Junifer Siregar: Relasional Berpikir dengan Bahasa...(66-77) RELASIONAL BERPIKIR DENGAN BAHASA Junifer Siregar Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia PPs Universitas Negeri Medan Email : [email protected] Abstract. This study wants to describe the relationship between the languages and mind in early childhood and want to describe the role of parents, teachers, and the environment in developing language skills and thinking in early childhood. From the corner of the psychology of early childhood development is a child who has limitations in the ability to think and speak. At this stage the child's way of thinking, among others, still egocentric. Therefore that an increase in the child's thinking, activities intended to enable them to perform classification, logical thinking, and trained to solve problem.They should also be stimulated to learn about a variety of concepts such as the concept of space, the concept of time, and the concept of number. This research was conducted by using a qualitative description. Activities that can stimulate a child's ability to think is to improve children's language abilities. The language used by the teacher is a language that raw organized yet simple and communicative. But in early childhood development to date is not known precisely the mechanism of how a child learns a language so that the language can be learned. Based on the above, the authors are interested in doing research for "The Relationship Between Thinking With Speak In Childhood". Keywords : Thinking, speaking, and early childhood. Edukasi Kultura Page | 66 Junifer Siregar: Relasional Berpikir dengan Bahasa...(66-77) merupakan ciri yang khas yang A. PENDAHULUAN “Berbahasa adalah membedakan manusia penyampaian pikiran atau perasaan hewan. dari orang yang berbicara mengenai karena manusia mempunyai bahasa, masalah sedangkan hewan tidak. “Bahasa” yang dihadapi dalam Manusia dengan berpikir kehidupan yang dihadapinya. Bahasa hewan tidak hanya sebagai alat komunikasi manusia. “Bahasa” hewan adalah antara bahasa mistik yang tidak perlu suatu individu dengan bukanlah dapat bahasa individu lainnya, tetapi bahasa juga dipelajari dan diajarkan. membentuk manusia seseorang. nalar Dengan (kognitif) terbentuknya nalar terbentuk pula budaya suatu Bahasa hasil dari kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. masyarakat tertentu.” (Abdul Chaer, 2003: 51). adalah seperti Anak usia dini memiliki dunia dan karakteristik sendiri yang Bahasa menjadi dasar jauh berbeda dari orang dewasa. pembentuk pola piker seseorang. Salah satunya melalui berbahasa, Melalui bahasa seseorang belajar seseorang atau anak akan dapat tentang atribut-atribut tertentu, baik mengembangkan mengenai dirinya sendiri, diri orang bergaul (social skill) dengan orang lain, hubungan diantara keluarga, lain. Hal ini dapat tercapai jika situasi prinsip-prinsip pendidikan anak usia yang dialaminya pengalamannya. daya yang Berpikir paling Edukasi Kultura utama dan adalah dan dini dipenuhi kemampuan dan diperhatikan dengan seksama. Perlu bagi orang Page | 67 Junifer Siregar: Relasional Berpikir dengan Bahasa...(66-77) tua maupun untuk berkomunikasi, bahasa merupakan masa golden agenya alat yang penting bagi setiap orang. anak-anak dan mengetahui lebih jauh Melalui berbahasa seseorang atau tentang perkembangan bahasa yang anak akan dapat mengembangkan seyogyanya sudah dimiliki anak kemampuan bergaul (social skill) sesuai dengan orang lain. Tanpa bahasa memahami dengan pendidik tahapan-tahapan mereka. seseorang Anak usia dini adalah sosok tidak akan dapat berkomunikasi dengan orang lain. yang sangat istimewa. Mereka adalah individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan B. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil pesat dan sangat fundamental bagi Hubungan kemampuan kehidupan selanjutnya. Ia memiliki berbahasa dunia dan karakteristik sendiri yang berpikir saling memengaruhi satu jauh berbeda dari orang dewasa. sama Anak selalu penuh rasa ingin tahu, berpikir dinamis, aktif terhadap apa yang kemampuan dilihat dan didengarnya seolah-olah sebaliknya kemampuan berbahasa tak pernah mengenal istilah lelah berpengaruh terhadap kemampuan dalam belajar. berpikir. Pada usia dini juga, anak dengan lain. Bahwa kemampuan kemampuan berpengaruh terhadap berbahasa Seseorang dan rendah kemampuan berpikirnya, belajar menggunakan bahasa bahkan mengalami kesulitan berkomunikasi. menyusun kalimat yang baik, logis Edukasi Kultura Dalam akan dalam Page | 68 Junifer Siregar: Relasional Berpikir dengan Bahasa...