BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal. 4.1.1.1 Komponen komunikasi Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah: • Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain. • Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain. • Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara. • Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain • Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya. • Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol") Pendekatan pemikiran, yakni : - Proses komunikasi Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti berikut: o Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak. o Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya. Media (channel) alat yang menjadi penyampai pesan dari komunikator ke komunikan. Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu sendiri. Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim. Dengan tinjauan diatas mengenai komunikasi, message yang ingin disampaikan ialah sebuah panduan pengenalan informasi mengenai Kota Jakarta dengan para backpacker. Dan Feedback yang diharapkan adalah mereka setuju perlunya panduan travel di Jakarta pada kategori “backpacker” - Semiotik Semiotik adalah bagaimana merangkul sebuah pesan sebagai rangkaian tanda-tanda, yangtelah melalui interaksi dengan penerima atau pelihat menghasilkan arti yang diharapkan. Dan menyimpulkan komunikasi sebagai alat penhubung dalam konstruksi dan pertukaran arti dengan menggunakan istilah-istilah yang berhubungan dengan bagian-bagian dari sebuah pesan, salah paham tidak selalu menjadi penyebab kegagalan komunikasi, bahwa interpretasi yang berbeda dalam proses komunikasi bisa mensahkan suatu posisi lebih mengenai pesan yang sangat beragam dan tidak stabil serta persepsi khalayak sasaran yang bergantung pada kebudayaan dan konteks. -Pemasaran Menurut WY. Stanton pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial. Kebutuhan dan keinginan manusia dari sudut komunikasi pemasaran dapat diringkas sebagai berikut : • Kenyamanan (menghindari sakit dan tidak nyaman, menyenangkan ) • Keamanan ( fisikal dan finansial ) • Stimulasi ( estetis dan fisikal ) • Afiliasi ( harta milik ) • Pemenuhan diri ( kepuasan diri, status ) 4.1.1.2 Komunikasi Massa Dilakukan oleh sekelompok besar orang dalam jumlah yang jauh lebih banyak daripada komunikasi lainnya. Sangat potensial untuk melakukan komunikasi afektif bagi banyak orang, karena mempunyai impact (daya persuasi) yang besar, namun harus diperhatikan untuk tetap sederhanadan mudah untuk dipahami mengingat audience berjumlah banyak, rawan noise dan sulit untuk melakukan feedback, bila komunikasi mengalami noise (gangguan). Sifat komunikasi massa: Publik Audiens Luas dan tersebar Rawan noise – persepsi, semantic, lingkungan dan lainnya Satu arah Menyuarkan hal yang sama (Konsistensi) 4.1.1.3 Media Pengantar Pada laporan iniakan membahas media buku secara teknis, Yang terdiri dari beberapa unsure teknis seperti: Konten/Isi buku Pemakaian bahan Penjilidan dan pembagian halama Struktur buku 4.1.2 Teori dasar fotografi Berdasarkan buku Tips & Trik Fotografi yang ditulis oleh Yulian dapat dijabarkan menjadi empat komponen dasar padafotografi: • Kamera • Cahaya • Film / memory card • ASA/ISO : Kadar sensitifitas film/sensor (Digital) sesuai standarisasi internasional. 4.1.2.1 Exposure Perbandingan antara shutter speed (Kecepatan bukaan tirai rana) dan diafragma (Bukaan rana). Kedua elemen menetukan banyaknya cahaya yang akan masuk dan tertangkap film/ sensor. Untuk mendapatkan Exposure yang normal, saat pengambilan exposure dibantu oleh lightmeter internal (dibenamkan oleh vendor kamera) 4.1.2.2 Komposisi Beberapa Jenis komposisi yang digunaka dalam travel photography yaitu : 01. Rule of third Komposisi yang sering diterapkan dalam fotografi dengan membagi frame manjadi 3 bagian secara horizontal ataupun vertical, dan meletakkan objek pada persimpangan garis pembagi frame 02. Golden Rule Pengembangan dari Golden Mean, dalam penerapannya, objek yang diutamakan diletakkan pada area sebelum atau sesudah garis tengah frame. 