MANAJEMEN KINERJA 1 1. PENDAHULUAN 2. PEMAHAMAN MANAJEMEN KINERJA 3. PERENCANAAN KINERJA 4. PELAKSANAAN KINERJA 5. KOMPETENSI 6. KOMPENSASI 7. EVALUASI KINERJA B.B.S 2 PENDAHULUAN KEBERHASILAN SUATU ORGANISASI SANGAT DITENTUKAN OLEH KEMAMPUAN SEGENAP SUMBERDAYA MENGELOLA SELURUH KEGIATAN DALAM ORGANISASI UNTUK MENCAPAI TUJUANNYA. TUJUAN YANG DIHARAPKAN UNTUK DICAPAI MENCERMINKAN HASIL KERJA ATAU PRESTASI KERJA ATAU KINERJA SUATU ORGANISASI, WALAUPUN KINERJA JUGA MENGANDUNG MAKNA PROSES PELAKSANAAN KINERJA ITU SENDIRI. B.B.S 3 MANAJEMEN KINERJA MERUPAKAN MUARA DARI SEMUA JENIS MANAJEMEN, CAKUPANNYA SANGAT LUAS, SEHINGGA UNTUK MEMAHAMINYA MASIH DIPERLUKAN BANYAK REFERENSI LAIN. pemimpin organisasi tujuan diharapkan Manajemen kinerja B.B.S 4 MANAJEMEN SUATU SENI UNTUK MENDAPATKAN SEGALA SESUATU DILAKUKAN MELALUI ORANG LAIN. PENDAPAT INI BERKEMBANG BERDASAR DENGAN KENYATAAN BAHWA PEMIMPIN MENCAPAI TUJUAN ORGANISASI DENGAN CARA MENGATUR ORANG LAIN UNTUK MELAKUKAN PEKERJAAN YANG DIPERLUKAN, TANPA HARUS MELAKUKAN PEKERJAAN SENDIRI. SUATU PROSES PERENCANAAN, PENGORGANISASIAN, MEMIMPIN DAN MENGAWASI PEKERJAAN ANGGOTA ORGANISASI DAN MENGGUNAKAN SEMUA SUMBERDAYA ORGANISASI YANG DINYATAKAN DENGAN JELAS (Stoner dan Freeman, 1992:4) B.B.S 35 SUATU PROSES UNTUK MEMBUAT AKTIVITAS TERSELESAIKAN SECARA EFISIEN DAN EFEKTIF DENGAN DAN MELALUI ORANG LAIN. EFISIENSI MENUNJUKKAN HUBUNGAN ANTARA INPUT DAN OUTPUT DENGAN MENCARI BIAYA SUMBERDAYA MINIMUM, SEDANGKAN EFEKTIF MENUNJUKKAN MAKNA PENCAPAIAN TUJUAN YANG TELAH DITETAPKAN SEBELUMNYA (Robbins dan Coultar, 1996:6) DENGAN DEMIKIAN DAPAT DISIMPULKAN BAHWA MANAJEMEN ADALAH PROSES PENGGUNAAN SUMBERDAYA ORGANISASI DENGAN MENGGUNAKAN ORANG LAIN UNTUK MENCAPAI TUJUAN ORGANISASI SECARA EFISIEN DAN EFEKTIF. B.B.S 6 PERFORMANCE (KINERJA) 1. MERUPAKAN PROSES MAUPUN HASIL PEKERJAAN, PRESTASI KERJA ATAU KINERJA. 2. KINERJA ADALAH TINGKAT PENCAPAIAN HASIL ATAS PELAKSANAAN TUGAS TERTENTU 3. KINERJA ADALAH TENTANG MELAKUKAN PEKERJAAN DAN HASIL YANG DICAPAI DARI PEKERJAAN TERSEBUT. 4. KINERJA ADALAH TENTANG APA YANG DIKERJAKAN DAN BAGAIMANA CARA MENGERJAKANNYA. 5. KINERJA MERUPAKAN HASIL PEKERJAAN YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN KUAT DENGAN TUJUAN STRATEGIS ORGANISASI, KEPUASAN KONSUMEN DAN MEMBERIKAN KONTRIBUSI EKONOM I (Armstrong dan Baron, 1998:15) B.B.S 7 PENGERTIAN MANAJEMEN KINERJA 1. KESELURUHAN KEGIATAN YANG DILAKUKAN UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN ATAU ORGANISASI TERMASUK KINERJA MASING-MASING INDIVIDU DAN KELOMPOK KERJA DI PERUSAHAAN/ORGANISASI TERSEBUT. (PAYAMAN J SIMANJUNTAK. 2005) 2. SUATU KEGIATAN ATAU USAHA ATAU PROGRAM YANG DIPRAKASAI DAN DILAKSANAKAN OLEH PIMPINAN ORGANISASI UNTUK MERENCANAKAN, MENGARAHKAN DAN MENGENDALIKAN PRESTASI KARYAWAN (ACHMAD S. RUKY, SISTEM MANAJEMEN KINERJA. 2006). 