ProsidingPertemuanIlmiah SainsMateri III Serpong,20 -2l Oktober 1998 BAHAN-BAHAN ISSN1410-2897 UNTUK INDUSTRI REAKTOR NUKLIR 53b SoedyartomoSoentono BATAN, JI. K.H. Abdul Rohim, Kuningan Barat, Mampang Prapatan,Jakarta 12710 ABSTRAK BAHAN-BAHAN UNTUK INDUSTRI REAKTOR NUKLIR.Adanya reaktor nuklir denganjumlah yang cukup besar, hampir 800 dewasaini, Bertaadanya kesinambunganbaik dekomisioning maupun pembangunannyadenganjumlah reaktor nuklir yang beroperasiselalu meningkat selama lebih dari empat dekade telah mengakibatkan tumbuhnya industri bahan-bahan untuk keperluan pembangunan clanoperasi sertadekomisioning. Bahan-bahan untuk industri reaktor nuklir mencakup bahan yang juga digunakan oleh berbagai industri lain dan bahan yang khusus hanya untuk keperluan reaktor nuklir seperti bahan bakar nuklir, bahan selimut, bahan struktur, bahan moderator,bahan pendingin, bahan retlektor, bahanperisai. clanbahan kendali. Bahan-bahan khusus untuk reaktor nuklir dibahas secarasingkat dari segi sifat neutronik clan interaksinya dengan neutron clan radiasi Bertasifat keteknikan konvensional tertentu sesuai dengan keperluan penggunaannya. Dikemukakan pula status penelitian clan pengembangannya dalam mengantisipasi keinginan untuk memperpanjang waktu paksi reaktor nuklir, peningkatan keandalan keselamatanBertapenurunan paparan radiasibaik bagi pekerja, masyarakat,maupun lingkungan Bertakesinambungan tersedianya bahan bakar nuklir. ABSTRACT NUCLEAR REACfOR MATERIALS. The existance of nuclear reactors in operation in a quite number, closes currently up to 800, and the evidence of continuing their decommissioning as well as construction with the increasing number of the nuclear reactor in operation for more than four decadeshave led to the emergence of industries producing materials needed for construction, operation, and decommmisioning. Materials utilized for nuclear reactor industries cover various materials required also by other industries and materials only utilized in nuclear reactors e.g. nuclear fuels, blanket materials, structural materials, moderators,coolants, reflectors, shieldings, and materials for controlling the nuclear chain reaction (neutron absorbing materials). The requirements of these materials cover special requirements,depending on their functions, e.g. their neutronic and interaction with neutron and radiation behaviours as well as conventional engineering requirements are discussed briefly. The current researchand development of these materials are also briefly presentedto anticipate the desire to lengthen the life-time of nuclear reactors,enhance the safety reliability, and decreasethe exposure doses to the worker, public, and environment as well as the continuity of nuclear fuel availability. KATA KUNCI Bahan-bahan reaktornuklir PENDAHULUAN Pada saatini hampir 800 reaktor nuklir beroperasi di dunia. terdiri atas lebih dari 440 reaktor daya (pLTN) dan lebih dari 320 reaktor riset yang memanfaatkan reaksi nuklir fisi (pembelahan) dengan neutron termal dan beberapa reaktor nuklir menggunakan pembelahan dengan neutron cepat. Puluhan reaktor nuklir telah didekomisioning dan puluhan pula sedang dibangun. Jumlah reaktor nuklir yang beroperasi selalu meningkat sejak lebih dari 4 dekade daD telah menumbuhkan industri yang menghasilkan bahan-bahan yang diperlukan baik untuk konstruksi maupun operasi reaktor nuklir serta dekomisioningnya baik dalam bentuk komponen, instmmen, alat, maupun masih dalam bentuk bahan, misal air (termasuk air berat) untuk pendingin maupun moderator neutron (dapat pula berbentuk gas, grafit). 8udah barang tentu sebagian dari bahan yang diperlukan diproduksi oleh berbagai industri yang memasok keperluan komponen, instrumen, alat, dan bahan untuk berbagai kepentingan tidak khusus untuk 22 yang diperlukan oleh reaktor nuklir saja. Sebagian lagi, misal bahan bakar nuklir, bahan untuk kendali reaktor, dsb, khusus diproduksi untuk memasok keperluan reaktor nuklir. Demikian pula berbagai bahan diperlukan sebagai pasokan untuk industri bahan bakar nuklir baik yang umum digunakan oleh industri lain maupun yang khusus hanya untuk industri bahan bakar nuklir. Pada Gambar I. dapat dilihat keterkaitan berbagai industri (yang tentu saja memerlukan bahan tertentu) yang terkait dengan pembangunan dan operasi suatu reaktor nuklir. Sebagai contoh dalam pembangunan reaktor nuklir untuk pembangkit listrik (pL1N) 1000 MW tipe air tekan (Pressurized Water Reactor, PWR) diperlukan pipa 60.000 m, bahan di las 50.000 m, pompa 280, berbagaiwadah/tangki 260, penukar panas 250, berbagai katup 12.650yang terdiri dari 10.600 yang dioperasikan secarnmanual,450 dioperasikandengan motor, dan 1600 dipasang untuk untai ukur. OJ samping itu komponen listrik yang diperlukan mencakup transformer besar 21, SoedyartomoSoentono I Prosiding PerlemuanIlmiah SainsMateri 1/1 Serpong,20 -21 Oktober1998 USTRlK BERAT ISSN 1410-2897 MESIN BERAT ,.., INDUSTRlIELEKTRONIIC INDUSTR MESIN PRESISI MESIN RING AN .., liPEKWMNSiP /--/,,~~~~~...J;:- = INDUSTIU KIMIA -rt INDUSTRI LOOAM.II KiM~DASAR--."U PERTAMBANGAN Gambar I. Keterkaitan berbagai industri pada pembangunan dan operasi reaktor nuklir