1 implementasi teknologi web service dalam pengelolaan dan

advertisement
IMPLEMENTASI TEKNOLOGI WEB SERVICE DALAM PENGELOLAAN DAN
PENYEDIAAN LAYANAN KEBUTUHAN TRANSFUSI DARAH
Boby Ardinata, Aradea, Heni Sulastri
Teknik Informatika Universitas Siliwangi Tasikmalaya
Email : boby.ardinata @student.unsil.ac.id
ABSTRACT
One of the important developments in the world of information that is increasingly needed sitem usage-based data
processing a web services. Data processing in the Blood Donor Unit ( UDD ) Tasikmalaya district still done with a simple
computer application and not using web technology. In the practice, there are many patients and hospitals who have difficulty
in finding donors and blood stock information in the Blood Donor Unit ( UDD ). Therefore there are many patients who
become victims of illegal intermediaries ( brokers ) that sell blood at very high prices. Therefore it’s need a web services
technology that is able to manage and giving service in full filling in transfusion blood. The system is expected to provide
facilities in the hospital to get information and an order blood for patients in need. The method used is using the Rational
Unified Process ( RUP ). The finally result of this research is an application processing and blood transfusion services in the
Blood Donor Unit ( UDD ) Indonesian Red Cross ( PMI ) Tasikmalaya regency.
Keywords: Rational Unified Process (RUP), Processing and Transfusion Services, Web Services, PMI
ABSTRAK
Salah satu perkembangan yang penting dalam dunia informasi yaitu semakin dibutuhkannya penggunaan sistem
pengolahan data berbasis web service. pengolahan data di Unit Donor Darah (UDD) kabupaten Tasikmalaya masih dikerjakan
dengan aplikasi komputer yang sederhana dan belum menggunakan teknologi web. Dalam prakteknya banyak dari pihak
pasien maupun rumah sakit yang kesulitan dalam mencari informasi pendonor dan stok darah yang ada di Unit Donor Darah
(UDD). Sehingga banyak pasien yang menjadi korban perantara-perantara ilegal (calo) yang menjual darah dengan harga yang
sangat tinggi. Untuk itu diperlukannya teknologi web service yang mampu mengelola dan memberikan pelayanan dalam
memenuhi kebutuhan trasfusi darah. Diharapkan sistem tersebut dapat memberikan kemudahan rumah sakit dalam
mendapatkan informasi dan melakukan pemesanan darah untuk pasien yang membutuhkan. Metode yang digunakan
menggunakan metode Rational Unified Process (RUP). Hasil akhir dari penelitian ini yaitu sebuah aplikasi pengolahan dan
layanan transfusi darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tasikmalaya.
Kata kunci : Rational Unified Process (RUP), Pengolahan dan Layanan Transfusi Darah, Web Service, PMI
I.
Pendahuluan
Perkembangan dunia informasi saat ini semakin
berkembang dan telah memasuki berbagai bidang di
masyarakat. Banyak organisasi yang mulai mengikuti
perkembangan
teknologi
informasi.
Salah
satu
perkembangan yang penting adalah semakin dibutuhkannya
penggunaan sitem pengolahan data berbasis web service.
Web Service merupakan sistem aplikasi yang
dirancang untuk mendukung interopabilitas antar komputer
yang dapat berinteraksi melalui jaringan web. Web service
bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi antar pemrogram
dan organisasi, yang memungkinkan sebuah fungsi di dalam
Web Service dapat dipinjam oleh aplikasi lain tanpa perlu
mengetahui detil pemrograman yang terdapat di dalamnya
sehingga mempermudah organisasi dalam mendapatkan
informasi yang dibutuhkan secara langsung.
Pengolahan data di Unit Donor Darah (UDD)
kabupaten Tasikmalaya masih dikerjakan dengan aplikasi
komputer yang sederhana dan belum menggunakan
teknologi web. Dalam prakteknya banyak dari pihak pasien
maupun rumah sakit yang
kesulitan dalam mencari
informasi pendonor dan stok darah yang ada di Unit Donor
Darah (UDD). Sehingga banyak pasien yang menjadi
korban perantara-perantara ilegal (calo) yang menjual darah
dengan harga yang sangat tinggi. Oleh sebab itu, untuk
menangani permasalahan yang ada di lokasi Tugas Akhir
akan dibahas mengenai Implementasi Teknologi Web
Service Dalam Pengolahan Dan Penyediaan Layanan
Kebutuhan Trasfusi Darah Di Unit Donor Darah (UDD)
Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tasikmalaya.
