Kajian Pada Rancangan Fractional Factorial dan

advertisement
PENDAHULUAN
Pada perancangan percobaan dengan rancangan faktorial lengkap, jumlah
kombinasi perlakuan terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah faktor
yang digunakan. Jika biaya yang dibutuhkan untuk menggunakan faktor-faktor
tersebut sangat besar, maka menambah jumlah faktor berarti juga menambah
biaya yang diperlukan dan hal ini tentu sangat tidak diharapkan. Selain itu,
kadangkala ditemui kesulitan dalam menginterpretasikan pengaruh interaksi
tingkat tinggi pada rancangan faktorial lengkap dengan banyak faktor. Rancangan
fractional factorial (FF) merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalahmasalah tersebut (Box & Hunter 1961).
Rancangan FF merupakan rancangan yang hanya melakukan sebagian dari
kombinasi perlakuan lengkap. Penerapan rancangan FF dapat menghilangkan
informasi tentang pengaruh interaksi tingkat tinggi, tetapi tidak menghilangkan
informasi tentang pengaruh faktor utama dan interaksi tingkat rendah yang
merupakan informasi penting dalam percobaan (Gomes & Gomes 1995).
Masalah yang dihadapi dalam rancangan FF adalah bagaimana memilih
sebagian dari kombinasi perlakuan lengkap yang akan dicobakan tetapi tetap
mendapatkan informasi penting yang diperlukan (Musa 1999). Pembentukan
struktur rancangan FF ditentukan oleh banyaknya faktor dan kombinasi perlakuan
yang dicobakan. Dengan jumlah faktor tertentu, dapat dibentuk beberapa struktur
rancangan FF yang berbeda. Perbedaan struktur rancangan tersebut ditentukan
oleh struktur generator, defining relation , alias, dan resolusi yang d igunakan.
Pemilihan struktur rancangan terbaik dilakukan dengan kriteria resolusi
maksimum dan minimum-aberration (Fries & Hunter 1980).
Pemilihan
rancangan juga dapat ditentukan oleh pengaruh faktor tertentu atau pengaruh
interaksi faktor tertentu yang ingin diduga.
Kombinasi perlakuan yang digunakan pada rancangan FF ditempatkan
secara acak lengkap pada unit percobaan yang digunakan. Pengacakan lengkap
pada rancangan FF tersebut kadangkala sulit dilakukan. Dua hal yang membuat
pengacakan lengkap tidak dilakukan adalah :
1. Ada kendala teknis di lapang. Kendala teknis tersebut muncul ketika ada
faktor yang sulit untuk diubah pengaturan tarafnya berulang kali pada setiap
unit percobaan yang digunakan.
Contoh : Faktor suhu pemanasan. Tidak mudah untuk memberikan taraf suhu
yang berbeda dari unit percobaan yang satu ke unit percobaan yang
lain. Lebih mudah jika unit-unit percobaan yang mendapat taraf
suhu yang sama di kumpulkan, kemudian diberikan taraf suhu
tertentu secara bersamaan (Kulahci et al. 2006).
2. Secara teknis tidak ada masalah untuk melakukan pengacakan lengkap , tetapi
mengubah taraf faktor tertentu dari unit percobaan satu ke unit percobaan yang
lain dikhawatirkan akan mengganggu pengaruh dari faktor yang dicobakan.
Contoh : Faktor pemberian air.
Jika dilakukan pengacakan lengkap ,
dikhawatirkan air yang diberikan pada beberapa unit percobaan
akan mengalir pada unit percobaan di sekitarnya yang seharusnya
tidak mendapat pemberian
air. Akan lebih aman jika unit-unit
percobaan yang diberi air di p isah dengan unit-unit percobaan yang
tidak diberi air.
Rancangan fractional factorial split-plot (FFSP) merupakan solusi yang tepat
digunakan untuk melakukan percobaan dengan kondisi tersebut di atas.
Pada rancangan FFSP terdapat petak utama dan anak petak. Faktor yang
sulit untuk diubah pengaturan tarafnya ditempatkan sebagai faktor petak utama
dan faktor lainnya ditempatkan sebagai faktor anak petak. Petak utama merupakan
kombinasi taraf dari faktor-faktor petak utama yang digunakan dan anak petak
merupakan kombinasi taraf dari faktor-faktor anak petak (Bingham & Sitter
2001).
Rancangan FF dan FFSP sangat berguna dalam proses penyeleksian faktor
(screening experiment), yaitu percobaan
yang melibatkan banyak faktor dan
bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memiliki pengaruh besar.
Percobaan dilakukan dengan dua taraf, yaitu taraf tinggi (1) dan taraf rendah (-1).
Faktor-faktor yang teridentifikasi memiliki pengaruh besar akan diinvestigasi
lebih lanjut pada percobaan lanjutan (Montgomery 2001).
Analisis yang digunakan dalam rancangan FF dan FFSP berupa
pendekatan analisis secara visual menggunakan plot kuantil half-normal yang
kemudian dilanjutkan dengan analisis ragam (Box et al. 1978, Montgomery
2001).
Pendekatan analisis regresi dengan metode forward selection (seleksi
maju) juga dapat digunakan untuk penyeleksian pengaruh faktor.
Masalah umum yang dihadapi pada rancangan FF dan FFSP adalah teknik
pembentukan struktur rancangan yang relatif rumit dan ketersediaan perangkat
lunak yang langka untuk melakukan pembentukan struktur rancangan sekaligus
analisis data. Dengan pertimbangan sulitnya mendapatkan data sekunder dari
kasus riil dan tidak memungkinkan untuk melakukan percobaan, maka penelitian
ini lebih mengarah kepada kajian teori dan pustaka.
Tujuan penelitian ini adalah melakukan kajian teori terhadap dua jenis
rancangan percobaan, yaitu rancangan FF dan rancangan FFSP.
Kajian teori
dilakukan terhadap proses pembentukan struktur rancangan dan teknik analisis
pada kedua rancangan tersebut.
Download