1. Yang termasuk dibawah ini variasi letak appendiks : a

advertisement
1. Yang termasuk dibawah ini variasi letak
appendiks :
a. parakolika
b. retrosekal
c. subsekal
d. preileal
e. Semua benar
2. Appendiks diperdarahai oleh arteri
appendikular, merupakan cabang dari
a. A. Mesenterika inferior
b. A. Collica dextra
c. A. Illeocolica
d. A. Colica sinistra
e. A. Colica media
3. Appendiks mendapat persarafan dari :
a. Parasimpatis N. Vagus
b. N. Facialis
c. Simpatis N. Thoracalis X
d. A & c
e. Semua benar
4. Patofisiologi terjadinya appendiks
a. Appendiks kataralis, terjadi inflamasi
mukosa dan submukosa
b. Appendiks obstruktif, akumulasi
mucus, pertumbuhan bakteri dan
atrofi mukosa, inflamasi dinding
appendiks, thrombosis, gangrene,
perfora
c. Appendiks kataralis, terjadi inflmasi
serosa
d. Appendiks kataralis, terjadi inflamasi
pada tunika muskularis
e. Bssd
5. Peritoneum
6. Klasifikasi Peritonitis
a. primary
b. sekunder
c. tersier
d. bukan salah satu diatas
e. semua benar
7. Peritonitis
8. Jika pada foto polos abdomen ditemukan
udara bebas dan adanya gambaran klinik
dari peritonitis diffusa, maka
a. Segera resusitasi
b. Jika keadaan memungkinkan lakukan
source control
c. Dapat dilakukan source control tanpa
dilakukan resusitasi terlebih dahulu
d. A+B benar
e. A+B+C
9. Ileus obstruksi adalah suatu kejadian
a. Gangguan pasase isi usus akibat
sumbatan sehinga terjadi
penumpukan cairan dan udara di
bagian proksimal dari sumbatan
tersebut
b. Gangguan pasase isi usus akibat
sumbatan sehingga terjadi penumpukan
cairan dan udara di bagian distal dari
sumbatan tersebut
c. Gangguan pasase isi usus
d. Gangguan pasase isi usus akibat
paralitik sehingga terjadi penumpukan
cairan dan udara di bagian proksimal
dari sumbatan tersebut
e. Gangguan pasase isi usus akibat
paralitik sehingga terjadi penumpukan
cairan dan udara di bagian distal
sumbatan tersebut
10.Pada ileus obstruksi dapat
terjadi/ditemukan, kecuali
a. Peningkatan tekanan intraluminer
b. Gangguan resorpsi usus
c. Peningkatan sekresi usus
d. Muntah
e. Buang air besar biasa
11.Berdasarkan mekanisme terjadinya
obstruksi, ileus obstruksi dibagi menjadi :
a. Obstruksi pada lumen usus
(intralumuner) misalnya polipoid
tumor, intususepso, gailstone ileus,
fekolit, bezoar
b. Kelainan pada dinding usus (Intramural)
misalnya adhesi
c. Kelainan diluar usus (ekstra mural )
misalnya Polipod tumor, intususepsi,
fekolit, benzoar
d. Obstruksi pada lumen usu (intra
luminer) misalnya adhesi, hernia
e. Bukan salah satu diatas
12.Berdasarkan gradasinya, ileus obstruksi
dibagi atas :
a. Obstruksi parsial
b. Obstruksi complete
c. Obstruksi strangulasi, gangguan pasase
isi usus disertai dengan adanya
gangguan vaskularisasi
d. Semua diatas benar
e. Bukan salah satu diatas
13.Hal yang dapat ditemukan pada ileus
obstruksi kecuali
a. Inspeksi : distensi, tampak gambaran
kontur dan peristaltik usus, terutama
pada penderita kurus
b. Anamnesis : tidak ada perubahan
defikasi (biasa)
c. Palpasi : perut distensi, tegang, kadangkadang nyeri
d. Perkusi : nyeri dan terdengar suara
timpani
e. Auskultasi : bising usus meninggi
(metalic sound) Bila obstruksi sudah
berlangsung lama dan strangulasi dan
bising usus akan menghilang
14.Gambaran radiologi STEP LADDER (anak
tangga) merupakan ciri khas dari
a. Appendistis akut
b. Ileus obstruksi
c. Appendisitis kronik
d. Peri appendikular indiltrat
e. Peritonitis
15.Prinsip penanganan ileus obstruksi :
a. Stop intake oral ( puasa), pasang
sonde lambung, pasang infus,
antibiotik, pasang kateter untuk
takar urin
b. Intake oral, pasang sonde lambung,
pasang infus, antibiotik, pasang kateter
untuk takar urin
c. Stop intake oral (puasa), pasang sonde
lambung, pasang infus, antibiotik, beri
oksigen pasang kateter untuk takar
urin.
