BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu No Nama Judul Peneliti Penelitian 1 Metodologi Hasil Perbedaan Penelitian Penelitian Ken Aktivitas Tipe penelitian : Semua Perbedaan Rachma media deskriptif, aktivitas terletak Metode media pada Wijayanti relations (2010) Humas Badan penelitian : studi relations Pemeriksa kasus Humas metode BPK penelitian Keuangan RI Teknik RI (periode pengumpulan press release, Januari-Maret data : wawancara konferensi 2010) mendalam pers, meliputi media gathering bertujuan untuk meningkatkan image positif bagi khalayak yang berjalan cukup baik 8 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 9 2.2 Komunikasi Organisasi 2.2.1 Definisi Komunikasi Kata komunikasi berasal dari bahasa latin communication yang artinya “pemberitahuan atau pertukaran pikiran3. Kegiatan komunikasi selalu terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan hamper seluruh kegiatan manusia adalah komunikasi”. “Komunikasi adalah alat (instrumental) yang di pakai manusia untuk melangsungkan interkasi sosial, baik secara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau pun kelompok dengan kelompok. Tanpa komunikasi, maka tidak ada proses interkasi seperti pertukaran ilmu pengetahuan, pengalaman, pendidikan, persuasi, informasi dan lain sebagainya”. Berelson dan steiner menyatakan : “communication : the transmission of information, ideas, emotion, skills, etc, b\y the uses of symbol,,”(Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi keterampilan dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol, dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya di sebut komunikasi). Komunikasi juga dapat dikatakan sebagai sebuah proses yang melibatkan lima komponen yaitu sember (komunikator), pesan saluran, komunikan (public) dan efek. Beberapa definisi tentang ilmu komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut : 3 Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, Bandung, (2007:81) http://digilib.mercubuana.ac.id/z 10 1. Menurut Gode komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari semula yang dimiliki oleh seseorang ( monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.4 2. Menurut Harold Lasswell, komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan “siapa” “mengatakan” “apa”” dengan saluran apa”, “kepada siapa”, dan “dengan akibat apa” atau “hasil apa” ( who says what in wich channel to whom and with what effect). 2.2.2 Tujuan Komunikasi Tujuan komunikasi adalah untuk membangun / menciptakan pemahaman atau pengertian bersama. Adapun tujuan komunikasi sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 2.2.3 Mengubah sikap (to change the attitude) Mengubah opini / pendapat / pandangan (to change the opinion) Mengubah perilaku (to change behavior) Mengubah masyarakat (to change the society)5 Fungsi Komunikasi Begitu pentingnya komunikasi dalam hidup manusia, maka Harold D. Lasswell mengemukakan fungsi komunikasi antara lain: 1. Manusia dapat mengontrol lingkungannya 2. Beradaptasi dengan lingkungannya 3. Melakukan transformasi warisan social kepada generasi berikutnya6 2.2.4 Komunikasi Organisasi Redding dan Sanborn mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks. Yang 4 Riswandi, Buku Kapita Selekta Komunikasi, Jakarta Daryanto. 2011. Ilmu Komunikasi 1. PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera. Bandung. Hal 148 6 Hafied Cangara. 2008. Pengantar Ilmu KomunikasiEdisi Revisi. PT RemajaGrasindo Persada. Jakarta. Hal 59 5 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 11 termasuk dalam bidang ini adalah komunikasi internal, hubungan manusia, hubungan satuan pengelola, komunikasi downward (komunikasi dari atasan ke bawahan), komunikasi upward (komunikasi dari bawahan ke atasan), komunikasi horizontal (komunikasi dari orang-orang yang sama tingkatannya), keterampilan berorganisasi dan mengevaluasi program. Sementara Katz dan Khan mengatakan bahwa komunikasi organisasi merupakan arus informasi, pertukaran informasi dan pemindahan arti dalam suatu organisasi. Organisasi adalah sebagai suatu sistem terbuka yang menerima energi dari lingkungannya dan mengubah energi itu menjadi produk atau servis ke lingkungan. Meskipun bermacam-macam persepsi dari para ahli mengenai komunikasi organisasi, tetapi dari semua pendapat ada beberapa hal umum yang dapat disimpulkan, yaitu ; 1. Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu sistem terbuka yang kompleks yang dipengaruhi oleh lingkungannya sendiri baik internal maupun eksternal. 2. Komunikasi organisasi meliputi pesan dan arusnya, tujuan, arah dan media. 3. Komunikasi organisasi juga meliputi orang dan sikapnya, perasaannya, hubungan dan keterampilannya (skill).7 7 Muhammad Arni, Komunikasi Organisasi, Bumi Aksara, Jakarta: 2008, Hal.65-67 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 12 2.3 Public Relations Pemerintahan 2.3.1 Definisi Public Relations Salah satu definisi Public Relations yang diambil dari The British Institute of Public Relations, berbunyi: a. “Public Relations activity is an management of communications between an organization and it’s publics” (Aktivitas Public Relations adalah mengelola komunikasi antara organisasi dan publiknya) b. “Effort to establish and maintan mutual understanding between an organizational it’s public” (Praktik Public Relations adalah memikirkan, merencanakan dan mencurahkan daya untuk membangun dan menjaga saling pengertian antara organisasi dan publiknya)8 Scott M. Cutlip dan Allen H. Centre (1982), dalam bukunya Effective Public Relations, mengungkapkan bahwa Public Relations adalah fungsi manajemen yang menilai sikap public, mengidentifikasi kebijakan dan tata cara organisasi demi kepentingan publiknya, serta merencanakan suatu program kegiatan dan komunikasi untuk memperoleh pengertian dan dukungan publiknya. 9 8 Rosady Ruslan. