PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE) DAN DIVIDEND PER SHARE (DPS) TERHADAP HARGA SAHAM (Survey pada Perusahaan Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) PUSPA ELIKA (093403122) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya Email: [email protected] ABSTRACT The research was conducted at Indonesia Exchange Stock. The purpose of this study to determine the effect of Return On Equity and Dividend Per Share on Stock Price at Perusahaan Indeks LQ 45 that listing on Indonesia Exchange Stock either partially or simultaneously. The method used in this research is descriptive and verificative method. To determine the influence of ROEand DPS on Stock Price used statistical tests. The test statistic used is the use of multiple regression, correlation coefficient, coefficient of determination and also using SPSS 16.0 for windows applications. From the calculation of multiple correlation (R Square) of 0,04 which means the magnitude of the relationship of ROE and DPS on Stock Price has a very weak relationship. Results F tabel value of 4,26. Because F hitung (0,187) < F tabel (4,26). Values are means that ROE and DPS together (simultaneously) has not significant influence on Stock Price at Indeks LQ 45 that listing on Indonesia Exchange Stock, meaning that the authors hypothesized that reveal ROE and DPS proven effect on Stock Prices but not significant. Strong relationship between ROE and DPS at Indeks LQ 45 that Listing on Indonesia Exchange Stock by 18,7% and the remaining 81,3% is influenced by other factors. Keywords: Return On Equity (ROE), Dividend Per Share (DPS) and Stock Price ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Return On Equity (ROE) dan Dividend Per Share (DPS) terhadap Harga Saham Perusahaan Indeks LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara parsial maupun simultan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Untuk mengetahui pengaruh ROE dan DPS terhadap Harga Saham digunakan pengujian statistik. Pengujian statistik yang digunakan adalah penggunaan regresi berganda, koefisien korelasi, koefisien determinasi dan juga menggunakan aplikasi SPSS 16.0 for windows. Dari hasil perhitungan korelasi berganda (R Square) sebesar 0,04 yang berarti besarnya hubungan ROE dan DPS terhadap Harga Saham mempunyai hubungan yang sangat lemah. Hasil nilai F tabel sebesar 4,26. F hitung (0,187) < F tabel (4,26). Nilai tersebut mengandung arti bahwa ROE dan DPS secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh terhadap Harga Saham Perusahaan Indeks LQ 45 tetapi tidak signifikan. Hubungan yang sangat lemah antara ROE dan DPS terhadap Harga Saham pada Perusahaan Indeks LQ 45 sebesar 18,7% dan sisanya yaitu sebesar 81,3% dipengaruhi oleh faktor lain. Kata Kunci: Return On Equity (ROE), Dividend Per Share (DPS) dan Harga Saham PENDAHULUAN Pasar modal mempunyai peranan penting untuk memenuhi kebutuhan modal bagi dunia usaha agar tetap eksis dalam perekonomian global. Perkembangan dunia usaha yang semakin kompetitif membutuhkan keikutsertaan para pelaku usaha untuk lebih aktif dalam menarik investor domestik dan investor asing. Pasar modal diharapkan mampu menjadi alternatif pendanaan bagi perusahaan Indonesia dan dapat juga dilihat sebagai alternatif dalam berinvestasi. (Jumayanti Indah Lestari, 2004). Terdapat beberapa instrumen di pasar modal yang diperdagangkan diantaranya seperti saham, obligasi, reksadana, warran, dan lain sebagainya. Salah satu bidang investasi yang cukup menarik namun berisiko tinggi adalah investasi saham. Investasi adalah suatu komitmen penetapan dana pada satu atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Dua unsur yang melekat pada setiap modal atau dana yang diinvestasikan adalah hasil dan risiko. Dua unsur ini selalu mempunyai hubungan timbal balik yang sebanding. Umumnya semakin tinggi risiko, semakin besar hasil yang diperoleh dan semakin kecil risiko semakin kecil pula hasil yang akan diperoleh. (Jumiyanti Indah Lastari, 2004) Setiap investor atau calon investor memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai melalui keputusan investasi yang diambil. Pada umumnya motif investasi adalah memperoleh keuntungan, keamanan, dan pertumbuhan dana yang ditanamkan. Untuk itu dalam melakukan investasi dalam bentuk saham investor harus melakukan analisis terhadap faktor yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan emiten. Tujuannya agar para investor mendapat gambaran yang lebih jelas terhadap kemampuan perusahaan untuk terus tumbuh dan berkembang pada masa yang akan datang. Investasi pada sekuritas bersifat likuid (mudah dirubah). Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk selalu memperhatikan kepentingan para pemilik modal dengan jalan memaksimalkan nilai perusahaan, karena nilai perusahaan merupakan ukuran keberhasilan atas pelaksanaan fungsi-fungsi keuangan. Harga saham merupakan nilai sekarang (present value) dari penghasilan-penghasilan yang akan diterima oleh pemodal dimasa yang akan datang. (Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, 2004: 151) Secara sederhana harga saham mencerminkan perubahan minat investor terhadap saham tersebut. Jika permintaan terhadap suatu saham tinggi, maka harga saham tersebut akan cenderung tinggi. Demikian sebaliknya, jika permintaan terhadap suatu saham rendah, maka harga saham tersebut akan cenderung turun (Edi Subiyantoro dan Fransisca Andreani, 2003). Harga saham merupakan indikator adanya keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan. Harga sebuah saham dapat berubah naik atau turun dalam hitungan waktu yang begitu cepat. Hal tersebut mungkin terjadi karena banyaknya order yang dimasukkan ke dalam sistem Jakarta Automated Trading System (JATS). Di lantai perdagangan BEI terdapat lebih dari 400 terminal komputer dimana para pialang dapat memasukkan order yang dia terima dari nasabah. Masuknya order-order tersebut baik jual maupun beli akan berpotensi terjadinya transaksi pada harga tertentu (Nor Hadi, 2013). Variasi harga saham akan dipengaruhi oleh berbagai kinerja keuangan perusahaan, dimana akan memicu permintaan dan penawaran terhadap saham itu sendiri. Dalam melakukan analisis dan memilih saham, ada dua (2) analisis atau pendekatan yang sering digunakan, yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal adalah suatu metode yang digunakan untuk menilai saham, dimana dengan metode ini para analis melakukan evaluasi saham berbasis pada data-data statistik yang dihasilkan dari aktivitas perdagangan saham, seperti harga saham dan volume transaksi. Dengan berbagai grafik yang ada serta pola-pola grafik yang terbentuk, analisis teknikal mencoba memprediksi arah pergerakan harga saham ke depan. (Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, 2011). Investor harus pandai-pandai dalam menganalisis harga saham tersebut karena jika salah dalam menganalisis harga saham, maka investor akan mengalami kerugian yang jumlahnya tidak sedikit. Sebelum berinvestasi, investor hendaknya tidak hanya melihat laba bersih yang didapatkan perusahaan, tetapi juga harus melakukan analisis terhadap laporan keuangan emiten. Karena pada prakteknya, masih banyak investor yang memprediksi harga saham hanya melihat labanya saja, tanpa menganalisis laporan keuangan emiten. Padahal ada banyak faktor yang mempengaruhi harga saham. Menurut Fakhruddin dan Hadianto (2001: 101) beberapa faktor yang mempengaruhi harga saham yaitu Return on Equity (ROE) dan Dividend per Share (DPS). Kenaikan Return on Equity biasanya diikuti oleh kenaikan harga saham perusahaan tersebut. Semakin tinggi ROE berarti semakin baik kinerja perusahaan dalam mengelola modalnya untuk menghasilkan keutungan bagi pemegang saham. (Chrisna, 2011: 34) ROE merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa banyak keuntungan yang mejadi hak pemilik modal sendiri (saham). ROE adalah rasio yang memberikan informasi pada para investor tentang seberapa besar tingkat pengembalian modal dari perusahaan yang berasal dari kinerja perusahaan menghasilkan laba. Semakin besar nilai ROE maka tingkat pengembalian yang di harapkan investor juga besar. Semakin besar nilai ROE maka perusahaan dianggap semakin menguntungkan oleh sebab itu investor kemungkinan akan mencari saham ini sehingga menyebabkan permintaan bertambah dan harga penawaran dipasar sekunder terdorong naik. Pernyataan tersebut di perkuat oleh hasil penelitian Puji Astuti (2002), yang menemukan bahwa ROE mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Para investor membeli saham biasa karena mereka mengharapkan suatu imbalan (return) atas investasi mereka. Imbalan ini dapat berupa apresiasi harga saham dan dividen kepada para pemegang saham (Henry