Bab 2 - Widyatama Repository

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Manajemen
2.1.1 Pengertian Manajemen
Manajemen merupakan suatu proses pengaturan yang dipakai dalam
kehidupan pokok maupun kehidupan sekunder, untuk manusia menjalankan
aktivitas keorganisasian maupun individu dimana proses tersebut menggunakan
metode ilmu dan seni untuk menerapkan fungsi-fungsi perencanaan, pengarahan
dan pengendalian pada kegiatan kelompok manusia yang dilengkapi dengan
sumber ekonomi atau faktor produksi untuk mencapai tujuan yang telah dicapai
sebelumnya. Dalam hal mengarahkan suatu individu atau mayoritas orang-orang
ke arah tujuan organisasional atau kelompok manusia.
Menurut Terry (2003:3) menyatakan :
“Management is defined as the process of administrering and
coordinating resources efficiently, and in an effort to achievethe goals of
the organization.”
Menurut Hasibuan (2004:3) pengertian manajemen adalah :
“Suatu ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan suber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk
mencapai suatutujuan tertentu.”
Menurut
Stoner
(2006:4)
pengertian
manajemen
adalah:
“Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta
penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya”.
14
15
Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian upaya organisasi dan proses
penggunaan semua sumber daya organisasi secara efisien dan efektif untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan dengan baik dengan
memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Jadi, manajemen
sanga diperlukan dalam setiap bidang kegiatan usaha yang melibatkan 2 orang
atau lebih untuk mencapai tujuan tertentu dengan melalui kerja sama serta dengan
memanfaatkan sumber-sumber lain.
2.2
Keuangan
2.2.1 Pengertian Keuangan
Keuangan merupakan proses bagaimana individu, bisnis, dan organisasi
meningkatkan, mengalokasi, dan menggunakan sumber daya moneter sejalan
dengan waktu, dan juga menghitung risiko dalam menjalankan proyek mereka.
Keuangan memiliki ruang lingkup yang luas dan dinamis. Keuangan dapat
berpengaruh secara langsung terhadap kehidupan manusia dan organisasi. Untuk
dapat memperoleh laba dalam melakukan suatu usaha diperlukan keuangan yang
optimal untuk dapat berjalan dengan baik. Dan untuk dapat mengoptimalkan
keuangan perusahaan, diperlukan manajemen yang baik. Oleh karena itu,
keuangan mempunyai hubungan erat terhadap manajerial.
Menurut Barlian dan Sundjaja (2003:34) pengertian keuangan adalah:
”Keuangan merupakan ilmu dan seni dalam mengelolah uang, yang
mempengaruhi kehidupan setiap orang dan setiap organisasi.”
Menurut Gitman (2006:4) pengertian keuangan adalah:
“Finance can be defined as the art science of managing money.
Virtually all individuals and organization earn or raise money and spend
invest money. Finance is concerned the proses instituations, markets,
and instrument involved in the transfer of money among
individuals,business, and goverment.”
16
Menurut Irawati (2006:54) keuangan adalah :
“Proses suatu kegiatan yang berhubungan dengan dana atau uang
yang dilakukan demi tujuan tertentu oleh setiap individu atau
organisasi.”
Dari beberapa pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengertian keuangan adalah seni atau ilmu dalam proses suatu kegiatan untuk
mengelola uang atau dana yang dilakukan oleh individu atau organisasi tertentu
demi suatu tujuan yang telah direncanakan.
2.3
Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan memainkan peranan penting dalam perkembangan
sebuah perusahaan. Dalam penerapannya, manajemen keuangan tidak dapat
berdiri sendiri. Manajemen keuangan selalu berkaitan erat dengan berbagai
disiplin ilmu yang lain seperti akuntansi, ilmu ekonomi mikro dan makro,
manajemen pemasaran, manajemen produksi, metode kuantitatif, dan manajemen
sumber daya manusia.
2.3.1 Pengertian Manajemen Keuangan
Keuangan memiliki ruang lingkup yang luas dan dinamis. Keuangan dapat
berpengaruh secara langsung terhadap kehidupan manusia dan organisasi. Untuk
dapat memperoleh laba dalam melakukan suatu usaha diperlukan keuangan yang
optimal untuk dapat berjalan dengan baik sehingga untuk dapat mengoptimalkan
keuangan perusahaan maka diperlukan manajemen yang baik. Oleh karena itu,
keuangan mempunyai hubungan yang erat terhadap ilmu manajerial.
Seiring dengan perkembangannya, manajemen keuangan tidak hanya
mencatat, membuat laporan, mengendalikan posisi kas, membayar tagihantagihan, dan mencari dana. Akan tetapi, manajemen keuangan juga mengatur
17
penginvestasian dana, mengatur kombinasi dana yang optimal, serta mengatur
pendistribusian keuntungan (pembagian deviden)
menurut Sutrisno (2005:2) menerangkan bahwa:
“Manajemen Keuangan adalah semua aktifitas perusahaan yang
berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana peruahaan
dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan
mengalokasikan dana tersebut secara efisien.”
Menurut Keown, Scott, Martin and Petty (2005 : 4) pengertian manajemen
keuangan adalah:
“Financial management is concerned with the maintenance and
creation of economic value or wealth.”
Sedangkan dalam bukunya, Darsono (2006 : 4) menerangkan bahwa :
“Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen
perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semurahmurahnya dan menggunakan seefektif, seefisien, dan seproduktif
mungkin untuk memperoleh laba.”
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan mengenai pengertian
Manajemen Keuangan yaitu usaha-usaha pengelolaan secara optimal dana-dana
yang akan digunakan untuk membiayai segala aktivitas yang dilakukan
perusahaan.
Aktivitas-aktivitas
tersebut
diantaranya
aktivitas
investasi,
pendanaan, dan pengelolaan aktiva.
2.3.2 Fungsi Manajemen Keuangan
Menurut Weston & Copeland ( 1992 : 6) fungsi manajemen keuangan
yang utama adalah dalam hal keputusan investasi, pembiayaan dan dividen untuk
suatu organisasi. Namun ketiga fungsi tersebut diuraikan lagi menjadi 4 kegiatan
sebagai berikut :
18
1. Mengumpulkan dana dari sumber-sumber keuangan eksternal dan
dialokasiskan untuk penggunaan yang berbeda-beda.
2. Memusatkan perhatian pada keputusan unvestasu dan pembiayaan, serta
segala hal yang berkaitan dengannya
3. Membuat semua keputusan bisnis yang menyangkut dengan keuangan
perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin
4. Menghubungkan perusahaan dengan pasar uang dan pasar modal, tempat
dana diperoleh dan surat berharga perusahaan diperdagangkan.
2.3.3 Tujuan Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan yang efisien membutuhkan tujuan dan sasaran yang
digunakan sebagai standar dalam memberikan penilaian tingkat efisien untuk
menentukan keputusan keuangan. Untuk dapat mengambil keputusan-keputusan
keuangan yang benar, manajer keuangan perlu menentukan tujuan yang harus
dicapai. Keputusan yang benar adalah keputusan yang akan membantu mencapai
tujuan tersebut. Secara normatif, tujuan keputusan keuangan adalah untuk
memaksimalkan nilai perusahaan karena dapat meningkatkan kemakmuran para
pemilik perusahaan (pemegang saham).
Menurut Husnan (2004:6), tujuan manajemen keuangan adalah :
“Untuk dapat mengambil keputusan-keputusan keuangan yang
benar, manajer keuangan perlu menentukan tujuan yang harus
dicapai.”