3. SUATU PROSES PERENCANAAN, EVALUASI, COACHING & COUNSELING SERTA PENILAIAN KINERJA KARYAWAN UTK MEWUJUDKAN OBYEKTIVITAS ORGANISASI SEKALIGUS MENGOPTIMALKAN POTENSI DIRI KARYAWAN (HTTP://ID.WIKIPEDIA.ORG/WIKI/MANAJEMEN_KINERJA) B.B.S 8 4. SUATU PROSES KEGIATAN ATAU USAHA UTK MENINGKATKAN KINERJA SUMBERDAYA MANUSIA YANG ADA DALAM SUATU ORGANISASI BAIK SECARA INDIVIDU MAUPUN KJELOMPOK MELAUI PEMBINAAN PERSONEL YANG EFEKTIF DAN KOMPETITIF. 5. MANAJEMEN KINERJA ADALAH PENDEKATAN STRATEGIS DAN TERPADU UNTUK MENYAMPAIKAN SUKSES BERKELANJUTAN PADA ORGANISASI DENGAN MEMPERBAIKI KINERJA KARYAWAN YANG BEKERJA DIDALAMNYA DAN DENGAN MENGEMBANGKAN KAPABILITAS TIM DAN KONTRIBUTOR INDIVIDU (ARMSTRONG DAN BARON, 998:7) 6. MANAJEMEN KINERJA SEBAGAI BERKAITAN DENGAN PENDEKATAN MENCIPTAKAN VISI BERSAMA TENTANG MAKSUD DAN TUJUAN ORGANISASI, MEMBANTU KARYAWAN MEMAHAMI DAN MENGENAL BAGIANNYA DALAM MELAKUKANNYA, MENGELOLA DAN MENINGKATKAN KINERJA BAIK INDIVIDU MAUPUN ORGANISASI (FLETCHER) B.B.S 9 7. SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI YANG DILAKUKAN SECARA TERUS MENERUS DALAM KEMITRAAN ANTARA KARYAWAN DENGAN ATASAN LANGSUNGNYA (BACAL,1994:4) 8. SEBAGAI SARANA UNTUK MENDAPATKAN HASIL YANG LEBIH BAIK DARI ORGANISASI, TIM, DAN INDIVIDU DENGAN CARA MEMAHAMI DAN MENGELOLA KINERJA DALAM SUATU KERANGKA TUJUAN, STANDAR DAN PERSYARATAN-PERSYARATAN ATRIBUT YANG DISEPAKATI (ARMSTRONG, 2004:29) 9. SEBAGAI GAYA MANAJEMEN YANG DASARNYA ADALAH KOMUNIKASI TERBUKA ANTARA MANAJER DAN KARYAWAN YANG MENYANGKUT PENETAPAN TUJUAN, MEMBERIKAN UMPAN BALIK BAIK DARI MANAJER KEPADA KARYAWAN MAUPUN SEBALIKNYA DARI KARYAWAN KEPADA MANAJER, DEMIKIAN PULA PENILAIAN KINERJA (SCHWARTZ, 1999:VII) B.B.S 10 10.MANAJEMEN KINERJA ADALAH DASAR DAN KEKUATAN PENDORONG YANG BERADA DIBELAKANG SEMUA KEPUTUSAN ORGANISASI, USAHA KERJA, DAN ALOKASI SUMBERDAYA (COSTELLO, 1994:3) KESIMPULAN DARI PENGERTIAN MANAJEMEN KINERJA 1. MERUPAKAN GAYA MANAJEMEN DALAM MENGELOLA SUMBERDAYA BERORIENTASI PADA KINERJA YANG MELAKUKAN PROSES KOMUNIKASI SECARA TERBUKA DAN BERKELANJUTAN DENGAN MENCIPTAKAN VISI BERSAMA DAN PENDEKATAN STRATEGIS SERTA TERPADU SEBAGAI KEKUATAN PENDORONG UNTUK MENCAPAI TUJUAN ORGANISASI. 2. UNTUK MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN MEMASTIKAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF. MANAJEMEN KINERJA MEMFOKUS PADA APA YANG DIPERLUKAN OLEH ORGANISASI, MANAJER DAN PEKERJA UNTUK BERHASIL. MANAJEMEN KINERJA ADALAH TENTANG BAGAIMANA KINERJA DIKELOLA UNTUK MEMPEROLEH SUKSES. B.B.S 11 3 BERKELANJUTAN, TERJADI KOMUNIKASI DUA ARAH DAN TERDAPAT UMPAN BALIK. ADALAH TENTANG BAGAIMANA KINERJA DIKELOLA. SEBAGAI DASAR UNTUK MELAKSANAKAN MANAJEMEN KINERJA ADALAH PERUMUSAN TUJUAN, TERDAPATNYA KONSENSUS DAN KERJASAMA, SIFATNYA DENGAN DEMIKIAN MANAJEMEN KINERJA MERUPAKAN KEBUTUHAN MUTLAK BAGI ORGANISASI UNTUK MENCAPAI TUJUAN DENGAN MENGATUR KERJASAMA SECARA HAMRONIS DAN TERINTEGRASI ANTARA PEMIMPIN DAN BAWAHANNYA. APABILA PEKERJA JELAS APA YANG DIHARAPKAN DARI MEREKA DAN MENDAPAT DUKUNGAN YANG DIPERLUKAN UNTUK MEMBERIKAN KONTRIBUSI PADA ORGANISASI SECARA EFISIEN DAN PRODUKTIF, MAKA PEMAHAMAN AKAN