d. Intake oral batasi makanan, pasang
sonde lambung, psang infus, antibiotik,
pasang kateter untuk takar urin
e. Stop intake oral (puasa), pasang sonde
lambung untuk monitoring cairan
lambung, pasang infus, antibiotik,
pasang kateter untuk takar urin
16.Untuk memastikan diagnosis dilakukan
pemeriksaaan
a. MRI pelvis
b. Ct Scan pelvis
c. X-ray pelvis anterior posterior view dan
lateral view
d. USG Abdomen
e. Pelvis X-ray, inlet dan outlet
17.Bila pada pasien tersebut setelah hasil
pemeriksaan tambahan di soal no.5
menyatakan tidak stabil dan kondisi pasien
tidak stabil maka dilakukan tindakan
a. Pemasangan c-clamp
b. Pemasangan plat dan screw
c. Pemasangan pelvic bandage
d. Dilakukan angiography embolisasi
e. Skintraksi
Anak laki-lakidatang ke RS dengan riwayat
tersedak kacang mete. Pertanyaan:
18.Bila kasus tersebut di atas, anak nampak
tenang dan bernafas dengan normal,
kemungkinan yang tepat adalah
a. Benda asing sudah tidak ada
b. Benda asing tertelan
c. Benda asing menjadi partikel kecil
d. Masuk ke dalam fase asimptomatis
e. Tidak jelas tersedak benda asing
19.Pemeriksaan yang paling tepat pada kasus
tersebut di atas jika anda berada di daerah
a. Segera lakukan pemeriksaan radiologis
(plain photo)
b. Fisis diagnostic yang baik dan
benar
c. Pemeriksaan bronkografi
d. Pemeriksaan CT-Scan
e. Pemeriksaan dengan respirometeri
20.Jika anda melakukan pemeriksaan x-ray
(plain) pada kasus tersebut segera setelah
kejadian, ternyata tidak nampak benda
asing maka tindakan selanjutnya berupa,
kecuali :
a. Pasien diberi obat dan dipulangkan
b. Observasi ketat
c. Lakukan pemeriksaan ulang radiologi
d. Lakukan pemeriksaan endoskopi
e. Dapat dilanjutkan dilakukan
pemeriksaan Bronkografi dan
fluoroskopi
21.Jika pada kasus tersbut diatas benda asing
masuk ke Bronkus dengan ukuran kecil dan
mobile, maka menurut Jackson akan terjadi
tipe sumbatan:
a. By pass check valve
b. Expiratory Check valve
c. Inspiratory check valve
d. Stop check valve
e. Tidak ada yang benar
Seorang penderita laki-laki umur 30
tahun dibawa ke IRD dengan riwayat
kecelakaan lalu linats. Pada saat
diterima di IRD, tanda vital T: 80 HR :
140/menit, saturasi 96%. Terlihat
adanya tanda perlukaan didaerah
fronto-temporal kiri laserasi didaerah
dada kiri, serta hematom yang luas
pada pangkal paha kiri. Penderita masih
terdenga mengerang kesakitan.
