IMPLEMENTASI TEKNOLOGI WEB SERVICE DALAM PENGELOLAAN DAN PENYEDIAAN LAYANAN KEBUTUHAN TRANSFUSI DARAH Boby Ardinata, Aradea, Heni Sulastri Teknik Informatika Universitas Siliwangi Tasikmalaya Email : boby.ardinata @student.unsil.ac.id ABSTRACT One of the important developments in the world of information that is increasingly needed sitem usage-based data processing a web services. Data processing in the Blood Donor Unit ( UDD ) Tasikmalaya district still done with a simple computer application and not using web technology. In the practice, there are many patients and hospitals who have difficulty in finding donors and blood stock information in the Blood Donor Unit ( UDD ). Therefore there are many patients who become victims of illegal intermediaries ( brokers ) that sell blood at very high prices. Therefore it’s need a web services technology that is able to manage and giving service in full filling in transfusion blood. The system is expected to provide facilities in the hospital to get information and an order blood for patients in need. The method used is using the Rational Unified Process ( RUP ). The finally result of this research is an application processing and blood transfusion services in the Blood Donor Unit ( UDD ) Indonesian Red Cross ( PMI ) Tasikmalaya regency. Keywords: Rational Unified Process (RUP), Processing and Transfusion Services, Web Services, PMI ABSTRAK Salah satu perkembangan yang penting dalam dunia informasi yaitu semakin dibutuhkannya penggunaan sistem pengolahan data berbasis web service. pengolahan data di Unit Donor Darah (UDD) kabupaten Tasikmalaya masih dikerjakan dengan aplikasi komputer yang sederhana dan belum menggunakan teknologi web. Dalam prakteknya banyak dari pihak pasien maupun rumah sakit yang kesulitan dalam mencari informasi pendonor dan stok darah yang ada di Unit Donor Darah (UDD). Sehingga banyak pasien yang menjadi korban perantara-perantara ilegal (calo) yang menjual darah dengan harga yang sangat tinggi. Untuk itu diperlukannya teknologi web service yang mampu mengelola dan memberikan pelayanan dalam memenuhi kebutuhan trasfusi darah. Diharapkan sistem tersebut dapat memberikan kemudahan rumah sakit dalam mendapatkan informasi dan melakukan pemesanan darah untuk pasien yang membutuhkan. Metode yang digunakan menggunakan metode Rational Unified Process (RUP). Hasil akhir dari penelitian ini yaitu sebuah aplikasi pengolahan dan layanan transfusi darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tasikmalaya. Kata kunci : Rational Unified Process (RUP), Pengolahan dan Layanan Transfusi Darah, Web Service, PMI I. Pendahuluan Perkembangan dunia informasi saat ini semakin berkembang dan telah memasuki berbagai bidang di masyarakat. Banyak organisasi yang mulai mengikuti perkembangan teknologi informasi. Salah satu perkembangan yang penting adalah semakin dibutuhkannya penggunaan sitem pengolahan data berbasis web service. Web Service merupakan sistem aplikasi yang dirancang untuk mendukung interopabilitas antar komputer yang dapat berinteraksi melalui jaringan web. Web service bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi antar pemrogram dan organisasi, yang memungkinkan sebuah fungsi di dalam Web Service dapat dipinjam oleh aplikasi lain tanpa perlu mengetahui detil pemrograman yang terdapat di dalamnya sehingga mempermudah organisasi dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan secara langsung. Pengolahan data di Unit Donor Darah (UDD) kabupaten Tasikmalaya masih dikerjakan dengan aplikasi komputer yang sederhana dan belum menggunakan teknologi web. Dalam prakteknya banyak dari pihak pasien maupun rumah sakit yang kesulitan dalam mencari informasi pendonor dan stok darah yang ada di Unit Donor Darah (UDD). Sehingga banyak pasien yang menjadi