Dengan adanya perangkat lunak tersebut maka
diharapkan terciptanya suatu mekanisme kerja yang mampu
berinteraksi antar komputer melalui jaringan web. Sehingga
dari pihak rumah sakit dapat dengan mudah mengetahui dan
melakukan pemesanan darah untuk pasien yang
membutuhkan.
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Domain penelitian yang dijadikan pembahasan kasus
adalah Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah
Indonesia (PMI) Kabupaten Tasikmalaya.
2. Aplikasi hanya dapat melakukan pengolahan data oleh
staff Unit Donor Darah (UDD) atau pihak yang diberi
kewenangan.
3. Unit Donor Darah (UDD) hanya melayani pihak pasien
yang sudah terdaftar oleh rumah sakit. Pihak pasien
hanya memberikan surat pengantar dari rumah sakit.
4. Web service yang dibuat hanya diterapkan pada fungsi
perangkat lunak untuk menangani kebutuhan dalam
pengolahan dan pelayanan trasfusi darah di Unit Donor
Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI)
Kabupaten Tasikmalaya.
5. Metodologi pengembangan perangkat lunak yang akan
digunakan yaitu metode Rational Unified Process
(RUP).
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari
penelitian ini yaitu, untuk merancang dan membangun
sebuah perangkat lunak yang mampu mengelola dan
1
memberikan pelayanan kebutuhan transfusi darah di Unit
Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI)
Kabupaten Tasikmalaya dengan menggunakan teknologi
web service
Manfaat aplikasi yang akan dibangun pada penelitian
ini yaitu :
1. Aplikasi dapat memberikan kemudahan dalam
melakukan pengolahan data-data di Unit Donor Darah
(UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten
Tasikmalaya.
2. Aplikasi dapat menampilkan informasi-informasi seputar
Unit Donor Darah (UDD) sehingga masyarakat dapat
mengetahui profil, informasi stok darah, informasi
pendonor maupun kegiatan-kegiatan yang ada di Unit
Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI)
Kabupaten Tasikmalaya.
3. Aplikasi dapat terhubung langsung dengan web site dari
berbagai rumah sakit yang sudah berkerja sama dengan
Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI)
Kabupaten Tasikmalaya sehingga pihak rumah sakit
dapat dengan mudah mendapatkan informasi stok darah
dan dapat melakukan pemesanan secara langsung
melalui jaringan web.
4. Aplikasi menampilkan histori data relawan-relawan
pendonor sehingga pihak pasien dapat menghubungi
pendonor apabila stok darah di Unit Donor Darah (UDD)
Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tasikmalaya
habis.
II.
A.
Landasan Teori
Unit Donor Darah (UDD)
Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1980 adalah
keputusan pemerintah yang memberikan tugas khusus
kepada Palang Merah Indonesia untuk menyelenggarakan
Upaya Kesehatan Transfusi Darah (UKTD). Tugas ini
dilaksanakan secara tersendiri, otonom dengan bimbingan,
pengawasan dan pembinaan, baik oleh jajaran
Kepengurusan PMI maupun jajaran Departemen Kesehatan
(PMI Pusat, 2008).
Kegiatan-kegiatannya meliputi :
a. Pemilihan (seleksi) penyumbangan darah
b. Penyadapan darah
c. Pengamanan darah
d. Penyimpanan darah
e. Penyampaian darah
Pengadaan darah dilakukan atas dasar “sukarela” tanpa
maksud mencari keuntungan maupun dijadikan objek jual
beli.
Hasil kegiatan UKTD PMI adalah darah yang sehat,
aman dan tersedia tepat waktu. Disamping itu darah dapat
diolah menjadi komponen darah yang dapat diberikan
kepada pasien dengan tepat sesuai dengan kebutuhan.
Selanjutnya Unit Kesehatan Transfusi Darah (UKTD)
merubah nama menjadi Unit Donor Darah (UDD).
B.
Web Service
Menurut Erl (2005), Web services adalah suatu sistem
perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung
interoperabilitas dan interaksi antar sistem pada suatu
jaringan. Web service digunakan sebagai suatu fasilitas yang
disediakan oleh suatu website untuk menyediakan layanan
(dalam bentuk informasi) kepada sistem lain, sehingga
sistem lain dapat berinteraksi dengan sistem tersebut melalui
layanan-layanan (service) yang disediakan oleh suatu sistem
yang menyediakan web service. Web service menyimpan
data informasi dalam format XML, sehingga data ini dapat
diakses oleh sistem lain walaupun berbeda platform, sistem
operasi, maupun bahasa compiler.