22. Penanganan yang harus segera dilakukan
pada penderita diatas adalah :
a. Bebaskan jalan napas
b. Evaluasi kesadaran
c. Pasang jalan infus kaliber besar
d. Head to toe evaluation
e. Segera siapkan kamar operasi
23.Setelah beberapa saat tiba di IRS pasien
terlihat bertambah sesak (frekuensi nafas
>40 kali/menit) disertai penurunan saturasi
<80% walaupun telah diberikan oksigen
masker non Revreathing dengan flow 12
liter. Penyebab sesak napas dan desaturasi
yang paling mungkin adalah :
a. Obstruksi jalan napas
b. Tenion pneumothoraks
c. Kerusakan pusat pernapasan pada
medulla oblongata
d. Syok hipovolemik
e. Tamponade jantung
24. Berkaitan dengan soal no 61 diatas
tindakan yang harus dilakukan adalah
a. Head tilt, chin lift, jaw thrust
b. Neadle decompression
c. Cralilectomi
d. Resusitasi cairan
e. Perikardiosintesis
25.Berikut ini yang termasuk “second oeak”
trauma death adalah
a. Perdarahan massive
b. Laserasi kepala yang berat
c. Pneumothoraks
d. Trauma jantung
e. Sepsis
26.Seorang pasien laki-laki 25 tahun BB 70 kg
dibawa ke IRD dengan perdarahan akibat
multitrauma oleh karena kecelakaan
lalulintas. Diperkirakan jumlah darah yang
hilang (EBL) = 1500 cc (30% TBV). Prioritas
pertama yang harus dilakukan pada pasien
ini adalah
a. Restorasi volume dengan cairan
kristaloid
b. Restorasi volume dengan whole blood
transfusion
c. Restorasi volume dengan packed red
cell
d. Normalisasi status koagulasi
e. Restorasi volume dengan plasma segar
Seorang pasien umur 17 tahun masuk dengan
menggunakan ambulans ke IRD dengan keluhan
nyeri sekitar panggul dialami kira-kira 1 jam yang
lalu akibat kecelakaan lalu lintas. Pada
pemeriksaan primary survey didapatkan airway
dan breathing dalam batas normal , pada sirkulasi
tekanan darah sistolik 90, diastolik tidak teraba,
nadi 110 kali/menit
27.Tindakan yang harus dilakukan adalah
a. Resusitasi cairan dengan
memberikan cairan kristaloid
b. Resusitasi cairan dengan memberikan
cairan koloid
c. Pemberian oksigen dengan
menggunakan sungkup
d. Pemberian analgetik
e. Melakukan transfusi darah
28.Jumlah cairan yang harus diberikan adalah
a. 500 cc
b. 1-2 L
c. 10 cc/kgBB
d. 15 cc/kgBB
e. 20 cc/kgBB
29.Respon terhadap pemberian cairan adalah
meningkatnya keluaran urine, perbaikan
kesadaran, meningkatnya tekanan darah,
tekanan nadi meningkat, denyut
nadimenurun. Berapakah jumlah urine
keluaran yang adekuat
a. 0,5 ml/kg/jam
b. 0,5 ml/kg/menit
c. 0,5 ml/kg/hari
d. 5 ml/kg/jam
e. 2 ml/kg/jam
30.Salah satu struktur yang menstabilisasi
pelvis di bawah ini adalah
a. M.gluteus medius
b. Otot-otot external rotator
c. Acetabulum
d. Symphisis pubis
e. Caput femur
Seorang wanita umur 40 tahun jatuh
terpeleset di kamar mandi, OSI datang ke RS
dengan keluhan nyeri di pergelangan tangan
kanan
31.Pemeriksaan penunjang pada pergelangan
tangan yang harus dilakukan
a. Pemeriksaan MRI
b. Pemeriksaan CT scan
c. Pemeriksaan x-ray AP/lateral
d. USG
e. CT-scan 3D
32.Bila deformitas yang terjadi ke arah dorsal
dan pada pemeriksaan penunjang
didapatkan garis fraktur ekstraartikular,
kelainan ini dinamakan
a. Die-Punch
b. Fraktur Barton
c. Fraktur Chauffeur
d. Fraktur Smith
e. Fraktur Colles
33.Bila deformitas yang terjadi ke arah volar
dan pada pemeriksaan penunjang
didapatkan garis fraktur ekstraartikular,
kelainan ini dinamakan
a. Die-Punch
b. Fraktur Barton
c. Fraktur Chauffeur
d. Fraktur Smith
e. Fraktur Colles
34.Komplikasi pada fraktur distal radius paling
sering mengenai nervus di bawah ini
a. Radialis
b. Ulnaris
c. Medianus
d. Radialis cabang superficialis
e. Musculokutaneus
35.Pada fraktur distal radius komplikasi ruptur
tendon paling sering adalah
a. Extensor carpi radialis brevis
b. Extensor carpi radialis longus
c. Abduktor pollicis longus
d. Extensor pollicis longus
e. Abduktor digiti minimi
36.Gejala nyeri pada anatomical snuffbox,
salah satu tanda fraktur pada tulang
a. Trapezium
b. Trapezoid
c. Hamatum
d. Capitatum
e. Sacpoideum
Seorang laki-laki umur 30 tahun sedang berjalan
kaki tiba-tiba ditabrak dari arah depan. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan Primary Survey
dalam batas norma. Deformitas pada betis kanan,
luka berukuran 2x5 cm di bagian anterior pada
cruris, perdarahan aktif, tampak tulang keluar
menembus jaringan lunak
37.Pasien tersebut mengalami nyeri yang
sangat hebat, kemungkinan yang bisa
terjadi dan memerlukan tindakan
emergency adalah
a. Reflex simpaletik dystropi
b. Rupture otot tibialis anterior
c. Rupture arteri tibialis anterior
d. Kompartemen syndrome
e. Deep Vein Trombosis
38.Pada kasus di atas, tindakan yang
dilakukan untuk mencegah terjadinya
perdarahan yang lebih hebat dengan
a. Immobilisasi dengan splint
b. Bebat tekan pada luka
c. Elevasi ekstremitas
d. Semua diatas benar
e. Bukan salah satu diatas
39.Muskulus tibialis anterior dipersarafi oleh
nervus :
a. Peroneus prefundus
b. Peroneus superficialis
c. Suralis
d. Safenus
e. Tibialis
40.Neurovaskuler yang berada di bagian
compartemen anterior pada cruris :
a.
b.
c.
d.
e.
