Annual Report - Bank Swadesi

advertisement
2008 Annual Report
taking the leap
Daftar Isi - Contents
Sekilas Bank Swadesi - Bank Swadesi at a Glance
2
Laporan Komisaris - Report from Commissioner
4
Laporan Manajemen - Management Report
6
Visi dan Misi - Vision and Mission
8
Ikhtisar Keuangan - Financial Highlights
9
Tata Kelola Perusahaan - Corporate Governance
10
Produk dan Layanan - Products and Services
24
Teknologi Informasi - Information Technology
25
Sumber Daya Manusia - Human Resources
26
Tanggung Jawab Sosial - Social Responsibility
27
Nilai - nilai Perusahaan - The Company Value
28
Manajemen Resiko - Risk Management
29
Rencana Kedepan - Future Plan
32
Tinjauan Keuangan - Business Review
33
Daftar Riwayat Hidup - Curriculum Vitae
39
Tim Manajemen - Management Team
42
Struktur Organisasi - Organization Structure
43
Tambahan - Addition
44
Laporan Auditor Independen - Independent Auditor’s Report
48
Sekilas Bank Swadesi - Bank Swadesi at a Glance
2
Bank Swadesi berdiri di Surabaya tahun 1968 sebagai
bank pasar dengan nama Bank Pasar Swadesi. Tahun
1984, kepemilikan bank diambil alih oleh Keluarga
Chugani. Kemudian sejalan dengan deregulasi pemerintah
dibidang perbankan melalui 'Pakto 88', pada tahun 1989
Bank Swadesi meningkatkan statusnya dari bank pasar
menjadi bank umum dan tahun 1994 menjadi bank devisa.
Dalam upaya pengembangan usaha dan sekaligus
mendekatkan diri pada sentra bisnis nasional, tahun 1995
Kantor Pusat dipidahkan dari Surabaya ke Jakarta.
Bank Swadesi was established in Surabaya in the year
1968 as a rural bank called Bank Pasar Swadesi. In 1984,
the ownership of the bank was taken over by the Chugani
family. Further, in line with the government deregulation
in banking through 'Pakto 88', in the year 1989 Bank
Swadesi upgraded its status from a rural bank into a
commercial bank and in 1994 it became a Foreign
Exchange Bank. In the effort of business development
and also to get closer to the national business centre,
in 1995 the Head Office was moved from Surabaya to
Jakarta.
Konsistensi dan komitmen untuk terus berkembang dengan
tetap berpedoman pada praktek perbankan yang sehat
dan prinsip kehati-hatian telah mengantar keberhasilan
Bank Swadesi melewati masa-masa sulit ditengah krisis
multi dimensi yang melanda Indonesia pada tahun 19971998. Berdasarkan hasil due delligent yang dilakukan
oleh pihak independen, Bank Swadesi termasuk dalam
kategori bank "A" sehingga tidak perlu masuk dalam
program rekapitalisasi.
Consistency and commitment to keep developing while
still based on healthy and prudential banking principles
has delivered the success of Bank Swadesi in surpassing
hardships amidst multi dimentional crisis that swarmed
Indonesia in the year 1997-1998. Pursuant to the
independent due diligence, Bank Swadesi was classified
as a category 'A' bank and prone to the recapitalization
program.
Sebagai antisipasi terhadap perkembangan perbankan
khususnya dalam aspek permodalan, pada tahun 2002
Bank Swadesi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek
Jakarta dan tercatat sebagai lembaga perbankan ke-22
yang "go public". Sejalan dengan program kegiatan
Arsitektur Perbankan Indonesia (API), Bank Swadesi telah
memenuhi kriteria sebagai Bank Fokus dengan modal
minimal Rp 100 miliar. Dengan kondisi permodalan yang
cukup akan memberikan keunggulan kompetitif bagi Bank
Swadesi.
As an anticipation of banking development especially in
capitalisation aspect, in the year 2002 Bank Swadesi
listed its shares in Jakarta Stock Exchange and was listed
as the 22n banking institution that is 'go-public'. In line
with the Indonesian Banking Architecture (API )Program,
Bank Swadesi has accomplished the criteria as Focus
Bank with minimum capital of IDR 100 billion. With a
sufficient capitalization, it will give a competitive
advantage for Bank Swadesi.
Sampai dengan akhir Desember 2008, jaringan operasional
Bank Swadesi terdiri dari 4 Kantor Cabang, 5 Kantor
Cabang Pembantu, 5 Kantor Kas dan 1 unit mobil kas
keliling, ditambah Cabang Denpasar yang telah dibuka
secara resmi bulan Februari 2009. Sesuai dengan visi dan
misi, Bank Swadesi memiliki komitmen untuk memberikan
pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dan penerapan
tata kelola (Good Corporate Governance) yang memadai.
Until the end of December 2008, the operational network
of Bank Swadesi consists of 4 Branch Office, 5 Sub-branch
Office, 5 Cash Points, and 1 unit of mobile cash car,
added by Denpasar Branch which was opened in February
2009 According to the vision and mission, Bank Swadesi
has a commitment to provide the best services to public
and sufficient implementation of Good Corporate
Governance.
Untuk memperkuat posisinya pada peta perbankan
nasional maupun internasional, pada tanggal 22 Juni
2007 Bank Swadesi telah menjalin aliansi strategis dengan
Bank of India berupa pengambilalihan saham sebanyak
235.600.000 lembar saham atau 76% dari keseluruhan
saham Bank Swadesi. Dengan demikian Bank of India
menjadi pemegang saham mayoritas dan mengambil alih
pengendalian Bank Swadesi.
To strengthen its position in Indonesian and also
international banking business, on 22nd June 2007 Bank
Swadesi has made strategic alliance with Bank of India,
in the form of acquiring 235,600,000 shares representing
76% of total capital of Bank Swadesi. Therefore, Bank
of India officially became the majority shareholder and
took over controll of Bank Swadesi.
Sebagai salah satu komitmen dari Bank Of India untuk
meningkatkan struktur permodalan, maka pada tanggal
26 Juni 2008 telah diadakan RUPS luar biasa yang
menyetujui penawaran Terbatas I dalam Rangka Memesan
Efek Terlebih Dahulu sebanyak 558 juta saham biasa atas
nama sehingga seluruhnya berjumlah Rp 139,5 Milyar.
Penawaran Terbatas I tersebut tidak merubah komposisi
saham Bank of India yaitu tetap 76%.
As a commitment from Bank of India to increase the
capital structure, on 26 June 2008 an Extraordinary
General Meeting was held which approved Limited
Offering I due to pre-emptive rights for 558 million
common stock with a nominal value of IDR 139,5 billion.
The Limited Offering I did not change the share
composition of Bank of India at 76%.
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
Dengan dukungan Bank of India, diharapkan Bank Swadesi
dapat membangun fondasi yang kokoh untuk memperoleh
kinerja yang terbaik dengan pertumbuhan berkelanjutan
melalui alih pengetahuan dan teknologi dan peningkatan
modal. Bank of India merupakan salah satu bank tertua
di India dan telah berusia lebih dari 102 tahun dan
memiliki 28 kantor cabang (termasuk kantor perwakilan)
diluar negeri yang meliputi USA, United Kingdom, Channel
Islands, France, Kenya, Singapore, Indonesia, Hongkong,
West Indies, Japan, China, Vietnam, South Africa, New
Zeland serta memiliki 2.934 Cabang di India.
With the support from Bank of India, Bank Swadesi is
expected to establish a strong foundation to give best
performance by continuous growth through transfer of
knowledge and technology and capital increase. Bank of
India is one of the oldest bank and has been established
for more than 102 years, has 28 overseas branches
(include representative offices) viz USA, United Kingdom,
Channel Islands, France, Kenya, Singapore, Indonesia,
Hong Kong, West Indies, Japan, China, Vietnam, South
Africa, New Zealand and has 2.934 branches in India.
Kantor Pusat Bank Swadesi, Jakarta dan Kantor Pusat Bank of India, Mumbai/Bank Swadesi’s Head Office, Jakarta and Bank of India’s Head Office, Mumbai
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
3
Visi & Misi - Vision & Mission
Visi / Vision
Menjadi salah satu bank fokus terbaik di Indonesia
To be one of the best Indonesian banks under “focus bank” category
Misi / Mission
Menjalankan usaha retail banking yang memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat untuk
meningkatkan stakeholder value dengan berpedoman pada prinsip Good Corporate Governance
Performing retail banking business with optimum service to the community
to increase stakeholders value with full compliance to Good Corporate Governance Principles
4
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
Laporan Komisaris - Commissioners Report
Leland Gerrits Rompas
Komisaris/Commissioner
Tahun 2008 menjadi tahun penuh goncangan dalam
perekonomian nasional, yang berakibat dari penurunan
ekonomi domestik sebagai dampak perekonomian global
yang melemah dan suram akibat resesi dan harga-harga
komoditas internasional yang menurun. Tekanan inflasi
pada ekonomi terus meningkat dari 7.36% di bulan Januari
2008 menjadi 11.06% di bulan Desember 2008 (YOY).
Tekanan inflasi mencapai puncaknya di bulan Oktober
2008 lalu mulai menurun di bulan November 2008 karena
menurunnya harga barang komoditas dan harga-harga
yang lebih rendah untuk minyak, demikian juga dengan
harga Crude Palm Oil (CPO). Krisis keuangan yang melanda
pasar keuangan global dan resiko yang semakin bertambah
pada investasi portfolio menyebabkan kekhawatiran
investor asing. Oleh karena itu, pada bulan November
2008 rupiah terdepresiasi secara signifikan yaitu 13.8%
terhadap dollar yang lebih tinggi dari 6.5% di bulan
sebelumnya. Kepesimisan diantara pelaku pasar membuat
investor global menarik dana mereka dari portfolio saham.
Bank-bank investasi besar di Amerika berada di ambang
kehancuran karena investasinya dalam aktiva yang buruk
(toxic assets). Hal ini juga berdampak pada bank-bank
ternama dan perusahaan besar Amerika, Eropa dan
negara-negara maju lainnya hampir di seluruh dunia.
The year 2008 remained to be the year of turbulence in
the macroeconomic front arising out of domestic
economic slow down triggered by the impact of the
darkness and weakening of global economy due to
recession and falling international commodity prices.
The inflationary pressure on the economy continued to
rise from 7.36% in January 2008 to 11.06% in December
2008 (YOY). The inflationary pressure was at its peak
in October 2008 and then started to fall in Nov 2008
due to fall in commodity prices and lower prices for
cooking oil, in line with falling Crude Palm Oil (CPO)
prices. The persistent instability on global financial
market and growing risk aversion towards emerging
market assets by the foreign investors during November
2008 led to significant depreciation in the rupiah i.e.
13.8% against dollar which higher than 6.5%in the previous
month. The worry among the market makers lead the
global investors moved out their funds from emerging
market assets to the safe hands of US Treasuries in order
to avert risk. The big investment Banks in USA are on
the verge of collapse in view of huge investment in toxic
assets. This also affected the famous banks and big
companies in America, Europe and other developed
countries almost in the whole world.
Meski dengan keadaan yang demikian, pertumbuhan
ekonomi pada tahun 2008 tercatat 6.1%. Cadangan devisa
mencapai USD 50.5 milyar pada akhir Desember 2008.
Persediaan uang tumbuh dengan kecepatan yang lebih
lamban, yaitu M1 pada 13.6% dan M2 pada 12.3% pada
November 2008 di bawah rata-rata 7 tahun terakhir. BI
menurunkan Reserve Requirement menjadi 5% untuk
Rupiah dan 1% untuk mata uang asing (USD).
Despite all the odds, the economic growth for the year
2008 was recorded at 6.1%. The foreign exchange reserve
reached $50.5 Bn at the end of December 2008.The
money supply grew at a slower rate i.e. M1 byn 13.6%
and M2 by 12.3% in November 2008 below the last 7
years average. BI reduced the Reserve Requirement to
5% for IDR and 1% for Foreign currency.
Dari sisi kinerja dengan bimbingan dan dukungan dari
Bank of India sebagai pemegang saham mayoritas dan
pemegang saham utama lainnya, Bank Swadesi terus
berkembang dengan pertumbuhan kredit yang kuat yaitu
41% pada tahun 2008. Rasio LDR membaik dari 62,16%
menjadi 83,11% pada tahun 2008. ROA meningkat dari
1,17% menjadi 2,53%. NIM meningkat dari 3,72% menjadi
5,44% dan ROE meningkat dari 7,4% menjadi 10,48%,
Indikator keuangan ini merefleksikan posisi keuangan
Bank Swadesi yang sehat dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Hal tersebut terutama dimungkinkan karena
adanya penambahan modal yang cukup signifikan pada
pertengahan tahun serta terdapatnya suatu peluang yang
besar untuk melakukan ekspansi penyaluran kredit.
From the performance side with able guidance and
support of Bank of India as the majority shareholder
and other shareholders, Bank Swadesi marched ahead
with robust credit growth of 41% over the year 2007.The
LDR ratio improved form 62.16% to 83.11% in 2008. The
ROA shore up to 2.53% from 1.17%. NIM rise from 3.72%
to 5.44% and ROE up from 7.4% to 10.48%. These financial
indicators reflect the sound financial position of Bank
Swadesi compared to the previous year. That is most
possibly due to the significant capital addition in the
middle of the year and the availability of a big
opportunity to do credit distribution expansion.
Bank Swadesi berkomitmen untuk mencapai standar yang
tinggi dari tata kelola perusahaan dengan cara praktekpraktek yang etis dalam melaksanakan bisnis, peningkatan
shareholders value, standard pengungkapan yang tinggi
dan transparansi.
Bank Swadesi is committed to achieve a high standard
of corporate governance by way of ethical practices in
the conduct of business, enhancement in shareholders
value, high disclosure in standards and transparency.
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
5
Sejalan dengan itu, praktek-praktek yang sehat dan untuk
memastikan bahwa prinsip tata kelola perusahaan yang
baik (Good Corporate Governance) dilaksanakan dengan
benar, Dewan Komisaris dengan dibantu beberapa komite,
seperti Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan
Nominasi, dan Komite Audit yang memberikan pendapat,
masukan, dan rekomendasinya secara bergiliran kepada
Dewan Komisaris mengenai berbagai isu seperti
manajemen risiko, sistem pengawasan internal, penilaian
kinerja direksi, kebijakan remunerasi untuk Dewan Direksi
dan karyawan sejalan dengan kinerja bank dan bunga
stakeholder, sistem pengendalian internal, sistem dan
prosedur, kepatuhan terhadap peraturan dan reputasi
secara periodik. Manajemen telah memformulasikan dan
mengimplementasikan pedoman operasi dan prosedur
untuk memastikan bahwa Bank Swadesi telah menjalankan
dan mematuhi prinsip GCG secara keseluruhan.
In line with best practices and to ensure that the "Good
Corporate Governance" principles are meticulously
followed, the Board of Commissioners helped by various
committees, such as risk management committee,
Remuneration and Nomination Committee and Audit
Committee who in turn submit their inputs, views and
recommendations to the Board of Commissioners on
various issues such as risk management, internal
supervisory system, evaluation of performance of
directors, remuneration policy for board of Directors
and employees in line with bank's performance and stake
holders' interest, internal controlling system, systems
and procedures, compliance of rules and reputation
periodically. The management has formulated and
implemented the standard operating procedures to
ensure that Bank Swadesi has established and complied
with the GCG principles in totality.
Sekalipun memasuki tahun 2009, yang dianggap sebagai
tahun yang sulit mengingat krisis keuangan global
berdampak pada penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi
yang juga mempengaruhi Indonesia. Namun dengan
pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan dari 4,5%, tingkat
inflasi dari 6,5% dan pertumbuhan kredit dari 15% menjadi
20%, Dewan Komisaris yakin bahwa Bank Swadesi akan
tetap dinamis dengan pertumbuhan yang cukup dengan
mengimplementasikan kebijakan untuk identifikasi,
pengukuran, pengawasan, dan kontrol terhadap risiko,
segmentasi peminjam untuk diversifikasi risiko, penurunan
yang dapat ditahan dan perbaikan efektif dari NPL dan
akun yang dihapusbukukan.
Even entering the year 2009, which can be considered
as a difficult year in view of global financial crisis which
led to the down turn in the growth of economy which
affects Indonesia as well. But with the targeted economic
growth of 4.5%, inflation rate was 6.5% and credit growth
of 15 to 20%, the Board of Commissioners is confident
that Bank Swadesi will remain dynamic with moderate
growth by implementing the policies for identification,
measurement, monitoring and control of risks, borrowers
segmentation for diversification of risk, containment
of slippage and effective recovery in NPL and written
off accounts.
Pada akhirnya, Dewan Komisaris mengucapkan terima
kasih kepada para pemegang saham sekaligus
mengharapkan dukungan yang tiada henti. Kami juga
mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada seluruh
nasabah dan kliennya untuk dukungan yang tiada henti.
Dewan Komisaris juga menyampaikan apresiasi yang
dalam kepada Dewan Direksi dan seluruh karyawan bank
untuk budaya kerja yang kuat, kinerja yang baik,
teamwork, inisiatif dan komitmen yang membawa bank
ini kepada posisi seperti sekarang ini. Dewan Komisaris
juga yakin bahwa dengan dukungan terus menerus dari
semua pihak, Bank Swadesi akan terus berkembang
kepada tingkat yang paling baik di tahun-tahun yang
akan datang.
At last, the Board of Commissioners thanks all the
shareholders and also hopes for their continued
patronage. Also, we sincerely thank all the customers
and clients for their endless support. The Board also
expresses its deep sense of appreciation to the Board
of Directors and to all employees of the Bank for their
strong work ethic, excellent performance, team work,
initiative and commitment which has led the Bank to
such greater height. The BOC also confident that with
the continued support from all concerned, Bank Swadesi
will continue to grow to the highest level in coming
years.
LELAND GERRITS ROMPAS
Komisaris/Commissioner
6
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
Ikhtisar Keuangan - Financial Abstraction
Dalam jutaan Rupiah/in million Rupiah
Keterangan
Neraca
Total Aset
Kredit – Gross
Kredit – Bersih
PPA
Simpanan:
Giro
Tabungan
Deposito Berjangka
Ekuitas
Laporan Laba Rugi
Pendapatan Bunga
Beban Bunga
Laba Sebelum Pajak
Laba Bersih
Laba per Saham
Deviden Tunai
Deviden per Saham
Rasio Keuangan Utama
Laba Bersih terhadap Aktiva Rata-rata (ROA)
Laba Bersih terhadap Modal Rata-rata (ROE)
Devidend Payout Ratio (DPR)
Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR)
Kecukupan Modal (CAR)
Aktiva Produktif Diklasifikasikan terhadap
Aktiva Produktif
PPAP yang telah Dibentuk terhadap PPAP
yang Wajib Dibentuk
Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional
Kredit Bermasalah terhadap Total Kredit (NPL’s)
2008
2007
2006
2005
2004
1.359.880
875.830
860.910
21.093
1.053.812
116.090
78.099
859.623
282.673
1.167.744
621.433
605.183
17.473
999.724
114.043
89.337
796.344
124.653
972.475
457.774
440.789
17.972
834.048
66.720
77.790
689.538
116.167
925.671
443.442
427.870
16.776
801.015
83.679
70.975
646.362
111.925
828.734
382.990
362.973
20.333
707.752
82.148
78.482
547.123
103.586
126.819
69.460
30.197
19.221
32
-
104.458
68.942
12.361
8.486
27
-
115.519
80.048
11.751
8.272
27
4.030
13
86.116
50.896
17.190
11.748
38
3.410
11
68.740
33.896
16.192
11.336
37
3.410
11
2,53%
10,48%
83,11%
33,27%
1,17%
7,40%
62,16%
20,66%
1,28%
7,76%
34,30%
54,89%
26,55%
2,06%
11,69%
30,08%
55,36%
24,06%
2,34%
12,09%
33,88%
54,11%
25,95%
2,63%
1,04%
1,14%
1,71%
1,29%
108,40%
197,19%
182,64%
223,26%
199,84%
80,52%
2,16%
90,80%
1,95%
91,12%
2,55%
82,91%
2,63%
80,93%
2,66%
Description
Balance Sheet
Total Assets
Loans – net
Loans – gross
Allowance for Possible Losses
Deposits:
Current Account
Saving Account
Time Deposits
Equity
Income Statement
Interest Revenues
Interest Expenses
Income Before Tax
Net Income
Earnings per Share
Cash Devidend
Devidend per Share
Main Financial Ratio
Return On Assets (ROA)
Return On Equity (ROE)
Devidend Payout Ratio (DPR)
Loans to Deposit Ratio (LDR)
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Ratio of Non Performing Earning Assets
to Total Earning Assets
Allowance for Earning Assets Actual
to Minimum Required Allowance
Operating Expenses to Operating
Revenues
Non Performing Loans to Total Loans (NPL’s)
Ikhtisar Saham/Share Highlights
Keterangan
Triwulan I/
Quarter I
2008
Triwulan II/ Triwulan III/ Triwulan IV/ Triwulan I/
Quarter II
Quarter III Quarter IV
Quarter I
2007
Triwulan II/ Triwulan III/ Triwulan IV/
Quarter II
Quarter III Quarter IV
Jumlah Saham Beredar 306.900.000 306.900.000 859.320.000 859.320.000 306.900.000 306.900.000 306.900.000 306.900.000
Volume Perdagangan
60.500
2.000
35.500 235.626.500
25.000
88.000
Harga Tertinggi
Rp. 900,Rp. 600,Rp. 800,Rp. 900,Rp. 900,Rp. 900,Harga Terendah
Rp. 900,Rp. 600,Rp. 600,Rp. 700,Rp. 900,Rp. 900,Harga Penutupan
Rp. 900,Rp. 900,Rp. 600,Rp. 600,Rp. 700,Rp. 900,Rp. 900,Rp. 900,-
Description
Total Number of Share
Trading Volume
Highest Price
Lowest Price
Closing Price
1.000
900
800
700
600
Tertinggi/Highest
500
Terendah/Lowest
400
Penutupan/Closing
300
200
100
0
March ‘06
June ‘06
Sept ‘06
Des ‘06
March ‘07
June ‘07
Sept ‘07
Des ‘07
March ‘08
June ‘08
Sept ‘08
Des ‘08
Pemegang Saham/Shareholders
Keterangan
Bank of India
PT Panca Mantra Jaya
Prakash Rupchand Chugani
Masyarakat (dalam simpanan KSEI)
Jumlah Saham/Total Shares
659.680.000
148.609.500
14.000.000
45.710.500
%
76,00
17,12
1,61
5,27
Description
Bank of India
PT Panca Mantra Jaya
Prakash Rupchand Chugani
Public (held by KSEI)
TOTAL
868.000.000
100.00
TOTAL
Pemegang saham terakhir (ultimate shareholder) adalah Bank of India yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah India / Ultimate Shareholder is Bank
of India with majority shareholder is Government of India.
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
7
Laporan Manajemen - Management Report
Pranab Kumar Biswas
Wakil Direktur Utama/Vice President Director
8
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
pada tahun 2008 Bank Swadesi mampu menunjukkan
kinerja yang menggembirakan. Di tahun 2008 Bank Swadesi
telah menjalankan strategi operasional Bank dalam
kapasitasnya sebagai Subsidiary Bank of India. Selain
itu, dalam tahun 2008 pula Bank Swadesi telah memenuhi
komitmennya dengan melakukan penambahan modal
melalui penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(HMETD) sebanyak 558 juta saham biasa atas nama dengan
nominal Rp 200,- setiap saham dengan harga penawaran
sebesar Rp 250,- setiap saham sehinga seluruhnya
berjumlah Rp 139,5 miliar. Dengan adanya penambahan
modal tersebut akan memberikan peluang Bagi bank
Swadesi untuk terus meningkatkan fungsi intermediasi
dengan menyalurkan kredit kepada sektor-sektor usaha
yang prospektif.
We thank God Almighty for His blessings showered upon
us so that in the year 2008, Bank Swadesi was able to
reveal satisfactoying performance results. During the
year of 2008, Bank Swadesi has implemented its
operational strategies in the capacity as a subsidiary of
Bank of India. Furthermore in the year of 2008, Bank
Swadesi also has fulfilled the capital commitment through
issuance of Pre-emptive rights up to 558 million common
stock with nominal value of IDR 200 offerred at IDR
250 each for the total amount of IDR 139,5 billion. This
increased capital enable Bank Swadesi to maintain its
intermediary functions trough credit disposal to the
prospective business sectors.
Menjelang akhir tahun 2008, perekonomian dunia
dibayangi oleh kecemasan dan kepanikan pasar financial
global yang terus menurun. Gejolak pasar keuangan yang
dipicu oleh krisis sektor perumahan Amerika Serikat (AS)
memasuki fase baru dengan jatuhnya sejumlah institusi
keuangan kelas dunia di akhir triwulan III tahun 2008.
Ditengah kondisi krisis ekonomi global tersebut, kinerja
Bank Swadesi selama tahun 2008 sangat menggembirakan
dibandingkan dengan periode yang sama tahun
sebelumnya. Berbagai pos mengalami peningkatan seperti
halnya total aset, kredit, dana pihak ketiga dan laba.
Total aset mencapai sebesar Rp 1,360 triliun atau
meningkat 16.46%, Kredit mencapai sebesar Rp 875,83
miliar atau meningkat 40,94%, Dana Pihak Ketiga mencapai
sebesar Rp 1,054 triliun atau meningkat 5,41%, Laba
sebelum pajak mencapai sebesar Rp 30,20 miliar atau
meningkat 144,29% dan laba bersih mencapai Rp 19,21
miliar.
Towards the end of 2008, world's economy is shadowed
by the worries and panic of continual global financial
market slowdown. Financial market turmoil that was
inititated in America real estate crunch entered a new
phase with the downfall of some leading world class
institutions by the end third quarter of 2008. Amid global
economy crisis, during 2008 Bank Swadesi performed
satisfactory results compared with 2007 corresponding
period. Major fgirues such as total assets, credit, third
party funds, and profitability. Total asset expanded to
IDR 1,360 trillion or increased 16.46%, Credit posted at
IDR 875,83 billion or increased 40,94%, total Third Party
Funds stood at IDR 1,054 trillion or increased 5,41%,
Profit before tax lifted to IDR 30,20 billion or increased
144,29%, while net profit rose to IDR 19,21 billion
Seiring dengan meningkatnya perolehan laba, pencapaian
rasio profitabilitas yang meliputi ROA, ROE dan NIM
meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya yaitu,
masing-masing mencapai 2,53%, 10,48% dan 5,44%. Loan
to Deposit Ratio (LDR) meningkat menjadi 83,11% dari
sebelumnya sebesar 62,16%. Meningkatnya LDR ini
menunjukkan bahwa Bank Swadesi senantiasa konsisten
untuk terus meningkatkan fungsi intermediasinya. Dari
sisi kualitas aktiva produktif, sejalan dengan kondisi krisis
ekonomi global, kinerja tahun 2008 mengalami penurunan
bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Non
Performing Loan Gross tahun 2008 menurun menjadi
2,16% dari sebelumnya sebesar 1,95%.
With respect to higher profitability as indicated in ROA,
ROE and NIM 2,53%, 10,48% and 5,44% consecutively.
Loan to Deposit Ratio (LDR) increased to 83,11% from
62,16% in 2007. Higher LDR indicate the consistency to
increase the intermediary function. On the earning asset
quality, in accordance to the global economy crisis, 2008
performance was decreased compared to the previous
year. Non Performing Loan Gross year 2008 increased to
2,16% from 1,95%.
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
Berkaitan dengan penerapan manajemen risiko,
pencapaian terpenting di tahun 2008 adalah
diselesaikannya gap analysis dan penegasan kembali
komitmen Bank Swadesi untuk mengadopsi kerangka
kerja Basel II sebagai pendekatan dalam pengembangan
dan penerapan sistem pengelolaan risiko. Pengadopsian
kerangka kerja Basel II merupakan kelanjutan inisiatif
pengelolaan risiko dari tahun sebelumnya. Hal ini
tercermin dari semakin tajamnya fokus Satuan Kerja
Manajemen Risiko dalam mengelola risiko kredit, risiko
pasar, dan risiko operasional. Inisiatif tersebut diambil
untuk menunjang sasaran Bank Swadesi dalam
menjalankan fungsi intermediasinya dengan lebih baik,
dengan menerapkan prinsip kehati-hatian melalui proses
pengelolaan risiko secara menyeluruh, terpadu, terukur
dan terkendali.
With reference to the implementation of risk
management, the most important 2008 achievement is
the completion of gap analysis and re-statement of Bank
Swadesi's commitment for onward adoption of Basel II
structure as an approach in the development and
implementation of risk managing system. The adoption
of Basel II structure is a continuation of previous year
risk management initiative. This is reflected in the sharp
focus of Risk Management Task Force in managing credit
risk, market risk, and operational risk. That process is
taken to support Bank Swadesi's goal in better
intermediary function, by implementing the prudential
principle through comprehensive, focussed, measured,
and controlled risk managing process.
Bank Swadesi senantiasa berupaya untuk meminimalkan
risiko kepatuhan, mempertahankan citra bank sebagai
perusahaan yang bertanggungjawab dan memelihara
disiplin dan etika bisnis yang merupakan inti dari budaya
kepatuhan Bank Swadesi. Di dalam kerangka pemenuhan
ketentuan dan undang-undang yang berlaku tersebut,
Bank Swadesi mengandalkan pada pengembangan budaya
kepatuhan. Berkaitan dengan penerapan tata kelola yang
baik, Bank Swadesi memiliki komitmen dan pemahaman
bahwa bahwa tata kelola perusahaan bukanlah kepatuhan
pada peraturan semata, namun merupakan bagian dari
budaya Bank Swadesi.
Bank Swadesi is consistent to minimize compliance risk.
Maintaining Bank's image as a responsible company and
performing discipline and business ethics are the core
compliance culture tradition of Bank Swadesi. In the
structure of fulfilling the rules and regulations, Bank
Swadesi relies on the compliance culture development.
With respect to the implementation of the good corporate
governance, Bank Swadesi is commited and realized
that the good corporate governanve is not only compliance
toward rules, but also a part of Bank Swadesi corporate
culture.
Untuk kesekian kalinya, Bank Swadesi kembali menerima
Golden Award sebagai Bank Berkinerja Sangat Baik dari
Majalah InfoBank. Prestasi ini dicapai atas upaya Bank
Swadesi dalam mempertahankan kinerja sebagai Bank
Sangat Bagus selama ini. Penghargaan ini, selain
menunjukkan keseriusan Bank Swadesi dalam
melaksanakan pengelolaan Bank sesuai dengan prinsip
kehati-hatian dan prinsip Good Corporate Governance,
tetapi juga merupakan buah dari hasil kerja keras bersama
semua pihak, Pemegang Saham, Manajemen, Karyawan,
para Nasabah dan stakeholder lainnya.
Bank Swadesi is once again rewarded the Golden Award
for its with very good performance from InfoBank
magazine. This result is achieved due to consistent
efforts to maintain the performance as a very good bank.
This appreciation, besides showing the seriousness of
Bank Swadesi in managing the Bank according to the
prudential and Good Corporate Governance principle,
it is also the fruit of the hard work of all parties,
Shareholders, Management, Employees, Customers, and
other stakeholders.
Akhirnya, atas nama manajemen Bank Swadesi, kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas
dukungan yang telah diberikan oleh seluruh stakeholders
selama ini, antara lain para pemegang saham, para
nasabah, karyawan, mitra usaha, Bank Indonesia khususnya
Direktorat Pengawasan Bank I, BAPEPAM-LK, Bursa Efek
Indonesia dan masyarakat luas. Semoga kita bersamasama dapat menciptakan kinerja yang lebih baik dimasa
mendatang.
Finally, on behalf of Bank Swadesi's management, we
would like represent our highest grattitude on the
supports provided by the whole stakeholders, namely
the shareholders, customers, employees, business partner,
Bank Indonesia especially the Bank 1 Supervisory
Directorate, Capital Market Regulator - Financial
Institution, Indonesia Stock Exchange, and public.
Hopefully, together we can create a better performance
in the future.
PRANAB KUMAR BISWAS
Wakil Direktur Utama/Vice President Director
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
9
Tata Kelola Perusahaan - Good Corporate Governance
10
Penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance
dalam kenyataannya telah dijalankan Bank Swadesi
sebagai bagian dari budaya perusahaan dan senantiasa
dipelihara, dijaga dan terus ditingkatkan kualitasnya
dalam rangka pencapaian visi, misi dan nilai-nilai
perusahaan. Sebagai bank publik, Bank Swadesi memiliki
komitmen untuk senantiasa melaksanakan tata kelola
perusahaan yang baik serta menerapkan prosedur dan
kebijakan berdasarkan best practice.
In order to achieve vision, mission and corporate value,
the Good Corporate Governance principles has been
implemented by Bank Swadesi as a part of corporate
culture. It has also been constantly maintaining the
quality of the principle implementation which is being
improve all the time. As a public bank, Bank Swadesi
preserves its commitment to the better implementation
of good corporate governance as well as procedures and
policies on best practices.
Kebijakan-kebijakan yang ada di Bank Swadesi selama
ini pada dasarnya diarahkan untuk memastikan bahwa
perusahaan telah bekerja untuk kepentingan para
pemegang saham dan pihak yang berkepentingan lainnya
(stakeholders). Bank telah menyusun pedoman tata kelola
perusahaan yang mengatur aspek-aspek utama dan
bertujuan antara lain mendorong dan meningkatkan:
Pengelolaan Bank Swadesi secara profesional, transparan
dan efisien, serta memberdayakan fungsi dan
meningkatkan kemandirian organ organisasi; Organ
organisasi dalam membuat keputusan dan menjalankan
tindakannya senantiasa dilandasi nilai moral yang tinggi
dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
yang berlaku; Kesadaran dan tanggung jawab sosial Bank
Swadesi terhadap pihak-pihak terkait dan lingkungan
sekitar; Daya saing Bank Swadesi yang kuat secara nasional
dan internasional.
The existing policies of Bank Swadesi have been directed
to ensure that the bank has fulfilled the interests of
the shareholders and the stakeholders. The bank has
already had the guideline for the implementation of the
good corporate governance, which rules the main aspects
and aims at encouraging and enhancing: The professional,
transparent and efficient management of Bank Swadesi
besides utilizing the functions and improving the
independence of the organization's members; In decision
making and implementation, the sections in the
organization bow to high morality and conforming to
the applicable rules and regulations; Social awareness
and responsibility of Bank Swadesi to the parties involved
and surrounding community; The strong competitive
power of the bank in both national and international
levels.
Struktur Good Corporate Governance
The Structure of Good Governance
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
RUPS sebagai organ organisasi tertinggi telah
diselenggarakan dengan baik dan dapat mengambil
keputusan sesuai dengan kepentingan Bank dan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku. RUPS memiliki
wewenang antara lain untuk mengangkat dan
memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi,
mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi,
menyetujui perubahan Anggaran Dasar, menyetujui
laporan tahunan dan menetapkan bentuk dan jumlah
imbalan, tunjangan dan fasilitas bagi anggota Dewan
Komisaris dan Direksi. Dalam RUPS ini dapat juga dibahas
strategi, kebijakan, serta hal-hal penting lainnya yang
diusulkan oleh Direksi, Komisaris ataupun pemegang
saham.
General Meeting of Shareholders
As the highest body in the organization, the General
Meeting of Shareholders is well conducted and is capable
of taking decision in line with the bank's interests and
applicable rules and regulations. The General Meeting
of Shareholders has the authority such as assigning and
dismissing members of Board of Commissioners and Board
of Directors, to evaluate the performance of Board of
Commissioners and Board of Directors, to give approval
to any amendments in the Articles of Association, to
give approval to the annual report and determine the
form and the amount of compensation,allowances and
facilities for members of Board of Commissioners and
Board of Directors. The General Meeting of Shareholders
will also discuss strategies, policies, as well as other
important matters based on proposal of Board of
Directors, Board of Commissioners, or the shareholders.
RUPS Tahunan diadakan satu tahun sekali sebagai forum
dimana Direksi dan Komisaris melaporkan dan
mempertanggungjawabkan kinerja Bank Swadesi kepada
pemegang saham. Selain RUPS Tahunan, Bank Swadesi
juga dapat menyelenggarakan RUPS Luar Biasa sewaktuwaktu sesuai kebutuhan.
The Annual General Meeting (AGM) is conducted once in
a year as a forum for Board of Directors and Board of
Commissioners to deliver their reports and responsibilites
over the performance of Bank Swadesi to the
shareholders. Besides AGM, Bank Swadesi can also
organize Extraordinary General Meeting (EGM) of the
shareholders at any time necessary.
Bank Swadesi menjamin perlakuan yang setara terhadap
semua pemegang saham. Oleh karenanya, berkaitan
dengan penyelenggaraan RUPS, panggilan RUPS mencakup
informasi mengenai setiap mata acara dalam agenda
RUPS, termasuk usul yang direncanakan oleh direksi
untuk diajukan dalam RUPS, sehingga memungkinkan
pemegang saham berpartisipasi dalam RUPS dan
memberikan suara secara bertanggung jawab.
Bank Swadesi ensures the equal treatment for the whole
shareholders. Thus, for the meeting, the notice for th
General Meeting of Shareholders will include information
on each of the meeting agenda, including the proposal
of matters to be discussed by the Board of Directors in
the General Meeting of Shareholders, so that the
shareholders can participate in the General Meeting and
give their votes with high responsibility.
Selama tahun 2008, Bank Swadesi melaksanakan RUPS
Luar Biasa sebanyak 2 (dua) kali yang diadakan pada
tanggal 18 Februari 2008 dan pada tanggal 26 Juni 2008
dan 1 (satu) kali RUPS Tahunan pada tanggal 26 Juni
2008.
During the year 2008, Bank Swadesi held the Extraordinary
General Meeting 2 (two) times, once on February 18,
2008 and the other on June 25, 2008 and 1 (one) Annual
General Meeting on June 25, 2008.
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
Dalam RUPS Luar Biasa pada tanggal 18 Februari 2008
memutuskan hal-hal berikut :
1. Menyetujui pengunduran diri Komisaris Utama
Persereoan dan mengucapkan terima kasih atas jasajasa yang diberikan selama menjabat sebagai Komisaris
Utama.
2. Menyetujui penambahan dan pengangkatan anggota
komisaris dan anggota direksi perseroan.
3. Memberikan wewenang kepada Komisaris Perseroan
untuk menetapkan uang tanda jasa/penghargaan
untuk Komisaris Utama yang mengundurkan diri dan
gaji/honorarium dan tunjangan lain kepada Direksi
dan Komisaris Perseroan.
In the Extraordinary General Meeting dated February
18, 2008, the following matter was concluded:
1. Accepted the resignation of the President
Commissioner of the Company and expresses their
gratitude for the services given while holding the
position of President Commissioner.
2. Agreed on the addition and appointment of the
Company's member of the Board of Commissioners
and Board of Directors.
3. Giving authorization to the Company's Board of
Commissioners to fix a reward/memento to the
President Commissioner who resigned and the
salary/honorarium and other allowances to the
Company's Directors and Commissioners.
Perubahan susunan Pengurus Perseroan berupa
penambahan beberapa anggota Komisaris dan Direksi ini
sejalan dengan telah selesainya proses akuisisi sebagian
besar saham Perseroan oleh Bank of India, Penambahan
pengurus ini merupakan wujud komitmen dari Bank of
India sebagaimana tercantum dalam rancangan Akusisi
bahwa Bank of India tetap mempertahankan komposisi
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang ada dan
memperkuat jajaran manajemen dengan menambah 1
atau lebih karyawan inti Bank of India di jajaran Direksi
dan Komisaris Perseroan. Penambahan ini diharapkan
semakin memperkuat posisi Perseroan di dunia Perbankan
Indonesia dan sekaligus memanfaatkan potensi
pertumbuhan yang ada.
The modification of the Company's management
composition in the form of addition on a few members
of the Board of Commissioners and Directors is in line
with the completion of the acquisition process of most
of the Company Shares by Bank of India. The addition
of management is a form of commitment from Bank of
India as stated in the Acquisition Plan that Bank of India
still maintain the existing composition of the Board of
Commissioners and Directors and strengthens the
management composition by adding 1 or more main staff
of Bank of India in the Company's Board of Directors and
Board of Commissioners. This addition is hoped to
strengthen the Company's position in Indonesia banking
world and also to utilize the growth potential.
Sementara itu, RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada
tanggal 26 Juni 2008 memutuskan hal-hal sebagai berikut:
1. Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan
Direksi untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2007;
2. a. Menyetujui dan mengesahkan Perhitungan Tahunan
Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2007 yang telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Osman Ramli Satrio & Rekan
(anggota Deloitte Touche Tohmatsu) yang secara
keseluruhan tercantum dalam Laporan Tahunan
2007;
b. Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung
jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada
anggota Direksi dan Komisaris Perseroan atas
pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan
dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2007.
3. Menetapkan pengunaan laba bersih Perseroan tahun
buku 2007 sebesar Rp. 8.486.484.180,00 (delapan
miliar empat ratus delapan puluh enam juta empat
ratus delapan puluh empat ribu seratus delapan puluh
rupiah) disimpan sebagai Laba Ditahan untuk
memperkuat permodalan Perseroan;
4. Menyetujui pemberhentian dengan hormat Direksi
dan Komisaris Perseroan yang lama dan mengangkat
kembali mereka.
5. Menyetujui penggantian dan pengangkatan 1 (satu)
anggota direksi yang berlaku efektif setelah
mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia. Apabila
Bank Indonesia tidak memberikan persetujuan
dan/atau tidak sesuai ketentuan yang berlaku, maka
pengangkatannya menjadi batal.
6. Memberikan wewenang kepada Komisaris Perseroan
untuk menetapkan gaji/honorarium dan tunjangan
lain kepada Direksi dan Komisaris Perseroan.
7. Memberikan wewenang kepada Komisaris Perseroan
untuk menunjuk Akuntan Publik yang akan mengaudit
Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan
menetapkan jumlah honorarium serta persyaratan
lain.
Meanwhile, the Annual General Meeting held on June
25, 2008 concludes the following:
1. Agreed and accept the Management Report of The
Board of Director for the year ending December 31
2007.
2. a. Agreed upon Annual Report and legalized of the
annual counting of the company for the ending
year December 31 2007 which has been audited
by Public Accountant Osman Bing Satrio &
Partner (member of Deloitte Touche Tohmatsu),
overall state on the Annual Report 2007.
b. Giving liberation and redemption of fully
responsible (acquit et de charge) to BOD and BOC
of the company for the observation and
management that already do on year ending
December 31 2007.
3. Fixed usage of Net Profit of the company year 2006
amount of IDR 8.484.484.180 (eight billion four
hundred eighty six million four hundred eighty four
thousand and one hundred eighty rupiah) save as
retained earnings to strengthen company capital.
4. Agreed on the resignation of the Company's old
Directors and Commissioners and re-appoint them.
5. Agreed on the amendment and appointment of 1(one)
member of the Board of Directors which is effective
after approval from Bank Indonesia. If Bank Indonesia
does not approve and/or is not according to the rules,
the appointment becomes cancel.
6. Giving authorization to Commissioner of the company
to execute salary/honorarium and other allowance
for Board of Directors and Board of Commissioners
of the company
7. Giving Authorization to Commissioner of the company
to appoint public accountant who will audit finance
report for year ending December 31 2008 and execute
honor and other requirements
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
11
12
Dan dalam RUPS Luar Biasa yang juga diselenggarakan
pada tanggal 26 Juni 2008 memutuskan hal-hal sebagai
berikut :
1. a. Menyetujui perubahan ketentuan dalam anggaran
dasar Perseroan untuk memenuhi/menyesuaikan
dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar
modal.
b. Pemberian kuasa dan wewenang kepada Direksi
Perseroan untuk melakukan penyesuaian lebih
lanjut terhadap Rancangan Anggaran Dasar dengan
persetujuan Dewan Komisaris sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2. a. Menyetujui Penawaran Umum Terbatas I dalam
Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu (HMET) sebanyak 558.000.000 (lima ratus
lima puluh delapan juta) saham Biasa Atas Nama
dengan nominal Rp. 200,00 (dua ratus rupiah)
setiap saham dengan harga penawaran sebesar
Rp. 250,00 (dua ratus lima puluh rupiah) setiap
saham sehingga seluruhnya berjumlah Rp.
139.500.000.000,00 (seratus tiga puluh sembilan
miliar lima ratus juta rupiah).
b. Menyetujui dan memberi kuasa kepada Direksi
Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang
berkaitan dengan pelaksanaan Penawaran Umum
Terbatas I dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu (HMET) kepada para
pemegang saham sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Meanwhile, the Extraordinary General Meeting of
Shareholders on June 25, 2008 concludes the following
matter:
1. a. Agree to the change in article of Association of
PT Bank Swadesi Tbk to comply/adjust with the
Law No. 40 year 2007 about Limited Company
and the rules and regulations that comply in the
Capital Market.
Dewan Komisaris
Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar, Dewan Komisaris
bertugas melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi
dalam menjalankan pengelolaan Bank Swadesi dan
memberikan nasehat kepada Direksi serta melakukan
hal-hal lain sebagaimana ditentukan dalam Anggaran
Dasar atau sebagaimana ditetapkan dari waktu ke waktu
oleh RUPS.
Board of Commissioner
Based on the Articles of Association, the Board of
Commissioners is responsible for taking supervisory
measures over the policy implementation by Board of
Directors in running Bank Swadesi and providing any
advice to the Board of Directors and taking other actions
with regard to the Articles of Association or to any
decisions made by the General Meeting of Shareholders.
Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris
dilengkapi dengan Komite Audit yang bertugas antara
lain melakukan evaluasi atas hasil temuan pemeriksaan
satuan kerja audit intern Bank Swadesi dalam rangka
pengendalian umum sebagaimana ditetapkan dalam
standar pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank yang
ditetapkan oleh instansi yang berwenang. Dewan Komisaris
juga dibantu oleh dua komite lainnya yaitu Komite
Remunerasi dan Nominasi serta Komite Pemantau Risiko.
In performing its duties, the Board of Commissioners
receives assistance from the Audit Committee whose
one of responsibilites is to evaluate the evaluation
results of internal audit task force (IATF) of Bank Swadesi
in terms of general controlling as regulated in operational
standards of Banking Internal Audit Function, which are
regulated by the authorized institution. Besides that,
Board of Commissioners also receives assistance from
two other committees, namely Remuneration and
Nomination Committee and Risk Monitoring Committee.
Pada akhir tahun 2008, Komisaris Bank Swadesi terdiri
dari enam orang anggota, termasuk tiga orang Komisaris
Independen yang bebas dari pengaruh pemegang saham
pengendali, dan dengan komposisi ini memungkinkan
pengambilan keputusan secara efektif, tepat dan cepat,
serta dapat bertindak independen. Jumlah ini memenuhi
ketentuan Bank Indonesia maupun Bursa Efek Indonesia
bahwa sedikitnya 50% dari anggota Komisaris merupakan
Komisaris Independen.
In the end of 2008, the Board of Commissioners of Bank
Swadesi consist of six members, including three
independent commissioners who were not under the
influence of the controlling shareholders. This
composition enables an effective, accurate, prompt,
and independent decision making process. This number
fulfills the requirements of Bank Indonesia and also the
Indonesian Stock Exchange, that is at least 50% of the
member of the board of commissioners are independent
commissioners.
Tu g a s u t a m a Ko m i s a r i s I n d e p e n d e n a d a l a h
memperjuangkan kepentingan pemegang saham minoritas
Bank Swadesi, yang merupakan salah satu prinsip utama
dalam tata kelola perusahaan yang baik. Komisaris
diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, dengan masa
jabatan sampai dengan RUPS ke tiga setelah tahun
pengangkatan, kecuali apabila ditentukan lain.
The main duties of the Independent Commissioners is
to secure the interests of the minority shareholders in
Bank Swadesi, which is one of the primary principles in
good corporate governance. The Board of Commissioners
must be appointed and dismissed by the General Meeting
of Shareholders for the period of three General Meetings
after their promotion, unless other decision is made.
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
b. Giving power and authorization to the Directors
of the Company to make further adjustments to
the Articles of Association with the approval from
the Board of Commissioner according to the rules.
2. a. Agreed on Limited General Offering I to issue
pre-emptive rights as much as 558.000.000 (five
hundred fifty eight million) shares with nominal
value IDR 200,00 (two hundred rupiah) for every
share with the offering price IDR 250,00 (two
hundred fifty rupiah) for every share, so the total
amounts to IDR 139.500.000.000,00 (one hundred
thirty nine billion and five hundred million rupiah).
b. Giving authority to the Company's Directors to
do all actions that is related to the Limited
General Offering to issue pre-emptive rights to
the shareholders, according to the rules.
Susunan Dewan Komisaris Bank Swadesi per 31 Desember
2008 terdiri dari:
DEWAN KOMISARIS/BOARD OF COMMISSIONERS
Komisaris Utama/President Commissioner
Komisaris/Commissioner
Komisaris/Commissioner
Komisaris Independen/Independent Commissioner
Komisaris Independen/Independent Commissioner
Komisaris Independen/Independent Commissioner
:
:
:
:
:
:
Composition of the Board of Commissioners as on
December 31, 2008 is as follows:
Mr. Kasargod Ramachandra Kamath (berhenti/resigned 2 Agustus 2008)
Mr. Banavara Srinivasachar Seshadri
Mr. Prakash Rupchand Chugani
Mr. Leland Gerrits Rompas
Mrs. Olga Istandya
Mr. Krishan Kumar Aggarwal
Untuk menjalankan fungsinya Komisaris menyelenggarakan
rapat secara berkala.
To perform its function, the Board of Commissioners
holds periodical meetings.
Beberapa Komite yang dibentuk Komisaris adalah:
Few committees made by the Board of Commissioners
are:
Audit Committee
The Audit Committee's duties is to give professional and
independent opinion to the Board of Commissioners
regarding other reports and information submitted by
the Directors, and identifying subjects that require
special attention from the commissioners. The entire
Audit Committee members are independent to Directors
as well as External Auditors, and consists of at least one
independent commissioner who is the chairman of the
Audit Committee.
Audit Committee structure as of December 31, 2008 is
as follows:
Komite Audit
Komite Audit bertugas memberikan pendapat profesional
yang independen kepada Komisaris mengenai laporan
dan informasi lain yang disampaikan oleh Direksi, dan
mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian
Komisaris. Seluruh anggota Komite Audit bersifat
independen terhadap Direksi maupun auditor eksternal,
dan beranggotakan sekurang-kurangnya seorang Komisaris
Independen yang menjabat sebagai Ketua Komite Audit.
Susunan keanggotaan Komite Audit per 31 Desember
2008 adalah sebagai berikut:
Ketua/Committee Head
Wakil Ketua/Deputy Head
Anggota/Member
Anggota/Member
:
:
:
:
Leland Gerrits Rompas
Ventje Jansen
Olga Istandya
Teddy Reiner Sondakh
Masing-masing anggota Komite Audit mempunyai
kompetensi dan pengalaman dalam bidang akuntansi,
keuangan, hukum dan perbankan. Semua anggota komite
bertindak secara independen terhadap Direksi dan auditor
ekstern, serta melaporkan kegiatannya kepada Dewan
Komisaris berupa rekomendasi atas hasil evaluasi dan
identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian khusus
dalam bidang laporan keuangan dari Direksi, laporan dari
auditor internal dan auditor eksternal, serta ketaatan
pada peraturan perundang-undangan dan pelaksanaan
manajemen risiko.
Each member is competent and experienced in their
respective professional area such as accounting, finance,
law, and banking. Each committee member acts
independently to assist Directors and external auditors.
They report their findings to BOC after evaluation of
results and identification of all matters requiring special
attention as mentioned in the Directors' financial report,
internal and external audit report, compliance toward
regulations, and risk management applications.
