BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu No Nama

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Penelitian Terdahulu
No
Nama
Judul
Peneliti
Penelitian
1
Metodologi
Hasil
Perbedaan
Penelitian
Penelitian
Ken
Aktivitas
Tipe penelitian : Semua
Perbedaan
Rachma
media
deskriptif,
aktivitas
terletak
Metode
media
pada
Wijayanti relations
(2010)
Humas Badan penelitian : studi relations
Pemeriksa
kasus
Humas
metode
BPK penelitian
Keuangan RI Teknik
RI
(periode
pengumpulan
press release,
Januari-Maret
data : wawancara konferensi
2010)
mendalam
pers,
meliputi
media
gathering
bertujuan
untuk
meningkatkan
image positif
bagi khalayak
yang berjalan
cukup baik
8
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
9
2.2
Komunikasi Organisasi
2.2.1
Definisi Komunikasi
Kata komunikasi berasal dari bahasa latin communication yang artinya
“pemberitahuan atau pertukaran pikiran3. Kegiatan komunikasi selalu terjadi
dalam kehidupan sehari-hari dan hamper seluruh kegiatan manusia adalah
komunikasi”. “Komunikasi adalah alat (instrumental) yang di pakai manusia
untuk melangsungkan interkasi sosial, baik secara individu dengan individu,
individu dengan kelompok, atau pun kelompok dengan kelompok. Tanpa
komunikasi, maka tidak ada proses interkasi seperti pertukaran ilmu pengetahuan,
pengalaman, pendidikan, persuasi, informasi dan lain sebagainya”.
Berelson dan steiner menyatakan :
“communication : the transmission of information, ideas, emotion, skills, etc,
b\y the uses of symbol,,”(Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi
keterampilan dan sebagainya, dengan menggunakan
simbol-simbol, dan
sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya di sebut
komunikasi). Komunikasi juga dapat dikatakan sebagai sebuah proses yang
melibatkan lima komponen yaitu sember (komunikator), pesan saluran,
komunikan (public) dan efek.
Beberapa definisi tentang ilmu komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli
sebagai berikut :
3
Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, Bandung, (2007:81)
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
10
1. Menurut Gode komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari
semula yang dimiliki oleh seseorang ( monopoli seseorang) menjadi
dimiliki oleh dua orang atau lebih.4
2. Menurut Harold Lasswell, komunikasi pada dasarnya merupakan suatu
proses yang menjelaskan “siapa” “mengatakan” “apa”” dengan saluran
apa”, “kepada siapa”, dan “dengan akibat apa” atau “hasil apa” ( who says
what in wich channel to whom and with what effect).
2.2.2
Tujuan Komunikasi
Tujuan komunikasi adalah untuk membangun / menciptakan pemahaman
atau pengertian bersama. Adapun tujuan komunikasi sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
2.2.3
Mengubah sikap (to change the attitude)
Mengubah opini / pendapat / pandangan (to change the opinion)
Mengubah perilaku (to change behavior)
Mengubah masyarakat (to change the society)5
Fungsi Komunikasi
Begitu pentingnya komunikasi dalam hidup manusia, maka Harold D.
Lasswell mengemukakan fungsi komunikasi antara lain:
1. Manusia dapat mengontrol lingkungannya
2. Beradaptasi dengan lingkungannya
3. Melakukan transformasi warisan social kepada generasi berikutnya6
2.2.4
Komunikasi Organisasi
Redding dan Sanborn mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah
pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks. Yang
4
Riswandi, Buku Kapita Selekta Komunikasi, Jakarta
Daryanto. 2011. Ilmu Komunikasi 1. PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera. Bandung. Hal 148
6
Hafied Cangara. 2008. Pengantar Ilmu KomunikasiEdisi Revisi. PT RemajaGrasindo Persada.
Jakarta. Hal 59
5
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
11
termasuk dalam bidang ini adalah komunikasi internal, hubungan manusia,
hubungan satuan pengelola, komunikasi downward (komunikasi dari atasan ke
bawahan), komunikasi upward (komunikasi dari bawahan ke atasan), komunikasi
horizontal (komunikasi dari orang-orang yang sama tingkatannya), keterampilan
berorganisasi dan mengevaluasi program.
Sementara Katz dan Khan mengatakan bahwa komunikasi organisasi
merupakan arus informasi, pertukaran informasi dan pemindahan arti dalam suatu
organisasi. Organisasi adalah sebagai suatu sistem terbuka yang menerima energi
dari lingkungannya dan mengubah energi itu menjadi produk atau servis ke
lingkungan.
Meskipun bermacam-macam persepsi dari para ahli mengenai komunikasi
organisasi, tetapi dari semua pendapat ada beberapa hal umum yang dapat
disimpulkan, yaitu ;
1. Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu sistem terbuka yang kompleks
yang dipengaruhi oleh lingkungannya sendiri baik internal maupun eksternal.
2. Komunikasi organisasi meliputi pesan dan arusnya, tujuan, arah dan media.
3. Komunikasi organisasi juga meliputi orang dan sikapnya, perasaannya,
hubungan dan keterampilannya (skill).7
7
Muhammad Arni, Komunikasi Organisasi, Bumi Aksara, Jakarta: 2008, Hal.65-67
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
12
2.3
Public Relations Pemerintahan
2.3.1
Definisi Public Relations
Salah satu definisi Public Relations yang diambil dari The British Institute
of Public Relations, berbunyi:
a. “Public Relations activity is an management of communications
between an organization and it’s publics” (Aktivitas Public Relations
adalah mengelola komunikasi antara organisasi dan publiknya)
b. “Effort to establish and maintan mutual understanding between an
organizational
it’s
public”
(Praktik
Public
Relations
adalah
memikirkan, merencanakan dan mencurahkan daya untuk membangun
dan menjaga saling pengertian antara organisasi dan publiknya)8
Scott M. Cutlip dan Allen H. Centre (1982), dalam bukunya Effective
Public Relations, mengungkapkan bahwa Public Relations adalah fungsi
manajemen yang menilai sikap public, mengidentifikasi kebijakan dan tata cara
organisasi demi kepentingan publiknya, serta merencanakan suatu program
kegiatan dan komunikasi untuk memperoleh pengertian dan dukungan publiknya.
9
8
Rosady Ruslan. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. PT Raja Grafindo Persada.
