Prarancangan Pabrik Propilen Glikol dari Propilen Oksid Dengan Kapasitas 75.000 Ton/Tahun BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Industri kimia merupakan suatu sistem organisasi usaha yang berorientasi kepada keuntungan atau profit oriented, artinya disamping bertujuan menghasilkan suatu produk yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, industri kimia juga mengharapkan keuntungan di bidang finansial. Dalam era globalisasi seperti saat ini, industri kimia semakin berkembang pesat. Sejalan dengan itu, meningkat pula kebutuhan akan berbagai bahan penunjang untuk proses-proses dalam industri kimia, salah satu bahan penunjang tersebut adalah Propilen Glikol. Propilen Glikol adalah salah satu senyawa turunan dari propilen yang mempunyai rumus kimia C3H8O2 dan mempunyai nama komersial Propylene Glycol Industrial (PGI) dan Propylene Glycol USP (PG USP), sedangkan nama IUPAC dari senyawa ini adalah 1,2-Propanediol. Senyawa ini mempunyai sifat jernih, cair, kental, sedikit berbau, sedikit pahit, dan memiliki tekanan uap rendah (Kirk Othmer, 2004). Propilen Glikol dapat digunakan sebagai bahan baku resin poliester tak jenuh, pelarut dalam industri makanan, bahan pelembab pada industri kosmetik, campuran obat, serta sebagai plastisizer dan antifreeze. Propilen Glikol menjadi salah satu bahan yang kita butuhkan dimana sampai saat ini masih mengimpor dari negara lain. Berdasarkan dari data Badan Pusat Statistik, Indonesia mengimpor Propilen Glikol lebih dari 35 ribu ton pada tahun 2012. Dengan melihat pentingnya Propilen Glikol ini, maka dirancang sebuah pabrik Propilen Glikol yang direncanakan mulai tahun 2017 nanti dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri serta dapat mengekspor ke luar negeri. Dengan pendirian pabrik Propilen Glikol ini juga diharapkan dapat menambah devisa negara serta mengatasi masalah pengangguran. Muhammad Iqbal Alfian Kharisma Putra (10/297901/TK/36439) (10/305458/TK/37525) 1 Prarancangan Pabrik Propilen Glikol dari Propilen Oksid Dengan Kapasitas 75.000 Ton/Tahun B. Tinjauan Pustaka Propylene glycol (PG) yang dalam bahasa Indonesia disebut propilen glikol merupakan sekelompok bahan kimia yang terdiri dari monopropylene glycol (MPG), dipropylene glycol (DPG), dan tripropylene glycol (TPG). Nama resmi dari IUPAC untuk propilen glikol adalah 1,2-propadienol. Propilen glikol tersedia dalam kemurnian tinggi untuk memenuhi kebutuhan industri dan spesifikasi pasar. (Kirk-Othmer, 2004) Semua pabrik propilen glikol yang telah ada hanya menggunakan reaksi hidrolisis propylene oxide (PO) untuk proses produksi komersialnya. Sebenarnya, ada dua proses lain melalui reaksi katalitik yang menggunakan katalis asam dan basa. (Mc. Ketta, 1990) Berikut ini penjelasan ketiga proses sintesis propilen glikol dari propilen oksid : 1. Hidrasi Propilen Oksid tanpa katalis Proses ini berlangsung pada tekanan tinggi, temperatur tinggi, dan tanpa katalis. Dipropylene glycol (DPG) dan tripropylene glycol (TPG) terbentuk secara berurutan dari konversi propilen oksid menjadi propilen glikol. Konsekuensinya, semua ketiga produk dihasilkan secara simultan dan dipisahkan dengan distilasi. Propilen oksid dan air dikombinasikan di tahap awal proses dengan perbandingan molar sebesar 1 : 15. Suhu awal sebesar 125oC dan tekanan sekitar 2 MPa. Hasil keluar reaktor bersuhu 190oC karena reaksi bersifat eksotermis. Air berlebih dalam proses tersebut menghasilkan propilen glikol, Muhammad Iqbal Alfian Kharisma Putra (10/297901/TK/36439) (10/305458/TK/37525) 2 Prarancangan Pabrik Propilen Glikol dari Propilen Oksid Dengan Kapasitas 75.000 Ton/Tahun dipropilen glikol, dan tripropilen glikol dengan perbandingan 100 : 10 : 1. (Ullmann, 2005) Rasio propilen glikol dapat ditingkatkan dengan meningkatkan rasio air dengan propilen oksid, tetapi hal ini menyebabkan kenaikan arus recycle, biaya energi, dan jumlah produk menurun. Limbah yang dihasilkan dalam proses ini sangat sedikit. (Ullmann, 2005) 2. Hidrasi Propilen Oksid dengan Katalis Asam Proses ini analog dengan proses nomor (1) dengan penambahan katalis asam. Katalis asam berupa H2SO4 dan dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit, 0,1 wt %. Berbeda dengan proses nomor (1), operasi ini berlangsung pada tekanan 1 atm dan suhu 25oC. (Arthur Chan dan Warren D. Seider, 2004) Karena titik didih propilen oksid cukup rendah (34,28oC), pengontrolan suhu menjadi sangat penting untuk menjaga reaksi tetap berjalan pada fase cair. Air berlebih digunakan selain meningkatkan rasio propilen glikol tetapi juga untuk mengontrol suhu. (Arthur Chan dan Warren D. Seider, 2004) Nilai pH proses ini berkisar 4. Penghilangan katalis setelah proses pembentukan produk sangat penting sebelum masuk menara distilasi untuk menghindari penurunan kualitas produk di reboiler menara distilasi. Pendekatan yang digunakan untuk menghilangkan masalah ini adalah dengan menggunakan ion-exchanger resin dan polimer. (Mc. Ketta, 1990) 3. Hidrasi Propilen Oksid dengan Katalis Basa Proses ini analog dengan proses nomor (2) yang berbeda hanya katalis yang digunakan bersifat basa. Dalam beberapa paten, nitrogen digunakan sebagai katalis bersifat basa. Pada pH di atas 12, reaksi berkatalis basa akan mendominasi, tetapi reaksi tersebut tidak digunakan dalam industri karena a. Basa kuat membutuhkan pengolahan yang signifikan b. Memerlukan penghilangan basa sebelum distilasi Muhammad Iqbal Alfian Kharisma Putra (10/297901/TK/36439) (10/305458/TK/37525) 3 Prarancangan Pabrik Propilen Glikol dari Propilen Oksid Dengan Kapasitas 75.000 Ton/Tahun c. Lebih banyak menghasilkan glikol tingkat tinggi d. Menghasilkan isomer diglikol yang tidak diinginkan (Mc. Ketta, 1990) Ketiga proses tersebut dibandingkan untuk memilih proses produksi propilen glikol yang paling efisien dan ekonomis. Proses (1) yaitu hidrasi propilen oksid tanpa katalis dipilih karena paling efisien dan telah digunakan pada semua produksi secara komersial pada industri. Dasar pertimbangan proses hidrasi propilen oksid dengan katalis asam maupun basa tidak dipilih adalah sebagai berikut : 1. Bahan yang diperlukan dalam proses lebih banyak 2. Alat proses yang digunakan dalam proses lebih banyak seperti ionexchanger 3. Titik didih propilen oksid yang rendah menyebabkan terjadinya penguapan pada tekanan atmofseris 4. Biaya produksi lebih mahal Muhammad Iqbal Alfian Kharisma Putra (10/297901/TK/36439) (10/305458/TK/37525) 4