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, fungsi Komite
Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam
melaksanakan fungsi pengawasannya dan sesuai dengan
fungsi tersebut, tugas utama dari Komite Audit adalah
menyakini bahwa:
struktur pengendalian internal Bank Swadesi telah
dapat dilaksanakan dengan baik,
pelaksanaan audit internal maupun eksternal telah
dilaksanakan sesuai dengan standar auditing yang
berlaku, dan
tindak lanjut temuan hasil audit dilaksanakan oleh
manajemen;
Dalam menjalankan tugasnya, Komite Audit melakukan
interaksi yang intens dengan Direksi, SKAI dan Auditor
Ekstern.
In accordance to prevailing regulations, the function of
Audit Committee is to help the Board of Commissioners
to perform its controlling functions. The main tasks of
Audit Committee are for ensuring:
Di tahun 2008, komite audit melakukan 4 kali rapat
dengan melibatkan Komisaris, Direksi dan Kepala/Wakil
Kepala SKAI dengan tingkat kehadiran rata-rata diatas
90%. Selama tahun 2008 Komite Audit telah melaksanakan
kegiatan-kegiatan antara lain sebagai berikut:
In 2008, the Audit Committee had held four meetings
involving in the Board of Commissioners, Board of
Directors and Head/Deputy Head of IATF with ratio of
attendance above 90%. During the year, the Audit
Committee also had conducted several activities, such
as:
1. Evaluate the effective assessment over the annual
report by the Registered Public Accountants. The
evaluation included review over independence and
objectivity of external auditor as well as review over
the adequacy of the assessment to ensure that all
important risks had been taken into account.
n
n
n
n
n
n
1. Evaluasi atas efektivitas pelaksanaan pemeriksaan
laporan keuangan dari Kantor Akuntan Publik.
Melakukan evaluasi atas efektivitas audit, termasuk
menelaah independensi dan objektivitas auditor
ekstern serta menelaah kecukupan pemeriksaan yang
dilakukannya untuk memastikan bahwa semua risiko
proper implementation of internal controlling
structure/system of Bank Swadesi,
internal or external audits are conducted as per the
prevailing auditing standards,
follow up the audit findings done by the management.
In performing their tasks, Audit Committee needs to
have intensive interactions with Board of Directors, IATF,
and External Auditors.
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
13
yang penting dipertimbangkan. Berdasarkan hasil
evaluasi yang dilakukan, Komite Audit berkesimpulan
bahwa independensi dan obyektivitas akuntan publik
dalam mengaudit laporan keuangan telah sesuai
dengan Standar Pemeriksaan yang berlaku. Dari hasil
penelaahan atas kecukupan pemeriksaan yang
dilakukan oleh akuntan publik, dapat disimpulkan
pula bahwa pemeriksaan yang dilakukannya telah
memberikan dasar yang cukup untuk memberikan
pendapat.
Based on the evaluation, the Audit Committee
concluded that the independence and objectivity of
the public accountant in auditing the financial report
had conformed with the applicable assessment
standards. From the review result over the adequacy
of the assessment by the public accountant, it can
be concluded that the assessment done has given an
adequate fundamental to give opinion.
2. Pemantauan dan pengevaluasian atas perencanaan
dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak
lanjut hasil audit
2. Monitoring and evaluating over the auditing plan and
implementation as well as monitoring on the followup of the audit result.
Berkaitan dengan pelaksanaan tugas SKAI, dari hasil
evaluasi dapat disimpulkan bahwa SKAI telah
melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan perencanaan
audit yang telah ditetapkan. Pelaksanaan audit dan
pelaporannya telah dilakukan sesuai dengan Standard
Pelaksaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB). Terhadap
tindak lanjut hasil pemeriksaan, Komite Audit berpendapat
bahwa proses tindak lanjut telah dilakukan oleh
manajemen.
Relating to IATF's duties implementations, the evaluation
result concluded that IATF had conducted an assessment
in proportion to the agreed auditing plan. The auditing
process and its reporting was well executed in line with
The Standards of Banking Internal Audit Function (SPFAIB).
In term of follow-up of the assessment result, the Audit
Committee concluded that the management had taken
a follow-up process.
Berdasarkan penelaahan dan pembahasan dalam
pertemuan-pertemuan yang telah dilakukan, komite
Audit berpendapat bahwa penyajian laporan keuangan
telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Bank Swadesi
telah memiliki sistem pengendalian intern yang memadai
dan Bank Swadesi telah memiliki kebijakan dan sistem
yang memadai dalam melakukan pemantauan atas
kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang
berlaku
Based on the review and discussion results over the
meetings held, the Audit Committee concluded that the
financial report was presented in line with applicable
rules and regulations. Bank Swadesi had adequate internal
controlling system and also had adequate system and
policies to monitor the company's compliance to
applicable rules and regulations.
Komite Pemantau Resiko
Komite Pemantau Risiko dibentuk oleh Dewan Komisaris
dengan tanggung jawab untuk memberikan masukan
kepada Dewan Komisaris mengenai isu-isu manajemen
risiko; untuk mengevaluasi manajemen risiko dan sistem
pengawasan intern dan menyediakan berbagai informasi
bagi Dewan Komisaris dalam rangka mengantisipasi risiko.
The Risk Monitoring Committee
The Board of Commissioners established the Risk
Monitoring Committee having responsibilities to provide
inputs for the board on issues of risk management,
evaluate the risk management and internal supervisory
system and provide any information for the Board of
Commissioners in order to anticipate the risks.
Sesuai hasil keputusan rapat Dewan Komisaris, Direksi
telah membentuk Komite Pemantau Risiko melalui Surat
Keputusan Direksi No. 009/KP-BD/INT/SK/III/08 tanggal
10 Maret 2008 tentang Komite Pemantau Resiko PT Bank
Swadesi Tbk. Komite Pemantau Resiko terdiri dari seorang
Komisaris Independen yang sekaligus menjadi Ketua dan
dua orang independent masing-masing satu orang anggota
mempunyai keahlian dibidang keuangan/perbankan dan
satu orang anggota yang mempunyai keahlian dibidang
manajemen risiko.
Based on the decision of Board of Commissioners' meeting,
Board of Directors had formed a Risk Monitoring
Committee under a decision letter No. 009/KPBD/INT/SK/III/08 dated March 10, 2008 about the Risk
Monitoring Committee of PT Bank Swadesi Tbk. The Risk
Monitoring Committee consists of an Independent
Commissioner who also performs as the Chairman of the
committee and two independent individuals, one of
which has financial/or banking skill and other is
competent in risk management.
Susunan Komite Pemantau Risiko per 31 Desember 2008
adalah sebagai berikut:
The composition of Risk Monitoring Committee as per
31st December 2008 was as follows:
Ketua/Chairman : Leland Gerrits Rompas
Anggota/Member : Ventje Jansen
Anggota/Member : Sugiarto
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tugas dan tanggung
jawab komite antara lain:
Memberikan masukan kepada komisaris dalam
penyusunan dan perbaikan kebijakan manajemen
risiko.
Mendiskusikan dengan direksi atau unit kerja terkait
dengan manajemen risiko, menguji pelaksanaan
kebijakan manajemen risiko dan membahasnya dalam
rapat komisaris atau rapat gabungan komisaris dan
direksi.
n
n
14
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
In line with the applicable rules, the committee is
responsible for:
Providing any inputs for Board of Commissioners in
composing and improving risk management policies.
Discussing with directors or working units involved
with risk management, assessing the conduct of the
risk management policies and discuss the result in
the meeting of Board of Commissioners or combined
meeting of Board of Commissioners and Board of
Directors.
n
n
n
n
Mempelajari dan mengkaji ulang kebijakan dan
peraturan-peraturan internal tentang kebijakan
manajemen risiko.
Mengevaluasi laporan triwulanan profil risiko Bank
Swadesi dan menyampaikan masukan kepada komisaris
atas hal-hal yang perlu didiskusikan lebih lanjut
dengan direksi.
n
n
Reviewing the internal policies and regulations on
risk management policies.
Learning and evaluating quarterly report on risk
profile of Bank Swadesi and providing inputs to Board
of Commissioners on issue that require further
discussion with Board of Directors.
Selama tahun 2008, Komite Pemantau Risiko telah
menjalankan tugas dan fungsinya sesuai ketentuan yang
berlaku antara lain telah melakukan rapat 4 kali dan
membahas pengelolaan risiko di Bank Swadesi berikut
profil risikonya dengan pihak-pihak terkait lainnya.
During 2008, the Risk Monitoring Committee had
successfully performed their duties and functions
according to the rules, including by holding 4 meetings
and discussing the risk management of Bank Swadesi and
its risk profiles with the other involved parties.
Komite Remunerasi dan Nominasi
Komite Remunerasi dan Nominasi bertugas untuk
membantu Dewan Komisaris mengevaluasi dan
menetapkan jumlah dan komposisi Dewan Komisaris dan
Direksi; kriteria untuk seleksi anggota Dewan Komisaris
dan Direksi yang baru; calon yang akan ditunjuk sebagai
anggota Dewan Komisaris dan Direksi dan sistem
remunerasi yang tepat bagi Dewan Komisaris dan Direksi.
Sesuai hasil keputusan rapat Dewan Komisaris, Direksi
telah membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi
melalui Surat Keputusan Direksi No. 008/KPBD/INT/SK/III/08 tanggal 10 Maret 2008 tentang Komite
Nominasi dan Remunerasi PT Bank Swadesi Tbk. Komite
Nominasi dan Remunerasi terdiri dari seorang Komisaris
Independen yang sekaligus menjadi Ketua dan
beranggotakan satu orang Komisaris dan satu orang
perwakilan karyawan.
Nomination and Remuneration Committee
The duties of the committee are to assist the Board of
Commissioners in evaluating and determining the amount
and composition of Board of Commissioners and Board
of Directors, setting the criteria to select the new
members of Board of Commissioners and Board of
Directors, preparing the nominees to fill the positions
in Board of Commissioners and Board of Directors and
the appropriate remuneration system for Board of
Commissioners and Board of Directors. Based on the
decision of the Board of Commissioners meeting, the
Board of Directors established the Committee of
Remuneration and Nomination based on the decision
letter No. 008/KP-BD/INT/SK/III/08 dated March 10,
2008 about the Committee of Remuneration and
Nomination of PT Bank Swadesi Tbk. The committee
consists of one Independent Commissioner who is also
acting as the Chairman of the committee, one
independent commissioner, one commissioner, and one
employee's representative.
Susunan Komite Nominasi dan Remunerasi per 31
Desember 2008 adalah sebagai berikut:
The composition of the Committee of Remuneration and
Nomination as per 31st December 2008 was as follows:
Ketua/Chairman
Anggota/Member
Anggota/Member
Anggota/Member
:
:
:
:
Krishan Kumar Aggrawal
Banavara Srinivasachar Seshadri
Pr a k a s h Ru p c h a n d C h u g a n i
Yuli Hartanto
Salah satu tanggung jawab Komite Nominasi dan
Remunerasi adalah melakukan evaluasi kinerja direksi
secara periodik serta mengusulkan kebijakan remunerasi
bagi direksi dan komisaris serta karyawan yang sepadan
dengan kinerjanya. Dalam pengusulan tersebut, komite
harus memastikan bahwa kepentingan manajemen
tersebut sejalan dengan kinerja Bank Swadesi dan
kepentingan stakeholders.
One responsibility of the Committee of Remuneration
and Nomination is the evaluate the director's performance
periodically as well as to propose remuneration policy
for the Board of Directors and Board of Commissioners
as well as good performing employees. In the proposal,
the committee must ensure the management's interests
are in line with the performance of Bank Swadesi and
stakeholder's interest.
Di tahun 2008, Komite telah melakukan 4 kali rapat dan
melalui proses nominasi yang sistematis dan obyektif
serta mempertimbangkan tanggung jawab pengelolaan
Bank, komite merekomendasikan kepada Komisaris untuk
disampaikan kepada RUPS untuk mengangkat kembali
direksi dan komisaris yang jangka waktunya telah jatuh
tempo. Pada tahun yang sama, juga direkomendasikan
pengangkatan calon anggota Komite Pemantau Risiko
dan usulan kenaikan gaji/honorarium bagi Direksi/
komisaris/Karyawan kepada Dewan komisaris.
In 2008, the committee had conducted four meetings
and through systematic and objective nomination process
and thorough consideration about the management
responsibility for the bank, the committee recommends
the Board of Commissioners to be submitted to the AGM
re-appoint the members of Board of Directors and Board
of Commissioners that has their term period ended. For
the same year, the committee also recommends the
promotion for future members of Risk Monitoring
Committee and sends proposal for wage/remuneration
increase for Board of Directors and Board of
Commissioners as well as employees to the Board of
Commissioners.
Pola Hubungan Komisaris dan Direksi
Kepengurusan Perseroan selama ini menganut sistem dua
dewan (two board system) yaitu Dewan Komisaris dan
Direksi yang masing-masing mempunyai wewenang dan
tanggung jawab yang jelas sesuai dengan tanggung jawab
dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundangundangan.
The relation pattern of Board of Directors and Board
of Commissioners
The company's management is adopting the two board
systems in which Board of Commissioners and Board of
Directors each has definite privileges and responsibilities
in line with the responsibilities as stated in Article of
Association and regulations.
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
15
Komisaris Utama memimpin Komisaris sebagai lembaga
pengawasan Bank Swadesi dan Direktur Utama memimpin
Direksi yang bertanggung jawab atas kepengurusan Bank
Swadesi. Namun demikian, keduanya mempunyai tanggung
jawab untuk memelihara kesinambungan usaha Bank
Swadesi dalam jangka panjang. Oleh karena itu, Dewan
Komisaris dan Direksi mengadakan rapat bersama secara
berkala untuk membahas kemajuan Bank secara umum.
Komisaris/Direksi/Komite Audit
Commissioners/Directors/Audit Committee
KOMISARIS
K.R. Kamath
L.G. Rompas
Olga Istandya
K.K. Aggrawal
B.S. Seshadri
Prakash R. Chugani
DIREKSI
Lisawati
P.K. Biswas
Suroso
Ningsih Suciati
Wikan Aryono
Rapat Direksi/
Board of Directors Meeting
Rapat Komisaris/
Commissioners Meeting
Rapat Gabungan/
Joint Meeting
Jadual/Schedule
Hadir/Presence
Jadual/Schedule
Hadir/Presence
Jadual/Schedule
Hadir/Presence
-
-
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
48
48
48
48
48
45
41
45
43
41
-
-
-
-
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
Direksi
Direksi bertanggung jawab mengelola Bank Swadesi,
merumuskan dan melaksanakan strategi dan kebijakan
bisnis, memelihara dan mengelola aktiva, memastikan
pencapaian sasaran dan tujuan usaha, serta terus berupaya
meningkatkan efisiensi dan efektivitas biaya. Untuk itu,
sesuai anggaran dasar Bank Swadesi, Direksi berhak
mewakili Bank Swadesi di dalam dan di luar Pengadilan
tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat
Bank Swadesi dengan pihak lain dan pihak lain dengan
Bank Swadesi serta menjalankan segala tindakan dengan
pembatasan tertentu.
Directors
The Board of Directors is responsible for managing Bank
Swadesi while formulating and carrying out the business
strategies and policies, maintaining and managing assets,
ensuring business target and goal achievement, as well
as making efforts to enhance efficiency and cost
effectiveness. Thus, based on the Article of Association
of Bank Swadesi, the Board of Directors has right to
represent the bank inside and outside the court related
to any issues and at any occasions, connecting Bank Swadesi
with other parties and other parties with Bank Swadesi
as well as executing any actions with certain limitations.
Pada tahun 2008, Direksi terdiri dari seorang Direktur
Utama, seorang Wakil Direktur Utama dan tiga Direktur
dengan bidang tugas dan tanggung jawab masing-masing.
Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, salah seorang
anggota Direksi ditunjuk sebagai Direktur Kepatuhan yang
tidak membawahi kegiatan operasional dan bertugas
memastikan bahwa Bank Swadesi mematuhi seluruh
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pencalonan dan pemilihan Direksi dilakukan dalam RUPS,
dan masa jabatan mereka berakhir pada RUPS ketiga sejak
tanggal pengangkatan dan dapat diangkat kembali. Namun
demikian, pemegang saham dapat memberhentikan
Direktur sebelum masa jabatan yang bersangkutan berakhir
lewat keputusan RUPS. Dalam menjalankan tugasnya,
Direksi dibantu oleh komite eksekutif yang dibentuk Direksi
untuk membantu pelaksanaan tugas Direksi pada bidangbidang tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan
pendapat berdasarkan asas profesionalisme dan four eyes
principle sebagai wujud penerapan aspek independensi
dan transparansi. Pada tahun 2008, Bank Swadesi memiliki
beberapa komite eksekutif di bawah Direksi yaitu:
Komite Manajemen Dana
Komite Kredit
Komite Pengarah Teknologi Informasi
Komite Manajemen Risiko
Komite Kebijakan Perkreditan
Komite Rencana Kerja dan Anggaran
Komite Personalia
In 2008, the Board of Directors consists of a President
Director, a Vice President Director and four Directors
having different tasks and responsibilities. With regards
to Bank of Indonesia, one of the board members is
appointed Director of Compliance who does not lead an
operational activity and is responsible for ensuring that
Bank Swadesi complies with the whole applicable rules
and regulations. The nomination and selection of board
members are conducted through the General Meeting of
Shareholders. The term will be expired on the third AGM
after the date of their promotion but they still have
opportunity for being re-appointed. Thus, the shareholders
can terminate a board member before his or her term is
expired through General Meeting of Shareholders. Board
of Directors is assisted by the Executive Committee which
helps the board in executing its specific tasks aiming at
collecting opinions based on professionalism and foureye principles as part of the implementation of
independency and transparency aspects. In 2008, Bank
Swadesi has several Executive Committees under Board
of Directors, namely:
Fund Management Committee
Credit Committee
I n f o r m a t i o n a n d Te c h n o l o g y C o m m i t t e e
Risk Management Committee
Credit Policy Committee
Work Plan and Budget Committee
Human Resources Committee
Komite Manajemen Dana (Asset Liability Committee/
ALCO)
Komite Manajemen Dana atau Asset Liability Committee
Asset Liability Committee/ALCO
The establishment of the Fund Management Committee
is based on decision letter of Board of Directors
n
n
n
n
n
n
n
16
The President Commissioner leads the Commissioners as
the supervisory board of Bank Swadesi while President
Director leads the Board of Directors responsible for the
management of Bank Swadesi. However, both boards have
responsibilities to maintain the sustainability of the bank's
business for long-term period. The Board of Directors and
Board of Commissioners in that case have a combined
meeting to discuss the general progress of the bank.
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
n
n
n
n
n
n
n
(ALCO) dibentuk berdasarkan Surat keputusan Direksi
No. 043/KP-BD/INT/I/96 tertanggal 26 Januari 1996
tentang Asset Liability Committee (ALCO) Bank Swadesi
dengan tugas dan tanggung jawab:
Menetapkan arah, kebijakan, strategi, manajemen
struktur neraca, likuiditas, suku bunga, profitabilitas
dan pertumbuhan dengan memegang teguh prinsip
kehati-hatian.
Pengelolaan neraca dan likuiditas serta risiko yang
terkandung di dalamnya melalui proses identifikasi,
pengukuran eksposur risiko, monitoring serta
penetapan strategi pengelolaan liquidity dan interest
rate risk.
Selama tahun 2008, ALCO mengadakan 16 kali rapat
dengan keputusan penting antara lain, penyesuaian
tingkat bunga pada produk-produk aset dan liabilities,
menjaga likuiditas termasuk dalam valuta asing pada
tingkat yang baik dan aman dan menjaga keseimbangan
komposisi neraca.
No. 043/KP-BD/INT/I/96 dated on 26th January 1996
about Asset Liability Committee (ALCO) of Bank Swadesi
having tasks and responsibilities:
Komite Kredit
Komite kredit dibentuk berdasarkan Surat keputusan
Direksi No. 032/KP-BD/INT/SK/XII/2007 tertanggal 17
Desember 2007 tentang Komite Kredit Bank Swadesi
dengan tugas dan tanggung jawab memutuskan
persetujuan pemberian kredit sesuai batas/limit yang
telah ditentukan. Komite Kredit terdiri dari Komite
Cabang dan Komite Pusat yang beranggotakan para
pejabat yang terkait. Komite kredit baik ditingkat pusat
maupun cabang melakukan rapat sesuai dengan kebutuhan
proses persetujuan kredit.
Credit Committee
The establishment of the Credit Committee is based on
decision letter No. 032/KP-BD/INT/SK/XII/2007 dated
on 17th December 2007 about the Credit Committee of
Bank Swadesi having tasks and responsibilities to take
decision upon credit approval in line with its agreed
limit. The Credit Committee consists of branch and
central committees having membership from officials
involved. The Credit Committee in both branch and
central level has meeting that is in line with credit
approval process.
Komite Pengarah Teknologi Informasi
Komite ini dibentuk melalui SK Direksi No. 014/KPBD/INT/IV/2008 tanggal 23 April 2008 tentang Komite
Pengarah Teknologi Informasi PT Bank Swadesi Tbk dengan
tugas dan tanggung jawab menentukan arah dan strategi
pengembangan sistem teknologi informasi dan sistem
operasi perusahaan dalam jangka pendek maupun jangka
panjang. Komite Informasi dan Teknologi melakukan
rapat sesuai dengan kebutuhan.
I n f o r m a t i o n a n d Te c h n o l o g y C o m m i t t e e
The committee is established based on decision letter
of Board of Directors No. 014/KP-BD/INT/IV/2008 dated
on 23 April 2008 about Steering Committee of the
Information and Technology of PT Bank Swadesi Tbk
having tasks and responsibilities to determine directives
and strategies related to the development of information
technology system and company's operational system for
short-and-long-term period. The Information Technology
Committee holds a meeting as necessary.
Komite Manajemen Risiko
Komite ini dibentuk melalui SK Direksi No. 286/KPBD/INT/XII/2003 tanggal 30 Desember 2003 tentang
Komite Manajemen Risiko PT Bank Swadesi Tbk dengan
tugas dan tanggung jawabnya sebagai wadah dalam
perencanaan dan penetapan arah, kebijakan dan strategi
manajemen risiko serta sekaligus mengevaluasi penerapan
proses manajemen risiko dan melakukan penyempurnaan
sesuai dengan perubahan ekstern dan intern yang
mempengaruhi kecukupan permodalan dan profil risiko.
Salah satu kinerja Komite ini adalah mempertahankan
profil risiko Bank Swadesi selama tahun 2008 dalam
kategori yang rendah dengan kecenderungan stabil.
Risk Management Committee
The establishment of this committee is based on decision
letter of Board of Directors No. 286/KP-BD/INT/XII/2003
dated 30th December 2003 about Risk Management
Committee of PT Bank Swadesi Tbk having tasks and
responsibilities for planning and determining directives,
policies, and risk management strategy as well as for
evaluating the implementation of risk management
process and making improvement based on the internal
and external changes that affect the capital adequacy
and risk profile. One of the committee's performances
is to maintain the risk profile of Bank Swadesi at low
level with stable tendency for the year of 2008.
Komite Kebijakan Perkreditan
Komite ini dibentuk berdasarkan SK Direksi No. 144 A/KPBD/INT/IV/96 tanggal 19 April 1996 tentang Komite
Kebijakan Perkreditan Bank Swadesi dengan tugas dan
tanggung jawab memutuskan dan menetapkan kebijakan,
peraturan, arah dan strategi perkreditan dengan
memenuhi prinsip kehati-hatian dan mengawasi agar
kebijakan perkreditan dapat diterapkan dan dilaksanakan
secara baik dan konsisten serta merumuskan pemecahan
apabila terdapat hambatan dalam penerapannya.
Credit Policy Committee
The committee is established based on decision letter
No. 144A/KP-BD/INT/IV/96 dated 19th April 1996 about
Credit Policy Committee of Bank Swadesi having tasks
and responsibilities to decide and determine the credit
policies, regulations, directives and strategies with
regards to prudent principles and to monitor the good
and during the implementation.
Komite Rencana Kerja & Anggaran
Komite ini dibentuk berdasarkan SK Direksi No. 202/KPBD/INT/XI/2002 tanggal 06 Nopember 2002 tentang
Komite Rencana Kerja & Anggaran PT Bank Swadesi Tbk
Work Planning & Budgeting Committee
The committee is established based on decision letter
No. 202/KP-BD/INT/XI/2002 dated 6th November 2002
about the Work Plan and Budget Committee of PT Bank
n
n
For determining directives, policies, strategies,
balance structural management, interest rates,
profitability and growth with regards to prudent
principles.
For managing the balance and liquidity as well as
risks involved through the process of identification,
risk exposure estimation, monitoring as well as
determining liquidity management and interest rate
risk strategies.
During 2008, ALCO had 12 meetings with some important
decisions, such as interest rate adjustment against the
asset products and liabilities, liquidity maintenance
including for foreign exchange, at favorable and safe
level as well as balance maintenance.
n
n
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
17
dengan tugas dan tanggung jawab:
a. Menyusun, mengevaluasi dan menyempurnakan pola
perencanaan dan pengembangan usaha Bank dengan
memperhatikan kemampuan intern dan faktor ekstern
yang mempengaruhi usaha bank, yang sekurangkurangnya mencakup:
Permodalan
Penghimpunan Dana
Pemberian jasa bank
Pengembangan Produk Perbankan
Perluasan Jaringan kantor
Pengembangan Sumber Daya Manusia
b. Bertanggung jawab atas penerapan pola perencanaan
dan pengembangan usaha bank dalam Rencana Jangka
Panjang (Corporate plan), Rencana Jangka Menengah
(Business Plan) dan Rencana Jangka Pendek (Rencana
Kerja dan Anggaran Tahunan).
Swadesi Tbk having tasks and responsibilities, including:
a. to compose, evaluate and accomplish the corporate
plan of Bank Swadesi with regards to the internal capacity
and external factors affecting the bank's business which
at least covers:
capitalization
fund collection
bank service
development of banking products
network expansion
human resource development
Komite Personalia
Komite ini dibentuk melalui SK Direksi No. 008/KPBD/INT/VII/05 tanggal 29 Juli 2005 tentang Komite
Personalia PT Bank Swadesi Tbk dengan tugas dan tanggung
jawab menetapkan sasaran dan strategi sumber daya
manusia sesuai dengan sasaran dan strategi Bank Swadesi
dan merumuskan, memantau dan menilai pelaksanaan
program-program sumber daya manusia secara menyeluruh
agar konsisten dengan prinsip, falsafah, kebijakan dan
prosedur yang berlaku.
Personnel Committee
The committee is established based on decision letter
No. 008/KP-BD/INT/VII/05 dated 29th July 2005 about
the Human Resources Committee of PT Bank Swadesi
Tbk having tasks and responsibilities to determine targets
and strategies on company's human resources in line
with targets and strategies of Bank Swadesi while
formulating, monitoring and evaluating the whole
execution of the programs related to human resources
so as to maintain its consistency with principles,
philosophy, policies, and applicable procedures.
Fungsi Kepatuhan
Sepanjang tahun 2008 Bank Swadesi berhasil menjaga
kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku dan standar-standar kepatuhan lainnya yang
telah ditetapkan. Fungsi kepatuhan yang telah berjalan
dengan baik, secara berkesinambungan akan terus
dikembangkan dengan meningkatkan kualitas pemahaman
terhadap ketentuan yang berlaku, peningkatan
pemantauan dan pengujian terhadap rencana keputusan
dan atau kebijakan manajemen.
Compliance
During 2008, Bank Swadesi has maintained its compliance
to the applicable rules and s as well standards of
compliance. The good and constant implementation of
the compliance function will be further developed by
enhancing the awareness of quality, monitoring and
assessment on the decision plan and/or policies of the
management.
Direktur Kepatuhan senantiasa melakukan pemantauan
atas implementasi prinsip kepatuhan termasuk didalamnya
adalah pelaksanaan tindakan koreksi yang harus dilakukan,
hasil dari pemantauan dituangkan dalam laporan secara
berkala. Untuk menggalang komitmen dalam pelaksanaan
prinsip kepatuhan, Direktur Kepatuhan mengadakan rapat
dengan Direksi serta Pimpinan unit terkait yang
dikoordinasikan oleh Satuan Kerja Kepatuhan, Penelitian
dan Pengembangan (KPP) termasuk melakukan komunikasi
dan sosialisasi mengenai hal-hal yang terkait dengan
hukum, peraturan dan standar baru yang berlaku.
Director of Compliance of the company will constantly
monitor the implementation of the compliance principles,
including the completion of the improvements, and the
monitoring results shall be reported periodically. To
have commitment for the implementation of the
compliance principles, the Director of Compliance holds
a meeting with Board of Directors and unit heads involved
under the coordination of the Compliance, Research and
Development Unit (KPP) including making communication
and socialization about the legal issue, and new standards.
Untuk mendukung tugas dan fungsi kepatuhan ini, Direktur
Kepatuhan dibantu oleh Satuan Kerja KPP dengan fungsi
pokok memastikan kepatuhan kegiatan operasional pada
setiap unit usaha terhadap kebijakan dan prosedur yang
telah ditetapkan dan penerapan program Prinsip Mengenal
Nasabah (PMN) sebagai bagian dari upaya Bank dalam
gerakan anti pencucian uang. Selain itu, Satuan Kerja
KPP juga melakukan uji kepatuhan atas setiap rancangan
kebijakan dan prosedur.
To support the tasks and the compliance function, the
Director of Compliance receives assistance from KPP
unit having main functions to ensure that the operational
activities of each unit complied with the established
policies and procedures while ensuring the compliance
of the implementation of Customer Recognition Principle
(PMN) program as part of the bank's anti-money laundering
efforts. Besides that, the KPP unit also conducts the
compliance test to every draft of policy and procedure.
Berkaitan dengan kepatuhan terhadap prinsip kehatihatian, pada akhir tahun 2008, pencapaian CAR Bank
Swadesi adalah 33,27% jauh melebihi persyaratan
minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu 8%.
Giro Wajib Minimum (GWM) mencapai 5,11% (Rupiah)
dan 1,15% (Valuta Asing). Adapun minimum GWM yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah sebesar 5% (Rupiah)
dan 1% (Valuta Asing). Posisi Devisa Neto (PDN) mencapai
2,51% dibandingkan dengan peraturan Bank Indonesia
maksimum sebesar 20% dari ekuitas.
Related to the compliance to the prudent principles, in
the end of 2008, the completion of Bank Swadesi's CAR
was 33,27% or above the minimum requirement target of
Bank of Indonesia, namely 8%. The Liquidity Reserve
(GWM) of the company reached to 5,11% (in rupiah) and
1,15% (in foreign exchange) against the minimum liquidity
(GWM) of 5,00% (in rupiah) and 1% (in foreign exchange)
stipulated by Bank Indonesia. Net Foreign Exchange Reserve
Position (PDN) reached to 2,51% while the PDN target of
Bank of Indonesia was 20% from the capital at maximum.
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
18
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
b. responsible for implementing the long-term corporate
plan, mid-term business plan, and short-term work
plan and annual budget.
Tidak ada kredit kepada pihak terkait maupun pihak
tidak terkait yang melanggar dan/atau melampaui
ketentuan BMPK. Rasio Kredit Bermasalah (NPL) mencapai
2,16% (kotor) dan 1,55% (bersih).
The company has no credit to related parties and nonrelated parties that violates and/or is above the target
of BMPK. The ratio of the non-performing loan (NPL)
was 2,16% (gross) and 1,55% (net).
Fungsi Manajemen Risiko
Pengembangan manajemen risiko di Bank Swadesi
senantiasa berpedoman pada peraturan Bank Indonesia
tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum
serta dokumen terkait lainnya dari Basel Committee on
Banking Supervision, terutama ketentuan Basel Accord
II. Sepanjang tahun 2008 Bank Swadesi terus memperbaiki
kemampuan manajemen risiko dengan memperluas tata
kelola perusahaan, memperbaiki kebijakan, prosedur
dan proses manajemen risiko, serta terus meningkatkan
kompetensi sumber daya manusia. Dengan telah terbentuk
Komite Pemantau Risiko pada tahun 2007 untuk
memperkuat organisasi tata kelola risiko yang sudah ada.
Komite ini bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris,
dengan tugas utama memberikan masukan kepada Dewan
Komisaris mengenai masalah-masalah manajemen risiko,
mengevaluasi sistem pengawasan manajemen risiko dan
pengawasan intern, serta menyediakan informasi kepada
Dewan Komisaris dalam kaitan untuk mengantisipasi
berbagai potensi risiko.
Risk Management
The development of risk management in Bank Swadesi
is always guided by Bank Indonesia Regulations about
the implementation of risk management for commercial
banks and other related documents from the Basel
Committee on Banking Supervision, especially Basel
Accord II Regulations. During the year 2008, Bank Swadesi
has keep on improving the risk management ability by
expnding the business management, improving policies,
procedures and risk management process, also increasing
the competence of human resources. The Risk Oversight
Committee in 2007 is madeto strengthen the organization
of the existing risk management. This committee is
responsible to the Board of Commissioners, with the
main duties to give inputs to the Board of Commissioners
regarding risk management matters, to evaluate the
monitoring system of risk management and internal
monitoring, and to provide information to the Board of
Commissioner in relation to anticipate the potential
risk.
Sebagai bagian dari proses yang terus berjalan untuk
mencapai standar terbaik internasional di bidang
pengelolaan risiko, Bank Swadesi senantiasa
mengembangkan dan menyempurnakan kerangka sistem
pengelolaan risiko dan pengendalian internal yang terpadu
dan komprehensif, sehingga dapat memberikan informasi
secara dini dan mengambil langkah-langkah perbaikan
untuk meminimalkan risiko. Kerangka pengelolaan risiko
ini dituangkan dalam bentuk kebijakan, prosedur, limit
transaksi dan kewenangan, serta berbagai perangkat
pengelolaan risiko lain yang berlaku bagi segenap aktivitas
bisnis. Untuk memastikan kebijakan dan prosedur tersebut
sesuai dengan perkembangan yang ada, dilakukan evaluasi
dan perubahan parameter secara berkala sesuai dengan
perubahan bisnis.
As an ongoing process to achieve the best international
standard in risk managing, Bank Swadesi always develops
and improves the structure of the risk management
system and a complete and comprehensive internal
control, so they can provide early information and take
productive steps to minimalize the risks. The risk
management structure is implied in the form of policies,
procedures, transaction limits, authority, and other
various risk managing tools that is valid for the entire
business activities. To ensure the policy and procedures
is corforming to the growth, evaluation and parameter
changing is carried out regularly according to thegrowth
in business.
Satuan Kerja Sekretaris Perusahaan
Satuan Kerja Sekretaris Perusahaan dibentuk melalui SK
Direksi No. 182.A/KP-BD/INT/XII/2001 tanggal 3 Desember
2001 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan
(Corporate Secretary) Bank Swadesi dan mengemban
misi untuk mendukung terciptanya citra perusahaan yang
baik secara konsisten dan berkesinambungan melalui
pengelolaan program komunikasi yang efektif kepada
segenap pemangku kepentingan.
Corporate Secretary Task Force
The corporate secretary is established based on decision
letter of Board of Directors No. 182.A/KP-BD/INT/XII/2001
dated on 3rd December 2001 about the establishment
of Corporate Secretary of Bank Swadesi and has the
mission to support the good and consistent image creation
through effective communication program to all
stakeholders.
Secara umum sekretaris perusahaan bertanggungjawab
untuk mengkomunikasikan kondisi umum Bank Swadesi
dan kinerjanya kepada seluruh pihak yang berkepentingan
di pasar keuangan maupun kepada masyarakat luas.
Semua pengumuman yang material harus dilaksanakan
secara adil dan diungkapkan secara serentak kepada
semua pihak sesuai dengan peraturan dan Anggaran Dasar
perusahaan. Tugas Sekretaris Perusahaan lainnya adalah
mengingatkan Direksi tentang tanggung jawab dan
akuntabilitas mereka dalam menerapkan tata kelola
perusahaan yang baik.
In general, the corporate secretary is responsible for
communicating the general condition of Bank Swadesi
and its performance to the interested parties in both
stock market and public. All material information shall
be fairly and immediately announced to all parties in
line with the company's rules and Article of Association.
The other duties of corporate secretary are to remind
the Board of Directors of their responsibilities and
accountability in the implementation of good corporate
governance.
Berkaitan dengan penanganan pengaduan nasabah yang
menjadi salah satu tugas dari Sekretaris Perusahaan,
sepanjang tahun 2008, Bank Swadesi menerima keluhan
dari nasabah sejumlah 12 buah, yang diterima melalui
kantor cabang, kantor cabang pembantu dan unit kerja
lainnya. Dari total pengaduan yang diterima tersebut,
sebagian besar terkait dengan mekanisme pembayaran
khususnya penggunaan kartu ATM dan seluruh pengaduan
nasabah tersebut telah diselesaikan dengan baik.
Considering customer service as one of the duties of
corporate secretary, Bank Swadesi during the year of
2008 recorded 12 complaints from the customers which
were collected through branch office, supporting branch
and other working units. Out of all complaints, most
were related to payment mechanism, particularly ATM
card usage, and the bank had successfully settled down
the customers' complaints.
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
19
Satuan Kerja Audit Intern
Secara keseluruhan kualitas sistem pengendalian intern
telah menunjukkan hasil yang memadai. Pada tahun 2008
ini Bank Swadesi berupaya agar sistem pengendalian intern
dapat berjalan dengan efektif dan efisien, dan pelaksanaan
sistem dan prosedur pengawasan secara konsisten serta
mempertahankan kondisi lingkungan kerja yang kondusif
dalam upaya pengendalian intern. Fungsi pengawasan
intern dilaksanakan dengan metode audit yang sistematik
dan saat ini telah dikembangkan penggunaan pendekatan
risk based, sehingga prioritas pengawasan akan dilakukan
terhadap proses atau unit yang memiliki risiko lebih besar.
Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) bertanggung jawab
melakukan pemeriksaan secara independen terhadap
segenap unit operasional. SKAI bekerja berdasarkan suatu
rencana audit tahunan yang sebelumnya telah disetujui
oleh Komite Audit dan Direktur Utama. Hasil temuan SKAI
dilaporkan langsung kepada Direktur Utama dengan
tembusan kepada Komite Audit, yang kemudian melaporkan
hasil-hasil tersebut kepada Komisaris beserta rekomendasi
untuk tindak lanjutnya. Selanjutnya, Komisaris akan
memantau dan mengkonfirmasi apakah manajemen telah
mengambil langkah-langkah yang memadai atas hasil
temuan audit tersebut.
Internal Audit Task Force
In the whole, the system quality of internal control has
showed satisfactory result. In 2008, Bank Swadesi had
its internal control system run effectively and efficiently
while the implementation of controlling system and
procedures was conducted consistently and maintaining
the condusive working environment for the internal
control. The internal controlling function is conducted
by using the systemic auditing method. Now the company
has developed risk-based approach so that the controlling
priority will be applied to the process or unit with higher
risk. The Internal Audit Task Force (IATF) is responsible
for independent assessment upon the whole operational
units. IATF operates based on the annual audit plan
endorsed by Audit Committee and President Director.
The IATF directly submitted its findings to the President
Director under the acknowledgement of the Audit
Committee. The committee will submit the report and
the follow-up recommendation to the Board of
Commissioners. The Board of Commissioners will then
conduct the monitoring and confirm on whether the
management has taken adequate steps to follow up the
findings.
Aktivitas pengawasan yang telah dilakukan oleh Satuan
Kerja Audit Internal telah dirangkum sebagai berikut:
Supervisory activities undertaken by IATF are listed as
follows:
No
1
2
3
4
5
6
7
8
20
Aktivitas Audit/Audit Activities
Kantor Pusat/Head Office
- Pemeriksaan Bulanan/Monthly Audit
- Pemeriksaan Tahunan/Yearly Audit
Kantor Cabang/Branches
- Pemeriksaan Bulanan/Monthly Audit
- Pemeriksaan Tahunan/Yearly Audit
Kantor Cabang Pembantu/Sub-Branches
- Pemeriksaan Bulanan/Monthly Audit
- Pemeriksaan Tahunan/Yearly Audit
Unit Kerja dan Satuan Kerja/Unit and Task Force
- Pemeriksaan Tahunan/Yearly Audit
SKN dan RTGS/SKN and RTGS
Laporan Major Variance/Major Variance Report
Laporan Control Chart/Control Chart Report
Laporan Semesteran/Half of Yearly Report
Realisasi/Realization
9
1
27
3
44
5
3
2
12
12
2
Auditor Independen
Komisaris berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh
RUPS Tahunan telah menunjuk Akuntan Publik Osman Bing
Satrio & Rekan untuk mengaudit laporan keuangan Bank
Swadesi untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember
2008. Akuntan Publik tersebut memberikan pernyataan
pendapat tentang kewajaran laporan kuangan Bank
Swadesi. Laporan keuangan Bank Swadesi telah disajikan
sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
di Indonesia.
Independent Auditor
The Board of Commissioners under the authorities from
the Annual RUPS appointed the public accountant office,
Osman Bing Satrio and Partners, to audit the financial
report of Bank Swadesi for the year book ended on 31st
December 2008. The public accountant office will submit
some statements about the constancy of the bank's
financial report. The financial report of the bank is
presented based on the general accounting principles in
Indonesia.
Transparansi dan Hubungan Keuangan, Kepengurusan
dan Keluarga
Anggota Direksi dan Komisaris tidak memiliki saham yang
mencapai lebih dari 5% pada Bank. Untuk kepemilikan
saham pada bank lain atau perusahaan lain, selain Prakash
Rupchand Chugani yang memiliki saham sebesar 20%
masing-masing pada PT Panca Mantra Jaya dan PT Putra
Mahkota Perkasa, tidak ada anggota Direksi dan Komisaris
yang memiliki saham lebih dari 5%. Seluruh anggota Direksi
dan Komisaris Independen tidak memiliki hubungan
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau
hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris
lainnya, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali,
atau hubungan dengan bank yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen. Mayoritas
anggota dewan komisaris tidak memiliki hubungan keluarga
sampai derajat kedua dengan sesama anggota Dewan
Komisaris dan/atau anggota Direksi.
Transparency and Financial Relationship, Management
and Family
Members of Board of Directors and Board of
Commissioners do not own more than 5% of the bank's
shares. For ownership in other banks or companies,
besides Prakash Rupchand Chugani who owns 20% shares
of PT Panca Mantra Jaya and PT Putra Mahkota Perkasa,
there is no member of the Board of Directors and
Commissioners who owns more than 5%. The whole
members of Board of Directors and Independent
Commissioners do not have financial, management, and
family relations as well as stock ownership with other
members of Board of Commissioners, of Board of Directors
and/or the controlling shareholder. They also do not
have relation with other bank that could influence
his/her capacity to act independently. The majority
members of Board of Commissioners do not have secondlevel family relation with the members of Board of
Commissioners and/or Board of Directors.
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
Kebijakan/Paket Remunerasi bagi anggota Dewan
Komisaris dan Direksi
Remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi selama
tahun 2008 adalah sebagai berikut:
Remuneration Packet/Policy for the members of the
Board of Commissioners and Board of Directors
The distribution of remuneration for members of Board
of Commissioners and Board of Directors is explained as
follows:
Jumlah Diterima Dalam 1 Tahun/
Total amount received in 1 year
Jenis Remunerasi dan Fasilitas lain/
Type of Remuneration and Other Facilities
Dewan Komisaris/BoC
Orang/
Person
Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem dan fasilitas
lainnya dalam bentuk non natura)/Remuneration (salaries,
bonuses, allowance, fees, and other facilities in cash)
Direksi/BoD
Orang/
Person
Rp (jutaan)/
Million Rupiah
Rp (jutaan)/
Million Rupiah
5
720
5
2.008
Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi,
asuransi kesehatan dsb)/Other in kind facilities (housing,
transportation, medical and other benefits):
a. dapat dimiliki/with possibility of ownership
b. tidak dapat dimiliki/with no possibility of ownership
5
-
128
5
-
497
Total
10
848
10
2.505
Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 tahun/
Remuneration total per person in 1 year
Jumlah Direksi/
Number of Directors
Jumlah Komisaris/
Number of Commissioners
1
4
5
diatas Rp 2 milliar/more than Rp 2 billion
diatas Rp 1 milliar s/d Rp 2 milliar/more than Rp 1 billion up to Rp 2 billion
diatas Rp 500 juta s/d Rp 1 milliar/more than Rp 500 million up to Rp 1 billion
Dibawah Rp 500 juta/Less than Rp 500 million
Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah/Ratio of Highest and Lowest Salary
Jenis Rasio/Type of Ratio
Rasio/Ratio
Gaji pegawai yang tertinggi dan terendah/Employee salaries - highest to lowest
Gaji Direksi yang tertinggi dan terendah/Directors salaries - highest to lowest
Gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah/Commissioners salaries - highest to lowest
Gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi/Highest directors salary to Highest employee salary
14,90 x
2,45 x
2,78 x
1,54 x
Internal Fraud
Selama tahun 2008 tidak terdapat internal fraud yang
terjadi di Bank yang mempengaruhi kondisi keuangan
Bank secara signifikan dengan dampak penyimpangan
lebih dari Rp 100 juta.
Internal Fraud
During the year 2008, there is no internal fraud that
happened in the Bank which affected the financial
condition of the Bank significantly with violation affect
more that IDR 100 million.
Permasalahan Hukum
Permasalahan hukum yang dihadapi Bank selama tahun
2008 adalah sebagai berikut:
Legal Issues
In 2008, the bank dealt several legal issues, such as:
Jumlah/Total
Permasalahan Hukum/Legal Case
Perdata/
Civil
Pidana/
Criminal
Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum
yang tetap)/Settled (have court final decision)
-
-
Dalam proses penyelesaian/In Process
8
-
Total
8
-
Sebagian besar dari perkara perdata tersebut terkait
dengan upaya penyelesaian kredit bermasalah.
Most of the legal issues were strongly related to the
efforts to settle down the credit defaults.
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
21
Transaksi Benturan Kepentingan
Selama tahun 2008 tidak terdapat transaksi yang
mengandung benturan kepentingan baik yang dilakukan
oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi maupun Pejabat
Eksekutif.
Conflict of Interest Transaction
During the year, all the transactions at the bank, which
were conducted either by members of Board of
Commissioners, Board of Directors or the Execurives,
did not contain conflict of interest.
Buy Back Saham/Obligasi Bank
Selama tahun 2008 tidak terdapat transaksi buy back
saham/obligasi Bank yang dilakukan oleh Bank.
Share or Bond Buyback
The bank in 2008 did not have buyback transaction for
shares or bond issued by the bank.
Penambahan Modal melalui Right Issue
Dalam tahun 2008, Bank telah melaksanakan penambahan
modal melalui Penawaran Terbatas I dalam Rangka
Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak
558.000.000 (lima ratus lima puluh delapan juta) saham
biasa Atas Nama dengan Nominal Rp. 200,00 (dua ratus
rupiah) setiap sahamnya dengan harga penawaran sebesar
Rp. 250,00 (dua ratus lima puluh rupiah) setiap sahamnya
sehingga seluruhnya berjumlah Rp. 139.500.000.000,00
(seratus tiga puluh sembilan miliar lima ratus juta rupiah),
dan telah diterima seluruhnya dan telah dibukukan dalam
modal disetor.
Capital Addition through Right Issue
In the year 2008, Bank has done capital addition through
Limited Offering I due to issuance of pre-emptive rights
as much as 558.000.000 (five hundred fifty eight million)
shares with nominal value IDR 200,00 (two hundred
rupiah) for every share with the offering price IDR 250,00
(two hundred fifty rupiah) for every share so it amounts
to IDR 139.500.000.000,00b (one hundred thirty nine
billion and five hundred million rupiah), and has been
fully received and booked in paid in capital.
Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial dan Politik
Selama tahun 2008, pemberian dana hanya dilakukan
untuk kegiatan sosial dan kegiatan donor darah sebagai
implementasi dari kebijakan tanggung jawab sosial.
Donation for Social-Politic Activities
During the year, the bank allocated some fund to be
donated for social activities as the part of its social
responsibility, which is discussed further in a separate
section of this annual report.
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait dan Penyediaan
Dana Besar
Penyediaan dana kepada pihak terkait dan debitur inti
telah dilakukan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia
dan selama tahun 2008 tidak terdapat
pelanggaran/pelampauan Batas Maksimum Pemberian
Kredit (BMPK). Per 31 Desember 2008, penyediaan dana
kepada pihak terkait dan dan debitur inti adalah sebagai
berikut:
Funding to Affiliated Party and Bulk Financing
The bank has allocated some portion of fund to parties
involved and major debtors based on the standards of
Bank of Indonesia. The bank confirmed the fund allocation
did not violate or exceed the Legal Lending Limit (BMPK).
As per 31st December 2008, the fund allocation to parties
involved and major debtors were explained as follows:
Jumlah/Total
Penyediaan Dana/Financing
Kepada Pihak Terkait/Affiliated Party
Kepada Debitur Inti/Core Debtors:
a.Individu/Individual
b.Group/Group
Nominal (jutaan Rp)
9
46.685
10
5
178.651
96.066
Dari total kredit kepada pihak terkait sejumlah Rp 46,69
miliar yang dijamin dengan deposito (back to back)
adalah sebesar Rp 23,39 miliar.
Total amount of credit disbursed to parties involved
which reached to Rp 46,69 million and back to back with
deposit guarantee was Rp 23,39 million.
Rencana Strategis Bank
Pasca akuisisi Bank of India dan sejalan dengan visi dan
misi Bank yang menekankan pada keunggulan layanan
maupun kinerja, maka kebijakan strategis berikut ini
merupakan kesinambungan (suistanable) dari kebijakan
strategis sebelumnya yaitu:
Meningkatkan daya saing segmen perbankan ritel.
Menanamkan semangat untuk memberikan layanan
dan kinerja terbaik.
Memperkuat jaringan distribusi dan menyempurnakan
infrastruktur jaringan unit kerja sesuai dengan
kebutuhan dan skala usaha.
Menata kembali program pengembangan SDM Bank
Swadesi ke arah peningkatan layanan dan kinerja.
Menerapkan prosedur pengelolaan risiko yang ketat
dan berhati-hati dengan penekanan pada pencapaian
pelayanan dan kinerja.
The Strategic Plan of the Bank
Post-acquisition of Bank of India and in line with the
Bank's vision and mission which stresses on service and
performance excellence, the following strategic policies
is sustainable from the previos strategic policies, which
are:
Increase the competitive ability of retail banking
segment.
To plant the energy to give the best service and
performance.
To strengthen the distribution network and improvise
the working unit network structure according to the
needs and business scale.
To restructure the program of Human Resources
Development of Bank Swadesi towards the increase
of service and performance.
To implement the risk managing procedures that is
tight and careful with pressure on increase of service
and performance.
n
n
n
n
n
22
Debitur/Debtors
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
n
n
n
n
n
n
n
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Menjalin aliansi strategis dalam penyaluran kredit
dengan berbagai perusahaan atau lembaga (linkage
program).
Efektivitas biaya dan efisiensi operasional di seluruh
jajaran unit kerja.
n
n
To form strategic alliance in credit distribution with
various companies or institutions. (lingkage program).
Cost effectiveness and operational efficiency in all
the working unit.
Kepatuhan Terhadap Ketentuan
Selama tahun 2008 tidak terdapat pelanggaran terhadap
ketentuan dibidang keuangan dan perbankan serta
keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha
Bank yang wajib dilaporkan oleh Dewan Komisaris ke
Bank Indonesia.
Regulation Compliance
The bank confirmed no violation to rules during the year
of 2008, either to financial or to banking rules. Also,
there was no harmful condition affecting the continuity
of the bank's business, which was reported by the Board
of Commissioners to Bank of Indonesia.
Transparansi Kondisi Keuangan dan non Keuangan Bank
Penyusunan dan penyajian laporan keuangan maupun
non keuangan telah dilakukan dengan berpedoman pada
ketentuan yang berlaku.
Transparency of Financial and Non-Financial Condition
of the Bank
The composition and presentation of the financial and
non-financial reports were conducted based on applicable
rules.
Shares Option
Bank tidak memiliki kebijakan dan/atau program shares
option kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi dan
Pejabat Eksekutif.
Shares Option
The bank has not shares option policy or program for
members of Board of Commissioners, Board of Directors
and the Executives.
