BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penggunaan metode dalam penelitian memegang peranan penting yaitu dalam mewujudkan hasil penelitian yang dapat dipertanggung jawabkan, oleh karena itu penentuan metode yang digunakan harus tepat sesuai dengan tujuan penelitian. Kesalahan pada metode penelitian akan membawa kesalahan juga terhadap pengambilan keputusan, karena metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan untuk memperoleh pemecahan yang tepat dan akurat terhadap masalah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Digunakannya pendekatan ini, karena penelitian hendak mengukur hasil dari beberapa variabel yang telah ditetapkan melalui analisis statistik. jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian verifikasi yaitu mengembangkan berarti memperluas dan menggali lebih dalam realitas atau problem yang sudah ada. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental, karena dalam menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat serta berapa besar hubungan sebab akibat tidak dilakukan manipulasi dan kontriol terhadap objek peneliti (Nazir, 2005). Objek penelitian yang dimaksud adalah variabel bebas (Kerlinger dalam Arikuntoro, 2002). Pada penelitian ini menggunakan metode korelasional yang bertujuan untuk mengungkap bentuk hubungan sebab akibat antara varibael yang akan diselidiki (Nawawi, 2005). Tujuan penelitian korelasi adalah mendeteksi sejauh mana variasivariasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan koefisien korelasi (Sugiyono, 2006). B. Identifikasi Variabel Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Pengertian variabel disini adalah sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian, sedangkan yang dimaksud dengan variabel penelitian adalah faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti (Masri, S, 1989 : 47). 37 Variabel penelitian adalah objek yang akan diselidiki (Hadi, 2000 : 4), atau apa yang menjadi perhatian sesuatu penelitian (Arikunto, 1993 : 9). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : 1. Variabel tergantung (Y): Kecemasan Bertanding 2. Variabel bebas (X): Persepsi Atletb Terhadap Pertandingan C. Definisi Operasional Menurut Suryabrata (1988 : 76), definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati ata dibservasi. Hal yang perlu dilakukan karena definisi operasional ini akan menunjukkan alat pengumpulan data yang cocok untuk digunakan. 1. Kecemasan Kecemasan (Y) adalah sebagai suatu ketegangan mental tanpa penyebab yang jelas yang biasanya disertai dengan gangguan tubuh yang menyebabkan individu yang bersangkutan merasa tidak berdaya dan mengalami kelelahan karena senantiasa harus berada dalam keadaan was-was pada terhadap ancaman bahaya yang tidak jelas. Yang mana ada lima faktor dasar respon kecemasan prekompetitif yaitu a) Keluhan somatic, b) Ketakutan bila gagal, c) Perasaan tidak mampu, d) Kehilangan kontrol, e) Perasaan bersalah, takut melukai lawan dan mengumpat. 2. Persepsi Persepsi (X) adalah proses di mana diterimanya rangsang (objek, kualitas, hubungan antar gejala maupun peristiwa) sampai rangsang itu disadari dan dimengerti. Persepsi atlet terhadap suatu pertandingan merupakan penilaian individu yang berkaitan dengan alat-alat indera, perasaan, kemampuan berpikir, dan pengalaman-pengalaman seorang, sehingga setiap orang memiliki penilaian masingmasing terhadap suatu pertandingan. Pada waktu akan bertanding dan akan memasuki gedung, lapangan, arena pertandingan, biasanya yang dilakukan seorang atlet adalah mempersepsi (menafsir) situasi seperti gedung, lapangan, penerangan, penonton, tim lawan, panitia, cidera yang dimiliki (jika atlet sebelumnya sudah 38 cidera) ataupun resiko cidera yang akan didapatnya setelah bertanding, tingkatan suatu even pertandingan yang dihadapi, kemampuan yang dimiliki, dan sebagainya. D. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 1. Populasi Poupulasi merupakan keseluruhan individu atau objek yang diteliti yang memiliki beberapa karakteristik yang sama. Karakteristik yang dimaksud dapat berupa usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, wilayah, tempat tinggal, dst. Subjek yang diteliti dapat merupakan sekelompok penduduk di suatu desa, sekolah, atau yang menempati wilayah tertentu (Latipun, 2010). Klub Gold Maestro memiliki 30 dajang di Surabaya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah populasi pada dojang Pemusatan Latihan Klub Gold Maestro Surabaya. Dalam penelitian ini menggunakan atlet yang masih aktif latihan dan atlet yang sudah pernah bertanding karena peneliti berasumsi bahwa atlet yang sudah pernah bertanding dianggap dapat menilai suatu pertandingan secara keseluruhan. Jumlah populasi atlet yang sudah masih aktif latihan dan sudah pernah bertanding di pemusatan latihan klub Taekwondo Gold Maestro sebanyak 78 atlet. 2. Sampel Penelitian Penelitian menggunakan sampel. Sampel yaitu sebagian dari populasi (Latipun, 2010). Menurut Gay, ukuran sampel yang harus diambil peneliti tergantung dari jenis penelitian, jika penelitian deskriptif besar sampel yaitu 10% dari populasi; penelitian korelasional besar sampel minimum 30 subjek; kausal kompratif sebesar 30 subjek perkelompok (Idrus, 2007). Serta semakin besar jumlah sampel yang dipilih, semakin besar pula derajat kerpresentatifan sampel penelitian (Latipun, 2010). Sampel pada penelitian ini yaitu diambil dari besar sampel minimum 30 subjek karena penelitian ini merupakan penelitian korelasional, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil mimanl 30 atlet dari keseluruhan populasi, yaitu 32 atlet. 39 3. Teknik Sampling Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2009). Pada penelitian ini digunakan teknik random sampling. Yang dimaksud dengan teknik random sampling adalah cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi (Latipun, 2010) dalam hal ini adalah atlet yang masih aktif latihan di dojang pemusatan atlet Gold Maestro dan atlet yang sudah pernah bertanding. E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebagai pengumpulan data adalah angket (kuesioner). Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Dalam penelitian ini dilakukan menggunakan kuesioner, yaitu penyebaran daftar pernyataan kepada atlet taekwondo Gold Maestro untuk mengetahui hubungan persepsi atlet terhadap pertandingan dengan kecemasan bertanding. Sistem penilaian kuesioner ini menggunakan sistem penilaian skala Likert dengan perangsangnya adalah pernayataan. Response yang diharapkan diberikan oleh subjek adalah taraf kesetujuan dan ketidak setujuan dalam variasi : Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). (Sumadi S, 2003 : 186). Menurut isinya pernyataan ini ada yang searah (mendukung) teori yang mendasari program yang dipersoalkan dan ada pula yang tidak searah (tidak mendukung) teori yang mendasari hal yang dipersoalkan. Pernyataan yang mendukung itu secara teknis disebut pernyataan Favorable, dan yang tidak mendukung disebut pernyataan Unfavorable. Dalam satu perangkat alat ukur jumlah pernyataan mendukung dan pernyataan tak mendukung itu harus seimbang, kalau mungkin dibuat sama. Cara Penilaian Pernyataan : Tabel 1 : Tabel Cara Pemberian Nilai Jawaban Pernyataan SS S TS STS Favorable 4 3 2 1 Unfavorable 1 2 3 4 40 1. Kuesioner Kecemasan Bertanding a. Definsi