BAB II LANDASAN TEORI

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
Landasan teori diperlukan dalam menganalisa dan merancang sistem,
sebelum memahami sistem, tentu harus mengetahui konsep-konsep yang terlihat
didalam suatu sistem tersebut. Tanpa konsep yang jelas dari suatu pengertian
sudah pasti kita akan menemukan kesulitan dalam memahami sistem yang sedang
berjalan. Untuk lebih jelasnya, secara teori tentang sistem informasi sebagai
berikut:
2.1 Pengertian Sistem
Pengertian sistem dapat didefinisikan dalam dua kelompok yaitu yang
menekankan pada prosedur dan yang menekankan pada komponen atau elemen.
Menurut Jerry FitzGerald
“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau
menyelesaikan suatu sasaran tertentu“ 1
Sedangkan pendekatan sistem menekankan pada elemen atau komponennya,
mendefinisikan sistem sebagai berikut: “Sistem adalah sekelompok elemen-
1
Jogiyanto Hartono, MBA, Ph.D, Analisis & Disain, [Andi,1999]hal.1
11
12
elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan
tertentu”2.
2.2 Konsep Dasar Informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen didalam
pengambilan keputusan. Sumber-sumber informasi untuk pengambilan keputusan,
bisa diperoleh baik dari sumber internal maupun eksternal. Definisi ”Informasi
adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan bermanfaat
dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang”. 3
Informasi yang dihasilkan tersebut haruslah berkualitas, karena informasi
merupakan landasan bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.
2.3 Konsep Sistem Informasi
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi
manajemen di dalam pengambilan keputusan.Informasi dapat diperoleh dari
sistem informasi (system information) atau disebut processing system atau
Information Processing System. Sistem informasi di definisikan oleh Gelinas,
Oram dan Wiggins (1990):
“Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri
atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk
2
3
. Hanif Al Fatta, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, [Andi] hal.4.
Davis , 1995 , yang dikutip di buku Analisis & Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing
Perusahaan & Organisasi Modern Karya Hannif Al Fatta , ED I hal 9, 2007.
13
menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi
keluaran kepada para pemakai”4.
2.4 Pengertian Proyek dan Manajemen Proyek
Proyek dapat dikatakan sebagai kegiatan terencana dan berurutan yang
hanya berlangsung sekali dimana dalam kegiatan tersebut tidak terjadi
pengulangan atau dalam artian kegiatan tersebut memiliki saat awal dan saat
akhir.Sehingga dalam pelaksanaanya membutuhkan sebuah manajemen proyek
agar dapat memenuhi hasil yang diinginkan.
A. Pengertian Proyek
Proyek dalam analisis jaringan kerja adalah serangkaian kegiatankegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan produk yang unik dan hanya
dilakukan dalam periode tertentu (temporer) (Maharesi, 2002).
Menurut Soeharto (1999):
“Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara
yangberlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber
dayatertentudan dimaksudkan untuk menghasilkan produk atau
deliverable yangkriteria mutunya telah digariskan dengan jelas”.
Ir. Abrar Husen, MT (2009) menyatakan proyek adalah gabungan dari
sumber-sumber daya seperti manusia, material, peralatan dan modal/biaya yang
dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai sasaran dan
tujuan”.
4
. Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi, [Andi] hal.11.
14
B. Manajemen Proyek
Manajemen
proyek
adalah
usaha
merencanakan,
mengorganisir,
mengarahkan, dan mengkoordinasi serta mengawasi kegiatan dalam proyek
sedemikian rupa sehingga sesuai dengan jadwal, waktu, dan anggaran yang
telah ditetapkan.
C. Penjadwalan Proyek
Penjadwalan
proyek
adalah
rencana
pengurutan
kerja
untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan dengan sasaran khusus dengan saat
penyelesaian yang jelas.
Sebelum proyek dikerjakan, perlu adanya tahap-tahap pengelolaan
proyek yang meliputi tahap perencanaan, tahap penjadwalan, dan tahap
pengkoordinasian.Dari ketiga tahapan ini, tahap perencanaan dan penjadwalan
adalah tahap yang paling menentukan berhasil atau tidaknya suatu proyek,
karena penjadwalan adalah tahap ketergantungan antar tugas yang membangun
proyek secara keseluruhan.
