BAB I PENDAHULUAN

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Penelitian
Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin ketat telah membuat
suatu
perusahaan
khususnya
perusahaan
manufaktur
berusaha
meningkatkan nilai dari perusahaan. Meningkatkan nilai perusahaan dapat
dilakukan melalui peningkatan kemakmuran kepemilikan atau para
pemegang saham. Keberadaan para pemegang saham dan peranan
manajemen sangatlah penting dalam menentukan besar keuntungan yang
nantinya akan diperoleh. Hal ini berarti setiap perusahaan manufaktur
diharuskan untuk bisa mengatasi situasi yang terjadi sehingga dapat
melakukan pengelolaan fungsi-fungsi manajemennya dengan baik agar
dapat lebih unggul dalam persaingan. Suatu keputusan yang diambil
manajer dalam suatu pembelanjaan harus dipertimbangkan secara teliti
sifat dan biaya dari sumber dana yang akan dipilih, karena masing-masing
sumber dana tersebut memiliki konsekuensi finansial yang berbeda.
Dalam keputusan pemenuhan dana mencakup berbagai pertimbangan
apakah perusahaan akan menggunakan sumber internal maupun sumber
eksternal yang berasal dari hutang atau dengan emisi saham baru.
Kebutuhan akan dana dapat dipenuhi dari berbagai sumber dan
mempunyai jenis yang berbeda beda. Modal terdiri atas ekuitas (modal
1
2
sendiri) dan hutang (debt), perbandingan hutang dan modal sendiri dalam
struktur finansial perusahaan disebut struktur modal (Husnan, 1998).
Dalam
kegiatan
usahanya
pemilik
perusahaan
melimpahkan
tanggung jawab pihak lain yaitu manajer. Salah satu keputusan penting
yang
dihadapi
manajer
(keuangan)
dalam
kaitannya
dengan
kelangsungan operasi perusahaan adalah keputussan pendanaan atau
keputusan struktur modal, yaitu keputusan keuangan yang berkaitan
dengan komposisi hutang, saham preferen dan saham biasa yang harus
digunakan oleh perusahaan (Yuke dan Hadri, 2005). Manajer harus
mampu menghimpun dana baik yang bersumber dari dalam perusahaan
maupun dari luar perusahaan secara efisien, dalam arti keputusan
pendanaan tersebut mampu meminimalkan biaya modal yang harus
ditanggung perusahaan. Ketika manajer menggunakan hutang, biaya
modal yang timbul adalah sebesar biaya bunga yang dibebankan oleh
kreditur. Sedangkan jika manajer menggunakan dana internal atau dana
sendiri akan timbul opportunity cost dari dana atau modal sendiri yang
digunakan. Keputusan pendanaan yang dilakukan secara tidak cermat
akan menimbulkan biaya tetap dalam bentuk biaya modal yang tinggi,
yang
selanjutnya
dapat
berakibat
pada
rendahnya
yang
dihadapi
profitabilitas
perusahaan.
Salah
satu
keputusan
penting
oleh
manajer
(keuangan) dalam kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan
adalah keputusan mengenai pendanaan atau keputusan struktur modal,
3
yaitu keputusan keuangan yang berkaitan dengan komposisi hutang,
saham preferen dan saham biasa yang harus digunakan oleh perusahaan
untuk memenuhi kebutuhan dananya. Manajer harus mampu menghimpun
dana baik yang bersumber dari dalam perusahaan maupun luar
perusahaan secara efisien, dalam arti keputusan pendanaan tersebut
merupakan keputusan yang mampu meminimalkan biaya modal yang
harus ditanggung perusahaan. Biaya modal yang timbul dari keputusan
pendanaan tersebut merupakan konsekuensi yang secara langsung timbul
dari keputusan yang dilakukan manajer. Ketika manajer menggunakan
hutang, maka akan timbul biaya sebesar biaya bunga yang dibebankan
oleh kreditur; sedangkan jika manajer menggunakan dana internal atau
dana sendiri akan timbul opportunity cost dari dana atau modal sendiri
yang digunakan. Keputusan pendanaan yang mencakup kebijakan
penentuan besarnya hutang perusahaan yang dilakukan secara tidak
cermat akan menimbulkan biaya tetap dalam bentuk biaya modal yang
tinggi, yang selanjutnya dapat berakibat pada rendahnya profitabilitas
perusahaan.
Keputusan struktur modal atau dapat dikatakan sebagai keputusan
penentuan hutang perusahaan, secara langsung berpengaruh terhadap
besarnya risiko yang ditanggung pemegang saham serta besarnya tingkat
pengembalian atau tingkat keuntungan yang diharapkan (Brigham dan
Houston, 2001). Keputusan struktur modal yang diambil oleh manajer
tersebut tidak saja berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan, tetapi
4
juga berpengaruh terhadap risiko keuangan yang dihadapi perusahaan.