Hasil Self Assessment:
Berdasarkan self assesment yang dilakukan sesuai
ketentuan yang berlaku, menghasilkan peringkat per
masing-masing faktor sebagai berkut:
Self Assesment result
Based on the self assessment done according to the
regulations, the following rating of each factor is
obtained:
Aspek yang dinilai/Assesment Aspect
Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris/
Board of Commissioners Performance of Roles and Responsibilities
Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab Direksi/
Board of Directors Performance of Roles and Responsibilities
Komite-komite/Committees
Fungsi Kepatuhan Bank/Bank Compliance Function
Fungsi Audit Intern/Internal Audit Function
Fungsi Audit Ekstern/External Audit Function
Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern/
Risk Management and Internal Control Function
Prinsip Kehati-hatian Dalam Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) dan
Debitur Besar/Exposures to Related Parties and Large Exposures
Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis Bank Umum (RBB)/
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank/Transparency of the Bank’s Financial
and non financial Condition
Laporan Pelaksanaan GCG /GCG implementation
Pelaporan Internal/Internal Reports
Benturan Kepentingan/Conflict of Interests
Nilai Komposit/Composite Score
Predikat Komposit/Composite
Bobot/Weight
Peringkat/Rating
Nilai/Score
(a)
(b)
(a) x (b)
10,00%
3,0
0,30
15,00%
7,50%
7,50%
7,50%
5,00%
2,0
2,0
2,0
2,0
1,0
0,30
0,15
0,15
0,15
0,05
10,00%
2,0
0,20
10,00%
1,0
0,10
5,00%
1,0
0,05
7,50%
5,00%
5,00%
5,00%
1,0
2,0
2,0
2,0
0,08
0,10
0,10
0,10
100,00%
23,0
1,83
Baik/Good
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
23
Produk dan Layanan - Product and Service
Menyadari bahwa nasabah adalah aset utama Bank Swdesi,
maka Prinsip utama Bank Swadesi adalah meningkatkan
kualitas pelayanan dan inovasi produk untuk memenuhi
kebutuhan nasabah. Agar dapat menghadirkan layanan
yang luas dan memuaskan maka Bank Swadesi selain
mengoperasikan jaringan unit kerjanya tetapi juga
didukung oleh karyawan terbaik dan berdedikasi yang
selalu siap untuk memberikan layanan terbaik sesuai
dengan kebutuhan dan harapan para nasabah. Pelayanan
nasabah bekaitan dengan setiap personil yang berada di
organisasi Bank Swadesi. Selain itu, penyempurnaan
layanan yang dilakukan bukan hanya untuk menekan
biaya, tetapi juga untuk memberikan layanan yang lebih
responsif bagi nasabah, yang mencakup proses
transaksi/kredit yang lebih cepat dan efisien. Kepercayaan
masyarakat atas produk dan jasa Bank Swadesi merupakan
kebanggaan sekaligus amanah bagi seluruh karyawan
Bank Swadesi. Untuk meningkatkan pelayanan Bank
Swadesi, kualitas pelayanan dan produk dievaluasi secara
terus menerus agar produk dan layanan yang perbankan
yang diberikan lebih kompetitif, beragam dan sesuai
dengan kebutuhan spesifik nasabah.
Bank Swadesi realizes that the customers base is the
prime source for its business growth. Therefore, it is
on continuous pursuit to increase the quality of service
and product innovation to meet customers' needs. In
order to deliver the best service, Bank Swadesi is
operating its network units, supported by dedicated
employees who are always prepared to deliver the best
service to meet and satisfy customers' needs. Customer
service is related to every personnel working in the
organization. Further, performing the service perfection
is not done to reduce cost but to deliver more responsive
service to the customers, which include faster and more
efficient credit process. The customers' trust in Bank
Swadesi's products and services is indeed a pride and
pleasure for all employees working in Bank Swadesi. To
enhance the service of Bank Swadesi, the service quality
and product is evaluated continuously resulting to more
competitive, variations and specific to the customers'
needs.
Untuk membangun serta memperkuat kepercayaan,
keyakinan dan loyalitas nasabah akan produk dan jasa
Bank Swadesi, upaya yang dilakukan antara lain:
In order to build and strengthen the trust, confidence
and loyalty of the customers in the products and services,
the efforts put in by the Bank are as under:
n
n
n
Penambahan fitur terkait dengan sistem/non sistem
pembayaran untuk peningkatan fee based income.
Peningkatan kualitas pelayanan kepada nasabah.
Penyediaan jasa perbankan yang komprehensif dan
multi currency.
n
n
The addition of features related to payment system
to increase fee based income.
Enhancement of service quality to customers.
Comprehensive and multi currency banking services.
Produk-Produk dan Jasa yang disediakan oleh Bank Swadesi
terdiri dari:
Products and Services of Bank Swadesi are:
Produk Simpanan
Giro Swadesi (Rupiah dan US$)
Swadesi Dollar
Tabungan Swadesi
Tabungan Si Boss
Tabungan Suka-Suka
Deposito Swadesi (Rupiah & US$)
Sertifikat Deposito Swadesi
Savings Products
Current Account (IDR & USD)
Swadesi Dollar
Swadesi Savings Account
SiBos Savings Account
Suka-Suka Savings Account
Time Deposit (IDR and USD)
Swadesi Certificate Deposit
Kredit
Kredit Rekening Koran
Kredit Angsuran
Kredit Pemilikan Rumah
Kredit Kendaraan Bermotor
Kredit Modal Kerja/Investasi
Kredit Konsumsi
Kredit Ekspor
Demand/Fixed Loan
KMUK
Bank Garansi
Loans
Overdraft Facility
Instalment Loans
Housing Loan
Car Loan
Working Capital / Investment Loan
Consumer Loan
Demand/Fixed Loan
Pre Shipment/Post Shipment Credit
Small - Medium Enterprises Loan (KMUK)
Bank Guarantee
Transaksi Devisa
Transaksi Pasar Uang
Pembiayaan Perdagangan
Letter of Credit (L/C)
Bank Draft
Jual Beli Mata Uang Asing
Foreign Exchange Transactions
Money Market Transactions
Trade Financing
Letter of Credit (L/C)
Bank Draft
Foreign Bank Notes Transaction
Jasa Layanan
Anjungan Tunai Mandiri (ATM)
Transfer Inward/Outward melalui TT atau SWIFT
Kliring/Inkaso
Safe Deposit Box
Pe m b a y a r a n t a g i h a n l i s t r i k d a n t e l e p o n
Pembayaran pajak
Pembayaran gaji/Sistem Payroll
Services
Automated Teller Machine
Telegraphic Transfer or Swift Inward/Outward Transfer
Clearing and Collection
Safe Deposit Box
Electricity and Telephone Billing Statement
Taxation Billing Statement
Payroll System
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
24
n
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
n
Teknologi dan Informasi - Technology and Information
Sesuai dengan tantangan yang dihadapi dunia secara
global yang menuntut dilakukannya efisiensi yang ketat
disemua lini, maka tidak dapat dihindari pengaruhnya
terhadap TSI bank. Sementara itu, disisi lain, bank harus
mengimplemantasikan system pelaporan baru yang sesuai
dengan ketentuan Basel II dan penerapan PSAK 50 dan
55 yang baru menuntut adanya penyesuaian baik dalam
core banking system maupun pembuatan program Bantu
untuk mempermudah implementasi sistem pelaporan
baru sebagaimana yang dipersyaratkan oleh Bank
Indonesia.
According to the challenges faced globally that require
a tight efficiency in all aspects, the affect cannot be
avoided to Bank's Information & Technology System.
Meanwhile, in the other aspect, bank must implement
the new reporting system according to Basel II regulations
and the implementation of the new PSAK 50 & 55 which
requires adjustments in core banking system and the
making of a help program to ease the implementation
of new reporting system as ruled by Bank Indonesia.
Peningkatan kinerja perangkat TSI dilakukan dengan
tanpa investasi baru, melainkan dengan menambah
kapasitas RAM dan pengaturan penggunaan internet
dengan konsep yang lebih efektif dan efisien. Selanjutnya,
untuk memperluas media interaksi bagi masyarakat atas
informasi tentang bank , maka sarana website tentang
Bank Swadesi telah dibuat dan segera diluncurkan. Dengan
adanya website tersebut maka semua informasi tentang
Bank Swadesi, mulai dari majajemen, pemilik, produk
dan jasa serta suku bunga dan tarif dapat diakses oleh
masyarakat luas.
The increase of information and technology system is
done without any new investment, besides increasing
in RAM capacity and internet usage management with
a more effective and efficient concept. Furthermore,
to widen the interaction media for public on information
about the bank, Bank Swadesi's website has been created
and is going to be launched. With that website, all
information on Bank Swadesi, starting from the
management, owner, products & services, also interest
rate and tariff can be accessed by public.
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
25
Sumber Daya Manusia - Human Resources
Bank Swadesi
Bank
Swadesipercaya
percayabahwa
bahwa
Sumber
Sumber
Daya
Daya
Manusia
Manusia
yangyang Bank Swadesi believes that human resource supported
didukung dengan
didukung
dengankompetensi
kompetensidan
danintegritas
integritas
merupakan
merupakan with high quality competence and integrity is the main
faktor utama
faktor
utamabagi
bagikesuksesan
kesuksesan
Bank
Bank
Swadesi.
Swadesi.
Pengelolaan
Pengelolaan factor to the sustainability of the successful performance
Risiko yang
Risiko
yangpaling
palingsempurna
sempurna
dan
dan
Sistem
Sistem
Teknologi
Teknologi
yang
yang of Bank Swadesi. The best risk management and
paling handal
paling
handaltidak
tidakakan
akan
efektif
efektif
jika
jika
Bank
Bank
tidak
tidak
memiliki
memiliki Information Technology wouldn't be effective enough if
karyawan yang
karyawan
yangtermotivasi
termotivasi
dan
dan
terlatih
terlatih
dengan
dengan
baikbaik
dan dan the Bank doesn't have well trained and motivated
ulet, serta
serta dipimpin
dipimpinoleh
olehmanager
manageryang
yangmemiliki
memilikijiwa
jiwa
employees and also a manager with strong leadership
kepemimpinan yang kuat. Karenanya, Bank Swadesi
quality. The bank understands the necessity to build
menyadari pentingnya pembangunan Sistem Manajemen
human resources management system to develop
Sumber Daya Manusia untuk mengembangkan sistem
competency-based human resource system.
sumber daya manusia yang berbasis kompetensi.
Untuk mendukung hal tersebut, strategi yang diterapkan
Bank Swadesi antara lain sebagai berikut:
Peningkatan kompetensi, skill dan knowledgement
SDM dengan menyelenggarakan program
pelatihan/pendidikan intern & ekstern.
Membangun dan mengembangkan budaya produktif
dan sadar risiko (risk culture).
Membina hubungan harmonis sesama karyawan yang
dibasis dengan sikap kebersamaan untuk peningkatan
produktivitas kerja.
Sertifikasi manajemen risiko bagi para officer.
officer.
Peningkatan tingkat disiplin dan pemberian dukungan
moral kepada sesama karyawan.
Rotasi dan mutasi antar unit kerja untuk peningkatan
produktivitas dan proses alih pengetahuan/
ketrampilan dan mengurangi tingkat kejenuhan
karyawan.
Penerapan sistem reward and punishment yang lebih
transparan dan adil
n
n
n
n
n
n
n
To support the above mentioned points, Bank Swadesi
implements a list of strategies, including:
The improvement of human resource competency,
skills and acknowledgement through conducting
internal and external training/education.
Building productivity and risk culture
n
n
n
n
n
n
n
Developing and maintaining harmonious relationship
based on cooperative attitude to improve working
productivity.
Certification on risk management for the officers.
Development and improvement of employees'
discipline and moral support among each other.
Inter-unit rotation and mutation to improve working
productivity and knowledge-and-skill transfer process.
It is also necessary as to reduce the employees'
monotony.
Implementation of reward and punishment system
which is more transparant and fair
Komposisi Karyawan/Segment of Employee
Keterangan
Jenjang Jabatan :
Direksi
Manager
Supervisor
Staf
Jumlah
Jenjang Pendidikan :
Pasca Sarjana
Sarjana
Akademi/Diploma
SLTA
SLTP dan Lain-lain
Jumlah
Jenjang Usia :
s/d 30 tahun
31 s/d 40 tahun
41 s/d 50 tahun
50 tahun ke atas
Jumlah
Jumlah/Amount
4
25
31
279
339
1,18 %
7,37 %
9,14 %
82,30 %
100,00 %
11
177
34
102
15
339
3,24 %
52,21 %
10,03 %
30,09 %
4,42 %
100,00 %
69
137
112
21
339
20,66 %
41,02 %
33,53 %
4,79 %
100,00 %
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Pengurus dan
pejabat Bank yang terkait memiliki kewajiban untuk
mendapatkan sertifikasi manajemen risiko. Per 31
Desember 2008, pengurus bank dan pejabat yang terkait
yang telah mengikuti program sertifikasi manajemen
risiko adalah sebagai berikut:
Sertifikasi
Manajemen Resiko
Level 1
Level 2
14
13
9
36
8
8
Komisaris
Direksi
Manager
Supervisor
Staf
Total
Level 3
6
6
Berkaitan dengan rencana pengembangan Bank Swadesi
kedepan, sejalan dengan aliansi strategis melalui
mekanisme akuisisi oleh Bank of India, struktur organisasi
yang ada saat ini telah disempurnakan dan disesuaikan
dengan kebutuhan untuk mencapai misi perusahaan yang
telah ditetapkan. Pengembangan Bank akan dievaluasi
secara terus menerus dari waktu ke waktu dan disesuaikan
dengan perkembangan dari skala dan kompleksitas
kegiatan Bank Swadesi.
26
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
Description
%
Rank :
Director
Managers
Supervisors
Staffs
Total
Education Level :
Post Graduate
Graduate
Academy/Diploma
High School
Elementary/Others
Total
Ages Cluster :
up to 30 years
31 - 40 years old
41 - 50 years old
over 50 years
Total
Based on the applicable regulations, bank's management
and officers are obliged to attain risk management
certification. As per 31st December 2008, the
management and officers that has taken risk management
certification program were as follows:
Executive
Total
4
5
9
4
5
28
13
9
59
Description
Commissioner
Director
Manager
Supervisor
Staff
Total
In line with the future plan of Bank Swadesi's and
strategic alliance through acquisition mechanism with
Bank of India, the today's organizational structure have
been adjusted to the mission of the Bank. The
organizational development will be further evaluated
and adjusted to development of the bank's business scale
and complexity.
Tanggung Jawab Sosial - Corporate Social Responsibility
Dalam rangka mewujudkan kepedulian terhadap
lingkungan sekitarnya serta menjaga keharmonisan dalam
kehidupan sosial, Bank Swadesi melakukan beberapa
kegiatan sosial. Salah satu misi Bank Swadesi adalah
memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat, dan
Bank Swadesi sangat sadar bahwa tanpa masyarakat yang
harmonis, kehidupan tidak akan sejahtera.
As an attempt to realise the care and solidarity towards
its environment and to build harmony in social life, Bank
Swadesi has done several social activities. One of Bank
Swadesi's mission is to give optimal service to the public,
and Bank Swadesi realises that without a harmony in
social life, there wouldn't be welfare.
Bantuan yang diberikan tentu memperhatikan kondisi
masyarakat sekitar. Selama tahun 2008, wujud kepedulian
Bank Swadesi, antara lain:
The help given of course pays attention to the condition
of the environment. During the year 2008, Bank Swadesi's
care is manifested through:
1. Kunjungan/bakti sosial ke Panti Jompo "MARFATI" di
Tangerang pada tanggal 19 Desember 2008.
1. Social visit to an Old Folks' Home "MARFATI" in
Tangerang on December 19, 2008.
2. Sebagai salah satu bentuk sumbangan Bank Swadesi
terhadap kemanusiaan, pada tanggal 21 November
2008 Bank Swadesi mengadakan donor darah bagi
segenap karyawan Bank Swadesi bertempat di Kantor
Pusat Bank Swadesi bekerjasama dengan PMI wilayah
Jakarta Pusat.
2. As part of Bank Swadesi's charity, the bank organized
a blood donation program applied for all employees
taking location at the Bank Swadesi's head office and
under cooperation with Red Cross (PMI) of Central
Jakarta, Indonesia in November 21, 2008
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
27
Nilai-nilai Perusahaan - Company’s Values
S
ervis kepada nasabah/Excellent service to customer
Kelangsungan suatu bank sangat tergantung kepada nasabahnya. Untuk itu kualitas layanan harus selalu ditingkatkan
dengan memberikan layanan yang sebaik dan seoptimal mungkin, penuh perhatian, sopan santun dan cepat tanggap
dalam memenuhi kebutuhan nasabah secara professional.
The existence of a bank depends on its customers. To increase the customer satisfaction, a bank must always improve
the quality of its services. To optimize its services, the bank pays full attention to customer’s needs, and professionally
handles their requirements in a efficient manner.
W
adah kebersamaan dan kreativitas/Team Spirit and creativity
Bank Swadesi adalah suatu wadah bergabungnya individu-individu yang mau mengembangkan semangat kebersamaan,
saling menghargai, selalu ingin maju sehingga dapat meningkatkan kreativitas kerjanya yang pada gilirannya akan
meningkatkan produktivitas perusahaan.
Bank Swadesi comprises of a team of individuals who are willing to develop the team spirit, always respect each
other and think positively so that it is able to improve the work creativity which will finally increase the company’s
productivity.
A
set utama/The main asset
Sumber daya manusia merupakan aset utama Bank Swadesi. Untuk itu dituntut peranan dan kontribusi dari semua
sumber daya manusia yang ada agar dapat meningkatkan kekayaan perusahaan sebagai tujuan utama yang akan
dicapai. Hal tersebut secara timbal balik juga akan meningkatkan kesejahteraan karyawan yang ada.
The human resources are the most important assets of Bank Swadesi. It is expected that positive contribution from
all existing human resources can improve the company's wealth and help in achieving the Banks' goal. This will also
help in improving employees welfare.
D
edikasi dan etos kerja/Dedication and work ethics
Keberhasilan perusahaan dapat dicapai apabila seluruh manajemen, staf dan karyawan mempunyai dedikasi dan
menjunjung tinggi etika, moral dan etos kerja yang luhur dalam semangat kerjasama, melaksanakan tugas dengan
jujur, disiplin, loyalitas, yang tinggi serta mendahulukan kepentingan perusahaan diatas kepentingan individu.
The success of a company in achieving its goals depends mainly on the dedication of the management and other
employees. Other needed quality among employees for the success is high work ethics, sense of moral responsibility,
a goal oriented working environment, honesty, discipline, loyalty and putting company's interest above individual's
own interest.
E
fisien dan efektif/Efficiency and effectiveness
Dalam menjalankan tugasnya setiap individu maupun bersama-sama harus bekerja secara efisien dan efektif, sehingga
dapat memaksimalkan keuntungan perusahaan yang pada gilirannya juga memberikan manfaat kepada pemegang
saham, karyawan dan masyarakat.
In conducting its job, employees individually or as a member of team work as effectively and as efficiently as
possible, so that it can give high profits to the company. Finally, it will provide high returns to shareholders,
employees and public.
S
ikap Profesional/Professional Attitude
Dalam menjalankan bisnis perbankan, seluruh jajaran manajemen dan karyawan harus selalu berlandaskankepada
asas profesionalisme. Prinsip itu menjadi bagian hidup dari setiap individu untuk selalu meningkatkan pengetahuan,
menguasai bidangnya serta mencurahkan segenap keahlian dalam menjalankan tugasnya dengan dilandasi moral dan
perilaku yang baik.
In running the bank, the management and employees always work as professionals. The principle is part of an
individual's life and can help to improve his/her knowledge, develop expertise in his/her work area and help in
conducting the job in a proper manner.
I
mage/Image
Sinergi dan kekompakan dari masin-masing individu sangat menentukan tujuan yang telah ditetapkan sehingga dapat
menimbulkan image (citra) positif Bank Swadesi.
Synergy and good coordination among individuals are required to reach the goals of the company. It will also create
a positive image of Bank Swadesi in the eyes of the public.
28
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
Manajemen Resiko - Risk Management
Melihat perkembangan lingkungan bisnis yang sangat
pesat dan semakin banyaknya produk dan jasa perbankan
yang ditawarkan serta transaksi yang dilakukan oleh
Bank-Bank, semakin diperlukan antisipasi praktek tata
kelola perusahaan yang baik serta penerapan manajemen
risiko yang tepat. Dengan demikian, Bank Swadesi selalu
menempatkan manajemen risiko sebagai elemen penting
dalam kegiatan usahanya. Tujuan utama manajemen
risiko adalah mengurangi hal-hal yang tidak diduga, serta
melindungi Bank dari potensi kerugian yang disebabkan
oleh risiko - risiko tersebut. Pengelolaan risiko di Bank
Swadesi didasarkan pada pendekatan menyeluruh yang
berupa tahapan kegiatan sistematis yang meliputi risk
awareness, risk identification, risk monitoring dan risk
mitigation.
Looking at the rapid business development and the vast
range in banking products and services offered as well
as bank's transactions, it is necessary to reinforce the
good corporate governance and the accurate risk
management. The bank in that case places risk
management as key element in its banking operations.
The main objective of the implementation of risk
management is to mitigate the unexpected effects while
protecting the bank from such loss related to the
downside risks. Risk management of Bank Swadesi refers
to complete approach to all levels of systemic activities
including risk awareness, risk identification, risk
measurement, risk monitoring, and risk mitigation.
Pengelolaan manajemen risiko di Bank Swadesi
berpedoman pada peraturan Bank Indonesia tentang
Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum serta
dokumen terkait lainnya dari Basel Committee on Banking
Supervision, terutama ketentuan Basel Accord II.
Selama beberapa tahun terakhir, Bank Swadesi terus
memperbaiki kemampuan manajemen risiko dengan
memperluas tata kelola perusahaan, memperbaiki
kebijakan, prosedur dan proses manajemen risiko, serta
secara terus menerus meningkatkan kompetensi sumber
daya manusia. Pada tahun 2007, telah dibentuk Komite
Pemantau Risiko untuk memperkuat organisasi tata kelola
risiko yang sudah ada. Komite ini bertanggung jawab
kepada Dewan Komisaris, dengan tugas utama memberi
masukan kepada Dewan Komisaris mengenai masalahmasalah manajemen risiko, mengevaluasi sistem
pengawasan manajemen risiko dan pengawasan intern,
serta menyediakan dan memberikan informasi kepada
Dewan Komisaris dalam kaitan untuk mengantisipasi
berbagai potensi risiko.
The risk management development at Bank Swadesi
holds to the regulatory guidelines of Bank of Indonesia
about the implementation of risk management for
general banks and to other related documents released
by Basel Committee on Banking Supervision, particularly
Basel Accord II. Since past few years, Bank Swadesi
continued to improve its risk management capacity while
expanding the good corporate governance, improving
the risk management policy, procedure and process as
well as enhancing the competence of the human resource.
In 2007, the bank established Risk Monitoring Committee
to strengthen the existing organization of good corporate
governance. The committee reports to Board of
Commissioners having its main duties to give inputs to
Board of Commissioners about risk management issues,
evaluate the risk management supervision and internal
supervision systems, as well as provide information to
Board of Commissioners to anticipate any risk potentials.
Sebagai bagian dari proses yang terus berjalan untuk
mencapai standar terbaik di bidang pengelolaan risiko,
Bank Swadesi senantiasa mengembangkan dan
menyempurnakan kerangka sistem pengelolaan risiko
dan pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif,
sehingga dapat memberikan informasi aktual dan
mengambil langkah-langkah perbaikan untuk mengurangi
risiko. Kerangka pengelolaan risiko ini dituangkan dalam
bentuk kebijakan, prosedur, limit transaksi dan
kewenangan, serta berbagai perangkat pengelolaan risiko
lain yang berlaku bagi segenap aktivitas bisnis. Untuk
memastikan kebijakan dan prosedur tersebut sesuai
dengan perkembangan yang ada, dilakukan evaluasi dan
perubahan parameter secara terus menerus sesuai dengan
perubahan bisnis.
As a part of ongoing process to meet the international
standards on risk management, Bank Swadesi continues
to develop and improve the system framework of the
risk management and an integrated and comprehensive
internal supervision so as to give accurate information
and take corrective steps to minimize the risks. The risk
management framework is in the forms of policy,
procedure, transaction limit and authority, as well as
a number of other risk management instruments
applicable to all business activities. To ensure the
implementation of the policy and procedures in line
with the current development, the bank conducts some
evaluation and changes the parameter periodically to
adjust to business dynamics.
Faktor dan Pengelolaan Risiko
Bank Swadesi menyadari pentingnya pengelolaan atas
delapan kategori risiko: risiko kredit, risiko pasar, risiko
likuiditas, risiko operasional, risiko legal, risiko kepatuhan,
risiko reputasi, dan strategik.
Risk Factor and Management
Bank Swadesi realizes the importance of the management
of eight risk categories: credit risk, market risk, liquidity
risk, operational risk, legal risk, compliance risk,
reputation and strategic risks.
Risiko kredit seringkali terjadi karena kemungkinan
kegagalan debitur untuk memenuhi kewajibannya kepada
Bank. Pengelolaan Risiko Kredit dilakukan melalui
diversifikasi portofolio kredit, pengalokasian provisi yang
memadai untuk menutup potensi kerugian serta penetapan
kebijakan dan prosedur kredit yang menyeluruh.
The credit risk management is related to risk loss
potential due to debtor's failure to fulfill his/her financial
obligation to the bank. Credit risk management is
conducted through diversification of credit portfolio,
adequate provision allocation to cover the loss potential
as well as determination of the entire policy and
procedures.
Pengelolaan risiko pasar terkait dengan dua komponen:
faktor risiko valuta asing dan risiko suku bunga. Risiko
valuta asing berkaitan dengan potensi kerugian akibat
perubahan/pergerakan nilai tukar yang terjadi.
Market risk is based on two components: risk factor of
foreign exchange and risk factor of interest rates. Foreign
exchange risk is related to the potential loss due to
fluctuating exchange rate.
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
29
30
Risiko suku bunga terkait dengan pergerakan tingkat
bunga yang tidak sejalan dengan posisi repricing gap
antara Aset dan Kewajiban Bank Swadesi. Untuk
memperkecil dampak dari risiko pasar, Bank menerapkan
kebijakan pengamanan menyeluruh yang didukung oleh
mekanisme pengawasan ketat untuk memastikan bahwa
seluruh kegiatan tidak keluar dari ketentuan yang telah
ditetapkan. Pengelolaan risiko pasar dilakukan oleh
Satuan Kerja Manajemen Risiko untuk meningkatkan
independensi.
The interest rate risk is related to interest rate movement
which is not in line with repricing gap position between
asset and liabilities of Bank Swadesi. To narrow down
the impacts of market risks, the bank implements security
policy which is supported by tight supervisory mechanism
to ensure the conduct of the activities is within the
limits of the regulations. Market risk is also conducted
by Risk Management to increase the independences.
Pengelolaan Risiko likuiditas berkaitan dengan kemampuan
Bank untuk memelihara likuiditas kecukupan dana untuk
menanggung kewajiban dan komitmennya pada saat
jatuh tempo. Pengelolaan likuiditas Bank melibatkan
unit-unit antara lain Unit Accounting dan Financial
Control, Unit Treasury dan ALCO. Unit Accounting dan
Financial Control bertanggung jawab dalam
memformulasikan strategi likuiditas dan tingkat suku
bunga, sedangkan Unit Treasury bertanggungjawab dalam
melaksanakan operasional pengelolaan likuiditas, dan
ALCO bertanggungjawab dalam pengawasan atas neraca
Bank Swadesi yang ditinjau dari kondisi pasar.
The liquidity risk, on the other hand, is related to bank's
ability in term of capital adequacy to support its
commitment and liabilities when they are due. The
liquidity management of the bank involves the Accounting
and Financial Control Unit, Treasury Unit and ALCO.
Accounting and Financial Control Unit is responsible for
formulating the liquidity strategy and interest rate level
while Treasury Unit runs the operation of the liquidity
management and ALCO does the supervision on the
balance of Bank Swadesi from the view of market risk.
Pengelolaan risiko operasional bertujuan untuk
mengantisipasi kerugian yang terjadi karena adanya
kesalahan yang melibatkan kegagalan proses, kelemahan
personel serta sistem dan teknologi, serta kondisi ekstern.
Setiap unit usaha bertanggungjawab atas seluruh risiko
yang terjadi pada aktivitas sehari-harinya dengan
mengikuti seluruh kebijakan dan prosedur yang ada.
Operational risk management is aimed at anticipating
the loss due to human error, system and technology
failures, process, operation, as well as external condition.
Every unit is responsible to whole risks in the daily
operations while following the existing policies and
procedures.
Risiko hukum adalah risiko yang muncul akibat adanya
kelemahan aspek yuridis, adanya tuntutan hukum,
ketiadaan peraturan perundang-undangan yang
mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak
dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan
yang tidak sempurna.
Legal risk is a risk caused by the weakness in jurisdictional
aspect, legal claims, the absence of supporting law, or
the absence of relation such as the failure to meet the
contract requirements and imperfect guarantee relation.
Risiko kepatuhan adalah risiko yang terjadi karena Bank
tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan
perundang-undangan dan ketentuan intern.
Compliance risk is related to the risks as banks fail to
meet or implement the regulations and internal rules.
Risiko reputasi merupakan risiko yang timbul akibat
adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan
usaha atau persepsi terhadap Bank Swadesi. Hal ini
diakibatkan karena publikasi negatif, keluhan dan
ketidakcukupan dalam menangani nasabah sehingga
menimbulkan persepsi negatif terhadap usaha dan
kegiatan Bank Swadesi.
Reputation risk occurs due to negative publication related
to business activities or perception on Bank Swadesi. As
bank attains negative publication, claims and inability
to handle customers, it creates negative perception
towards the business and activities of Bank Swadesi.
Risiko strategik adalah potensi kerugian yang muncul
akibat ketetapan dan penerapan strategi Bank yang
kurang tepat, pengambilan keputusan usaha yang tidak
sesuai atau kegagalan atau kelalaian dalam menanggapi
perubahan-perubahan di lingkungan ekstern. Selanjutnya,
pengembangan produk dan proses operasi baru juga
berpotensi menimbulkan risiko strategik.
Strategic Risk is related to loss potential due to improper
implementation of decisions and strategies of the bank,
unacceptable decisions or failure to handle changes in
the external environment. Besides, product development
and new operational process have potential to trigger
strategic risk.
Bank Swadesi menyadari akan pentingnya mengantisipasi
eksposur risiko baru seiring dengan munculnya peluangpeluang baru. Oleh karena itu, Bank Swadesi terus
berkomitmen dalam peningkatan kemampuan mengelola
risiko dengan senantiasa meningkatkan standar
pengelolaan risiko. Sepanjang tahun 2008, Bank Swadesi
telah berhasil meletakkan landasan penting dalam
memperluas kemampuan menghadapi risiko-risiko
tersebut.
Bank Swadesi is aware of the importance to anticipate
new risk exposure as new opportunities come. Thus,
Bank Swadesi always holds its commitment to enhance
its capacity to manage the risks while improving the
risk management standards. In 2008, Bank Swadesi
succeeded to put important fundamental in order to
expand its capacity to anticipate the risks.
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
Profil Risiko
Sesuai dengan pedoman Bank Indonesia, Bank Swadesi
melakukan penilaian terhadap profil risiko secara
keseluruhan. Penilaian profil risiko ditentukan dengan
menggabungkan hasil penilaian eksposur risiko yang
melekat pada aktivitas fungsional (inherent risk) dan
kecukupan sistem pengendalian risiko (risk control
system), yang disebut dengan Risiko Komposit.
Risk Profile
According to guidelines of Bank of Indonesia, Bank
Swadesi has conducted assessment to the whole risk
profile. Assessment of risk profile is determined by
combining the evaluation result to risk exposure which
is attached to inherent risk and risk control system which
is known as composite risk.
Matrix penilaian risiko inheren tersebut mencerminkan
potensi timbulnya risiko, yang terdiri dari rendah,
moderat, dan tinggi, sedangkan penilaian kecukupan
sistem pengendalian risiko terdiri dari lemah, memadai
dan kuat. Kombinasi dari kedua hal tersebut menghasilkan
matriks risiko komposit yang terdiri dari; rendah, moderat,
dan tinggi.
Inherent risk rating matrix reflects the risk potential
consisting of low, moderate and high, while assessment
to adequacy of risk controlling system consists of weak,
adequate and strong. The combination of two results in
composite risks matrix consisting of low, moderate, and
high.
Dari hasil penilaian profil risiko per Desember 2008,
inherent risk Bank Swadesi memperoleh peringkat LOW
dengan tingkat pengendalian risiko ACCEPTABLE, sehingga
risiko komposit Bank Swadesi berada pada posisi LOW.
Based on the assessment result of risk profile as per
December 2008, inherent risk of Bank Swadesi attained
low rate with risk management rated 'acceptable', so
that the composite risk of the bank was at low position.
Persiapan untuk Basel II
Selain dengan mematuhi peraturan Bank Indonesia,
pengembangan praktik pengelolaan kerja manajemen
risiko Bank Swadesi juga mengacu pada standar best
practice perbankan internasional. Penyempurnaan
dilakukan sesuai dengan kerangka kerja yang diterbitkan
Basel Committee on Banking Supervision, atau Basel II
Accord.
Preparation for Basel II
In addition to the effort to fulfill the regulation of Bank
of Indonesia, Bank Swadesi develops risk management
practices with reference to best practices of international
banking standard. Improvements are continuously made
to adjust to the framework of Basel Committee on
Banking Supervision or Basel II Accord.
Pencapaian terpenting di tahun 2008 adalah penyelesaian
gap analysis dan penegasan kembali komitmen Bank
Swadesi untuk mengadopsi kerangka kerja Basel II sebagai
pendekatan dalam pengembangan dan penerapan sistem
pengelolaan risiko. Pengadopsian kerangka kerja Basel
II merupakan kelanjutan inisiatif pengelolaan risiko dari
tahun sebelumnya. Hal ini tercermin dari semakin
tajamnya fokus Satuan Kerja Manajemen Risiko dalam
mengelola risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional.
Inisiatif tersebut diambil untuk menunjang sasaran Bank
Swadesi dalam menjalankan fungsi dan kegiatannya
dengan lebih baik, dengan menerapkan prinsip kehatihatian melalui proses pengelolaan risiko secara
menyeluruh, terpadu, terukur dan terkendali.
The main achievement in 2007 was the completion of
gap analysis and restatement of commitment of Bank
Swadesi to adopt the Basel II Accord as an approach to
develop and implement risk management system. The
adoption of Basel II framework was the continuation of
risk management initiative in the previous year. It was
reflected from the sharp focus of Risk Management Unit
in handling credit risk, market risk and operational risk.
The initiative was taken to support the targets of Bank
Swadesi through complete, integrated, measured and
controlled process of risk management.
Dalam mengantisipasi penerapan Basel II ini, Bank Swadesi
terlibat dalam Quantitative Impact Study (QIS 4 dan 5)
yang diadakan oleh Basel Committee on Banking
Supervision melalui Bank Indonesia.
To anticipate the implementation of Basel II, Bank
Swadesi is active in the preparation process, such as
getting involved in Quantitative Impact Study (QIS 4 and
5) organized by Basel Committee on Banking Supervision
through Bank of Indonesia.
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
31
Rencana Kedepan - Future Plan
Pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2009
diperkirakan akan memberikan tantangan. Dari sisi
permintaan, sumber utama pertumbuhan masih berasal
dari konsumsi khususnya konsumsi swasta. Sementara
dari sisi ekspor akan tetap menunjukkan pertumbuhan
meskipun sedikit melambat terkait dengan berkurangnya
daya saing produk Indonesia di pasar dunia. Dengan tetap
terkendalinya laju inflasi dan suku bunga, ditambah
dengan upaya pemerintah untuk memperbaiki iklim
investasi diharapkan akan dapat meningkatkan investasi
yang masuk ke Indonesia.
In 2009 Indonesian economic growth is predicted to
remain contained with some challenges. From the demand
side, main growth engine is still from the consumer
spending - particularly by private consumers. While
export will continue to reveal positive growth eventhough
with slower pace. Controlled inflation and interest rate
as well as Government effort to improve the investment
climate are expected to stimulate investment flow into
Indonesia.
Dari sisi perbankan, tahun 2009 akan menjadi tahun
konsolidasi bagi perbankan Indonesia. Ketentuan Bank
Indonesia yang mensyaratkan modal inti minimum bagi
Bank sebesar Rp 80 miliar pada akhir tahun 2007,
berdampak semakin banyaknya bank yang berubah
kepemilikan baik melalui akuisisi baik lokal maupun asing.
Sementara itu kebijakan kepemilikan tunggal (single
present policy) juga diperkirakan akan terasa dampaknya,
konsolidasi akan terjadi di beberapa bank besar dan
bank-bank pemerintah.
On the banking side, year of 2009 will be Indonesian
banking consolidation year. Bank Indonesia's minimum
capital requirement of IDR 80 billion by the end of 2007
led to changes in bank's ownership through local or
foreign acquisition process. Effects of single presence
policy will put consolidation consequence in some major
private and state banks.
Pasca akuisisi Bank of India dan sejalan dengan visi dan
misi Bank yang menekankan pada keunggulan layanan
maupun kinerja, maka kebijakan strategis berikut ini
merupakan kesinambungan (suistanable) dari kebijakan
strategis sebelumnya yaitu:
After the acquisition of Bank Swadesi by Bank of India
and in line with, vision and mission statement of Bank
Swadesi which points out service advantage and
performance, the following strategic policies have been
formulated :
n
n
n
n
n
n
n
32
Meningkatkan daya saing segmen perbankan ritel.
Menanamkan semangat untuk memberikan layanan
dan kinerja terbaik.
Memperkuat jaringan distribusi dan menyempurnakan
infrastruktur jaringan unit kerja sesuai dengan kebutuhan
dan skala usaha.
Menata kembali program pengembangan SDM Bank
Swadesi ke arah peningkatan layanan dan kinerja.
Menerapkan prosedur pengelolaan risiko yang ketat
dan berhati-hati dengan penekanan pada pencapaian
pelayanan dan kinerja.
Menjalin aliansi strategis dalam penyaluran
kredit dengan berbagai perusahaan atau lembaga
(linkage program).
Efektivitas operasional dan efisiensi biaya di seluruh
jajaran unit kerja.
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
n
n
n
n
n
n
n
Increasing retail banking competitiveness.
Applying the spirit to provide best service
and performance.
Strengthen the distribution network and improving
task force infrastructure with respect to the demand
and business scale .
HRD development program transformation of Bank
Swadesi into service and performance improvement.
Applying stringent and prudent risk management
procedures toward service and performance.
Establishing strategic alliances on loan disbursing with
several institutions or corporation (linkage program).
Increase operational effectiveness and cost efficiency
in the whole unit.
Tinjauan Keuangan - Business Review
Selama tahun 2008, Bank Swadesi telah berhasil
meningkatkan kinerja keuangannya. Kemajuan yang diraih
Bank pada tahun 2008 dibandingkan tahun 2007 dapat
dilihat dari hasil analisis laporan keuangan berikut ini.
Berdasarkan kinerja tahun 2008, Bank Swadesi siap
berupaya untuk meningkatkan kinerjanya di masa depan.
During the year 2008, Bank Swadesi has successfully
improved its financial performance. It is evident from
the analysis of the following financial statements that
the improvement achieved by the Bank during 2008 over
the year 2007. Based on the performance of 2008, the
Bank is prepared to improve the business further in
future.
HASIL USAHA
Pendapatan Bunga Bersih
Pendapatan bunga bersih tahun 2008 meningkat sebesar
Rp. 21,85 miliar hingga mencapai Rp. 57,36 miliar dari
Rp. 35,51 miliar, atau sebesar 61,57%. Peningkatan
pendapatan bunga bersih terutama disebabkan
pertumbuhan yang signifikan dalam kredit dan upaya
efisiensi biaya.
BUSINESS RESULTS
Net Interest Income
Net Interest Income for the year 2008 increased by IDR
21,86 Bn. to reach IDR 57,36 Bn. from IDR 35,5 Bn.
recording a growth of 61,57%. The Net Interest Income
mainly increased due to sizeable growth in credit business
and efficient cost management.
Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya
Pendapatan operasional lainnya pada tahun 2008
meningkat sebesar Rp. 6,44 miliar dari Rp. 4,09 miliar,
mencatat pertumbuhan sebesar 57,45%. Peningkatan ini
terutama karena adanya peningkatan transaksi devisa,
transaksi pertukaran mata uang, transfer, kliring, bank
garansi, inkaso, safe deposit box, dan lain-lain.
Beban operasional lainnya meningkat menjadi Rp. 27,13
miliar dengan peningkatan yang lebih lamban yaitu
11,88%, dari Rp. 24,25 miliar pada tahun 2007. Hal ini
karena pengurangan biaya dan manajemen dana yang
efisien.
Other Operational Income (Expense)
Other operational income in the year 2008 increase to
IDR 6,44 Bn. from IDR 4,09 Bn. recording a growth of
57,45%. The increase was contributed from the increase
in foreign exchange transaction, foreign currency
transaction, transfer, clearing, bank guarantee, collection
of cheques/bills, safe deposit box, and others.
Other operational expenses increased to IDR 27,13 Bn.
at a slower rate of 11,88% from IDR 24,25 Bn. in 2007.
This is due to cost reduction and efficient fund
management.
Pendapatan (Beban) Non Operasional - Bersih
Pada tahun 2008, pendapatan (beban) non operasional
- bersih menurun sebesar 127,52% dibandingkan tahun
yang lalu.
Non Operational Income (Expense) - Net
In the year 2008, the non operational income (expenses)
- net decreased by 127,52% as compared to the previous
year.
Laba Bersih
Laba bersih setelah pajak meningkat sebesar 126,27%
menjadi Rp. 19,21 miliar dibandingkan Rp. 8,49 milyar
pada tahun sebelumnya. (ROA) meningkat dari 1,17%
menjadi 2,56% dan ROE meningkat dari 7,40% menjadi
10,94%.
Net Profit
The net profit after tax increased by 126,27% and reached
at a level of IDR 19,21 Bn. as compared to IDR 8,49 Bn.
in the previous year. The Return on Asset (ROA) improved
from 1,17% to 2,56% and Return on Equity (ROE) improved
from 7,40% to 10,94%.
POSISI KEUANGAN
Aktiva
Total Aktiva
Total aktiva pada bulan Desember 2008 adalah Rp. 1,36
triliun, meningkat Rp. 192,16 miliar, atau tumbuh sebesar
16,46% dibandingkan tahun lalu. Peningkatan ini
dikarenakan peningkatan dalam komposisi aset Bank
Swadesi yang didominasi oleh peningkatan penyaluran
kredit sebesar Rp. 254,40 miliar. Pada akhir tahun 2008,
perkembangan aktiva produktif tanpa memperhitungkan
un-used loan telah mencapai Rp. 1,322 triliun, mencatat
pertumbuhan 21,69%.
FINANCIAL POSITION
Asset
Total Asset
The total asset in December 2008 was IDR 1,36 Tn.,
increased by IDR 192,16 Bn recording a growth of 16,46%
over the previous year. This increase is due to the
increase in asset composition of Bank Swadesi, dominated
by the increase in credit disbursement by IDR 254,40 Bn.
In the end of 2008, the earning asset without reckoning
un-used loan reached IDR 1,322 Tn. recording a growth
of 21,69%.
Perkembangan Aktiva Produktif/Growth in Earning Assets
dalam jutaan Rupiah/in million IDR
Posisi/Year
Pertumbuhan/Growth
(%)
Pangsa/Portion
(%)
Keterangan
Description
2008
Sertifikat Bank Indonesia
Giro Pada Bank Lain
Penempatan Pada Bank Lain
Surat Berharga
Kredit yang Diberikan
Rekening Administratif
Jumlah
331.748
25.799
49.339
11.626
875.830
27.936
1.322.278
2007
369.903
12.434
46.786
21.958
621.433
14.086
1.086.600
2008
2007
2008
2007
- 10,31 %
107,49 %
5,46 %
- 47,05 %
40,94 %
98,32 %
21,69 %
10,93 %
- 40,45 %
- 33,16 %
131,23 %
35,75 %
302,00 %
21,39 %
25,09 %
1,95 %
3,73 %
0,88 %
66,24 %
2,11 %
100,00 %
34,04 %
1,14 %
4,31 %
2,02 %
57,19 %
1,30 %
100,00 %
SBI/Treasury Bills
Nostro
Interbank Placement
Marketable Securities
Disbursed Loans
Off Balance Sheet
Total
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
33
Komposisi penyaluran aktiva masih didominasi oleh Kredit
yang Diberikan, sebagai aktiva dengan tingkat bunga
paling tinggi, sebesar Rp. 875,83 miliar, kemudian diikuti
oleh SBI sebesar Rp. 331,75 miliar.
The composition of asset distribution is still dominated
by credit disbursement, as asset with the highest interest
rate, as much as IDR 875,83 Bn., followed by SBI as much
as IDR 331,75 Bn.
Kredit yang Diberikan
Kredit yang diberikan tumbuh sebesar Rp. 254,4 miliar
dan mencapai Rp. 875,83 miliar dari Rp. 621,43 miliar,
mencatat pertumbuhan sebesar 40,94% pada akhir
Desember 2008 dibandingkan Desember 2007 sebesar
Rp. 621,43 miliar. Peningkatan kredit tersebut terutama
disebabkan oleh peningkatan yang signifikan pada kredit
modal kerja yang tumbuh sebesar 34,33% dari Rp. 517,97
miliar pada tahun 2007 menjadi Rp. 695,81 miliar pada
akhir tahun 2008. Ekspansi kredit ditujukan pada
pencapaian target Bank dengan memperhatikan prinsip
kehati-hatian dan penerapan strategi-strategi baru guna
memperbaiki kualitas kredit.
Credit disbursement
The credit grew by IDR 254,4 Bn. and reached IDR 875,83
Bn. from IDR 621,43 Bn. recording a growth of 40,94%
in the end of December 2008 as compared to December
2007 which was IDR 621,43 Bn. The increase in credit
is mainly due to the significant increase in working
capital credit which grew by 34,33% from IDR 517,97 Bn.
in 2007 to IDR 695,81 Bn in the end of 2008. The credit
expansion is aimed at fulfilling the Bank's target
achievement by observing the careful principle and
implementation of new strategies to improve credit
quality.
Sebagian besar kredit disalurkan pada kredit modal
kerja yaitu sebesar 79,45% dari total kredit. Kredit
terbesar kedua adalah pada kredit investasi yaitu sebesar
13,05% dari total kredit. Berdasarkan segmentasi, Kredit
Korporasi mencatat pertumbuhan 72,93% dari Rp. 294,20
miliar pada 31 Desember 2007 menjadi Rp. 508,76 miliar
pada 31 Desember 2008, nilainya mencapai 58,09% dari
total kredit. Kredit yang disalurkan kepada usaha mikro,
kecil dan menengah tercatat 41,91% dari total kredit,
dengan jumlah outstanding sebesar Rp. 367,07 miliar
atau tumbuh sebesar 12,17% dibandingkan dengan tahun
lalu. Proporsi terbesar kredit UMKM adalah pada kredit
usaha menengah sebesar Rp. 343,72 miliar, kemudian
diikuti kredit usaha kecil sebesar 19,79 miliar, dan posisi
terakhir adalah kredit mikro sebesar 3,56 miliar.
Berdasarkan sektor ekonomi, kredit yang disalurkan untuk
Perdagangan, Restoran, dan Hotel memberikan kontribusi
terbesar yaitu Rp. 414,82 miliar atau 47,36% dari total
kredit. Kemudian diikuti kredit kepada sektor industri
sebesar Rp. 142,35 miliar atau 16,25% dari total kredit.
Untuk pertama kalinya terdapat penyaluran kredit ke
sektor pertambangan yaitu mencapai Rp. 29,87 miliar,
dimana pada tahun 2007 outstanding-nya masih nol.
The major expansion of credit was in the working capital
segment which consist of 79.45% of the total credit. The
second major expansion is investment credit which was
13,05%. Based on the segmentation, the corporate credit
registered a growth of 72.93% from IDR 294.20 Bn. on
31 December 2007 to IDR 508.76 Bn. on 31 December
2008. This constituted 51.34% of the total credit. The
credit disbursed to macro, small, and medium enterprises
recorded at 41.91% of total credit, with outstanding
level of IDR 367.07 Bn. and growth of 12.17% as compared
to the previous year. The biggest proportion in credit
was in the medium entreprise which was IDR 343.72 Bn.,
followed by small enterprise credit which was IDR 19.79
Bn., and the last position of micro enterprise which was
IDR 3.56 Bn. Based on the economic sector, the credit
for Trading, Restaurants, and Hotels recorded the highest
contribution of IDR 414.82 Bn. comprising 47.36% of the
total credit. The credit to industrial sector was IDR
142.35 Bn. comprising 16.25% from the total credit. For
the first time, the credit disbursement to mining sector
reached to IDR 29.87 Bn., against nil outstanding in the
year 2007.
Perkembangan Kredit tahun 2008-2007/Loan Progress on 2008-2007
Posisi/
Year
Keterangan
2008
34
Pertumbuhan/Growth
(%)
2007
2008
2007
dalam jutaan Rupiah/in million IDR
Pangsa/Portion
(%)
2008
2007
Description
Jenis Penggunaan :
- Kredit Modal Kerja
- Kredit Investasi
- Kredit Konsumsi
Jumlah Kredit
695.808
114.303
65.719
875.830
517.967
59.356
44.110
621.433
34,33 %
92,57 %
48,99 %
40,94 %
47,68 %
31,46 %
-28,73 %
35,75 %
79,45 %
13,05 %
7,50 %
100,00 %
83,35 %
9,55 %
7,10 %
100,00 %
Funds Usage :
- Working Capital Loan
- Investment Loan
- Consumer Loan
Total
Sektor Ekonomi
- Perdagangan
- Industri
- Jasa Bisnis
- Jasa pelayanan sosial
- Transportasi
- Pertanian
- Konstruksi
- Pertambangan
- Lain-lain
Jumlah Kredit
414.824
142.350
122.489
52.173
16.337
95
31.969
29.874
65.719
875.830
300.388
97.374
104.578
49.546
11.028
17
14.392
44.110
621.433
38,10 %
46,19 %
17,13 %
5,30 %
48,14 %
458,82 %
122,13 %
0,00 %
48,99 %
40,94 %
26,93 %
252,45 %
70,40 %
-5,86 %
143,19 %
-26,09 %
11,30 %
0,00 %
-28,85 %
35,75 %
47,36 %
16,25 %
13,99 %
5,96 %
1,87 %
0,01 %
3,65 %
3,41 %
7,50 %
100,00 %
48,34 %
15,67 %
16,83 %
7,97 %
1,77 %
0,00 %
2,32 %
0,00 %
7,10 %
100,00 %
Economic Sector
- Comercial Trading
- Industry
- Business Service
- Social Service
- Transportation
- Agriculture
- Construction
- Mining
- Others
Total
Jatuh Tempo
- s/d 1 tahun
- 1 s/d 2 tahun
- 2 s/d 5 tahun
- Lebih dari 5 tahun
Jumlah Kredit
529.341
82.706
191.629
72.154
875.830
445.217
11.450
138.026
26.740
621.433
18,90 %
622,32 %
38,84 %
169,84 %
40,94 %
22,69 %
-26,32 %
140,74 %
21,42 %
35,75 %
60,44 %
9,44 %
21,88 %
8,24 %
100,00 %
71,64 %
1,84 %
22,21 %
4,30 %
100,00 %
Maturity
- up to 1 year
- 1 - 2 year
- 2 - 5 years
- more than 5 years
Total
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
Rasio kredit
Rasio
kredit terhadap
terhadaptotal
total
dana
dana
(LDR)
(LDR)
pada
pada
akhir
akhir The
The loan
loan to
todeposit
depositratio
ratio(LDR)
(LDR)inin
the
the
end
end
ofof
December
December
Desember 2008
Desember
2008mencapai
mencapai83,11%,
83,11%,
mencatat
mencatat
pertumbuhan
pertumbuhan 2008
2008 was
was83,11%,
83,11%,
recording
recording
a growth
a growth
of 33,70%
of 33,70%
overover
the the
sebesar 33,70%
sebesar
33,70%dibandingkan
dibandingkan
tahun
tahun
yang
yang
lalu.lalu.