kabeI430.000 m yang terdiri dari untuk voltage tinggi 20.000 m dan voltaserendah 410.000 In, sertadrive 900. Di samping itu diperlukan pula instrumen kendali yang terdiri dari video display 8 unit, rekorder 60, indikator 500,aIarm winOOw1000,cubicle 200, modul 16.000,dan kabel instrumen 1.500.000m. Sudahbarang tentu PLTN juga memerlukan pekerjaan sipil yang membutuhkan semen 60.000 t. agregat200.000 m3, conC1Ue200.000 m3, formworl<350.000 m2, reinforrement 20.000 t. embe<kled part 2000 t.,high tension steel 500 t.,dan cat yang dapat didekontaminasi 200.000 m2 [1,2J. Pada Tabell dapat dilihat kebutuhanbahan bakar, penga-yaanbahan bakar, moderator, daD bahan kelongsong (cladding) pada belbagai reaktor nuklir (PLTN)[3J. Pada pembahasanselanjutnya. lingkup diba-tasi temtama hanya untuk bahan-bahan yang diper-lukan oleh reaktor nuklir yang menggunakan pembelahan dengan neutron termal, yang tidak diperlukan oleh industri lain khususnya pada tahap konstruksi dan tahap operasi,yaitu bahan bakar nuklir, bahan selimut, bahan struktur, bahan moderator, bahan pendingin,bahan reflektor, dan bahan perisai, sertabahan kendali (penyerap neutron) [4,5]. SIFAT BAHAN NUKLIR UNTUK REAKTOR Pemilihan bahan untuk industri reaktor nuklir harus memperhatikan sifat bahan yang diharapkan paling mendukung fungsinya dalam sistem reaktor Tabel I. Kebutuhan bahan untuk HWR daD LWR JenisPLTN Daya MWeI HWR BWR PWR 626 1031 610 1000 6S0 )000 84,0 135,0 220,0 363,3 296,1 364,0 49,7 82,0 89,0 109,4 2,46 2,46 1,90 1,90 157,5 260,1 177,4 218,1 Kebutuhan Awa! : I -lJ alam, t (U)i -lJ kaya, t (U)i % lJ-23S -Separative ~ swuI tI -Zircalloy, -Kelongsong, krn -Air befit, tI . - 10,2 16,4 17,3 28,S 24,6 30,3 123,0 203,0 121,2 149,0 82,0 135,5 112,4 138,2 12,4 20,4 20,4 24,9 3,6 3,6 3,03 3,03 69,8 114,9 89,S 109,2 81,0 130,2 480,0 776,7 100.8 162,0 I Konsumsi per tahun :I -lJ alam, t (U) I -lJ kaya, t (U) % lJ.23SI -Separative \\Ork, swui -Zircalloy, tI .Kelongsong, krn -Air beratI -Jumlah bundel EB . - 17,7 18,8 4,7 7,7 92,6 148,8 30,9 51,0 28,7 35,0 44 114 140 5,0 5067 8.2 8143 5,9 7,2 27 Semua bilangan yang disajikan belum memperltitungkan gagalan SoedyartomoSoentono 23 lukaan Prosiding Perlemuan Ilmiah Sains Materi III Serpong, 20 -21 Oktober 1998 nuklir itu sendiri, khususnya bahan yang digunakan di bagian pulau nuklir (bagian di mana reaksi nuklir misal reaksi berantai neutro~ dengan bahan bakar, reaksi aktivasi den~ partikel radiasi, aktivasi imbas, medan radiasi yang berpotensi untuk menimbulkan bahaya radiasi) yang harus mempunyai integritas dan keandalan keselamatan yang tinggi. Pacta dasarnya pemilihan bahan haruslah memperhatikan sifat-sifat keteknikan konvensional tertentu sesuai dengan tujuan penggunaannyaseperti kekuatanmekanik, keliatan, keuletan, integritas struktur, fabrlkabilitas, dapat dibentuk dengan mesin, ketahanan terhadap korosi, penghantar panas, kestabilan tennal, kompatibilitas bahan, dan tentu saja ketersediaan di pasaran daD harga. Di samping itu pemilihan bahan sepertiyang telah disebutdi muka juga hams mempertimbangkan sifat-sifat khusus tertentu sesuai penggunaanya seperti interaksinya dengan neutron, sifat neutronik, radio-aktivitas imbas, kestabilan terhadap radiasi, interaksi kimiawi, interdifusi partikel, kemudahan penanganan dan olah ulang. a. Sifat umumbaban untuk Reaktor nuklir Sifat umum bahan untuk reaktor nuklir yang barns dipertimbangkan dalam pe:milihannya pada dasarnya meliputi sifat-sifat yang umum diperlukan untuk bahan industri lainnya seperti terlihat pada Tabel2 [4]. Kekuatan mekanik adalah kemampuan suatu bahan ataubagian struktur menahan tekananyang hams ditahannya akibat beban eksternal atau pelayanan. Pada umumnya kekuatan mekanik bahan haruslah cukup memadai/mampu memikul fungsinya pada operasi reaktor. Keliatan adalah sifat mekanik bahan untuk mampu berubah bentuk (berdeformasi) dalam menahan tegangan tanpa gagal melaksanakan fungsinya, sedangkankeuletanadalah kemampuan menahanbeban kejut baik mekanik maupun termal tanpa gagal fungsi (dapat diketahui dengan melihat kekuatan impaknya), sering pula diartikan sebagai gabungan kekuatan mekanik dan keliatan bahan. Integritas struktur adalah kestabilanmekanik suatustruktur,misal integritaselemen bakar dan batang kendali di dalam reaktor nuklir. Suatu bahan dalam suatu komponen yang digunakan daiam suatu reaktor nuklir dapat terjamin integritasnya hila mempunyai kekuatan mekanik, keliatan/keuietan, dan stabilitas mekanik yang mencukupi untuk digunakan dalam kondisi operasi yang terjelek. Fabrikabilitas adalah ukuran kelaikan suatu bahan untuk dapat difabrikasi dengan proses standar ISSN1410-2897 lingan, dll. Bagi bahan di industri reaktor nuklir maka fabrikabilitas ini sangat penting untuk diperhatikan terutama untuk tangki reaktor daDjuga elemen bakar. Demikian pula fabrikabilitas sel penyungkup mempertimbangkan sifat-sifat khusus tertentu sesuai tujuan penggunaannya seperti interaksinya dengan neutron, sifat neutronik, radioaktivitas imbas,kestabilan terhadap radiasi, interaksi kimiawi, interdifusi partikel, kemudahan penanganandan olah ulang reaktor nuklir yang sangat besar yang harus dapat dilakukan