BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori diperlukan dalam menganalisa dan merancang sistem, sebelum memahami sistem, tentu harus mengetahui konsep-konsep yang terlihat didalam suatu sistem tersebut. Tanpa konsep yang jelas dari suatu pengertian sudah pasti kita akan menemukan kesulitan dalam memahami sistem yang sedang berjalan. Untuk lebih jelasnya, secara teori tentang sistem informasi sebagai berikut: 2.1 Pengertian Sistem Pengertian sistem dapat didefinisikan dalam dua kelompok yaitu yang menekankan pada prosedur dan yang menekankan pada komponen atau elemen. Menurut Jerry FitzGerald “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu“ 1 Sedangkan pendekatan sistem menekankan pada elemen atau komponennya, mendefinisikan sistem sebagai berikut: “Sistem adalah sekelompok elemen- 1 Jogiyanto Hartono, MBA, Ph.D, Analisis & Disain, [Andi,1999]hal.1 11 12 elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan tertentu”2. 2.2 Konsep Dasar Informasi Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen didalam pengambilan keputusan. Sumber-sumber informasi untuk pengambilan keputusan, bisa diperoleh baik dari sumber internal maupun eksternal. Definisi ”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang”. 3 Informasi yang dihasilkan tersebut haruslah berkualitas, karena informasi merupakan landasan bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. 2.3 Konsep Sistem Informasi Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan.Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (system information) atau disebut processing system atau Information Processing System. Sistem informasi di definisikan oleh Gelinas, Oram dan Wiggins (1990): “Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk 2 3 . Hanif Al Fatta, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, [Andi] hal.4. Davis , 1995 , yang dikutip di buku Analisis & Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern Karya Hannif Al Fatta , ED I hal 9, 2007. 13 menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai”4. 2.4 Pengertian Proyek dan Manajemen Proyek Proyek dapat dikatakan sebagai kegiatan terencana dan berurutan yang hanya berlangsung sekali dimana dalam kegiatan tersebut tidak terjadi pengulangan atau dalam artian kegiatan tersebut memiliki saat awal dan saat akhir.Sehingga dalam pelaksanaanya membutuhkan sebuah manajemen proyek agar dapat memenuhi hasil yang diinginkan. A. Pengertian Proyek Proyek dalam analisis jaringan kerja adalah serangkaian kegiatankegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan produk yang unik dan hanya dilakukan dalam periode tertentu (temporer) (Maharesi, 2002). Menurut Soeharto (1999): “Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yangberlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber dayatertentudan dimaksudkan untuk menghasilkan produk atau deliverable yangkriteria mutunya telah digariskan dengan jelas”. Ir. Abrar Husen, MT (2009) menyatakan proyek adalah gabungan dari sumber-sumber daya seperti manusia, material, peralatan dan modal/biaya yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai sasaran dan tujuan”. 4 . Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi, [Andi] hal.11. 14 B. Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah usaha merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan mengkoordinasi serta mengawasi kegiatan dalam proyek sedemikian rupa sehingga sesuai dengan jadwal, waktu, dan anggaran yang telah ditetapkan. C. Penjadwalan Proyek Penjadwalan proyek adalah rencana pengurutan kerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan sasaran khusus dengan saat penyelesaian yang jelas. Sebelum proyek dikerjakan, perlu adanya tahap-tahap pengelolaan proyek yang meliputi tahap perencanaan, tahap penjadwalan, dan tahap pengkoordinasian.Dari ketiga tahapan ini, tahap perencanaan dan penjadwalan adalah tahap yang paling menentukan berhasil atau tidaknya suatu proyek, karena penjadwalan adalah tahap ketergantungan antar tugas yang membangun proyek secara keseluruhan. 