TUJUAN, MOTIVASI DAN HARGA DIRINYA AKAN MENINGKAT (Costello, 1994:6) B.B.S 12 MANAJEMEN KINERJA perencanaan kinerja kompetensi pelaksanaan kinerja mengelola produktivitas review kinerja mengelola kualitas pemberdayaan kompensasi pembinaan sdm Kepuasan kerja pengukuran kinerja evaluasi kinerja perbaikan kinerja B.B.S 13 MANAJER / PIMPINAN DIREKTORAT SUB DIREKTORAT DIREKTORAT SUB DIREKTORAT SUB DIREKTORAT SEKSI Faktor intern berpengaruh Faktor ekstern B.B.S Kinerja individu/pok/ perusahaan/ organisasi 14 manajemen kinerja organisasi kinerja manajer organisasi tujuan bawahan unit kerja individu B.B.S 15 MENGELOLA SEGENAP SUMBERDAYA YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN TUJUAN ORGANISASI. KEJELASAN TUGAS BAWAHAN MEMPERKUAT DUKUNGAN BAWAHAN. B.B.S 16 MANFAAT MANAJEMEN KINERJA ORGANISASI : 1. MENYESUAIKAN TUJUAN ORGANISASI DENGAN TUJUAN TIM DAN INDIVIDU 2. MEMPERBAIKI KINERJA 3. MEMOTIVASI PEKERJA 4. MENINGKATKAN KOMITMEN 5. MENDUKUNG NILAI-NILAI INTI 6. MEMPERBAIKI PROSES PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN 7. MENINGKATKAN DASAR KETERAMPILAN 8. MENGUSAHAKAN PERBAIKAN DAN PENGEMBANGAN BERKELANJUTAN 9. MENGUSAHAKAN BASIS PERENCANAAN 10. KARIR 11. MEMBANTU MENAHAN PEKERJA TERAMPIL UNTUK TIDAK PINDAH 12. MENDUKUNG INISIATIF KUALITAS TOTAL DAN PELAYANAN PELANGGAN 13. DAN MENDUKUNG PROGRAM PERUBAHAN BUDAYA. 17 MANAJER : 1. MENGUSAHAKAN KLARIFIKASI KINERJA DAN HARAPAN PERILAKU 2. MENAWARKAN PELUANG 3. MENGGUNAKAN WAKTU SECARA BERKUALITAS 4. MEMPERBAIKI KINERJA TIM DAN INDIVIDUAL 5. MENGUSAHAKAN PENGHARGAAN NON-FINANSIAL PADA STAFF 6. MENGUSAHAKAN DASAR UNTUK MEMBANTU PEKERJA YANG KINERJANYA RENDAH 7. DIGUNAKAN UNTUK MENGEMBANGKAN INDIVIDU 8. MENDUKUNG KEPEMIMPINAN 9. PROSES MOTIVASI DAN PENGEMBANGAN TIM. 18 INDIVIDU : 1. MEMPERJELAS PERAN DAN TUJUAN 2. MENDORONG DAN MENDUKUNG UNTUK TAMPIL BAIK 3. MEMBANTU MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN DAN KINERJA 4. PELUANG MENGGUNAKAN WAKTU SECARA BERKUALITAS 5. DASAR OBYEKTIVITAS DAN KEJUJURAN UNTUK MENGUKUR KINERJA 6. MEMFORMULASI TUJUAN 7. RENCANA PERBAIKAN CARA BEKERJA DIKELOLA DAN DIJALANKAN. B.B.S 19 KEJUJURAN, PELAYANAN, TANGGUNGJAWAB, DIRASAKAN SEPERTI BERMAIN, PERASAAN KASIHAN. PERUMUSAN TUJUAN, KONSENSUS DAN KERJASAMA, BERKELANJUTAN, KOMUNIKASI DUA ARAH, UMPAN BALIK B.B.S 20 KEJUJURAN, KEJUJURAN MENAMPAKKAN DIRI DALAM KOMUNIKASI UMPAN BALIK YANG JUJUR DIANTARA MANAJER, PEKERJA DAN REKAN SEKERJA. KEJUJURAN TERMASUK DALAM MENGEKSPRESIKAN PENDAPAT, PENYAMPAIAN FAKTA, MEMBERIKAN PERTIMBANGAN DAN PERASAAN. PELAYANAN, SETIAP ASPEK DALAM PROSES KINERJA HARUS MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA SETIAP STAKEHOLDER: PEKERJA, MANAJER, PEMILIK DAN PELANGGAN. PRINSIP PELAYANAN MERUPAKAN TANDA YANG PALING KUAT UNTUK PENGUKURAN, PERENCANAAN, DAN COACHING PEKERJA. TANGGUNGJAWAB, MEMAHAMI DAN MENERIMA TANGGUNGJAWAB ATAS APA YANG MEREKA KERJAKAN DAN TIDAK KERJAKAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN MEREKA. PEKERJA