Jakarta. 2006. Hal 25
9
Scott M. Cutlip & Allen H. Center. Effective Public Relations. Merancang dan Melaksanakan
Kegiatan Kehumasan dengan Sukses. PT Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta. 2005. Hal 5
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
13
2.3.2
Fungsi dan Tugas Public Relations
Berbicara fungsi berarti berbicara masalah kegunaan PR dalam mencapai
tujuan organisasi atau lembaga. Kedudukan PR sebagai suatu lembaga fungsional
sudah menduduki posisi yang penting di dalam suatu organisasi atau perusahaan,
dikarenakan peran dan fungsinya untuk menjembatani hubungan antara pimpinan
dengan public, baik internal maupun eksternal.10
Menurut pakar Humas Internasional, Cutlip & Centre, and Canfield
(1982), fungsi Public Relations dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama
(fungsi melekat pada manajemen lembaga atau organisasi)
2. Membina hubungan yang harmonis antara badan atau organisasi dengan
publiknya yang merupakan khalayak sasaran.
3. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi
dan tanggapan masyarakat terhadap badan atau organisasi yang
diwakilinya atau sebagainya.
4. Melayani keinginan public dan memberikan sumbangan saran kepada
pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama.
5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur
infromasi, publikasi serta oesan dari badan atau organisasi ke publiknya
atau sebaliknya, demi terciptanya citra positif bagi kedua belah pihak.
10
Mahiddin Mahmud. Hubungan Masyarakat. Universitas Terbuka. Jakarta. 2004. Hal 2.11
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
14
2.3.3
Tujuan Public Relations
Tujuan PR itu sendiri adalah untuk memastikan bahwa niat baik dan
kiprah organisasi yang bersangkutan senantiasa dimengerti oleh pihak-pihak lain
yang berkepentingan (khalayak atau publiknya)
Public Relations pada hakikahnya adalah aktivitas, maka sebenarnya
tujuan Public Relations dapat di analogikan dengan tujuan komunikasi, yakni
adanya penguatan dan perubahan kognitif, afektif dan perilaku komunikannya.
Bila kita bawa ke dalam tujuan Public Relations, maka tujuan Public Relations
adalah terjaga dan terbentuknya kognitif, afektif dan perilaku postif public
terhadap organisasi atau lembaga.11
Tujuan dari kegiatan Public Relations adalah: 12
1.
Terpeliharanya dan terbentuknya saling pengertian (aspek kognisi). Saling
pengertian (mutual understanding) dimulai dari saling mengetahui dan mengenal.
2.
Menjaga dan membentuk saling percaya (mutual confidence) (aspek
afeksi)
3.
Memelihara dan menciptakan kerja sama (aspek psikomotoris)
Public Relations berperan melakukan aktivitas komunikasi dua arah
dengan public (perusahaan atau organisasi), yang bertujuan untuk menumbuhkan
saling pengertian (mutual understanding), saling percaya (mutual confidence) dan
saling membantu atau bekerjasama, saling menghargai (mutual appreciation),
menciptakan good will, memperoleh dukungan public (public support) dan
11
Frida Kusumawati. Dasar-dasar Hubungan Masyarakat. Ghalia Indonesia. Ghalia Indonesia.
Jakarta. 2002. Hal 20
12
Rosady Ruslan. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi.PT.
Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2006. Hal 37
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
15
sebagainya demi menciptakan publisitas serta citra yang positif bagi suatu
lembaga atau perusahaan (corporate image).
2.3.4
Peran Public Relations
Dalam praktiknya public relations tidak hanya bertindak sebagai teknisi
komunikasi tetapi juga bertindak sebagai manajer untuk memberikan keputusan
strategis atau keputusan yang tepat. Pada level ini public relations memiliki
kewenangan untuk memberikan saran dan mengambil keputusan dalam mencakup
program kerja public relations itu sendiri.
Ada empat peran utama public relations yang mendeskripsikan sebagian
besar praktik mereka. Keempat peran ini berbeda-beda antara satu dengan yang
lain. Tetapi, kadang-kadang praktisi melakukan semua peran dalam tingkat yang
berbeda-beda. Meskipun ada peran dominan dalam pekerjaan mereka sehari-hari
dan dalam cara mereka berhadapan dengan orang lain.13
Peran Public Relations tersebut diantaranya :
1. Penasehat Ahli (Expert Presscriber)
Merupakan seorang praktisi pakar public relations yang berpengalamn dan
memiliki kemampuan tinggi sehingga dapat membantu mencarikan solusi
dalam penyelesaian masalah dengan publiknya. Hubungan praktisi PR
dengan manajemen organisasi seperti hubungan antara dokter dengan
pasiennya. Artinya, pihak manajemen bertindak pasif untuk menerima atau
mempercayai apa yang telah disarankan oleh PR (Expert Presscriber)
13
Cutlip, Scoot M.Center, Allen H, dan Broom, Glen, 2006. Effective Public Relations, Upper
Saddle River, New Jersey. Prentice Hall International Inc, hal 45-48
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
16
tersebut dalam memecahkan dan mengatasi persoalan yang sedang
dihadapi perusahaan tersebut.
2. Fasilitator Komunikasi (Communication Fasilitator)
Dalam hal ini praktisi PR bertindak sebagai komunikator atau mediator
untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang
diinginkan dan diharapkan oleh publik. Dipihak lain dia juga dituntut
untuk mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan dan harapan
organisasi kepada pihak publiknya. Sehingga dengan komunikasi timbale
balik tersebut dapat tercipta pengertian, saling mengerti, menghargai,
mendukung dan toleransi yang baik dari kedua belah pihak.
3. Pemecah masalah (Problem Solving)
Peranan praktisi PR dalam proses pemecahan masalah merupakan bagian
dari tim manajemen. Artinya untuk membantu pimpinan organisasi baik
sebagai penasehat hingga mengambil keputusan dalam mengatasi
persoalan atau krisis yang tengah dialami oleh perusahaan secara
professional. Dalam menghadapi masalah krisis biasanya dibentuklah
suatu tim yang dikoordinir oleh praktisi PR dengan melibatkan berbagai
departemen, divisi lain untuk membantu organisasi atau perusahaan yang
sedang menghadapi krisis.