Arteri tibialis anterior
Vena tibialis anterior
Nervus peroneus profundus
Semua diatas benar
Bukan salah satu diatas
Seorang pria sedang bersepeda mengikuti fun
bike, tiba2 bertabrakan dengan teman yang
berada di depannya dan terjatuh kearah kanan.
Primary survey dalam batas normal, penderita
mengeluh sangat nyeri dilengan atas terdapat
deformitas, gerakan aktif dan pasif tebatas
karena nyeri.
41.Pada X-ray didaptkan fraktur 1/3 tengah
humerus. Komplikasi neurovaskular yang
paling sering terjadi adalah trauma pada :
a. Nervus radialis
b. Nervus ulnaris
c. Nervus muskulokutaneus
d. Arteri brachialis
e. Nervus medianus
42.Bila fraktur terjadi di antara insersi otot
pektoralis mayor dan otot deltoid, maka
fragmen proksimal fraktur bergerak ke
arah
a. Adduksi
b. Abduksi
c. Anterior
d. Posterior
e. Bukan salah satu di atas
43.Pada kasus no 16 fragment bagian distal
bergerak ke arah
a. Adduksi
b. Abduksi
c. Anterior
d. Posterior
e. Bukan salah satu di atas
44.Nervus radialis pada brachial pleksus
dibentuk oleh
a. Medial Cord
b. Lateral cord
c. Posterior cord
d. Semua di atas benar
e. Bukan salah satu di atas
45.Metode penanganan konservatif pada
fraktur humerus adalah
a. Hanging arm cast
b. Shoulder spica cast
c. Valpwau dressing
d. Coaption splint
e. Semua diatas benar
46.Muskulus triceps brachialis dipersarafai
oleh
a. N. Ulnaris
b. N. Medianus
c. N. Radialis
d. N. Axilaris
e. N. Muskulokutaneus
Bayi laki-laki umur 6 bulan masuk RS dengan
keluhan berak darah campur lendir dialami sejak
1 hari yang lalu sebelum masuk ke UGD, anak
rewel tapi anak bisa tidur beberapa saat
kemudian rewel lagi, tidak muntah, riwayat diare
sebelumnya selama 3 hari, saat ini tidak diare
setelah diobati oleh dokter anak. Pada
pemeriksaan fisis : perut tidak kembung, teraba
massa di perut kanan atas, peristaltik usus kesan
meningkat. RT ; spincter mencekik, ampula
kosong, pada handscoon tampak feses darah dan
lendir.
47.Diagnosis klinis yang paling mungkin pada
kasus di atas adalah
a. Malrotasi usus
b. Invaginasi
c. NEC
d. Stenosis ani
e. Polip rekti
48.Pemeriksaan radiologi awa yang dapat
dilakukan untuk menunjang diagnosis di
atas adalah
a. BNO abdomen (supine)
b. Usg abdomen
c. Ct scan abdomen
d. MRI
e. Colon in loop
49.Pemeriksaan penunjang radiologi lainnya
yang lebih baik untuk diagnostic sekaligus
terapi adalah
a. BNO abdomen 3 posisi
b. USG abdomen
c. CT scan abdomen
d. MRI
e. Barium enema
50.Terapi operatif pada kasus di atas adalah
a. Laparotomi, bebaskan perlengketan
b. Laparotomi, milking
c. Laparotomi explorasi
d. Repair stenosis ani
e. Eksisi tumor
51.Penyebab penyakit ini paling sering pada
anak umur 3-12 bulan adalah
a. Perubahan jenis makanan
b. Diverticle meckel
c. Polip usus
d. Limfoma
e. Duplikasi usus
Bayi perempuan umur 2 bulan BB lahir 2900
gram masuk RS dengan keluhan utama tidak bisa
minum setiap kali minum susu (asi) selalu
dimuntahkan, penderita sering meludah, batuk
sehabis minum dan kadang2 sesak, setelah
duduk sesak berkurang, berat badan turun. Pada
pemeriksaan fisis perut datar tidak kembung,
tidak teraba massa, peristaltik normal.
