SEL SEL TUMBUHAN SEL HEWAN Protoplasma Substansi dasar Nucleus 1 Struktur inti Mitokondria Sintesis ATP, respirasi sel Kloroplas Autotrof Ribosom Sintesis protein Retikulum endoplasma Sintesis protein, penghubung sitoplasma dan inti Apparatus golgi Sintesis polisakarida Lisosom Pembentukan enzim, 3 lusin macam enzim Vakuola Simpanan bahan makanan Membran sel Dinding sel Perbedaan sel hewan dan tumbuhan Sel hewan Sel tumbuhan Tak berdinding sel dari selolose Tidak berplastida/kloroplas Sentrosoma, mengatur gerakan kromosom saat pembelahan sel Tak bervakuola Isi sel berkurang, tidak terbentuk vakuola Dinding sel tebal dan kuat, dari selulosa Berplastida/kloroplas Tidak bersentrosoma Bervakuola Isi sel berkurang, terbentuk vakuola 2 Jaringan a. Hewan 1. Epitelium a)Epitel pipih b)Epitel kolumner c)Epitel kuboid 2. Tulang a) Tulang rawan 3 b) Tulang keras 3. Otot Fungsi otot Gerakan Gerak perpindahan cairan tubuh – memompa darah, peristalsis Pengaturan cairan darah Stabiltas tubuh Produksi panas - 85% 4 a) Otot lurik Otot rangka, otot lurik Kerja di bawah kendali Kontraksi cepat Sarcomere and transverse tubule Mengenal lelah, tanpa celah persimpangan b) Otot polos o Kerja di bawah sadar, tidak berdasar perintah o Tanpa sarcomere and transverse tubule o Kontraksi lambat o Waktu panjang, kontraksi sebagian o Memilahara kontraksi ketika regangan Ex. Pembuluh darah, kandung kemih, intestin 5 c) Otot jantung Di bawah sadar, bergaris/lurik, autorhythmic o involuntary control o Sarcomere and transverse tubule o Tak kenal lelah o Mempunyai percabangan serabut o Kecepatan kontraksi medium 4. Syaraf 6 PENGELOMPOKAN SYARAF. 1. SYARAF CRANIAL : DARI OTAK 2. SYARAF SPINAL : DARI SUMSUM TL BELAKANG PADA MANUSIA ADA 12 PS SYARAF CRANIAL DAN 31 PS SYARAF SPINAL. AKTIVITAS SYARAF DIDASARKAN PADA REFLEKS : UNIT FUNGSIONAL DARI SISTEM SYARAF. Sistem syaraf yang terlibat dalam refleks membentuk suatu refleks yg tda 5 komponen : Reseptor, syaraf sensoris, pusat syaraf, syaraf motoris, efektor Reseptor : bagian syaraf yang berupa sel yang mampu mengubah rangsang menjadi impuls syaraf. Efektor menimbulkan respon bila ada impuls datang. Jalannya syaraf. 2 Bagian system syaraf 1. system syaraf pusat : otak dan sumsum tulang belakang 2. Sistem syaraf otonom : miniatur aktivitas tubuh yang tidak dibawah kehendak. 7 GERAK REFLEK RASA NYERI GEMETARAN yang berperan OTOT & SYARAF, ADRENALIN, KEL. ANAK GINJAL, JANTUNG. OTAK MANUSIA 1. OTAK BESAR (CEREBRUM) DI DALAM TENGKORAK KEPALA, PUSAT KECERDASAN, PENGLIHATAN, PENDENGARAN, PENGUCAPAN DAN GERAKAN TUBUH 2. OTAK KECIL (CEREBELUM), di bagian belakang di bawah otak. Lekukan di permukaannya, disusun oleh substansi grisea dan substansi alba. Mengatur kerjasama alat-alat tubuh, pusat keseimbangan, koordinasi gerakan otot. Penyakit yang berhubungan dengan syaraf atau neurotrop 1. 