4. Teknisi Komunikasi (Communication Technician)
Berbeda dengan ketiga peranan PR diatas yang terkait erat dengan fungsi
dan peranan manajemen organisasi. Peranan ini menjadikan praktisi PR
sebagai journalist in residence yang hanya menyediakan pelayanan teknis
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
17
komunikasi atau biasa dikenal dengan method of communication in
organization. Sistem komunikasin dalam organisasi tergantung dari
masing-masing bagian atau tingkatan, yaitu secara teknis komunikasi, baik
arus maupun media komunikasi yang digunakan dari tingkat pimpinan
dengan bawahan akan berbeda dengan bawahan ke tingkat atasan.
2.3.4.1 Peran Humas Setjen DPD RI
Mengacu pada ketentuan Pasal 22D UUD 1945 dan Tata Tertib DPD RI
bahwa sebagai lembaga legislatif DPD RI mempunyai fungsi legislasi,
pengawasan dan penganggaran. Sedangkan tugas dan wewenang Pemberitaan dan
Media Visual Setjen DPD RI adalah :
1. Merencanakan operasional kegiatan Bagian Humas berdasarkan
sasaran kerja Biro Humas subbag Pemberitaan.
2. Membagi tugas Kepada bawahan agar tugas terbagi habis.
3. Memberi arahan kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan
baik.
4. Menyusun rencana kegiatan dan anggaran Bagian sebagai bahan
informasi bagi atasan dalam menyusun rencana anggaran.
5. Mengatur kegiatan bawahan agar terjalin kerjasama yang saling
mendukung.
6. Menyelia pelaksanaan tugas bawahan.
7. Mengadakan hubungan kerja dengan unit kerja di lingkungan
Sekretariat Jenderal DPD RI.
8. Mengoreksi konsep-konsep yang disusun oleh bawahan sebelum
disampaikan kepada atasan atau yang akan ditandatangani.
9. Melaksanakan analisis dan tanggapan isu-isu DPD RI.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
18
10. Memberikan penerangan kepada masyarakat mengenai DPD RI
agar masyarakat memahami fungsi dan tugas DPD RI.
11. Mengatur
dan menyalurkan kunjungan delagasi masyarakat
menyampaikan permasalahannya ke DPD RI.
12. Mengikuti kegiatan Badan Koordinasi Humas.
13. Mengelola operational room.
14. Mengkoordinasikan kegiatan pranata hubungan masyarakat.
15. Melaksanakan pertanggungjawaban penggunaan keuangan Bagian.
16. Mengevaluasi hasil kegiatan bawahan sebagai masukan untuk
penyempurnaan rencana operasional kegiatan.
17. Melaporkan pelaksanaan dan hasil kegiatan/kinerja kepada atasan
secara berkala atau setiap waktu diperlukan.
18. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan penugasan atasan.
2.3.5
Humas Pemerintahan
Dasar pemikiran humas dalam pemerintahan berlandaskan pada dua fakta
dasar. Pertama, masyarakat mempunyai hak untuk mengetahui karena itu para
pejabat pemerintah mempunyai tanggung jawab guna memberi penjelasan kepada
masyarakat. Kedua, ada kebutuhan bagi para pejabat untuk menerima masukan
dari masyarakat tentang persoalan baru dan tekanan sosial, untuk memperoleh
dukungan atau partisipasi masyarakat.14
2.3.5.1 Pengertian Humas Pemerintahan
Humas pemerintah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah suatu negara untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, niat
baik, kepercayaan, penghargaan diri dan kepada masyarakat luas yang berada
14
Frazier Moore, HUMAS Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya. 2004 Hal 489
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
19
didalam wilayah pemerintahannya. Dalam hal ini, humas merupakan suatu usaha
untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara pemerintah dengan
publiknya,
usaha
untuk
menanamkan
atau
memberikan
kesan
yang
menyenangkansehingga akan timbul opini publik yang menguntungkan bagi
kelangsungan hidup suatu negara.15
2.3.5.2 Tugas Humas Pemerintahan
Menurut Dominick dan Koening, pada umumnya tugas – tugas humas di
lembaga pemerintahan atau instalasi adalah sebagai berikut:16
1. Upaya memberikan penerangan atau informasi kepada masyarakat tentang
pelayanan masyarakat, kebijaksanaan serta tujuan yang akan dicapai oleh
pemerintah dalam mengerjakan program kerja tersebut.
2. Mampu untuk menanamkan keyakinan dan kepercayaan serta mengajak
masyarakat dalam partisipasinya atau ikut serta pelaksanaan program
pembangunan diberbagai bidang sosial budaya, ekonomi, politik serta
menjaga stabilitas dan keamanan nasional.
3. Kejujuran dalam pelayanan dan pengabdian dari aparatur pemerintah yang
bersangkutan perlu dipelihara atau dipertahankan dalam melaksanakan
tugas serta kewajibannya masing – masing.
Tugas ini bukanlah tugas yang mudah bagi seorang humas pemerintah,
oleh karena itu ada beberapa syarat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang
humas pemerintah. Syarat – syarat tersebut ialah:17
15
Frazier Moore, HUMAS Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya. 2004
16
Frank Jefkins, Public Relations. Jakarta. 1998 hal 31-32
17
Rosady, Ruslam, Etika Kehumasan: Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers, 2005 hal 200
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
20
1. Memahami dan menganalisa persoalan yang berhubungan dengan
instansinya.
2. Kemampuan untuk berkomunikasi timbal balik.
3. Kemampuan dalam menjaga hubungan yang baik.
2.3.5.3 Pentingnya Humas Pemerintah
Keberadaan unit kehumasan di suatu lembaga atau instansi milik
pemerintah merupakan keharusan secara fungsional dan operasional dalam upaya
menyebarluaskan atau untuk mempublikasikan tentang suatu kegiatan atau
aktivitas instansi yang bersangkutan yang ditunjukan baik untuk hubungan
masyarakat kedalam maupun masyarakat luar pada umumnya.
Perbedaan antara fungsi dan tugas humas yang terdapat di instalasi
pemerintah dengan non pemerintah yaitu tidak ada suatu yang diperjual belikan (
aspek komersial), meskipun humas pemerintah juga melakukan hal yang sama
dalam kegiatan publikasi, promosi dan periklanan, tetapi Humas pemerintah lebih
menekankan pada public services atau demi meningkatkan pelayanan umumnya.18
Melalui proses humas, seorang praktisi humas dapat mengumpulkan dan
mencari opini masyarakat akan suatu isu, untuk kemudian dirumuskan menjadi
satu bahan pertimbangan bagi pemerintah. Seorang humas dapat menunjukkan
atau menjelaskan kesulitan – kesulitan yang mungkin timbul dan memberikan
saran untuk mengatasi kesulitan tersebut.