Menurut Irawati (2006:4), tujuan manajemen keuangan adalah
”Untuk memaksimalkan profit atau keuntungan dan meminimalkan
biaya (expents atau cost) guna mendapatkan suatu pengembalian
keputusan yang maksimum, dalam menjalankan perusahaan kearah
perkembangan dan perusahaan yang berjalan atau survive dan
expantion.”
19
Sedangkan menurut Ross, Westerfield, Jordan (2006 : 11) tujuan manajemen
keuangan adalah sebagai berikut :
“The goal of financial management is to maximize the current value per
share share of the existing stock.”
Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan manajemen keuangan adalah
bagaimana
perusahaan
merencanakan,
memperoleh,
mengelolah
dan
mengalokasiakan dana guna memaksimalkan nilai perusahaan yang sekaligus
memberikan kemakmuran para pemegang saham.
2.4
Laporan Keuangan
Bagi seorang investor sangatlah penting untuk mengetahui berbagai
informasi tentang perusahaan-perusahaan yang ada. Hal ini dikarenakan informasi
ini sangatlah berguna bagi seorang investor dalam menjalankan keputusan
investasinya. Melalui informasi itu akan memberikan gambaran tentang suatu
perusahaan dan bagi seorang investor dapat memperkirakan prospek perusahaanperusahaan itu dimasa yang akan datang. Informasi yang dimaksud dan sering
digunakan secara umum adalah laporan keuangan. Laporan keuangan tersedia
bagi para pelaku pasar dan telah dipublikasikan secara umum.
2.4.1 Pengertian Laporan Keuangan
Membahas manajemen keuangan tidak bisa lepas dari laporan keuangan.
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang meliputi
laporan utama, yaitu : (1) neraca (2) laporan laba-rugi (3) laporan arus kas dan (4)
laporan perubahan modal. Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk
menyediakan informasi
keuangan perusahaan kepada pihak-pihak
berkepentingan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.
yang
20
Pengertian laporan keuangan menurut Harahap (2005:107) adalah sebagai
berikut :
“Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil
usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu
tertentu.”
Sedangkan Sutrisno (2007:9) menyatakan bahwa :
“Laporan keuangan itu disusun untuk menyediakan informasi
keuangan
suatu
perusahaan
kepada
pihak-pihak
yang
berkepentingan (manajemen, pemilik, kreditor, investor, pemerintah
dan pihak-pihak lainnya).”
Menurut IAI (2009:1)
“Laporan keuangan meliputi bagian dari proses laporan keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan
laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan posisi
keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya,
sebagai laporan arus kas/laporan arus dana), catatan dan laporan lain
serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan
keuangan.”
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan
untuk perusahaan terdiri dari laporan-laporan yang melaporkan posisi keuangan
perusahaan pada suatu waktu tertentu, yang dilaporkan dalam neraca dan
perhitungan laba-rugi serta laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas,
dimana neraca menunjukkan jumlah aset, kewajiban dan ekuitas perusahaan.
Laporan laba-rugi menunjukkan hasil operasi perusahaan selama periode tertentu.
Sedangkan laporan perubahan ekuitas menunjukkan sumber dan penggunaan atau
alasan-alasan yang menyebabkan perubahan ekuitas perusahaan.
21
2.4.2
Jenis-Jenis Laporan Keuangan
Laporan keuangan disajikan manajemen untuk semua pihak yang
berkepentingan terhadap semua perusahaan. Informasi yang ada dalam laporan
keuangan ini dapat langsung digunakan oleh pemakai, namun ada juga yang harus
dianalisis lebih lanjut misalnya dengan menggunakan rasio-rasio keuangan.
Setiap pemakai mempunyai kebutuhan yang berbeda terhadap informasi
keuangan. Berdasarkan kebutuhan tersebut, akan mencari informasi mana yang
akan dibutuhkan untuk dianalisis lebih lanjut, sehingga laporan keuangan perlu
diklasifikasikan dalam berbagai jenis laporan keuangan.
Jenis-jenis laporan keuangan menurut Gitman (2006:46) adalah :
“The four key financial statement required by the SEC for
reporting to shareholder are (1) the income statement, (2) the
balance sheet, (3) the statement of stockholders’ equity, and (4)
the statement of cash flows.”
Dari kutipan diatas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya ada tiga jenis
laporan keuangan yang utama, yaitu income statement (laporan laba rugi), balance
sheet (neraca), dan statement of cash flow (laporan arus kas). Sedangkan laporan
lainnya yang juga tercantum dalam kutipan diatas merupakan bagian integral dari
laporan keuangan yang merupakan daftar pendukung (supporting statement) dari
laporan keuangan utama dan bukan laporan keuangan yang berdiri sendiri.
Jenis-jenis laporan keuangan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Laporan laba rugi (income statement)
Income statement (laporan laba rugi) mencerminkan hasil-hasil yang
dicapai selama suatu periode tertentu biasanya meliputi periode satu tahun.
Dimana tertulis secara lengkap semuan pendapatan dan beban yang harus
dibayar.
Laporan laba rugi menurut Van horne & M.Wachowicz, JR (2006:153)
adalah sebagai berikut :
22
“Laporan laba rugi adalah ringkasan dari pendapatan dan biaya
perusahaan selama periode waktu tertentu diakhiri dengan laba
bersih atau rugi bersih untuk periode tersebut.”
Dengan demikian dari kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa laporan
laba rugi menggambarkan jumlah pendapatan, biaya, dan laba atau rugi
perusahaan pada suatu periode tertentu.
b. Neraca (balance sheet)
Neraca mencerminkan nilai aktiva, hutang dan modal sendiri pada suatu
saat tertentu. Neraca digunakan untuk menggambarkan kondisi keuangan
perusahaan. Menurut Van horne & M. Wachowicz, JR (2005:193)
mengatakan bahwa :
“Neraca adalah ringkasan posisi keuangan perusahaan pada tanggal
teretentu yang menunjukkan total aktiva sama dengan total
kewajiban ditambah ekuitas pemilik.”
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa neraca merupakan
laporan pada saat tertentu mengenai sumber daya perusahaan (aktiva),
hutang-hutang, dan ekuitas pemilik.
c. Laporan arus kas (statement of cash flows)
Jenis laporan keuangan utama yang terakhir adalah laporan arus kas.
Laporan aliran kas meringkas aliran kas masuk dan keluar perusahaan
untuk jangka waktu tertentu.
d. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal atau Statement Of Owners Capital merupakan
salah satu bentuk laporan keuangan yang memberikan informasi tentang
penyebab bertambah atau berkurangnya modal selama dalam masa periode
tertentu.
Di dalam laporan perubahan modal terdapat beberapa komponen
diantaranya :
1. Modal awal : Keseluruhan dana yang di investasikan kedalam perusahan
yang digunakan untuk menunjang pengoperasian perusahan pada saat awal
23
perusahan tersebut baru berdiri atau posisi modal awal perusahaan pada
awal bulan pada tahun yang bersangkutan.
2. Laba / rugi : Selisih dari bersih antara total pendapatan dengan total
biaya.
3. Prive : Penarikan sejumlah dana oleh pemilik perusahaan yang digunakan
untuk keperluan di luar kegiatan / operasional perusahaan atau yang
digunakan untuk keperluan pribadi.
4. Modal akhir : Keseluruhan dana yang merupakan hasil akhir dari
penambahan modal awal ditambah dengan laba ( jika mengalami
keuntungan ) atau pengurangan modal awal dikurangi rugi usaha ( Jika
mengalami kerugian ) kemudian dikurangi dengan total prive dan hasil
merupakan modal akhir.
