BAB I PENDAHULUAN

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang warga negaranya memiliki hak dalam
pengambilan keputusan yang dapat mempengaruhi hidup mereka untuk menuju
kesejahteraan. Di dalam sebuah sistem pemerintahan, tentu keterlibatan rakyat itu tidak
bisa semuanya diwujudkan secara langsung, melainkan harus melalui pemimpin atau
wakil-wakil rakyat yang duduk di pemerintahan. Pemilihan umum (Pemilu) tercantum
dalam undang-undang nomor 10 tahun 2008 tentang pemilu, pemilu merupakan sarana
pelaksanaan asas kedaulatan rakyat dalam Negara Republik Indonesia. Pemilu
dilaksanakan berdasarkan asas Pancasila dengan mengadakan pemungutan suara secara
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
Pemilihan umum (Pemilu) dalam negara demokratis merupakan sebuah tata cara
pemerintah untuk melaksanakan kedaulatan rakyat untuk memilih wakil rakyat yang dapat
mewakili aspirasinya. Salah satu wujud nyata dalam demokrasi adalah pemilihan umum
(pemilu).Pemilihan umum (pemilu) juga merupakan salah satu perwujudan keterlibatan
rakyat dalam proses politik. Demokrasi suatu bangsa tercermin dari aktifnya peran
masyarakat dalam pemilihan umum tersebut.
Dalam proses Pemilihan umum (pemilu) tahapan penting yang dilakukan yaitu
pemungutan suara. Dianggap hal penting dalam pemilu karena kegiatan ini akan
menghasilkan seorang pemimpin yang akan diangkat berdasarkan pilihan rakyat Indonesia.
Pemilu bisa dibedakan menjadi pemilu skala besar dan pemilu skala kecil. Pemilu dalam
skala besar dilakukan untuk memilih wakil rakyat yang akan menempati kursi di Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Dewan Perwakilan
Daerah (DPD), dan Kepala Daerah. Pemilu dalam skala kecil dilakukan untuk pemilihan
Ketua Rukun Warga (RW), Ketua Rukun Tetangga (RT), Ketua Organisasi/Himpunan, dan
lain lain. Pemilu dilakukan secara langsung, umum, bebas, rahasia. Maka dari itu proses
pemilu harus dilakukan dengan baik dan benar.
Rukun Warga (RW) adalah lembaga masyarakat dan mitra pemerintahan daerah.
Rukun Warga (RW) merupakan salah satu bentuk organisasi masyarakat yang dibuat
berdasarkan pembagian wilayah. Pembentukan RW yang terdiri atas beberapa RT yang
dilakukan dengan musyawarah warga atau pengurus RT dan ditetapkan oleh desa atau
kelurahan. Rukun Warga memiliki peranan besar dalam memelihara dan melestarikan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
nilai-nilai kehidupan kemasyarakatan yang berdasarkan swadaya, kegotongroyongan dan
kekeluargaan dalam rangka meningkatkan ketentraman dan ketertiban dalam kehidupan
bermasyarakat. Dengan adanya Rukun Warga (RW) diharapkan mampu membantu
melaksanakan peranan pemerintah dalam memberikan pelayanan secara maksimal kepada
masyarakat di lingkungannya. Karena pentingnya fungsi Rukun Warga (RW) maka
hendaknya dipilihlah ketua Rukun Warga (RW) yang baik, bijaksana, dan amanah agar
fungsi-fungsi dan kepentingan masyarakat di lingkungannya dapat terpenuhi dengan baik.
Salah satu fungsi nyata Rukun Warga adalah pengurusan administrasi negara pasti
membutuhkan keterlibatan ketua Rukun Warga (RW) di dalamnya, seperti pengurusan
KTP, Kartu Keluarga, Surat keterangan kelakuan baik, dan lain-lain.