03. Negative Space Peletakkan objek sedemikian rupa dengan menyediakan ruang kosong pada bagian sekitarnya, komposisi ini memberi tambahan emosi pada objek foto. 4.1.3 Teori Layout Berdasarkan buku Surianto Rustan, yang berjudul “Layout, dasar dan penerapannya” 2008, pada dasarnya Layout dapat dijabarkan senagai tata letak elemen –elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep atau pesan yang dibawanya. Prinsip – prinsip yang dapat dianalogikan sebagai suatu formula dasar. Antara lain : - Emphasis adalah menentukan point of interest yang akan ditangkap oleh audiens dengan cara memberikan penekanan terhadap elemennya.Penekanan tersebut dapat diciptakan dengan cara memberi ukuran yang lebih besar, memberi warna yang lebih kontras, peletakan posisi - Sequence Merupakan urutan atau hierarki dari sebuah layout. Dimana desainer menentukan prioritas dan mengurutkan elemen mana yang harus dibaca pertama sampai terakhir dalam sebuah layout - Unity Merupakan penyusunan antara tiap elemen pada sebuah layout untuk membentuk kesatuan antar elemen. - Balance Merupakan pembagian berat yang merata dalam sebuah desain layout. Hal ini bukan berarti seluruh bidang harus dipenuhi elemen, namun lebih pada menghasilkan kesan seimbang dengan menggunakan elemen yang dibutuhkan dan peletakan yang tepat Berdasarkan teori-teori layout diatas diharapkan menciptakan suatu tatanan tata letak grafis yang baik secara estetis maupun sesuai dengan grid-grid yang baik, sehingga menarik . 4.2 Strategi Kreatif KonsepDasar Fakta : Potensi wisata Indonesia di dunia Internasional besar untuk menarik turis maupun para backpacker untuk singgah ke kota-kota di Indonesia salah satunya adalah kota Jakarta dan jalan Jaksa yang sudah terkenal dengan komunitas backpackernya. Masalah : Kurangnya informasi bagi para backpacker dalam mengeksplor Jakarta, sehingga mereka harus aktif mencari informasi itu sendiri. Tujuan : Memberi informasi mengenai wisata murah di Jakarta. Insight : Individu yang berusia 23-30 tahun, dengan keinginan berwisata kebanyak tempat, tuntutan keinginan untukberkunjung ke banyak tempat yang mengharuskan alangkah lebih baik dengan wisata berbiaya hemat. Respone : Dengan adanya buku ini diharapkan dapat membantu backpacker dalam mendapatkan informasi selama bertravel, dan meninggalkan catatanya sebagai jurnal untuk digunakan kembali bila di kemudian hari dibutuhkan kembali. 4.2.1 Key Fact • Indonesia suatu Negara Asia dengan potensi wisata yang sangat besar. • Letak geografis Indonesia diantara 2 benua, yaitu Asia dan Australia. • Jakarta sebagai Ibu Kota Negara, didukung infrastuktur yang jauh lebih baik disbanding daerah-daerah lainnya. • Menggairahkan kembali pariwisata nusantara yang menjadi agenda tahunan pemerintah. • Muncul dan bertumbuhnya komunitas backpacker di dunia yang membuka peluang bagi perekonomian masyarakat ekonomi bawah. • Belum adanya buku panduan travel berbackpak yang mampu membahas secara langsung masalah-masalah yang akan segera dihadapi backpacker dalam berwisata 4.2.3 Big Idea -Rekomendasi berwisata hemat 4.2.4 Keyword -Informatif 4.2.5 Positioning Media publikasi dalam bentuk panduan informasi dan visual tentang backpacker di Jakarta dengan praktis untuk wisatawan asing. 4.2.6 USP (Unique Selling Prepotition) - Fotografi - Jurnal interaktif (Satisfaction card) 4.2.7 Strategi desain 4.2.7.1 Looks, Tone and Manner / Mood Warna : Warna-warna yang dapat memberi kesan aktif, energik, Yang sekaligus dapat membuat rasa menarik dan ceria Fotografi : Dept of Field, Black & White, Colorfull, Still life Tipografi : Serif dan sans serif. Disesuaikan dengan mood dan emosi pada masing-masing setiap objek di setiap halamannya. Layout : Penggunaan yang dinamis ,sesuai dengan kesan adventuring 4.3 Pemilihan Media (Plan/placement) Ukuran buku : A5 14,8 cm x21 cm Cover : Keaycolor 250 gram Isi : Reeves color sensation 170 gram Peta : Cambridge 210 gram Jurnal Interaktif/ Card : Cambridge 210 gram Halaman : 64 Halaman (isi) 3 Lembar card 4 Lembar peta 1 Lembar peta Transjakarta Harga jual : Rp 150.000