2.5 Metode Penjadwalan Proyek
Dalam melakukan penjadwalan proyek terdapat dua jenis metode yang
digunakan antara lain, sebagai berikut:
15
A. Critical Path Method (CPM)
Critical Path Method (CPM) adalah alogaritma berbasis matematika
untuk menjadwalkan sekelompok aktivitas proyek5.
Sejarah Teknik CPM dimulai pada tahun 1958 perusahaan bahan kimia
Du Pont Company (USA), dalam memecahkan kesulitan proses fabrikasi
menemukan metode CPM yang berbentuk diagram network.
Dengan CPM, jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
berbagai tahap suatu proyek dianggap diketahui dengan pasti, demikian pula
hubungan antar sumber yang digunakan dan waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan
proyek.CPM
adalah
model
manajemen
proyek
yang
mengutamakan biaya sebagai objek yang dianalisis (Siswanto, 2007). CPM
merupakan analisa jaringan kerja yang berusaha mengoptimalkan biaya total
proyek melalui pengurangan atau percepatan waktu penyelesaian total proyek
yang bersangkutan.
B. Project Evaluation And Review Technique(PERT)
Sejarah dari teknik PERT ini dimulai pada tahun 1957 saat US Navy
merencanakan pengembangan peluru kendali jenis Polaris.Saat itu mereka
terhambat masalah yang cukup rumit, yaitu ikut sertanya 400 kontraktor,
sehingga kesulitan untuk mengkoordinasinya.Padahal proyek peluru kendali
tersebut adalah proyek pertama kali yang dilaksanakan, sehingga besar
kemungkinan deviasi/penyimpangan dari rencana sebelumnya bisa saja
5
Pengertian CPM, (On-line) (Jumat, 18 November 2011)http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_jalur_kritis
(Jumat, 18 November 2011)
16
terjadi.Terbatasnya waktu yang mana bersamaan pada waktu itu merupakan
situasi persaingan senjata dengan USSR (Rusia) dalam perang dingin,
menuntut penyelesaian proyek secepat mungkin. Dari kesulitan tersebut, maka
dibentuk Biro Konsultan untuk mencoba memecahkan masalah tadi, hasil Biro
Kensultan tadi adalah PERT yang wujudnya merupakan diagram network.
Berbeda dengan CPM yang menggunakan Fixed Completition Time
untuk setiap aktifitas proyek dimana unsur biaya dari trade off antara biaya dan
waktu diabaikan.PERT justru memperhatikan faktor-faktor biaya yang terkait
dalam penyelesaian suatu proyek, karena biaya ini sangat erat kaitannya
dengan waktu penyelesaian proyek.Oleh karena itu, dalam teknik PERT
dikenal 3 jenis estimasi waktu, yaitu :
a. The Optimistic Time Estimate (to), yaitu kemungkinan waktu terpendek
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan, dengan asumsi semua
kegiatan berjalan baik.
b. The Pessimistic Time Estimate (tp), yaitu waktu maksimum yang
mungkin harus diambil jika kegiatan berjalan lambat atau buruk.
Namun, bencana alam seperti gempa bumi, banjir, badai dan
permasalahan tenaga kerja tidak termasuk faktor yang mempengaruhi
waktu ini.
c. The Most Likely Time Estimate (tm), yaitu waktu terbaik yang bisa
digunakan untuk menjalankan kegiatan dalam keadaan normal.
17
Dalam laporan Skripsi ini, dipilihnya metode Critical Path Method
(CPM) disbanding metode Project Evaluation And Review Technique (PERT)
karena didasarkan alasan-alasan sebagai berikut:
1. Penggunaan metode CPM digunakan untuk penjadwalan proyek yang
sudah pernah atau sering dikerjakan sedangkan Metode PERT digunakan
untuk penjadwalan proyek yang baru.