Selain itu, kedudukan humas dalam pemerintahan pun saat ini masih
belum jelas. Ada instansi yang sudah menempatkan fungsi humas dalam bagian,
18
Frazier Moore, HUMAS Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya. 2004
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
21
atau ada pula yang sudah menjadi biro tersebut sehingga hal inilah yang sangat
menyulitkan tugas humas dalam melakukan fungsi komunikasinya.
2.3.5.4 Fungsi Humas Pemerintahan
Praktisi humas pada organisasi pemerintah memiliki fungsi sebagai
berikut:19
1. Membantu menjelaskan kegiatan yang dilakukan organisasi bersangkutan
kepada masyarakat.
2. Menerima umpan balik yang diberikan masyarakat dan kemudian
menyampaikannya kepada pimpinan organisasi.
3. Memberikan informasi yang dibutuhkan mengenai organisasi kepada
masyarakat.
2.3.5.5 Peran Humas Pemerintahan
Peran humas di pemerintahan dibagi menjadi empat bagian, yaitu:20
1. Manajemen Berita
a. Mengkreasikan dan mendistribusikan pesan untuk membangun
publisitas yang menguntungkan.
b. Membangun dan memelihara kontrak dengan wartawan.
2. Hubungan Komunitas
a. Memelihara hubungan yang baik dengan pemerintah dan kelompok
komunitas.
b. Menggunakan bantuan dan sponsor korporat.
19
Morrisan, Pengantar Public Relations Strategi Menjadi Humas Profesional. Jakarta: Ramdina
Prakarsa. 2006 hal.80
20
Kadar Nurjaman dan Khaerul Umam, Komunikasi & Public Relations. Bandung: Pustaka Setia.
2012 hal 145-146
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
22
c. Memberikan kontribusi yang bersifat amal pada tingkat lokal dan
nasional.
3. Manajemen Krisis
a. Memberikan citra klien di mata publik karena kemelut internal,
kesalahan kebijakan atau kecelakaan yang tak disengaja.
b. Memberi pedoman bagi koorporat dalam merespons pada keadaan
mendesak.
c. Memulihkan citra di mata publik yang menyertai suatu skandal
4. Lobi
a. Memonitor aktivitas pemerintah.
b. Memelihara hubungan dengan legislator.
c. Menyebarkan informasi kepada legislator untuk mendukung hukum
atau kebijakan yang menguntungkan klien.
d. Mempengaruhi voting legislator melalui hubungan atau kontrol
pribadi.
2.4
Aktivitas Public Relations
Sebagai fungsi manajemen, Public Relations memampukan organisasi
mencapai hubungan yang efektif dengan berbagai khalayaknya. Karena itu, pada
dasarnya semua organisasi yang memiliki manajemen akan mempraktikan Public
Relations tersebut. Public Relations sebagai fungsi manajemen dijalankan oleh
perusahaan, pemerintah, asosiasi profesi dan niaga, organisasi nirlaba, lembaga
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
23
swadaya masyarakat, industry pariwisata, dunia pendidikan, politisi, klub
olahraga, dan berbagai organisasi lainnya. 21
Landasan bagi hubungan masyarakat yang efektif adalah kebijaksanaan
dan kegiatan yang terpercaya demi kepentingan public. Komunikasi humas
merupakan suatu proses yang mencakup suatu pertukaran fakta, pandangan dan
gagasan diantara suatu perusahaan atau organisasi tanpa memikirkan keuntungan
komersial dengan public-publiknya untuk saling pengertian.
Humas adalah bagian dari kegiatan manajemen yang dilakukan secara
berkesinambungan oleh organisasi / lembaga / perusahaan untuk memelihara citra
serta membentuk opini yang positif dari masyarakat serta khalayak (public), baik
internal maupun eksternal, tetapi terutama dari public di luar organisasi / lembaga
/ perusahaan itu. Hal ini ditempuh melalui komunikasi terbuka kepada public,
upaya menyelaraskan kebijakan serta produknya sesuai dengan harapan public,
dan termasuk upaya koreksi / perbaikan kedalam.22
Salah satu unsur dasar humas yaitu komunikasi timbal balik. Melalui
komunikasi kepada publiknya, manajemen harus mengumumkan, menjelaskan
dan mempertahankan atau mempromosikan kebijaksanaannya dengan maksud
untuk mengukuhkan pengertian dan penerimaan.
21
Yosal Irianta. Manajemen Strategis Public Relations. PT> Ghalia Indonesia. Jakarta. 2004 hal 43
Rudy T. May. Komunikasi & Hubungan Masyarakat Internasional. PT. Refika Aditama. Bandung.
2005 hal 79
22
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
24
2.5
Strategi Public Relations
Strategi komunikasi adalah suatu upaya agar komunikasi berjalan efektif
dan efisien. Sebelum menentukan strategi komunikasi apa yang hendak dicapai
demi kelancaran komunikasi, ada baiknya mengetahui lebih dulu apa yang
dimaksud dengan strategi.
Menurut Hamel dan Parahalad, Strategi adalah tindakan yang bersifat
intermental (senantiasa meningkat) dan terus menerut serta dilakukan berdasarkan
sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh pelanggan atau pendengar.
Dengan demikian strategi hampir selalu dimulai dari apa yang terjadi dan bukan
dimulai dari apa yang terjadi.
