INTISARI TINGKAT SENSITIFITAS LAMPU ULTRAVIOLET UNTUK PEMERIKSAAN KLINIS INFEKSI Microsporum canis PADA ANJING Annisa Nurina Ashari Microsporum canis merupakan salah satu penyebab dermatofitosis pada anjing dengan angka kejadian mencapai 70% dan pada kucing dengan angka kejadian 98%. Salah satu metode diagnostik yang digunakan dalam pemeriksaan klinis pada ringworm adalah penyinaran lesi ringworm dengan menggunakan lampu ultraviolet (UV) yang akan menghasilkan fluorescence warna hijau kuning pada lesi karena infeksi Microsporum canis. Penelitian ini bertujuan membandingkan tingkat sensitifitas tiga jenis lampu UV yang berbeda untuk pemeriksaan ringworm pada kulit anjing yang terinfeksi Microsporum canis. Sebanyak 11 anjing digunakan dalam penelitian dan telah diinfeksi terlebih dahulu menggunakan biakan murni Microsporum canis, kemudian dilakukan pemeriksaan klinis setiap tiga hari sekali menggunakan tiga jenis lampu UV yang berbeda, yaitu lampu UV A, lampu UV B, dan lampu UV C. Lampu UV A yang lebih dikenal sebagai Wood’s Lamp, sering direkomendasikan dalam dunia kedokteran untuk pemeriksaan klinis ringworm. Lampu UV B merupakan lampu UV yang banyak dijual di pasaran dengan baterai AA sebagai sumber energinya. Lampu UV C merupakan lampu yang banyak digunakan pusat perbelanjaan untuk deteksi uang. Sebelum digunakan untuk pemeriksaan menggunakan lampu UV, lampu dinyalakan 3-5 menit sebelum pemeriksaan agar lampu menyala secara maksimal. Hasil pemeriksaan dikelompokan menjadi empat kelompok, yaitu kategori negatif (-), positif satu (+), positif dua (++) dan positif tiga (+++). Pada lampu UV A dan lampu UV B, hasil pemeriksaan lebih banyak pada kategori negatif (-) dan positif satu (+). Pada lampu UV C, hasil pemeriksaan lebih banyak pada kategori positif satu (+) dan positif dua (++). Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat sensitifitas dari lampu UV dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor dari lampu UV dan faktor hewan. Lampu UV C adalah lampu yang paling sensitif untuk pemeriksaan klinis infeksi Microsporum canis. Kata kunci: Microsporum canis, anjing, lampu ultraviolet (UV), fluorescence x ABSTRACT THE LEVEL OF ULTRAVIOLET LIGHT SENSITIVITY IN CLINICAL EXAMINATION OF Microsporum canis INFECTIONS IN DOG Annisa Nurina Ashari Microsporum canis was one of the causes of ringworm in dogs with incidence rates reaching 70% and in cats with incidence of 98%. One of the diagnostic method which is used in clinical examination of ringworm by irradiating the ringworm lesions with ultraviolet light (UV). The lesion of ringworm leads to fluorescence of yellow green due to Microsporum canis infection. The objective of the study was to compare the level of UV sensitivity toward skin of dogs infected with Microsporum canis. The sample of the study were eleven dogs and had been infected with pure cultures of Microsporum canis. Every three days interval, clinical observation was carried out by irradiation using three different UV lights, the UV-A lamp , UV-B light, and UV light C. UV-A light is known as the Wood's Lamp, and recommended by veterinarians for clinical examination ringworm. UV-B lamp is sold in the market by using AA size batteries as a source of energy. UV-C lamp is a widely used for detecting of originality of money. Before the use of UV lamp, the lamp is turned on for 3-5 minutes before examination in order to reach full radiation. The results were grouped into four groups, namely the negative category (-), one positive (+), two positive (++) and three positive (+++). UV-A light and UV-B light resulted on category negative (-) and a positive (+), respectevely . the UV-C light resulted on one positive category (+) and two positive (++). Based on the result it could be concluded that the sensitivity of the UV light was affected by two factors of UV lamps and the nature of animal factors. UV-C light was the most sensitive to clinical examination of Microsporum canis infection. Keywords: Microsporum canis, dog, UV-light, fluorescence xi