2.4.3 Tujuan, Manfaat dan Pengguna Laporan Keuangan
Hasil akhir dari suatu proses pencatatan keuangan diantaranya adalah
laporan
keuangan. Laporan keuangan dapat mencerminkan prestasi dari
manajemen perusahaan pada periode tertentu. Dalam laporan keuangan terdapat
informasi-informasi keuangan yang dapat digunakan oleh pihak-pihak yang
berkepentingan dengan perusahaan.
Menurut IAI (2004 : 4), tujuan laporan keuangan ada tiga yaitu :
1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja,
serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2. Laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin
dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena
secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kebijakan
dimasa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.
3. Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilaksanakan
manajemen (stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas
sumber daya yang dipercayakan kepadanya
24
Manfaat laporan keuangan itu sendiri terletak pada interprestasi
masing-masing pemakainya. Pemakain dalam konteks ini adalah pihak-pihak
yang berkepentingan. Secara luas manfaat laporan keuangan adalah memberikan
informasi mengenai tingkat kesehatan keuangan perusahaan yang mengeluarkan
laporan keuangan, dari hasil analisis tersebut diketahui potensi-potensi dan
kelemahan-kelemahan yang dimiliki perusahaan sehingga pihak-pihak yang
berkepentingan dengan perusahaan dapat mempergunakannya sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Sedangkan pengguna laporan keuangan dapat diklasifikasikan menjadi
seperti berikut :
1. Pengguna eksternal yang terdiri dari :
● kreditur dan investor
● pemerintah (eksekutif dan legislatif), Ditjen pajak, Instansi
pemerintah terkait lainnya
● masyarakat umum, serikat pekerjaan, pelanggan
2. Pengguna internal yang terdiri dari :
● manajemen perusahaan
● karyawan perusahaan
2.4.4 Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan sesuatu hal yang penting dan berguna bagi
berbagai pihak dalam pengambilan keputusan, tetapi hal ini bukan berarti tidak
ada kelemahannya. Kita seharusnya sadari bahwa laporan keuangan memiliki sifat
dan keterbatasan yang patut harus dipertimbangkan oleh para pengambil
kaputusan dalam melakukan analisis suatu laporan keuangan.
Menurut Harahap (2004 : 16) menyatakan bahwa sifat dan keterbatasn
laporan keuangan adalah sebagai berikut :
 Laporan keuangan bersifat historis yaitu merupakan laporan atas
kejadian yang telah lewat bukan masa kini.
25
 Laporan keuangan bersifat umum, dan bukan dimaksud untuk
memenuhi kebutuhan pihak-pihak tertentu atau pihak khusus saja
seperti pihak yang akan membeli perusahaan.
 Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan
taksiran dan berbagai pertimbangan.
 Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material. Demikan pula,
penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu
mungkin tidak dilaksanakan, jika hal ini tidak menimbulkan pengaruh
secara material terhadap kelayakan laporan keuangan.
 Laporan
keuangan
bersifat
konservatif
dalam
menghadapi
ketidakpastian.
 Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu
peristiwa atau transaksi daripada bentuk hukumnya.
 Laporan keuangan disusun dengan menggunakan menggunakan istilahistilah teknis, dan pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa
teknis akuntansi dan sifat informasi yang dilaporkan.
 Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan
menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomi dan
tingkat kesuksesan antar perusahaan.
 Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat
dikuantitatifkan umumnya diabaikan.
2.5
Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan sangat perlu dilakukan demi mengetahui
keadaan suatu perusahaan sebelum manajer keuangan mengambil sebuah
keputusan keuangan. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi
yang paling penting bagi para pemakai laporan keuangan karena laporan
keuangan itu sebagai alat prediksi yaitu dapat memprediksi apa yang akan terjadi
dimasa yang akan datang tentang keadaan suatu perusahaan yang tentunya
dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan itu terlebih dahulu.
26
Analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan mengolah lebih lanjut
laporan keuangan melalui beberapa proses yaitu proses perbandingan, proses
evaluasi, dan proses analisis trend yang nantinya akan memberikan hasil berupa
prediksi tentang apa yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang.
2.5.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan merupakan sebuah kegiatan penelaahan dengan
mempelajari hubungan-hubungan atau tendensi-tendensi yang digunakan untuk
menentukan posisi keuangan dan hasil operasional serta perkembangan sebuah
perusahaan berdasarkan laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan yang
bersangkutan.
Menurut Wild, Subramanyan dan Halsey (2004 : 37) menyampaikan bahwa :
“Financial statement analysis is the application of analytical tools and
techniques to general purpose financial statement and related to
estimates and inferenses in business alanysis.”
Menurut Aliminsyah dan Padji MA (2005 : 166) analisis laporan keuangan
merupakan :
“Mencari hubungan yang ada antara suatu angka dalam laporan
keuangan dengan angka lain agar dapat diperoleh gambaran yang
lebih jelas mengenai keadaan keuangan dan hasil usaha perusahaan.”
Menurut Munawir (2010;35) analisis laporan keuangan adalah :
“Analisis laporan keuangan yang terdiri dari penelaahan atau
mempelajari daripada hubungan dan tendensi atau kecenderungan
(trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta
perkembangan perusahaan yang bersangkutan.”
27
Menurut Harahap (2009:190) analisis laporan keuangan berarti :
"Menguraikan akun-akun laporan keuangan menjadi unit informasi
yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan
atau yang mempunyai makna antara yang satu dengan yang lain baik
antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan
untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting
dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. Sedangkan
menurut Sundjaja dan Barlian (2001:37), analisis laporan keuangan
perusahaan pada dasarnya merupakan perhitungan rasio-rasio untuk
menilai keadaan keuangan perusahaan di masa lalu, saat ini, dan
kemungkinannya di masa depan."
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis laporan
keuangan merupakan proses untuk mempelajari data-data keuangan agar dapat
dipahami dengan mudah untuk mengetahui posisi keuangan, hasil operasi dan
perkembangan suatu perusahaan dengan cara mempelajari hubungan data
keuangan serta kecenderungannya terdapat dalam suatu laporan keuangan,
sehingga analisis laporan keuangan dapat dijadikan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan juga dalam
melakukan analisisnya tidak akan lepas dari peranan rasio-rasio laporan keuangan,
dengan melakukan analisis terhadap rasio-rasio keuangan akan dapat menentukan
suatu keputusan yang akan diambil.
2.5.2 Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Tujuan analisis laporan keuangan adalah menggunakan data historis
keuangan untuk membantu memprediksi bagaimana kinerja perusahaan di masa
mendatang. Investor pada prinsipnya sangat memperhatikan tingkat profitabilitas
perusahaan yang akan dapat menjamin tingkat keuntungan yang akan diperoleh.
Sedangkan dari sudut manajemen, analisis laporan keuangan berguna sebagai cara
untuk mengantipasi keadaan dimasa mendatang.
28
Menurut Harahap (2004 : 195-197) menyatakan bahwa tujuan analisis
laporan keuangan adalah :
 Dapat memberikan informasi yang lebih dalam daripada yang terdapat dari
laporan keuangan biasa
 Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata dari suatu
laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan
 Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan
 Dapat mengetahui kesalahan yang bersifat tidak konsisten dalam
hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan
komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi
yang diperoleh dari luar perusahaan
 Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan modelmodel dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi dan
peningkatan
 Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil
keputusan. Dengan perkataan lain apa yang dimaksudkan dari suatu
laporan keuangan merupakan tujuan analisa laporan keuangan juga antara
lain :

Dapat menilai prestasi perusahaan

Dapat memproyeksi keuangan perusahaan

Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa
sekarang dari aspek waktu tertentu :
 Posisi keuangan (asset, neraca, dan modal)
 Hasil usaha perusahaan (hasil dan biaya)
 Likuiditas
 Solvabilitas
 Aktivitas
 Rentabilitas dan Profitabilitas
 Indikator pasar modal

Menilai perkembangan dari waktu ke waktu

Melihat komposisi struktur keuangan dan arus kas
29
 Dapat menentukan peringkat perusahaan menurut kriteria tertentu yang
sudah dikenal dalam dunia bisnis
 Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan
periode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar ideal
 Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan,
baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan, dan sebagainya
 Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di
masa yang akan datang.