Risiko
keuangan
tersebut
meliputi
kemungkinan
ketidakmampuan
perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajibannya dan kemungkinan
tidak tercapainya laba yang ditargetkan perusahaan. Berdasarkan
penjelasan di atas, tampak bahwa keputusan struktur modal merupakan
keputusan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan manajer dalam
menentukan struktur modal perusahaan. Menurut Brigham dan Houston
(2001) faktor-faktor: risiko bisnis, pajak, fleksibilitas keuangan dan
konservatisme atau agresivitas manajemen merupakan faktor-faktor yang
menentukan keputusan struktur modal. Secara lebih umum, faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap keputusan struktur modal adalah: stabilitas
penjualan,
struktur
aset,
leverage
operasi,
tingkat
pertumbuhan,
profitabilitas, pajak, pengendalian, sikap manajemen, sikap pemberi
pinjaman, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan dan fleksibilitas
keuangan (Brigham dan Houston, 2001).
Banyak penelitian-penelitian lain yang berkenaan dengan struktur
modal seperti yang dilakukan Ozkan (2001), Laili hidayat (2001), Sekar
Mayangsari (2001), Asih Suko Nugroho (2001). Dari Penelitian tersebut di
peroleh faktor–faktor yang mempengaruhi struktur modal. Menurut hasil
penelitian Ozkan bahwa Size, growth opportunity, profitabilitas, likuiditas
dan non debt tax shield berpengaruh negative terhadap struktur modal,
sedangkan likuiditas berpengaruh positif kepada struktur modal. Penelitian
5
dilakukan oleh Laili Hidayat (2001). Hasil penelitian yang didapat adalah
non-debt tax shield dan volatility tidak berpengaruh secara signifikan
kepada leverage. Market to book ratio, firm age, profability berpengaruh
negative terhadap leverage perusahaan. Sedangkan variabel lainnya
mempunyai pengaruh positif terhadap leverage perusahaan. Sekar
mayangsari (2001) juga mendukung hasil penelitian kedua penelitian
tersebut, sehingga dalam penelitian ini, profitabilitas mempunyai pengaruh
negative terhadap struktur modal.
Dari beberapa penelitian tersebut, penulis menyimpulkan bahwa
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi struktur modal yang
berkenaan dengan masalah pendanaan. Dimana faktor-faktor tersebut
antara lain klasifikasi industri, asset, liquidity ratio, the market to book
ratio, resiko perusahaan, profitabilitas, ukuran perusahaan (Size),
Likuiditas (Liquiditas) dan pertumbuhan (Growth). Dari beberapa faktor
tersebut penulis mencoba untuk menyederhanakan dan memilih faktorfaktor yang dianggap dominan dalam mempengaruhi struktur modal.
Faktor-faktor yang akan diangkat dalam penelitian ini dalam rangka
meneliti pengaruh struktur modal terhadap faktor-faktor tersebut antara
lain Ukuran perusahaan (Size), Likuiditas (LIQ) dan Pertumbuhan Laba
(Growth).
Penelitian ini mencoba menjelaskan bagaimana pengaruh ukuran
perusahaan, likuiditas dan pertumbuhan laba terhadap struktur modal
pada industri manufaktur yang telah listing di BEI selama periode 2008-
6
2010. Berdasarkan hal tersebut diatas maka penulis mencoba untuk
membahasnya dengan mengumpulkan data serta melakukan penelitian
untuk dijadikan bahan dalam penulisan skripsi yang berjudul “ANALISIS
FAKTO –FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEBIJAKAN
STRUKTUR
MODAL
(STUDI
PADA
EMITEN
SEKTOR
MANUFAKTUR)“.
B.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disampaikan, maka
rumusan masalah yang disampaikan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.
Apakah
ukuran
perusahaan,
Likuiditas,
dan
pertumbuhan
perusahaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap struktur
modal pada Emiten Sektor Manufaktur?
2.
Apakah
ukuran
perusahaan,
Likuiditas,
dan
pertumbuhan
perusahaan, secara parsial berpengaruh terhadap struktur modal
pada Emiten Sektor Manufaktur?
C.
Tujuan dan Manfaat Penelitian.
Tujuan utama dari pelaksanaan penelitian ini adalah :
1.
Untuk mengkaji pengaruh ukuran perusahaan, likuiditas, dan
pertumbuhan perusahaan terhadap struktur modal secara simultan
pada Emiten Sektor Manufaktur.
7
2.
Untuk mengkaji pengaruh ukuran perusahaan, likuiditas, dan
pertumbuhan perusahaan terhadap struktur modal pada Emiten
Sektor Manufaktur.
Sedangkan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1.
Perusahaan
Bagi perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini, hasil
penelitian ini diharapkan memberikan umpan balik yang sifatnya
empiris mengenai faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam
menentukan atau mengambil keputusan mengenai struktur modal.
2.
Bagi Peneliti lain
Bagi peneliti lain yang berminat melakukan kajian empiris mengenai
faktor-faktor penentu struktur modal atau utang perusahaan;
diharapkan hasil penelitian dapat menjadi salah satu referensi.
3.
Bagi Peneliti
Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menjadi wahana untuk
mengimplementasikan pengetahuan konseptual yang peneliti miliki
mengenai struktur modal, ke dalam kondisi yang riil atau nyata.
Download