INTISARI Krisis perekonomian di Indonesia yang sudah berlangsung sejak tahun 1998 tidak kunjung reda, menyebabkan kegiaian ekonomi dan bisnis di Indonesia terus diterpa gelombang ketidakpastian yang tidak ada akhirnya. Sehingga banyak perusahaan yang berskala besar dan menengah mulai mengalami kesulitan dalam menjalankan bisnisnya. PT. Citra Marga Nusaphala Persada, Tbk (PT. CMNP) merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa juga merupakan salah satu perusahaan yang ikut terkena imbas dari krisis tersebut. Oleh karena itu, untuk melihat perubahan yang terjadi di perusahaan tersebut maka sangatlah dilakukan penilaian terhadap kinerja perusahaan terebut. Apakah terjadi penurunan atau peningkatan kinerja pada waktu sebelum terjadinya krisis atau sesudah adanya krisis tersebut. Alat yang lazim digunakan untuk penilaian kinerja perusahaan adalah analisis laporan keuangan dengan menggunakan beberapa teknik analisis, diantaranya: Analisis perbandingan Iaporan keuangan, metode trend percentage, analisis perubahan laba kotor (gross profit analyisis), cash flow statement, analisis common size, dan analisis laporan keuangan. Dalam pembahasan ini penulis hanya menggunakan analisis rasio keuangan dengan dibatasi hanya rasio profitabilitas saja. Karena penilaian kinerja perusahaannya hanya kinerja operasinya saja. Selain analisis diatas, ada suatu metode beru yang bisa digunakan dalam menilai kinerja perusahaan, yaitu analisis Economic Value Added (EVA) atau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai analisis nilai tambah ekonomi. Konsep Economic Value Added (EVA) ini mencoba mengukur besarnya nilai tambah (Value Added) yang dihasilkan oleh perusahaan dengan cara mengurangkan Cost Of Capital (biaya modal) yang harus dikeluarkan dengan adanya investasi yang diakukan. Dari hasil kerja praktik yang dilaLaakan dan berdasarkan laporan keuangan yang dilampirkan, untuk analisis eksternal terlihat bahwa kinerja operasi perusahaan dengan rnenggunakan analisis rasio proftabilitas menunjukkan kinerja yang sangat baik pada tahun 2002. ini terlihat dari adanya kenaikan pada ROA. ROI, dan ROE dari tahun 2001. Tetapi pada tahun 2001, perusahaan menunjukan kinerja yang tidak baik. Ini dapat ditihat dari adanya penurunan ROA, ROI, dan ROE dari tahun 2000, ini dikarenakan pada tahun 2001 perusahaan memperoleh laba bersih yang negatif `atau mengalami defisit.Dan pada tahun 2000. 2003, dan 2004 perusahaan memperoleh ROA, ROI, dan ROE yang berfluktuasi. Sedangkan hasil penilaian kinerja dengan menggunakan konsep Economic Value Added (EVA) menunjukkan bahwa pada tahun 2003 perusahan memperoleh nilai EVA yang positif Ini berarti pada tahun 2003 perusahaan dapat memberikan nilai tambah. Dan pada tahun 2001 perusahan memperoleh nilai EVA yang negaif. Ini berarti pada tahun tersebut perusahaan tidak mampu memberikan nilai tambah. Sedangkan pada tahun 2000,2002 dan 2004 nilai EVA perusahaan berfluktuasi.