.. Laily Nur Aisiyah membandingkan (comparing), meng- proses ini merupakan suatu proses ukur yang berlangsung selama hidup. (measuring), mengklasifika- sikan (classifying), dan mengkomu- Keterampilan proses perlu di- nikasikan (communicating). Setelah kembangkan dalam pengajaran sains anak menguasai keterampilan dasar karena keterampilan proses dapat selanjutnya dikembangkan kearah membantu siswa belajar mengem- penguasaan keterampilan intermediet bangkan pikirannya; memberikan ke- (menengah) yang terdiri atas kete- sempatan kepada siswa untuk me- rampilan mengorganisasikan infor- lakukan penemuan; meningkatkan masi,menarikkesimpulan,dan daya ingat; memberikan kepuasan membuat prediksi. Setelah kemam- intrinsik bila anak telah berhasil puan dasar dan intermediet dikuasai melakukan sesuatu; membantu siswa oleh seseorang maka selanjutnya dia mempelajari konsep-konsep dasar dapat menerapkan kedua kategori sains. keterampilan proses tersebut dalam Peran guru dalam mengem- tingkat keterampilan proses yang bangkan keterampilan proses ini lebih kompleks dan lebih abstrak yai- yaitu merencanakan dan melaksana- tu berupa keterampilan menyusun hi- kan kegiatan-kegiatan yang membe- potesis dan menentukan variabel rikan kesempatan-kesempatan kepa- yang keduanya diperlukan dalam pe- da siswa untuk menggunakan kete- nelitian. rampilanproses; memberikan doro- Keterampilan proses dasar ngan kepada siswa untuk menggu- yang diajarkan kepada anak dalam nakan keterampilan proses; membe- pendidikan sains ditekankan pada ke- rikan bimbingan kepada siswa da- terampilan berpikir yang dapat ber- lam mengembangkan keterampilan kembang pada anak, dengan kete- proses. Keterampilan proses sains rampilan ini anak dapat mempelajari dasar yang penting dikembangkan sains sebanyak apapun yang mereka pada diri anak yaitu keterampilan mampu dan mereka inginkan. Peng- mengamati; keterampilan memban- gunaanketerampilan-keterampilan dingkan; keterampilan mengklasifi- 159 JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 1, April 2014 kasikan; keterampilan mengkomuni- 2009). Pendekatan pembelajaran sa- kasikan. ins pada anak usia dini (TK) haruslah menyenangkan dan mampu me- Pendekatan Open-inquirydalam munculkan motivasi intrinsik siswa Pembelajaran Sains di TK untuk menjawab rasa ingin tahunya Glynn & Duit (2002) me- dengan menghadirkan nyatakan peneliti di bidang pendi- bahanyang dikan sains berpandangan bahwa sis- lingkungannya sehingga terbentuk wa harus secara aktif membangun bangunan pengetahuan sains mereka agar pe- bermakna ngetahuan menjadi yang dilakukan berupa permainan bermakna.Siswa dapat belajar sains yang melibatkan siswa aktif untuk secara manakala menggunakan semua po-tensi yang dilakukan mereka miliki. itu ber-makna pembelajaran yang ada di bahan- penge-tahuan bagi sekitar yang anak.Pendekatan kon-disi, Open Inquiry adalah salah ada satu bentuk dari tiga bentuk pen- dihidupkan;pengetahuan yang ada dekatan inquiry selain inquiry ter- berhubungan pengalaman pimpin (guide inquiry), dan inquiry motivasi bebas yang dimodifikasi (modified pengetahuan free inquiry).Inquiry bebas (free in- yang baru; danpengetahuan yang quiry/open inquiry) peserta didik be- baru di-terapkan, dievaluasi, dan bas melakukan penyelidikan sendiri direvisi. bagaikan seorang ilmuwan; sedang- memenuhi beberapa yaitupengetahuan dengan belajar;terbangun intrinsik;membangun yang Hakikat pengembangan sains kan dalam inquiry terpimpin (guide di TK adalah kegiatan belajar yang inquiry) peserta didik memperoleh menyenangkan dan menarik dilak- pedoman sesuai dengan yang di- sanakan sambil bermain melalui butuhkan, dalam hal ini guru mem- pengamatan, penyelidikan, dan per- berikan bimbingan dan pengarahan cobaan untuk mencari tahu atau me- yang cukup luas; dan dalam inquiry nemukan jawaban tentang kenyataan bebas yang dimodifikasi (modified yang ada di dunia sekitar (Sujiono: free inquiry) guru