fabrikasinya di kondisi lapangan. Kemampuan bahan untuk dapat dibentuk dengan operasi mesin misal pemotongan, pengerolan, penempaan, pembubutan, dll juga sangat perin diperhatikan karena sifat ini mempengaruhi seberapa tipis lembar bahan masih dapat dibentuk dengan mesin. Sebagai contoh konponen struktur reaktor nuklir hanya dapat dikonstruksi setelah terbukti bahwa bahan nuklir (bahan dengan kualitas tertentu sehingga sifatnya terhadap reaksi nuklir, radiasi, neutronik memenuhi syarat sebagai bahan yang digunakan dengan fungsi tertentu dalam reaktor nuklir) yang dipilih dapat difabrikasi daD dibentuk dengan mesin. Ketahanan terhadap korosi mernpakan sifat bahanlogam yang selalu hams diperhatikan dalam pemilihan bahan logam untuk digunakandi reaktor nuklir. Tingkat ketahananterhadapkorosi dari bahan yang dipilih hams selaludisesuaikandengankondisi operasiyang akan dihadapi. Korosi yang tak dapat didugaataupernbahancepatpadalaju korosi sangatlah tidak diinginkan daDharnsdihindari khususnyapada sambungan, bagiantangki tekanyang kena perlakuan mesin, kelongsongbahanbakar,sistempipa, dll yang rentankorosipadareaktorair ringan (light waterreactor, LWR). Kriteria untuk ketahananterhadapkorosi, berdasarkanbasil percobaandaDpengalamandalam praktek dapat dilakukan denganmelakukanhal-hal sbb: padatan bersih danri 1. penjagaanagar perm cairanpendinginmun 2. penghindaranterha(lap adanya bahan kimia, kontaminan, daD piengotor berlebihan pada permukaanpadatand 1mcairan pendingin 3 .pemeriksaan dan pellcegahan terhadap adanya kebocoran padatangki tertutup, tabung, pipa, daD konduit 19anbasil fabrikasi dan area 4. perlindungansambull yangdikenaipengerj:lan dengan mesin terhadap, serangankorosi,bail yang statik maupun yang dinamik pembentukan, penyambungan, pengelasan, pengeihannyauntuk bahanreaktor nuklir Tabe\2. Sifat umum bahan gunapemi\1 ProsidingPertemuanIlmiah SainsMateri III Serpong,20- 21 Oktober 1998 5. perawatanterhadapsifat mekanik. termal, dan sifat lainnya dari bahan yang digunakan hila serangan korosi tak dapatdihindari 6. pengurangan terhadap efek radiasi pada laju korosi serendah-rendahnya 7. penghindaran oksidasi padatan pada suhu tinggi dan iradiasi (radiasi yang intensdan oksidasi suhu tinggfi dapat meningkatkan laju korosi bahan ISSN 1410-2897 operasireaktor nuklir. Ketersediaan bahan dan harga di pasaranadalah pertimbangan ekonomi dasar dati suatu disain rekayasa daDjuga pemilihan bahan. Betapapun sesuainya sifat bahan daD kesesuaiannya terhadap disain rekayasa, bahan tersebut haruslah tersedia secara komersial di pasar dengan harga yang cukup teljangkau. Pemilihan bahan dalam rekayasa reaktor nuklir memerlukan berbagai kompromi dan optimasi banyak faktor yang hams diperhatikan daD berpengaruh pada kinerja. Pertimbangan ekonomi pemilihan bahan menjadi salah satu faktor dominan dalam industri reaktor nuklir yang tentu saja tanpa mengalahkan faktor keselamatan nuklir). Perpindahan panas, atau transmisi, dapat mengikuti tiga macam mode, yaitu konduksi panas, konveksi panas, daD radiasi panas. Konduksi daD konveksi panas adalah dua mode perpindahan panas operasi. penting yang harus diperhatikan dalam disain nuklir dan pemilihan bahan. Oleh karena itu konduktivitas termal, difusivitas termal, daD konveksi termal, atau b. Sifat khums bahan untuk reaktor nuklir koefisien perpindahan panas, yang mewakili sifat-sifat Setiap cabang disain rekayasa, dengan memutama perpindahan panas suatu bahan juga sangatlah perhatikan operasinya, selalu memiliki syarat khusus penting untuk dipertimbangkan. Panasyang ditimbulkan terhadap sifat bahan yang digunakan. Sebagai contoh, terutama dari bahan bakar dalam suatu reaktor nuklir dalam rekayasa pesawat ruang angkasa keringanan haruslah dapat dipindahkan secara efisien dan dimanbahan untuk bahan struktur adalah sifat khusus utama faatkan melalui sistem penghasil uap, atau unit turboyang diperlukan. Sifat khusus yang diperlukan untuk generator, untuk menghasilkan daya listrik. Berbagai bahan yang digunakan dalam industri reaktor nuklir proses pemindahan panas, pemanfaatan, daD pengtimbul karena bahan akan digunakan dalam medan generasian daya dari suatureaktor nuklir memer-lukan radiasi nuklir, atau iradiasi, dan sistem reaktor yang bahanyang memiliki sifat-sifat perpindahan panasyang berkeandalantinggi. Sifat bahan yang digunakan untuk baik. komponen reaktor dapat sangat berubah hila terkena Kestabilan termal adalah suatu sifat penting radiasi dengan dosis tinggi. Sifat khusus bahan yang bahan yang digunakan pada kondisi operasi dengan harus dipertimbangkan guna pemilihannya untuk bahan suhutinggi. Dalam pmktek umumnya kekuatanmekanik, reaktor nuklir dapat dilihat pada Tabel 3 yang berikut integritas struktur, daD ketahanan terhadap korosi dari bahan struktur dan pipa menurun dengan naiknya suhu [4,5,6]. Neutron mempunyai pemn yang paling penting [5]. Khususnya konduktivitas termal oksida U dan Pu dalam reaktor nuklir fisi. Sifat-sifat neutronik terdiri atas sangat turun pada suhu dekat dengan titik leburnya absorpsi neutron, baik untuk pembelaban (fission) dalam suatu reaktor nuklir yang dioperasikan pada daya maupun penangkapan (capture), daD hambumn neutron tinggi. Sementara itu pendingin mungkin menguap (scaterring), atau tumbukan (collision). Ukuran kemembentukaliran dua phaseyang rumit dan menjadi tak mungkinan untuk absorpsi daD bamburan disebut stabil pada suhu tinggi. Jadi stabilitas termal yang baik tampang lintang absorpsi (absorption cross section)dan sangatlah diperlukan untuk keselamatanoperasi reaktor tampang lintang bamburan (scaterring cross section). nuklir. Berbagai bahan untuk komponen, rnisal bahan bakar, Kompatibilitas bahan adalah suatukriteria yang ballaD struktur, bahan moderator, baban selimut, bahan sangat penting yang hams dipenuhi oleh semua bahan pendingin, daDbahan untuk kendali suatureaktor nuklir komponen dalam suatusistem. Dengan kata lain, bahan fisi masing-masing akan memiliki syarat sifat-sifat yang dipilih untuk setiap komponen sistem hams dapat neutronik yang berbeda. Untuk ekonomi neutron, berfungsi dengan baik daD konsisten. Dalam suatu sebagai confab, bahan untuk struktur sebaiknya reaktor air ringan, misalnya, bahan yang digunakan mempunyai tampang lintang absorpsi neutron yang untuk membuat bejana tekan haruslah kompatibel kecil. dengan bahan pendingin. Bahan yang digunakan untuk Absorpsi neutron termal dan atau neutron cepat kelongsong haruslah kompatibel dengan baik bahan oleh bahan reaktor nuklir dapat mengawali transmutasi bakar maupun bahan pendingin. Ketahanan terhadap nuklir daD produksi isotop baik yang stabil maupun tak korosi bahan bejana dan bahan kelongsong haruslah stabil. Radiasi yang dipancarkan, rnisal sinar a, b, g, dll cukup kuat sehingga bahan struktur daD bahan daTi transmutasi nuklir daD produksi isotop disebut pendingin kompatibel dan berfungsi dengan baik pada radioaktivitas imbas daTi reaksi nuklir. Radioaktivitas saat reaktor beroperasi. Oleh karena itu, sifat-sifat imbas sebaiknya mempunyai waktu paruh yang pendek perpindahan panas yang baik, stabilitas termal yang daD energi yang lemah. Apabila radioaktivitas imbas tinggi, dan kompatibilitas bahan yang memadai sangatyang dihasilkan mempunyai waktu paruh panjang daD lab penting, esensial,dan kompatibel untuk keselamatan SoedyartomoSoentono 25 ProsidingPerlemuanIlmiah SainsMateri III Serpong, 20- 21 Oktober 1998 sinar g yang dipancarkanberenergi tinggi 16] akan sangatmenyulitkan pelaksanaaninspeksi,perbaikan, percobaan,dan juga perawatanreaktor nuklir karena hams dilakukan pada kondisi radiasi yang intensif. Radioaktivitasimbasjuga dapat menghasilkanpanas Tabe\ 3. Sifat khusus bahan guna pernilihannya untuk bahan reaktor nuk\ir Sifat-sifat neutronik Radioaktivitas imbas Stabilitas iradiasi lnteraksi kimiawi Interdifusi partikel Kernudahan diolah-ulang peluruhan, sebagai tambahan panas iradiasi dalam bejana tekan. Bahan reaktor nuklir dapat berubah sifatnya karena iradiasi nuklir .Partikel iradiasi yang penting untuk diperhatikan adalah neutron dan basil fisi. Walaupun basil fisi mempunyai energi yang sangat tinggi tetapi jangkau jarak tembusnya sangat kecil dan oleh karena itu sebagian besar perubahan fisik yang terjadi diwadahi di bahan bakar. Dengan demikian hampir semua efek radiasi, atau kerusakan, pada bahan reaktor nuklir terutama disebabkan oleh neutron, khususnya radiasi neutron cepat. Efek radiasi utama pada bahan bakar nuklir adalah pertumbuhan iradiasi (irradiation growth), pertumbuban siklus termal (thermalcycling growth), pembengkakan akibat iradiasi (irradiation swelling), dan krip akibat iradiasi (irradiation creep) [7]. Efek radiasi pada bahan struktur serupa dengan yang terjadi pada bahan bakar yaitu pertumbuhan siklus termal yang mengakibatkan retak (crack) dan kelelahan (fatique), pembengkakan,dan krip [8]. Kiranya dapatdifahami bahwa pembengkakan,krip, retak dan kelelahan ill akan membatasistabilitas iradiasi baik bahan b3kar maupunbahan struktur [9, 10,11]. lnteraksi kimia dan interdifusi partikel antara bahan bakar dan kelongsong, atau gap bahan bakarkelongsong, pada elemen bakar yang diradiasi pada subutinggi (bagian luar permukaankelongsong >5000C, sedangkan bagian dalam oksida bahan bakar 15000C) sering terlibat pada pengamatancuplikan basil uji pasca iradiasi. Adanya potensial oksigen yang tinggi, pengotor gas yang diabsorpsi, berbagai gas basil fisi, bahan bakar oksida dengan densitas rendah lebih responsif terhadap interaksi bahan bakar-kelongsong dan interdifusi partikel daripada bahan bakar oksida dengan densitas tinggi. Hal ill sangat mempengaruhi konduktan gap baban bakar-kelongsong, atau koefisien perpindahan panas gap. Perubahanlkerusakan antar butir bahan bakar dipengaruhi oleh mekanisme perpindahan uap yang dapat dipercepat oleh subu bahan bakar yang lebih tinggi (densitas bahan bakar yang lebih rendah)danjuga oleh porositasyang lebih terbuka. Berbagai basil fisi, misal Cs, Cd, Mo, Zr, dU pada zona bahan bakar bagian luar berdifusi ke bahan kelongsong di dekatnya, sementara beberapa unsur dari bahan kelongsong (55 austenistik untuk reaktor biak cepat cairan-iogam, liquid-metal fast breeder reactor) berdifusi 26 ISSN1410-2897 ke pennukaan bahanbakar. Hasil serupa interaksi kimia dan interdifusi partikel seperti ini dapat pula dilihat pada