Peningkatan
Peningkatan previous
previous year.
year.The
Theincrease
increase
was
was
due
due
to to
growth
growth
in medium
in medium
tersebut dikarenakan
tersebut
dikarenakanBank
BankSwadesi
Swadesi
meningkatkan
meningkatkan enterprises
enterprises such
suchas
astrading,
trading,restaurants,
restaurants,
and
and
hotels
hotels
pembiayaan kredit
pembiayaan
kreditusaha
usaha
Menengah
Menengah
seperti
seperti
Perdagangan,
Perdagangan, besides
besides the
the increase
increase inin working
workingcapital
capitalcredit.
credit.
Restoran, dan
Restoran,
danHotel
Hoteldisamping
disamping
kredit
kredit
Modal
Modal
Kerja
Kerja
yangyang
juga meningkat
juga
meningkat
Kualitas Aktiva Produktif
Upaya untuk mempertahankan kualitas aset telah
dilaksanakan melalui pemilihan debitur secara selektif,
penghitungan kebutuhan kredit dan appraisal yang benar.
Usaha untuk mengurangi kredit macet (Non Performing
Loan) telah dilaksanakan dengan containing slippages
upgradation in asset quality, perolehan kembali kredit
macet (Non Performing Loan) dan akun yang telah
dihapusbukukan, kompromi dan follow-up dengan cabangcabang dari Kantor Pusat secara rutin. Rasio Non
Performing Loan - gross pada akhir Desember 2008
merupakan 2,16% dibandingkan dengan 1,95% pada tahun
2007. NPL - neto pada akhir Desember 2008 sebesar 1,64%
dibandingkan dengan 1,47% pada tahun 2007. Sedikit
peningkatan ini timbal karena krisis keuangan global
yang juga mempengaruhi Indonesia dari triwulan keempat
tahun 2008.
Productive Asset Quality
The effort to maintain the asset quality has been carried
out through proper selection of the borrower,
computation of the just credit requirement and proper
appraisal. The effort to decrease Non Performing Loan
has been carried out by containing slippages upgradation
in asset quality, recovery in Non Performing Loan and
written off accounts, compromise and follow-up with
the branches from Head Office on regular basis. The
Non Performing Loan Ratio (NPL) - gross in the end of
December 2008 was 2,16% as against 1,95% in 2007. The
NPL - net in the end of December 2008 was 1,64% as
compared to 1,47% in 2007. The slight increase in NPL
was occurred due to the global financial crisis which
affected Indonesia as well from fourth quarter of 2008.
Bank Swadesi membentuk Penyisihan Kerugian Kredit
(PPAP yang telah dibentuk) sebesar Rp. 20,82 miliar pada
tahun 2008, melebihi ketentuan BI sebesar Rp. 19,20
miliar. Kenaikan cadangan PPAP yang dibentuk pada tahun
2008 merupakan 21,0% lebih besar dari tahun 2007, yaitu
dari Rp. 17,20 miliar menjadi Rp. 20,82 miliar karena
adanya peningkatan kredit-kredit bermasalah dan juga
likuidasi Bank Indover sebesar Rp. 4,9 miliar.
Bank provided allowance for possible losses (PPAP) of
IDR 20,82 Bn. in 2008 against the BI requirement of IDR
19,20 Bn.. The increase in allowances for losses made
in 2008 was 21,0% more than the year 2007 from IDR
17,20 Bn. to IDR 20,82 Bn. due to increase in problematic
accounts and liquidation of Bank Indover with our
exposure of IDR 4,9 Bn.
Kualitas Aktiva Produktif/Earning Assets Quality
dalam jutaan Rupiah/in million IDR
Posisi/
Year
Keterangan
2008
Lancar
Dalam Perhatian Khusus
Kurang Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah Aktiva Produktif
Total Kredit Diberikan
Total NPL
NPL (%)
PPAP yang telah dibentuk
PPAP yang wajib dibentuk
2007
Pertumbuhan/
Growth(%)
1.247.798
50.712
628
1.870
21.270
1.322.278
1.063.609
10.854
2.760
165
9.212
1.086.600
17,32 %
367,22 %
-77,25 %
1033,33%
130,89 %
21,69 %
875.830
18.893
2,16 %
20.822
19.209
621.433
12.137
1,95 %
17.201
8.723
40,94 %
55,66 %
21,05 %
120,20 %
Pangsa/Portion
(%)
2008
94,37 %
3,84 %
0,05 %
0,14 %
1,61 %
100,00 %
2007
97,88 %
1,00 %
0,25 %
0,02 %
0,85 %
100,00 %
Description
Current
Special Mention
Sub Standard
Doubtful
Loss
Total Earning Assets
Total Disbursed Loans
Total NPL
NPL (%)
Allowance for Possible Losses
Minimum Required Allowance
Penempatan Dana
Penempatan dana menurun sebesar 12,67%. Penempatan
dana dilakukan pada Bank Indonesia, bank umum lainnya,
dan sekuritas pemerintah.
Fund Placement
The fund placement decreased by 12,67%. The fund
placements were made with Bank Indonesia, other
commercial banks and government securities.
Proporsi penempatan dana terbesar dilakukan pada Bank
Indonesia yang terdiri dari 84,48%, bank-bank lain 4,49%.
Penempatan pada SBI menurun dari Rp. 396,90 miliar
menjadi Rp. 331,75 miliar, mencatat penurunan sebesar
10,31% dibandingkan tahun yang lalu. Penempatan pada
SBI mengikuti suku bunga yang dikeluarkan oleh Bank
Indonesia.
A major portion of fund placement was made in Bank
Indonesia comprising 84,48%, other banks 4,49%. The
placement in SBI decreased from 396,90 Bn. to IDR 331,75
Bn., recording a decline of 10,31% over the previous
year. The placement in SBI follows the rate issued by
Bank Indonesia.
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
35
PASIVA
Penghimpunan Dana
Dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun pada akhir
Desember 2008 meningkat sebesar Rp. 54,09 miliar
sehingga mencapai Rp. 1.053,8 miliar atau tumbuh 5,41%
dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini terutama
disebabkan oleh peningkatan yang signifikan dalam
deposito berjangka dari Rp. 796.34 miliar menjadi Rp.
859,62 miliar.
PASIVA
Fund Mobilisation
The third party funds mobilized in the end of December
2008 was increased by IDR 54,09 Bn. to reach IDR 1.053,8
Bn. with a growth of 5,41% as compared to the previous
year. That increase is mainly due to a significant increase
in time deposits from IDR 796.34 Bn. to IDR 859,62 Bn.
Giro
Simpanan giro meningkat sebesar Rp. 2,00 miliar, yaitu
dari Rp. 114 miliar menjadi Rp. 116 miliar.
Current Account
The current deposit increased by IDR 2,00 Bn. to IDR 116
Bn from IDR 114 Bn.
Tabungan
Tabungan menurun sebesar Rp. 11,2 miliar pada tahun
2008, yaitu dari Rp. 89,34 miliar menjadi Rp. 78,10 miliar.
Penurunan ini disebabkan oleh adanya perpindahan dari
tabungan menjadi deposito dengan bunga yang lebih
tinggi. Dana dengan biaya rendah yang terdiri dari
tabungan dan giro merupakan 18,42% dari total dana
pihak ketiga.
Savings
The savings deposits decreased by IDR 11,2 Bn. in 2008
from IDR 89,34 Bn. to IDR 78,10 Bn. due to switch over
of savings deposits to high cost term deposits. The low
cost deposits which comprises both saving and current
deposits was 18,42% of the total third party funds.
Deposito Berjangka
Deposito berjangka yang dihimpun sebesar Rp. 859,62
miliar tumbuh 7,95% dibandingkan tahun sebelumnya.
Peningkatan ini terutama dikarenakan pelayanan yang
optimal dari tim marketing Bank, peningkatan nasabah,
dan peningkatan suku bunga.
Term Deposits
The term deposits mobilized was IDR 859,62 Bn., which
grew by 7,95% over the previous year. The increase in
term deposits is mainly due to the excellent services
extended by the marketing team of the Bank, increase
in customer base and increase in interest rate.
Perkembangan Penghimpunan Dana Pihak Ketiga/Growth in Third Party Fund
dalam jutaan Rupiah/in million IDR
Posisi/Position
Keterangan
36
Pertumbuhan/Growth
(%)
2008
2007
Pangsa/Portion
(%)
2008
Description
2008
2007
2007
Jenis Simpanan
- Giro
- Tabungan
- Deposito Berjangka
Jumlah
116.090
78.099
859.623
1.053.812
114.043
89.337
796.344
999.724
1,80 %
-12,58 %
7,95 %
5,41 %
70,93 %
14,84 %
15,49 %
19,86 %
11,02 %
7,41 %
81,57 %
100,00 %
11,41 %
8,94 %
79,66 %
100,00 %
Account Type
- Demand Deposits
- Savings Deposits
- Time Deposits
Total
Jatuh Tempo
- 1 Bulan
- 3 Bulan
- 6 Bulan
- 12 Bulan
Jumlah
859.968
153.061
11.712
29.072
1.053.812
817.432
121.474
16.316
44.502
999.724
5,20 %
26,00 %
-28,22 %
-34,67 %
5,41 %
23,50 %
65,86 %
69,83 %
-50,18 %
19,86 %
81,61 %
14,52 %
1,11 %
2,76 %
100,00 %
81,77 %
12,15 %
1,63 %
4,45 %
100,00 %
Maturity
- 1 Month
- 3 Month
- 6 Month
- 12 Month
Total
Kecukupan Modal / Capital Adequacy ratio (CAR)
Pada akhir tahun 2008, total modal Bank Swadesi sebesar
Rp. 280,49 miliar. Nilai ini mengalami kenaikan sebesar
Rp. 153,65 miliar atau 132,12% dibandingkan tahun 2007
sebesar Rp. 123,79 miliar. Hal ini berkaitan dengan adanya
penambahan modal karena Right Issue di bulan Juli 2008
dan meningkatnya profitabilitas. Rasio kecukupan modal/
Capital Adequacy Ratio (CAR) mencapai 33,27% pada
tahun 2008 dan 20,66% pada tahun 2007.
Capital Adequacy ratio (CAR)
In the end of 2008, the total capital of Bank Swadesi is
IDR 280,49 Bn. This value is increased IDR 153,65 Bn.
and recorded a growth of 132,12% as compared to 2007
which was IDR 116,3 Bn. This is relating to the capital
addition arising out of Right Issue in July 2008 and the
increase in profitability. The Capital Adequacy Ratio
(CAR) was 33,27% in 2008 against 20,66% in 2007.
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)
BMPK pihak yang terkait maupun tidak terkit dengan
Bank, outstanding nya dibawah ketentuan maksimum
dari Bank Indonesia dan penyaluran kredit tergolong
kategori lancar.
Legal Lending Limit (LLL)
Outstanding of Legal lending Limit (LLL) for both related
parties and non-related parties with the bank was under
maximum requirement of Bank Indonesia and the credit
disbursement attained current category.
Penyaluran kredit yang terbesar oleh Bank kepada pihak
yang terkait mencapai total Rp. 46,69 miliar pada tahun
2008 dan Rp. 47,09 miliar pada tahun 2007.
The highest loan disbursement by the bank to related
party was amounted IDR 46,69 Bn. in 2008 and IDR 47,09
Bn. in 2007.
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
Perkembangan Kemampuan Penyediaan Modal Minimum (KPMM)/
Progress of the Legal Lending Limit
dalam jutaan Rupiah/in million IDR
Keterangan
I
2008
2007
Komponen Modal
A. Modal Inti
B. Modal Pelengkap
Description
I
269.950
116.300
10.538
7.489
Capital Structure
A. Core Capital
B. Complementary Capital
II
Total Modal
280.488
123.789
II
Total Net Worth
III
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)
843.017
599.144
III
Risk Based Moving Average Assets (RBMA)
IV
Rasio Kewajiban Penyediaan
Modal Minimum yang tersedia (%)
33,27 %
20,66 %
IV
Capital Adequacy Ratio (CAR) (%)
8,00 %
8,00 %
V
Minimum CAR Requirement (%)
V
Rasio Kewajiban Penyediaan
Modal Minimum yang diwajibkan (%)
Posisi Devisa Neto (PDN)
Presentase Posisi Devisa Neto (PDN) terhadap Modal Bank
(KPMM) pada akhir tahun 2008 mencapai 2,51% atau Rp.
7,03 miliar, yang masih dibawah 20% sesuai ketentuan
Bank Indonesia.
Net Open Position
The percentage of net open position against the Bank's
Capital in the end of 2008 reached 2,51% or IDR 7,03 Bn,
which was below 20% as per Bank Indonesia stipulation.
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
37
Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan
Laporan Tahunan ini beserta laporan keuangan dan
informasi terkait lainnya, merupakan tanggung
jawab dari Manajemen PT Bank Swadesi Tbk dan
telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris
dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya
dibawah ini:
Responsibility Regarding the Financial Report
The Management of PT Bank Swadesi, Tbk are
responsible for this annual report and other related
information, which is endorsed by all the members
of Board of Commissioners and Directors by putting
their signatures below:
Dewan Komisaris/Board of Commissioners
LELAND GERRITS ROMPAS
OLGA ISTANDYA
Komisaris/Commissioner
BANAVARA SRINIVASACHAR SESHADRI
Komisaris/Commissioner
PRAKASH RUPCHAND CHUGANI
Komisaris/Commissioner
Komisaris/Commissioner
KRISHAN KUMAR AGGARWAL
Komisaris Independen/Independent Commissioner
Direksi/Board of Directors
LISAWATI
Direktur Utama/President Director
PRANAB KUMAR BISWAS
Wakil Direktur Utama/Vice President Director
38
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
NINGSIH SUCIATI
Direktur/Director
SUROSO
Direktur/Director
Profil Komisaris - Commissioners Profile
KASARGOD RAMACHANDRA KAMATH
Komisaris Utama/President Commissioner
Warga Negara India, 53 tahun. Menjabat Komisaris Utama Bank Swadesi sejak tahun 2008. Memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi dari Mysore University pada tahun 1976. Memulai karirnya di bidang perbankan pada tahun 1977 pada Corporation
Bank. Dari tahun 1977-2005 memegang jabatan yang berbeda-beda. Ia bergabung dengan Bank of India sebagai Direktur
Eksekutif sejak tahun 2006.
*) Mengundurkan diri sebagai Komisaris Utama Bank Swadesi sejak Agustus 2008
Indian Citizen 53 years old. Holds the position of President Commissioner of Bank Swadesi in February 2008. Obtained
his Bachelor Degree in Economy from Mysore University in 1976. Started his career in banking in 1977 at the Corporation
Bank. From 1977-2005 holds various positions. He joined Bank of India as the Executive Director in 2006.
*) Resigned from the position of President Commissioner in August 8, 2008
LELAND GERRITS ROMPAS
Komisaris Independen/Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia, 64 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia. Berpengalaman di industri
keuangan baik di sektor merchant banking, pasar modal dan perbankan antara lain dengan menduduki berbagai tingkat
manajerial secara luas di PT Inter-Pacific Financial Corporation, Direktur PT Inter-Pasific Financial Corporation, Direktur
Utama PT Inter-Pasific Securities, Komisaris PT Bursa Efek Jakarta, Direktur Utama dan dilanjutkan dengan sebagai Komisaris
Utama Bank Prima Master. Sejak tahun 2002 menjadi Komisaris Independen Bank Swadesi. Sejak pertengahan tahun 2007,
diangkat sebagai Komisaris PT Lintas Artha mewakili Yayasan Perbanas.
Indonesian citizen, 64 years old. Bachelor Degree in Economic from University of Indonesia. Highly experienced in the
financial industry, whether in the merchant banking, capital market and banking industry by holding various managerial
positions at PT Inter-Pasific Financial Corporation, Director of PT Inter-Pasific Financial Corporation, President Director
of PT Inter-Pasific Securities, Commissioner of Jakarta Stock Exchange, President Director followed by President
Commissioner of Bank Prima Master. Since 2002, holds the Independent Commissioner of PT Bank Swadesi Tbk. Since the
mid of 2007, appointed as a member of the Board of Commissioners of PT Lintas Artha, representing Perbanas Institution.
BANAVARA SRINIVASACHAR SESHADRI
Komisaris/Commissioner
Warga Negara India, 60 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Bank Swadesi sejak tahun 2007. Memperoleh gelar Bachelor
of Science dan Master of Science masing-masing pada tahun 1969 dan 1971. Memulai karirnya di bidang perbankan pada
tahun 1974 di Bank of India dengan berbagai posisi, sampai sekarang memegang posisi General Manager - International
Division sejak tahun 2006.
Indian citizen, 60 years old. Holds the position as Commissioner in Bank Swadesi since 2007. Obtained his Bachelor of
Science and Master of Science in the year 1969 and 1971 respectively. Started his career in banking in 1974 in Bank of
India with different positions, until 2008 he was the General Manager - International Division during the period 20062008.
OLGA ISTANDYA
Komisaris Independen/Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia, 69 tahun. Menjabat sebagai komisaris Independen Bank Swadesi sejak tahun 1996. Memperoleh
gelar Sarjana Hukum dari Universitas Airlangga Surabaya. Memulai karirnya di Kantor Notaris, 1970-1975. Berpengalaman
di industri perbankan sejak tahun 1975 dengan menduduki berbagai tingkat manajerial di PT Bank Umum Koperasi Kahoeripan.
Bergabung dengan Bank Swadesi sejak tahun 1985 dengan jabatan Asisten Direktur dan selanjutnya menjabat sebagai
Direktur Kredit.
Indonesian citizen, 69 years old. Holds the position as Independent Commissioner of Bank Swadei since 1996. Obtained
her Bachelor Degree in Law from Airlangga University in Surabaya. Started her career in a Notarial Company, 1970-1975.
Having experience in banking industry since 1975, holding various managerial positions in PT Bank Umum Koperasi
Kahoeripan. Joined Bank Swadesi since 1985 with the position of Assistant Director and later as Credit Director.
PRAKASH RUPCHAND CHUGANI
Komisaris/Commissioner
Warga Negara Indonesia, 39 tahun. Menjabat sebagai komisaris Bank Swadesi sejak tahun 1996. Memperoleh gelar Bachelor
of Science bidang Keuangan dari Bentley College Boston, USA. Memulai karirnya sebagai Training Prudential Insurance Co.
Boston, USA, 1991-1992. Menjabat sebagai Direktur di PT Classic Prima Carpet Industries sejak tahun 1996 dan saat ini
menjabat sebagai Komisaris. Menjadi Komisaris PT Panca Mantra Jaya sejak tahun 1997. Bergabung dengan Bank Swadesi
sejak tahun 1992 dengan jabatan Asisten Direksi dan selanjutnya menjabat sebagai Direktur Pemasaran.
Indonesian citizen, 39 years old. Holds the position as Commissioner of Bank Swadesi since 1996. Obtained his Bachelor
of Science in financial from Bentley College Boston, USA. Started his career as Training Prudential Insurance Co. Boston,
USA, 1991-1992. Held the position as a Director in PT Classic Prima Carpet Industries since 1996 and now is the Commissioner.
Became Commissioner in PT Panca Mantra Jaya since 1997. Joined Bank Swadesi since 1992 as Assistant Director and then
as Marketing Director.
KRISHAN KUMAR AGGARWAL
Komisaris Independen/Independent Commissioner
Warga Negara India, 49 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen Bank Swadesi sejak tahun 2007. Memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada tahun 1980 dari Delhi University dan juga memperoleh gelar Chartered Accountant pada tahun 1986
dari The Institute of Chartered Accountants of India. Memulai karirnya sebagai Professional Partner di Dhruv Aggarwal &
Co, Chartered Accountants, lalu pada tahun 1989-1994 sebagai Deputy Finance Controller di Haryana Petrochemical Ltd,
dan dari 1994-sekarang sebagai Finance Manager PT Indorama Synthetics Tbk.
Indian citizen, 49 years old. Holds the position as Independent Commissioner of Bank Swadesi since 2007. Obtained his
Bachelor Degree in Economy in 1980 from Delhi University and also obtained his title as a Chartered Accountant in 1986
from The Institute of Chartered Accountants of India. Started his career as Professional Partner in Dhruv Aggarwal & Co,
Chartered Accountants, then in 1989-1994 as a Deputy Finance Controller in Haryana Petrochemical Ltd, and from 1994present as a Finance Manager in PT Indorama Synthetics Tbk.
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
39
Profil Direksi - Directors Profile
LISAWATI
Direktur Utama/President Director
Warga Negara Indonesia, 54 tahun. Menjabat sebagai Direktur Utama Bank Swadesi sejak tahun 1994. Memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi dan Magister Manajemen bidang Keuangan dari salah satu perguruan tinggi di Surabaya. Mengawali karir
dibidang perbankan sejak tahun 1973 sebagai staf Bagian Kredit pada PT Bank Sumber Ekonomi Asia. Tahun 1975-1981 menjabat
sebagai kuasa Direksi PT Kranggan Surabaya dan tahun 1979-1981 juga menjabat sebagai Kuasa Kas Bank Umum Koperasi
Kahoeripan perwakilan PT Kranggan Surabaya. Tahun 1981-1983 menjabat sebagai Kuasa Direksi dari PT Adhi Impex Surabaya.
Bergabung dengan Bank Swadesi sejak tahun 1983 dengan jabatan sebagai Direktur II selanjutnya menjabat Direktur I (1988).
Kemudian pada tahun 1989 menjadi Direktur Operasional sampai dengan tahun 1994. Dalam kegiatan organisasi, dari tahun
1990 -1995 menjadi Pengurus Perbanas Daerah Jawa Timur dan dalam Kepengurusan Perbanas Pusat menjadi Wakil Bendahara
II (1997), Wakil Sekretaris Jenderal II (1998), Wakil Bendahara I (1999), Wakil Sekretaris Jenderal (2000) dan saat ini sebagai
Bendahara Umum. Mengundurkan diri sebagai Direktur Utama sejak 5 Januari 2009.
Indonesian Citizen 54 years old. Hold position as President Director of Bank Swadesi since 1994. Graduated in Economics
and Magistrate (MM) Majoring in Finance from a University in Surabaya. Initiated her career in Banking industry since 1973
as Loan Department Staff of PT Bank Sumber Ekonomi Asia. During the period 1975-1981 as Management Representative of
PT Kranggan, and on 1979-1981 as Head Teller of Bank Umum Koperasi - Kahoerian Surabaya Branch. During the period 19711983 as Director Representative of PT Adhi Impex - Surabaya. Consolidated into Bank Swadesi in 1983 by holding the position
of Second Director, then in the year 1988 as Director. Between 1989-1994 as the Operaional Director. In formal organizational
activities from 1990-1995 as Eastern Java Perbanas Steering Committee Member and at Perbanas Head Office Jakarta as
Associate Treasurer (1997), in 1998 as Second Assistant to the General Secretary , 1999 as Associate Treasures, 2000 Vice
General Secretary and currently as General Treasurer. Resigned from the position of President Director in January 5, 2009.
PRANAB KUMAR BISWAS
Wakil Direktur Utama/Vice President Director
Warga Negara Asing, 58 tahun Lahir di Bongaon, West Bengal, India tahun 1951. Menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Bank
Swadesi sejak tahun 2007. Memperoleh gelar Bachelor of Science, Certified Associate of Indian Institute of Bankers - CAIIB,
Certificate Programme on Capital Market, Post Graduate Course Diploma di Securities Law di India. Mengawali karir dibidang
perbankan sejak tahun 1974-1977 sebagai staf Junior Engineer pada Government of India, Post & Teleraph Department. Tahun
1977-2003 menjabat sebagai beberapa posisi manajerial, dan tahun 2003-2007 juga menjabat sebagai Deputy General Manager
pada Bank Of India. Bergabung dengan Bank Swadesi sejak tahun 2007 sampai saat ini sebagai Wakil Direktur Utama.
A foreign citizen, 58 years old, born in Bongaon, West Bengal, India in 1951. Holds position as Vice President Director in Bank
Swadesi since 2007. Graduated in Science, Certified Associate of Indian Institute of Bankers - CAIIB, Certified Programme
on Capital Market, Post Graduate Course Diploma in Securities Law in India. Initiated his career in Banking industry since
1974 as Juniour Engineer Staff at Government of India, Post & Telegraph Department. From 1977-2003 he was holding several
managerial position in Bank of India. From 2003 till present he has been appointed as Deputy General Manager at Bank of
India. Joined PT Bank Swadesi since 2007 until now as Vice President Director.
NINGSIH SUCIATI
Direktur/Director
Warga Negara Indonesia, 56 tahun. Menjabat sebagai Direktur Kredit & Marketing Bank Swadesi sejak tahun 2004. Memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi dari STIE Perbanas Jakarta. Berpengalaman dalam industri perbankan sejak tahun 1983 dengan menduduki
jabatan dalam berbagai tingkatan dari mulai Bagian Operasional dan Kredit pada PT Bank Dewa Rutji dan Kepala Divisi Kredit
pada PT Bank Pasar Gunung Tanpomas. Bergabung dengan Bank Swadesi Tbk sejak tahun 1989 dan menduduki beberapa jabatan
sebagai Pimpinan Cabang Pintu Air Jakarta, Pimpinan Kantor Pusat Operasional Jakarta dan Asisten Direksi.
Indonesian Citizen, 55 years old, Appointed as Credit and Marketing Director of Bank Swadesi since year 2004. Holds Bachelor
Degree of Economy from STIE Perbanas Jakarta. Having experience in the Banking Industry since 1983 by holding various
positions and job levels, started at Operational and Loan Division at PT Bank Dewa Rutji and as Loan Division Head of PT.
Bank Pasar Gunung Tempomas. Enrolled in Bank Swadesi Tbk since 1989 and held several posts as Branch Manager of Pintu
Air, Head of Operational's Main Office Jakarta and as Associate Director.
WIKAN ARYONO
Direktur/Director
Warga Negara Indonesia, 55 tahun. Menjabat sebagai Direktur Operasional Bank Swadesi sejak tahun 2006. Memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi dari Universitas Terbuka. Mengawali karir di PT Elteha International sebagai asisten manager dari tahun 19711973. Karir di bidang Perbankan diawali di Bank Bumi Daya dari tahun 1973 - 1991 dengan jabatan terakhir sebagai Manager
Kredit dan Marketing Cabang Jakarta Jelambar. Pada tahun 1991-1996 menjadi Kepala Kantor Pusat Operasional di Bank
Danahutama. Pada 1996-2004 di Bank Pikko dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Divisi Pengembangan Bisnis. Bergabung
dengan Bank Swadesi Tbk sejak tahun 2005 sebagai Asisten Direksi bidang Operasional. Mengundurkan diri sebagai Direktur
Operasional sejak 17 November 2008.
Indonesian citizen, 57 years old, Appointed as Director of Operation Bank Swadesi since 2006.Bachelor Degree in Economics
from a university in Jakarta, and has participated at Magistrate Marketing Management Program - Indonesian Business
Institute. Graduated from Bank Executive & Staff Education (SESPIBANK) - Indonesian Bankers Institute, after completing
Banking Industry Comparison Study at Wellington, New Zealand. His career in banking started at Bank Bumi Daya since 19731991, and held the latest position as Credit & Marketing Manager. Between 1991-1996 as Operational Head Office Manager
of Bank Danahutama. Then in the period 1996-2004 joined Bank Pikko as Deputy Director and Chief of Business Development
Division. Joined PT Bank Swadesi Tbk on 2005 as Associate Director of Operation. Resigned from the position of Directors
on November 17, 2008
SUROSO
Direktur/Director
Warga Negara Indonesia, 40 tahun. Menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank Swadesi sejak tahun 2002. Memperoleh Sarjana
Ekonomi dari STIE Perbanas Surabaya dan Sarjana Hukum dari Universitas Airlangga Surabaya. Saat ini sedang menyelesaikan
Program Magister Akuntansi di Universitas Indonesia. Memulai karirnya di Bank Swadesi sejak tahun 1993 dengan menduduki
berbagai posisi dan jabatan mulai dari Staf Operasional, Auditor, Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang),
Kepala Biro Direksi dan terakhir menjabat sebagai Corporate Secretary. Mengundurkan diri sebagai Direktur sejak 9 Januari
2009.
Indonesia Citizen, 40 years old. Appointed as Compliance Director of Bank Swadesi since 2002. Obtained his Bachelors Degree
from STIE Perbanas Surabaya and Bachelors of Law from Airlangga University Surabaya, and also his Masters Degree from
University of Indonesia. Started his career in Bank Swadesi since 1993, holding various positions from Operational Staff,
Auditor, Research and Development Unit Head, Head of the Beaureu of Directors, and lastly as Corporate Secretary. Resigned
from the position of Director on January 9, 2009.
40
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
Komite Audit - Audit Committee
LELAND GERRITS ROMPAS
Ketua/Chairman
Warga Negara Indonesia, 64 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia. Berpengalaman di industri
keuangan baik di sektor merchant banking, pasar modal dan perbankan antara lain dengan menduduki berbagai tingkat
manajerial secara luas di PT Inter-Pacific Financial Corporation, Direktur PT Inter-Pasific Financial Corporation, Direktur
Utama PT Inter-Pasific Securities, Komisaris PT Bursa Efek Jakarta, Direktur Utama dan dilanjutkan dengan sebagai Komisaris
Utama Bank Prima Master. Sejak tahun 2002 menjadi Komisaris Independen Bank Swadesi. Sejak pertengahan tahun 2007,
diangkat sebagai Komisaris PT Lintas Artha mewakili Yayasan Perbanas.
Indonesian citizen, 64 years old. Bachelor Degree in Economic from University of Indonesia. Highly experienced in the financial
industry, whether in the merchant banking, capital market and banking industry by holding various managerial positions
at PT Inter-Pasific Financial Corporation, Director of PT Inter-Pasific Financial Corporation, President Director of PT InterPasific Securities, Commissioner of Jakarta Stock Exchange, President Director followed by President Commissioner of Bank
Prima Master. Since 2002, holds the Independent Commissioner of PT Bank Swadesi Tbk. Since the mid of 2007, appointed
as a member of the Board of Commissioners of PT Lintas Artha, representing Perbanas Institution.
VENTJE JANSEN
Wakil Ketua/Vice Chairman
Warga Negara Indonesia, 72 tahun. Menjabat sebagai Ketua Dewan Audit Bank Swadesi sejak tahun 1996 dan sejak tahun 2002
menjadi Wakil Ketua Komite Audit. Memperoleh Sarjana Ekonomi dari Universitas Airlangga Surabaya. Memulai karirnya
sebagai dosen dan menjabat berbagai posisi sampai dengan Ketua Jurusan Business Administration di Universitas Sam Ratulangi,
Manado, Kepala Laboratorium Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Airlangga Surabaya. Sejak tahun 1979 sebagai akuntan
publik pada Kantor Akuntan Publik Drs. Ventje Jansen di Surabaya.
Indonesian Citizen, 72 years old. In 1996 held the position of Auditory Committee Chief,and then since 2002 as Bank
Swadesi's Vice Chief of Auditory Committee. Economi graduated from of Airlangga University Surabaya. Commenced his
career as Lecturer, then several academical positions up to Business Administration Program Director of Sam
Ratulangi,Manado.,Chief of Accounting Laboratory of Economic Faculty Airlangga University, Surabaya. In year 1979 as a
public accountant Drs.Ventje Jansen in Surabaya.
OLGA ISTANDYA
Anggota/Member
Warga Negara Indonesia, 69 tahun. Menjabat sebagai komisaris Independen Bank Swadesi sejak tahun 1996. Memperoleh
gelar Sarjana Hukum dari Universitas Airlangga Surabaya. Memulai karirnya di Kantor Notaris, 1970-1975. Berpengalaman di
industri perbankan sejak tahun 1975 dengan menduduki berbagai tingkat manajerial di PT Bank Umum Koperasi Kahoeripan.
Bergabung dengan Bank Swadesi sejak tahun 1985 dengan jabatan Asisten Direktur dan selanjutnya menjabat sebagai Direktur
Kredit.
Indonesian citizen, 69 years old. Holds the position as Independent Commissioner of Bank Swadei since 1996. Obtained her
Bachelor Degree in Law from Airlangga University in Surabaya. Started her career in a Notarial Company, 1970-1975. Having
experience in banking industry since 1975, holding various managerial positions in PT Bank Umum Koperasi Kahoeripan.
Joined Bank Swadesi since 1985 with the position of Assistant Director and later as Credit Director.
TEDDY REINIER SONDAKH
Anggota/Member
Warga Negara Indonesia, 59 tahun. Menjabat sebagai anggota Komite Audit Bank Swadesi sejak tahun 2004. Memperoleh gelar
Sarjana Hukum dari Universitas Katholik Darma Cendika Surabaya, Sarjana Psikologi dari Universitas Putra Bangsa Surabaya,
Magister Hukum dari Universitas Surabaya dan telah menyelesaikan Program Doktor Ilmu Hukum di Universitas Brawijaya
Malang. Memulai karirnya pada tahun 1999 sebagai Partners pada Law Office Remy & Darus selanjutnya sebagai Branch Manager
pada Law Office Remy & Darus Surabaya. Saat ini menjabat sebagai Komisaris PT Mitra Cemerlang Abadi Surabaya, Dosen
Fakultas Kuhum Universitas Katholik Darma Cendika Surabaya, Chairman & Founding Partners pada Law Firm Teddy & partners
Surabaya dan Komisatis PT Hasta Gemilang Surabaya.
Indonesian Citizen, 59 years old. Since December 2004 appointed as Auditory Committee of Bank Swadesi . Bachelor Degree
in Law from Dharma Cendekia Catholic University, Surabaya.Graduated from Psychology Faculty of University of Putra Bangsa,
Surabaya. Law Magister from Surabya University, and accomplishing the Doctorate of Law at Brawijaya University, Malang.
Commenced his career in 1999 as a partner at Remy and Darus Law Office, then as Surabaya Branch Manager of Remy and
Darus Law Office. Presently hold position of Commissioner at PT.Mitra Cemerlang Abadi Surabaya, Law Professor at Darma
Cendekia Catholic University, Chairman and Founding Partner of Teddy and Partners Law Firm, Commissioner of PT.Hasta
Gemilang Surabaya.
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
41
Tim Manajemen - Management Team
GOPAL KRISHNA DAS
Kepala Unit Credit Corporate - Head of Corporate Credit Unit
IWAN YUDA PRAMUDHI
Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko - Head of Risk Management Task Force
IIM WARDIMAN
Kepala Satuan Kerja Kepatuhan, Penelitian & Pengembangan - Head of Compliance, Research & Development Task Force
LOKESH KRISHNA
Kepala Unit Treasury & International Banking - Head of Treasury & International Banking Unit
TIMOTIUS TINARKO
Kepala Unit Accounting & Financial Control - Head of Accounting & Financial Control Unit
WAHYU HIMMAH R
Kepala Unit Informasi & Teknologi - Head of Information & Technology (IT) Unit
AMINAH
Kepala Unit Kredit & Marketing - Head of Credit & Marketing Unit
SRI BUDIARTI
Kepala Unit Legal & Remedial - Head of Legal & Remedial Unit
SUNARSO
Kepala Unit Umum & Personalia - Head of General & Personel Unit
PAULUS SUDIRMAN
Kepala SKAI - Head of Internal Audit Task Force (IATF)
FAZID ARZAQ
Wakil Kepala SKAI - IATF Vice Head
FERRY KOSWARA
Pimpinan Kantor Pusat Operasional - Head of Operational Head Office
ANITA PUSPITA PRASETIO
Pimpinan Cabang Tunjungan - Tunjungan Branch Manager
MERRY TIORIS
Pimpinan Cabang Coklat - Coklat Branch Manager
H.S. DWI PUTRA
Pimpinan Cabang Mangga Dua - Mangga Dua Branch Manager
FRANS HALIM
Wakil Pimpinan Cabang Tunjungan - Tunjungan Branch Vice Manager
ARDI HERMAWAN
Pimpinan Cabang Pembantu Sunter - Sunter Sub-Branch Manager
SISWANTO
Pimpinan Cabang Pembantu Kramatjati - Kramat Jati Sub-Branch Manager
ANDREAS A. YASIN
Pimpinan Cabang Pembantu Ngagel - Ngagel Sub-Branch Manager
SUMIANTO TANDI
Pimpinan Cabang Pembantu Sungkono - Sungkono Sub-Branch Manager
42
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
Aktiva Tetap dengan nilai 5% atau lebih dari Total Aktiva Tetap/
Fixed Assets valued over 5% of Total Fixed Assets
Nilai buku aktiva tetap Perseroan pada tanggal 31
Desember 2007 sebesar Rp 14.201 juta dan Aktiva
Tetap yang bernilai lebih 5% dari total nilai aktiva
tetap terdiri dari :
Given below are brief details of company’s fixed
assets with book value exeeding 5% of the total
book value of fixed assets of IDR 14.201 billion, as
at December, 31st 2007
dalam jutaan rupiah (in million IDR)
No.
Jenis Aktiva Tetap/
Fixed Assets Category
1.
Tanah & Bangunan
Jl. K.H. Samanhudi No.37, Jakarta Pusat
Tanah & Bangunan
2.
Wisma Eka Jiwa RM 17
Jl. Arteri Mangga Dua, Jakarta
Nilai Buku/
Book Value
TOTAL
% dari Total Aktiva Tetap/
% of Fixed Assets
3.462
24,38%
2.158
15,20%
5.620
39,57%
Hubungan Kepemilikan dan Kepengurusan/
Ownership and Management Relationship
Bank Swadesi
Nama/Name
Jabatan/
Position
Kasargod Ramachandra Kamath
Komisaris Utama
Banavara Srinivasachar Seshadri
Komisaris
Prakash Rupchand Chugani
Komisaris
Leland Gerrits Rompas
Komisaris Independen
Olga Istandya
Komisaris Independen
Krishan Kumar Aggarwal
Direktur Utama
Lisawati
Wakil Direktur Utama
Pranab Kumar Biswas
Direktur
Suroso
Direktur
Ningsih Suciati
Direktur
Wikan Aryono
Direktur
Gopal Krishna Das
Direktur
Panca Mantra Jaya
Pemilikan/
Ownership
Jabatan/
Position
1.61%
-
-
Pemilikan/
Ownership
20.00%
-
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
43
Informasi Perseroan - Company Information
PT BANK SWADESI Tbk
Kantor Pusat
Jl. K.H. Samanhudi No. 37, Jakarta Pusat 10710, Indonesia
Telp: (62-21)3500007 (Hunting)
Fax: (62-21) 3808178, 3500007 ext.6
Telex: 67221, 67222-BKSWD IA
SWIFT Code: SWBAIDJA
E-mail: [email protected]
Website : www.bankswadesi.co.id
Bidang Usaha
Jasa Perbankan
Tanggal Pendirian
28 September 1968
Akta Notaris Njoo Sioe Liep, SH, No. 20
Pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. Y.A.5/35/8
tanggal 3 Pebruari 1975
Diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 19 tanggal 5 Maret 1976,
Tambahan No. 162.
Modal Dasar
Rp 200.000.000.000,Bursa Saham
Bursa Efek Jakarta (BEJ)
Kode Saham
BSWD
Biro Administrasi Efek
PT Adimitra Transferindo
Jl. Bukit Gading Raya Blok A No. 7
Kelapa Gading Barat
Jakarta Utara 14240
Akuntan Publik
KAP Osman Bing Satrio & Rekan
Wisma Antara 12th Floor
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 17
Jakarta 10110, Indonesia
Hubungan Investor
PT Bank Swadesi Tbk
Corporate Secretary
Iwan Yuda Pramudhi
Jl. K.H. Samanhudi No. 37, Jakarta Pusat 10710, Indonesia
Telp. : (62-21)3500007 (Hunting)
Fax. : (62-21) 3808178
44
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
45
Komite
Eksekutif
Cabang Pembantu
Cabang
Divisi Opr. Support &
Litbang
Divisi Legal &
Remedial
Divisi Kredit
Korporasi
Kantor Kas
Divisi Teknologi &
Informasi
Divisi Accounting &
Financial Control
Divisi
Marketing
Divisi Kredit
Komersial
Direktur Operasional
Direktur Marketing
Direktur Kredit
Wakil Direktur Utama
Direktur Utama
Dewan Komisaris
Divisi International
Banking
Divisi Treasury
Direktur International
Banking
Divisi Umum &
Personalia
Divisi Manajemen
Resiko
Divisi Kepatuhan
Divisi Sekretaris
Perusahaan
Direktur Kepatuhan
Komite Renumerasi &
Komite Pemantau
Unit Kontrol
SKAI
Komite Audit
Struktur Organisasi - Organization Structure
Kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca - Subsequent Event
n
n
n
46
Sesuai dengan surat tertanggal 2 Desember 2008,
maka efektif per tanggal 5 Januari 2009, Ibu Lisawati
mengundurkan diri sebagai Direktur Utama PT. Bank
Swadesi Tbk
Sesuai dengan surat tertanggal 9 Desember 2008,
efektif per per tanggal 9 Januari 2009, Bapak Suroso
mengundurkan diri sebagai Direktur Kepatuhan PT.
Bank Swadesi Tbk
Tanggal 2 Februari 2009 telah dilakukan peresmian
Kantor Cabang Denpasar, yang beralamat di Jl.
P. Diponegoro No. 135-137 Blok 27 Denpasar - Bali,
sekaligus peluncuran website Bank Swadesi yang
beralamat di www.bankwadesi.co.id
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
n
n
n
According to her letter dated December 2, 2008, Mrs.
Lisawati resigned as President Director PT Bank
Swadesi Tbk. effective on January 5, 2009
According to his letter dated December 9, 2008, Mr.
Suroso resigned as Compliance Director PT Bank
Swadesi Tbk. effective on January 9, 2009
On February 2, 2009 the inaugration of Denpasar
Branch, which is located in Jl. P. Diponegoro No. 135
- 137 Blok 27 Denpasar - Bali was done along with
the launching of Bank Swadesi’s website,
www.bankswadesi.co.id
Jaringan Unit Kerja - Network Unit
Kantor Pusat/Head Office:
Jl. K.H. Samanhudi No. 37, Jakarta Pusat 10710
Telp.
: (021) 3500007 (Hunting), Fax. : (021) 3808178
Telex
: 67221-2 BKSWD IA
SWIFT CODE SWBAIDJA
E-mail : [email protected]
Website : www.bankswadesi.co.id
Kantor Cabang/Branch:
Wisma Eka Jiwa Jl. Arteri Mangga Dua Raya Blok RM No. 17,
Mangga Dua Selatan, Jakarta 10730
Telp.
: (021) 6260007, 6129113-114
Fax.
: (021) 6267879
Jl. Tunjungan No. 32, Surabaya
Telp.
: (031) 5326666(Hunting)
Fax.
: (031) 5311959
Telex
: 32831, 32742 - BKSWD IA
Jl. Coklat
Telp.
Fax.
Telex
No. 20-22, Surabaya
: (031) 3534101
: (031) 3534101
: 31614 BKSWD IA
Ruko Indah Jl. Diponegoro No. 135 - 137 Blok 27 Denpasar – Bali
Telp.
: (0361) 249622
Fax.
: (0361) 8424248
Kantor Cabang Pembantu/Sub Branch:
Jl. Raya Barat Boulevard LC-7 No. 7, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Telp.
: (021) 4522244, 4534909-11
Fax.
: (021) 4528713
Danau Sunter Utara (Komplek Sunter Garden)
Blok D-1 Kav. No. 12-13, Sunter Agung, Jakarta Utara
Telp.
: (021) 65301010 (Hunting)
Fax.
: (021) 65301602
Jl. Raya Bogor Km. 21 No. 18, Kramat Jati, Jakarta Timur
Telp.
: (021) 87799864-5
Fax.
: (021) 87799863
Jl. Ngagel Jaya Selatan No.169 A, Surabaya
Telp.
: (031) 5022073-4, 5020726, 5023725, 5040949, 5041359
Fax.
: (031) 5022074
Jl. Mayjend. Sungkono No. 42, Surabaya
Telp.
: (031) 5623674-78
Fax.
: (031) 5612427
n
n
n
n
n
n
n
Kantor Kas/Cash Office:
Gandhi Memorial International School, Ancol - Jakarta Utara
Gandhi Memorial International School, Kemayoran - Jakarta Utara
Universitas 17 Agustus 1945, Jl. Semolowaru No. 45 - Surabaya
Pertokoan Bintaro Megah, Jl. Raya Bebekan No. 8, Sepanjang - Sidoarjo
ITC Mangga Dua Lantai IV Blok A/18, Jl. Arteri Mangga Dua - Jakarta Utara
Pusat Grosir Surabaya Lantai Dasar Blok J/5, Jl. Dupak No. 1 - Surabaya
Sekolah Katolik Santa Clara, Jl. Ngagel Madya No. 1 - Surabaya
PT Bank Swadesi Tbk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2008 A n n u a l R e p o r t
47
PT. BANK SWADESI Tbk.
LAPORAN KEUANGAN/FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007/
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2008 AND 2007
DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/
AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
PT. BANK SWADESI Tbk.
DAFTAR ISI/TABLE OF CONTENTS
Halaman/
Page
SURAT PERNYATAAN DIREKSI/ DIRECTORS’ STATEMENT LETTER
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
1
LAPORAN KEUANGAN – Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 serta untuk
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut/
FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31, 2008 and 2007 and for the years
then ended
Neraca/Balance Sheets
2
Laporan Laba Rugi/Statements of Income
4
Laporan Perubahan Ekuitas/Statements of Changes in Equity
5
Laporan Arus Kas/Statements of Cash Flows
6
Catatan atas Laporan Keuangan/Notes to Financial Statements
7
PT. BANK SWADESI Tbk.
DAFTAR ISI/TABLE OF CONTENTS
Halaman/
Page
SURAT PERNYATAAN DIREKSI/ DIRECTORS’ STATEMENT LETTER
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
1
LAPORAN KEUANGAN – Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 serta untuk
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut/
FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31, 2008 and 2007 and for the years
then ended
Neraca/Balance Sheets
2
Laporan Laba Rugi/Statements of Income
4
Laporan Perubahan Ekuitas/Statements of Changes in Equity
5
Laporan Arus Kas/Statements of Cash Flows
6
Catatan atas Laporan Keuangan/Notes to Financial Statements
7
PT. BANK SWADESI Tbk.
NERACA
31 DESEMBER 2008 DAN 2007
PT. BANK SWADESI Tbk.
BALANCE SHEETS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007
2008
Rp
Catatan/
Notes
2007
Rp
ASET
ASSETS
Kas
14.325.314.041
4
9.915.771.673
Giro pada Bank Indonesia
48.704.391.009
5
78.270.830.683
Giro pada bank lain
Pihak hubungan istimewa - setelah dikurangi
penyisihan penghapusan sebesar
Rp 6.465.703 tahun 2008 dan
Rp 4.500.316 tahun 2007
Pihak ketiga - setelah dikurangi
penyisihan penghapusan sebesar
Rp 5.078.086.534 tahun 2008 dan
Rp 119.844.600 tahun 2007
Jumlah
Penempatan pada Bank Indonesia dan
bank lain - setelah dikurangi penyisihan
penghapusan dan pendapatan bunga
diterima dimuka sebesar Rp 504.603.877
tahun 2008 dan Rp 469.192.778 tahun 2007
Efek-efek - Dimiliki hingga jatuh tempo
Pihak hubungan istimewa - setelah dikurangi
penyisihan penghapusan sebesar
Rp 109.000.000 tahun 2008
Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan
penghapusan dan pendapatan bunga
diterima dimuka sebesar
Rp 2.167.119.438 tahun 2008 dan
Rp 1.113.285.884 tahun 2007
Jumlah
Tagihan derivatif - setelah dikurangi
penyisihan penghapusan sebesar
Rp 8.388.000 tahun 2008
Kredit
Pihak hubungan istimewa - setelah
dikurangi penyisihan penghapusan
sebesar Rp 466.364.035 tahun 2008 dan
Rp 524.614.127 tahun 2007
Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan
penghapusan sebesar
Rp 14.454.431.808 tahun 2008 dan
Rp 15.726.053.832 tahun 2007
Jumlah
Tagihan Akseptasi - setelah dikurangi
penyisihan penghapusan sebesar
Rp 201.950.909 tahun 2007
3e,3j,6
640.104.566
3c,27
445.531.241
20.074.237.861
11.864.615.362
20.714.342.427
12.310.146.603
Total
206.095.396.123
3f,3j,7
62.316.807.222
3g,3j,8
10.791.000.000
3c,27
174.458.908.023
185.249.908.023
830.412.000
-
355.650.189.993
355.650.189.993
3h,3j,9
-
3i,3j,10
33.090.039.433
3c,27
827.819.572.913
860.909.612.346
-
3j,3l,11
Related parties - net of allowance
for losses of Rp 109,000,000 in 2008
Third parties - net of allowance for
losses and unamortized interest of
Rp 2,167,119,438 in 2008 and
Rp 1,113,285,884 in 2007
Total
Derivative receivables - net of allowance
for losses of Rp 8,388,000 in 2008
Loans
46.438.433.473
Related parties - net of allowance for
losses of Rp 466,364,035 in 2008 and
Rp 524,614,127 in 2007
558.744.463.887
605.182.897.360
Third parties - net of allowance for losses
of Rp14,454,431,808 in 2008 and
Rp 15,726,053,832 in 2007
Total
Acceptances Receivable - net of
allowance for losses of
19.993.139.986 Rp 201,950,909 in 2007
2.143.506.193
Biaya dibayar dimuka
2.346.119.418
3k
706.022.945
JUMLAH ASET
Placements with Bank Indonesia and
other banks - net of allowance for
losses and unamortized
interest of Rp 504,603,877 in 2008
and Rp 469,192,778 in 2007
Securities - Held-to-maturity
3q
Aset lain-lain
Related parties - net of allowance
for losses of Rp 6,465,703 in 2008
and Rp 4,500,316 in 2007
Third parties - net of allowance for
losses of Rp 5,078,086,534 in 2008
and Rp 119,844,600 in 2007
3.723.829.916
Aset pajak tangguhan - bersih
Demand deposits with Bank Indonesia
Demand deposits with other bank
Pendapatan bunga yang masih akan
diterima
Aset tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp 22.784.247.132 tahun 2008 dan
Rp 20.714.256.574 tahun 2007
Cash
Accrued interest receivable
Prepaid expenses
Premises and equipment - net of
accumulated depreciation of
Rp 22,784,247,132 in 2008 and
Rp 20,714,256,574 in 2007
14.201.346.701
3m,12
16.018.664.184
2.043.077.436
3s,25
4.180.393.234
Deferred tax assets - net
736.574.238
3j,3n
1.055.975.273
Other assets
1.359.880.323.678
1.167.744.345.349
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
TOTAL ASSETS
See accompanying notes to financial statements
which are an integral part of the financial statements.
-2-
PT. BANK SWADESI Tbk.