Simamora, 2000). Investor diasumsikan sebagai pihak yang rasional, sehingga pilihan investasi oleh investor akan memperhitungkan expected return yang akan diterima. Return tersebut yang dimaksud adalah dividen dan capital gain. (Nor Hadi, 2013: 74) “Sesungguhnya investor jauh lebih menghargai uang yang diharapkan dari dividen daripada kenaikan nilai modal (capital gain), sehingga apabila pembagian dividen dikurangi maka biaya ekuitas (Ke) akan naik dan nilai perusahaan akan turun”. (Gordon dan Lintner yang dikutip oleh Sumarni, 2007:1) Dividend per Share (DPS) adalah total dividen yang akan dibagikan pada investor untuk setiap lembar saham. DPS yang tinggi mencerminkan perusahaan memiliki prospek yang baik karena dapat membayarkan DPS dalam jumlah yang tinggi. Hal ini akan menarik investor untuk membeli saham perusahaan tersebut. Dengan banyaknya saham yang dibeli mengakibatkan harga saham perusahaan tersebut naik (Taranika Intan, 2009: 21). Dari uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian survey pada perusahaan indeks LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Alasannya karena belum diketahui seberapa besar Pengaruh ROE dan DPS terhadap harga saham pada saat closing price 5 hari setelah publikasi laporan keuangan perusahaan indeks LQ 45 tersebut. Dipilihnya indeks LQ 45 karena merupakan suatu forum yang didalamnya berisi perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki tingkat likuditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi. Berdasarkan permasalahan di atas yang telah dikemukakan, maka penulis melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Return On Equity (ROE) dan Dividend Per Share (DPS) terhadap Harga Saham” Survey pada Perusahaan Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah deskriptif dan verifikatif. Berdasarkan penelitian penulis yang berjudul “Pengaruh Return On Equity (ROE) dan Dividend Per Share (DPS) Terhadap Harga Saham” (survey pada perusahaan indeks LQ 45 yang terdaftar di BEI) maka terdapat tiga variabel yang akan diminati dari penelitian ini, definisi dari variabel-variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut: 1. Variabel Independen (X) a. Return On Equity (X1) Return On Equity (ROE) adalah rasio untuk mengukur tingkat pengembalian atas investasi dari pemegang saham biasa. b. Dividend Per Share (X2) Dividend Per Share (DPS) adalah bagian keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham yang jumlahnya sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki. 2. Variabel Dependen (Y) Di dalam penelitian ini, variabel harga saham merupakan variabel dependen, harga saham yang digunakan adalah harga saham penutupan setelah 5 hari peblikasi laporan keuangan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara atau diperoleh dan dicatat oleh pihak lain. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder terkait Return On Equity (ROE), Dividend Per Share (DPS), dan Harga Saham dari emiten indeks LQ 45 yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia. Untuk memperoleh data sekunder laporan keuangan emiten yang sahamnya tergolong indeks LQ 45 dapat diperoleh dari Pojok Bursa Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi, literatur, library reseach, artikel, teks book, media dan data base. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012: 11) metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positifisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertantu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. PEMBAHASAN Return On Equity (ROE) pada Perusahaan Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Berdasarkan laporan kinerja keuangan pada lampiran mengenai data Return On Equity (ROE) pada perusahaan indeks LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 4.2 Return On Equity (ROE) Perusahaan Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Per 31 Desember 2012 No Kode Saham Nama Emiten ROE 1. AALI PT. Astra Agro Lestari Tbk 0,269 2. ANTM PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk 0,254 3. ASII PT. Astra International Tbk 0,250 4 BBCA PT. Bank Central Asia Tbk 0,304 5. BBRI PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 0,387 6. BDMN PT. Bank Danamon Tbk 0,162 7. BMRI PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk 0,226 8. INCO PT. Vale Indonesia Tbk 0,386 9. INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 0,145 10. PGAS PT. Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk 0,609 11. PTBA PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk 0,341 12. UNTR PT. United Tractors Tbk 0,193 Jumlah 3,526 Rata-rata 0,294 Min 0,145 Max 0,609 Sumber: www.idx.co.id Return On Equity (ROE) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari modal sendiri yang digunakan oleh perusahaan dengan membandingkan antara laba setelah pajak dengan total ekuitas. Berdasarkan pada tabel 4.2 mengenai data Return On Equity (ROE) pada perusahaan Indeks LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dapat dilihat bahwa rata-rata ROE per 31 Desember 2012 adalah sebesar 0,294 atau 29,4%. Nilai ROE tertinggi dimiliki PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk sebesar 0,609 atau 60, 9%. Sedangkan nilai ROE terendah dimiliki PT. Indofood Sukses Makmur Tbk yaitu sebesar 0,145 atau 14,5 %. Menurut Susan Irawati (2006: 61) ROE merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari modal sendiri yang digunakan oleh perusahaan tersebut. Dari data di atas secara keseluruhan dapat kita lihat ada 5 sampel perusahaan yang ROEnya di atas rata-rata, jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan perusahaan yang ROEnya di bawah rata-rata yaitu 7 perusahaan. Ini menunjukkan bahwa perusahaan indeks LQ 45 di atas belum optimal dalam pengelolaannya terhadap ekuitas. ROE tidak hanya untuk mengukur profitabilitas perusahaan, namun juga efisiensi perusahaan dalam mengelola modal yang dimiliki. ROE yang meningkat dapat diartikan bahwa perusahaan mampu menghasilkan profit yang besar tanpa harus membesarkan modal. Dividen Per Share (DPS) pada Perusahaan Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Untuk mengetahui Dividend Per Share (DPS) perusahaan Indeks LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 4.3 Dividend Per Share (DPS) Perusahaan Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012 Kode Saham 1. AALI 2. ANTM 3. ASII 4 BBCA 5. BBRI 6. BDMN 7. BMRI 8. INCO 9. INDF 10. PGAS 11. PTBA 12. UNTR No Nama Emiten DPS PT. Astra Agro Lestari Tbk PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk PT. Astra International Tbk PT. Bank Central Asia Tbk PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT. Bank Danamon Tbk PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk PT. Vale Indonesia Tbk PT. Indofood Sukses Makmur Tbk PT. Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk PT. United Tractors Tbk Rp. 995,Rp. 90,99,Rp. 1.980,Rp. 113,5,Rp. 122,28,Rp. 104,43,Rp. 104,97,Rp. 169,1,Rp. 175,Rp. 134,62,Rp. 803,94,Rp. 635,- Jumlah Rata-rata Min Max Sumber: www.idx.co.id 5428,83 452,4025 90,99 1980 Berdasarkan pada Tabel 4.3 Dividend Per Share (DPS) Perusahaan Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dapat dilihat bahwa rata-rata DPS pada tahun 2012 sebesar Rp. 452,4025,- .Nilai DPS tertinggi yaitu pada PT. Astra International Tbk sebesar Rp. 1.980,- sedangkan nilai DPS terendah pada PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk yaitu sebesar Rp. 90,99,-. Dividen Per Share (DPS) merupakan total semua dividen yang dibagikan pada tahun buku sebelumnya, baik dividen interim, dividen total atau dividen saham. Dividen saham merupakan pembayaran tambahan saham biasa kepada pemegang saham. Dividen merupakan pembagian sisa laba perusahaan yang didistribusikan kepada pemegang saham, atas persetujuan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). Dividen itu sendiri dalam bentuk tunai (cash dividend) ataupun dividen saham (stock dividend). Jumlah DPS yang dibayarkan oleh masing-masing perusahaan indeks LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia akan berfluktuasi sesuai perkembangan dari pendapatan bersih atau return yang diperoleh setiap tahunnya. Harga Saham pada Perusahaan Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan dengan berusaha meningkatkan harga saham, karena harga saham merupakan nilai sekarang dari aliran kas yang diharapkan akan diterima. Semakin tinggi harga saham, semakin tinggi pula tingkat kemakmuran investor. Harga saham yang dimaksud dalam penelitian ini adalah harga saham penutupan (Closing Price) 5 hari setelah publikasi laporan keuangan. Tabel 4.4 Harga Saham Per Lembar Perusahaan Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Closing Price 5 Hari Setelah