Menurut Ahmad S. Adnanputra, MA, MS, seorang pakar humas dalam
naskahnya berjudul Public Realtions Strategi, yang dikutip oleh Rosadi Ruslan
dalam bukunya Manajemen Humas dan Komunikasi Konsep & Aplikasi
mengatakan bahwa arti dari strategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana
(plan), sedangkan rencana merupakan produk suatu perencanaan (planning) yang
akan akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dasar dari proses
manajemen.23
Menurut Effendy, strategi adalah perencanaan manajemen untuk mencapai
suatu tujuan, akan tetapi mencapai tujuan tersebut strategi tidak berfungsi sebagai
peta jalan yang hanya menunjukan taktik operasional. Suatu strategi mempunyai
23
Rosadi Ruslan, Kiat dan Strategi: Kampanye Public Relations , Grafindo Persada, Jakarta.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
25
dasar atau skema untuk mencapai sasaran yang dituju. Jadi pada dasarnya strategi
merupakan alat untuk mencapai tujuan.24
Public Relations atau Humas sebagai suatu proses manajemen selalu
melakukan
aktivitas
yang
berkaitan
dengan
strategi,
yaitu
membantu
mengembangkan misi perusahaan sehingga diperoleh suatu citra positif. Humas
juga harus bisa melihat masalah yang ada di dalam maupun di luar perusahaan,
Humas juga perlu memahami kekuatan sumber daya perusahaan. Hal ini
sangat penting dilakukan karena Humas merupakan komponen manajemen
perusahaan yang paling sering berhubungan dengan publiknya, strategi yang baik
mempertimbangkan 3 hal yaitu:
a. Lingkungan internal organisasi yang meliputi kemampuan dan kelemahan
organisasi
b. Lingkungan eksternal organisasi yang sewaktu-waktu dapat berubah
c. Berbagai aksi yang dilakukan oleh pesaing atau secara umum dapat
dijelaskan sebagai suatu kondisi yang menjadi peluang atau ancaman bagi
lembaga organisasi yang bersangkutan.25
Strategi perencanaan dalam PR ada 4 tahapan atau bisa disebut juga proses
manajemen:
1.
Perumusan Masalah (Mendefinisikan Masalah)
Langkah pertama ini mencakup penyelidikan dan memantau pengetahuan,
opini, sikap dan perilaku pihak-pihak yang terkait dengan, dan dipengaruhi oleh,
tindakan dan kebijakan organisasi. Pada dasarnya ini adalah fungsi inteljen
24
25
Husein Umar, Strategi Manajemen In Action, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2002, Hal 31
Arif Wicaksono,The exsence of strategy management program, Gajah Mada University, hal 11
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
26
organisasi. Fungsi ini menyediakan dasar untuk semua langkah dalam proses
pemecahan problem dengan menentukan “apa yang terjadi saat ini?” dalam
langkah ini praktisi PR harus menyusun semua fakta melalui riset.
Public Relations yang efektif dimulai dengan mendengar, yang
memerlukan keterbukaan dan upaya sistematis. Mendengar bukan tugas yang
mudah. Kegagalan untuk mendengar sering kali menimbulkan “komunikasi” tak
berujung pangkal mengenai isu-isu yang sebenarnya. Riset adalah salah satu
metode untuk mengembangkan kegiatan mendengar secara sistematis dalam
proses komunikasi. Tanpa riset praktisi PR tidak leluasa dalam mengatakan bahwa
mereka tahu situasi dan bisa merekomendasikan situasi. Dengan riset dan analisis,
mereka bisa menyajikan dan mengajukan proposal yang didukung oleh bukti dan
teori.
Meriset situasi akan member praktisi dan atasannya dan kliennya
informasi yang komplit dan akurat yang mereka butuhkan untuk memahami
problem, yang berfungsi sebagai basis untuk membuat keputusan. Riset sering
dianggap sebagai langkah yang diperlukan untuk mengevaluasi dampak program.
Riset juga dianggap perlu dalam langkah awal proses pemecahan problem. Riset
bukan hanya menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk memahami problem,
tetapi deksripsi patokan ini juga berfungsi sebagai basis untuk memonitor dan
mengevaluasi efektivitas program. Bagaimana anda merencanakan program jika
anda tidak tau apa yang anda hadapi? Bagaimana anda bisa menentukan cara
program bekerja jika anda tidak tahu dimana anda harus dimulai?
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
27
Praktisi tahu bahwa riset mengawali, memonitor dan mengakhiri proses
pemecahan problem. Riset adalah unsur penting dalam membuat PR menjadi
sebuah fungsi manajemen sekaligus fungsi yang terkelola.
Setelah meriset dan menjadi pendengar yang baik, langkah selanjutnya
adalah mendefinisikan problem yang terjadi. Ini diawali dengan mempelajari
situasi problem, pernyataan ini dapat berupa pertanyaan sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Apa sumber persoalannya?
Dimana problemnya?
Kapan sesuatu itu menjadi problem?
Siapa saja yang terlibat / dipengaruhi?
Bagaimana mereka terlibat / dipengaruhi?
Mengapa ini menjadi perhatian organisasi dan publiknya?26
Pernyataan problem merupakan deskripsi ringkas tentang situasi dan
sering kali ditulis dalam kalimat atau paragraph yang pendek. Analisis situasi
adalah sekumpulan hal-hal yang diketahui tentang situasi seperti sejarahnya,
kekuatan yang mempengaruhinya, dan mereka yang terlibat atau terpengaruh
secara internal dan ekternal.
Untuk faktor eksternal, baik itu positif maupun negatif, titik awalnya bisa
berupa tinjauan sistematis atas sejarah situasi problem diluar organisasi. Riset
yang dilakukan oleh PR biasanya mencakup antara lain pengumpulan informasi
tentang stakeholder: apa yang mereka tahu, bagaimana perasaan atau pandangan
mereka, dan apa yang mereka lakukan berkenaan dengan problem.
Analisis stakeholder adalah proses mengidentifikasi siapa yang terlibat dan
siapa yang dipengaruhi oleh situasi. Stakeholder adalah orang yang menjadi
26
Scoot M. Cutlif, Effective Public Relations, Jakarta, Kencana, 2007, hal 327
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
28
bagian dari system yang sama seperti organisasi, yang berarti bahwa apa yang
mereka tahu, rasakan dan lakukan akan mempengaruhi organisasi.
Meriset Stakeholer sebelum merencanakan strategi program berarti harus
mengetest akurasi asumsi tentang siapa mereka, apa yang mereka tahu, bagaimana
pandangan mereka tentang situasi, bagaimana mereka terlibat atau dipengaruhi,
informasi apa yang mereka anggap penting, bagaimana mereka menggunakannya
dan bagaimana mereka mendapatkan informasi.
2.
Perencanaan dan Pemograman
Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan tadi, PR membuat rencana
apa yang harus dilakukan. Informasi yang dikumpulkan dalam langkah pertama
digunakan dalam membuat keputusan tentang program public, strategi tujuan,
tindakan dan komunikasi, taktik dan sasaran. Langkah ini mempertimbangkan
temuan dari langkah dalam membuat kebijakan dan program organisasi. Langkah
kedua ini akan menjawab pertanyaan “berdasarkan apa yang kita tahu tentang
situasi dan apa yang harus kita lakukan?”