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2006. Hal 25 9 Scott M. Cutlip & Allen H. Center. Effective Public Relations. Merancang dan Melaksanakan Kegiatan Kehumasan dengan Sukses. PT Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta. 2005. Hal 5 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 13 2.3.2 Fungsi dan Tugas Public Relations Berbicara fungsi berarti berbicara masalah kegunaan PR dalam mencapai tujuan organisasi atau lembaga. Kedudukan PR sebagai suatu lembaga fungsional sudah menduduki posisi yang penting di dalam suatu organisasi atau perusahaan, dikarenakan peran dan fungsinya untuk menjembatani hubungan antara pimpinan dengan public, baik internal maupun eksternal.10 Menurut pakar Humas Internasional, Cutlip & Centre, and Canfield (1982), fungsi Public Relations dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga atau organisasi) 2. Membina hubungan yang harmonis antara badan atau organisasi dengan publiknya yang merupakan khalayak sasaran. 3. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan atau organisasi yang diwakilinya atau sebagainya. 4. Melayani keinginan public dan memberikan sumbangan saran kepada pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama. 5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur infromasi, publikasi serta oesan dari badan atau organisasi ke publiknya atau sebaliknya, demi terciptanya citra positif bagi kedua belah pihak. 10 Mahiddin Mahmud. Hubungan Masyarakat. Universitas Terbuka. Jakarta. 2004. Hal 2.11 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 14 2.3.3 Tujuan Public Relations Tujuan PR itu sendiri adalah untuk memastikan bahwa niat baik dan kiprah organisasi yang bersangkutan senantiasa dimengerti oleh pihak-pihak lain yang berkepentingan (khalayak atau publiknya) Public Relations pada hakikahnya adalah aktivitas, maka sebenarnya tujuan Public Relations dapat di analogikan dengan tujuan komunikasi, yakni adanya penguatan dan perubahan kognitif, afektif dan perilaku komunikannya. Bila kita bawa ke dalam tujuan Public Relations, maka tujuan Public Relations adalah terjaga dan terbentuknya kognitif, afektif dan perilaku postif public terhadap organisasi atau lembaga.11 Tujuan dari kegiatan Public Relations adalah: 12 1. Terpeliharanya dan terbentuknya saling pengertian (aspek kognisi). Saling pengertian (mutual understanding) dimulai dari saling mengetahui dan mengenal. 2. Menjaga dan membentuk saling percaya (mutual confidence) (aspek afeksi) 3. Memelihara dan menciptakan kerja sama (aspek psikomotoris) Public Relations berperan melakukan aktivitas komunikasi dua arah dengan public (perusahaan atau organisasi), yang bertujuan untuk menumbuhkan saling pengertian (mutual understanding), saling percaya (mutual confidence) dan saling membantu atau bekerjasama, saling menghargai (mutual appreciation), menciptakan good will, memperoleh dukungan public (public support) dan 11 Frida Kusumawati. Dasar-dasar Hubungan Masyarakat. Ghalia Indonesia. Ghalia Indonesia. Jakarta. 2002. Hal 20 12 Rosady Ruslan. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi.PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2006. Hal 37 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 15 sebagainya demi menciptakan publisitas serta citra yang positif bagi suatu lembaga atau perusahaan (corporate image). 2.3.4 Peran Public Relations Dalam praktiknya public relations tidak hanya bertindak sebagai teknisi komunikasi tetapi juga bertindak sebagai manajer untuk memberikan keputusan strategis atau keputusan yang tepat. Pada level ini public relations memiliki kewenangan untuk memberikan saran dan mengambil keputusan dalam mencakup program kerja public relations itu sendiri. Ada empat peran utama public relations yang mendeskripsikan sebagian besar praktik mereka. Keempat peran ini berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Tetapi, kadang-kadang praktisi melakukan semua peran dalam tingkat yang berbeda-beda. Meskipun ada peran dominan dalam pekerjaan mereka sehari-hari dan dalam cara mereka berhadapan dengan orang lain.13 Peran Public Relations tersebut diantaranya : 1. Penasehat Ahli (Expert Presscriber) Merupakan seorang praktisi pakar public relations yang berpengalamn dan memiliki kemampuan tinggi sehingga dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah dengan publiknya. Hubungan praktisi PR dengan manajemen organisasi seperti hubungan antara dokter dengan pasiennya. Artinya, pihak manajemen bertindak pasif untuk menerima atau mempercayai apa yang telah disarankan oleh PR (Expert Presscriber) 13 Cutlip, Scoot M.Center, Allen H, dan Broom, Glen, 2006. Effective Public Relations, Upper Saddle River, New Jersey. Prentice Hall International Inc, hal 45-48 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 16 tersebut dalam memecahkan dan mengatasi persoalan yang sedang dihadapi perusahaan tersebut. 2. Fasilitator Komunikasi (Communication Fasilitator) Dalam hal ini praktisi PR bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publik. Dipihak lain dia juga dituntut untuk mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan dan harapan organisasi kepada pihak publiknya. Sehingga dengan komunikasi timbale balik tersebut dapat tercipta pengertian, saling mengerti, menghargai, mendukung dan toleransi yang baik dari kedua belah pihak. 3. Pemecah masalah (Problem Solving) Peranan praktisi PR dalam proses pemecahan masalah merupakan bagian dari tim manajemen. Artinya untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasehat hingga mengambil keputusan dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dialami oleh perusahaan secara professional. Dalam menghadapi masalah krisis biasanya dibentuklah suatu tim yang dikoordinir oleh praktisi PR dengan melibatkan berbagai departemen, divisi lain untuk membantu organisasi atau perusahaan yang sedang menghadapi krisis. 