2. 3. 4. nervositet epilepsi hysteria euphori rabies hal-hal lain kedutan mimpi psikosomatis ceguken MACAM SYARAF DAN ORGAN YANG DIATUR SYARAF MACAM ORGAN YANG DIATUR OLFACTORIUS S DARI HIDUNG OPTICUS S DARI MATA OCULOMOTORIS M KE OTOT BOLA MATA TROCHLEARIS M KE OTOT BOLA MATA 8 TRI EDNIMUS CAMP DARI DAN KE MUKA DAN GIGI ABDUCIUS M KE OTOT BOLA MATA fACIALIS C DARI DAN KE LIDAH, OTOT MUKA, KEL. LIDAH ACUSTICUS S DARI TELINGA GLOSSOPHARYNGEUS C DARI DAN KE PHARYNX, DARI LIDAH DAN KE KEL. LUDAH VAGUS C KE DAN DARI ALAT-ALAT DALAM ACESSORIS M KE OTOT-OTOT BAHU HYPOGLOSUS M KE LIDAH 9 Informasi dalam Teg. Otot dll Rangsang External sense organ Neuron sensorik Internal sense organ Neuron sensorik CODING, PENGIRIMAN INFORMASI PENYATUAN INFORMASI NEURON MOTORIK Informasi luar Sistem sayaraf pusat (otak dan syaraf spinal) interneuron rangsang PENGIRIMAN INFORMASI RESPON TINGKAH LAKU RESPON DLM DENYUT, SEKRESI HORMON DLL AKSI 10 JARINGAN TUMBUHAN A. MERISTEM MERSITEM APIKAL TUNAS AXILER EPIDERMIS BATANG BP JAR. DSR MER LAT JAR. DSR AKAR PRIM BP SERABUT AKAR AKAR LATERAL UJUNG AKAR 11 MERISTEM APIKAL PRIMORDIA DAUN DAUN MERISTEM DASAR SEL EPIDERMAL SEL PELINDUNG 1.PEMBULUH AYAK 2. SEL TETANGGA 3. SERAT FLOWCHART JARINGAN YANG DIBENTUK OLEH MERISTEM APIKAL 12 TEORI TITIK TUMBUH 1. Teori histogen dari monstein 2. Teori tunika korpus TEORI HISTOGEN TITIK TUMBUH DIBEDAKAN 3 LAPISAN 1. LAPISAN LUAR, AKAN TEORI TUNIKA KORPUS 1. TUNIKA, LAPISAN TEPI YANG TERDIRI DARI SEL-SEL YANG MEMBENTUK EPIDERMIS, MEMBELAH DENGAN AKIBAT DISEBUT MATOGEN, SATU LAPIS BERTAMBAH LUASNYA SEL PERMUKAAN TITIK TUMBUH. 2. LAPISAN TENGAH, PEMBENTUK KORTEKS, BEBERAPA LAPIS SEL 3. LAPISAN DALAM, DISEBUT 2. KROPUS, BAGIAN SEBELAH DALAM TUNIKA, MEMBELAH KE SEGALA ARAH. PERIBLEM TITIK TUMBUH BATANG BERPELINDUNG KHUSUS 13 B. SILINDER PUSAT (STELE) 14 XYLEM FLOEM SILINDER PUSAT (STELE) TERDIRI BEBERAPA LAPIS LAPISAN LUAR PERISIKEL (PERIKAMBIUM) JARINGAN PARENKIM DENGAN BP DIKOTIL KAMBIUM, BP DALAM BERKAS MONOKOTIL NON KAMBIUM, BP TERSEBAR 15 C. PARENKIM JARINGAN DASAR, TEDAPAT PADA AKAR, BATANG DAN DAUN BIASANYA BERDINDING PRIMER TIPIS, TANPA DINDING SEKUNDER UMUNYA MEMPUNYAI VAUOLA YANG BESAR DISEKELILINGNYA PADA DAUN PARENKIM ASIMILASI PADA BATANG DAN AKAR MENYIMPAN CAD. MKN DAN AIR SPONS PARENCHYMA D. KOLENKIM = PARENKIM, SEL FUNGSIONAL KETIKA MASIH HIDUP/EKSISTENSI SELNYA LEBIH MEMANJANG, SECARA STRUKTURAL = PARENKIM, KECUALI DINDING SELNYA YANG LEBIH TEBAL JARINGAN PENYOKONG UTAMA TANAMAN MUDA DAN TANAMAN TUA YANG TIDAK BERKAYU E. SKLERENKIM = KOLENKIM, TETAPI DINDING SEL MENGALAMI PENEBALAN. DINDING SEKUNDE DENGAN LIGNIN. ADA 2 MC, SERABUT: PANJANG, KUAT DAN ELASTIS, DAN SKLEREID, BENTUK TAK BERATURAN, TAK BERCABANG DAN KERAS, DISEBUT