FINANSIAL f2 Bisnis Indonesia, Rabu, 8 September 2010 EKSPOSE Realisasi capex PT Timah 52% JAKARTA: Realisasi belanja modal (capex) PT Timah Tbk sepanjang semester I/2010 mencapai Rp400 miliar atau 52% dari total yang dianggarkan untuk tahun ini sebesar Rp769,46 miliar. Direktur Utama Timah Wachid Usman mengatakan penyerapan yang tidak terlalu banyak pada paruh pertama tahun ini disebabkan oleh banyaknya proyek perseroan yang baru selesai pada semester II/2010. “Penyerapan capex baru Rp400 miliar. Itu karena semester I/2010 baru mulai [proyekproyek]. Penyelesaian biasanya pada semester II/2010,” ujar kemarin. Terkait dengan kinerja perseroan selama paruh pertama tahun ini, Wachid mengatakan terjadi peningkatan kinerja, termasuk kenaikan jumlah produksi yang mencapai 20.000 ton. Namun, dia enggan memberitahukan secara detik peningkatan lainnya. (BISNIS/05) Akasha Wira akan akuisisi aset JAKARTA: PT Akasha Wira International Tbk, yang sebelumnya bernama PT Ades Waters Indonesia Tbk, menandatangani perjanjian dasar (basic agreement) akuisisi aset dengan PT Damai Sejahtera Mulia (DSM). Direktur Akasha Wira Th. M. Wisnu Adjie mengatakan perjanjian tersebut akan berujung pada pengambilalihan aset berupa fasilitas produksi dan perlengkapan milik Damai Sejahtera yang bergerak di bidang kosmetik. “Pelaksanaan transaksi tersebut dilakukan setelah dipenuhinya hasil uji tuntas, penilaian kewajaran transaksi oleh pihak independen dan selesainya perumusan perjanjian definitif,” tuturnya dalam keterbukaan informasi kemarin. Selain itu, lanjutnya, kedua belah pihak harus memenuhi syarat dan ketentuan berdasarkan perjanjian tersebut, termasuk juga anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (BISNIS/AGS) Mentari Securindo ubah nama JAKARTA: PT Mentari Securindo, salah satu perusahaan efek yang pernah dicabut keanggotaannya dari anggota bursa (AB), berubah namanya menjadi PT Forte Mentari Securities. Berdasarkan keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia, Direktur utama BEI Ito Warsito mengumumkan perubahan nama itu mengacu pada surat keterangan dari sekuritas itu dengan No.018/DIR/FMS/VIII/2010 tanggal 31 Agustus. “Pemberitahuan perubahan nama perseroan telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham," ujar Ito. Hingga kini, BEI relah mencabut lima anggota AB dan dua siap dilelang. Dengan demikian, jumlah AB yang aktif mencapai 117 perusahaan dari sejumlah saham BEI yang beredar. (BISNIS/IAA) PENGELOLA TRANSAKSI: (Dari kiri) Wadirut PT Bank Mandiri Tbk Riswinandi, Wakil Kepala BP Migas Hardiono, Dirut PT Petrogas Pantai Madura (PPM) Heru Pramono, Presiden Santos Indonesia Marjolijin Wajong, Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Fransisca Nelwan Mok, Deputi Pengendalian Keuangan BP Migas Wibowo S. Wirjawan, dan Acting General Manager PC Madura Sadik Sardar berjabat tangan seusai penandatanganan perjanjian kerja sama agen pembayaran blok Ma-dura Offshore di Jakarta, kemarin. Bank Mandiri ditunjuk menjadi agen pembayaran untuk mengelolaan transaksi penjualan gas Santos, PC Madura Ltd, dan PT PPM. BISNIS/DEDI GUNAWAN Telkomsel siap terbitkan obligasi Telkom tetap lanjutkan konsolidasi Flexi dan Esia OLEH BAMBANG P. JATMIKO Bisnis Indonesia JAKARTA: PT Telkomsel, anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, kembali menjajaki penerbitan surat utang (obligasi) yang diharapkan terlaksana pada akhir tahun depan. Rp14.399 miliar Rp13.960 miliar Rp1,3 triliun Rp7 miliar 81,95 juta Pendapatan Semester I 2010 Pendapatan Semester I 2009 Capex 2010 Realisasi capex Pelanggan Rencana konsolidasi Utang Tandatangan jatuh tempo 27 Agustus 2003 Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno mengatakan semula rencana penerbitan obligasi itu dilaksanakan pertengahan tahun ini, tetapi rencana itu akhirnya ditunda karena pendanaan itu dinilai masih belum mendesak untuk saat ini. “Kami sedang mengkaji untuk