korban perantara-perantara ilegal (calo) yang menjual darah dengan harga yang sangat tinggi. Oleh sebab itu, untuk menangani permasalahan yang ada di lokasi Tugas Akhir akan dibahas mengenai Implementasi Teknologi Web Service Dalam Pengolahan Dan Penyediaan Layanan Kebutuhan Trasfusi Darah Di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tasikmalaya. Dengan adanya perangkat lunak tersebut maka diharapkan terciptanya suatu mekanisme kerja yang mampu berinteraksi antar komputer melalui jaringan web. Sehingga dari pihak rumah sakit dapat dengan mudah mengetahui dan melakukan pemesanan darah untuk pasien yang membutuhkan. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Domain penelitian yang dijadikan pembahasan kasus adalah Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tasikmalaya. 2. Aplikasi hanya dapat melakukan pengolahan data oleh staff Unit Donor Darah (UDD) atau pihak yang diberi kewenangan. 3. Unit Donor Darah (UDD) hanya melayani pihak pasien yang sudah terdaftar oleh rumah sakit. Pihak pasien hanya memberikan surat pengantar dari rumah sakit. 4. Web service yang dibuat hanya diterapkan pada fungsi perangkat lunak untuk menangani kebutuhan dalam pengolahan dan pelayanan trasfusi darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tasikmalaya. 5. Metodologi pengembangan perangkat lunak yang akan digunakan yaitu metode Rational Unified Process (RUP). Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu, untuk merancang dan membangun sebuah perangkat lunak yang mampu mengelola dan 1 memberikan pelayanan kebutuhan transfusi darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tasikmalaya dengan menggunakan teknologi web service Manfaat aplikasi yang akan dibangun pada penelitian ini yaitu : 1. Aplikasi dapat memberikan kemudahan dalam melakukan pengolahan data-data di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tasikmalaya. 2. Aplikasi dapat menampilkan informasi-informasi seputar Unit Donor Darah (UDD) sehingga masyarakat dapat mengetahui profil, informasi stok darah, informasi pendonor maupun kegiatan-kegiatan yang ada di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tasikmalaya. 3. Aplikasi dapat terhubung langsung dengan web site dari berbagai rumah sakit yang sudah berkerja sama dengan Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tasikmalaya sehingga pihak rumah sakit dapat dengan mudah mendapatkan informasi stok darah dan dapat melakukan pemesanan secara langsung melalui jaringan web. 4. Aplikasi menampilkan histori data relawan-relawan pendonor sehingga pihak pasien dapat menghubungi pendonor apabila stok darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tasikmalaya habis. II. A. Landasan Teori Unit Donor Darah (UDD) Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1980 adalah keputusan pemerintah yang memberikan tugas khusus kepada Palang Merah Indonesia untuk menyelenggarakan Upaya Kesehatan Transfusi Darah (UKTD). Tugas ini dilaksanakan secara tersendiri, otonom dengan bimbingan, pengawasan dan pembinaan, baik oleh jajaran Kepengurusan PMI maupun jajaran Departemen Kesehatan (PMI Pusat, 2008). Kegiatan-kegiatannya meliputi : a. Pemilihan (seleksi) penyumbangan darah b. Penyadapan darah c. Pengamanan darah d. Penyimpanan darah e. Penyampaian darah Pengadaan darah dilakukan atas dasar “sukarela” tanpa maksud mencari keuntungan maupun dijadikan objek jual beli. Hasil kegiatan UKTD PMI adalah darah yang sehat, aman dan tersedia tepat waktu. Disamping itu darah dapat diolah menjadi komponen darah yang dapat diberikan kepada pasien dengan tepat sesuai dengan kebutuhan. Selanjutnya Unit Kesehatan Transfusi Darah (UKTD) merubah nama menjadi Unit Donor Darah (UDD). B. Web Service Menurut Erl (2005), Web services adalah suatu sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung interoperabilitas dan interaksi antar sistem pada suatu jaringan. Web service digunakan sebagai suatu fasilitas yang disediakan oleh suatu website untuk menyediakan layanan (dalam bentuk informasi) kepada sistem lain, sehingga sistem lain dapat berinteraksi dengan sistem tersebut melalui layanan-layanan (service) yang disediakan oleh suatu sistem yang menyediakan web service. Web service menyimpan data informasi dalam format XML, sehingga data ini dapat diakses oleh sistem lain walaupun berbeda platform, sistem operasi, maupun bahasa compiler. Web service bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi antar pemrogram dan perusahaan, yang memungkinkan sebuah fungsi di dalam Web Service dapat dipinjam oleh aplikasi lain tanpa perlu mengetahui detil pemrograman yang terdapat di dalamnya. III. Metode Penelitian Pengembangan perangkat lunak pada tugas akhir ini menggunakan pendekatan berorientasi objek dengan metode Rational Unified Process (RUP) serta menggunakan bahasa pemodelan Unified Modeling Language (UML). Dalam metode ini, terdapat empat tahap pengembangan perangkat lunak yaitu : Inception, Elaboration, Construction, Transition. A. Inception Pada tahap Inception akan dilakukan pendefinisian batasan-batasan kegiatan dengan menganalisis kebutuhan pengguna dan melakukan perancangan awal perangkat lunak dalam pengolahan dan layanan kebutuhan transfusi darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tasikmalaya. Tahapan-tahapan yang dilakukan pada bagian inception adalah sebagai berikut : 1. Analisis Tekstual Analisis tekstual merupakan gambaran dasar dari aplikasi yang akan dibuat dilihat dari sudut pandang pengguna. Analisis tekstual dari penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut : Website Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tasikmalaya menampilkan informasiinformasi seputar Unit Donor Darah (UDD) yang meliputi : Profil Unit Donor Darah (UDD), kegiatan, stok darah dan informasi donor darah. Website Unit Donor Darah (UDD) juga memberikan fasilitas Web service pada rumah sakit yang telah bekerjasama dengan Unit Donor Darah (UDD) sehingga apabila ada pasien yang membutuhkan transfusi darah, rumah sakit dapat memesan stok darah secara langsung. Dalam fasilitas ini Unit Donor Darah (UDD) hanya melayani pasien yang sudah di daftarkan oleh rumah sakit yang telah berkerja sama dengan Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) kabupaten Tasikmalaya. Pihak pasien hanya perlu memberikan surat pengantar dari rumah sakit. Apabila data-datanya sesuai dengan data yang di inputkan oleh rumah sakit maka pihak psien dapat langsung mengurus administrasi dan mengambil stok darah sesuai dengan permintaan. Dan apabila stok darah di Unit Donor Darah habis (Kosong) maka Web Service Unit Donor Darah juga menampilkan data-data relawan pendonor sebagai alternatif untuk pasien mendapatkan pendonor. Aplikasi ini diharapkan agar pasien terhindar dari perantara ilegal (Calo) yang menjual darah dengan harga tinggi. 2. Identifikasi Aktor Aktor merupakan entitas yang berinteraksi dengan sistem yang akan dibangun. Berikut adalah aktor dari sistem Pengolahan Dan Penyediaan Stok Darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tasikmalaya : 2 Tabel 1. Daftar Aktor Aktor Admin Deskripsi Individu yang memberikan pelayanan web service dan memegang hak akses penuh terhadap system di Unit Donor Darah (UDD). Rumah Sakit Individu yang memberikan pelayanan web service dengan Unit Donor Darah dan memegang hak akses penuh terhadap system di Rumah Sakit Pengunjung Individu yang berperan sebagai pengunjung website Unit Donor Darah (UDD) 3.3.1. Identifikasi Use Case Use Case Diagram menjelaskan apa yang akan dilakukan oleh system. Tujuan penulisan aliran kejadian adalah untuk memberikan