elemen bakar reaktor riset yang telah diradiasi daD demikian pula pada elemenbakar reaktor daya air ringan. Pada umurnnya, interaksi kima dan interdifusi partikel dapat memperlemah integritas struktur dan stabilitas iradiasi dari bahan bakar yang dipakai pada SUbutinggi selamarnasapakainya. Bahan bakar reaktor riset daD daya mempunyai keterbatasanmasapakainya daD memerlukan olah ulang secara kimia. Tujuan utarna olah ulang adalah untuk mengambil kembali bahan fisil yang sangat berharga, yaituU dan Pu, yang masih tersisa dan terbentuk selarna pemakaiannyadi reaktor nuklir. Ada dua sebabmengapa elemen bakar bekas memerlukan olah ulang kimia, yaitu: I. Reaktivitas reaktor, menggunakan bahan bakar bekas, menjadi tertaIu rendah karena konsurnsi bahan fisil daD akumulasi basil fisi yang menyerap neutron 2. Elemen bakar telah secaragradual rusak akibat korosi, tennal, radiasi, dan berbagai efek mekanik (pembengkakandan krip akibat iradiasi). Pengolahan bahan bakar bekas menggunakan teknik ekstraksipelarut dilaksanakan dengan skala besar karena kemudahannyauntuk mengambil U daD Pu yang berharga daTi berbagai campurannya. Oleh sebab itu kemudahan olah ulang bahan bakar adalah salah satu kriteria pemilihan sifat bahan yang di gunakan untuk bahan bakar daD bahan kelongsong. BAHAN YANG DIPILm UNTUK REAKTORNUKLIR Sepertiyang telah disebutdi mUka reaktor nuklir yang telah beroperasipada saatini adalah reaktor nuklir fisi, yang memanfaatkan reaksi pembelahanunsur berat (bahan fisil, bahan dapat belah, bahan bakar nuklir) dengan neutron baik yang berenergi rendah (slow/thermal neutron, neutron lambat/termal) maupun yang berenergitinggi, > I MeV (fast neutron, neutron cepat). Reaktor nuklir fusi (nuclear fusion reactor), yang mernanfaatkanreaksi nuklir penggabunganunsur ringan (reaksi D- T, T -T) masih dalam tahap penelitian daD pengembangan. Sudah barang tentu sifat daD jenis bahan yang digunakan daIam berbagai reaktor nuklir ini berbeda.Pembahasanselanjutnya lebih ditekankan pada bahan yang digunakan pada reaktor nuklir fisi. Komponen utarna suatureaktor nuklir fisi beserta bahan dasar (bahan utamanya) dapat dilihat pada Tabel 4. a. Bahan bakar nuklir [3,5,6,12] Bahan bakar nuklir komersial sampai dengan saat ini adalah bahan bakar nuklir fisi yang, pada dasarnya bahan yang dapat dibelah oleh neutron menghasilan Soedyartomo Soentono ProsidingPertemuanIlmiah SainsMateri III Serpong,20 -21 Oktober1998 ISSN 1410-2897 Tabel 4. Kornponen utama daD bahan utama rektor nuklir fisi energi dan berbagai basil belah. Neutron yang digunakan wnumnya neutron tennal, sedangkanbahan bakar nuklir fisi yang dibelah menggunakan neutron cepat belum banyak digunakan secara komersial karena wnumnya masihdalam skalaperaman misal digunakan dalam reaktor biak cepat (fast breeder reactor, FBR). Bahan bakar nuklir (bahan fisil) yang terdapat di alam adalah 23~Uyang jumlahnya terbatas. Walaupun demikian bahan fisil baru dapat diperoleh dari bahan fertil melalui reaksi nuklir di dalam reaktor pada saat pembakaran bahan fisil. Pada Tabel 5 dapat dilihat bahan fisil dan fertil, sedangkan pada Tabel 6 dapat dilihat komposisi isotopik uraniwn alamo Tabel 5. Bahan fisil dan bahan fertil BahanFisit BahanFer1i1 Uranium 213 Uranium 215 Plutooium 239 Uranium 218 Thorium 232 Tabel 6. Komposisi isotopik Uranium alam No. Massa KomiX'sisi Isotop Massalsotop (AMU) WaktuPand1 234,0409 235,0439 238,0508 2,60 x 10~ 8 8,50x 10 9 4,51 x 10 (Tabuo) (%) 234 235 238 0,0058 0,720 99,274 233U(dengan waktu paruh, t1/2,1,6 x 105 taboo) daD 239pu(dengan tl/2 24.360 tahun) adalah isotop sintetis, buatan, bahan bakar fisil yang dapat dibuat dengan proses penangkapan neutron, atau absorpsi, oleh 232Thdan 23SU.Reaksi nuklir yang terjadi tidak hanya menghasilkan berbagai isotop tetapi juga daur bahan bakar dalam operasi reaktor daya sebagaiberikut [4,5,12]. 1). U-Pu, atau daur bahan bakar daur ulang campuran U-Pu : + on! -+ 9~UJ39 + "( ~3-'-'~ 93Np~39 + ~. 93NpJ39 J,3h1ri..94PUJ39 + SoedyarlomoSoentono I)" 2). Daurbahan bakarTh-U 90Th232+ oni -..90 ;, ~ Th233+ "f 90Th233 ~~ 91Pa233 + ~- 91Pa233 ~1.1I1..; ~ 921P33+ ~. Reaksi-reaksi nuklir tersebut dapat dilaksanakan secara lengkap dengan iradiasi neutron dalam reaktor. Umurnnya hampir semua reaktor daya menggunakan bahan bakar yang diperkaya dengan 235Udengan daur bahan bakar U-Pu atau daur bahan bakar daur ulang campuran U-Pu. Daur bahan bakar Th-U belum berkembang dengan baik karena dalam daur bahan bakar ini basil peluruhan 232U yang memancarkan sinar y kuat daD neutron energetik daTi reaksi nuklir «x,n) oleh bemagai unsur ringan yang menyertai 232U memerlukan olah ulang jarak jauh. Isotop 235Udiperkaya secara komersial dengan proses difusi gas daD juga sentrifugasi menghasilkan bahan bakar yang sediki:. diperkaya kandungan 235U,3-5% untuk reaktor daya dan <20% untuk reaktor riset. Proses pengayaan dapat dilakukan pula dengan pemisahan menggunakan laser dan pertukaran kimia. 