penerbitan obligasi Oktober atau November tahun depan. Begitu juga nilainya. Yang jelas, penerbitan itu untuk kepentingan belanja modal (capital expenditure/ capex). Kami akan terbitkan obligasi itu dengan porsi 20% dari capex,” pansi 3G, meningkatkan kerja sama dengan para distributor. “Ekspansi bisnis tentu kami lakukan. Kami akan meneruskan strategic long term. Kita teruskan new wave yakni mendorong pelanggan untuk konsumsi layanan berbasis broadband dan yang lainnya,” tandasnya. Kinerja dan utang Telkomsel 30 Juni 30 Des 2009 30 Des 2012 30 Des 2009 30 Des 2012 30 Des 2009 30 Des 2012 nilai US$124 juta US$106 juta US$117 juta US$95 juta Sumber: Telkomsel, diolah katanya kemarin. Sebelumnya, anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk ini berencana menerbitkan obligasi senilai sekitar Rp2 triliun pada pertengahan tahun ini. Namun, rencana itu ditunda karena kebutuhan pendanaan dari sumber itu tidak terlalu mendesak. Berkaitan dengan realisasi ca- BISNIS/ILHAM NESABANA pex, Sarwoto mengemukakan persero telah menggunakan belanja modal mencapai 54% dari total belanja tahun ini Rp1,3 triliun. Dia menambahkan persero juga terus melanjutkan program strategic long term untuk ekspansi bisnis a.l dengan mendorong pelanggan untuk mengonsumsi layanan berbasis broadband, eks- Di tempat terpisah, induk perusahaan Telkomsel, Telkom tetap melanjutkan rencana konsolidasi dengan PT Bakrie Telecom Tbk meskipun ada desakan agar rencana itu dikaji lebih jauh lagi dengan mempertimbangkan kinerja operator seluler berbasis CDMA (code division multiple acces) itu. Dirut Telkom Rinaldi Firmansyah menegaskan persero tidak akan mengeluarkan biaya sama sekali dalam rangka konsolidasi lini bisnis CDMA Telkom, Flexi dengan Esia, merek dagang Bakrie Telecom. “Nantinya kami tetap akan melakukan konsolidasi. Bentuknya bisa merger, membentuk patungan, dan sebagainya. Namun ka- mu belum bisa menyampaikan secara detail mengenai langkah tersebut,” tuturnya. Menurut dia, persero hingga kini terus melakukan pembicaraan dengan Bakrie Telecom berkaitan dengan konsolidasi tersebut. “Apabila sudah mencapai kesepakatan, Telkom akan segera diumumkan hasilnya.” Berdasarkan catatan Bisnis, Telkom dan Bakrie Telecom akan membentuk perusahaan patungan untuk mengelola bisnis telekomunikasi berbasis CDMA dari dua perusahaan itu. Dengan membentuk perusahaan patungan, Flexi dan Esia akan dikelola secara bersama-sama di bawah perusahaan yang akan dibentuk itu. Saat ini proses uji tuntas (due diligence) sedang dilaksanakan. Menteri BUMN Mustafa Abubakar pekan lalu berpesan agar Telkom harus berhati-hati dalam melanjutkan rencana sinergi dengan Esia, karena kinerja perusahaan telekomunikasi berbasis CDMA ini sedang mengalami penurunan. (05) ([email protected]) Bapepam wajibkan wali amanat lakukan uji tuntas calon emiten obligasi OLEH IRVIN AVRIANO A. & RATNA ARIYANTI Bisnis Indonesia JAKARTA: Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mewajibkan bank yang bertindak sebagai wali amanat untuk melakukan uji tuntas (due diligence) terhadap perusahaan yang akan menerbitkan surat utang atau calon emiten efek utang. Kewajiban uji tuntas itu termasuk peninjauan langsung ke proyek atau perusahaan yang akan didanai dengan efek utang. Ketentuan itu dimuat dalam Peraturan No. VI.C.4 tentang Ketentuan Umum dan Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang, yang ditandatangani oleh Ketua Bapepam-LK Ahmad Fuad Rahmany pada Senin lalu. Peraturan itu berlaku efektif 60 hari sejak disahkan. Dalam peraturan itu disebutkan sebelum penandatanganan kontrak perwaliamanatan, wali amanat wajib melakukan due diligence terhadap jumlah dan jenis efek yang diterbitkan. Selain itu, wali amanat juga harus menguji kemampuan keuangan, risiko keuangan, serta hasil penilaian atas jaminan yang dikeluarkan penilai apabila menggunakan jaminan. Wali amanat juga wajib meman- tau perkembangan usaha atau