NERACA
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
BALANCE SHEETS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Continued)
2008
Rp
Catatan/
Notes
2007
Rp
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
KEWAJIBAN
LIABILITIES
Kewajiban segera
Simpanan
Pihak hubungan istimewa
Pihak ketiga
Jumlah
Simpanan dari bank lain
Pihak hubungan istimewa
Pihak ketiga
Jumlah
Kewajiban derivatif
Kewajiban akseptasi
Hutang pajak
Estimasi kerugian komitmen dan
kontinjensi
2.796.323.391
40.988.511.938
1.012.823.698.223
544.220.117
13
3c,27
1.053.812.210.161
248.513.948
89.239.630
999.724.389.999
14
3c,27
337.753.578
4.552.474.154
279.356.324
9.402.714.086
9.402.714.086
809.050.000
-
34.692.432.408
965.031.957.591
3h,9
50.000.000
3l,11
20.195.090.895
3s,15,25
1.659.452.943
3j,16
140.855.627
Liabilities payable immediately
Deposits
Related parties
Third parties
Total
Deposits from other banks
Related parties
Third parties
Total
Derivative payables
Acceptances payable
Taxes payable
Estimated losses on commitments
and contingencies
Biaya yang masih harus dibayar
4.526.873.846
3q
3.024.101.103
Accrued expenses
Pendapatan diterima dimuka
3.160.313.195
3q
2.447.038.470
Unearned interest income
Kewajiban imbalan pasca kerja
6.565.036.170
3o,17
5.490.221.004
Post-employment benefits obligation
Kewajiban lain-lain
368.058.822
412.833.298
Other liabilities
Jumlah Kewajiban
1.077.207.449.641
1.043.090.917.542
Total Liabilities
EKUITAS
EQUITY
Modal saham - nilai nominal Rp 200
per saham
Modal dasar - 1.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor 868.000.000 saham tahun 2008 dan
310.000.000 saham tahun 2007
Tambahan modal disetor
Saldo laba
Ditentukan penggunaannya
Tidak ditentukan penggunaannya
Capital stock - Rp 200 par value
per share
Authorized - 1,000,000,000 shares
Subscribed and paid-in 868,000,000 shares in 2008 and
310,000,000 shares in 2007
Additional paid-in capital
Retained earnings
Appropriated
Unappropriated
Jumlah Ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
173.600.000.000
28.902.005.054
18
3p,19
62.000.000.000
1.703.948.954
10.000.000.000
70.170.868.983
10.000.000.000
50.949.478.853
282.672.874.037
124.653.427.807
1.359.880.323.678
1.167.744.345.349
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Total Equity
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
See accompanying notes to financial statements
which are an integral part of the financial statements.
-3-
PT. BANK SWADESI Tbk.
LAPORAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008
DAN 2007
2008
Rp
PENDAPATAN DAN BEBAN
OPERASIONAL
Pendapatan Bunga
Bunga
Provisi dan komisi
122.778.551.020
4.040.782.254
Jumlah Pendapatan Bunga
126.819.333.274
Beban Bunga
Bunga
Premi program penjaminan
simpanan
PT. BANK SWADESI Tbk.
STATEMENTS OF INCOME
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2008
AND 2007
Catatan/
Notes
3q,20,27
3r
2007
Rp
101.851.276.050
2.606.402.894
OPERATING REVENUES AND
EXPENSES
Interest Revenues
Interest earned
Fees and commissions
104.457.678.944
Total Interest Revenues
67.538.074.712
3q,21,27
67.130.594.071
1.921.632.834
32
1.811.369.025
Interest Expense
Interest incurred
Premium on deposit guarantee
program
Jumlah Beban Bunga
69.459.707.546
68.941.963.096
Total Interest Expense
Pendapatan Bunga - Bersih
57.359.625.728
35.515.715.848
Interest Revenues - Net
Pendapatan Operasional Lainnya
Provisi selain dari kredit - bersih
Keuntungan transaksi mata uang
asing - bersih
Lain-lain
2.915.445.298
3r
2.233.804.749
2.500.843.085
1.023.367.288
3b
1.300.759.231
559.823.214
Gain on foreign exchange - net
Others
4.094.387.194
Total Other Operating Revenues
(1.554.410.910)
Provision (Reversal of Provision)
for Losses for Earning Assets
Jumlah Pendapatan Operasional
Lainnya
6.439.655.671
Beban (Pemulihan) Penyisihan
Penghapusan Aset Produktif
2.962.056.406
Beban Penyisihan Penghapusan
Aset Non Produktif
Beban Estimasi Kerugian Komitmen
dan Kontinjensi
120.794.467
Beban Operasional Lainnya
Tenaga kerja dan tunjangan
Umum dan administrasi
17.685.879.295
12.802.755.573
Jumlah Beban Operasional Lainnya
Beban Operasional Lainnya - Bersih
LABA OPERASIONAL
3j,22
3j,3n
299.014.391
Provision for Losses for Non-earnings
Assets
3j,16
105.396.519
Provision for Estimated Losses on
Commitments and Contingencies
3q
23
24
17.274.644.566
12.216.752.654
Other Operating Expenses
Personnel expenses
General and administrative expenses
30.488.634.868
29.491.397.220
Total Other Operating Expenses
(27.131.830.070)
(24.247.010.026)
Other Operating Expenses - Net
30.227.795.658
11.268.705.822
PENDAPATAN DAN BEBAN NON
OPERASIONAL
Laba penjualan aset tetap - bersih
Laba penjualan agunan yang
diambil alih
Lainnya - bersih
(30.404.030)
PENDAPATAN (BEBAN) NON
OPERASIONAL - BERSIH
(30.404.030)
-
LABA SEBELUM PAJAK
30.197.391.628
BEBAN PAJAK
10.976.001.498
LABA BERSIH
19.221.390.130
LABA PER SAHAM DASAR
Other Operating Revenues
Fees and commissions not related to
loans - net
32,01
3m,12
856.337.882
3n
157.842.689
78.165.062
1.092.345.633
12.361.051.455
3s,25
3t,26
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
OPERATING REVENUES
NON-OPERATING REVENUES AND
EXPENSES
Gain on sale of premises and
equipment - net
Gain on sale of real and other
properties acquired
Others - net
NON-OPERATING REVENUES
(EXPENSES) - NET
INCOME BEFORE TAX
3.874.567.275
TAX EXPENSE
8.486.484.180
NET INCOME
27,38
BASIC EARNINGS PER SHARE
See accompanying notes to financial statements
which are an integral part of the financial statements.
-4-
PT. BANK SWADESI Tbk.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007
Catatan/
Notes
Saldo per 1 Januari 2007
Laba bersih tahun berjalan
Saldo per 31 Desember 2007
Modal disetor/
Paid-in capital
Rp
Laba bersih tahun berjalan
Saldo per 31 Desember 2008
Tambahan modal
Saldo laba/Retained earnings
disetor/
Ditentukan
Tidak ditentukan
Additional
penggunaannya/ penggunaannya/
paid-in capital
Appropriated
Unappropriated
Rp
Rp
Rp
62.000.000.000
1.703.948.954
-
1.703.948.954
Jumlah ekuitas/
Total equity
Rp
10.000.000.000
42.462.994.673
116.166.943.627
-
8.486.484.180
8.486.484.180
10.000.000.000
50.949.478.853
124.653.427.807
Balance as of December 31, 2007
Limited offering of shares
through right issue I
with pre-emptive
rights
-
62.000.000.000
Penawaran umum terbatas I
kepada para pemegang
saham Bank dalam
rangka penerbitan hak
memesan efek terlebih
dahulu
3p,18,19 111.600.000.000
PT. BANK SWADESI Tbk.
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2008 AND 2007
27.198.056.100
-
-
138.798.056.100
-
-
-
19.221.390.130
19.221.390.130
173.600.000.000
28.902.005.054
10.000.000.000
70.170.868.983
282.672.874.037
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan .
Balance as of January 1, 2007
Net income for the year
Net income for the year
Balance as of December 31, 2008
See accompanying notes to financial statements
which are an integral part of the financial statements.
-5-
PT. BANK SWADESI Tbk.
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008
DAN 2007
PT. BANK SWADESI Tbk.
STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2008
AND 2007
2008
Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan bunga, provisi dan komisi
Pendapatan operasional lainnya
Pembayaran bunga, provisi dan komisi
Pembayaran beban tenaga kerja dan tunjangan
Pembayaran beban umum, administrasi,
pemeliharaan dan perbaikan
Pendapatan (beban) non-operasional
Pembayaran beban pajak
Laba operasi sebelum perubahan
aktivitas operasi
Penurunan (kenaikan) aset operasi:
Penempatan pada Bank Indonesia dan
bank lain
Kredit
Aktiva lain-lain
Kenaikan (penurunan) kewajiban operasi:
Kewajiban segera
Simpanan
Kewajiban lain-lain
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Operasi
2007
Rp
125.952.284.275
730.752.432
(67.613.224.992)
(15.579.960.887)
107.103.934.513
1.450.118.345
(68.008.862.987)
(15.988.681.593)
(13.199.085.687)
(30.404.030)
(6.438.159.901)
(12.450.166.200)
1.190.375.019
(3.714.182.461)
23.822.201.210
9.582.534.636
(337.621.778.582)
Operating income before changes in
operating activities
(258.300.067)
165.577.245.304
20.768.802
Decrease (increase) in operating assets:
Placements with Bank Indonesia and
other banks
Loans
Other assets
Increase (decrease) in operating liabilities:
Liabilities payable immediately
Deposits
Other liabilities
23.634.201.391
Net Cash Provided by (Used in) Operating
Activities
(154.536.728.901)
11.268.805.279
(254.373.424.439) (163.659.762.350)
319.401.036
1.102.909.787
2.218.687.333
44.972.859.654
(44.774.475)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Interest, fee and commission received
Other operating revenues
Interest, fee and commission paid
Personnel expenses paid
General, administrative, repairs and
maintenance expenses paid
Non-operating income (expenses)
Income tax paid
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penurunan (kenaikan) efek yang dimiliki
hingga jatuh tempo
Hasil penjualan aset tetap
Perolehan aset tetap
181.115.064.767
(275.350.575)
(16.718.831.704)
1.512.800.000
(2.098.508.687)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Decrease (increase) in held-to-maturity
securities
Proceeds from sale of premises and equipment
Acquisitions of premises and equipment
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Investasi
180.839.714.192
(17.304.540.391)
Net Cash Provided by (Used in) Investing
Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penambahan modal disetor - bersih
138.798.056.100
-
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS
DAN SETARA KAS
(17.984.008.290)
6.329.661.000
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
100.621.093.875
92.939.052.678
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
BEGINNING OF YEAR
6.191.514.129
1.352.380.197
Effect of foreign exchange rate changes
88.828.599.714
100.621.093.875
Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN
Kas dan setara kas terdiri dari:
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
14.325.314.041
48.704.391.009
25.798.894.664
9.915.771.673
78.270.830.683
12.434.491.519
Jumlah Kas dan Setara Kas
88.828.599.714
100.621.093.875
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Increase in paid-in capital - net
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH
AND CASH EQUIVALENTS
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END
OF YEAR
SUPPLEMENTAL DISCLOSURE
Cash and cash equivalents consist of:
Cash
Demand deposits with Bank Indonesia
Demand deposits with other banks
Total Cash and Cash Equivalents
See accompanying notes to financial statements
which are an integral part of the financial statements.
-6-
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
1.
UMUM
a.
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
1.
Pendirian dan Informasi Umum
GENERAL
a.
Establishment and General Information
PT. Bank Swadesi Tbk. (Bank) didirikan
pada tahun 1968 berdasarkan akta No. 20
tanggal 28 September 1968 dari Njoo Sioe
Liep, SH, notaris di Surabaya, dengan
nama PT. Bank Pasar Swadesi. Akta
pendirian ini telah mendapat pengesahan
dari
Menteri
Kehakiman
Republik
Indonesia melalui
Surat
Keputusan
No. Y.A.5/35/8 tanggal 3 Pebruari 1975
serta diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 19 tanggal 5 Maret
1976, Tambahan No. 162. Anggaran
Dasar Bank telah beberapa kali mengalami
perubahan, yang terakhir dengan akta
No. 7 tanggal 2 Desember 2008 dari Aulia
Taufani, SH, notaris di Jakarta, mengenai
perubahan Anggaran Dasar Bank untuk
disesuaikan dengan ketentuan UndangUndang No. 40 tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas. Perubahan ini telah
mendapatkan persetujuan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia
melalui
surat
Keputusan
No. AHU-98328.AH.01.02.Tahun
2008
tanggal 19 Desember 2008.
P.T. Bank Swadesi Tbk. (the “Bank”) was
established based on notarial deed No. 20
dated September 28, 1968 of Njoo Sioe Liep,
SH, notary in Surabaya, under the name of
PT. Bank Pasar Swadesi. The deed of
establishment was approved by the Minister of
Justice of the Republic of Indonesia through
Decision
Letter
No. Y.A.5/35/8
dated
February 3, 1975 and was published in State
Gazette of the Republic of Indonesia No. 19,
Supplement No. 162 dated March 5, 1976.
The Bank’s articles of association has been
amended several times, most recently by
notarial deed No. 7 dated December 2, 2008
of Aulia Taufani, SH, notary in Jakarta, to
conform with Law No. 40 year 2007 on
limited liability Company regulation. The
amendment deed was approved by the
Minister of Law and Human Rights of the
Republic
Indonesia through Decision Letter
No. AHU-98328.AH.01.02.Tahun 2008 dated
December 19, 2008.
Kantor pusat Bank di Jalan H. Samanhudi
No. 37, Jakarta Pusat. Bank mempunyai
3 kantor cabang, 5 kantor cabang
pembantu dan 5 kantor kas. Jumlah
karyawan Bank pada tanggal 31 Desember
2008 dan 2007 masing-masing 339 dan
356 karyawan.
The Bank’s head office is located at Jalan
H. Samanhudi No. 37, Central Jakarta. The
Bank has 3 branch offices, 5 sub-branch
offices and 5 cash offices. The Bank has 339
and 356 employees as of December 31, 2008
and 2007, respectively.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar
Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah
menjalankan/menyelenggarakan
dan
mengusahakan
kegiatan
yang
berhubungan dengan perbankan.
In accordance with article 3 of the Bank’s
articles of association, the scope of its
activities is to engage in activities related to
banking.
Bank mendapat ijin usaha sebagai bank
umum dari Menteri Keuangan Republik
Indonesia dengan Surat Keputusannya
No. 906/KMK.013/1989
tanggal
16 Agustus 1989. Sesuai dengan Surat
Keputusan
Direksi
Bank
Indonesia
No. 27/68/KEP/DIR tanggal 12 Oktober
1994, Bank memperoleh izin untuk
melakukan kegiatan usaha sebagai Bank
Devisa.
The Bank obtained its license to operate as a
private bank from the Minister of Finance of
the Republic of Indonesia through Decision
Letter
No.
906/KMK.013/1989
dated
August 16, 1989. Based on the Decision Letter
of Bank Indonesia No. 27/68/KEP/DIR dated
October 12, 1994, the Bank obtained approval
to conduct foreign exchange banking
activities.
-7-
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
Susunan pengurus dan komite audit Bank
pada tanggal 31 Desember 2008 adalah
sebagai berikut:
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen
Direktur Utama
Wakil Direktur Utama
Direktur
Direktur Kepatuhan
Komite Audit
Ketua
Wakil Ketua
Anggota
*)
Mengundurkan diri
2 Agustus 2008.
**) Mengundurkan diri
2 Desember 2008.
***) Mengundurkan diri
17 Oktober 2008.
****) Mengundurkan diri
9 Desember 2008.
The Bank’s management and audit committee
as of December 31, 2008 are as follows:
Tn./Mr. Kasargod Ramachandra Kamath *)
Tn./Mr. Prakash Rupchand Chugani
Tn./Mr. Banavara Srinivasachar Seshadri
Tn./Mr. Leland Geritts Rompas
Ny./Ms. Olga Istandya
Tn./Mr. Krishan Kumar Aggarwal
President Commissioner
Commissioners
Ny./Ms. Lisawati **)
Tn./Mr. Pranab Kumar Biswas
Ny./Ms. Ningsih Suciati
Tn./Mr. Wikan Aryono ***)
Tn./Mr. Suroso ****)
President Director
Vice President Director
Directors
Audit Committee
Chairman
Vice Chairman
Members
*)
Resign
2008.
**)
Resign
2008.
***) Resign
2008.
****) Resign
2008.
melalui suratnya tertanggal
melalui suratnya tertanggal
melalui suratnya tertanggal
Jumlah gaji dan tunjangan yang diberikan
kepada komisaris dan direksi Bank pada
tahun 2008 dan 2007 masing-masing
sebesar
Rp
3.684.441.521
dan
Rp 3.088.694.754 (Catatan 23).
b.
Compliance Director
Tn./Mr. Leland Gerrits Rompas
Tn./Mr. Ventje Jansen
Ny./Ms. Olga Istandya
Tn./Mr. Teddy Reinier Sondakh
melalui suratnya tertanggal
Independent Commissioners
through the letter dated August 2,
through the letter dated December 2,
through the letter dated October 17,
through the letter dated December 9,
Total salaries and benefits given to
commisioners and directors of the Bank
amounted to Rp 3,684,441,521 and
Rp 3,088,694,754, in 2008 and 2007,
respectively (Note 23).
Penawaran Umum Saham Bank
b.
Public Offering of the Bank’s Shares
Pada tanggal 12 April 2002, Bank
memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)
dengan suratnya No. S-75/PM/2002 untuk
melakukan
penawaran
umum
atas
60.000.000 saham biasa atas nama kepada
masyarakat. Nilai nominal per saham
Rp 200 dengan harga penawaran Rp 250.
Pada tanggal 1 Mei 2002 saham tersebut
telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta.
On April 12, 2002, the Bank obtained
the notice of effectivity from the
Chairman of Capital Market Supervisory
Agency
(“Bapepam”)
through
letter
No. S-75/PM/2002 for its public offering of
60,000,000 common shares. The nominal
value per share is Rp 200 with an offering
price Rp 250 per share. On May 1, 2002,
these shares were listed on the Jakarta
Stock Exchange.
Pada tanggal 24 Juni 2008, Bank
memperoleh pernyataan efektif dari ketua
Bapepam-LK
dengan
suratnya
No. S-4071/BL/2008
untuk
melakukan
Penawaran Umum Terbatas I Dengan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar
558.000.000
saham.
Saham-saham
tersebut dicatatkan pada Bursa Efek
Indonesia pada tanggal 2 Juli 2008.
On June 24, 2008, the Bank obtained
the notice of effectivity from the Chairman
of
Bapepam-LK
through
letter
No. S-4071/BL/2008 for its limited public
offering I of 558,000,000 shares through
rights issue to stockholders. These shares
were listed on the Indonesia Stock
Exchanges on July 2, 2008
Pada tanggal 31 Desember 2008,
859.320.000 saham Bank telah dicatatkan
pada Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2008, the Bank’s
outstanding shares totaling 859,320,000
shares are listed on the Indonesia Stock
Exchange.
-8-
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
2.
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
PENERAPAN
PERNYATAAN
STÁNDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) REVISI
a.
b.
2.
Standar yang berlaku efektif pada tahun
berjalan
ADOPTION OF REVISED STATEMENTS OF
FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(PSAK)
a.
Standards effective in the current period
Pada tahun berjalan, Bank menerapkan
PSAK revisi berikut ini yang efektif untuk
laporan keuangan dimulai atau setelah
1 Januari 2008:
In the current year, Bank adopted the
following revised PSAK which are effective
for financial statements beginning on or
after January 1, 2008:
PSAK 16 (Revisi 2007), Aset Tetap
PSAK 16 (Revised 2007) Property, Plant
and Equipment
PSAK 16 revisi dapat menggunakan model
revaluasi (revaluation model) atau model
biaya (cost model) dalam mengukur aset
tetap setelah pengakuan awal dan
mengharuskan antara lain pendekatan
komponen (component approach) dalam
menyusutkan aset serta mereview nilai
residu dan umur manfaat setiap aset tetap.
Pada penerapan awal, manajemen memilih
untuk menggunakan model biaya. Namun
manajemen menentukan bahwa tidak
praktis mengestimasi dampak pendekatan
komponen dan perubahan nilai residu aset
baik secara retroaktif maupun prospektif
dari tanggal manapun yang lebih awal.
Karenanya penerapan standar ini tidak
berdampak terhadap nilai tercatat aset tetap
sebelumnya.
The revised PSAK 16 permits the use of fair
value or cost model in measuring property,
plant and equipment subsequent to initial
recognition, and requires among other
things the component approach in
depreciating the asset and a review at least
annually of the residual value and useful life
of the asset. On initial adoption the
management has chosen to continue using
the cost model. However, management has
determined that it was not practicable to
estimate the effect of the component
approach and the changes in residual value
of the asset either retroactively or
prospectively from any earlier date.
Accordingly, the adoption of this standard
has not resulted in a change in the prior
year carrying amount of the property, plant
and equipment.
Standar ini telah diterbitkan tetapi belum
diterapkan
b.
Standards in issue not yet adopted
PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen
Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan
PSAK 50 (Revised 2006), Financial
Instruments:
Presentation
and
Disclosures
Pada bulan Desember 2006, Dewan
Standar Akuntansi Keuangan (DSAK)
mengeluarkan PSAK 50 (Revisi 2006),
Instrumen Keuangan: Penyajian dan
Pengungkapan, menggantikan ketentuan
penyajian dan pengungkapan yang diatur
dalam PSAK 50 (1998), Akuntansi Investasi
Efek Tertentu, dan PSAK 55 (Revisi 1999),
Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas
Lindung Nilai.
In December 2006, DSAK issued PSAK 50
(Revised 2006), Financial Instruments:
Presentation and Disclosures, which
supersedes the presentation and disclosure
requirements
of
PSAK
50
(1998),
Accounting for Investments in Certain
Securities, and PSAK 55 (Revised 1999),
Accounting for Derivatives and Hedging
Activities.
-9-
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
Tujuan standar revisi ini adalah untuk
menetapkan prinsip-prinsip penyajian dan
pengungkapan
instrumen
keuangan
sebagai kewajiban atau ekuitas dan saling
hapus aset keuangan dan kewajiban
keuangan. Standar ini berlaku terhadap
klasifikasi
instrumen
keuangan
dari
perspektif penerbit, dalam aset keuangan,
kewajiban keuangan,
dan instrumen
ekuitas; pengklasifikasian yang terkait
dengan suku bunga, dividen, kerugian dan
keuntungan; dan keadaan dimana aset
keuangan dan kewajiban keuangan akan
saling hapus. Prinsip-prinsip dalam standar
ini melengkapi prinsip untuk pengakuan dan
pengukuran aset keuangan dan kewajiban
keuangan dalam PSAK 55 (Revisi 2006),
Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran.
The objective of the revised standard is to
establish principles for the presentation and
disclosures of financial instruments as
liabilities or equity and for offsetting
financial assets and financial liabilities. It
applies to the classification of financial
instruments, from the perspective of the
issuer, into financial assets, financial
liabilities and equity instruments; the
classification of the related interests,
dividends, losses and gains; and the
circumstances in which financial assets and
financial liabilities should be offset. The
principles in this standard complement the
principles for recognizing and measuring
financial assets and financial liabilities in
PSAK 55 (Revised 2006), Financial
Instruments: Recognition and Measurement.
Standar ini diterapkan secara prospektif
untuk periode yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2010.
This
standard
should
be
applied
prospectively for periods beginning on or
after January 1, 2010.
PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 55 (Revised 2006), Financial
Instruments:
Recognition
and
Measurement
Pada bulan Desember 2006, DSAK
mengeluarkan PSAK 55 (Revisi 2006),
Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran.
In December 2006, DSAK issued PSAK 55
(Revised 2006), Financial Instruments:
Recognition and Measurement.
Standar ini menetapkan prinsip-prinsip
dasar pengakuan dan pengukuran aset
keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak
pembelian atau penjualan item non
keuangan. Standar ini juga menetapkan
pedoman untuk penghentian pengakuan;
jika aset dan kewajiban keuangan dinilai
pada nilai wajar, bagaimana menentukan
nilai wajar dan mengevaluasi penurunan
nilai; serta akuntansi lindung nilai.
This standard establishes the principles for
recognizing and measuring financial assets,
financial liabilities and some contracts to
buy or sell non-financial items. The
standard also provides guidance on
derecognition, when financial assets and
liabilities may be measured at fair value,
how to determine fair value and assess
impairment, as well as hedge accounting.
Standar
ini
menggantikan ketentuan
pengakuan dan pengukuran yang diatur
dalam standar akuntansi tertentu yang telah
diterbitkan sebelumnya.
This standard supersedes the principles of
financial instruments recognition and
measurement
prescribed
in
certain
previously issued accounting standards.
Entitas harus menerapkan standar ini
secara prospektif untuk laporan keuangan
yang mencakup periode yang dimulai pada
atau setelah 1 Januari 2010. Penerapan
standar lebih dini diperkenankan. Dalam
ketentuan transisi, entitas dapat melakukan
penyesuaian perlakuan akuntansi instrumen
keuangan yang ada pada akhir periode
laporan keuangan sebelum tanggal efektif
dengan ketentuan yang ada dalam standar
ini dan dampak penyesuaian tersebut diakui
dalam laba rugi atau ekuitas periode
berjalan.
Entities
shall
apply
this
standard
prospectively for financial statements
covering the periods beginning on or after
January 1, 2010. Early application is
permitted. Among the transitional provisions
on initial application, entities are allowed to
recognize either in profit or loss or in equity
the effect of the recognition and
measurement prescribed by the standard to
financial instruments existing before the
effective date of the standard.
- 10 -
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
Manajemen sedang mengevaluasi dampak
dari standar-standar tersebut terhadap
laporan keuangan.
3.
Management is evaluating the effect of
these standards on the financial statements.
KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.
b.
3.
Penyajian Laporan Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
a.
Financial Statement Presentation
Laporan keuangan Bank disusun dengan
menggunakan prinsip dan praktik akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia.
The Bank’s financial statements have been
prepared using accounting principles and
reporting practices generally accepted in
Indonesia. Such financial statements are
not intended to present the financial position
and results of operations and cash flows in
accordance with accounting principles and
reporting practices generally accepted in
other countries and jurisdictions.
Dasar penyusunan laporan keuangan Bank,
kecuali untuk laporan arus kas, adalah
dasar akrual. Mata uang pelaporan yang
digunakan untuk penyusunan laporan
keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp).
Laporan
keuangan
Bank
disusun
berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa
akun
tertentu
disusun
berdasarkan
pengukuran lain sebagaimana diuraikan
dalam kebijakan akuntansi masing-masing
akun tersebut.
The financial statements, except for the
statements of cash flows, are prepared
under the accrual basis of accounting. The
reporting currency used in the preparation
of the financial statements is the Indonesian
Rupiah. The measurement basis used is the
historical cost, except for certain accounts
which are measured on the bases described
in the related accounting policies.
Laporan arus kas disusun dengan
menggunakan metode langsung yang
dimodifikasi dengan mengelompokkan arus
kas dalam aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari
kas, giro pada Bank Indonesia dan giro
pada bank lain.
The statements of cash flows are prepared
using the modified direct method with
classifications of cash flows into operating,
investing and financing activities. Cash and
cash equivalents consist of cash, demand
deposits with Bank Indonesia and demand
deposits with other banks.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang
Asing
b.
Pembukuan Bank diselenggarakan dalam
mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi
selama periode berjalan dalam mata uang
asing dicatat dengan kurs yang berlaku
pada saat terjadinya transaksi. Pada
tanggal neraca, aset dan kewajiban
moneter dalam mata uang asing dijabarkan
ke dalam mata uang Rupiah dengan
menggunakan kurs spot Reuters pada pukul
16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian kurs
yang timbul dikreditkan atau dibebankan
dalam laporan laba rugi tahun yang
bersangkutan.
Foreign Currency
Balances
Transactions
and
The books of accounts of the Bank are
maintained
in
Indonesian
Rupiah.
Transactions during the year involving
foreign currencies are recorded at the rates
of exchange prevailing at the time the
transactions are made. At balance sheet
date, monetary assets and liabilities
denominated in foreign currencies are
adjusted to Rupiah based on Reuters spot
rate as of 4:00 pm West Indonesia Time.
The resulting gains or losses are credited or
charged to current operations.
- 11 -
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
c.
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
Transaksi Hubungan Istimewa
c.
Transactions with Related Parties
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa adalah:
Related parties consist of the following:
1)
perusahaan baik langsung maupun
yang melalui satu atau lebih perantara,
mengendalikan, atau dikendalikan oleh,
atau berada di bawah pengendalian
bersama, dengan Bank (termasuk
holding companies, subsidiaries dan
fellow subsidiaries);
1)
companies that directly, or indirectly,
through one or more intermediaries,
control, or are controlled by, or are
under common control with, the Bank
(including
holding
companies,
subsidiaries and fellow subsidiaries);
2)
perusahaan asosiasi;
2)
associated companies;
3)
perorangan yang memiliki, baik secara
langsung maupun tidak langsung,
suatu kepentingan hak suara di Bank
yang berpengaruh secara signifikan,
dan anggota keluarga dekat dari
perorangan
tersebut
(yang
dimaksudkan dengan anggota keluarga
dekat adalah mereka yang dapat
diharapkan
mempengaruhi
atau
dipengaruhi perorangan tersebut dalam
transaksinya dengan Bank);
3)
individuals owning, directly or indirectly,
an interest in the voting power of the
Bank that gives them significant
influence over the Bank, and close
members of the family of any such
individuals (close members of the
family are those who can influence or
can be influenced by such individuals in
their transactions with the Bank);
4)
karyawan kunci, yaitu orang-orang
yang mempunyai wewenang dan
tanggung jawab untuk merencanakan,
memimpin
dan
mengendalikan
kegiatan Bank yang meliputi anggota
dewan komisaris, direksi dan manajer
dari Bank serta anggota keluarga dekat
orang-orang tersebut; dan
4)
key management personnel who have
the authority and responsibility for
planning, directing and controlling the
Bank’s
activities,
including
commissioners,
directors
and
managers of the Bank and close
members of their families; and
5)
perusahaan di mana suatu kepentingan
substansial dalam hak suara dimiliki
baik secara langsung maupun tidak
langsung oleh setiap orang yang
diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau
setiap orang tersebut mempunyai
pengaruh signifikan atas perusahaan
tersebut. Ini mencakup perusahaanperusahaan yang dimiliki anggota
dewan
komisaris,
direksi
atau
pemegang saham utama dari Bank
dan
perusahaan-perusahaan yang
mempunyai anggota manajemen kunci
yang sama dengan Bank.
5)
companies in which a substantial
interest in the voting power is owned,
directly or indirectly, by any person
described in (3) or (4) or over which
such a person is able to exercise
significant influence. This includes
companies owned by commissioners,
directors or major stockholders of the
Bank and companies which have a
common key member of management
as the Bank.
Semua transaksi dengan pihak yang
mempunyai hubungan istimewa, baik yang
dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat
harga, persyaratan dan kondisi yang sama
dengan pihak yang tidak mempunyai
hubungan istimewa diungkapkan dalam
laporan keuangan.
All transactions with related parties, whether
or not made at similar interest rates, terms
and conditions as those done with third
parties, are disclosed in the financial
statements.
- 12 -
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
d.
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
Penggunaan Estimasi
d.
Penyusunan laporan keuangan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum
mengharuskan
manajemen
membuat estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban
yang dilaporkan dan pengungkapan aset
dan kewajiban kontinjensi pada tanggal
laporan keuangan serta jumlah pendapatan
dan beban selama periode pelaporan.
Realisasi dapat berbeda dengan jumlah
yang diestimasi.
e.
The preparation of financial statements in
conformity
with
generally
accepted
accounting principles requires management
to make estimates and assumptions that
affect the reported amounts of assets and
liabilities and disclosure of contingent assets
and liabilities at the date of the financial
statements and the reported amounts of
revenues and expenses during the reporting
period. Actual results could be different from
these estimates.
Giro pada Bank Lain
e.
Giro pada bank lain disajikan sebesar saldo
giro
setelah
dikurangi
penyisihan
penghapusan.
f.
Demand Deposits with Other Banks
Demand deposits with other banks are
stated at outstanding balance net of
allowance for losses.
Penempatan pada Bank Indonesia dan
Bank Lain
f.
Penempatan pada Bank Indonesia disajikan
sebesar
saldo
penempatan
setelah
dikurangi bunga diterima dimuka yang
belum diamortisasi. Penempatan pada bank
lain disajikan sebesar saldo penempatan
setelah dikurangi dengan penyisihan
penghapusan.
g.
Use of Estimates
Placements with Bank Indonesia and
Other Banks
Placements with Bank Indonesia are stated
at outstanding balance net of unamortized
interest. Placements with other banks are
stated at outstanding balance net of
allowance for losses.
Efek-efek
g.
Securities
Efek-efek
diklasifikasikan
berdasarkan
tujuan manajemen pada saat perolehan,
sebagai berikut:
Securities are classified based on
management’s intentions at acquisition, as
follows:
(1). Investasi efek yang diperdagangkan
disajikan sebesar nilai wajarnya.
Keuntungan dan kerugian yang belum
direalisasi akibat kenaikan atau
penurunan nilai wajarnya disajikan
dalam laporan laba rugi tahun
berjalan.
(1). Investments in trading securities are
stated at fair value. Unrealized gains
or losses from the increase or
decrease in fair value are reflected in
the current operations.
(2). Investasi efek yang tersedia untuk
dijual disajikan sebesar nilai wajarnya.
Keuntungan atau kerugian yang belum
direalisasi akibat kenaikan atau
penurunan nilai wajarnya dicatat
sebagai komponen ekuitas dan diakui
sebagai penghasilan atau beban pada
saat
laba
atau
rugi
tersebut
direalisasi.
(2). Investments
in
available-for-sale
securities are stated at fair value.
Unrealized gains or losses from the
increase or decrease in fair value are
recorded as part of equity and
recognized as income or expenses of
the period when realized.
- 13 -
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
h.
i.
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
(3). Investasi dalam efek hutang yang
dimiliki hingga jatuh tempo disajikan
sebesar
biaya
perolehan
yang
disesuaikan dengan premi dan/atau
diskonto yang belum diamortisasi.
(3). Investment in debt securities held-tomaturity are presented at cost,
adjusted for the unamortized premium
and/or discount.
Efek-efek disajikan di neraca setelah
dikurangi dengan penyisihan penghapusan.
Securities are presented in the balance
sheet net of allowance for losses.
Untuk efek individual dalam kelompok yang
dimiliki hingga jatuh tempo, bila terjadi
penurunan nilai wajar di bawah biaya
perolehan (termasuk premi dan diskonto
yang belum diamortisasi) yang bersifat
permanen, maka biaya perolehan efek
individual harus diturunkan sebesar nilai
wajarnya, dan jumlah penurunan nilai
tersebut dibebankan dalam laporan laba
rugi tahun berjalan.
For
securities
held-to-maturity,
cost
(including unamortized premium and
discount) is written down to recognize a
permanent decline in value which is charged
directly to current operations.
Untuk menghitung laba atau rugi yang
direalisasi, biaya perolehan investasi efek
ditentukan berdasarkan metode identifikasi
khusus.
To calculate realized profit or loss, the cost
of securities is determined using the specific
identification method.
Tagihan dan Kewajiban Derivatif
h.
Derivative Receivables and Payables
Tagihan dan kewajiban derivatif disajikan
sebesar keuntungan atau kerugian yang
belum direalisasi yang berasal dari kontrak
derivatif dengan tujuan bukan untuk lindung
nilai. Keuntungan atau kerugian yang belum
direalisasi tersebut dihitung dari selisih
antara nilai kontrak dan nilai wajar
instrumen derivatif pada tanggal laporan.
Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga
pasar, model penentuan harga atau harga
pasar instrumen lain yang memiliki
karakteristik serupa.
Derivative receivables and payables are
stated at the amount of unrealized gains or
losses from derivative instruments which
the Bank did not designate as a hedging
instrument. The unrealized gains or losses
are calculated from the difference between
the contract value and fair value of
derivative instruments at reporting date. The
fair value is determined based on market
value, using pricing method or other market
pricing
instruments
with
similar
characteristics.
Keuntungan atau kerugian dari instrumen
derivatif yang tidak memenuhi kriteria untuk
dapat diklasifikasikan sebagai lindung nilai
diakui sebagai laba rugi tahun berjalan.
The resulting gains or losses from derivative
instruments which do not qualify as a
hedging instrument are charged to current
operations.
Kredit
Kredit diakui pada
sebesar pokok kredit.
i.
saat
Loans
pencairannya
Loans are recognized at the principal
amount at the time of drawdown.
Kredit disajikan berdasarkan jumlah bruto
tagihan Bank yang belum dilunasi oleh
nasabah setelah dikurangi penyisihan
penghapusan kredit. Untuk kredit yang
direstrukturisasi, dalam
pokok kredit
termasuk bunga dan biaya lainnya yang
dialihkan menjadi pokok kredit. Bunga yang
dialihkan
tersebut
diakui
sebagai
pendapatan bunga yang ditangguhkan.
Loans are presented at the gross amount of
outstanding balance less allowance for
credit losses. For restructured loans, the
gross amount of loans consists of loan
principal, interest and other charges, which
are capitalized to loan principal balance.
The capitalized interest is recognized as
unearned interest income.
- 14 -
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
j.
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
Penyisihan Penghapusan serta Estimasi
Kerugian Komitmen dan Kontinjensi
j.
Allowance for losses and Estimated
Losses
on
Commitments
and
Contingencies
Penilaian kualitas aset dan penyisihan
penghapusan mengacu pada Peraturan
Bank Indonesia (PBI) No. 7/2/PBI/2005
tanggal 20 Januari 2005 dan perubahannya,
PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari
2006 dan No. 9/6/PBI/2007 tanggal
30 Maret 2007. Penilaian kualitas dan
penyisihan
penghapusan
dilakukan
terhadap aset produktif dan aset non
produktif.
The evaluation of asset quality and
allowance for losses is based on Bank
Indonesia Regulation (PBI) No. 7/2/PBI/2005
dated January 20, 2005 and its amendment
by PBI No. 8/2/PBI/2006 dated January 30,
2006 and No. 9/6/PBI/2007 dated March 30,
2007. The evaluation of asset quality and
allowance for losses is carried out on
earning and non-earning assets.
Aset Produktif
Earning Assets
Aset produktif terdiri dari giro pada bank
lain, penempatan pada Bank Indonesia dan
bank lain, efek-efek, kredit, tagihan derivatif,
tagihan akseptasi termasuk estimasi
komitmen dan kontinjensi pada transaksi
rekening administratif. Sejak tahun 2006
estimasi
komitmen
dan
kontinjensi
termasuk fasilitas kredit yang belum
digunakan.
Earning assets consist of demand deposits
with other banks, placements with Bank
Indonesia and other banks, securities,
loans, derivative receivables, acceptances
receivable
and
commitments
and
contingencies with credit risk included under
administrative accounts. Starting 2006,
commitments and contingencies liabilities
include unused loan facilities granted to
customers.
Bank melakukan penyisihan penghapusan
aset produktif serta estimasi kerugian
komitmen
dan
kontinjensi
tertentu
berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi
atas status dan kualitas masing-masing
aset produktif serta estimasi komitmen dan
kontinjensi pada akhir tahun, berdasarkan
peraturan-peraturan Bank Indonesia yang
berlaku.
The Bank establishes the allowance for
losses on its earning assets and estimated
losses on its commitment and contingent
liabilities based on the results of the review
and evaluation of status and quality of each
earning asset and commitment and
contingent liability at the end of each year,
in accordance with prevailing Bank
Indonesia regulations.
Berdasarkan keputusan Bank Indonesia di
atas, aset produktif dan estimasi komitmen
dan kontinjensi diklasifikasikan dalam lima
kategori yaitu lancar, dalam perhatian
khusus, kurang lancar, diragukan dan
macet.
Based on the Bank Indonesia Regulation
as mentioned above, earning assets and
commitment and contingent liabilities with
credit risk are classified into one of five
categories
current,
special
mention
substandard, doubtful and loss.
Aset Non-produktif
Non-earning Assets
Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia
yang berlaku sejak tahun 2006, Bank
diwajibkan
melakukan
penyisihan
penghapusan aset non produktif (meliputi
agunan yang diambil alih, properti
terbengkalai, rekening antar kantor dan
suspense account).
Based on prevailing Bank Indonesia
regulations, starting 2006, banks are
required to establish allowance for losses
on its non-earning assets (including
foreclosed collateral, abandoned property,
interoffice
accounts
and
suspense
accounts).
- 15 -
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
Penyisihan penghapusan aset non produktif
berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi
atas upaya penyelesaian masing-masing
aset non-produktif dilakukan pada akhir
tahun. Berdasarkan keputusan Bank
Indonesia di atas, aset non produktif
diklasifikasikan dalam empat kategori yaitu
lancar, kurang lancar, diragukan dan macet.
The allowance for losses on non-earning
assets is established based on the the
review and evaluation of actions taken on
each non-earning asset at the end of each
year. Based on the Bank Indonesia
Regulation mentioned above non-earning
assets are classified into one of four
categories current, substandard, doubtful
and loss.
Penyisihan Penghapusan
Allowance for losses
Bank
wajib
membentuk
penyisihan
penghapusan terhadap aset produktif dan
aset non produktif berupa:
The Bank is required to establish allowance
for losses on its non-earning and earning
assets as follows:
 Cadangan umum untuk aset produktif
minimum sebesar 1% dari aset produktif
yang memiliki kualitas lancar.
 Prosentase penyisihan penghapusan
untuk cadangan khusus pada aset
produktif dan non produktif, kecuali
untuk kualitas dalam perhatian khusus
yang hanya diterapkan untuk aset
produktif, dengan besarnya prosentase
penyisihan
penghapusan
sebagai
berikut:
 Minimum general reserve of 1% for
earning assets classified as current.
Klasifikasi
Dalam perhatian khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet
 The percentage of specific reserves for
allowance for losses on earning and
non-earning assets of except for special
mention
classification
which
is
applicable only to earning assets, are as
follows:
Persentase Penyisihan
Penghapusan/
Percentage of Allowance
for Losses
Minimum/Minimum of
Minimum/Minimum of
Minimum/Minimum of
5%
15%
50%
100%
Classification
Special mention
Substandard
Doubtful
Loss
Untuk aset produktif, persentase penyisihan
penghapusan di atas diterapkan terhadap
saldo aset produktif setelah dikurangi
dengan nilai agunan yang sesuai dengan
ketentuan, kecuali untuk aset produktif yang
diklasifikasikan lancar.
For earning assets, the above percentages
are applied to the outstanding balances of
the earning assets less the value of eligible
collaterals, except for those classified as
current.
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan
penempatan pada Bank Indonesia (BI
Intervensi) tidak dibentuk penyisihan
penghapusan.
Bank Indonesia Certificates (SBI) and
placements with Bank Indonesia (BI
Intervention) do not have allowance for
losses.
Aset
produktif
dihapusbukukan
dari
penyisihan
penghapusan
pada
saat
manajemen berpendapat bahwa aset
produktif tersebut harus dihapusbukukan.
Penerimaan kembali aset yang telah
dihapusbukukan
dicatat
sebagai
penambahan penyisihan penghapusan yang
bersangkutan selama tahun berjalan.
Kelebihan penerimaan dari pokok kredit
yang dihapusbukukan diakui sebagai
pendapatan bunga.
Earning assets written off are charged to the
allowance for losses when management
believes
that
they
are
definitely
uncollectible. Recovery of earning assets
previously written off is recorded as an
addition to the allowance for losses during
the year of credit recovery. If credit recovery
exceeds the amount written off, the excess
is recognized as interest income.
- 16 -
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
Penyisihan kewajiban komitmen dan
kontinjensi disajikan dalam akun Estimasi
Kerugian Komitmen dan Kontinjensi pada
neraca.
k.
The provision for estimated losses
commitments and contingencies
presented as “Estimated Losses
Commitments and Contingencies” in
balance sheet.
Biaya Dibayar Dimuka
k.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama
masa manfaat masing-masing biaya
dengan menggunakan metode garis lurus.
l.
on
are
on
the
Prepaid Expenses
Prepaid expenses are amortized over their
beneficial periods using the straight-line
method.
Tagihan dan Kewajiban Akseptasi
l.
Tagihan
dan
kewajiban
akseptasi
dinyatakan sebesar nilai Letters of Credit
(L/C) atau nilai realisasi L/C yang diaksep
oleh bank pengaksep (accepting bank).
Tagihan
akseptasi
disajikan
setelah
dikurangi penyisihan penghapusan.
Acceptances Receivable and Payable
Acceptances receivable and payable are
stated at the value of the letters of credit
(L/C) or realized value of the L/C accepted
by the accepting banks. The acceptances
receivables are presented net of allowance
for losses.
m. Aset tetap
m. Premises and Equipment
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan
dalam penyediaan barang atau jasa atau
untuk
tujuan
administratif
dicatat
berdasarkan biaya perolehan setelah
dikurangi akumulasi penyusutan dan
akumulasi kerugian penurunan nilai.
Property, plant and equipment held for use
in the supply of goods or services, or for
administrative purposes, are stated at cost,
less accumulated depreciation and any
accumulated impairment losses.
Bangunan
disusutkan
dengan
menggunakan
metode
garis
lurus
sedangkan aset tetap lainnya disusutkan
dengan menggunakan metode saldomenurun ganda berdasarkan taksiran masa
manfaat ekonomis aset tetap sebagai
berikut:
Building is depreciated using the straightline method, while other premises and
equipment are depreciated using the
double-declining balance method based on
the estimated useful lives of the premises
and equipment as follows:
Tahun/Year
Bangunan
Perlengkapan dan peralatan kantor
Kendaraan bermotor
20
4–8
4–8
Building
Office furniture and equipment
Vehicles
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan
metode penyusutan direview setiap akhir
tahun dan pengaruh dari setiap perubahan
estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values
and depreciation method are reviewed at
each year end, with the effect of any
changes in estimate accounted for on a
prospective basis.
Tanah dinyatakan berdasarkan
perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated
depreciated.
biaya
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi
taksiran jumlah yang dapat diperoleh
kembali (estimated recoverable amount)
maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah
yang dapat diperoleh kembali tersebut,
yang ditentukan sebagai nilai tertinggi
antara harga jual neto dan nilai pakai.
at
cost
and
is
not
When the carrying amount of an asset
exceeds its estimated recoverable amount,
the asset is written down to its estimated
recoverable amount, which is determined as
the higher of net selling price or value in
use.
- 17 -
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
Beban
pemeliharaan
dan
perbaikan
dibebankan pada laporan laba rugi pada
saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang
terjadi selanjutnya yang timbul untuk
menambah, mengganti atau memperbaiki
aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan
aset jika dan hanya jika besar kemungkinan
manfaat ekonomis di masa depan
berkenaan dengan aset tersebut akan
mengalir ke entitas dan biaya perolehan
aset dapat diukur secara andal. Aset tetap
yang sudah tidak digunakan lagi atau yang
dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap
berikut
akumulasi
penyusutannya.
Keuntungan atau kerugian dari penjualan
aset tetap tersebut dibukukan dalam
laporan laba rugi pada tahun yang
bersangkutan.
n.
o.
The cost of maintenance and repairs is
charged to operations as incurred. Other
costs incurred subsequently to add to,
replace part of, or service an item of
property, plant and equipment, are
recognized as asset if, and only if it is
probable that future economic benefits
associated with the item will flow to the
entity and the cost of the item can be
measured reliably. When assets are retired
or otherwise disposed of, their carrying
values and the related accumulated
depreciation and any impairment loss are
removed from the accounts and any
resulting gain or loss is reflected in the
current operations.
Agunan yang Diambil Alih
n.
Foreclosed Assets
Tanah dan aset lainnya (jaminan kredit
yang telah diambil alih oleh Bank) disajikan
dalam perkiraan “Aset lain-lain” dikurangi
dengan penyisihan penghapusan.
Foreclosed assets represent credit collateral
acquired by the Bank and presented as
“Other Assets” less allowance for losses.
Agunan yang diambil alih diakui sebesar
nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo
kredit di atas nilai realisasi bersih dari
agunan yang diambil alih yang telah
diterima pada saat kredit diambil alih,
dibebankan ke dalam akun penyisihan
penghapusan kredit. Sedangkan selisih
lebih nilai realisasi bersih di atas saldo
kredit, agunan yang diambil alih diakui
maksimum sebesar saldo kredit dan
selisihnya
dicatat
dalam
catatan
administratif Bank.
Foreclosed assets are recognized at net
realizable value. The difference of loan
balance over the net realizable value of
foreclosed assets when the loan was taken
over, is charged to allowance for possible
losses on loans. However, if net realizable
value exceeds the loan balance, foreclosed
assets are recognized at the amount of loan
balance and the difference is recorded in the
Bank’s administrative accounts.
Selisih antara nilai agunan yang telah
diambil alih dan hasil penjualannya diakui
sebagai keuntungan atau kerugian pada
saat penjualan agunan.
Gains or losses on the sale of foreclosed
assets are credited or charged to current
operations.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat
permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi
untuk mengakui penurunan tersebut dan
kerugiannya dibebankan pada laporan laba
rugi tahun berjalan.
The carrying amount of the properties is
written down to recognize a permanent
decline in the value of properties, which is
charged to current operations.
Biaya-biaya
yang
berkaitan
dengan
pemeliharaan agunan yang diambil alih
dibebankan ke laporan laba rugi pada saat
terjadinya.
The cost of maintenance of foreclosed
assets is charged to operations as incurred.
Imbalan Pasca Kerja
o.
Bank menghitung imbalan pasca kerja
imbalan pasti untuk karyawan sesuai
dengan Undang Undang Ketenagakerjaan
No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan
yang disisihkan oleh Bank sehubungan
dengan imbalan pasca kerja ini.
Post-Employment Benefits
The
Bank
calculates
defined
post
employment benefits to its employees in
accordance with Labor Law No. 13/2003.
No funding has been made to this defined
benefit plan.
- 18 -
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
p.
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
Perhitungan
imbalan
pasca
kerja
menggunakan metode Projected Unit Credit.
Akumulasi keuntungan dan kerugian
aktuarial bersih yang belum diakui yang
melebihi 10% dari nilai kini kewajiban
imbalan pasti diakui dengan metode garis
lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang
diprakirakan dari para pekerja dalam
program
tersebut.
Biaya
jasa
lalu
dibebankan langsung apabila imbalan
tersebut menjadi hak atau vested, dan
sebaliknya akan diakui sebagai beban
dengan metode garis lurus selama periode
rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi
vested.
The cost of providing post-employment
benefits is determined using the Projected
Unit Credit Method. The accumulated
unrecognized actuarial gains and losses
that exceed 10% of the present value of the
Bank’s defined benefit obligation is
recognized on a straight-line basis over the
expected average remaining working lives of
the participating employees. Past service
cost is recognized immediately to the extent
that the benefits are already vested, and
otherwise is amortized on a straight-line
basis over the average period until the
benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban
imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini
kewajiban imbalan pasti disesuaikan
dengan keuntungan dan kerugian aktuarial
yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang
belum diakui.
The post-employment benefits obligation
recognized in the balance sheet represents
the present value of the defined benefit
obligation as adjusted for unrecognized
actuarial
gains
and
losses
and
unrecognized past service cost.
Biaya Emisi Saham
p.
Biaya emisi saham disajikan sebagai
pengurang dari tambahan modal disetor
dan tidak diamortisasi.
q.
Pengakuan
Bunga
Pendapatan
dan
Share Issuance Costs
Share issuance costs are deducted from
additional paid-in capital and are not
amortized.
Beban
q.
Recognition of Interest Revenues and
Expenses
Pendapatan dan beban bunga diakui secara
akrual, kecuali pendapatan bunga atas
kredit dan aset produktif lainnya yang
diklasifikasi
sebagai
kurang
lancar,
diragukan
dan macet (non-performing).
Pendapatan bunga yang diakui tetapi belum
tertagih harus dibatalkan pada saat kredit
diklasifikasikan non performing. Pendapatan
bunga atas aset non performing yang belum
diterima
dilaporkan
sebagai
tagihan
kontinjensi dalam akun administratif.
Interest revenues and expenses are
recognized on the accrual basis, except for
loans and other earning assets that are
classified as substandard, doubtful and loss
(“nonperforming”). Interest receivables on
loans classified as nonperforming during the
year are reversed against interest income.
Accrued interest revenues on nonperforming
assets
are reported as contingent
receivables in the administrative accounts.
Pendapatan bunga atas kredit yang
diklasifikasi sebagai kurang lancar diakui
pada saat pendapatan tersebut telah
diterima.
Seluruh
penerimaan
yang
berhubungan dengan kredit non performing
yang diklasifikasikan diragukan dan macet
diakui terlebih dahulu sebagai pengurang
pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari
pokok kredit diakui sebagai pendapatan
bunga.