PR memerlukan perencanaan strategis dalam pembuatan keputusan
tentang tujuan dan sasaran program, mengidentifikasi publik kunci, menentukan
kebijakan atau aturan untuk memandu pemilihan strategi dan menentukan strategi.
Harus ada kaitan erat antara tujuan program keseluruhan, sasaran yang ditentukan
untuk masing-masing publikm dan strategi yang dipilih. Point utamanya adalah
bahwa strategi dipilih untuk mencapai hasil tertentu (sebagaimana dinyatakan
dalam tujuan atau sasaran)
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
29
Proses dan perencanaan dalam pemograman biasanya menggunakan
langkah-langkah berikut:27
a. Mengidentifikasikan peran dan misi, menentukan sifat dan cakupan
kerja yang akan dilakukan.
b. Menentukan area hasil utama, menentukan dimana tempat
menginvestasikan waktu, energy dan bakat.
c. Mengidentifikasikan dan menspesifikasi indikator efektifitas.
Menentukan factor-faktor yang dapat diukur sebagai dasar penentuan
sasaran.
d. Memilih dan menentukan sasaran, menentukan hasil yang akan dicapai.
e. Menyiapkan rencana aksi, menentukan bagaimana mencapai sasaran
spesifik.
f. Menentukan control, memastikan pencapaian sasaran secara efektif
g. Berkomunikasi, menentukan komunikasi organisasi yang diperlukan
untuk mencapai pemahaman dan komitmen.
h. Implementasi, memastikan kesepakatan di antara orang-orang penting
tentang apa dan siapa yang dibutuhkan untuk upaya itu, pendekatan apa
yang paling baik, siapa yang perlu dilibatkan, dan langkah aksi apa
yang perlu diambil segera.
3.
Aksi dan Komunikasi (mengambil tindakan)
Setelah rencana dibuat dengan baik berdasarkan data dan fakta yang
diperoleh. PR kemudian melakukan aksinya dengan disertai rasa hormat dan
menghargai untuk semua public.
Tujuan tahap ini adalah memperkenalkan pertimbangan dari prinsip utama
dalam mengimplementasikan program PR. Strategi komunikasi mendukung
program aksi:
a.
Memberi informasi kepada public internal dan eksternal tentang
tindakan tersebut.
b.
27
Membujuk publik untuk mendukung dan menerima tindakan tersebut.
Ibid 356
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
30
c.
Memberi petunjuk kepada public cara menerjemahkan niat kedalam
aksi.28
Strategi aksi merupakan bagian utama dari program tetapi hanya sebagian
dan seluruh program PR yang tidak kelihatan dipermukaan. Komunikasi yang
biasanya
merupakan
komponen
yang
lebih
tampak,
berfungsi
untuk
menginterpretasikan dan mendukung strategi aksi. Dibawah ini adalah dasar-dasar
dan prinsip untuk mengaplikasikan teori dalam prakteknya:29
a. Membingkai pesan
PR harus membingkai pesan mereka agar menjadi pesan yang bernilai,
berdasarkan standar apapun. Pesan juga harus dapat dipahami, tidak rumit dan
mudah ditangkap. Tapi yang paling penting, pesan harus dapat ditindak lanjuti
segera. Pesan harus saling menguntungkan seperti halnya strategi aksi.
b. Sematik
Ini adalah ilmu tentang kata-kata. Kata sering menjadi kata sandi untuk
menyampaikan makna yang tak terucap tetapi dapat di salahpahami. Bahkan arti
dari kata umum tidak dapat dipakai begitu saja karena tidak semua orang mengerti
aka kata-kata yang disampaikan. PR harus mampu memilih dan mentransmisikan
kata ke berbagai public sehingga kata-kata itu dapat dipahami oleh mereka.
c. Simbol
Simbol menawarkan cara dramatis dan langsung untuk komunikasi dengan
banyak orang di jalur komunikasi yang panjang. Simbol telah dipakai sejak awal
sejarah untuk memandatkan dan menyampaikan pesan yang kompleks.
28
29
Ibid 356
Ibid 358
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
31
4.
Tahap Evaluasi (mengevaluasi program)
Evaluasi ini mencakup penentuan hasil dari program yang telah
dilaksanakan dan menilai hasil dari program yang telah dilaksanakan dan menilai
efektifitas persiapan dan pelaksanaan program. Evaluasi ini adalah untuk menilai
apakah tujuan sudah tercapai atau ada program lanjutan mencari jalan lain untuk
dapat hasil yang lebih baik lagi. Program akan dilanjutkan atau dihentikan setelah
menjawab pertanyaan “bagaimana keadaan kita sekarang atau beberapa baik
langkah yang telah kita lakukan”30
Berdasarkan uraian strategi Public Relations diatas, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa seorang PR atau Humas harus memiliki strategi untuk
menjalankan kegiatan kehumasanya agar tujuan yang ingin dicapai dapat
diperoleh sesuai dengan harapam. Baik melalui publikasi, event maupun CSR.
2.6
Media Relations
2.6.1
Pengertian Media Relations
Media Relations adalah merupakan bagian dari Public Relations eksternal
yang membina dan mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai
sarana komunikasi antara organisasi dengan publik untuk mencapai tujuan
organisasi. Tampak bahwa pengertian Media Relations berdasarkan pada relasi
antara individu atau organisasi atau perusahaan dengan media. Sehingga dapat
disimpulkan pengertian Media Relations adalah relasi yang dibangun dan
dikembangkan dengan media untuk menjangkau publik guna meningkatkan
30
Ibid 412
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
32
pencitraan, kepercayaan, dan tercapainya tujuan-tujuan individu maupun
organisasi atau perusahaan.31
Selain itu Media Relations juga tidak dapat dipisahkan dari Public
Relations. Bland menjelaskan bahwa “Media Relations addresses the relationship
that firms build up with journalists, editors and analysts; whereas PR expands
that relationship further to the general public. However, MR and PR cannot be
separated in the dynamics of the twenty-first century and its turbulence.”32
Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa perusahaan menggunakan media massa
sebagai medium penyampai pesan dan pencitraan kepada publik. Philip Lesly
(1991:7) memberikan definisi Media Relations sebagai hubungan dengan media
komunikasi untuk melakukan publisitas atau merespon kepentingan media
terhadap kepentingan organisasi. Stanley J Baran (2004, 361) mendefinisikan
media relations sebagai“…the public relations professional maintain good
relations withprofessionals in the media, undestrand their deadlines and other
restraints,and earn their trust”. "Media Relations adalah relasi yang dibangun dan
dikembangkan dengan media untuk menjangkau publik guna meningkatkan
pencitraan, kepercayaan, dan tercapainya tujuan-tujuan individu maupun
organisasi/perusahaan. Fungsi Media Relations adalah meningkatkan citra
perusahaan, meningkatkan kepercayaan publik, meningkatkan point of selling,
membantu perusahaan keluar dari komunikasi krisis, dan meningkatkan relasi dari
beragam publik." Tampak bahwa pengertian Media Relations berdasarkan pada
relasi antara individu atau organisasi atau perusahaan dengan media. Sehingga
31
Yosal Iriantara, Media Relations, Konsep, Pendekatan Dan Praktik, Sembiosa Rekatama Media,
Bandung, 2005, hlm. 5.