2.5 Metode Penjadwalan Proyek Dalam melakukan penjadwalan proyek terdapat dua jenis metode yang digunakan antara lain, sebagai berikut: 15 A. Critical Path Method (CPM) Critical Path Method (CPM) adalah alogaritma berbasis matematika untuk menjadwalkan sekelompok aktivitas proyek5. Sejarah Teknik CPM dimulai pada tahun 1958 perusahaan bahan kimia Du Pont Company (USA), dalam memecahkan kesulitan proses fabrikasi menemukan metode CPM yang berbentuk diagram network. Dengan CPM, jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan berbagai tahap suatu proyek dianggap diketahui dengan pasti, demikian pula hubungan antar sumber yang digunakan dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek.CPM adalah model manajemen proyek yang mengutamakan biaya sebagai objek yang dianalisis (Siswanto, 2007). CPM merupakan analisa jaringan kerja yang berusaha mengoptimalkan biaya total proyek melalui pengurangan atau percepatan waktu penyelesaian total proyek yang bersangkutan. B. Project Evaluation And Review Technique(PERT) Sejarah dari teknik PERT ini dimulai pada tahun 1957 saat US Navy merencanakan pengembangan peluru kendali jenis Polaris.Saat itu mereka terhambat masalah yang cukup rumit, yaitu ikut sertanya 400 kontraktor, sehingga kesulitan untuk mengkoordinasinya.Padahal proyek peluru kendali tersebut adalah proyek pertama kali yang dilaksanakan, sehingga besar kemungkinan deviasi/penyimpangan dari rencana sebelumnya bisa saja 5 Pengertian CPM, (On-line) (Jumat, 18 November 2011)http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_jalur_kritis (Jumat, 18 November 2011) 16 terjadi.Terbatasnya waktu yang mana bersamaan pada waktu itu merupakan situasi persaingan senjata dengan USSR (Rusia) dalam perang dingin, menuntut penyelesaian proyek secepat mungkin. Dari kesulitan tersebut, maka dibentuk Biro Konsultan untuk mencoba memecahkan masalah tadi, hasil Biro Kensultan tadi adalah PERT yang wujudnya merupakan diagram network. Berbeda dengan CPM yang menggunakan Fixed Completition Time untuk setiap aktifitas proyek dimana unsur biaya dari trade off antara biaya dan waktu diabaikan.PERT justru memperhatikan faktor-faktor biaya yang terkait dalam penyelesaian suatu proyek, karena biaya ini sangat erat kaitannya dengan waktu penyelesaian proyek.Oleh karena itu, dalam teknik PERT dikenal 3 jenis estimasi waktu, yaitu : a. The Optimistic Time Estimate (to), yaitu kemungkinan waktu terpendek yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan, dengan asumsi semua kegiatan berjalan baik. b. The Pessimistic Time Estimate (tp), yaitu waktu maksimum yang mungkin harus diambil jika kegiatan berjalan lambat atau buruk. Namun, bencana alam seperti gempa bumi, banjir, badai dan permasalahan tenaga kerja tidak termasuk faktor yang mempengaruhi waktu ini. c. The Most Likely Time Estimate (tm), yaitu waktu terbaik yang bisa digunakan untuk menjalankan kegiatan dalam keadaan normal. 17 Dalam laporan Skripsi ini, dipilihnya metode Critical Path Method (CPM) disbanding metode Project Evaluation And Review Technique (PERT) karena didasarkan alasan-alasan sebagai berikut: 1. Penggunaan metode CPM digunakan untuk penjadwalan proyek yang sudah pernah atau sering dikerjakan sedangkan Metode PERT digunakan untuk penjadwalan proyek yang baru. 2. Tingkat keakurasian perhitungan biaya dengan menggunakan metode CPM lebih tinggi, karena Metode CPM diisi berdasarkan nilai yang sudah pasti, sedangkan tingkat keakurasian dengan menggunakan metode PERT lebih rendah, karena hanya bersifat perkiraan. 