2. Tingkat keakurasian perhitungan biaya dengan menggunakan metode
CPM lebih tinggi, karena Metode CPM diisi berdasarkan nilai yang
sudah pasti, sedangkan tingkat keakurasian dengan menggunakan metode
PERT lebih rendah, karena hanya bersifat perkiraan.
3. Dalam
perhitungan
menggunakan
metode
CPM
lebih
mudah
dibandingkan dengan menggunakan metode PERT.
2.6 Jaringan Kerja
Network planning (Jaringan Kerja) pada prinsipnya adalah hubungan
ketergantungan
antara
bagian-bagian
pekerjaan
yang digambarkan
atau
divisualisasikan dalam diagram network.Dengan demikian dapat dikemukakan
bagian-bagian pekerjaan yang harus didahulukan, sehingga dapat dijadikan dasar
untuk melakukan pekerjaan selanjutnya dan dapat dilihat pula bahwa suatu
pekerjaan belum dapat dimulai apabila kegiatan sebelumnya belum selesai
dikerjakan.
Simbol-simbol yang digunakan dalam menggambarkan suatu network
adalah sebagai berikut :
18
a.
(anak panah / busur), mewakili sebuah kegiatan atau aktivitas
yaitu tugas yang dibutuhkan oleh proyek. Kegiatan di sini didefinisikan
sebagai hal yang memerlukan durasi (jangka waktu tertentu) dalam
pemakaian sejumlah resources (sumber tenaga, peralatan, material, biaya).
Kepala anak panah menunjukkan arah tiap kegiatan, yang menunjukkan
bahwa suatu kegiatan dimulai pada permulaan dan berjalan maju sampai
akhir dengan arah dari kiri ke kanan. Baik panjang maupun kemiringan anak
panah ini sama sekali tidak mempunyai arti. Jadi, tak perlu menggunakan
skala.
b.
(lingkaran kecil / simpul / node), mewakili sebuah kejadian atau
peristiwa atau event. Kejadian (event) didefinisikan sebagai ujung atau
pertemuan dari satu atau beberapa kegiatan. Sebuah kejadian mewakili satu
titik dalam waktu yang menyatakan penyelesaian beberapa kegiatan dan
awal beberapa kegiatan baru. Titik awal dan akhir dari sebuah kegiatan
karena itu dijabarkan dengan dua kejadian yang biasanya dikenal sebagai
kejadian kepala dan ekor. Kegiatan-kegiatan yang berawal dari saat kejadian
tertentu tidak dapat dimulai sampai kegiatan-kegiatan yang berakhir pada
kejadian yang sama diselesaikan. Suatu kejadian harus mendahulukan
kegiatan yang keluar dari simpul/node tersebut.
c.
(anak panah terputus-putus), menyatakan kegiatan semu atau
dummy activity. Setiap anak panah memiliki peranan ganda dalam mewakili
kegiatan dan membantu untuk menunjukkan hubungan utama antara
19
berbagai kegiatan. Dummy di sini berguna untuk membatasi mulainya
kegiatan seperti halnya kegiatan biasa, panjang dan kemiringan dummy ini
juga tak berarti apa-apa sehingga tidak perlu berskala. Bedanya dengan
kegiatan biasa ialah bahwa kegiatan dummy tidak memakan waktu dan
sumber daya, jadi waktu kegiatan dan biaya sama dengan nol.
d.
(anak panah tebal), merupakan kegiatan pada jalur kritis.
Dalam penggunaanya, simbol-simbol ini digunakan dengan mengikuti aturanaturan sebagai berikut:
a. Diantara dua kejadian (event) yang sama, hanya boleh digambarkan satu
anak panah.
b. Nama suatu aktivitas dinyatakan dengan huruf atau dengan nomor kejadian.
c. Aktivitas harus mengalir dari kejadian bernomor rendah ke kejadian
bernomor tinggi.
d. Diagram hanya memiliki sebuah saat paling cepat dimulainya kejadian
(initial event) dan sebuah saat paling cepat diselesaikannya kejadian
(terminal event).