(66-77) dan sistematis. Hal ini akan berakibat sulitnya berkomunikasi. Bersosialisasi berarti melakukan Pada usia dini juga, anak belajar menggunakan bahasa bahkan berkomunikasi. Dalam konteks dengan yang lain. Seseorang berkomunikasi, bahasa merupakan menyampaikan ide dan gagasannya alat yang penting bagi setiap orang. dengan berbahasa dan menangkap Melalui berbahasa seseorang atau ide dan gagasan orang lain melalui anak akan dapat mengembangkan bahasa. dan kemampuan bergaul (social skill) mengambil makna ide dan gagasan dengan orang lain. Tanpa bahasa itu merupakan proses berpikir yang seseorang abstrak. Ketidaktepatan menangkap berkomunikasi dengan orang lain. arti Anak Menyampaikan bahasa ketidaktepatan persepsi berakibat dan kekaburan pikirannya menggunakan diperoleh. sehingga orang menangkap arti dapat akan akan yang Ketidaktepatan tidak dapat mengekspresikan lain bahasa, dapat menangkap apa yang dipikirkan oleh bahasa akan berakibat ketidaktepatan anak. dan yang bahasa sangat membantu anak dalam diperoleh mendorong remaja untuk membangun hubungan. Oleh karena memiliki bahasa relatif berbeda dan itu tidaklah mengherankan bahwa bahkan khas sampai-sampai orang di bahasa dianggap sebagai salah satu kalangan indikator kesuksesan seorang anak. kekaburan luar memahaminya. Edukasi Kultura persepsi remaja sulit Sebagai alat komunikasi Bahkan sering kita dengar ungkapan Page | 69 Junifer Siregar: Relasional Berpikir dengan Bahasa...(66-77) tentang anak yang dianggap banyak berpikir. Perkembangan bahasa di berbicara, merupakan cerminan anak lingkungan yang cerdas. perkotaan akan berbeda. Begitu pula Pada periode usia dini yaitu 8 pedesaan dengan di daerah pantai, pegunungan, dan tahun pertamanya, anak mengalami daerah-daerah masa keemasan (golden ages) yang kelompok pengalaman anak secara individu. Kecerdasan Pada memproduksi perbendaharaan kata- masa dini perkembangan sosial juga yang ketepatan lain. meniru, kata dari menyimak, berbicara, membaca, menyusun kalimat dengan baik, dan dan yang memahami atau menangkap maksud memengaruhi perkembangan bahasa suatu pernyataan pihak lain, amat usia dini dipengaruhi oleh beberapa dipengaruhi oleh kerja pikir atau faktor, yaitu: Umur anak Pada masa kecerdasan seorang anak. Status remaja perkembangan biologis yang sosial menunjang kemampuan berbahasa berstatus ekonomi baik, akan mampu telah kesempurnaan, menyediakan situasi yang baik bagi dengan dibarengi oleh perkembangan perkembangan bahasa anak-anak dan tingkat intelektual anak akan mampu anggota keluarganya. Rangsangan berkomunikasi dengan baik. Kondisi untuk dapat ditiru oleh anak-anak lingkungan tempat anak tumbuh dan dari keluarga yang berstatus sosial berkembang memberi andil yang tinggi berbeda dengan yang berstatus cukup besar dalam berbahasa dan sosial rendah. Hal ini akan lebih mencapai Edukasi Kultura Faktor diingat, di bahasa anak akan dibentuk, mulai menulis. yang terpencil ekonomi kemampuan keluarga yang Page | 70 Junifer Siregar: Relasional Berpikir dengan Bahasa...(66-77) tampak perkembangan bahasa bagi dalam perkembangan bahsa anak anak yang hidup di dalam keluarga usia dini. terdidik dan tidak terdidik. Dengan kata lain 2. Pembahasan pendidikan keluarga Bahasa merupakan alat yang pula terhadap penting bagi setiap orang. Melalui perkembangan bahasa. Kondisi fisik berbahasa seseorang atau anak akan yang kondisi dapat mengembangkan kemampuan kesehatan anak. Seseorang yang bergaul (social skill) dengan orang cacat akan terganggu kemampuannya lain. untuk berkomunikasi dan tentu saja bergaul dalam lingkungan sosial akan mengganggu perkembangan dimulai dalam berbahasa. F. Perbedaan kemampuan individual dalam bahasa seseorang tidak akan dapat perkembangan bahasa Robert E. berkomunikasi dengan orang lain. Owens (1996), mengatakan bahwa Anak usia-usia sekolah adalah periode pikirannya menggunakan yang sehingga orang berpengaruh dimaksud dalam sangat adalah kreatif dalam Penguasaan dengan keterampilan penguasaan berbahasa. dapat Tanpa mengekspresikan lain bahasa, dapat perkembangan bahasa. Usia sekolah menangkap apa yang dipikirkan oleh dikarakteristikan anak. dengan pertumbuhan dalam semua aspek bahasa. Perkembangan Bahasa juga membentuk pola pragmatik pikir anak. Apabila anak dapat dan semantik nampak sangat lazim berbahasa dengan baik dan benar, Edukasi Kultura Page | 71 Junifer Siregar: Relasional Berpikir dengan Bahasa...