4. Teknisi Komunikasi (Communication Technician) Berbeda dengan ketiga peranan PR diatas yang terkait erat dengan fungsi dan peranan manajemen organisasi. Peranan ini menjadikan praktisi PR sebagai journalist in residence yang hanya menyediakan pelayanan teknis http://digilib.mercubuana.ac.id/z 17 komunikasi atau biasa dikenal dengan method of communication in organization. Sistem komunikasin dalam organisasi tergantung dari masing-masing bagian atau tingkatan, yaitu secara teknis komunikasi, baik arus maupun media komunikasi yang digunakan dari tingkat pimpinan dengan bawahan akan berbeda dengan bawahan ke tingkat atasan. 2.3.4.1 Peran Humas Setjen DPD RI Mengacu pada ketentuan Pasal 22D UUD 1945 dan Tata Tertib DPD RI bahwa sebagai lembaga legislatif DPD RI mempunyai fungsi legislasi, pengawasan dan penganggaran. Sedangkan tugas dan wewenang Pemberitaan dan Media Visual Setjen DPD RI adalah : 1. Merencanakan operasional kegiatan Bagian Humas berdasarkan sasaran kerja Biro Humas subbag Pemberitaan. 2. Membagi tugas Kepada bawahan agar tugas terbagi habis. 3. Memberi arahan kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan baik. 4. Menyusun rencana kegiatan dan anggaran Bagian sebagai bahan informasi bagi atasan dalam menyusun rencana anggaran. 5. Mengatur kegiatan bawahan agar terjalin kerjasama yang saling mendukung. 6. Menyelia pelaksanaan tugas bawahan. 7. Mengadakan hubungan kerja dengan unit kerja di lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI. 8. Mengoreksi konsep-konsep yang disusun oleh bawahan sebelum disampaikan kepada atasan atau yang akan ditandatangani. 9. Melaksanakan analisis dan tanggapan isu-isu DPD RI. http://digilib.mercubuana.ac.id/z 18 10. Memberikan penerangan kepada masyarakat mengenai DPD RI agar masyarakat memahami fungsi dan tugas DPD RI. 11. Mengatur dan menyalurkan kunjungan delagasi masyarakat menyampaikan permasalahannya ke DPD RI. 12. Mengikuti kegiatan Badan Koordinasi Humas. 13. Mengelola operational room. 14. Mengkoordinasikan kegiatan pranata hubungan masyarakat. 15. Melaksanakan pertanggungjawaban penggunaan keuangan Bagian. 16. Mengevaluasi hasil kegiatan bawahan sebagai masukan untuk penyempurnaan rencana operasional kegiatan. 17. Melaporkan pelaksanaan dan hasil kegiatan/kinerja kepada atasan secara berkala atau setiap waktu diperlukan. 18. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan penugasan atasan. 2.3.5 Humas Pemerintahan Dasar pemikiran humas dalam pemerintahan berlandaskan pada dua fakta dasar. Pertama, masyarakat mempunyai hak untuk mengetahui karena itu para pejabat pemerintah mempunyai tanggung jawab guna memberi penjelasan kepada masyarakat. Kedua, ada kebutuhan bagi para pejabat untuk menerima masukan dari masyarakat tentang persoalan baru dan tekanan sosial, untuk memperoleh dukungan atau partisipasi masyarakat.14 2.3.5.1 Pengertian Humas Pemerintahan Humas pemerintah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah suatu negara untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, niat baik, kepercayaan, penghargaan diri dan kepada masyarakat luas yang berada 14 Frazier Moore, HUMAS Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 2004 Hal 489 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 19 didalam wilayah pemerintahannya. Dalam hal ini, humas merupakan suatu usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara pemerintah dengan publiknya, usaha untuk menanamkan atau memberikan kesan yang menyenangkansehingga akan timbul opini publik yang menguntungkan bagi kelangsungan hidup suatu negara.15 2.3.5.2 Tugas Humas Pemerintahan Menurut Dominick dan Koening, pada umumnya tugas – tugas humas di lembaga pemerintahan atau instalasi adalah sebagai berikut:16 1. Upaya memberikan penerangan atau informasi kepada masyarakat tentang pelayanan masyarakat, kebijaksanaan serta tujuan yang akan dicapai oleh pemerintah dalam mengerjakan program kerja tersebut. 2. Mampu untuk menanamkan keyakinan dan kepercayaan serta mengajak masyarakat dalam partisipasinya atau ikut serta pelaksanaan program pembangunan diberbagai bidang sosial budaya, ekonomi, politik serta menjaga stabilitas dan keamanan nasional. 3. Kejujuran dalam pelayanan dan pengabdian dari aparatur pemerintah yang bersangkutan perlu dipelihara atau dipertahankan dalam melaksanakan tugas serta kewajibannya masing – masing. Tugas ini bukanlah tugas yang mudah bagi seorang humas pemerintah, oleh karena itu ada beberapa syarat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang humas pemerintah. Syarat – syarat tersebut ialah:17 15 Frazier Moore, HUMAS Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 2004 16 Frank Jefkins, Public Relations. Jakarta. 1998 hal 31-32 17 Rosady, Ruslam, Etika Kehumasan: Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers, 2005 hal 200 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 20 1. Memahami dan menganalisa persoalan yang berhubungan dengan instansinya. 2. Kemampuan untuk berkomunikasi timbal balik. 3. Kemampuan dalam menjaga hubungan yang baik. 2.3.5.3 Pentingnya Humas Pemerintah Keberadaan unit kehumasan di suatu lembaga atau instansi milik pemerintah merupakan keharusan secara fungsional dan operasional dalam upaya menyebarluaskan atau untuk mempublikasikan tentang suatu kegiatan atau aktivitas instansi yang bersangkutan yang ditunjukan baik untuk hubungan masyarakat kedalam maupun masyarakat luar pada umumnya. Perbedaan antara fungsi dan tugas humas yang terdapat di instalasi pemerintah dengan non pemerintah yaitu tidak ada suatu yang diperjual belikan ( aspek komersial), meskipun humas pemerintah juga melakukan hal yang sama dalam kegiatan publikasi, promosi dan periklanan, tetapi Humas pemerintah lebih menekankan pada public services atau demi meningkatkan pelayanan umumnya.18 Melalui proses humas, seorang praktisi humas dapat mengumpulkan dan mencari opini masyarakat akan suatu isu, untuk kemudian dirumuskan menjadi satu bahan pertimbangan bagi pemerintah. Seorang humas dapat menunjukkan atau menjelaskan kesulitan – kesulitan yang mungkin timbul dan memberikan saran untuk mengatasi kesulitan tersebut. Selain itu, kedudukan humas dalam pemerintahan pun saat ini masih belum jelas. Ada instansi yang sudah menempatkan fungsi humas dalam bagian, 18 Frazier Moore, HUMAS Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 2004 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 21 atau ada pula yang sudah menjadi biro tersebut sehingga hal inilah yang sangat menyulitkan tugas humas dalam melakukan fungsi komunikasinya. 