108 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

advertisement
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan,
1. Profile Event Organizer yang menjadi studi kasus dalam penelitian ini
memiliki karakteristik dan cirikas masing-masing. Cirikhas tersebut
terdapat pada segmen market dan core bisnis. Hal tersebut tidak bisa
lepas dari sejarah perkembangan yang mewarai perusahaan tersebut.
Kebijakan yang dibuat manajemen turut andil dalam membentuk karakter
masing – masing Event Organizer. Sebagai contoh CV. Suluh Media
Kreasi, berawal dari distributor komputer lalu berkembang menjadi
penyelenggara pameran, demikian juga PT. Interpro Reka Cipta Media,
berawal dari stand kontraktor, seiring waktu berkembang menjadi
pelaksana pameran. Berbeda dengan dua perusahaan di atas, PT. Dyandra
Promosindo dan PT. Mavindo Pratama, merupakan EO yang produk
utamanya adalah pameran. Dua EO ini sangat profesional. Mereka
memiliki banyak anak perusahaan sebagai penunjang pameran.
2. Hasil penelitian tentang strategi pemasaran Event Organizer, menemukan
bahwa tidak semua dimensi bauran pemasaran dalam teori bauran
pemasaran 7P diterapkan oleh para pelaku Event Organizer. Salah satu P
yang tidak ditemukan adalah Physical Evidence (sarana fisik). Hal ini
disebabkan karena Event Organizer dalam menyampaikan produknya
melalui telemarketing atau datang langsung menawarkan ke peserta.
108
Peserta maupun pengunjung dalam membeli produkpun lebih tidak
mempertimbangkan sarana fisik dan lingkungan tempat kantor EO
berdiri. Jadi sarana fisik tidak menjadi bagian penting dalam
pertimbangan memutuskan membeli atau tidak membeli produk yang
ditawarkan Event Organizer tersebut.
3. Penelitian ini juga menemukan beberapa strategi baru diluar bauran
pemasaran 7 P, antara lain :
a. Menjalin kerjasama dengan Asosiasi. Salah satu strategi yang
digunakan event organizer untuk memenuhi target peserta pameran
adalah dengan menjalin kerjasama dengan asosiasi yang menaungi
peserta, antara lain; Apkomindo (asosiasi perusahaan komputer
indonesia), REI (real estate Indonesia), ASITA (association
Indonesian Tours & Travel Agencies), Asosiasi pengusaha mebel &
furniture, dan sebagainya. Jalinan kerjasama ini dilakukan oleh EO,
karena asosiasi punya power untuk menghimbau anggotanya
mengikuti pameran.
b. Menjalin hubungan yang intensif (maintenance customer) dengan
para pelanggan yaitu para peserta pameran, sehingga diharapkan
setiap kali EO menyelenggarakan pameran, pelanggan tersebut
selalu mengikuti.
c. Mengukur tingkat kepuasan peserta melalui wawancara, sehingga
dari hasil wawancara tersebut digunakan untuk evaluasi untuk
penyelenggaraan event yang akan datang.
109
d. Menjalin kerjasama dengan sponsor, dengan jalan barter produk,
dalam hal ini Event Organizer memberikan potongan tertentu
kepada peserta pameran dan peserta pameran memberikan
produknya sebagai doorprize pengunjung.
e. Waktu/ timing penyelenggaraan pameran menjadi salah satu kunci
kesuksesan pameran. Tanggal merah, weekend dan longweekend
menjadi waktu – waktu favorit penyelenggaraan pameran.
Sementara tahun ajaran baru, dimana mahasiswa sudah mulai
masuk, menjadi waktu favorit bagi penyelenggaraaan pameran
komputer.
f. Pameran bersama atau kolaborasi menjadi salah satu fenomena baru
dan kunci sukses sebuah even pameran, seperti yang dilakukan PT.
Medialink, yang sebagian besar segmennya adalah pameran kuliner.
EO ini selalu menyelenggarakan pameran ditempat yang sama dan
waktu yang sama dengan pameran yang diselenggarakan EO lain.
Strategi ini terbukti ampuh untuk membujuk peserta mengikuti
pameran dan dapat menarik banyak pengunjung. Selain itu dengan
menyelenggarakan pameran bersama, maka budget promosi bisa
ditekan.
g. Strategi menjalin kontrak eksklusif dengan pengelola venue,
ternyata menjadi salah satu kunci sukses dalam pemasaran maupun
persaingan. Seperti yang selama ini dilakukan PT. Mavindo, EO
yang selalu menyelenggarakan pameran di mall ini berusaha
110
menjalin kontrak eksklusif dengan 2 mall yang segmennya midlle up
yaitu Ambarukmo Plaza dan Hartono Mall. EO yang sudah
berpengalaman ini mampu mengunci waktu – waktu favorit
penyelenggaraan pameran di dua mall tersebut, sehingga terkesan
memonopoli. Salah satu strategi inilah yang membuat Mavindo
selalu sukses menyelenggarakan pameran.
Selain itu, dengan paparan hasil penelitian ini, tampak bahwa masingmasing Event organizer memiliki implementasi strategi pemasaran yang terdiri
dari dimensi-dimensi yang relevan dengan teori yang ada, maupun dimensidimensi strategi pemasaran lainnya yang menjadi kebaruan yang ditemukan
dalam implementasi strategi pemasaran selama ini.
B. Saran
Saran-saran berdasarkan hasil penelitian yang telah ditemukan, antara lain:
1. Kebaruan hasil penelitian berupa dimensi-dimensi strategi yang baru
dalam bauran pemasaran membutuhkan penelitian yang lebih dalam agar
dapat menjelaskan dinamika strategi pemasaran di tengah Event
Organizer di Yogyakarta.
2. Bagi Event Organizer di Yogyakarta, dapat lebih memperhatikan dan
mengevaluasi bauran pemasaran yang digunakan selama ini, sehingga
dapat
memperbaharui
strategi
pemasaran
menjadi
lebih
maju,
komprehensif dan terarah.
111
3. Event Organizer dituntut tidak sebatas melakukan strategi pemasaran
yang tepat tapi juga dituntut selalu kreatif dan inovatif dalam melihat
setiap peluang, sehingga mampu menciptakan produk – produk pameran
yang baru dan berbeda. Seperti dilakukan Creative expo, yang
menyelenggarakan Toys Bazaar berkolaborasi dengan festival kuliner
dunia dan Jogja gadget expo.
4. Penelitian ini menemukan fakta bahwa pameran dengan skala
internasional masih jarang diselenggarakan di Yogyakarta. Hal ini harus
menjadi perhatian para pemangku kepetingan yaitu para pengusaha dan
pemerintah. Karena pameran dengan skala internasional akan membawa
dampak yang besar yaitu devisa.
112
Download