Interest income on loans classified as
substandard is recognized to the extent of
cash collections received. All cash receipts
related to nonperforming loans which are
classified as doubtful and loss are applied
as reduction from principal. The excess of
cash receipts over the outstanding principal
is recognized as interest income.
Pendapatan bunga yang ditangguhkan dari
kredit yang direstrukturisasi diakui sebagai
pendapatan secara proporsional pada saat
diterima pembayaran angsuran pokok.
Deferred interest revenues on restructured
loan are recognized as income in proportion
to the loan principal installments.
- 19 -
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
r.
s.
t.
Pengakuan Pendapatan
Provisi dan Komisi
dan
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
Beban
r.
Recognition of Revenues and Expenses
on Fees and Commissions
Provisi dan komisi yang berkaitan langsung
maupun tidak langsung dengan kegiatan
perkreditan dan terkait dengan jangka waktu
diperlakukan sebagai pendapatan atau
beban yang ditangguhkan dan diamortisasi
secara sistematis selama jangka waktunya.
Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh
temponya, saldo pendapatan provisi
dan/atau komisi yang ditangguhkan diakui
pada saat kredit dilunasi.
Fees and commissions which are directly or
indirectly related to loan activities and its
periods are treated as deferred revenues or
expenses and systematically amortized over
the terms of the loan commitments. The
balance of deferred revenues on loan settled
prior to maturity is recognized as income at
settlement date.
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan
dengan kegiatan perkreditan dan jangka
waktu, diakui sebagai pendapatan atau
beban pada saat terjadinya transaksi.
Fees and commissions which are not
related to loan activities and periods are
recognized as revenues or expenses at the
time the transactions are made.
Pajak Penghasilan
s.
Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan
laba kena pajak dalam periode yang
bersangkutan yang dihitung berdasarkan
tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on
the taxable income for the year computed
using prevailing tax rates.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui
atas konsekuensi pajak periode mendatang
yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat
aset dan kewajiban menurut laporan
keuangan dengan dasar pengenaan pajak
aset dan kewajiban. Kewajiban pajak
tangguhan diakui untuk semua perbedaan
temporer kena pajak dan aset pajak
tangguhan diakui untuk perbedaan temporer
yang boleh dikurangkan, sepanjang besar
kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk
mengurangi laba kena pajak pada masa
datang.
Deferred tax assets and liabilities are
recognized for the future tax consequences
attributable to differences between the
financial statement carrying amounts of
existing assets and liabilities and their
respective tax bases. Deferred tax liabilities
are recognized for all taxable temporary
differences and deferred tax assets are
recognized
for
deductible temporary
differences to the extent that it is probable
that taxable income will be available in
future periods against which the deductible
temporary differences can be utilized.
Pajak
tangguhan
diukur
dengan
menggunakan tarif pajak yang berlaku atau
secara substansial telah berlaku pada
tanggal
neraca.
Pajak
tangguhan
dibebankan atau dikreditkan dalam laporan
laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang
dibebankan atau dikreditkan langsung ke
ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates
that have been enacted or substantively
enacted as of the balance sheet date.
Deferred tax is charged or credited in the
statement of income, except when it relates
to items charged or credited directly to
equity, in which case the deferred tax is also
charged or credited directly to equity.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan
disajikan di neraca, atas dasar kompensasi
sesuai dengan penyajian aset dan
kewajiban pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset
in the balance sheet in the same manner
the current tax assets and liabilities are
presented.
Laba per Saham
t.
Laba per saham dasar dihitung dengan
membagi laba bersih residual dengan
jumlah rata-rata tertimbang saham yang
beredar pada tahun yang bersangkutan.
Earnings per Share
Basic earnings per share is computed by
dividing the residual net income by the
weighted average number of shares
outstanding during the year.
- 20 -
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
u.
4.
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
Informasi Segmen
u.
Informasi segmen disusun sesuai dengan
kebijakan akuntansi yang dianut dalam
penyusunan
dan
penyajian
laporan
keuangan.
Bentuk
primer
pelaporan
segmen
adalah
segmen
geografis
sedangkan segmen sekunder adalah
segmen usaha.
Segment information is prepared using the
accounting policies adopted for preparing
and presenting the financial statements.
The primary segment information is based
on geographical segment, while secondary
segment information is based on business
segment.
Segmen geografis adalah komponen Bank
yang secara jelas operasionalnya dapat
dibedakan mengenai aset, kinerja dan
aktivitas suatu wilayah dengan wilayah lain
dalam Bank.
A geographical segment is a distinguishable
component
of
the
Bank
that
is
distinguishable from one area to another
with regards to its assets, performances
and activities.
Aset dan kewajiban yang digunakan
bersama dalam satu segmen atau lebih
dialokasikan kepada setiap segmen jika,
dan hanya jika, pendapatan dan beban
yang terkait dengan aset tersebut juga
dialokasikan
kepada
segmen-segmen
tersebut.
Assets and liabilities, that are used in one
segment or more, are allocated to each
segment if, and if only, revenues and
expenses, that are related to those assets,
are also allocated to those segments.
KAS
4.
2008
Rp
CASH
2007
Rp
Rupiah
Mata uang asing
12.791.879.750
1.533.434.291
9.411.515.225
504.256.448
Rupiah
Foreign cur rencies
Jumlah
14.325.314.041
9.915.771.673
Total
Saldo dalam mata uang Rupiah termasuk uang
pada mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri)
sejumlah Rp 155.600.000 pada tanggal
31 Desember 2008 dan Rp 79.250.000 pada
tanggal 31 Desember 2007.
5.
Segment Information
As of December 31, 2008 and 2007, the
outstanding cash included cash in Automated
Teller Machine amounted to Rp 155,600,000
and Rp 79,250,000, respectively.
GIRO PADA BANK INDONESIA
Jumlah/
Total
Rp
5.
2008
Persentase GWM/
MMD Percentage
%
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
46.905.891.009
1.798.500.000
Jumlah
48.704.391.009
5,11
1,15
DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA
Jumlah/
Total
Rp
2007
Persentase GWM/
MMD Percentage
%
75.359.000.683
2.911.830.000
78.270.830.683
- 21 -
8,06
3,21
Rupiah
U.S. Dollar
Total
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
6.
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia
No 6/15/PBI/2004 tanggal 28 Juni 2004 yang
diubah dengan peraturan Bank Indonesia
No. 7/29/PBI/2005 tanggal 6 September 2005
dan No.7/49/PBI/2005 tanggal 29 Nopember
2005
dan
Peraturan
Bank
Indonesia
No. 10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008
yang diubah dengan peraturan Bank Indonesia
No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008
tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada
Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing,
setiap Bank di Indonesia diwajibkan mempunyai
saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk
cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum
(GWM) dalam Rupiah ditetapkan sebesar 7,5%
yang terdiri dari GWM utama sebesar 5% yang
mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2008 dan
GWM sekunder sebesar 2,5% yang mulai
berlaku tanggal 24 Oktober 2009 dan GWM
dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan
sebesar 1% yang mulai berlaku tanggal
24 Oktober 2008. GWM dalam Rupiah dan
Dollar Amerika Serikat untuk tahun 2007
masing-masing sebesar 7% dan 3%. Giro wajib
minimum Bank untuk mata uang Rupiah
sebesar Rp 45.933 juta (5%) dan Rp 74.792 juta
(8%) dan untuk mata uang asing sebesar
USD 144 ribu (1%) dan USD 290 ribu (3%)
masing-masing pada tanggal 31 Desember
2008 dan 2007.
In accordance with Bank Indonesia Regulation
No. 6/15/PBI/2004 dated June 28, 2004 which
was amended by Bank Indonesia Regulation
No. 7/29/PBI/2005 dated September 6, 2005 and
No. 7/49/PBI/2005 dated November 29, 2005
and
Bank
Indonesia
Regulation
No. 10/19/PBI/2008 dated October 14, 2008
which were amended by Bank Indonesia
Regulation
No.
10/25/PBI/2008
dated
October 23, 2008 regarding Mandatory Minimum
Deposit Balances with Bank Indonesia in Rupiah
and Foreign Currency, each bank in Indonesia is
required to maintain minimum deposit balances
with Bank Indonesia, as liquidity reserve.
The minimum statutory reserve for Rupiah is
7.5% which consist of primary statutory reserves
is 5% was effective as of October 24, 2008 and
secondary statutory reserves is 2.5% was
effective as of October 24, 2009 and the
minimum statutory reserves is 1% for United
States Dollar was effective as of October 24,
2008. The minimum statutory reserve is 7% for
Rupiah and 3% for United States Dollars in
2007, respectively.Required minimum balance of
demand deposits with Bank Indonesia amounted
to Rp 45,933 million (5%) and Rp 74,792 million
(8%) for Rupiah deposits as of December 31,
2008 and 2006, respectively and USD 144
thousand (1%) and USD 290 thousand (3%) for
foreign currency deposits as of December 31,
2008 and 2007, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007,
Bank telah memenuhi giro wajib minimum
sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
As of December 31, 2008 and 2007, the Bank
has complied with the minimum deposit
balances required under the Bank Indonesia
regulation.
GIRO PADA BANK LAIN
6.
2008
Rp
Pihak hubungan istimewa
Bank of India
Mata uang asing
Penyisihan penghapusan
DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS
2007
Rp
Related parties
Bank of India
Foreign currencies
Allowance for losses
646.570.269
(6.465.703)
450.031.557
(4.500.316)
640.104.566
445.531.241
158.146.020
24.994.178.375
339.245.055
11.645.214.907
Jumlah
Penyisihan penghapusan
25.152.324.395
(5.078.086.534)
11.984.459.962
(119.844.600)
Total
Allowance for losses
Bersih
20.074.237.861
11.864.615.362
Net
Bersih
Pihak ketiga
Rupiah
Mata uang asing
Jumlah giro pada bank lainbersih
Tingkat suku bunga rata-rata
per tahun
Rupiah
Mata uang asing
20.714.342.427
12.310.146.603
Net
Third parties
Rupiah
Foreign currencies
Total demand deposits with
other banks - net
Average interest rate per annum
1%
0,02%
3%
3,74%
- 22 -
Rupiah
Foreign currencies
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
Kualitas giro pada bank lain pada tanggal
31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing
sebagai berikut:
The demand deposits with other banks as of
December 31, 2008 and 2007 are classified as
follows:
2008
Rp
Rupiah
Lancar
Mata uang asing
Lancar
Macet
Jumlah
Jumlah
2007
Rp
158.146.020
339.245.055
20.765.432.189
4.875.316.455
12.095.246.464
-
25.640.748.644
12.095.246.464
25.798.894.664
12.434.491.519
Rupiah
Current
Foreign currencies
Current
Loss
Total
Net
Giro pada bank lain dengan klasifikasi macet
merupakan giro pada Bank Indover.
Demand deposits with other banks which were
classified as loss are demand deposits with
Indover Bank.
Perubahan penyisihan penghapusan giro pada
bank lain adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for losses on
demand deposits with other banks are as
follows:
Rupiah
Rp
2008
Mata uang
asing/Foreign
currencies
Rp
Jumlah/
Total
Rp
Saldo awal tahun
Penyisihan (pemulihan)
selama tahun berjalan
Selisih kurs penjabaran
3.392.451
120.952.465
124.344.916
(1.810.991)
-
4.900.049.573
61.968.739
4.898.238.582
61.968.739
Balance at beginning of year
Provision (reversal) during
the year
Exchange rate differences
Saldo akhir tahun
1.581.460
5.082.970.777
5.084.552.237
Balance at end of year
Rupiah
Rp
2007
Mata uang
asing/Foreign
currencies
Rp
Saldo awal tahun
Pemulihan selama tahun berjalan
Selisih kurs penjabaran
Saldo akhir tahun
Jumlah/
Total
Rp
16.827.648
(13.435.197)
-
191.962.227
(81.516.079)
10.506.317
208.789.875
(94.951.276)
10.506.317
Balance at beginning of year
Reversal during the year
Exchange rate differences
3.392.451
120.952.465
124.344.916
Balance at end of year
Manajemen
berpendapat
bahwa
jumlah
penyisihan penghapusan giro pada bank lain
adalah cukup untuk menutup kerugian yang
mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro
pada bank lain.
Management believes that the allowance for
losses on demand deposits with other banks is
adequate to cover possible losses which might
arise from uncollectible demand deposits with
other banks.
- 23 -
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
7.
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN
BANK LAIN
7.
Seluruh penempatan pada bank lain dilakukan
dengan pihak ketiga. Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis
penempatan adalah sebagai berikut:
Jenis penempatan
Rupiah
Call money
Bank Indonesia Intervensi setelah dikurangi pendapatan
diterima dimuka Rp 178.603.877
Kredit
Mata uang asing
Deposito berjangka
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND
OTHER BANKS
All placements with other banks are made with
third parties. Placements with Bank Indonesia
and other banks are classified according to type
of placements are as follows:
2008
Tingkat bunga
rata-rata
Jangka waktu per tahun/
(hari)/
Average annual
Term (days) interest rate
Jumlah/
Total
Rp
32
5
10,88%
9,25%
10.000.000.000
173.821.396.123
360
15,00%
800.000.000
31
3,50%
21.800.000.000
Type of placement
Rupiah
Call money
Bank Indonesia Intervention net of unamortized interest of
Rp 178,603,877
Loans
Foreign currency
Time deposits
Jumlah
Penyisihan penghapusan
206.421.396.123 Total
(326.000.000) Allowance for losses
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain - bersih
206.095.396.123
Placements with Bank Indonesia
and other banks - net
,
Jenis penempatan
Rupiah
Call money
Bank Indonesia Intervensi setelah dikurangi pendapatan
diterima dimuka Rp 1.332.778
Mata uang asing
Call money
2007
Tingkat bunga
rata-rata
Jangka waktu per tahun/
(hari)/
Average annual
Term (days) interest rate
Jumlah/
Total
Rp
Type of placement
5 - 33
6,42%
28.000.000.000
5
3,00%
15.998.667.222
5-7
5,88%
18.786.000.000
Rupiah
Call money
Bank Indonesia Intervention net of unamortized interest of
Rp 1,332,778
Foreign currency
Call money
Jumlah
Penyisihan penghapusan
62.784.667.222
(467.860.000)
Total
Allowance for losses
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain - bersih
62.316.807.222
Placements with Bank Indonesia
and other banks - net
Kualitas dari penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain pada tanggal 31 Desember 2008
dan 2007 dikelompokkan lancar.
The placements with Bank Indonesia and other
banks as of December 31, 2008 and 2007 are
classified as current.
- 24 -
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
Jumlah tercatat penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain berdasarkan sisa umur
jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2008
dan 2007 adalah sebagai berikut:
Kurang dari
1 bulan/
Less than
1 month
Rp
Rupiah
Call money
Bank Indonesia
Intervensi
Kredit
Jumlah
Mata uang asing
Deposito berjangka
Jumlah
10.000.000.000
Placements with Bank Indonesia and other
banks as of December 31, 2008 and 2007
classified according to remaining period to
maturity are as follows:
2008
Lebih dari
1 s.d 12 bulan/
More than
1 to 12 months
Rp
-
2007
Kurang dari
1 bulan/
Less than
1 month
Rp
Jumlah/
Total
Rp
10.000.000.000
28.000.000.000
Rupiah
Call money
Bank Indonesia
Intervensi
Loans
173.821.396.123
-
800.000.000
173.821.396.123
800.000.000
15.998.667.222
-
183.821.396.123
800.000.000
184.621.396.123
43.998.667.222
21.800.000.000
18.786.000.000
Foreign currencies
Time deposits
206.421.396.123
62.784.667.222
Total
21.800.000.000
205.621.396.123
800.000.000
Mutasi penyisihan penghapusan penempatan
pada bank lain adalah sebagai berikut:
Rupiah
Rp
2008
Mata uang
asing/Foreign
currencies
Rp
Total
The changes in the allowance for losses on
placements with other banks are as follows:
Jumlah/
Total
Rp
Rupiah
Rp
2007
Mata uang
asing/Foreign
currencies
Rp
Saldo awal tahun
Penyisihan (pemulihan)
selama tahun berjalan
Selisih kurs penjabaran
280.000.000
187.860.000
467.860.000
700.000.000
(172.000.000)
-
(29.090.000)
59.230.000
(201.090.000)
59.230.000
(420.000.000)
-
184.890.500
2.969.500
(235.109.500)
2.969.500
Balance at beginning of year
Provision (reversal) during
the year
Exchange rate differences
Saldo akhir tahun
108.000.000
218.000.000
326.000.000
280.000.000
187.860.000
467.860.000
Balance at end of year
Manajemen
berpendapat
bahwa
jumlah
penyisihan penghapusan penempatan pada
bank lain adalah cukup untuk menutup kerugian
yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya
penempatan pada bank lain.
-
Jumlah/
Total
Rp
700.000.000
Management believes that the allowance for
losses on placements with other banks is
adequate to cover possible losses which might
arise from uncollectible placements with other
banks.
- 25 -
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
8.
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
EFEK-EFEK
8.
Berdasarkan jenis dan tujuan investasi efek-efek
dapat dikelompokkan sebagai berikut:
SECURITIES
Details of securities by type and purpose of
investment are as follows:
2008
Rp
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Dimiliki hingga jatuh tempo
Dollar Amerika Serikat
Call money
Penyisihan penghapusan
Jumlah
2007
Peringkat/
Rating
10.900.000.000
(109.000.000)
-
-
10.791.000.000
Pihak ketiga
Dimiliki hingga jatuh tempo
Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia - setelah
dikurangi pendapatan bunga
diterima dimuka sebesar
Rp 2.073.267.477 tahun 2008
dan Rp 1.095.651.125 tahun
2007
Obligasi Jasa Marga JORR I
tahun 2003
Obligasi Jasa Marga JORR II
tahun 2005:
Tranche A
Tranche B
-
157.926.732.523
Dollar Amerika Serikat
Diskonto wesel ekspor
Penyis ihan penghapusan
Efek-efek - bersih
-
Related parties
Held-to-maturity
U.S. Dollar
Call money
Allowances for losses
Total
Third parties
Held-to-maturity
Rupiah
Tranche C
Obligasi Republik Indonesia IV
Tahun 2008
Obligasi Republik Indonesia V
Tahun 2008
Obligasi Bank DKI V Tahun 2008 Seri A
Jumlah
Peringkat/
Rating
Rp
-
353.904.348.875
-
Certificates of Bank Indonesia net of unamortized interest
of Rp 2,073,267,477 in 2008
and Rp 1,095,651,125 in 2007
453.473.992
idAA-
453.473.992
idA+
Jasa Marga JORR I - 2003 bonds
129.464.555
129.464.555
idAAidAA-
129.464.555
129.464.555
idA+
idA+
Jasa Marga JORR II - 2005 bonds:
Tranche A
Tranche B
172.619.407
idAA-
172.619.407
idA+
4.240.831.396
-
-
3.000.000.000
5.000.000.000
idA-
-
3.500.173.556
(93.851.961)
-
878.453.368
(17.634.759)
174.458.908.023
355.650.189.993
185.249.908.023
355.650.189.993
-
Tranche C
Government of Republic of Indonesia
Bonds IV - 2008
Government of Republic of Indonesia
Bonds V - 2008
Bank DKI Bonds V - 2008 Serie A
U.S. Dollar
Discounted export drafts
Allowances for losses
Total
Efek-efek di atas telah diperingkat oleh Pefindo,
PT Kasnic Credit Rating Indonesia, PT Fitch
Rating Indonesian dan PT Moody’s Indonesia.
Securities as mentioned above were ranked by
Pefindo, PT Kasnic Credit Rating Indonesia,
PT Fitch Rating Indonesian and PT Moody’s
Indonesia.
Call money merupakan penempatan pada Bank
of India dalam mata uang asing dengan tingkat
bunga rata-rata per tahun 4,35% dan jangka
waktu 185 hari.
Call money is placement to Bank of India in
foreign currency with average annual interest
rate 4.35% and term 185 days.
Berdasarkan
pemerintah:
Based on government and non government
securities:
efek
pemerintah
dan
bukan
2008
Rp
2007
Rp
Efek Pemerintah
Efek bukan pemerintah
165.167.563.919
20.285.196.065
353.904.348.875
1.763.475.877
Government securities
Non government securities
Jumlah
Penyisihan penghapusan
185.452.759.984
(202.851.961)
355.667.824.752
(17.634.759)
Total
Allowance for losses
Efek-efek - bersih
185.249.908.023
355.650.189.993
Securities - net
- 26 -
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
Menurut jangka waktunya, efek-efek dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
Rupiah
Kurang dari 1 bulan
Lebi h dari 3 bulan s.d. 60 bulan
Lebi h dari 60 bulan
Jumlah
Dollar Amerika Serikat
Kurang dari 1 bulan
Lebi h dari 3 bulan s.d. 60 bulan
Jumlah
Classification of securities according to maturity
dates are as follows:
2008
Rp
2007
Rp
119.837.055.031
50.330.508.888
885.022.509
353.904.348.875
885.022.509
171.052.586.428
354.789.371.384
3.500.173.556
10.900.000.000
878.453.368
-
14.400.173.556
878.453.368
Rupiah
Less than 1 month
More than 3 months to 60 months
More than 60 months
Total
U.S. Doll ar
Less than 1 month
More than 3 months to 60 months
Total
Jumlah
Penyisihan penghapusan
185.452.759.984
(202.851.961)
355.667.824.752
(17.634.759)
Total
Allowance for losses
Efek-efek - bersih
185.249.908.023
355.650.189.993
Securities - net
Klasifikasi efek-efek berdasarkan sisa umur
sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai
berikut:
Rupiah
Kurang dari 1 bulan
Lebih dari 3 s.d. 60 bulan
Lebih dari 60 bulan
Jumlah
Dollar Amerika Serikat
Kurang dari 1 bulan
Lebih dari 1 bulan s.d. 3 bulan
Jumlah
Classification of securities according to
remaining periods from balance sheet date until
maturity dates are as follows:
2008
Rp
2007
Rp
119.837.055.031
50.783.982.880
431.548.517
353.904.348.875
885.022.509
171.052.586.428
354.789.371.384
3.500.173.556
10.900.000.000
14.400.173.556
878.453.368
878.453.368
Rupiah
Less than 1 month
More than 3 to 60 months
More than 60 months
Total
U.S. Dollar
Less than 1 month
More than 1 months to 3 months
Total
Jumlah
Penyisi han penghapusan
185.452.759.984
(202.851.961)
355.667.824.752
(17.634.759)
Total
Allowance for losses
Efek-efek - Bersih
185.249.908.023
355.650.189.993
Securities - net
Nilai wajar dari efek-efek yang dimiliki hingga
jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2008
dan 2007 adalah sebagai berikut:
Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia
Obl igasi
Obli gasi Jasa Marga JORR I
Tahun 2003
Obli gasi Jasa Marga JORR II
Tahun 2005
Obli gasi Republi k Indonesia IV
Tahun 2008
Obli gasi Republi k Indonesia V
Tahun 2008
Obli gasi Bank DKI V Tahun 2008
Seri A
Jumlah
Dollar Amerika Serikat
Wesel ekspor
Call money
Jumlah
Jumlah
The fair values of held-to-maturities securities as
of December 31, 2008 and 2007 are as follows:
2008
Rp
2007
Rp
157.926.732.523
353.904.348.875
453.473.992
453.473.992
431.548.517
431.548.517
4.298.113.575
-
2.962.500.000
-
4.470.000.000
-
170.542.368.607
354.789.371.384
3.500.173.556
10.900.000.000
14.400.173.556
878.453.368
878.453.368
184.942.542.163
355.667.824.752
- 27 -
Rupiah
BI Certificate
Bonds
Jasa Marga JORR I 2003 bonds
Jasa Marga JORR II 2005 bonds
Gover nment of Republ ic of
Indonesi an Bonds IV - 2008
Gover nment of Republ ic of
Indonesi an Bonds V - 2008
Bank DKI Bonds V - 2008
Serie A
Subtotal
U.S. Dollar
Export drafts
Call money
Total
Total
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
Obligasi Jasa Marga JORR I tahun 2003 jatuh
tempo pada tanggal 19 Nopember 2013 dengan
tingkat bunga yang dihitung berdasarkan ratarata tingkat bunga SBI 3 bulanan selama
6 bulan. Bunga obligasi dibayar setiap
6 bulanan.
Jasa Marga JORR I – 2003 bonds will mature
on November 19, 2013 and earn interest rates
per annum computed using the 6 months
average interest of 3-months SBI. The interest is
paid semi-annually.
Obligasi Jasa Marga JORR II tahun 2005 dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Jasa Marga JORR II – 2005 are as follows:
 Tranche A jatuh tempo pada tanggal
5 Januari 2016 dengan tingkat bunga untuk
5 tahun pertama sebesar 11,50% dan
5 tahun berikutnya sebesar 15,25%. Bunga
obligasi dibayar setiap 6 bulanan.
 Tranche A bonds will mature on January 5,
2016 and earns interest at 11.50% for the
first five years and 15.25% for the next five
years. The interest is paid semi-annually.
 Tranche B jatuh tempo pada tanggal
5 Januari 2018 dengan tingkat bunga untuk
5 tahun pertama sebesar 12,50% dan tahun
keenam sampai jatuh tempo sebesar
15,25%. Bunga obligasi dibayar setiap
6 bulanan.
 Tranche B bonds will mature on January 5,
2018 and earns interest at 12.50% for the
first five years and 15.25% on the sixth year
up to maturity. The interest is paid semiannually.
 Tranche C jatuh tempo pada tanggal
5 Januari 2021 dengan tingkat bunga untuk
5 tahun pertama sebesar 13,50% dan tahun
keenam sampai jatuh tempo sebesar
15,50%. Bunga obligasi dibayar setiap
6 bulanan.
 Tranche C bonds will mature on January 5,
2021 and earns interest at 13.50% for the
first five years and 15.50% on the sixth year
up to maturity. The interest is paid semiannually.
Obligasi JORR I dan II ini diperoleh dari
penyelesaian sebagian kredit milik PT Marga
Nurindo
Bakti
yang
merupakan
anak
perusahaan dari Jasa Marga (Persero) yang
telah dihapusbukukan.
The Bank received the JORR I and II bonds as
partial settlement of the loan of PT Marga
Nurindo Bakti, subsidiary of Jasa Marga
(Persero), which have been previously writtenoff.
Obligasi Pemerintah Republik Indonesia Seri IV
jatuh tempo pada tanggal 12 Maret 2012 dengan
tingkat bunga sebesar 9,50%. Bunga obligasi
dibayar setiap tanggal 12 setiap bulannya.
Government of Republic of Indonesia IV will
mature on March 12, 2012 and earns interest at
9.50%. The interest is paid dated on 12 every
month.
Obligasi Pemerintah Republik Indonesia Seri V
jatuh tempo pada tanggal 15 September 2013
dengan tingkat bunga sebesar 11,45%. Bunga
obligasi dibayar setiap tanggal 15 setiap
bulannya.
Government of Republic of Indonesia V will
mature on September 15, 2013 and earns
interest at 11.45%. The interest is paid dated on
15 every month.
Obligasi Bank DKI V tahun 2008 Seri A jatuh
tempo pada tanggal 4 Maret 2013 dengan
tingkat bunga 11,25% yang dibayarkan setiap
tanggal 4 setiap bulan.
Bank DKI bonds V – 2008 Serie A will mature on
March 4, 2013 and earns interest at 11.25%
which is paid on 4 every month.
Kualitas
dari
efek-efek
pada
tanggal
31 Desember 2008 dan 2007 dikelompokkan
lancar.
The securities as of December 31, 2008 and
2007 are classified as current.
- 28 -
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Mutasi penyisihan penghapusan
adalah sebagai berikut:
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
efek-efek
Rupiah
Rp
The changes in the allowance for losses on
securities are as follows:
2008
Dollar Amerika
Serikat/
U.S. Dollar
Rp
Saldo awal tahun
Penyisihan selama tahun
berjalan
Selisih kurs penjabaran
8.850.225
8.784.534
50.000.000
-
137.552.875
(2.335.673)
187.552.875
(2.335.673)
Provision during the year
Exchange rate differences
Saldo akhir tahun
58.850.225
144.001.736
202.851.961
Balance at end of year
Rupiah
Rp
Saldo awal tahun
Pemulihan selama tahun
berjalan
Selisih kurs penjabaran
8.850.225
Saldo akhir tahun
8.850.225
2007
Dollar Amerika
Serikat/
U.S. Dollar
Rp
-
17.634.759
Balance at beginning of year
Jumlah/
Total
Rp
36.012.000
44.862.225
Balance at beginning of year
(28.865.471)
1.638.005
(28.865.471)
1.638.005
Reversal during the year
Exchange rate differences
8.784.534
17.634.759
Balance at end of year
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan
penghapusan efek-efek adalah cukup untuk
menutup kerugian yang mungkin timbul akibat
tidak tertagihnya efek-efek.
9.
Jumlah/
Total
Rp
Management believes that the allowance for
losses on securities is adequate to cover
possible losses which might arise from
uncollectible securities.
TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF
9.
DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES
Bank melakukan transaksi derivatif dalam
bentuk pembelian dan penjualan berjangka
valuta asing (swap). Kontrak berjangka valuta
asing merupakan komitmen kepada penjual atau
pembeli kontrak untuk menjual dan membeli
sejumlah mata uang tertentu pada tanggal di
masa mendatang dengan harga yang telah
ditentukan terlebih dahulu.
The Bank’s derivative financial instruments
principally consists of swap foreign exchange
contracts. Swap foreign exchange contracts are
agreements to buy and sell a currency for
another currency at a future date and at a
specified price.
Transaksi perangkat moneter derivatif di atas
menimbulkan risiko pasar dan risiko kredit.
Risiko pasar dari transaksi perangkat moneter
derivatif timbul sebagai akibat dari adanya
fluktuasi dalam tingkat bunga dan kurs mata
uang. Sedangkan risiko kredit timbul dalam hal
pihak lain tidak memenuhi kewajibannya kepada
Bank. Jangka waktu dari transaksi perangkat
moneter derivatif Bank berjangka valuta asing
berkisar antara 5 sampai 33 hari.
The Bank’s derivative financial instruments give
rise to market and credit risks. The market risk
of derivative financial instruments arises from
the potential changes in value due to
fluctuations in interest and foreign exchange
rates. Credit risk is the possibility that a loss
may occur due to the failure of the counter party
to fulfill its obligations according to the terms of
the contract. The Bank’s derivative financial
instruments have terms ranging from 5 days to
33 days.
- 29 -
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
Rincian tagihan dan kewajiban derivatif pada
tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah
sebagai berikut:
The details of derivative receivables and
payables as of December 31, 2008 and 2007 are
as follows:
2008
Nilai pasar
dari kontrak/
Fair value
of contracts
Transaksi
Pihak ketiga
Kontrak Forward - Dollar
Amerika Serikat
Penyisihan penghapusan
Jumlah
Beli/
Buy
Rp
Tagihan dan kewajiban
derivatif/
Derivative receivables
and payables
Tagihan/
Kewajiban/
Receivables
Payables
Rp
Rp
Jual/
Sell
Rp
10.900.000.000
-
10.900.000.000
-
838.800.000
(8.388.000)
809.050.000
-
10.900.000.000
10.900.000.000
830.412.000
809.050.000
Transactions
Third parties
Forward contracts U.S. Dollar
Allowance for losses
U.S. Dollar
2007
Nilai pasar
dari kontrak/
Fair value
of contracts
Transaksi
Pihak ketiga
Kontrak Swap - Dollar
Amerika Serikat
Beli/
Buy
Rp
-
Jual/
Sell
Rp
Tagihan dan kewajiban
derivatif/
Derivative receivables
and payables
Tagihan/
Kewajiban/
Receivables
Payables
Rp
Rp
9.393.000.000
-
50.000.000
Transactions
Third parties
Swap contracts U.S. Dollar
Kualitas tagihan derivatif pada tanggal
31 Desember 2008 dikelompokkan lancar.
The derivative receivables as of December 31,
2008 are classified as current.
Mutasi
penyisihan
penghapusan
derivatif adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for losses on
derivative receivables are as follows:
tagihan
2008
Rp
Saldo awal tahun
Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan
8.388.000
Saldo akhir tahun
8.388.000
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan
penghapusan tagihan derivatif adalah cukup
untuk menutup kerugian yang mungkin timbul
akibat tidak tertagihnya tagihan derivatif.
2007
Rp
485.000
(485.000)
-
Balance at beginning of year
Provision (reversal) during the year
Balance at end of year
Management believes that the allowance for
losses on derivative receivables is adequate to
cover possible losses, which might arise from
uncollectible derivative receivables.
- 30 -
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
10. KREDIT
a.
10. LOANS
Jenis Kredit
a.
By type of Loan
2008
Dalam perhatian
Lancar/
khusus/
Kurang lancar/
Diragukan/
Macet/
Jumlah/
Current
Special mention
Substandar
Doubtful
Loss
Total
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Pihak hubungan istimewa
Related parties
Rupiah
Kredit modal kerja
Kredit investasi
Kredit konsumsi
Jumlah
Penyisihan penghapusan
Bersih
Rupiah
14.764.739.568
-
-
-
-
14.764.739.568
6.000.000.000
-
-
-
-
6.000.000.000
Investment
801.663.900
-
-
-
-
801.663.900
Consumer
21.566.403.468
-
-
-
-
21.566.403.468
(215.664.035)
-
-
-
-
(215.664.035)
21.350.739.433
-
-
-
-
21.350.739.433
11.990.000.000
-
-
-
-
11.990.000.000
(250.700.000)
-
-
-
-
(250.700.000)
11.739.300.000
-
-
-
-
11.739.300.000
33.090.039.433
-
-
-
-
33.090.039.433
Dollar Amerika Serikat
Kredit modal kerja
Penyisihan penghapusan
Bersih
Jumlah pihak hubungan istimewa
Total
Allowance for losses
Net
U.S. Dollar
Pihak ketiga
Working capital
Allowance for losses
Net
Total related parties
Third parties
Rupiah
Kredit modal kerja
Working capital
Rupiah
542.963.934.913
25.249.152.046
79.297.260
-
8.328.204.818
576.620.589.037
Working capital
Kredit investasi
79.842.702.192
13.364.043.018
533.299.531
-
6.383.861.036
100.123.905.777
Investment
Kredit konsumsi
59.180.596.230
1.677.841.199
15.748.701
1.870.629.831
1.683.091.430
64.427.907.391
Consumer
380.636.585
Employee
Karyawan
Jumlah
Penyisihan penghapusan
Bersih
380.636.585
-
-
-
-
682.367.869.920
40.291.036.263
628.345.492
1.870.629.831
16.395.157.284
741.553.038.790
Total
(7.174.076.542)
(523.155.040)
(84.876.823)
(314.064.916)
(4.158.899.602)
(12.255.072.923)
Allowance for losses
675.193.793.378
39.767.881.223
543.468.669
1.556.564.915
12.236.257.682
729.297.965.867
Net
82.072.942.584
10.354.995.095
Dollar Amerika Serikat
Kredit modal kerja
Kredit investasi
Kredit konsumsi
U.S. Dollar
8.175.000.000
-
-
-
-
92.427.937.679
-
-
-
8.175.000.000
Working capital
Investment
Consumer
55.743.036
62.285.216
-
-
-
118.028.252
Jumlah
90.303.685.620
10.417.280.311
-
-
-
100.720.965.931
Penyisihan penghapusan
(2.035.091.383)
(164.267.502)
-
-
-
(2.199.358.885)
Allowance for losses
Bersih
88.268.594.237
10.253.012.809
-
-
-
98.521.607.046
Net
Jumlah pihak ketiga
763.462.387.615
50.020.894.032
543.468.669
1.556.564.915
12.236.257.682
827.819.572.913
Jumlah Kredit - Bersih
796.552.427.048
50.020.894.032
543.468.669
1.556.564.915
12.236.257.682
860.909.612.346
Tingkat bunga rata-rata per tahun
Total
Total third parties
Net Loans
Average interest rates per annum
Rupiah
14,41%
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
8,27%
U.S. Dollar
- 31 -
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
2007
Lancar/
Current
Rp
Pihak hubungan istimewa
Rupiah
Kredit modal kerja
Kredit investasi
Kredit konsumsi
Dalam perhatian
khusus/
Special mention
Rp
Kurang lancar/
Substandar
Rp
Diragukan/
Doubtful
Rp
Macet/
Loss
Rp
Jumlah/
Total
Rp
12.754.285.548
2.226.401.338
46.160.714
-
-
-
-
12.754.285.548
2.226.401.338
46.160.714
Jumlah
Penyisihan penghapusan
15.026.847.600
(205.252.127)
-
-
-
-
15.026.847.600
(205.252.127)
Bersih
14.821.595.473
-
-
-
-
14.821.595.473
Dollar Amerika Serikat
Kredit modal kerja
Penyisihan penghapusan
Bersih
Jumlah pihak hubungan istimewa
Pihak ketiga
Rupiah
Kredit modal kerja
Kredit investasi
Kredit konsumsi
Karyawan
-
-
-
31.936.200.000
(319.362.000)
31.616.838.000
-
-
-
-
31.616.838.000
46.438.433.473
-
-
-
-
46.438.433.473
Total related parties
Third parties
Rupiah
Working capital
Investment
Consumer
Employee
650.027.127
942.591.614
134.961.818
-
162.940.035
-
2.906.272.217
5.819.779.835
487.284.110
-
399.999.128.824
57.132.177.532
43.543.190.573
384.029.217
Jumlah
Penyisihan penghapusan
479.571.911.495
(9.439.803.251)
10.382.757.895
(917.220.176)
1.727.580.559
(1.194.744.579)
162.940.035
(162.940.035)
9.213.336.162
(1.292.066.124)
501.058.526.146
(13.006.774.165)
Bersih
470.132.108.244
9.465.537.719
532.835.980
7.921.270.038
488.051.751.981
-
71.768.782.971
140.332.829
71.909.115.800
(2.385.351.002)
469.645.773
469.645.773
(586.875)
1.033.230.000
1.033.230.000
(333.341.790)
-
-
73.271.658.744
140.332.829
73.411.991.573
(2.719.279.667)
69.523.764.798
469.058.898
699.888.210
-
-
70.692.711.906
Jumlah pihak ketiga
539.655.873.042
9.934.596.617
1.232.724.190
-
7.921.270.038
558.744.463.887
Jumlah Kredit - Bersih
586.094.306.515
9.934.596.617
1.232.724.190
-
7.921.270.038
605.182.897.360
Tingkat bunga rata-rata per tahun
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
b.
Net
U.S. Dollar
Working capital
Allowance for losses
-
4.935.841.362
3.526.657.870
1.920.258.663
-
Bersih
Total
Allowance for losses
31.936.200.000
(319.362.000)
391.506.988.118
46.843.148.213
40.837.745.947
384.029.217
Dollar Amerika Serikat
Kredit modal kerja
Kredit konsumsi
Jumlah
Penyisihan penghapusan
Related parties
Rupiah
Working capital
Investment
Consumer
13,76%
8,29%
Sektor Ekonomi
b.
Net
Total
Allowance for losses
Net
U.S. Dollar
Working capital
Consumer
Total
Allowance for losses
Net
Total third parties
Net Loans
Average interest rates per annum
Rupiah
U.S. Dollar
By Economic Sector
2008
Lancar/
Current
Rp
Rupiah
Perdagangan
Jasa bisnis
Jasa pelayanan sosial
Industri
Transportasi
Konstruksi
Pertanian
Pertambangan
Lain-lain
Dalam perhatian
khusus/
Special mention
Rp
Kurang lancar/
Substandar
Rp
Diragukan/
Doubtful
Rp
Macet/
Loss
Rp
Jumlah/
Total
Rp
326.293.809.732
96.867.870.527
49.050.451.219
99.308.827.381
15.574.138.250
31.969.349.524
83.000.000
24.423.930.038
60.362.896.717
7.503.051.610
25.310.812.452
2.920.956.067
2.666.968.159
199.925.343
11.481.433
1.677.841.199
612.596.791
15.748.701
1.870.629.831
8.081.237.589
312.662.044
203.155.546
5.550.860.675
564.150.000
1.683.091.430
342.490.695.722
122.491.345.023
52.174.562.832
107.526.656.215
16.338.213.593
31.969.349.524
94.481.433
24.423.930.038
65.610.207.878
Jumlah
Penyisihan penghapusan
703.934.273.388
(7.389.740.577)
40.291.036.263
(523.155.040)
628.345.492
(84.876.823)
1.870.629.831
(314.064.916)
16.395.157.284
(4.158.899.602)
763.119.442.258
(12.470.736.958)
Bersih
696.544.532.811
39.767.881.223
543.468.669
1.556.564.915
12.236.257.682
750.648.705.300
Dollar Amerika Serikat
Perdagangan
Industri
Pertambangan
Lain-lain
Rupiah
Trade
Business services
Public services
Manufacturing
Transportation
Construction
Agriculture
Minning
Others
Total
Allowance for losses
Net
U.S. Dollar
Trade
Manufacturing
Minning
Others
72.317.451.740
24.470.490.844
5.450.000.000
55.743.036
10.354.995.095
62.285.216
-
-
-
72.317.451.740
34.825.485.939
5.450.000.000
118.028.252
Jumlah
Penyisihan penghapusan
102.293.685.620
(2.285.791.383)
10.417.280.311
(164.267.502)
-
-
-
112.710.965.931
(2.450.058.885)
Bersih
100.007.894.237
10.253.012.809
-
110.260.907.046
Net
796.552.427.048
50.020.894.032
860.909.612.346
Net - Loans
Jumlah Kredit - Bersih
543.468.669
- 32 -
1.556.564.915
12.236.257.682
Total
Allowance for losses
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
2007
Dalam perhatian
khusus/
Special mention
Rp
Kurang lancar/
Substandar
Rp
224.612.029.912
103.894.157.481
46.211.531.391
54.552.053.655
10.310.470.981
13.750.579.797
41.267.935.878
3.672.165.645
266.017.808
2.909.321.048
1.597.758.730
17.236.001
1.920.258.663
Jumlah
Penyisihan penghapusan
494.598.759.095
(9.645.055.378)
Bersih
Lancar/
Current
Rp
Diragukan/
Doubtful
Rp
Macet/
Loss
Rp
Jumlah/
Total
Rp
402.052.889
312.000.000
320.236.490
558.329.362
134.961.818
162.940.035
7.321.944.656
418.017.261
108.201.000
73.569.135
161.965.000
642.355.000
487.284.110
236.008.193.102
104.578.192.550
49.541.053.439
56.543.618.010
11.030.765.343
14.392.934.797
17.236.001
43.973.380.504
10.382.757.895
(917.220.176)
1.727.580.559
(1.194.744.579)
162.940.035
(162.940.035)
9.213.336.162
(1.292.066.124)
516.085.373.746
(13.212.026.292)
Total
Allowance for losses
484.953.703.717
9.465.537.719
532.835.980
-
7.921.270.038
502.873.347.454
Net
63.350.360.825
40.354.622.146
140.332.829
469.645.773
-
1.033.230.000
-
-
-
64.383.590.825
40.824.267.919
140.332.829
Jumlah
Penyisihan penghapusan
103.845.315.800
(2.704.713.002)
469.645.773
(586.875)
1.033.230.000
(333.341.790)
-
-
105.348.191.573
(3.038.641.667)
Bersih
101.140.602.798
469.058.898
699.888.210
-
-
102.309.549.906
Net
586.094.306.515
9.934.596.617
1.232.724.190
-
7.921.270.038
605.182.897.360
Net - Loans
Rupiah
Perdagangan
Jasa bisnis
Jasa pelayanan sosial
Industri
Transportasi
Konstruksi
Pertanian
Lain-lain
Dollar Amerika Serikat
Perdagangan
Industri
Lain-lain
Jumlah Kredit - Bersih
c.
Jangka Waktu
c.
Rupiah
Trade
Business services
Public services
Manufacturing
Transportation
Construction
Agriculture
Others
U.S. Dollar
Trade
Manufacturing
Others
Total
Allowance for losses
By Term of Loans
Jangka
waktu
kredit
diklasifikasikan
berdasarkan
periode
pinjaman
sebagaimana yang tercantum dalam
perjanjian kredit dan waktu yang tersisa
sampai dengan saat jatuh temponya.
Classification of loans according to term of
credit agreements and remaining periods
from balance sheet date to maturity dates
are as follows:
Berdasarkan periode perjanjian kredit:
Based on term of credit agreements:
2008
Pihak hubungan istimewa/
Related parties
Dollar Amerika
Serikat/
Rupiah
U.S. Dollar
Rp
Rp
Pihak ketiga/
Third parties
Dollar Amerika
Serikat/
Rupiah
U.S. Dollar
Rp
Rp
Jumlah/Total
Rp
Sampai dengan 1 tahun
Lebih dari 1 s.d 2 tahun
Lebih dari 2 s.d 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
9.764.739.568
5.000.000.000
6.032.285.256
769.378.644
11.990.000.000
-
461.492.400.610
76.771.919.873
153.703.876.276
49.584.842.031
46.094.065.515
934.285.216
31.892.615.200
21.800.000.000
529.341.205.693
82.706.205.089
191.628.776.732
72.154.220.675
Up to 1 year
More than 1 - 2 years
More than 2 - 5 years
More than 5 years
Jumlah
Penyisihan penghapusan
21.566.403.468
(215.664.035)
11.990.000.000
(250.700.000)
741.553.038.790
(12.255.072.923)
100.720.965.931
(2.199.358.885)
875.830.408.189
(14.920.795.843)
Total
Allowance for losses
Bersih
21.350.739.433
11.739.300.000
729.297.965.867
98.521.607.046
860.909.612.346
Net
- 33 -
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
2007
Pihak ketiga/
Third parties
Dollar Amerika
Serikat/
Rupiah
U.S. Dollar
Rp
Rp
Pihak hubungan istimewa/
Related parties
Dollar Amerika
Serikat/
Rupiah
U.S. Dollar
Rp
Rp
Sampai dengan 1 tahun
Lebih dari 1 s.d 2 tahun
Lebih dari 2 s.d 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Jumlah/Total
Rp
12.754.285.548
2.272.562.052
-
31.936.200.000
-
367.438.989.789
11.449.959.447
95.429.711.328
26.739.865.582
33.087.372.923
40.324.618.650
-
445.216.848.260
11.449.959.447
138.026.892.030
26.739.865.582
Up to 1 year
More than 1 - 2 years
More than 2 - 5 years
More than 5 years
Jumlah
15.026.847.600
Penyisihan penghapusan
(205.252.127)
31.936.200.000
(319.362.000)
501.058.526.146
(13.006.774.165)
73.411.991.573
(2.719.279.667)
621.433.565.319
(16.250.667.959)
Total
Allowance for losses
Bersih
31.616.838.000
488.051.751.981
70.692.711.906
605.182.897.360
Net
14.821.595.473
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo:
Based on remaining periods from balance
sheet date to maturity dates:
2008
Pihak hubungan istimewa/
Related parties
Dollar Amerika
Serikat/
Rupiah
U.S. Dollar
Rp
Rp
Pihak ketiga/
Third parties
Dollar Amerika
Serikat/
Rupiah
U.S. Dollar
Rp
Rp
Jumlah/Total
Rp
Sampai dengan 1 tahun
Lebih dari 1 s.d 2 tahun
Lebih dari 2 s.d 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
14.782.616.542
5.564.859
6.008.843.423
769.378.644
11.990.000.000
-
535.398.214.148
29.133.495.718
139.677.335.536
37.343.993.388
90.566.065.515
62.285.216
10.092.615.200
-
652.736.896.205
29.201.345.793
155.778.794.159
38.113.372.032
Up to 1 year
More than 1 - 2 years
More than 2 - 5 years
More than 5 years
Jumlah
Penyisihan penghapusan
21.566.403.468
(215.664.035)
11.990.000.000
(250.700.000)
741.553.038.790
(12.255.072.923)
100.720.965.931
(2.199.358.885)
875.830.408.189
(14.920.795.843)
Total
Allowance for losses
Bersih
21.350.739.433
11.739.300.000
729.297.965.867
98.521.607.046
860.909.612.346
Net
2007
Pihak hubungan istimewa/
Related parties
Dollar Amerika
Serikat/
Rupiah
U.S. Dollar
Rp
Rp
d.
Pihak ketiga/
Third parties
Dollar Amerika
Serikat/
Rupiah
U.S. Dollar
Rp
Rp
Jumlah/Total
Rp
Sampai dengan 1 tahun
Lebih dari 1 s.d 2 tahun
Lebih dari 2 s.d 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
12.754.864.798
37.025.400
2.234.957.402
-
31.936.200.000
-
378.794.541.720
16.479.559.556
92.111.191.955
13.673.232.915
71.692.602.923
1.719.388.650
-
495.178.209.441
16.516.584.956
96.065.538.007
13.673.232.915
Up to 1 year
More than 1 - 2 years
More than 2 - 5 years
More than 5 years
Jumlah
Penyisihan penghapusan
15.026.847.600
(205.252.127)
31.936.200.000
(319.362.000)
501.058.526.146
(13.006.774.165)
73.411.991.573
(2.719.279.667)
621.433.565.319
(16.250.667.959)
Total
Allowance for losses
Bersih
14.821.595.473
31.616.838.000
488.051.751.981
70.692.711.906
605.182.897.360
Net
Kredit yang diberikan kepada karyawan
Bank termasuk pengurus dibebani bunga
13% per tahun untuk tahun 2008 dan 12%
sampai dengan 13% per tahun untuk tahun
2007 dengan jangka waktu pelunasan
berkisar antara 1 tahun sampai dengan
5 tahun dan diterima kembali melalui
pemotongan gaji bulanan.
d.
- 34 -
Loans to the Bank’s employees and officers
bear interest at 13% per annum in 2008 and
12% to 13% per annum in 2007, matures
between 1 year to 5 years and are collected
through monthly salary deductions.
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
e.
Kredit yang diberikan dijamin dengan benda
bergerak dan/atau tidak bergerak dengan
pengikatan secara hak tanggungan dan
hipotik
atau
akta
pemberian
hak
tanggungan dan surat kuasa memasang
hipotik atau surat kuasa untuk menjual,
atau jaminan lain yang umumnya diterima
oleh Bank.
e.
Loans are collateralized by movable and/or
immovable assets with fiduciary transfer of
proprietary rights or mortgages and
authorization letters to hypothecate or to sell
and other collaterals such as time deposits
which are generally acceptable to the Bank.
f.
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007,
rincian kredit bermasalah (klasifikasi kurang
lancar, diragukan dan macet) menurut
sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
f.
The details of nonperforming loans
(classified as substandard, doubtful and
loss) as of December 31, 2008 and 2007,
based on economic sector are as follows:
2008
2007
Kredit bermasalah/ Minimum penyisihan/ Kredit bermasalah/ Minimum penyisihan/
Nonperforming
Minimum allowance
Nonperforming
Minimum allowance
loans
Rp
Rupiah
Perdagangan
Transportasi
Konstruksi
Jasa pelayanan sosial
Jasa bisnis
Industri
Lain-lain
Jumlah
for losses
Rp
loans
Rp
for losses
Rp
8.693.834.380
564.150.000
203.155.546
312.662.044
5.550.860.675
3.569.469.962
(1.466.534.308)
(484.050.000)
(48.201.000)
(71.537.383)
(1.473.000.000)
(1.014.518.650)
7.723.997.545
720.294.362
642.355.000
420.201.000
418.017.261
393.805.625
785.185.963
(709.034.110)
(588.294.362)
(250.000.000)
(294.170.451)
(172.044.950)
(636.206.865)
18.894.132.607
(4.557.841.341)
11.103.856.756
(2.649.750.738)
1.033.230.000
(333.341.790)
12.137.086.756
(2.983.092.528)
Dollar Amerika Serikat
Perdagangan
Jumlah
18.894.132.607
(4.557.841.341)
Trade
Total
In the above nonperforming loans, the
loans in the process of recovery as of
December 31, 2008 and 2007 are
Rp 54,561,585 and Rp 3,711,375,140,
respectively.