(66-77) maka cara berpikir anak juga akan meskipun terbentuk dengan baik. Misalnya terinderakan saat proses berpikir itu saja, apabila anak mengusai banyak dilakukan olehnya (Suriasumantri, kosa kata maka dengan sendirinya si 1998). anak akan objek itu tidak mampu Sebuah uraian yang cukup mengekspresikannya dalam bentuk menarik mengenai keterkaitan antara tulisan ataupun diujarkan dalam bahasa dan pikir dinyatakan oleh bentuk kalimat. Whorf dan Saphir. Whorf dan Sapir Bahasa adalah medium tanpa melihat bahwa pikiran manusia batas yang membawa segala sesuatu ditentukan oleh sistem klasifikasi di dalamnya, yaitu segala sesuatu dari bahasa tertentu yang digunakan mampu termuat dalam lapangan manusia (Schlenker, 2004). Menurut pemahaman manusia. oleh karena itu hipotesis ini, dunia mental orang memahami bahasa akan Indonesia berbeda dengan dunia memungkinkan untuk memahami mental orang Inggris karena mereka bentuk-bentuk pemahaman manusia. menggunakan bahasa yang berbeda. Bahasa manusia Hubungan antara bahasa dan pikiran berpikir secara abstrak dimana objek- adalah Bahasa dan Pikiran sebuah objek tema yang sangat menantang dalam adalah faktual media ditarnsformasikan menjadi simbol-simbol bahasa yang dunia abstrak. Dengan adanya transformasi kajian ini dapat ditilik dari psikolog ini maka manusia dapat berpikir kognitif, filosof dan ahli linguistik. mengenai tentang sebuah objek, Hipotesis Edukasi Kultura kajian psikologi. Whorf Sejarah dan Sapir Page | 72 Junifer Siregar: Relasional Berpikir dengan Bahasa...(66-77) menyajikan sesuatu yang sangat menantang untuk ditelaah lebih Sapir dan Worf mengatakan bahwa tidak ada dua bahasa yang lanjut. Beberapa aspek bahasan yang memiliki mempengaruhipikiran dipertimbangkan perlu kesamaan untuk sebagai realitas diidentifikasi lebih lanjut, misalnya sosial yang sama. Sapir dan Worf identifikasi menguraikan dua hipotesis mengenai aspek mempengaruhi bahasa yang penalaran ruang keterkaitan bidang (reasoning spatial) dan aspek pikiran. . bahasa yang 1. Hipotesis penalaran terhadap mempengaruhi pikiran lain (reasoning about other minds). Beberapa ahli antara pertama lingusitic yang bahasa dan adalah relativity hypothesis menyatakan bahwa mencoba perbedaan struktur bahasa secara memaparkan hubungan antara bahasa umum paralel dengan perbedaan dan pikiran, atau lebih disempitkan kognitif lagi, bahasa mempengaruhi pikiran. (nonlinguistic Beberapa ahli tersebut antara lain Perbedaan bahasa menyebabkan Von Humboldt, perbedaan pikiran orang yang Edward Saphir, Benyamin Whorf dan Ernst Cassier. Dari keempat tokoh tersebut hanya non cognitive). menggunakan bahasa tersebut. 2. Hipotesis kedua Edward Sapir dan Benyamin Whorf linguistics yang banyak dikutip oleh berbagai menyatakan peneliti. bahasa Edukasi Kultura bahasa adalah determinisme bahwa yang struktur memengaruhi cara Page | 73 Junifer Siregar: Relasional Berpikir dengan Bahasa...(66-77) inidvidu mempersepsi dan mempengaruhi kategorisasi dalam menalar dunia perseptual. persepsi manusia yang akan menjadi struktur premis dalam berpikir, seperti apa kognisi manusia ditentukan oleh yang dikatakan oleh Whorf berikut kategori dan struktur yang sudah ini : “Kita membelah alam dengan ada dalam bahasa. garis yang dibuat oleh bahasa natif Dengan kata lain, Pengaruh bahasa terhadap pikiran dapat terjadi melalui kita. Kategori dan tipe yang kita isolasi dari dunia fenomena tidak habituasi dan melalui aspek formal dapat bahasa, dan fenomena tersebuttertangkap oleh mengatakan majah tiap observer. Secara kontras, misalnya leksikon. grammar Whorf kita