32
Jurnal Internasional Media Relations, Ehsan Khodarahmi, 2009
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
33
dapat disimpulkan pengertian Media Relations adalah relasi yang dibangun dan
dikembangkan dengan media untuk menjangkau publik guna meningkatkan
pencitraan, kepercayaan, dan tercapainya tujuan-tujuan individu maupun
organisasi atau perusahaan.
Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa perusahaan mengunakan media
massa sebagai medium penyampai pesan dan pencitraan kepada publik. Semakin
banyak akses yang didapat publik dari media massa berkaitan dengan produk atau
layanan yang diberikan oleh perusahaan, maka diharapkan semakin besar tingkat
kepercayaan publik. Pada akhirnya publik akan memakai produk atau
jasaperusahaan yang dipublikasikan media; atau setidaknya, publik dapat menjadi
saluran kembali yang secara tidak langsung mempromosikan produk atau jasa
kepada komunitasnya melalui word of mouth. Kegiatan yang berkaitan dengan
Media Relations adalah :33
1.
Press Conference
Adalah suatu pertemuan khusus (kontak) khusus dengan pihak pers yang
diselenggarakan oleh Public Relation, yang bertindak sebagai narasumber
dalam upaya menjelaskan suatu permasalahan tertentu terhadap masalah
yang dihadapinya dalam bentuk press conference yang telah ditentukan
tempat, waktu tema press conference dengan sekelompok wartawan yang
masing-masing mewakili berbagai media massa yang di daftar sebagai
peserta secara resmi.
2.
Press Tour
Sejumlah wartawan yang berasal dari berbagai media massa yang
telahdikenal baik oleh Public Relation bersangkutan diajak wisata
kunjungan ke suatu event khusus, peninjauan ke luar kota bersamaan
dengan pejabat instansi atau pemimpin perusahaan sebagai pengundang
(tuan rumah), untuk meliput secara langsung mengenai kegiatan tertentu.
33
Ruslan Rusadi, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, PT. Grafindo Persada,
Jakarta, 2006, hlm.187-194
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
34
3.
Press Receptions
Pertemuan pers semacam ini, jamuan pers atau wartawan yang bersifat
sosial menghadiri acara resmi atau seremonial tertentu baik formal
maupun informal.
4.
Press Briefing
Press Briefing termasuk berjumpa pers yang resmi yang diselengrakan
secara periodik tertentu, biasanya pada awal akhir akhir bulan oleh pihak
Public Relations atau pimipinan atau pejabat tinggi instansi bersangkutan.
Pertemuan ini dianggap mirip dengan diskusi atau berdialog saling
memberikan masukan atau informasi yang cukup penting untuk kedua
belah pihak.
5.
Press Statement
Biasanya keterangan pers ini kapan dan di mana saja dengan
narasumbernya, tanpa adanya undangan resmi. Mungkin pemberitaan
cukup dilakukan melalui telepon kepada wartawan yang bersangkutan.
6.
Press Interview
Biasanya inisiatif wawancara datang dari pihak setelah melalui perjanjian
atau konfirmasi pada narasumbernya. Hal ini dilakukan melalui komentar,
keterangan, pendapat dan sebagainya tentang suatu masalah yang aktual
dan faktual masyarakat.
7.
Press Gathering
Yaitu pertemuan pers secara informal antara Public Relations dengan
wartawan media massa (Good Relationship) dalam suatu kegiatan
keagamaan atau olahraga.
2.6.2
Tujuan Media Relations
Perusahaan yang menjalankan Media Relations pada umumnya adalah
perusahaan yang membutuhkan dukungan media massa dalam pencapaian tujuan
organisasi. Menurut Rachmadi secara rinci tujuan media bagi organisasi adalah :34
1. Memperoleh publisitas seluas mungkin tentang kegiatan serta langkah
organisasi yang dianggap baik untuk diketahui publik
34
Diah Wardani, Media Relations Dalam Membangun Reputasi Organisasi,Graha Ilmu,
Yogyakarta, 2008, Hal.14
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
35
2. Memperoleh tempat dalam pemberitaaan media yang obyektif, wajar dan
berimbang mengenai hal-hal yang menguntungkan organisasi
3. Memperoleh umpan balik mengenai upaya dan kegiatan organisasi
4. Melengkapi data bagi pimpinan organisasi untuk keperluan
kebijaksanaan
5. Mewujudkan hubungan yang stabil dan berkelanjutan yang dilandasi
saling percaya dan menghormati
2.6.3
Fungsi Media Relations
Melalui aktivitas Media Relations, maka hubungan antara media massa
dan organisasi diwakili oleh seorang Public Relation dengan harapan menciptakan
good relationship. Dengan demikian manfaat Media Relations dapat dirasakan
oleh kedua belah pihak. Manfaat Media Relations adalah sebagai berikut :35
1. Membangun pemahaman mengenai tugas dan tanggung jawab
organisasi dan media massa
2. Membangun kepercayaan dan timbal balik dengan prinsip saling
menghormati dan menghargai, kejujuran serta kepercayaan
3. Penyampaian atau perolehan informasi, akurat, jujur dan mampu
memberikan pencerahan kepada publik
2.6.4
Mengelola Media Relations
Banyak ahli dan praktisi PR yang menyatakan bahwa inti kegiatan PR
adalah komunikasi dan relasi. Menjalin relasi yang baik tentunya sangat penting
untuk menunjang kegiatan PR, bahkan di banyak organisasi ukuran keberhasilan
PR seringkali didasarkan pada jumlah pemberitaan yang disiarkan oleh media
massa. Tentunya hal ini didasarkan anggapan bahwa dengan adanya pemberitaan
melalui media massa maka informasi bisa disebarluaskan pada publik organisasi-
35
Diah Wardani, Media Relations Dalam Membangun Reputasi Organisasi, Graha Ilmu,
Yogyakarta, 2008, Hal.13
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
36
organisasi tersebut. Adapun beberapa konsep mengelola Media Relations yang
efektif ialah :36
1.