3. Dalam perhitungan menggunakan metode CPM lebih mudah dibandingkan dengan menggunakan metode PERT. 2.6 Jaringan Kerja Network planning (Jaringan Kerja) pada prinsipnya adalah hubungan ketergantungan antara bagian-bagian pekerjaan yang digambarkan atau divisualisasikan dalam diagram network.Dengan demikian dapat dikemukakan bagian-bagian pekerjaan yang harus didahulukan, sehingga dapat dijadikan dasar untuk melakukan pekerjaan selanjutnya dan dapat dilihat pula bahwa suatu pekerjaan belum dapat dimulai apabila kegiatan sebelumnya belum selesai dikerjakan. Simbol-simbol yang digunakan dalam menggambarkan suatu network adalah sebagai berikut : 18 a. (anak panah / busur), mewakili sebuah kegiatan atau aktivitas yaitu tugas yang dibutuhkan oleh proyek. Kegiatan di sini didefinisikan sebagai hal yang memerlukan durasi (jangka waktu tertentu) dalam pemakaian sejumlah resources (sumber tenaga, peralatan, material, biaya). Kepala anak panah menunjukkan arah tiap kegiatan, yang menunjukkan bahwa suatu kegiatan dimulai pada permulaan dan berjalan maju sampai akhir dengan arah dari kiri ke kanan. Baik panjang maupun kemiringan anak panah ini sama sekali tidak mempunyai arti. Jadi, tak perlu menggunakan skala. b. (lingkaran kecil / simpul / node), mewakili sebuah kejadian atau peristiwa atau event. Kejadian (event) didefinisikan sebagai ujung atau pertemuan dari satu atau beberapa kegiatan. Sebuah kejadian mewakili satu titik dalam waktu yang menyatakan penyelesaian beberapa kegiatan dan awal beberapa kegiatan baru. Titik awal dan akhir dari sebuah kegiatan karena itu dijabarkan dengan dua kejadian yang biasanya dikenal sebagai kejadian kepala dan ekor. Kegiatan-kegiatan yang berawal dari saat kejadian tertentu tidak dapat dimulai sampai kegiatan-kegiatan yang berakhir pada kejadian yang sama diselesaikan. Suatu kejadian harus mendahulukan kegiatan yang keluar dari simpul/node tersebut. c. (anak panah terputus-putus), menyatakan kegiatan semu atau dummy activity. Setiap anak panah memiliki peranan ganda dalam mewakili kegiatan dan membantu untuk menunjukkan hubungan utama antara 19 berbagai kegiatan. Dummy di sini berguna untuk membatasi mulainya kegiatan seperti halnya kegiatan biasa, panjang dan kemiringan dummy ini juga tak berarti apa-apa sehingga tidak perlu berskala. Bedanya dengan kegiatan biasa ialah bahwa kegiatan dummy tidak memakan waktu dan sumber daya, jadi waktu kegiatan dan biaya sama dengan nol. d. (anak panah tebal), merupakan kegiatan pada jalur kritis. Dalam penggunaanya, simbol-simbol ini digunakan dengan mengikuti aturanaturan sebagai berikut: a. Diantara dua kejadian (event) yang sama, hanya boleh digambarkan satu anak panah. b. Nama suatu aktivitas dinyatakan dengan huruf atau dengan nomor kejadian. c. Aktivitas harus mengalir dari kejadian bernomor rendah ke kejadian bernomor tinggi. d. Diagram hanya memiliki sebuah saat paling cepat dimulainya kejadian (initial event) dan sebuah saat paling cepat diselesaikannya kejadian (terminal event). Adapun logika ketergantungan kegiatan-kegiatan itu dapat dinyatakan sebagai berikut : a. Jika kegiatan A harus diselesaikan dahulu sebelum kegiatan B dapat dimulai dan kegiatan C dimulai setelah kegiatan B selesai, maka hubungan antara kegiatan tersebut dapat dilihat pada gambar 2.1 20 A B C Gambar 2.1 Kegiatan A pendahulu kegiatan B, Kegiatan B pendahulu kegiatan C b. Jika kegiatan A dan B harus selesai sebelum kegiatan C dapat dimulai, maka dapat dilihat pada gambar 2.2 A C B Gambar 2.2 Kegiatan A dan B merupakan pendahulu Kegiatan C c. Jika kegiatan A dan B harus dimulai sebelum kegiatan C dan D maka dapat di lihat pada gambar 2.3 A C B D Gambar 2.3 Kegiatan A dan B merupakan pendahulu Kegiatan C dan D d. Jika kegiatan A dan B harus selesai sebelum Kegiatan C dapat dimulai, tetapi D sudah dapat dimulai bila kegiatan B sudah selesai, maka dapat 21 dilihat pada gambar 2.4 A C Dummy B D Gambar 2.4 Kegiatan B merupakan pendahulu C dan D Fungsi dummy ( ) di atas adalah memindahkan seketika itu juga (sesuai dengan arah panah) keterangan tentang selesainya kegiatan B. e. Jika kegiatan A, B dan C mulai dan selesai pada lingkaran kejadian yang sama, maka