2008 Annual Report taking the leap Daftar Isi - Contents Sekilas Bank Swadesi - Bank Swadesi at a Glance 2 Laporan Komisaris - Report from Commissioner 4 Laporan Manajemen - Management Report 6 Visi dan Misi - Vision and Mission 8 Ikhtisar Keuangan - Financial Highlights 9 Tata Kelola Perusahaan - Corporate Governance 10 Produk dan Layanan - Products and Services 24 Teknologi Informasi - Information Technology 25 Sumber Daya Manusia - Human Resources 26 Tanggung Jawab Sosial - Social Responsibility 27 Nilai - nilai Perusahaan - The Company Value 28 Manajemen Resiko - Risk Management 29 Rencana Kedepan - Future Plan 32 Tinjauan Keuangan - Business Review 33 Daftar Riwayat Hidup - Curriculum Vitae 39 Tim Manajemen - Management Team 42 Struktur Organisasi - Organization Structure 43 Tambahan - Addition 44 Laporan Auditor Independen - Independent Auditor’s Report 48 Sekilas Bank Swadesi - Bank Swadesi at a Glance 2 Bank Swadesi berdiri di Surabaya tahun 1968 sebagai bank pasar dengan nama Bank Pasar Swadesi. Tahun 1984, kepemilikan bank diambil alih oleh Keluarga Chugani. Kemudian sejalan dengan deregulasi pemerintah dibidang perbankan melalui 'Pakto 88', pada tahun 1989 Bank Swadesi meningkatkan statusnya dari bank pasar menjadi bank umum dan tahun 1994 menjadi bank devisa. Dalam upaya pengembangan usaha dan sekaligus mendekatkan diri pada sentra bisnis nasional, tahun 1995 Kantor Pusat dipidahkan dari Surabaya ke Jakarta. Bank Swadesi was established in Surabaya in the year 1968 as a rural bank called Bank Pasar Swadesi. In 1984, the ownership of the bank was taken over by the Chugani family. Further, in line with the government deregulation in banking through 'Pakto 88', in the year 1989 Bank Swadesi upgraded its status from a rural bank into a commercial bank and in 1994 it became a Foreign Exchange Bank. In the effort of business development and also to get closer to the national business centre, in 1995 the Head Office was moved from Surabaya to Jakarta. Konsistensi dan komitmen untuk terus berkembang dengan tetap berpedoman pada praktek perbankan yang sehat dan prinsip kehati-hatian telah mengantar keberhasilan Bank Swadesi melewati masa-masa sulit ditengah krisis multi dimensi yang melanda Indonesia pada tahun 19971998. Berdasarkan hasil due delligent yang dilakukan oleh pihak independen, Bank Swadesi termasuk dalam kategori bank "A" sehingga tidak perlu masuk dalam program rekapitalisasi. Consistency and commitment to keep developing while still based on healthy and prudential banking principles has delivered the success of Bank Swadesi in surpassing hardships amidst multi dimentional crisis that swarmed Indonesia in the year 1997-1998. Pursuant to the independent due diligence, Bank Swadesi was classified as a category 'A' bank and prone to the recapitalization program. Sebagai antisipasi terhadap perkembangan perbankan khususnya dalam aspek permodalan, pada tahun 2002 Bank Swadesi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan tercatat sebagai lembaga perbankan ke-22 yang "go public". Sejalan dengan program kegiatan Arsitektur Perbankan Indonesia (API), Bank Swadesi telah memenuhi kriteria sebagai Bank Fokus dengan modal minimal Rp 100 miliar. Dengan kondisi permodalan yang cukup akan memberikan keunggulan kompetitif bagi Bank Swadesi. As an anticipation of banking development especially in capitalisation aspect, in the year 2002 Bank Swadesi listed its shares in Jakarta Stock Exchange and was listed as the 22n banking institution that is 'go-public'. In line with the Indonesian Banking Architecture (API )Program, Bank Swadesi has accomplished the criteria as Focus Bank with minimum capital of IDR 100 billion. With a sufficient capitalization, it will give a competitive advantage for Bank Swadesi. Sampai dengan akhir Desember 2008, jaringan operasional Bank Swadesi terdiri dari 4 Kantor Cabang, 5 Kantor Cabang Pembantu, 5 Kantor Kas dan 1 unit mobil kas keliling, ditambah Cabang Denpasar yang telah dibuka secara resmi bulan Februari 2009. Sesuai dengan visi dan misi, Bank Swadesi memiliki komitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dan penerapan tata kelola (Good Corporate Governance) yang memadai. Until the end of December 2008, the operational network of Bank Swadesi consists of 4 Branch Office, 5 Sub-branch Office, 5 Cash Points, and 1 unit of mobile cash car, added by Denpasar Branch which was opened in February 2009 According to the vision and mission, Bank Swadesi has a commitment to provide the best services to public and sufficient implementation of Good Corporate Governance. Untuk memperkuat posisinya pada peta perbankan nasional maupun internasional, pada tanggal 22 Juni 2007 Bank Swadesi telah menjalin aliansi strategis dengan Bank of India berupa pengambilalihan saham sebanyak 235.600.000 lembar saham atau 76% dari keseluruhan saham Bank Swadesi. Dengan demikian Bank of India menjadi pemegang saham mayoritas dan mengambil alih pengendalian Bank Swadesi. To strengthen its position in Indonesian and also international banking business, on 22nd June 2007 Bank Swadesi has made strategic alliance with Bank of India, in the form of acquiring 235,600,000 shares representing 76% of total capital of Bank Swadesi. Therefore, Bank of India officially became the majority shareholder and took over controll of Bank Swadesi. Sebagai salah satu komitmen dari Bank Of India untuk meningkatkan struktur permodalan, maka pada tanggal 26 Juni 2008 telah diadakan RUPS luar biasa yang menyetujui penawaran Terbatas I dalam Rangka Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 558 juta saham biasa atas nama sehingga seluruhnya berjumlah Rp 139,5 Milyar. Penawaran Terbatas I tersebut tidak merubah komposisi saham Bank of India yaitu tetap 76%. As a commitment from Bank of India to increase the capital structure, on 26 June 2008 an Extraordinary General Meeting was held which approved Limited Offering I due to pre-emptive rights for 558 million common stock with a nominal value of IDR 139,5 billion. The Limited Offering I did not change the share composition of Bank of India at 76%. PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t Dengan dukungan Bank of India, diharapkan Bank Swadesi dapat membangun fondasi yang kokoh untuk memperoleh kinerja yang terbaik dengan pertumbuhan berkelanjutan melalui alih pengetahuan dan teknologi dan peningkatan modal. Bank of India merupakan salah satu bank tertua di India dan telah berusia lebih dari 102 tahun dan memiliki 28 kantor cabang (termasuk kantor perwakilan) diluar negeri yang meliputi USA, United Kingdom, Channel Islands, France, Kenya, Singapore, Indonesia, Hongkong, West Indies, Japan, China, Vietnam, South Africa, New Zeland serta memiliki 2.934 Cabang di India. With the support from Bank of India, Bank Swadesi is expected to establish a strong foundation to give best performance by continuous growth through transfer of knowledge and technology and capital increase. Bank of India is one of the oldest bank and has been established for more than 102 years, has 28 overseas branches (include representative offices) viz USA, United Kingdom, Channel Islands, France, Kenya, Singapore, Indonesia, Hong Kong, West Indies, Japan, China, Vietnam, South Africa, New Zealand and has 2.934 branches in India. Kantor Pusat Bank Swadesi, Jakarta dan Kantor Pusat Bank of India, Mumbai/Bank Swadesi’s Head Office, Jakarta and Bank of India’s Head Office, Mumbai PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t 3 Visi & Misi - Vision & Mission Visi / Vision Menjadi salah satu bank fokus terbaik di Indonesia To be one of the best Indonesian banks under “focus bank” category Misi / Mission Menjalankan usaha retail banking yang memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat untuk meningkatkan stakeholder value dengan berpedoman pada prinsip Good Corporate Governance Performing retail banking business with optimum service to the community to increase stakeholders value with full compliance to Good Corporate Governance Principles 4 PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t Laporan Komisaris - Commissioners Report Leland Gerrits Rompas Komisaris/Commissioner Tahun 2008 menjadi tahun penuh goncangan dalam perekonomian nasional, yang berakibat dari penurunan ekonomi domestik sebagai dampak perekonomian global yang melemah dan suram akibat resesi dan harga-harga komoditas internasional yang menurun. Tekanan inflasi pada ekonomi terus meningkat dari 7.36% di bulan Januari 2008 menjadi 11.06% di bulan Desember 2008 (YOY). Tekanan inflasi mencapai puncaknya di bulan Oktober 2008 lalu mulai menurun di bulan November 2008 karena menurunnya harga barang komoditas dan harga-harga yang lebih rendah untuk minyak, demikian juga dengan harga Crude Palm Oil (CPO). Krisis keuangan yang melanda pasar keuangan global dan resiko yang semakin bertambah pada investasi portfolio menyebabkan kekhawatiran investor asing. Oleh karena itu, pada bulan November 2008 rupiah terdepresiasi secara signifikan yaitu 13.8% terhadap dollar yang lebih tinggi dari 6.5% di bulan sebelumnya. Kepesimisan diantara pelaku pasar membuat investor global menarik dana mereka dari portfolio saham. Bank-bank investasi besar di Amerika berada di ambang kehancuran karena investasinya dalam aktiva yang buruk (toxic assets). Hal ini juga berdampak pada bank-bank ternama dan perusahaan besar Amerika, Eropa dan negara-negara maju lainnya hampir di seluruh dunia. The year 2008 remained to be the year of turbulence in the macroeconomic front arising out of domestic economic slow down triggered by the impact of the darkness and weakening of global economy due to recession and falling international commodity prices. The inflationary pressure on the economy continued to rise from 7.36% in January 2008 to 11.06% in December 2008 (YOY). The inflationary pressure was at its peak in October 2008 and then started to fall in Nov 2008 due to fall in commodity prices and lower prices for cooking oil, in line with falling Crude Palm Oil (CPO) prices. The persistent instability on global financial market and growing risk aversion towards emerging market assets by the foreign investors during November 2008 led to significant depreciation in the rupiah i.e. 13.8% against dollar which higher than 6.5%in the previous month. The worry among the market makers lead the global investors moved out their funds from emerging market assets to the safe hands of US Treasuries in order to avert risk. The big investment Banks in USA are on the verge of collapse in view of huge investment in toxic assets. This also affected the famous banks and big companies in America, Europe and other developed countries almost in the whole world. Meski dengan keadaan yang demikian, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 tercatat 6.1%. Cadangan devisa mencapai USD 50.5 milyar pada akhir Desember 2008. Persediaan uang tumbuh dengan kecepatan yang lebih lamban, yaitu M1 pada 13.6% dan M2 pada 12.3% pada November 2008 di bawah rata-rata 7 tahun terakhir. BI menurunkan Reserve Requirement menjadi 5% untuk Rupiah dan 1% untuk mata uang asing (USD). Despite all the odds, the economic growth for the year 2008 was recorded at 6.1%. The foreign exchange reserve reached $50.5 Bn at the end of December 2008.The money supply grew at a slower rate i.e. M1 byn 13.6% and M2 by 12.3% in November 2008 below the last 7 years average. BI reduced the Reserve Requirement to 5% for IDR and 1% for Foreign currency. Dari sisi kinerja dengan bimbingan dan dukungan dari Bank of India sebagai pemegang saham mayoritas dan pemegang saham utama lainnya, Bank Swadesi terus berkembang dengan pertumbuhan kredit yang kuat yaitu 41% pada tahun 2008. Rasio LDR membaik dari 62,16% menjadi 83,11% pada tahun 2008. ROA meningkat dari 1,17% menjadi 2,53%. NIM meningkat dari 3,72% menjadi 5,44% dan ROE meningkat dari 7,4% menjadi 10,48%, Indikator keuangan ini merefleksikan posisi keuangan Bank Swadesi yang sehat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal tersebut terutama dimungkinkan karena adanya penambahan modal yang cukup signifikan pada pertengahan tahun serta terdapatnya suatu peluang yang besar untuk melakukan ekspansi penyaluran kredit. From the performance side with able guidance and support of Bank of India as the majority shareholder and other shareholders, Bank Swadesi marched ahead with robust credit growth of 41% over the year 2007.The LDR ratio improved form 62.16% to 83.11% in 2008. The ROA shore up to 2.53% from 1.17%. NIM rise from 3.72% to 5.44% and ROE up from 7.4% to 10.48%. These financial indicators reflect the sound financial position of Bank Swadesi compared to the previous year. That is most possibly due to the significant capital addition in the middle of the year and the availability of a big opportunity to do credit distribution expansion. Bank Swadesi berkomitmen untuk mencapai standar yang tinggi dari tata kelola perusahaan dengan cara praktekpraktek yang etis dalam melaksanakan bisnis, peningkatan shareholders value, standard pengungkapan yang tinggi dan transparansi. Bank Swadesi is committed to achieve a high standard of corporate governance by way of ethical practices in the conduct of business, enhancement in shareholders value, high disclosure in standards and transparency. PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t 5 Sejalan dengan itu, praktek-praktek yang sehat dan untuk memastikan bahwa prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dilaksanakan dengan benar, Dewan Komisaris dengan dibantu beberapa komite, seperti Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi, dan Komite Audit yang memberikan pendapat, masukan, dan rekomendasinya secara bergiliran kepada Dewan Komisaris mengenai berbagai isu seperti manajemen risiko, sistem pengawasan internal, penilaian kinerja direksi, kebijakan remunerasi untuk Dewan Direksi dan karyawan sejalan dengan kinerja bank dan bunga stakeholder, sistem pengendalian internal, sistem dan prosedur, kepatuhan terhadap peraturan dan reputasi secara periodik. Manajemen telah memformulasikan dan mengimplementasikan pedoman operasi dan prosedur untuk memastikan bahwa Bank Swadesi telah menjalankan dan mematuhi prinsip GCG secara keseluruhan. In line with best practices and to ensure that the "Good Corporate Governance" principles are meticulously followed, the Board of Commissioners helped by various committees, such as risk management committee, Remuneration and Nomination Committee and Audit Committee who in turn submit their inputs, views and recommendations to the Board of Commissioners on various issues such as risk management, internal supervisory system, evaluation of performance of directors, remuneration policy for board of Directors and employees in line with bank's performance and stake holders' interest, internal controlling system, systems and procedures, compliance of rules and reputation periodically. The management has formulated and implemented the standard operating procedures to ensure that Bank Swadesi has established and complied with the GCG principles in totality. Sekalipun memasuki tahun 2009, yang dianggap sebagai tahun yang sulit mengingat krisis keuangan global berdampak pada penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi yang juga mempengaruhi Indonesia. Namun dengan pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan dari 4,5%, tingkat inflasi dari 6,5% dan pertumbuhan kredit dari 15% menjadi 20%, Dewan Komisaris yakin bahwa Bank Swadesi akan tetap dinamis dengan pertumbuhan yang cukup dengan mengimplementasikan kebijakan untuk identifikasi, pengukuran, pengawasan, dan kontrol terhadap risiko, segmentasi peminjam untuk diversifikasi risiko, penurunan yang dapat ditahan dan perbaikan efektif dari NPL dan akun yang dihapusbukukan. Even entering the year 2009, which can be considered as a difficult year in view of global financial crisis which led to the down turn in the growth of economy which affects Indonesia as well. But with the targeted economic growth of 4.5%, inflation rate was 6.5% and credit growth of 15 to 20%, the Board of Commissioners is confident that Bank Swadesi will remain dynamic with moderate growth by implementing the policies for identification, measurement, monitoring and control of risks, borrowers segmentation for diversification of risk, containment of slippage and effective recovery in NPL and written off accounts. Pada akhirnya, Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham sekaligus mengharapkan dukungan yang tiada henti. Kami juga mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada seluruh nasabah dan kliennya untuk dukungan yang tiada henti. Dewan Komisaris juga menyampaikan apresiasi yang dalam kepada Dewan Direksi dan seluruh karyawan bank untuk budaya kerja yang kuat, kinerja yang baik, teamwork, inisiatif dan komitmen yang membawa bank ini kepada posisi seperti sekarang ini. Dewan Komisaris juga yakin bahwa dengan dukungan terus menerus dari semua pihak, Bank Swadesi akan terus berkembang kepada tingkat yang paling baik di tahun-tahun yang akan datang. At last, the Board of Commissioners thanks all the shareholders and also hopes for their continued patronage. Also, we sincerely thank all the customers and clients for their endless support. The Board also expresses its deep sense of appreciation to the Board of Directors and to all employees of the Bank for their strong work ethic, excellent performance, team work, initiative and commitment which has led the Bank to such greater height. The BOC also confident that with the continued support from all concerned, Bank Swadesi will continue to grow to the highest level in coming years. LELAND GERRITS ROMPAS Komisaris/Commissioner 6 PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t Ikhtisar Keuangan - Financial Abstraction Dalam jutaan Rupiah/in million Rupiah Keterangan Neraca Total Aset Kredit – Gross Kredit – Bersih PPA Simpanan: Giro Tabungan Deposito Berjangka Ekuitas Laporan Laba Rugi Pendapatan Bunga Beban Bunga Laba Sebelum Pajak Laba Bersih Laba per Saham Deviden Tunai Deviden per Saham Rasio Keuangan Utama Laba Bersih terhadap Aktiva Rata-rata (ROA) Laba Bersih terhadap Modal Rata-rata (ROE) Devidend Payout Ratio (DPR) Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR) Kecukupan Modal (CAR) Aktiva Produktif Diklasifikasikan terhadap Aktiva Produktif PPAP yang telah Dibentuk terhadap PPAP yang Wajib Dibentuk Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional Kredit Bermasalah terhadap Total Kredit (NPL’s) 2008 2007 2006 2005 2004 1.359.880 875.830 860.910 21.093 1.053.812 116.090 78.099 859.623 282.673 1.167.744 621.433 605.183 17.473 999.724 114.043 89.337 796.344 124.653 972.475 457.774 440.789 17.972 834.048 66.720 77.790 689.538 116.167 925.671 443.442 427.870 16.776 801.015 83.679 70.975 646.362 111.925 828.734 382.990 362.973 20.333 707.752 82.148 78.482 547.123 103.586 126.819 69.460 30.197 19.221 32 - 104.458 68.942 12.361 8.486 27 - 115.519 80.048 11.751 8.272 27 4.030 13 86.116 50.896 17.190 11.748 38 3.410 11 68.740 33.896 16.192 11.336 37 3.410 11 2,53% 10,48% 83,11% 33,27% 1,17% 7,40% 62,16% 20,66% 1,28% 7,76% 34,30% 54,89% 26,55% 2,06% 11,69% 30,08% 55,36% 24,06% 2,34% 12,09% 33,88% 54,11% 25,95% 2,63% 1,04% 1,14% 1,71% 1,29% 108,40% 197,19% 182,64% 223,26% 199,84% 80,52% 2,16% 90,80% 1,95% 91,12% 2,55% 82,91% 2,63% 80,93% 2,66% Description Balance Sheet Total Assets Loans – net Loans – gross Allowance for Possible Losses Deposits: Current Account Saving Account Time Deposits Equity Income Statement Interest Revenues Interest Expenses Income Before Tax Net Income Earnings per Share Cash Devidend Devidend per Share Main Financial Ratio Return On Assets (ROA) Return On Equity (ROE) Devidend Payout Ratio (DPR) Loans to Deposit Ratio (LDR) Capital Adequacy Ratio (CAR) Ratio of Non Performing Earning Assets to Total Earning Assets Allowance for Earning Assets Actual to Minimum Required Allowance Operating Expenses to Operating Revenues Non Performing Loans to Total Loans (NPL’s) Ikhtisar Saham/Share Highlights Keterangan Triwulan I/ Quarter I 2008 Triwulan II/ Triwulan III/ Triwulan IV/ Triwulan I/ Quarter II Quarter III Quarter IV Quarter I 2007 Triwulan II/ Triwulan III/ Triwulan IV/ Quarter II Quarter III Quarter IV Jumlah Saham Beredar 306.900.000 306.900.000 859.320.000 859.320.000 306.900.000 306.900.000 306.900.000 306.900.000 Volume Perdagangan 60.500 2.000 35.500 235.626.500 25.000 88.000 Harga Tertinggi Rp. 900,Rp. 600,Rp. 800,Rp. 900,Rp. 900,Rp. 900,Harga Terendah Rp. 900,Rp. 600,Rp. 600,Rp. 700,Rp. 900,Rp. 900,Harga Penutupan Rp. 900,Rp. 900,Rp. 600,Rp. 600,Rp. 700,Rp. 900,Rp. 900,Rp. 900,- Description Total Number of Share Trading Volume Highest Price Lowest Price Closing Price 1.000 900 800 700 600 Tertinggi/Highest 500 Terendah/Lowest 400 Penutupan/Closing 300 200 100 0 March ‘06 June ‘06 Sept ‘06 Des ‘06 March ‘07 June ‘07 Sept ‘07 Des ‘07 March ‘08 June ‘08 Sept ‘08 Des ‘08 Pemegang Saham/Shareholders Keterangan Bank of India PT Panca Mantra Jaya Prakash Rupchand Chugani Masyarakat (dalam simpanan KSEI) Jumlah Saham/Total Shares 659.680.000 148.609.500 14.000.000 45.710.500 % 76,00 17,12 1,61 5,27 Description Bank of India PT Panca Mantra Jaya Prakash Rupchand Chugani Public (held by KSEI) TOTAL 868.000.000 100.00 TOTAL Pemegang saham terakhir (ultimate shareholder) adalah Bank of India yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah India / Ultimate Shareholder is Bank of India with majority shareholder is Government of India. PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t 7 Laporan Manajemen - Management Report Pranab Kumar Biswas Wakil Direktur Utama/Vice President Director 8 Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga pada tahun 2008 Bank Swadesi mampu menunjukkan kinerja yang menggembirakan. Di tahun 2008 Bank Swadesi telah menjalankan strategi operasional Bank dalam kapasitasnya sebagai Subsidiary Bank of India. Selain itu, dalam tahun 2008 pula Bank Swadesi telah memenuhi komitmennya dengan melakukan penambahan modal melalui penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 558 juta saham biasa atas nama dengan nominal Rp 200,- setiap saham dengan harga penawaran sebesar Rp 250,- setiap saham sehinga seluruhnya berjumlah Rp 139,5 miliar. Dengan adanya penambahan modal tersebut akan memberikan peluang Bagi bank Swadesi untuk terus meningkatkan fungsi intermediasi dengan menyalurkan kredit kepada sektor-sektor usaha yang prospektif. We thank God Almighty for His blessings showered upon us so that in the year 2008, Bank Swadesi was able to reveal satisfactoying performance results. During the year of 2008, Bank Swadesi has implemented its operational strategies in the capacity as a subsidiary of Bank of India. Furthermore in the year of 2008, Bank Swadesi also has fulfilled the capital commitment through issuance of Pre-emptive rights up to 558 million common stock with nominal value of IDR 200 offerred at IDR 250 each for the total amount of IDR 139,5 billion. This increased capital enable Bank Swadesi to maintain its intermediary functions trough credit disposal to the prospective business sectors. Menjelang akhir tahun 2008, perekonomian dunia dibayangi oleh kecemasan dan kepanikan pasar financial global yang terus menurun. Gejolak pasar keuangan yang dipicu oleh krisis sektor perumahan Amerika Serikat (AS) memasuki fase baru dengan jatuhnya sejumlah institusi keuangan kelas dunia di akhir triwulan III tahun 2008. Ditengah kondisi krisis ekonomi global tersebut, kinerja Bank Swadesi selama tahun 2008 sangat menggembirakan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Berbagai pos mengalami peningkatan seperti halnya total aset, kredit, dana pihak ketiga dan laba. Total aset mencapai sebesar Rp 1,360 triliun atau meningkat 16.46%, Kredit mencapai sebesar Rp 875,83 miliar atau meningkat 40,94%, Dana Pihak Ketiga mencapai sebesar Rp 1,054 triliun atau meningkat 5,41%, Laba sebelum pajak mencapai sebesar Rp 30,20 miliar atau meningkat 144,29% dan laba bersih mencapai Rp 19,21 miliar. Towards the end of 2008, world's economy is shadowed by the worries and panic of continual global financial market slowdown. Financial market turmoil that was inititated in America real estate crunch entered a new phase with the downfall of some leading world class institutions by the end third quarter of 2008. Amid global economy crisis, during 2008 Bank Swadesi performed satisfactory results compared with 2007 corresponding period. Major fgirues such as total assets, credit, third party funds, and profitability. Total asset expanded to IDR 1,360 trillion or increased 16.46%, Credit posted at IDR 875,83 billion or increased 40,94%, total Third Party Funds stood at IDR 1,054 trillion or increased 5,41%, Profit before tax lifted to IDR 30,20 billion or increased 144,29%, while net profit rose to IDR 19,21 billion Seiring dengan meningkatnya perolehan laba, pencapaian rasio profitabilitas yang meliputi ROA, ROE dan NIM meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya yaitu, masing-masing mencapai 2,53%, 10,48% dan 5,44%. Loan to Deposit Ratio (LDR) meningkat menjadi 83,11% dari sebelumnya sebesar 62,16%. Meningkatnya LDR ini menunjukkan bahwa Bank Swadesi senantiasa konsisten untuk terus meningkatkan fungsi intermediasinya. Dari sisi kualitas aktiva produktif, sejalan dengan kondisi krisis ekonomi global, kinerja tahun 2008 mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Non Performing Loan Gross tahun 2008 menurun menjadi 2,16% dari sebelumnya sebesar 1,95%. With respect to higher profitability as indicated in ROA, ROE and NIM 2,53%, 10,48% and 5,44% consecutively. Loan to Deposit Ratio (LDR) increased to 83,11% from 62,16% in 2007. Higher LDR indicate the consistency to increase the intermediary function. On the earning asset quality, in accordance to the global economy crisis, 2008 performance was decreased compared to the previous year. Non Performing Loan Gross year 2008 increased to 2,16% from 1,95%. PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t Berkaitan dengan penerapan manajemen risiko, pencapaian terpenting di tahun 2008 adalah diselesaikannya gap analysis dan penegasan kembali komitmen Bank Swadesi untuk mengadopsi kerangka kerja Basel II sebagai pendekatan dalam pengembangan dan penerapan sistem pengelolaan risiko. Pengadopsian kerangka kerja Basel II merupakan kelanjutan inisiatif pengelolaan risiko dari tahun sebelumnya. Hal ini tercermin dari semakin tajamnya fokus Satuan Kerja Manajemen Risiko dalam mengelola risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional. Inisiatif tersebut diambil untuk menunjang sasaran Bank Swadesi dalam menjalankan fungsi intermediasinya dengan lebih baik, dengan menerapkan prinsip kehati-hatian melalui proses pengelolaan risiko secara menyeluruh, terpadu, terukur dan terkendali. With reference to the implementation of risk management, the most important 2008 achievement is the completion of gap analysis and re-statement of Bank Swadesi's commitment for onward adoption of Basel II structure as an approach in the development and implementation of risk managing system. The adoption of Basel II structure is a continuation of previous year risk management initiative. This is reflected in the sharp focus of Risk Management Task Force in managing credit risk, market risk, and operational risk. That process is taken to support Bank Swadesi's goal in better intermediary function, by implementing the prudential principle through comprehensive, focussed, measured, and controlled risk managing process. Bank Swadesi senantiasa berupaya untuk meminimalkan risiko kepatuhan, mempertahankan citra bank sebagai perusahaan yang bertanggungjawab dan memelihara disiplin dan etika bisnis yang merupakan inti dari budaya kepatuhan Bank Swadesi. Di dalam kerangka pemenuhan ketentuan dan undang-undang yang berlaku tersebut, Bank Swadesi mengandalkan pada pengembangan budaya kepatuhan. Berkaitan dengan penerapan tata kelola yang baik, Bank Swadesi memiliki komitmen dan pemahaman bahwa bahwa tata kelola perusahaan bukanlah kepatuhan pada peraturan semata, namun merupakan bagian dari budaya Bank Swadesi. Bank Swadesi is consistent to minimize compliance risk. Maintaining Bank's image as a responsible company and performing discipline and business ethics are the core compliance culture tradition of Bank Swadesi. In the structure of fulfilling the rules and regulations, Bank Swadesi relies on the compliance culture development. With respect to the implementation of the good corporate governance, Bank Swadesi is commited and realized that the good corporate governanve is not only compliance toward rules, but also a part of Bank Swadesi corporate culture. Untuk kesekian kalinya, Bank Swadesi kembali menerima Golden Award sebagai Bank Berkinerja Sangat Baik dari Majalah InfoBank. Prestasi ini dicapai atas upaya Bank Swadesi dalam mempertahankan kinerja sebagai Bank Sangat Bagus selama ini. Penghargaan ini, selain menunjukkan keseriusan Bank Swadesi dalam melaksanakan pengelolaan Bank sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan prinsip Good Corporate Governance, tetapi juga merupakan buah dari hasil kerja keras bersama semua pihak, Pemegang Saham, Manajemen, Karyawan, para Nasabah dan stakeholder lainnya. Bank Swadesi is once again rewarded the Golden Award for its with very good performance from InfoBank magazine. This result is achieved due to consistent efforts to maintain the performance as a very good bank. This appreciation, besides showing the seriousness of Bank Swadesi in managing the Bank according to the prudential and Good Corporate Governance principle, it is also the fruit of the hard work of all parties, Shareholders, Management, Employees, Customers, and other stakeholders. Akhirnya, atas nama manajemen Bank Swadesi, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan yang telah diberikan oleh seluruh stakeholders selama ini, antara lain para pemegang saham, para nasabah, karyawan, mitra usaha, Bank Indonesia khususnya Direktorat Pengawasan Bank I, BAPEPAM-LK, Bursa Efek Indonesia dan masyarakat luas. Semoga kita bersamasama dapat menciptakan kinerja yang lebih baik dimasa mendatang. Finally, on behalf of Bank Swadesi's management, we would like represent our highest grattitude on the supports provided by the whole stakeholders, namely the shareholders, customers, employees, business partner, Bank Indonesia especially the Bank 1 Supervisory Directorate, Capital Market Regulator - Financial Institution, Indonesia Stock Exchange, and public. Hopefully, together we can create a better performance in the future. PRANAB KUMAR BISWAS Wakil Direktur Utama/Vice President Director PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t 9 Tata Kelola Perusahaan - Good Corporate Governance 10 Penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam kenyataannya telah dijalankan Bank Swadesi sebagai bagian dari budaya perusahaan dan senantiasa dipelihara, dijaga dan terus ditingkatkan kualitasnya dalam rangka pencapaian visi, misi dan nilai-nilai perusahaan. Sebagai bank publik, Bank Swadesi memiliki komitmen untuk senantiasa melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik serta menerapkan prosedur dan kebijakan berdasarkan best practice. In order to achieve vision, mission and corporate value, the Good Corporate Governance principles has been implemented by Bank Swadesi as a part of corporate culture. It has also been constantly maintaining the quality of the principle implementation which is being improve all the time. As a public bank, Bank Swadesi preserves its commitment to the better implementation of good corporate governance as well as procedures and policies on best practices. Kebijakan-kebijakan yang ada di Bank Swadesi selama ini pada dasarnya diarahkan untuk memastikan bahwa perusahaan telah bekerja untuk kepentingan para pemegang saham dan pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholders). Bank telah menyusun pedoman tata kelola perusahaan yang mengatur aspek-aspek utama dan bertujuan antara lain mendorong dan meningkatkan: Pengelolaan Bank Swadesi secara profesional, transparan dan efisien, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian organ organisasi; Organ organisasi dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakannya senantiasa dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku; Kesadaran dan tanggung jawab sosial Bank Swadesi terhadap pihak-pihak terkait dan lingkungan sekitar; Daya saing Bank Swadesi yang kuat secara nasional dan internasional. The existing policies of Bank Swadesi have been directed to ensure that the bank has fulfilled the interests of the shareholders and the stakeholders. The bank has already had the guideline for the implementation of the good corporate governance, which rules the main aspects and aims at encouraging and enhancing: The professional, transparent and efficient management of Bank Swadesi besides utilizing the functions and improving the independence of the organization's members; In decision making and implementation, the sections in the organization bow to high morality and conforming to the applicable rules and regulations; Social awareness and responsibility of Bank Swadesi to the parties involved and surrounding community; The strong competitive power of the bank in both national and international levels. Struktur Good Corporate Governance The Structure of Good Governance Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) RUPS sebagai organ organisasi tertinggi telah diselenggarakan dengan baik dan dapat mengambil keputusan sesuai dengan kepentingan Bank dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. RUPS memiliki wewenang antara lain untuk mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar, menyetujui laporan tahunan dan menetapkan bentuk dan jumlah imbalan, tunjangan dan fasilitas bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Dalam RUPS ini dapat juga dibahas strategi, kebijakan, serta hal-hal penting lainnya yang diusulkan oleh Direksi, Komisaris ataupun pemegang saham. General Meeting of Shareholders As the highest body in the organization, the General Meeting of Shareholders is well conducted and is capable of taking decision in line with the bank's interests and applicable rules and regulations. The General Meeting of Shareholders has the authority such as assigning and dismissing members of Board of Commissioners and Board of Directors, to evaluate the performance of Board of Commissioners and Board of Directors, to give approval to any amendments in the Articles of Association, to give approval to the annual report and determine the form and the amount of compensation,allowances and facilities for members of Board of Commissioners and Board of Directors. The General Meeting of Shareholders will also discuss strategies, policies, as well as other important matters based on proposal of Board of Directors, Board of Commissioners, or the shareholders. RUPS Tahunan diadakan satu tahun sekali sebagai forum dimana Direksi dan Komisaris melaporkan dan mempertanggungjawabkan kinerja Bank Swadesi kepada pemegang saham. Selain RUPS Tahunan, Bank Swadesi juga dapat menyelenggarakan RUPS Luar Biasa sewaktuwaktu sesuai kebutuhan. The Annual General Meeting (AGM) is conducted once in a year as a forum for Board of Directors and Board of Commissioners to deliver their reports and responsibilites over the performance of Bank Swadesi to the shareholders. Besides AGM, Bank Swadesi can also organize Extraordinary General Meeting (EGM) of the shareholders at any time necessary. Bank Swadesi menjamin perlakuan yang setara terhadap semua pemegang saham. Oleh karenanya, berkaitan dengan penyelenggaraan RUPS, panggilan RUPS mencakup informasi mengenai setiap mata acara dalam agenda RUPS, termasuk usul yang direncanakan oleh direksi untuk diajukan dalam RUPS, sehingga memungkinkan pemegang saham berpartisipasi dalam RUPS dan memberikan suara secara bertanggung jawab. Bank Swadesi ensures the equal treatment for the whole shareholders. Thus, for the meeting, the notice for th General Meeting of Shareholders will include information on each of the meeting agenda, including the proposal of matters to be discussed by the Board of Directors in the General Meeting of Shareholders, so that the shareholders can participate in the General Meeting and give their votes with high responsibility. Selama tahun 2008, Bank Swadesi melaksanakan RUPS Luar Biasa sebanyak 2 (dua) kali yang diadakan pada tanggal 18 Februari 2008 dan pada tanggal 26 Juni 2008 dan 1 (satu) kali RUPS Tahunan pada tanggal 26 Juni 2008. During the year 2008, Bank Swadesi held the Extraordinary General Meeting 2 (two) times, once on February 18, 2008 and the other on June 25, 2008 and 1 (one) Annual General Meeting on June 25, 2008. PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t Dalam RUPS Luar Biasa pada tanggal 18 Februari 2008 memutuskan hal-hal berikut : 1. Menyetujui pengunduran diri Komisaris Utama Persereoan dan mengucapkan terima kasih atas jasajasa yang diberikan selama menjabat sebagai Komisaris Utama. 2. Menyetujui penambahan dan pengangkatan anggota komisaris dan anggota direksi perseroan. 3. Memberikan wewenang kepada Komisaris Perseroan untuk menetapkan uang tanda jasa/penghargaan untuk Komisaris Utama yang mengundurkan diri dan gaji/honorarium dan tunjangan lain kepada Direksi dan Komisaris Perseroan. In the Extraordinary General Meeting dated February 18, 2008, the following matter was concluded: 1. Accepted the resignation of the President Commissioner of the Company and expresses their gratitude for the services given while holding the position of President Commissioner. 2. Agreed on the addition and appointment of the Company's member of the Board of Commissioners and Board of Directors. 3. Giving authorization to the Company's Board of Commissioners to fix a reward/memento to the President Commissioner who resigned and the salary/honorarium and other allowances to the Company's Directors and Commissioners. Perubahan susunan Pengurus Perseroan berupa penambahan beberapa anggota Komisaris dan Direksi ini sejalan dengan telah selesainya proses akuisisi sebagian besar saham Perseroan oleh Bank of India, Penambahan pengurus ini merupakan wujud komitmen dari Bank of India sebagaimana tercantum dalam rancangan Akusisi bahwa Bank of India tetap mempertahankan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang ada dan memperkuat jajaran manajemen dengan menambah 1 atau lebih karyawan inti Bank of India di jajaran Direksi dan Komisaris Perseroan. Penambahan ini diharapkan semakin memperkuat posisi Perseroan di dunia Perbankan Indonesia dan sekaligus memanfaatkan potensi pertumbuhan yang ada. The modification of the Company's management composition in the form of addition on a few members of the Board of Commissioners and Directors is in line with the completion of the acquisition process of most of the Company Shares by Bank of India. The addition of management is a form of commitment from Bank of India as stated in the Acquisition Plan that Bank of India still maintain the existing composition of the Board of Commissioners and Directors and strengthens the management composition by adding 1 or more main staff of Bank of India in the Company's Board of Directors and Board of Commissioners. This addition is hoped to strengthen the Company's position in Indonesia banking world and also to utilize the growth potential. Sementara itu, RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 26 Juni 2008 memutuskan hal-hal sebagai berikut: 1. Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan Direksi untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007; 2. a. Menyetujui dan mengesahkan Perhitungan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Ramli Satrio & Rekan (anggota Deloitte Touche Tohmatsu) yang secara keseluruhan tercantum dalam Laporan Tahunan 2007; b. Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada anggota Direksi dan Komisaris Perseroan atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007. 3. Menetapkan pengunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2007 sebesar Rp. 8.486.484.180,00 (delapan miliar empat ratus delapan puluh enam juta empat ratus delapan puluh empat ribu seratus delapan puluh rupiah) disimpan sebagai Laba Ditahan untuk memperkuat permodalan Perseroan; 4. Menyetujui pemberhentian dengan hormat Direksi dan Komisaris Perseroan yang lama dan mengangkat kembali mereka. 5. Menyetujui penggantian dan pengangkatan 1 (satu) anggota direksi yang berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia. Apabila Bank Indonesia tidak memberikan persetujuan dan/atau tidak sesuai ketentuan yang berlaku, maka pengangkatannya menjadi batal. 6. Memberikan wewenang kepada Komisaris Perseroan untuk menetapkan gaji/honorarium dan tunjangan lain kepada Direksi dan Komisaris Perseroan. 7. Memberikan wewenang kepada Komisaris Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan menetapkan jumlah honorarium serta persyaratan lain. Meanwhile, the Annual General Meeting held on June 25, 2008 concludes the following: 1. Agreed and accept the Management Report of The Board of Director for the year ending December 31 2007. 2. a. Agreed upon Annual Report and legalized of the annual counting of the company for the ending year December 31 2007 which has been audited by Public Accountant Osman Bing Satrio & Partner (member of Deloitte Touche Tohmatsu), overall state on the Annual Report 2007. b. Giving liberation and redemption of fully responsible (acquit et de charge) to BOD and BOC of the company for the observation and management that already do on year ending December 31 2007. 3. Fixed usage of Net Profit of the company year 2006 amount of IDR 8.484.484.180 (eight billion four hundred eighty six million four hundred eighty four thousand and one hundred eighty rupiah) save as retained earnings to strengthen company capital. 4. Agreed on the resignation of the Company's old Directors and Commissioners and re-appoint them. 5. Agreed on the amendment and appointment of 1(one) member of the Board of Directors which is effective after approval from Bank Indonesia. If Bank Indonesia does not approve and/or is not according to the rules, the appointment becomes cancel. 6. Giving authorization to Commissioner of the company to execute salary/honorarium and other allowance for Board of Directors and Board of Commissioners of the company 7. Giving Authorization to Commissioner of the company to appoint public accountant who will audit finance report for year ending December 31 2008 and execute honor and other requirements PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t 11 12 Dan dalam RUPS Luar Biasa yang juga diselenggarakan pada tanggal 26 Juni 2008 memutuskan hal-hal sebagai berikut : 1. a. Menyetujui perubahan ketentuan dalam anggaran dasar Perseroan untuk memenuhi/menyesuaikan dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal. b. Pemberian kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melakukan penyesuaian lebih lanjut terhadap Rancangan Anggaran Dasar dengan persetujuan Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. a. Menyetujui Penawaran Umum Terbatas I dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMET) sebanyak 558.000.000 (lima ratus lima puluh delapan juta) saham Biasa Atas Nama dengan nominal Rp. 200,00 (dua ratus rupiah) setiap saham dengan harga penawaran sebesar Rp. 250,00 (dua ratus lima puluh rupiah) setiap saham sehingga seluruhnya berjumlah Rp. 139.500.000.000,00 (seratus tiga puluh sembilan miliar lima ratus juta rupiah). b. Menyetujui dan memberi kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang berkaitan dengan pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMET) kepada para pemegang saham sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Meanwhile, the Extraordinary General Meeting of Shareholders on June 25, 2008 concludes the following matter: 1. a. Agree to the change in article of Association of PT Bank Swadesi Tbk to comply/adjust with the Law No. 40 year 2007 about Limited Company and the rules and regulations that comply in the Capital Market. Dewan Komisaris Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar, Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan pengelolaan Bank Swadesi dan memberikan nasehat kepada Direksi serta melakukan hal-hal lain sebagaimana ditentukan dalam Anggaran Dasar atau sebagaimana ditetapkan dari waktu ke waktu oleh RUPS. Board of Commissioner Based on the Articles of Association, the Board of Commissioners is responsible for taking supervisory measures over the policy implementation by Board of Directors in running Bank Swadesi and providing any advice to the Board of Directors and taking other actions with regard to the Articles of Association or to any decisions made by the General Meeting of Shareholders. Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dilengkapi dengan Komite Audit yang bertugas antara lain melakukan evaluasi atas hasil temuan pemeriksaan satuan kerja audit intern Bank Swadesi dalam rangka pengendalian umum sebagaimana ditetapkan dalam standar pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang. Dewan Komisaris juga dibantu oleh dua komite lainnya yaitu Komite Remunerasi dan Nominasi serta Komite Pemantau Risiko. In performing its duties, the Board of Commissioners receives assistance from the Audit Committee whose one of responsibilites is to evaluate the evaluation results of internal audit task force (IATF) of Bank Swadesi in terms of general controlling as regulated in operational standards of Banking Internal Audit Function, which are regulated by the authorized institution. Besides that, Board of Commissioners also receives assistance from two other committees, namely Remuneration and Nomination Committee and Risk Monitoring Committee. Pada akhir tahun 2008, Komisaris Bank Swadesi terdiri dari enam orang anggota, termasuk tiga orang Komisaris Independen yang bebas dari pengaruh pemegang saham pengendali, dan dengan komposisi ini memungkinkan pengambilan keputusan secara efektif, tepat dan cepat, serta dapat bertindak independen. Jumlah ini memenuhi ketentuan Bank Indonesia maupun Bursa Efek Indonesia bahwa sedikitnya 50% dari anggota Komisaris merupakan Komisaris Independen. In the end of 2008, the Board of Commissioners of Bank Swadesi consist of six members, including three independent commissioners who were not under the influence of the controlling shareholders. This composition enables an effective, accurate, prompt, and independent decision making process. This number fulfills the requirements of Bank Indonesia and also the Indonesian Stock Exchange, that is at least 50% of the member of the board of commissioners are independent commissioners. Tu g a s u t a m a Ko m i s a r i s I n d e p e n d e n a d a l a h memperjuangkan kepentingan pemegang saham minoritas Bank Swadesi, yang merupakan salah satu prinsip utama dalam tata kelola perusahaan yang baik. Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, dengan masa jabatan sampai dengan RUPS ke tiga setelah tahun pengangkatan, kecuali apabila ditentukan lain. The main duties of the Independent Commissioners is to secure the interests of the minority shareholders in Bank Swadesi, which is one of the primary principles in good corporate governance. The Board of Commissioners must be appointed and dismissed by the General Meeting of Shareholders for the period of three General Meetings after their promotion, unless other decision is made. PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t b. Giving power and authorization to the Directors of the Company to make further adjustments to the Articles of Association with the approval from the Board of Commissioner according to the rules. 2. a. Agreed on Limited General Offering I to issue pre-emptive rights as much as 558.000.000 (five hundred fifty eight million) shares with nominal value IDR 200,00 (two hundred rupiah) for every share with the offering price IDR 250,00 (two hundred fifty rupiah) for every share, so the total amounts to IDR 139.500.000.000,00 (one hundred thirty nine billion and five hundred million rupiah). b. Giving authority to the Company's Directors to do all actions that is related to the Limited General Offering to issue pre-emptive rights to the shareholders, according to the rules. Susunan Dewan Komisaris Bank Swadesi per 31 Desember 2008 terdiri dari: DEWAN KOMISARIS/BOARD OF COMMISSIONERS Komisaris Utama/President Commissioner Komisaris/Commissioner Komisaris/Commissioner Komisaris Independen/Independent Commissioner Komisaris Independen/Independent Commissioner Komisaris Independen/Independent Commissioner : : : : : : Composition of the Board of Commissioners as on December 31, 2008 is as follows: Mr. Kasargod Ramachandra Kamath (berhenti/resigned 2 Agustus 2008) Mr. Banavara Srinivasachar Seshadri Mr. Prakash Rupchand Chugani Mr. Leland Gerrits Rompas Mrs. Olga Istandya Mr. Krishan Kumar Aggarwal Untuk menjalankan fungsinya Komisaris menyelenggarakan rapat secara berkala. To perform its function, the Board of Commissioners holds periodical meetings. Beberapa Komite yang dibentuk Komisaris adalah: Few committees made by the Board of Commissioners are: Audit Committee The Audit Committee's duties is to give professional and independent opinion to the Board of Commissioners regarding other reports and information submitted by the Directors, and identifying subjects that require special attention from the commissioners. The entire Audit Committee members are independent to Directors as well as External Auditors, and consists of at least one independent commissioner who is the chairman of the Audit Committee. Audit Committee structure as of December 31, 2008 is as follows: Komite Audit Komite Audit bertugas memberikan pendapat profesional yang independen kepada Komisaris mengenai laporan dan informasi lain yang disampaikan oleh Direksi, dan mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris. Seluruh anggota Komite Audit bersifat independen terhadap Direksi maupun auditor eksternal, dan beranggotakan sekurang-kurangnya seorang Komisaris Independen yang menjabat sebagai Ketua Komite Audit. Susunan keanggotaan Komite Audit per 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut: Ketua/Committee Head Wakil Ketua/Deputy Head Anggota/Member Anggota/Member : : : : Leland Gerrits Rompas Ventje Jansen Olga Istandya Teddy Reiner Sondakh Masing-masing anggota Komite Audit mempunyai kompetensi dan pengalaman dalam bidang akuntansi, keuangan, hukum dan perbankan. Semua anggota komite bertindak secara independen terhadap Direksi dan auditor ekstern, serta melaporkan kegiatannya kepada Dewan Komisaris berupa rekomendasi atas hasil evaluasi dan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian khusus dalam bidang laporan keuangan dari Direksi, laporan dari auditor internal dan auditor eksternal, serta ketaatan pada peraturan perundang-undangan dan pelaksanaan manajemen risiko. Each member is competent and experienced in their respective professional area such as accounting, finance, law, and banking. Each committee member acts independently to assist Directors and external auditors. They report their findings to BOC after evaluation of results and identification of all matters requiring special attention as mentioned in the Directors' financial report, internal and external audit report, compliance toward regulations, and risk management applications. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, fungsi Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasannya dan sesuai dengan fungsi tersebut, tugas utama dari Komite Audit adalah menyakini bahwa: struktur pengendalian internal Bank Swadesi telah dapat dilaksanakan dengan baik, pelaksanaan audit internal maupun eksternal telah dilaksanakan sesuai dengan standar auditing yang berlaku, dan tindak lanjut temuan hasil audit dilaksanakan oleh manajemen; Dalam menjalankan tugasnya, Komite Audit melakukan interaksi yang intens dengan Direksi, SKAI dan Auditor Ekstern. In accordance to prevailing regulations, the function of Audit Committee is to help the Board of Commissioners to perform its controlling functions. The main tasks of Audit Committee are for ensuring: Di tahun 2008, komite audit melakukan 4 kali rapat dengan melibatkan Komisaris, Direksi dan Kepala/Wakil Kepala SKAI dengan tingkat kehadiran rata-rata diatas 90%. Selama tahun 2008 Komite Audit telah melaksanakan kegiatan-kegiatan antara lain sebagai berikut: In 2008, the Audit Committee had held four meetings involving in the Board of Commissioners, Board of Directors and Head/Deputy Head of IATF with ratio of attendance above 90%. During the year, the Audit Committee also had conducted several activities, such as: 1. Evaluate the effective assessment over the annual report by the Registered Public Accountants. The evaluation included review over independence and objectivity of external auditor as well as review over the adequacy of the assessment to ensure that all important risks had been taken into account. n n n n n n 1. Evaluasi atas efektivitas pelaksanaan pemeriksaan laporan keuangan dari Kantor Akuntan Publik. Melakukan evaluasi atas efektivitas audit, termasuk menelaah independensi dan objektivitas auditor ekstern serta menelaah kecukupan pemeriksaan yang dilakukannya untuk memastikan bahwa semua risiko proper implementation of internal controlling structure/system of Bank Swadesi, internal or external audits are conducted as per the prevailing auditing standards, follow up the audit findings done by the management. In performing their tasks, Audit Committee needs to have intensive interactions with Board of Directors, IATF, and External Auditors. PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t 13 yang penting dipertimbangkan. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, Komite Audit berkesimpulan bahwa independensi dan obyektivitas akuntan publik dalam mengaudit laporan keuangan telah sesuai dengan Standar Pemeriksaan yang berlaku. Dari hasil penelaahan atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan publik, dapat disimpulkan pula bahwa pemeriksaan yang dilakukannya telah memberikan dasar yang cukup untuk memberikan pendapat. Based on the evaluation, the Audit Committee concluded that the independence and objectivity of the public accountant in auditing the financial report had conformed with the applicable assessment standards. From the review result over the adequacy of the assessment by the public accountant, it can be concluded that the assessment done has given an adequate fundamental to give opinion. 2. Pemantauan dan pengevaluasian atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit 2. Monitoring and evaluating over the auditing plan and implementation as well as monitoring on the followup of the audit result. Berkaitan dengan pelaksanaan tugas SKAI, dari hasil evaluasi dapat disimpulkan bahwa SKAI telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan perencanaan audit yang telah ditetapkan. Pelaksanaan audit dan pelaporannya telah dilakukan sesuai dengan Standard Pelaksaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB). Terhadap tindak lanjut hasil pemeriksaan, Komite Audit berpendapat bahwa proses tindak lanjut telah dilakukan oleh manajemen. Relating to IATF's duties implementations, the evaluation result concluded that IATF had conducted an assessment in proportion to the agreed auditing plan. The auditing process and its reporting was well executed in line with The Standards of Banking Internal Audit Function (SPFAIB). In term of follow-up of the assessment result, the Audit Committee concluded that the management had taken a follow-up process. Berdasarkan penelaahan dan pembahasan dalam pertemuan-pertemuan yang telah dilakukan, komite Audit berpendapat bahwa penyajian laporan keuangan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Bank Swadesi telah memiliki sistem pengendalian intern yang memadai dan Bank Swadesi telah memiliki kebijakan dan sistem yang memadai dalam melakukan pemantauan atas kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang berlaku Based on the review and discussion results over the meetings held, the Audit Committee concluded that the financial report was presented in line with applicable rules and regulations. Bank Swadesi had adequate internal controlling system and also had adequate system and policies to monitor the company's compliance to applicable rules and regulations. Komite Pemantau Resiko Komite Pemantau Risiko dibentuk oleh Dewan Komisaris dengan tanggung jawab untuk memberikan masukan kepada Dewan Komisaris mengenai isu-isu manajemen risiko; untuk mengevaluasi manajemen risiko dan sistem pengawasan intern dan menyediakan berbagai informasi bagi Dewan Komisaris dalam rangka mengantisipasi risiko. The Risk Monitoring Committee The Board of Commissioners established the Risk Monitoring Committee having responsibilities to provide inputs for the board on issues of risk management, evaluate the risk management and internal supervisory system and provide any information for the Board of Commissioners in order to anticipate the risks. Sesuai hasil keputusan rapat Dewan Komisaris, Direksi telah membentuk Komite Pemantau Risiko melalui Surat Keputusan Direksi No. 009/KP-BD/INT/SK/III/08 tanggal 10 Maret 2008 tentang Komite Pemantau Resiko PT Bank Swadesi Tbk. Komite Pemantau Resiko terdiri dari seorang Komisaris Independen yang sekaligus menjadi Ketua dan dua orang independent masing-masing satu orang anggota mempunyai keahlian dibidang keuangan/perbankan dan satu orang anggota yang mempunyai keahlian dibidang manajemen risiko. Based on the decision of Board of Commissioners' meeting, Board of Directors had formed a Risk Monitoring Committee under a decision letter No. 009/KPBD/INT/SK/III/08 dated March 10, 2008 about the Risk Monitoring Committee of PT Bank Swadesi Tbk. The Risk Monitoring Committee consists of an Independent Commissioner who also performs as the Chairman of the committee and two independent individuals, one of which has financial/or banking skill and other is competent in risk management. Susunan Komite Pemantau Risiko per 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut: The composition of Risk Monitoring Committee as per 31st December 2008 was as follows: Ketua/Chairman : Leland Gerrits Rompas Anggota/Member : Ventje Jansen Anggota/Member : Sugiarto Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tugas dan tanggung jawab komite antara lain: Memberikan masukan kepada komisaris dalam penyusunan dan perbaikan kebijakan manajemen risiko. Mendiskusikan dengan direksi atau unit kerja terkait dengan manajemen risiko, menguji pelaksanaan kebijakan manajemen risiko dan membahasnya dalam rapat komisaris atau rapat gabungan komisaris dan direksi. n n 14 PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t In line with the applicable rules, the committee is responsible for: Providing any inputs for Board of Commissioners in composing and improving risk management policies. Discussing with directors or working units involved with risk management, assessing the conduct of the risk management policies and discuss the result in the meeting of Board of Commissioners or combined meeting of Board of Commissioners and Board of Directors. n n n n Mempelajari dan mengkaji ulang kebijakan dan peraturan-peraturan internal tentang kebijakan manajemen risiko. Mengevaluasi laporan triwulanan profil risiko Bank Swadesi dan menyampaikan masukan kepada komisaris atas hal-hal yang perlu didiskusikan lebih lanjut dengan direksi. n n Reviewing the internal policies and regulations on risk management policies. Learning and evaluating quarterly report on risk profile of Bank Swadesi and providing inputs to Board of Commissioners on issue that require further discussion with Board of Directors. Selama tahun 2008, Komite Pemantau Risiko telah menjalankan tugas dan fungsinya sesuai ketentuan yang berlaku antara lain telah melakukan rapat 4 kali dan membahas pengelolaan risiko di Bank Swadesi berikut profil risikonya dengan pihak-pihak terkait lainnya. During 2008, the Risk Monitoring Committee had successfully performed their duties and functions according to the rules, including by holding 4 meetings and discussing the risk management of Bank Swadesi and its risk profiles with the other involved parties. Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi bertugas untuk membantu Dewan Komisaris mengevaluasi dan menetapkan jumlah dan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi; kriteria untuk seleksi anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang baru; calon yang akan ditunjuk sebagai anggota Dewan Komisaris dan Direksi dan sistem remunerasi yang tepat bagi Dewan Komisaris dan Direksi. Sesuai hasil keputusan rapat Dewan Komisaris, Direksi telah membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi melalui Surat Keputusan Direksi No. 008/KPBD/INT/SK/III/08 tanggal 10 Maret 2008 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi PT Bank Swadesi Tbk. Komite Nominasi dan Remunerasi terdiri dari seorang Komisaris Independen yang sekaligus menjadi Ketua dan beranggotakan satu orang Komisaris dan satu orang perwakilan karyawan. Nomination and Remuneration Committee The duties of the committee are to assist the Board of Commissioners in evaluating and determining the amount and composition of Board of Commissioners and Board of Directors, setting the criteria to select the new members of Board of Commissioners and Board of Directors, preparing the nominees to fill the positions in Board of Commissioners and Board of Directors and the appropriate remuneration system for Board of Commissioners and Board of Directors. Based on the decision of the Board of Commissioners meeting, the Board of Directors established the Committee of Remuneration and Nomination based on the decision letter No. 008/KP-BD/INT/SK/III/08 dated March 10, 2008 about the Committee of Remuneration and Nomination of PT Bank Swadesi Tbk. The committee consists of one Independent Commissioner who is also acting as the Chairman of the committee, one independent commissioner, one commissioner, and one employee's representative. Susunan Komite Nominasi dan Remunerasi per 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut: The composition of the Committee of Remuneration and Nomination as per 31st December 2008 was as follows: Ketua/Chairman Anggota/Member Anggota/Member Anggota/Member : : : : Krishan Kumar Aggrawal Banavara Srinivasachar Seshadri Pr a k a s h Ru p c h a n d C h u g a n i Yuli Hartanto Salah satu tanggung jawab Komite Nominasi dan Remunerasi adalah melakukan evaluasi kinerja direksi secara periodik serta mengusulkan kebijakan remunerasi bagi direksi dan komisaris serta karyawan yang sepadan dengan kinerjanya. Dalam pengusulan tersebut, komite harus memastikan bahwa kepentingan manajemen tersebut sejalan dengan kinerja Bank Swadesi dan kepentingan stakeholders. One responsibility of the Committee of Remuneration and Nomination is the evaluate the director's performance periodically as well as to propose remuneration policy for the Board of Directors and Board of Commissioners as well as good performing employees. In the proposal, the committee must ensure the management's interests are in line with the performance of Bank Swadesi and stakeholder's interest. Di tahun 2008, Komite telah melakukan 4 kali rapat dan melalui proses nominasi yang sistematis dan obyektif serta mempertimbangkan tanggung jawab pengelolaan Bank, komite merekomendasikan kepada Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS untuk mengangkat kembali direksi dan komisaris yang jangka waktunya telah jatuh tempo. Pada tahun yang sama, juga direkomendasikan pengangkatan calon anggota Komite Pemantau Risiko dan usulan kenaikan gaji/honorarium bagi Direksi/ komisaris/Karyawan kepada Dewan komisaris. In 2008, the committee had conducted four meetings and through systematic and objective nomination process and thorough consideration about the management responsibility for the bank, the committee recommends the Board of Commissioners to be submitted to the AGM re-appoint the members of Board of Directors and Board of Commissioners that has their term period ended. For the same year, the committee also recommends the promotion for future members of Risk Monitoring Committee and sends proposal for wage/remuneration increase for Board of Directors and Board of Commissioners as well as employees to the Board of Commissioners. Pola Hubungan Komisaris dan Direksi Kepengurusan Perseroan selama ini menganut sistem dua dewan (two board system) yaitu Dewan Komisaris dan Direksi yang masing-masing mempunyai wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan tanggung jawab dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundangundangan. The relation pattern of Board of Directors and Board of Commissioners The company's management is adopting the two board systems in which Board of Commissioners and Board of Directors each has definite privileges and responsibilities in line with the responsibilities as stated in Article of Association and regulations. PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t 15 Komisaris Utama memimpin Komisaris sebagai lembaga pengawasan Bank Swadesi dan Direktur Utama memimpin Direksi yang bertanggung jawab atas kepengurusan Bank Swadesi. Namun demikian, keduanya mempunyai tanggung jawab untuk memelihara kesinambungan usaha Bank Swadesi dalam jangka panjang. Oleh karena itu, Dewan Komisaris dan Direksi mengadakan rapat bersama secara berkala untuk membahas kemajuan Bank secara umum. Komisaris/Direksi/Komite Audit Commissioners/Directors/Audit Committee KOMISARIS K.R. Kamath L.G. Rompas Olga Istandya K.K. Aggrawal B.S. Seshadri Prakash R. Chugani DIREKSI Lisawati P.K. Biswas Suroso Ningsih Suciati Wikan Aryono Rapat Direksi/ Board of Directors Meeting Rapat Komisaris/ Commissioners Meeting Rapat Gabungan/ Joint Meeting Jadual/Schedule Hadir/Presence Jadual/Schedule Hadir/Presence Jadual/Schedule Hadir/Presence - - 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 48 48 48 48 48 45 41 45 43 41 - - - - 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Direksi Direksi bertanggung jawab mengelola Bank Swadesi, merumuskan dan melaksanakan strategi dan kebijakan bisnis, memelihara dan mengelola aktiva, memastikan pencapaian sasaran dan tujuan usaha, serta terus berupaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas biaya. Untuk itu, sesuai anggaran dasar Bank Swadesi, Direksi berhak mewakili Bank Swadesi di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Bank Swadesi dengan pihak lain dan pihak lain dengan Bank Swadesi serta menjalankan segala tindakan dengan pembatasan tertentu. Directors The Board of Directors is responsible for managing Bank Swadesi while formulating and carrying out the business strategies and policies, maintaining and managing assets, ensuring business target and goal achievement, as well as making efforts to enhance efficiency and cost effectiveness. Thus, based on the Article of Association of Bank Swadesi, the Board of Directors has right to represent the bank inside and outside the court related to any issues and at any occasions, connecting Bank Swadesi with other parties and other parties with Bank Swadesi as well as executing any actions with certain limitations. Pada tahun 2008, Direksi terdiri dari seorang Direktur Utama, seorang Wakil Direktur Utama dan tiga Direktur dengan bidang tugas dan tanggung jawab masing-masing. Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, salah seorang anggota Direksi ditunjuk sebagai Direktur Kepatuhan yang tidak membawahi kegiatan operasional dan bertugas memastikan bahwa Bank Swadesi mematuhi seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pencalonan dan pemilihan Direksi dilakukan dalam RUPS, dan masa jabatan mereka berakhir pada RUPS ketiga sejak tanggal pengangkatan dan dapat diangkat kembali. Namun demikian, pemegang saham dapat memberhentikan Direktur sebelum masa jabatan yang bersangkutan berakhir lewat keputusan RUPS. Dalam menjalankan tugasnya, Direksi dibantu oleh komite eksekutif yang dibentuk Direksi untuk membantu pelaksanaan tugas Direksi pada bidangbidang tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan pendapat berdasarkan asas profesionalisme dan four eyes principle sebagai wujud penerapan aspek independensi dan transparansi. Pada tahun 2008, Bank Swadesi memiliki beberapa komite eksekutif di bawah Direksi yaitu: Komite Manajemen Dana Komite Kredit Komite Pengarah Teknologi Informasi Komite Manajemen Risiko Komite Kebijakan Perkreditan Komite Rencana Kerja dan Anggaran Komite Personalia In 2008, the Board of Directors consists of a President Director, a Vice President Director and four Directors having different tasks and responsibilities. With regards to Bank of Indonesia, one of the board members is appointed Director of Compliance who does not lead an operational activity and is responsible for ensuring that Bank Swadesi complies with the whole applicable rules and regulations. The nomination and selection of board members are conducted through the General Meeting of Shareholders. The term will be expired on the third AGM after the date of their promotion but they still have opportunity for being re-appointed. Thus, the shareholders can terminate a board member before his or her term is expired through General Meeting of Shareholders. Board of Directors is assisted by the Executive Committee which helps the board in executing its specific tasks aiming at collecting opinions based on professionalism and foureye principles as part of the implementation of independency and transparency aspects. In 2008, Bank Swadesi has several Executive Committees under Board of Directors, namely: Fund Management Committee Credit Committee I n f o r m a t i o n a n d Te c h n o l o g y C o m m i t t e e Risk Management Committee Credit Policy Committee Work Plan and Budget Committee Human Resources Committee Komite Manajemen Dana (Asset Liability Committee/ ALCO) Komite Manajemen Dana atau Asset Liability Committee Asset Liability Committee/ALCO The establishment of the Fund Management Committee is based on decision letter of Board of Directors n n n n n n n 16 The President Commissioner leads the Commissioners as the supervisory board of Bank Swadesi while President Director leads the Board of Directors responsible for the management of Bank Swadesi. However, both boards have responsibilities to maintain the sustainability of the bank's business for long-term period. The Board of Directors and Board of Commissioners in that case have a combined meeting to discuss the general progress of the bank. PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t n n n n n n n (ALCO) dibentuk berdasarkan Surat keputusan Direksi No. 043/KP-BD/INT/I/96 tertanggal 26 Januari 1996 tentang Asset Liability Committee (ALCO) Bank Swadesi dengan tugas dan tanggung jawab: Menetapkan arah, kebijakan, strategi, manajemen struktur neraca, likuiditas, suku bunga, profitabilitas dan pertumbuhan dengan memegang teguh prinsip kehati-hatian. Pengelolaan neraca dan likuiditas serta risiko yang terkandung di dalamnya melalui proses identifikasi, pengukuran eksposur risiko, monitoring serta penetapan strategi pengelolaan liquidity dan interest rate risk. Selama tahun 2008, ALCO mengadakan 16 kali rapat dengan keputusan penting antara lain, penyesuaian tingkat bunga pada produk-produk aset dan liabilities, menjaga likuiditas termasuk dalam valuta asing pada tingkat yang baik dan aman dan menjaga keseimbangan komposisi neraca. No. 043/KP-BD/INT/I/96 dated on 26th January 1996 about Asset Liability Committee (ALCO) of Bank Swadesi having tasks and responsibilities: Komite Kredit Komite kredit dibentuk berdasarkan Surat keputusan Direksi No. 032/KP-BD/INT/SK/XII/2007 tertanggal 17 Desember 2007 tentang Komite Kredit Bank Swadesi dengan tugas dan tanggung jawab memutuskan persetujuan pemberian kredit sesuai batas/limit yang telah ditentukan. Komite Kredit terdiri dari Komite Cabang dan Komite Pusat yang beranggotakan para pejabat yang terkait. Komite kredit baik ditingkat pusat maupun cabang melakukan rapat sesuai dengan kebutuhan proses persetujuan kredit. Credit Committee The establishment of the Credit Committee is based on decision letter No. 032/KP-BD/INT/SK/XII/2007 dated on 17th December 2007 about the Credit Committee of Bank Swadesi having tasks and responsibilities to take decision upon credit approval in line with its agreed limit. The Credit Committee consists of branch and central committees having membership from officials involved. The Credit Committee in both branch and central level has meeting that is in line with credit approval process. Komite Pengarah Teknologi Informasi Komite ini dibentuk melalui SK Direksi No. 014/KPBD/INT/IV/2008 tanggal 23 April 2008 tentang Komite Pengarah Teknologi Informasi PT Bank Swadesi Tbk dengan tugas dan tanggung jawab menentukan arah dan strategi pengembangan sistem teknologi informasi dan sistem operasi perusahaan dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Komite Informasi dan Teknologi melakukan rapat sesuai dengan kebutuhan. I n f o r m a t i o n a n d Te c h n o l o g y C o m m i t t e e The committee is established based on decision letter of Board of Directors No. 014/KP-BD/INT/IV/2008 dated on 23 April 2008 about Steering Committee of the Information and Technology of PT Bank Swadesi Tbk having tasks and responsibilities to determine directives and strategies related to the development of information technology system and company's operational system for short-and-long-term period. The Information Technology Committee holds a meeting as necessary. Komite Manajemen Risiko Komite ini dibentuk melalui SK Direksi No. 286/KPBD/INT/XII/2003 tanggal 30 Desember 2003 tentang Komite Manajemen Risiko PT Bank Swadesi Tbk dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai wadah dalam perencanaan dan penetapan arah, kebijakan dan strategi manajemen risiko serta sekaligus mengevaluasi penerapan proses manajemen risiko dan melakukan penyempurnaan sesuai dengan perubahan ekstern dan intern yang mempengaruhi kecukupan permodalan dan profil risiko. Salah satu kinerja Komite ini adalah mempertahankan profil risiko Bank Swadesi selama tahun 2008 dalam kategori yang rendah dengan kecenderungan stabil. Risk Management Committee The establishment of this committee is based on decision letter of Board of Directors No. 286/KP-BD/INT/XII/2003 dated 30th December 2003 about Risk Management Committee of PT Bank Swadesi Tbk having tasks and responsibilities for planning and determining directives, policies, and risk management strategy as well as for evaluating the implementation of risk management process and making improvement based on the internal and external changes that affect the capital adequacy and risk profile. One of the committee's performances is to maintain the risk profile of Bank Swadesi at low level with stable tendency for the year of 2008. Komite Kebijakan Perkreditan Komite ini dibentuk berdasarkan SK Direksi No. 144 A/KPBD/INT/IV/96 tanggal 19 April 1996 tentang Komite Kebijakan Perkreditan Bank Swadesi dengan tugas dan tanggung jawab memutuskan dan menetapkan kebijakan, peraturan, arah dan strategi perkreditan dengan memenuhi prinsip kehati-hatian dan mengawasi agar kebijakan perkreditan dapat diterapkan dan dilaksanakan secara baik dan konsisten serta merumuskan pemecahan apabila terdapat hambatan dalam penerapannya. Credit Policy Committee The committee is established based on decision letter No. 144A/KP-BD/INT/IV/96 dated 19th April 1996 about Credit Policy Committee of Bank Swadesi having tasks and responsibilities to decide and determine the credit policies, regulations, directives and strategies with regards to prudent principles and to monitor the good and during the implementation. Komite Rencana Kerja & Anggaran Komite ini dibentuk berdasarkan SK Direksi No. 202/KPBD/INT/XI/2002 tanggal 06 Nopember 2002 tentang Komite Rencana Kerja & Anggaran PT Bank Swadesi Tbk Work Planning & Budgeting Committee The committee is established based on decision letter No. 202/KP-BD/INT/XI/2002 dated 6th November 2002 about the Work Plan and Budget Committee of PT Bank n n For determining directives, policies, strategies, balance structural management, interest rates, profitability and growth with regards to prudent principles. For managing the balance and liquidity as well as risks involved through the process of identification, risk exposure estimation, monitoring as well as determining liquidity management and interest rate risk strategies. During 2008, ALCO had 12 meetings with some important decisions, such as interest rate adjustment against the asset products and liabilities, liquidity maintenance including for foreign exchange, at favorable and safe level as well as balance maintenance. n n PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t 17 dengan tugas dan tanggung jawab: a. Menyusun, mengevaluasi dan menyempurnakan pola perencanaan dan pengembangan usaha Bank dengan memperhatikan kemampuan intern dan faktor ekstern yang mempengaruhi usaha bank, yang sekurangkurangnya mencakup: Permodalan Penghimpunan Dana Pemberian jasa bank Pengembangan Produk Perbankan Perluasan Jaringan kantor Pengembangan Sumber Daya Manusia b. Bertanggung jawab atas penerapan pola perencanaan dan pengembangan usaha bank dalam Rencana Jangka Panjang (Corporate plan), Rencana Jangka Menengah (Business Plan) dan Rencana Jangka Pendek (Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan). Swadesi Tbk having tasks and responsibilities, including: a. to compose, evaluate and accomplish the corporate plan of Bank Swadesi with regards to the internal capacity and external factors affecting the bank's business which at least covers: capitalization fund collection bank service development of banking products network expansion human resource development Komite Personalia Komite ini dibentuk melalui SK Direksi No. 008/KPBD/INT/VII/05 tanggal 29 Juli 2005 tentang Komite Personalia PT Bank Swadesi Tbk dengan tugas dan tanggung jawab menetapkan sasaran dan strategi sumber daya manusia sesuai dengan sasaran dan strategi Bank Swadesi dan merumuskan, memantau dan menilai pelaksanaan program-program sumber daya manusia secara menyeluruh agar konsisten dengan prinsip, falsafah, kebijakan dan prosedur yang berlaku. Personnel Committee The committee is established based on decision letter No. 008/KP-BD/INT/VII/05 dated 29th July 2005 about the Human Resources Committee of PT Bank Swadesi Tbk having tasks and responsibilities to determine targets and strategies on company's human resources in line with targets and strategies of Bank Swadesi while formulating, monitoring and evaluating the whole execution of the programs related to human resources so as to maintain its consistency with principles, philosophy, policies, and applicable procedures. Fungsi Kepatuhan Sepanjang tahun 2008 Bank Swadesi berhasil menjaga kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan standar-standar kepatuhan lainnya yang telah ditetapkan. Fungsi kepatuhan yang telah berjalan dengan baik, secara berkesinambungan akan terus dikembangkan dengan meningkatkan kualitas pemahaman terhadap ketentuan yang berlaku, peningkatan pemantauan dan pengujian terhadap rencana keputusan dan atau kebijakan manajemen. Compliance During 2008, Bank Swadesi has maintained its compliance to the applicable rules and s as well standards of compliance. The good and constant implementation of the compliance function will be further developed by enhancing the awareness of quality, monitoring and assessment on the decision plan and/or policies of the management. Direktur Kepatuhan senantiasa melakukan pemantauan atas implementasi prinsip kepatuhan termasuk didalamnya adalah pelaksanaan tindakan koreksi yang harus dilakukan, hasil dari pemantauan dituangkan dalam laporan secara berkala. Untuk menggalang komitmen dalam pelaksanaan prinsip kepatuhan, Direktur Kepatuhan mengadakan rapat dengan Direksi serta Pimpinan unit terkait yang dikoordinasikan oleh Satuan Kerja Kepatuhan, Penelitian dan Pengembangan (KPP) termasuk melakukan komunikasi dan sosialisasi mengenai hal-hal yang terkait dengan hukum, peraturan dan standar baru yang berlaku. Director of Compliance of the company will constantly monitor the implementation of the compliance principles, including the completion of the improvements, and the monitoring results shall be reported periodically. To have commitment for the implementation of the compliance principles, the Director of Compliance holds a meeting with Board of Directors and unit heads involved under the coordination of the Compliance, Research and Development Unit (KPP) including making communication and socialization about the legal issue, and new standards. Untuk mendukung tugas dan fungsi kepatuhan ini, Direktur Kepatuhan dibantu oleh Satuan Kerja KPP dengan fungsi pokok memastikan kepatuhan kegiatan operasional pada setiap unit usaha terhadap kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan dan penerapan program Prinsip Mengenal Nasabah (PMN) sebagai bagian dari upaya Bank dalam gerakan anti pencucian uang. Selain itu, Satuan Kerja KPP juga melakukan uji kepatuhan atas setiap rancangan kebijakan dan prosedur. To support the tasks and the compliance function, the Director of Compliance receives assistance from KPP unit having main functions to ensure that the operational activities of each unit complied with the established policies and procedures while ensuring the compliance of the implementation of Customer Recognition Principle (PMN) program as part of the bank's anti-money laundering efforts. Besides that, the KPP unit also conducts the compliance test to every draft of policy and procedure. Berkaitan dengan kepatuhan terhadap prinsip kehatihatian, pada akhir tahun 2008, pencapaian CAR Bank Swadesi adalah 33,27% jauh melebihi persyaratan minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu 8%. Giro Wajib Minimum (GWM) mencapai 5,11% (Rupiah) dan 1,15% (Valuta Asing). Adapun minimum GWM yang ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah sebesar 5% (Rupiah) dan 1% (Valuta Asing). Posisi Devisa Neto (PDN) mencapai 2,51% dibandingkan dengan peraturan Bank Indonesia maksimum sebesar 20% dari ekuitas. Related to the compliance to the prudent principles, in the end of 2008, the completion of Bank Swadesi's CAR was 33,27% or above the minimum requirement target of Bank of Indonesia, namely 8%. The Liquidity Reserve (GWM) of the company reached to 5,11% (in rupiah) and 1,15% (in foreign exchange) against the minimum liquidity (GWM) of 5,00% (in rupiah) and 1% (in foreign exchange) stipulated by Bank Indonesia. Net Foreign Exchange Reserve Position (PDN) reached to 2,51% while the PDN target of Bank of Indonesia was 20% from the capital at maximum. n n n n n n n n n n n n 18 PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t b. responsible for implementing the long-term corporate plan, mid-term business plan, and short-term work plan and annual budget. Tidak ada kredit kepada pihak terkait maupun pihak tidak terkait yang melanggar dan/atau melampaui ketentuan BMPK. Rasio Kredit Bermasalah (NPL) mencapai 2,16% (kotor) dan 1,55% (bersih). The company has no credit to related parties and nonrelated parties that violates and/or is above the target of BMPK. The ratio of the non-performing loan (NPL) was 2,16% (gross) and 1,55% (net). Fungsi Manajemen Risiko Pengembangan manajemen risiko di Bank Swadesi senantiasa berpedoman pada peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum serta dokumen terkait lainnya dari Basel Committee on Banking Supervision, terutama ketentuan Basel Accord II. Sepanjang tahun 2008 Bank Swadesi terus memperbaiki kemampuan manajemen risiko dengan memperluas tata kelola perusahaan, memperbaiki kebijakan, prosedur dan proses manajemen risiko, serta terus meningkatkan kompetensi sumber daya manusia. Dengan telah terbentuk Komite Pemantau Risiko pada tahun 2007 untuk memperkuat organisasi tata kelola risiko yang sudah ada. Komite ini bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris, dengan tugas utama memberikan masukan kepada Dewan Komisaris mengenai masalah-masalah manajemen risiko, mengevaluasi sistem pengawasan manajemen risiko dan pengawasan intern, serta menyediakan informasi kepada Dewan Komisaris dalam kaitan untuk mengantisipasi berbagai potensi risiko. Risk Management The development of risk management in Bank Swadesi is always guided by Bank Indonesia Regulations about the implementation of risk management for commercial banks and other related documents from the Basel Committee on Banking Supervision, especially Basel Accord II Regulations. During the year 2008, Bank Swadesi has keep on improving the risk management ability by expnding the business management, improving policies, procedures and risk management process, also increasing the competence of human resources. The Risk Oversight Committee in 2007 is madeto strengthen the organization of the existing risk management. This committee is responsible to the Board of Commissioners, with the main duties to give inputs to the Board of Commissioners regarding risk management matters, to evaluate the monitoring system of risk management and internal monitoring, and to provide information to the Board of Commissioner in relation to anticipate the potential risk. Sebagai bagian dari proses yang terus berjalan untuk mencapai standar terbaik internasional di bidang pengelolaan risiko, Bank Swadesi senantiasa mengembangkan dan menyempurnakan kerangka sistem pengelolaan risiko dan pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif, sehingga dapat memberikan informasi secara dini dan mengambil langkah-langkah perbaikan untuk meminimalkan risiko. Kerangka pengelolaan risiko ini dituangkan dalam bentuk kebijakan, prosedur, limit transaksi dan kewenangan, serta berbagai perangkat pengelolaan risiko lain yang berlaku bagi segenap aktivitas bisnis. Untuk memastikan kebijakan dan prosedur tersebut sesuai dengan perkembangan yang ada, dilakukan evaluasi dan perubahan parameter secara berkala sesuai dengan perubahan bisnis. As an ongoing process to achieve the best international standard in risk managing, Bank Swadesi always develops and improves the structure of the risk management system and a complete and comprehensive internal control, so they can provide early information and take productive steps to minimalize the risks. The risk management structure is implied in the form of policies, procedures, transaction limits, authority, and other various risk managing tools that is valid for the entire business activities. To ensure the policy and procedures is corforming to the growth, evaluation and parameter changing is carried out regularly according to thegrowth in business. Satuan Kerja Sekretaris Perusahaan Satuan Kerja Sekretaris Perusahaan dibentuk melalui SK Direksi No. 182.A/KP-BD/INT/XII/2001 tanggal 3 Desember 2001 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) Bank Swadesi dan mengemban misi untuk mendukung terciptanya citra perusahaan yang baik secara konsisten dan berkesinambungan melalui pengelolaan program komunikasi yang efektif kepada segenap pemangku kepentingan. Corporate Secretary Task Force The corporate secretary is established based on decision letter of Board of Directors No. 182.A/KP-BD/INT/XII/2001 dated on 3rd December 2001 about the establishment of Corporate Secretary of Bank Swadesi and has the mission to support the good and consistent image creation through effective communication program to all stakeholders. Secara umum sekretaris perusahaan bertanggungjawab untuk mengkomunikasikan kondisi umum Bank Swadesi dan kinerjanya kepada seluruh pihak yang berkepentingan di pasar keuangan maupun kepada masyarakat luas. Semua pengumuman yang material harus dilaksanakan secara adil dan diungkapkan secara serentak kepada semua pihak sesuai dengan peraturan dan Anggaran Dasar perusahaan. Tugas Sekretaris Perusahaan lainnya adalah mengingatkan Direksi tentang tanggung jawab dan akuntabilitas mereka dalam menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. In general, the corporate secretary is responsible for communicating the general condition of Bank Swadesi and its performance to the interested parties in both stock market and public. All material information shall be fairly and immediately announced to all parties in line with the company's rules and Article of Association. The other duties of corporate secretary are to remind the Board of Directors of their responsibilities and accountability in the implementation of good corporate governance. Berkaitan dengan penanganan pengaduan nasabah yang menjadi salah satu tugas dari Sekretaris Perusahaan, sepanjang tahun 2008, Bank Swadesi menerima keluhan dari nasabah sejumlah 12 buah, yang diterima melalui kantor cabang, kantor cabang pembantu dan unit kerja lainnya. Dari total pengaduan yang diterima tersebut, sebagian besar terkait dengan mekanisme pembayaran khususnya penggunaan kartu ATM dan seluruh pengaduan nasabah tersebut telah diselesaikan dengan baik. Considering customer service as one of the duties of corporate secretary, Bank Swadesi during the year of 2008 recorded 12 complaints from the customers which were collected through branch office, supporting branch and other working units. Out of all complaints, most were related to payment mechanism, particularly ATM card usage, and the bank had successfully settled down the customers' complaints. PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t 19 Satuan Kerja Audit Intern Secara keseluruhan kualitas sistem pengendalian intern telah menunjukkan hasil yang memadai. Pada tahun 2008 ini Bank Swadesi berupaya agar sistem pengendalian intern dapat berjalan dengan efektif dan efisien, dan pelaksanaan sistem dan prosedur pengawasan secara konsisten serta mempertahankan kondisi lingkungan kerja yang kondusif dalam upaya pengendalian intern. Fungsi pengawasan intern dilaksanakan dengan metode audit yang sistematik dan saat ini telah dikembangkan penggunaan pendekatan risk based, sehingga prioritas pengawasan akan dilakukan terhadap proses atau unit yang memiliki risiko lebih besar. Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) bertanggung jawab melakukan pemeriksaan secara independen terhadap segenap unit operasional. SKAI bekerja berdasarkan suatu rencana audit tahunan yang sebelumnya telah disetujui oleh Komite Audit dan Direktur Utama. Hasil temuan SKAI dilaporkan langsung kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Komite Audit, yang kemudian melaporkan hasil-hasil tersebut kepada Komisaris beserta rekomendasi untuk tindak lanjutnya. Selanjutnya, Komisaris akan memantau dan mengkonfirmasi apakah manajemen telah mengambil langkah-langkah yang memadai atas hasil temuan audit tersebut. Internal Audit Task Force In the whole, the system quality of internal control has showed satisfactory result. In 2008, Bank Swadesi had its internal control system run effectively and efficiently while the implementation of controlling system and procedures was conducted consistently and maintaining the condusive working environment for the internal control. The internal controlling function is conducted by using the systemic auditing method. Now the company has developed risk-based approach so that the controlling priority will be applied to the process or unit with higher risk. The Internal Audit Task Force (IATF) is responsible for independent assessment upon the whole operational units. IATF operates based on the annual audit plan endorsed by Audit Committee and President Director. The IATF directly submitted its findings to the President Director under the acknowledgement of the Audit Committee. The committee will submit the report and the follow-up recommendation to the Board of Commissioners. The Board of Commissioners will then conduct the monitoring and confirm on whether the management has taken adequate steps to follow up the findings. Aktivitas pengawasan yang telah dilakukan oleh Satuan Kerja Audit Internal telah dirangkum sebagai berikut: Supervisory activities undertaken by IATF are listed as follows: No 1 2 3 4 5 6 7 8 20 Aktivitas Audit/Audit Activities Kantor Pusat/Head Office - Pemeriksaan Bulanan/Monthly Audit - Pemeriksaan Tahunan/Yearly Audit Kantor Cabang/Branches - Pemeriksaan Bulanan/Monthly Audit - Pemeriksaan Tahunan/Yearly Audit Kantor Cabang Pembantu/Sub-Branches - Pemeriksaan Bulanan/Monthly Audit - Pemeriksaan Tahunan/Yearly Audit Unit Kerja dan Satuan Kerja/Unit and Task Force - Pemeriksaan Tahunan/Yearly Audit SKN dan RTGS/SKN and RTGS Laporan Major Variance/Major Variance Report Laporan Control Chart/Control Chart Report Laporan Semesteran/Half of Yearly Report Realisasi/Realization 9 1 27 3 44 5 3 2 12 12 2 Auditor Independen Komisaris berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh RUPS Tahunan telah menunjuk Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan untuk mengaudit laporan keuangan Bank Swadesi untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2008. Akuntan Publik tersebut memberikan pernyataan pendapat tentang kewajaran laporan kuangan Bank Swadesi. Laporan keuangan Bank Swadesi telah disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Independent Auditor The Board of Commissioners under the authorities from the Annual RUPS appointed the public accountant office, Osman Bing Satrio and Partners, to audit the financial report of Bank Swadesi for the year book ended on 31st December 2008. The public accountant office will submit some statements about the constancy of the bank's financial report. The financial report of the bank is presented based on the general accounting principles in Indonesia. Transparansi dan Hubungan Keuangan, Kepengurusan dan Keluarga Anggota Direksi dan Komisaris tidak memiliki saham yang mencapai lebih dari 5% pada Bank. Untuk kepemilikan saham pada bank lain atau perusahaan lain, selain Prakash Rupchand Chugani yang memiliki saham sebesar 20% masing-masing pada PT Panca Mantra Jaya dan PT Putra Mahkota Perkasa, tidak ada anggota Direksi dan Komisaris yang memiliki saham lebih dari 5%. Seluruh anggota Direksi dan Komisaris Independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali, atau hubungan dengan bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Mayoritas anggota dewan komisaris tidak memiliki hubungan keluarga sampai derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi. Transparency and Financial Relationship, Management and Family Members of Board of Directors and Board of Commissioners do not own more than 5% of the bank's shares. For ownership in other banks or companies, besides Prakash Rupchand Chugani who owns 20% shares of PT Panca Mantra Jaya and PT Putra Mahkota Perkasa, there is no member of the Board of Directors and Commissioners who owns more than 5%. The whole members of Board of Directors and Independent Commissioners do not have financial, management, and family relations as well as stock ownership with other members of Board of Commissioners, of Board of Directors and/or the controlling shareholder. They also do not have relation with other bank that could influence his/her capacity to act independently. The majority members of Board of Commissioners do not have secondlevel family relation with the members of Board of Commissioners and/or Board of Directors. PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t Kebijakan/Paket Remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi selama tahun 2008 adalah sebagai berikut: Remuneration Packet/Policy for the members of the Board of Commissioners and Board of Directors The distribution of remuneration for members of Board of Commissioners and Board of Directors is explained as follows: Jumlah Diterima Dalam 1 Tahun/ Total amount received in 1 year Jenis Remunerasi dan Fasilitas lain/ Type of Remuneration and Other Facilities Dewan Komisaris/BoC Orang/ Person Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura)/Remuneration (salaries, bonuses, allowance, fees, and other facilities in cash) Direksi/BoD Orang/ Person Rp (jutaan)/ Million Rupiah Rp (jutaan)/ Million Rupiah 5 720 5 2.008 Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dsb)/Other in kind facilities (housing, transportation, medical and other benefits): a. dapat dimiliki/with possibility of ownership b. tidak dapat dimiliki/with no possibility of ownership 5 - 128 5 - 497 Total 10 848 10 2.505 Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 tahun/ Remuneration total per person in 1 year Jumlah Direksi/ Number of Directors Jumlah Komisaris/ Number of Commissioners 1 4 5 diatas Rp 2 milliar/more than Rp 2 billion diatas Rp 1 milliar s/d Rp 2 milliar/more than Rp 1 billion up to Rp 2 billion diatas Rp 500 juta s/d Rp 1 milliar/more than Rp 500 million up to Rp 1 billion Dibawah Rp 500 juta/Less than Rp 500 million Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah/Ratio of Highest and Lowest Salary Jenis Rasio/Type of Ratio Rasio/Ratio Gaji pegawai yang tertinggi dan terendah/Employee salaries - highest to lowest Gaji Direksi yang tertinggi dan terendah/Directors salaries - highest to lowest Gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah/Commissioners salaries - highest to lowest Gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi/Highest directors salary to Highest employee salary 14,90 x 2,45 x 2,78 x 1,54 x Internal Fraud Selama tahun 2008 tidak terdapat internal fraud yang terjadi di Bank yang mempengaruhi kondisi keuangan Bank secara signifikan dengan dampak penyimpangan lebih dari Rp 100 juta. Internal Fraud During the year 2008, there is no internal fraud that happened in the Bank which affected the financial condition of the Bank significantly with violation affect more that IDR 100 million. Permasalahan Hukum Permasalahan hukum yang dihadapi Bank selama tahun 2008 adalah sebagai berikut: Legal Issues In 2008, the bank dealt several legal issues, such as: Jumlah/Total Permasalahan Hukum/Legal Case Perdata/ Civil Pidana/ Criminal Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap)/Settled (have court final decision) - - Dalam proses penyelesaian/In Process 8 - Total 8 - Sebagian besar dari perkara perdata tersebut terkait dengan upaya penyelesaian kredit bermasalah. Most of the legal issues were strongly related to the efforts to settle down the credit defaults. PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t 21 Transaksi Benturan Kepentingan Selama tahun 2008 tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan baik yang dilakukan oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi maupun Pejabat Eksekutif. Conflict of Interest Transaction During the year, all the transactions at the bank, which were conducted either by members of Board of Commissioners, Board of Directors or the Execurives, did not contain conflict of interest. Buy Back Saham/Obligasi Bank Selama tahun 2008 tidak terdapat transaksi buy back saham/obligasi Bank yang dilakukan oleh Bank. Share or Bond Buyback The bank in 2008 did not have buyback transaction for shares or bond issued by the bank. Penambahan Modal melalui Right Issue Dalam tahun 2008, Bank telah melaksanakan penambahan modal melalui Penawaran Terbatas I dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 558.000.000 (lima ratus lima puluh delapan juta) saham biasa Atas Nama dengan Nominal Rp. 200,00 (dua ratus rupiah) setiap sahamnya dengan harga penawaran sebesar Rp. 250,00 (dua ratus lima puluh rupiah) setiap sahamnya sehingga seluruhnya berjumlah Rp. 139.500.000.000,00 (seratus tiga puluh sembilan miliar lima ratus juta rupiah), dan telah diterima seluruhnya dan telah dibukukan dalam modal disetor. Capital Addition through Right Issue In the year 2008, Bank has done capital addition through Limited Offering I due to issuance of pre-emptive rights as much as 558.000.000 (five hundred fifty eight million) shares with nominal value IDR 200,00 (two hundred rupiah) for every share with the offering price IDR 250,00 (two hundred fifty rupiah) for every share so it amounts to IDR 139.500.000.000,00b (one hundred thirty nine billion and five hundred million rupiah), and has been fully received and booked in paid in capital. Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial dan Politik Selama tahun 2008, pemberian dana hanya dilakukan untuk kegiatan sosial dan kegiatan donor darah sebagai implementasi dari kebijakan tanggung jawab sosial. Donation for Social-Politic Activities During the year, the bank allocated some fund to be donated for social activities as the part of its social responsibility, which is discussed further in a separate section of this annual report. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar Penyediaan dana kepada pihak terkait dan debitur inti telah dilakukan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan selama tahun 2008 tidak terdapat pelanggaran/pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Per 31 Desember 2008, penyediaan dana kepada pihak terkait dan dan debitur inti adalah sebagai berikut: Funding to Affiliated Party and Bulk Financing The bank has allocated some portion of fund to parties involved and major debtors based on the standards of Bank of Indonesia. The bank confirmed the fund allocation did not violate or exceed the Legal Lending Limit (BMPK). As per 31st December 2008, the fund allocation to parties involved and major debtors were explained as follows: Jumlah/Total Penyediaan Dana/Financing Kepada Pihak Terkait/Affiliated Party Kepada Debitur Inti/Core Debtors: a.Individu/Individual b.Group/Group Nominal (jutaan Rp) 9 46.685 10 5 178.651 96.066 Dari total kredit kepada pihak terkait sejumlah Rp 46,69 miliar yang dijamin dengan deposito (back to back) adalah sebesar Rp 23,39 miliar. Total amount of credit disbursed to parties involved which reached to Rp 46,69 million and back to back with deposit guarantee was Rp 23,39 million. Rencana Strategis Bank Pasca akuisisi Bank of India dan sejalan dengan visi dan misi Bank yang menekankan pada keunggulan layanan maupun kinerja, maka kebijakan strategis berikut ini merupakan kesinambungan (suistanable) dari kebijakan strategis sebelumnya yaitu: Meningkatkan daya saing segmen perbankan ritel. Menanamkan semangat untuk memberikan layanan dan kinerja terbaik. Memperkuat jaringan distribusi dan menyempurnakan infrastruktur jaringan unit kerja sesuai dengan kebutuhan dan skala usaha. Menata kembali program pengembangan SDM Bank Swadesi ke arah peningkatan layanan dan kinerja. Menerapkan prosedur pengelolaan risiko yang ketat dan berhati-hati dengan penekanan pada pencapaian pelayanan dan kinerja. The Strategic Plan of the Bank Post-acquisition of Bank of India and in line with the Bank's vision and mission which stresses on service and performance excellence, the following strategic policies is sustainable from the previos strategic policies, which are: Increase the competitive ability of retail banking segment. To plant the energy to give the best service and performance. To strengthen the distribution network and improvise the working unit network structure according to the needs and business scale. To restructure the program of Human Resources Development of Bank Swadesi towards the increase of service and performance. To implement the risk managing procedures that is tight and careful with pressure on increase of service and performance. n n n n n 22 Debitur/Debtors PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t n n n n n n n No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Menjalin aliansi strategis dalam penyaluran kredit dengan berbagai perusahaan atau lembaga (linkage program). Efektivitas biaya dan efisiensi operasional di seluruh jajaran unit kerja. n n To form strategic alliance in credit distribution with various companies or institutions. (lingkage program). Cost effectiveness and operational efficiency in all the working unit. Kepatuhan Terhadap Ketentuan Selama tahun 2008 tidak terdapat pelanggaran terhadap ketentuan dibidang keuangan dan perbankan serta keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank yang wajib dilaporkan oleh Dewan Komisaris ke Bank Indonesia. Regulation Compliance The bank confirmed no violation to rules during the year of 2008, either to financial or to banking rules. Also, there was no harmful condition affecting the continuity of the bank's business, which was reported by the Board of Commissioners to Bank of Indonesia. Transparansi Kondisi Keuangan dan non Keuangan Bank Penyusunan dan penyajian laporan keuangan maupun non keuangan telah dilakukan dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku. Transparency of Financial and Non-Financial Condition of the Bank The composition and presentation of the financial and non-financial reports were conducted based on applicable rules. Shares Option Bank tidak memiliki kebijakan dan/atau program shares option kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif. Shares Option The bank has not shares option policy or program for members of Board of Commissioners, Board of Directors and the Executives. Hasil Self Assessment: Berdasarkan self assesment yang dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku, menghasilkan peringkat per masing-masing faktor sebagai berkut: Self Assesment result Based on the self assessment done according to the regulations, the following rating of each factor is obtained: Aspek yang dinilai/Assesment Aspect Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris/ Board of Commissioners Performance of Roles and Responsibilities Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab Direksi/ Board of Directors Performance of Roles and Responsibilities Komite-komite/Committees Fungsi Kepatuhan Bank/Bank Compliance Function Fungsi Audit Intern/Internal Audit Function Fungsi Audit Ekstern/External Audit Function Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern/ Risk Management and Internal Control Function Prinsip Kehati-hatian Dalam Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Debitur Besar/Exposures to Related Parties and Large Exposures Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis Bank Umum (RBB)/ Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank/Transparency of the Bank’s Financial and non financial Condition Laporan Pelaksanaan GCG /GCG implementation Pelaporan Internal/Internal Reports Benturan Kepentingan/Conflict of Interests Nilai Komposit/Composite Score Predikat Komposit/Composite Bobot/Weight Peringkat/Rating Nilai/Score (a) (b) (a) x (b) 10,00% 3,0 0,30 15,00% 7,50% 7,50% 7,50% 5,00% 2,0 2,0 2,0 2,0 1,0 0,30 0,15 0,15 0,15 0,05 10,00% 2,0 0,20 10,00% 1,0 0,10 5,00% 1,0 0,05 7,50% 5,00% 5,00% 5,00% 1,0 2,0 2,0 2,0 0,08 0,10 0,10 0,10 100,00% 23,0 1,83 Baik/Good PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t 23 Produk dan Layanan - Product and Service Menyadari bahwa nasabah adalah aset utama Bank Swdesi, maka Prinsip utama Bank Swadesi adalah meningkatkan kualitas pelayanan dan inovasi produk untuk memenuhi kebutuhan nasabah. Agar dapat menghadirkan layanan yang luas dan memuaskan maka Bank Swadesi selain mengoperasikan jaringan unit kerjanya tetapi juga didukung oleh karyawan terbaik dan berdedikasi yang selalu siap untuk memberikan layanan terbaik sesuai dengan kebutuhan dan harapan para nasabah. Pelayanan nasabah bekaitan dengan setiap personil yang berada di organisasi Bank Swadesi. Selain itu, penyempurnaan layanan yang dilakukan bukan hanya untuk menekan biaya, tetapi juga untuk memberikan layanan yang lebih responsif bagi nasabah, yang mencakup proses transaksi/kredit yang lebih cepat dan efisien. Kepercayaan masyarakat atas produk dan jasa Bank Swadesi merupakan kebanggaan sekaligus amanah bagi seluruh karyawan Bank Swadesi. Untuk meningkatkan pelayanan Bank Swadesi, kualitas pelayanan dan produk dievaluasi secara terus menerus agar produk dan layanan yang perbankan yang diberikan lebih kompetitif, beragam dan sesuai dengan kebutuhan spesifik nasabah. Bank Swadesi realizes that the customers base is the prime source for its business growth. Therefore, it is on continuous pursuit to increase the quality of service and product innovation to meet customers' needs. In order to deliver the best service, Bank Swadesi is operating its network units, supported by dedicated employees who are always prepared to deliver the best service to meet and satisfy customers' needs. Customer service is related to every personnel working in the organization. Further, performing the service perfection is not done to reduce cost but to deliver more responsive service to the customers, which include faster and more efficient credit process. The customers' trust in Bank Swadesi's products and services is indeed a pride and pleasure for all employees working in Bank Swadesi. To enhance the service of Bank Swadesi, the service quality and product is evaluated continuously resulting to more competitive, variations and specific to the customers' needs. Untuk membangun serta memperkuat kepercayaan, keyakinan dan loyalitas nasabah akan produk dan jasa Bank Swadesi, upaya yang dilakukan antara lain: In order to build and strengthen the trust, confidence and loyalty of the customers in the products and services, the efforts put in by the Bank are as under: n n n Penambahan fitur terkait dengan sistem/non sistem pembayaran untuk peningkatan fee based income. Peningkatan kualitas pelayanan kepada nasabah. Penyediaan jasa perbankan yang komprehensif dan multi currency. n n The addition of features related to payment system to increase fee based income. Enhancement of service quality to customers. Comprehensive and multi currency banking services. Produk-Produk dan Jasa yang disediakan oleh Bank Swadesi terdiri dari: Products and Services of Bank Swadesi are: Produk Simpanan Giro Swadesi (Rupiah dan US$) Swadesi Dollar Tabungan Swadesi Tabungan Si Boss Tabungan Suka-Suka Deposito Swadesi (Rupiah & US$) Sertifikat Deposito Swadesi Savings Products Current Account (IDR & USD) Swadesi Dollar Swadesi Savings Account SiBos Savings Account Suka-Suka Savings Account Time Deposit (IDR and USD) Swadesi Certificate Deposit Kredit Kredit Rekening Koran Kredit Angsuran Kredit Pemilikan Rumah Kredit Kendaraan Bermotor Kredit Modal Kerja/Investasi Kredit Konsumsi Kredit Ekspor Demand/Fixed Loan KMUK Bank Garansi Loans Overdraft Facility Instalment Loans Housing Loan Car Loan Working Capital / Investment Loan Consumer Loan Demand/Fixed Loan Pre Shipment/Post Shipment Credit Small - Medium Enterprises Loan (KMUK) Bank Guarantee Transaksi Devisa Transaksi Pasar Uang Pembiayaan Perdagangan Letter of Credit (L/C) Bank Draft Jual Beli Mata Uang Asing Foreign Exchange Transactions Money Market Transactions Trade Financing Letter of Credit (L/C) Bank Draft Foreign Bank Notes Transaction Jasa Layanan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Transfer Inward/Outward melalui TT atau SWIFT Kliring/Inkaso Safe Deposit Box Pe m b a y a r a n t a g i h a n l i s t r i k d a n t e l e p o n Pembayaran pajak Pembayaran gaji/Sistem Payroll Services Automated Teller Machine Telegraphic Transfer or Swift Inward/Outward Transfer Clearing and Collection Safe Deposit Box Electricity and Telephone Billing Statement Taxation Billing Statement Payroll System n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n 24 n PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n Teknologi dan Informasi - Technology and Information Sesuai dengan tantangan yang dihadapi dunia secara global yang menuntut dilakukannya efisiensi yang ketat disemua lini, maka tidak dapat dihindari pengaruhnya terhadap TSI bank. Sementara itu, disisi lain, bank harus mengimplemantasikan system pelaporan baru yang sesuai dengan ketentuan Basel II dan penerapan PSAK 50 dan 55 yang baru menuntut adanya penyesuaian baik dalam core banking system maupun pembuatan program Bantu untuk mempermudah implementasi sistem pelaporan baru sebagaimana yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia. According to the challenges faced globally that require a tight efficiency in all aspects, the affect cannot be avoided to Bank's Information & Technology System. Meanwhile, in the other aspect, bank must implement the new reporting system according to Basel II regulations and the implementation of the new PSAK 50 & 55 which requires adjustments in core banking system and the making of a help program to ease the implementation of new reporting system as ruled by Bank Indonesia. Peningkatan kinerja perangkat TSI dilakukan dengan tanpa investasi baru, melainkan dengan menambah kapasitas RAM dan pengaturan penggunaan internet dengan konsep yang lebih efektif dan efisien. Selanjutnya, untuk memperluas media interaksi bagi masyarakat atas informasi tentang bank , maka sarana website tentang Bank Swadesi telah dibuat dan segera diluncurkan. Dengan adanya website tersebut maka semua informasi tentang Bank Swadesi, mulai dari majajemen, pemilik, produk dan jasa serta suku bunga dan tarif dapat diakses oleh masyarakat luas. The increase of information and technology system is done without any new investment, besides increasing in RAM capacity and internet usage management with a more effective and efficient concept. Furthermore, to widen the interaction media for public on information about the bank, Bank Swadesi's website has been created and is going to be launched. With that website, all information on Bank Swadesi, starting from the management, owner, products & services, also interest rate and tariff can be accessed by public. PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t 25 Sumber Daya Manusia - Human Resources Bank Swadesi Bank Swadesipercaya percayabahwa bahwa Sumber Sumber Daya Daya Manusia Manusia yangyang Bank Swadesi believes that human resource supported didukung dengan didukung dengankompetensi kompetensidan danintegritas integritas merupakan merupakan with high quality competence and integrity is the main faktor utama faktor utamabagi bagikesuksesan kesuksesan Bank Bank Swadesi. Swadesi. Pengelolaan Pengelolaan factor to the sustainability of the successful performance Risiko yang Risiko yangpaling palingsempurna sempurna dan dan Sistem Sistem Teknologi Teknologi yang yang of Bank Swadesi. The best risk management and paling handal paling handaltidak tidakakan akan efektif efektif jika jika Bank Bank tidak tidak memiliki memiliki Information Technology wouldn't be effective enough if karyawan yang karyawan yangtermotivasi termotivasi dan dan terlatih terlatih dengan dengan baikbaik dan dan the Bank doesn't have well trained and motivated ulet, serta serta dipimpin dipimpinoleh olehmanager manageryang yangmemiliki memilikijiwa jiwa employees and also a manager with strong leadership kepemimpinan yang kuat. Karenanya, Bank Swadesi quality. The bank understands the necessity to build menyadari pentingnya pembangunan Sistem Manajemen human resources management system to develop Sumber Daya Manusia untuk mengembangkan sistem competency-based human resource system. sumber daya manusia yang berbasis kompetensi. Untuk mendukung hal tersebut, strategi yang diterapkan Bank Swadesi antara lain sebagai berikut: Peningkatan kompetensi, skill dan knowledgement SDM dengan menyelenggarakan program pelatihan/pendidikan intern & ekstern. Membangun dan mengembangkan budaya produktif dan sadar risiko (risk culture). Membina hubungan harmonis sesama karyawan yang dibasis dengan sikap kebersamaan untuk peningkatan produktivitas kerja. Sertifikasi manajemen risiko bagi para officer. officer. Peningkatan tingkat disiplin dan pemberian dukungan moral kepada sesama karyawan. Rotasi dan mutasi antar unit kerja untuk peningkatan produktivitas dan proses alih pengetahuan/ ketrampilan dan mengurangi tingkat kejenuhan karyawan. Penerapan sistem reward and punishment yang lebih transparan dan adil n n n n n n n To support the above mentioned points, Bank Swadesi implements a list of strategies, including: The improvement of human resource competency, skills and acknowledgement through conducting internal and external training/education. Building productivity and risk culture n n n n n n n Developing and maintaining harmonious relationship based on cooperative attitude to improve working productivity. Certification on risk management for the officers. Development and improvement of employees' discipline and moral support among each other. Inter-unit rotation and mutation to improve working productivity and knowledge-and-skill transfer process. It is also necessary as to reduce the employees' monotony. Implementation of reward and punishment system which is more transparant and fair Komposisi Karyawan/Segment of Employee Keterangan Jenjang Jabatan : Direksi Manager Supervisor Staf Jumlah Jenjang Pendidikan : Pasca Sarjana Sarjana Akademi/Diploma SLTA SLTP dan Lain-lain Jumlah Jenjang Usia : s/d 30 tahun 31 s/d 40 tahun 41 s/d 50 tahun 50 tahun ke atas Jumlah Jumlah/Amount 4 25 31 279 339 1,18 % 7,37 % 9,14 % 82,30 % 100,00 % 11 177 34 102 15 339 3,24 % 52,21 % 10,03 % 30,09 % 4,42 % 100,00 % 69 137 112 21 339 20,66 % 41,02 % 33,53 % 4,79 % 100,00 % Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Pengurus dan pejabat Bank yang terkait memiliki kewajiban untuk mendapatkan sertifikasi manajemen risiko. Per 31 Desember 2008, pengurus bank dan pejabat yang terkait yang telah mengikuti program sertifikasi manajemen risiko adalah sebagai berikut: Sertifikasi Manajemen Resiko Level 1 Level 2 14 13 9 36 8 8 Komisaris Direksi Manager Supervisor Staf Total Level 3 6 6 Berkaitan dengan rencana pengembangan Bank Swadesi kedepan, sejalan dengan aliansi strategis melalui mekanisme akuisisi oleh Bank of India, struktur organisasi yang ada saat ini telah disempurnakan dan disesuaikan dengan kebutuhan untuk mencapai misi perusahaan yang telah ditetapkan. Pengembangan Bank akan dievaluasi secara terus menerus dari waktu ke waktu dan disesuaikan dengan perkembangan dari skala dan kompleksitas kegiatan Bank Swadesi. 26 PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t Description % Rank : Director Managers Supervisors Staffs Total Education Level : Post Graduate Graduate Academy/Diploma High School Elementary/Others Total Ages Cluster : up to 30 years 31 - 40 years old 41 - 50 years old over 50 years Total Based on the applicable regulations, bank's management and officers are obliged to attain risk management certification. As per 31st December 2008, the management and officers that has taken risk management certification program were as follows: Executive Total 4 5 9 4 5 28 13 9 59 Description Commissioner Director Manager Supervisor Staff Total In line with the future plan of Bank Swadesi's and strategic alliance through acquisition mechanism with Bank of India, the today's organizational structure have been adjusted to the mission of the Bank. The organizational development will be further evaluated and adjusted to development of the bank's business scale and complexity. Tanggung Jawab Sosial - Corporate Social Responsibility Dalam rangka mewujudkan kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya serta menjaga keharmonisan dalam kehidupan sosial, Bank Swadesi melakukan beberapa kegiatan sosial. Salah satu misi Bank Swadesi adalah memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat, dan Bank Swadesi sangat sadar bahwa tanpa masyarakat yang harmonis, kehidupan tidak akan sejahtera. As an attempt to realise the care and solidarity towards its environment and to build harmony in social life, Bank Swadesi has done several social activities. One of Bank Swadesi's mission is to give optimal service to the public, and Bank Swadesi realises that without a harmony in social life, there wouldn't be welfare. Bantuan yang diberikan tentu memperhatikan kondisi masyarakat sekitar. Selama tahun 2008, wujud kepedulian Bank Swadesi, antara lain: The help given of course pays attention to the condition of the environment. During the year 2008, Bank Swadesi's care is manifested through: 1. Kunjungan/bakti sosial ke Panti Jompo "MARFATI" di Tangerang pada tanggal 19 Desember 2008. 1. Social visit to an Old Folks' Home "MARFATI" in Tangerang on December 19, 2008. 2. Sebagai salah satu bentuk sumbangan Bank Swadesi terhadap kemanusiaan, pada tanggal 21 November 2008 Bank Swadesi mengadakan donor darah bagi segenap karyawan Bank Swadesi bertempat di Kantor Pusat Bank Swadesi bekerjasama dengan PMI wilayah Jakarta Pusat. 2. As part of Bank Swadesi's charity, the bank organized a blood donation program applied for all employees taking location at the Bank Swadesi's head office and under cooperation with Red Cross (PMI) of Central Jakarta, Indonesia in November 21, 2008 PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t 27 Nilai-nilai Perusahaan - Company’s Values S ervis kepada nasabah/Excellent service to customer Kelangsungan suatu bank sangat tergantung kepada nasabahnya. Untuk itu kualitas layanan harus selalu ditingkatkan dengan memberikan layanan yang sebaik dan seoptimal mungkin, penuh perhatian, sopan santun dan cepat tanggap dalam memenuhi kebutuhan nasabah secara professional. The existence of a bank depends on its customers. To increase the customer satisfaction, a bank must always improve the quality of its services. To optimize its services, the bank pays full attention to customer’s needs, and professionally handles their requirements in a efficient manner. W adah kebersamaan dan kreativitas/Team Spirit and creativity Bank Swadesi adalah suatu wadah bergabungnya individu-individu yang mau mengembangkan semangat kebersamaan, saling menghargai, selalu ingin maju sehingga dapat meningkatkan kreativitas kerjanya yang pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas perusahaan. Bank Swadesi comprises of a team of individuals who are willing to develop the team spirit, always respect each other and think positively so that it is able to improve the work creativity which will finally increase the company’s productivity. A set utama/The main asset Sumber daya manusia merupakan aset utama Bank Swadesi. Untuk itu dituntut peranan dan kontribusi dari semua sumber daya manusia yang ada agar dapat meningkatkan kekayaan perusahaan sebagai tujuan utama yang akan dicapai. Hal tersebut secara timbal balik juga akan meningkatkan kesejahteraan karyawan yang ada. The human resources are the most important assets of Bank Swadesi. It is expected that positive contribution from all existing human resources can improve the company's wealth and help in achieving the Banks' goal. This will also help in improving employees welfare. D edikasi dan etos kerja/Dedication and work ethics Keberhasilan perusahaan dapat dicapai apabila seluruh manajemen, staf dan karyawan mempunyai dedikasi dan menjunjung tinggi etika, moral dan etos kerja yang luhur dalam semangat kerjasama, melaksanakan tugas dengan jujur, disiplin, loyalitas, yang tinggi serta mendahulukan kepentingan perusahaan diatas kepentingan individu. The success of a company in achieving its goals depends mainly on the dedication of the management and other employees. Other needed quality among employees for the success is high work ethics, sense of moral responsibility, a goal oriented working environment, honesty, discipline, loyalty and putting company's interest above individual's own interest. E fisien dan efektif/Efficiency and effectiveness Dalam menjalankan tugasnya setiap individu maupun bersama-sama harus bekerja secara efisien dan efektif, sehingga dapat memaksimalkan keuntungan perusahaan yang pada gilirannya juga memberikan manfaat kepada pemegang saham, karyawan dan masyarakat. In conducting its job, employees individually or as a member of team work as effectively and as efficiently as possible, so that it can give high profits to the company. Finally, it will provide high returns to shareholders, employees and public. S ikap Profesional/Professional Attitude Dalam menjalankan bisnis perbankan, seluruh jajaran manajemen dan karyawan harus selalu berlandaskankepada asas profesionalisme. Prinsip itu menjadi bagian hidup dari setiap individu untuk selalu meningkatkan pengetahuan, menguasai bidangnya serta mencurahkan segenap keahlian dalam menjalankan tugasnya dengan dilandasi moral dan perilaku yang baik. In running the bank, the management and employees always work as professionals. The principle is part of an individual's life and can help to improve his/her knowledge, develop expertise in his/her work area and help in conducting the job in a proper manner. I mage/Image Sinergi dan kekompakan dari masin-masing individu sangat menentukan tujuan yang telah ditetapkan sehingga dapat menimbulkan image (citra) positif Bank Swadesi. Synergy and good coordination among individuals are required to reach the goals of the company. It will also create a positive image of Bank Swadesi in the eyes of the public. 28 PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t Manajemen Resiko - Risk Management Melihat perkembangan lingkungan bisnis yang sangat pesat dan semakin banyaknya produk dan jasa perbankan yang ditawarkan serta transaksi yang dilakukan oleh Bank-Bank, semakin diperlukan antisipasi praktek tata kelola perusahaan yang baik serta penerapan manajemen risiko yang tepat. Dengan demikian, Bank Swadesi selalu menempatkan manajemen risiko sebagai elemen penting dalam kegiatan usahanya. Tujuan utama manajemen risiko adalah mengurangi hal-hal yang tidak diduga, serta melindungi Bank dari potensi kerugian yang disebabkan oleh risiko - risiko tersebut. Pengelolaan risiko di Bank Swadesi didasarkan pada pendekatan menyeluruh yang berupa tahapan kegiatan sistematis yang meliputi risk awareness, risk identification, risk monitoring dan risk mitigation. Looking at the rapid business development and the vast range in banking products and services offered as well as bank's transactions, it is necessary to reinforce the good corporate governance and the accurate risk management. The bank in that case places risk management as key element in its banking operations. The main objective of the implementation of risk management is to mitigate the unexpected effects while protecting the bank from such loss related to the downside risks. Risk management of Bank Swadesi refers to complete approach to all levels of systemic activities including risk awareness, risk identification, risk measurement, risk monitoring, and risk mitigation. Pengelolaan manajemen risiko di Bank Swadesi berpedoman pada peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum serta dokumen terkait lainnya dari Basel Committee on Banking Supervision, terutama ketentuan Basel Accord II. Selama beberapa tahun terakhir, Bank Swadesi terus memperbaiki kemampuan manajemen risiko dengan memperluas tata kelola perusahaan, memperbaiki kebijakan, prosedur dan proses manajemen risiko, serta secara terus menerus meningkatkan kompetensi sumber daya manusia. Pada tahun 2007, telah dibentuk Komite Pemantau Risiko untuk memperkuat organisasi tata kelola risiko yang sudah ada. Komite ini bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris, dengan tugas utama memberi masukan kepada Dewan Komisaris mengenai masalahmasalah manajemen risiko, mengevaluasi sistem pengawasan manajemen risiko dan pengawasan intern, serta menyediakan dan memberikan informasi kepada Dewan Komisaris dalam kaitan untuk mengantisipasi berbagai potensi risiko. The risk management development at Bank Swadesi holds to the regulatory guidelines of Bank of Indonesia about the implementation of risk management for general banks and to other related documents released by Basel Committee on Banking Supervision, particularly Basel Accord II. Since past few years, Bank Swadesi continued to improve its risk management capacity while expanding the good corporate governance, improving the risk management policy, procedure and process as well as enhancing the competence of the human resource. In 2007, the bank established Risk Monitoring Committee to strengthen the existing organization of good corporate governance. The committee reports to Board of Commissioners having its main duties to give inputs to Board of Commissioners about risk management issues, evaluate the risk management supervision and internal supervision systems, as well as provide information to Board of Commissioners to anticipate any risk potentials. Sebagai bagian dari proses yang terus berjalan untuk mencapai standar terbaik di bidang pengelolaan risiko, Bank Swadesi senantiasa mengembangkan dan menyempurnakan kerangka sistem pengelolaan risiko dan pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif, sehingga dapat memberikan informasi aktual dan mengambil langkah-langkah perbaikan untuk mengurangi risiko. Kerangka pengelolaan risiko ini dituangkan dalam bentuk kebijakan, prosedur, limit transaksi dan kewenangan, serta berbagai perangkat pengelolaan risiko lain yang berlaku bagi segenap aktivitas bisnis. Untuk memastikan kebijakan dan prosedur tersebut sesuai dengan perkembangan yang ada, dilakukan evaluasi dan perubahan parameter secara terus menerus sesuai dengan perubahan bisnis. As a part of ongoing process to meet the international standards on risk management, Bank Swadesi continues to develop and improve the system framework of the risk management and an integrated and comprehensive internal supervision so as to give accurate information and take corrective steps to minimize the risks. The risk management framework is in the forms of policy, procedure, transaction limit and authority, as well as a number of other risk management instruments applicable to all business activities. To ensure the implementation of the policy and procedures in line with the current development, the bank conducts some evaluation and changes the parameter periodically to adjust to business dynamics. Faktor dan Pengelolaan Risiko Bank Swadesi menyadari pentingnya pengelolaan atas delapan kategori risiko: risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko legal, risiko kepatuhan, risiko reputasi, dan strategik. Risk Factor and Management Bank Swadesi realizes the importance of the management of eight risk categories: credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, legal risk, compliance risk, reputation and strategic risks. Risiko kredit seringkali terjadi karena kemungkinan kegagalan debitur untuk memenuhi kewajibannya kepada Bank. Pengelolaan Risiko Kredit dilakukan melalui diversifikasi portofolio kredit, pengalokasian provisi yang memadai untuk menutup potensi kerugian serta penetapan kebijakan dan prosedur kredit yang menyeluruh. The credit risk management is related to risk loss potential due to debtor's failure to fulfill his/her financial obligation to the bank. Credit risk management is conducted through diversification of credit portfolio, adequate provision allocation to cover the loss potential as well as determination of the entire policy and procedures. Pengelolaan risiko pasar terkait dengan dua komponen: faktor risiko valuta asing dan risiko suku bunga. Risiko valuta asing berkaitan dengan potensi kerugian akibat perubahan/pergerakan nilai tukar yang terjadi. Market risk is based on two components: risk factor of foreign exchange and risk factor of interest rates. Foreign exchange risk is related to the potential loss due to fluctuating exchange rate. PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t 29 30 Risiko suku bunga terkait dengan pergerakan tingkat bunga yang tidak sejalan dengan posisi repricing gap antara Aset dan Kewajiban Bank Swadesi. Untuk memperkecil dampak dari risiko pasar, Bank menerapkan kebijakan pengamanan menyeluruh yang didukung oleh mekanisme pengawasan ketat untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan tidak keluar dari ketentuan yang telah ditetapkan. Pengelolaan risiko pasar dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko untuk meningkatkan independensi. The interest rate risk is related to interest rate movement which is not in line with repricing gap position between asset and liabilities of Bank Swadesi. To narrow down the impacts of market risks, the bank implements security policy which is supported by tight supervisory mechanism to ensure the conduct of the activities is within the limits of the regulations. Market risk is also conducted by Risk Management to increase the independences. Pengelolaan Risiko likuiditas berkaitan dengan kemampuan Bank untuk memelihara likuiditas kecukupan dana untuk menanggung kewajiban dan komitmennya pada saat jatuh tempo. Pengelolaan likuiditas Bank melibatkan unit-unit antara lain Unit Accounting dan Financial Control, Unit Treasury dan ALCO. Unit Accounting dan Financial Control bertanggung jawab dalam memformulasikan strategi likuiditas dan tingkat suku bunga, sedangkan Unit Treasury bertanggungjawab dalam melaksanakan operasional pengelolaan likuiditas, dan ALCO bertanggungjawab dalam pengawasan atas neraca Bank Swadesi yang ditinjau dari kondisi pasar. The liquidity risk, on the other hand, is related to bank's ability in term of capital adequacy to support its commitment and liabilities when they are due. The liquidity management of the bank involves the Accounting and Financial Control Unit, Treasury Unit and ALCO. Accounting and Financial Control Unit is responsible for formulating the liquidity strategy and interest rate level while Treasury Unit runs the operation of the liquidity management and ALCO does the supervision on the balance of Bank Swadesi from the view of market risk. Pengelolaan risiko operasional bertujuan untuk mengantisipasi kerugian yang terjadi karena adanya kesalahan yang melibatkan kegagalan proses, kelemahan personel serta sistem dan teknologi, serta kondisi ekstern. Setiap unit usaha bertanggungjawab atas seluruh risiko yang terjadi pada aktivitas sehari-harinya dengan mengikuti seluruh kebijakan dan prosedur yang ada. Operational risk management is aimed at anticipating the loss due to human error, system and technology failures, process, operation, as well as external condition. Every unit is responsible to whole risks in the daily operations while following the existing policies and procedures. Risiko hukum adalah risiko yang muncul akibat adanya kelemahan aspek yuridis, adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna. Legal risk is a risk caused by the weakness in jurisdictional aspect, legal claims, the absence of supporting law, or the absence of relation such as the failure to meet the contract requirements and imperfect guarantee relation. Risiko kepatuhan adalah risiko yang terjadi karena Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan intern. Compliance risk is related to the risks as banks fail to meet or implement the regulations and internal rules. Risiko reputasi merupakan risiko yang timbul akibat adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha atau persepsi terhadap Bank Swadesi. Hal ini diakibatkan karena publikasi negatif, keluhan dan ketidakcukupan dalam menangani nasabah sehingga menimbulkan persepsi negatif terhadap usaha dan kegiatan Bank Swadesi. Reputation risk occurs due to negative publication related to business activities or perception on Bank Swadesi. As bank attains negative publication, claims and inability to handle customers, it creates negative perception towards the business and activities of Bank Swadesi. Risiko strategik adalah potensi kerugian yang muncul akibat ketetapan dan penerapan strategi Bank yang kurang tepat, pengambilan keputusan usaha yang tidak sesuai atau kegagalan atau kelalaian dalam menanggapi perubahan-perubahan di lingkungan ekstern. Selanjutnya, pengembangan produk dan proses operasi baru juga berpotensi menimbulkan risiko strategik. Strategic Risk is related to loss potential due to improper implementation of decisions and strategies of the bank, unacceptable decisions or failure to handle changes in the external environment. Besides, product development and new operational process have potential to trigger strategic risk. Bank Swadesi menyadari akan pentingnya mengantisipasi eksposur risiko baru seiring dengan munculnya peluangpeluang baru. Oleh karena itu, Bank Swadesi terus berkomitmen dalam peningkatan kemampuan mengelola risiko dengan senantiasa meningkatkan standar pengelolaan risiko. Sepanjang tahun 2008, Bank Swadesi telah berhasil meletakkan landasan penting dalam memperluas kemampuan menghadapi risiko-risiko tersebut. Bank Swadesi is aware of the importance to anticipate new risk exposure as new opportunities come. Thus, Bank Swadesi always holds its commitment to enhance its capacity to manage the risks while improving the risk management standards. In 2008, Bank Swadesi succeeded to put important fundamental in order to expand its capacity to anticipate the risks. PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t Profil Risiko Sesuai dengan pedoman Bank Indonesia, Bank Swadesi melakukan penilaian terhadap profil risiko secara keseluruhan. Penilaian profil risiko ditentukan dengan menggabungkan hasil penilaian eksposur risiko yang melekat pada aktivitas fungsional (inherent risk) dan kecukupan sistem pengendalian risiko (risk control system), yang disebut dengan Risiko Komposit. Risk Profile According to guidelines of Bank of Indonesia, Bank Swadesi has conducted assessment to the whole risk profile. Assessment of risk profile is determined by combining the evaluation result to risk exposure which is attached to inherent risk and risk control system which is known as composite risk. Matrix penilaian risiko inheren tersebut mencerminkan potensi timbulnya risiko, yang terdiri dari rendah, moderat, dan tinggi, sedangkan penilaian kecukupan sistem pengendalian risiko terdiri dari lemah, memadai dan kuat. Kombinasi dari kedua hal tersebut menghasilkan matriks risiko komposit yang terdiri dari; rendah, moderat, dan tinggi. Inherent risk rating matrix reflects the risk potential consisting of low, moderate and high, while assessment to adequacy of risk controlling system consists of weak, adequate and strong. The combination of two results in composite risks matrix consisting of low, moderate, and high. Dari hasil penilaian profil risiko per Desember 2008, inherent risk Bank Swadesi memperoleh peringkat LOW dengan tingkat pengendalian risiko ACCEPTABLE, sehingga risiko komposit Bank Swadesi berada pada posisi LOW. Based on the assessment result of risk profile as per December 2008, inherent risk of Bank Swadesi attained low rate with risk management rated 'acceptable', so that the composite risk of the bank was at low position. Persiapan untuk Basel II Selain dengan mematuhi peraturan Bank Indonesia, pengembangan praktik pengelolaan kerja manajemen risiko Bank Swadesi juga mengacu pada standar best practice perbankan internasional. Penyempurnaan dilakukan sesuai dengan kerangka kerja yang diterbitkan Basel Committee on Banking Supervision, atau Basel II Accord. Preparation for Basel II In addition to the effort to fulfill the regulation of Bank of Indonesia, Bank Swadesi develops risk management practices with reference to best practices of international banking standard. Improvements are continuously made to adjust to the framework of Basel Committee on Banking Supervision or Basel II Accord. Pencapaian terpenting di tahun 2008 adalah penyelesaian gap analysis dan penegasan kembali komitmen Bank Swadesi untuk mengadopsi kerangka kerja Basel II sebagai pendekatan dalam pengembangan dan penerapan sistem pengelolaan risiko. Pengadopsian kerangka kerja Basel II merupakan kelanjutan inisiatif pengelolaan risiko dari tahun sebelumnya. Hal ini tercermin dari semakin tajamnya fokus Satuan Kerja Manajemen Risiko dalam mengelola risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional. Inisiatif tersebut diambil untuk menunjang sasaran Bank Swadesi dalam menjalankan fungsi dan kegiatannya dengan lebih baik, dengan menerapkan prinsip kehatihatian melalui proses pengelolaan risiko secara menyeluruh, terpadu, terukur dan terkendali. The main achievement in 2007 was the completion of gap analysis and restatement of commitment of Bank Swadesi to adopt the Basel II Accord as an approach to develop and implement risk management system. The adoption of Basel II framework was the continuation of risk management initiative in the previous year. It was reflected from the sharp focus of Risk Management Unit in handling credit risk, market risk and operational risk. The initiative was taken to support the targets of Bank Swadesi through complete, integrated, measured and controlled process of risk management. Dalam mengantisipasi penerapan Basel II ini, Bank Swadesi terlibat dalam Quantitative Impact Study (QIS 4 dan 5) yang diadakan oleh Basel Committee on Banking Supervision melalui Bank Indonesia. To anticipate the implementation of Basel II, Bank Swadesi is active in the preparation process, such as getting involved in Quantitative Impact Study (QIS 4 and 5) organized by Basel Committee on Banking Supervision through Bank of Indonesia. PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t 31 Rencana Kedepan - Future Plan Pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2009 diperkirakan akan memberikan tantangan. Dari sisi permintaan, sumber utama pertumbuhan masih berasal dari konsumsi khususnya konsumsi swasta. Sementara dari sisi ekspor akan tetap menunjukkan pertumbuhan meskipun sedikit melambat terkait dengan berkurangnya daya saing produk Indonesia di pasar dunia. Dengan tetap terkendalinya laju inflasi dan suku bunga, ditambah dengan upaya pemerintah untuk memperbaiki iklim investasi diharapkan akan dapat meningkatkan investasi yang masuk ke Indonesia. In 2009 Indonesian economic growth is predicted to remain contained with some challenges. From the demand side, main growth engine is still from the consumer spending - particularly by private consumers. While export will continue to reveal positive growth eventhough with slower pace. Controlled inflation and interest rate as well as Government effort to improve the investment climate are expected to stimulate investment flow into Indonesia. Dari sisi perbankan, tahun 2009 akan menjadi tahun konsolidasi bagi perbankan Indonesia. Ketentuan Bank Indonesia yang mensyaratkan modal inti minimum bagi Bank sebesar Rp 80 miliar pada akhir tahun 2007, berdampak semakin banyaknya bank yang berubah kepemilikan baik melalui akuisisi baik lokal maupun asing. Sementara itu kebijakan kepemilikan tunggal (single present policy) juga diperkirakan akan terasa dampaknya, konsolidasi akan terjadi di beberapa bank besar dan bank-bank pemerintah. On the banking side, year of 2009 will be Indonesian banking consolidation year. Bank Indonesia's minimum capital requirement of IDR 80 billion by the end of 2007 led to changes in bank's ownership through local or foreign acquisition process. Effects of single presence policy will put consolidation consequence in some major private and state banks. Pasca akuisisi Bank of India dan sejalan dengan visi dan misi Bank yang menekankan pada keunggulan layanan maupun kinerja, maka kebijakan strategis berikut ini merupakan kesinambungan (suistanable) dari kebijakan strategis sebelumnya yaitu: After the acquisition of Bank Swadesi by Bank of India and in line with, vision and mission statement of Bank Swadesi which points out service advantage and performance, the following strategic policies have been formulated : n n n n n n n 32 Meningkatkan daya saing segmen perbankan ritel. Menanamkan semangat untuk memberikan layanan dan kinerja terbaik. Memperkuat jaringan distribusi dan menyempurnakan infrastruktur jaringan unit kerja sesuai dengan kebutuhan dan skala usaha. Menata kembali program pengembangan SDM Bank Swadesi ke arah peningkatan layanan dan kinerja. Menerapkan prosedur pengelolaan risiko yang ketat dan berhati-hati dengan penekanan pada pencapaian pelayanan dan kinerja. Menjalin aliansi strategis dalam penyaluran kredit dengan berbagai perusahaan atau lembaga (linkage program). Efektivitas operasional dan efisiensi biaya di seluruh jajaran unit kerja. PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t n n n n n n n Increasing retail banking competitiveness. Applying the spirit to provide best service and performance. Strengthen the distribution network and improving task force infrastructure with respect to the demand and business scale . HRD development program transformation of Bank Swadesi into service and performance improvement. Applying stringent and prudent risk management procedures toward service and performance. Establishing strategic alliances on loan disbursing with several institutions or corporation (linkage program). Increase operational effectiveness and cost efficiency in the whole unit. Tinjauan Keuangan - Business Review Selama tahun 2008, Bank Swadesi telah berhasil meningkatkan kinerja keuangannya. Kemajuan yang diraih Bank pada tahun 2008 dibandingkan tahun 2007 dapat dilihat dari hasil analisis laporan keuangan berikut ini. Berdasarkan kinerja tahun 2008, Bank Swadesi siap berupaya untuk meningkatkan kinerjanya di masa depan. During the year 2008, Bank Swadesi has successfully improved its financial performance. It is evident from the analysis of the following financial statements that the improvement achieved by the Bank during 2008 over the year 2007. Based on the performance of 2008, the Bank is prepared to improve the business further in future. HASIL USAHA Pendapatan Bunga Bersih Pendapatan bunga bersih tahun 2008 meningkat sebesar Rp. 21,85 miliar hingga mencapai Rp. 57,36 miliar dari Rp. 35,51 miliar, atau sebesar 61,57%. Peningkatan pendapatan bunga bersih terutama disebabkan pertumbuhan yang signifikan dalam kredit dan upaya efisiensi biaya. BUSINESS RESULTS Net Interest Income Net Interest Income for the year 2008 increased by IDR 21,86 Bn. to reach IDR 57,36 Bn. from IDR 35,5 Bn. recording a growth of 61,57%. The Net Interest Income mainly increased due to sizeable growth in credit business and efficient cost management. Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya Pendapatan operasional lainnya pada tahun 2008 meningkat sebesar Rp. 6,44 miliar dari Rp. 4,09 miliar, mencatat pertumbuhan sebesar 57,45%. Peningkatan ini terutama karena adanya peningkatan transaksi devisa, transaksi pertukaran mata uang, transfer, kliring, bank garansi, inkaso, safe deposit box, dan lain-lain. Beban operasional lainnya meningkat menjadi Rp. 27,13 miliar dengan peningkatan yang lebih lamban yaitu 11,88%, dari Rp. 24,25 miliar pada tahun 2007. Hal ini karena pengurangan biaya dan manajemen dana yang efisien. Other Operational Income (Expense) Other operational income in the year 2008 increase to IDR 6,44 Bn. from IDR 4,09 Bn. recording a growth of 57,45%. The increase was contributed from the increase in foreign exchange transaction, foreign currency transaction, transfer, clearing, bank guarantee, collection of cheques/bills, safe deposit box, and others. Other operational expenses increased to IDR 27,13 Bn. at a slower rate of 11,88% from IDR 24,25 Bn. in 2007. This is due to cost reduction and efficient fund management. Pendapatan (Beban) Non Operasional - Bersih Pada tahun 2008, pendapatan (beban) non operasional - bersih menurun sebesar 127,52% dibandingkan tahun yang lalu. Non Operational Income (Expense) - Net In the year 2008, the non operational income (expenses) - net decreased by 127,52% as compared to the previous year. Laba Bersih Laba bersih setelah pajak meningkat sebesar 126,27% menjadi Rp. 19,21 miliar dibandingkan Rp. 8,49 milyar pada tahun sebelumnya. (ROA) meningkat dari 1,17% menjadi 2,56% dan ROE meningkat dari 7,40% menjadi 10,94%. Net Profit The net profit after tax increased by 126,27% and reached at a level of IDR 19,21 Bn. as compared to IDR 8,49 Bn. in the previous year. The Return on Asset (ROA) improved from 1,17% to 2,56% and Return on Equity (ROE) improved from 7,40% to 10,94%. POSISI KEUANGAN Aktiva Total Aktiva Total aktiva pada bulan Desember 2008 adalah Rp. 1,36 triliun, meningkat Rp. 192,16 miliar, atau tumbuh sebesar 16,46% dibandingkan tahun lalu. Peningkatan ini dikarenakan peningkatan dalam komposisi aset Bank Swadesi yang didominasi oleh peningkatan penyaluran kredit sebesar Rp. 254,40 miliar. Pada akhir tahun 2008, perkembangan aktiva produktif tanpa memperhitungkan un-used loan telah mencapai Rp. 1,322 triliun, mencatat pertumbuhan 21,69%. FINANCIAL POSITION Asset Total Asset The total asset in December 2008 was IDR 1,36 Tn., increased by IDR 192,16 Bn recording a growth of 16,46% over the previous year. This increase is due to the increase in asset composition of Bank Swadesi, dominated by the increase in credit disbursement by IDR 254,40 Bn. In the end of 2008, the earning asset without reckoning un-used loan reached IDR 1,322 Tn. recording a growth of 21,69%. Perkembangan Aktiva Produktif/Growth in Earning Assets dalam jutaan Rupiah/in million IDR Posisi/Year Pertumbuhan/Growth (%) Pangsa/Portion (%) Keterangan Description 2008 Sertifikat Bank Indonesia Giro Pada Bank Lain Penempatan Pada Bank Lain Surat Berharga Kredit yang Diberikan Rekening Administratif Jumlah 331.748 25.799 49.339 11.626 875.830 27.936 1.322.278 2007 369.903 12.434 46.786 21.958 621.433 14.086 1.086.600 2008 2007 2008 2007 - 10,31 % 107,49 % 5,46 % - 47,05 % 40,94 % 98,32 % 21,69 % 10,93 % - 40,45 % - 33,16 % 131,23 % 35,75 % 302,00 % 21,39 % 25,09 % 1,95 % 3,73 % 0,88 % 66,24 % 2,11 % 100,00 % 34,04 % 1,14 % 4,31 % 2,02 % 57,19 % 1,30 % 100,00 % SBI/Treasury Bills Nostro Interbank Placement Marketable Securities Disbursed Loans Off Balance Sheet Total PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t 33 Komposisi penyaluran aktiva masih didominasi oleh Kredit yang Diberikan, sebagai aktiva dengan tingkat bunga paling tinggi, sebesar Rp. 875,83 miliar, kemudian diikuti oleh SBI sebesar Rp. 331,75 miliar. The composition of asset distribution is still dominated by credit disbursement, as asset with the highest interest rate, as much as IDR 875,83 Bn., followed by SBI as much as IDR 331,75 Bn. Kredit yang Diberikan Kredit yang diberikan tumbuh sebesar Rp. 254,4 miliar dan mencapai Rp. 875,83 miliar dari Rp. 621,43 miliar, mencatat pertumbuhan sebesar 40,94% pada akhir Desember 2008 dibandingkan Desember 2007 sebesar Rp. 621,43 miliar. Peningkatan kredit tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan yang signifikan pada kredit modal kerja yang tumbuh sebesar 34,33% dari Rp. 517,97 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp. 695,81 miliar pada akhir tahun 2008. Ekspansi kredit ditujukan pada pencapaian target Bank dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian dan penerapan strategi-strategi baru guna memperbaiki kualitas kredit. Credit disbursement The credit grew by IDR 254,4 Bn. and reached IDR 875,83 Bn. from IDR 621,43 Bn. recording a growth of 40,94% in the end of December 2008 as compared to December 2007 which was IDR 621,43 Bn. The increase in credit is mainly due to the significant increase in working capital credit which grew by 34,33% from IDR 517,97 Bn. in 2007 to IDR 695,81 Bn in the end of 2008. The credit expansion is aimed at fulfilling the Bank's target achievement by observing the careful principle and implementation of new strategies to improve credit quality. Sebagian besar kredit disalurkan pada kredit modal kerja yaitu sebesar 79,45% dari total kredit. Kredit terbesar kedua adalah pada kredit investasi yaitu sebesar 13,05% dari total kredit. Berdasarkan segmentasi, Kredit Korporasi mencatat pertumbuhan 72,93% dari Rp. 294,20 miliar pada 31 Desember 2007 menjadi Rp. 508,76 miliar pada 31 Desember 2008, nilainya mencapai 58,09% dari total kredit. Kredit yang disalurkan kepada usaha mikro, kecil dan menengah tercatat 41,91% dari total kredit, dengan jumlah outstanding sebesar Rp. 367,07 miliar atau tumbuh sebesar 12,17% dibandingkan dengan tahun lalu. Proporsi terbesar kredit UMKM adalah pada kredit usaha menengah sebesar Rp. 343,72 miliar, kemudian diikuti kredit usaha kecil sebesar 19,79 miliar, dan posisi terakhir adalah kredit mikro sebesar 3,56 miliar. Berdasarkan sektor ekonomi, kredit yang disalurkan untuk Perdagangan, Restoran, dan Hotel memberikan kontribusi terbesar yaitu Rp. 414,82 miliar atau 47,36% dari total kredit. Kemudian diikuti kredit kepada sektor industri sebesar Rp. 142,35 miliar atau 16,25% dari total kredit. Untuk pertama kalinya terdapat penyaluran kredit ke sektor pertambangan yaitu mencapai Rp. 29,87 miliar, dimana pada tahun 2007 outstanding-nya masih nol. The major expansion of credit was in the working capital segment which consist of 79.45% of the total credit. The second major expansion is investment credit which was 13,05%. Based on the segmentation, the corporate credit registered a growth of 72.93% from IDR 294.20 Bn. on 31 December 2007 to IDR 508.76 Bn. on 31 December 2008. This constituted 51.34% of the total credit. The credit disbursed to macro, small, and medium enterprises recorded at 41.91% of total credit, with outstanding level of IDR 367.07 Bn. and growth of 12.17% as compared to the previous year. The biggest proportion in credit was in the medium entreprise which was IDR 343.72 Bn., followed by small enterprise credit which was IDR 19.79 Bn., and the last position of micro enterprise which was IDR 3.56 Bn. Based on the economic sector, the credit for Trading, Restaurants, and Hotels recorded the highest contribution of IDR 414.82 Bn. comprising 47.36% of the total credit. The credit to industrial sector was IDR 142.35 Bn. comprising 16.25% from the total credit. For the first time, the credit disbursement to mining sector reached to IDR 29.87 Bn., against nil outstanding in the year 2007. Perkembangan Kredit tahun 2008-2007/Loan Progress on 2008-2007 Posisi/ Year Keterangan 2008 34 Pertumbuhan/Growth (%) 2007 2008 2007 dalam jutaan Rupiah/in million IDR Pangsa/Portion (%) 2008 2007 Description Jenis Penggunaan : - Kredit Modal Kerja - Kredit Investasi - Kredit Konsumsi Jumlah Kredit 695.808 114.303 65.719 875.830 517.967 59.356 44.110 621.433 34,33 % 92,57 % 48,99 % 40,94 % 47,68 % 31,46 % -28,73 % 35,75 % 79,45 % 13,05 % 7,50 % 100,00 % 83,35 % 9,55 % 7,10 % 100,00 % Funds Usage : - Working Capital Loan - Investment Loan - Consumer Loan Total Sektor Ekonomi - Perdagangan - Industri - Jasa Bisnis - Jasa pelayanan sosial - Transportasi - Pertanian - Konstruksi - Pertambangan - Lain-lain Jumlah Kredit 414.824 142.350 122.489 52.173 16.337 95 31.969 29.874 65.719 875.830 300.388 97.374 104.578 49.546 11.028 17 14.392 44.110 621.433 38,10 % 46,19 % 17,13 % 5,30 % 48,14 % 458,82 % 122,13 % 0,00 % 48,99 % 40,94 % 26,93 % 252,45 % 70,40 % -5,86 % 143,19 % -26,09 % 11,30 % 0,00 % -28,85 % 35,75 % 47,36 % 16,25 % 13,99 % 5,96 % 1,87 % 0,01 % 3,65 % 3,41 % 7,50 % 100,00 % 48,34 % 15,67 % 16,83 % 7,97 % 1,77 % 0,00 % 2,32 % 0,00 % 7,10 % 100,00 % Economic Sector - Comercial Trading - Industry - Business Service - Social Service - Transportation - Agriculture - Construction - Mining - Others Total Jatuh Tempo - s/d 1 tahun - 1 s/d 2 tahun - 2 s/d 5 tahun - Lebih dari 5 tahun Jumlah Kredit 529.341 82.706 191.629 72.154 875.830 445.217 11.450 138.026 26.740 621.433 18,90 % 622,32 % 38,84 % 169,84 % 40,94 % 22,69 % -26,32 % 140,74 % 21,42 % 35,75 % 60,44 % 9,44 % 21,88 % 8,24 % 100,00 % 71,64 % 1,84 % 22,21 % 4,30 % 100,00 % Maturity - up to 1 year - 1 - 2 year - 2 - 5 years - more than 5 years Total PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t Rasio kredit Rasio kredit terhadap terhadaptotal total dana dana (LDR) (LDR) pada pada akhir akhir The The loan loan to todeposit depositratio ratio(LDR) (LDR)inin the the end end ofof December December Desember 2008 Desember 2008mencapai mencapai83,11%, 83,11%, mencatat mencatat pertumbuhan pertumbuhan 2008 2008 was was83,11%, 83,11%, recording recording a growth a growth of 33,70% of 33,70% overover the the sebesar 33,70% sebesar 33,70%dibandingkan dibandingkan tahun tahun yang yang lalu.lalu. Peningkatan Peningkatan previous previous year. year.The Theincrease increase was was due due to to growth growth in medium in medium tersebut dikarenakan tersebut dikarenakanBank BankSwadesi Swadesi meningkatkan meningkatkan enterprises enterprises such suchas astrading, trading,restaurants, restaurants, and and hotels hotels pembiayaan kredit pembiayaan kreditusaha usaha Menengah Menengah seperti seperti Perdagangan, Perdagangan, besides besides the the increase increase inin working workingcapital capitalcredit. credit. Restoran, dan Restoran, danHotel Hoteldisamping disamping kredit kredit Modal Modal Kerja Kerja yangyang juga meningkat juga meningkat Kualitas Aktiva Produktif Upaya untuk mempertahankan kualitas aset telah dilaksanakan melalui pemilihan debitur secara selektif, penghitungan kebutuhan kredit dan appraisal yang benar. Usaha untuk mengurangi kredit macet (Non Performing Loan) telah dilaksanakan dengan containing slippages upgradation in asset quality, perolehan kembali kredit macet (Non Performing Loan) dan akun yang telah dihapusbukukan, kompromi dan follow-up dengan cabangcabang dari Kantor Pusat secara rutin. Rasio Non Performing Loan - gross pada akhir Desember 2008 merupakan 2,16% dibandingkan dengan 1,95% pada tahun 2007. NPL - neto pada akhir Desember 2008 sebesar 1,64% dibandingkan dengan 1,47% pada tahun 2007. Sedikit peningkatan ini timbal karena krisis keuangan global yang juga mempengaruhi Indonesia dari triwulan keempat tahun 2008. Productive Asset Quality The effort to maintain the asset quality has been carried out through proper selection of the borrower, computation of the just credit requirement and proper appraisal. The effort to decrease Non Performing Loan has been carried out by containing slippages upgradation in asset quality, recovery in Non Performing Loan and written off accounts, compromise and follow-up with the branches from Head Office on regular basis. The Non Performing Loan Ratio (NPL) - gross in the end of December 2008 was 2,16% as against 1,95% in 2007. The NPL - net in the end of December 2008 was 1,64% as compared to 1,47% in 2007. The slight increase in NPL was occurred due to the global financial crisis which affected Indonesia as well from fourth quarter of 2008. Bank Swadesi membentuk Penyisihan Kerugian Kredit (PPAP yang telah dibentuk) sebesar Rp. 20,82 miliar pada tahun 2008, melebihi ketentuan BI sebesar Rp. 19,20 miliar. Kenaikan cadangan PPAP yang dibentuk pada tahun 2008 merupakan 21,0% lebih besar dari tahun 2007, yaitu dari Rp. 17,20 miliar menjadi Rp. 20,82 miliar karena adanya peningkatan kredit-kredit bermasalah dan juga likuidasi Bank Indover sebesar Rp. 4,9 miliar. Bank provided allowance for possible losses (PPAP) of IDR 20,82 Bn. in 2008 against the BI requirement of IDR 19,20 Bn.. The increase in allowances for losses made in 2008 was 21,0% more than the year 2007 from IDR 17,20 Bn. to IDR 20,82 Bn. due to increase in problematic accounts and liquidation of Bank Indover with our exposure of IDR 4,9 Bn. Kualitas Aktiva Produktif/Earning Assets Quality dalam jutaan Rupiah/in million IDR Posisi/ Year Keterangan 2008 Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah Aktiva Produktif Total Kredit Diberikan Total NPL NPL (%) PPAP yang telah dibentuk PPAP yang wajib dibentuk 2007 Pertumbuhan/ Growth(%) 1.247.798 50.712 628 1.870 21.270 1.322.278 1.063.609 10.854 2.760 165 9.212 1.086.600 17,32 % 367,22 % -77,25 % 1033,33% 130,89 % 21,69 % 875.830 18.893 2,16 % 20.822 19.209 621.433 12.137 1,95 % 17.201 8.723 40,94 % 55,66 % 21,05 % 120,20 % Pangsa/Portion (%) 2008 94,37 % 3,84 % 0,05 % 0,14 % 1,61 % 100,00 % 2007 97,88 % 1,00 % 0,25 % 0,02 % 0,85 % 100,00 % Description Current Special Mention Sub Standard Doubtful Loss Total Earning Assets Total Disbursed Loans Total NPL NPL (%) Allowance for Possible Losses Minimum Required Allowance Penempatan Dana Penempatan dana menurun sebesar 12,67%. Penempatan dana dilakukan pada Bank Indonesia, bank umum lainnya, dan sekuritas pemerintah. Fund Placement The fund placement decreased by 12,67%. The fund placements were made with Bank Indonesia, other commercial banks and government securities. Proporsi penempatan dana terbesar dilakukan pada Bank Indonesia yang terdiri dari 84,48%, bank-bank lain 4,49%. Penempatan pada SBI menurun dari Rp. 396,90 miliar menjadi Rp. 331,75 miliar, mencatat penurunan sebesar 10,31% dibandingkan tahun yang lalu. Penempatan pada SBI mengikuti suku bunga yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. A major portion of fund placement was made in Bank Indonesia comprising 84,48%, other banks 4,49%. The placement in SBI decreased from 396,90 Bn. to IDR 331,75 Bn., recording a decline of 10,31% over the previous year. The placement in SBI follows the rate issued by Bank Indonesia. PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t 35 PASIVA Penghimpunan Dana Dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun pada akhir Desember 2008 meningkat sebesar Rp. 54,09 miliar sehingga mencapai Rp. 1.053,8 miliar atau tumbuh 5,41% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan yang signifikan dalam deposito berjangka dari Rp. 796.34 miliar menjadi Rp. 859,62 miliar. PASIVA Fund Mobilisation The third party funds mobilized in the end of December 2008 was increased by IDR 54,09 Bn. to reach IDR 1.053,8 Bn. with a growth of 5,41% as compared to the previous year. That increase is mainly due to a significant increase in time deposits from IDR 796.34 Bn. to IDR 859,62 Bn. Giro Simpanan giro meningkat sebesar Rp. 2,00 miliar, yaitu dari Rp. 114 miliar menjadi Rp. 116 miliar. Current Account The current deposit increased by IDR 2,00 Bn. to IDR 116 Bn from IDR 114 Bn. Tabungan Tabungan menurun sebesar Rp. 11,2 miliar pada tahun 2008, yaitu dari Rp. 89,34 miliar menjadi Rp. 78,10 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh adanya perpindahan dari tabungan menjadi deposito dengan bunga yang lebih tinggi. Dana dengan biaya rendah yang terdiri dari tabungan dan giro merupakan 18,42% dari total dana pihak ketiga. Savings The savings deposits decreased by IDR 11,2 Bn. in 2008 from IDR 89,34 Bn. to IDR 78,10 Bn. due to switch over of savings deposits to high cost term deposits. The low cost deposits which comprises both saving and current deposits was 18,42% of the total third party funds. Deposito Berjangka Deposito berjangka yang dihimpun sebesar Rp. 859,62 miliar tumbuh 7,95% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini terutama dikarenakan pelayanan yang optimal dari tim marketing Bank, peningkatan nasabah, dan peningkatan suku bunga. Term Deposits The term deposits mobilized was IDR 859,62 Bn., which grew by 7,95% over the previous year. The increase in term deposits is mainly due to the excellent services extended by the marketing team of the Bank, increase in customer base and increase in interest rate. Perkembangan Penghimpunan Dana Pihak Ketiga/Growth in Third Party Fund dalam jutaan Rupiah/in million IDR Posisi/Position Keterangan 36 Pertumbuhan/Growth (%) 2008 2007 Pangsa/Portion (%) 2008 Description 2008 2007 2007 Jenis Simpanan - Giro - Tabungan - Deposito Berjangka Jumlah 116.090 78.099 859.623 1.053.812 114.043 89.337 796.344 999.724 1,80 % -12,58 % 7,95 % 5,41 % 70,93 % 14,84 % 15,49 % 19,86 % 11,02 % 7,41 % 81,57 % 100,00 % 11,41 % 8,94 % 79,66 % 100,00 % Account Type - Demand Deposits - Savings Deposits - Time Deposits Total Jatuh Tempo - 1 Bulan - 3 Bulan - 6 Bulan - 12 Bulan Jumlah 859.968 153.061 11.712 29.072 1.053.812 817.432 121.474 16.316 44.502 999.724 5,20 % 26,00 % -28,22 % -34,67 % 5,41 % 23,50 % 65,86 % 69,83 % -50,18 % 19,86 % 81,61 % 14,52 % 1,11 % 2,76 % 100,00 % 81,77 % 12,15 % 1,63 % 4,45 % 100,00 % Maturity - 1 Month - 3 Month - 6 Month - 12 Month Total Kecukupan Modal / Capital Adequacy ratio (CAR) Pada akhir tahun 2008, total modal Bank Swadesi sebesar Rp. 280,49 miliar. Nilai ini mengalami kenaikan sebesar Rp. 153,65 miliar atau 132,12% dibandingkan tahun 2007 sebesar Rp. 123,79 miliar. Hal ini berkaitan dengan adanya penambahan modal karena Right Issue di bulan Juli 2008 dan meningkatnya profitabilitas. Rasio kecukupan modal/ Capital Adequacy Ratio (CAR) mencapai 33,27% pada tahun 2008 dan 20,66% pada tahun 2007. Capital Adequacy ratio (CAR) In the end of 2008, the total capital of Bank Swadesi is IDR 280,49 Bn. This value is increased IDR 153,65 Bn. and recorded a growth of 132,12% as compared to 2007 which was IDR 116,3 Bn. This is relating to the capital addition arising out of Right Issue in July 2008 and the increase in profitability. The Capital Adequacy Ratio (CAR) was 33,27% in 2008 against 20,66% in 2007. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) BMPK pihak yang terkait maupun tidak terkit dengan Bank, outstanding nya dibawah ketentuan maksimum dari Bank Indonesia dan penyaluran kredit tergolong kategori lancar. Legal Lending Limit (LLL) Outstanding of Legal lending Limit (LLL) for both related parties and non-related parties with the bank was under maximum requirement of Bank Indonesia and the credit disbursement attained current category. Penyaluran kredit yang terbesar oleh Bank kepada pihak yang terkait mencapai total Rp. 46,69 miliar pada tahun 2008 dan Rp. 47,09 miliar pada tahun 2007. The highest loan disbursement by the bank to related party was amounted IDR 46,69 Bn. in 2008 and IDR 47,09 Bn. in 2007. PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t Perkembangan Kemampuan Penyediaan Modal Minimum (KPMM)/ Progress of the Legal Lending Limit dalam jutaan Rupiah/in million IDR Keterangan I 2008 2007 Komponen Modal A. Modal Inti B. Modal Pelengkap Description I 269.950 116.300 10.538 7.489 Capital Structure A. Core Capital B. Complementary Capital II Total Modal 280.488 123.789 II Total Net Worth III Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) 843.017 599.144 III Risk Based Moving Average Assets (RBMA) IV Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang tersedia (%) 33,27 % 20,66 % IV Capital Adequacy Ratio (CAR) (%) 8,00 % 8,00 % V Minimum CAR Requirement (%) V Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan (%) Posisi Devisa Neto (PDN) Presentase Posisi Devisa Neto (PDN) terhadap Modal Bank (KPMM) pada akhir tahun 2008 mencapai 2,51% atau Rp. 7,03 miliar, yang masih dibawah 20% sesuai ketentuan Bank Indonesia. Net Open Position The percentage of net open position against the Bank's Capital in the end of 2008 reached 2,51% or IDR 7,03 Bn, which was below 20% as per Bank Indonesia stipulation. PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t 37 Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan Laporan Tahunan ini beserta laporan keuangan dan informasi terkait lainnya, merupakan tanggung jawab dari Manajemen PT Bank Swadesi Tbk dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya dibawah ini: Responsibility Regarding the Financial Report The Management of PT Bank Swadesi, Tbk are responsible for this annual report and other related information, which is endorsed by all the members of Board of Commissioners and Directors by putting their signatures below: Dewan Komisaris/Board of Commissioners LELAND GERRITS ROMPAS OLGA ISTANDYA Komisaris/Commissioner BANAVARA SRINIVASACHAR SESHADRI Komisaris/Commissioner PRAKASH RUPCHAND CHUGANI Komisaris/Commissioner Komisaris/Commissioner KRISHAN KUMAR AGGARWAL Komisaris Independen/Independent Commissioner Direksi/Board of Directors LISAWATI Direktur Utama/President Director PRANAB KUMAR BISWAS Wakil Direktur Utama/Vice President Director 38 PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t NINGSIH SUCIATI Direktur/Director SUROSO Direktur/Director Profil Komisaris - Commissioners Profile KASARGOD RAMACHANDRA KAMATH Komisaris Utama/President Commissioner Warga Negara India, 53 tahun. Menjabat Komisaris Utama Bank Swadesi sejak tahun 2008. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Mysore University pada tahun 1976. Memulai karirnya di bidang perbankan pada tahun 1977 pada Corporation Bank. Dari tahun 1977-2005 memegang jabatan yang berbeda-beda. Ia bergabung dengan Bank of India sebagai Direktur Eksekutif sejak tahun 2006. *) Mengundurkan diri sebagai Komisaris Utama Bank Swadesi sejak Agustus 2008 Indian Citizen 53 years old. Holds the position of President Commissioner of Bank Swadesi in February 2008. Obtained his Bachelor Degree in Economy from Mysore University in 1976. Started his career in banking in 1977 at the Corporation Bank. From 1977-2005 holds various positions. He joined Bank of India as the Executive Director in 2006. *) Resigned from the position of President Commissioner in August 8, 2008 LELAND GERRITS ROMPAS Komisaris Independen/Independent Commissioner Warga Negara Indonesia, 64 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia. Berpengalaman di industri keuangan baik di sektor merchant banking, pasar modal dan perbankan antara lain dengan menduduki berbagai tingkat manajerial secara luas di PT Inter-Pacific Financial Corporation, Direktur PT Inter-Pasific Financial Corporation, Direktur Utama PT Inter-Pasific Securities, Komisaris PT Bursa Efek Jakarta, Direktur Utama dan dilanjutkan dengan sebagai Komisaris Utama Bank Prima Master. Sejak tahun 2002 menjadi Komisaris Independen Bank Swadesi. Sejak pertengahan tahun 2007, diangkat sebagai Komisaris PT Lintas Artha mewakili Yayasan Perbanas. Indonesian citizen, 64 years old. Bachelor Degree in Economic from University of Indonesia. Highly experienced in the financial industry, whether in the merchant banking, capital market and banking industry by holding various managerial positions at PT Inter-Pasific Financial Corporation, Director of PT Inter-Pasific Financial Corporation, President Director of PT Inter-Pasific Securities, Commissioner of Jakarta Stock Exchange, President Director followed by President Commissioner of Bank Prima Master. Since 2002, holds the Independent Commissioner of PT Bank Swadesi Tbk. Since the mid of 2007, appointed as a member of the Board of Commissioners of PT Lintas Artha, representing Perbanas Institution. BANAVARA SRINIVASACHAR SESHADRI Komisaris/Commissioner Warga Negara India, 60 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Bank Swadesi sejak tahun 2007. Memperoleh gelar Bachelor of Science dan Master of Science masing-masing pada tahun 1969 dan 1971. Memulai karirnya di bidang perbankan pada tahun 1974 di Bank of India dengan berbagai posisi, sampai sekarang memegang posisi General Manager - International Division sejak tahun 2006. Indian citizen, 60 years old. Holds the position as Commissioner in Bank Swadesi since 2007. Obtained his Bachelor of Science and Master of Science in the year 1969 and 1971 respectively. Started his career in banking in 1974 in Bank of India with different positions, until 2008 he was the General Manager - International Division during the period 20062008. OLGA ISTANDYA Komisaris Independen/Independent Commissioner Warga Negara Indonesia, 69 tahun. Menjabat sebagai komisaris Independen Bank Swadesi sejak tahun 1996. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Airlangga Surabaya. Memulai karirnya di Kantor Notaris, 1970-1975. Berpengalaman di industri perbankan sejak tahun 1975 dengan menduduki berbagai tingkat manajerial di PT Bank Umum Koperasi Kahoeripan. Bergabung dengan Bank Swadesi sejak tahun 1985 dengan jabatan Asisten Direktur dan selanjutnya menjabat sebagai Direktur Kredit. Indonesian citizen, 69 years old. Holds the position as Independent Commissioner of Bank Swadei since 1996. Obtained her Bachelor Degree in Law from Airlangga University in Surabaya. Started her career in a Notarial Company, 1970-1975. Having experience in banking industry since 1975, holding various managerial positions in PT Bank Umum Koperasi Kahoeripan. Joined Bank Swadesi since 1985 with the position of Assistant Director and later as Credit Director. PRAKASH RUPCHAND CHUGANI Komisaris/Commissioner Warga Negara Indonesia, 39 tahun. Menjabat sebagai komisaris Bank Swadesi sejak tahun 1996. Memperoleh gelar Bachelor of Science bidang Keuangan dari Bentley College Boston, USA. Memulai karirnya sebagai Training Prudential Insurance Co. Boston, USA, 1991-1992. Menjabat sebagai Direktur di PT Classic Prima Carpet Industries sejak tahun 1996 dan saat ini menjabat sebagai Komisaris. Menjadi Komisaris PT Panca Mantra Jaya sejak tahun 1997. Bergabung dengan Bank Swadesi sejak tahun 1992 dengan jabatan Asisten Direksi dan selanjutnya menjabat sebagai Direktur Pemasaran. Indonesian citizen, 39 years old. Holds the position as Commissioner of Bank Swadesi since 1996. Obtained his Bachelor of Science in financial from Bentley College Boston, USA. Started his career as Training Prudential Insurance Co. Boston, USA, 1991-1992. Held the position as a Director in PT Classic Prima Carpet Industries since 1996 and now is the Commissioner. Became Commissioner in PT Panca Mantra Jaya since 1997. Joined Bank Swadesi since 1992 as Assistant Director and then as Marketing Director. KRISHAN KUMAR AGGARWAL Komisaris Independen/Independent Commissioner Warga Negara India, 49 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen Bank Swadesi sejak tahun 2007. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 1980 dari Delhi University dan juga memperoleh gelar Chartered Accountant pada tahun 1986 dari The Institute of Chartered Accountants of India. Memulai karirnya sebagai Professional Partner di Dhruv Aggarwal & Co, Chartered Accountants, lalu pada tahun 1989-1994 sebagai Deputy Finance Controller di Haryana Petrochemical Ltd, dan dari 1994-sekarang sebagai Finance Manager PT Indorama Synthetics Tbk. Indian citizen, 49 years old. Holds the position as Independent Commissioner of Bank Swadesi since 2007. Obtained his Bachelor Degree in Economy in 1980 from Delhi University and also obtained his title as a Chartered Accountant in 1986 from The Institute of Chartered Accountants of India. Started his career as Professional Partner in Dhruv Aggarwal & Co, Chartered Accountants, then in 1989-1994 as a Deputy Finance Controller in Haryana Petrochemical Ltd, and from 1994present as a Finance Manager in PT Indorama Synthetics Tbk. PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t 39 Profil Direksi - Directors Profile LISAWATI Direktur Utama/President Director Warga Negara Indonesia, 54 tahun. Menjabat sebagai Direktur Utama Bank Swadesi sejak tahun 1994. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dan Magister Manajemen bidang Keuangan dari salah satu perguruan tinggi di Surabaya. Mengawali karir dibidang perbankan sejak tahun 1973 sebagai staf Bagian Kredit pada PT Bank Sumber Ekonomi Asia. Tahun 1975-1981 menjabat sebagai kuasa Direksi PT Kranggan Surabaya dan tahun 1979-1981 juga menjabat sebagai Kuasa Kas Bank Umum Koperasi Kahoeripan perwakilan PT Kranggan Surabaya. Tahun 1981-1983 menjabat sebagai Kuasa Direksi dari PT Adhi Impex Surabaya. Bergabung dengan Bank Swadesi sejak tahun 1983 dengan jabatan sebagai Direktur II selanjutnya menjabat Direktur I (1988). Kemudian pada tahun 1989 menjadi Direktur Operasional sampai dengan tahun 1994. Dalam kegiatan organisasi, dari tahun 1990 -1995 menjadi Pengurus Perbanas Daerah Jawa Timur dan dalam Kepengurusan Perbanas Pusat menjadi Wakil Bendahara II (1997), Wakil Sekretaris Jenderal II (1998), Wakil Bendahara I (1999), Wakil Sekretaris Jenderal (2000) dan saat ini sebagai Bendahara Umum. Mengundurkan diri sebagai Direktur Utama sejak 5 Januari 2009. Indonesian Citizen 54 years old. Hold position as President Director of Bank Swadesi since 1994. Graduated in Economics and Magistrate (MM) Majoring in Finance from a University in Surabaya. Initiated her career in Banking industry since 1973 as Loan Department Staff of PT Bank Sumber Ekonomi Asia. During the period 1975-1981 as Management Representative of PT Kranggan, and on 1979-1981 as Head Teller of Bank Umum Koperasi - Kahoerian Surabaya Branch. During the period 19711983 as Director Representative of PT Adhi Impex - Surabaya. Consolidated into Bank Swadesi in 1983 by holding the position of Second Director, then in the year 1988 as Director. Between 1989-1994 as the Operaional Director. In formal organizational activities from 1990-1995 as Eastern Java Perbanas Steering Committee Member and at Perbanas Head Office Jakarta as Associate Treasurer (1997), in 1998 as Second Assistant to the General Secretary , 1999 as Associate Treasures, 2000 Vice General Secretary and currently as General Treasurer. Resigned from the position of President Director in January 5, 2009. PRANAB KUMAR BISWAS Wakil Direktur Utama/Vice President Director Warga Negara Asing, 58 tahun Lahir di Bongaon, West Bengal, India tahun 1951. Menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Bank Swadesi sejak tahun 2007. Memperoleh gelar Bachelor of Science, Certified Associate of Indian Institute of Bankers - CAIIB, Certificate Programme on Capital Market, Post Graduate Course Diploma di Securities Law di India. Mengawali karir dibidang perbankan sejak tahun 1974-1977 sebagai staf Junior Engineer pada Government of India, Post & Teleraph Department. Tahun 1977-2003 menjabat sebagai beberapa posisi manajerial, dan tahun 2003-2007 juga menjabat sebagai Deputy General Manager pada Bank Of India. Bergabung dengan Bank Swadesi sejak tahun 2007 sampai saat ini sebagai Wakil Direktur Utama. A foreign citizen, 58 years old, born in Bongaon, West Bengal, India in 1951. Holds position as Vice President Director in Bank Swadesi since 2007. Graduated in Science, Certified Associate of Indian Institute of Bankers - CAIIB, Certified Programme on Capital Market, Post Graduate Course Diploma in Securities Law in India. Initiated his career in Banking industry since 1974 as Juniour Engineer Staff at Government of India, Post & Telegraph Department. From 1977-2003 he was holding several managerial position in Bank of India. From 2003 till present he has been appointed as Deputy General Manager at Bank of India. Joined PT Bank Swadesi since 2007 until now as Vice President Director. NINGSIH SUCIATI Direktur/Director Warga Negara Indonesia, 56 tahun. Menjabat sebagai Direktur Kredit & Marketing Bank Swadesi sejak tahun 2004. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari STIE Perbanas Jakarta. Berpengalaman dalam industri perbankan sejak tahun 1983 dengan menduduki jabatan dalam berbagai tingkatan dari mulai Bagian Operasional dan Kredit pada PT Bank Dewa Rutji dan Kepala Divisi Kredit pada PT Bank Pasar Gunung Tanpomas. Bergabung dengan Bank Swadesi Tbk sejak tahun 1989 dan menduduki beberapa jabatan sebagai Pimpinan Cabang Pintu Air Jakarta, Pimpinan Kantor Pusat Operasional Jakarta dan Asisten Direksi. Indonesian Citizen, 55 years old, Appointed as Credit and Marketing Director of Bank Swadesi since year 2004. Holds Bachelor Degree of Economy from STIE Perbanas Jakarta. Having experience in the Banking Industry since 1983 by holding various positions and job levels, started at Operational and Loan Division at PT Bank Dewa Rutji and as Loan Division Head of PT. Bank Pasar Gunung Tempomas. Enrolled in Bank Swadesi Tbk since 1989 and held several posts as Branch Manager of Pintu Air, Head of Operational's Main Office Jakarta and as Associate Director. WIKAN ARYONO Direktur/Director Warga Negara Indonesia, 55 tahun. Menjabat sebagai Direktur Operasional Bank Swadesi sejak tahun 2006. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Terbuka. Mengawali karir di PT Elteha International sebagai asisten manager dari tahun 19711973. Karir di bidang Perbankan diawali di Bank Bumi Daya dari tahun 1973 - 1991 dengan jabatan terakhir sebagai Manager Kredit dan Marketing Cabang Jakarta Jelambar. Pada tahun 1991-1996 menjadi Kepala Kantor Pusat Operasional di Bank Danahutama. Pada 1996-2004 di Bank Pikko dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Divisi Pengembangan Bisnis. Bergabung dengan Bank Swadesi Tbk sejak tahun 2005 sebagai Asisten Direksi bidang Operasional. Mengundurkan diri sebagai Direktur Operasional sejak 17 November 2008. Indonesian citizen, 57 years old, Appointed as Director of Operation Bank Swadesi since 2006.Bachelor Degree in Economics from a university in Jakarta, and has participated at Magistrate Marketing Management Program - Indonesian Business Institute. Graduated from Bank Executive & Staff Education (SESPIBANK) - Indonesian Bankers Institute, after completing Banking Industry Comparison Study at Wellington, New Zealand. His career in banking started at Bank Bumi Daya since 19731991, and held the latest position as Credit & Marketing Manager. Between 1991-1996 as Operational Head Office Manager of Bank Danahutama. Then in the period 1996-2004 joined Bank Pikko as Deputy Director and Chief of Business Development Division. Joined PT Bank Swadesi Tbk on 2005 as Associate Director of Operation. Resigned from the position of Directors on November 17, 2008 SUROSO Direktur/Director Warga Negara Indonesia, 40 tahun. Menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank Swadesi sejak tahun 2002. Memperoleh Sarjana Ekonomi dari STIE Perbanas Surabaya dan Sarjana Hukum dari Universitas Airlangga Surabaya. Saat ini sedang menyelesaikan Program Magister Akuntansi di Universitas Indonesia. Memulai karirnya di Bank Swadesi sejak tahun 1993 dengan menduduki berbagai posisi dan jabatan mulai dari Staf Operasional, Auditor, Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang), Kepala Biro Direksi dan terakhir menjabat sebagai Corporate Secretary. Mengundurkan diri sebagai Direktur sejak 9 Januari 2009. Indonesia Citizen, 40 years old. Appointed as Compliance Director of Bank Swadesi since 2002. Obtained his Bachelors Degree from STIE Perbanas Surabaya and Bachelors of Law from Airlangga University Surabaya, and also his Masters Degree from University of Indonesia. Started his career in Bank Swadesi since 1993, holding various positions from Operational Staff, Auditor, Research and Development Unit Head, Head of the Beaureu of Directors, and lastly as Corporate Secretary. Resigned from the position of Director on January 9, 2009. 40 PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t Komite Audit - Audit Committee LELAND GERRITS ROMPAS Ketua/Chairman Warga Negara Indonesia, 64 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia. Berpengalaman di industri keuangan baik di sektor merchant banking, pasar modal dan perbankan antara lain dengan menduduki berbagai tingkat manajerial secara luas di PT Inter-Pacific Financial Corporation, Direktur PT Inter-Pasific Financial Corporation, Direktur Utama PT Inter-Pasific Securities, Komisaris PT Bursa Efek Jakarta, Direktur Utama dan dilanjutkan dengan sebagai Komisaris Utama Bank Prima Master. Sejak tahun 2002 menjadi Komisaris Independen Bank Swadesi. Sejak pertengahan tahun 2007, diangkat sebagai Komisaris PT Lintas Artha mewakili Yayasan Perbanas. Indonesian citizen, 64 years old. Bachelor Degree in Economic from University of Indonesia. Highly experienced in the financial industry, whether in the merchant banking, capital market and banking industry by holding various managerial positions at PT Inter-Pasific Financial Corporation, Director of PT Inter-Pasific Financial Corporation, President Director of PT InterPasific Securities, Commissioner of Jakarta Stock Exchange, President Director followed by President Commissioner of Bank Prima Master. Since 2002, holds the Independent Commissioner of PT Bank Swadesi Tbk. Since the mid of 2007, appointed as a member of the Board of Commissioners of PT Lintas Artha, representing Perbanas Institution. VENTJE JANSEN Wakil Ketua/Vice Chairman Warga Negara Indonesia, 72 tahun. Menjabat sebagai Ketua Dewan Audit Bank Swadesi sejak tahun 1996 dan sejak tahun 2002 menjadi Wakil Ketua Komite Audit. Memperoleh Sarjana Ekonomi dari Universitas Airlangga Surabaya. Memulai karirnya sebagai dosen dan menjabat berbagai posisi sampai dengan Ketua Jurusan Business Administration di Universitas Sam Ratulangi, Manado, Kepala Laboratorium Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Airlangga Surabaya. Sejak tahun 1979 sebagai akuntan publik pada Kantor Akuntan Publik Drs. Ventje Jansen di Surabaya. Indonesian Citizen, 72 years old. In 1996 held the position of Auditory Committee Chief,and then since 2002 as Bank Swadesi's Vice Chief of Auditory Committee. Economi graduated from of Airlangga University Surabaya. Commenced his career as Lecturer, then several academical positions up to Business Administration Program Director of Sam Ratulangi,Manado.,Chief of Accounting Laboratory of Economic Faculty Airlangga University, Surabaya. In year 1979 as a public accountant Drs.Ventje Jansen in Surabaya. OLGA ISTANDYA Anggota/Member Warga Negara Indonesia, 69 tahun. Menjabat sebagai komisaris Independen Bank Swadesi sejak tahun 1996. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Airlangga Surabaya. Memulai karirnya di Kantor Notaris, 1970-1975. Berpengalaman di industri perbankan sejak tahun 1975 dengan menduduki berbagai tingkat manajerial di PT Bank Umum Koperasi Kahoeripan. Bergabung dengan Bank Swadesi sejak tahun 1985 dengan jabatan Asisten Direktur dan selanjutnya menjabat sebagai Direktur Kredit. Indonesian citizen, 69 years old. Holds the position as Independent Commissioner of Bank Swadei since 1996. Obtained her Bachelor Degree in Law from Airlangga University in Surabaya. Started her career in a Notarial Company, 1970-1975. Having experience in banking industry since 1975, holding various managerial positions in PT Bank Umum Koperasi Kahoeripan. Joined Bank Swadesi since 1985 with the position of Assistant Director and later as Credit Director. TEDDY REINIER SONDAKH Anggota/Member Warga Negara Indonesia, 59 tahun. Menjabat sebagai anggota Komite Audit Bank Swadesi sejak tahun 2004. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Katholik Darma Cendika Surabaya, Sarjana Psikologi dari Universitas Putra Bangsa Surabaya, Magister Hukum dari Universitas Surabaya dan telah menyelesaikan Program Doktor Ilmu Hukum di Universitas Brawijaya Malang. Memulai karirnya pada tahun 1999 sebagai Partners pada Law Office Remy & Darus selanjutnya sebagai Branch Manager pada Law Office Remy & Darus Surabaya. Saat ini menjabat sebagai Komisaris PT Mitra Cemerlang Abadi Surabaya, Dosen Fakultas Kuhum Universitas Katholik Darma Cendika Surabaya, Chairman & Founding Partners pada Law Firm Teddy & partners Surabaya dan Komisatis PT Hasta Gemilang Surabaya. Indonesian Citizen, 59 years old. Since December 2004 appointed as Auditory Committee of Bank Swadesi . Bachelor Degree in Law from Dharma Cendekia Catholic University, Surabaya.Graduated from Psychology Faculty of University of Putra Bangsa, Surabaya. Law Magister from Surabya University, and accomplishing the Doctorate of Law at Brawijaya University, Malang. Commenced his career in 1999 as a partner at Remy and Darus Law Office, then as Surabaya Branch Manager of Remy and Darus Law Office. Presently hold position of Commissioner at PT.Mitra Cemerlang Abadi Surabaya, Law Professor at Darma Cendekia Catholic University, Chairman and Founding Partner of Teddy and Partners Law Firm, Commissioner of PT.Hasta Gemilang Surabaya. PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t 41 Tim Manajemen - Management Team GOPAL KRISHNA DAS Kepala Unit Credit Corporate - Head of Corporate Credit Unit IWAN YUDA PRAMUDHI Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko - Head of Risk Management Task Force IIM WARDIMAN Kepala Satuan Kerja Kepatuhan, Penelitian & Pengembangan - Head of Compliance, Research & Development Task Force LOKESH KRISHNA Kepala Unit Treasury & International Banking - Head of Treasury & International Banking Unit TIMOTIUS TINARKO Kepala Unit Accounting & Financial Control - Head of Accounting & Financial Control Unit WAHYU HIMMAH R Kepala Unit Informasi & Teknologi - Head of Information & Technology (IT) Unit AMINAH Kepala Unit Kredit & Marketing - Head of Credit & Marketing Unit SRI BUDIARTI Kepala Unit Legal & Remedial - Head of Legal & Remedial Unit SUNARSO Kepala Unit Umum & Personalia - Head of General & Personel Unit PAULUS SUDIRMAN Kepala SKAI - Head of Internal Audit Task Force (IATF) FAZID ARZAQ Wakil Kepala SKAI - IATF Vice Head FERRY KOSWARA Pimpinan Kantor Pusat Operasional - Head of Operational Head Office ANITA PUSPITA PRASETIO Pimpinan Cabang Tunjungan - Tunjungan Branch Manager MERRY TIORIS Pimpinan Cabang Coklat - Coklat Branch Manager H.S. DWI PUTRA Pimpinan Cabang Mangga Dua - Mangga Dua Branch Manager FRANS HALIM Wakil Pimpinan Cabang Tunjungan - Tunjungan Branch Vice Manager ARDI HERMAWAN Pimpinan Cabang Pembantu Sunter - Sunter Sub-Branch Manager SISWANTO Pimpinan Cabang Pembantu Kramatjati - Kramat Jati Sub-Branch Manager ANDREAS A. YASIN Pimpinan Cabang Pembantu Ngagel - Ngagel Sub-Branch Manager SUMIANTO TANDI Pimpinan Cabang Pembantu Sungkono - Sungkono Sub-Branch Manager 42 PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t Aktiva Tetap dengan nilai 5% atau lebih dari Total Aktiva Tetap/ Fixed Assets valued over 5% of Total Fixed Assets Nilai buku aktiva tetap Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 14.201 juta dan Aktiva Tetap yang bernilai lebih 5% dari total nilai aktiva tetap terdiri dari : Given below are brief details of company’s fixed assets with book value exeeding 5% of the total book value of fixed assets of IDR 14.201 billion, as at December, 31st 2007 dalam jutaan rupiah (in million IDR) No. Jenis Aktiva Tetap/ Fixed Assets Category 1. Tanah & Bangunan Jl. K.H. Samanhudi No.37, Jakarta Pusat Tanah & Bangunan 2. Wisma Eka Jiwa RM 17 Jl. Arteri Mangga Dua, Jakarta Nilai Buku/ Book Value TOTAL % dari Total Aktiva Tetap/ % of Fixed Assets 3.462 24,38% 2.158 15,20% 5.620 39,57% Hubungan Kepemilikan dan Kepengurusan/ Ownership and Management Relationship Bank Swadesi Nama/Name Jabatan/ Position Kasargod Ramachandra Kamath Komisaris Utama Banavara Srinivasachar Seshadri Komisaris Prakash Rupchand Chugani Komisaris Leland Gerrits Rompas Komisaris Independen Olga Istandya Komisaris Independen Krishan Kumar Aggarwal Direktur Utama Lisawati Wakil Direktur Utama Pranab Kumar Biswas Direktur Suroso Direktur Ningsih Suciati Direktur Wikan Aryono Direktur Gopal Krishna Das Direktur Panca Mantra Jaya Pemilikan/ Ownership Jabatan/ Position 1.61% - - Pemilikan/ Ownership 20.00% - PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t 43 Informasi Perseroan - Company Information PT BANK SWADESI Tbk Kantor Pusat Jl. K.H. Samanhudi No. 37, Jakarta Pusat 10710, Indonesia Telp: (62-21)3500007 (Hunting) Fax: (62-21) 3808178, 3500007 ext.6 Telex: 67221, 67222-BKSWD IA SWIFT Code: SWBAIDJA E-mail: [email protected] Website : www.bankswadesi.co.id Bidang Usaha Jasa Perbankan Tanggal Pendirian 28 September 1968 Akta Notaris Njoo Sioe Liep, SH, No. 20 Pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. Y.A.5/35/8 tanggal 3 Pebruari 1975 Diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 19 tanggal 5 Maret 1976, Tambahan No. 162. Modal Dasar Rp 200.000.000.000,Bursa Saham Bursa Efek Jakarta (BEJ) Kode Saham BSWD Biro Administrasi Efek PT Adimitra Transferindo Jl. Bukit Gading Raya Blok A No. 7 Kelapa Gading Barat Jakarta Utara 14240 Akuntan Publik KAP Osman Bing Satrio & Rekan Wisma Antara 12th Floor Jl. Medan Merdeka Selatan No. 17 Jakarta 10110, Indonesia Hubungan Investor PT Bank Swadesi Tbk Corporate Secretary Iwan Yuda Pramudhi Jl. K.H. Samanhudi No. 37, Jakarta Pusat 10710, Indonesia Telp. : (62-21)3500007 (Hunting) Fax. : (62-21) 3808178 44 PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t 45 Komite Eksekutif Cabang Pembantu Cabang Divisi Opr. Support & Litbang Divisi Legal & Remedial Divisi Kredit Korporasi Kantor Kas Divisi Teknologi & Informasi Divisi Accounting & Financial Control Divisi Marketing Divisi Kredit Komersial Direktur Operasional Direktur Marketing Direktur Kredit Wakil Direktur Utama Direktur Utama Dewan Komisaris Divisi International Banking Divisi Treasury Direktur International Banking Divisi Umum & Personalia Divisi Manajemen Resiko Divisi Kepatuhan Divisi Sekretaris Perusahaan Direktur Kepatuhan Komite Renumerasi & Komite Pemantau Unit Kontrol SKAI Komite Audit Struktur Organisasi - Organization Structure Kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca - Subsequent Event n n n 46 Sesuai dengan surat tertanggal 2 Desember 2008, maka efektif per tanggal 5 Januari 2009, Ibu Lisawati mengundurkan diri sebagai Direktur Utama PT. Bank Swadesi Tbk Sesuai dengan surat tertanggal 9 Desember 2008, efektif per per tanggal 9 Januari 2009, Bapak Suroso mengundurkan diri sebagai Direktur Kepatuhan PT. Bank Swadesi Tbk Tanggal 2 Februari 2009 telah dilakukan peresmian Kantor Cabang Denpasar, yang beralamat di Jl. P. Diponegoro No. 135-137 Blok 27 Denpasar - Bali, sekaligus peluncuran website Bank Swadesi yang beralamat di www.bankwadesi.co.id PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t n n n According to her letter dated December 2, 2008, Mrs. Lisawati resigned as President Director PT Bank Swadesi Tbk. effective on January 5, 2009 According to his letter dated December 9, 2008, Mr. Suroso resigned as Compliance Director PT Bank Swadesi Tbk. effective on January 9, 2009 On February 2, 2009 the inaugration of Denpasar Branch, which is located in Jl. P. Diponegoro No. 135 - 137 Blok 27 Denpasar - Bali was done along with the launching of Bank Swadesi’s website, www.bankswadesi.co.id Jaringan Unit Kerja - Network Unit Kantor Pusat/Head Office: Jl. K.H. Samanhudi No. 37, Jakarta Pusat 10710 Telp. : (021) 3500007 (Hunting), Fax. : (021) 3808178 Telex : 67221-2 BKSWD IA SWIFT CODE SWBAIDJA E-mail : [email protected] Website : www.bankswadesi.co.id Kantor Cabang/Branch: Wisma Eka Jiwa Jl. Arteri Mangga Dua Raya Blok RM No. 17, Mangga Dua Selatan, Jakarta 10730 Telp. : (021) 6260007, 6129113-114 Fax. : (021) 6267879 Jl. Tunjungan No. 32, Surabaya Telp. : (031) 5326666(Hunting) Fax. : (031) 5311959 Telex : 32831, 32742 - BKSWD IA Jl. Coklat Telp. Fax. Telex No. 20-22, Surabaya : (031) 3534101 : (031) 3534101 : 31614 BKSWD IA Ruko Indah Jl. Diponegoro No. 135 - 137 Blok 27 Denpasar – Bali Telp. : (0361) 249622 Fax. : (0361) 8424248 Kantor Cabang Pembantu/Sub Branch: Jl. Raya Barat Boulevard LC-7 No. 7, Kelapa Gading, Jakarta Utara Telp. : (021) 4522244, 4534909-11 Fax. : (021) 4528713 Danau Sunter Utara (Komplek Sunter Garden) Blok D-1 Kav. No. 12-13, Sunter Agung, Jakarta Utara Telp. : (021) 65301010 (Hunting) Fax. : (021) 65301602 Jl. Raya Bogor Km. 21 No. 18, Kramat Jati, Jakarta Timur Telp. : (021) 87799864-5 Fax. : (021) 87799863 Jl. Ngagel Jaya Selatan No.169 A, Surabaya Telp. : (031) 5022073-4, 5020726, 5023725, 5040949, 5041359 Fax. : (031) 5022074 Jl. Mayjend. Sungkono No. 42, Surabaya Telp. : (031) 5623674-78 Fax. : (031) 5612427 n n n n n n n Kantor Kas/Cash Office: Gandhi Memorial International School, Ancol - Jakarta Utara Gandhi Memorial International School, Kemayoran - Jakarta Utara Universitas 17 Agustus 1945, Jl. Semolowaru No. 45 - Surabaya Pertokoan Bintaro Megah, Jl. Raya Bebekan No. 8, Sepanjang - Sidoarjo ITC Mangga Dua Lantai IV Blok A/18, Jl. Arteri Mangga Dua - Jakarta Utara Pusat Grosir Surabaya Lantai Dasar Blok J/5, Jl. Dupak No. 1 - Surabaya Sekolah Katolik Santa Clara, Jl. Ngagel Madya No. 1 - Surabaya PT Bank Swadesi Tbk. L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t 47 PT. BANK SWADESI Tbk. LAPORAN KEUANGAN/FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007/ FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2008 AND 2007 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT PT. BANK SWADESI Tbk. DAFTAR ISI/TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page SURAT PERNYATAAN DIREKSI/ DIRECTORS’ STATEMENT LETTER LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT 1 LAPORAN KEUANGAN – Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut/ FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31, 2008 and 2007 and for the years then ended Neraca/Balance Sheets 2 Laporan Laba Rugi/Statements of Income 4 Laporan Perubahan Ekuitas/Statements of Changes in Equity 5 Laporan Arus Kas/Statements of Cash Flows 6 Catatan atas Laporan Keuangan/Notes to Financial Statements 7 PT. BANK SWADESI Tbk. DAFTAR ISI/TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page SURAT PERNYATAAN DIREKSI/ DIRECTORS’ STATEMENT LETTER LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT 1 LAPORAN KEUANGAN – Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut/ FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31, 2008 and 2007 and for the years then ended Neraca/Balance Sheets 2 Laporan Laba Rugi/Statements of Income 4 Laporan Perubahan Ekuitas/Statements of Changes in Equity 5 Laporan Arus Kas/Statements of Cash Flows 6 Catatan atas Laporan Keuangan/Notes to Financial Statements 7 PT. BANK SWADESI Tbk. NERACA 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 PT. BANK SWADESI Tbk. BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 2008 Rp Catatan/ Notes 2007 Rp ASET ASSETS Kas 14.325.314.041 4 9.915.771.673 Giro pada Bank Indonesia 48.704.391.009 5 78.270.830.683 Giro pada bank lain Pihak hubungan istimewa - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 6.465.703 tahun 2008 dan Rp 4.500.316 tahun 2007 Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 5.078.086.534 tahun 2008 dan Rp 119.844.600 tahun 2007 Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan dan pendapatan bunga diterima dimuka sebesar Rp 504.603.877 tahun 2008 dan Rp 469.192.778 tahun 2007 Efek-efek - Dimiliki hingga jatuh tempo Pihak hubungan istimewa - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 109.000.000 tahun 2008 Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan penghapusan dan pendapatan bunga diterima dimuka sebesar Rp 2.167.119.438 tahun 2008 dan Rp 1.113.285.884 tahun 2007 Jumlah Tagihan derivatif - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 8.388.000 tahun 2008 Kredit Pihak hubungan istimewa - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 466.364.035 tahun 2008 dan Rp 524.614.127 tahun 2007 Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 14.454.431.808 tahun 2008 dan Rp 15.726.053.832 tahun 2007 Jumlah Tagihan Akseptasi - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 201.950.909 tahun 2007 3e,3j,6 640.104.566 3c,27 445.531.241 20.074.237.861 11.864.615.362 20.714.342.427 12.310.146.603 Total 206.095.396.123 3f,3j,7 62.316.807.222 3g,3j,8 10.791.000.000 3c,27 174.458.908.023 185.249.908.023 830.412.000 - 355.650.189.993 355.650.189.993 3h,3j,9 - 3i,3j,10 33.090.039.433 3c,27 827.819.572.913 860.909.612.346 - 3j,3l,11 Related parties - net of allowance for losses of Rp 109,000,000 in 2008 Third parties - net of allowance for losses and unamortized interest of Rp 2,167,119,438 in 2008 and Rp 1,113,285,884 in 2007 Total Derivative receivables - net of allowance for losses of Rp 8,388,000 in 2008 Loans 46.438.433.473 Related parties - net of allowance for losses of Rp 466,364,035 in 2008 and Rp 524,614,127 in 2007 558.744.463.887 605.182.897.360 Third parties - net of allowance for losses of Rp14,454,431,808 in 2008 and Rp 15,726,053,832 in 2007 Total Acceptances Receivable - net of allowance for losses of 19.993.139.986 Rp 201,950,909 in 2007 2.143.506.193 Biaya dibayar dimuka 2.346.119.418 3k 706.022.945 JUMLAH ASET Placements with Bank Indonesia and other banks - net of allowance for losses and unamortized interest of Rp 504,603,877 in 2008 and Rp 469,192,778 in 2007 Securities - Held-to-maturity 3q Aset lain-lain Related parties - net of allowance for losses of Rp 6,465,703 in 2008 and Rp 4,500,316 in 2007 Third parties - net of allowance for losses of Rp 5,078,086,534 in 2008 and Rp 119,844,600 in 2007 3.723.829.916 Aset pajak tangguhan - bersih Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other bank Pendapatan bunga yang masih akan diterima Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 22.784.247.132 tahun 2008 dan Rp 20.714.256.574 tahun 2007 Cash Accrued interest receivable Prepaid expenses Premises and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 22,784,247,132 in 2008 and Rp 20,714,256,574 in 2007 14.201.346.701 3m,12 16.018.664.184 2.043.077.436 3s,25 4.180.393.234 Deferred tax assets - net 736.574.238 3j,3n 1.055.975.273 Other assets 1.359.880.323.678 1.167.744.345.349 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. TOTAL ASSETS See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements. -2- PT. BANK SWADESI Tbk. NERACA 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Continued) 2008 Rp Catatan/ Notes 2007 Rp KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY KEWAJIBAN LIABILITIES Kewajiban segera Simpanan Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah Simpanan dari bank lain Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Hutang pajak Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 2.796.323.391 40.988.511.938 1.012.823.698.223 544.220.117 13 3c,27 1.053.812.210.161 248.513.948 89.239.630 999.724.389.999 14 3c,27 337.753.578 4.552.474.154 279.356.324 9.402.714.086 9.402.714.086 809.050.000 - 34.692.432.408 965.031.957.591 3h,9 50.000.000 3l,11 20.195.090.895 3s,15,25 1.659.452.943 3j,16 140.855.627 Liabilities payable immediately Deposits Related parties Third parties Total Deposits from other banks Related parties Third parties Total Derivative payables Acceptances payable Taxes payable Estimated losses on commitments and contingencies Biaya yang masih harus dibayar 4.526.873.846 3q 3.024.101.103 Accrued expenses Pendapatan diterima dimuka 3.160.313.195 3q 2.447.038.470 Unearned interest income Kewajiban imbalan pasca kerja 6.565.036.170 3o,17 5.490.221.004 Post-employment benefits obligation Kewajiban lain-lain 368.058.822 412.833.298 Other liabilities Jumlah Kewajiban 1.077.207.449.641 1.043.090.917.542 Total Liabilities EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal Rp 200 per saham Modal dasar - 1.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor 868.000.000 saham tahun 2008 dan 310.000.000 saham tahun 2007 Tambahan modal disetor Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya Capital stock - Rp 200 par value per share Authorized - 1,000,000,000 shares Subscribed and paid-in 868,000,000 shares in 2008 and 310,000,000 shares in 2007 Additional paid-in capital Retained earnings Appropriated Unappropriated Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 173.600.000.000 28.902.005.054 18 3p,19 62.000.000.000 1.703.948.954 10.000.000.000 70.170.868.983 10.000.000.000 50.949.478.853 282.672.874.037 124.653.427.807 1.359.880.323.678 1.167.744.345.349 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements. -3- PT. BANK SWADESI Tbk. LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 2008 Rp PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Bunga Provisi dan komisi 122.778.551.020 4.040.782.254 Jumlah Pendapatan Bunga 126.819.333.274 Beban Bunga Bunga Premi program penjaminan simpanan PT. BANK SWADESI Tbk. STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2008 AND 2007 Catatan/ Notes 3q,20,27 3r 2007 Rp 101.851.276.050 2.606.402.894 OPERATING REVENUES AND EXPENSES Interest Revenues Interest earned Fees and commissions 104.457.678.944 Total Interest Revenues 67.538.074.712 3q,21,27 67.130.594.071 1.921.632.834 32 1.811.369.025 Interest Expense Interest incurred Premium on deposit guarantee program Jumlah Beban Bunga 69.459.707.546 68.941.963.096 Total Interest Expense Pendapatan Bunga - Bersih 57.359.625.728 35.515.715.848 Interest Revenues - Net Pendapatan Operasional Lainnya Provisi selain dari kredit - bersih Keuntungan transaksi mata uang asing - bersih Lain-lain 2.915.445.298 3r 2.233.804.749 2.500.843.085 1.023.367.288 3b 1.300.759.231 559.823.214 Gain on foreign exchange - net Others 4.094.387.194 Total Other Operating Revenues (1.554.410.910) Provision (Reversal of Provision) for Losses for Earning Assets Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 6.439.655.671 Beban (Pemulihan) Penyisihan Penghapusan Aset Produktif 2.962.056.406 Beban Penyisihan Penghapusan Aset Non Produktif Beban Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi 120.794.467 Beban Operasional Lainnya Tenaga kerja dan tunjangan Umum dan administrasi 17.685.879.295 12.802.755.573 Jumlah Beban Operasional Lainnya Beban Operasional Lainnya - Bersih LABA OPERASIONAL 3j,22 3j,3n 299.014.391 Provision for Losses for Non-earnings Assets 3j,16 105.396.519 Provision for Estimated Losses on Commitments and Contingencies 3q 23 24 17.274.644.566 12.216.752.654 Other Operating Expenses Personnel expenses General and administrative expenses 30.488.634.868 29.491.397.220 Total Other Operating Expenses (27.131.830.070) (24.247.010.026) Other Operating Expenses - Net 30.227.795.658 11.268.705.822 PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL Laba penjualan aset tetap - bersih Laba penjualan agunan yang diambil alih Lainnya - bersih (30.404.030) PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL - BERSIH (30.404.030) - LABA SEBELUM PAJAK 30.197.391.628 BEBAN PAJAK 10.976.001.498 LABA BERSIH 19.221.390.130 LABA PER SAHAM DASAR Other Operating Revenues Fees and commissions not related to loans - net 32,01 3m,12 856.337.882 3n 157.842.689 78.165.062 1.092.345.633 12.361.051.455 3s,25 3t,26 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. OPERATING REVENUES NON-OPERATING REVENUES AND EXPENSES Gain on sale of premises and equipment - net Gain on sale of real and other properties acquired Others - net NON-OPERATING REVENUES (EXPENSES) - NET INCOME BEFORE TAX 3.874.567.275 TAX EXPENSE 8.486.484.180 NET INCOME 27,38 BASIC EARNINGS PER SHARE See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements. -4- PT. BANK SWADESI Tbk. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 Catatan/ Notes Saldo per 1 Januari 2007 Laba bersih tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2007 Modal disetor/ Paid-in capital Rp Laba bersih tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2008 Tambahan modal Saldo laba/Retained earnings disetor/ Ditentukan Tidak ditentukan Additional penggunaannya/ penggunaannya/ paid-in capital Appropriated Unappropriated Rp Rp Rp 62.000.000.000 1.703.948.954 - 1.703.948.954 Jumlah ekuitas/ Total equity Rp 10.000.000.000 42.462.994.673 116.166.943.627 - 8.486.484.180 8.486.484.180 10.000.000.000 50.949.478.853 124.653.427.807 Balance as of December 31, 2007 Limited offering of shares through right issue I with pre-emptive rights - 62.000.000.000 Penawaran umum terbatas I kepada para pemegang saham Bank dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu 3p,18,19 111.600.000.000 PT. BANK SWADESI Tbk. STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2008 AND 2007 27.198.056.100 - - 138.798.056.100 - - - 19.221.390.130 19.221.390.130 173.600.000.000 28.902.005.054 10.000.000.000 70.170.868.983 282.672.874.037 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan . Balance as of January 1, 2007 Net income for the year Net income for the year Balance as of December 31, 2008 See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements. -5- PT. BANK SWADESI Tbk. LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 PT. BANK SWADESI Tbk. STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2008 AND 2007 2008 Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga, provisi dan komisi Pendapatan operasional lainnya Pembayaran bunga, provisi dan komisi Pembayaran beban tenaga kerja dan tunjangan Pembayaran beban umum, administrasi, pemeliharaan dan perbaikan Pendapatan (beban) non-operasional Pembayaran beban pajak Laba operasi sebelum perubahan aktivitas operasi Penurunan (kenaikan) aset operasi: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Kredit Aktiva lain-lain Kenaikan (penurunan) kewajiban operasi: Kewajiban segera Simpanan Kewajiban lain-lain Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi 2007 Rp 125.952.284.275 730.752.432 (67.613.224.992) (15.579.960.887) 107.103.934.513 1.450.118.345 (68.008.862.987) (15.988.681.593) (13.199.085.687) (30.404.030) (6.438.159.901) (12.450.166.200) 1.190.375.019 (3.714.182.461) 23.822.201.210 9.582.534.636 (337.621.778.582) Operating income before changes in operating activities (258.300.067) 165.577.245.304 20.768.802 Decrease (increase) in operating assets: Placements with Bank Indonesia and other banks Loans Other assets Increase (decrease) in operating liabilities: Liabilities payable immediately Deposits Other liabilities 23.634.201.391 Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities (154.536.728.901) 11.268.805.279 (254.373.424.439) (163.659.762.350) 319.401.036 1.102.909.787 2.218.687.333 44.972.859.654 (44.774.475) CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Interest, fee and commission received Other operating revenues Interest, fee and commission paid Personnel expenses paid General, administrative, repairs and maintenance expenses paid Non-operating income (expenses) Income tax paid ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan (kenaikan) efek yang dimiliki hingga jatuh tempo Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap 181.115.064.767 (275.350.575) (16.718.831.704) 1.512.800.000 (2.098.508.687) CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Decrease (increase) in held-to-maturity securities Proceeds from sale of premises and equipment Acquisitions of premises and equipment Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi 180.839.714.192 (17.304.540.391) Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan modal disetor - bersih 138.798.056.100 - KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (17.984.008.290) 6.329.661.000 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 100.621.093.875 92.939.052.678 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR 6.191.514.129 1.352.380.197 Effect of foreign exchange rate changes 88.828.599.714 100.621.093.875 Pengaruh perubahan kurs mata uang asing KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain 14.325.314.041 48.704.391.009 25.798.894.664 9.915.771.673 78.270.830.683 12.434.491.519 Jumlah Kas dan Setara Kas 88.828.599.714 100.621.093.875 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Increase in paid-in capital - net NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR SUPPLEMENTAL DISCLOSURE Cash and cash equivalents consist of: Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Total Cash and Cash Equivalents See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements. -6- PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT 1. UMUM a. PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED 1. Pendirian dan Informasi Umum GENERAL a. Establishment and General Information PT. Bank Swadesi Tbk. (Bank) didirikan pada tahun 1968 berdasarkan akta No. 20 tanggal 28 September 1968 dari Njoo Sioe Liep, SH, notaris di Surabaya, dengan nama PT. Bank Pasar Swadesi. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. Y.A.5/35/8 tanggal 3 Pebruari 1975 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 19 tanggal 5 Maret 1976, Tambahan No. 162. Anggaran Dasar Bank telah beberapa kali mengalami perubahan, yang terakhir dengan akta No. 7 tanggal 2 Desember 2008 dari Aulia Taufani, SH, notaris di Jakarta, mengenai perubahan Anggaran Dasar Bank untuk disesuaikan dengan ketentuan UndangUndang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat Keputusan No. AHU-98328.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 19 Desember 2008. P.T. Bank Swadesi Tbk. (the “Bank”) was established based on notarial deed No. 20 dated September 28, 1968 of Njoo Sioe Liep, SH, notary in Surabaya, under the name of PT. Bank Pasar Swadesi. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. Y.A.5/35/8 dated February 3, 1975 and was published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 19, Supplement No. 162 dated March 5, 1976. The Bank’s articles of association has been amended several times, most recently by notarial deed No. 7 dated December 2, 2008 of Aulia Taufani, SH, notary in Jakarta, to conform with Law No. 40 year 2007 on limited liability Company regulation. The amendment deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic Indonesia through Decision Letter No. AHU-98328.AH.01.02.Tahun 2008 dated December 19, 2008. Kantor pusat Bank di Jalan H. Samanhudi No. 37, Jakarta Pusat. Bank mempunyai 3 kantor cabang, 5 kantor cabang pembantu dan 5 kantor kas. Jumlah karyawan Bank pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing 339 dan 356 karyawan. The Bank’s head office is located at Jalan H. Samanhudi No. 37, Central Jakarta. The Bank has 3 branch offices, 5 sub-branch offices and 5 cash offices. The Bank has 339 and 356 employees as of December 31, 2008 and 2007, respectively. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan/menyelenggarakan dan mengusahakan kegiatan yang berhubungan dengan perbankan. In accordance with article 3 of the Bank’s articles of association, the scope of its activities is to engage in activities related to banking. Bank mendapat ijin usaha sebagai bank umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. 906/KMK.013/1989 tanggal 16 Agustus 1989. Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 27/68/KEP/DIR tanggal 12 Oktober 1994, Bank memperoleh izin untuk melakukan kegiatan usaha sebagai Bank Devisa. The Bank obtained its license to operate as a private bank from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. 906/KMK.013/1989 dated August 16, 1989. Based on the Decision Letter of Bank Indonesia No. 27/68/KEP/DIR dated October 12, 1994, the Bank obtained approval to conduct foreign exchange banking activities. -7- PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) Susunan pengurus dan komite audit Bank pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut: Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Direktur Kepatuhan Komite Audit Ketua Wakil Ketua Anggota *) Mengundurkan diri 2 Agustus 2008. **) Mengundurkan diri 2 Desember 2008. ***) Mengundurkan diri 17 Oktober 2008. ****) Mengundurkan diri 9 Desember 2008. The Bank’s management and audit committee as of December 31, 2008 are as follows: Tn./Mr. Kasargod Ramachandra Kamath *) Tn./Mr. Prakash Rupchand Chugani Tn./Mr. Banavara Srinivasachar Seshadri Tn./Mr. Leland Geritts Rompas Ny./Ms. Olga Istandya Tn./Mr. Krishan Kumar Aggarwal President Commissioner Commissioners Ny./Ms. Lisawati **) Tn./Mr. Pranab Kumar Biswas Ny./Ms. Ningsih Suciati Tn./Mr. Wikan Aryono ***) Tn./Mr. Suroso ****) President Director Vice President Director Directors Audit Committee Chairman Vice Chairman Members *) Resign 2008. **) Resign 2008. ***) Resign 2008. ****) Resign 2008. melalui suratnya tertanggal melalui suratnya tertanggal melalui suratnya tertanggal Jumlah gaji dan tunjangan yang diberikan kepada komisaris dan direksi Bank pada tahun 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp 3.684.441.521 dan Rp 3.088.694.754 (Catatan 23). b. Compliance Director Tn./Mr. Leland Gerrits Rompas Tn./Mr. Ventje Jansen Ny./Ms. Olga Istandya Tn./Mr. Teddy Reinier Sondakh melalui suratnya tertanggal Independent Commissioners through the letter dated August 2, through the letter dated December 2, through the letter dated October 17, through the letter dated December 9, Total salaries and benefits given to commisioners and directors of the Bank amounted to Rp 3,684,441,521 and Rp 3,088,694,754, in 2008 and 2007, respectively (Note 23). Penawaran Umum Saham Bank b. Public Offering of the Bank’s Shares Pada tanggal 12 April 2002, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-75/PM/2002 untuk melakukan penawaran umum atas 60.000.000 saham biasa atas nama kepada masyarakat. Nilai nominal per saham Rp 200 dengan harga penawaran Rp 250. Pada tanggal 1 Mei 2002 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta. On April 12, 2002, the Bank obtained the notice of effectivity from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (“Bapepam”) through letter No. S-75/PM/2002 for its public offering of 60,000,000 common shares. The nominal value per share is Rp 200 with an offering price Rp 250 per share. On May 1, 2002, these shares were listed on the Jakarta Stock Exchange. Pada tanggal 24 Juni 2008, Bank memperoleh pernyataan efektif dari ketua Bapepam-LK dengan suratnya No. S-4071/BL/2008 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 558.000.000 saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 2 Juli 2008. On June 24, 2008, the Bank obtained the notice of effectivity from the Chairman of Bapepam-LK through letter No. S-4071/BL/2008 for its limited public offering I of 558,000,000 shares through rights issue to stockholders. These shares were listed on the Indonesia Stock Exchanges on July 2, 2008 Pada tanggal 31 Desember 2008, 859.320.000 saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. As of December 31, 2008, the Bank’s outstanding shares totaling 859,320,000 shares are listed on the Indonesia Stock Exchange. -8- PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 2. PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) PENERAPAN PERNYATAAN STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) REVISI a. b. 2. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan ADOPTION OF REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK) a. Standards effective in the current period Pada tahun berjalan, Bank menerapkan PSAK revisi berikut ini yang efektif untuk laporan keuangan dimulai atau setelah 1 Januari 2008: In the current year, Bank adopted the following revised PSAK which are effective for financial statements beginning on or after January 1, 2008: PSAK 16 (Revisi 2007), Aset Tetap PSAK 16 (Revised 2007) Property, Plant and Equipment PSAK 16 revisi dapat menggunakan model revaluasi (revaluation model) atau model biaya (cost model) dalam mengukur aset tetap setelah pengakuan awal dan mengharuskan antara lain pendekatan komponen (component approach) dalam menyusutkan aset serta mereview nilai residu dan umur manfaat setiap aset tetap. Pada penerapan awal, manajemen memilih untuk menggunakan model biaya. Namun manajemen menentukan bahwa tidak praktis mengestimasi dampak pendekatan komponen dan perubahan nilai residu aset baik secara retroaktif maupun prospektif dari tanggal manapun yang lebih awal. Karenanya penerapan standar ini tidak berdampak terhadap nilai tercatat aset tetap sebelumnya. The revised PSAK 16 permits the use of fair value or cost model in measuring property, plant and equipment subsequent to initial recognition, and requires among other things the component approach in depreciating the asset and a review at least annually of the residual value and useful life of the asset. On initial adoption the management has chosen to continue using the cost model. However, management has determined that it was not practicable to estimate the effect of the component approach and the changes in residual value of the asset either retroactively or prospectively from any earlier date. Accordingly, the adoption of this standard has not resulted in a change in the prior year carrying amount of the property, plant and equipment. Standar ini telah diterbitkan tetapi belum diterapkan b. Standards in issue not yet adopted PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan PSAK 50 (Revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures Pada bulan Desember 2006, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) mengeluarkan PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, menggantikan ketentuan penyajian dan pengungkapan yang diatur dalam PSAK 50 (1998), Akuntansi Investasi Efek Tertentu, dan PSAK 55 (Revisi 1999), Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai. In December 2006, DSAK issued PSAK 50 (Revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures, which supersedes the presentation and disclosure requirements of PSAK 50 (1998), Accounting for Investments in Certain Securities, and PSAK 55 (Revised 1999), Accounting for Derivatives and Hedging Activities. -9- PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) Tujuan standar revisi ini adalah untuk menetapkan prinsip-prinsip penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan sebagai kewajiban atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan kewajiban keuangan. Standar ini berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. Prinsip-prinsip dalam standar ini melengkapi prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan dalam PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. The objective of the revised standard is to establish principles for the presentation and disclosures of financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities. It applies to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of the related interests, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. The principles in this standard complement the principles for recognizing and measuring financial assets and financial liabilities in PSAK 55 (Revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement. Standar ini diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. This standard should be applied prospectively for periods beginning on or after January 1, 2010. PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK 55 (Revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement Pada bulan Desember 2006, DSAK mengeluarkan PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. In December 2006, DSAK issued PSAK 55 (Revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement. Standar ini menetapkan prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak pembelian atau penjualan item non keuangan. Standar ini juga menetapkan pedoman untuk penghentian pengakuan; jika aset dan kewajiban keuangan dinilai pada nilai wajar, bagaimana menentukan nilai wajar dan mengevaluasi penurunan nilai; serta akuntansi lindung nilai. This standard establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. The standard also provides guidance on derecognition, when financial assets and liabilities may be measured at fair value, how to determine fair value and assess impairment, as well as hedge accounting. Standar ini menggantikan ketentuan pengakuan dan pengukuran yang diatur dalam standar akuntansi tertentu yang telah diterbitkan sebelumnya. This standard supersedes the principles of financial instruments recognition and measurement prescribed in certain previously issued accounting standards. Entitas harus menerapkan standar ini secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010. Penerapan standar lebih dini diperkenankan. Dalam ketentuan transisi, entitas dapat melakukan penyesuaian perlakuan akuntansi instrumen keuangan yang ada pada akhir periode laporan keuangan sebelum tanggal efektif dengan ketentuan yang ada dalam standar ini dan dampak penyesuaian tersebut diakui dalam laba rugi atau ekuitas periode berjalan. Entities shall apply this standard prospectively for financial statements covering the periods beginning on or after January 1, 2010. Early application is permitted. Among the transitional provisions on initial application, entities are allowed to recognize either in profit or loss or in equity the effect of the recognition and measurement prescribed by the standard to financial instruments existing before the effective date of the standard. - 10 - PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar-standar tersebut terhadap laporan keuangan. 3. Management is evaluating the effect of these standards on the financial statements. KEBIJAKAN AKUNTANSI a. b. 3. Penyajian Laporan Keuangan SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a. Financial Statement Presentation Laporan keuangan Bank disusun dengan menggunakan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. The Bank’s financial statements have been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia. Such financial statements are not intended to present the financial position and results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions. Dasar penyusunan laporan keuangan Bank, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan Bank disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. The financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah. The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. The statements of cash flows are prepared using the modified direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities. Cash and cash equivalents consist of cash, demand deposits with Bank Indonesia and demand deposits with other banks. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing b. Pembukuan Bank diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Foreign Currency Balances Transactions and The books of accounts of the Bank are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah based on Reuters spot rate as of 4:00 pm West Indonesia Time. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations. - 11 - PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) c. PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) Transaksi Hubungan Istimewa c. Transactions with Related Parties Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah: Related parties consist of the following: 1) perusahaan baik langsung maupun yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries); 1) companies that directly, or indirectly, through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Bank (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries); 2) perusahaan asosiasi; 2) associated companies; 3) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Bank yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Bank); 3) individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Bank that gives them significant influence over the Bank, and close members of the family of any such individuals (close members of the family are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Bank); 4) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Bank yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Bank serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan 4) key management personnel who have the authority and responsibility for planning, directing and controlling the Bank’s activities, including commissioners, directors and managers of the Bank and close members of their families; and 5) perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaanperusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Bank dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Bank. 5) companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4) or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Bank and companies which have a common key member of management as the Bank. Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan. All transactions with related parties, whether or not made at similar interest rates, terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the financial statements. - 12 - PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) d. PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) Penggunaan Estimasi d. Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. e. The preparation of financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could be different from these estimates. Giro pada Bank Lain e. Giro pada bank lain disajikan sebesar saldo giro setelah dikurangi penyisihan penghapusan. f. Demand Deposits with Other Banks Demand deposits with other banks are stated at outstanding balance net of allowance for losses. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain f. Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi. Penempatan pada bank lain disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi dengan penyisihan penghapusan. g. Use of Estimates Placements with Bank Indonesia and Other Banks Placements with Bank Indonesia are stated at outstanding balance net of unamortized interest. Placements with other banks are stated at outstanding balance net of allowance for losses. Efek-efek g. Securities Efek-efek diklasifikasikan berdasarkan tujuan manajemen pada saat perolehan, sebagai berikut: Securities are classified based on management’s intentions at acquisition, as follows: (1). Investasi efek yang diperdagangkan disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi tahun berjalan. (1). Investments in trading securities are stated at fair value. Unrealized gains or losses from the increase or decrease in fair value are reflected in the current operations. (2). Investasi efek yang tersedia untuk dijual disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya dicatat sebagai komponen ekuitas dan diakui sebagai penghasilan atau beban pada saat laba atau rugi tersebut direalisasi. (2). Investments in available-for-sale securities are stated at fair value. Unrealized gains or losses from the increase or decrease in fair value are recorded as part of equity and recognized as income or expenses of the period when realized. - 13 - PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) h. i. PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) (3). Investasi dalam efek hutang yang dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar biaya perolehan yang disesuaikan dengan premi dan/atau diskonto yang belum diamortisasi. (3). Investment in debt securities held-tomaturity are presented at cost, adjusted for the unamortized premium and/or discount. Efek-efek disajikan di neraca setelah dikurangi dengan penyisihan penghapusan. Securities are presented in the balance sheet net of allowance for losses. Untuk efek individual dalam kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo, bila terjadi penurunan nilai wajar di bawah biaya perolehan (termasuk premi dan diskonto yang belum diamortisasi) yang bersifat permanen, maka biaya perolehan efek individual harus diturunkan sebesar nilai wajarnya, dan jumlah penurunan nilai tersebut dibebankan dalam laporan laba rugi tahun berjalan. For securities held-to-maturity, cost (including unamortized premium and discount) is written down to recognize a permanent decline in value which is charged directly to current operations. Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan investasi efek ditentukan berdasarkan metode identifikasi khusus. To calculate realized profit or loss, the cost of securities is determined using the specific identification method. Tagihan dan Kewajiban Derivatif h. Derivative Receivables and Payables Tagihan dan kewajiban derivatif disajikan sebesar keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang berasal dari kontrak derivatif dengan tujuan bukan untuk lindung nilai. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut dihitung dari selisih antara nilai kontrak dan nilai wajar instrumen derivatif pada tanggal laporan. Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar, model penentuan harga atau harga pasar instrumen lain yang memiliki karakteristik serupa. Derivative receivables and payables are stated at the amount of unrealized gains or losses from derivative instruments which the Bank did not designate as a hedging instrument. The unrealized gains or losses are calculated from the difference between the contract value and fair value of derivative instruments at reporting date. The fair value is determined based on market value, using pricing method or other market pricing instruments with similar characteristics. Keuntungan atau kerugian dari instrumen derivatif yang tidak memenuhi kriteria untuk dapat diklasifikasikan sebagai lindung nilai diakui sebagai laba rugi tahun berjalan. The resulting gains or losses from derivative instruments which do not qualify as a hedging instrument are charged to current operations. Kredit Kredit diakui pada sebesar pokok kredit. i. saat Loans pencairannya Loans are recognized at the principal amount at the time of drawdown. Kredit disajikan berdasarkan jumlah bruto tagihan Bank yang belum dilunasi oleh nasabah setelah dikurangi penyisihan penghapusan kredit. Untuk kredit yang direstrukturisasi, dalam pokok kredit termasuk bunga dan biaya lainnya yang dialihkan menjadi pokok kredit. Bunga yang dialihkan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan. Loans are presented at the gross amount of outstanding balance less allowance for credit losses. For restructured loans, the gross amount of loans consists of loan principal, interest and other charges, which are capitalized to loan principal balance. The capitalized interest is recognized as unearned interest income. - 14 - PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) j. PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) Penyisihan Penghapusan serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi j. Allowance for losses and Estimated Losses on Commitments and Contingencies Penilaian kualitas aset dan penyisihan penghapusan mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan perubahannya, PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007. Penilaian kualitas dan penyisihan penghapusan dilakukan terhadap aset produktif dan aset non produktif. The evaluation of asset quality and allowance for losses is based on Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005 and its amendment by PBI No. 8/2/PBI/2006 dated January 30, 2006 and No. 9/6/PBI/2007 dated March 30, 2007. The evaluation of asset quality and allowance for losses is carried out on earning and non-earning assets. Aset Produktif Earning Assets Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, kredit, tagihan derivatif, tagihan akseptasi termasuk estimasi komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif. Sejak tahun 2006 estimasi komitmen dan kontinjensi termasuk fasilitas kredit yang belum digunakan. Earning assets consist of demand deposits with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, securities, loans, derivative receivables, acceptances receivable and commitments and contingencies with credit risk included under administrative accounts. Starting 2006, commitments and contingencies liabilities include unused loan facilities granted to customers. Bank melakukan penyisihan penghapusan aset produktif serta estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi tertentu berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi atas status dan kualitas masing-masing aset produktif serta estimasi komitmen dan kontinjensi pada akhir tahun, berdasarkan peraturan-peraturan Bank Indonesia yang berlaku. The Bank establishes the allowance for losses on its earning assets and estimated losses on its commitment and contingent liabilities based on the results of the review and evaluation of status and quality of each earning asset and commitment and contingent liability at the end of each year, in accordance with prevailing Bank Indonesia regulations. Berdasarkan keputusan Bank Indonesia di atas, aset produktif dan estimasi komitmen dan kontinjensi diklasifikasikan dalam lima kategori yaitu lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet. Based on the Bank Indonesia Regulation as mentioned above, earning assets and commitment and contingent liabilities with credit risk are classified into one of five categories current, special mention substandard, doubtful and loss. Aset Non-produktif Non-earning Assets Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku sejak tahun 2006, Bank diwajibkan melakukan penyisihan penghapusan aset non produktif (meliputi agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account). Based on prevailing Bank Indonesia regulations, starting 2006, banks are required to establish allowance for losses on its non-earning assets (including foreclosed collateral, abandoned property, interoffice accounts and suspense accounts). - 15 - PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) Penyisihan penghapusan aset non produktif berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi atas upaya penyelesaian masing-masing aset non-produktif dilakukan pada akhir tahun. Berdasarkan keputusan Bank Indonesia di atas, aset non produktif diklasifikasikan dalam empat kategori yaitu lancar, kurang lancar, diragukan dan macet. The allowance for losses on non-earning assets is established based on the the review and evaluation of actions taken on each non-earning asset at the end of each year. Based on the Bank Indonesia Regulation mentioned above non-earning assets are classified into one of four categories current, substandard, doubtful and loss. Penyisihan Penghapusan Allowance for losses Bank wajib membentuk penyisihan penghapusan terhadap aset produktif dan aset non produktif berupa: The Bank is required to establish allowance for losses on its non-earning and earning assets as follows: ï€ Cadangan umum untuk aset produktif minimum sebesar 1% dari aset produktif yang memiliki kualitas lancar. ï€ Prosentase penyisihan penghapusan untuk cadangan khusus pada aset produktif dan non produktif, kecuali untuk kualitas dalam perhatian khusus yang hanya diterapkan untuk aset produktif, dengan besarnya prosentase penyisihan penghapusan sebagai berikut: ï€ Minimum general reserve of 1% for earning assets classified as current. Klasifikasi Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet ï€ The percentage of specific reserves for allowance for losses on earning and non-earning assets of except for special mention classification which is applicable only to earning assets, are as follows: Persentase Penyisihan Penghapusan/ Percentage of Allowance for Losses Minimum/Minimum of Minimum/Minimum of Minimum/Minimum of 5% 15% 50% 100% Classification Special mention Substandard Doubtful Loss Untuk aset produktif, persentase penyisihan penghapusan di atas diterapkan terhadap saldo aset produktif setelah dikurangi dengan nilai agunan yang sesuai dengan ketentuan, kecuali untuk aset produktif yang diklasifikasikan lancar. For earning assets, the above percentages are applied to the outstanding balances of the earning assets less the value of eligible collaterals, except for those classified as current. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan penempatan pada Bank Indonesia (BI Intervensi) tidak dibentuk penyisihan penghapusan. Bank Indonesia Certificates (SBI) and placements with Bank Indonesia (BI Intervention) do not have allowance for losses. Aset produktif dihapusbukukan dari penyisihan penghapusan pada saat manajemen berpendapat bahwa aset produktif tersebut harus dihapusbukukan. Penerimaan kembali aset yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan penghapusan yang bersangkutan selama tahun berjalan. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit yang dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan bunga. Earning assets written off are charged to the allowance for losses when management believes that they are definitely uncollectible. Recovery of earning assets previously written off is recorded as an addition to the allowance for losses during the year of credit recovery. If credit recovery exceeds the amount written off, the excess is recognized as interest income. - 16 - PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) Penyisihan kewajiban komitmen dan kontinjensi disajikan dalam akun Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi pada neraca. k. The provision for estimated losses commitments and contingencies presented as “Estimated Losses Commitments and Contingencies” in balance sheet. Biaya Dibayar Dimuka k. Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. l. on are on the Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method. Tagihan dan Kewajiban Akseptasi l. Tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai Letters of Credit (L/C) atau nilai realisasi L/C yang diaksep oleh bank pengaksep (accepting bank). Tagihan akseptasi disajikan setelah dikurangi penyisihan penghapusan. Acceptances Receivable and Payable Acceptances receivable and payable are stated at the value of the letters of credit (L/C) or realized value of the L/C accepted by the accepting banks. The acceptances receivables are presented net of allowance for losses. m. Aset tetap m. Premises and Equipment Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Property, plant and equipment held for use in the supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses. Bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus sedangkan aset tetap lainnya disusutkan dengan menggunakan metode saldomenurun ganda berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Building is depreciated using the straightline method, while other premises and equipment are depreciated using the double-declining balance method based on the estimated useful lives of the premises and equipment as follows: Tahun/Year Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor 20 4–8 4–8 Building Office furniture and equipment Vehicles Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis. Tanah dinyatakan berdasarkan perolehan dan tidak disusutkan. Land is stated depreciated. biaya Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. at cost and is not When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use. - 17 - PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan. n. o. The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation and any impairment loss are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current operations. Agunan yang Diambil Alih n. Foreclosed Assets Tanah dan aset lainnya (jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Bank) disajikan dalam perkiraan “Aset lain-lain” dikurangi dengan penyisihan penghapusan. Foreclosed assets represent credit collateral acquired by the Bank and presented as “Other Assets” less allowance for losses. Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih yang telah diterima pada saat kredit diambil alih, dibebankan ke dalam akun penyisihan penghapusan kredit. Sedangkan selisih lebih nilai realisasi bersih di atas saldo kredit, agunan yang diambil alih diakui maksimum sebesar saldo kredit dan selisihnya dicatat dalam catatan administratif Bank. Foreclosed assets are recognized at net realizable value. The difference of loan balance over the net realizable value of foreclosed assets when the loan was taken over, is charged to allowance for possible losses on loans. However, if net realizable value exceeds the loan balance, foreclosed assets are recognized at the amount of loan balance and the difference is recorded in the Bank’s administrative accounts. Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan. Gains or losses on the sale of foreclosed assets are credited or charged to current operations. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. The carrying amount of the properties is written down to recognize a permanent decline in the value of properties, which is charged to current operations. Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi pada saat terjadinya. The cost of maintenance of foreclosed assets is charged to operations as incurred. Imbalan Pasca Kerja o. Bank menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Bank sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini. Post-Employment Benefits The Bank calculates defined post employment benefits to its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. No funding has been made to this defined benefit plan. - 18 - PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) p. PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the present value of the Bank’s defined benefit obligation is recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui. The post-employment benefits obligation recognized in the balance sheet represents the present value of the defined benefit obligation as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost. Biaya Emisi Saham p. Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi. q. Pengakuan Bunga Pendapatan dan Share Issuance Costs Share issuance costs are deducted from additional paid-in capital and are not amortized. Beban q. Recognition of Interest Revenues and Expenses Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual, kecuali pendapatan bunga atas kredit dan aset produktif lainnya yang diklasifikasi sebagai kurang lancar, diragukan dan macet (non-performing). Pendapatan bunga yang diakui tetapi belum tertagih harus dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan non performing. Pendapatan bunga atas aset non performing yang belum diterima dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi dalam akun administratif. Interest revenues and expenses are recognized on the accrual basis, except for loans and other earning assets that are classified as substandard, doubtful and loss (“nonperforming”). Interest receivables on loans classified as nonperforming during the year are reversed against interest income. Accrued interest revenues on nonperforming assets are reported as contingent receivables in the administrative accounts. Pendapatan bunga atas kredit yang diklasifikasi sebagai kurang lancar diakui pada saat pendapatan tersebut telah diterima. Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit non performing yang diklasifikasikan diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga. Interest income on loans classified as substandard is recognized to the extent of cash collections received. All cash receipts related to nonperforming loans which are classified as doubtful and loss are applied as reduction from principal. The excess of cash receipts over the outstanding principal is recognized as interest income. Pendapatan bunga yang ditangguhkan dari kredit yang direstrukturisasi diakui sebagai pendapatan secara proporsional pada saat diterima pembayaran angsuran pokok. Deferred interest revenues on restructured loan are recognized as income in proportion to the loan principal installments. - 19 - PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) r. s. t. Pengakuan Pendapatan Provisi dan Komisi dan PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) Beban r. Recognition of Revenues and Expenses on Fees and Commissions Provisi dan komisi yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan perkreditan dan terkait dengan jangka waktu diperlakukan sebagai pendapatan atau beban yang ditangguhkan dan diamortisasi secara sistematis selama jangka waktunya. Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang ditangguhkan diakui pada saat kredit dilunasi. Fees and commissions which are directly or indirectly related to loan activities and its periods are treated as deferred revenues or expenses and systematically amortized over the terms of the loan commitments. The balance of deferred revenues on loan settled prior to maturity is recognized as income at settlement date. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan dan jangka waktu, diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi. Fees and commissions which are not related to loan activities and periods are recognized as revenues or expenses at the time the transactions are made. Pajak Penghasilan s. Income Tax Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted as of the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the statement of income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini. Deferred tax assets and liabilities are offset in the balance sheet in the same manner the current tax assets and liabilities are presented. Laba per Saham t. Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Earnings per Share Basic earnings per share is computed by dividing the residual net income by the weighted average number of shares outstanding during the year. - 20 - PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) u. 4. PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) Informasi Segmen u. Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen geografis sedangkan segmen sekunder adalah segmen usaha. Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the financial statements. The primary segment information is based on geographical segment, while secondary segment information is based on business segment. Segmen geografis adalah komponen Bank yang secara jelas operasionalnya dapat dibedakan mengenai aset, kinerja dan aktivitas suatu wilayah dengan wilayah lain dalam Bank. A geographical segment is a distinguishable component of the Bank that is distinguishable from one area to another with regards to its assets, performances and activities. Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut. Assets and liabilities, that are used in one segment or more, are allocated to each segment if, and if only, revenues and expenses, that are related to those assets, are also allocated to those segments. KAS 4. 2008 Rp CASH 2007 Rp Rupiah Mata uang asing 12.791.879.750 1.533.434.291 9.411.515.225 504.256.448 Rupiah Foreign cur rencies Jumlah 14.325.314.041 9.915.771.673 Total Saldo dalam mata uang Rupiah termasuk uang pada mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri) sejumlah Rp 155.600.000 pada tanggal 31 Desember 2008 dan Rp 79.250.000 pada tanggal 31 Desember 2007. 5. Segment Information As of December 31, 2008 and 2007, the outstanding cash included cash in Automated Teller Machine amounted to Rp 155,600,000 and Rp 79,250,000, respectively. GIRO PADA BANK INDONESIA Jumlah/ Total Rp 5. 2008 Persentase GWM/ MMD Percentage % Rupiah Dollar Amerika Serikat 46.905.891.009 1.798.500.000 Jumlah 48.704.391.009 5,11 1,15 DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA Jumlah/ Total Rp 2007 Persentase GWM/ MMD Percentage % 75.359.000.683 2.911.830.000 78.270.830.683 - 21 - 8,06 3,21 Rupiah U.S. Dollar Total PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 6. PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No 6/15/PBI/2004 tanggal 28 Juni 2004 yang diubah dengan peraturan Bank Indonesia No. 7/29/PBI/2005 tanggal 6 September 2005 dan No.7/49/PBI/2005 tanggal 29 Nopember 2005 dan Peraturan Bank Indonesia No. 10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008 yang diubah dengan peraturan Bank Indonesia No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap Bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah ditetapkan sebesar 7,5% yang terdiri dari GWM utama sebesar 5% yang mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2008 dan GWM sekunder sebesar 2,5% yang mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2009 dan GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 1% yang mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2008. GWM dalam Rupiah dan Dollar Amerika Serikat untuk tahun 2007 masing-masing sebesar 7% dan 3%. Giro wajib minimum Bank untuk mata uang Rupiah sebesar Rp 45.933 juta (5%) dan Rp 74.792 juta (8%) dan untuk mata uang asing sebesar USD 144 ribu (1%) dan USD 290 ribu (3%) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007. In accordance with Bank Indonesia Regulation No. 6/15/PBI/2004 dated June 28, 2004 which was amended by Bank Indonesia Regulation No. 7/29/PBI/2005 dated September 6, 2005 and No. 7/49/PBI/2005 dated November 29, 2005 and Bank Indonesia Regulation No. 10/19/PBI/2008 dated October 14, 2008 which were amended by Bank Indonesia Regulation No. 10/25/PBI/2008 dated October 23, 2008 regarding Mandatory Minimum Deposit Balances with Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currency, each bank in Indonesia is required to maintain minimum deposit balances with Bank Indonesia, as liquidity reserve. The minimum statutory reserve for Rupiah is 7.5% which consist of primary statutory reserves is 5% was effective as of October 24, 2008 and secondary statutory reserves is 2.5% was effective as of October 24, 2009 and the minimum statutory reserves is 1% for United States Dollar was effective as of October 24, 2008. The minimum statutory reserve is 7% for Rupiah and 3% for United States Dollars in 2007, respectively.Required minimum balance of demand deposits with Bank Indonesia amounted to Rp 45,933 million (5%) and Rp 74,792 million (8%) for Rupiah deposits as of December 31, 2008 and 2006, respectively and USD 144 thousand (1%) and USD 290 thousand (3%) for foreign currency deposits as of December 31, 2008 and 2007, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, Bank telah memenuhi giro wajib minimum sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. As of December 31, 2008 and 2007, the Bank has complied with the minimum deposit balances required under the Bank Indonesia regulation. GIRO PADA BANK LAIN 6. 2008 Rp Pihak hubungan istimewa Bank of India Mata uang asing Penyisihan penghapusan DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS 2007 Rp Related parties Bank of India Foreign currencies Allowance for losses 646.570.269 (6.465.703) 450.031.557 (4.500.316) 640.104.566 445.531.241 158.146.020 24.994.178.375 339.245.055 11.645.214.907 Jumlah Penyisihan penghapusan 25.152.324.395 (5.078.086.534) 11.984.459.962 (119.844.600) Total Allowance for losses Bersih 20.074.237.861 11.864.615.362 Net Bersih Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Jumlah giro pada bank lainbersih Tingkat suku bunga rata-rata per tahun Rupiah Mata uang asing 20.714.342.427 12.310.146.603 Net Third parties Rupiah Foreign currencies Total demand deposits with other banks - net Average interest rate per annum 1% 0,02% 3% 3,74% - 22 - Rupiah Foreign currencies PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) Kualitas giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing sebagai berikut: The demand deposits with other banks as of December 31, 2008 and 2007 are classified as follows: 2008 Rp Rupiah Lancar Mata uang asing Lancar Macet Jumlah Jumlah 2007 Rp 158.146.020 339.245.055 20.765.432.189 4.875.316.455 12.095.246.464 - 25.640.748.644 12.095.246.464 25.798.894.664 12.434.491.519 Rupiah Current Foreign currencies Current Loss Total Net Giro pada bank lain dengan klasifikasi macet merupakan giro pada Bank Indover. Demand deposits with other banks which were classified as loss are demand deposits with Indover Bank. Perubahan penyisihan penghapusan giro pada bank lain adalah sebagai berikut: The changes in the allowance for losses on demand deposits with other banks are as follows: Rupiah Rp 2008 Mata uang asing/Foreign currencies Rp Jumlah/ Total Rp Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) selama tahun berjalan Selisih kurs penjabaran 3.392.451 120.952.465 124.344.916 (1.810.991) - 4.900.049.573 61.968.739 4.898.238.582 61.968.739 Balance at beginning of year Provision (reversal) during the year Exchange rate differences Saldo akhir tahun 1.581.460 5.082.970.777 5.084.552.237 Balance at end of year Rupiah Rp 2007 Mata uang asing/Foreign currencies Rp Saldo awal tahun Pemulihan selama tahun berjalan Selisih kurs penjabaran Saldo akhir tahun Jumlah/ Total Rp 16.827.648 (13.435.197) - 191.962.227 (81.516.079) 10.506.317 208.789.875 (94.951.276) 10.506.317 Balance at beginning of year Reversal during the year Exchange rate differences 3.392.451 120.952.465 124.344.916 Balance at end of year Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan giro pada bank lain adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain. Management believes that the allowance for losses on demand deposits with other banks is adequate to cover possible losses which might arise from uncollectible demand deposits with other banks. - 23 - PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 7. PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN 7. Seluruh penempatan pada bank lain dilakukan dengan pihak ketiga. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut: Jenis penempatan Rupiah Call money Bank Indonesia Intervensi setelah dikurangi pendapatan diterima dimuka Rp 178.603.877 Kredit Mata uang asing Deposito berjangka PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS All placements with other banks are made with third parties. Placements with Bank Indonesia and other banks are classified according to type of placements are as follows: 2008 Tingkat bunga rata-rata Jangka waktu per tahun/ (hari)/ Average annual Term (days) interest rate Jumlah/ Total Rp 32 5 10,88% 9,25% 10.000.000.000 173.821.396.123 360 15,00% 800.000.000 31 3,50% 21.800.000.000 Type of placement Rupiah Call money Bank Indonesia Intervention net of unamortized interest of Rp 178,603,877 Loans Foreign currency Time deposits Jumlah Penyisihan penghapusan 206.421.396.123 Total (326.000.000) Allowance for losses Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih 206.095.396.123 Placements with Bank Indonesia and other banks - net , Jenis penempatan Rupiah Call money Bank Indonesia Intervensi setelah dikurangi pendapatan diterima dimuka Rp 1.332.778 Mata uang asing Call money 2007 Tingkat bunga rata-rata Jangka waktu per tahun/ (hari)/ Average annual Term (days) interest rate Jumlah/ Total Rp Type of placement 5 - 33 6,42% 28.000.000.000 5 3,00% 15.998.667.222 5-7 5,88% 18.786.000.000 Rupiah Call money Bank Indonesia Intervention net of unamortized interest of Rp 1,332,778 Foreign currency Call money Jumlah Penyisihan penghapusan 62.784.667.222 (467.860.000) Total Allowance for losses Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih 62.316.807.222 Placements with Bank Indonesia and other banks - net Kualitas dari penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 dikelompokkan lancar. The placements with Bank Indonesia and other banks as of December 31, 2008 and 2007 are classified as current. - 24 - PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) Jumlah tercatat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month Rp Rupiah Call money Bank Indonesia Intervensi Kredit Jumlah Mata uang asing Deposito berjangka Jumlah 10.000.000.000 Placements with Bank Indonesia and other banks as of December 31, 2008 and 2007 classified according to remaining period to maturity are as follows: 2008 Lebih dari 1 s.d 12 bulan/ More than 1 to 12 months Rp - 2007 Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month Rp Jumlah/ Total Rp 10.000.000.000 28.000.000.000 Rupiah Call money Bank Indonesia Intervensi Loans 173.821.396.123 - 800.000.000 173.821.396.123 800.000.000 15.998.667.222 - 183.821.396.123 800.000.000 184.621.396.123 43.998.667.222 21.800.000.000 18.786.000.000 Foreign currencies Time deposits 206.421.396.123 62.784.667.222 Total 21.800.000.000 205.621.396.123 800.000.000 Mutasi penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut: Rupiah Rp 2008 Mata uang asing/Foreign currencies Rp Total The changes in the allowance for losses on placements with other banks are as follows: Jumlah/ Total Rp Rupiah Rp 2007 Mata uang asing/Foreign currencies Rp Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) selama tahun berjalan Selisih kurs penjabaran 280.000.000 187.860.000 467.860.000 700.000.000 (172.000.000) - (29.090.000) 59.230.000 (201.090.000) 59.230.000 (420.000.000) - 184.890.500 2.969.500 (235.109.500) 2.969.500 Balance at beginning of year Provision (reversal) during the year Exchange rate differences Saldo akhir tahun 108.000.000 218.000.000 326.000.000 280.000.000 187.860.000 467.860.000 Balance at end of year Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain. - Jumlah/ Total Rp 700.000.000 Management believes that the allowance for losses on placements with other banks is adequate to cover possible losses which might arise from uncollectible placements with other banks. - 25 - PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 8. PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) EFEK-EFEK 8. Berdasarkan jenis dan tujuan investasi efek-efek dapat dikelompokkan sebagai berikut: SECURITIES Details of securities by type and purpose of investment are as follows: 2008 Rp Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Dimiliki hingga jatuh tempo Dollar Amerika Serikat Call money Penyisihan penghapusan Jumlah 2007 Peringkat/ Rating 10.900.000.000 (109.000.000) - - 10.791.000.000 Pihak ketiga Dimiliki hingga jatuh tempo Rupiah Sertifikat Bank Indonesia - setelah dikurangi pendapatan bunga diterima dimuka sebesar Rp 2.073.267.477 tahun 2008 dan Rp 1.095.651.125 tahun 2007 Obligasi Jasa Marga JORR I tahun 2003 Obligasi Jasa Marga JORR II tahun 2005: Tranche A Tranche B - 157.926.732.523 Dollar Amerika Serikat Diskonto wesel ekspor Penyis ihan penghapusan Efek-efek - bersih - Related parties Held-to-maturity U.S. Dollar Call money Allowances for losses Total Third parties Held-to-maturity Rupiah Tranche C Obligasi Republik Indonesia IV Tahun 2008 Obligasi Republik Indonesia V Tahun 2008 Obligasi Bank DKI V Tahun 2008 Seri A Jumlah Peringkat/ Rating Rp - 353.904.348.875 - Certificates of Bank Indonesia net of unamortized interest of Rp 2,073,267,477 in 2008 and Rp 1,095,651,125 in 2007 453.473.992 idAA- 453.473.992 idA+ Jasa Marga JORR I - 2003 bonds 129.464.555 129.464.555 idAAidAA- 129.464.555 129.464.555 idA+ idA+ Jasa Marga JORR II - 2005 bonds: Tranche A Tranche B 172.619.407 idAA- 172.619.407 idA+ 4.240.831.396 - - 3.000.000.000 5.000.000.000 idA- - 3.500.173.556 (93.851.961) - 878.453.368 (17.634.759) 174.458.908.023 355.650.189.993 185.249.908.023 355.650.189.993 - Tranche C Government of Republic of Indonesia Bonds IV - 2008 Government of Republic of Indonesia Bonds V - 2008 Bank DKI Bonds V - 2008 Serie A U.S. Dollar Discounted export drafts Allowances for losses Total Efek-efek di atas telah diperingkat oleh Pefindo, PT Kasnic Credit Rating Indonesia, PT Fitch Rating Indonesian dan PT Moody’s Indonesia. Securities as mentioned above were ranked by Pefindo, PT Kasnic Credit Rating Indonesia, PT Fitch Rating Indonesian and PT Moody’s Indonesia. Call money merupakan penempatan pada Bank of India dalam mata uang asing dengan tingkat bunga rata-rata per tahun 4,35% dan jangka waktu 185 hari. Call money is placement to Bank of India in foreign currency with average annual interest rate 4.35% and term 185 days. Berdasarkan pemerintah: Based on government and non government securities: efek pemerintah dan bukan 2008 Rp 2007 Rp Efek Pemerintah Efek bukan pemerintah 165.167.563.919 20.285.196.065 353.904.348.875 1.763.475.877 Government securities Non government securities Jumlah Penyisihan penghapusan 185.452.759.984 (202.851.961) 355.667.824.752 (17.634.759) Total Allowance for losses Efek-efek - bersih 185.249.908.023 355.650.189.993 Securities - net - 26 - PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) Menurut jangka waktunya, efek-efek dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Rupiah Kurang dari 1 bulan Lebi h dari 3 bulan s.d. 60 bulan Lebi h dari 60 bulan Jumlah Dollar Amerika Serikat Kurang dari 1 bulan Lebi h dari 3 bulan s.d. 60 bulan Jumlah Classification of securities according to maturity dates are as follows: 2008 Rp 2007 Rp 119.837.055.031 50.330.508.888 885.022.509 353.904.348.875 885.022.509 171.052.586.428 354.789.371.384 3.500.173.556 10.900.000.000 878.453.368 - 14.400.173.556 878.453.368 Rupiah Less than 1 month More than 3 months to 60 months More than 60 months Total U.S. Doll ar Less than 1 month More than 3 months to 60 months Total Jumlah Penyisihan penghapusan 185.452.759.984 (202.851.961) 355.667.824.752 (17.634.759) Total Allowance for losses Efek-efek - bersih 185.249.908.023 355.650.189.993 Securities - net Klasifikasi efek-efek berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut: Rupiah Kurang dari 1 bulan Lebih dari 3 s.d. 60 bulan Lebih dari 60 bulan Jumlah Dollar Amerika Serikat Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 bulan s.d. 3 bulan Jumlah Classification of securities according to remaining periods from balance sheet date until maturity dates are as follows: 2008 Rp 2007 Rp 119.837.055.031 50.783.982.880 431.548.517 353.904.348.875 885.022.509 171.052.586.428 354.789.371.384 3.500.173.556 10.900.000.000 14.400.173.556 878.453.368 878.453.368 Rupiah Less than 1 month More than 3 to 60 months More than 60 months Total U.S. Dollar Less than 1 month More than 1 months to 3 months Total Jumlah Penyisi han penghapusan 185.452.759.984 (202.851.961) 355.667.824.752 (17.634.759) Total Allowance for losses Efek-efek - Bersih 185.249.908.023 355.650.189.993 Securities - net Nilai wajar dari efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Obl igasi Obli gasi Jasa Marga JORR I Tahun 2003 Obli gasi Jasa Marga JORR II Tahun 2005 Obli gasi Republi k Indonesia IV Tahun 2008 Obli gasi Republi k Indonesia V Tahun 2008 Obli gasi Bank DKI V Tahun 2008 Seri A Jumlah Dollar Amerika Serikat Wesel ekspor Call money Jumlah Jumlah The fair values of held-to-maturities securities as of December 31, 2008 and 2007 are as follows: 2008 Rp 2007 Rp 157.926.732.523 353.904.348.875 453.473.992 453.473.992 431.548.517 431.548.517 4.298.113.575 - 2.962.500.000 - 4.470.000.000 - 170.542.368.607 354.789.371.384 3.500.173.556 10.900.000.000 14.400.173.556 878.453.368 878.453.368 184.942.542.163 355.667.824.752 - 27 - Rupiah BI Certificate Bonds Jasa Marga JORR I 2003 bonds Jasa Marga JORR II 2005 bonds Gover nment of Republ ic of Indonesi an Bonds IV - 2008 Gover nment of Republ ic of Indonesi an Bonds V - 2008 Bank DKI Bonds V - 2008 Serie A Subtotal U.S. Dollar Export drafts Call money Total Total PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) Obligasi Jasa Marga JORR I tahun 2003 jatuh tempo pada tanggal 19 Nopember 2013 dengan tingkat bunga yang dihitung berdasarkan ratarata tingkat bunga SBI 3 bulanan selama 6 bulan. Bunga obligasi dibayar setiap 6 bulanan. Jasa Marga JORR I – 2003 bonds will mature on November 19, 2013 and earn interest rates per annum computed using the 6 months average interest of 3-months SBI. The interest is paid semi-annually. Obligasi Jasa Marga JORR II tahun 2005 dapat dijelaskan sebagai berikut: Jasa Marga JORR II – 2005 are as follows: ï€ Tranche A jatuh tempo pada tanggal 5 Januari 2016 dengan tingkat bunga untuk 5 tahun pertama sebesar 11,50% dan 5 tahun berikutnya sebesar 15,25%. Bunga obligasi dibayar setiap 6 bulanan. ï€ Tranche A bonds will mature on January 5, 2016 and earns interest at 11.50% for the first five years and 15.25% for the next five years. The interest is paid semi-annually. ï€ Tranche B jatuh tempo pada tanggal 5 Januari 2018 dengan tingkat bunga untuk 5 tahun pertama sebesar 12,50% dan tahun keenam sampai jatuh tempo sebesar 15,25%. Bunga obligasi dibayar setiap 6 bulanan. ï€ Tranche B bonds will mature on January 5, 2018 and earns interest at 12.50% for the first five years and 15.25% on the sixth year up to maturity. The interest is paid semiannually. ï€ Tranche C jatuh tempo pada tanggal 5 Januari 2021 dengan tingkat bunga untuk 5 tahun pertama sebesar 13,50% dan tahun keenam sampai jatuh tempo sebesar 15,50%. Bunga obligasi dibayar setiap 6 bulanan. ï€ Tranche C bonds will mature on January 5, 2021 and earns interest at 13.50% for the first five years and 15.50% on the sixth year up to maturity. The interest is paid semiannually. Obligasi JORR I dan II ini diperoleh dari penyelesaian sebagian kredit milik PT Marga Nurindo Bakti yang merupakan anak perusahaan dari Jasa Marga (Persero) yang telah dihapusbukukan. The Bank received the JORR I and II bonds as partial settlement of the loan of PT Marga Nurindo Bakti, subsidiary of Jasa Marga (Persero), which have been previously writtenoff. Obligasi Pemerintah Republik Indonesia Seri IV jatuh tempo pada tanggal 12 Maret 2012 dengan tingkat bunga sebesar 9,50%. Bunga obligasi dibayar setiap tanggal 12 setiap bulannya. Government of Republic of Indonesia IV will mature on March 12, 2012 and earns interest at 9.50%. The interest is paid dated on 12 every month. Obligasi Pemerintah Republik Indonesia Seri V jatuh tempo pada tanggal 15 September 2013 dengan tingkat bunga sebesar 11,45%. Bunga obligasi dibayar setiap tanggal 15 setiap bulannya. Government of Republic of Indonesia V will mature on September 15, 2013 and earns interest at 11.45%. The interest is paid dated on 15 every month. Obligasi Bank DKI V tahun 2008 Seri A jatuh tempo pada tanggal 4 Maret 2013 dengan tingkat bunga 11,25% yang dibayarkan setiap tanggal 4 setiap bulan. Bank DKI bonds V – 2008 Serie A will mature on March 4, 2013 and earns interest at 11.25% which is paid on 4 every month. Kualitas dari efek-efek pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 dikelompokkan lancar. The securities as of December 31, 2008 and 2007 are classified as current. - 28 - PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Mutasi penyisihan penghapusan adalah sebagai berikut: PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) efek-efek Rupiah Rp The changes in the allowance for losses on securities are as follows: 2008 Dollar Amerika Serikat/ U.S. Dollar Rp Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Selisih kurs penjabaran 8.850.225 8.784.534 50.000.000 - 137.552.875 (2.335.673) 187.552.875 (2.335.673) Provision during the year Exchange rate differences Saldo akhir tahun 58.850.225 144.001.736 202.851.961 Balance at end of year Rupiah Rp Saldo awal tahun Pemulihan selama tahun berjalan Selisih kurs penjabaran 8.850.225 Saldo akhir tahun 8.850.225 2007 Dollar Amerika Serikat/ U.S. Dollar Rp - 17.634.759 Balance at beginning of year Jumlah/ Total Rp 36.012.000 44.862.225 Balance at beginning of year (28.865.471) 1.638.005 (28.865.471) 1.638.005 Reversal during the year Exchange rate differences 8.784.534 17.634.759 Balance at end of year Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan efek-efek adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek. 9. Jumlah/ Total Rp Management believes that the allowance for losses on securities is adequate to cover possible losses which might arise from uncollectible securities. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF 9. DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES Bank melakukan transaksi derivatif dalam bentuk pembelian dan penjualan berjangka valuta asing (swap). Kontrak berjangka valuta asing merupakan komitmen kepada penjual atau pembeli kontrak untuk menjual dan membeli sejumlah mata uang tertentu pada tanggal di masa mendatang dengan harga yang telah ditentukan terlebih dahulu. The Bank’s derivative financial instruments principally consists of swap foreign exchange contracts. Swap foreign exchange contracts are agreements to buy and sell a currency for another currency at a future date and at a specified price. Transaksi perangkat moneter derivatif di atas menimbulkan risiko pasar dan risiko kredit. Risiko pasar dari transaksi perangkat moneter derivatif timbul sebagai akibat dari adanya fluktuasi dalam tingkat bunga dan kurs mata uang. Sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank. Jangka waktu dari transaksi perangkat moneter derivatif Bank berjangka valuta asing berkisar antara 5 sampai 33 hari. The Bank’s derivative financial instruments give rise to market and credit risks. The market risk of derivative financial instruments arises from the potential changes in value due to fluctuations in interest and foreign exchange rates. Credit risk is the possibility that a loss may occur due to the failure of the counter party to fulfill its obligations according to the terms of the contract. The Bank’s derivative financial instruments have terms ranging from 5 days to 33 days. - 29 - PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) Rincian tagihan dan kewajiban derivatif pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: The details of derivative receivables and payables as of December 31, 2008 and 2007 are as follows: 2008 Nilai pasar dari kontrak/ Fair value of contracts Transaksi Pihak ketiga Kontrak Forward - Dollar Amerika Serikat Penyisihan penghapusan Jumlah Beli/ Buy Rp Tagihan dan kewajiban derivatif/ Derivative receivables and payables Tagihan/ Kewajiban/ Receivables Payables Rp Rp Jual/ Sell Rp 10.900.000.000 - 10.900.000.000 - 838.800.000 (8.388.000) 809.050.000 - 10.900.000.000 10.900.000.000 830.412.000 809.050.000 Transactions Third parties Forward contracts U.S. Dollar Allowance for losses U.S. Dollar 2007 Nilai pasar dari kontrak/ Fair value of contracts Transaksi Pihak ketiga Kontrak Swap - Dollar Amerika Serikat Beli/ Buy Rp - Jual/ Sell Rp Tagihan dan kewajiban derivatif/ Derivative receivables and payables Tagihan/ Kewajiban/ Receivables Payables Rp Rp 9.393.000.000 - 50.000.000 Transactions Third parties Swap contracts U.S. Dollar Kualitas tagihan derivatif pada tanggal 31 Desember 2008 dikelompokkan lancar. The derivative receivables as of December 31, 2008 are classified as current. Mutasi penyisihan penghapusan derivatif adalah sebagai berikut: The changes in the allowance for losses on derivative receivables are as follows: tagihan 2008 Rp Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan 8.388.000 Saldo akhir tahun 8.388.000 Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan tagihan derivatif adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan derivatif. 2007 Rp 485.000 (485.000) - Balance at beginning of year Provision (reversal) during the year Balance at end of year Management believes that the allowance for losses on derivative receivables is adequate to cover possible losses, which might arise from uncollectible derivative receivables. - 30 - PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 10. KREDIT a. 10. LOANS Jenis Kredit a. By type of Loan 2008 Dalam perhatian Lancar/ khusus/ Kurang lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/ Current Special mention Substandar Doubtful Loss Total Rp Rp Rp Rp Rp Rp Pihak hubungan istimewa Related parties Rupiah Kredit modal kerja Kredit investasi Kredit konsumsi Jumlah Penyisihan penghapusan Bersih Rupiah 14.764.739.568 - - - - 14.764.739.568 6.000.000.000 - - - - 6.000.000.000 Investment 801.663.900 - - - - 801.663.900 Consumer 21.566.403.468 - - - - 21.566.403.468 (215.664.035) - - - - (215.664.035) 21.350.739.433 - - - - 21.350.739.433 11.990.000.000 - - - - 11.990.000.000 (250.700.000) - - - - (250.700.000) 11.739.300.000 - - - - 11.739.300.000 33.090.039.433 - - - - 33.090.039.433 Dollar Amerika Serikat Kredit modal kerja Penyisihan penghapusan Bersih Jumlah pihak hubungan istimewa Total Allowance for losses Net U.S. Dollar Pihak ketiga Working capital Allowance for losses Net Total related parties Third parties Rupiah Kredit modal kerja Working capital Rupiah 542.963.934.913 25.249.152.046 79.297.260 - 8.328.204.818 576.620.589.037 Working capital Kredit investasi 79.842.702.192 13.364.043.018 533.299.531 - 6.383.861.036 100.123.905.777 Investment Kredit konsumsi 59.180.596.230 1.677.841.199 15.748.701 1.870.629.831 1.683.091.430 64.427.907.391 Consumer 380.636.585 Employee Karyawan Jumlah Penyisihan penghapusan Bersih 380.636.585 - - - - 682.367.869.920 40.291.036.263 628.345.492 1.870.629.831 16.395.157.284 741.553.038.790 Total (7.174.076.542) (523.155.040) (84.876.823) (314.064.916) (4.158.899.602) (12.255.072.923) Allowance for losses 675.193.793.378 39.767.881.223 543.468.669 1.556.564.915 12.236.257.682 729.297.965.867 Net 82.072.942.584 10.354.995.095 Dollar Amerika Serikat Kredit modal kerja Kredit investasi Kredit konsumsi U.S. Dollar 8.175.000.000 - - - - 92.427.937.679 - - - 8.175.000.000 Working capital Investment Consumer 55.743.036 62.285.216 - - - 118.028.252 Jumlah 90.303.685.620 10.417.280.311 - - - 100.720.965.931 Penyisihan penghapusan (2.035.091.383) (164.267.502) - - - (2.199.358.885) Allowance for losses Bersih 88.268.594.237 10.253.012.809 - - - 98.521.607.046 Net Jumlah pihak ketiga 763.462.387.615 50.020.894.032 543.468.669 1.556.564.915 12.236.257.682 827.819.572.913 Jumlah Kredit - Bersih 796.552.427.048 50.020.894.032 543.468.669 1.556.564.915 12.236.257.682 860.909.612.346 Tingkat bunga rata-rata per tahun Total Total third parties Net Loans Average interest rates per annum Rupiah 14,41% Rupiah Dollar Amerika Serikat 8,27% U.S. Dollar - 31 - PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 2007 Lancar/ Current Rp Pihak hubungan istimewa Rupiah Kredit modal kerja Kredit investasi Kredit konsumsi Dalam perhatian khusus/ Special mention Rp Kurang lancar/ Substandar Rp Diragukan/ Doubtful Rp Macet/ Loss Rp Jumlah/ Total Rp 12.754.285.548 2.226.401.338 46.160.714 - - - - 12.754.285.548 2.226.401.338 46.160.714 Jumlah Penyisihan penghapusan 15.026.847.600 (205.252.127) - - - - 15.026.847.600 (205.252.127) Bersih 14.821.595.473 - - - - 14.821.595.473 Dollar Amerika Serikat Kredit modal kerja Penyisihan penghapusan Bersih Jumlah pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Rupiah Kredit modal kerja Kredit investasi Kredit konsumsi Karyawan - - - 31.936.200.000 (319.362.000) 31.616.838.000 - - - - 31.616.838.000 46.438.433.473 - - - - 46.438.433.473 Total related parties Third parties Rupiah Working capital Investment Consumer Employee 650.027.127 942.591.614 134.961.818 - 162.940.035 - 2.906.272.217 5.819.779.835 487.284.110 - 399.999.128.824 57.132.177.532 43.543.190.573 384.029.217 Jumlah Penyisihan penghapusan 479.571.911.495 (9.439.803.251) 10.382.757.895 (917.220.176) 1.727.580.559 (1.194.744.579) 162.940.035 (162.940.035) 9.213.336.162 (1.292.066.124) 501.058.526.146 (13.006.774.165) Bersih 470.132.108.244 9.465.537.719 532.835.980 7.921.270.038 488.051.751.981 - 71.768.782.971 140.332.829 71.909.115.800 (2.385.351.002) 469.645.773 469.645.773 (586.875) 1.033.230.000 1.033.230.000 (333.341.790) - - 73.271.658.744 140.332.829 73.411.991.573 (2.719.279.667) 69.523.764.798 469.058.898 699.888.210 - - 70.692.711.906 Jumlah pihak ketiga 539.655.873.042 9.934.596.617 1.232.724.190 - 7.921.270.038 558.744.463.887 Jumlah Kredit - Bersih 586.094.306.515 9.934.596.617 1.232.724.190 - 7.921.270.038 605.182.897.360 Tingkat bunga rata-rata per tahun Rupiah Dollar Amerika Serikat b. Net U.S. Dollar Working capital Allowance for losses - 4.935.841.362 3.526.657.870 1.920.258.663 - Bersih Total Allowance for losses 31.936.200.000 (319.362.000) 391.506.988.118 46.843.148.213 40.837.745.947 384.029.217 Dollar Amerika Serikat Kredit modal kerja Kredit konsumsi Jumlah Penyisihan penghapusan Related parties Rupiah Working capital Investment Consumer 13,76% 8,29% Sektor Ekonomi b. Net Total Allowance for losses Net U.S. Dollar Working capital Consumer Total Allowance for losses Net Total third parties Net Loans Average interest rates per annum Rupiah U.S. Dollar By Economic Sector 2008 Lancar/ Current Rp Rupiah Perdagangan Jasa bisnis Jasa pelayanan sosial Industri Transportasi Konstruksi Pertanian Pertambangan Lain-lain Dalam perhatian khusus/ Special mention Rp Kurang lancar/ Substandar Rp Diragukan/ Doubtful Rp Macet/ Loss Rp Jumlah/ Total Rp 326.293.809.732 96.867.870.527 49.050.451.219 99.308.827.381 15.574.138.250 31.969.349.524 83.000.000 24.423.930.038 60.362.896.717 7.503.051.610 25.310.812.452 2.920.956.067 2.666.968.159 199.925.343 11.481.433 1.677.841.199 612.596.791 15.748.701 1.870.629.831 8.081.237.589 312.662.044 203.155.546 5.550.860.675 564.150.000 1.683.091.430 342.490.695.722 122.491.345.023 52.174.562.832 107.526.656.215 16.338.213.593 31.969.349.524 94.481.433 24.423.930.038 65.610.207.878 Jumlah Penyisihan penghapusan 703.934.273.388 (7.389.740.577) 40.291.036.263 (523.155.040) 628.345.492 (84.876.823) 1.870.629.831 (314.064.916) 16.395.157.284 (4.158.899.602) 763.119.442.258 (12.470.736.958) Bersih 696.544.532.811 39.767.881.223 543.468.669 1.556.564.915 12.236.257.682 750.648.705.300 Dollar Amerika Serikat Perdagangan Industri Pertambangan Lain-lain Rupiah Trade Business services Public services Manufacturing Transportation Construction Agriculture Minning Others Total Allowance for losses Net U.S. Dollar Trade Manufacturing Minning Others 72.317.451.740 24.470.490.844 5.450.000.000 55.743.036 10.354.995.095 62.285.216 - - - 72.317.451.740 34.825.485.939 5.450.000.000 118.028.252 Jumlah Penyisihan penghapusan 102.293.685.620 (2.285.791.383) 10.417.280.311 (164.267.502) - - - 112.710.965.931 (2.450.058.885) Bersih 100.007.894.237 10.253.012.809 - 110.260.907.046 Net 796.552.427.048 50.020.894.032 860.909.612.346 Net - Loans Jumlah Kredit - Bersih 543.468.669 - 32 - 1.556.564.915 12.236.257.682 Total Allowance for losses PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 2007 Dalam perhatian khusus/ Special mention Rp Kurang lancar/ Substandar Rp 224.612.029.912 103.894.157.481 46.211.531.391 54.552.053.655 10.310.470.981 13.750.579.797 41.267.935.878 3.672.165.645 266.017.808 2.909.321.048 1.597.758.730 17.236.001 1.920.258.663 Jumlah Penyisihan penghapusan 494.598.759.095 (9.645.055.378) Bersih Lancar/ Current Rp Diragukan/ Doubtful Rp Macet/ Loss Rp Jumlah/ Total Rp 402.052.889 312.000.000 320.236.490 558.329.362 134.961.818 162.940.035 7.321.944.656 418.017.261 108.201.000 73.569.135 161.965.000 642.355.000 487.284.110 236.008.193.102 104.578.192.550 49.541.053.439 56.543.618.010 11.030.765.343 14.392.934.797 17.236.001 43.973.380.504 10.382.757.895 (917.220.176) 1.727.580.559 (1.194.744.579) 162.940.035 (162.940.035) 9.213.336.162 (1.292.066.124) 516.085.373.746 (13.212.026.292) Total Allowance for losses 484.953.703.717 9.465.537.719 532.835.980 - 7.921.270.038 502.873.347.454 Net 63.350.360.825 40.354.622.146 140.332.829 469.645.773 - 1.033.230.000 - - - 64.383.590.825 40.824.267.919 140.332.829 Jumlah Penyisihan penghapusan 103.845.315.800 (2.704.713.002) 469.645.773 (586.875) 1.033.230.000 (333.341.790) - - 105.348.191.573 (3.038.641.667) Bersih 101.140.602.798 469.058.898 699.888.210 - - 102.309.549.906 Net 586.094.306.515 9.934.596.617 1.232.724.190 - 7.921.270.038 605.182.897.360 Net - Loans Rupiah Perdagangan Jasa bisnis Jasa pelayanan sosial Industri Transportasi Konstruksi Pertanian Lain-lain Dollar Amerika Serikat Perdagangan Industri Lain-lain Jumlah Kredit - Bersih c. Jangka Waktu c. Rupiah Trade Business services Public services Manufacturing Transportation Construction Agriculture Others U.S. Dollar Trade Manufacturing Others Total Allowance for losses By Term of Loans Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya. Classification of loans according to term of credit agreements and remaining periods from balance sheet date to maturity dates are as follows: Berdasarkan periode perjanjian kredit: Based on term of credit agreements: 2008 Pihak hubungan istimewa/ Related parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Rp Pihak ketiga/ Third parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Rp Jumlah/Total Rp Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 s.d 2 tahun Lebih dari 2 s.d 5 tahun Lebih dari 5 tahun 9.764.739.568 5.000.000.000 6.032.285.256 769.378.644 11.990.000.000 - 461.492.400.610 76.771.919.873 153.703.876.276 49.584.842.031 46.094.065.515 934.285.216 31.892.615.200 21.800.000.000 529.341.205.693 82.706.205.089 191.628.776.732 72.154.220.675 Up to 1 year More than 1 - 2 years More than 2 - 5 years More than 5 years Jumlah Penyisihan penghapusan 21.566.403.468 (215.664.035) 11.990.000.000 (250.700.000) 741.553.038.790 (12.255.072.923) 100.720.965.931 (2.199.358.885) 875.830.408.189 (14.920.795.843) Total Allowance for losses Bersih 21.350.739.433 11.739.300.000 729.297.965.867 98.521.607.046 860.909.612.346 Net - 33 - PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 2007 Pihak ketiga/ Third parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Rp Pihak hubungan istimewa/ Related parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Rp Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 s.d 2 tahun Lebih dari 2 s.d 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah/Total Rp 12.754.285.548 2.272.562.052 - 31.936.200.000 - 367.438.989.789 11.449.959.447 95.429.711.328 26.739.865.582 33.087.372.923 40.324.618.650 - 445.216.848.260 11.449.959.447 138.026.892.030 26.739.865.582 Up to 1 year More than 1 - 2 years More than 2 - 5 years More than 5 years Jumlah 15.026.847.600 Penyisihan penghapusan (205.252.127) 31.936.200.000 (319.362.000) 501.058.526.146 (13.006.774.165) 73.411.991.573 (2.719.279.667) 621.433.565.319 (16.250.667.959) Total Allowance for losses Bersih 31.616.838.000 488.051.751.981 70.692.711.906 605.182.897.360 Net 14.821.595.473 Berdasarkan sisa umur jatuh tempo: Based on remaining periods from balance sheet date to maturity dates: 2008 Pihak hubungan istimewa/ Related parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Rp Pihak ketiga/ Third parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Rp Jumlah/Total Rp Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 s.d 2 tahun Lebih dari 2 s.d 5 tahun Lebih dari 5 tahun 14.782.616.542 5.564.859 6.008.843.423 769.378.644 11.990.000.000 - 535.398.214.148 29.133.495.718 139.677.335.536 37.343.993.388 90.566.065.515 62.285.216 10.092.615.200 - 652.736.896.205 29.201.345.793 155.778.794.159 38.113.372.032 Up to 1 year More than 1 - 2 years More than 2 - 5 years More than 5 years Jumlah Penyisihan penghapusan 21.566.403.468 (215.664.035) 11.990.000.000 (250.700.000) 741.553.038.790 (12.255.072.923) 100.720.965.931 (2.199.358.885) 875.830.408.189 (14.920.795.843) Total Allowance for losses Bersih 21.350.739.433 11.739.300.000 729.297.965.867 98.521.607.046 860.909.612.346 Net 2007 Pihak hubungan istimewa/ Related parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Rp d. Pihak ketiga/ Third parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Rp Jumlah/Total Rp Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 s.d 2 tahun Lebih dari 2 s.d 5 tahun Lebih dari 5 tahun 12.754.864.798 37.025.400 2.234.957.402 - 31.936.200.000 - 378.794.541.720 16.479.559.556 92.111.191.955 13.673.232.915 71.692.602.923 1.719.388.650 - 495.178.209.441 16.516.584.956 96.065.538.007 13.673.232.915 Up to 1 year More than 1 - 2 years More than 2 - 5 years More than 5 years Jumlah Penyisihan penghapusan 15.026.847.600 (205.252.127) 31.936.200.000 (319.362.000) 501.058.526.146 (13.006.774.165) 73.411.991.573 (2.719.279.667) 621.433.565.319 (16.250.667.959) Total Allowance for losses Bersih 14.821.595.473 31.616.838.000 488.051.751.981 70.692.711.906 605.182.897.360 Net Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank termasuk pengurus dibebani bunga 13% per tahun untuk tahun 2008 dan 12% sampai dengan 13% per tahun untuk tahun 2007 dengan jangka waktu pelunasan berkisar antara 1 tahun sampai dengan 5 tahun dan diterima kembali melalui pemotongan gaji bulanan. d. - 34 - Loans to the Bank’s employees and officers bear interest at 13% per annum in 2008 and 12% to 13% per annum in 2007, matures between 1 year to 5 years and are collected through monthly salary deductions. PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) e. Kredit yang diberikan dijamin dengan benda bergerak dan/atau tidak bergerak dengan pengikatan secara hak tanggungan dan hipotik atau akta pemberian hak tanggungan dan surat kuasa memasang hipotik atau surat kuasa untuk menjual, atau jaminan lain yang umumnya diterima oleh Bank. e. Loans are collateralized by movable and/or immovable assets with fiduciary transfer of proprietary rights or mortgages and authorization letters to hypothecate or to sell and other collaterals such as time deposits which are generally acceptable to the Bank. f. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, rincian kredit bermasalah (klasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet) menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut: f. The details of nonperforming loans (classified as substandard, doubtful and loss) as of December 31, 2008 and 2007, based on economic sector are as follows: 2008 2007 Kredit bermasalah/ Minimum penyisihan/ Kredit bermasalah/ Minimum penyisihan/ Nonperforming Minimum allowance Nonperforming Minimum allowance loans Rp Rupiah Perdagangan Transportasi Konstruksi Jasa pelayanan sosial Jasa bisnis Industri Lain-lain Jumlah for losses Rp loans Rp for losses Rp 8.693.834.380 564.150.000 203.155.546 312.662.044 5.550.860.675 3.569.469.962 (1.466.534.308) (484.050.000) (48.201.000) (71.537.383) (1.473.000.000) (1.014.518.650) 7.723.997.545 720.294.362 642.355.000 420.201.000 418.017.261 393.805.625 785.185.963 (709.034.110) (588.294.362) (250.000.000) (294.170.451) (172.044.950) (636.206.865) 18.894.132.607 (4.557.841.341) 11.103.856.756 (2.649.750.738) 1.033.230.000 (333.341.790) 12.137.086.756 (2.983.092.528) Dollar Amerika Serikat Perdagangan Jumlah 18.894.132.607 (4.557.841.341) Trade Total In the above nonperforming loans, the loans in the process of recovery as of December 31, 2008 and 2007 are Rp 54,561,585 and Rp 3,711,375,140, respectively. Rasio Non Performing Loan (NPL) pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: NPL Gross NPL Neto Total U.S. Dollar - Dari jumlah kredit bermasalah tersebut, kredit dalam proses penyelamatan pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing Rp 54.561.585 dan Rp 3.711.375.140. g. Rupiah Trade Transportation Constructions Public sevices Business services Manufacturing Others g. Non-performing loans (NPL) ratio as of December 31, 2008 and 2007 are as follows: 2008 2007 2,16% 1,64% 1,9 5% 1,4 7% Gross N PL Net NPL h. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, kredit yang telah dihentikan pembebanan bunganya masing-masing sebesar Rp 18.894.132.607 dan Rp 12.137.086.756. h. As of December 31, 2008 and 2007, the loans which have stopped accruing interest amounted to Rp 18,894,132,607 and Rp 12,137,086,756, respectively. i. Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kedit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, tidak terdapat kredit yang tidak memenuhi ketentuan BMPK. i. As of December 31, 2008 and 2007, there are no loans which exceeds the legal lending limit (BMPK) as stated in the legal lending limit report to Bank Indonesia. - 35 - PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) j. Mutasi penyisihan penghapusan adalah sebagai berikut: PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) j. kredit The details of and changes in allowance for losses on loans are as follows: 2008 Dollar Amerika Serikat/ U.S. Dollar Rp Rupiah Rp Sal do awal tahun 13.212.026.292 Pemulihan selama tahun berjalan (764.707.768) Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan 207.950.000 Selisih kurs penjabaran Penghapusan selama tahun berjalan (184.531.566) 3.038.641.667 (969.658.109) Sal do akhir tahun 2.450.058.885 12.470.736.958 207.950.000 381.075.327 (184.531.566) 14.920.795.843 1.751.074.901 16.985.062.244 1.195.051.338 (1.396.510.606) 92.515.428 - 589.296.956 92.515.428 (19.696.063) Sal do akhir tahun 3.038.641.667 13.212.026.292 Saldo akhir tahun Recovery during the year Exchange rate differences Written off during the year Balance at end of year 16.250.667.959 Balance at beginning of year Provisi on (reversal) duri ng the year Recovery during the year Exchange r ate differences Written off during the year Balance at end of year Management believes that the loans are adequately collateralized and that the allowance for losses is adequate to cover possible losses that might arise from uncollectible loans. Mutasi kredit yang dihapus buku adalah sebagai berikut: Saldo awal tahun Penghapusbukuan kredit dalam tahun berjalan Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan Kredit yang telah dilakukan hapus tagih Balance at beginning of year Reversal during the year Jumlah/Total Rp Sal do awal tahun 15.233.987.343 Penyisihan ( pemulihan) selama tahun berjalan ( 2.591.561.944) Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan 589.296.956 Selisih kur s penjabaran Penghapusan selama tahun berjalan (19.696.063) Manajemen berpendapat bahwa semua kredit telah dijamin dengan cukup dan jumlah penyisihan penghapusan kredit adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit. k. 16.250.667.959 (1.734.365.877) 381.075.327 - 2007 Dollar Amerika Serikat/ U.S. Dollar Rp Rupiah Rp Jumlah/Total Rp k. Changes in loans written off are as follows: 2008 Rp 2007 Rp 3.361.834.179 4.017.735.837 184.531.566 19.696.063 Written off during the year (207.950.000) (589.296.956) Recovery during the year (2.523.798.305) (86.300.765) 814.617.440 3.361.834.179 - 36 - Balance at beginning of year Discharge of claim Balance at end of year PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 11. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN AKSEPTASI a. 11. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE Tagihan Akseptasi a. Acceptances Receivable 2008 Rp 2007 Rp Bukan bank Dollar Amerika Serikat Penyisihan penghapusan - 20.195.090.895 (201.950.909) Nonbanks U.S. Dollar Allowance for losses Jumlah Tagihan Akseptasi Bersih - 19.993.139.986 Total Acceptances Receivable Net Kualitas tagihan akseptasi pada tanggal 31 Desember 2007 dikelompokkan lancar. Acceptances December 31, current. Mutasi penyisihan penghapusan tagihan akseptasi adalah sebagai berikut: The changes in the allowance for losses on acceptances receivable are as follows: 2008 Rp Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Selisih kurs penjabaran Saldo akhir tahun receivable as 2007 is classified of as 2007 Rp 201.950.909 (196.667.174) (5.283.735) - 201.510.943 439.966 Balance at beginning of year Provision (reversal) during the year Exchange rate differences 201.950.909 Balance at end of year Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan tagihan akseptasi tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi. Management believes that the allowance for losses on acceptances receivable is adequate to cover the losses, which might arise from uncollectible acceptances receivable. b. Kewajiban Akseptasi b. Acceptances Payable Kewajiban akseptasi berdasarkan counterparty nihil dan Rp 20.195.090.895 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007. Aceptances payable based on counterparty amounted to nil and Rp 20,195,090,895 as of December 31, 2008 and 2007, respectively. Seluruh tagihan dan kewajiban akseptasi 31 Desember 2007 berjangka waktu dari 1 bulan sampai dengan 3 bulan dan memiliki sisa umur jatuh tempo kurang dari 1 bulan. The acceptances receivable and payable as of December 31, 2007 have terms of 1 month to 3 months and have remaining terms of less than 1 month from balance sheet date until maturity dates. - 37 - PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 12. ASET TETAP Biaya perolehan: Tanah Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Jumlah 12. PREMISES AND EQUIPMENT 1 Januari/ January 1, 2008 Rp Penambahan/ Additions Rp Pengurangan/ Deduc tions Rp 31 Desember/ December 31, 2008 Rp 4.943.763.250 13.446.788.565 - - 4.943.763.250 13.446.788.565 12.323.621.768 6.018.747.175 275.350.575 - 22.677.500 - 12.576.294.843 6.018.747.175 At cost: Land Building Office furniture and equipment Vehicles 36.732.920.758 275.350.575 22.677.500 36.985.593.833 Total Akumulasi penyusutan: Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor 6.566.696.257 654.807.938 10.713.002.759 3.434.557.558 775.019.271 662.840.849 22.677.500 - 11.465.344.530 4.097.398.407 Accumulated depreciation: Building Office furniture and equipment Vehicles Jumlah 20.714.256.574 2.092.668.058 22.677.500 22.784.247.132 Total Jumlah Tercatat 16.018.664.184 14.201.346.701 Net Carrying Value - 7.221.504.195 1 Januari/ January 1, 2007 Rp Penambahan/ Additions Rp 5.139.603.250 14.354.924.450 - 195.840.000 908.135.885 4.943.763.250 13.446.788.565 11.402.255.281 5.380.102.175 942.508.687 1.156.000.000 21.142.200 517.355.000 12.323.621.768 6.018.747.175 At cost: Land Building Office furniture and equipment Vehicles 36.276.885.156 2.098.508.687 1.642.473.085 36.732.920.758 Total 6.456.769.850 688.863.033 578.936.626 6.566.696.257 9.757.739.251 3.112.960.693 976.405.706 707.529.005 21.142.198 385.932.140 10.713.002.759 3.434.557.558 Accumulated depreciation: Building Office furniture and equipment Vehicles Jumlah 19.327.469.794 2.372.797.744 986.010.964 20.714.256.574 Total Jumlah Tercatat 16.949.415.362 16.018.664.184 Net Carrying Value Biaya perolehan: Tanah Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Jumlah Akumulasi penyusutan: Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Pada tahun 2008 pengurangan aset tetap merupakan hapus buku aset tetap dan pada tahun 2007 pengurangan aset tetap merupakan penjualan aset dengan rincian sebagai berikut: Pengurangan/ Deduc tions Rp 31 Desember/ December 31, 2007 Rp In 2008 the deduction in premises and equipment occured from disposal of premises and equipment and in 2007 the deduction in premises and equipment occurred from sales of premises and equipment as follows: 2007 Rp Jumlah tercatat Harga jual Laba penjualan aset tetap 656.462.118 1.512.800.000 856.337.882 - 38 - Net book value Selling price Gain on sale of premises and equipment PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) Beban penyusutan adalah sebesar Rp 2.092.668.058 tahun 2008 dan Rp 2.372.797.744 tahun 2007, yang disajikan sebagai beban umum dan administrasi (Catatan 24). Depreciation expense amounting to Rp 2,092,668,058 in 2008 and Rp 2,372,797,744 in 2007 are presented in general and administrative expenses (Note 24). Bank memiliki beberapa bidang tanah yang digunakan sebagai kantor pusat dan cabang dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun akan jatuh tempo antara tahun 2009 sampai dengan 2024. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. The Bank owns several pieces of land with Building Use Rights (Hak Guna Bangunan or HGB) for a period of 20 years until 2009 to 2024 where its head office and branch offices are located. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights since all these properties were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership. Aset tetap, kecuali tanah, tahun 2008 seluruhnya diasuransikan kepada Asuransi Jasa Indonesia dan tahun 2007 telah diasuransikan kepada PT Asuransi Rama Satria Wibawa, PT Asuransi Ikrar Lloyd, PT CGU Insurance, Aegis Ind, dan PT VIG Indonesia terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 28.557.411.000 dan USD 700.000 pada tanggal 31 Desember 2008 dan Rp 29.288.761.160 dan USD 700.000 pada tanggal 31 Desember 2007. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Premises and equipment, except land, are insured with kepada Asuransi Jasa Indonesia in 2008 and with PT Asuransi Rama Satria Wibawa, PT Asuransi Ikrar Lloyd, PT CGU Insurance, Aegis Ind, and PT VIG Indonesia in 2007 against fire and other risks for Rp 28,557,411,000 and USD 700,000 as of December 31, 2008 and Rp 29,288,761,160 and USD 700,000 as of December 31, 2007. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the premises and equipment insured. 13. SIMPANAN 13. DEPOSITS Simpanan terdiri dari: Deposits consist of: 2008 Pihak hubungan istimewa/ Related parties Rp Rupiah Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah Dollar Amerika Serikat Giro Deposito berjangka Jumlah Jumlah Pihak ketiga/ Third parties Rp Jumlah/Total Rp 4.871.674.965 771.159.917 7.789.444.935 65.499.630.410 77.327.356.007 730.594.742.892 70.371.305.375 78.098.515.924 738.384.187.827 13.432.279.817 873.421.729.309 886.854.009.126 2.708.055.405 24.848.176.716 43.011.002.041 96.390.966.873 45.719.057.446 121.239.143.589 27.556.232.121 139.401.968.914 166.958.201.035 40.988.511.938 1.012.823.698.223 1.053.812.210.161 - 39 - Rupiah Demand deposits Savings deposits Time deposits Total U.S. Dollar Demand deposits Time deposits Total Total PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 2007 Pihak hubungan istimewa/ Related parties Rp Rupiah Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah Dollar Amerika Serikat Giro Deposito berjangka Jumlah Jumlah a. Pihak ketiga/ Third parties Rp J umlah/Total Rp 1.283.074.173 641.791.717 20.609.104.725 66.672.796.561 88.695.154.445 709.961.835.912 67.955.870.734 89.336.946.162 730.570.940.637 22.533.970.615 865.329.786.918 887.863.757.533 263.097.367 11.895.364.426 45.824.279.137 53.877.891.536 46.087.376.504 65.773.255.962 12.158.461.793 99.702.170.673 111.860.632.466 34.692.432.408 965.031.957.591 999.724.389.999 Giro terdiri atas: a. Rupiah Demand deposits Savings depos its Time deposits Total U.S. Dollar Demand deposits Time deposits Total Total Demand deposits consist of: 2008 Pihak hubungan istimewa/ Related parties Rp Pihak ketiga/ Third parties Rp Jumlah/T otal Rp Rupiah Dollar Amerika Serikat 4.871.674.965 2.708.055.405 65.499.630.410 43.011.002.041 70.371.305.375 45.719.057.446 Jumlah 7.579.730.370 108.510.632.451 116.090.362.821 Rupiah U.S. Dollar Total 2007 Pihak hubungan istimewa/ Related parties Rp Pihak ketiga/ Third parties Rp Jumlah/Total Rp Rupiah Dollar Amerika Serikat 1.283.074.173 263.097.367 66.672.796.561 45.824.279.137 67.955.870.734 46.087.376.504 Jumlah 1.546.171.540 112.497.075.698 114.043.247.238 Tingkat bunga rata-rata per tahun Rupiah Dollar Amerika Serikat 2008 2007 1,07% 0,82% 1,99% 0,76% Rupiah U.S. Dollar Total Average interest rates per annum Rupiah U.S. Dollar Giro dari pihak hubungan istimewa dilakukan dengan tingkat bunga, persyaratan dan kondisi normal seperti dari pihak ketiga (Catatan 27). Demand deposits of related parties have similar interest rates, terms and conditions with those of third parties (Note 27). Jumlah giro yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing sebesar nihil dan Rp 13.180.000.000. As of December 31, 2008 and 2007, demand deposits which were blocked and pledged as loan collateral amounted to nil and Rp 13,180,000,000, respectively. - 40 - PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) b. PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) Tabungan terdiri atas: b. Savings deposits consist of: 2008 Pihak hubungan istimewa/ Related parties Rp Pihak ketiga/ Third parties Rp Jumlah/T otal Rp Rupiah Tabungan Swadesi Tabungan Si Boss Tabungan lainnya 547.080.016 224.079.901 - 23.743.894.512 52.584.903.874 998.557.621 24.290.974.528 52.808.983.775 998.557.621 Rupiah Tabungan Swades i Tabungan Si Boss Tabungan lainnya Jumlah 771.159.917 77.327.356.007 78.098.515.924 Total 2007 Pihak hubungan istimewa/ Related parties Rp Pihak ketiga/ Third parties Rp Jumlah/T otal Rp Rupiah Tabungan Swadesi Tabungan Si Boss 191.500.536 450.291.181 30.272.390.854 58.422.763.591 30.463.891.390 58.873.054.772 Rupiah Tabungan Swades i Tabungan Si Boss Jumlah 641.791.717 88.695.154.445 89.336.946.162 Total Tingkat bunga rata-rata per tahun 2008 2007 4,50% 4,58% Tabungan dari pihak hubungan istimewa dilakukan dengan tingkat bunga, persyaratan dan kondisi normal seperti dari pihak ketiga (Catatan 27). c. Average interest rates per annum Savings deposits of related parties have similar interest rates, terms and conditions with those of third parties (Note 27). Deposito berjangka terdiri atas: c. Time deposits consist of: 2008 Pihak hubungan istimewa/ Related parties Rp Pihak ketiga/ Third parties Rp Jumlah/T otal Rp Rupiah Dollar Amerika Serikat 7.789.444.935 24.848.176.716 730.594.742.892 96.390.966.873 738.384.187.827 121.239.143.589 Rupiah U.S. Dollar Jumlah 32.637.621.651 826.985.709.765 859.623.331.416 Total 2007 Pihak hubungan istimewa/ Related parties Rp Pihak ketiga/ Third parties Rp Jumlah/Total Rp Rupiah Dollar Amerika Serikat 20.609.104.725 11.895.364.426 709.961.835.912 53.877.891.536 730.570.940.637 65.773.255.962 Rupiah U.S. Dollar Jumlah 32.504.469.151 763.839.727.448 796.344.196.599 Total Tingkat bunga rata-rata per tahun Rupiah Dollar Amerika Serikat 2008 2007 10,72% 4,43% 8,56% 5,13% - 41 - Average interest rates per annum Rupiah U.S. Dollar PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu dan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut: The details of time deposits based on maturity dates and remaining periods from balance sheet date to maturity dates are as follows: Berdasarkan periode deposito berjangka: By maturity dates: 2008 Pihak hubungan istimewa/ Related parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Rp Pihak ketiga/ Third parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Rp Jumlah/Total Rp Sampai dengan 1 bulan > 1 s.d 3 bulan > 3 s.d 6 bulan > 6 s.d 12 bulan 7.789.444.935 - 3.046.246.871 21.801.929.845 - 519.853.413.003 169.025.999.219 11.922.541.355 29.792.789.315 71.694.380.272 15.933.147.049 549.776.925 8.213.662.627 602.383.485.081 206.761.076.113 12.472.318.280 38.006.451.942 Up to 1 month > 1 to 3 months > 3 to 6 months > 6 to 12 months Jumlah 7.789.444.935 24.848.176.716 730.594.742.892 96.390.966.873 859.623.331.416 Total 2007 Pihak hubungan istimewa/ Related parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Rp Pihak ketiga/ Third parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Rp Jumlah/Total Rp Sampai dengan 1 bulan > 1 s.d 3 bulan > 3 s.d 6 bulan > 6 s.d 12 bulan 20.334.104.725 245.000.000 30.000.000 - 11.825.697.109 69.667.317 - 532.857.467.913 118.091.636.732 15.832.081.145 43.180.650.122 49.034.429.221 3.137.484.333 384.392.275 1.321.585.707 614.051.698.968 121.474.121.065 16.316.140.737 44.502.235.829 Up to 1 month > 1 to 3 months > 3 to 6 months > 6 to 12 months Jumlah 20.609.104.725 11.895.364.426 709.961.835.912 53.877.891.536 796.344.196.599 Total Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo: By remaining periods from balance sheet date to maturity dates: 2008 Pihak hubungan istimewa/ Related parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Rp Pihak ketiga/ Third parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Rp Jumlah/Total Rp Sampai dengan 1 bulan > 1 s.d 3 bulan > 3 s.d 6 bulan > 6 s.d 12 bulan 7.789.444.935 - 9.586.246.871 15.261.929.845 - 561.736.218.484 132.144.010.074 11.592.135.209 25.122.379.125 84.714.775.039 7.549.922.387 177.008.806 3.949.260.641 663.826.685.329 154.955.862.306 11.769.144.015 29.071.639.766 Up to 1 month > 1 to 3 months > 3 to 6 months > 6 to 12 months Jumlah 7.789.444.935 24.848.176.716 730.594.742.892 96.390.966.873 859.623.331.416 Total 2007 Pihak hubungan istimewa/ Related parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Rp Pihak ketiga/ Third parties Dollar Amerika Serikat/ Rupiah U.S. Dollar Rp Rp Jumlah/Total Rp Sampai dengan 1 bulan > 1 s.d 3 bulan > 3 s.d 6 bulan > 6 s.d 12 bulan 20.384.104.725 195.000.000 30.000.000 - 11.825.697.109 69.667.317 - 574.945.660.499 92.142.344.927 23.049.244.455 19.824.586.031 49.177.150.409 3.191.295.420 187.860.000 1.321.585.707 656.332.612.742 95.598.307.664 23.267.104.455 21.146.171.738 Up to 1 month > 1 to 3 months > 3 to 6 months > 6 to 12 months Jumlah 20.609.104.725 11.895.364.426 709.961.835.912 53.877.891.536 796.344.196.599 Total - 42 - PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) Deposito berjangka yang dijadikan jaminan kredit sebesar Rp 206.810.353.435 dan USD 3.389.769 pada tahun 2008 dan Rp 228.394.851.865 dan USD 1.665.367 pada tahun 2007. Time deposits used as collateral for loans amounted to Rp 206,810,353,435 and USD 3,389,769 in 2008 and Rp 228,394,851,865 and USD 1,665,367 in 2007. Deposito berjangka dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan tingkat bunga, persyaratan dan kondisi normal seperti dari pihak ketiga (Catatan 27). Time deposits of related parties have similar interest rates, terms and conditions with those of third parties (Note 27). 14. SIMPANAN DARI BANK LAIN 14. DEPOSITS FROM OTHER BANKS 2008 Rp Pi hak istimewa Gir o Rupiah Dolla r Amerika Seri kat Jumlah Pi hak ketiga Gir o Rupiah Call money Dolla r Amerika Seri kat Jumlah Jumlah Tingkat bunga rata-rata per tahun Gir o Rupiah Dolla r Amerika Seri kat Call money - Dollar Amerika Serikat 2007 Rp 168.275.233 80.238.715 - 248.513.948 - 89.239.630 - 9.714.086 9.393.000.000 89.239.630 9.402.714.086 337.753.578 9.402.714.086 1% 0,50% - 2% 5,80% Jangka waktu call money tahun 2007 berkisar antara 5 sampai dengan 31 hari. Related parties Demand deposits Rupiah U.S. Dol lar Total Third parties Demand deposits Rupiah Call money U.S. Dol lar Total Total Average interest rates per annum Demand deposits Rupiah U.S. Dol lar Call money - U.S. Dollar Terms of call money in 2007 are ranges from 5 days to 31 days. 15. HUTANG PAJAK 15. TAXES PAYABLE 2008 Rp 2007 Rp Paj ak ki ni (Catatan 25) Paj ak penghasi lan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Paj ak pertambahan nil ai - bersih 1.642.382.546 11.226.872 401.780.372 1.505.775.144 999.117.792 3.418.300 255.392.791 1.160.765.613 229.747.667 2.320.000 Current tax (Note 25) Income taxes Article 21 Article 23 Article 25 Value added tax - net Jumlah 4.552.474.154 1.659.452.943 Total - 43 - PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 16. ESTIMASI KERUGIAN KONTINJENSI KOMITMEN PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) DAN 16. ESTIMATED LOSSES ON COMMITMENTS AND CONTINGENCIES Estimasi kerugian atas transaksi komitmen dan kontinjensi yang lazim dalam kegiatan usaha Bank yang memiliki risiko kredit adalah sebagai berikut: The estimated losses on commitments and contingencies which have credit risk and are usually related to the Bank’s business are as follows: 2008 Estimasi kerugian komitmen dan kontinjens i/ Estimated losses on c ommitments Saldo/Amount contingencies Rp Rp Rupiah Bank garansi 2.578.472.978 Dollar Amerika S erikat L/C yang irrevocable dan masih berjalan dalam rangka ekspor dan impor 3.266.979.610 Bank garansi 22.090.179.800 Jumlah Jumlah 2007 Estimasi kerugian komitmen dan kont injensi/ Est imated losses on commit ment s S aldo/Amount cont ingencies Rp Rp 25.784. 730 736.704.526 7.367.046 Rupiah B ank guarantees U.S . Dollar 32.669. 796 220.901. 798 13.316.921.899 31.936.200 133.169.219 319.362 E xport and import irrevocable lett ers of credit B ank guarantees 25.357.159.410 253.571. 594 13.348.858.099 133.488.581 T otal 27.935.632.388 279.356. 324 14.085.562.625 140.855.627 Total Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 transaksi komitmen dan kontinjensi dalam kegiatan usaha bank yang memiliki risiko kredit seluruhnya memiliki kualitas lancar. The commitments and contingencies as of December 31, 2008 and 2007 are classified as current. Mutasi estimasi kerugian atas transaksi komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit adalah sebagai berikut: The changes in the estimated losses on commitments and contingencies are as follows: Rupiah Rp 2008 Dollar Amerika Serikat/ U.S. Dollar Rp J umlah/Total Rp Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Selisih kurs penjabaran 7.367.046 18.417.684 - 133.488.581 102.376.783 17.706.230 140.855.627 120.794.467 17.706.230 Balance at beginning of year Provis ion during the year Exchange rate differenc es Saldo akhir t ahun 25.784.730 253.571.594 279.356.324 Balance at end of year Rupiah Rp Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Selisih kurs penjabaran Saldo akhir t ahun 2007 Dollar Amerika Serikat/ U.S. Dollar Rp J umlah/Total Rp 9.316.010 25.172.388 34.488.398 (1.948.964) - 107.345.483 970.710 105.396.519 970.710 Balance at beginning of year Provis ion (revers al) during the year Exchange rate differenc es 7.367.046 133.488.581 140.855.627 Balance at end of year - 44 - PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) Manajemen berpendapat bahwa jumlah estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya transaksi komitmen dan kontinjensi. Management believes that the estimated losses on commitments and contingencies is adequate to cover possible losses which might arise from the outstanding commitments and contingencies. 17. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA 17. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION Bank menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 282 karyawan tahun 2008 dan 300 karyawan tahun 2007. Beban imbalan pasca kerja yang diakui dalam laporan laba rugi adalah: The Bank calculates post-employment benefits for its qualified employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. The number of employees entitled to the benefits is 282 in 2008 and 300 in 2007. Amounts recognized in income and recorded under personnel expenses in respect of these post-employment benefits are as follows: 2008 Rp Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu Dampak pengurangan pegawai Kerugian aktuarial bersih Jumlah 2007 Rp 576.112.378 544.077.382 (45.374.594) 1.074.815.166 Kewajiban imbalan pasca kerja di neraca adalah sebagai berikut: Jumlah kewajiban 285.515.293 Current service cost Interest cost Past service cost The effect of employee lay-off Net actuarial loss Total The amounts included in the balance sheets arising from the Bank’s obligation in respect of these post-employment benefits are as follows: 2008 Rp Nilai kini kewajiban yang tidak didanai Keuntungan aktuarial yang belum diakui 485.476.868 505.143.072 214.054.907 (867.953.872) (51.205.682) 2007 Rp 6.837.608.513 (272.572.343) 6.565.036.170 Mutasi kewajiban di neraca adalah sebagai berikut: 5.450.192.693 40.028.311 5.490.221.004 Present value of unfunded obligations Unrecognized actuarial gains Total liability Movements in the liability recognized in the balance sheets are as follows: 2008 Rp 2007 Rp Saldo awal tahun Beban tahun berjalan (Catatan 23) Pembayaran manfaat 5.490.221.004 Saldo akhir tahun 6.565.036.170 1.074.815.166 - - 45 - 5.565.060.966 285.515.293 (360.355.255) 5.490.221.004 Beginning of the year Amount charged to expense (Note 23) Benefits payment End of the year PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT. Padma Radya Aktuaria. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial tahun 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: Tingkat diskonto/Discount rate Tingkat kenaikan gaji/Salary increment rate Tingkat kematian/Mortality rate Tingkat pengunduran diri/Resignation rate Tingkat pensiun normal/Normal retirement rate Tingkat pemutusan yang lain/Other termination rate The cost of providing post-employment benefits is calculated by an independent actuary PT. Padma Radya Aktuaria. The actuarial valuation in 2008 and 2007 was carried out using the following key assumptions: : 12% tahun 2008/in 2008 10% tahun 2007/in 2007 : 10% : 100% TMI2 : 7% sampai dengan umur 40, kemudian menurun hingga 0% di umur 55, kemudian tetap/ 7% until age 40 then decreasing linearly into 0% at 55 then fixed : 100% : Nihil/Nil 18. MODAL SAHAM 18. CAPITAL STOCK Jumlah Saham/ Number of Shares Pemegang Saham/Shareholders 2008 Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership % Jumlah Modal Disetor/ Total Paid-in Capital Rp Bank of India PT Panca Mantra Jaya Tn. Prakash Rupchand Chugani Masyarakat/public (masing-masing di bawah 5%/ below 5% each) 659.680.000 148.609.500 14.000.000 76,00% 17,12% 1,61% 131.936.000.000 29.721.900.000 2.800.000.000 45.710.500 5,27% 9.142.100.000 Jumlah 868.000.000 100,00% 173.600.000.000 Jumlah Saham/ Number of Shares Pemegang Saham/Shareholders 2007 Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership % Jumlah Modal Disetor/ Total Paid-in Capital Rp Bank of India PT Panca Mantra Jaya Tn. Prakash Rupchand Chugani Masyarakat/public (masing-masing di bawah 5%/ below 5% each) 235.600.000 52.974.500 5.000.000 76,00% 17,09% 1,61% 47.120.000.000 10.594.900.000 1.000.000.000 16.425.500 5,30% 3.285.100.000 Jumlah 310.000.000 100,00% 62.000.000.000 - 46 - PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) Pada tahun 2008, Bank telah meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh masingmasing sejumlah 558.000.000 saham sehubungan dengan pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada para pemegang saham dengan nominal Rp 200 per saham yang ditawarkan dengan harga Rp 250 per saham (Catatan 1b). Jumlah agio yang timbul dari pelaksanaan penawaran umum terbatas I tersebut sejumlah Rp 27.900.000.000. In 2008, the Bank’s issued and fully paid capital stock increased by 558,000,000 shares in relation to limited offering I through rights issue to stockholders with price at Rp 200 per shares were exercised price at Rp 250 per share (Note 1b). The additional paid-in capital from the exercise of the limited public offering I was Rp 27,900,000,000. 19. TAMBAHAN MODAL DISETOR 19. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL Akun ini merupakan agio saham sehubungan dengan penawaran umum pada tahun 2002 dan penawaran umum terbatas I dengan hak untuk memesan efek terlebih dahulu pada tahun 2008 setelah dikurangi biaya emisi saham, dengan perincian sebagai berikut: Pengeluaran 60.000.000 saham melalui penjualan saham Perusahaan pada penawaran umum tahun 2002 This account represents additional capital after deducting share issuance costs in connection with the Bank’s initial public offering in 2002 and limited public offering I in 2008 with details as follows: Agio saham/ Biaya emisi saham/ Paid in capital in exc ess of par Rp Share insuance cost Rp Jumlah/ Total Rp 3.000.000.000 (1.296.051.046) 1.703.948.954 Sale of 60,000,000 Company shares through public offering in 2002 Saldo per 31 Desember 2007 Pengeluaran 558.000.000 saham melalui penawaran umum terbatas I kepada pemegang saham tahun 2008 3.000.000.000 (1.296.051.046) 1.703.948.954 27.900.000.000 (701.943.900) 27.198.056.100 Balance as of December 31, 2007 Issuance of 558,000,000 shares through limited public offering I to stockholders in 2008 Saldo per 31 Desember 2008 30.900.000.000 (1.997.994.946) 28.902.005.054 Balance as of December 31, 2008 20. PENDAPATAN BUNGA 20. INTEREST REVENUES Rupiah Rp Kredit Efek-efek Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Giro pada bank lain Jumlah 2008 Mata uang asing/Foreign currencies Rp Jumlah/ Total Rp 85.861.482.395 19.530.721.363 7.021.186.463 175.266.395 92.882.668.858 19.705.987.758 9.004.043.748 791.976.434 9.796.020.182 444.054 393.430.168 393.874.222 114.396.691.560 8.381.859.460 122.778.551.020 - 47 - Loans Securities Placements with Bank Indonesia and other banks Demand deposits with other banks Total PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Rupiah Rp Kredit Efek-efek Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Giro pada bank lain Jumlah PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 2007 Mata uang asing/Foreign currencies Rp Jumlah/ Total Rp 54.880.762.403 38.244.406.996 5.194.534.524 85.239.649 60.075.296.927 38.329.646.645 2.346.585.152 50.820.626 2.397.405.778 592.552 1.048.334.148 1.048.926.700 95.472.347.103 6.378.928.947 101.851.276.050 Jumlah bunga yang diperoleh dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tahun 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp 2.228.017.342 dan Rp 1.102.394.441 (Catatan 27). Loans Securities Placements with Bank Indonesia and other banks Demand deposits with other banks Total Interest income from related parties amounted to Rp 2,228,017,342 and Rp 1,102,394,441 in 2008 and 2007, respectively (Note 27). 21. BEBAN BUNGA 21. INTEREST EXPENSE Rupiah Rp 2008 Mata uang asing/Foreign currencies Rp Jumlah/ Total Rp Simpanan Deposito berjangka Tabungan Jasa giro Simpanan dari bank lain 58.497.388.176 3.694.969.977 841.424.271 242.317.272 3.825.402.112 350.062.036 86.510.868 62.322.790.288 3.694.969.977 1.191.486.307 328.828.140 Deposits Time deposits Savings deposits Demand deposits Deposits from other bank Jumlah 63.276.099.696 4.261.975.016 67.538.074.712 Total Rupiah Rp 2007 Mata uang asing/Foreign currencies Rp Jumlah/ Total Rp Simpanan Deposito berjangka Tabungan Jasa giro Simpanan dari bank lain 59.262.193.286 3.515.475.535 991.403.384 245.201.318 2.762.131.601 263.393.673 90.795.274 62.024.324.887 3.515.475.535 1.254.797.057 335.996.592 Deposits Time deposits Savings deposits Demand deposits Deposits from other bank Jumlah 64.014.273.523 3.116.320.548 67.130.594.071 Total Jumlah beban bunga kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tahun 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp 939.202.758 dan Rp 396.093.973 (Catatan 27). Total interest expense to related parties amounted to Rp 939,202,758 and Rp 396,093,973 in 2008 and 2007, respectively (Note 27). - 48 - PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 22. PENYISIHAN (PEMULIHAN) PENGHAPUSAN ASET PRODUKTIF 22. PROVISION (REVERSAL) FOR LOSSES OF EARNING ASSETS 2008 Rp 2007 Rp Penyisihan (pemulihan) penghapusan aset: Giro pada bank lain (Catatan 6) Efek-efek (Catatan 8) Tagihan derivatif (Catatan 9) Tagihan akseptasi (Catatan 11) Penempatan pada bank lain (Catatan 7) Kredit (Catatan 10) Jumlah 4.898.238.582 187.552.875 8.388.000 (196.667.174) (94.951.276) (28.865.471) (485.000) 201.510.943 (201.090.000) (1.734.365.877) (235.109.500) (1.396.510.606) Provision (reversal of provision) for asset losses on: Demand deposits with other banks (Note 6) Securities (Note 8) Derivative receivables (Note 9) Acceptances receivable (Note 11) Placements wi th other banks (Note 7) Loans (Note 10) 2.962.056.406 (1.554.410.910) Total 23. TENAGA KERJA DAN TUNJANGAN 23. PERSONNEL EXPENSES 2008 Rp Gaji Tunjangan Imbalan pasca kerja (Catatan 17) Lainnya Jumlah 2007 Rp 9.055.879.627 7.489.246.051 1.074.815.166 65.938.451 9.748.974.271 7.025.126.027 285.515.293 215.028.975 17.685.879.295 17.274.644.566 Rincian gaji dan bonus atas dewan komisaris, dewan direksi dan komite audit Bank adalah sebagai berikut: Salary Benefits Post-employment benefits (Note 17) Others Total Details of salary and benefits given to commissioners, directors and audit committee of the Bank are as follows: 2008 Jumlah pejabat/ Number of officers Gaji/ Salary Rp Tunjangan/ Benefits Rp Bonus/ Bonuses Rp Jumlah/ Total Rp Komisaris Direksi Komite audit 5 4 3 543.539.500 1.124.172.224 96.000.000 1.026.204.792 884.064.976 10.460.029 - 1.569.744.292 2.008.237.200 106.460.029 Commissioners Directors Audit commite Jumlah 12 1.763.711.724 1.920.729.797 - 3.684.441.521 Total 2007 Jumlah pejabat/ Number of officers Gaji/ Salary Rp Tunjangan/ Benefits Rp Bonus/ Bonuses Rp Jumlah/ Total Rp Komisaris Direksi Komite audit 4 4 2 898.800.000 937.320.000 66.000.000 482.845.334 608.378.069 5.351.351 27.000.000 63.000.000 - 1.408.645.334 1.608.698.069 71.351.351 Commissioners Directors Audit commite Jumlah 10 1.902.120.000 1.096.574.754 90.000.000 3.088.694.754 Total - 49 - PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 24. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2008 Rp Komunikasi Penyusutan (Catatan 12) Barang cetak dan keperluan kantor Honorarium tenaga ahli Perbaikan dan pemeliharaan Transportasi Iklan dan promosi Pendidikan dan pelatihan Asuransi Pajak dan perizinan Sewa Lain-lain Jumlah 2007 Rp 3.167.147.924 2.092.668.058 1.786.835.890 1.437.293.000 774.536.155 674.742.969 315.932.375 317.228.787 299.724.209 204.541.061 334.890.974 1.397.214.171 2.933.199.128 2.372.797.744 1.759.869.587 878.708.231 849.803.044 534.353.829 533.774.036 458.393.908 296.955.294 257.676.755 96.166.668 1.245.054.430 12.802.755.573 12.216.752.654 25. PAJAK PENGHASILAN Tax expense (benefit) of the Bank consists of the following: 2008 Rp Jumlah Total 25. INCOME TAX Beban (Manfaat) pajak Bank terdiri dari: Paj ak kini Paj ak tangguhan Communication Depreciation (Note 12) Printing and office supplies Professional fees Repairs and maintenance Transportation Advertisement and promotion Education and training Insurance Taxes and licenses Rental Others 2007 Rp 8.838.685.700 2.137.315.798 4.015.157.000 (140.589.725) Current tax Deferred tax 10.976.001.498 3.874.567.275 Total Pajak kini Current tax Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut: A reconciliation between income before tax per statements of income and taxable income is as follows: Laba sebel um pajak menurut laporan laba rugi Perbedaan temporer: Penyisi han (pemulihan) penghapusan kredit Imbalan pasca kerja Penyusutan Jumlah 2008 Rp 2007 Rp 30.197.391.628 12.361.051.455 (6.866.684.828) 1.074.815.166 29.535.289 346.551.360 (74.839.962) 196.921.018 (5.762.334.373) 468.632.416 - 50 - Income before tax per statements of income Temporary differences: Provision (reversal of provision) for asset losses on loans Post-employment benefits Depreciation Total PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 2008 Rp Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Penyisi han (pemulihan) penghapusan: Penempatan pada bank lain 2007 Rp Non deductible expenses (non taxable income) Provision (reversal of provision) for losses on: Placements with other banks Demand deposi ts with other banks Derivative receivables Acceptances receivable Securities (201.090.000) (235.109.500) Giro pada bank lain Tagihan derivatif Tagihan akseptasi Efek-efek Bank garansi, L/C dan fasilitas kredit yang belum digunakan Agunan yang diambil alih Selisih kurs penyisihan penghapusan aktiva produktif dan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Penyusutan Lain-lain 4.898.238.582 8.388.000 (196.667.174) 187.552.875 (94.951.276) (485.000) 201.510.943 (28.865.471) 120.794.467 - 105.396.519 299.014.391 131.285.561 190.240.945 (53.181.391) 16.524.498 104.580.566 244.890.675 Bank guarantees, L/C and unused facil iti es Foreclosed property Exchange rate differences on earning assets and estimated losses on commitments and contingencies Depreciation Others Jumlah 5.085.561.865 612.506.345 Total 29.520.619.120 13.442.190.216 Laba Kena Pajak Perhitungan pajak penghasilan dan hutang pajak badan adalah sebagai berikut: Taxable Income Income tax and income tax payable are computed as follows: 2008 Rp 2007 Rp 10 % x Rp 50.000.000 15 % x Rp 50.000.000 30 % x Rp 29.420.619.000 tahun 2008 Rp 13.342.190.000 tahun 2007 5.000.000 7.500.000 8.826.185.700 - 5.000.000 7.500.000 4.002.657.000 10 % x 15 % x 30 % x Jumlah beban pajak Dikurangi pajak penghasilan dibayar dimuka Pasal 25 Penjualan tanah dan bangunan 8.838.685.700 4.015.157.000 Total Less prepayments of income taxes (7.196.303.154) - (3.943.930.128) (60.000.000) Hutang paj ak (Catatan 15) 1.642.382.546 11.226.872 Laba kena pajak dan hutang pajak kini Bank tahun 2007, sudah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak. Rp 50,000,000 Rp 50,000,000 Rp 29,420,619,000 in 2008 Rp 13,342,190,000 in 2007 Article 25 Sale of land and building Tax Payable (Note 15) The taxable income and current tax expense for 2007 are in accordance with the corporate tax returns filed with the Tax Service Office. - 51 - PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) Pajak Tangguhan Deferred Tax Rincian aset (kewajiban) pajak tangguhan bersih Bank adalah sebagai berikut: The details of the Bank’s - net deferred tax assets (liabilities) are as follows: Dibebankan (dikreditkan) ke laporan laba ru gi/ Charged (credit ed) to incom e for the year Rp 31 Desember/ December 31, 2007 Rp Dibebankan (dikreditkan) ke laporan laba rugi/ Charged (credited) to income for the year Rp 2.440. 015.751 103.965. 408 2. 543.981.159 (1.716. 671.207) (423.996 .860) 1.669. 518.290 (69. 730.532) (22.451. 989) 59.076. 306 1 .647.066.301 (10.654. 226) 268. 703.792 7. 383.823 (274.511 .050) 1.775 .704 loans Post-employm ent benefits 1.641.259. 043 obligation (1.494. 699) Premises and eq uipment 4.250. 083.375 140.589. 725 4. 180.393.234 (1.440. 583.592) (696.732 .206) 2.043.077. 436 1 Januari/ January 1, 2007 Rp Penyesuaian atas perubahan tarif pajak/ Adjustment due to change in tax rate Rp 31 Desember/ December 31, 2008 Rp Penyisihan penghapusan kredit Kewajiban imbalan pasca kerja Aset tetap Jumlah Aset Pajak Tangguhan - Bersih Allowance for losses on 403.313. 092 Deferred tax assets - Net Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No.36 tahun 2008 pengganti UU pajak No. 7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan. Based on law No. 36/2008 the amendment of tax law No. 7/1983 on income taxes, the new corporate tax rate is set at flat rate of 28% effective January 1, 2009 and 25% effective from January 1, 2010. Accordingly, deferred tax assets and liabilities has been adjusted to the tax rates that are expected to apply at the period when the asset is realized or liability is settled, based on the tax rates that will be enacted. Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax is as follows: 2008 Rp 2007 Rp 30.197.391.628 12.361.051.455 Income before tax per statements of income Tarif pajak yang berlaku 10% x Rp 50.000.000 15% x Rp 50.000.000 30% x Rp 30.097.391.628 tahun 2008 Rp 12.261.051.455 tahun 2007 5.000.000 7.500.000 9.029.217.488 - 5.000.000 7.500.000 3.678.315.436 Tax expense at applied tax rates: 10% x Rp 50,000,000 15% x Rp 50,000,000 30% x Rp 30,097,391,628 in 2008 Rp 12,261,051,455 in 2007 Jumlah 9.041.717.488 3.690.815.436 Total Pengaruh pajak atas perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Pengaruh perubahan tarif pajak 1.525.668.560 408.615.450 183.751.839 - 10.976.001.498 3.874.567.275 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi Beban Pajak - 52 - Tax effect of non taxable income (non deductible expense) Effect of change in tax rate Tax Expense PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 26. LABA PER SAHAM DASAR 26. BASIC EARNINGS PER SHARE Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar: Below are the data used to calculate the basic earnings per share: 2008 Rp 2007 Rp Laba bersih Net income Laba bersih untuk perhitungan laba per saham dasar 19.221.390.130 Lembar/share 8.486.484.180 Net income for computation of basic earnings per share Lembar/share Jumlah saham Number of shares Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dasar Weighted average number of ordinary shares for computation of basic earnings per share 27. SIFAT DAN ISTIMEWA TRANSAKSI 600.465.753 HUBUNGAN 310.000.000 27. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES Sifat Hubungan Istimewa Nature of Relationship Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 yang diubah dengan peraturan Bank Indonesia No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah perusahaan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank. Based on Regulation Bank Indonesia No. 7/3/PBI/2005 dated January 20, 2005 as amended by Bank Indonesia regulation No. 8/13/PBI/2006 dated October 5, 2006 regarding “Legal Lending Limit” related parties are companies that are directly or indirectly related in ownership and management with the Bank. Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa karena keterkaitan kepemilikan dan pengurus adalah sebagai berikut: Related parties companies which are related in ownership and management are as follows: ï€ ï€ ï€ ï€ PT Classic Prima Carpet Industries PT Kotobukiya Indo Classic PT Universal Carpet and Rugs Deepak Rupo Chugani Bank of India dan PT Panca Mantra Jaya merupakan pemegang saham Bank di tahun 2008 dan 2007. Bank of India dan PT Panca Mantra Jaya are the shareholders of the Bank in 2008 and 2007. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Menurut manajemen Bank, transaksitransaksi tersebut dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga lainnya. Transaksitransaksi tersebut meliputi: In the conduct of its business, the Bank entered into certain transactions with its related parties. According to management, transactions with related parties were made at similar conditions and terms as those done with third parties. These transactions included the following: - 53 - PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) a. Giro pada bank (Catatan 6 dan 8) lain dan PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) efek-efek a. Merupakan penempatan pada Bank of India. b. Demand deposits with related party were placed with Bank of India. Kredit (Catatan 10) b. Pada tanggal neraca persentase kredit yang diberikan kepada pihak hubungan istimewa terhadap jumlah keseluruhan kredit yang diberikan adalah sebesar kurang lebih 3,84% dan 7,54% masing-masing untuk tahun 2008 dan 2007. Tingkat bunga per tahun untuk kredit yang diberikan kepada pihak hubungan istimewa adalah antara antara 12% - 15% untuk mata uang Rupiah dan 5,5% - 8% untuk mata uang asing pada tahun 2008 dan 8,75% - 15% untuk mata uang Rupiah dan 6,50% - 7,50% untuk mata uang asing pada tahun 2007. c. Loans (Note 10) At balance sheet date, loans from related parties accounted for 3.84% and 7.54%, respectively, of the total loans in 2008 and 2007. Interest rates per annum on loans from related parties ranged from 12% to 15% for Rupiah currency and 5.5% to 8% for foreign currency in 2008 and 8.75% to 15% for Rupiah currency and 6.50% to 7.50% for foreign currency in 2007. Penempatan dana dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam bentuk simpanan (Catatan 13): - Demand deposits and securities (Notes 6 and 8) c. Giro Placements of funds from related parties in the form of savings accounts (Note 13): - Pada tanggal neraca persentase rekening giro pihak yang mempunyai hubungan istimewa dari jumlah rekening giro adalah sebesar 6,53% untuk tahun 2008 dan 1,36% untuk tahun 2007. Untuk rekening giro Rupiah, tingkat bunga rata-rata yang diberikan adalah 1,07% untuk tahun 2008 dan 1,99% untuk tahun 2007. Sedangkan untuk Dollar Amerika Serikat adalah 0,83% untuk tahun 2008 dan 0,76% untuk tahun 2007. At balance sheet date, percentage of demand deposits from related parties accounted for 6.53% in 2008 and 1.36% in 2007 of the total demand deposits. Interest rates on Rupiah demand deposits is 1.07% in 2008 and 1.99% in 2007. Interest rates on U.S. Dollar demand deposits is 0.83% in 2008 and 0.76% in 2007. - Tabungan - Pada tanggal neraca persentase tabungan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dari jumlah tabungan adalah sebesar 0.99% untuk tahun 2008 dan 0,72% untuk tahun 2007. Tingkat bunga rata-rata yang diberikan adalah 4,50% untuk tahun 2008 dan 4,58% untuk tahun 2007. - Demand deposits Savings deposits At balance sheet date, savings deposits from related parties accounted for 0.99% in 2008 and 0.72% in 2007 of the total savings deposits. Interest rates on savings deposits from related parties 4.50% in 2008 and 4.58% in 2007. Deposito Berjangka - Pada tanggal neraca persentase deposito berjangka pihak yang mempunyai hubungan istimewa dari jumlah deposito berjangka adalah sebesar 3,80% untuk tahun 2008 dan 4,08% untuk tahun 2007. Untuk deposito berjangka Rupiah, tingkat bunga ratarata yang diberikan adalah 10,71% untuk tahun 2008 dan 7,90% untuk tahun 2007. Untuk Dollar Amerika Serikat adalah 4,43% untuk tahun 2008 dan 4,80% untuk tahun 2007. Time deposits At balance sheet date, time deposits from related parties accounted for 3.80% in 2008 and 4.08% in 2007 of the total time deposits. Average interest rate on Rupiah time deposits was 10.71% in 2008 and 7.90% in 2007. Average interest rate on U.S. Dollar deposits was 4.43% in 2008 and 4.80% in 2007. - 54 - PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) Saldo giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, kredit dan simpanan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa dapat diikhtisarkan sebagai berikut: The balance of demand deposits, placement with other bank loans and savings account with related parties can be summarized as follows: Jumlah 2008 Rp Giro pada bank lain Bank of India Persentase giro pada bank lain dari jumlah aset 2007 Rp 646.570.269 0,05% 450.031.557 0,03% Efek-efek Bank of India Persentase efek-efek dari jumlah aset Kredit PT Classic Prima Carpet Depak Rupo Chugani PT Kotobukiya Indo Classic Industri PT Universal Carpet and Rugs Lainnya Jumlah Persentase kredit dari jumlah aset Simpanan Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah Persentase simpanan dari jumlah kewajiban Simpanan dari bank lain Giro Persentase simpanan dari bank lain dari jumlah kewajiban Pendapatan bunga - Kredit Persentase pendapatan bunga kredit dari jumlah pendapatan bunga Beban bunga Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah Persentase beban bunga simpanan dari jumlah beban bunga Demand deposits with other bank Bank of India Percentage of demand deposits with other bank from total assets Securities 10.900.000.000 - 0,80% - Bank of India Percentage of securities from total assets 16.990.000.000 9.178.959.083 2.000.000.000 1.571.612.236 6.000.000.000 1.387.444.385 2.000.000.000 39.496.900.000 1.894.535.364 Loans PT Classic Prima Carpet Depak Rupo Chugani PT Kotobukiya Indo Classic Industri PT Universal Carpet and Rugs Others 33.556.403.468 46.963.047.600 Total 2,47% 4,02% 7.579.730.370 771.159.917 32.637.621.651 1.546.171.540 641.791.717 32.504.469.151 40.988.511.938 34.692.432.408 3,81% 3,32% 248.513.948 0,02% 0,00% 2.228.017.342 1,76% 1.102.394.441 1,05% 184.551.163 202.534.239 552.117.356 40.877.316 29.636.582 325.580.075 939.202.758 396.093.973 1,35% 0,57% - 55 - Percentage of loans from total assets Deposits Demand deposits Saving deposits Time deposits Total Percentage of deposits from total liabilities Deposits from other bank Demand deposits Percentage of other bank deposits from total liabilities Interest expense - Loans Percentage of loans interest income from total interest income Interest expenses Demand deposits Saving deposits Time deposits Total Percentage of deposit interest expense from total interest expenses PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 28. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 28. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES Bank memiliki tagihan dan kewajiban komitmen dan kontinjensi sebagai berikut: The Bank has commitment and contingent receivables and payables as follows: 2008 Rp 2007 Rp KOMITMEN Tagihan komitmen Dollar Amerika Serikat Pembelian berjangka valuta asing yang belum selesai Lain-lain Jumlah Tagihan Komitmen Kewajiban Komitmen Rupiah Fasilitasi kredit kepada nasabah yang belum digunakan Fasilitasi kredit kepada Bank lain yang belum digunakan Dollar Amerika Serikat Fasilitasi kredit kepada nasabah yang belum digunakan L/C yang irrevocable dan masih berjalan dalam rangka ekspor dan impor Penjualan berjangka valuta asing yang belum selesai 10.900.000.000 10.900.000.000 4.071.161.025 4.071.161.025 209.977.042.811 201.118.667.869 10.900.000.000 9.393.000.000 Jumlah Kewajiban komitmen 234.837.665.942 231.812.486.474 223.937.665.942 227.741.325.449 Jumlah Kewajiban Komitmen - Bersih KONTINJENSI Tagihan kontinjensi Rupiah Pendapatan bunga dalam penyelesaian Garansi yang diterima Dollar Amerika Serikat Garansi yang diterima Pendapatan bunga dalam penyelesaian Jumlah 1.450.000.000 - 9.243.643.521 7.983.896.706 3.266.979.610 13.316.921.899 COMMITMENTS Commitment Receivables U.S. Dollar Unsettled foreign currencies forward purchased Others Total Commitment Receivables Commitment liabilities Rupiah Unused loan commitments granted to customers Unused loan commitments granted to other Bank U.S. Dollar Unused loan commitments granted to customers Outstanding irrevocable letters of credit Unsettled foreign currencies forward sold Total Commitment Liabilities Total Commitment Liabilities - Net CONTINGENCIES Contingent Receivable Rupiah Past due interest receivable 1.836.761.068 2.248.516.197 22.090.179.800 - 1.228.424.872 34.550.178 26.175.457.065 1.262.975.050 Guarantee received U.S. Dollar Guarantee received Past due interest receivable Total Kewajiban Kontinjensi Rupiah Penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi Dollar Amerika Serikat Penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi 2.578.472.978 736.704.526 Bank guarantees issued U.S. Dollar 22.090.179.800 31.936.200 Bank guarantees issued Jumlah 24.668.652.778 768.640.726 Kewajiban (Tagihan) Kontinjensi Bersih (1.506.804.287) (494.334.324) Jumlah Kewajiban Komitmen dan Kontinjensi Contingent Liability Rupiah 222.430.861.655 227.246.991.125 Total Contingent Liability (Receivable) Net Total Commitment and Contingent Liabilities LAIN-LAIN Titipan kliring Titipan cek & BG Titipan inkaso 29.648.096.783 206.285.750 41.865.950.907 431.776.300 OTHERS Funds for clearing Cheques for clearing Inkaso clearing Jumlah 29.854.382.533 42.297.727.207 Total Saldo transaksi komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah Rp 1.582.095.798 dan Rp 123.864.131 dalam bentuk bank garansi. The balance of commitments and contingencies with related parties as of December 31, 2008 and 2007 is Rp 1,582,095,798 and Rp 123,864,131, respectively, in the form of bank guarantees issued. - 56 - PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 29. JATUH TEMPO ASET DAN KEWAJIBAN 29. MATURITIES OF ASSETS AND LIABILITIES Analisa jatuh tempo aset dan kewajiban menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 31 Desember 2008 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut: Lain-lain/ Others Rp'000 Sampai dengan 1 bulan/Up to 1 month Rp'000 Aging analysis of assets and liabilities according to remaining periods from December 31, 2008 until maturity dates are as follows: > 1 bulan s.d 3 bulan/ > 1 - 3 months Rp'000 > 3 bulan s.d 12 bulan/ > 3 - 12 months Rp'000 > 1 tahun s.d 5 tahun/ > 1 - 5 years Rp'000 > 5 tahun/ > 5 years Rp'000 Jumlah/ Total Rp'000 Aset/Asset Kas/Cash Giro pada Bank Indonesia/ Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada bank lain/ Demand deposits with other banks Penyisihan kerugian/ Allowance for losses Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks Penyisihan kerugian/ Allowance for losses Efek-efek/Securities Penyisihan kerugian/ Allowance for losses Tagihan derivatif/Derivatif receivable Penyisihan kerugian/ Allowance for losses Kredit/Loans Penyisihan kerugian/ Allowance for losses Pendapatan bunga yang masih akan diterima/ Accrued interest receivable Biaya dibayar dimuka/ Prepaid expenses Aset pajak tangguhan bersih/Deferred tax assets - net Aset tetap - bersih/ Premises and equipment - net Aset lain-lain/Other assets Jumlah Aset/Total assets - 14.325.314 - - - - 14.325.314 - 48.704.391 - - - - 48.704.391 - 25.798.895 - - - - 25.798.895 - - - - (5.084.552) - - - 206.421.396 (5.084.552) (326.000) (202.852) - 205.621.396 800.000 123.337.229 10.900.000 - - 838.800 (8.388) (14.920.796) 60.662.548 38.089.675 12.694.305 431.549 (326.000) 185.452.758 - - - - (202.852) - - - - 838.800 82.350.465 509.723.883 184.980.140 38.113.372 (8.388) 875.830.408 - - - - - (14.920.796) 3.723.830 - - - - 3.723.830 2.346.119 - - - - - 2.346.119 2.043.077 - - - - - 2.043.077 14.201.347 736.576 - - - - - 14.201.347 736.576 - (1.215.469) 483.012.403 94.050.465 547.813.558 - 2.796.323 858.015.564 154.955.862 40.840.784 - 337.754 - - 809.050 4.552.474 279.356 197.674.445 38.544.921 1.359.880.323 Kewajiban/Liabilities Kewajiban segera/Liabilities payable immediately Simpanan/Deposits Simpanan dari bank lain/ Deposits from other banks Kewajiban derivatif/Derivative payable Hutang pajak/Taxes payable Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi/Estimated losses on commitments and contingencies Pendapatan diterima dimuka/ Unearned interest income Kewajiban manfaat karyawan/ Post-employment benefits obligation Kewajiban lain-lain/Other liabilities - - 2.796.323 1.053.812.210 - - - 337.754 - - - - 809.050 4.552.474 - - - - - 279.356 3.160.313 - - - - - 3.160.313 6.565.036 - - - - - 6.565.036 4.894.933 - - - - - 4.894.933 - 1.077.207.449 Jumlah Kewajiban/Total liabilities 14.899.638 866.511.165 154.955.862 40.840.784 Selisih/Net (16.115.107) (383.498.762) (60.905.397) 506.972.774 - 57 - 197.674.445 38.544.921 282.672.874 PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 30. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING a. 30. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES Posisi aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada tanggal neraca berdasarkan akun adalah sebagai berikut: a. The balances of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies at balance sheet dates are as follows: 2008 Mata Uang Asing/ Foreign currencies 2007 Ekuivalen dalam/ Equivalent in Rp Mata Uang Asing/ Foreign currencies Ekuivalen dalam/ Equivalent in Rp Aset/Assets Kas/Cash Giro pada Bank Indonesia/ Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada bank lain/ Demand deposits with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/Replacement of BI Efek-efek/Securities Kredit/Loans Pihak hubungan istimewa/Related party Pihak ketiga/Third party Tagihan Akseptasi/ Acceptances Receivable Penyisihan penghapusan/ Allowance for losses Aset lain-lain/Other assets USD EUR AUD SGD JPY GBP HKD MYR 113.645,00 34.364,00 65.000,00 40,00 4.000,00 6.307,00 1.238.730.500 260.750.939 7.842.250 630.217 5.625.760 19.854.625 47.220,00 50,00 4.740,00 1.110,00 10.000,00 4.491,00 443.537.460 691.090 39.180.082 7.251.519 838.400 12.757.898 USD 165.000,00 1.798.500.000 310.000,00 2.911.830.000 USD SGD HKD JPY EUR INR GBP 1.831.895,26 17.248,84 26.162,35 948.262,00 335.057,52 56.547,18 14.790,00 19.967.658.334 130.882.646 36.795.776 114.407.810 5.145.304.105 12.677.312 233.022.662 744.010,64 437.484,05 166.748,94 1.961.062,00 96.605,97 2.300.583,59 - 6.988.491.942 2.858.039.550 200.779.064 164.415.438 1.335.268.396 548.252.075 - USD USD 2.000.000,00 1.321.116,84 21.800.000.000 14.400.173.556 2.000.000,00 93.522,13 18.786.000.000 878.453.367 USD USD 1.100.000,00 9.240.455,59 11.990.000.000 100.720.965.931 3.400.000,00 7.815.606,47 31.936.200.000 73.411.991.573 2.150.015,00 20.195.090.895 USD - USD EUR INR HKD JPY SGD GBP USD (393.664,47) (3.350,58) (565,47) (261,62) (9.482,62) (172,49) (147,90) 47.652,53 Jumlah Aset/Total Assets (4.290.942.723) (51.453.115) (126.773) (367.953) (1.144.078) (1.308.839) (2.330.227) 519.412.577 (373.376,13) (966,06) (23.005,84) (1.667,49) (19.610,62) (4.374,84) 22.145,25 174.055.561.293 (3.507.121.989) (13.352.688) (5.482.522) (2.007.791) (1.644.154) (28.580.392) 208.010.333 157.368.889.545 Kewajiban/Liabilities Kewajiban segera/Liabilities payable immediately Simpanan/Deposits Giro/Demand deposits Pihak hubungan istimewa/ Related party Pihak ketiga/Third party Deposito berjangka/Time deposits Pihak hubungan istimewa/ Related party Pihak ketiga/Third party Simpanan dari bank lain/Deposits in other banks Kewajiban Akseptasi/ Acceptance Payables Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi/Estimated losses on commitments and contingencies Kewajiban lain-lain/Other liabilities USD EUR INR 12.467,29 150.000,00 35.362,00 135.893.461 2.303.472.000 7.927.807 10.042,37 753,72 110.000,00 94.327.981 10.417.767 26.214.100 USD USD 248.445,45 3.945.963,49 2.708.055.405 43.011.002.041 28.009,94 4.878.556,28 263.097.367 45.824.279.137 USD USD 2.279.649,24 8.843.207,97 24.848.176.716 96.390.966.873 1.266.407,37 5.735.962,05 11.895.364.426 53.877.891.536 USD 7.361,35 80.238.715 1.000.000,00 9.393.000.000 USD - - 2.150.015,00 20.195.090.895 14.211,50 50.098,35 133.488.620 470.573.802 USD USD 104.064,70 Jumlah Kewajiban/Total Liabilities Aset - bersih/Asset - net - 58 - 1.134.305.230 170.620.038.248 142.183.745.631 3.435.523.045 15.185.143.915 PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) b. PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) Posisi Devisa Neto b. Berikut ini adalah posisi devisa neto Bank pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007: Mata uang asing Aset dan tagihan komitmen dan kontinjensi/ Assets, commitment and contingent receivables Rp '000 Net Open Position Net open position as of December 31, 2008 and 2007 according to type of currency are as follows: 2008 Kewajiban dan kewajiban komitmen dan kontinjens i/Liabilities, c ommitment and contingent liabilities Rp '000 Bersih - absolut/ Net - absolute Rp '000 Foreign currency Dolar Amerika Serikat Euro Eropa India Rupee Dolar Singapura Dolar Hongkong Yen Jepang Pounsetrling Inggris Myanmar 201.134.678 5.093.851 12.551 390.325 42.054 121.106 231.323 19.855 204.565.798 2.303.472 7.928 - 3.431.120 2.790.379 4.623 390.325 42.054 121.106 231.323 19.855 United Stat es Dollar Euro Indian Rupee Singapore Dollar HongKong Dollar J apanes e Yen British Pouns terling Myanmar Jumlah 207.045.743 206.877.198 7.030.785 T otal Modal *) 279.713.000 Persentase PDN terhadap modal Mata uang asing 2,51% Aset dan tagihan komitmen dan kontinjensi/ Assets, commitment and contingent receivables Rp '000 2007 Kewajiban dan kewajiban komitmen dan kontinjens i/Liabilities, c ommitment and contingent liabilities Rp '000 156.358.195 1.322.607 542.770 2.836.711 198.771 163.610 39.180 12.758 164.888.972 10.418 26.214 - 8.530.777 1.312.189 516.556 2.836.711 198.771 163.610 39.180 12.758 Jumlah 161.474.602 164.925.604 13.610.552 123.013.000 Persentase PDN terhadap modal Perc entage of Net Open Position to Capital Bersih - absolut/ Net - absolute Rp '000 Dolar Amerika Serikat Euro Eropa India Rupee Dolar Singapura Dolar Hongkong Yen Jepang Dolar Australia Myanmar Modal *) T otal Capital *) 11,06% Foreign currency United Stat es Dollar Euro Indian Rupee Singapore Dollar HongKong Dollar J apanes e Yen Australia Dollar Myanmar T otal T otal Capital *) Perc entage of Net Open Position to Capital *) Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, perhitungan persentase PDN terhadap modal menggunakan modal bulan sebelumnya. *) According to BI regulation, the previous month’s capital should be used in the calculation of the percentage of Net Open Position to Capital. Batas nilai (absolut) Posisi Devisa Neto yang diperkenankan pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp 55.943 juta dan Rp 24.603 juta. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 tidak terdapat pelampauan dari batas nilai (absolut) yang diperkenankan oleh Bank Indonesia. Maximum limit of the Net Open Position (absolute) as of December 31, 2008 and 2007 amounted to Rp 55,943 million and Rp 24,603 million, respectively. The Bank’s Net Open Position as of December 31, 2008 and 2007 did not exceed the maximum limit required by Bank Indonesia. - 59 - PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) Persentase Posisi Devisa neto terhadap modal pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 dimana menggunakan modal pada tanggal yang sama masing-masing sebesar 2,51% dan 11,06%. The percentage of Net Open Position to capital as of December 31, 2008 and 2007 using capital as of the same dates are 2.51% and 11.06%, respectively. Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan kewajiban dalam mata uang asing adalah kurs Reuters jam 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut: The foreign exchange rates used for assets and liabilities denominated in foreign currencies were Reuters’ spot rates at 4:00 P.M. Western Indonesian Time as follows: 2008 Rp 1 1 1 1 1 1 1 1 1 GBP USD EUR SGD AUD MYR HKD INR JPY 2007 Rp 15.755,42 10.900,00 15.356,48 7.587,91 7.554,26 3.148,03 1.406,44 224,19 120,65 18.760,64 9.393,00 13.821,80 6.532,90 8.265,84 2.840,77 1.204,08 238,31 83,84 GBP 1 USD 1 EUR 1 SGD 1 AUD 1 MYR 1 HKD 1 INR 1 JPY 1 31. INFORMASI SEGMEN 31. SEGMENT INFORMATION Segmen Geografis Geographical Segment Bank beroperasi di dua wilayah geografis utama yaitu Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan di luar DKI Jakarta. The Bank is operating in two main geographic areas as follows: Special District of Jakarta (DKI Jakarta) and outside DKI Jakarta. Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen geografis: The geographical segment information is as follows: 2008 DKI Jakarta/ Special District of Jakarta Rp PENDAPATAN Pendapatan bunga Pendapatan lainnya HASIL Hasil segmen Laba sebelum pajak Laba bersih INFORMASI LAINNYA ASET Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain bersih Efek-efek - bersih Kredit - bersih As et tetap - bersih As et lainnya Luar DKI Jakarta/ Outside DKI Jakarta Rp Eliminasi/ Elimination Rp Jumlah/ Total Rp 92.224.764.076 4.789.546.092 34.594.569.198 1.623.205.549 - 126.819.333.274 6.412.751.641 97.014.310.168 36.217.774.747 - 133.232.084.915 19.135.836.950 19.117.437.460 11.091.958.708 11.079.954.168 - 30.227.795.658 30.197.391.628 19.221.390.130 REVENUES Interest revenues Other revenues INCOME Segment income Income before tax Net income OTHER INFORMATION ASSETS Placements with Bank Indonesia and other banks - net Sec urities - net Loans - net Premises and equipment - net Other assets 206.095.396.123 185.249.908.023 606.004.915.296 12.838.168.484 125.699.325.075 254.904.697.050 1.363.178.217 18.700.348.189 (50.975.612.779) 206.095.396.123 185.249.908.023 860.909.612.346 14.201.346.701 93.424.060.485 1.135.887.713.001 274.968.223.456 (50.975.612.779) 1.359.880.323.678 Total Assets KEWAJIBAN Simpanan Kewajiban lainnya 825.650.811.096 35.660.916.488 228.161.399.065 38.709.935.774 (50.975.612.782) 1.053.812.210.161 23.395.239.480 LIABILITIES Deposits Other liabilities Jumlah Kewajiban 861.311.727.584 266.871.334.839 (50.975.612.782) 1.077.207.449.641 Total Liabilities (217.709.775) (1.592.658.824) (57.640.800) (500.009.234) Jumlah Aset Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi - 60 - - (275.350.575) (2.092.668.058) Capital expenditures Depreciation and amortization PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 2007 DKI Jakarta/ Special District of Jakarta Rp PENDAPATAN Pendapatan bunga Pendapatan lainnya HASIL Hasil segmen Laba sebelum pajak Laba bersih Luar DKI Jakarta/ Outside DKI Jakarta Rp Eliminasi/ Elimination Rp Jumlah/ Total Rp 77.970.382.194 4.215.454.977 26.487.296.750 1.129.120.539 - 104.457.678.944 5.344.575.516 82.185.837.171 27.616.417.289 - 109.802.254.460 13.516.646.016 14.420.180.730 (2.247.940.194) (2.059.129.275) - 11.268.705.822 12.361.051.455 8.486.484.180 REVENUES Interest revenues Other revenues INCOME Segment income Income before tax Net income INFORMASI LAINNYA ASET Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain bersih Efek-efek - bersih Kredit - bersih Aset tetap - bersih Aset lainnya 62.316.807.222 355.650.189.993 421.360.155.631 14.213.117.532 136.661.387.276 183.822.741.729 1.805.546.652 79.459.856.071 (87.545.456.757) 62.316.807.222 355.650.189.993 605.182.897.360 16.018.664.184 128.575.786.590 Jumlah Aset 990.201.657.654 265.088.144.452 (87.545.456.757) 1.167.744.345.349 KEWAJIBAN Simpanan Kewajiban lainnya 745.666.865.494 125.214.418.970 254.057.524.505 5.697.565.330 (87.545.456.757) 999.724.389.999 43.366.527.543 LIABILITIES Deposits Other liabilities Jumlah Kewajiban 870.881.284.464 259.755.089.835 (87.545.456.757) 1.043.090.917.542 Total Liabilities (1.758.425.246) (1.838.979.937) (340.083.441) (533.817.806) Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi OTHER INFORMATION ASSETS - (2.098.508.687) (2.372.797.743) Placements with Bank Indonesia and other banks - net Securities - net Loans - net Premises and equipment - net Other assets Total Assets Capital expenditures Depreciation and amortization Segmen Sekunder Secondary Segment Kegiatan Bank sepenuhnya adalah bank konvensional sehinggal informasi segmen usaha tidak signifikan. The Bank operations are all under conventional banking therefor business segment in not significant. 32. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM 32. GOVERNMENT’S GUARANTEE ON PRIVATE BANKS’ OBLIGATIONS Sejak tahun 1998 Pemerintah menjamin kewajiban bank umum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan deposito on-call, obligasi, surat berharga, pinjaman antar bank, pinjaman yang diterima, letters of credit, akseptasi L/C, swap mata uang dan kewajiban kontinjen lainnya seperti bank garansi, standby letters of credit, performance bonds dan kewajiban sejenis selain yang dikecualikan seperti pinjaman subordinasi dan kewajiban kepada direktur, komisaris dan pihak terkait dengan Bank. Since 1998, the Government guarantees the obligations of private banks including demand deposits, savings deposits, time deposits, oncall deposits, bonds, marketable securites, interbank borrowings, loans received, letters of credit, acceptances, currency swap and other contingent liabilities such as bank guarantees, standby letters of credit, performance bonds, and other kinds of liabilities other than those excluded in this regulation such as subordinated loans, liabilities to directors, commissioners and related parties of the Bank. - 61 - PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) Berdasarkan Surat Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah (UP3) No. S235/UP/III/2005 pada tanggal 17 Maret 2005 yang menyatakan bahwa sejak tanggal 18 April 2005, kewajiban pembayaran bank yang dijamin hanya meliputi simpanan dan pinjaman yang diterima dari bank lain dalam bentuk transaksi pasar uang antar bank. Selanjutnya program penjaminan pemerintah akan berakhir pada tanggal 22 September 2005. Ketentuan mengenai pengurangan dan pengakhiran program penjaminan ini merupakan penegasan dari ketentuan dalam Keputusan Presiden No. 95 Tahun 2004. In accordance with Letter No. S235/UP/III/2005 of the Government Guarantee Unit (UP3) dated March 17, 2005, starting April 18, 2005, the liabilities covered under the guarantee program only includes deposits and borrowings from other banks in the form of money market transactions. Such government guarantee program will end on September 22, 2005. The regulation with respect to the reduction and termination of the government guarantee program is based on Presidential Decree No. 95 Year 2004. Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank adalah: Based on “Lembaga Penjamin Simpanan” Regulation No. 1/PLPS/2005 dated September 26, 2005 regarding Deposit Guarantee Program, since September 22, 2005 the “Lembaga Penjamin Simpanan” will guarantee bank deposits including demand deposits, time deposits, certificate of deposits, savings deposit, and other forms of deposits, including deposits from other banks. Guaranteed bank balances of each customer are as follows: a. a. b. c. d. seluruhnya, sejak tanggal 22 September 2005 sampai dengan 21 Maret 2006; maksimum sebesar Rp 5.000 juta, sejak tanggal 22 Maret 2006 sampai dengan 21 September 2006; maksimum sebesar Rp 1.000 juta, sejak tanggal 22 September 2006 sampai dengan 21 Maret 2007; maksimum sebesar Rp 100 juta, sejak tanggal 22 Maret 2007. b. 100%, from September 22, 2005 until March 21, 2006; maximum of Rp 5,000 million, from March 22, 2006 until September 21, 2006; c. maximum of Rp 1,000 million, from September 22, 2006 until March 21, 2007; d. maximum of Rp March 22, 2007. 100 million, from Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, yang menyatakan bahwa sejak tanggal 13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula maksimal Rp 100 juta diubah menjadi maksimal Rp 2.000 juta. In accordance with Government Regulation No. 66 tahun 2008 dated October 13, 2008, starting October 13, 2008 the “Lembaga Penjamin Simpanan” will guarantee bank deposits of each customers in one bank maximum of Rp 100 million previously was changed to maximum of Rp 2,000 million. Beban premi penjaminan selama tahun 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp 1.921.632.834 dan Rp 1.811.369.025. Deposit guarantee premium in 2008 and 2007 amounted to Rp 1,921,632,834 and Rp 1,811,369,025, respectively. - 62 - PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 33. INFORMASI LAINNYA a. 33. OTHER INFORMATION Posisi rasio kecukupan modal (CAR) Bank pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah masing-masing sebesar 33,09% dan 20,66% dengan rincian sebagai berikut: a. 2008 Rp juta/ Rp million The Bank’s capital adequacy ratio (CAR) as of December 31, 2008 and 2007 are 33.09% and 20.66%, respectively, computed as follows: 2007 Rp juta/ Rp million Aset Tertimbang Menurut Risiko Modal - Modal Inti - Modal pelengkap 843.017 599.144 269.950 10.538 116.300 7.489 Jumlah Modal 280.488 123.789 Rasio Kecukupan Modal Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan (%) Rasio modal inti terhadap aset tertimbang menurut resiko Risk Weighted Assets Capital - Core capital - Supplementary capital Total capital 33,27% 20,66% Capital Adequacy Ratio 8,00% 8,00% Capital Adequacy Ratio required (%) 32,02% 19,41% Ratio of core capital to risk weighted assets b. Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total aset produktif pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masingmasing sebesar 3,19% dan 1,46%. b. The ratio of classified earning assets to total earning assets as of December 31, 2008 and 2007 are 3.19% and 1.46%, respectively. c. Jumlah penyediaan dana kepada pihak hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 menurut surat keputusan Bank Indonesia No. 31/177/KEP/DIR tanggal 31 Desember 1998 tentang batas maksimum pemberian kredit adalah sama dengan jumlah penyediaan dana kepada pihak hubungan istimewa. c. The amount of funds provided to related parties as of December 31, 2008 and 2007 according to Director of Bank Indonesia’s Decision Letter No. 31/177/KEP/DIR dated December 31, 1998, concerning legal lending limit, is the same with the funds granted to related parties as stated in this report. d. Rasio kredit terhadap total simpanan pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar 83,11% dan 62,16%. d. The ratio of loans to total deposits as of December 31, 2008 and 2007 were 83.11% and 62.16%, respectively. 34. MANAJEMEN RISIKO 34. RISK MANAGEMENT Sebagai lembaga keuangan yang sangat ditentukan oleh kepercayaan masyarakat, kegiatan usaha bank senantiasa dihadapkan pada risiko-risiko yang berkaitan erat dengan fungsinya sebagai lembaga intermediasi keuangan. Makin pesatnya perkembangan perbankan lingkungan eksternal dan internal perbankan menyebabkan semakin kompleknya risiko bagi kegiatan usaha bank. Oleh karena itu, praktek tata kelola yang baik (good corporate governance) dan pengendalian internal termasuk didalamnya pengelolaan risiko dan pencegahan penyimpangan adalah hal esensi yang patut mendapatkan perhatian ekstra. As a financial institution which is heavily dependent on public trust, banking activities are always full of risks which are closely related to its principal function as a financial intermediary. The increased developments in internal and external banking environment resulted to more complex business risks. Therefore, good corporate governance and internal control including risk management and prevention, become essential factors which required more attention. - 63 - PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) RISIKO PASAR MARKET RISK Risiko pasar adalah kemungkinan timbulnya kerugian yang diakibatkan oleh gejolak pasar, seperti perubahan tingkat suku bunga dan nilai tukar. Risiko pasar dikelola dalam batas risiko secara menyeluruh dan menggunakan teknik lindung nilai (hedging). Seluruh aktivitas perdagangan sehubungan dengan pertukaran mata uang asing, derivatif, pasar uang dipantau tiap hari dan dikaji dengan basis mark to market sesuai limit yang telah ditetapkan. Market risk represents potential loss due to market fluctuations, such as changes in interest and exchange rates. Market risk is managed within established limits by using hedging techniques. The entire trading activity related to foreign exchange transactions, derivative and money market are monitored on a daily basis and revalued using mark to market methods within established limits. Berdasarkan hasil penilaian sendiri (self assessment) terhadap profil risiko Bank posisi 31 Desember 2008, Risiko Pasar secara Komposit masuk dalam kisaran Low karena hasil perhitungan Risiko Inheren tergolong Low dan Sistem Pengendalian Risiko yang tergolong Acceptable. Based on the self-assessment of the Bank’s risk profile as of December 31, 2008, the Composite Market Risk is categorized as Low, because Inherent Risk is Low and the Risk Control System is Acceptable. Dari awal 2008 sampai dengan akhir Desember 2008, trend Risiko Pasar secara Komposit menunjukkan kondisi yang stabil yaitu pada peringkat Low. From the beginning of 2008 until the end of December 2008, the composite market risk shows a stable trend and classified as Low. RISIKO LIKUIDITAS LIQUIDITY RISK Risiko likuiditas merupakan suatu ketidakmampuan untuk mengakomodasikan jatuh tempo kewajiban dan penarikan serta pembiayaan pertumbuhan aset dan untuk memenuhi kewajiban pada tingkat harga pasar yang layak. Pengelolaan likuiditas selain meliputi pemeliharaan likuiditas pada tingkat yang cukup untuk memenuhi kewajibankewajiban yang jatuh tempo disuatu waktu tetapi juga melalui Asset and Liability Committee (ALCO) yang mengawasi posisi dan kondisi neraca Bank sehubungan dengan kondisi pasar yang dalam rapat-rapat bulanannya menentukan strategi optimal untuk mengelola risiko ini. Liquidity risk represents the inability to accommodate maturing liabilities, withdrawals as well as finance asset growth and inability to comply with its obligations at fair market prices. Beside managing the ability of the Bank to meet maturing obligations, liquidity management is also performed through its Asset and Liability Committee (ALCO) which monitors the Bank’s balance sheets in line with market condition through monthly meetings and decides the optimum strategy to manage liquidity risk. Berdasarkan hasil penilaian sendiri (self assessment) terhadap profil risiko Bank posisi 31 Desember 2008, Risiko Likuiditas secara Komposit masuk dalam kisaran Low karena hasil perhitungan Risiko Inheren tergolong Low dan Sistem Pengendalian Risiko yang tergolong Acceptable. Based on the self-assessment of the Bank’s Risk Profile as of December 31, 2008, the Composite Liquidity Risk is categorized as Low, because Inherent Risk is Low and the Risk Control System is Acceptable. Dari awal 2008 sampai dengan akhir Desember 2008, trend Risiko Likuiditas secara Komposit menunjukkan kondisi yang stabil yaitu pada peringkat Low. From the beginning of 2008 until the end of December 2008, the Composite Liquidity Risk shows a stable trend and classified as Low. - 64 - PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) RISIKO KREDIT CREDIT RISK Risiko kredit timbul dari kemungkinan kegagalan counterparty dalam memenuhi kewajibannya kepada Bank. Dalam pengelolaan risiko kredit ini, kebijakan perkreditan Bank dirumuskan sejalan dengan fungsi Bank sebagai lembaga intermediasi. Dalam menyalurkan kredit, Bank berlandaskan pada prinsip kehati-hatian sebagaimana digariskan oleh Bank Indonesia maupun kebijakan yang dirumuskan Manajemen Bank. Selain itu, pengelolaan risiko kredit juga dilakukan antara lain melalui diversifikasi risiko kredit dan portfolio (segmen usaha/sektor industri/debitur), pemantauan terhadap kualitas aset produktif dan peningkatan aktivitas remedial serta kecukupan pembentukan penyisihan penghapusan. Credit risk represents the inability of counterparties to meet their obligations to the Bank. In managing credit risk, the Bank’s credit policies are prepared in line with the Bank’s function as an intermediary institution. In providing credits, the Bank implements prudential banking as required by Bank Indonesia and management. Also credit risk is managed, among others by the diversification of portfolio and credit risk (business segment/industry sector/debtor), monitoring of the quality of earning assets and increase in remedial activity and adequacy of allowance for losses. Berdasarkan hasil penilaian sendiri (self assessment) terhadap profil risiko Bank posisi 31 Desember 2008, Risiko Kredit secara Komposit masuk dalam kisaran Low dengan hasil perhitungan Risiko Inheren dari aktivitas fungsional perkreditan, treasury dan investasi serta pembiayaan perdagangan tergolong Low dan Sistem Pengendalian Risiko dinilai Acceptable. Based on the self-assessment of the Bank’s risk profile as of December 31, 2008, the Composite Credit Risk is categorized as Low, with Inherent Risk from operating activities in credit, treasury, investment and trade finance categorized as Moderate and Risk control system is categorized as Acceptable. Dari awal 2008 sampai dengan akhir Desember 2008, trend Risiko Kredit secara Komposit menunjukkan kondisi yang stabil yaitu pada peringkat Low. From the beginning of 2008 until the end of December 2008, the composite credit risk shows a stable trend and classified as Low. RISIKO OPERASIONAL OPERATIONAL RISK Risiko operasional merupakan peluang kerugian yang disebabkan adanya kegagalan proses, kelemahan sistem atau personel, kelalaian, kejahatan, kombinasi faktor diatas maupun karena faktor yang tidak selalu berada dibawah kendali Bank. Dalam pengelolaan risiko operasional, masing-masing unit usaha bertanggung jawab untuk risiko yang terjadi pada kegiatan operasional sehari-hari dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur, pengendalian dan pengawasan rutin. Selain itu, pengelolaan risiko operasional juga meliputi halhal yang terkait dengan pengembangan produk, sistem, sumber daya manusia dan prinsip “know your customer” sebagai aspek pencegahan terhadap kemungkinan adanya hal-hal yang tidak diinginkan. Operational risk is the potential loss arising from failures in processes, personnel, error, fraud, and combination of other uncontrolled factors. In managing operational risk, each unit is responsible for the risks in its daily operations by referring to policies and procedures, control and routine supervision. Managing operational risks also include areas related to product development, system, human resources and “know your customer” principles to prevent unavoidable circumstances. Berdasarkan hasil penilaian sendiri (self assessment) terhadap profil risiko Bank posisi 31 Desember 2008, Risiko Operasional secara Komposit masuk dalam kisaran Low karena hasil perhitungan Risiko Inheren tergolong Low Sistem Pengendalian Risiko yang tergolong Acceptable. Based on the self-assessment of the Bank’s Risk Profile as of December 31, 2008, the Composite Operational Risk is categorized as Low, because the Inherent Risk is Low and Risk Control System is Acceptable. - 65 - PT. BANK SWADESI Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT. BANK SWADESI Tbk. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) Dari awal 2008 sampai dengan akhir Desember 2008, trend Risiko Operasional secara Komposit menunjukkan kondisi yang stabil yaitu pada peringkat Low. From the beginning of 2008 until the end of December 2008, Composite Operational Risk shows a stable trend and is classified as Low. 35. PENGARUH KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP BANK 35. THE IMPACT GLOBAL FINANCIAL CRISIS TO THE BANK Manajemen menyadari bahwa krisis keuangan global memiliki dampak terhadap volume bisnis Bank dan akan meningkatkan risiko kredit yang dimiliki Bank. Operasi industri perbankan telah terpengaruh dan diperkirakan akan terus terpengaruh oleh ketidakpastian dimasa mendatang yang disebabkan karena kondisi ekonomi global, dimana hal ini merupakan situasi yang berada di luar kendali Bank. The management is aware that the global financial crisis has an impact to the Bank’s business volume and will increase the Bank’s credit risk. The bank industry has been effected, and are expected to be effected for the foreseeable future, by the global economic condition, which is beyond the Bank’s control. Dampak potensial terhadap Bank atas kondisi ini antara lain adalah menurunnya kemampuan membayar debitur yang dapat berakibat pada meningkatnya rasio pinjaman bermasalah Bank. Namun demikian, Manajemen telah mengambil langkah-langkah yang memadai untuk memelihara likuiditas, menjaga kecukupan modal dan melakukan pendekatan secara hatihati untuk meningkatkan aset, termasuk dalam menyalurkan kredit baru. The potential impact of these conditions for the Bank among others is the decrease in debtor’s ability to pay their obligations which could increase the Bank’s nonperforming loan ratio. However, the Management has taken and continuously taking adequate measures to conserve liquidity, maintain capital adequacy and a cautious approach in increasing their assets, including on granting a new loan. Manajemen berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya yang memadai untuk melanjutkan kegiatan usahanya dalam waktu mendatang, oleh karena itu, dasar kelangsungan usaha tetap digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan. The management believes that the Bank has the adequate resources to continue their operations in the future. As such the financial statements have been prepared on a going concern basis. 36. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN 36. APPROVAL OF THE FINANCIAL STATEMENTS Laporan keuangan pada halaman 2 sampai dengan 66 telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 23 Pebruari 2009. The financial statements on pages 2 to 66 were approved for issue by the Bank’s Directors on February 23, 2009. - 66 - Bank of India Bank of India was founded on 7th September, 1906 by a group of eminent businessmen from Mumbai. The Bank was under private ownership and control till July 1969 when it was nationalised along with 13 other banks. Bank Of India, is a Body Corporate constituted under The Banking Companies (Acquisition and Transfer of Undertakings) Act, 1970, with its Head Office at Star House, Plot No.C-5, G Block, Bandra-Kurla Complex, Bandra East), Mumbai 400 051. The Bank is doing the business of banking which means the accepting of deposits for the purpose of lending or investment, of deposits of money from the public, repayable on demand or otherwise, and withdrawal by cheque, draft, order or otherwise. In additions to the business of banking Bank is also engaged in other forms of business as contemplated under Sec. 6 (1) of the Banking Regulation Act,1949. The shareholders and the management of the company as of December 31st, 2008 are as under: Description Total Share % Go vernment of India 3 39,339,521 64.47% Other Shareholder 1 53,168,607 29.10% 33,844,472 6.43% 5 26,352,600 100% P ublic Total Management: Chairman and Managing Director : T.S. Narayanasami Executive Director : - B. A. Prabhakar - M. Narendra Non Executive Director : - Tarun Bajaj - A. V. Sardesai - Rameshwar Prasad - A. K. Motayed - Kamal K. Gupta - K. S. Sampath - Indresh Vikram Singh - M.N. Gopinath - Prakash P. Maliya - P.M. Sirajuddin BANK OF INDIA BALANCE SHEET AS AT DECEMBER 31st, 2008 AND 2007 (Un-Audited) (000's Omitted) 2008 2007 ASSETS Cash and balances with Reserves Bank of India Balances with Banks and money at call and short notice Investments Loan Fixed Assets Other Assets TOTAL 105,664,137 94,810,372 62,884,723 460,025,035 1,346,465,141 24,972,618 65,681,843 2,065,693,497 56,356,253 386,329,629 1,023,389,242 24,018,810 36,505,653 1,621,409,959 CAPITAL AND LIABILITIES Capital Reserves & Surplus Deposits Borrowings Other Liabilities and Provisions TOTAL 5,259,146 126,284,795 1,717,244,034 88,993,868 127,911,654 2,065,693,497 4,881,420 81,132,056 1,358,348,550 71,339,566 105,708,367 1,621,409,959 BANK OF INDIA CONTINGENT LIABILITIES DECEMBER 31ST, 2008 AND 2007 (Un-Audited) (000's Omitted) 2008 CONTINGENT LIABILITIES I. Claims against the Bank not acknowledged as debts II. Liability for party paid invesments III. Liability on account of outstanding forward exchange contracts IV. Guarantees given on behalf of Constituents: a) In India b) Outside India V. Acceptances, endorsements and other obligations VI. Interest Rate Swaps VII. Other items for which the Bank is Contigently liable TOTAL Bills for Collection 2007 3,558,502 3,200 18,100 3,395,962 396,731 832,453,802 98,412,109 32,856,334 159,665,570 305,459,561 13,315,209 613,288,585 76,280,560 21,727,227 114,381,695 399,496,260 689,549 1,448,821,786 117,471,504 83,668,589 BANK OF INDIA PROFIT AND LOSS ACCOUNT FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31st, 2008 AND 2007 (Un-Audited) (000'S Omitted) 2008 I. INCOME Interest earned Other income TOTAL 2007 118,542,556 22,664,939 141,207,495 114,058,487 20,404,120 134,462,607 77,887,023 22,832,984 18,517,688 119,237,695 74,254,493 26,366,567 16,843,635 117,464,695 III. PROFIT Net Profit Profit brought forward TOTAL 21,969,800 21,969,800 16,997,912 5,417,591 22,415,503 IV. APPROPRIATIONS Tranfer to Statutory Reserve Tranfer to Revenue Reserve Tranfer to Capital Reserve Tranfer to Special Reserve - Currency Swap Final Dividend (including dividend tax) Final Dividend (including dividend tax) Special Reserve u/s Sec 36(10 (viii) of Income Tax Act, 1961 Balance in Profit and Loss Account TOTAL 7,000,000 15,096,101 428,209 29,594 2,457,713 500,000 25,511,617 3,000,000 5,208,867 265,685 40,265 1,111,520 855,353 750,000 5,417,591 16,649,281 II. EXPENDITURE Interest expended Operating expenses Provisions and Contigencies TOTAL Earnings per share 41.83 34.87 Kantor Pusat/Head Office: Jl. K.H. Samanhudi No. 37, Jakarta Pusat 10710 Telp. : (021) 3500007 (Hunting), Fax. : (021) 3808178 Telex : 67221-2 BKSWD IA SWIFT CODE SWBAIDJA E-mail : [email protected] Kantor Cabang/Branch: Wisma Eka Jiwa Jl. Arteri Mangga Dua Raya Blok RM No. 17, Mangga Dua Selatan, Jakarta 10730 Telp. : (021) 6260007, 6129113-114 Fax. : (021) 6267879 Jl. Tunjungan No. 32, Surabaya Telp. : (031) 5326666(Hunting) Fax. : (031) 5311959 Telex : 32831, 32742 - BKSWD IA Jl. Coklat No. 20-22, Surabaya Telp. : (031) 3534101 Fax. : (031) 3534101 Telex : 31614 BKSWD IA Ruko Indah Jl. Diponegoro No. 135 - 137 Blok 27 Denpasar – Bali Telp. : (0361) 249622 Kantor Cabang Pembantu/Sub Branch: Jl. Raya Barat Boulevard LC-7 No. 7, Kelapa Gading, Jakarta Utara Telp. : (021) 4522244, 4534909-11 Fax. : (021) 4528713 Danau Sunter Utara (Komplek Sunter Garden) Blok D-1 Kav. No. 12-13, Sunter Agung, Jakarta Utara Telp. : (021) 65301010 (Hunting) Fax. : (021) 65301602 Jl. Raya Bogor Km. 21 No. 18, Kramat Jati, Jakarta Timur Telp. : (021) 87799864-5 Fax. : (021) 87799863 Jl. Ngagel Jaya Selatan No.169 A, Surabaya Telp. : (031) 5022073-4, 5020726, 5023725, 5040949, 5041359 Fax. : (031) 5022074 Jl. Mayjend. Sungkono No. 42, Surabaya Telp. : (031) 5623674-78 Fax. : (031) 5612427 Kantor Kas/Cash Office: Gandhi Memorial International School, Ancol - Jakarta Utara Gandhi Memorial International School, Kemayoran - Jakarta Utara Universitas 17 Agustus 1945, Jl. Semolowaru No. 45 Surabaya Pertokoan Bintaro Megah, Jl. Raya Bebekan No. 8, Sepanjang, Sidoarjo ITC Mangga Dua Lantai IV Blok A/18, Jl. Arteri Mangga Dua - Jakarta Utara