APENDISITIS AKUT Oleh: Nuriasani Yukendri, S. Ked 04084821517043 Pembimbing: Dr. dr. M. Alsen Arlan, Sp. B(KBD), MARS DEPARTEMEN ILMU BEDAH FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA RUMAH SAKIT DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG 2015 Pendahuluan • Apendisitis merupakan penyebab nyeri akut abdomen yang sering ditemukan dan memerlukan tindakan bedah mayor segera untuk mencegah komplikasi yang berbahaya. • Prevalensi apendisitis di Asia dan Afrika pada tahun 2004 4,8% dan 2,6% • Prevalensi di Indonesia no. 4 paling tinggi 28.040 rawat inap. • Kesalahan dalam diagnosis dan keterlambatan meningkatkan terjadinya perforasi dan morbiditas. LAPORAN KASUS Identifikasi Pasien • • • • • • • • • Nama : Tn. Irwansyah Bin Mahudi Jenis Kelamin: Laki-laki Tanggal Lahir: 07 September 1989 (26 th) Status : Menikah Alamat : Jalan Lampung Selatan no.10, Palembang, Sumatera Selatan Agama : Islam Pekerjaan : Buruh Masuk Rumah Sakit : 07-08-2015 No Rekam medik : 906366 ANAMNESIS AUTOANAMNESIS (8 Agustus 2015) Keluhan utama: • Nyeri perut kanan bawah Riwayat perjalanan penyakit : • ± 2 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien mengeluh nyeri pada perut bagian bawah. Nyeri tersebut hilang timbul, tidak dipengaruhi aktivitas dan nyeri tersebut masih dapat ditahan. Pasien tidak mengeluhkan adanya mual dan muntah, BAK dan BAB lancar, BAK tidak sakit dan tidak ada darah, nafsu makan menurun (-). • ± 12 jam sebelum masuk rumah sakit, pasien mengeluh nyeri pada perut bawah lebih sering timbul, nyeri semakin lama dan semakin berat, nyeri menjalar ke kanan bawah dan tidak hilang setelah diberi obat anti nyeri. BAK dan BAB lancar, BAK darah (-), sakit pada saat BAK (-), nafsu makan menurun (-), mual dan muntah tidak ada. Pasien berobat ke dokter dengan suspek apendisitis, pasien lalu dirujuk ke RSMH. Riwayat penyakit sebelumnya : • Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama disangkal. • Riwayat trauma pada abdomen sebelumnya disangkal. • Riwayat infeksi saluran kencing disangkal Riwayat penyakit dalam keluarga : • Pasien menyangkal adanya penyakit yang sama dalam keluarga. PEMERIKSAAN FISIK Status Generalis • • • • • • • Keadaan umum :tampak sakit sedang Kesadaran : Compos Mentis Gizi : TB 170 cm BB 58 kg IMT Normoweight Pernafasan: 22 x/menit Nadi : 88 x/menit Tekanan darah : 130/80 mmHg Suhu : 38,0 °C Kepala dan Leher Kepala • Mata : konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), pupil bulat isokor, diameter 3mm, reflex cahaya (+/+) • Hidung : nafas cuping hidung (-), sekret (-), deviasi septum (-), epistaksis (-) • Mulut : sianosis (-), cheilitis (-), stomatitis (-), tonsil T1-T1 hiperemis (-), faring hiperemis (-) • Leher : tidak ada pembesaran KGB, JVP (5-2) cmH2O • Thorax Paru I: statis dan dinamis simetris P: stem fremitus kanan=kiri P: sonor diseluruh lapangan paru • A: suara nafas vesikuler, wheezing (-), ronkhi (-) Cor I : iktus cordis tidak terlihat P: iktus cordis tidak teraba P: batas atas ICS II linea midclavikularis sinistra, batas kiri ICS IV linea para sternalis sinistra, batas kiri ICS VI linea aksilaris anterior sinistra A: HR 88 x/menit, reguler, bunyi jantung I/II normal, murmur (-), gallop (-) Ekstremitas Tidak ada deformitas, pucat (-), sianosis (-), hangat, edema (-), CRT <2” Status Lokalis Regio abdomen • Inspeksi : datar, distensi abdomen (-),darm contour (-) • Auskultasi : bising usus (+) normal • Palpasi : lemas, defans muskular (-), terdapat nyeri tekan pada regio Mc.Burney (+), nyeri lepas pada regio Mc.Burney (+), masa pada regio fossa iliaca (-) • Perkusi : timpani (+), nyeri ketok pada regio Mc.Burney (+) Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Laboratorium (tanggal 08-08-2015, pukul 07:22:37) Pemeriksaan Hematologi • Hb : 14,1 g/dL • RBC : 4,46 x 106/mm3 • WBC : 12,9 x 103/mm3 • Ht : 44% • Platelet : 450 x 103/uL • LED : 67 mm/jam Diff count • Basofil: 