pendahuluan - IPB Repository

advertisement
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Obesitas bukan hanya menjadi masalah negara maju saja, tapi juga
masalah
negara
berkembang.
Riskesdas
(2010)
menyatakan
bahwa
permasalahan gizi pada orang dewasa di Indonesia cenderung mengarah pada
kelebihan berat badan. Sebanyak 21.7% orang dewasa di Indonesia memiliki
Indeks Massa Tubuh (IMT) di atas 25.0 kg/m2, dengan 11.7% merupakan
dewasa obes dengan IMT ≥ 27 kg/m2.
Obesitas merupakan kondisi kelebihan akumulasi lemak pada jaringan
adiposa tubuh (WHO 1998). Persentase lemak yang berlebih ini memberikan
resiko kesehatan yang begitu mengganggu sehingga obesitas kemudian
dikategorikan sebagai penyakit degeneratif (Whitney & Rolfes 2005).
WHO
(2002) menyatakan bahwa epidemi obesitas telah menyebar di seluruh dunia,
dengan penderita lebih dari 300 juta orang dewasa, dan tidak terkecuali pada
negara berkembang.
Obesitas, seperti penyakit degeneratif lainnya, tidak hanya disebabkan
oleh satu faktor, namun dipengaruhi oleh multifaktor. Faktor internal yang dapat
menjadi penyebab terjadinya obesitas contohnya adalah gen, sedangkan contoh
faktor eksternal yang dapat mempengaruhi obesitas adalah overeating dan
kurangnya aktivitas fisik (Sizer & Whitney 2007).
Berdasarkan kemungkinan
terjadinya obesitas, maka penanggulangan yang sebaiknya dilakukan adalah
berupa meningkatkan aktivitas fisik serta melakukan pengaturan diet yang baik.
Obesitas berkaitan erat dengan sindrom metabolik. Sindrom metabolik
merupakan kombinasi dari obesitas sentral, resistensi insulin, hipertensi,
tingginya kadar trigliserida darah, serta rendahnya kadar HDL darah. Diketahui
lebih 70% penderita obesitas menderita minimum satu macam gangguan
kesehatan (Sizer & Whitney 2007). Selain itu, kondisi obesitas meningkatkan
resiko terkena penyakit degeneratif seperti diabetes, hipertensi, kanker,
osteoarthritis, serta yang terutama penyakit kardiovaskular (Whitney & Rolfes
2005).
Selain itu, diketahui akumulasi lemak pada manusia dan tikus yang
mengalami sindrom metabolik mempengaruhi oksidatif stress sistemik (Furukawa
et al. 2004).
Tingginya resiko terkena penyakit kardiovaskular pada penderita obesitas
memerlukan penanganan diet yang baik (Sizer & Whitney 2007). Penanganan
diet yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan asupan polyunsaturated
2
fatty acid dan monounsaturated fatty acid, serta komponen bioaktif dalam pangan
sehari-hari yang bekerja menurunkan kadar kolesterol plasma. Pangan tinggi
antioksidan yang disampaikan pada masyarakat memerlukan pengembangan
produk agar dapat diterima, seperti minuman emulsi ready to drink minyak
bekatul-cokelat (Rachman 2012).
Minuman emulsi ready to drink minyak bekatul-cokelat merupakan salah
satu contoh pangan fungsional yang tepat untuk meningkatkan asupan PUFA,
MUFA dan antioksidan dalam minuman sehari-hari. Menurut Most et al. (2005),
minyak bekatul dapat menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL
darah secara nyata dan penurunan tersebut bukan disebabkan oleh kandungan
serat pangan dalam bekatul namun dikarenakan kandungan zat aktifnya yaitu oryzanol.
Keadaan bekatul sendiri di Indonesia masih belum dipertimbangkan
secara serius.
Padahal bekatul dapat termasuk menjadi pangan fungsional
karena memiliki komponen bioaktif, yakni di antaranya oryzanol, tokoferol atau
biasa disebut vitamin E dan tokotrioenol (Xu & Godber 1999).
Oryzanol
merupakan suatu ester asam ferulat dari triterpen alkohol yang terdapat di dalam
minyak.
Studi membuktikan bahwa bekatul yang telah diawetkan mampu
menghambat proliferasi sel kanker, menghambat LDL termodifikasi, mengecilkan
lesi kista , hiperkolesterolemia dan aterosklerosis (Damayanthi 2002). Selain oryzanol pada minyak bekatul, cokelat juga merupakan salah satu komoditas
pangan yang tinggi akan kandungan antioksidan. Cokelat diketahui mengandung
antioksidan flavonoid yang dapat mengurangi resiko miokardial infark (Buijsse et
al. 2009).
Potensi adanya komponen bioaktif pada bahan pangan mendorong
berkembangnya pangan fungsional.
Hal ini didukung oleh kesadaran
masyarakat masa kini untuk menjaga kesehatan melalui konsumsi makanan dan
minuman sehari-hari. Minuman merupakan salah satu bentuk pangan fungsional
yang populer karena dirasa praktis dan menyimpan zat aktif pangan lebih banyak
daripada makanan yang diolah.
Minuman emulsi minyak bekatul dan coklat
bubuk merupakan salah satu bentuk inovasi minuman fungsional yang bersifat
hipokolesterolemik.
Penelitian ini menjadi penting karena akan dikaji pengaruh intervensi
minuman emulsi minyak bekatul dalam bentuk minuman ready to drink
bercampur cokelat terhadap kadar profil lipid plasma mahasiswa obes. Selain
3
itu, kondisi kelebihan berat badan pada orang dewasa yang cukup banyak terjadi
di Indonesia mendorong pengembangan pangan fungsional yang dapat
menurunkan resiko terkena penyakit jantung dan penyakit degeneratif lain,
dengan adanya kandungan yang bersifat hipokolesterolemik.
Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh
minuman ready to drink emulsi minyak bekatul-cokelat terhadap kadar profil lipid
plasma pada mahasiswa obes.
Tujuan Khusus
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mempelajari pengembangan produk minuman emulsi minyak bekatul
tanpa cokelat.
2. Menganalisis kandungan asam lemak pada minuman emulsi ready to
drink minyak bekatul-cokelat.
3. Mengkaji karakteristik subyek mahasiswa obes.
4. Mengidentifikasi kebiasaan makan makanan sumber lemak subyek.
5. Menganalisis pengaruh intervensi minuman emulsi minyak bekatulcokelat terhadap kadar profil lipid plasma subyek, meliputi trigliserida,
kolesterol total, kolesterol HDL dan kolesterol LDL.
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi mengenai
pengaruh intervensi minuman emulsi minyak bekatul-cokelat terhadap kadar
profil lipid plasma. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi
mengenai alternatif produk pangan tinggi PUFA, MUFA dan antioksidan yang
dapat mencegah berbagai penyakit degeneratif dan stres oksidatif pada
penderita obesitas. Selain itu produk ini diharapkan dapat meningkatkan daya
terima masyarakat terhadap minyak bekatul sehingga masyarakat semakin dapat
merasakan manfaat dari produk ini.
Download