1. Litosfer (Litos Spaira): Lapisan kulit bumi. 2. Lapisan bumi terdiri dari: - Barisfer (inti dalam dan luar) Terdiri dari nikel dan besi - Pengantara/mantel/astenosfer Terdiri dari nikel dan besi - Litosfer, Terdiri dari 2 lapisan: o Lapisan Sial Tersusun dari silicon dan aluminium dibagi menjadi 2, yaitu kerak benua dan kerak samudra o Lapisan Sima Tersusun dari silicon dan magnesium 3. Batuan beku terdiri dari: - Beku Dalam: pendinginan lambat sehingga kristalnya besar” (Granit, Diorit, Gabro) - Beku Gang: pendinginan lebih cepat sehingga Kristal besar dan kecil (Profirit Granit, P.Diorit, P.Gabro) - Beku Luar: pendinginan sangat cepat sehingga Kristal sangat kecil (Andesit, Basalt, Apung) 4. Batuan sedimen dibedakan berdasarkan tenaganya: - Aeolis (angin), pengangkutnya adalah angin. Contohnya: Tanah Loess, Tanah tuf, Tanah pasir di gurun - Glasial (tenaga gletser), pengangkutnya adalah es. Contohnya adalah Morena Aquatis (tenaga air), pengangkutnya adlah air. Contohnya: Breksi, Konglomerat, dan Batu Pasir 5. Batuan sedimen dibedakan berdasarkan tempat pengendapannya: - Batuan sedimen Limnis : di danau / rawa” - Batuan sedimen Marine : di laut - Batuan sedimen Teristris : di darat - Batuan sedimen Glasial : di daerah es - Batuan sedimen Fluvial : di sungai 6. Batuan sedimen dibedakan berdasarkan prosesnya: - Sedimen Klastik: tanpa berubah unsur kimia. - Sedimen Kimiawi: mengalami perubahan unsur. - Sedimen Organik: berasal dari makhluk hidup. 7. Batuan Malihan (Metamorf): bisa terbentuk dari batuan sedimen maupun batuan beku. Terjadi karena suhu dan tekanan yang tinggi. Dibedakan menjadi: - Metamorf Kontak: penambahan suhu yang tinggi (eg: Pualam) - Metamorf Dinamo: penambahan tekanan yang tinggi (eg: Batu Sabak) - Pneumatolitis Kontak: masuknya unsure magma ke dalam batuan (eg: Topas, Turmalin) 8. Vulkanisme: proses bergeraknya magma menuju permukaan bumi, dibagi menjadi intrusi dan ekstrusi. 9. Intrusi magma: magma bergerak menuju permukaan bumi namun tidak sampai permukaan bumi. 10. Batolit: magma yang membeku di dalam dapur magma. 11. Lakolit: magma yang masuk di antara batuan sedimen dan menekan ke atas sehingga bagian atasnya cembung dan bagian bawahnya datar. 12. Diatrema: magma yang membeku di saluran utama magma. 13. Intrusi korok: cabang jalur utama. 14. Gunung api: - Gunung api Maar: bentuknya seperti danau kecil (danau kawah). Terjadi hanya karena letusan. Bahannya terdiri atas eflata. Eg: Gunung Lamongan (Jatim), Pegunungan Eifel (Jerman), dan dataran tinggi Prancis Tengah. - Gunung api Strato (kerucut): bentuknya kerucut. Terjadi karena letusan dan lelehan (efusif) secara bergantian. Bahannya berlapis”, sehingga disebut lava gunung api strato. Gunung api di Indonesia umumnya berjenis strato. - Gunung api Perisai: bentuknya seperti perisai. Terjadi Karena lelehan maupun cairan yang keluar membentuk lereng yang sangat landai. Lavanya bersifat cair sekali. Sudut kemiringan lereng gunung ini berkisar antara 1O-10O. Eg: Gunung Mauna Loa dan Kilauea di Hawaii. 