Web service bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi
antar pemrogram dan perusahaan, yang memungkinkan
sebuah fungsi di dalam Web Service dapat dipinjam oleh
aplikasi lain tanpa perlu mengetahui detil pemrograman
yang terdapat di dalamnya.
III. Metode Penelitian
Pengembangan perangkat lunak pada tugas akhir ini
menggunakan pendekatan berorientasi objek dengan metode
Rational Unified Process (RUP) serta menggunakan bahasa
pemodelan Unified Modeling Language (UML). Dalam
metode ini, terdapat empat tahap pengembangan perangkat
lunak yaitu : Inception, Elaboration, Construction,
Transition.
A.
Inception
Pada tahap Inception akan dilakukan pendefinisian
batasan-batasan kegiatan dengan menganalisis kebutuhan
pengguna dan melakukan perancangan awal perangkat lunak
dalam pengolahan dan layanan kebutuhan transfusi darah di
Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI)
Kabupaten Tasikmalaya. Tahapan-tahapan yang dilakukan
pada bagian inception adalah sebagai berikut :
1. Analisis Tekstual
Analisis tekstual merupakan gambaran dasar dari
aplikasi yang akan dibuat dilihat dari sudut pandang
pengguna. Analisis tekstual dari penelitian tugas akhir ini
adalah sebagai berikut :
Website Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia
(PMI) Kabupaten Tasikmalaya menampilkan informasiinformasi seputar Unit Donor Darah (UDD) yang meliputi :
Profil Unit Donor Darah (UDD), kegiatan, stok darah dan
informasi donor darah. Website Unit Donor Darah (UDD) juga
memberikan fasilitas Web service pada rumah sakit yang telah
bekerjasama dengan Unit Donor Darah (UDD) sehingga
apabila ada pasien yang membutuhkan transfusi darah, rumah
sakit dapat memesan stok darah secara langsung. Dalam
fasilitas ini Unit Donor Darah (UDD) hanya melayani pasien
yang sudah di daftarkan oleh rumah sakit yang telah berkerja
sama dengan Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah
Indonesia (PMI) kabupaten Tasikmalaya. Pihak pasien hanya
perlu memberikan surat pengantar dari rumah sakit. Apabila
data-datanya sesuai dengan data yang di inputkan oleh rumah
sakit maka pihak psien dapat langsung mengurus administrasi
dan mengambil stok darah sesuai dengan permintaan. Dan
apabila stok darah di Unit Donor Darah habis (Kosong) maka
Web Service Unit Donor Darah juga menampilkan data-data
relawan pendonor sebagai alternatif untuk pasien mendapatkan
pendonor. Aplikasi ini diharapkan agar pasien terhindar dari
perantara ilegal (Calo) yang menjual darah dengan harga
tinggi.
2. Identifikasi Aktor
Aktor merupakan entitas yang berinteraksi dengan
sistem yang akan dibangun. Berikut adalah aktor dari sistem
Pengolahan Dan Penyediaan Stok Darah di Unit Donor
Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten
Tasikmalaya :
2
Tabel 1. Daftar Aktor
Aktor
Admin
Deskripsi
Individu yang memberikan pelayanan
web service dan memegang hak akses
penuh terhadap system di Unit Donor
Darah (UDD).
Rumah Sakit
Individu yang memberikan pelayanan
web service dengan Unit Donor Darah
dan memegang hak akses penuh
terhadap system di Rumah Sakit
Pengunjung
Individu yang berperan sebagai
pengunjung website Unit Donor Darah
(UDD)
3.3.1. Identifikasi Use Case
Use Case Diagram menjelaskan apa yang akan
dilakukan oleh system. Tujuan penulisan aliran kejadian
adalah untuk memberikan gambaran secara jelas apa yang
pemakai akan lakukan dan apa yang dikerjakan oleh sistem.
Tabel 2. Daftar Use Case
Aktor
Aktifitas
1. Admin
1.1. Login
1.2. Pengolahan Data Admin
1.3. Pengolahan Data Rumah Sakit
1.4.