SEL BATU. F. KORTEKS SEL PEMBENTUK BERDINDING TIPIS. SUSUNAN TAK TERATUR, TERDAPAT BANYAK RUANG ANTAR SEL. MENGANDUNG BUTIR-BUTIR AMILUM FLOETERMA (SARUNGTEPUNG) 17 G. EPIDERMIS. SATU LAPIS SEL TAK ADA RUANG ANTAR SEL DINDING SEL TIPIS, MUDAH MENYERAP AIR PADA AKAR SEL TERTENTU MEMBENTUK BULU-BULU AKAR H. ENDODERMIS PENEBALAN HURUF U BERLAPIS ZAT GABUS BERBENTUK PITA BATANG DILINDUNGI SEL-SEL MATI, DARI ZAT GABUS, DARI KAMBIUM GABUS FELOGEN LENTI SEL LINGKARAN TAHUN DAUN, terdiri dari STOMATA EPIDERMIS ATAS, JAR TIANG, JAR BUNGA KARANG, EPIDERMIS BAWAH KUTIKULA 18 NUTRISI 1. AKAR DAUN 2. SEL SEL ENDOCYTOSIS PHAGOCYTOSIS PINOCYTOSIS TEKANAN SITOPLASMA PADA DINDING SEL TEKANAN HIDROSTATIS TEKANAN TURGOR DIFUSI KECEPATAN DIFUSI BERGANTUNG PADA GRADIEN KONSENTRASI MUATAN DAN DAYA LARUT DALAM LIPID DIFUSI TERBANTU (FACILITATED DIFFUSION) ENZIM DALAM MEMBRAN SEL EX: LAKTOSA TRANSPOR AKTIF OSMOSIS HIPOTONIS ISOTONIS HIPERTONIS 19 3. MULUT KLOAKA/ANUS 20 BHN KIMIA DIABSORBSI DALAM BENTUK SENYAWA SEDERHANA DAN GARAM NUTRIEN ESENSIAL PROTEIN KARBOHIDRAT LIPID VITAMIN MINERAL AIR MAYOR GRUP JENIS KOMPONEN KIMIA FUNGSI AIR H2O Komponen struktural sitoplasma, pelarut, media reaksi, transportasi Vitamin Molekul organik Sebagai ko-enzim dlm Larut dlm le-mak (A D E reaksi metabolisme K) Larut dlm air B comp, C Mineral Umumnya dalam Komponen struktural Ca, P, Na, Cl, Mg, Fe, S, bentuk garam molekul yg penting, K, trace element sebagian mengaktivasi kerja enzim Karbohidrat Cx(H2O)x Sebagai bahan bakar dalam Monosach : glukosa respirasi sel Disach : sukrosa Polysach : glikogen Lipid C, H, O dengan Disimpan untuk cad. E. As. Lemak esensil susunan glycerol komp struktural membran dan unit asam sel, hormon steroid lemak Protein C, H, O, N dan S Pembtkan prot tubuh, 8 as.amino esensil, 9 pd fungsi sebagai enzim anak-anak A. Air Kebutuhan tubuh 2,5 l / hari B. C. Tubuh 65 pct berat tubuh Kulit 70 pct Tulang 25 pct Otak 80 pct Plasma darah 90 pct Mineral Unsur an organik : dlm makanan/air Na, Cl, K, Mg, Ca, S, P, Fe, I, F Beberapa sebagai trace element : Mn, Zn Kandungan garam ( 0,9 %), menjaga keseimbangan cairan tubuh Dibuang dari tubuh sebagai keringat, urine, faeces Kekurangan NaCl dehidrasi Vitamin 20 A, D, E, K B Compleks, C. D. E. F. Karbohidrat. Lipid Cadangan bahan bakar Komponen membran sel Senyawa lipid kompleks sebagai hormon steroid 40 % kalori 90 % bentuk trigeliserida (molekul gliserol dengan 3 asam lemak)] Tubuh dapat mensintesa semua lemak dan kolesterol As. Lemak tidak jenuh : tumbuhan As lemak jenuh : hewan Protein Kekurangan/kelebihan : Malnutrisi Di dlm saluran pencernaan as. Amino 20 mc asam amino, yang dibutuhkan tubuh 8 mc (anak-anak : 9) yang tidak dapat disintesa tubuh as. Amino esensial. Tidak semua protein mengandung asam amino 21