15. Ciri gejala pravulkanik: - Suhu kawah meningkat - Tumbuhan layu dan mengering - Sumber air mengering - Adanya suara gemuruh dari dalam bumi - Adanya gempa vulkanik - Hewan turun dari atas (gunung, bukan langit) 16. Gejala pasca vulkanik: - Adanya gejala eskalasi terus menerus. - Adanya mata air panas. - Makdani - Adanya geyser 17. Erupsi berdasarkan lubang keluarnya dibagi menjadi: - Erupsi Linier: memanjang mengikuti retakan, eg: pegunungan di Islandia. - Erupsi Areal: masih pro dan kontra, ada yang berpendapat di Yellowstone. - Erupsi Sentral: hanya satu lubang saja. Banyak di Indonesia. 18. Erupsi berdasarkan kekentalan magma: - Erupsi Efusif: cair, tekanan gas lemah, eg: di Hawaii. - Erupsi Eksplosif: kental, tekanan gas kuat, adanya ledakan. - Erupsi Campuran: campuran dari Efusif dan Eksplosif. 19. Bahan yang dikeluarkan oleh tenaga vulkanisme: - Efflata (bahan padat) - Bahan cair: Lahar panas dan lahar dingin - Gas: terbagi menjadi Sulfator, Fumarol, dan Mofet. 20. Bahaya vulkanisme: banjir lahar, awan panas, gelombang pasang di laut, hujan abu 21. Dampak positif vulkanisme: - Tanah menjadi subur untuk pertanian. - Sebagai tempat wisata - Penangkap hujan. - Tenaga panas bumi - Sumber mineral/bahan tambang. 22. Seisme (gempa bumi) berdasarkan kekuatannya dibagi menjadi mikroseisme (gempa yang kekuatannya lemah, tidak dapat dirasakan, dapat diketahui melalui Skala Richter) dan makroseisme (kekuatan besar, dapat dirasakan langsung). 23. Ilmu yang mempelajari tentang seisme disebut seismologi 24. Lipatan: gerakan tekanan horizontal menyebabkan lapisan kulit bumi yang elastis berkerut dan melipat, eg: pegunungan tua Ural dan Allegani. Bagian bawah disebut sinklinal, bagian atas disebut antiklinal. 25. Mengetahui letak episentrum: Selisih waktu gelombang Sekunder dan Primer dikurangi 1 (menit), kemudian dikalikan 1000 km. ((S-P)-01.00) x 1000 26. Pelapukan: perusakan akibat pengaruh cuaca, temperatur air, atau organisme. 27. Terdapat 3 jenis pelapukan: - Pelapukan Fisik/Mekanis: terjadi karena perbedaan suhu, membekunya air tanah dalam pori batuan, mengkristalnya air garam. - Pelapukan Kimiawi: hancurnya batuan yang disertai dengan perubahan susunan kimia. (paling banyak di Indonesia) - Pelapukan Organik (oleh makhluk hidup): 28. Sedimentasi: Peristiwa pengendapan oleh tenaga dari luar bumi. 29. Hasil sedimentasi yaitu Delta: pengendapan yang ada di muara sungai. 30. Syarat terbentuknya Delta: - Cukup bahan yang diangkut aliran sungai - Gelombang dan arus tidak besar - Pantainya landai dan dangkal - Tidak terjadi penurunan pantai 31. Dataran Banjir (Flood Plain): daerah di sekitar sungai yang sering tergenang pada waktu banjir dan berupa daratan ketika surut. 32. Meander: aliran sungai yang berkelok. Putusnya aliran sungai akan membentuk Oxbow Lake (Danau tapal kuda) 33. Sedimentasi air laut memiliki beberapa bentuk: - Beting: onggokan pasir yang Nampak pada waktu surut dan digenangi air laut pada waktu pasang naik. - Nehrung: bukit pasir panjang yang terletak dekat pantai - Tombolo: endapan yang menghubungkan antara daratan dengan pulau di dekatnya. 