temui karena semua “grammatical and lexical resources dunia of kaleidoscopic individual constrain languages the heavily mempresentasikan flux sebuah yang penuh conceptual impresi yang dikategorikan oleh representations available to their pikiran kita, dan ini adalah sistem speakers”. Grammar dan leksikon bahasa yang ada di pikiran kita. Kita dalam membelah sebuah bahasa menjadi alam, penentu representasi konseptual yang mengorganisasikannya ada dalam pengguna bahasa tersebut. konsep, memilah unsur-unsur yang Selain habituasi dan aspek formal penting (Whorf dalam Chandler, bahasa, 2000) salah satu aspek yang dominan dalam konsep Whorf dan Sapir adalah Edukasi Kultura masalah bahasa Untuk hipotesisnya, ke dalam memperkuat Whorf dan Sapir Page | 74 Junifer Siregar: Relasional Berpikir dengan Bahasa...(66-77) memaparkan beberapa contoh. Salah manusia satu contoh yang diambil adalah kata mempengaruhi salju. Whorf mengatakan bahwa pemakai bahasa tersebut (Whorf sebagian besar manusia memiliki dalam Rakhmat, 2000). Keterkaitan kata antara yang sama untuk terhadap dunia, pikiran bahasa serta individu danpikiran menggambarkan salju. Salju yang dimungkinkan karena berpikir adalah baru saja turun dari langit, salju yang upaya untuk mengasosiasikan kata sudah mengeras atau salju yang atau konsep untuk mendapatkan satu meleleh, semua objek salju tersebut kesimpulan melalui media bahasa. tetap Berbeda Beberapa uraian para ahli mengenai masyarakat, keterkaitan antara bahasa dan pikiran dengan dinamakan salju. kebanyakan orang eskimo memberi label yang antara lain : berbeda pada objek salju tersebut. 1. Bahasa memengaruhi pikiran Uraian tersebut kemudian disanggah Pemahaman oleh Pinker (dalam Schlenker, 2004) mempengaruhi yang orang terhadap realitas. Pikiran dapat pikiran eskimo tidak berbeda dengan manusia terkondisikan oleh kata pikiran orang. yang manusia digunakan. Tokoh mengatakan bahwa terhadap kata pandangannya yang mendukung hubungan ini C. SIMPULAN DAN SARAN Keterkaitan antara bahasa dan adalah Benyamin Whorf dan gurunya, Edward Saphir. Whorf pikiran terletak pada asumsi bahwa mengambil bahasa mempengaruhi cara pandang Jepang. Edukasi Kultura contoh Orang Bangsa Jepang Page | 75 Junifer Siregar: Relasional Berpikir dengan Bahasa...(66-77) mempunyai pikiran yang sangat tinggi karena orang Jepang 3. Bahasa dan pikiran saling memengaruhi mempunyai banyak kosa kata Hubungan timbal balik antara dalam kata-kata dan realitas. Hal ini membuktikan dikemukakan oleh bahwa Vigotsky, seorang ahli semantik mejelaskan mereka pemahaman sebuah mempunyai yang mendetail tentang realitas. berkebangsaan teorinya 2. Pikiran memengaruhi bahasa pikiran Benyamin Rusia yang dikenal sebagai teori Piaget pembaharu Pendukung pendapat ini adalah mengatakan bahwa bahasa dan tokoh psikologi kognitif yang tak pikiran asing bagi manusia, yaitu Jean Penggabungan Vigotsky terhadap Piaget. Melalui observasi yang kedua pendapat di atas banyak dilakukan oleh Piaget terhadap diterima perkembangan psikologi kognitif. anak. Ia perkembangan saling oleh mempengaruhi. kalangan ahli aspek kognitif melihat bahwa Berdasarkan uraian tersebut aspek kognitif di atas, jelaslah bahwa antara bahasa anak akan mempengaruhi bahasa saling yang Semakin berpengaruh. Semakin tinggi pola tinggi aspek tersebut semakin pikir anak maka anak tersebut akan tinggi mampu digunakannya. bahasa digunakannya. Edukasi Kultura yang berhubungan berbahasa dan dengan saling baik. Sebagai contoh, apabila cara berpikir Page | 76 Junifer Siregar: Relasional Berpikir dengan Bahasa...(66-77) anak lamban maka dengan sendirinya Misalnya dengan melatih si anak anak tersebut akan terkendala dalam untuk berkomunikasi, dan berpikir. berkomunikasi menuangkan dan ide-idenya dalam dalam bentuk tulisan yang baik dan benar. Oleh sebab itu diharapkan peran orang tua dan lingkungan untuk melatih anak berpikir dan berbahasa. Edukasi Kultura DAFTAR RUJUKAN Danim, Sudarwan. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Bandung: ALFABETA. Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Didik. Bandung: Rosda Sugandhi. Widhiarso, Wahyu. 2005. Pengaruh Bahasa Terhadap Pikiran. Yogyakarta: UGM Page | 77