BELAJAR TENTANG APA YANG PERLU MEREKA PERBAIKI. B.B.S 21 DIRASAKAN SEPERTI BERMAIN, MAKA DALAM MANAJEMEN KINERJA ORANG MENDAPATKAN KEPUASAN DARI APA YANG MEREKA KERJAKAN. APABILA TIDAK MENERAPKAN PRINSIP BERMAIN, MAKA BEKERJA AKAN MENJADI BEBAN. PERASAAN KASIHAN, ADALAH PRINSIP BAHWA MANAJER MEMAHAMI DAN EMPATI TERHADAP ORANG LAIN. KEBANYAKAN ORANG YANG TIDAK MENUNJUKKAN RASA KASIHAN PADA ORANG LAIN JUGA SEDIKIT SEKALI MERASA KASIHAN PADA DIRI MEREKA SENDIRI. PERUMUSAN TUJUAN, SESUAI DENGAN JENJANG ORGANISASI YANG DIMILIKI, SELANJUTNYA TUJUAN YANG SUDAH DIRUMUSKAN TERSEBUT DIRINCI LEBIH LANJUT MENJADI TUJUAN DITINGKAT YANG LEBIH RENDAH, SEPERTI TUJUAN DIVISI, DEPARTEMEN, TIM DAN INDIVIDU. B.B.S 22 KONSENSUS DAN KERJASAMA, MENGANDALKAN KONSENSUS DAN KERJASAMA ANTARA ATASAN DAN BAWAHAN DARIPADA MENEKANKAN PADA KONTROL DAN MELAKUKAN PAKSAAN. BERKELANJUTAN, MANAJEMEN KINERJA MERUPAKAN SUATU PROSES YANG SIFATNYA BERLANGSUNG SECARA TERUS MENERUS, BERKELANJUTAN, BERSIFAT EVOLUSIONER, DIMANA KINERJA SECARA BERTAHAP SELALU DIPERBAIKI SEHINGGA SEMAKIN BAIK. KOMUNIKASI DUA ARAH, MAKA BAWAHAN LEBIH MEMAHAMI APA YANG YANG DIINGINKAN ATASAN DAN ATASAN LEBIH MEMAHAMI APA YANG TERJADI DAN YANG DIINGINKAN OLEH BAWAHAN. UMPAN BALIK, MEMUNGKINKAN PENGALAMAN DAN PENGETAHUAN YANG DIPEROLEH DARI PEKERJAAN OLEH INDIVIDU DIPERGUNAKAN UNTUK MEMODIFIKASI TUJUAN ORGANISASI. B.B.S 23 sumberdaya manusia individu/tim fungsi POAC masukan proses pelaksanaan pengetahuan keterampilan kompetensi B.B.S tujuan langsung keluaran manfaat standart tidak langsung 24 MODEL MANAJEMEN KINERJA Model Deming Model Torrington & Hall Model Costello Model Armstrong & Baron B.B.S 25 PERFORMANCE MANAGEMENT CYCLE MODEL TORRINGTON AND HALL MODEL DEMING Menentukan harapan kinerja DETERMINING PERFORMANCE EXPECTATIONS PLAN REVIEW ACT MANAGING PERFORMANCE STANDART SUPPORTING PERFORMANCE REVIEW AND APPRAISING PERFORMANCE MONITOR Tinjauan dan penilaian kinerja B.B.S 26 MODEL COSTELLO Preplanning Performance and Development Plan Merit Raise or Salary Determination Intern Coaching Annual Performance Appraisal and Development Review Progress Review Progress Review Intern Coaching Intern Coaching B.B.S Progress Review 27 PERFORMANCE MANAGEMENT SEQUENCE ARMSTRONG & BARON Corporate Mission and Strategic Goals Business and Departemental Plans and Goals Competence Requirements Competence Evidence Performance and Development Agreement Performance Standart Action – Work and Development Performance Measurement Continous monitoring and feedback Financial Reward Rating Formal review, feedback and joint assessment B.B.S 28 KRITERIA KEBERHASILAN 1. 2. 3. 4. 