kita tidak boleh mengambarkannya seperti pada gambar 2.5 A 1 B 2 C Gambar 2.5 Gambar yang salah bila kegiatan A, B dan C mulai dan selesai pada kejadian yang sama Untuk membedakan ketiga kegiatan itu, maka masing-masing harus digambarkan dummy seperti pada gambar 2.6 22 A 2 B 1 C 4 3 Gambar 2.6 atau A 2 B 1 C 4 3 Gambar 2.7 Kegiatan A, B, dan C mulai dan selesai pada kejadian yang sama 2.7 Jalur Kritis Dalam melakukan analisis jalur kritis, digunakan dua proses two-pass, terdiri atas forward pass dan backward pass. ES dan EF ditentukan selama forward pass, LS dan LF ditentukan selama backward pass.ES (earliest start) adalah waktu terdahulu suatu kegiatan dapat dimulai, dengan asumsi semua pendahulu sudah selesai.EF (earliest finish) merupakan waktu terdahulu suatu kegiatan dapat selesai.LS (latest start) adalah waktu terakhir suatu kegiatan dapat dimulai sehingga tidak menunda waktu penyelesaian keseluruhan proyek.LF (latest finish) adalah waktu terakhir suatu kegiatan dapat selesai sehingga tidak menunda waktu penyelesaian keseluruhan proyek. 23 ES = Max {EF semua pendahulu langsung} ....................................... (2.1) EF = ES + Waktu kegiatan .................................................................. (2.2) LF = Min {LS dari seluruh kegiatan yang langsung mengikutinya} ... (2.3) LS = LF – Waktu kegiatan ................................................................... (2.4) Setelah waktu terdahulu dan waktu terakhir dari semua kegiatan dihitung, kemudian jumlah waktu slack (slack time) dapat ditentukan. Slack adalah waktu yang dimiliki oleh sebuah kegiatan untuk bisa diundur, tanpa menyebabkan keterlambatan proyek keseluruhan. Terdapat dua macam jenis slack yaitu Total Slack dan Free Slack. Total Slack = LS – ES .......................................................................... (2.5) atau Total Slack = LF – EF .......................................................................... (2.6) Free Slack = ESB - ESA – Waktu Kegiatan.......................................... (2.7) Nama Kegiatan atau Simbol A Mulai Terdahulu Selesai Terdahulu ES EF LS LF Mulai Terakhir Selesai Terakhir 2 Lamanya kegiatan Gambar 2.8 Notasi yang digunakan pada node kegiatan 24 Suatu kegiatan yang memiliki Slackdikatakan KegiatanKritis, berarti kegiatan kritis mempunyai Total Slack = Free Slack = 0.Sedangkan yang dimaksud Jalur Kritis (Critical Path)adalah jalur dari Start sampai dengan Finish yang terdiri dari rangkaian kegiatan-kegiatan kritis. Manfaat yang didapat jika mengetahui jalur kritis adalah sebagai berikut: a. Penundaan pekerjaan pada jalur kritis menyebabkan seluruh pekerjaan proyek tertunda penyelesaiannya. b. Proyek dapat dipercepat penyelesaiannya, bila pekerjaan-pekerjaan yang ada pada jalur kritis dapat dipercepat. c. Pengawasan atau kontrol dapat dikontrol melalui penyelesaian jalur kritis yang tepat dalam penyelesaiannya dan kemungkinan di trade off (pertukaran waktu dengan biaya yang efisien) dan crash program (diselesaikan dengan waktu yang optimum dipercepat dengan biaya yang bertambah pula) atau dipersingkat waktunya dengan tambahan biaya lembur. d. Time Slack atau kelonggaran waktu terdapat pada pekerjaan yang tidak melalui jalur kritis. Ini memungkinkan bagi manajer untuk memindahkan tenaga kerja, alat, dan biaya ke pekerjaan-pekerjaan di jalur kritis agar efektif dan efesien. 