Publikasi Laporan Keuangan No Kode Saham H+1 H+2 1. AALI 18350 18300 2. ANTM 1400 1390 3. ASII 7850 7950 4 BBCA 11000 11050 5. BBRI 8700 8750 6. BDMN 6450 6450 7. BMRI 9900 9850 8. INCO 2450 2425 9. INDF 7450 7450 10. PGAS 5850 5750 11. PTBA 15200 15150 12. UNTR 18650 18650 Total 113250 113165 Rata-rata 9437,5 9430,4 Max 18650 18650 Min 1400 1390 Sumber: www.finance.yahoo.com H+3 18300 1390 7950 11050 8750 6450 9850 2425 7450 5750 15150 18650 113165 9430,4 18650 1390 H+4 18400 1420 7700 10850 8550 6250 9900 2450 7450 5800 15350 19200 113320 9443,3 19200 1420 H+5 18450 1400 7650 11050 8500 6250 10050 2450 7300 5600 15050 18700 112450 9370,8 18700 1400 Rata-rata 18360 1400 7820 11000 8650 6370 9910 2440 7420 5750 15180 18770 Harga saham pada perusahaan Indeks LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah harga saham penutupan rata-rata 5 hari setelah publikasi laporan keuangan. Adapun data mengenai perubahan harga saham penutupan rata-rata 5 hari setelah publikasi laporan keuangan pada perusahaan Indeks LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dapat dilihat pada tabel 4.4. Berdasarkan tabel 4.4 , dapat dilihat bahwa harga saham penutupan rata-rata 5 hari setelah publikasi laporan keuangan. Dengan nilai rata-rata, yaitu hari ke-1 sebesar Rp. 9.437,5,- hari ke-2 sebesar Rp. 9430,4,- hari ke-3 sebesar 9.430,-, hari ke-4 sebesar Rp. 9.443,3 dan hari ke-5 sebesar Rp. 9370,8,-. Rata-rata harga saham mengalami fluktuatif yang disebabkan oleh tinggi rendahnya permintaan dan penawaran terhadap saham. Tabel 4.5 Pertumbuhan Harga Saham Perusahaan Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia closing price pada 5 hari setelah publikasi laporan keuangan Kode H 1&2 H 2&3 Saham AALI -0,0027 0 ANTM -0,0071 0 ASII 0,0127 0 BBCA 0,0045 0 BBRI 0,0057 0 BDMN 0 0 BMRI -0,0051 0 INCO -0,0102 0 INDF 0 0 PGAS -0,0171 0 PTBA -0,0033 0 UNTR 0 0 Jumlah -0,0226 0 Rata-rata -0,00188 0 Max 0,0127 0 Min -0,0171 0 Sumber: www.finance.yahoo.com H 3&4 H 4&5 0,0055 0,0216 -0,0314 -0,0181 -0,0229 -0,031 0,0051 0,0103 0 0,0087 0,0132 0,0295 -0,0095 -0,00079 0,0295 -0,0314 0,0027 -0,0141 -0,0065 0,0184 -0,058 0 0,152 0 -0,0201 -0,0345 -0,0195 -0,026 -0,0056 -0,00047 0,152 -0,058 RataRata 0,001375 0,0001 -0,0063 0,0012 -0,0188 -0,00775 0,038 0,00002,5 -0,005025 -0,010725 -0,0024 0,000875 Berdasarkan Tabel 4.5 pertumbuhan harga saham berfluktuasi, yang disebabkan oleh permintaan dan penawaran akan saham itu sendiri. Secara keseluruhan rata-rata pertumbuhan harga saham tertinggi dimiliki PT Bank Mandiri Tbk, sebesar 0,038 dan pertumbuhan harga saham terendah dimiliki oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk sebesar -0,010725. Pengaruh Return On Equity dan Dividend Per Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Setelah diuraikan gambaran data variabel penelitian, selanjutnya untuk menguji pengaruh ROE dan DPS terhadap Harga Saham baik secara simultan maupun parsial, digunakan analisis regresi berganda. Pengujian akan dilakukan melalui tahapan sebagai berikut; Pengujian uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, analisis korelasi ganda, koefisien determinasi serta pengujian hipotesis. Pengujian tersebut dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 16.0 dan untuk lebih jelasnya akan dibahas pada sub bab selanjutnya. Dari hasil analisis regresi linier berganda diperoleh persamaan Y = -9,048 + 4,532X1 + 1,147X2 + e Dalam persamaan regresi berganda tersebut dapat dijelaskan bahwa konstanta -9,048 menyatakan bahwa jika tidak ada perubahan ROE dan DPS (konstan) maka harga saham sebesar – 9,048. Koefisien regresi ROE memiliki nilai 4,532 dengan arah positif, ini menunjukkan bahwa kenaikan ROE sebesar satu satuan akan menaikkan harga saham sebesar Rp. 4,532,- dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan nol. Koefisien regresi DPS memiliki 1,147 dengan arah positif, ini menunjukkan bahwa jika ada kenaikan DPS sebesar satu satuan akan menaikkan harga saham sebesar Rp. 1,147,- dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan nol. Berdasarkan Tabel Model Summary yang terdapat pada lampirann , maka didapat hasil perhitungan koefisien korelasi sebesar 0,200 sifat korelasinya rendah. Berarti terdapat hubungan yang lemah antara Return On Equity dan Dividend Per Share dengan Harga Saham pada perusahaan Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Angka 0,200 itu sendiri mempunyai sifat searah (positif) antara variabel X dan Y, dapat diartikan bahwa jika terjadi kenaikan (penurunan) Return On Equity dan Dividend Per Share maka akan diikuti oleh kenaikan (penurunan) Harga Saham. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS pada tabel di atas diperoleh nilai koefisien determinasi (R Square) = 0,040 atau menunjukkan ROE dan DPS berpengaruh terhadap harga saham per lembar sebesar 4% artinya bahwa ROE dan DPS berpengaruh terhadap naik turunnya harga saham per lembar pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah sebesar 4%. Sedangkan 96% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Untuk selanjutnya pengujian secara parsial untuk masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen, dilakukan uji t. Dari tabel Coefficientsa dapat dilihat nilai correlation partial ROE sebesar 0,090 dengan arah positif yang berarti bahwa derajat hubungan antara ROE dengan harga saham adalah sebesar 9% dimana korelasi ini termasuk pada kategori korelasi sangat rendah. Dari tabel coefficients juga dapat dilihat t hitung ROE 0,270 < t tabel ROE 2,262. Nilai Sig. ROE sebesar 0,793 > 0,05 yang menunjukkan bahwa ROE berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham. Dari tabel Coefficientsa dapat dilihat nilai correlation partial DPS sebesar 0,190 yang berarti bahwa derajat hubungan DPS dan Harga Saham adalah sebesar 19%. Dapat dilihat t hitung DPS 0,191 < ttabel 2,262. Nilai Sig. DPS sebesar 0,576 > 0,05. Kesimpulan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dividend Per Share (DPS) berpengaruh tidak signifikan secara parsial terhadap Harga Saham. Untuk pengujian secara simultan dilakukan Uji F. Berdasarkan tabel ANOVA dapat dilihat, bahwa nilai F hitung 0,187 < Ftabel 4,26 dengan tingkat signifikansi 0,832 > 0,05 ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen, DPS dan ROE secara simultan (bersama-sama) tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. PENUTUP Simpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh ROE dan DPS terhadap Harga Saham pada Perusahaan Indeks LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Return On Equity (ROE) pada perusahaan indeks LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia per 31 Desember 2012 belum dapat dikatakan baik karena sebagian besar nilai ROE berada di bawah rata-rata, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan manajeman keuangan terhadap ekuitas perusahaan belum optimal dan efisien. DPS yang dibayarkan oleh masing-masing perusahaan indeks LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia akan berfluktuasi sesuai perkembangan dari pendapatan bersih atau return yang diperoleh setiap tahunnya atas perstujuan RUPS. Pertumbuhan harga saham penutupan yang terjadi selama 5 hari kerja bursa setelah publikasi laporan keuangan rata-rata terjadi penurunan. 2. Berdasarkan hasil penelitian Return On Equity (ROE) secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham Perusahaan Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Berdasarkan hasil penelitian Dividend Per Share (DPS) secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham Perusahaan Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 4. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa Return On Equity (ROE) dan Dividend Per Share (DPS) secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham Perusahaan Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 5.2 Saran Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh Return On Equity (ROE) dan Dividend Per Share (DPS) terhadap harga saham pada perusahaan LQ 45 yang listing di Bursa Efek Indonesia, maka dapat disarankan sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan Untuk meningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap perusahaan, maka perusahaan harus mampu menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang bagus, terutama dalam kinerja keuangan yang tercermin pada Return On Equity (ROE) perusahaan harus lebih meningkatkan return yang didapat per tahunnya sehingga dapat menyampaikan informasi yang baik kepada investor mengenai perkembangan perusahaan. Pengumuman mengenai dividen merupakan informasi penting yang harus disampaikan oleh perusahaan pada pemegang saham, karena kenaikan atau peningkatan jumlah dividen yang kan dibayarkan oleh perusahaan merupakan berita baik untuk investor dan menjadi penarik minat untuk calon investor yang akan berinvestasi. 