Rasio Non Performing Loan (NPL) pada
tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
adalah sebagai berikut:
NPL Gross
NPL Neto
Total
U.S. Dollar
-
Dari jumlah kredit bermasalah tersebut,
kredit dalam proses penyelamatan pada
tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
masing-masing
Rp
54.561.585
dan
Rp 3.711.375.140.
g.
Rupiah
Trade
Transportation
Constructions
Public sevices
Business services
Manufacturing
Others
g.
Non-performing loans (NPL) ratio as of
December 31, 2008 and 2007 are as
follows:
2008
2007
2,16%
1,64%
1,9 5%
1,4 7%
Gross N PL
Net NPL
h.
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007,
kredit yang telah dihentikan pembebanan
bunganya
masing-masing
sebesar
Rp 18.894.132.607 dan Rp 12.137.086.756.
h.
As of December 31, 2008 and 2007, the
loans which have stopped accruing interest
amounted to Rp 18,894,132,607 and
Rp 12,137,086,756, respectively.
i.
Dalam
laporan
Batas
Maksimum
Pemberian Kedit (BMPK) kepada Bank
Indonesia pada tanggal 31 Desember 2008
dan 2007, tidak terdapat kredit yang tidak
memenuhi ketentuan BMPK.
i.
As of December 31, 2008 and 2007, there
are no loans which exceeds the legal
lending limit (BMPK) as stated in the legal
lending limit report to Bank Indonesia.
- 35 -
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
j.
Mutasi penyisihan penghapusan
adalah sebagai berikut:
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
j.
kredit
The details of and changes in allowance for
losses on loans are as follows:
2008
Dollar Amerika
Serikat/
U.S. Dollar
Rp
Rupiah
Rp
Sal do awal tahun
13.212.026.292
Pemulihan selama tahun berjalan
(764.707.768)
Penerimaan kembali kredit
yang telah dihapusbukukan
207.950.000
Selisih kurs penjabaran
Penghapusan selama tahun berjalan
(184.531.566)
3.038.641.667
(969.658.109)
Sal do akhir tahun
2.450.058.885
12.470.736.958
207.950.000
381.075.327
(184.531.566)
14.920.795.843
1.751.074.901
16.985.062.244
1.195.051.338
(1.396.510.606)
92.515.428
-
589.296.956
92.515.428
(19.696.063)
Sal do akhir tahun
3.038.641.667
13.212.026.292
Saldo akhir tahun
Recovery during the year
Exchange rate differences
Written off during the year
Balance at end of year
16.250.667.959
Balance at beginning of year
Provisi on (reversal) duri ng
the year
Recovery during the year
Exchange r ate differences
Written off during the year
Balance at end of year
Management believes that the loans are
adequately collateralized and that the
allowance for losses is adequate to cover
possible losses that might arise from
uncollectible loans.
Mutasi kredit yang dihapus buku adalah
sebagai berikut:
Saldo awal tahun
Penghapusbukuan kredit
dalam tahun berjalan
Penerimaan kembali kredit
yang telah dihapusbukukan
Kredit yang telah dilakukan
hapus tagih
Balance at beginning of year
Reversal during the year
Jumlah/Total
Rp
Sal do awal tahun
15.233.987.343
Penyisihan ( pemulihan) selama
tahun berjalan
( 2.591.561.944)
Penerimaan kembali kredit
yang telah dihapusbukukan
589.296.956
Selisih kur s penjabaran
Penghapusan selama tahun berjalan
(19.696.063)
Manajemen berpendapat bahwa semua
kredit telah dijamin dengan cukup dan
jumlah penyisihan penghapusan kredit
adalah cukup untuk menutup kerugian yang
mungkin timbul akibat tidak tertagihnya
kredit.
k.
16.250.667.959
(1.734.365.877)
381.075.327
-
2007
Dollar Amerika
Serikat/
U.S. Dollar
Rp
Rupiah
Rp
Jumlah/Total
Rp
k.
Changes in loans written off are as follows:
2008
Rp
2007
Rp
3.361.834.179
4.017.735.837
184.531.566
19.696.063
Written off during the year
(207.950.000)
(589.296.956)
Recovery during the year
(2.523.798.305)
(86.300.765)
814.617.440
3.361.834.179
- 36 -
Balance at beginning of year
Discharge of claim
Balance at end of year
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
11. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN AKSEPTASI
a.
11. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE
Tagihan Akseptasi
a.
Acceptances Receivable
2008
Rp
2007
Rp
Bukan bank
Dollar Amerika Serikat
Penyisihan penghapusan
-
20.195.090.895
(201.950.909)
Nonbanks
U.S. Dollar
Allowance for losses
Jumlah Tagihan Akseptasi Bersih
-
19.993.139.986
Total Acceptances Receivable Net
Kualitas tagihan akseptasi pada tanggal
31 Desember 2007 dikelompokkan lancar.
Acceptances
December 31,
current.
Mutasi penyisihan penghapusan tagihan
akseptasi adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for losses on
acceptances receivable are as follows:
2008
Rp
Saldo awal tahun
Penyisihan (pemulihan)
tahun berjalan
Selisih kurs penjabaran
Saldo akhir tahun
receivable
as
2007 is classified
of
as
2007
Rp
201.950.909
(196.667.174)
(5.283.735)
-
201.510.943
439.966
Balance at beginning of year
Provision (reversal) during
the year
Exchange rate differences
201.950.909
Balance at end of year
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan
penghapusan tagihan akseptasi tersebut
adalah cukup untuk menutup kerugian yang
mungkin timbul akibat tidak tertagihnya
tagihan akseptasi.
Management believes that the allowance
for losses on acceptances receivable is
adequate to cover the losses, which might
arise from uncollectible acceptances
receivable.
b. Kewajiban Akseptasi
b.
Acceptances Payable
Kewajiban
akseptasi
berdasarkan
counterparty nihil dan Rp 20.195.090.895
masing-masing pada tanggal 31 Desember
2008 dan 2007.
Aceptances payable based on counterparty
amounted to nil and Rp 20,195,090,895 as
of December 31, 2008 and 2007,
respectively.
Seluruh tagihan dan kewajiban akseptasi
31 Desember 2007 berjangka waktu dari 1 bulan
sampai dengan 3 bulan dan memiliki sisa umur
jatuh tempo kurang dari 1 bulan.
The acceptances receivable and payable as of
December 31, 2007 have terms of 1 month to
3 months and have remaining terms of less than
1 month from balance sheet date until maturity
dates.
- 37 -
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
12. ASET TETAP
Biaya perolehan:
Tanah
Bangunan
Perlengkapan dan
peralatan kantor
Kendaraan bermotor
Jumlah
12. PREMISES AND EQUIPMENT
1 Januari/
January 1,
2008
Rp
Penambahan/
Additions
Rp
Pengurangan/
Deduc tions
Rp
31 Desember/
December 31,
2008
Rp
4.943.763.250
13.446.788.565
-
-
4.943.763.250
13.446.788.565
12.323.621.768
6.018.747.175
275.350.575
-
22.677.500
-
12.576.294.843
6.018.747.175
At cost:
Land
Building
Office furniture and
equipment
Vehicles
36.732.920.758
275.350.575
22.677.500
36.985.593.833
Total
Akumulasi penyusutan:
Bangunan
Perlengkapan dan
peralatan kantor
Kendaraan bermotor
6.566.696.257
654.807.938
10.713.002.759
3.434.557.558
775.019.271
662.840.849
22.677.500
-
11.465.344.530
4.097.398.407
Accumulated depreciation:
Building
Office furniture and
equipment
Vehicles
Jumlah
20.714.256.574
2.092.668.058
22.677.500
22.784.247.132
Total
Jumlah Tercatat
16.018.664.184
14.201.346.701
Net Carrying Value
-
7.221.504.195
1 Januari/
January 1,
2007
Rp
Penambahan/
Additions
Rp
5.139.603.250
14.354.924.450
-
195.840.000
908.135.885
4.943.763.250
13.446.788.565
11.402.255.281
5.380.102.175
942.508.687
1.156.000.000
21.142.200
517.355.000
12.323.621.768
6.018.747.175
At cost:
Land
Building
Office furniture and
equipment
Vehicles
36.276.885.156
2.098.508.687
1.642.473.085
36.732.920.758
Total
6.456.769.850
688.863.033
578.936.626
6.566.696.257
9.757.739.251
3.112.960.693
976.405.706
707.529.005
21.142.198
385.932.140
10.713.002.759
3.434.557.558
Accumulated depreciation:
Building
Office furniture and
equipment
Vehicles
Jumlah
19.327.469.794
2.372.797.744
986.010.964
20.714.256.574
Total
Jumlah Tercatat
16.949.415.362
16.018.664.184
Net Carrying Value
Biaya perolehan:
Tanah
Bangunan
Perlengkapan dan
peralatan kantor
Kendaraan bermotor
Jumlah
Akumulasi penyusutan:
Bangunan
Perlengkapan dan
peralatan kantor
Kendaraan bermotor
Pada tahun 2008 pengurangan aset tetap
merupakan hapus buku aset tetap dan pada
tahun 2007 pengurangan aset tetap merupakan
penjualan aset dengan rincian sebagai berikut:
Pengurangan/
Deduc tions
Rp
31 Desember/
December 31,
2007
Rp
In 2008 the deduction in premises and
equipment occured from disposal of premises
and equipment and in 2007 the deduction in
premises and equipment occurred from sales of
premises and equipment as follows:
2007
Rp
Jumlah tercatat
Harga jual
Laba penjualan aset tetap
656.462.118
1.512.800.000
856.337.882
- 38 -
Net book value
Selling price
Gain on sale of premises and equipment
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
Beban
penyusutan
adalah
sebesar
Rp 2.092.668.058
tahun
2008
dan
Rp 2.372.797.744 tahun 2007, yang disajikan
sebagai beban umum dan administrasi
(Catatan 24).
Depreciation
expense
amounting
to
Rp 2,092,668,058
in
2008
and
Rp 2,372,797,744 in 2007 are presented in
general and administrative expenses (Note 24).
Bank memiliki beberapa bidang tanah yang
digunakan sebagai kantor pusat dan cabang
dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan
yang berjangka waktu 20 tahun akan jatuh
tempo antara tahun 2009 sampai dengan 2024.
Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah
dengan perpanjangan hak atas tanah karena
seluruh tanah diperoleh secara sah dan
didukung dengan bukti pemilikan yang
memadai.
The Bank owns several pieces of land with
Building Use Rights (Hak Guna Bangunan or
HGB) for a period of 20 years until 2009 to 2024
where its head office and branch offices are
located. Management believes that there will be
no difficulty in the extension of the landrights
since all these properties were acquired legally
and supported by sufficient evidence of
ownership.
Aset tetap, kecuali tanah, tahun 2008
seluruhnya diasuransikan kepada Asuransi Jasa
Indonesia dan tahun 2007 telah diasuransikan
kepada PT Asuransi Rama Satria Wibawa,
PT Asuransi Ikrar Lloyd, PT CGU Insurance,
Aegis Ind, dan PT VIG Indonesia terhadap risiko
kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah
pertanggungan
masing-masing
sebesar
Rp 28.557.411.000 dan USD 700.000 pada
tanggal
31
Desember
2008
dan
Rp 29.288.761.160 dan USD 700.000 pada
tanggal 31 Desember 2007. Manajemen
berpendapat
bahwa
nilai
pertanggungan
tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan
kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Premises and equipment, except land, are
insured with kepada Asuransi Jasa Indonesia in
2008 and with PT Asuransi Rama Satria
Wibawa, PT Asuransi Ikrar Lloyd, PT CGU
Insurance, Aegis Ind, and PT VIG Indonesia in
2007 against fire and other risks for
Rp 28,557,411,000 and USD 700,000 as of
December 31, 2008 and Rp 29,288,761,160 and
USD 700,000 as of December 31, 2007.
Management believes that the insurance
coverage is adequate to cover possible losses
on the premises and equipment insured.
13. SIMPANAN
13. DEPOSITS
Simpanan terdiri dari:
Deposits consist of:
2008
Pihak hubungan
istimewa/
Related parties
Rp
Rupiah
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
Jumlah
Dollar Amerika Serikat
Giro
Deposito berjangka
Jumlah
Jumlah
Pihak ketiga/
Third parties
Rp
Jumlah/Total
Rp
4.871.674.965
771.159.917
7.789.444.935
65.499.630.410
77.327.356.007
730.594.742.892
70.371.305.375
78.098.515.924
738.384.187.827
13.432.279.817
873.421.729.309
886.854.009.126
2.708.055.405
24.848.176.716
43.011.002.041
96.390.966.873
45.719.057.446
121.239.143.589
27.556.232.121
139.401.968.914
166.958.201.035
40.988.511.938
1.012.823.698.223
1.053.812.210.161
- 39 -
Rupiah
Demand deposits
Savings deposits
Time deposits
Total
U.S. Dollar
Demand deposits
Time deposits
Total
Total
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
2007
Pihak hubungan
istimewa/
Related parties
Rp
Rupiah
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
Jumlah
Dollar Amerika Serikat
Giro
Deposito berjangka
Jumlah
Jumlah
a.
Pihak ketiga/
Third parties
Rp
J umlah/Total
Rp
1.283.074.173
641.791.717
20.609.104.725
66.672.796.561
88.695.154.445
709.961.835.912
67.955.870.734
89.336.946.162
730.570.940.637
22.533.970.615
865.329.786.918
887.863.757.533
263.097.367
11.895.364.426
45.824.279.137
53.877.891.536
46.087.376.504
65.773.255.962
12.158.461.793
99.702.170.673
111.860.632.466
34.692.432.408
965.031.957.591
999.724.389.999
Giro terdiri atas:
a.
Rupiah
Demand deposits
Savings depos its
Time deposits
Total
U.S. Dollar
Demand deposits
Time deposits
Total
Total
Demand deposits consist of:
2008
Pihak hubungan
istimewa/
Related parties
Rp
Pihak ketiga/
Third parties
Rp
Jumlah/T otal
Rp
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
4.871.674.965
2.708.055.405
65.499.630.410
43.011.002.041
70.371.305.375
45.719.057.446
Jumlah
7.579.730.370
108.510.632.451
116.090.362.821
Rupiah
U.S. Dollar
Total
2007
Pihak hubungan
istimewa/
Related parties
Rp
Pihak ketiga/
Third parties
Rp
Jumlah/Total
Rp
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
1.283.074.173
263.097.367
66.672.796.561
45.824.279.137
67.955.870.734
46.087.376.504
Jumlah
1.546.171.540
112.497.075.698
114.043.247.238
Tingkat bunga rata-rata per tahun
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
2008
2007
1,07%
0,82%
1,99%
0,76%
Rupiah
U.S. Dollar
Total
Average interest rates per annum
Rupiah
U.S. Dollar
Giro dari pihak hubungan istimewa
dilakukan
dengan
tingkat
bunga,
persyaratan dan kondisi normal seperti dari
pihak ketiga (Catatan 27).
Demand deposits of related parties have
similar interest rates, terms and conditions
with those of third parties (Note 27).
Jumlah giro yang diblokir dan dijadikan
jaminan kredit pada tanggal 31 Desember
2008 dan 2007 masing-masing sebesar
nihil dan Rp 13.180.000.000.
As of December 31, 2008 and 2007,
demand deposits which were blocked and
pledged as loan collateral amounted to nil
and Rp 13,180,000,000, respectively.
- 40 -
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
b.
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
Tabungan terdiri atas:
b.
Savings deposits consist of:
2008
Pihak hubungan
istimewa/
Related parties
Rp
Pihak ketiga/
Third parties
Rp
Jumlah/T otal
Rp
Rupiah
Tabungan Swadesi
Tabungan Si Boss
Tabungan lainnya
547.080.016
224.079.901
-
23.743.894.512
52.584.903.874
998.557.621
24.290.974.528
52.808.983.775
998.557.621
Rupiah
Tabungan Swades i
Tabungan Si Boss
Tabungan lainnya
Jumlah
771.159.917
77.327.356.007
78.098.515.924
Total
2007
Pihak hubungan
istimewa/
Related parties
Rp
Pihak ketiga/
Third parties
Rp
Jumlah/T otal
Rp
Rupiah
Tabungan Swadesi
Tabungan Si Boss
191.500.536
450.291.181
30.272.390.854
58.422.763.591
30.463.891.390
58.873.054.772
Rupiah
Tabungan Swades i
Tabungan Si Boss
Jumlah
641.791.717
88.695.154.445
89.336.946.162
Total
Tingkat bunga rata-rata per tahun
2008
2007
4,50%
4,58%
Tabungan dari pihak hubungan istimewa
dilakukan
dengan
tingkat
bunga,
persyaratan dan kondisi normal seperti dari
pihak ketiga (Catatan 27).
c.
Average interest rates per annum
Savings deposits of related parties have
similar interest rates, terms and conditions
with those of third parties (Note 27).
Deposito berjangka terdiri atas:
c.
Time deposits consist of:
2008
Pihak hubungan
istimewa/
Related parties
Rp
Pihak ketiga/
Third parties
Rp
Jumlah/T otal
Rp
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
7.789.444.935
24.848.176.716
730.594.742.892
96.390.966.873
738.384.187.827
121.239.143.589
Rupiah
U.S. Dollar
Jumlah
32.637.621.651
826.985.709.765
859.623.331.416
Total
2007
Pihak hubungan
istimewa/
Related parties
Rp
Pihak ketiga/
Third parties
Rp
Jumlah/Total
Rp
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
20.609.104.725
11.895.364.426
709.961.835.912
53.877.891.536
730.570.940.637
65.773.255.962
Rupiah
U.S. Dollar
Jumlah
32.504.469.151
763.839.727.448
796.344.196.599
Total
Tingkat bunga rata-rata per tahun
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
2008
2007
10,72%
4,43%
8,56%
5,13%
- 41 -
Average interest rates per annum
Rupiah
U.S. Dollar
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan
jangka waktu dan sisa umur sampai dengan
saat jatuh tempo adalah sebagai berikut:
The details of time deposits based on
maturity dates and remaining periods from
balance sheet date to maturity dates are as
follows:
Berdasarkan periode deposito berjangka:
By maturity dates:
2008
Pihak hubungan istimewa/
Related parties
Dollar Amerika
Serikat/
Rupiah
U.S. Dollar
Rp
Rp
Pihak ketiga/
Third parties
Dollar Amerika
Serikat/
Rupiah
U.S. Dollar
Rp
Rp
Jumlah/Total
Rp
Sampai dengan
1 bulan
> 1 s.d 3 bulan
> 3 s.d 6 bulan
> 6 s.d 12 bulan
7.789.444.935
-
3.046.246.871
21.801.929.845
-
519.853.413.003
169.025.999.219
11.922.541.355
29.792.789.315
71.694.380.272
15.933.147.049
549.776.925
8.213.662.627
602.383.485.081
206.761.076.113
12.472.318.280
38.006.451.942
Up to 1 month
> 1 to 3 months
> 3 to 6 months
> 6 to 12 months
Jumlah
7.789.444.935
24.848.176.716
730.594.742.892
96.390.966.873
859.623.331.416
Total
2007
Pihak hubungan istimewa/
Related parties
Dollar Amerika
Serikat/
Rupiah
U.S. Dollar
Rp
Rp
Pihak ketiga/
Third parties
Dollar Amerika
Serikat/
Rupiah
U.S. Dollar
Rp
Rp
Jumlah/Total
Rp
Sampai dengan
1 bulan
> 1 s.d 3 bulan
> 3 s.d 6 bulan
> 6 s.d 12 bulan
20.334.104.725
245.000.000
30.000.000
-
11.825.697.109
69.667.317
-
532.857.467.913
118.091.636.732
15.832.081.145
43.180.650.122
49.034.429.221
3.137.484.333
384.392.275
1.321.585.707
614.051.698.968
121.474.121.065
16.316.140.737
44.502.235.829
Up to 1 month
> 1 to 3 months
> 3 to 6 months
> 6 to 12 months
Jumlah
20.609.104.725
11.895.364.426
709.961.835.912
53.877.891.536
796.344.196.599
Total
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat
jatuh tempo:
By remaining periods from balance sheet
date to maturity dates:
2008
Pihak hubungan istimewa/
Related parties
Dollar Amerika
Serikat/
Rupiah
U.S. Dollar
Rp
Rp
Pihak ketiga/
Third parties
Dollar Amerika
Serikat/
Rupiah
U.S. Dollar
Rp
Rp
Jumlah/Total
Rp
Sampai dengan
1 bulan
> 1 s.d 3 bulan
> 3 s.d 6 bulan
> 6 s.d 12 bulan
7.789.444.935
-
9.586.246.871
15.261.929.845
-
561.736.218.484
132.144.010.074
11.592.135.209
25.122.379.125
84.714.775.039
7.549.922.387
177.008.806
3.949.260.641
663.826.685.329
154.955.862.306
11.769.144.015
29.071.639.766
Up to 1 month
> 1 to 3 months
> 3 to 6 months
> 6 to 12 months
Jumlah
7.789.444.935
24.848.176.716
730.594.742.892
96.390.966.873
859.623.331.416
Total
2007
Pihak hubungan istimewa/
Related parties
Dollar Amerika
Serikat/
Rupiah
U.S. Dollar
Rp
Rp
Pihak ketiga/
Third parties
Dollar Amerika
Serikat/
Rupiah
U.S. Dollar
Rp
Rp
Jumlah/Total
Rp
Sampai dengan
1 bulan
> 1 s.d 3 bulan
> 3 s.d 6 bulan
> 6 s.d 12 bulan
20.384.104.725
195.000.000
30.000.000
-
11.825.697.109
69.667.317
-
574.945.660.499
92.142.344.927
23.049.244.455
19.824.586.031
49.177.150.409
3.191.295.420
187.860.000
1.321.585.707
656.332.612.742
95.598.307.664
23.267.104.455
21.146.171.738
Up to 1 month
> 1 to 3 months
> 3 to 6 months
> 6 to 12 months
Jumlah
20.609.104.725
11.895.364.426
709.961.835.912
53.877.891.536
796.344.196.599
Total
- 42 -
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
Deposito berjangka yang dijadikan jaminan
kredit sebesar Rp 206.810.353.435 dan
USD 3.389.769 pada tahun 2008 dan
Rp 228.394.851.865 dan USD 1.665.367
pada tahun 2007.
Time deposits used as collateral for loans
amounted to Rp 206,810,353,435 and
USD 3,389,769
in
2008
and
Rp 228,394,851,865 and USD 1,665,367 in
2007.
Deposito berjangka dari pihak yang
mempunyai hubungan istimewa dilakukan
dengan tingkat bunga, persyaratan dan
kondisi normal seperti dari pihak ketiga
(Catatan 27).
Time deposits of related parties have
similar interest rates, terms and conditions
with those of third parties (Note 27).
14. SIMPANAN DARI BANK LAIN
14. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
2008
Rp
Pi hak istimewa
Gir o
Rupiah
Dolla r Amerika Seri kat
Jumlah
Pi hak ketiga
Gir o
Rupiah
Call money
Dolla r Amerika Seri kat
Jumlah
Jumlah
Tingkat bunga rata-rata per tahun
Gir o
Rupiah
Dolla r Amerika Seri kat
Call money - Dollar Amerika Serikat
2007
Rp
168.275.233
80.238.715
-
248.513.948
-
89.239.630
-
9.714.086
9.393.000.000
89.239.630
9.402.714.086
337.753.578
9.402.714.086
1%
0,50%
-
2%
5,80%
Jangka waktu call money tahun 2007 berkisar
antara 5 sampai dengan 31 hari.
Related parties
Demand deposits
Rupiah
U.S. Dol lar
Total
Third parties
Demand deposits
Rupiah
Call money
U.S. Dol lar
Total
Total
Average interest rates per annum
Demand deposits
Rupiah
U.S. Dol lar
Call money - U.S. Dollar
Terms of call money in 2007 are ranges from 5
days to 31 days.
15. HUTANG PAJAK
15. TAXES PAYABLE
2008
Rp
2007
Rp
Paj ak ki ni (Catatan 25)
Paj ak penghasi lan
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Paj ak pertambahan nil ai - bersih
1.642.382.546
11.226.872
401.780.372
1.505.775.144
999.117.792
3.418.300
255.392.791
1.160.765.613
229.747.667
2.320.000
Current tax (Note 25)
Income taxes
Article 21
Article 23
Article 25
Value added tax - net
Jumlah
4.552.474.154
1.659.452.943
Total
- 43 -
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
16. ESTIMASI KERUGIAN
KONTINJENSI
KOMITMEN
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
DAN
16. ESTIMATED LOSSES ON COMMITMENTS AND
CONTINGENCIES
Estimasi kerugian atas transaksi komitmen dan
kontinjensi yang lazim dalam kegiatan usaha
Bank yang memiliki risiko kredit adalah sebagai
berikut:
The estimated losses on commitments and
contingencies which have credit risk and are
usually related to the Bank’s business are as
follows:
2008
Estimasi kerugian
komitmen dan
kontinjens i/
Estimated losses
on c ommitments
Saldo/Amount
contingencies
Rp
Rp
Rupiah
Bank garansi
2.578.472.978
Dollar Amerika S erikat
L/C yang irrevocable
dan masih berjalan
dalam rangka ekspor
dan impor
3.266.979.610
Bank garansi
22.090.179.800
Jumlah
Jumlah
2007
Estimasi kerugian
komitmen dan
kont injensi/
Est imated losses
on commit ment s
S aldo/Amount
cont ingencies
Rp
Rp
25.784. 730
736.704.526
7.367.046
Rupiah
B ank guarantees
U.S . Dollar
32.669. 796
220.901. 798
13.316.921.899
31.936.200
133.169.219
319.362
E xport and import
irrevocable lett ers
of credit
B ank guarantees
25.357.159.410
253.571. 594
13.348.858.099
133.488.581
T otal
27.935.632.388
279.356. 324
14.085.562.625
140.855.627
Total
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
transaksi komitmen dan kontinjensi dalam
kegiatan usaha bank yang memiliki risiko kredit
seluruhnya memiliki kualitas lancar.
The commitments and contingencies as of
December 31, 2008 and 2007 are classified as
current.
Mutasi estimasi kerugian atas transaksi
komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko
kredit adalah sebagai berikut:
The changes in the estimated losses on
commitments and contingencies are as follows:
Rupiah
Rp
2008
Dollar Amerika
Serikat/
U.S. Dollar
Rp
J umlah/Total
Rp
Saldo awal tahun
Penyisihan tahun berjalan
Selisih kurs penjabaran
7.367.046
18.417.684
-
133.488.581
102.376.783
17.706.230
140.855.627
120.794.467
17.706.230
Balance at beginning of year
Provis ion during the year
Exchange rate differenc es
Saldo akhir t ahun
25.784.730
253.571.594
279.356.324
Balance at end of year
Rupiah
Rp
Saldo awal tahun
Penyisihan (pemulihan)
tahun berjalan
Selisih kurs penjabaran
Saldo akhir t ahun
2007
Dollar Amerika
Serikat/
U.S. Dollar
Rp
J umlah/Total
Rp
9.316.010
25.172.388
34.488.398
(1.948.964)
-
107.345.483
970.710
105.396.519
970.710
Balance at beginning of year
Provis ion (revers al) during
the year
Exchange rate differenc es
7.367.046
133.488.581
140.855.627
Balance at end of year
- 44 -
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
Manajemen
berpendapat
bahwa
jumlah
estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
adalah cukup untuk menutup kerugian yang
mungkin timbul akibat tidak tertagihnya
transaksi komitmen dan kontinjensi.
Management believes that the estimated losses
on commitments and contingencies is adequate
to cover possible losses which might arise from
the
outstanding
commitments
and
contingencies.
17. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA
17. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION
Bank menghitung imbalan pasca kerja imbalan
pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang
Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah
karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja
tersebut adalah 282 karyawan tahun 2008 dan
300 karyawan tahun 2007. Beban imbalan
pasca kerja yang diakui dalam laporan laba rugi
adalah:
The Bank calculates post-employment benefits
for its qualified employees in accordance with
Labor Law No. 13/2003. The number of
employees entitled to the benefits is 282 in 2008
and 300 in 2007. Amounts recognized in income
and recorded under personnel expenses in
respect of these post-employment benefits are
as follows:
2008
Rp
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Biaya jasa lalu
Dampak pengurangan pegawai
Kerugian aktuarial bersih
Jumlah
2007
Rp
576.112.378
544.077.382
(45.374.594)
1.074.815.166
Kewajiban imbalan pasca kerja di neraca adalah
sebagai berikut:
Jumlah kewajiban
285.515.293
Current service cost
Interest cost
Past service cost
The effect of employee lay-off
Net actuarial loss
Total
The amounts included in the balance sheets
arising from the Bank’s obligation in respect of
these post-employment benefits are as follows:
2008
Rp
Nilai kini kewajiban yang tidak
didanai
Keuntungan aktuarial yang
belum diakui
485.476.868
505.143.072
214.054.907
(867.953.872)
(51.205.682)
2007
Rp
6.837.608.513
(272.572.343)
6.565.036.170
Mutasi kewajiban di neraca adalah sebagai
berikut:
5.450.192.693
40.028.311
5.490.221.004
Present value of unfunded
obligations
Unrecognized actuarial gains
Total liability
Movements in the liability recognized in the
balance sheets are as follows:
2008
Rp
2007
Rp
Saldo awal tahun
Beban tahun berjalan
(Catatan 23)
Pembayaran manfaat
5.490.221.004
Saldo akhir tahun
6.565.036.170
1.074.815.166
-
- 45 -
5.565.060.966
285.515.293
(360.355.255)
5.490.221.004
Beginning of the year
Amount charged to expense
(Note 23)
Benefits payment
End of the year
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh
aktuaris independen PT. Padma Radya
Aktuaria. Asumsi utama yang digunakan dalam
menentukan penilaian aktuarial tahun 2008 dan
2007 adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto/Discount rate
Tingkat kenaikan gaji/Salary increment rate
Tingkat kematian/Mortality rate
Tingkat pengunduran diri/Resignation rate
Tingkat pensiun normal/Normal retirement rate
Tingkat pemutusan yang lain/Other termination rate
The cost of providing post-employment benefits
is calculated by an independent actuary
PT. Padma Radya Aktuaria. The actuarial
valuation in 2008 and 2007 was carried out
using the following key assumptions:
: 12% tahun 2008/in 2008
10% tahun 2007/in 2007
: 10%
: 100% TMI2
: 7% sampai dengan umur 40, kemudian menurun
hingga 0% di umur 55, kemudian tetap/
7% until age 40 then decreasing linearly into 0%
at 55 then fixed
: 100%
: Nihil/Nil
18. MODAL SAHAM
18. CAPITAL STOCK
Jumlah
Saham/
Number of
Shares
Pemegang Saham/Shareholders
2008
Persentase
Pemilikan/
Percentage
of Ownership
%
Jumlah Modal
Disetor/
Total Paid-in
Capital
Rp
Bank of India
PT Panca Mantra Jaya
Tn. Prakash Rupchand Chugani
Masyarakat/public (masing-masing di bawah 5%/
below 5% each)
659.680.000
148.609.500
14.000.000
76,00%
17,12%
1,61%
131.936.000.000
29.721.900.000
2.800.000.000
45.710.500
5,27%
9.142.100.000
Jumlah
868.000.000
100,00%
173.600.000.000
Jumlah
Saham/
Number of
Shares
Pemegang Saham/Shareholders
2007
Persentase
Pemilikan/
Percentage
of Ownership
%
Jumlah Modal
Disetor/
Total Paid-in
Capital
Rp
Bank of India
PT Panca Mantra Jaya
Tn. Prakash Rupchand Chugani
Masyarakat/public (masing-masing di bawah 5%/
below 5% each)
235.600.000
52.974.500
5.000.000
76,00%
17,09%
1,61%
47.120.000.000
10.594.900.000
1.000.000.000
16.425.500
5,30%
3.285.100.000
Jumlah
310.000.000
100,00%
62.000.000.000
- 46 -
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
Pada tahun 2008, Bank telah meningkatkan
modal ditempatkan dan disetor penuh masingmasing
sejumlah
558.000.000
saham
sehubungan dengan pelaksanaan Penawaran
Umum Terbatas I Dengan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu kepada para pemegang saham
dengan nominal Rp 200 per saham yang
ditawarkan dengan harga Rp 250 per saham
(Catatan 1b). Jumlah agio yang timbul dari
pelaksanaan penawaran umum terbatas I
tersebut sejumlah Rp 27.900.000.000.
In 2008, the Bank’s issued and fully paid capital
stock increased by 558,000,000 shares in
relation to limited offering I through rights issue
to stockholders with price at Rp 200 per shares
were exercised price at Rp 250 per share (Note
1b). The additional paid-in capital from the
exercise of the limited public offering I was
Rp 27,900,000,000.
19. TAMBAHAN MODAL DISETOR
19. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
Akun ini merupakan agio saham sehubungan
dengan penawaran umum pada tahun 2002 dan
penawaran umum terbatas I dengan hak untuk
memesan efek terlebih dahulu pada tahun 2008
setelah dikurangi biaya emisi saham, dengan
perincian sebagai berikut:
Pengeluaran 60.000.000 saham
melalui penjualan saham Perusahaan
pada penawaran umum tahun 2002
This account represents additional capital after
deducting share issuance costs in connection
with the Bank’s initial public offering in 2002 and
limited public offering I in 2008 with details as
follows:
Agio
saham/
Biaya emisi
saham/
Paid in
capital in
exc ess of par
Rp
Share
insuance
cost
Rp
Jumlah/
Total
Rp
3.000.000.000
(1.296.051.046)
1.703.948.954
Sale of 60,000,000 Company shares
through public offering in 2002
Saldo per 31 Desember 2007
Pengeluaran 558.000.000 saham
melalui penawaran umum terbatas I
kepada pemegang saham tahun 2008
3.000.000.000
(1.296.051.046)
1.703.948.954
27.900.000.000
(701.943.900)
27.198.056.100
Balance as of December 31, 2007
Issuance of 558,000,000 shares
through limited public offering I
to stockholders in 2008
Saldo per 31 Desember 2008
30.900.000.000
(1.997.994.946)
28.902.005.054
Balance as of December 31, 2008
20. PENDAPATAN BUNGA
20. INTEREST REVENUES
Rupiah
Rp
Kredit
Efek-efek
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain
Giro pada bank lain
Jumlah
2008
Mata uang
asing/Foreign
currencies
Rp
Jumlah/
Total
Rp
85.861.482.395
19.530.721.363
7.021.186.463
175.266.395
92.882.668.858
19.705.987.758
9.004.043.748
791.976.434
9.796.020.182
444.054
393.430.168
393.874.222
114.396.691.560
8.381.859.460
122.778.551.020
- 47 -
Loans
Securities
Placements with Bank
Indonesia and other banks
Demand deposits with other
banks
Total
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Rupiah
Rp
Kredit
Efek-efek
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain
Giro pada bank lain
Jumlah
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
2007
Mata uang
asing/Foreign
currencies
Rp
Jumlah/
Total
Rp
54.880.762.403
38.244.406.996
5.194.534.524
85.239.649
60.075.296.927
38.329.646.645
2.346.585.152
50.820.626
2.397.405.778
592.552
1.048.334.148
1.048.926.700
95.472.347.103
6.378.928.947
101.851.276.050
Jumlah bunga yang diperoleh dari pihak yang
mempunyai hubungan istimewa pada tahun
2008 dan 2007 masing-masing sebesar
Rp 2.228.017.342 dan Rp 1.102.394.441
(Catatan 27).
Loans
Securities
Placements with Bank
Indonesia and other banks
Demand deposits with other
banks
Total
Interest income from related parties amounted
to Rp 2,228,017,342 and Rp 1,102,394,441 in
2008 and 2007, respectively (Note 27).
21. BEBAN BUNGA
21. INTEREST EXPENSE
Rupiah
Rp
2008
Mata uang
asing/Foreign
currencies
Rp
Jumlah/
Total
Rp
Simpanan
Deposito berjangka
Tabungan
Jasa giro
Simpanan dari bank lain
58.497.388.176
3.694.969.977
841.424.271
242.317.272
3.825.402.112
350.062.036
86.510.868
62.322.790.288
3.694.969.977
1.191.486.307
328.828.140
Deposits
Time deposits
Savings deposits
Demand deposits
Deposits from other bank
Jumlah
63.276.099.696
4.261.975.016
67.538.074.712
Total
Rupiah
Rp
2007
Mata uang
asing/Foreign
currencies
Rp
Jumlah/
Total
Rp
Simpanan
Deposito berjangka
Tabungan
Jasa giro
Simpanan dari bank lain
59.262.193.286
3.515.475.535
991.403.384
245.201.318
2.762.131.601
263.393.673
90.795.274
62.024.324.887
3.515.475.535
1.254.797.057
335.996.592
Deposits
Time deposits
Savings deposits
Demand deposits
Deposits from other bank
Jumlah
64.014.273.523
3.116.320.548
67.130.594.071
Total
Jumlah beban bunga kepada pihak yang
mempunyai hubungan istimewa pada tahun
2008 dan 2007 masing-masing sebesar
Rp 939.202.758
dan
Rp 396.093.973
(Catatan 27).
Total interest expense to related parties
amounted
to
Rp
939,202,758
and
Rp 396,093,973 in 2008 and 2007, respectively
(Note 27).
- 48 -
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
22. PENYISIHAN (PEMULIHAN) PENGHAPUSAN
ASET PRODUKTIF
22. PROVISION (REVERSAL) FOR LOSSES OF
EARNING ASSETS
2008
Rp
2007
Rp
Penyisihan (pemulihan)
penghapusan aset:
Giro pada bank lain (Catatan 6)
Efek-efek (Catatan 8)
Tagihan derivatif (Catatan 9)
Tagihan akseptasi (Catatan 11)
Penempatan pada bank lain
(Catatan 7)
Kredit (Catatan 10)
Jumlah
4.898.238.582
187.552.875
8.388.000
(196.667.174)
(94.951.276)
(28.865.471)
(485.000)
201.510.943
(201.090.000)
(1.734.365.877)
(235.109.500)
(1.396.510.606)
Provision (reversal of provision) for
asset losses on:
Demand deposits with other
banks (Note 6)
Securities (Note 8)
Derivative receivables (Note 9)
Acceptances receivable (Note 11)
Placements wi th other banks
(Note 7)
Loans (Note 10)
2.962.056.406
(1.554.410.910)
Total
23. TENAGA KERJA DAN TUNJANGAN
23. PERSONNEL EXPENSES
2008
Rp
Gaji
Tunjangan
Imbalan pasca kerja (Catatan 17)
Lainnya
Jumlah
2007
Rp
9.055.879.627
7.489.246.051
1.074.815.166
65.938.451
9.748.974.271
7.025.126.027
285.515.293
215.028.975
17.685.879.295
17.274.644.566
Rincian gaji dan bonus atas dewan komisaris,
dewan direksi dan komite audit Bank adalah
sebagai berikut:
Salary
Benefits
Post-employment benefits (Note 17)
Others
Total
Details of salary and benefits given to
commissioners, directors and audit committee
of the Bank are as follows:
2008
Jumlah pejabat/
Number of
officers
Gaji/
Salary
Rp
Tunjangan/
Benefits
Rp
Bonus/
Bonuses
Rp
Jumlah/
Total
Rp
Komisaris
Direksi
Komite audit
5
4
3
543.539.500
1.124.172.224
96.000.000
1.026.204.792
884.064.976
10.460.029
-
1.569.744.292
2.008.237.200
106.460.029
Commissioners
Directors
Audit commite
Jumlah
12
1.763.711.724
1.920.729.797
-
3.684.441.521
Total
2007
Jumlah pejabat/
Number of
officers
Gaji/
Salary
Rp
Tunjangan/
Benefits
Rp
Bonus/
Bonuses
Rp
Jumlah/
Total
Rp
Komisaris
Direksi
Komite audit
4
4
2
898.800.000
937.320.000
66.000.000
482.845.334
608.378.069
5.351.351
27.000.000
63.000.000
-
1.408.645.334
1.608.698.069
71.351.351
Commissioners
Directors
Audit commite
Jumlah
10
1.902.120.000
1.096.574.754
90.000.000
3.088.694.754
Total
- 49 -
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
24. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
2008
Rp
Komunikasi
Penyusutan (Catatan 12)
Barang cetak dan keperluan kantor
Honorarium tenaga ahli
Perbaikan dan pemeliharaan
Transportasi
Iklan dan promosi
Pendidikan dan pelatihan
Asuransi
Pajak dan perizinan
Sewa
Lain-lain
Jumlah
2007
Rp
3.167.147.924
2.092.668.058
1.786.835.890
1.437.293.000
774.536.155
674.742.969
315.932.375
317.228.787
299.724.209
204.541.061
334.890.974
1.397.214.171
2.933.199.128
2.372.797.744
1.759.869.587
878.708.231
849.803.044
534.353.829
533.774.036
458.393.908
296.955.294
257.676.755
96.166.668
1.245.054.430
12.802.755.573
12.216.752.654
25. PAJAK PENGHASILAN
Tax expense (benefit) of the Bank consists of the
following:
2008
Rp
Jumlah
Total
25. INCOME TAX
Beban (Manfaat) pajak Bank terdiri dari:
Paj ak kini
Paj ak tangguhan
Communication
Depreciation (Note 12)
Printing and office supplies
Professional fees
Repairs and maintenance
Transportation
Advertisement and promotion
Education and training
Insurance
Taxes and licenses
Rental
Others
2007
Rp
8.838.685.700
2.137.315.798
4.015.157.000
(140.589.725)
Current tax
Deferred tax
10.976.001.498
3.874.567.275
Total
Pajak kini
Current tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut
laporan laba rugi dengan laba kena pajak
adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per
statements of income and taxable income is as
follows:
Laba sebel um pajak menurut
laporan laba rugi
Perbedaan temporer:
Penyisi han (pemulihan)
penghapusan kredit
Imbalan pasca kerja
Penyusutan
Jumlah
2008
Rp
2007
Rp
30.197.391.628
12.361.051.455
(6.866.684.828)
1.074.815.166
29.535.289
346.551.360
(74.839.962)
196.921.018
(5.762.334.373)
468.632.416
- 50 -
Income before tax per statements
of income
Temporary differences:
Provision (reversal of provision)
for asset losses on loans
Post-employment benefits
Depreciation
Total
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
2008
Rp
Perbedaan yang tidak dapat
diperhitungkan menurut fiskal:
Penyisi han (pemulihan)
penghapusan:
Penempatan pada bank lain
2007
Rp
Non deductible expenses (non
taxable income)
Provision (reversal of provision)
for losses on:
Placements with other banks
Demand deposi ts with other
banks
Derivative receivables
Acceptances receivable
Securities
(201.090.000)
(235.109.500)
Giro pada bank lain
Tagihan derivatif
Tagihan akseptasi
Efek-efek
Bank garansi, L/C dan
fasilitas kredit yang
belum digunakan
Agunan yang diambil alih
Selisih kurs penyisihan
penghapusan aktiva produktif
dan estimasi kerugian
komitmen dan kontinjensi
Penyusutan
Lain-lain
4.898.238.582
8.388.000
(196.667.174)
187.552.875
(94.951.276)
(485.000)
201.510.943
(28.865.471)
120.794.467
-
105.396.519
299.014.391
131.285.561
190.240.945
(53.181.391)
16.524.498
104.580.566
244.890.675
Bank guarantees, L/C and
unused facil iti es
Foreclosed property
Exchange rate differences on
earning assets and estimated
losses on commitments and
contingencies
Depreciation
Others
Jumlah
5.085.561.865
612.506.345
Total
29.520.619.120
13.442.190.216
Laba Kena Pajak
Perhitungan pajak penghasilan dan hutang
pajak badan adalah sebagai berikut:
Taxable Income
Income tax and income tax payable are
computed as follows:
2008
Rp
2007
Rp
10 % x Rp
50.000.000
15 % x Rp
50.000.000
30 % x Rp 29.420.619.000 tahun 2008
Rp 13.342.190.000 tahun 2007
5.000.000
7.500.000
8.826.185.700
-
5.000.000
7.500.000
4.002.657.000
10 % x
15 % x
30 % x
Jumlah beban pajak
Dikurangi pajak penghasilan dibayar
dimuka
Pasal 25
Penjualan tanah dan bangunan
8.838.685.700
4.015.157.000
Total
Less prepayments of income taxes
(7.196.303.154)
-
(3.943.930.128)
(60.000.000)
Hutang paj ak (Catatan 15)
1.642.382.546
11.226.872
Laba kena pajak dan hutang pajak kini Bank
tahun 2007, sudah sesuai dengan Surat
Pemberitahuan
Tahunan
(SPT)
yang
disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.
Rp
50,000,000
Rp
50,000,000
Rp 29,420,619,000 in 2008
Rp 13,342,190,000 in 2007
Article 25
Sale of land and building
Tax Payable (Note 15)
The taxable income and current tax expense for
2007 are in accordance with the corporate tax
returns filed with the Tax Service Office.
- 51 -
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian aset (kewajiban) pajak tangguhan bersih Bank adalah sebagai berikut:
The details of the Bank’s - net deferred tax
assets (liabilities) are as follows:
Dibebankan
(dikreditkan) ke
laporan laba ru gi/
Charged
(credit ed) to
incom e for
the year
Rp
31 Desember/
December 31,
2007
Rp
Dibebankan
(dikreditkan) ke
laporan laba rugi/
Charged
(credited) to
income for
the year
Rp
2.440. 015.751
103.965. 408
2. 543.981.159
(1.716. 671.207)
(423.996 .860)
1.669. 518.290
(69. 730.532)
(22.451. 989)
59.076. 306
1 .647.066.301
(10.654. 226)
268. 703.792
7. 383.823
(274.511 .050)
1.775 .704
loans
Post-employm ent benefits
1.641.259. 043
obligation
(1.494. 699) Premises and eq uipment
4.250. 083.375
140.589. 725
4. 180.393.234
(1.440. 583.592)
(696.732 .206)
2.043.077. 436
1 Januari/
January 1,
2007
Rp
Penyesuaian
atas perubahan
tarif pajak/
Adjustment
due to change
in tax rate
Rp
31 Desember/
December 31,
2008
Rp
Penyisihan penghapusan
kredit
Kewajiban imbalan
pasca kerja
Aset tetap
Jumlah Aset Pajak
Tangguhan - Bersih
Allowance for losses on
403.313. 092
Deferred tax assets - Net
Berdasarkan
Undang-Undang
Pajak
Penghasilan No.36 tahun 2008 pengganti UU
pajak No. 7/1983, tarif pajak badan adalah
sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari
2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif
1 Januari 2010. Aset dan kewajiban pajak
tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang
berlaku pada periode ketika aset direalisasikan
dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif
pajak yang akan ditetapkan.
Based on law No. 36/2008 the amendment of
tax law No. 7/1983 on income taxes, the new
corporate tax rate is set at flat rate of 28%
effective January 1, 2009 and 25% effective
from January 1, 2010. Accordingly, deferred tax
assets and liabilities has been adjusted to the
tax rates that are expected to apply at the period
when the asset is realized or liability is settled,
based on the tax rates that will be enacted.
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil
perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan
tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expense
and the amounts computed by applying the
effective tax rates to income before tax is as
follows:
2008
Rp
2007
Rp
30.197.391.628
12.361.051.455
Income before tax per statements
of income
Tarif pajak yang berlaku
10% x Rp
50.000.000
15% x Rp
50.000.000
30% x Rp 30.097.391.628 tahun 2008
Rp 12.261.051.455 tahun 2007
5.000.000
7.500.000
9.029.217.488
-
5.000.000
7.500.000
3.678.315.436
Tax expense at applied tax rates:
10% x Rp
50,000,000
15% x Rp
50,000,000
30% x Rp 30,097,391,628 in 2008
Rp 12,261,051,455 in 2007
Jumlah
9.041.717.488
3.690.815.436
Total
Pengaruh pajak atas perbedaan yang tidak
dapat diperhitungkan menurut fiskal
Pengaruh perubahan tarif pajak
1.525.668.560
408.615.450
183.751.839
-
10.976.001.498
3.874.567.275
Laba sebelum pajak menurut
laporan laba rugi
Beban Pajak
- 52 -
Tax effect of non taxable income
(non deductible expense)
Effect of change in tax rate
Tax Expense
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
26. LABA PER SAHAM DASAR
26. BASIC EARNINGS PER SHARE
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk
perhitungan laba per saham dasar:
Below are the data used to calculate the basic
earnings per share:
2008
Rp
2007
Rp
Laba bersih
Net income
Laba bersih untuk perhitungan laba
per saham dasar
19.221.390.130
Lembar/share
8.486.484.180
Net income for computation of basic
earnings per share
Lembar/share
Jumlah saham
Number of shares
Jumlah rata-rata tertimbang saham
biasa untuk perhitungan laba
per saham dasar
Weighted average number of ordinary
shares for computation of basic
earnings per share
27. SIFAT
DAN
ISTIMEWA
TRANSAKSI
600.465.753
HUBUNGAN
310.000.000
27. NATURE
OF
RELATIONSHIP
AND
TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Hubungan Istimewa
Nature of Relationship
Berdasarkan
Peraturan
Bank
Indonesia
No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 yang
diubah dengan peraturan Bank Indonesia
No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006
tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit
Bank Umum pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa adalah perusahaan yang
mempunyai keterkaitan kepemilikan atau
kepengurusan secara langsung maupun tidak
langsung dengan Bank.
Based
on
Regulation
Bank
Indonesia
No. 7/3/PBI/2005 dated January 20, 2005 as
amended by Bank Indonesia regulation
No. 8/13/PBI/2006 dated October 5, 2006
regarding “Legal Lending Limit” related parties
are companies that are directly or indirectly
related in ownership and management with the
Bank.
Pihak-pihak
yang
mempunyai
hubungan
istimewa karena keterkaitan kepemilikan dan
pengurus adalah sebagai berikut:
Related parties companies which are related in
ownership and management are as follows:




PT Classic Prima Carpet Industries
PT Kotobukiya Indo Classic
PT Universal Carpet and Rugs
Deepak Rupo Chugani
Bank of India dan PT Panca Mantra Jaya
merupakan pemegang saham Bank di tahun
2008 dan 2007.
Bank of India dan PT Panca Mantra Jaya are the
shareholders of the Bank in 2008 and 2007.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank
juga mengadakan transaksi tertentu dengan
pihak-pihak
yang
mempunyai
hubungan
istimewa. Menurut manajemen Bank, transaksitransaksi tersebut dilakukan dengan persyaratan
dan kondisi normal seperti yang dilakukan
dengan pihak ketiga lainnya. Transaksitransaksi tersebut meliputi:
In the conduct of its business, the Bank entered
into certain transactions with its related parties.
According to management, transactions with
related parties were made at similar conditions
and terms as those done with third parties.
These transactions included the following:
- 53 -
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
a.
Giro pada bank
(Catatan 6 dan 8)
lain
dan
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
efek-efek
a.
Merupakan penempatan pada Bank of
India.
b.
Demand deposits with related party were
placed with Bank of India.
Kredit (Catatan 10)
b.
Pada tanggal neraca persentase kredit yang
diberikan kepada pihak hubungan istimewa
terhadap jumlah keseluruhan kredit yang
diberikan adalah sebesar kurang lebih
3,84% dan 7,54% masing-masing untuk
tahun 2008 dan 2007. Tingkat bunga per
tahun untuk kredit yang diberikan kepada
pihak hubungan istimewa adalah antara
antara 12% - 15% untuk mata uang Rupiah
dan 5,5% - 8% untuk mata uang asing pada
tahun 2008 dan 8,75% - 15% untuk mata
uang Rupiah dan 6,50% - 7,50% untuk
mata uang asing pada tahun 2007.
c.
Loans (Note 10)
At balance sheet date, loans from related
parties accounted for 3.84% and 7.54%,
respectively, of the total loans in 2008 and
2007. Interest rates per annum on loans
from
related
parties
ranged
from
12% to 15% for Rupiah currency and 5.5%
to 8% for foreign currency in 2008 and
8.75% to 15% for Rupiah currency and
6.50% to 7.50% for foreign currency in
2007.
Penempatan dana dari pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa dalam
bentuk simpanan (Catatan 13):
-
Demand deposits and securities (Notes 6
and 8)
c.