2.8 Penentuan Biaya Dalam CPM Selain CPM dapat digunakan untuk menentukan waktu paling cepat sebuah proyek dapat terselesaikan dan mengidentifikasi waktu yang dimiliki oleh sebuah 25 kegiatan untuk bisa diundur tanpa menyebabkan keterlambatan proyek keseluruhan (slack), metode ini juga mampu melakukan analisis terhadap sumber daya yang dipakai dalam proyek (biaya) agar jadwal yang dihasilkan akan jauh lebih optimal dan ekonomis. Suatu proyek menggambarkan hubungan antara waktu terhadap biaya (lihat Gambar 2.9). Perlu dicatat bahwa, biaya disini merupakan biaya langsung misalnya biaya tenaga kerja, pembelian material dan peralatan, tanpa memasukkan biaya tidak langsung seperti biaya administrasi, dan lain-lain. Adapun istilah-istilah dari hubungan antara waktu penyelesaian proyek dengan biaya yang dikeluarkan adalah sebagai berikut: 1. Waktu Normaladalah waktu yang diperlukan bagi sebuah proyek untuk melakukan rangkaian kegiatan sampai selesai tanpa ada pertimbangan terhadap penggunaan sumber daya. 2. Biaya Normaladalah biaya langsung yang dikeluarkan selama penyelesaian kegiatan-kegiatan proyek sesuai dengan waktu normalnya. 3. Waktu Dipercepatatau lebih dikenal dengan Crash Time adalah waktu paling singkat untuk menyelesaikan seluruh kegiatan yang secara teknis pelaksanaannnya masing mungkin dilakukan. Dalam hal ini penggunaan sumber daya bukan hambatan. 4. Biaya untuk Waktu Dipercepatatau Crash Cost merupakan biaya langsung yang dikeluarkan untuk menyelesaikan kegiatan dengan waktu yang dipercepat. 26 Biaya Biaya untuk waktu dipercepat B Titik Dipercepat A Titik Normal Biaya Normal Waktu Waktu Dipercepat Waktu Normal Gambar 2.9 Hubungan antara waktu dan biaya pada keadaan normal dan crash A. Mempercepat Waktu Penyelesaian Tujuan pokok untuk mempercepat waktu penyelesaian adalah memperpendek waktu penyelesaian proyek dengan kenaikan biaya yang seminimal mungkin. Proses mempercepat waktu penyelesaian proyek dinamakan Crash Program. Akan tetapi, terdapat batas waktu percepatan (crash time) yaitu suatu batas dimana dilakukan pengurangan waktu melewati batas waktu ini akan tidak efektif lagi. Dengan menggunakan crash schedule, tentu saja biayanya akan jauh lebih besar dibandingkan dengan normal schedule. Dalam crash schedule akan dipilih kegiatan-kegiatan kritis dengan tingkat kemiringan terkecil untuk mempercepat pelaksanaannya. Langkah ini dilakukan sampai seluruh kegiatan mencapai nilai crash time-nya. Perhitungan yang dilakukan untuk menentukan sudut kemiringan (waktu dan biaya suatu kegiatan) atau lebih dikenal dengan slope adalah: 27 Slope Biaya = Biaya Dipercepat – Biaya Normal ........................................................................ (2.8) Waktu Normal – Waktu Dipercepat 2.9 Siklus Informasi Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan infomasi. Siklus informasi (information cycle) atau siklus pengolahan data (data processing cycle) seperti gambar dibawah ini: Gambar 2.10 Siklus Informasi6 6 John Burch, Gary Grudnitski, Information System Theory and Practise, ( ED IV; New York: John Wiley & Sons, 1986), hal 3.( Vide: Jugiyanto, 1999). 28 2.10Metode Pengembangan Sistem A. Flowmap Flowmap adalah campuran peta dan flowchartyang menunjukkan pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah orang dalam migrasi, jumlah barang yang diperdagangkan, atau jumlah paket dalam jaringan. Flowmapmenolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. B. Diagram Konteks Diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entity luar, masukan dan keluaran dari sistem.Diagram konteks direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. C. Data Flow Diagram (DFD) DFD(Data Flow Diagram) suatu network yang menggambarkan suatu sistem format atau komputerisasi, manualisasi atau gabungan dari keduanya, yang penggambarannya disusun dalam bentuk kumpulan komponen sistem yang saling berhubungan sesuai dengan aturan mainnya. Keuntungan DFD adalah memungkinkan untuk menggambarkan sistem dari level yang paling tinggi kemudian menguraikan menjadi level yang lebih rendah. Kekurangan DFD adalah tidak menunjukkan proses pengulangan, proses keputusan dan 29 proses perhitungan.Komponen-komponen dalam Data Flow Diagram yaitu sebagai berikut: i. Proses Aktivitas atau fungsi yang dilakukan untuk alasan bisnis yang spesifik,biasa berupa manual maupun terkomputerisasi. ii. Data Flow Satu data tunggal atau kumpulan logis suatu data, selalu diawali atau berakhir pada suatu