239Pu (sering bercampur dengan 24opU,241pUkarena iradiasi neutron sinambung daD diperoleh dari olah ulang bahan bakar bekas)umurnnya digunakan sebagai bahan bakar di reaktor biak cepat, atau dicampur dalam bentuk senyawaoksida dengan U untuk bahan bakar reaktor daya air riniaD fisi termal. U alam dapat digunakan sebagai bahan bakar di reaktor berpendingin gas daD bermoderator air berat pada densitasdaya rendah. Sudah barang tentu bahan bakar nuklir hams hanya mengandung pengotor, temtama yang menyerap neutron, dengan konsentrasi yang sangat rendah. Oleh sebabitu bahan bakar nuklir perin berbagai proses untuk memurnikannya sehingga mencapai kemurnian tertentu yang umurnnya disebut berderajat nuklir (nuclear grade). b, Bahan struktur Bahan struktur berperan untuk mewadahi secara fisik (untuk proteksi bahan bakar), kekuatan mekanik, daD stmktur penyangga (kerangka) bagi berbagai 27 ProsidingPertemuanIlmiah SainsMateri III Serpong,20- 21 Oktober 1998 ISSN1410-2897 Tabe\7. Bahan struktur reaktor komponen reaktor. Bahan struktur yang utarna terdiri atas kelongsong bahan bakar (fuel cladding, can atau jacket), bejana tekan, kanal pendingin bahan bakar, plat penyangga teras, atau grid, dan sistem pipa pendingin. Bahan-bahan yang dipilih untuk digunakan sebagai bahan struktur dapat dilihat pada Tabel7. Pemilihan bahan strnktur bervariasi sesuai dengan keperluan utarnanya, bergantung pada jenis reaktor fisi yang memerlukalUIya.Sebagaicontoh, bahan kelongsong yang digunakan untuk reaktor riset terrnal adalah AI, untuk reaktor berpendingin gas adalah paduan Mg, dan untuk reaktor daya air ringan dan air berat adalah paduan Zr, serta untuk reaktor biak cepat, misal LMFBR, bahan kelongsong yang digunakan adalah SS. Untuk reaktor riset di Bandung daD reaktor Kartini di Yogya digunakan bahan kelongsong AI dan juga SS, sOOangkan untuk reaktor riset di Serpong(RSGGAS) bahan kelongsong yang digunakan adalah paduan AlMg. Logam U dan oksidanya dengan mudah bereaksi dengan udara, air, daD logam cair yang umumnya digunakan sebagaipendingin reaktor. Logam U dan juga oksidanya bersifat korosif pada suhu yang lebih tinggi. Oleh sebab itu kedua bahan bakar ini harns dikelongsongi dengan bahan struktur yang kompatibel baik dengan kedua bahan bakar ini maupun dengan pendingin. c. Bahan moderator, reflektor, dan selimut Suatu moderatordigunakan untuk melambatkan (mengurangi energi) neutron cepat dari yang berenergi kinetik relatif tinggi ke neutron berenergi termal dalam suatu reaktor termal. Reflektor radial dan axial dapat merefleksikan neutron yang terhambur atau neutron bocor (leaking neutrons) kembali ke teras baik reaktor termal maupun reaktor cepat. Bahan selimut (baik yang radial maupun yang axial) sekeliling teras reaktor, sebagai suatu selimut digunakan untuk membiakkan bahan bakar barn dengan terjadinya absorpsi neutron yang bocor atau neutron yang meninggalkan bahan fertil, misal Th alam, 23%, atau U terdeplesi, 2380,yang ada dalaD1reaktor biak cepat. Syarat khusus nuklir untuk bahan moderator clan bahan reflektor sarna untuk suatu reaktor nuklir termal. Syarat nuklir dan bahan utarna yang biasanya dipilih untuk moderator dan reflektor dapat dilihat pada Tabel8. Tampang lintang hamburan neutron yang tinggi dari bahan moderato, clan reflektor menghasilkan seringnya tumbukan dengan sudol yang besar clan jarak tempuh yang relatif pendek bagi neutron cepat selama pelaD1batanyang mengakibatkan berkurangnya neutron yang bocor dan yang keluar dari teras. Bahan praktis terbaik untuk moderator, juga reflektor, adalah air berat, D20, air ringan, H2O, alan bahan yang mengandung banyak hidrogen (HJ. Syarat nuklir untuk bahan selimut di reaktor cepat sangatlah berbeda dari syarat nuklir bahan moderator clan reflektor di reaktor termal. Sifat nuklir yang diperlukan untuk bahan selimut di reaktor biak cepat adaIah: a. bahan fertil b. tampang lintang absorpsi neutron besar c. tampang lintang haD1buranneutron rendah d. kemudahan olah ulang bahan bakar. Sebagaitambahan berbagai syarat nuklir, bahan moderator,reflektor, dan bahan selimut padat hams pula mempunyai sifat-sifat bahan struktur. Bahan-bahan ini hamslah mempunyai kekuatanmej{anik, stabilitas termal, stabilitas iradiasi, fabrikabilitas, dan ketahanan korosi yang memadai. Sifat perpindahan panasyang cukup baik bagi bahan moderator dan reflektor juga diperlukan untuk dapat menaD1pungdan mendesipasi kehilangan energi neutron sewaktu melambat di reaktor termal, sedangkan untuk bahan selimut adalah mendesipasi energi termal sewaktu penangkapan neutron dan emisi radiasi di dalaD1reaktor cepat. d. Bahan elemen (batang) kendali Untuk menjamin adanya keselamatan,pelepasan energi nuklir terkendali, suatu reaktor nuklir harus selalu Tabel 8. Syarat nuklir dan bahan utama UIntuk moderator daD refle 28 SoedyartomoSoentono Prosiding PertemuanIlmiah SainsMateri III Serpong,20- 21 Oktober 1998 ISSN 1410-2897 Tabel 9. Syarat utarna daD bahan yang dapat digunakan untuk elemen (batang) kendali dikendalikan dalam batas-batasyang tepat. Keselamatan reaktor dapat dicapai dengan mengendalikan : a. laju generasi neutron b laju kehilangan neutron akibat kebocoran c. laju kehilangan neutron akibat absorpsi parasitik dalam teras. Dalam operasi reaktor yang lama, empat faktor penting hams diperhatikan untuk elemen (batang) kendali, yaitu : a. turnnnya reaktivitas akibat deplesi