Melalui Program SLOGAN-STEADY, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) mengadakan pelatihan Media Sosial untuk isuisu Penanggulangan Bencana dan Pengurangan Risiko Bencana. Kegiatan Pelatihan ini diadakan di Aula Unisnu kab. Jepara selama 2 hari, Selasa 11 dan Rabu 12 Oktober 2016. Pelatihan ini diikuti oleh 45 peserta, 30 orang utusan dari Kab. Jepara dan 10 orang dari Kab. Kudus. Mereka adalah perwakilan yang terkait langsung maupun tidak langsung dalam penanganan bencana seperti Tagana, PMI, jepara Rescue dll. Dalam sambutannya, Ketua PCNU yang di wakili oleh Drs. Mustaqim Umar memberikan ucapan terima kasih dengan diadakannya pelatihan ini. Selain itu, acara ini tidak hanya memberi manfaat bagi kalangan keluarga besar NU, tetapi juga masyarakat Jepara secara umum. “NU dilahirkan untuk memperjuangkan umat, jadi pelatihan ini juga harus memberikan manfaat bagi masyarakat umum, khususnya masyarakat yang sering mendapatkan bencana,” pesan beliau saat menyampaikan sambutan. M.Wahib sebagai perwakilan LPBI NU dalam sambutannya menjelaskan akan pentingnya memperkuat kerjasama dan saling membantu di lingkungan NU. “Semua badan otonom lahir untuk membesarkan NU. Misalnya saat penanganan bencana, semua badan otonom jangan sampai membawa bendera sendiri-sendiri. GP Ansor sendiri, IPNU sendiri dan lain sebagainya. Ini tidak baik untuk pandangan umum. Kemana-mana harus menjaga marwah NU,” tegasnya. Selain itu, anak-anak.muda NU harus menyosialisasikan apapun yang telah diperbuat NU. Salah satunya dengan media sosial. “Sejak dulu nenek moyang kita sudah berbuat bagi masyarakat. Masalahnya dulu kurang sosialisasi padahal orang-orang lain berbuat sedikit tapi menyosialisasikannya gencar sehingga kita seolah-olah tidak berbuat apa-apa. Ini jangan sampai terjadi lagi. Salah satunya adalah dengam menggunakan media social,” pungkasnya. Acara ini di buka oleh Drs. Kusdiyanto Kasi Bencana dan Kesiapsiagaan mewakili Kalak BPBD mengapriasi dengan adanya pelatihan ini. “Saya pikir ini terobosan baru dalam penanganan bencana sebagai sarana informasi dan komunikasi dengan media sosial. Saya yakin bermanfaat dan semoga ini akan bisa berlanjut dan akan disebarkan pada teman-teman yang tidak sempat mengikuti kegiatan ini,” katanya sesaat sebelum membuka acara ini.