proses. iii. Simpanan data (Data Store) Kumpulan data yang disimpan dengan cara tertentu. Data yang mengalir disimpan dalam data store. Aliran data di update atau ditambahkan ke data store. D. Entity Relationsip Diagram (ERD) Kateagori pengguna alat bantu rancangan database adalah Entity Relationship Diagram(ERD) atau diagram relasi entitas. Model ERD ini termasuk pada jenis data kelompok Object Based Logical Model. Pemakaian elemen-elemen dalam ERD ada tiga, yaitu kesatuan (Entity), relasi dan attribute. Dimana model relasi ini dipakai untuk menggambarkan data pada tingkat abstraksi konseptual (conceptual abstraction) dan level view. Karekteristik dari model ini adalah secara jelas memberikan kemampuan yang terstruktur dan fleksibel untuk mengambarkan logika suatu objek atau kejadian nyata, serta kemudahan untuk menentukan kendala secara jelas dan tegas 30 (Eksplisit).ERD adalah gambar atau diagram yang menunjukkan informasi dibuat, disimpan, dan digunakan dalam sistem bisnis.7 Diagram hubungan entitas atau yang lebih dikenal dengan sebutan E-R diagram adalah notasi grafik dari sebuah model data atau sebuah model jaringan yang menjelskan tentang data yang tersimpan (storage data) dalam sistem secara abstrak. Diagram E-R terdiri dari : 1) Entity Pada E-R diagram, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang.Entityadalah sesuatu apa saja yang ada didalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana data terdapat. Entitas diberinama dengan kata benda dan dapat dikelompokan dalam empat jenis nama, yaitu:orang, benda, lokasi, kejadian (terdapat unsur waktu didalamnya). 2) Relationship Pada E-R diagram, Relationship dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada umumnya penghubung (relationship) diberi nama dengan kata kerja dasar, sehingga memudahkan untuk melalukan pembacaan relasinya. Penggambaran hubungan yang terjadi adalah sebuah bentuk belah ketupat dihubungkan dengan dua bentuk empat persegi panjang. 7 Hannif Al Fatta , Analisis & Perancangan Sistem Informasi untuk keunggulan Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern, ED I hal 121, 2007 31 3) Lingkaran/ elips, menggambarkan atribut-atribut entitas. 4) Garis sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan himpunanentitas dan himpunan entitas dengan atributnya. Perancangan diagram keterhubungan entitas merupakan suatu proses pengalihan bentuk kejadian didunia nyata kedalam bentuk model-model tertentu untuk mengetahui kesatuan relasi sistem dan pengelompokan data menjadi arsip tertentu. Dalam pembuatan diagram keterhubungan antar entitas ada yang dimaksud dengan kardinalitas atau derajat relasi yang berguna untuk menunjukan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitasentitas yang lainnya. Kardinalitas tersebut adalah: 1. Satu ke satu (one to one) 2. Satu ke banyak (one to many) 3. Banyak ke satu (many to one) 4. Banyak ke banyak (many to many) 2.11Windows XP Windows XP adalah jajaran sistem operasi berbasis grafis yang dibuat oleh Microsoft untuk digunakan pada komputer pribadi, yang mencakup komputer rumah dan desktop bisnis, laptop, dan pusat media (Media Center). Nama "XP" adalah kependekan dari "Experience". Windows XP merupakan penerus Windows 32 2000 Professional dan Windows Me, dan merupakan versi sistem operasi Windows pertama yang berorientasi konsumen yang dibangun di atas kernel dan arsitektur Windows NT. Windows XP pertama kali dirilis pada 25 Oktober 2001, dan lebih dari 400 juta salinan instalasi digunakan pada Januari 2006, menurut perkiraan seorang analis IDC. Gambar 2.11Windows XP 2.12Delphi 7 Delphi 7 pengembangan adalah sebuah bahasa perangkatlunak.Produk pemrogaman ini dan lingkungan dikembangkan oleh Borland(sebelumnya dikenal sebagai Inprise). BahasaDelphi, yang sebelumnya dikenal sebagaiobject pascal (pascal dengan ekstensi pemrogaman berorientasi objek (PBO/OOP) pada mulanya ditujukan hanya untuk Microsoft Windows,namun