Giro
Placements of funds from related parties in
the form of savings accounts (Note 13):
-
Pada
tanggal
neraca
persentase
rekening giro pihak yang mempunyai
hubungan istimewa dari jumlah rekening
giro adalah sebesar 6,53% untuk tahun
2008 dan 1,36% untuk tahun 2007.
Untuk rekening giro Rupiah, tingkat
bunga rata-rata yang diberikan adalah
1,07% untuk tahun 2008 dan 1,99%
untuk tahun 2007. Sedangkan untuk
Dollar Amerika Serikat adalah 0,83%
untuk tahun 2008 dan 0,76% untuk
tahun 2007.
At balance sheet date, percentage of
demand deposits from related parties
accounted for 6.53% in 2008 and 1.36%
in 2007 of the total demand deposits.
Interest rates on Rupiah demand
deposits is 1.07% in 2008 and 1.99% in
2007. Interest rates on U.S. Dollar
demand deposits is 0.83% in 2008 and
0.76% in 2007.
- Tabungan
-
Pada
tanggal
neraca
persentase
tabungan pihak yang mempunyai
hubungan
istimewa
dari
jumlah
tabungan adalah sebesar 0.99% untuk
tahun 2008 dan 0,72% untuk tahun
2007. Tingkat bunga rata-rata yang
diberikan adalah 4,50% untuk tahun
2008 dan 4,58% untuk tahun 2007.
-
Demand deposits
Savings deposits
At balance sheet date, savings deposits
from related parties accounted for
0.99% in 2008 and 0.72% in 2007 of the
total savings deposits. Interest rates on
savings deposits from related parties
4.50% in 2008 and 4.58% in 2007.
Deposito Berjangka
-
Pada
tanggal
neraca
persentase
deposito
berjangka
pihak
yang
mempunyai hubungan istimewa dari
jumlah deposito berjangka adalah
sebesar 3,80% untuk tahun 2008 dan
4,08% untuk tahun 2007. Untuk deposito
berjangka Rupiah, tingkat bunga ratarata yang diberikan adalah 10,71%
untuk tahun 2008 dan 7,90% untuk
tahun 2007. Untuk Dollar Amerika
Serikat adalah 4,43% untuk tahun 2008
dan 4,80% untuk tahun 2007.
Time deposits
At balance sheet date, time deposits
from related parties accounted for
3.80% in 2008 and 4.08% in 2007 of the
total time deposits. Average interest
rate on Rupiah time deposits was
10.71% in 2008 and 7.90% in 2007.
Average interest rate on U.S. Dollar
deposits was 4.43% in 2008 and 4.80%
in 2007.
- 54 -
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
Saldo giro pada bank lain, penempatan pada
bank lain, kredit dan simpanan dari pihak yang
mempunyai
hubungan
istimewa
dapat
diikhtisarkan sebagai berikut:
The balance of demand deposits, placement
with other bank loans and savings account with
related parties can be summarized as follows:
Jumlah
2008
Rp
Giro pada bank lain
Bank of India
Persentase giro pada bank lain
dari jumlah aset
2007
Rp
646.570.269
0,05%
450.031.557
0,03%
Efek-efek
Bank of India
Persentase efek-efek dari
jumlah aset
Kredit
PT Classic Prima Carpet
Depak Rupo Chugani
PT Kotobukiya Indo Classic
Industri
PT Universal Carpet and Rugs
Lainnya
Jumlah
Persentase kredit dari jumlah aset
Simpanan
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
Jumlah
Persentase simpanan dari jumlah
kewajiban
Simpanan dari bank lain
Giro
Persentase simpanan dari bank
lain dari jumlah kewajiban
Pendapatan bunga - Kredit
Persentase pendapatan bunga
kredit dari jumlah pendapatan
bunga
Beban bunga
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
Jumlah
Persentase beban bunga
simpanan dari jumlah beban
bunga
Demand deposits with other bank
Bank of India
Percentage of demand deposits with
other bank from total assets
Securities
10.900.000.000
-
0,80%
-
Bank of India
Percentage of securities from
total assets
16.990.000.000
9.178.959.083
2.000.000.000
1.571.612.236
6.000.000.000
1.387.444.385
2.000.000.000
39.496.900.000
1.894.535.364
Loans
PT Classic Prima Carpet
Depak Rupo Chugani
PT Kotobukiya Indo Classic
Industri
PT Universal Carpet and Rugs
Others
33.556.403.468
46.963.047.600
Total
2,47%
4,02%
7.579.730.370
771.159.917
32.637.621.651
1.546.171.540
641.791.717
32.504.469.151
40.988.511.938
34.692.432.408
3,81%
3,32%
248.513.948
0,02%
0,00%
2.228.017.342
1,76%
1.102.394.441
1,05%
184.551.163
202.534.239
552.117.356
40.877.316
29.636.582
325.580.075
939.202.758
396.093.973
1,35%
0,57%
- 55 -
Percentage of loans from total assets
Deposits
Demand deposits
Saving deposits
Time deposits
Total
Percentage of deposits from
total liabilities
Deposits from other bank
Demand deposits
Percentage of other bank
deposits from total liabilities
Interest expense - Loans
Percentage of loans interest
income from total interest
income
Interest expenses
Demand deposits
Saving deposits
Time deposits
Total
Percentage of deposit interest
expense from total interest
expenses
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
28. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
28. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Bank memiliki tagihan dan kewajiban komitmen
dan kontinjensi sebagai berikut:
The Bank has commitment and contingent
receivables and payables as follows:
2008
Rp
2007
Rp
KOMITMEN
Tagihan komitmen
Dollar Amerika Serikat
Pembelian berjangka valuta asing
yang belum selesai
Lain-lain
Jumlah Tagihan Komitmen
Kewajiban Komitmen
Rupiah
Fasilitasi kredit kepada nasabah
yang belum digunakan
Fasilitasi kredit kepada Bank lain
yang belum digunakan
Dollar Amerika Serikat
Fasilitasi kredit kepada nasabah
yang belum digunakan
L/C yang irrevocable dan masih
berjalan dalam rangka ekspor
dan impor
Penjualan berjangka valuta asing
yang belum selesai
10.900.000.000
10.900.000.000
4.071.161.025
4.071.161.025
209.977.042.811
201.118.667.869
10.900.000.000
9.393.000.000
Jumlah Kewajiban komitmen
234.837.665.942
231.812.486.474
223.937.665.942
227.741.325.449
Jumlah Kewajiban Komitmen - Bersih
KONTINJENSI
Tagihan kontinjensi
Rupiah
Pendapatan bunga dalam
penyelesaian
Garansi yang diterima
Dollar Amerika Serikat
Garansi yang diterima
Pendapatan bunga dalam
penyelesaian
Jumlah
1.450.000.000
-
9.243.643.521
7.983.896.706
3.266.979.610
13.316.921.899
COMMITMENTS
Commitment Receivables
U.S. Dollar
Unsettled foreign currencies
forward purchased
Others
Total Commitment Receivables
Commitment liabilities
Rupiah
Unused loan commitments
granted to customers
Unused loan commitments
granted to other Bank
U.S. Dollar
Unused loan commitments
granted to customers
Outstanding irrevocable
letters of credit
Unsettled foreign currencies
forward sold
Total Commitment Liabilities
Total Commitment Liabilities - Net
CONTINGENCIES
Contingent Receivable
Rupiah
Past due interest receivable
1.836.761.068
2.248.516.197
22.090.179.800
-
1.228.424.872
34.550.178
26.175.457.065
1.262.975.050
Guarantee received
U.S. Dollar
Guarantee received
Past due interest receivable
Total
Kewajiban Kontinjensi
Rupiah
Penerbitan jaminan dalam bentuk
bank garansi
Dollar Amerika Serikat
Penerbitan jaminan dalam bentuk
bank garansi
2.578.472.978
736.704.526
Bank guarantees issued
U.S. Dollar
22.090.179.800
31.936.200
Bank guarantees issued
Jumlah
24.668.652.778
768.640.726
Kewajiban (Tagihan) Kontinjensi Bersih
(1.506.804.287)
(494.334.324)
Jumlah Kewajiban Komitmen dan
Kontinjensi
Contingent Liability
Rupiah
222.430.861.655
227.246.991.125
Total
Contingent Liability (Receivable) Net
Total Commitment and Contingent
Liabilities
LAIN-LAIN
Titipan kliring
Titipan cek & BG
Titipan inkaso
29.648.096.783
206.285.750
41.865.950.907
431.776.300
OTHERS
Funds for clearing
Cheques for clearing
Inkaso clearing
Jumlah
29.854.382.533
42.297.727.207
Total
Saldo transaksi komitmen dan kontinjensi
dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa pada tanggal 31 Desember 2008 dan
2007
adalah
Rp
1.582.095.798
dan
Rp 123.864.131 dalam bentuk bank garansi.
The balance of commitments and contingencies
with related parties as of December 31, 2008
and
2007
is
Rp
1,582,095,798
and
Rp 123,864,131, respectively, in the form of
bank guarantees issued.
- 56 -
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
29. JATUH TEMPO ASET DAN KEWAJIBAN
29. MATURITIES OF ASSETS AND LIABILITIES
Analisa jatuh tempo aset dan kewajiban
menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan
periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal
31 Desember 2008 sampai dengan tanggal
jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Lain-lain/
Others
Rp'000
Sampai dengan
1 bulan/Up to
1 month
Rp'000
Aging analysis of assets and liabilities according
to remaining periods from December 31, 2008
until maturity dates are as follows:
> 1 bulan s.d
3 bulan/
> 1 - 3 months
Rp'000
> 3 bulan s.d
12 bulan/
> 3 - 12 months
Rp'000
> 1 tahun s.d
5 tahun/
> 1 - 5 years
Rp'000
> 5 tahun/
> 5 years
Rp'000
Jumlah/
Total
Rp'000
Aset/Asset
Kas/Cash
Giro pada Bank Indonesia/
Demand deposits with
Bank Indonesia
Giro pada bank lain/
Demand deposits with
other banks
Penyisihan kerugian/
Allowance for losses
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain/
Placements with Bank
Indonesia and other banks
Penyisihan kerugian/
Allowance for losses
Efek-efek/Securities
Penyisihan kerugian/
Allowance for losses
Tagihan derivatif/Derivatif
receivable
Penyisihan kerugian/
Allowance for losses
Kredit/Loans
Penyisihan kerugian/
Allowance for losses
Pendapatan bunga yang
masih akan diterima/
Accrued interest receivable
Biaya dibayar dimuka/
Prepaid expenses
Aset pajak tangguhan bersih/Deferred tax
assets - net
Aset tetap - bersih/
Premises and equipment - net
Aset lain-lain/Other assets
Jumlah Aset/Total assets
-
14.325.314
-
-
-
-
14.325.314
-
48.704.391
-
-
-
-
48.704.391
-
25.798.895
-
-
-
-
25.798.895
-
-
-
-
(5.084.552)
-
-
-
206.421.396
(5.084.552)
(326.000)
(202.852)
-
205.621.396
800.000
123.337.229
10.900.000
-
-
838.800
(8.388)
(14.920.796)
60.662.548
38.089.675
12.694.305
431.549
(326.000)
185.452.758
-
-
-
-
(202.852)
-
-
-
-
838.800
82.350.465
509.723.883
184.980.140
38.113.372
(8.388)
875.830.408
-
-
-
-
-
(14.920.796)
3.723.830
-
-
-
-
3.723.830
2.346.119
-
-
-
-
-
2.346.119
2.043.077
-
-
-
-
-
2.043.077
14.201.347
736.576
-
-
-
-
-
14.201.347
736.576
-
(1.215.469)
483.012.403
94.050.465
547.813.558
-
2.796.323
858.015.564
154.955.862
40.840.784
-
337.754
-
-
809.050
4.552.474
279.356
197.674.445
38.544.921
1.359.880.323
Kewajiban/Liabilities
Kewajiban segera/Liabilities
payable immediately
Simpanan/Deposits
Simpanan dari bank lain/
Deposits from other banks
Kewajiban derivatif/Derivative
payable
Hutang pajak/Taxes payable
Estimasi kerugian komitmen
dan kontinjensi/Estimated
losses on commitments and
contingencies
Pendapatan diterima dimuka/
Unearned interest income
Kewajiban manfaat karyawan/
Post-employment benefits
obligation
Kewajiban lain-lain/Other
liabilities
-
-
2.796.323
1.053.812.210
-
-
-
337.754
-
-
-
-
809.050
4.552.474
-
-
-
-
-
279.356
3.160.313
-
-
-
-
-
3.160.313
6.565.036
-
-
-
-
-
6.565.036
4.894.933
-
-
-
-
-
4.894.933
-
1.077.207.449
Jumlah Kewajiban/Total
liabilities
14.899.638
866.511.165
154.955.862
40.840.784
Selisih/Net
(16.115.107)
(383.498.762)
(60.905.397)
506.972.774
- 57 -
197.674.445
38.544.921
282.672.874
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
30. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM
MATA UANG ASING
a.
30. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES
DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Posisi aset dan kewajiban moneter dalam
mata uang asing pada tanggal neraca
berdasarkan akun adalah sebagai berikut:
a.
The balances of monetary assets and
liabilities denominated in foreign currencies
at balance sheet dates are as follows:
2008
Mata Uang
Asing/
Foreign
currencies
2007
Ekuivalen dalam/
Equivalent in
Rp
Mata Uang
Asing/
Foreign
currencies
Ekuivalen dalam/
Equivalent in
Rp
Aset/Assets
Kas/Cash
Giro pada Bank Indonesia/
Demand deposits with
Bank Indonesia
Giro pada bank lain/
Demand deposits with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain/Replacement of BI
Efek-efek/Securities
Kredit/Loans
Pihak hubungan istimewa/Related party
Pihak ketiga/Third party
Tagihan Akseptasi/
Acceptances Receivable
Penyisihan penghapusan/
Allowance for losses
Aset lain-lain/Other assets
USD
EUR
AUD
SGD
JPY
GBP
HKD
MYR
113.645,00
34.364,00
65.000,00
40,00
4.000,00
6.307,00
1.238.730.500
260.750.939
7.842.250
630.217
5.625.760
19.854.625
47.220,00
50,00
4.740,00
1.110,00
10.000,00
4.491,00
443.537.460
691.090
39.180.082
7.251.519
838.400
12.757.898
USD
165.000,00
1.798.500.000
310.000,00
2.911.830.000
USD
SGD
HKD
JPY
EUR
INR
GBP
1.831.895,26
17.248,84
26.162,35
948.262,00
335.057,52
56.547,18
14.790,00
19.967.658.334
130.882.646
36.795.776
114.407.810
5.145.304.105
12.677.312
233.022.662
744.010,64
437.484,05
166.748,94
1.961.062,00
96.605,97
2.300.583,59
-
6.988.491.942
2.858.039.550
200.779.064
164.415.438
1.335.268.396
548.252.075
-
USD
USD
2.000.000,00
1.321.116,84
21.800.000.000
14.400.173.556
2.000.000,00
93.522,13
18.786.000.000
878.453.367
USD
USD
1.100.000,00
9.240.455,59
11.990.000.000
100.720.965.931
3.400.000,00
7.815.606,47
31.936.200.000
73.411.991.573
2.150.015,00
20.195.090.895
USD
-
USD
EUR
INR
HKD
JPY
SGD
GBP
USD
(393.664,47)
(3.350,58)
(565,47)
(261,62)
(9.482,62)
(172,49)
(147,90)
47.652,53
Jumlah Aset/Total Assets
(4.290.942.723)
(51.453.115)
(126.773)
(367.953)
(1.144.078)
(1.308.839)
(2.330.227)
519.412.577
(373.376,13)
(966,06)
(23.005,84)
(1.667,49)
(19.610,62)
(4.374,84)
22.145,25
174.055.561.293
(3.507.121.989)
(13.352.688)
(5.482.522)
(2.007.791)
(1.644.154)
(28.580.392)
208.010.333
157.368.889.545
Kewajiban/Liabilities
Kewajiban segera/Liabilities
payable immediately
Simpanan/Deposits
Giro/Demand deposits
Pihak hubungan istimewa/
Related party
Pihak ketiga/Third party
Deposito berjangka/Time deposits
Pihak hubungan istimewa/
Related party
Pihak ketiga/Third party
Simpanan dari bank lain/Deposits in
other banks
Kewajiban Akseptasi/
Acceptance Payables
Estimasi kerugian komitmen dan
kontinjensi/Estimated losses on
commitments and contingencies
Kewajiban lain-lain/Other liabilities
USD
EUR
INR
12.467,29
150.000,00
35.362,00
135.893.461
2.303.472.000
7.927.807
10.042,37
753,72
110.000,00
94.327.981
10.417.767
26.214.100
USD
USD
248.445,45
3.945.963,49
2.708.055.405
43.011.002.041
28.009,94
4.878.556,28
263.097.367
45.824.279.137
USD
USD
2.279.649,24
8.843.207,97
24.848.176.716
96.390.966.873
1.266.407,37
5.735.962,05
11.895.364.426
53.877.891.536
USD
7.361,35
80.238.715
1.000.000,00
9.393.000.000
USD
-
-
2.150.015,00
20.195.090.895
14.211,50
50.098,35
133.488.620
470.573.802
USD
USD
104.064,70
Jumlah Kewajiban/Total Liabilities
Aset - bersih/Asset - net
- 58 -
1.134.305.230
170.620.038.248
142.183.745.631
3.435.523.045
15.185.143.915
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
b.
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
Posisi Devisa Neto
b.
Berikut ini adalah posisi devisa neto Bank
pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007:
Mata uang asing
Aset dan tagihan
komitmen dan
kontinjensi/
Assets,
commitment and
contingent
receivables
Rp '000
Net Open Position
Net open position as of December 31, 2008
and 2007 according to type of currency are
as follows:
2008
Kewajiban dan
kewajiban
komitmen dan
kontinjens i/Liabilities,
c ommitment and
contingent
liabilities
Rp '000
Bersih - absolut/
Net - absolute
Rp '000
Foreign currency
Dolar Amerika Serikat
Euro Eropa
India Rupee
Dolar Singapura
Dolar Hongkong
Yen Jepang
Pounsetrling Inggris
Myanmar
201.134.678
5.093.851
12.551
390.325
42.054
121.106
231.323
19.855
204.565.798
2.303.472
7.928
-
3.431.120
2.790.379
4.623
390.325
42.054
121.106
231.323
19.855
United Stat es Dollar
Euro
Indian Rupee
Singapore Dollar
HongKong Dollar
J apanes e Yen
British Pouns terling
Myanmar
Jumlah
207.045.743
206.877.198
7.030.785
T otal
Modal *)
279.713.000
Persentase PDN terhadap modal
Mata uang asing
2,51%
Aset dan tagihan
komitmen dan
kontinjensi/
Assets,
commitment and
contingent
receivables
Rp '000
2007
Kewajiban dan
kewajiban
komitmen dan
kontinjens i/Liabilities,
c ommitment and
contingent
liabilities
Rp '000
156.358.195
1.322.607
542.770
2.836.711
198.771
163.610
39.180
12.758
164.888.972
10.418
26.214
-
8.530.777
1.312.189
516.556
2.836.711
198.771
163.610
39.180
12.758
Jumlah
161.474.602
164.925.604
13.610.552
123.013.000
Persentase PDN terhadap modal
Perc entage of Net Open
Position to Capital
Bersih - absolut/
Net - absolute
Rp '000
Dolar Amerika Serikat
Euro Eropa
India Rupee
Dolar Singapura
Dolar Hongkong
Yen Jepang
Dolar Australia
Myanmar
Modal *)
T otal Capital *)
11,06%
Foreign currency
United Stat es Dollar
Euro
Indian Rupee
Singapore Dollar
HongKong Dollar
J apanes e Yen
Australia Dollar
Myanmar
T otal
T otal Capital *)
Perc entage of Net Open
Position to Capital
*) Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia,
perhitungan persentase PDN terhadap
modal
menggunakan
modal
bulan
sebelumnya.
*) According to BI regulation, the previous
month’s capital should be used in the
calculation of the percentage of Net Open
Position to Capital.
Batas nilai (absolut) Posisi Devisa Neto yang
diperkenankan pada tanggal 31 Desember
2008 dan 2007 masing-masing sebesar
Rp 55.943 juta dan Rp 24.603 juta. Pada
tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 tidak
terdapat pelampauan dari batas nilai (absolut)
yang diperkenankan oleh Bank Indonesia.
Maximum limit of the Net Open Position
(absolute) as of December 31, 2008 and
2007 amounted to Rp 55,943 million and
Rp 24,603 million, respectively. The Bank’s
Net Open Position as of December 31, 2008
and 2007 did not exceed the maximum limit
required by Bank Indonesia.
- 59 -
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
Persentase Posisi Devisa neto terhadap
modal pada tanggal 31 Desember 2008 dan
2007 dimana menggunakan modal pada
tanggal yang sama masing-masing sebesar
2,51% dan 11,06%.
The percentage of Net Open Position to
capital as of December 31, 2008 and 2007
using capital as of the same dates are
2.51% and 11.06%, respectively.
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset
dan kewajiban dalam mata uang asing adalah
kurs Reuters jam 16.00 WIB dengan rincian
sebagai berikut:
The foreign exchange rates used for assets
and liabilities denominated in foreign
currencies were Reuters’ spot rates at 4:00
P.M. Western Indonesian Time as follows:
2008
Rp
1
1
1
1
1
1
1
1
1
GBP
USD
EUR
SGD
AUD
MYR
HKD
INR
JPY
2007
Rp
15.755,42
10.900,00
15.356,48
7.587,91
7.554,26
3.148,03
1.406,44
224,19
120,65
18.760,64
9.393,00
13.821,80
6.532,90
8.265,84
2.840,77
1.204,08
238,31
83,84
GBP 1
USD 1
EUR 1
SGD 1
AUD 1
MYR 1
HKD 1
INR 1
JPY 1
31. INFORMASI SEGMEN
31. SEGMENT INFORMATION
Segmen Geografis
Geographical Segment
Bank beroperasi di dua wilayah geografis utama
yaitu Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan
di luar DKI Jakarta.
The Bank is operating in two main geographic
areas as follows: Special District of Jakarta (DKI
Jakarta) and outside DKI Jakarta.
Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan
segmen geografis:
The geographical segment information is as
follows:
2008
DKI
Jakarta/
Special District
of Jakarta
Rp
PENDAPATAN
Pendapatan bunga
Pendapatan lainnya
HASIL
Hasil segmen
Laba sebelum pajak
Laba bersih
INFORMASI LAINNYA
ASET
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain bersih
Efek-efek - bersih
Kredit - bersih
As et tetap - bersih
As et lainnya
Luar DKI
Jakarta/
Outside
DKI Jakarta
Rp
Eliminasi/
Elimination
Rp
Jumlah/
Total
Rp
92.224.764.076
4.789.546.092
34.594.569.198
1.623.205.549
-
126.819.333.274
6.412.751.641
97.014.310.168
36.217.774.747
-
133.232.084.915
19.135.836.950
19.117.437.460
11.091.958.708
11.079.954.168
-
30.227.795.658
30.197.391.628
19.221.390.130
REVENUES
Interest revenues
Other revenues
INCOME
Segment income
Income before tax
Net income
OTHER INFORMATION
ASSETS
Placements with Bank Indonesia
and other banks - net
Sec urities - net
Loans - net
Premises and equipment - net
Other assets
206.095.396.123
185.249.908.023
606.004.915.296
12.838.168.484
125.699.325.075
254.904.697.050
1.363.178.217
18.700.348.189
(50.975.612.779)
206.095.396.123
185.249.908.023
860.909.612.346
14.201.346.701
93.424.060.485
1.135.887.713.001
274.968.223.456
(50.975.612.779)
1.359.880.323.678
Total Assets
KEWAJIBAN
Simpanan
Kewajiban lainnya
825.650.811.096
35.660.916.488
228.161.399.065
38.709.935.774
(50.975.612.782)
1.053.812.210.161
23.395.239.480
LIABILITIES
Deposits
Other liabilities
Jumlah Kewajiban
861.311.727.584
266.871.334.839
(50.975.612.782)
1.077.207.449.641
Total Liabilities
(217.709.775)
(1.592.658.824)
(57.640.800)
(500.009.234)
Jumlah Aset
Pengeluaran modal
Penyusutan dan amortisasi
- 60 -
-
(275.350.575)
(2.092.668.058)
Capital expenditures
Depreciation and amortization
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
2007
DKI
Jakarta/
Special District
of Jakarta
Rp
PENDAPATAN
Pendapatan bunga
Pendapatan lainnya
HASIL
Hasil segmen
Laba sebelum pajak
Laba bersih
Luar DKI
Jakarta/
Outside
DKI Jakarta
Rp
Eliminasi/
Elimination
Rp
Jumlah/
Total
Rp
77.970.382.194
4.215.454.977
26.487.296.750
1.129.120.539
-
104.457.678.944
5.344.575.516
82.185.837.171
27.616.417.289
-
109.802.254.460
13.516.646.016
14.420.180.730
(2.247.940.194)
(2.059.129.275)
-
11.268.705.822
12.361.051.455
8.486.484.180
REVENUES
Interest revenues
Other revenues
INCOME
Segment income
Income before tax
Net income
INFORMASI LAINNYA
ASET
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain bersih
Efek-efek - bersih
Kredit - bersih
Aset tetap - bersih
Aset lainnya
62.316.807.222
355.650.189.993
421.360.155.631
14.213.117.532
136.661.387.276
183.822.741.729
1.805.546.652
79.459.856.071
(87.545.456.757)
62.316.807.222
355.650.189.993
605.182.897.360
16.018.664.184
128.575.786.590
Jumlah Aset
990.201.657.654
265.088.144.452
(87.545.456.757)
1.167.744.345.349
KEWAJIBAN
Simpanan
Kewajiban lainnya
745.666.865.494
125.214.418.970
254.057.524.505
5.697.565.330
(87.545.456.757)
999.724.389.999
43.366.527.543
LIABILITIES
Deposits
Other liabilities
Jumlah Kewajiban
870.881.284.464
259.755.089.835
(87.545.456.757)
1.043.090.917.542
Total Liabilities
(1.758.425.246)
(1.838.979.937)
(340.083.441)
(533.817.806)
Pengeluaran modal
Penyusutan dan amortisasi
OTHER INFORMATION
ASSETS
-
(2.098.508.687)
(2.372.797.743)
Placements with Bank Indonesia
and other banks - net
Securities - net
Loans - net
Premises and equipment - net
Other assets
Total Assets
Capital expenditures
Depreciation and amortization
Segmen Sekunder
Secondary Segment
Kegiatan Bank sepenuhnya adalah bank
konvensional sehinggal informasi segmen usaha
tidak signifikan.
The Bank operations are all under conventional
banking therefor business segment in not
significant.
32. JAMINAN
PEMERINTAH
TERHADAP
KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
32. GOVERNMENT’S GUARANTEE ON PRIVATE
BANKS’ OBLIGATIONS
Sejak tahun 1998 Pemerintah menjamin
kewajiban bank umum meliputi giro, tabungan,
deposito berjangka dan deposito on-call,
obligasi, surat berharga, pinjaman antar bank,
pinjaman yang diterima, letters of credit,
akseptasi L/C, swap mata uang dan kewajiban
kontinjen lainnya seperti bank garansi, standby
letters of credit, performance bonds dan
kewajiban sejenis selain yang dikecualikan
seperti pinjaman subordinasi dan kewajiban
kepada direktur, komisaris dan pihak terkait
dengan Bank.
Since 1998, the Government guarantees the
obligations of private banks including demand
deposits, savings deposits, time deposits, oncall deposits, bonds, marketable securites,
interbank borrowings, loans received, letters of
credit, acceptances, currency swap and other
contingent liabilities such as bank guarantees,
standby letters of credit, performance bonds,
and other kinds of liabilities other than those
excluded in this regulation such as subordinated
loans, liabilities to directors, commissioners and
related parties of the Bank.
- 61 -
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
Berdasarkan Surat Unit Pelaksana Penjaminan
Pemerintah (UP3) No. S235/UP/III/2005 pada
tanggal 17 Maret 2005 yang menyatakan bahwa
sejak tanggal 18 April 2005, kewajiban
pembayaran bank yang dijamin hanya meliputi
simpanan dan pinjaman yang diterima dari bank
lain dalam bentuk transaksi pasar uang antar
bank.
Selanjutnya
program
penjaminan
pemerintah akan berakhir pada tanggal
22 September 2005. Ketentuan mengenai
pengurangan
dan
pengakhiran
program
penjaminan ini merupakan penegasan dari
ketentuan dalam Keputusan Presiden No. 95
Tahun 2004.
In accordance with Letter No. S235/UP/III/2005
of the Government Guarantee Unit (UP3) dated
March 17, 2005, starting April 18, 2005, the
liabilities covered under the guarantee program
only includes deposits and borrowings from
other banks in the form of money market
transactions. Such government guarantee
program will end on September 22, 2005. The
regulation with respect to the reduction and
termination of the government guarantee
program is based on Presidential Decree No. 95
Year 2004.
Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga
Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada
tanggal 26 September 2005 tentang Program
Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa
sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga
Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang
meliputi giro, deposito, sertifikat deposito,
tabungan, dan atau bentuk lain yang
dipersamakan dengan itu yang merupakan
simpanan yang berasal dari masyarakat
termasuk yang berasal dari bank lain. Saldo
yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu
bank adalah:
Based on “Lembaga Penjamin Simpanan”
Regulation
No.
1/PLPS/2005
dated
September 26,
2005
regarding
Deposit
Guarantee Program, since September 22, 2005
the “Lembaga Penjamin Simpanan” will
guarantee bank deposits including demand
deposits, time deposits, certificate of deposits,
savings deposit, and other forms of deposits,
including deposits from other banks. Guaranteed
bank balances of each customer are as follows:
a.
a.
b.
c.
d.
seluruhnya, sejak tanggal 22 September
2005 sampai dengan 21 Maret 2006;
maksimum sebesar Rp 5.000 juta, sejak
tanggal 22 Maret 2006 sampai dengan
21 September 2006;
maksimum sebesar Rp 1.000 juta, sejak
tanggal 22 September 2006 sampai dengan
21 Maret 2007;
maksimum sebesar Rp 100 juta, sejak
tanggal 22 Maret 2007.
b.
100%, from September 22, 2005 until
March 21, 2006;
maximum of Rp 5,000 million, from
March 22, 2006 until September 21, 2006;
c.
maximum of Rp 1,000 million, from
September 22, 2006 until March 21, 2007;
d.
maximum of Rp
March 22, 2007.
100
million,
from
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal
13 Oktober 2008, yang menyatakan bahwa
sejak tanggal 13 Oktober 2008 besaran nilai
simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin
Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank
yang semula maksimal Rp 100 juta diubah
menjadi maksimal Rp 2.000 juta.
In accordance with Government Regulation
No. 66 tahun 2008 dated October 13, 2008,
starting October 13, 2008 the “Lembaga
Penjamin Simpanan” will guarantee bank
deposits of each customers in one bank
maximum of Rp 100 million previously was
changed to maximum of Rp 2,000 million.
Beban premi penjaminan selama tahun 2008
dan
2007
masing-masing
sebesar
Rp 1.921.632.834 dan Rp 1.811.369.025.
Deposit guarantee premium in 2008 and 2007
amounted
to
Rp
1,921,632,834
and
Rp 1,811,369,025, respectively.
- 62 -
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
33. INFORMASI LAINNYA
a.
33. OTHER INFORMATION
Posisi rasio kecukupan modal (CAR) Bank
pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
adalah masing-masing sebesar 33,09% dan
20,66% dengan rincian sebagai berikut:
a.
2008
Rp juta/
Rp million
The Bank’s capital adequacy ratio (CAR) as
of December 31, 2008 and 2007 are
33.09%
and
20.66%,
respectively,
computed as follows:
2007
Rp juta/
Rp million
Aset Tertimbang Menurut Risiko
Modal
- Modal Inti
- Modal pelengkap
843.017
599.144
269.950
10.538
116.300
7.489
Jumlah Modal
280.488
123.789
Rasio Kecukupan Modal
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum yang diwajibkan (%)
Rasio modal inti terhadap aset
tertimbang menurut resiko
Risk Weighted Assets
Capital
- Core capital
- Supplementary capital
Total capital
33,27%
20,66%
Capital Adequacy Ratio
8,00%
8,00%
Capital Adequacy Ratio
required (%)
32,02%
19,41%
Ratio of core capital
to risk weighted assets
b.
Rasio aset produktif yang diklasifikasikan
terhadap total aset produktif pada tanggal
31 Desember 2008 dan 2007 masingmasing sebesar 3,19% dan 1,46%.
b.
The ratio of classified earning assets to total
earning assets as of December 31, 2008
and 2007 are 3.19% and 1.46%,
respectively.
c.
Jumlah penyediaan dana kepada pihak
hubungan
istimewa
pada
tanggal
31 Desember 2008 dan 2007 menurut surat
keputusan
Bank
Indonesia
No. 31/177/KEP/DIR tanggal 31 Desember
1998 tentang batas maksimum pemberian
kredit adalah sama dengan jumlah
penyediaan dana kepada pihak hubungan
istimewa.
c.
The amount of funds provided to related
parties as of December 31, 2008 and 2007
according to Director of Bank Indonesia’s
Decision Letter No. 31/177/KEP/DIR dated
December 31, 1998, concerning legal
lending limit, is the same with the funds
granted to related parties as stated in this
report.
d.
Rasio kredit terhadap total simpanan pada
tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
masing-masing adalah sebesar 83,11% dan
62,16%.
d.
The ratio of loans to total deposits as of
December 31, 2008 and 2007 were 83.11%
and 62.16%, respectively.
34. MANAJEMEN RISIKO
34. RISK MANAGEMENT
Sebagai lembaga keuangan yang sangat
ditentukan oleh kepercayaan masyarakat,
kegiatan usaha bank senantiasa dihadapkan
pada risiko-risiko yang berkaitan erat dengan
fungsinya
sebagai
lembaga intermediasi
keuangan. Makin pesatnya perkembangan
perbankan lingkungan eksternal dan internal
perbankan menyebabkan semakin kompleknya
risiko bagi kegiatan usaha bank. Oleh karena
itu, praktek tata kelola yang baik (good
corporate governance) dan pengendalian
internal termasuk didalamnya pengelolaan risiko
dan pencegahan penyimpangan adalah hal
esensi yang patut mendapatkan perhatian
ekstra.
As a financial institution which is heavily
dependent on public trust, banking activities are
always full of risks which are closely related to
its principal function as a financial intermediary.
The increased developments in internal and
external banking environment resulted to more
complex business risks. Therefore, good
corporate governance and internal control
including risk management and prevention,
become essential factors which required more
attention.
- 63 -
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
RISIKO PASAR
MARKET RISK
Risiko pasar adalah kemungkinan timbulnya
kerugian yang diakibatkan oleh gejolak pasar,
seperti perubahan tingkat suku bunga dan nilai
tukar. Risiko pasar dikelola dalam batas risiko
secara menyeluruh dan menggunakan teknik
lindung nilai (hedging). Seluruh aktivitas
perdagangan sehubungan dengan pertukaran
mata uang asing, derivatif, pasar uang dipantau
tiap hari dan dikaji dengan basis mark to market
sesuai limit yang telah ditetapkan.
Market risk represents potential loss due to
market fluctuations, such as changes in interest
and exchange rates. Market risk is managed
within established limits by using hedging
techniques. The entire trading activity related to
foreign exchange transactions, derivative and
money market are monitored on a daily basis
and revalued using mark to market methods
within established limits.
Berdasarkan hasil penilaian sendiri (self
assessment) terhadap profil risiko Bank posisi
31 Desember 2008, Risiko Pasar secara
Komposit masuk dalam kisaran Low karena
hasil perhitungan Risiko Inheren tergolong Low
dan Sistem Pengendalian Risiko yang tergolong
Acceptable.
Based on the self-assessment of the Bank’s risk
profile as of December 31, 2008, the Composite
Market Risk is categorized as Low, because
Inherent Risk is Low and the Risk Control
System is Acceptable.
Dari awal 2008 sampai dengan akhir Desember
2008, trend Risiko Pasar secara Komposit
menunjukkan kondisi yang stabil yaitu pada
peringkat Low.
From the beginning of 2008 until the end of
December 2008, the composite market risk
shows a stable trend and classified as Low.
RISIKO LIKUIDITAS
LIQUIDITY RISK
Risiko
likuiditas
merupakan
suatu
ketidakmampuan untuk mengakomodasikan
jatuh tempo kewajiban dan penarikan serta
pembiayaan pertumbuhan aset dan untuk
memenuhi kewajiban pada tingkat harga pasar
yang layak. Pengelolaan likuiditas selain
meliputi pemeliharaan likuiditas pada tingkat
yang cukup untuk memenuhi kewajibankewajiban yang jatuh tempo disuatu waktu tetapi
juga melalui Asset and Liability Committee
(ALCO) yang mengawasi posisi dan kondisi
neraca Bank sehubungan dengan kondisi pasar
yang
dalam
rapat-rapat
bulanannya
menentukan strategi optimal untuk mengelola
risiko ini.
Liquidity risk represents the inability to
accommodate maturing liabilities, withdrawals
as well as finance asset growth and inability to
comply with its obligations at fair market prices.
Beside managing the ability of the Bank to meet
maturing obligations, liquidity management is
also performed through its Asset and Liability
Committee (ALCO) which monitors the Bank’s
balance sheets in line with market condition
through monthly meetings and decides the
optimum strategy to manage liquidity risk.
Berdasarkan hasil penilaian sendiri (self
assessment) terhadap profil risiko Bank posisi
31 Desember 2008, Risiko Likuiditas secara
Komposit masuk dalam kisaran Low karena
hasil perhitungan Risiko Inheren tergolong Low
dan Sistem Pengendalian Risiko yang tergolong
Acceptable.
Based on the self-assessment of the Bank’s Risk
Profile as of December 31, 2008, the Composite
Liquidity Risk is categorized as Low, because
Inherent Risk is Low and the Risk Control
System is Acceptable.
Dari awal 2008 sampai dengan akhir Desember
2008, trend Risiko Likuiditas secara Komposit
menunjukkan kondisi yang stabil yaitu pada
peringkat Low.
From the beginning of 2008 until the end of
December 2008, the Composite Liquidity Risk
shows a stable trend and classified as Low.
- 64 -
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
RISIKO KREDIT
CREDIT RISK
Risiko kredit timbul dari kemungkinan kegagalan
counterparty dalam memenuhi kewajibannya
kepada Bank. Dalam pengelolaan risiko kredit
ini, kebijakan perkreditan Bank dirumuskan
sejalan dengan fungsi Bank sebagai lembaga
intermediasi. Dalam menyalurkan kredit, Bank
berlandaskan
pada
prinsip
kehati-hatian
sebagaimana digariskan oleh Bank Indonesia
maupun kebijakan yang dirumuskan Manajemen
Bank. Selain itu, pengelolaan risiko kredit juga
dilakukan antara lain melalui diversifikasi risiko
kredit dan portfolio (segmen usaha/sektor
industri/debitur), pemantauan terhadap kualitas
aset produktif dan peningkatan aktivitas
remedial
serta
kecukupan
pembentukan
penyisihan penghapusan.
Credit risk represents the inability of
counterparties to meet their obligations to the
Bank. In managing credit risk, the Bank’s credit
policies are prepared in line with the Bank’s
function as an intermediary institution. In
providing credits, the Bank implements
prudential banking as required by Bank
Indonesia and management. Also credit risk is
managed, among others by the diversification of
portfolio
and
credit
risk
(business
segment/industry sector/debtor), monitoring of
the quality of earning assets and increase in
remedial activity and adequacy of allowance for
losses.
Berdasarkan hasil penilaian sendiri (self
assessment) terhadap profil risiko Bank posisi
31 Desember 2008, Risiko Kredit secara
Komposit masuk dalam kisaran Low dengan
hasil perhitungan Risiko Inheren dari aktivitas
fungsional perkreditan, treasury dan investasi
serta pembiayaan perdagangan tergolong Low
dan Sistem Pengendalian Risiko dinilai
Acceptable.
Based on the self-assessment of the Bank’s risk
profile as of December 31, 2008, the Composite
Credit Risk is categorized as Low, with Inherent
Risk from operating activities in credit, treasury,
investment and trade finance categorized as
Moderate and Risk control system is categorized
as Acceptable.
Dari awal 2008 sampai dengan akhir Desember
2008, trend Risiko Kredit secara Komposit
menunjukkan kondisi yang stabil yaitu pada
peringkat Low.
From the beginning of 2008 until the end of
December 2008, the composite credit risk shows
a stable trend and classified as Low.
RISIKO OPERASIONAL
OPERATIONAL RISK
Risiko operasional merupakan peluang kerugian
yang disebabkan adanya kegagalan proses,
kelemahan sistem atau personel, kelalaian,
kejahatan, kombinasi faktor diatas maupun
karena faktor yang tidak selalu berada dibawah
kendali Bank. Dalam pengelolaan risiko
operasional,
masing-masing
unit
usaha
bertanggung jawab untuk risiko yang terjadi
pada kegiatan operasional sehari-hari dengan
mengacu pada kebijakan dan prosedur,
pengendalian dan pengawasan rutin. Selain itu,
pengelolaan risiko operasional juga meliputi halhal yang terkait dengan pengembangan produk,
sistem, sumber daya manusia dan prinsip “know
your customer” sebagai aspek pencegahan
terhadap kemungkinan adanya hal-hal yang
tidak diinginkan.
Operational risk is the potential loss arising from
failures in processes, personnel, error, fraud,
and combination of other uncontrolled factors. In
managing operational risk, each unit is
responsible for the risks in its daily operations by
referring to policies and procedures, control and
routine supervision. Managing operational risks
also include areas related to product
development, system, human resources and
“know your customer” principles to prevent
unavoidable circumstances.
Berdasarkan hasil penilaian sendiri (self
assessment) terhadap profil risiko Bank posisi
31 Desember 2008, Risiko Operasional secara
Komposit masuk dalam kisaran Low karena
hasil perhitungan Risiko Inheren tergolong Low
Sistem Pengendalian Risiko yang tergolong
Acceptable.
Based on the self-assessment of the Bank’s Risk
Profile as of December 31, 2008, the Composite
Operational Risk is categorized as Low, because
the Inherent Risk is Low and Risk Control
System is Acceptable.
- 65 -
PT. BANK SWADESI Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. BANK SWADESI Tbk.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND
FOR THE YEARS THEN ENDED
(Continued)
Dari awal 2008 sampai dengan akhir Desember
2008, trend Risiko Operasional secara Komposit
menunjukkan kondisi yang stabil yaitu pada
peringkat Low.
From the beginning of 2008 until the end of
December 2008, Composite Operational Risk
shows a stable trend and is classified as Low.
35. PENGARUH KRISIS KEUANGAN GLOBAL
TERHADAP BANK
35. THE IMPACT GLOBAL FINANCIAL CRISIS TO
THE BANK
Manajemen menyadari bahwa krisis keuangan
global memiliki dampak terhadap volume bisnis
Bank dan akan meningkatkan risiko kredit yang
dimiliki Bank. Operasi industri perbankan telah
terpengaruh dan diperkirakan akan terus
terpengaruh
oleh
ketidakpastian
dimasa
mendatang yang disebabkan karena kondisi
ekonomi global, dimana hal ini merupakan
situasi yang berada di luar kendali Bank.
The management is aware that the global
financial crisis has an impact to the Bank’s
business volume and will increase the Bank’s
credit risk. The bank industry has been effected,
and are expected to be effected for the
foreseeable future, by the global economic
condition, which is beyond the Bank’s control.
Dampak potensial terhadap Bank atas kondisi
ini antara lain adalah menurunnya kemampuan
membayar debitur yang dapat berakibat pada
meningkatnya rasio pinjaman bermasalah Bank.
Namun demikian, Manajemen telah mengambil
langkah-langkah
yang
memadai
untuk
memelihara likuiditas, menjaga kecukupan
modal dan melakukan pendekatan secara hatihati untuk meningkatkan aset, termasuk dalam
menyalurkan kredit baru.
The potential impact of these conditions for the
Bank among others is the decrease in debtor’s
ability to pay their obligations which could
increase the Bank’s nonperforming loan ratio.
However, the Management has taken and
continuously taking adequate measures to
conserve liquidity, maintain capital adequacy
and a cautious approach in increasing their
assets, including on granting a new loan.
Manajemen berkeyakinan bahwa Bank memiliki
sumber daya yang memadai untuk melanjutkan
kegiatan usahanya dalam waktu mendatang,
oleh karena itu, dasar kelangsungan usaha tetap
digunakan sebagai dasar penyusunan laporan
keuangan.
The management believes that the Bank has the
adequate resources to continue their operations
in the future. As such the financial statements
have been prepared on a going concern basis.
36. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN
36. APPROVAL OF THE FINANCIAL STATEMENTS
Laporan keuangan pada halaman 2 sampai
dengan 66 telah disetujui oleh Direksi untuk
diterbitkan pada tanggal 23 Pebruari 2009.
The financial statements on pages 2 to 66 were
approved for issue by the Bank’s Directors on
February 23, 2009.
- 66 -
Bank of India
Bank of India was founded on 7th September, 1906 by a group of eminent businessmen from
Mumbai. The Bank was under private ownership and control till July 1969 when it was
nationalised along with 13 other banks.
Bank Of India, is a Body Corporate constituted under The Banking Companies (Acquisition and
Transfer of Undertakings) Act, 1970, with its Head Office at Star House, Plot No.C-5, G Block,
Bandra-Kurla Complex, Bandra East), Mumbai 400 051. The Bank is doing the business of
banking which means the accepting of deposits for the purpose of lending or investment, of
deposits of money from the public, repayable on demand or otherwise, and withdrawal by
cheque, draft, order or otherwise. In additions to the business of banking Bank is also engaged
in other forms of business as contemplated under Sec. 6 (1) of the Banking Regulation
Act,1949.
The shareholders and the management of the company as of December 31st, 2008 are as
under:
Description
Total Share
%
Go vernment of India
3 39,339,521
64.47%
Other Shareholder
1 53,168,607
29.10%
33,844,472
6.43%
5 26,352,600
100%
P ublic
Total
Management:
Chairman and Managing Director
: T.S. Narayanasami
Executive Director
: - B. A. Prabhakar
- M. Narendra
Non Executive Director
: - Tarun Bajaj
- A. V. Sardesai
- Rameshwar Prasad
- A. K. Motayed
- Kamal K. Gupta
- K. S. Sampath
- Indresh Vikram Singh
- M.N. Gopinath
- Prakash P. Maliya
- P.M. Sirajuddin
BANK OF INDIA
BALANCE SHEET AS AT DECEMBER 31st, 2008 AND 2007 (Un-Audited)
(000's Omitted)
2008
2007
ASSETS
Cash and balances with Reserves Bank of India
Balances with Banks and money at call and
short notice
Investments
Loan
Fixed Assets
Other Assets
TOTAL
105,664,137
94,810,372
62,884,723
460,025,035
1,346,465,141
24,972,618
65,681,843
2,065,693,497
56,356,253
386,329,629
1,023,389,242
24,018,810
36,505,653
1,621,409,959
CAPITAL AND LIABILITIES
Capital
Reserves & Surplus
Deposits
Borrowings
Other Liabilities and Provisions
TOTAL
5,259,146
126,284,795
1,717,244,034
88,993,868
127,911,654
2,065,693,497
4,881,420
81,132,056
1,358,348,550
71,339,566
105,708,367
1,621,409,959
BANK OF INDIA
CONTINGENT LIABILITIES DECEMBER 31ST, 2008 AND 2007 (Un-Audited)
(000's Omitted)
2008
CONTINGENT LIABILITIES
I. Claims against the Bank not acknowledged as debts
II. Liability for party paid invesments
III. Liability on account of outstanding forward exchange contracts
IV. Guarantees given on behalf of Constituents:
a) In India
b) Outside India
V. Acceptances, endorsements and other obligations
VI. Interest Rate Swaps
VII. Other items for which the Bank is Contigently liable
TOTAL
Bills for Collection
2007
3,558,502
3,200
18,100
3,395,962
396,731
832,453,802
98,412,109
32,856,334
159,665,570
305,459,561
13,315,209
613,288,585
76,280,560
21,727,227
114,381,695
399,496,260
689,549
1,448,821,786
117,471,504
83,668,589
BANK OF INDIA
PROFIT AND LOSS ACCOUNT FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31st, 2008 AND 2007 (Un-Audited)
(000'S Omitted)
2008
I.
INCOME
Interest earned
Other income
TOTAL
2007
118,542,556
22,664,939
141,207,495
114,058,487
20,404,120
134,462,607
77,887,023
22,832,984
18,517,688
119,237,695
74,254,493
26,366,567
16,843,635
117,464,695
III. PROFIT
Net Profit
Profit brought forward
TOTAL
21,969,800
21,969,800
16,997,912
5,417,591
22,415,503
IV. APPROPRIATIONS
Tranfer to Statutory Reserve
Tranfer to Revenue Reserve
Tranfer to Capital Reserve
Tranfer to Special Reserve - Currency Swap
Final Dividend (including dividend tax)
Final Dividend (including dividend tax)
Special Reserve u/s Sec 36(10 (viii) of Income Tax Act, 1961
Balance in Profit and Loss Account
TOTAL
7,000,000
15,096,101
428,209
29,594
2,457,713
500,000
25,511,617
3,000,000
5,208,867
265,685
40,265
1,111,520
855,353
750,000
5,417,591
16,649,281
II. EXPENDITURE
Interest expended
Operating expenses
Provisions and Contigencies
TOTAL
Earnings per share
41.83
34.87
Kantor Pusat/Head Office:
Jl. K.H. Samanhudi No. 37, Jakarta Pusat 10710
Telp.
: (021) 3500007 (Hunting), Fax. : (021) 3808178
Telex
: 67221-2 BKSWD IA
SWIFT CODE SWBAIDJA
E-mail
: [email protected]
Kantor Cabang/Branch:
Wisma Eka Jiwa Jl. Arteri Mangga Dua Raya Blok RM No. 17,
Mangga Dua Selatan, Jakarta 10730
Telp.
: (021) 6260007, 6129113-114
Fax.
: (021) 6267879
Jl. Tunjungan No. 32, Surabaya
Telp.
: (031) 5326666(Hunting)
Fax.
: (031) 5311959
Telex
: 32831, 32742 - BKSWD IA
Jl. Coklat No. 20-22, Surabaya
Telp.
: (031) 3534101
Fax.
: (031) 3534101
Telex
: 31614 BKSWD IA
Ruko Indah Jl. Diponegoro No. 135 - 137 Blok 27 Denpasar – Bali
Telp.
: (0361) 249622
Kantor Cabang Pembantu/Sub Branch:
Jl. Raya Barat Boulevard LC-7 No. 7, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Telp.
: (021) 4522244, 4534909-11
Fax.
: (021) 4528713
Danau Sunter Utara (Komplek Sunter Garden)
Blok D-1 Kav. No. 12-13, Sunter Agung, Jakarta Utara
Telp.
: (021) 65301010 (Hunting)
Fax.
: (021) 65301602
Jl. Raya Bogor Km. 21 No. 18, Kramat Jati, Jakarta Timur
Telp.
: (021) 87799864-5
Fax.
: (021) 87799863
Jl. Ngagel Jaya Selatan No.169 A, Surabaya
Telp.
: (031) 5022073-4, 5020726, 5023725, 5040949, 5041359
Fax.
: (031) 5022074
Jl. Mayjend. Sungkono No. 42, Surabaya
Telp.
: (031) 5623674-78
Fax.
: (031) 5612427
Kantor Kas/Cash Office:
Gandhi Memorial International School, Ancol - Jakarta Utara
Gandhi Memorial International School, Kemayoran - Jakarta Utara
Universitas 17 Agustus 1945, Jl. Semolowaru No. 45 Surabaya
Pertokoan Bintaro Megah, Jl. Raya Bebekan No. 8, Sepanjang, Sidoarjo
ITC Mangga Dua Lantai IV Blok A/18, Jl. Arteri Mangga Dua - Jakarta Utara
Download