5. PROSES MANAJEMEN KINERJA TELAH MEMUNGKINKAN PENGALAMAN DAN PENGETAHUAN YANG DIPEROLEH INDIVIDU DAPAT DIPERGUNAKAN UNTUK MEMODIFIKASI TUJUAN ORGANISASI. TERDAPAT KOMITMEN DAN DUKUNGAN DARI MANAJEMEN PUNCAK UNTUK MENJALANKAN MANAJEMEN KINERJA. PROSES PENYELENGGARAAN MANAJEMEN KINERJA DAPAT DISESUAIKAN DENGAN PEKERJAAN SEBENARNYA DARI ORGANISASI DAN BAGAIMANA KINERJA PADA UMUMNYA DIKELOLA. MANAJEMEN KINERJA DAPAT MEMBERI NILAI TAMBAH DALAM BENTUK HASIL JANGKA PENDEK MAUPUN PENGEMBANGAN JANGKA PANJANG. MANAJEMEN KINERJA TIDAK MENAMBAH PEKERJAAN BARU, TETAPI BERSIFAT MEMPERBAIKI APA YANG TELAH BIASA DIKERJAKAN. B.B.S 29 6. PROSES MANAJEMEN KINERJA DAPAT BEKERJA SECARA FLEKSIBEL UNTUK DISESUAIKAN DENGAN KEBUTUHAN LINGKUNGAN LOKAL ATAU KHUSUS. 7. PROSES MANAJEMEN KINERJA SIAP DITERIMA OLEH SEMUA YANG BERKEPENTINGAN SEBAGAI KOMPONEN ALAMIAH MANAJEMEN YANG BAIK DAN PRAKTEK PEKERJAAN. 8. SEMUA STAKEHOLDER ORGANISASI TERLIBAT DALAM DESAIN, PENGEMBANGAN DAN PENGENALAN MANAJEMEN KINERJA. 9. PROSES MANAJEMEN KINERJA BERJALAN SECARA TRANSPARAN DAN BEKERJA SECARA JUJUR DAN ADIL. 10. MANAJER DAN TEMAN LEADER MELAKUKAN TINDAKAN UNTUK MEMASTIKAN BAHWA TERDAPAT SALING PENGERTIAN BERSAMA. 11. MENGENAL BAHWA TERDAPAT KEPENTINGAN MASYARAKAT DALAM ORGANISASI DAN MENGHARGAI KEBUTUHAN INDIVIDUAL. B.B.S 30 12. 13. 14. 15. 16. PROSES MANAJEMEN KINERJA DIPERGUNAKAN OLEH MANAJER DAN TEAM LEADER UNTUK MEMBANTU ORANG MERASA BAHWA MEREKA DIHARGAI OLEH ORGANISASI. PROSES MANAJEMEN KINERJA MEMBANTU MENYESUAIKAN TUJUAN ORGANISASI DAN INDIVIDU. INDIVIDU DAN TIM DIBERI KESEMPATAN MENYAMPAIKAN PANDANGAN TENTANG APA YANG DAPAT MEREKA CAPAI DAN PANDANGANNYA DIDENGAR. FOKUS MANAJEMEN KINERJA PADA PENGEMBANGAN ORANG DAN KETETAPAN TENTANG DUKUNGAN KEPADA MEREKA. TUJUAN DAN PELAKSANAAN MANAJEMEN KINERJA DAN BAGAIMANA BERMANFAAT BAGI SEMUA YANG BERKEPENTINGAN DIKOMUNIKASIKAN SECARA MELUAS DAN EFEKTIF. PENDAPAT SEMUA STAKEHOLDER DIPERHATIKAN TENTANG SEBERAPA BAIK SKEMANYA BERJALAN DAN TINDAKAN DIAMBIL SESUAI KEPERLUAN UNTUK MEMPERBAIKI BERBAGAI PROSES. B.B.S 31 BISA BERHASIL, NAMUN JUGA PUNYA RESIKO KEGAGALAN. KARENANYA ADA KECENDERUNGAN DIHINDARI, DENGAN ALASAN MASING-MASING. KEBERHASILAN MENJALANKAN MANAJEMEN KINERJA MEMERLUKAN PERSIAPAN SOSIALISASI DAN KOMUNIKASI SECARA INTENSIF ANTARA MANAJER DAN PEKERJA. DIMATA MANAJER, MANAJEMEN KINERJA MERUPAKAN TAMBAHAN BEBAN KERJA, DISAMPING MENJALANKAN TUGAS YANG SELAMA INI SUDAH DIKERJAKAN. DIPIHAK PEKERJA MASIH BANYAK KERAGUAN KARENA BELUM MEMAHAMI SEPENUHNYA AKAN MANFAAT MANAJEMEN KINERJA BAGI DIRINYA SENDIRI. B.B.S 32 MANAJER PARA MANAJER PADA UMUMNYA KHAWATIR AKAN MENINGKATNYA BEBAN ADMINISTRASI BERKAITAN DENGAN PELAKSANAAN MANAJEMEN KINERJA. BANYAK MANAJER YANG KHAWATIR MELAKSANAKAN MANAJEMEN KINERJA, KARENA KEMUNGKINAN MENIMBULKAN RESISTENSI DARI KARYAWAN, SEHINGGA MEMAKSAKAN MENJALANKAN MANAJEMEN KINERJA DAPAT MENIMBULKAN KONFLIK. KARYAWAN TIDAK AKAN MENOLAK, APABILA MENGETAHUI BAHWA MANAJEMEN KINERJA JUSTRU MEMBANTU MEREKA DALAM MENJALANKAN PEKERJAANNYA. B.B.S 33 PEKERJA PARA KARYAWAN DAPAT BERSIKAP RESISTEN TERHADAP MANAJEMEN KINERJA KARENA TIDAK MEMAHAMI UNTUK APA KITA MENJALANKAN MANAJEMEN KINERJA. DENGAN DEMIKIAN AKAN MEMANDANG MANAJEMEN KINERJA SEBAGAI SESUATU YANG TIDAK BERGUNA. KARYAWAN CENDERUNG MENOLAK MANAJEMEN KINERJA KARENA PENGALAMAN