Opersional Sesuai dengan apa yang telah dijelaskan di atas bahwa definisi operasional yang digunakan adalah mengacu pada pendapat Krol (1978), yaitu Kecemasan adalah sebagai suatu ketegangan mental tanpa penyebab yang jelas yang biasanya disertai dengan gangguan tubuh yang menyebabkan individu yang bersangkutan merasa tidak berdaya dan mengalami kelelahan karena senantiasa harus berada dalam keadaan was-was pada terhadap ancaman bahaya yang tidak jelas. Yang mana ada lima faktor dasar respon kecemasan prekompetitif yaitu a) Keluhan somatic, b) Ketakutan bila gagal, c) Perasaan tidak mampu, d) Kehilangan kontrol, e) Perasaan bersalah, takut melukai lawan dan mengumpat b. Alat Ukur Kuesioner kecemasan bertanding ini dikembangkan dari bukunya S.D. Gunarsa (Cratty) yang diadaptasi oleh Lina Sofia Asnani. Mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel tahun 2004. Kuesioner ini terdiri dari 30 butir pernyataan yang dipilih menurut komponen-komponen kecemasan bertanding. Berikut indikator perilaku dari kecemasan bertanding sebagai variabel terikat (Y) : 1. Keluhan somatic 2. Ketakutan bila gagal 3. Perasaan tidak mampu 4. Kehilangan kontrol 5. Takut melukai lawan 41 Tabel 2 : Blue Print Kecemasan Bertanding NO Indikator 1 Aitem Jumlah Favorable Unfavorabel Keluhan Somatic 1,11,21 6,16,26 6 2 Takut Gagal 2,12,22 7,17,27 6 3 Perasaan Tidak Mampu 3,13,23 8,18,28 6 4 Kehilangan Kontrol 4,14,24 9,19,29 6 5 Takut Menyakiti Lawan 5,15,25 10,20,30 6 15 15 30 Jumlah c. Validitas dan Reabilitas Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur mengukur apa yang ingin di ukur (Masri S, 1989 : 122). “Suatu alat ukur dikatakan valid apabila: 1) Alat ukur dapat mengungkap dengan jitu gejala atau bagianbagian gejala yang hendak diukur. 2) Alat ukur dapat menunjukkan dengan sebenarnya status atau keadaan gejala atau bagian gejala yang diukur.” (Sutrisno H, 1989 : 102) Tipe validitas dalam penelitian ini adalah validitas konstrak, yaitu sejauh mana alat pengukur mengungkap suatu konstrak teoritis yang hendak diukurnya. “Analisis tersebut digunakan untuk menguji konsistensi internal tiap butir dalam mengungkap faktor teknik statistik yang digunakan adalah teknik korelasi product moment dari pearson, dengan teknik ini aitem dalam suatu alat ukur dengan mengkorelasikan skor item dengan skor totalnya”. Perhitungan validitas dalam penelitian ini menggunakan seri program statistik (SPSS 2000) program analisis butir. Pengukuran yang memiliki raliabilitas fungsi disebut sebagai pengukuran yang reliabel (reliable). Reliabilitas mempunyai berbagai macam nama lain seperti keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, konsistensi, dan sebagainya, namun ide 42 pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Relatif sama berarti tetap adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali pengukuran tidak dapat dipercaya dan dikatakan sebagai tidak reliabel. (Saifuddin A, 1999 : 68) Sedangkan untuk reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini digunakan teknik Hoyt. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari teknik Hoyt antara lain, adalah : a) Tidak terikat atau menuntut tingkat kesulitan aitem yang seimbang; b) Dapat diterapkan pada sembarangan tingkat penilaian jawaban baik dikotomi maunpun non dikotomi. 