Menurut Prastowo dan Julianty (2005 : 57) menyatakan bahwa :
“Tujuan dari analisis laporan keuangan adalah mengurangi ketergantungan
para pengambil keputusan pada dugaan murni, terkaan, dan intuisi.
Mengurangi dan mempersempit lingkup ketidakpastian yang tidak bisa
dielakkan pada setiap proses pengambilan keputusan. Analisis laporan
keuangan tidaklah berarti mengurangi kebutuhan akan penggunaan
pertimbangan-pertimbangan melainkan hanya memberikan dasar yang
layak dan sistematis dalam menggunakan pertimbangan-pertimbangan
tersebut.”
Dari pernyataan-pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa analisa
laporan keuangan merupakan suatu unsur-unsur penggabungan yang terdapat
dalam laporan keuangan yang menghubungkan antara data- data keuangan secara
keseluruhan
baik berupa angka maupun dalam bentuk pernyataan
yang
diinformasikan secara relevan, andal dan dapat dipercaya disajiakan untuk para
pengguna internal & eksternal perusahaan dalam pengambilan keputusan
ekonomi.
.
30
2.5.3 Teknik Analisi Laporan Keuangan
Harahap (2004 : 216) mengemukakan teknik dalam analisis laporan
keuangan sebagai berikut :
 Metode komperatif
Metode ini digunakan dengan memanfaatkan angka-angka laporan
keuangan dan membandingkan dengan angka-angka laporan keuangan
lainnya. Perbandingan ini dapat dilakukan melalui :

Perbandingan dalam beberapa tahun (horizontal)

Perbandingan satu tahun buku (vertikal), yang dibandingkan adalah
unsur-unsur yang terdapat dalam laporan keuangan

Perbandingan dengan perusahaan yang terbaik

Perbandingan dengan angka-angka standar industri yang berlaku
(industrial norm)

Perbandingan dengan budget (anggaran perusahaan)
 Trend Analysis
Analisis ini harus menggunakan teknik perbandingan laporan keuangan
beberapa tahun dan dari sini digambarkan trendnya. Trend analisis ini
biasanya dibuat melalui grafik.
 Common size financial statement (laporan bentuk awam)
Metode ini adalah merupakan metode analisis yang menyajikan laporan
keuangan dalam bentuk presentasi. Presentasi itu biasanya dikaitkan
dengan suatu jumlah yang dinilai penting misalnya asset untuk neraca,
penjualan untuk laba rugi.
 Metode Indeks time series
Dalam metode ini dihitung indeks dan digunakan untuk mengkonversikan
angka-angka laporan keuangan. Biasanya ditetapkan tahun dasar yang
diberi indeks 100. Beranjak dari tahun dasar ini maka dibuat indeks tahuntahun lainnya sehingga dapat dibaca dengan mudah perkembangan angkaangka laporan keuangan tersebut pada periode lain.
 Rasio Laporan Keuangan
31
Rasio laporan keuangan adalah perbandingan antara pos-pos tertentu
dengan pos lain yang memiliki hubungan signifikan.
 Analisis sumber dan penggunaan kas dan dana
Analisis sumber dan penggunaan dilakukan dengan menggunakan laporan
keuangan dua periode. Laporan ini dibandingkan dan dilihat mutasinya.
Semua teknik analisis yang digunakan itu adalah merupakan permulaan
dari proses analisis yang diperlukan untuk menganalisis sebuah laporan keuangan.
Dan kesemua teknik tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu untuk membuat
agar data dapat lebih dimengerti oleh para pembacanya sehingga dapat digunakan
dengan baik sebagai landasan dasar dalam pengambilan keputusan bagi pihakpihak yang membutuhkan.
2.6
Analisis Rasio Keuangan
2.6.1 Rasio Sebagai Analisis
Suatu ukuran sangat dibutuhkan oleh seorang analisis dalam melakukan
sebuah analisis dan interprestasi sebuah laporan keuangan. Suatu ukuran
digunakan untuk menjadi sebuah patokan dalam analisis sehingga akan
meminimumkan adanya penyimpangan dalam kegiatan analisis. Dan ukuran yang
banyak digunakan untuk menganalisis laporan keuangan adalah rasio. Dengan
menggunakan sebuah ratio kita mengetahui gambaran kuantitatif dari keadaan
suatu perusahaan.
Menurut Gitman (2003 : 49) analisis ratio adalah :
“Ratio analysis involves methods of calculating and interpreting
financial ratios to analyze and monitor the firm’s performance.”
Menurut Harahap (2004: 297) mernyatakan bahwa :
“Rasio
keuangan
adalah
angka
yang
diperoleh
dari
hasil
perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya
yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti).”
Sedangkan menurut Sundjaja (2002:68),
32
“laporan keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil
dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi antar
data keuangan atau aktivitas perusahaan dengan pihak yang
berkepentingan dengan data atau aktivitas tersebut”.
Berdasarkan hal diatas diketahui bahwa analisis laporan keuangan
merupakan sebuah teknik yang biasa dilakukan oleh manajer keuangan untuk
mengetahui
keadaan
suatu
perusahaan
yang
dilakukan
dengan
cara
membandingkan dua variabel yang berasal dari pos-pos tertentu baik dalam
neraca maupun laporan laba rugi yang mempunyai hubungan yang relevan dan
signifikan.
2.6.2 Jenis Rasio Keuangan
Untuk menganalisis suatu laporan keuangan dapat dilakukan dengan cara
analisis rasio keuangan. Hal ini dilakukan karena menganalisis rasio keuangan
untuk mengetahui keadaan suatu perusahaan penggunaannya relatif mudah.
Rasio keuangan yang dianalisis pun beragam sesuai dengan tujuannya.
Berikut jenis rasio keuangan menurut Husnan dan Pudjiastuti (2007 : 70)
berdasarkan tujuan pengukurannya, yaitu :
 Rasio likuiditas, yaitu rasio yang tujuannya untuk menggambarkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
 Rasio leverage, yaitu ratio yang tujuannya untuk mengukur sejauh mana
perusahaan dibiayai oleh hutang.
 Rasio aktivitas, yaitu ratio yang tujuannya untuk mengukur tingkat
efektivitas pemanfaatan sumber daya yang ada di dalam perusahaan.
 Rasio profitabilitas, yaitu rasio yang tujuannya untuk menunjukkan ukuran
tingkat efektivitas dari manajemen seperti ditunjukan oleh laba yang
dihasilkan dari penjualan dan dari pendapatan investasi.
33
 Rasio pertumbuhan, yaitu rasio yang tujuannya untuk menggambarkan
kemampuan perusahaan dalam mempertahankan posisi ekonomi ditengah
pertumbuhan ekonomi dan sektor usaha.
 Rasio penilaian yaitu ratio yang tujuannya untuk memberikan ukuran
kemampuan manajemen dalam menciptakan nilai pasar usaha diatas biaya
investasi.
Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio profitabilitas yang
diwakili oleh return on equity rasio (ROE). Rasio ini dipilih peneliti karena ratio
ini dianggap akan sangat mempengaruhi nilai perusahaan dalam hal harga
sahamnya. Profitabilitas yang tinggi akan membuat nilai perusahaan juga akan
meningkatkan, ini seperti yang dikatakan oleh Shapiro (1991) dalam jurnalnya
“Profitabilityratios measure management objectiveness as indicated by return on
sales, assets, and owners equity”.
2.6.3 Manfaat Analisis Rasio
Dengan menganalisis sebuah laporan keuangan akan didapat sebuah
gambaran mengenai keadaan suatu perusahaan. Menurut Sartono (2001 : 113)
dalam bukunya yang berjudul “Manajemen keuangan (teori, konsep, dan aplikasi”
menyatakan bahwa :
“Analisis keuangan mencakup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan
dan kekuatan dibidang financial yang akan sangat membantu dalam menilai
prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya dimasa mendatang.”
Berdasarkan rasio itu kita dapat mengetahui besarnya kemampuan dalam
menciptakan laba dari perusahaan itu, besarnya penggunaan hutang yang
digunakan perusahaan apakah masih rasional atau tidak, dan perencanaan
pengeluaran yang akan digunakan dalam kegiatan investasi. Sehingga bila ada
penyimpangan perusahaan dapat memperbaikinya dengan segera dan akhirnya
tujuan perusahaan tercapai dan bagi pemegang saham pun kemakmurannya akan
meningkat.
34
2.7
Pasar Keuangan
2.7.1 Pengertian Pasar Keuangan
Dalam berinvestasi perlu diperhatikan perihal seperti tempat, skema,
regulasi, ketepatan yang mencoba untuk lebih mengorganisir aktivitas investasi,
tempat berinvestasi tersebut misalnya pasar keuangan.
Menurut Gitman (2003:32) mengemukakan pemikirannya mengenai pasar
keuangan sebagai berikut:
“Financial markets are forums in which suppliers of funds and
demanders of funds can transact business directly. The two key financial
markets are the money market and the capital market.”
Block (2005:625) mendefinisikan pasar keuangan sebagai berikut:
“pasar keuangan merupakan tempat untuk orang-orang, lembaga,
dan institusi yang mana membutuhkan dana untuk dipinjam atau
diinvestasikan.
Menurut Rusdin, (2008:45) pasar keuangan adalah :
“Tempat dimana terjadinya proses proses terjadinya pertukaran
uang atau dana oleh pihak tertentu untuk mencapai tujuannya
masing-masing.”
Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pasar
keuangan merupakan titik temu anatara penawaran dan penerimaan akan financial
assets disamping investasi pada pasar modal. Pasar keuangan adalah tempat
dimana financial assets dan jasa-jasa keuangan yang diperdagangkan, baik yang
baru diperdagangkan maupun yang sudah diperdagangkan dan berfungsi sebagai
penghubung antar unit yang membutuhkan dana dan unit yang kelebihan dana.
Jadi secara umum, fungsi pasar keuangan adalah untuk mempertemukan calon
peminjam dari yang memiliki dana berlebih.
35
2.8
Pasar Uang
2.8.1 Pengertian Pasar Uang
Pasar uang merupakan tempat terjadinya transaksi asset keuangan jangka
pendek, dimana asset keuangan beredar kurang dari satu tahun.
Menurut Pakarti (2001:20) pasar uang didefinisikan :
“Suatu tempat pertemuan abstrak dimana para pemilik dana jangka
pendek
dapat
menawarkan
kepada
calon
pemakai
yang
membutuhkannya, baik secara langsung maupun melalui perantara.”
Djiwandono (2001 : 220), mendefinisikan pasar uang adalah sebagai berikut:
“ Pasar uang merupakan pertemuan permintaan dan penawaran
akan dana jangka pendek”.
Sedangkan Menurut Joesoef (2008:8) mendefinisikan Pasar Uang adalah sebagai
berikut :
“Suatu mekanisme dimana dana dapat dipinjam / diinvestasikan
melalui instrumen-instrumen finansial jangka pendek (biasanya tidak
lebih dari satu tahun).
Dari pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pasar uanga
adalah tempat bertemunya pihak yang berlebihan dana dan pihak yang
membutuhkan dana dalam jangka waktu yang pendek.
2.9
Pasar Modal
2.9.1 Pengertian Pasar Modal
Pasar modal hakikatnya merupakan suatu kegiatan yang mempertemukan
penjual dan pembeli dana. Dana yang diperjualbelikan tersebut digunakan untuk
jangka waktu yang lama dalam tujuan menunjang pengembangan usaha organisasi
atau perusahaan. Kegiatan jual beli dana tersebut dilakukan dalam suatu lembaga
resmi yang disebut bursa efek.
36
Menurut Undang-undang Repoblik Indonesia No. 8 Tahun 995 tentang pasar
modal pasal 1 ayat 13 mendefinisikan pasar modala adalah sebagai berikut:
“Pasar modal adalah kegiatan bersangkutan dengan penawaran
umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan
dengan efek yang diterbitkan serta lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan efek.”
Menurut Gitman (2003:25) mengemukakan pengertian pasar modal sebagai
berikut :
“pasar modal adalah sebuah pasar yang mana para penyedia dana
dan
pihak
yang
membutuhkan
pendanaan
jangka
panjang
memungkinkan untuk melakukan suatu transaksi.”
Selanjutnya menurut Sundjaja dan Barlian (2003:424) mendefinisikan pasar
modal dalam dua arti sebagai berikut:
Pengertian Pasar Modal dalam arti yang sempit :
“Pasar modal merupakan kegiatan yang mempertemukan penjual
dan pembeli dalam jangka waktu yang panjang.”
Pengertian Pasar Modal dalam arti yang luas :
“Pasar modal adalah keseluruhan sistem keuangan yang terorganisasi
termasuk bank-bank komersil dan semua perantara dibidang
keuangan serta surat-surat berharga jangka panjang dan pendek.”
Sedangkan menurut Block (2005:646) mengemukakan definisis pasar modal dari
beberapa instrumennya adalah sebagai berikut :
“Capital markets are competitive market for equity securities or debt
securities with maturitiesof more than one year. The best example of
capital market securities are common stock, bond and preferent stock.”
37
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa pasar modal
adalah suatu tempat yang mempertemukan penjual dan pembeli didalam kegiatan
jual beli dana jangka panjang baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri,
dan berfungsi sebagai sumber pembiayaan dunia usaha dan alternayif untuk
melakukan investasi bagi investor maupun masyarakat.
2.9.2 Peranan Pasar Modal
Hampir semua negara didunia ini memiliki pasar modal yang bertujuan
untuk menciptakan fasilitas bagi keperluan industri dan keseluruhan entitas dalam
memenuhi permintaan dan penawaran modal. Pasar modal dalam suatu negara
bisa berperan sebagai sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana
jangka panjang dengan menjual saham atau menerbitkan obligasi (Jogiyanto
2003:11)
2.9.3 Jenis-Jenis Pasar Modal
Penjualan saham (termasuk jenis sekuritas lain) kepada masyarakat dapat
dilakukan dengan beberapa cara. Umumnya penjualan dilakukan sesuai dengan
jenis ataupun bentuk pasar modal dimana sekuritas tersebut diperjualbelikan.