KEGAGALAN SEBELUMNYA DALAM MENJALANKAN MANAJEMEN KINERJA. LANGKAH YANG HARUS DILAKUKAN PEMIMPIN ADALAH MENJELASKAN ARTI PENTINGNYA MANAJEMEN KINERJA. BAHKAN AKAN MENJADI LEBIH BAIK APABILA MEREKA DILIBATKAN DALAM PERSIAPAN MERENCANAKAN MANAJEMEN KINERJA. B.B.S 34 UNTUK CAPAI SASARAN VISI MISI JOB DISCRIPTIONS AKUMULASI KINERJA INDIVIDU AKUMULASI KINERJA UNIT ORGANISASI B.B.S KINERJA ORGANISASI 35 KINERJA INDIVIDU DIPENGARUI OLEH : 1. DUKUNGAN ORGANISASI 2. PERANAN MANAJEMEN 3. KOMPETENSI INDIVIDU B.B.S 36 DUKUNGAN ORGANISASI MASALAH YG SERING TIMBUL PD PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI ADALAH : • • • • KETIDAK SEIMBANGAN BEBAN KERJA ANTAR UNIT, TUMPANG TINDIH PEKERJAAN, HAMBATAN BIROKRASI YG PANJANG DAN BERBELIT, KETIDAK EFEKTIFAN PENGAWASAN STRUKTUR ORGANISASI YG BERJENJANG (VERTIKAL) MENYEBABKAN PROSES BIROKRASI MENJADI PANJANG MULAI DARI PIMPINAN HINGGA LEVEL PALING BAWAH DAN SEBALIKNYA. AKIBATNYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN LAMBAT STRUKTUR ORGANISASI YG MENDATAR (HORISONTAL) : MENYEBABKAN RENTANG KENDALI (SPAN OF CONTROL) MENJADI SEHINGGA PENGAWASAN KURANG EFEKTIF B.B.S LUAS 37 • • TUMPANG TINDIH (OVERLAPPING) PEKERJAAN YG DILAKUKAN OLEH BEBERAPA UNIT ORGANISASI MENYEBABKAN PEMBOROSAN WAKTU DAN DAYA SERTA RAWAN GESEKAN / KONFLIK ANTAR UNIT SEHINGGA KINERJA EFEKTIF KARENA PENCAPAIAN TUJUAN SERING TERHAMBAT PEMILIHAN TEHNOLOGI. PADA SAAT INI BANYAK ORGANISASI ATAU PERUSAHAAN YANG BERLOMBA-LOMBA UNTUK MENINGATKAN DAYA SAINGNYA MELALUI PENGGUNAAN TEKNOLOGI TERKINI GUNA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS , KUALITAS, EFISIENSI DAN EFISIENSI. AKAN TETAPI SERING TERKENDALA OLEH BLM DIIMBANGINYA DENGAN KETERSEDIAAN TENAGA KERJA YG MAMPU MENGOPERASIONALKAN YG BERKELANJUTAN SERTA SARANA DAN PRASARANA PENDUKUNG LAINNYA, SEHINGGA SELAIN PENGGUNAAN TEHNOLOGI TIDAK MAKSIMAL JUGA TIDAK BERUMUR PANJANG YG PADA AKHIRNYA ORGANISASI TDK EFEKTIF LAGI ATAU KALAH BERSAING. B.B.S 38 PERANAN MANAJEMEN MANAJEMEN ADALAH SUATU PROSES MENGKOMBINASIKAN DAN MENDAYAGUNAKAN SEMUA SUMBER YANG DIMILIKI SECARA PRODUKTIF UNTUK MENCAPAI TUJUAN PERUSAHAAN ATAU ORGANISASI. UNTUK ITU DALAM SETIAP KEGIATAN MANAJEMEN HARUS DILAKUKAN FUNGSIFUNGSI : PERENCANAAN (PLANNING) PENGORGANISASIAN (ORGANIZATION) PERENCANAAN DAN PEMBINAAN PEKERJA (PLANNING AND GUIDANCE WORKER) PELAKSANAN (ACTUATING/IMPLEMETATION) PENGAWASAN (CONTROLLING) B.B.S 39 DALAM HAL INI MANAJEMEN BERPERAN MELAKUKAN FUNGSI-FUNGSI : MERUMUSKAN ATAU MENGKOORDINASIKAN PERUMUSAN VISI DAN MISI ORGANISASIN SERTA MENGURAIKANNYA MENJADI TUGAS POKOK ATAU JOB DESCRIPTION MULAI DARI PUCUK PIMPINAN HINGGA PEKERJA DI TINGKAT PALING BAWAH MENYUSUN STRUKTUR ORGANISASI YG PALING EFISIEN DAN EFEKTIF SESUAI VISI DAN MISI ORGANISASI MENYUSUN SISTEM DAN MEKANISME KERJA SESUAI STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS MENGADAKAN SARANA DAN PRASARANA KERJA SEBGAI PENUNJANG TUGAS POKOK MERENCANAKAN, MEMBINA DAN MENDAYAGUNAKAN TENAGA