52.Pada kasus di atas sesuai dengan diagnosa
klinisn penyakit
a. Atresia esofagus
b. GER
c. CHPS
d. Atresia duodenum
e. Midgut volvulus
53.Pemeriksaan radiologis awal yang
dianjurkan adalah
a. Thorax foto dengan memakai NGT
b. Barium meal
c. MD foto
d. CT scan thorax
e. BNO abdomen
54.Penanganan operative pada kasus di atas
yaitu
a. Tutup fistel dan gastrotomi
b. Duodenoduodenostomi
c. Piloromiotomi
d. Laparatomi eksplorasi
e. Nissan fundoplikasi
Anak laki-laki umur 3 tahun datang ke poliklinik
bedah anak dengan keluhan pusar sering basah
dan bau amis, keluhan lainnya tidak ada,
pemeriksaan dalam batas normal, penderita tidak
muntah, buang air kecil lancar warna kehijauan.
Riwayat demam disangkal. Pada pemeriksaan
fisis perut tidak kembung. Perineal : perineum
datar (Flat bottom +) tidak ditemukan lubang
anus. Pemeriksaan laboratorium dalam batas
normal. Foto cross table lateral position jarak kulit
perineum (marker) ke ujung colon adalah 3 cm
55.Pada kasus di atas sesuai dengan diagnosis
penyakit :
a. Stenosis ani
b. Malformasi anorektal letak rendah
c. Striktur ani
d. Malformasi anorektal letak tinggi
e. Invaginasi
56.Penanganan bedah yang paling tepat untuk
kasus di atas adalah
a. Spincterectomi
b. Milding procedure
c. Kolostomi neonates
d. Anoplasty
e. PSARP Minimal
57.Apakah saran pasca operasi penderita ini
a. PSARP 4-8 minggu kemudian
b. Dilakukan Businasi saja
c. Dilakukan spolling saja
d. Dilakukan businasi dan spolling
e. Hanya perawatan luka post operasi
58.Pada kasus malformasi anorektal dikatakan
mempunyai prognosa jelek apabila pada
pemeriksaan perineum ditemukan
a. Anal dimple
b. Midline groove
c. Flat bottom
d. Bucket handle
e. Bakal anus
Anak laki-laki umur 3 tahun datang ke poli
bedah anak dengan keluhan utama pusar
sering basah dan bau amis, diketahui orang
tuanya sejak bayi, keluhan lainnya tidak ada.
Pemeriksaan fisis dalam batas normal kecuali
pada pusar yang selalu basah. Pemeriksaan
laboratorium dalam batas normal. Riwayat
demam disangkal oleh orang tua penderita.
59.Diagnosis klinis yang paling tepat untuk
kasus di atas adalah curiga
a. Paten ductus omphalomesenterikus
b. Paten ductus urakus
c. Fistel umbilikus
d. Sinus umbilikus
e. Granuloma umbilicalis
Bayi perempuan umur 1 tahun datang ke
poli bedah anak dengan keluhan benjolan
di pusar yang hilang timbul, timbul saat
menangis dan hilang saat anak tidur,
diketahui orang tua sejak lahir. Keluhan
lainnya tidak ada, riwayat prematur (+).
Pemeriksaan fisik dalam batas normal
kecuali benjolan yang hilang timbul pada
pusar. Pemeriksaan laboratorium dalam
batas normal. Riwayat demam disangkal
oleh orang tua penderita
60.Diagnosis klinis yang paling tepat untuk
kasus di atas adalah curiga
a. Kista umblikalis
b. Hernia umbilikalis
c. Fistel umbilikalis
d. Sinus umbilikalis
e. Granuloma umbilikalis
61.Anak laki-laki umur 8 tahun, dibawa orang
tuanya karena perdarahan yang
banyak/hebat pada tungkai atas kiri
setelah jatuh dari jendela rumah, lantai
dua. Usaha yang dikerjakan selain
a. Memasang tourniquet
b. Menekan setempat
c. Menekan arteri femoralis
d. Irigasi dan debridement
e. Pemberian obat-obat coagulantia
62.Trauma pada anak berbeda dengan orang
dewasa, dalam hal
a. Struktur anatomis dan respon
fisiologis
b. Tipe dari trauma
c. Anatomi dan respon trauma
d. Causa dari trauma
e. Respon fisiologis dan causa trauma
63.Syarat pemasangan infuse intraosseus
adalah
a. Proksimal tibia (di bawah
tuberositas tibiae)
b. Mild tibiae
c. Umur kurang dari 8 tahun
d. Gagal pemasangan infus kasus trauma
ekstremitas
e. Distal tibia
64.Prosedur diagnostik pada kasus trauma
anak yang jarang digunakan adalah
a. Plain x-rays
b. Usg abdominal
c. Ct scanning
d. Dpl
e. Mri
65.Prosedur diagnostik pada trauma anak
yang dapat melihat cedera organ dengan
jelas adalah
a. Bno abdomen
b. Usg abdominal
c. Ct scanning + kontras
d. Diagnostic peritoneal lavase
e. Angiografi
66.End points resusitasi untuk trauma pada
anak adalah
a. Produksi urin 0,5 ml/kgBB/ jam pada
infant
b. Perbaikan kesadaran (GCS)
c. Decreased MAP
d. Produksi urin 2 ml ml/kgBB/jamm
pada infant
e. Produksi urin 1 ml ml/kgBB/jamm pada
infant
Laki-laki 30 tahun datang ke UGD post KLLD,
penderita mengendarai sepeda motor
bertabrakan dengan mobil dari arah depan.