0% • Eosinofil : 1% • Netrofil batang : 1% • Netrofil segmen : 83% • Limfosit : 9% • Monosit : 6% • Kesimpulan : leukositosis, adanya inflamasi akut, Cont.. URINALISA • Warna : kuning • Kejernihan : jernih • Berat Jenis : 1.025 • pH (urine rutin) : 6.0 • Protein : negative • Glukosa : negative • Keton : negative • Darah : negative • Bilirubin : negative • Urobilinogen : 1 • Nitrit: negative • Leukosit Esterase : negative Sedimen Urine • Epitel : negative • Leukosit : 0-5 • Eritrosit : 0-1 • Silinder: negative • Kristal : negative • Bakteri : negative • Mukus : negative • Jamur : negative Kesan : urinalisa dalam batas normal Cont.. • Pemeriksaan USG (tanggal 8-82015) Kesan: Appendiks terlihat membesar (diameter 10,3 mm) dengan gambaran target sign dan sausage sign appearance, tampak komponen kalsifikasi di dalamnya. Tidak tampak massa periappendikular. Diagnosis Apendisitis akut Penatalaksanaan • Puasa • IVFD RL gtt xx/menit • Injeksi ceftriaxone 2x1 gram • Injeksi metronidazole 3x500 mg • USG appendiks dan abdomen • Appendektomi Prognosis • Quo ad vitam : Dubia ad Bonam • Quo ad functionam : Dubia ad Bonam TINJAUAN PUSTAKA DEFINISI • Apendisitis adalah infeksi pada apendiks karena tersumbatnya lumen oleh fekalith (batu feces), hiperplasi jaringan limfoid, dan atau infeksi parasit. Anatomi Apendiks • Panjang: 6-9 cm • Melekat pada sekum tepat dibawah ileosekal • Terletak pada 1/3 tengah garis daerah Mc Burney • Berada pada pertemuan 3 taenia: t.anterior, t.medial, dan t.posterior. • Lumen yang sempit pada proksimal dan lebar di distal • Vaskularisasi: a.mesentrica superior arteri ileocolica a.apendikularis. • v.mesentric superior v.ileocoli v.apendiseal Letak Appendix Klasifikasi Appendisitis • • • • • Apendisitis Apendisitis Apendisitis Apendisitis Apendisitis Akut sederhana Akut Gangrenosa Infiltrat Perforasi kronis Patofisiologi • Fecalith obstruksi proksimal apendiks hambatan aliran limfe keluar tekanan intraluminal >> edema >> vaskularisasi terganggu iskemia dinding apendiks invasi bakteri melalui muscularis propia dan submucosa apendisitis akut infark dinding apendiks apendisitis gangrenosa dinding apendiks Symptoms & Clinical Signs Tanda klinis: Gejala Apendisitis: • Peri-umbilical colic • Pain shift to the right iliac fossa • Anorexia • Nausea • Fever • Localised tenderness in the right iliac fossa • Rebound tenderness • Psoas sign (+), obturator sign (+) • Leucocytosis • Neutrophils >> Psoas Test Obturator Test Normal apendiks: penampang longitunal dengan diameter: 3mm Inflammed appendix: penampang longitunal dengan diameter: 10,3mm ANALISA KASUS Hasil Ananmesis Anamnesis - Nyeri perut kanan bawah ± 2 hari yang lalu. - Nyeri bersifat kolik - Tidak ada riwayat trauma - Tidak ada riwayat infeksi saluran kemih Differential Diagnosis - Apendisitis - Batu ureter kanan Hasil Pemeriksaan fisik • • • • • Demam (38,0 C) Nyeri tekan regio Mc Burney Nyeri tekan lepas regio Mc Burney Nyeri ketok pada regio Mc Burney Tidak teraba massa pada regio fossa iliaca dextra Hasil Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Lab: - Leukositosis (12.900) - LED meningkat (67 mm/jam) - Neutrofil>> - Urinalisa dalam batas normal Alvarado Score • • • • • • • • Migration of pain : 1 Anorexia : 0 Nausea / vomiting : 0 Right lower quadrant tenderness : 2 Rebound tenderness : 1 Elevated temperature : 1 Leukocytosis : 2 Shift of Neutrophils to the left : 1 Total Score : 8 ANAMNESA PEMERIKSAAN FISIK ALVARADO SCORE: 8 PEMERIKSAAN USG: Sausage Sign(+). Target Sign (+). Tidak ada massa periapendikuler Apendisitis Akut tanpa komplikasi PEMERIKSAAN LAB Penatalaksanaan • Puasa • Pemberian cairan intravena • Pemberian antibiotik spectrum luas seftriakson 2x1 gram & metronidazole 3x500 mg • Rujuk untuk dilakukan apendektomi. Prognosis • Prognosis baik bila dilakukan diagnosis dini, diberi antibiotik dan dilakukan apendektomi sebelum terjadinya perforasi. TERIMA KASIH