gambaran secara jelas apa yang pemakai akan lakukan dan apa yang dikerjakan oleh sistem. Tabel 2. Daftar Use Case Aktor Aktifitas 1. Admin 1.1. Login 1.2. Pengolahan Data Admin 1.3. Pengolahan Data Rumah Sakit 1.4. Pengolahan Data Relawan Pendonor 1.5. Pengolahan Data Stok Darah 1.6. Pengolahan Data Kegiatan 1.7. Pengolahan Data Informasi 1.8. Lihat Data Pasien 1.9. Ganti Password 2. Rumah Sakit 2.1. Login 2.2. Pengolahan Data Pasien 2.3. Lihat Data Relawan Pendonor 2.4. Lihat Data Stok Darah 2.5. Ganti Password 3. Pengujung 3.1. Lihat Beranda 3.2. Lihat Profil 3.3. Lihat Data Kegiatan 3.4. Lihat Data Stok Darah Gambar 1. Use Case Diagram B. Elaboration Pada tahap elaboration, langkah-langkah yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Skenario Skenario adalah urutan langkah-langkah yang menjelaskan semua kejadian yang terjadi antara pengguna dan sistem. Pada penelitian ini, skenario akan dijelaskan dalam bentuk tabel yang memuat setiap kejadian yang melibatkan pengguna dan sistem pada website dan web service Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) kabupaten Tasikmalaya. Tabel 3. Skenario cek pasien ID : 1.8 Nama Use Case : Cek Pasien Aktor : Admin Tujuan Keputusan : Validasi Data Pasien Deskripsi : Admin dapat memlakukan validasi pasien yang sudah menerima stok darah pada layanan web service Rumah Sakit. Aksi Aktor Aksi Sistem 1. Admin mengetikan sebuah nama dan menekan tombol “proses”. 2. Menampilkan status data pasien yang dituju. 3. Admin menekan tombol “proses” tampa mengetikan sebuah nama. 4. Menampilkan semua status data pasien yang ada di Unit Donor Darah (UDD). 5. Admin menekan tombol “validasi” 6. Status pasien banyak darah yang diterima bertambah. 3 Berikut ini adalah salah satu sequence diagram dari penelitian ini : dari tahapan pengkodean ini yaitu sebuah pengolahan dan layanan trasfusi darah. aplikasi D. Transition Pada tahapan ini, kegiatan yang dilakukan yaitu pengujian dengan menggunakan metode pengujian BlackBox. Metode black-box merupakan metode pengujian perangkat lunak yang fokus pada semua aspek yang berkaitan dengan pengguna dalam interaksinya dengan sistem. Metode ini menitikberatkan pada proses masukan dan keluaran yang dihasilkan dari perangkat lunak. Hasil dari pengujian dengan metode ini yaitu dapat diketahui apakah semua komponen yang ada pada perangkat lunak berjalan dengan semestinya atau tidak. IV. Hasil Dan Pembahasan Berikut ini merupakan gambaran secara garis besar dari arsitektur aplikasi yang telah dibuat : Gambar 2. Sequence diagram Client 2. Class Diagram Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Berikut ini class diagram dari aplikasi pengolahan data dan layanan trasfusi darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tasikmalaya : Gambar 4. Arsitektur Aplikasi Dari gambar arsitektur aplikasi diatas. Terdapat tiga aktor pengguna aplikasi ini yaitu : admin, rumh sakit dan pengunjung. Admin dan rumah sakit sama-sama mempunyai layanan web (web service) yang saling berhubungan sehingga memungkinkan untuk dapat saling berinteraksi dan bertukar data satu sama lain. Sedangkan pengunjung tidak disediakan layanan web (web service) sehingga pengunjung hanya dapat mengunjungi halaman website saja. A. Implementasi Perangkat Lunak 1. Tampilan Halaman Administator Menu Pasien Gambar 5. Tampilan halaman administator menu pasien 2. Tampilan Halaman Administator Menu Stok Darah Gambar 3. Class Diagram C. Construction Kegiatan yang dilakukan pada tahapan construction yaitu proses pengkodean dari rancangan yang sudah dibuat. Penerapan Web Service pada aplikasi web Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tasikmalaya menggunakan library NuSOAP. Hasil akhir Gambar 6. Tampilan halaman administator menu darah stok 4 B. Integrasi Web Service Web service