Kecepatan kendaraan 60 km/jam. Penderita
datang dengan pucat, tampak gelisah dengan TD
90/60 mmH, nadi 110 kali/menit pernafasan 24
kali/ menit
67.Pada penderita di atas tindakan saudara
adalah
a. Melakukan pemeriksaan USG abdomen
b. Melakukan pemeriksaan CT scan
kepala
c. Dilakukan tindakan laparatomi
d. Resusitasi cairan dan pemeriksaan
anamnesa, pemfis menyeluruh
e. Dilakukan tindakan DPL
68.Pada anamnesa pasien di atas perlu
diketahui mengenai
a. Penggunaan pelindung (helm)
b. Mekanisme trauma
c. Kecepatan kendaraan saat terjadi
kecelakaan
d. Riwayat minum obat atau alkohol
e. Semua di atas benar
69.Pernyataan berikut adalah benar mengenai
trauma tumpul abdomen kecuali
a. Trauma yang mudah ditangani
b. Pada multiple trauma sering
terlewatkan
c. Pada trauma kapitits berat sering
terdapat masking
d. Pada trauma tumpul abdomen 15-20 %
memerlukan tindakan laparotomi
e. Organ abdomen yang sering terkena
hepar dan limpa
70.Alat bantu diagnostic dapat dipakai
mendiagnosa trauma tumpul abdomen
adalah
a. Usg abdomen
b. Ct scan abdomen
c. Dpc
d. Laparoskopi
e. Semua di atas benar
71.Pernyataan berikut benar mengenai DPL,
kecuali
a. Tingkat accuracy 95%
b. Morbiditas kurang dari 1%
c. Positif bila ditemukan kadar
eritrosit >500 mm3
d. Kontraindikasi bila telah jelas indikasi
laparatomi
e. Positif bila enzim amylase 20 IU/L
72.Keuntungan pemeriksaan USG pada
trauma tumpul abdomen adalah kecuali
a. Lebih cepat
b. Non invasif
c. Murah
d. Usg menunjukkan cairan bebas
intrapeitoneal dan trauma organ padat
e. Usg sangat baik mengidentifikasi
perforasi organ berongga
73.Indikasi splenektomi pada pasien trauma
lima adalah kecuali
a. Pasien yang tidak stabil
b. Kerusakan parenkim yang luas
c. Trdapat trauma hepar
d. Avulsi limpa
e. Kerusakan pemb.darah hilus
74.Pernyataan berikut benar mengenai
trauma hepar kecuali
a. Organ padat yang paling sering cedera
pada trauma tumpul
b. Prioritas penanganan adalah resusitasi
cairan
c. 85% penanganan trauma hepar dengan
hemostatik sederhana
d. Trauma hepar grade IV dan V dapat
dilakukan tindakan konservatif
e. Pada operasi yang lama dapat terjadi
hipotermi, asidosis metabolic.
Koagulopati
75.Komplikasi pada trauma hepar adalah
a. Perdarahan
b. Biloma
c. Abses
d. Fistel vaskuler billier
e. Semua benar
76.Indikasi operasi trauma tembus abdomen
adalah
a. Tanda-tanda vital tidak stabil
b. Eviserasi organ intraperitoneal
c. Terdapat tanda-tanda peritonitis
d. Jawaban a dan b benar
e. Jawaban a, b, dan c benar
Seorang laki-laki umur 24 tahun masuk RS
dengan nyeri perut kanan bawah yang
sebelumnya dirasakan disekitar pusat. Suhu 37,8
C. pada pemeriksaan fisik terdapat nyeri tekan
kanan bawah. Colok dubur nyeri pada pukul 1011. Laboratorium terdapat leukositosis
77.Sebut kemungkinan diagnosis pada kasus
di atas?