Jenis-jenis pasar modal menurut Jogiyanto (2003:15) ada beberapa macam yaitu :
1. Pasar Perdana (Primary Market), yaitu pasar modal yang menjual
pertama saham sekuritas lainnya sebelum sekuritas tersebut dicatatkan
di bursa efek. Harga pasar di pasar ini ditentukan oleh peminjam emisi
dan peruahaan yang go public.
2. Pasar Sekunder (Secondary market), yaitu pasar modal dalam bentuk
bursa efek yang memperjualbelikan saham dan sekuritas pada
umumnya setelah penjualan di primary market. Harga pasar di pasar
ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran yang dipengaruhi faktor
emiten.
3. Pasar Ketiga (Third Market), yaitu pasar modal tempat saham dan
sekuritas lain diperdagangkan diluar bursa efek.
38
4. Pasar Keempat (Fourth Market), yaitu pasar perdagangan saham
antar investor atau antar pemegang saham tanpa melalui pialang atau
perantara dagang efek.
2.9.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pasar Modal
Pasar modal sebagai tempat bertemunya penjual (emiten) dan pembeli
(investor) tentu memiliki faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya. Faktorfaktor yang dapat mempengaruhi pasar modal seperti yang dikemukakakn
Husnan (2001:6) sebagai berikut :
1. Supply Sekuritas
Berarti banyak perusahaan yang akan menerbitkan sekuritas. Hal ini bukan
hanya berarti bahwa banyak perusahaan yang bersedia menerbitkan
sekurutas, tetapi juga berarti bahwa rencana penggunaan dana yang
diperoleh dari penerbitan sekuritas tersebut memang menguntungkan.
2. Demand akan Sekuritas
Berarti tersedia jumlah dana yang memadai untuk membeli sekuritassekuritas yang ditawarkan ini berarti harus terdapat sejumlah pihak yang
mempunyai dana dalam jumlah yang cukup besar untuk membeli
sekurutas-sekuritas yang ditawarkan.
3. Kondisi politik dan ekonomi
Kondisi ekonomi politik dan ekonomi yang stabil dan dinamis merupakan
syarat
perkembangan
dunia
bisnis.
Perkembangan
bisnis
akan
menyebabkan permintaan akan dana (baik dana jangka pendek maupun
dana jangka panjang) meningkat. Peningkatan permintaan ini yang
akhirnya akan mendorong berkembangnya pasar modal.
4. Masalah hukum dan peraturan
Masalah kepastian hukum dan peraturan sering merupakan masalah yang
menjadi penghambat di Negara-negara yang sedang berkembang. Dalam
bidang apapun nampaknya terjadi gejala ketertinggalan hukum dan
peraturan dari perkembangan ekonomi. Peraturan yang melindungi para
pemodal dari kecurangan (abuse) pihak emiten perlu ditegakkan.
39
5. Peran lembaga-lembaga pendukung Pasar Modal
Lembaga pendukung pasar modal, seperti Badan Pengawas Pasar Modal
(Stock Exchange Commision) yang memberikan ijin (dengan memeriksa
perusahaan) bagi calon emiten, Bursa Efek, para pialang, Underwriter,
akuntan, ahli umum, dan sebagainya harus telah ada dan bisa bekerja
secara professional untuk mendukung beroperasinya pasar modal.
2.9.5 Instrumen Pasar Modal Indonesia
Instrumen pasar modal pasa prinsipnya adalah semua surat-surat berharga
(efek) yang umum diperjualbeliakn melalui pasar modal. Instrumen pasar modal
merupakan suatu bukti kepemilikan modal dari lembaga yang mengeluarkannya,
yang dapat diperjualbelikan. Pemegang instrumen pasar modal mengharapkan
memperoleh keuntungan dengan menahan instrumen tersebut.
Pengertian efek menurut Undang-Undang Pasar Modal RI No. 8 Tahun 1995
butir 5 tentang Pasar Modal adalah sebagai berikut:
“Efek adalah surat pengakuan utang, surat berharga komersil,
saham, obligasi, sekuritas kredit, tanda bukti utang, setiap rights,
waran, opsi atau setiap turunan (derivative) dari efek, atau setiap
instrumen yang ditetapkan sebagai efek.
Sedangkan menurut ”Paduan Bursa Efek Indonesia” mengenai instrumen pasar
modal yang diperdagangkan di pasar modal Indonesia, antara lain:
1. Saham Biasa (Common Stock)
Merupakan bukti kepemilikan seseorang atas suatu perusahaan.
Keuntungan yang dimiliki oleh pemilik saham berasal dari dividen dan
kenaikan harga saham (capiatal gain). Pemilik saham biasa memiliki
hak memilih dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) untuk
keputusan-keputusan yang memerlukan pemungutan suara, seperti
pembagian dividen, pengangkatan Direksi, Komisaris, dsb.
40
2. Saham Preferen (Preferrend Stock)
Saham preferen adalah saham istemewa, yaitu pemilik akan menerima
sejumlah dividen dengan jumlah yang tetap. Biasanya pemiliknya tidak
mempunyai hak pilih dalah RUPS.
3. Obligasi (Bond)
Obligasi adalah surat berharga yang berisi kontrak antara pemberi
pinjaman (pemodal atau investor) dengan yang diberi pinjaman
(emiten). Obligasi tersebut membayarkan bunga yang ditujukan oleh
coupon rate yang tercantum pada obligasi tersebut.
4. Obligasi Konversi
Obligasi konversi hampir sama dengan obligasi biasa, yaitu
mempunyai coupon rate, memiliki waktyu jatuh tempo, dan punya
nilai pari. Hanya saja obligasi konversi memiliki keunikan, yaitu dapat
dikonversi (tukar) menjadi saham biasa sesuai persyaratan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
5. Right Issue
Merupakan produk turunan (derivative) dari saham. Right Issue
merupakan hak bagi pemodal untuk membeli saham baru yang
dikeluarkan oleh emiten. Biasanya hak ini diberikan kepada pemegang
harga saham lama ketika dilakukan penawaran umum terbatas.
6. Reksadana (Mutual Fund)
Adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya menitipkan
uang kepada pengelola reksadana (disebut juga manajer investasi),
untuk digunakan sebagai modal berinvestasi di pasar uang atau pasar
modal.
7. Warant
Meruapakan sekuritas yang memberikan hak kepada pemegangnya
untuk membeli saham dari perusahaan yang menerbitkan waran
tersebut, dengan harga tertentu, dan pada waktu tertentu. Biasanya
waran dijual bersamaan dengan surat berharga lainnya, misalnya
obligasi atau saham. Penerbit waran harus memiliki saham yang
41
nantinya dikonversi oleh pemegang waran. Namun, setelah obligasi
atau saham yang disertai waran memasuki pasar, baik obligasi, saham,
maupun waran dapat diperdagangkan terpisah.
Dengan demikian terlihat jelas bahwa pasar modal indonesia adalah
tempat jual beli dana dalam berbagai bentik kepemilikan yang dapat dipilih oleh
investor dalam alternatif investasi terhadap suatu perusahaan.
2.9.5 Mekanisme Pasar Modal Indonesia
Pada tahap awal, perusahaan harus melakukan penawaran umum.
Penawaran Umum (go public) merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan
untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal dengan cara menjual saham
atau obligasi. Penawaran umum dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada
publik sehingga masyarakat dari berbagai lapisan membeli dan turut memegang
saham atas perusahaan yang menerbitkan saham.
Berikut ini merupakan tahapan yang harus dilakukan perusahaan dalam
proses penawaran umum go public.
