HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA REMAJA Maya Mustika Ardina Hepi Wahyuningsih INTISARI Masa remaja merupakan masa mengesankan dan indah dalam perkembangan manusia karena pada masa tersebut penuh dengan tantangan, gejolak emosi, dan perubahan yang menyangkut perubahan jasmani, psikologis, dan sosial. Remaja perlu memiliki kemampuan untuk asertif agar dapat mengurangi stres maupun konfliknya sehingga tidak melarikan diri ke hal-hal yang negatif. Adanya kematangan emosi dapat mempengaruhi individu untuk berperilaku asertif. Individu yang matang emosinya memiliki kemampuan untuk mengontrol emosi sehingga dapat juga melakukan kontrol terhadap perilakunya. Kontrol emosi tersebut membantu individu berperilaku terbuka dan jujur dalam menghadapi individu lain. Artinya individu tersebut tidak akan mengalami kesulitan dalam mengutarakan perasaannya pada individu lain sebab dapat berperilaku secara apa adanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kematangan emosi dan perilaku asertif pada remaja.Subjek dalam penelitian ini adalah remaja berusia 15 tahun sampai dengan 19 tahun. Alasan dipilihnya remaja tengah karena pada remaja tengah individu tidak lagi bersikap terlalu kanak-kanak karena sebelum memasuki remaja tengan telah memasuki remaja awal yang merupakan peralihan masa kanak-kanak ke masa remaja. Hal itu menyebabkan pada remaja tengah individu lebih stabil dibandingkan pada masa remaja awal.Metode Analisis data ini menggunakan paket SPSS for windows seri 16 untuk menguji ada tidaknya hubungan positif antara kematangan emosi dengan perilaku asertif. Korelasi dari product moment dari Pearson menunjukkan korelasi sebesar r = 0,446 dan p < 0,01 yang berarti terdapat hubungan sangat signifikan antara kematangan emosi dengan asertif. Jadi hipotesis penelitian diterima. Kata kunci : Kematangan Emosi, Perilaku Asertif.