Pengolahan
Data
Relawan
Pendonor
1.5. Pengolahan Data Stok Darah
1.6. Pengolahan Data Kegiatan
1.7. Pengolahan Data Informasi
1.8. Lihat Data Pasien
1.9. Ganti Password
2. Rumah Sakit
2.1. Login
2.2. Pengolahan Data Pasien
2.3. Lihat Data Relawan Pendonor
2.4. Lihat Data Stok Darah
2.5. Ganti Password
3. Pengujung
3.1. Lihat Beranda
3.2. Lihat Profil
3.3. Lihat Data Kegiatan
3.4. Lihat Data Stok Darah
Gambar 1. Use Case Diagram
B.
Elaboration
Pada tahap elaboration, langkah-langkah yang akan
dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Skenario
Skenario adalah urutan langkah-langkah yang
menjelaskan semua kejadian yang terjadi antara pengguna
dan sistem. Pada penelitian ini, skenario akan dijelaskan
dalam bentuk tabel yang memuat setiap kejadian yang
melibatkan pengguna dan sistem pada website dan web
service Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia
(PMI) kabupaten Tasikmalaya.
Tabel 3. Skenario cek pasien
ID
: 1.8
Nama Use Case
: Cek Pasien
Aktor
: Admin
Tujuan Keputusan
: Validasi Data Pasien
Deskripsi
: Admin dapat memlakukan
validasi
pasien yang sudah
menerima stok darah pada
layanan web service Rumah
Sakit.
Aksi Aktor
Aksi Sistem
1. Admin
mengetikan
sebuah nama dan
menekan
tombol
“proses”.
2. Menampilkan status data
pasien yang dituju.
3. Admin
menekan
tombol
“proses”
tampa
mengetikan
sebuah nama.
4. Menampilkan
semua
status data pasien yang
ada di Unit Donor Darah
(UDD).
5. Admin
menekan
tombol “validasi”
6. Status pasien banyak
darah
yang
diterima
bertambah.
3
Berikut ini adalah salah satu sequence diagram dari
penelitian ini :
dari tahapan pengkodean ini yaitu sebuah
pengolahan dan layanan trasfusi darah.
aplikasi
D.
Transition
Pada tahapan ini, kegiatan yang dilakukan yaitu
pengujian dengan menggunakan metode pengujian BlackBox. Metode black-box merupakan metode pengujian
perangkat lunak yang fokus pada semua aspek yang
berkaitan dengan pengguna dalam interaksinya dengan
sistem. Metode ini menitikberatkan pada proses masukan
dan keluaran yang dihasilkan dari perangkat lunak. Hasil
dari pengujian dengan metode ini yaitu dapat diketahui
apakah semua komponen yang ada pada perangkat lunak
berjalan dengan semestinya atau tidak.
IV. Hasil Dan Pembahasan
Berikut ini merupakan gambaran secara garis besar
dari arsitektur aplikasi yang telah dibuat :
Gambar 2.
Sequence diagram Client
2.
Class Diagram
Class diagram
menggambarkan
struktur
dan
deskripsi class, package dan objek beserta hubungan
satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi,
dan lain-lain. Berikut ini class diagram dari aplikasi
pengolahan data dan layanan trasfusi darah di Unit Donor
Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten
Tasikmalaya :
Gambar 4. Arsitektur Aplikasi
Dari gambar arsitektur aplikasi diatas. Terdapat tiga
aktor pengguna aplikasi ini yaitu : admin, rumh sakit dan
pengunjung. Admin dan rumah sakit sama-sama mempunyai
layanan web (web service) yang saling berhubungan
sehingga memungkinkan untuk dapat saling berinteraksi dan
bertukar data satu sama lain. Sedangkan pengunjung tidak
disediakan layanan web (web service) sehingga pengunjung
hanya dapat mengunjungi halaman website saja.
A. Implementasi Perangkat Lunak
1. Tampilan Halaman Administator Menu Pasien
Gambar 5. Tampilan halaman administator menu pasien
2. Tampilan Halaman Administator Menu Stok Darah
Gambar 3.
Class Diagram
C.
Construction
Kegiatan yang dilakukan pada tahapan construction
yaitu proses pengkodean dari rancangan yang sudah dibuat.
Penerapan Web Service pada aplikasi web Unit Donor Darah
(UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten
Tasikmalaya menggunakan library NuSOAP. Hasil akhir
Gambar 6. Tampilan halaman administator menu
darah
stok
4
B.