Ketua Rukun Warga (RW) hendaknya dipilih oleh seluruh masyarakat di
lingkungannya. Tujuannya agar masyarakat tahu siapa ketua rukun warga (RW), latar
belakang pendidikannya, program kerja, visi, misi dan dapat memilih pemimpin yang dapat
mengayomi dan memimpin lingkungannya dengan baik. Namun saat ini banyak
lingkungan masyarakat yang memandang sebelah mata pemilihan ketua rukun warga (RW)
di lingkungannya. Kebanyakan mereka menilai pemilihan ketua rukun warga (RW) itu
tidak penting dan akhirnya ketua rukun warga (RW) dipilih oleh orang tertentu saja. Selain
itu sistem pemilihan saat ini masih konvensional yaitu dengan menulis nama calon yang
dipilih di kertas suara kemudian dikumpulkan dan dihitung suaranya pada saat musyawarah
pemilihan ketua Rukun Warga. Hasilnya proses pemilihan ketua rukun warga (RW)
berlangsung lama dan kurang terakomodasi dengan baik. Tidak semua masyarakat di
lingkungan tersebut terlibat dalam pemilihan ini. Masyarakat juga kurang antusias untuk
datang memilih ketua rukun warga (RW) di lingkungannya.
Dengan permasalahan yang ada maka muncul gagasan untuk melakukan pemilihan
secara electronic voting. Gambaran umum mengenai pemilihan secara electronic voting ini
adalah pemilih login ke sistem dengan menggunakan leptop/komputer masing-masing.
Kemudian memilih kandidat dengan cara mengklik tombol vote yang terletak dibawah foto
kandidat yang dipilih. Setelah itu pemilih dapat melihat dan memantau hasil pemilihan
sementara. Proses electronic voting dapat dilakukan dimana pun selama waktu pemilihan
masih berlangsung dan selama pemilih dapat login ke sistem electronic voting ini.
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan diatas maka dipilihlah judul
“Sistem Informasi Electronic Voting Pemilihan Ketua Rukun Warga Secara Realtime
Berbasis Web & Notifikasi Via Email (Studi Kasus di Kota Depok)” untuk penulisan
tugas akhir sebagai syarat lulus S1. Melalui penelitian ini diharapkan proses pemilihan
ketua Rukun Warga (RW) dapat berjalan dengan lebih baik.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada maka didapatkan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana membuat sistem yang menampilkan informasi tentang profil calon ketua
rukun warga (RW)?
2. Bagaimana membuat sistem untuk memonitoring perhitungan suara?
1.3 Batasan Masalah
Agar pembahasan tidak meluas maka dibuatlah batasan masalah yaitu mengenai
electronic voting ini dilakukan pada lingkungan rukun warga di komplek perumahan yang
sedang melakukan pemilihan ketuanya. Aplikasi electronic voting ini berisi informasi calon
ketua rukun warga, informasi tata cara memilih, jumlah data warga yang sudah memilih
maupun yang belum dan jumlah perolehan suara. Notifikasi email digunakan hanya untuk
sebagai alert pengingat warga agar melakukan pemilihan ketua rukun warga.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
a.
Agar masyarakat dapat melakukan pemilihan ketua rukun warga (RW) tanpa datang
ke balai RW.
b.
Agar penyampaian informasi kepada masyarakat mengenai adanya pemilihan ketua
rukun warga secara online dapat tersampaikan dengan cepat dan tepat.
c.
Agar mendapatkan hasil perhitungan suara yang lebih akurat karena data yang
ditampilkan secara realtime yang selalu update setiap beberapa menit sekali.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
Manfaat dari penelitian ini adalah:
a.
Bagi penulis, diharapkan dapat menambah wawasan tentang bagaimana membangun
aplikasi berbasis web yang realtime dan dapat digunakan dengan mudah oleh
masyarakat awam.
b.
Bagi masyarakat, diharapkan dapat mengurangi jumlah ketidakikutsertaan
masyarakat dalam menyalurkan suaranya untuk pemilihan ketua rukun warga (RW)
di lingkungannya.
c.
Bagi akademisi, diharapkan dapat dijadikan referensi dalam pembuatan aplikasi
yang memiliki sistem serupa dengan sistem ini sehingga dapat menambah wawasan
pembaca dan dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya.
1.5 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan untuk melakukan pengumpulan data adalah
sebagai berikut:
1.5.1
1.
Jenis Penelitian
Sumber penelitian yang dipakai adalah dengan Metode Penelitian Lapangan. Metode
ini dipakai karena sumber bahan yang diteliti adalah diambil langsung dengan
mendatangi wilayah rukun warga di kelurahan Mekarsari kecamatan Cimanggis kota
Depok yaitu RW 14. Dengan mendatangi langsung sumber bahan yang diteliti maka
dapat dikumpulkan beberapa masalah-masalah yang terjadi dalam pemilihan ketua
rukun warga disana.