digunakan untuk aplikasi client agar dapat mengakses data Unit Donor Darah (UDD) tanpa harus mengetahui struktur program dari aplikasi pengelolaan dan layanan transfusi darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tasikmalaya. Web service yang disediakan dari aplikasi pengelolaan dan layanan transfusi darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tasikmalaya yaitu terdiri dari menu cek pasien, cek relawan dan cek stok darah bertujuan untuk menampilkan data pasien, data relwan pendonor dan data stok darah yang di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tasikmalaya. Gambar 10. Cek relawan menggunakan web service Web service ini juga mempunyai menu tambah pasien yang berfungsi sebagai pelayanan dalam pemesanan stok darah. Dengan cara menambahakan data pasien dari rumah sakit yang membutuhkan stok darah. Berikut ini tampilan dari web service yang disediakan dari aplikasi pengelolaan dan layanan trasfusi darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tasikmalaya : Gambar 11. Cek stok darah menggunakan web service Gambar 12. Tambah data pasien menggunakan web service C. Gambar 7. Tampilan Web Service Web service yang sudah disediakan pada aplikasi pengelolaan dan layanan trasfusi darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tasikmalaya, kemudian diterapkan pada aplikasi client berikut ini : Gambar 8. Client Web Service Berikut ini merupakan keluaran dari aplikasi client yang memanfaatkan layanan web service pada aplikasi pengelolaan dan layanan trasfusi darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tasikmalaya. Pengujian Perangkat Lunak Metode yang digunakan pada tahap pengujian dalam penelitian ini adalah black-box, dimana metode ini berfokus pada seluruh aspek dari perangkat lunak yang berkaitan langsung dengan pengguna yaitu mulai dari antarmuka, masukan dan keluaran. Berikut ini hasil setelah dilakukan pengujian black-box pada salah satu menu yaitu menu pengiriman data barang : Tabel 4. Pengujian pada halaman administrator menu stok darah Respon N Langkah Hasil Yang Hasil Progra o Pengujian Diharapkan Pengujian m 1 Ditambahka Data stok Tampil data [√] n data stok darah baru stok darah Diterima darah baru ditambahkan baru [ ] ditambahka Ditolak n 2 Edit data Data stok Tampilan [√] stok darah darah dapat data stok Diterima diedit darah [ ] berubah Ditolak 3 Dihapus Aplikasi Pesan [√] salah satu menampilka konfirmasi Diterima dari data n pesan penghapusa [ ] stok darah konfirmasi n Ditolak penghapusa ditampilkan n Gambar 9. Cek pasien menggunakan web service 5 D. Kelebihan dan Kekurangan Berikut ini merupakan kelebihan dari aplikasi pengolahan dan layanan transfusi darah yang sudah dibangun: 1. Aplikasi dapat memberikan kemudahan dalam melakukan pengolahan data-data di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tasikmalaya. 2. Aplikasi dapat menampilkan informasi-informasi seputar Unit Donor Darah (UDD) sehingga masyarakat dapat mengetahui profil, informasi stok darah, informasi pendonor maupun kegiatan-kegiatan yang ada di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tasikmalaya. 3. Aplikasi dapat terhubung langsung dengan web site dari berbagai rumah sakit yang sudah berkerja sama dengan Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tasikmalaya sehingga pihak rumah sakit dapat dengan mudah mendapatkan informasi stok darah dan dapat melakukan pemesanan melalui login sebagai rumah sakit. 4. Aplikasi menampilkan histori data relawan-relawan pendonor sehingga pihak pasien dapat menghubungi pendonor apabila stok darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tasikmalaya habis. Adapun kekurangan dari aplikasi pengolahan dan layanan transfusi darah yang sudah dibangun yaitu : 1. Penerapan web service pada sisi client masih sangat sederhana dengan hanya menampilkan data dan melakukan pemesanan stok darah saja. Untuk pengolahan data masih belum bisa dilakukan. 