Integrasi Web Service
Web service digunakan untuk aplikasi client agar dapat
mengakses data Unit Donor Darah (UDD) tanpa harus
mengetahui struktur program dari aplikasi pengelolaan dan
layanan transfusi darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang
Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tasikmalaya. Web
service yang disediakan dari aplikasi pengelolaan dan
layanan transfusi darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang
Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tasikmalaya yaitu terdiri
dari menu cek pasien, cek relawan dan cek stok darah
bertujuan untuk menampilkan data pasien, data relwan
pendonor dan data stok darah yang di Unit Donor Darah
(UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten
Tasikmalaya.
Gambar 10. Cek relawan menggunakan web service
Web service ini juga mempunyai menu tambah pasien
yang berfungsi sebagai pelayanan dalam pemesanan stok
darah. Dengan cara menambahakan data pasien dari rumah
sakit yang membutuhkan stok darah. Berikut ini tampilan
dari web service yang disediakan dari aplikasi pengelolaan
dan layanan trasfusi darah di Unit Donor Darah (UDD)
Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tasikmalaya :
Gambar 11. Cek stok darah menggunakan web service
Gambar 12. Tambah data pasien menggunakan web service
C.
Gambar 7. Tampilan Web Service
Web service yang sudah disediakan pada aplikasi
pengelolaan dan layanan trasfusi darah di Unit Donor Darah
(UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten
Tasikmalaya, kemudian diterapkan pada aplikasi client
berikut ini :
Gambar 8. Client Web Service
Berikut ini merupakan keluaran dari aplikasi client
yang memanfaatkan layanan web service pada aplikasi
pengelolaan dan layanan trasfusi darah di Unit Donor Darah
(UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten
Tasikmalaya.
Pengujian Perangkat Lunak
Metode yang digunakan pada tahap pengujian dalam
penelitian ini adalah black-box, dimana metode ini berfokus
pada seluruh aspek dari perangkat lunak yang berkaitan
langsung dengan pengguna yaitu mulai dari antarmuka,
masukan dan keluaran. Berikut ini hasil setelah dilakukan
pengujian black-box pada salah satu menu yaitu menu
pengiriman data barang :
Tabel 4. Pengujian pada halaman administrator menu stok
darah
Respon
N
Langkah
Hasil Yang
Hasil
Progra
o
Pengujian Diharapkan Pengujian
m
1 Ditambahka Data stok
Tampil data [√]
n data stok
darah baru
stok darah
Diterima
darah baru
ditambahkan baru
[ ]
ditambahka Ditolak
n
2 Edit data
Data stok
Tampilan
[√]
stok darah
darah dapat
data stok
Diterima
diedit
darah
[ ]
berubah
Ditolak
3 Dihapus
Aplikasi
Pesan
[√]
salah satu
menampilka konfirmasi
Diterima
dari data
n pesan
penghapusa [ ]
stok darah
konfirmasi
n
Ditolak
penghapusa
ditampilkan
n
Gambar 9. Cek pasien menggunakan web service
5
D. Kelebihan dan Kekurangan
Berikut ini merupakan kelebihan dari aplikasi
pengolahan dan layanan transfusi darah yang sudah
dibangun:
1. Aplikasi dapat memberikan kemudahan dalam
melakukan pengolahan data-data di Unit Donor Darah
(UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten
Tasikmalaya.
2. Aplikasi dapat menampilkan informasi-informasi
seputar Unit Donor Darah (UDD) sehingga masyarakat
dapat mengetahui profil, informasi stok darah,
informasi pendonor maupun kegiatan-kegiatan yang ada
di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia
(PMI) Kabupaten Tasikmalaya.
3. Aplikasi dapat terhubung langsung dengan web site dari
berbagai rumah sakit yang sudah berkerja sama dengan
Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia
(PMI) Kabupaten Tasikmalaya sehingga pihak rumah
sakit dapat dengan mudah mendapatkan informasi stok
darah dan dapat melakukan pemesanan melalui login
sebagai rumah sakit.
4. Aplikasi menampilkan histori data relawan-relawan
pendonor sehingga pihak pasien dapat menghubungi
pendonor apabila stok darah di Unit Donor Darah
(UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten
Tasikmalaya habis.
Adapun kekurangan dari aplikasi pengolahan dan
layanan transfusi darah yang sudah dibangun yaitu :
1. Penerapan web service pada sisi client masih sangat
sederhana dengan hanya menampilkan data dan
melakukan pemesanan stok darah saja. Untuk
pengolahan data masih belum bisa dilakukan.
2. Penerapan aplikasi administrator rumah sakit maupun
Web service pada sisi client tidak memiliki
pemberitahuan data pemesana stok darah yang baru
masuk. Sehingga dapat menyebabkan terjadinya data
ganda pada pemesanan stok darah.