2.3.5.4 Fungsi Humas Pemerintahan Praktisi humas pada organisasi pemerintah memiliki fungsi sebagai berikut:19 1. Membantu menjelaskan kegiatan yang dilakukan organisasi bersangkutan kepada masyarakat. 2. Menerima umpan balik yang diberikan masyarakat dan kemudian menyampaikannya kepada pimpinan organisasi. 3. Memberikan informasi yang dibutuhkan mengenai organisasi kepada masyarakat. 2.3.5.5 Peran Humas Pemerintahan Peran humas di pemerintahan dibagi menjadi empat bagian, yaitu:20 1. Manajemen Berita a. Mengkreasikan dan mendistribusikan pesan untuk membangun publisitas yang menguntungkan. b. Membangun dan memelihara kontrak dengan wartawan. 2. Hubungan Komunitas a. Memelihara hubungan yang baik dengan pemerintah dan kelompok komunitas. b. Menggunakan bantuan dan sponsor korporat. 19 Morrisan, Pengantar Public Relations Strategi Menjadi Humas Profesional. Jakarta: Ramdina Prakarsa. 2006 hal.80 20 Kadar Nurjaman dan Khaerul Umam, Komunikasi & Public Relations. Bandung: Pustaka Setia. 2012 hal 145-146 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 22 c. Memberikan kontribusi yang bersifat amal pada tingkat lokal dan nasional. 3. Manajemen Krisis a. Memberikan citra klien di mata publik karena kemelut internal, kesalahan kebijakan atau kecelakaan yang tak disengaja. b. Memberi pedoman bagi koorporat dalam merespons pada keadaan mendesak. c. Memulihkan citra di mata publik yang menyertai suatu skandal 4. Lobi a. Memonitor aktivitas pemerintah. b. Memelihara hubungan dengan legislator. c. Menyebarkan informasi kepada legislator untuk mendukung hukum atau kebijakan yang menguntungkan klien. d. Mempengaruhi voting legislator melalui hubungan atau kontrol pribadi. 2.4 Aktivitas Public Relations Sebagai fungsi manajemen, Public Relations memampukan organisasi mencapai hubungan yang efektif dengan berbagai khalayaknya. Karena itu, pada dasarnya semua organisasi yang memiliki manajemen akan mempraktikan Public Relations tersebut. Public Relations sebagai fungsi manajemen dijalankan oleh perusahaan, pemerintah, asosiasi profesi dan niaga, organisasi nirlaba, lembaga http://digilib.mercubuana.ac.id/z 23 swadaya masyarakat, industry pariwisata, dunia pendidikan, politisi, klub olahraga, dan berbagai organisasi lainnya. 21 Landasan bagi hubungan masyarakat yang efektif adalah kebijaksanaan dan kegiatan yang terpercaya demi kepentingan public. Komunikasi humas merupakan suatu proses yang mencakup suatu pertukaran fakta, pandangan dan gagasan diantara suatu perusahaan atau organisasi tanpa memikirkan keuntungan komersial dengan public-publiknya untuk saling pengertian. Humas adalah bagian dari kegiatan manajemen yang dilakukan secara berkesinambungan oleh organisasi / lembaga / perusahaan untuk memelihara citra serta membentuk opini yang positif dari masyarakat serta khalayak (public), baik internal maupun eksternal, tetapi terutama dari public di luar organisasi / lembaga / perusahaan itu. Hal ini ditempuh melalui komunikasi terbuka kepada public, upaya menyelaraskan kebijakan serta produknya sesuai dengan harapan public, dan termasuk upaya koreksi / perbaikan kedalam.22 Salah satu unsur dasar humas yaitu komunikasi timbal balik. Melalui komunikasi kepada publiknya, manajemen harus mengumumkan, menjelaskan dan mempertahankan atau mempromosikan kebijaksanaannya dengan maksud untuk mengukuhkan pengertian dan penerimaan. 21 Yosal Irianta. Manajemen Strategis Public Relations. PT> Ghalia Indonesia. Jakarta. 2004 hal 43 Rudy T. May. Komunikasi & Hubungan Masyarakat Internasional. PT. Refika Aditama. Bandung. 2005 hal 79 22 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 24 2.5 Strategi Public Relations Strategi komunikasi adalah suatu upaya agar komunikasi berjalan efektif dan efisien. Sebelum menentukan strategi komunikasi apa yang hendak dicapai demi kelancaran komunikasi, ada baiknya mengetahui lebih dulu apa yang dimaksud dengan strategi. Menurut Hamel dan Parahalad, Strategi adalah tindakan yang bersifat intermental (senantiasa meningkat) dan terus menerut serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh pelanggan atau pendengar. Dengan demikian strategi hampir selalu dimulai dari apa yang terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Menurut Ahmad S. Adnanputra, MA, MS, seorang pakar humas dalam naskahnya berjudul Public Realtions Strategi, yang dikutip oleh Rosadi Ruslan dalam bukunya Manajemen Humas dan Komunikasi Konsep & Aplikasi mengatakan bahwa arti dari strategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana (plan), sedangkan rencana merupakan produk suatu perencanaan (planning) yang akan akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dasar dari proses manajemen.23 Menurut Effendy, strategi adalah perencanaan manajemen untuk mencapai suatu tujuan, akan tetapi mencapai tujuan tersebut strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan taktik operasional. Suatu strategi mempunyai 23 Rosadi Ruslan, Kiat dan Strategi: Kampanye Public Relations , Grafindo Persada, Jakarta. http://digilib.mercubuana.ac.id/z 25 dasar atau skema untuk mencapai sasaran yang dituju. Jadi pada dasarnya strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan.24 Public Relations