Adapun logika ketergantungan kegiatan-kegiatan itu dapat dinyatakan sebagai
berikut :
a. Jika kegiatan A harus diselesaikan dahulu sebelum kegiatan B dapat dimulai
dan kegiatan C dimulai setelah kegiatan B selesai, maka hubungan antara
kegiatan tersebut dapat dilihat pada gambar 2.1
20
A
B
C
Gambar 2.1
Kegiatan A pendahulu kegiatan B, Kegiatan B pendahulu kegiatan C
b. Jika kegiatan A dan B harus selesai sebelum kegiatan C dapat dimulai, maka
dapat dilihat pada gambar 2.2
A
C
B
Gambar 2.2 Kegiatan A dan B merupakan pendahulu Kegiatan C
c. Jika kegiatan A dan B harus dimulai sebelum kegiatan C dan D maka dapat
di lihat pada gambar 2.3
A
C
B
D
Gambar 2.3 Kegiatan A dan B merupakan pendahulu Kegiatan C dan D
d. Jika kegiatan A dan B harus selesai sebelum Kegiatan C dapat dimulai,
tetapi D sudah dapat dimulai bila kegiatan B sudah selesai, maka dapat
21
dilihat pada gambar 2.4
A
C
Dummy
B
D
Gambar 2.4 Kegiatan B merupakan pendahulu C dan D
Fungsi dummy (
) di atas adalah memindahkan seketika itu juga
(sesuai dengan arah panah) keterangan tentang selesainya kegiatan B.
e. Jika kegiatan A, B dan C mulai dan selesai pada lingkaran kejadian yang
sama, maka kita tidak boleh mengambarkannya seperti pada gambar 2.5
A
1
B
2
C
Gambar 2.5
Gambar yang salah bila kegiatan A, B dan C mulai dan selesai pada
kejadian yang sama
Untuk membedakan ketiga kegiatan itu, maka masing-masing harus
digambarkan dummy seperti pada gambar 2.6
22
A
2
B
1
C
4
3
Gambar 2.6
atau
A
2
B
1
C
4
3
Gambar 2.7
Kegiatan A, B, dan C mulai dan selesai pada kejadian yang sama
2.7 Jalur Kritis
Dalam melakukan analisis jalur kritis, digunakan dua proses two-pass,
terdiri atas forward pass dan backward pass. ES dan EF ditentukan selama
forward pass, LS dan LF ditentukan selama backward pass.ES (earliest start)
adalah waktu terdahulu suatu kegiatan dapat dimulai, dengan asumsi semua
pendahulu sudah selesai.EF (earliest finish) merupakan waktu terdahulu suatu
kegiatan dapat selesai.LS (latest start) adalah waktu terakhir suatu kegiatan dapat
dimulai sehingga tidak menunda waktu penyelesaian keseluruhan proyek.LF
(latest finish) adalah waktu terakhir suatu kegiatan dapat selesai sehingga tidak
menunda waktu penyelesaian keseluruhan proyek.
23
ES = Max {EF semua pendahulu langsung} ....................................... (2.1)
EF = ES + Waktu kegiatan .................................................................. (2.2)
LF = Min {LS dari seluruh kegiatan yang langsung mengikutinya} ... (2.3)
LS = LF – Waktu kegiatan ................................................................... (2.4)
Setelah waktu terdahulu dan waktu terakhir dari semua kegiatan dihitung,
kemudian jumlah waktu slack (slack time) dapat ditentukan. Slack adalah waktu
yang dimiliki oleh sebuah kegiatan untuk bisa diundur, tanpa menyebabkan
keterlambatan proyek keseluruhan. Terdapat dua macam jenis slack yaitu Total
Slack dan Free Slack.
Total Slack = LS – ES .......................................................................... (2.5)
atau
Total Slack = LF – EF .......................................................................... (2.6)
Free Slack = ESB - ESA – Waktu Kegiatan.......................................... (2.7)
Nama Kegiatan atau Simbol
A
Mulai
Terdahulu
Selesai
Terdahulu
ES
EF
LS
LF
Mulai
Terakhir
Selesai
Terakhir
2
Lamanya kegiatan
Gambar 2.8 Notasi yang digunakan pada node kegiatan
24
Suatu kegiatan yang memiliki Slackdikatakan KegiatanKritis, berarti
kegiatan kritis mempunyai Total Slack = Free Slack = 0.Sedangkan yang
dimaksud Jalur Kritis (Critical Path)adalah jalur dari Start sampai dengan Finish
yang terdiri dari rangkaian kegiatan-kegiatan kritis.