memberikan per- 160 Peningkatan Keterampilan Proses.. Laily Nur Aisiyah masalahan atau problem dan ke- patkan solusi dari persoalan yang di- mudian peserta didik diminta untuk hadirkan. Persoalan yang dihadirkan memecahkan permasalahan tersebut lebih dimaksudkan berupa tantangan melalui pengamatan, eksplorasi, dan ke arah ‘dapatkah kamu melakukan prosedur penelitian. ini’.Metode yang digunakan demi- Open-inquiry adalah salah sa- kian tidak terstruktur untuk dapat tu pendekatan pengenalan sains yang menyelidiki persoalan yang diha- banyak digunakan di TK. Pendekatan dirkan di awal atau ketika menggu- ini lebih mengajak anak melakukan nakan material yang disediakan. eksplorasi terhadap fenomena alam Pendekatan open-inquiry ada- melalui interaksi langsung dengan lah pendekatan yang memungkinkan obyek dari pada mengajarkan suatu anak untuk berinteraksi langsung de- konsep anak.Pen- ngan obyek, memberi perlakuan ter- dekatan ini anak diajak berlatih me- hadap obyek, dan melihat hasil per- lakukan observasi, memanipulasi o- lakuannya. Kegiatan tersebut me- byek, mengukur, mengklasifikasi o- mungkinkan anak untuk mengkons- byek, melakukan percobaan sederha- truksi pengetahuan sebagai hasil nayang selanjutnya mereka akan pengalaman sensoris yang diteruskan melakukan konstruksi pengetahuan dengan proses kognitifnya. Proses sesuai dengan pola pikirnya yang sensoris dan kognitif itu akan lebih masih sinkretik. terfokus manakala guru merangsang- sains kepada Open-inquiry adalah strategi pembelajaran bentuk bebas dimana siswa menjadi pelaku aktif nya dengan pertanyaan-pertanyaan yang menantang. Pendekatan di open-inquiry lingkungannya.Open-inquirymem- merupakan pendekatan pembelajaran buat guru menghadirkan suatu per- yang memberikan kesempatan ke- soalan dan menyediakan material pada anak untuk secara bebas dan untuk memecahkan persoalan, dan kreatif selanjutnya memberikan kesempatan pertanyaan atau masalah dan ber- pada anak untuk menggunakan ber- usaha mencari solusi kreatif untuk bagai cara mereka untuk menda- menjawab pertanyaan-pertanyaan a- memunculkan pertanyaan- 161 JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 1, April 2014 masalahnya.Pendekatan open- konstruksi pengetahuannya dengan inquiry sejalan dengan teori belajar menempatkan anak didik sebagai konstruktivisme, dimana bangunan subyek dan guru sebagai fasilitator. tau pemahaman disusun dari unsur ins- Karakteristik pendekatan trinsik dengan adanya rasa ingin tahu pembelajaran open-inquiryyaitu me- (curiosity) yang muncul dari dalam, ngajarkan sedikit informasi yang dan sejalan pula dengan teori belajar bersifat spesifik untuk anak, akan te- behaviorisme yang membentuk ba- tapi lebih menempatkan anak ke- ngunan pemahaman melalui pem- dalam situasi ke dalam suatu situasi biasaan, dimana dalam pendekatan dimana mereka dengan bebas dapat open-inquiry anak dibiasakan untuk melakukan penyelidikan dan mem- memunculkan pertanyaan atau me- bangun pengetahuan dari lingkung- respon pertanyaan-pertanyaan dan annya; Menempatkan guru sebagai tantangan yang muncul untuk dicari fasilitator, mengembangkan kegia- solusinya tan, mengumpulkan berbagai bahan sesuai batas kapasitas yang dapat digunakan dalam pe- kompetensi mereka. Pendekatan open-inquiry da- nyelidikan, menekankan pada peme- lam pembelajaran science di kelas cahan masalah dan pembuatan kepu- merupakan suatu pendekatan dimana tusan melalui penyelidikan yang ak- siswa diarahkan untuk melakukan tif; Melibatkan guru dalam penye- eksperimen mereka sendiri, dalam lidikan, mendemontrasikan kualitas keadaan tersebut interaksi lebih ba- dari rasa ingin tahu, penyelidikan dan nyak dialami oleh siswa baik dalam investigasi yang diinginkan anak; satu kelompok maupun antar ke- Pendekatan lompok hubungan langsung dengan anak. (Roth: yang sifatnya ber- Tahapan pokok dalam pen- 1993).Pendekatanopenkesem- dekatan open-inquirydalam peren- patanyang luas dan