KERJA, UNTUK OPTIMALISASI FUNGSI ORGANISASI MENGKOORDINASIKAN PELAKSANAAN TUGAS SESUAI TANGGUNG JAWAB MASING-MASING MENGAWASI PELAKSANAAN TUGAS DISEMUA UNIT ORGANISASI AGAR VISI DAN MISI ORGANISASI TERCAPAI B.B.S 40 KOMPETENSI INDIVIDU KOMPETENSI SESEORANG DALAM MELAKUKAN PEKERJAANNYA. YANG DIPENGARUHI OLEH 2 FAKTOR : a. KEMAMPUAN DAN KETRAMPILAN DIPENGARUHI OLEH : KERJA. SANGAT • KEBUGARAN FISIK YG MENDUKUNG SESEORANG TIDAK MUDAH LELAH DALAM MENGHADAPI BERATNYA TUGAS. • KESEHATAN JIWANYA DIPERLUKAN AGAR KOSENTRASI KERJA TETAP TINGGI SERTA KONSISTEN DALAM MELAKSANAKAN TUGASNYA DAN TIDAK MUDAH STRES. • PENDIDIKAN TERKAIT DALAM PENGUASAN ILMUNYA. • PELATIHAN MERUPAKAN INVESTASI KETRAMPILAN YANG DIPERLUKAN DALAM MENYELESAIKAN PEKERJAAN DENGAN DEMIKIAN SEMAKIN TINGGI PENDIDIKANNYA DAN TINGKAT KETRAMPILANNYA MAKA AKAN SEMAKIN TINGGI PULA KINERJA SESEORANG. B.B.S 41 b. PENGALAMAN KERJA. AKAN DAPAT MEMPERDALAM DAN MEMPERLUAS KEMAMPUAN KERJA SESEORANG SEHINGGA SEMAKIN BERPENGALAMAN KERJA DI SALAH SATU BIDANG MAKA AKAN SEMAKIN TERAMPIL DAN SEMAKIN CEPAT DALAM MENYELESAIKAN PEKERJAAN. DEMIKIAN PULA SEMAKIN BANYAK PENGALAMAN PEKERJAAN YNG DIKERJAKANNYA AKAN SEMAKIN KAYA DAN LUAS CAKRAWALA PANDANGNYA YG MEMUNGKINKAN PENINGKATAN KINERJNYA. MOTIVASI DAN ETOS KERJA. MOTIVASI DAN ETOS KERJA SANGAT PENTING UNTUK MENDORONG SESEORANG BERSEMANGAT KERJA. MOTIVASI DAN ETOS KERJA SANGAT DIPENGARUHI OLEH LATAR BELAKANG KELUARGA, LINGKUNGAN MASYARAKAT, BUDAYA DAN NILAI-NILAI AGAMA YG DIANUTNYA. DAPAT DILAKUKAN DG MEMBERIKAN VARIASI PEKERJAAN, MEMBERI TANTANGAN BARU, MEMBERI KESEMPATAN BERPARTISIPASI DLM BERBAGAI KEGIATAN, MENDORONG TERUS BELAJAR, MEMBERIKAN PENGHARGAAN DAN ISENTIF, MEMBANGUN KOMUNIKASI 2 ARAH B.B.S 42 DUKUNGAN ORGANISASI. MELIPUTI : a. PENGORGANISASIAN. PENGORGANISASIAN DIMAKSUD UNTUK MEMBERIKAN KEJELASAN BAGI SETIAP UNIT KERJA DAN SETIAP ORANG TTG SASARAN APA YG HARUS DICAPAI DAN APA YG HRS DILAKUKAN UTK MENCAPAI SASARAN TSB. DLM HAL INI SETIAP ORANG HARUS TAHU KEDUDUKANNYA DALAM OGANISASI SHG TAHU APA WEWENANGNYA DLM PEKERJAAN DAN TANGGUNG JAWABNYA (SETIAP PEKERJA HRS TAHU HAK DAN KEWAJIBANNYA) b. PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA. ADANYA KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA KERJA AKAN MEMBUAT SESEORANG NYAMAN DAN MUDAH DLM BEKERJA. TERMASUK DIANTARANYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA, SISTEM PENGUPAHAN YG PASTI, JAMINAN SOSIAL SERTA FAKTOR KEAMANAN DAN KEHARMONISAN HUBUNGAN INDUSTRIAL. B.B.S 43 DUKUNGAN MANAJEMEN. KEMAMPUAN MANAJERIAL PIMPINAN AKAN BERPENGARUH PD KINERJA SETIAP ORANG. DALAM HAL INI PERAN MANAJER HARUS DAPAT MENGOPTIMALKAN PEMANFAATAN KEUNGGULAN DAN POTENSI PEKERJA, MENDORONG PEKERJA UTK TERUS MENINGKATKAN KINERJANYA, MEMBUKA KESEMPATAN YG LUAS BAGI PEKERJA UTK MENINGKATKAN KEMAMPUANNYA, MEMBANTU PEKERJA DALAM MENGATASI KESULITANYA, MEMBANGUN MOTIVASI , DISIPLIN DAN ETOS KERJA. 