ABSTRAK Nama : Himmatul Aliyah NIM : 20121120157 Judul : Analisis Kelayakan Debitur Pada Pembiayaan Murabahah Di BMT ANKASA Kabupaten Pekalongan Secara teknis murabahah di BMT ANKASA sendiri adalah kerjasama antara dua belah pihak di mana BMT sebagai pemilik modal mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (nasabah) dengan margin yang telah disepakati. Setiap lembaga keuangan mempunyai standarisasi metode analisa kelayakan debitur pada pembiayaan, namun kebanyakan lembaga keuangan menggunakan prinsip 5C Character (sifat-sifat si calon peminjam), Capacity (kemampuan dalam menjalankan usaha dan mengembalikan pinjaman), Capital (modal dasar), Condition (keadaan usaha prospek/tidak) dan Collateral (jaminan) untuk menganalisa kelayakan debitur pada pembiayaan karena metode ini sangat teliti, tepat dan akurat. Kesalahan dalam menilai karakter calon nasabah dapat berakibat fatal pada kemungkinan pembiayaan terhadap orang yang beritikad buruk seperti berniat membobol bank, penipu, pemalas atau pun pelaku kejahatan yang lainnya. Berdasarkan data yang ada, bahwa permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana kondisi analisis kelayakan debitur pada pembiayaan murabahah di BMT ANKASA Kabupaten Pekalongan?Serta apa kendala yang timbul pada analisis kelayakan debitur pada pembiayaan murabahah di BMT ANKASA Kabupaten Pekalongan? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi analisis kelayakan debitur pada pembiayaan murabahah di BMT ANKASA Kabupaten Pekalongan serta untuk mengetahui kendala yang timbul pada analisis kelayakan debitur pada pembiayaan murabahah di BMT ANKASA Kabupaten Pekalongan. Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Sedangkan teknik pengumpulan data yaitu dengan menggunakan metode observasi, metode interview, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif deskriptif. Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah dilakukan maka prinsip analisis pembiayaan di BMT ANKASA belum sepenuhnya dilakukan dikarenakan kurangnya tenaga kerja untuk bagian pembiayaan. Dan kendala yang muncul mengakibatkan pengangsuran pembiayaan menjadi terlambat dan macet. vii