Manfaat yang didapat jika mengetahui jalur kritis adalah sebagai berikut:
a. Penundaan pekerjaan pada jalur kritis menyebabkan seluruh pekerjaan
proyek tertunda penyelesaiannya.
b. Proyek dapat dipercepat penyelesaiannya, bila pekerjaan-pekerjaan yang
ada pada jalur kritis dapat dipercepat.
c. Pengawasan atau kontrol dapat dikontrol melalui penyelesaian jalur kritis
yang tepat dalam penyelesaiannya dan kemungkinan di trade off
(pertukaran waktu dengan biaya yang efisien) dan crash program
(diselesaikan dengan waktu yang optimum dipercepat dengan biaya yang
bertambah pula) atau dipersingkat waktunya dengan tambahan biaya
lembur.
d. Time Slack atau kelonggaran waktu terdapat pada pekerjaan yang tidak
melalui jalur kritis. Ini memungkinkan bagi manajer untuk memindahkan
tenaga kerja, alat, dan biaya ke pekerjaan-pekerjaan di jalur kritis agar
efektif dan efesien.
2.8 Penentuan Biaya Dalam CPM
Selain CPM dapat digunakan untuk menentukan waktu paling cepat sebuah
proyek dapat terselesaikan dan mengidentifikasi waktu yang dimiliki oleh sebuah
25
kegiatan untuk bisa diundur tanpa menyebabkan keterlambatan proyek
keseluruhan (slack), metode ini juga mampu melakukan analisis terhadap sumber
daya yang dipakai dalam proyek (biaya) agar jadwal yang dihasilkan akan jauh
lebih optimal dan ekonomis.
Suatu proyek menggambarkan hubungan antara waktu terhadap biaya
(lihat Gambar 2.9). Perlu dicatat bahwa, biaya disini merupakan biaya langsung
misalnya biaya tenaga kerja, pembelian material dan peralatan, tanpa
memasukkan biaya tidak langsung seperti biaya administrasi, dan lain-lain.
Adapun istilah-istilah dari hubungan antara waktu penyelesaian proyek dengan
biaya yang dikeluarkan adalah sebagai berikut:
1.
Waktu Normaladalah waktu yang diperlukan bagi sebuah proyek untuk
melakukan rangkaian kegiatan sampai selesai tanpa ada pertimbangan
terhadap penggunaan sumber daya.
2.
Biaya
Normaladalah
biaya
langsung
yang
dikeluarkan
selama
penyelesaian kegiatan-kegiatan proyek sesuai dengan waktu normalnya.
3.
Waktu Dipercepatatau lebih dikenal dengan Crash Time adalah waktu
paling singkat untuk menyelesaikan seluruh kegiatan yang secara teknis
pelaksanaannnya masing mungkin dilakukan. Dalam hal ini penggunaan
sumber daya bukan hambatan.
4.
Biaya untuk Waktu Dipercepatatau Crash Cost merupakan biaya
langsung yang dikeluarkan untuk menyelesaikan kegiatan dengan waktu
yang dipercepat.
26
Biaya
Biaya
untuk
waktu
dipercepat
B Titik Dipercepat
A Titik Normal
Biaya
Normal
Waktu
Waktu
Dipercepat
Waktu
Normal
Gambar 2.9
Hubungan antara waktu dan biaya pada keadaan normal dan crash
A. Mempercepat Waktu Penyelesaian
Tujuan
pokok
untuk
mempercepat
waktu
penyelesaian
adalah
memperpendek waktu penyelesaian proyek dengan kenaikan biaya yang
seminimal mungkin. Proses mempercepat waktu penyelesaian proyek
dinamakan Crash Program. Akan tetapi, terdapat batas waktu percepatan
(crash time) yaitu suatu batas dimana dilakukan pengurangan waktu melewati
batas waktu ini akan tidak efektif lagi.