atau Humas sebagai suatu proses manajemen selalu melakukan aktivitas yang berkaitan dengan strategi, yaitu membantu mengembangkan misi perusahaan sehingga diperoleh suatu citra positif. Humas juga harus bisa melihat masalah yang ada di dalam maupun di luar perusahaan, Humas juga perlu memahami kekuatan sumber daya perusahaan. Hal ini sangat penting dilakukan karena Humas merupakan komponen manajemen perusahaan yang paling sering berhubungan dengan publiknya, strategi yang baik mempertimbangkan 3 hal yaitu: a. Lingkungan internal organisasi yang meliputi kemampuan dan kelemahan organisasi b. Lingkungan eksternal organisasi yang sewaktu-waktu dapat berubah c. Berbagai aksi yang dilakukan oleh pesaing atau secara umum dapat dijelaskan sebagai suatu kondisi yang menjadi peluang atau ancaman bagi lembaga organisasi yang bersangkutan.25 Strategi perencanaan dalam PR ada 4 tahapan atau bisa disebut juga proses manajemen: 1. Perumusan Masalah (Mendefinisikan Masalah) Langkah pertama ini mencakup penyelidikan dan memantau pengetahuan, opini, sikap dan perilaku pihak-pihak yang terkait dengan, dan dipengaruhi oleh, tindakan dan kebijakan organisasi. Pada dasarnya ini adalah fungsi inteljen 24 25 Husein Umar, Strategi Manajemen In Action, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2002, Hal 31 Arif Wicaksono,The exsence of strategy management program, Gajah Mada University, hal 11 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 26 organisasi. Fungsi ini menyediakan dasar untuk semua langkah dalam proses pemecahan problem dengan menentukan “apa yang terjadi saat ini?” dalam langkah ini praktisi PR harus menyusun semua fakta melalui riset. Public Relations yang efektif dimulai dengan mendengar, yang memerlukan keterbukaan dan upaya sistematis. Mendengar bukan tugas yang mudah. Kegagalan untuk mendengar sering kali menimbulkan “komunikasi” tak berujung pangkal mengenai isu-isu yang sebenarnya. Riset adalah salah satu metode untuk mengembangkan kegiatan mendengar secara sistematis dalam proses komunikasi. Tanpa riset praktisi PR tidak leluasa dalam mengatakan bahwa mereka tahu situasi dan bisa merekomendasikan situasi. Dengan riset dan analisis, mereka bisa menyajikan dan mengajukan proposal yang didukung oleh bukti dan teori. Meriset situasi akan member praktisi dan atasannya dan kliennya informasi yang komplit dan akurat yang mereka butuhkan untuk memahami problem, yang berfungsi sebagai basis untuk membuat keputusan. Riset sering dianggap sebagai langkah yang diperlukan untuk mengevaluasi dampak program. Riset juga dianggap perlu dalam langkah awal proses pemecahan problem. Riset bukan hanya menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk memahami problem, tetapi deksripsi patokan ini juga berfungsi sebagai basis untuk memonitor dan mengevaluasi efektivitas program. Bagaimana anda merencanakan program jika anda tidak tau apa yang anda hadapi? Bagaimana anda bisa menentukan cara program bekerja jika anda tidak tahu dimana anda harus dimulai? http://digilib.mercubuana.ac.id/z 27 Praktisi tahu bahwa riset mengawali, memonitor dan mengakhiri proses pemecahan problem. Riset adalah unsur penting dalam membuat PR menjadi sebuah fungsi manajemen sekaligus fungsi yang terkelola. Setelah meriset dan menjadi pendengar yang baik, langkah selanjutnya adalah mendefinisikan problem yang terjadi. Ini diawali dengan mempelajari situasi problem, pernyataan ini dapat berupa pertanyaan sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Apa sumber persoalannya? Dimana problemnya? Kapan sesuatu itu menjadi problem? Siapa saja yang terlibat / dipengaruhi? Bagaimana mereka terlibat / dipengaruhi? Mengapa ini menjadi perhatian organisasi dan publiknya?26 Pernyataan problem merupakan deskripsi ringkas tentang situasi dan sering kali ditulis dalam kalimat atau paragraph yang pendek. Analisis situasi adalah sekumpulan hal-hal yang diketahui tentang situasi seperti sejarahnya, kekuatan yang mempengaruhinya, dan mereka yang terlibat atau terpengaruh secara internal dan ekternal. Untuk faktor eksternal, baik itu positif maupun negatif, titik awalnya bisa berupa tinjauan sistematis atas sejarah situasi problem diluar organisasi. Riset yang dilakukan oleh PR biasanya mencakup antara lain pengumpulan informasi tentang stakeholder: apa yang mereka tahu, bagaimana perasaan atau pandangan mereka, dan apa yang mereka lakukan berkenaan dengan problem. Analisis stakeholder adalah proses mengidentifikasi siapa yang terlibat dan siapa yang dipengaruhi oleh situasi. Stakeholder adalah orang yang menjadi 26 Scoot M. Cutlif, Effective Public Relations, Jakarta, Kencana, 2007, hal 327 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 28 bagian dari system yang sama seperti organisasi, yang berarti bahwa apa yang mereka tahu, rasakan dan lakukan akan mempengaruhi organisasi. Meriset Stakeholer sebelum merencanakan strategi program berarti harus mengetest akurasi asumsi tentang siapa mereka, apa yang mereka tahu, bagaimana pandangan mereka tentang situasi, bagaimana mereka terlibat atau dipengaruhi, informasi apa yang mereka anggap penting, bagaimana mereka menggunakannya dan bagaimana mereka mendapatkan informasi. 