a. Diverticle
b. Volvulus
c. Appendicitis akut
d. Hemoroid
e. BSSD
78.Mana yang merupakan diferensial
diagnosis pasien ini?
a. Diverticle meckle
b. Fistel ani
c. Hemoroid
d. hernia
79.sebutkan tindakan bedah pasien ini?
a. Appendektomi
b. Herniotomi
c. Reseksi
d. Laparatomi
80.Mana yang bukan merupakan komplikasi
penyakit ini?
a. Abses
b. Perforasi
c. Periapendikular infiltrate
d. Gastritis
81.Mana yang bukan jenis incisi untuk
tindakan bedah pasien ini?
a. Grid iron
b. Lanz
c. Paramedia kanan
d. Paramedia kiri
82.Penumonia aspirasi adalah pneumonia
yang
a. Didapat di masyarakat (Community
aqcuired pneumonia)
b. Pneumonia akibat pemakaian ventialtor
(ventilator acquired pneumonia)
c. Terjadi akibat aspirasi benda asing
ke dalam bronkus, biasanya dari
mulut atau lambung (makanan, air
liur, sekresi nasal, dll)
d. Pneumonia yang didapat di RS (Hospital
acquired pneumonia)
e. Pneumonia akibat virus
83.Pneumonia aspirasi saat berdiri lebih sering
terjadi pada lobus kanan bawah dan
tengah karena
a. Caliber bronkus lebih besar dan
bronkus kanan lebih vertical
b. Bronkus kanan lebih horizontal
c. Bronkus kanan lebih besar dan lebih
horizontal
d. Bronkus kanan lebih kecil dan vertical
e. Bronkus kanan lebih vertical
84.Pada seorang yang terjadi aspirasi dengan
posisi sementara telentang, maka kelainan
paling sering ditemukan di paru bagian?
a. Segmen posterior lobus atas dan
segmen superior lobus tengah
b. Segmen anterior lobus atas dan
segmen posterior lobus tengah
c. Segmen medial dan lateral lobus
medius
d. Segmen anterior lobus bawah
e. Segmen anterior lobus atas
85.Yang dimaksus dengan asma eksaserbasi?
a. Asma dengan infeksi virus
b. Suatu episode dan sesak napas,
batuk, mengi dan rasa tertekan di
dada atau kombinasi dari gejalagejala tersebut yang terjadi secara
progresif dan cepat
c. Asma terkontrol
d. Asma terkontrol sebagian
e. Asma yang harus menggunakan terapi
controller setiap hari
86.Penanganan pertama asma eksaserbasi
a. Inhalasi B2 agonis kerja cepat
secara terus menerus selama 1 jam
b. Injeksi steroid sistemik
c. Injeksi aminofilin
d. Pemberian antikolinergik perinhalasi
e. Nebulisasi kortikosteroid
87.Gejala severe asma eksaserbasi (serangan
berat)
a. Sesak saat berjalan
b. Sesak saat beristirahat
c. Mengucapkan kalimat tidak lengkap
d. Mengucapkan kalimat lengkap
e. Nadi <100 kali/menit
88.Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang
ke RS dengan keluhan kesulitan
menggerakkan sendi ankle dan
terdiagnosis oleh dokter rupture tendon
achilles. Apakah tanda klinis yang bisa
ditemukan pada pasien tersebut di atas?
a. Terdapat tingling dan numbness
b. Posisi sendi ankle adalah plantar fleksi
c. Terdapat gap pada tendon achilles
d. Paralysis forefoot
e. Bulging hindfoot
89.Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang
ke RS dengan keluhan kesulitan
menggerakkan sendi ankle dan
terdiagnosis oleh dokter rupture tendon
achilles. Apakah pemeriksaan yang dapat
dilakukan untuk membuktikan diagnosis
tersebut?
a. Thompson test
b. Pemeriksaan xray
c. Phalen test
d. Pemeriksaan EMG
e. Mc Murray test
90.Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang
ke RS dengan keluhan kesulitan
menggerakkan sendi ankle dan
terdiagnosis oleh dokter rupture tendon
achilles. Apakah tindakan yang tepat untuk
pasien tersebut di atas?