Dengan menggunakan crash schedule, tentu saja biayanya akan jauh
lebih besar dibandingkan dengan normal schedule. Dalam crash schedule akan
dipilih kegiatan-kegiatan kritis dengan tingkat kemiringan terkecil untuk
mempercepat pelaksanaannya. Langkah ini dilakukan sampai seluruh kegiatan
mencapai nilai crash time-nya. Perhitungan yang dilakukan untuk menentukan
sudut kemiringan (waktu dan biaya suatu kegiatan) atau lebih dikenal dengan
slope adalah:
27
Slope Biaya =
Biaya Dipercepat – Biaya Normal
........................................................................ (2.8)
Waktu Normal – Waktu Dipercepat
2.9 Siklus Informasi
Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu
untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam
menghasilkan infomasi. Siklus informasi (information cycle) atau siklus
pengolahan data (data processing cycle) seperti gambar dibawah ini:
Gambar 2.10 Siklus Informasi6
6
John Burch, Gary Grudnitski, Information System Theory and Practise, ( ED IV; New York: John Wiley &
Sons, 1986), hal 3.( Vide: Jugiyanto, 1999).
28
2.10Metode Pengembangan Sistem
A. Flowmap
Flowmap adalah campuran peta dan flowchartyang menunjukkan
pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah orang dalam
migrasi, jumlah barang yang diperdagangkan, atau jumlah paket dalam
jaringan. Flowmapmenolong analis dan programmer untuk memecahkan
masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam
menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.
B. Diagram Konteks
Diagram
konteks
adalah
sebuah
diagram
sederhana
yang
menggambarkan hubungan antara entity luar, masukan dan keluaran dari
sistem.Diagram konteks direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang
mewakili keseluruhan sistem.
C. Data Flow Diagram (DFD)
DFD(Data Flow Diagram) suatu network yang menggambarkan suatu
sistem format atau komputerisasi, manualisasi atau gabungan dari keduanya,
yang penggambarannya disusun dalam bentuk kumpulan komponen sistem
yang saling berhubungan sesuai dengan aturan mainnya. Keuntungan DFD
adalah memungkinkan untuk menggambarkan sistem dari level yang paling
tinggi kemudian menguraikan menjadi level yang lebih rendah. Kekurangan
DFD adalah tidak menunjukkan proses pengulangan, proses keputusan dan
29
proses perhitungan.Komponen-komponen dalam Data Flow Diagram yaitu
sebagai berikut:
i. Proses
Aktivitas atau fungsi yang dilakukan untuk alasan bisnis yang
spesifik,biasa berupa manual maupun terkomputerisasi.
ii. Data Flow
Satu data tunggal atau kumpulan logis suatu data, selalu diawali atau
berakhir pada suatu proses.
iii. Simpanan data (Data Store)
Kumpulan data yang disimpan dengan cara tertentu. Data yang
mengalir disimpan dalam data store. Aliran data di update atau
ditambahkan ke data store.
D. Entity Relationsip Diagram (ERD)
Kateagori pengguna alat bantu rancangan database adalah Entity
Relationship Diagram(ERD) atau diagram relasi entitas.
Model ERD ini
termasuk pada jenis data kelompok Object Based Logical Model. Pemakaian
elemen-elemen dalam ERD ada tiga, yaitu kesatuan (Entity), relasi dan
attribute. Dimana model relasi ini dipakai untuk menggambarkan data pada
tingkat abstraksi konseptual (conceptual abstraction) dan level view.