bebas kepada canaanberisi tiga kegiatan penting, anak untuk me-lakukan eksplorasi yaitu penentuan jenis kegiatan sesuai dan investigasi terhadap berbagai dengan tema, menentukan jenis tan- fenomena tangan, dan menuangkan rencana inquirymemberikan 162 alam untuk meng- Peningkatan Keterampilan Proses.. Laily Nur Aisiyah kegiatan tersebut kedalam RKH; dan HASIL DAN PEMBAHASAN pelaksanaan terdiri atas tahap ber- Hasil pengamatan dan data- main, tahap sebab akibat, tahap tan- data penelitian tindakan menunjuk- tangan, dan tahap investigasi. kan bahwa dengan METODE PENELITIAN pembelajaran pendekatan sains open-inquiry meningkatkan keterampilan proses Penelitian ini menggunakan sains dasar anak dalam aspek jenis action reserach. Penelitian tin- keterampilan mengamati, memban- dakan dilakukan dengan menggu- dingkan, nakan model Kemmis dan Mc- mengkomunikasikan. Pembelajaran Taggart yang dilakukan dua siklus. dengan open-inquiry Setiap siklus secara berurut terdiri juga dapat meningkatkan antusiasme atas tahap perencanaan, pelaksanaan, dan motivasi anak dalam pem- observasi, dan refleksi. Perencanaan belajaran. mengklasifikasikan, pendekatan dan siklus kedua dilakukan setelah dilakukan refleksi di akhir siklus perSIMPULAN tama. Penelitian tindakandi Kelom- Penelitian ini menghasilkan pok B TK Muslimat 02 yang ber- kesimpulan bahwa pembelajaran de- langsung sebanyak 1 siklus yang ter- ngan pendekatan open-inquiry dapat diri dari 3 kali kegiatan (3 hari meningkatkan keterampilan proses sekolah).Pelaksanaan tiap siklus me- sains dasar; pembelajaran dengan lalui tahap perencanaan, pelaksanaan pendekatan open-inquiry yang dapat tindakan, pengamatan dan refleksi. meningkatkan keterampilan proses Ada dua kelas kelompok B di TK sains dasar terdiri atas tahap kegiatan Muslimat 02 dan hanya satu kelas bermain, tahap pengembangan ber- yang penelitian pikir asosiatif (berpikir sebab akibat), tindakan ini yaitu kelas B1 dengan tahap tantangan, dan tahap inves- jumlah anak yang terlibat dalam pe- tigasi, tahap penyelidikan; hasil ob- nelitian sebanyak 25 anak. servasi terhadap keterampilan proses diteliti dalam sains daasar menunjukkan bahwa 163 JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 1, April 2014 terjadi peningkatan jumlah anak yang mendapat kriteria ‘baik’ hingga melebihi 70%; anak menunjukkan antusiasme yang tinggi selama pembelajaran dengan pendekatan openinquiry dan memiliki motivasi untuk melakukan eksplorasi dan mendayagunakan kemampunan mereka dalam mengamati, membandingkan, mengklasifikasikan, dan mengkomunikasikan. SARAN hendaknya didukung dengan upaya menyediakan media belajar yang diperlukan untuk pembelajaran.Pembelajaran di TK hendaknya mengembangkan semua aspek perkembangan anak.Sehingga kebijakan dan kurikulum yang diberlakukan di TK hendaknya tidak hanya menekankan pada kemampuan membaca, menulis dan berhitung. DAFTAR PUSTAKA Catron, Carol E., & Allen, Jan.Early Childhood Curriculum, Second Edition, A Creative Play Model.New Jersey: Prentice Hall, 1999. Charlesworth, Rosalind, & Lind, Karen K. Math & Science For Young Children. New York: Delmar Publishers Inc., 1990. Damaryani, Cilik. Peningkatan Kete- 164 rampilan Proses Sains melalui Pendekatan Open-Inquiry pada Anak Kelompok B di TK Pertiwi 54 Teruman Bantul. Yogyakarta: e-journal PAUD UNY Vol II No 2 Tahun 2013 Djaali H. & Muljono, Pudji. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Grasindo, 2008. Harlen, Wynne. Teaching Of Science.London:David Fulton Pushliser, 1992. Jamaris, Martini. Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-kanak. Jakarta: Grasindo, 2006. Nugraha, Ali. Pengembangan Pembelajaran Sains pada Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas, 2005. Santrock, John W., Life Span Development, Jilid 1, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2002. Sujiono, Yuliani N. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Index, 2009.