BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan, 1. Profile Event Organizer yang menjadi studi kasus dalam penelitian ini memiliki karakteristik dan cirikas masing-masing. Cirikhas tersebut terdapat pada segmen market dan core bisnis. Hal tersebut tidak bisa lepas dari sejarah perkembangan yang mewarai perusahaan tersebut. Kebijakan yang dibuat manajemen turut andil dalam membentuk karakter masing – masing Event Organizer. Sebagai contoh CV. Suluh Media Kreasi, berawal dari distributor komputer lalu berkembang menjadi penyelenggara pameran, demikian juga PT. Interpro Reka Cipta Media, berawal dari stand kontraktor, seiring waktu berkembang menjadi pelaksana pameran. Berbeda dengan dua perusahaan di atas, PT. Dyandra Promosindo dan PT. Mavindo Pratama, merupakan EO yang produk utamanya adalah pameran. Dua EO ini sangat profesional. Mereka memiliki banyak anak perusahaan sebagai penunjang pameran. 2. Hasil penelitian tentang strategi pemasaran Event Organizer, menemukan bahwa tidak semua dimensi bauran pemasaran dalam teori bauran pemasaran 7P diterapkan oleh para pelaku Event Organizer. Salah satu P yang tidak ditemukan adalah Physical Evidence (sarana fisik). Hal ini disebabkan karena Event Organizer dalam menyampaikan produknya melalui telemarketing atau datang langsung menawarkan ke peserta. 108 Peserta maupun pengunjung dalam membeli produkpun lebih tidak mempertimbangkan sarana fisik dan lingkungan tempat kantor EO berdiri. Jadi sarana fisik tidak menjadi bagian penting dalam pertimbangan memutuskan membeli atau tidak membeli produk yang ditawarkan Event Organizer tersebut. 3. Penelitian ini juga menemukan beberapa strategi baru diluar bauran pemasaran 7 P, antara lain : a. Menjalin kerjasama dengan Asosiasi. Salah satu strategi yang digunakan event organizer untuk memenuhi target peserta pameran adalah dengan menjalin kerjasama dengan asosiasi yang menaungi peserta, antara lain; Apkomindo (asosiasi perusahaan komputer indonesia), REI (real estate Indonesia), ASITA (association Indonesian Tours & Travel Agencies), Asosiasi pengusaha mebel & furniture, dan sebagainya. Jalinan kerjasama ini dilakukan oleh EO, karena asosiasi punya power untuk menghimbau anggotanya mengikuti pameran. b. Menjalin hubungan yang intensif (maintenance customer) dengan para pelanggan yaitu para peserta pameran, sehingga diharapkan setiap kali EO menyelenggarakan pameran, pelanggan tersebut selalu mengikuti. c. Mengukur tingkat kepuasan peserta melalui wawancara, sehingga dari hasil wawancara tersebut digunakan untuk evaluasi untuk penyelenggaraan event yang akan datang. 109 d. Menjalin kerjasama dengan sponsor, dengan jalan barter produk, dalam hal ini Event Organizer memberikan potongan tertentu kepada peserta pameran dan peserta pameran memberikan produknya sebagai doorprize pengunjung. e. Waktu/ timing penyelenggaraan pameran menjadi salah satu kunci kesuksesan pameran. Tanggal merah, weekend dan longweekend menjadi waktu – waktu favorit penyelenggaraan pameran. Sementara tahun ajaran baru, dimana mahasiswa sudah mulai masuk, menjadi waktu favorit bagi penyelenggaraaan pameran komputer. f. Pameran bersama atau kolaborasi menjadi salah satu fenomena baru dan kunci sukses sebuah even pameran, seperti yang dilakukan PT. Medialink, yang sebagian besar segmennya adalah pameran kuliner. EO ini selalu menyelenggarakan pameran ditempat yang sama dan waktu yang sama dengan pameran yang diselenggarakan EO lain. Strategi ini terbukti ampuh untuk membujuk peserta mengikuti pameran dan dapat menarik banyak pengunjung. Selain itu dengan menyelenggarakan pameran bersama, maka budget promosi bisa ditekan. g. Strategi menjalin kontrak eksklusif dengan pengelola venue, ternyata menjadi salah satu kunci sukses dalam pemasaran maupun persaingan. Seperti yang selama ini dilakukan PT. Mavindo, EO yang selalu menyelenggarakan pameran di mall ini berusaha 110 menjalin kontrak eksklusif dengan 2 mall yang segmennya midlle up yaitu Ambarukmo Plaza dan Hartono Mall. EO yang sudah berpengalaman ini mampu mengunci waktu – waktu favorit penyelenggaraan pameran di dua mall tersebut, sehingga terkesan memonopoli. Salah satu strategi inilah yang membuat Mavindo selalu sukses menyelenggarakan pameran. Selain itu, dengan paparan hasil penelitian ini, tampak bahwa masingmasing Event organizer memiliki implementasi strategi pemasaran yang terdiri dari dimensi-dimensi yang relevan dengan teori yang ada, maupun dimensidimensi strategi pemasaran lainnya yang menjadi kebaruan yang ditemukan dalam implementasi strategi pemasaran selama ini. B. Saran Saran-saran berdasarkan hasil penelitian yang telah ditemukan, antara lain: 1. Kebaruan hasil penelitian berupa dimensi-dimensi strategi yang baru dalam bauran pemasaran membutuhkan penelitian yang lebih dalam agar dapat menjelaskan dinamika strategi pemasaran di tengah Event Organizer di Yogyakarta. 2. Bagi Event Organizer di Yogyakarta, dapat lebih memperhatikan dan mengevaluasi bauran pemasaran yang digunakan selama ini, sehingga dapat memperbaharui strategi pemasaran menjadi lebih maju, komprehensif dan terarah. 111 3. Event Organizer dituntut tidak sebatas melakukan strategi pemasaran yang tepat tapi juga dituntut selalu kreatif dan inovatif dalam melihat setiap peluang, sehingga mampu menciptakan produk – produk pameran yang baru dan berbeda. Seperti dilakukan Creative expo, yang menyelenggarakan Toys Bazaar berkolaborasi dengan festival kuliner dunia dan Jogja gadget expo. 4. Penelitian ini menemukan fakta bahwa pameran dengan skala internasional masih jarang diselenggarakan di Yogyakarta. Hal ini harus menjadi perhatian para pemangku kepetingan yaitu para pengusaha dan pemerintah. Karena pameran dengan skala internasional akan membawa dampak yang besar yaitu devisa. 112