2. Perencanaan dan Pemograman Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan tadi, PR membuat rencana apa yang harus dilakukan. Informasi yang dikumpulkan dalam langkah pertama digunakan dalam membuat keputusan tentang program public, strategi tujuan, tindakan dan komunikasi, taktik dan sasaran. Langkah ini mempertimbangkan temuan dari langkah dalam membuat kebijakan dan program organisasi. Langkah kedua ini akan menjawab pertanyaan “berdasarkan apa yang kita tahu tentang situasi dan apa yang harus kita lakukan?” PR memerlukan perencanaan strategis dalam pembuatan keputusan tentang tujuan dan sasaran program, mengidentifikasi publik kunci, menentukan kebijakan atau aturan untuk memandu pemilihan strategi dan menentukan strategi. Harus ada kaitan erat antara tujuan program keseluruhan, sasaran yang ditentukan untuk masing-masing publikm dan strategi yang dipilih. Point utamanya adalah bahwa strategi dipilih untuk mencapai hasil tertentu (sebagaimana dinyatakan dalam tujuan atau sasaran) http://digilib.mercubuana.ac.id/z 29 Proses dan perencanaan dalam pemograman biasanya menggunakan langkah-langkah berikut:27 a. Mengidentifikasikan peran dan misi, menentukan sifat dan cakupan kerja yang akan dilakukan. b. Menentukan area hasil utama, menentukan dimana tempat menginvestasikan waktu, energy dan bakat. c. Mengidentifikasikan dan menspesifikasi indikator efektifitas. Menentukan factor-faktor yang dapat diukur sebagai dasar penentuan sasaran. d. Memilih dan menentukan sasaran, menentukan hasil yang akan dicapai. e. Menyiapkan rencana aksi, menentukan bagaimana mencapai sasaran spesifik. f. Menentukan control, memastikan pencapaian sasaran secara efektif g. Berkomunikasi, menentukan komunikasi organisasi yang diperlukan untuk mencapai pemahaman dan komitmen. h. Implementasi, memastikan kesepakatan di antara orang-orang penting tentang apa dan siapa yang dibutuhkan untuk upaya itu, pendekatan apa yang paling baik, siapa yang perlu dilibatkan, dan langkah aksi apa yang perlu diambil segera. 3. Aksi dan Komunikasi (mengambil tindakan) Setelah rencana dibuat dengan baik berdasarkan data dan fakta yang diperoleh. PR kemudian melakukan aksinya dengan disertai rasa hormat dan menghargai untuk semua public. Tujuan tahap ini adalah memperkenalkan pertimbangan dari prinsip utama dalam mengimplementasikan program PR. Strategi komunikasi mendukung program aksi: a. Memberi informasi kepada public internal dan eksternal tentang tindakan tersebut. b. 27 Membujuk publik untuk mendukung dan menerima tindakan tersebut. Ibid 356 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 30 c. Memberi petunjuk kepada public cara menerjemahkan niat kedalam aksi.28 Strategi aksi merupakan bagian utama dari program tetapi hanya sebagian dan seluruh program PR yang tidak kelihatan dipermukaan. Komunikasi yang biasanya merupakan komponen yang lebih tampak, berfungsi untuk menginterpretasikan dan mendukung strategi aksi. Dibawah ini adalah dasar-dasar dan prinsip untuk mengaplikasikan teori dalam prakteknya:29 a. Membingkai pesan PR harus membingkai pesan mereka agar menjadi pesan yang bernilai, berdasarkan standar apapun. Pesan juga harus dapat dipahami, tidak rumit dan mudah ditangkap. Tapi yang paling penting, pesan harus dapat ditindak lanjuti segera. Pesan harus saling menguntungkan seperti halnya strategi aksi. b. Sematik Ini adalah ilmu tentang kata-kata. Kata sering menjadi kata sandi untuk menyampaikan makna yang tak terucap tetapi dapat di salahpahami. Bahkan arti dari kata umum tidak dapat dipakai begitu saja karena tidak semua orang mengerti aka kata-kata yang disampaikan. PR harus mampu memilih dan mentransmisikan kata ke berbagai public sehingga kata-kata itu dapat dipahami oleh mereka. c. Simbol Simbol menawarkan cara dramatis dan langsung untuk komunikasi dengan banyak orang di jalur komunikasi yang panjang. Simbol telah dipakai sejak awal sejarah untuk memandatkan dan menyampaikan pesan yang kompleks. 28 29 Ibid 356 Ibid 358 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 31 4. Tahap Evaluasi (mengevaluasi program) Evaluasi ini mencakup penentuan hasil dari program yang telah dilaksanakan dan menilai hasil dari program yang telah dilaksanakan dan menilai efektifitas persiapan dan pelaksanaan program. Evaluasi ini adalah untuk menilai apakah tujuan sudah tercapai atau ada program lanjutan mencari jalan lain untuk dapat hasil yang lebih baik lagi. Program akan dilanjutkan atau dihentikan setelah menjawab pertanyaan “bagaimana keadaan kita sekarang atau beberapa baik langkah yang telah kita lakukan”30 Berdasarkan uraian strategi Public Relations diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa seorang PR atau Humas harus memiliki strategi untuk menjalankan kegiatan kehumasanya agar tujuan yang ingin dicapai dapat diperoleh sesuai dengan harapam. Baik melalui publikasi, event maupun CSR. 2.6 Media Relations 2.6.1 Pengertian Media Relations Media Relations adalah merupakan bagian dari Public Relations eksternal yang membina dan mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai sarana komunikasi antara organisasi dengan publik untuk mencapai tujuan organisasi. Tampak bahwa pengertian Media Relations berdasarkan pada relasi antara individu atau organisasi atau perusahaan dengan media. Sehingga dapat disimpulkan pengertian Media Relations adalah relasi yang dibangun dan dikembangkan dengan media untuk menjangkau publik guna meningkatkan 30 Ibid 412 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 32 pencitraan, kepercayaan, dan tercapainya tujuan-tujuan individu maupun organisasi atau perusahaan.31 Selain itu Media Relations juga tidak dapat dipisahkan dari Public Relations. Bland menjelaskan bahwa “Media Relations addresses the relationship that firms build up with journalists, editors and analysts; whereas PR expands that relationship further to the general public. However, MR and PR cannot be separated in the dynamics of the twenty-first century and its turbulence.”32 Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa perusahaan menggunakan media massa sebagai medium penyampai pesan dan pencitraan kepada publik. Philip Lesly (1991:7) memberikan definisi Media Relations sebagai hubungan dengan media komunikasi untuk melakukan publisitas atau merespon kepentingan media terhadap kepentingan organisasi. Stanley J Baran (2004, 361) mendefinisikan media relations sebagai“…the public relations professional maintain good relations withprofessionals in the media, undestrand their deadlines and other restraints,and earn their trust”. "Media Relations adalah relasi yang dibangun dan dikembangkan dengan media untuk menjangkau publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, dan tercapainya tujuan-tujuan individu maupun organisasi/perusahaan. Fungsi Media Relations adalah meningkatkan citra perusahaan, meningkatkan kepercayaan publik, meningkatkan point of selling, membantu perusahaan keluar dari komunikasi krisis, dan meningkatkan relasi dari beragam publik." Tampak bahwa pengertian Media Relations berdasarkan pada relasi antara individu atau organisasi atau perusahaan dengan media. Sehingga 31 Yosal Iriantara, Media Relations, Konsep, Pendekatan Dan Praktik, Sembiosa Rekatama Media, Bandung, 2005, hlm. 5. 