34. Sedimentasi oleh angin hasilnya: - Beach: pengendapan material di sepanjang pantai, terbentuk di daerah yang terlindungi oleh teluk - Sand Dune: bukit pasir rendah yang terbentuk karena embusan angin membawa butir pasir - Barchan: bukit pasir yang berbentuk bulan sabit 35. Penyebab erosi: - Tanah gundul - Tanah miring tidak dibuat berteras - Tidak membuat tanggul pasangan - Hutan yang rusak - Penggembalaan liar 36. Dampak erosi: - Terhadap batuan yang diangkut: batu pecah dan makin bulat serta makin kecil apabila dibenturkan, jika digeserkan akan makin menipis. - Terhadap sungai: bagian hulu menjadi dalam dengan dasar membentuk huruf “V”, bagian tengah menjadi berkelok”, bagian hilir terbentuk delta. - Terhadap relief: gunung menjadi rendah, puncak yang tajam menjadi bulat, jurang menjadi lebih dangkal, serta terbentuk peneplain. - Terhadap pertanian: buruk, bila tanah yang tererosi lebih banyak dari pelapukan sehingga menjadi tandus, baik bila yang lapuk dan yang tererosi seimbang. 37. Menurut Davis ada lime sistem lahan yaitu : kawasan laut, kawasan muara, kawasan rawa, kawasan danau, kawasan sungai. 38. Jenis” tanah: - Tanah Podsolik Merah Kuning: terbentuk dari pelapukan batuan yang mengandung kuarsa pada daerah iklim basah. Peka terhadap erosi. Umumnya digunakan untuk perkebunan dan perladangan. - Tanah Organosol: disebut tanah gambut, umumnya terdapat di hutan rawa misalnya di Pantai Pasang Surut Sumatera, Kalimantan, dan Papua bagian Barat dan Selatan. Tidak cocok untuk pertanian. - Tanah Aluvial: berasal dari endapan lumpur yang dibawa aliran sungai sehingga bersifat subur dan cocok untuk pertanian. - Tanah Kapur: berasal dari batuan kapur dan berasal dari pegunungan kapur, sifatnya tidak subur. Umumnya ditanami Jati (di Jawa) - Tanah Vulkanis: berasal dari pelapukan vulkanis. Sifatnya sangat subur. - Tanah Laterit: banyak mengandung zat besi dan alumunium. Berwarna merah muda dan tidak subur karena merupakan tanah tua. - Tanah Pasir: berasal dari batu pasir yang melapuk, sangat miskin unsur hara sehingga tidak cocok untuk pertanian. - Tanah Humus: terbentuk dari tumbuhan yang membusuk, sifatnya subur dan berwarna hitam. 39. Fungsi tanah: - Tempat tinggal dan melakukan kegiatan - Pertanian - Sumber mineral dan tambang - Untuk peternakan 40. Warna tanah berbeda: T. Limonit (kuning), T. Organik lapuk sebagian (coklat), T. Kapur dan mineral silikat (putih), T. Organik yang hancur (hitam), T. Hermatit (merah), Oksida besi (hijau), T. Lilianit (biru) 41. Ciri tanah subur: - Tekstur dan struktur tanah baik (tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil) - Banyak mengandung garam mineral - Banyak mengandung air 42. Macam tanah berdasarkan kesuburannya: - Tanah muda: unsur hara belum banyak sehingga belum subur. - Tanah dewasa: unsur hara banyak dan subur. - Tanah tua: unsur hara mulai berkurang. - Tanah sangat tua: unsur hara sudah sangat sedikit sehingga tidak subur. 43. Komponen tanah: Mineral (45%), Bahan Organik (5%), Air (20%-30%), Udara (20%-30%) 44. Usaha menjaga kesuburan tanah: - Pemupukan - Membuat bendungan - Membuat hutan cadangan di lereng gunung - Menanami lereng yang gundul - Melakukan pertanian lahan miring dengan benar 45. Usaha mengurangi erosi tanah: - Terasering - Contour farming - Contour plowing - Contour strip cropping - Crop rotation - Reboisasi BELAJAR JUGA PAKET, KHUSUSNYA HALAMAN 120-127 SEKALI LAGI DIINGATKAN TIDAK DIJAMIN KELENGKAPANNYA