a. Konservatif dengan pemasangan gips
b. Operasi dengan menyambung
tendon
c. Konservatif dengan pemasangan
backslab
d. Operasi open reduksi internal fiksasi
e. Konservatif dengan medikamentosa
91.Seorang wanita berusia 70 tahun datang ke
RS dengan keluhan kesulitan
menggerakkan sendi ankle dan
terdiagnosis oleh dokter rupture tendon
achilles. Kejadiannya 30 menit sebelum
masuk rumah sakit, gap yang ditemukan
dibawah 2 cm. Apakah terapi yang tepat
untuk pasien tersebut di atas?
a. Konservatif dengan pemasangan gips
b. Operasi dengan menyambung tendon
c. Konservatif dengan pemasangan
backslab
d. Operasi open reduksi internal fiksasi
e. Konservatif dengan medikamentosa
92.Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang
ke RS dengan keluhan giving away dan
nyeri pada lutut bila berjalan, terdapat
riwayat trauma pada lutut 4 bulan lalu,
dimana saat pasien berlari (posisi
hiperekstensi lutut) tiba-tiba mendapat
ganjalan dari depan pada daerah cruris.
Apakah diagnosis yang mungkin pada
pasien tersebut di atas?
a. Meniscus injury
b. Posterior cruciate ligament rupture
c. Lateral collateral ligament rupturre
d. Anterior cruciate ligament rupture
e. Osteochondral dissecans
93.Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang
ke RS dengan keluhan giving away dan
nyeri pada lutut bila berjalan, terdapat
riwayat trauma pada lutut 4 bulan lalu,
dimana saat pasien berlari (posisi
hiperekstensi lutut) tiba-tiba mendapat
ganjalan dari depan pada daerah cruris.
Apakah terapi yang paling tepat pada
pasien tersebut di atas?
a. Open reduksi internal fiksasi
b. Total knee replacement
c. Menisectomy
d. Multiple drilling pada defect
e. Repair ligament dengan tendon
graft
94.Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang
ke RS dengan keluhan giving away dan
nyeri pada lutut bila berjalan, terdapat
riwayat trauma pada lutut 4 bulan lalu,
dimana saat pasien berlari (posisi
hiperekstensi lutut) tiba-tiba mendapat
ganjalan dari depan pada daerah cruris.
Apakah tanda yang sering ditemukan pada
pasien tersebut di atas bila pasien
langsung datang ke dokter pada saat
kejadian (kondisi akut)?
a. Giving way
b. Valgus deformity
c. Paralisis
d. Contracture
e. Hamarthrosis
95.Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang
ke RS dengan keluhan giving away dan
nyeri pada lutut bila berjalan, terdapat
riwayat trauma pada lutut 4 bulan lalu,
dimana saat pasien berlari (posisi
hiperekstensi lutut) tiba-tiba mendapat
ganjalan dari depan pada daerah cruris.
Apakah pemeriksaan fisik yang dapat
dilakukan untuk membantu menegakkan
diagnosis pasien tersebut di atas?
a. Melakukan pemeriksaan lachman
tes
b. Melakukan pemeriksaan posterior
drawer test
c. Melakukan pengukuran leg length
discrapency
d. Melakukan trendelenberg
e. Melakukan Mc mUrray test
Seorang bayi laki-laki anak pertama lahir dengan
vakum ekstraksi dipuskesmas. Saat lahir bayi
segera menangis. Berat badan lahir 3800 gram
dan panjang badan lahir 49 cm. pada
pemeriksaan fisik hari kedua didapatkan benjolan
di kepala berbatas tegas, tak melewati sutura
96.Apa jenis trauma lahir yang terjadi pada
kasus ini
a. Caput succedeneum
b. Perdarahan subaponeurotika/subgaleal
c. Cephal hematoma
d. Perdarahan epidural
e. Perdarahan subdural
97.Tatalaksana yang diperlukan pada kasus ini
a. Perlu pembedahan
b. Pemantauan hematokrit
c. Pemantauan kadar.....
98.Apa kondisi yang paling mungkin
ditemukan pada kasus ini 2 hari kemudian
a. Hipoglikemia
b. Hipoksia
c. Hipotermi
d. Hipertermi
e. Hiperbilirubinemia
99.Bila ternyata bayi tersbut juga mengalami
perdarahan intrakranial maka perdarahan
yang paling sering terjadi adalah
a. Perdarahan epidural
b. Perdarahan subdural
c. Perdarahan subarachnoid
d. Perdarahan intraventrikular
e. Perdarahan subgaleal
100.
Perdarahan intracranial tersebut
dapat meningkatkan tekanan intracranial
pda fossa posterior yang gejalanya adalah
a. Apnea, pupil tidak sama, deviasi
mata, koma
b. Kejang lateralisasi, deviasi mata
c. Kejang, defisit fokal
d. Letargi, hipotoni e. Sianosis
Download