Memilih media yang tepat untuk memuat berita tentang organisasi.
Seringkali yang menjadi ukuran keberhasilan Media Relations didasarkan
pada berapa banyak media massa yang memuat berita mengenai organisasi atau
institusi mereka. Hal ini disebabkan bahwa semakin banyak berita tentang
organisasi dimuat media massa maka informasi akan cepat disebarluaskan kepada
publik. Hal yang terpenting dalam mengelola Media Relationsyaitu memilih
media yangtepat sebagai media penyebarluasan infomasi sesuai dengan sasaran
khalayak pemberitaan
2.
Menjalin Hubungan baik dengan institusi media massa dan Wartawan
Menjalin hubungan dengan institusi media massa diperlukan, karena pada
dasarnya media massa itulah yang diperlukan dalam kegiatan PR. Ada pun
wartawan secara individual adalah pekerja media massa yang bisa saja
dialihtugaskan ke bidang liputan lain, atau dipromosikan menjadi redaktur di
media tersebut. Bila hubungan baik dijalin dengan wartawan secara individual,
maka bila wartawan tersebut dimutasikan atau dipromosikan maka perlu upaya
baru guna menjalin hubungan dengan wartawan baru. Bila hubungan baik itu
dijalin dengan media massa sebagai institusi maka siapa pun wartawan yang
bertugas tidak akan mengganggu hubungan yang sudah terjalin antara organisasi
dan institusi media.
36
Yosal Iriantara, Media Relations: Konsep, Pendekatan Dan Praktik, Sembiosa Rekatama Media,
Bandung, 2005, Hal.82
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
37
3.
Menyusun Daftar Media
Salah satu yang harus dilakukan oleh koordinator Media Relations adalah
menyusun daftar media. Setiap organisasi tentunya memiliki daftar media yang
lengkap dengan alamat, nomor telepon, nomor faks, alamat e-mail dan contact
person. Tentu saja bukan daftar yang berisikan semua media sehingga lebih
menyerupai direktori media, melainkan daftar media yang secara potensial bisa
dijadikan media komunikasi dengan publik-publik organisasi kita. Memang
direktori media bisa dimanfaatkan untuk mengidentifikasi media massa yang
hendak kita masuki.
Dalam menyusun daftar media tersebut, biasanya diperhitungkan aspek –
aspek sebagai berikut :37
1. Jenis khalayak media (pembaca/pendengar/pemirsa)
2. Cakupan media (jumlah pemirsa/ jumlah pendengar) secara geografis
3. Level media (nasional/regional/lokal)
Data tersebut biasanya diperoleh dari direktori media , seperti dari Media
Index yang diterbitkan setiap tahun. Lebih baik pula juga kita memiliki data
konsumsi media kelompok-kelompok masyarakat. Sebaliknya untuk pihak media,
tim media organisasi pun menyediakan daftar kontak yang berisi daftar orang
yang bisa dihubungi media massa. Daftar kontak tersebut pada umumnya
mencakup : nama, jabatan, nomor telephon kantor, nomor telephon seluler, alamat
e-mail, dan nomor telephon rumah. Daftar ini diberikan kepada media massa dan
37
Ibid, hal.87
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
38
wartawan sehingga akan memudahkan wartawan yang membutuhkan informasi
atau bentuk konfirmasi informasi berhubungan dengan kita.
2.7
Pers
2.7.1
Pengertian Pers
Sebagai media komunikasi, pers merupakan perpanjangan tangan dan
perluasan kemampuan jasmani dan rohani manusia. Meminjam istilah Marshall
McLuhan, pers adalah the extention of man (dalam Rachmadi, 1900:1). Pers
merupakan perpanjangan alat untuk memenuhi kebutuhan anggota masyarakat
akan penerangan, hiburan dan keingintahuan terhadap peristiwa yang telah dan
akan terjadi di sekitar mereka.38
2.7.2
Fungsi Pers
Berikut ini adalah beberapa fungsi pers yaitu :39
1.
Fungsi mediator
Fungsi ini menjalankan kegiatan mediasi. Pers harus bersifat netral dan
tidak boleh berpihak. Pers benar-benar menyampaikan pesan dari pemerintah
kepada masyarakat maupun sebaliknya secara apa adanya. Hanya dengan bersifat
netral inilah pers bisa berfungsi sebagai mediator.
2.
Fungsi mengawasi
Fungsi ini bermula dari tugas pers sebagai public servant. Dalam
melaksanakan tugas mau tak mau, ia harus ikut membela masyarakat. Dalam
keadaan ini, ia disebut the funcitoin of the watchdog. Dalam perspektif ini, fungsi
38
Ana Nadhya Abrar. Analisis Pers Teori dan Praktek, Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka, 2011, hal
8-9
39
Ana Nadhya Abrar. Analisis Pers Teori dan Praktek, Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka, 2011, hal
21-28
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
39
pers sama dengan fungsi DPR, sama-sama mengawasi dan membela kepentingan
rakyat.
3.
Fungsi menyediakan informasi
Fungsi utama pers di dunia ini yaitu menyediakan informasi untuk
khalayak. Informasi tersebut tentu berkaitan dengan banyak orang, mulai dari
yang terpenting bagi banyak orang, bermanfaat dan tentang banyak orang.
4.
Fungsi menghibur
Pers memiliki fungsi menghibur. Maksud dari menghibur itu seperti
menyediakan iklan bagi masyarakat hingga menyediakan berita yang bersifat
menghibur dan menambah wawasan. Secara umum berita berurusan dengan fakta.
Fakta sendiri tidak selalu bisa menghibur khalayak. Maka pers berpaling kepada
fiksi untuk menghibur khalayak. Pers menerbitkan banyak fiksi demi menghibur
masyarakat.
Media juga memiliki fungsi lain, seperti yang dijelaskan oleh Atlanta yaitu
“Our clients aren’t just the beneficiaries of our hard work and dedication, they’re
our partners and are involved every step of the way. We’re continually thinking
about their business and how best to share their message with their audiences,
especially as the public relations and scape to continues to change and envolve
daily”
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Download