bahan bakar atauderajat-bakar (burn-up) b. terbentuknya bahan bakar barn akibat iradiasi neutron c. terakumulasinya basil belah yang mengabsorpsi neutron d. terbakarnya (bum-out) secarabertahap elemen (batang)kendali. Keempat faktor ini memerlukan penyesuaian yang tepat dengan gerakan presisi elemen (batang) kendali. Umumnya digunakan tiga macam elemen (batang) kendali, yaitu : batang pengatur (regulating rods), batang shim (shim rods), daDbatang keselamatan (safe~y rods) untuk penyesuaian halus, sedang, dan kasar atau pengendalian laju generasi neutron, juga pengendalian reaktivitas teras reaktor. Syarat utama pemilihan bahan untuk elemen (batang) kendali daD bahanyang mungkin dapatdigunakan dapat dilihat pada Tabe19. Unsur-unsur dengan tampang lintang absorpsi neutrontennal tinggi OOalah Cd (2450 barn),B (755 00rn), Hf(I05 00rn), Ir (440 00rn), dan unsur tanahjarnng. Oleh karena Hf, Ir, daD unsur tanah jarang mahal, terlebih -SS) untuk batang kendali. Oksida logam tanahjarang, EU2O3'Er2O3'atau G~O3 dicampur dengan bahan bakar U sebagai absorber dapat bakar (burnable absorber) untuk mengendalikandan memperoleh pendatarandaya (power flatenning) di reaktor daya air ringan (khususnya BWR). Paduan Hf-Ag, daD Cd-In-Ag, yang merupakan absorberefektif neutron berenergi termal sampai dengan epitermal, digu~akan untuk reaktor air tekan (PWR). Pada PWR tertentu, dengan memvariasikan konsentrasi asam borat, H3B,oO3'di daIam air, shim kimia untuk pengendalian pelengkap dapat dilakukan daD terbukti efektif. Umumnya, LWR dapat dikendalikan dengan tiga tara, yaitu batang kendali, absorber dapat bakar, daD shimkimia. e. Bahan pendingin Oleh karena tujuan utama penggunaanpendingin adalah untuk memindahkan daD memanfaatkan panas, atau energi termal, dari reaktor nuklir daya, sifat-sifat perpindahan panasyang baik adalah syaratdasar bahan pendingin. Dengan kala lain, konduktivitas termal tinggi, densitas rendah, daD panas jenis tinggi dengan kekentalan rendah adalah syarat dasarbahan pendingin. Sebagai tambahan, densitas rendah dapat mengurangi daya pompa yang diperlukan. Titik leleh (melting point) rendah, untuk menghindari kemungkinan terjadinya pemadatan pendingin, daD titik uap (boiling point) tinggi, untuk meminimumkan tekanan uap serta memaksimumkan suhu operasi daD efisiensi termal PLTN, sangatlah diinginkan. Syarat utama dan bahan untuk pendingin reaktor dapat dilihat pada TabeIIO. Syaratutama mencakup sifat termal, nuklir, daD Tabel 10. Syaratutama daDbahan terpilih untuk pendingin reaktor dahulu dipilih Cd daD B. Walaupun demikian kedua unsur ini tidaklah memenuhi semua persyaratan yang dikehendaki.Umumnya digunakan senyawaB41OC(B4C .Yoedyartomo Soentono sifat kimia bahanpendingin.Khususuntuk reaktorair ringan,fungsi air tidak hanyasebagaipendingintetapi juga sebagaimoderator,reflektor, perisai,daDsubstan 29 ProsidingPertemuanIlmiah SainsMateri III Serpong,20 -21 Oktober 1998 ISSN1410-2897 Tabeili. Syaratutamadanbahanyangdipilih untuk perisaireaktor kerja untuk pembangkitanlistrik di PL1N jenis air ringan. f. Bahan perisai Bahan perisai yang digunakan dalam reaktor nuklir dapat dibedakan menjadi tiga grup bergantung pada fungsinya, yaitu : a. unsur berat atau agak berat untuk atenuasi radiasi y dan melambatkan neutroncepat menjadi ~ 1 MeV secarahamburan inelastik b. unsur medium dan senyawanya untuk menghamburkan dan melambatkan neutron berenergi < 1 MeV secarahamburan elestik c. unsur ringan, substan hidrogeneous, dan boron untuk melambatkan neutron cepat, melambatkan daD menangkap neutron tanpa menghasilkan sinar y sekunder. Bahan perisai yang umum digunakan di reaktor nuklir adalah Pb, Fe, semen, B, dan substan hidrogeneousuntuk perisai biologik dan terma!. Syarat utama dan bahan yang dipilih untuk perisai dapat dilihat pada Tabeill. Fe, sebagaikarbon stil atau S8, digunakan untuk (sampai barns tertentu) perisai tennal teras reaktor. Pb, sebagai paduan maupun senyawa, digunakan untuk atenuasi sinar g sebagai periasi biologik. Baik kongkrit biasa maupun yang khusus misal barit (barytes) digunakan juga untuk perisai biologik. Kongkrit yang mengandung air dan mineral unsur berat dapat mengatenuasi neutron, sinar y primer dan sekunder. 8ubstan hidrogeneous atau air biasa adalah bahan perisai neutron yang paling efektif dan ekonomis. Senyawa boron, misal asam borat, borax, dan berbagai borat sangat baik untuk ditambahkan pada perisai air untuk meningkatkan laju penangkapan neutron dengan emisi sinar g sekunder minimum. Di dalam perisai Pbair, akan lebih baik bila ditambahkan boron kedalam air untuk perisai neutron daDy. Bora!, suatu senyawa boron padat mengandung B 4C dan AI digunakan untuk keperluan tertentu sebagaiperisai neutron. PENELlnANDANPENGEMBANGAN BAHAN UNTUK REAKTOR NUKLIR Penelitian daD pengembanganbahan untuk industri reaktor nuklir terns berlanjut didorong oleh kenyataanbahwa peningkatan pemanfaatan PLTN diperlukan sebagai akibat tuntutan keselamatan 30 lingkungan, misal penghindaran pemanasan global, hujan asam, dan pencemaran, yang semakin mengetatkan barnspencemaran pemanfaatanberbagai energi primer, serta kesadaran untuk mengurangi pengurasan somber daya