Organizing (Pengorganisasian)

advertisement
Organizing (Pengorganisasian)
IMA YUDHA PERWIRA
 Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua
dalam Manajemen dan pengorganisasian
didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan
struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan,
sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan
demikian hasil pengorganisasian adalah struktur
organisasi.
 Struktur organisasi adalah susunan komponen-
komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi.
Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian
kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi
atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut
diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu
struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasispesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan
penyampaian laporan.
 Struktur organisasi terdiri atas unsur spesialisasi
kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau
desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan
ukuran satuan kerja.
Bagan Struktur Organisasi
 Ada 4 bagan struktur organisasi menurut Henry G.




Hodges.
Bentuk Piramidal, merupakan bentuk yang paling
banyak digunakan, sederhana, jelas, dan mudah
dimengerti.
Bentuk Vertikal, hampir sama dengan bentuk
piramidal dalam pelimpahan kekuasaan.
Bentuk Horizontal, aliran wewenang dan tanggung
jawab digambarkan dari kiri ke kanan.
Bentuk Melingkar, menekankan pada hubungan
antara satu jabatan dengan jabatan lainnya.
Bentuk Organisasi
 Organisasi Garis, Merupakan bentuk organisasi
tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh Henry
Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu organisasi
masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling
mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.
 Kebaikannya : Kesatuan komando terjamin
sepenuhnya karena pimpinan berada pada satu
tangan, Garis komando berjalan secara tegas, karena
pimpinan berhubungan langsung dengan bawahan,
Proses pengambilan keputusan cepat.
Karyawan yang memiliki kecakapan yang tinggi serta
yang rendah dapat segera diketahui, juga karyawan
yang rajin dan malas, Rasa solidaritas tinggi.
 Kelemahannya : Seluruh organisasi tergantung pada
satu orang saja, apabila dia tidak mampu
melaksanakan tugas, maka seluruh organisasi
terancam kehancuran, Adanya kecenderungan
pimpinan bertindak secara otokratis, Kesempatan
karyawan untuk berkembang terbatas.
 Organisasi Garis dan Staf, Dianut oleh organisasi
besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang
tugas yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah
karyawannya banyak. Staf yaitu orang yang ahli dalam
bidang tertentu, yang tugasnya memberi nasihat dan
saran dalam bidang kepada pejabat pemimpin didalam
organisasi.
 Kebaikannya : Dapat digunakan dalam organisasi yang
besar maupun kecil serta apapun tujuan perusahaan,
Terdapatnya pembagian tugas antara pimpinan dengan
pelaksana sebagai akibat adanya staf ahli,
Bakat yang berbeda yang dimiliki oleh setiap
karyawan dapat dikembangkan menjadi suatu
spesialisasi, Prinsip penempatan orang yang tepat
pada posisi yang tepat pula, Pengambilan keputusan
dapat cepat walaupun banyak orang yang diajak
berkonsultasi, karena pimpinan masih dalam satu
tangan, Koordinasi lebih baik karena adanya
pembagian tugas yang terperinci, Semangat kerja
bertambah besar karena pekerjaannya disesuaikan
dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki.
 Kelemahan, Rasa solidaritas menjadi berkurang,
karena karyawan menjadi tidak saling mengenal,
Perintah menjadi kabur dengan nasehat dari staf,
karena atasan dengan staf dapat terjadi adanya
perintah sendiri-sendiri padahal kewenangannya
berbeda, Kesatuan komando berkurang, Koordinasi
kurang baik pada tingkat staf dapat mengakibatkan
adanya hambatan pelaksanaan tugas.
 Organisasi Fungsional , Organisasi yang disusun
atas dasar fungsi yang harus dilaksanakan.
Organisasi ini dipakai pada perusahaan yang
pembagian tugasnya dapat dibedakan dengan jelas.
 Kebaikannya : Pembidangan tugas menjadi lebih
jelas, Spesialisasi karyawan lebih efektif dijalankan
dan dikembangkan, Solidaritas kerja, semangat kerja
karyawan tinggi, Koordinasi berjalan lancar dan
tertib.
 Kelemahannya : Karyawan terlalu memperhatikan
bidang spesialisasi sendiri saja, Koordinasi
menyeluruh sukar dilaksanakan, Menimbulkan rasa
kelompok yang sangat sempit dari bagian yang sama
sehingga sering timbul konflik,
 Organisasi Panitia, Organisasi dibentuk hanya
untuk sementara waktu saja, setelah tugas selesai
maka selesailah organisasi tersebut.
 Kebaikannya : Segala keputusan dipertimbangkan
masak-masak dalam pembahasan yang dalam dan
terperinci, Kemungkinan pimpinan bertindak
otoriter sangat kecil, Koordinasi kerja telah dibahas
oleh suatu team.
 Kelemahannya : Proses pengambilan keputusan
memerlukan diskusi yang berlarut-larut yang
menghambat pelaksanaan tugas, Tanggung
jawabnya tidak jelas, karena tanggung jawabnya
sama, Kreativitas karyawan terhambat dan sukar
untuk dikembangkan, karena faktor kolektivitas
lebih dipentingkan.