Karekteristik dari model ini adalah secara jelas memberikan kemampuan yang
terstruktur dan fleksibel untuk mengambarkan logika suatu objek atau kejadian
nyata, serta kemudahan untuk menentukan kendala secara jelas dan tegas
30
(Eksplisit).ERD adalah gambar atau diagram yang menunjukkan informasi
dibuat, disimpan, dan digunakan dalam sistem bisnis.7
Diagram hubungan entitas atau yang lebih dikenal dengan sebutan E-R
diagram adalah notasi grafik dari sebuah model data atau sebuah model
jaringan yang menjelskan tentang data yang tersimpan (storage data) dalam
sistem secara abstrak. Diagram E-R terdiri dari :
1) Entity
Pada E-R diagram, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi
panjang.Entityadalah sesuatu apa saja yang ada didalam sistem, nyata
maupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana data terdapat. Entitas
diberinama dengan kata benda dan dapat dikelompokan dalam empat jenis
nama, yaitu:orang, benda, lokasi, kejadian (terdapat unsur waktu
didalamnya).
2) Relationship
Pada E-R diagram, Relationship dapat digambarkan dengan sebuah bentuk
belah ketupat. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara
entitas. Pada umumnya penghubung (relationship) diberi nama dengan
kata kerja dasar, sehingga memudahkan untuk melalukan pembacaan
relasinya. Penggambaran hubungan yang terjadi adalah sebuah bentuk
belah ketupat dihubungkan dengan dua bentuk empat persegi panjang.
7
Hannif Al Fatta , Analisis & Perancangan Sistem Informasi untuk keunggulan Bersaing Perusahaan &
Organisasi Modern, ED I hal 121, 2007
31
3) Lingkaran/ elips, menggambarkan atribut-atribut entitas.
4) Garis
sebagai
penghubung
antara
himpunan
relasi
dengan
himpunanentitas dan himpunan entitas dengan atributnya.
Perancangan diagram keterhubungan entitas merupakan suatu proses
pengalihan bentuk kejadian didunia nyata kedalam bentuk model-model
tertentu untuk mengetahui kesatuan relasi sistem dan pengelompokan data
menjadi arsip tertentu.
Dalam pembuatan diagram keterhubungan antar entitas ada yang
dimaksud dengan kardinalitas atau derajat relasi yang berguna untuk
menunjukan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitasentitas yang lainnya.
Kardinalitas tersebut adalah:
1. Satu ke satu (one to one)
2. Satu ke banyak (one to many)
3. Banyak ke satu (many to one)
4. Banyak ke banyak (many to many)
2.11Windows XP
Windows XP adalah jajaran sistem operasi berbasis grafis yang dibuat
oleh Microsoft untuk digunakan pada komputer pribadi, yang mencakup komputer
rumah dan desktop bisnis, laptop, dan pusat media (Media Center). Nama "XP"
adalah kependekan dari "Experience". Windows XP merupakan penerus Windows
32
2000 Professional dan Windows Me, dan merupakan versi sistem operasi
Windows pertama yang berorientasi konsumen yang dibangun di atas kernel dan
arsitektur Windows NT. Windows XP pertama kali dirilis pada 25 Oktober 2001,
dan lebih dari 400 juta salinan instalasi digunakan pada Januari 2006, menurut
perkiraan seorang analis IDC.
Gambar 2.11Windows XP
2.12Delphi 7
Delphi
7
pengembangan
adalah
sebuah
bahasa
perangkatlunak.Produk
pemrogaman
ini
dan
lingkungan
dikembangkan
oleh
Borland(sebelumnya dikenal sebagai Inprise). BahasaDelphi, yang sebelumnya
dikenal sebagaiobject pascal (pascal dengan ekstensi pemrogaman berorientasi
objek
(PBO/OOP)
pada
mulanya
ditujukan
hanya
untuk
Microsoft
Windows,namun saat ini telah mampu digunakan untuk mengembangkan aplikasi
untuk Linux danMicrosoft .NET framework. Dengan menggunakan Free Pascal
yangmerupakan proyek opensource, bahasa ini dapat pula digunakan untuk
membuat programyang berjalan di sistem operasi Mac OS X dan Windows
33
CE.Khusus untuk pemrogaman database, Borland Delphi menyediakan fasilitas
obyek yangkuat dan lengkap yang memudahkan programmer membuat program
untuk aplikasi database.Format database yang dimiliki Delphi yaitu format
database Paradox, dBase, MS Access,ODBC, SyBASE, Oracle dan lain-lain.