2. Penerapan aplikasi administrator rumah sakit maupun Web service pada sisi client tidak memiliki pemberitahuan data pemesana stok darah yang baru masuk. Sehingga dapat menyebabkan terjadinya data ganda pada pemesanan stok darah. 3. Aplikasi ini masih belum memiliki versi mobile. V. A. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Penelitian ini dapat disimpulkan telah berhasil dirancang dan dibangun aplikasi pengolahan dan layanan kebutuhan transfusi darah dengan menggunakan teknologi web service, sehingga client rumah sakit dapat dengan mudah mendapatkan informasi stok darah dan dapat melakukan pemesanan secara langsung dari aplikasi pengelolaan dan layanan kebutuhan transfusi darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian ini juga membuat sebuah website Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tasikmalaya, yang berfungsi sebagai media informasi teknologi web terhadap pengunjung. Selain itu aplikasi ini juga dapat melakukan login ke halaman administrator untuk melakukan pengolahan data sesuai dengan level admin, yaitu sebagai administrator atau pun sebagai rumah sakit. Setelah dilakukan pengujian terhadap perangkat lunak pengelolahan dan layanan kebutuhan transfusi darah, dapat disimpulkan perangkat lunak yang dibangun telah berjalan dan sesuai dengan kebutuhan. B. Saran Berikut ini merupakan saran untuk pengembangan aplikasi selanjutnya, yaitu: 1. Penerapan web service pada sisi client agar dapat melakukan pengolahan data lainnya seperti edit, hapus, download dan sebagainya. 2. Pada aplikasi administrator level rumah sakit maupun Web service pada sisi client ditambahkan pemberitahuan pemesanan stok darah yang baru masuk. Agar mengindari terjadinya data ganda. 3. Dibuat aplikasi versi mobile dengan pemanfaatan web service yang sudah dibuat. DAFTAR PUSTAKA Ade. 2012. Pengertian Dan Fungsi NuSOAP. http://adetechnoit91.blogspot.com/2012/12/pengertian-danfungsi-nusoap.html, diases pada tanggal 24 September 2013. Anhar. 2010.Panduan Menguasai PHP & MySQL.Jakarta :Media Kita. Berners-Lee, Tim. 2004. "Weaving The Web," Texere. H, Rafizah. 2006. Panduan Dan Referensi Kamus Fungsi PHP 5. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Hendri Kusworo. 2009. Pengertian XAMPP. http://kihendriku.wordpress.com/2009/03/09/pengertia n-xampp/, diakses pada tanggal 24 September 2013. Hidayat. 2010. Menyusun Skripsi & Tesis.Bandung: Penerbit Informatika. Kadir, Abdul. 2008. Belajar Database Menggunakan MySQL. Yogyakarta: Andi. Lucky. 2008. XML Web Service: Aplikasi Desktop, Internet & Handphone. Jakarta: Jasakom. Nugroho, Bunafit.2008. Aplikasi Pemrograman Web Dinamis Dengan PHP dan MySQL, Gava Media, Yogyakarta. Openmind Blog. 2013. Keunggulan dan kelemahan MySQL. http://openmind4shared.blogspot.com/2013/01/keungg ulan-dan-kelemahan-mysql.html, diakses 15 September 2013. Perry, William E.1988. Structured Approach to System Testing, 2nd edition, QED Information Sciences. PMI. 2008. Kumpulan Materi Pelatihan Dasar KSR. Jakarta. Penerbit PMI Pusat. Pressman, Roger S. 2005. Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi Buku 1. Yogyakarta: Andi Publisher. Rosa, A.S. & Shalahudin, M. 2011. Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur & Berorientasi Objek). Bandung: Penerbit Modula. Sidik, Betha. 2005. MySQL: Untuk Pengguna, Administrator, dan Pengembang Aplikasi Web. Bandung: Informatika. Simarmata, Janner. 2009. Rekayasa web. Yogyakarta : Andi. Thomas Erl (2005). Service-Oriented Architecture; Concepts; Technology; and Design, Prentice Hall PTR. Utama, Yadi. 2013. Pengantar XML. http://www.unsri.ac.id/upload/arsip/PENGANTAR%2 0XML.doc. diakses pada tanggal 15 September 2013. 6