2. Bagi Investor Bagi investor yang akan berinvestasi dalam bentuk saham di Bursa Efek Indonesia terutama pada Perusahaan Indeks LQ 45, untuk mengetahui kinerja perusahaan sebelum melakukan investasi penulis menyarankan sebaiknya para investor maupun calon investor mencari tahu mengenai profil perusahaan. Dalam memperhatikan kinerja keuangan, sebaiknya investor tidak menitikberatkan keputuan investasi pada besarnya Return on Equity (ROE) dan Dividend Per Share (DPS) saja karena hasil dari penelitian ini ROE dan DPS tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham emiten indeks LQ 45 baik secara parsial ataupun simultan. Investor diharapkan lebih cermat dalam melakukan penilaian ataupun analisa terhadap harga saham dengan menggunakan kinerja keuangan perusahaan karena angka yang besar belum tentu bagus untuk berinvestasi. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan rasio kinerja keuangan perusahaan yang berbeda yang tidak diteliti dalam penelitian ini atau memperbanyak rasio yang digunakan, karena masih terdapat banyak rasio keuangan lain yang juga berpengaruh terhadap harga saham. Memperluas bahasan bahwa tidak hanya faktor internal perusahaan namun juga faktor eksternal perusahaan yang dapat mempengaruhi harga saham. Kemudian, agar hasil penelitian bisa mendukung kesimpulan yang lebih akurat, maka peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan harga saham sebelum dan sesudah closing price lebih lama dari penelitian ini DAFTAR PUSTAKA Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta : Mediasoft Indonesia Arikunto, Sumarni.2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Baridwan, Zaki, 2004, Intermediate Accounting, BPE, Yogyakarta Chrisna, Heriyati. (2011). Pengaruh Return On Equity, Net Interest Margin dan Dividend Payout Terhadap Harga Saham Perbankan di Bursa Efek Indonesia. Tesis. Magister Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Firmansyah Fakhruddin dan Hadianto. (2001). Manajemen Investasi Portofolio. Jakarta: Salemba Empat Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Semarang: BP UNDIP Gibson, James,L. (2003). Organisasi, Perilaku, Struktur dan Proses. Edisi ke 5. Cetakan ke-3. Jakarta: Erlangga Gujarati, Damodar. 2004. Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga Hadi, Nor. 2013. Pasar Modal; Acuan Teoritis dan Praktis Investasi di Instrumen Keuangan Pasar Modal. Yogyakarta: Graha Ilmu Intan, Taranika. (2009). Pengaruh Dividend Per Share, Risiko Sistematis dan Inflsi Terhadap Harga Saham Industri Tekstil di Bursa Efek Indonesia. Tesis. Magister Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Irawati, Susan. 2006. Manajemen Keuangan. Pustaka: Bandung Jogiyanto. (2008). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE Lastari, J. I. 2004. "Analisis Fundamental Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Investasi Terhadap Saham Emiten Perdagangan Retail Periode 2001 sampai 2003." Jurnal Ekonomi dan Bisnis, No. 2, Jilid 9 Martono dan Agus Harjito, 2007, Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Keenam, Yogyakarta, Ekonisial Munawir S. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta: Liberty Nazir, Muh. 2005. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia: Jakarta Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan. Yogyakarata: BPFE Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE Sawidji Widoatmodjo. (2005). Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Jakarta: PT. Jurnalindo Aksara Grafika Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti. (2004). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta Sunariyah. (2004). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keempat. Yogyakarta: AMP YKPN Sutrisno. 2003. Manajemen Keuangan. Yogyakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Syahrir dan Marzuki Usman. 2001. Pendewasaan Pasar Modal. Jakarta : ISEI 2001 Tandelilin, Eduardus. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE Tjiptono Darmadji dan Hendry M. Fakhruddin (2011), Pasar Modal di Indonesia, Edisi Ketiga, Penerbit Salemba Empat. Weston, J. Fred & Copeland. (2001). Manajemen Keuangan. Jakarta : Erlangga. finance.yahoo.com http://jurnal-sdm.blogspot.com www.idx.co.id www.sahamok.com