Gambar 2.12Delphi 7
2.13Microsoft OfficeAccess
Microsoft
Office
Access(Microsoft
Access)adalah
sebuah program aplikasi basis data komputer relasional yang ditujukan untuk
kalangan rumahan dan perusahaan kecil hingga menengah. Aplikasi ini
merupakan
anggota
dari
beberapa
aplikasi Microsoft
Office,
selain
tentunya Microsoft Word, Microsoft Excel, dan Microsoft PowerPoint. Aplikasi
ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Engine, dan juga
menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga memudahkan pengguna.
34
Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan di dalam format
Microsoft Access, Microsoft Jet Database Engine, Microsoft SQL Server, Oracle
Database, atau semua kontainer basis data yang mendukung standar ODBC. Para
pengguna/programmer yang
mengembangkan
perangkat
paraprogrammer yang
mahir
lunak
kurang
dapat
aplikasi
mahir
menggunakannya
yang
dapat
kompleks,
untuk
sementara
menggunakannya
untuk
mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang sederhana. Access juga
mendukung teknik-teknik pemrograman berorientasi objek, tetapi tidak dapat
digolongkan ke dalam perangkat bantu pemrograman berorientasi objek.
Gambar 2.13Microsoft Access
2.14 Sejarah Perusahaan
PT. Pulau Bulan Indo Perkasaadalah sebuah perusahaan yang bergerak
dibidangkontruksi jalan, bangunan dan pekerjaan lapangan.PT. Pualu Bulan Indo
Perkasa didirikan pada tanggal 28September 2000dengan akte pendirian nomor
89.
35
Struktur Organisasi PT. Pulau Bulan Indo Perkasa
DIREKTUR UTAMA
MANAGER
BAG. OPERASI
BAG.
ADMINISTRASI
BAG. KEUANGAN
BAG. PERPAJAKAN
BEG.
PERBENGKELAN
BAG.
PERGUDANGAN
GENERAL
SUPERINTENDEN
ADM. PROYEK
Gambar 2.14 Struktur Organisasi PT. Pulau Bulan Indo Perkasa
Deskripsi Jabatan
1.
Direktur Utama
Bertanggung jawab secara menyeluruh untuk memastikan bahwa
kebijakan yang telah ditetapkan dalam pedoman mutu ini dimengerti,
diterapkan, dipelihara dan disempurnakan secara berkesinambungan
dan memastikan PT. Pulau Bulan Indo Perkasa terus menerus
beroperasi secara efektif dan efisien kearah visi yang telah ditetapkan.
2.
Manager
Bertanggung
jawab
dalam
merencanakan,
mengkoordinasikan,
mengawasi pekerjaan-pekerjaan setiap departemen yang ada di PT.
Pulau Bulan Indo Perkasa dan melaporkan hasil kerja secara berkala
kepada Direktur Utama.
3.
Bagian Operasi
Bertanggung jawab dalam mengawasi dan memelihara kegiatan
operasional secara keseluruhan pada proyek-proyek PT. Pulau Bulan
Indo Perkasa.
36
4.
Bagian Keuangan
Bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan, masuk keluar dana dan
pembuatan laporan keuangan.
5.
Bagian Perpajakan
Bertanggung jawab atas pengelolaan pajak yang ada sehubung dengan
kegiatan yang dilakukan PT. Pulau Bulan Indo Perkasa.
6.
Bagian Administrasi
Bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya manusia, hal-hal
berkaitan dengan administratif perusahaan.
7.
Bagian Pergudangan
Bertanggung jawab atas pembelian dan keluarnya barang-barang.
8.
Bagian Perbengkelan
Secara umum bertanggung jawab atas perawatan dan perbaikan mesin
dan kendaraan sehingga proses produksi dan proses pengangkutan dapat
berjalan lancar.
9.
General Superintenden
Bertanggung jawab secara menyeluruh dalam perhitungan biaya,
mengkoordinir dan mengawasi kegiatan operasional pada proyek yang
ditanganinya.
10. Administrasi Proyek
Bertanggung jawab atas segala dokumentasi mulai dari pendaftaran
proyek sampai dengan proyek di FHO kan.
Download