2.
Analisa data yang dipakai adalah dengan Analisa Kualitatif. Karena mengolah dan
menganalisis data yang terkumpul di lingkungan alamiah menjadi data yang
sistematik, teratur, terstruktur dan mempunyai makna.
3.
Eksplanasi hasil laporan penelitian dipilih dengan metode deskriptif karena
memaparkan dan menggambarkan objek apa adanya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
1.5.2
1.
Teknik Pengumpulan Data
Observasi
Observasi yang dilakukan adalah mengetahui bagaimana sistem pemilihan ketua
RW yang sedang berjalan di kelurahan Mekarsari kecamatan Cimanggis kota Depok
yaitu RW 14.
2.
Metode Wawancara
Wawancara dilakukan dengan sepuluh warga sekitar, pengurus RT 01 dan ketua RW
14 agar mendapatkan gambaran secara nyata tentang pemilihan ketua rukun warga
(RW). Selain itu metode ini dapat juga dilakukan untuk menyampaikan gagasan
mengenai pembuatan aplikasi ini.
3.
Dokumentasi
Dokumen yang didapatkan sebagai data adalah dalam bentuk beberapa daftar
pemilih di wilayah rukun warga tersebut dan kertas suara pemilihan ketua rukun
warga yang dilaksanakan pada tahun 2015.
1.5.3
Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini
adalah System Development Life Cycle (SDLC). Metode SDLC menggunakan pendekatan
sistem yang disebut dengan waterfall yangmenggunakan beberapa tahapan dalam
pengembangan sistem juga. Tahapan siklus hidup pengembangan sistem waterfall.
Tahapan yang digunakan yaitu 3 dari 4 tahap dalam metode waterfall [Dennis,
Alan. 2012] adalah sebagai berikut:
a.
Tahap Analisa atau Analysis
Tahap analisa dalam membangun aplikasi ini dilakukan dengan pemahaman bisnis
proses pemilihan ketua rukun warga dari mulai tahapan pemungutan suara sampai
perhitungan
suara.
Analisa
dilakukan
dengan
menggunakan
metode
SWOT(Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats) dan Fishbone.
b.
Tahap Perencanaan atau Design
Tahap perancangan dilakukan dengan membuat pemodelan rancangan program
dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML) seperti Activity Diagram,
Use Case Diagram, Class Diagram, dan Sequence Diagram, membuat desain user
interface dan desain report.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
c.
Tahap Implementasi atau Implementation
Pembuatan aplikasi ini menggunakanbahasa pemrograman PHP dan database yang
dipakai adalah MySQL. Testing dilakukan dengan menggunakan metode black box
testing agar memastikan bahwa program berjalan sesuai dengan yang dibutuhkan.
1.6 Sistematika Penulisan
Penulisan laporan Tugas Akhir ini terdiri dari lima bab. Penjelasan dan pembagian pada
masing-masing bab akan dijelaskan seperti dibawah ini:
BAB 1
PENDAHULUAN
Bab I Pendahuluan terdiri dari latar belakang pembuatan Tugas Akhir,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode
penelitian, metode pengembangan sistem dan sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab II Landasan Teori terdiri dari teori-teori yang menjadi landasan dalam
penyusunan Tugas Akhir.
BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab III Analisa dan Perancangan Sistem berisi uraian mengenai analisa
sistem yang akan dibangun dan perancangan sistem dengan menggunakan
UML untuk mengakomodasi kebutuhan pengguna serta rancangan basis data.
BAB IV
HASIL IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Bab IV Implementasi dan Pengujian berisi mengenai hasil implementasi dari
analisa dan perancangan aplikasi yang telah dibangun.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V Kesimpulan dan Saran berisi penjelasan mengenai kesimpulan dari
keseluruhan permasalahan yang telah diselesaikan dengan adanya pembuatan
Tugas Akhir. Bab terakhir ini juga berisi penjelasan mengenai saran yang
dapat diberikan mengenai pengembangan dari aplikasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download