32 Jurnal Internasional Media Relations, Ehsan Khodarahmi, 2009 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 33 dapat disimpulkan pengertian Media Relations adalah relasi yang dibangun dan dikembangkan dengan media untuk menjangkau publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, dan tercapainya tujuan-tujuan individu maupun organisasi atau perusahaan. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa perusahaan mengunakan media massa sebagai medium penyampai pesan dan pencitraan kepada publik. Semakin banyak akses yang didapat publik dari media massa berkaitan dengan produk atau layanan yang diberikan oleh perusahaan, maka diharapkan semakin besar tingkat kepercayaan publik. Pada akhirnya publik akan memakai produk atau jasaperusahaan yang dipublikasikan media; atau setidaknya, publik dapat menjadi saluran kembali yang secara tidak langsung mempromosikan produk atau jasa kepada komunitasnya melalui word of mouth. Kegiatan yang berkaitan dengan Media Relations adalah :33 1. Press Conference Adalah suatu pertemuan khusus (kontak) khusus dengan pihak pers yang diselenggarakan oleh Public Relation, yang bertindak sebagai narasumber dalam upaya menjelaskan suatu permasalahan tertentu terhadap masalah yang dihadapinya dalam bentuk press conference yang telah ditentukan tempat, waktu tema press conference dengan sekelompok wartawan yang masing-masing mewakili berbagai media massa yang di daftar sebagai peserta secara resmi. 2. Press Tour Sejumlah wartawan yang berasal dari berbagai media massa yang telahdikenal baik oleh Public Relation bersangkutan diajak wisata kunjungan ke suatu event khusus, peninjauan ke luar kota bersamaan dengan pejabat instansi atau pemimpin perusahaan sebagai pengundang (tuan rumah), untuk meliput secara langsung mengenai kegiatan tertentu. 33 Ruslan Rusadi, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, PT. Grafindo Persada, Jakarta, 2006, hlm.187-194 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 34 3. Press Receptions Pertemuan pers semacam ini, jamuan pers atau wartawan yang bersifat sosial menghadiri acara resmi atau seremonial tertentu baik formal maupun informal. 4. Press Briefing Press Briefing termasuk berjumpa pers yang resmi yang diselengrakan secara periodik tertentu, biasanya pada awal akhir akhir bulan oleh pihak Public Relations atau pimipinan atau pejabat tinggi instansi bersangkutan. Pertemuan ini dianggap mirip dengan diskusi atau berdialog saling memberikan masukan atau informasi yang cukup penting untuk kedua belah pihak. 5. Press Statement Biasanya keterangan pers ini kapan dan di mana saja dengan narasumbernya, tanpa adanya undangan resmi. Mungkin pemberitaan cukup dilakukan melalui telepon kepada wartawan yang bersangkutan. 6. Press Interview Biasanya inisiatif wawancara datang dari pihak setelah melalui perjanjian atau konfirmasi pada narasumbernya. Hal ini dilakukan melalui komentar, keterangan, pendapat dan sebagainya tentang suatu masalah yang aktual dan faktual masyarakat. 7. Press Gathering Yaitu pertemuan pers secara informal antara Public Relations dengan wartawan media massa (Good Relationship) dalam suatu kegiatan keagamaan atau olahraga. 2.6.2 Tujuan Media Relations Perusahaan yang menjalankan Media Relations pada umumnya adalah perusahaan yang membutuhkan dukungan media massa dalam pencapaian tujuan organisasi. Menurut Rachmadi secara rinci tujuan media bagi organisasi adalah :34 1. Memperoleh publisitas seluas mungkin tentang kegiatan serta langkah organisasi yang dianggap baik untuk diketahui publik 34 Diah Wardani, Media Relations Dalam Membangun Reputasi Organisasi,Graha Ilmu, Yogyakarta, 2008, Hal.14 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 35 2. Memperoleh tempat dalam pemberitaaan media yang obyektif, wajar dan berimbang mengenai hal-hal yang menguntungkan organisasi 3. Memperoleh umpan balik mengenai upaya dan kegiatan organisasi 4. Melengkapi data bagi pimpinan organisasi untuk keperluan kebijaksanaan 5. Mewujudkan hubungan yang stabil dan berkelanjutan yang dilandasi saling percaya dan menghormati 2.6.3 Fungsi Media Relations Melalui aktivitas Media Relations, maka hubungan antara media massa dan organisasi diwakili oleh seorang Public Relation dengan harapan menciptakan good relationship. Dengan demikian manfaat Media Relations dapat dirasakan oleh kedua belah pihak. Manfaat Media Relations adalah sebagai berikut :35 1. Membangun pemahaman mengenai tugas dan tanggung jawab organisasi dan media massa 2. Membangun kepercayaan dan timbal balik dengan prinsip saling menghormati dan menghargai, kejujuran serta kepercayaan 3. Penyampaian atau perolehan informasi, akurat, jujur dan mampu memberikan pencerahan kepada publik 2.6.4 Mengelola Media Relations Banyak ahli dan praktisi PR yang menyatakan bahwa inti kegiatan PR adalah komunikasi dan relasi. Menjalin relasi yang baik tentunya sangat penting untuk menunjang kegiatan PR, bahkan di banyak organisasi ukuran keberhasilan PR seringkali didasarkan pada jumlah pemberitaan yang disiarkan oleh media massa. Tentunya hal ini didasarkan anggapan bahwa dengan adanya pemberitaan melalui media massa maka