2. Kuesioner Persepsi Atlet Terhadap Pertandingan a. Definsi Opersional Definisi operasional dari variabel persepsi atlet terhadap pertandingan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengelaborasikan beberapa pengertian persepsi dari beberapa pendapat dari beberapa ahli. Definisi operasional yang digunakan yaitu persepsi atlet terhadap suatu pertandingan merupakan penilaian individu yang berkaitan dengan alat-alat indera, perasaan, kemampuan berpikir, dan pengalaman-pengalaman seorang, sehingga setiap orang memiliki penilaian masing-masing terhadap suatu pertandingan. Pada waktu akan bertanding dan akan memasuki gedung, lapangan, arena pertandingan, biasanya yang dilakukan seorang atlet adalah mempersepsi (menafsir) situasi seperti gedung, lapangan, penerangan, penonton, tim lawan, panitia, cidera yang dimiliki (jika atlet sebelumnya sudah cidera) ataupun resiko cidera yang akan didapatnya setelah bertanding, tingkatan suatu even pertandingan yang dihadapi, kemampuan yang dimiliki, dan sebagainya 43 b. Alat Ukur Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini dikembangkan dari bukunya S.D. Gunarsa yang juga dielaborasikan dengan pendapat dari beberapa ahli. Kuesioner ini diadaptasikan oleh peneliti sendiri, yang mana sebelumnya sudah diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui validitas dan reabilitas kuesioner tersebut. Kuesioner yang telah diadaptasikan sendiri oleh peneliti ini menunjukkan hasil bahwa kuesioner ini ternyata valid dan reliabel. Dengan 15 aitem pernyataan yang valid dan nilai reliabilitasnya mencapai 0,992 (0,992 > 0,8). Sehingga dapat dikatakan bahwa semua aitem yang diadaptasikan oleh peneliti sendiri ini reliabel sebagai instrumen pengumpulan data. Berikut indikator perilaku dari persepsi atlet terhadap pertandingan sebagai variabel bebas (X) : 1. Tim lawan 2. Penonton 3. Cidera yang dimiliki 4. Tingkatan Even Pertandingan 5. Skill yang dimiliki Tabel 3 : Blue Print Persepsi Atlet Terhadap Pertandingan NO Indikator 1 Aitem Jumlah Favorable Unfavorabel Tim lawan 1,11,21 6,16,26 6 2 Penonton 2,12,22 7,17,27 6 3 Cidera yang dimiliki 3,13,23 8,18,28 6 4 Tingkatan even 4,14,24 9,19,29 6 5 Skill yang dimiliki 5,15,25 10,20,30 6 15 15 30 Jumlah 44 c. Validitas dan Reabilitas Aitem yang valid adalah apabila Harga Corrected Aitem Total Corelation betanda positif dan > r tabel. Bedasarkan anlisis validitas dan reliabilitas aitem dengan menggunakan teknis analisis uji validitas dan reliabilitas, maka terdapat 15 aitem yang diterima (valid) srta 15 aitem yang gugur (tidak valid). Nilai koefisien Crobanch’s Alpha sebesar 0,992 > 0,195, maka koefisien tersebut reliabel. Artinya semua aitem tersebut sangat reliabel sebagai instrumen pengumpulan data. Kriteria lain menyebutka, jika nilai korelasi sama dengan atau lebih besar dari 0,8 maka instrumen tersebut reliabel, sebaiknya kalau kurang dari 0,8 maka instrumn tersebut kurang reliabel (Sarwono, 2006). Dan nilai koefisien Crobanch’s Alpha sebesar 0,992 > 0,8 maka instrumen tersebut reliabel. Artinya semua aitem tersebut reliabel sebagai intrumen pengumpulan data. Aitem yang valid dengan koefisien korelasi aitem sebesar > 0,25 dapat diasumsikan bahwa aitem tersebut memiliki daya diskriminasi yang tinggi. Artinya aitem tersebut memungkinkan untuk memisahkan antara kelompok responden yang mempunyai sikap positif dan kelompok responden yang mempunyai sikap negatif, dan sebaliknya. F. Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Analisa data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisa statistik, yaitu suatu cara ilmiah untuk mengumpulkan, menyusun, mengkaji dan menganalisa data penelitian. Analisa data yang digunakan adalah teknik Product Moment, dengan tujuan untuk menghitung korelasi antara dua variabel. (Sumanto, 1995 : 100). 