3. Aplikasi ini masih belum memiliki versi mobile.
V.
A.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Penelitian ini dapat disimpulkan telah berhasil
dirancang dan dibangun aplikasi pengolahan dan layanan
kebutuhan transfusi darah dengan menggunakan teknologi
web service, sehingga client rumah sakit dapat dengan
mudah mendapatkan informasi stok darah dan dapat
melakukan pemesanan secara langsung dari aplikasi
pengelolaan dan layanan kebutuhan transfusi darah di Unit
Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI)
Kabupaten Tasikmalaya.
Penelitian ini juga membuat sebuah website Unit
Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI)
Kabupaten Tasikmalaya, yang berfungsi sebagai media
informasi teknologi web terhadap pengunjung. Selain itu
aplikasi ini juga dapat melakukan login ke halaman
administrator untuk melakukan pengolahan data sesuai
dengan level admin, yaitu sebagai administrator atau pun
sebagai rumah sakit. Setelah dilakukan pengujian terhadap
perangkat lunak pengelolahan dan layanan kebutuhan
transfusi darah, dapat disimpulkan perangkat lunak yang
dibangun telah berjalan dan sesuai dengan kebutuhan.
B.
Saran
Berikut ini merupakan saran untuk pengembangan
aplikasi selanjutnya, yaitu:
1. Penerapan web service pada sisi client agar dapat
melakukan pengolahan data lainnya seperti edit, hapus,
download dan sebagainya.
2. Pada aplikasi administrator level rumah sakit maupun
Web service pada sisi client ditambahkan
pemberitahuan pemesanan stok darah yang baru
masuk. Agar mengindari terjadinya data ganda.
3. Dibuat aplikasi versi mobile dengan pemanfaatan web
service yang sudah dibuat.
DAFTAR PUSTAKA
Ade. 2012. Pengertian Dan Fungsi NuSOAP.
http://adetechnoit91.blogspot.com/2012/12/pengertian-danfungsi-nusoap.html, diases pada tanggal 24 September
2013.
Anhar. 2010.Panduan Menguasai PHP & MySQL.Jakarta
:Media Kita.
Berners-Lee, Tim. 2004. "Weaving The Web," Texere.
H, Rafizah. 2006. Panduan Dan Referensi Kamus Fungsi
PHP 5. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Hendri Kusworo. 2009. Pengertian XAMPP.
http://kihendriku.wordpress.com/2009/03/09/pengertia
n-xampp/, diakses pada tanggal 24 September 2013.
Hidayat. 2010. Menyusun Skripsi & Tesis.Bandung:
Penerbit Informatika.
Kadir, Abdul. 2008. Belajar Database Menggunakan
MySQL. Yogyakarta: Andi.
Lucky. 2008. XML Web Service: Aplikasi Desktop, Internet
& Handphone. Jakarta: Jasakom.
Nugroho, Bunafit.2008. Aplikasi Pemrograman Web
Dinamis Dengan PHP dan MySQL, Gava Media,
Yogyakarta.
Openmind Blog. 2013. Keunggulan dan kelemahan
MySQL.
http://openmind4shared.blogspot.com/2013/01/keungg
ulan-dan-kelemahan-mysql.html, diakses 15
September 2013.
Perry, William E.1988. Structured Approach to System
Testing, 2nd edition, QED Information Sciences.
PMI. 2008. Kumpulan Materi Pelatihan Dasar KSR.
Jakarta. Penerbit PMI Pusat.
Pressman, Roger S. 2005. Rekayasa Perangkat Lunak:
Pendekatan Praktisi Buku 1. Yogyakarta: Andi
Publisher.
Rosa, A.S. & Shalahudin, M. 2011. Modul Pembelajaran
Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur &
Berorientasi Objek). Bandung: Penerbit Modula.
Sidik, Betha. 2005. MySQL: Untuk Pengguna,
Administrator, dan Pengembang Aplikasi Web.
Bandung: Informatika.
Simarmata, Janner. 2009. Rekayasa web. Yogyakarta :
Andi.
Thomas Erl (2005). Service-Oriented Architecture;
Concepts; Technology; and Design, Prentice Hall
PTR.
Utama, Yadi. 2013. Pengantar XML.
http://www.unsri.ac.id/upload/arsip/PENGANTAR%2
0XML.doc. diakses pada tanggal 15 September 2013.
6
Download