 Tahap persiapan
1. Perusahaan yang akan menerbitkan saham terlebih dahulu
melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk
membentuk kesepakatan di antara para pemegang saham dalam
rangka penawaran umum saham. Setelah sepakat, emiten
menentukan penjamin emisi serta lembaga dan penunjang pasar
yang meliputi lembaga-lembaga berikut ini.[6]
2. Penjamin emisi (under writer), merupakan pihak yang membantu
emiten dalam rangka penerbitan saham. Tugasnya antara lain,
menyiapkan
berbagai
dokumen,
membantu
menyiapkan
prospektus, dan memberikan penjaminan atas penerbitan.
42
3. Akuntan publik (auditor independen), merupakan pihak yang
bertugas melakukan audit dan pemeriksaan laporan keuangan calon
emiten.
4. Penilai, yaitu pihak yang melakukan penilaian terhadap aktiva tetap
perusahaan dan menentukan tingkat kelayakannya.
5. Konsultan hukum (legal opinion) membantu dan memberikan
pendapat dari sisi hukum.
6. Notaris bertugas membuat angka-angka perubahan anggaran dasar,
akta-akta perjanjian, dan notulensi rapat.
 Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran
Calon emiten melakukan pendaftaran dengan dilengkapi dokumendokumen pendukung kepada Bapepam. Kemudian bapepam memutuskan
calon emiten memenuhi persyaratan atau tidak.

Tahap Penawaran Saham
Pada tahapan inilah emiten menawarkan sahamnya kepada masyarakat
investor melalui agen-agen penjual yang telah ditunjuk. Dalam tahapan ini
keinginan investor untuk memiliki saham terkadang tidak terpenuhi.
Misalnya, saham yang dilepas ke pasar perdana sebanyak 150 juta lembar
saham, sementara investor berminat untuk sejumlah 250 juta lembar
saham. Investor yang belum mendapatkan saham dapat membelinya di
pasar sekunder setelah saham dicatatkan di bursa efek.[8]

Tahap Pencatatan Saham di Bursa Efek
Setelah saham ditawarkan di pasar perdana, selanjutnya saham
dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Pencatatan saham dapat dilakukan di
bursa efek tersebut.
43
Proses perdagangan di bursa :
Gambar 2.1
Sumber : www.idx.co.id
Proses perdagangan secara remote :
Gambar 2.2
Sumber : www.idx.co.id
44
2.10
Rasio Profitabilitas
2.10.1 Pengertian Profitabilitas
Profitabilitas sering dikaitkan dengan kemampuan perusahaan dalam
memperoleh laba. Berikut ini adalah pengertian profitabilitas menurut beberapa
pakar keuangan.
Riyanto (2001:35) juga menjelaskan bahwa :
“ Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara
laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut “.
Sartono (2001:122) menjelaskan :
“ Profitabilitas adalah kemempuan perusahaan memperoleh laba
dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal
sendiri ”.
Sedangkan menurut Harahap (2006:304) :
“
Profitabilitas
menggambarkan
kemampuan
perusahaan
mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada
seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah
cabang dan sebagainya“.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
selama periode tertentu dengan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki oleh
perusahaan baik yang berhubungan dengan penjualan, jumlah aktiva maupun
modal sendiri.
2.10.2 Pengertian Rasio Profitabilitas
Dalam kegiatan bisnis, setiap perusahaan pasti tujuan utamanya akan
berorientasi pada laba (keuntungan). Untuk mendapatkan laba maka perusahaan
harus dapat menjual suatu barang lebih tinggi dari pada biaya produksinya. Oleh
45
karena itu setiap perusahaan akan selalu melakukan sebuah perencanaan dalam
penentuan laba yang akan diperoleh dimasa mendatang. Namun perencanaan laba
yang akan diperoleh ini pun hanya peramalan saja, bisa terjadi perubahan
berdasarkan situasi dan kondisi yang akan terjadi dimasa depan berbeda dengan
yang telah direncanakan.
Salah satu alat untuk menganalisis kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba yang biasanya dilakukan adalah rasio profitabilitas. Melalui
adanya rasio profitabilitas maka akan memberikan kemampuan suatu perusahaan
dalam menghasilkan laba pada periode tertentu dan melalui informasi itu suatu
perusahaan bila melakukan estimasi penerimaan laba dimasa mendatang.
Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan
laba atau profit yang optimal melalui semua kemampuan dari semua sumber yang
ada seperti kegiatan penjualan.
Menurut Harahap (2004:304) :
“ Rasio profitabilitas adalah salah satu teknik analisis rasio keuangan
yang menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba
melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan
penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan
sebagainya. Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba disebut juga Operating Ratio.”
Menurut Martono dan Harjito (2007:59) :
“ Rasio profitabilitas terdiri dari dua jenis rasio yang menunjukkan
laba dalam hubungannya dengan penjualan dan rasio yang
menunjukkan laba dalam hubungannya dengan investasi.”
Sedangkan Menurut Sugiono dan Untung (2008:70) :
“ Rasio profitabilitas adalah rasio untuk mengukur efektivitas
manajemen yang mencerminkan pada imbalan atas hasil investasi
melalui kegiatan perusahaan atau dengan kata lain mengukur kinerja
46
perusahaan secara keseluruhan dan efisiensi dalam pengelolaan
kewajiban dan modal.”
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa rasio profitabilitas
adalah rasio yang menggambarkan tentang kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba (keuntungan).
2.10.3 Ukuran Rasio Profitabilitas
Profitabilitas merupakan tolak ukur menilai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan. Menurut Irawati (2006:58), untuk mengukur rasio
profitabilitas digunakan rasio-rasio sebagai berikut :
 Net Profit Margin (NPM)
 Gross Profit Margin (GPM)
 Operating Profit Margin (OPM)
 Operating Ratio (OR)
 Return On Assets (ROA)
 Return On Equity (ROE)
 Earning per Share (EPS)
 Return On Investment (ROI)
Hanafi dan Halim (1996) menyatakan bahwa :
“ROE merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang
pemegang saham. Salah satu alasan utama perusahaan beroperasi
adalah menghasilkan laba yang bermanfaat bagi para pemegang
saham. Ukuran dari keberhasilan pencapaian alasan ini adalah angka
ROE yang berhasil dicapai. Semakin besar ROE mencerminkan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi
bagi pemegang saham. Hal ini berdampak terhadap peningkatan nilai
perusahaan.”
Berdasarkan data yang tersedia pada laporan keuangan ICMD, dalam
penelitian ini penulis menggunakan Return On Equity (ROE) sebagai indikator
rasio profitabilitas.
47
Menurut Martono dan Harjito (2007 : 60) :
”Return On Equity (ROE) atau yang sering disebut dengan rentabilitas
modal sendiri dimaksudkan untuk mengukur seberapa banyak
keuntungan yang menjadi pihak pemilik modal sendiri.”
Rumus Return On Equity adalah :
2.11
Nilai Perusahaan
2.11.1 Pengertian Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon
pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Nilai perusahaan dapat diukur dengan
dari tinggi rendahnya harga saham di perusahaan yang bersangkutan. Tinggi
rendahnya harga saham banyak dipengaruhi oleh kondisi perusahaan itu sendiri.
Menurut Sartono (2001 : 226)
“Nilai perusahaan merupakan penjumlahan nilai sendiri (E) dan nilai
utang (D).”
Pengertian nilai perusahaan menurut Brigham dan Erhardt (2002) adalah
sebagai berikut :
“Value is determined by result as reaveable in financial statement value
of firm is stockholder wealth maximization, which translates into
maximing the price of the firm’s common stock”.