Tujuan Organisasi
 Membantu koordinasi, Memberi tugas pekerjaan kepada
unit kerja secara koordinatif agar tujuan organisasi dapat
melaksanakan dengan mudah dan efektif. Koordinasi
dibutuhkan tatkala harus membagi unit kerja yang
terpisah dan tidak sejenis, tetapi berada dalam satu
organisasi.
 Memperlancar pengawasan, Membantu pengawasan
dengan menempatkan seorang anggota manajer yang
berkompetensi dalam setiap unit organisasi. Dengan
demikian sebuah unit dapat ditempatkan di dalam
organisasi secara keseluruhan sedemikian rupa agar
dapat mencapai sasaran kerjanya walaupun dengan
lokasi yang tidak sama.
 Maksimalisasi manfaat spesialisasi, Membantu
seorang menjadi lebihahli dalam pekerjaanpekerjaan tertentu. Spesialisasi pekerjaan dengan
dasar keahlian dapat menghasilkan produk yang
berkualitas tinggi, sehingga kemanfaatan produk
dapat memberikan kepuasan dan memperoleh
kepercayaan masyarakat pengguna.
 Penghematan biaya, Tumbuh pertimbangan yang
berkaitan dengan efisiensi. Dengan demikian pelaku
organisasi akan selalu berhati-hati dalam setiap akan
menambah unit kerja baru yang menyangkut
penambahan tenaga kerja yang relatif banyak
membutuhkan biaya tambahanberupa gaji/upah.
 Meningkatkan kerukunan hubungan antar manusia,
Masing-masing pekerja antar unit kerja dapat
bekerja saling melengkapi, mengurangi kejenuhan,
menumbuhkan rasa saling membutuhkan,
mengurangi pendekatan materialistis. Untuk ini
pihak manajer harus mampu mengadakan
pendekatan sosial dengan penanaman rasa
solidaritas dan berusaha menampung
sertamenyelesaikan berbagai perbedaan yang
bersifat individual.
Faktor yang Mempengaruhi Organisasi
 Leadership, Kepemimpinan meliputi proses
memproses dalam menentukan tujuan organisasi,
memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan,
mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan
budayanya.
 Kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan
motivasi. Hal tersebut dapat dilihat dari keberhasilan
seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat
tergantung kepada kewibawaan, dan juga pimpinan itu
dalam menciptakan motivasi dalam diri setiap orang
bawahan, maupun atasan pimpinan itu sendiri.
 Budaya, Adanya konsep budaya yang dikembangkan
oleh pakar oraganisasi menjadi bagian yang erat
kaitannya dengan aspek-aspek pengembangan
organisasi. Maka muncullah istilah “Budaya Organisasi”.
 Secara sederhana budaya organisasi dapat didefinisikan
sebagai nilai-nilai dan cara bertindak yang dianut
organisasi (beserta para anggotanya) dalam
hubungannya dengan pihak luar.
 Secara umum, perusahaan atau organisasi terdiri dari
sejumlah orang dengan latar belakang kepribadian,
emosi dan ego yang beragam. Hasil penjumlahan dan
interaksi berbagai orang tersebut membentuk budaya
organisasi.
 Iklim Organisasi, iklim organisasi merupakan
karakteristik yang membedakan satu organisasi
dengan organisasi lainnya dan mempengaruhi
orang-orang dalam organisasi tersebut.
 Visi, misi dan tujuan yang jelas akan membantu
team dalam bekerja. Namun hal tersebut belum
cukup jika visi, misi dan tujuan yang ditetapkan
tidak sejalan dengan kebutuhan dan tujuan para
anggota.
 Tantangan, dalam banyak kasus tantangan yang ada
merupakan suatu rangsangan untuk mencapai
kesuksesan. Dengan kata lain tantangan tersebut
justru merupakan motivator.
 Team yang sukses biasanya ditandai dengan sikap
akraban satu sama lain, setia kawan, dan merasa
senasib sepenanggungan. Para anggota team saling
menyukai dan berusaha keras untuk
mengembangankan dan memelihara hubungan
interpersonal.
 Secara umum, setiap orang akan terstimulasi ketika
diberi suatu tanggungjawab. Tanggungjawab
mengimplikasikan adanya suatu otoritas untuk membuat
perubahan atau mengambil suatu keputusan. Team yang
diberi tanggungjawab dan otoritas yang proporsional
cenderung akan memilikimotivasi kerja yang tinggi.
 Setiap orang akan melakukan banyak cara untuk dapat
mengembangkan diri,mempelajari konsep dan
ketrampilan baru, serta melangkah menuju kehidupan
yang lebih baik. Jika dalam sebuah team setiap anggota
merasabahwa team tersebut dapat memberikan peluang
bagi mereka untuk melakukanhal-hal tersebut di atas
maka akan tercipta motivasi dan komitment yang tinggi.
Download