45 Penggunaan statistiknya menggunakan seri program statistik (SPSS 2000) edisi Sutrisno Hadi dan Yuni Pamadiningsih tahun 2000, yaitu uji keandalan teknik Spearman Brown modul analisa butir. Skema hubungan kedua variabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : Persepsi Atlet Terhadap Pertandingan (X) Kecemasan Bertanding (Y) Rumus analisis data, rumus Korelasi Product Moment : Keterangan : rxy : koefisien korelasi antara x dan y, rxy n : Jumlah Subyek X : Skor item Y : Skor total ∑X : Jumlah skor items ∑Y : Jumlah skor total ∑X2: Jumlah kuadrat skor item ∑Y2: Jumlah kuadrat skor total Sebelum analisa data dilakukan maka prasyarat yang harus dipenuhi sebelum penggunaan teknik Product Moment, adalah sebagai berikut : 1. Uji Normalitas Sebaran Model statistik yang digunakan untuk uji normalitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kai kuadrat (λ2). Ini merupakan kai kuadrat yang khusus, karena frekuensi teoritisnyadijabarkan dari frekuensi teoritis sebaran normal. Program akan memberitahukan apakah sebaran normal atau tidak, kaidah 46 yang digunakan adalah jika P > 0,05 maka sebaran dinyatakan normal, dan sebaliknya jika P < 0,05 sebaran dinyatakan tidak normal. Rumus Kai Kuadrat : λ2 = (fo-fe)2 fe keterangan : λ2 = kai kuadrat fo = frekuensi obtained (frekuensi hasil pengamatan) fe = frekuensi expected (frekuensi harapan) 2. Uji Linieritas Hubungan Program-program korelasi, regresi dan anakova dalam SPSS beransumsi hubungan yang linier. Sebagai akibatnya, jika hubungan antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) tidak linier, maka korelasi yang dihasilkan bisa sangat rendah, walaupun sebenarnya korelasinya tinggi jika digunakan model korelasi atau regresi yang tidak linier. Maka sebelum melakukan uji korelasi atau regresi, sebaiknya dilakukan terlebih dahulu uji linieritas, untuk memastikan apakah derajat hubungannya linier atau kuadrati (pangkat dua), atau dalam derajat yang lebih tinggi lagi, misalnya kubik (pangkat tiga), kuartik (pangkat empat) dan seterusnya. Linier tiadanya korelasi disimpulkan dari peluang galat P (beda) nya. Jika P beda < 0,05 maka P beda dinyatakan signifikan, sedangkan jika P beda > 0,05 maka perbedaan antara R2 itu dinyatakan tidak signifikan, jika P bedanya tidak signifikan maka derajat hubungan yang dipakai adalah derajat hubungan yang lebih rendah yaitu derajat hubungan linier. Setelah uji normalitas sebaran dengan linieritas hubungan, selanjutnya diuji korelasi dengan menggunakan teknik Product Moment dari Pearson. 47 Keterangan : rxy : koefisien korelasi antara x dan y, rxy n : Jumlah Subyek X : Skor item Y : Skor total ∑X : Jumlah skor items ∑Y : Jumlah skor total ∑X2: Jumlah kuadrat skor item ∑Y2: Jumlah kuadrat skor total Hasil korelasi yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan nilaikritis pada tabel kritis korelasi. Pada tabel ini digunakan tabel niali kritis dengan taraf signifikan 50%. Bila tabel korelasi yang diperoleh ternyata lebih besar dari nilai kritis pada tabel, maka hipotesis analisa diterima, artinya bahwa ada Hubungan Persepsi Atlet Terhadap Pertandingan Dengan Kecemasan Bertanding. Keseluruhan perhitungan dalam uji asumsi dan analisis data digunakan fasilitas komputer dengan program SPSS edisi Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih tahun 2000. Sehingga tidak perlu melakukan perbandingan antara hasil penelitian dengan tabel statistik karena dari output komputer dapat diketahui besarnya nilai P di akhir semua teknik yang diuji, kemudian nilai P tersebut akan tercantum pada tabel berikut ini: Tabel 4 : KUHP alternatif Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih tahun 2000 Kondisi Peluang Galat Taraf Signifikan P < 0,01 Sangat Signifikan 0,01 < 0,05 Signifikan 0,05 < 0,15 Cukup Signifikan 0,15 < P < 0,30 Kurang Signifikan P > 0,30 Tidak Signifikan 48