alam energi karena adanya keterbatasan sumberdaya alaltl itu sendiri sertaadanya pertambahan nilai yang lebih tinggi untuk pemanfaatannya bagi kepentingan industri selain energi. Dernikian pula adanya keinginan dan tuntutan untuk meningkatkan keandalan keselamatan reaktor nuklir, walaupun telah terbukti jauh lebih tinggi keandalan keselamatannyabila dibandingkan dengan keselamatan industri konvensional, baik terhadap operator, masyarakat, maupun lingkungan serta kesinambungan tersedianya bahan bakarnuklir. Penelitian dan pengembangankeselamatannuklir yang mencakup keselamatan reaktor dan keselamatan radiasi untuk reaktor nuklir generasi sekarang ini (10-6 KLT/tahun) telah berhasil meningkatkan keandalan keselamatan reaktor dan radiasi jauh di alaS generasi sebelumnya (IO-4KLT/tahun, sedangkan PLTN Chernobyl >10-3KLT/tahun). Walaupun dernikian litbang di bidang ini terns dilanjutkan, diantaranya dengan meningkatkan sifat bahan yang digunakan untuk industri reaktor nuklir. Berbagai bahan barn dikembangkan untuk bahan bakar diantaranya agar mampu menghasilkan derajat bakar yang lebih tinggi, mempunyai integritas yang lebih baik untuk dapatdigunakan dalam kondisi operasireaktor yang lebih sulit. Demikian pula untuk bahan struktur, dikembangkan bahan yang lebih tahan korosi dan mempunyai integritas yang lebih baik pada kondisi operasi yang lebih sulit (pernbahan suhu lebih tinggi, medan radiasi lebih tinggi, laju peningkatan suhu lebih tinggi, basil korosi tidak meningkatkan radiasi bagi pekerja, masyarakat, dan lingkungan, dll). Penelitian dan pengembanganpeningkatan keselamatan dengan konsep reaktor nuklir barn, rnisal accelerator driven reactor (energy amplifier), juga memerlukan penelitian dan pengembangan peningkatan sifat bahan yang digunakan seperti untuk target yang menghasilkan neutron secara sinambung. Dernikian pula penelitian dan pengembangan peningkatan sifat bahan yang mengarah kepada pembuatan bahan barn yang digunakan untuk reaktor biak cepat daD reaktor nuklir fusi untuk peningkatan kesinambungan tersedianyabahan bakar nuklir baik fisi rnaupun fusi serta gabungan keduanya. SoedyartomoSoentono ProsidingPertemuanIlmiah SainsMateri III Serpong,20 -21 Oktober 1998 PENUTUP Seperti yang terjadi pada industri lainnya, kegagalan operasi suatu sistem atau proses industri sebagiandisebabkan oleh kekeliruan pernilihan bahan, demikian pula pada industri reaktor nuklir. Oleh sebab itu pada pembahasan di alas dikemukakan berbagai syaratyang harus diperhatikan dalam pernilihan bahan yang digtmakan dalarn industri reaktor nuklir yang hams mempunyai kinerja dan keandalan keselarnatan yang tinggi pada kondisi operasi yang direncanakan. Walaupun pada saat ini industri bahan untuk reaktor nuklir telah tumbuh dengan baik seiring dengan pemanfaatan reaktor nuklir dalam jumlah yang cukup besar serta selalu meningkat selama lebih dari empat dekade, penelitian daD pengembangan bahan barn untuk digunakan di industri reaktor nuklir terns dikembangkan untuk memenuhi keinginan dan tuntutan peningkatan keandalan kinelja keselamatanbaik untuk operator, rnasyarakat. dan lingkungan serta kesinambungan ketersediaan bahan bakar nuklir dalam rangka optimasi pemanfaatan sumber daya alam energi serta pelestarian lingkungan. PUSTAKA [1]. SOENTONO, S., Korosi di Industri Nuklir, Proc. Seminar on Nuclear Technique (!LA) for Monitoring Wearand Corrosion in IndustIy,BATAN-IAEAIGNSNZ, Serpong,20 luli 1998; [2]. ANONYM, Construction of Nuclear Power Plant, IAEA TRS 285, IAEA Vienna, 1989; [3J SOENTONO, S., Pengernbangan Industri Daur Bahan Bakar Nuklir Untuk Menopang Program PLTN, Pros. Perternuan daD Presentasi Ilrniah Penelitian Dasar Urnu PengetahuandaDTeknologi Nuklir,ISSN02I6-3I28, Yogyakarta28-30April 1992; SoedyartomoSoentono ISSN 1410-2897 [4]. KAPLAN, I., Nuclear Physics, Addison-Wesley Publishing Co., Reading, Massachusetts Menlo Park, California, London, Sydney,Manila, 1975; [5]. MA, B.M., Nuclear ReactorMaterials and Applications, Van Nostrand Reinhold Co, New York, Cincinnati, Toronto, Melbourne, 1983; [6]. mill, Heat Generation and TemperatureDistribution in Cylindrical Reactor Pressure Vessels, Nuclear Engineering and Design, 11(1), 1970; [7]. MA, B.M., and Murphy, G., Radiation and Creep Analysis for Strain and StressDistributions in Tubular Fuel Elements, Nuclear Science and Engineering,20(4),1964; [8]. MA, B.M., Irradiation Swelling, Creep, ThermalShockand Thermal Fatique Analysis of Cylindrical CTR First Wall, Nuclear Engineering and Design, 28, 1974; [9]. HOFFMANN, H., Crack Formation, Crack Healing and Porosity Distribution During Irradiation ofUO2 and (U,Pu)O2" J. Nucl. Materials 54(1), 1974; [10]. FISK, R.L., Creep-RuptureProperties of 20% ColdWorked Type 316 SS after High Fluence Neutron Irradiation, Nuclear Technology,35, 1977; [ 11]. MA, B. M., Irradiation Creepand Growth of Reactor Structural Materials, Int. Com. on Fundamental Mechanism of Radiation-Induced Creep and Growth, Chalk River, Ontario, Canada, 8-10 May 1978; [12]. GLADSTONE, S., SESONSKE,A., NuclearReactor Engineering, Van Nostrand Reinhold Company, New York, Cincinnati, Toronto, London, Melbourne, 1%7. 31