44 MODEL KINERJA INDIVIDU KOMPETENSI INDIVIDU KEMAMPUAN DAN KETRAMPILAN. PENGALAMAN KERJA MOTIVASI, SIKAP DAN ETOS KERJA DUKUNGAN MANAJEMEN DUKUNGAN ORGANISASI HUBUNGAN INDUSTRIAL KEPEMIMPINAN STRUKTUR ORGANISASI TEHNOLOGI DAN SARANA PRASARANA SUASANA / KONDISI KERJA B.B.S KINERJA INDIVIDU 45 PROSES MANAJEMEN KINERJA tujuan faktor eksternal & internal perencanaan sumberdaya implementasi prestasi kerja kuantitas kualitas pembinaan pemberdayaan penghargaan review pengukuran penilaian umpan balik monitoring evaluasi kerja perbaikan kinerja rating B.B.S 46 SIKLUS MANAJEMEN KINERJA B.B.S 47 SIKLUS MANAJEMEN KINERJA MANAJEMEN KINERJA MERUPAKAN SIKLUS YG BERKELANJUTAN TERDIRI DARI : PERENCANAAN. • MERUPAKAN TAHAP PERUMUSAN TUJUAN DAN SASARAN, PENENTUAN TOLOK UKUR DAN METODA PENGUKURAN SERTA RENCANA PENGORGANISASIAN, PENGANGGARAN DAN DUKUNGAN SDM. TERDAPAT 3 KOMPONEN DALAM RENCANA KINERJA YAITU : • URAIAN JABATAN ATAU URAIAN TUGAS (JOB DISCRIPTION) YG MEMUAT DAFTAR SEMUA KEGIATAN YG HARUS DILAKUKAN DALAM JABATAN TERSEBUT. • SASARAN KINERJA • RENCANA TINDAKAN KINERJA B.B.S 48 •DALAM MERUMUSKAN RENCANA KINERJA PERLU ADANYA ANALISIS JABATAN YG MELIPUTI : •SASARAN YG INGIN DICAPAI, •STANDAR PRESTASI KERJA, •TINGKAT KESULITAN, •PERSYARATAN KOMPETENSI YG HRS DIMILIKI SESEORANG, •IMBALAN JABATAN, •TAHAP PROSES DAN PENJADWALAN YG AKAN DILAKUKAN. 49 PEMBINAAN KINERJA PEMBINAAN KINERJA BERTUJUAN UNTUK MENINGKATKAN KINERJA SETIAP INDIVIDU, KELOMPOK ATAU UNIT KERJA SERTA MEINGKATKAN KINERJA ORGANISASI SEMAKSIMAL MUNGKIN, YG DILAKUKAN DENGAN CARA : • MENDORONG PEKERJA MEMAHAMI URAIAN TUGAS YG HRS DICAPAI SERTA MEMAHAMI TANGGUNG JAWABNYA. • MENDORONG PEKERJA MEMAHAMI SASARAN YG HRS DICAPAI • MEMBANTU PEKERJA MEMAHAMI BAGAIMANA MELAKUKAN PEKERJAAN • MEMBERDAYAKAN PEKERJA MELALUI BIMBINGAN, PENYULUHAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, ROTASI PENUGASAN • MENUMBUHKAN MOTIVASI DAN ETOS KERJA • MENYAMPAIKAN IKLIM KERJA YG KONDUSIF B.B.S 50 EVALUASI KINERJA EVALUASI KINERJA MERUPAKAN SISTEM DAN CARA PENILIAN PENCAPAIAN HASIL KERJA SUATU ORGANISASI DAN PENCAPAIAN HASIL KERJA SETIAP INDIVIDU YG BEKERJA. TAHAPAN EVALUASI DAPAT DILAKUKAN ANTARA LAIN : • MENGUMPULKAN DAN MENYELEKSI INFORMASI • MENDESKRIPSIKAN DAN MENGINTERPRESTASIKAN DATA • MENGEMBANGKAN DAN MENGKAJI INFORMASI • MENARIK KESIMPULAN B.B.S 51 TUGAS PEMBAHASAN PERORANGAN 1. MANAJEMEN KINERJA MERUPAKAN KEGIATAN YG DILAKUKAN UTK MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN ATAU ORGANISASI, TERMASUK KINERJA INDIVIDU YG BEKERJA DI PERUSAHAAN TSB. 2. KINERJA PERUSAHAAN DIPENGARUHI OLEH DUKUNGAN ORGANISASI, MANAJEMEN, DAN KINERJA SEMUA ORANG YG BEKERJA DI PERUSAHAAN TERSEBUT. 3. KINERJA SETIAP INDIVIDU DI SUATU PERUSAHAAN ATAU ORGANISASI TERGANTUNG PD KOMPETENSI INDIVIDU YG BERSANGKUTAN, DUKUNGAN ORGANISASI DAN DUKUNGAN MANAJEMEN 4. UPAYA PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN DAN KINERJA SETIAP ORANG DI SUATU PERUSAHAAN ATAU ORGANISASI MERUPAKAN SATU SIKLUS MANAJEMEN YG TERDIRI DARI PERENCANAAN, PEMBINAAN DAN EVALUASI B.B.S 52