proyek emiten efek utang, kewajiban emiten atas batasan yang disyaratkan dalam penerbitan efek, serta bertanggung jawab dan memberikan ganti rugi kepada emiten jika ada kerugian akibat kelalaian wali amanat. Saat emiten mengalami kesulitan keuangan, wali amanat dilarang meminta pelunasan terlebih dahulu atas piutang yang diberikan kepada emiten surat utang yang ditanganinya. Dalam hal ini, piutang yang diberikan wali amanat kepada emiten bersifat junior dibandingkan dengan obligasi yang diterbitkan oleh emiten. Peraturan tersebut juga mengatur batas-batasan dalam penyelenggaraan rapat umum pemegang efek utang, terutama batasan kuorum sehingga rapat tersebut dapat digelar dan alasan penyelenggaraan rapat hingga tiga kali jika tidak tercapai kuorum. Ketua Umum Asosiasi Wali Amanat Indonesia Sarmiati AS, yang dimintai komentarnya mengenai peraturan tersebut, mengaku belum mempelajari ketentuan-ketentuan dalam aturan itu. “Kami belum bisa berkomentar. Sebaiknya hubungi kembali besok [hari ini], setelah kami mempelajarinya,” ujarnya ketika dihubungi Bisnis, kemarin. BISNIS/DEDI GUNAWAN SILATURAHMI AGEN: Country Chair Indonesia Million Dollar Round Table (MDRT) Indonesia Deddy Karyanto (kiri) berbincang dengan Area Committe Chair Esra Manurung (tengah) dan Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Stephen Juwono di selasela buka puasa bersama di Jakarta, Senin. Untuk menjalin silaturahmi, MDRT Indonesia akan menyelenggarakan seminar MDRT Day Indonesia 2010 pada 21 September 2010. BNI tunjuk 5 underwriter asing untuk rights issue BISNIS INDONESIA JAKARTA: PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) bersama dengan PT Bahana Securities menunjuk lima emisi (underwriter) asing untuk penerbitan saham terbatas (rights issue) bank pelat merah itu yang rencananya dilakukan akhir tahun ini. Lima underwriter asing yang telah ditetapkan itu adalah Goldman Sach, UBS Securities, Morgan Stanley Securities, Macquarie Securities, dan Credit Suisse Securities. Goldman dan UBS menjadi joint coordinator, sedangkan yang lain akan menjadi joint book runners. Direktur Utama Bahana Securities Eko Yuliantoro mengatakan penetapan lima underwriter asing dilakukan dengan sejumlah pertimbangan. “Masuknya Morgan Stanley karena jaringannya kuat dan memiliki nilai jual di Asia. Adapun, Credit Suisse dipilih karena mereka sudah lama beroperasi di Indonesia dan memiliki track record yang bagus,” ujarnya kemarin. Berdasarkan catatan Bisnis, BNI akan menerbitkan saham baru sebanyak 3,37 miliar atau setara dengan 16%, sebagai upaya untuk meningkatkan kepemilikan publik hingga 40% pada tahun ini. Total dana yang diharapkan dari rights issue sebesar Rp10 triliun. Namun, saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR Senin lalu, Menteri BUMN Mustafa Abukabar mengatakan persetujuan rights issue BNI dan Bank Mandiri belum didapatkan. “Khusus kedua bank BUMN itu, kami mengharapkan bisa mendapatkan persetujuannya pada Oktober, sehingga proses privatisasi bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan,” tutur Mustafa. Selain BNI dan Bank Mandiri, pemerintah juga berencana melepas saham dua BUMN lainnya ke pasar, yakni PT Krakatau Steel dan PT Garuda Indonesia. Dari keempat BUMN itu, dana yang diharapkan bisa diraih sebesar Rp30 triliun hingga Rp35 triliun. Untuk tahun depan, Kementerian BUMN juga tengah menyiapkan privatisasi lanjutan. Setidaknya ada 10 BUMN lagi yang akan dilepas ke publik a.l. PT Hutama Karya, PT Jasindo. PT Rekayasa Industri, PT Semen Baturaja, PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dan PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN). Menurut Mustafa, sebanyak tujuh BUMN yang siap dilepas ke publik telah masuk ke komite privatisasi. “Namun, kami mengharapkan 10 BUMN yang masuk ke komite privatisasi pada 2011. Soal mekanismenya masih dikaji, tetapi lebih banyak menggunakan mekanisme IPO,” tuturnya. (05)