saat ini telah mampu digunakan untuk mengembangkan aplikasi untuk Linux danMicrosoft .NET framework. Dengan menggunakan Free Pascal yangmerupakan proyek opensource, bahasa ini dapat pula digunakan untuk membuat programyang berjalan di sistem operasi Mac OS X dan Windows 33 CE.Khusus untuk pemrogaman database, Borland Delphi menyediakan fasilitas obyek yangkuat dan lengkap yang memudahkan programmer membuat program untuk aplikasi database.Format database yang dimiliki Delphi yaitu format database Paradox, dBase, MS Access,ODBC, SyBASE, Oracle dan lain-lain. Gambar 2.12Delphi 7 2.13Microsoft OfficeAccess Microsoft Office Access(Microsoft Access)adalah sebuah program aplikasi basis data komputer relasional yang ditujukan untuk kalangan rumahan dan perusahaan kecil hingga menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari beberapa aplikasi Microsoft Office, selain tentunya Microsoft Word, Microsoft Excel, dan Microsoft PowerPoint. Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga memudahkan pengguna. 34 Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan di dalam format Microsoft Access, Microsoft Jet Database Engine, Microsoft SQL Server, Oracle Database, atau semua kontainer basis data yang mendukung standar ODBC. Para pengguna/programmer yang mengembangkan perangkat paraprogrammer yang mahir lunak kurang dapat aplikasi mahir menggunakannya yang dapat kompleks, untuk sementara menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang sederhana. Access juga mendukung teknik-teknik pemrograman berorientasi objek, tetapi tidak dapat digolongkan ke dalam perangkat bantu pemrograman berorientasi objek. Gambar 2.13Microsoft Access 2.14 Sejarah Perusahaan PT. Pulau Bulan Indo Perkasaadalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidangkontruksi jalan, bangunan dan pekerjaan lapangan.PT. Pualu Bulan Indo Perkasa didirikan pada tanggal 28September 2000dengan akte pendirian nomor 89. 35 Struktur Organisasi PT. Pulau Bulan Indo Perkasa DIREKTUR UTAMA MANAGER BAG. OPERASI BAG. ADMINISTRASI BAG. KEUANGAN BAG. PERPAJAKAN BEG. PERBENGKELAN BAG. PERGUDANGAN GENERAL SUPERINTENDEN ADM. PROYEK Gambar 2.14 Struktur Organisasi PT. Pulau Bulan Indo Perkasa Deskripsi Jabatan 1. Direktur Utama Bertanggung jawab secara menyeluruh untuk memastikan bahwa kebijakan yang telah ditetapkan dalam pedoman mutu ini dimengerti, diterapkan, dipelihara dan disempurnakan secara berkesinambungan dan memastikan PT. Pulau Bulan Indo Perkasa terus menerus beroperasi secara efektif dan efisien kearah visi yang telah ditetapkan. 2. Manager Bertanggung jawab dalam merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi pekerjaan-pekerjaan setiap departemen yang ada di PT. Pulau Bulan Indo Perkasa dan melaporkan hasil kerja secara berkala kepada Direktur Utama. 3. Bagian Operasi Bertanggung jawab dalam mengawasi dan memelihara kegiatan operasional secara keseluruhan pada proyek-proyek PT. Pulau Bulan Indo Perkasa. 36 4. Bagian Keuangan Bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan, masuk keluar dana dan pembuatan laporan keuangan. 5. Bagian Perpajakan Bertanggung jawab atas pengelolaan pajak yang ada sehubung dengan kegiatan yang dilakukan PT. Pulau Bulan Indo Perkasa. 6. Bagian Administrasi Bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya manusia, hal-hal berkaitan dengan administratif perusahaan. 7. Bagian Pergudangan Bertanggung jawab atas pembelian dan keluarnya barang-barang. 8. Bagian Perbengkelan Secara umum bertanggung jawab atas perawatan dan perbaikan mesin dan kendaraan sehingga proses produksi dan proses pengangkutan dapat berjalan lancar. 9. General Superintenden Bertanggung jawab secara menyeluruh dalam perhitungan biaya, mengkoordinir dan mengawasi kegiatan operasional pada proyek yang ditanganinya. 10. Administrasi Proyek Bertanggung jawab atas segala dokumentasi mulai dari pendaftaran proyek sampai dengan proyek di FHO kan.