Menurut Brigham & Erhardt (2005) :
“Nilai perusahaan merupakan nilai sekarang (present value) dari free
cash flow di masa mendatang pada tingkat diskonto sesuai rata-rata
tertimbang biaya modal (weighted average cost of capital, WACC)”.
48
Free cash flow merupakan cash flow yang tersedia bagi investor (kreditur
dan pemilik) setelah memperhitungkan seluruh pengeluaran untuk operasional
perusahaan dan pengeluaran untuk investasi serta aktiva lancar bersih.
Dari beberapa definisi dapat disimpulkan bahwa nilai perusahaan dapat
ditentukan dari perbandingan hasil sebagai kinerja perusahaan yang terlihat dari
laporan keuangan, dimana nilai perusahaan merupakan nilai sekarang (present
value) dari free cash flow di masa mendatang pada tingkat diskonto sesuai ratarata tertimbang biaya modal (weighted average cost of capital,WACC).
2.11.2 Jenis-jenis Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan (Value of firm) berhubungan dengan kemampuan
perusahaan untuk meningkatkan kemakmuran pemegang saham (nilai saham),
maka nilai perusahaan akan maksimum. Memaksimumkan nilai perusahaan ini
digunakan sebagai pengukur keberhasilan perusahaan berarti meningkatnya
kemakmuran nilai perusahaan atau pemegang saham perusahaan.
Menurut Gitman (2003:108), terdapat beberapa jenis nilai perusahaan
yaitu terdiri dari :
1.
Nilai Likuiditas (Liquidation Value)
Nilai likuiditas adalah jumlah uang yang dapat direalisasikan jika
sebuah aktiva atau
sekelompok aktiva (contohnya perusahaan) dijual
secara terpisah dari organisasi yang menjalankannya.
2.
Nilai kelangsungan usaha adalah nilai perusahaan jika dijual sebagai
operasi usaha yang berlanjut.
3.
Nilai Buku (Book Value)
Nilai buku suatu perusahaan adalah total aktiva dikurangi kewajiban
dan saham preferen
4.
seperti tercantum di neraca.
Nilai Pasar (Market Value)
Nilai
pasar
adalah
harga
memperdagangkan aktiva.
5.
Nilai Intrinsik (Intrinsic Value)
pasar
yang
digunakan
untuk
49
Nilai intrinsik adalah harga saham-saham yang berdasarkan pada
faktor yang dapat mempengaruhi penilaian.
2.11.3 Ukuran Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan dapat didefinisikan sesuai dengan tujuan yang berbedabeda. Nilai likuidasi (liquidating value) merupakan nilai aktual per lembar saham
yang akan diterima apabila seluruh aset perusahaan dijual sesuai harga saham,
seluruh kewajiban dibayar dan kelebihannya dibagikan kepada pemegang saham
(Gitman,2006:352). Nilai perusahaan berjalan (going concern value) adalah nilai
perusahaan sebagai badan usaha yang masih beroperasi. Jika nilai perusahaan
berjalan melebihi nilai likuiditasnya, maka perbedaannya disebut sebagai nilai
pasar perusahaan.
Nilai buku per lembar saham merupakan jumlah per lembar sahan yang
akan diterima jika seluruh aset perusahaan dijual sesuai nilai buku (nilai
akuntansi) perusahaan. Kelebihan dari hasil penjualan tersebut, setelah dikurangi
kewajiban perusahaan, dibagikan kepada pemegang saham (Gitman, 2006:351).
Nilai buku yaitu nilai aktiva yang dicatat dalam akuntansi perusahaan. Aktiva
dalam nilai buku diartikan sebagai sebuah perusahaan termasuk seluruh aktiva
dam kewajibannya. Nilai pasar (market value) adalah harga jual suatu barang.
Nilai buku per lembar saham
adalah jumlah seluruh modal saham biasa
perusahaan, agio saham dan akumulasi laba ditahan dibagi dengan jumlah lembar
saham beredar (outstanding share). Nilai pasar saham adalah nilai yang akan
dibayar untuk selembar saham. Nilai ini bisa lebih atau kurang dari nilai buku
saham, karena nilai pasar tergantung pada laba perusahaan, sedangkan nilai buku
mencerminkan nilai historis. Nilai pasar dapat dilihat melalui harga saham
perusahaan yang terjadi di bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku
pasar.
Dalam penelitian ini penulis lebih menekankan nilai perusahaan pada
harga pasar yang di ukur dengan Price Book Value (PBV), Price Book Value
(PBV) merupakan bagian dari rasio pasar yang mengukur harga pasar relatif
terhadap nilai buku.
50
Menurut Slamet (2003:41) :
” Price Book Value digunakan untuk melihat berapa besar tingkat
undervalued atau overvalued harga saham yang dihitung berdasarkan
nilai buku setelah dibandingkan dengan harga pasar”.
Rasio ini menunjukkan seberapa jauh perusahaan mampu menciptakan
nilai perusahaan relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan.
Price Book Value (PBV) dapat dirumuskan sebagai berikut :
Perusahaan yang berjalan baik pada umumnya rasio PBV-nya mencapai di
atas satu, yang menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari nilai
bukunya. Semakin tinggi rasio ini akan berpengaruh positif terhadap harga saham.
Semakin tinggi rasio tersebut, maka akan semakin berhasil perusahaan
menciptakan nilai (return) bagi pemegang saham dan semakin besar rasio PBVnya, semakin tinggi perusahaan dinilai oleh investor.
2.12
Pengaruh profitabilitas dengan nilai perusahaan
Dalam hal tingkat profitabilitas perusahaan berkaitan dengan kemampuan
perusahaan dalam menciptakan keuntungan. Hal ini juga sesuai dengan teori
singnally theory oleh Bhattacarya (1979) dalam jurnalnya yang berjudul
“Imperfect information, dividend policy and the bird in the hand fallacy” yang
mengemukakan
bahwa
profitabilitas
yang
tinggi
menunjukkan prospek
perusahaan yang bagus sehingga investor akan merespon positif dan nilai
perusahaan akan meningkat. Dengan kata lain, profitabilitas perusahaan
merupakan salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat
pengembalian yang akan didapat dari aktivitas investasinya. Jika kondisi
perusahaan dikategorikan menguntungkan atau menjanjikan keuntungan dimasa
mendatang maka banyak investor yang akan menanamkan dananya untuk
51
membeli saham perusahaan tersebut dikarenakan investor memiliki pemikiran
bahwa investasi pada perusahaan tersebut akan mendatangkan keuntungan. Dan
tentu saja hal ini mendorong harga saham perusahaan tersebut naik menjadi lebih
tinggi karena permintaan akan saham ini meningkat sedangkan saham yang
beredar sama.
Menurut Tjaraka (2008) mengemukakan bahwa,
“return on equity sangat mempengaruhi harga saham perusahaan yang
bersangkutan di samping faktor-faktor yang lain seperti earning per
share, debt equity ratio dan lain-lain.
Tingkat profitabilitas yang cukup tinggi, maka dapat diasumsikan bahwa
perusahaan tersebut beroperasi secara efektif, hal ini merupakan suatu daya tarik
bagi investor yang mengakibatkan meningkatnya nilai saham perusahaan. Dengan
meningkatnya nilai saham perusahaan, maka saham tersebut diminati oleh banyak
investor, yang akibatnya akan meningkatkan harga saham perusahaan. Dengan
demikian biasanya investor akan memilih perusahaan yang dapat memaksimalkan
nilai pasar kekayaannya melalui harga saham yang tinggi dan kemampuan
perusahaan memberikan keuntungan berupa return on equity yang mempengaruhi
nilai perusahaan.
Download