informasi bisa disebarluaskan pada publik organisasi- 35 Diah Wardani, Media Relations Dalam Membangun Reputasi Organisasi, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2008, Hal.13 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 36 organisasi tersebut. Adapun beberapa konsep mengelola Media Relations yang efektif ialah :36 1. Memilih media yang tepat untuk memuat berita tentang organisasi. Seringkali yang menjadi ukuran keberhasilan Media Relations didasarkan pada berapa banyak media massa yang memuat berita mengenai organisasi atau institusi mereka. Hal ini disebabkan bahwa semakin banyak berita tentang organisasi dimuat media massa maka informasi akan cepat disebarluaskan kepada publik. Hal yang terpenting dalam mengelola Media Relationsyaitu memilih media yangtepat sebagai media penyebarluasan infomasi sesuai dengan sasaran khalayak pemberitaan 2. Menjalin Hubungan baik dengan institusi media massa dan Wartawan Menjalin hubungan dengan institusi media massa diperlukan, karena pada dasarnya media massa itulah yang diperlukan dalam kegiatan PR. Ada pun wartawan secara individual adalah pekerja media massa yang bisa saja dialihtugaskan ke bidang liputan lain, atau dipromosikan menjadi redaktur di media tersebut. Bila hubungan baik dijalin dengan wartawan secara individual, maka bila wartawan tersebut dimutasikan atau dipromosikan maka perlu upaya baru guna menjalin hubungan dengan wartawan baru. Bila hubungan baik itu dijalin dengan media massa sebagai institusi maka siapa pun wartawan yang bertugas tidak akan mengganggu hubungan yang sudah terjalin antara organisasi dan institusi media. 36 Yosal Iriantara, Media Relations: Konsep, Pendekatan Dan Praktik, Sembiosa Rekatama Media, Bandung, 2005, Hal.82 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 37 3. Menyusun Daftar Media Salah satu yang harus dilakukan oleh koordinator Media Relations adalah menyusun daftar media. Setiap organisasi tentunya memiliki daftar media yang lengkap dengan alamat, nomor telepon, nomor faks, alamat e-mail dan contact person. Tentu saja bukan daftar yang berisikan semua media sehingga lebih menyerupai direktori media, melainkan daftar media yang secara potensial bisa dijadikan media komunikasi dengan publik-publik organisasi kita. Memang direktori media bisa dimanfaatkan untuk mengidentifikasi media massa yang hendak kita masuki. Dalam menyusun daftar media tersebut, biasanya diperhitungkan aspek – aspek sebagai berikut :37 1. Jenis khalayak media (pembaca/pendengar/pemirsa) 2. Cakupan media (jumlah pemirsa/ jumlah pendengar) secara geografis 3. Level media (nasional/regional/lokal) Data tersebut biasanya diperoleh dari direktori media , seperti dari Media Index yang diterbitkan setiap tahun. Lebih baik pula juga kita memiliki data konsumsi media kelompok-kelompok masyarakat. Sebaliknya untuk pihak media, tim media organisasi pun menyediakan daftar kontak yang berisi daftar orang yang bisa dihubungi media massa. Daftar kontak tersebut pada umumnya mencakup : nama, jabatan, nomor telephon kantor, nomor telephon seluler, alamat e-mail, dan nomor telephon rumah. Daftar ini diberikan kepada media massa dan 37 Ibid, hal.87 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 38 wartawan sehingga akan memudahkan wartawan yang membutuhkan informasi atau bentuk konfirmasi informasi berhubungan dengan kita. 2.7 Pers 2.7.1 Pengertian Pers Sebagai media komunikasi, pers merupakan perpanjangan tangan dan perluasan kemampuan jasmani dan rohani manusia. Meminjam istilah Marshall McLuhan, pers adalah the extention of man (dalam Rachmadi, 1900:1). Pers merupakan perpanjangan alat untuk memenuhi kebutuhan anggota masyarakat akan penerangan, hiburan dan keingintahuan terhadap peristiwa yang telah dan akan terjadi di sekitar mereka.38 2.7.2 Fungsi Pers Berikut ini adalah beberapa fungsi pers yaitu :39 1. Fungsi mediator Fungsi ini menjalankan kegiatan mediasi. Pers harus bersifat netral dan tidak boleh berpihak. Pers benar-benar menyampaikan pesan dari pemerintah kepada masyarakat maupun sebaliknya secara apa adanya. Hanya dengan bersifat netral inilah pers bisa berfungsi sebagai mediator. 2. Fungsi mengawasi Fungsi ini bermula dari tugas pers sebagai public servant. Dalam melaksanakan tugas mau tak mau, ia harus ikut membela masyarakat. Dalam keadaan ini, ia disebut the funcitoin of the watchdog. Dalam perspektif ini, fungsi 38 Ana Nadhya Abrar. Analisis Pers Teori dan Praktek, Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka, 2011, hal 8-9 39 Ana Nadhya Abrar. Analisis Pers Teori dan Praktek, Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka, 2011, hal 21-28 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 39 pers sama dengan fungsi DPR, sama-sama mengawasi dan membela kepentingan rakyat. 3. Fungsi menyediakan informasi Fungsi utama pers di dunia ini yaitu menyediakan informasi untuk khalayak. Informasi tersebut tentu berkaitan dengan banyak orang, mulai dari yang terpenting bagi banyak orang, bermanfaat dan tentang banyak orang. 4. Fungsi menghibur Pers memiliki fungsi menghibur. Maksud dari menghibur itu seperti menyediakan iklan bagi masyarakat hingga menyediakan berita yang bersifat menghibur dan menambah wawasan. Secara umum berita berurusan dengan fakta. Fakta sendiri tidak selalu bisa menghibur khalayak. Maka pers berpaling kepada fiksi untuk menghibur khalayak. Pers menerbitkan banyak fiksi demi menghibur masyarakat. Media juga memiliki fungsi lain, seperti yang dijelaskan oleh Atlanta yaitu “Our clients aren’t just the beneficiaries of our hard work and dedication, they’re our partners and are involved every step of the way. We’re continually thinking about their business and how best to share their message with their audiences, especially as the public relations and scape to continues to change and envolve daily” http://digilib.mercubuana.ac.id/z