BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Porang merupakan salah satu tanaman umbi-umbian yang banyak ditemukan di Indonesia terutama di daerah hutan dengan kondisi pepohonan yang rindang. Porang dapat tumbuh dengan maksimal di bawah tegakan pohon karena tidak terpapar sinar matahari secara langsung. Saat ini tanaman porang sudah banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan ekspor ke luar negeri terutama ke negara Cina dan Jepang sebagai bahan baku pembuatan tepung glukomanan. Sebelum umbi porang diekspor ke luar negeri, terlebih dahulu dilakukan pengolahan sehingga umbi porang tidak diekspor ke luar negeri dalam bentuk segar tetapi dalam bentuk chips maupun tepung. Menurut Santosa (2014), Indonesia mengekspor chips porang ke luar negeri dengan jumlah sekitar 300 ton/tahun atau setara dengan US$ 0,3 juta/tahun, namun industri di Indonesia mengimpor tepung glukomannan dari luar negeri dengan jumlah rata-rata 20 ton/tahun atau setara dengan US$ 3 juta/tahun. Di Indonesia belum ada industri yang mampu membuat tepung glukomanan dari tepung porang. Jika proses pembuatan tepung glukomanan dapat dilakukan di Indonesia maka hal tersebut dapat membantu industri dalam negeri untuk mencukupi kebutuhan akan tepung glukomanan serta mengurangi impor tepung glukomanan dari negara lain. 1 Pada bidang industri glukomanan banyak dimanfaatkan sebagai bahan tambahan di industri pangan serta sebagai bahan tambahan maupun bahan utama pada industri non-pangan. Pada industri pangan glukomanan digunakan sebagai pengental, pengikat, jelling agen, dan pembentuk suspensi. Pada penggunaanya glukomanan banyak digunakan pada industri pembuat mie sebagai pengenyal dan industri pembuat jelly sebagai jelling agen, selain itu dapat digunakan untuk memperbaiki serta mempertahankan struktur daging dan sayuran. Proses ekstraksi perlu dilakukan untuk memperoleh glukomanan dari tepung porang dengan tingkat kemurnian yang tinggi. Proses ekstraksi yang dilakukan terdiri dari beberapa tahap yang diantaranya adalah pengeringan umbi porang, pemisahan komponen pengotor (impurities) dari tepung porang, ekstraksi basah glukomanan dari tepung porang, koagulasi glukomanan, pengeringan glukomanan, dan penepungan glukomanan kering. Pada ekstraksi basah glukomanan dari umbi porang dilakukan pencampuran tepung porang, air, dan aluminium sulfat yang disertai dengan pengadukan dan pemanasan. Proses ekstraksi glukomanan dipengaruhi oleh kondisi bahan baku seperti suhu pengeringan umbi porang serta suhu pemanasan campuran tepung porang. Larutan tepung porang akan mengalami perpindahan panas dan perubahan sifat reologi yang berbeda-beda untuk setiap suhu pemanasan. Oleh karena itu, kondisi pengeringan tepung porang dan suhu pemanasan larutan tepung porang perlu dikaji pengaruhnya terhadap proses perpindahan panas dan perubahan sifat reologi larutan tepung porang selama proses pemanasan serta pengaruhnya terhadap kualitas glukomanan yang dihasilkan. 2 1.2. Tujuan Tujuan umum penelitian adalah mengkaji proses perpindahan panas dan perubahan sifat reologi larutan tepung porang selama proses ekstraksi menggunakan pengadukan dan pemanasan dengan variasi suhu pengeringan tepung porang dan pemanasan campuran, sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah : a. Menentukan nilai koefisien perpindahan panas gabungan (U) pada proses pengadukan dan pemanasan larutan tepung porang b. Menentukan konstanta laju perubahan viskositas (kµ) dan konstanta laju perubahan konsistensi (kk) serta nilai bilangan Avrami pada proses pengadukan dan pemanasan larutan tepung porang c. Menentukan energi aktivasi (Ea) dan faktor frekuensi (A) pada proses pengadukan dan pemanasan larutan tepung porang d. Menentukan kualitas tepung glukomanan yang dihasilkan secara fisikokimia yaitu warna, bulk density, viskositas, pH, dan kandungan kimia tepung glukomanan 1.3. Manfaat Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat terkait proses ekstraksi glukomanan dari tepung porang. Pada bidang industri hasil penelitiaan ini diharapkan mampu digunakan untuk dasar pengembangan produksi (scale-up) ekstraksi glukomanan dari tepung porang. Pada bidang ilmu pengetahuan dan teknologi diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian sejenisnya. 3