Teori Relativitas Khusus • Relativitas Klasik : Transformasi Galileo • Masalah dalam Elektrodinamika Klasik • Gelombang Elektromagnetik dan Konsep Ether • Percobaan Michelson Morley • Postulat Teori Relativitas Khusus • Transformasi Lorentz • Konsekuensi Transformasi Lorentz • Momentum Relativistik • Energi Relativistik • Gaya dan Percepatan Relativistik Relativitas Klasik : Transformasi Galileo (x,y,z) (x’,y’,z’) v (x,y,z) (x’,y’,z’) v O’ O O’ O x ' x vt x ' x vx t y' y y ' y vyt z' z z ' z vz t t't t't Relativitas Klasik : Transformasi Galileo d 2x d 2r d2y d 2z F ma m 2 m i 2 j 2 k 2 dt dt dt dt x x ' vxt y y ' v y t z z ' vz t t t' x ' x vx t y ' y vyt z ' z vz t t't d 2x ' d 2r ' d2y' d 2z ' F ' ma ' m 2 m i j k 2 2 2 dt ' dt ' dt ' dt ' Hukum Newton tidak berubah terhadap Transformasi Galileo Masalah dalam Elektrodinamika Klasik FE + FB v Terhadap O’ : hanya ada gaya listrik FE Terhadap O : gaya listrik FE dan gaya magnetik FB FB + O’ FE O Hasil Pengamatan Berbeda Ditinjau dari 2 kerangka inersial Masalah dalam Elektrodinamika Klasik F F Jika batang bergerak & bidang B diam : Gaya yang dialami = Gaya Lorentz v q B q v B F qv B F qE (a) Muatan bergerak (b) Muatan diam Jika batang diam & bidang B bergerak : Gaya yang dialami = Gaya Elektrostatis Gaya yang sama namun jenis berbeda ditinjau dari kerangka inersial yang berbeda Gelombang Elektromagnetik dan Ether 1. 2. 3. 4. Hukum Coulomb / Gauss (Elektrostatik) Hukum Ampere / Biot Savart (Magnetostatik) Hukum Faraday (Induksi Elektromagnetik) Tidak adanya muatan magnetik tunggal 2 E E 1 2 2 2 0 B c t B Persamaan Gelombang Elektromagnetik Transformasi Galileo + Konsep Eter Transformasi Galileo Persamaan berubah ! Tidak berubah ! Adakah Eter itu ?? Percobaan Michelson - Morley Waktu Tempuh cahaya P-M1-P : Cermin M2 v LB L 2 A LA LA 2 LA v 2 c T1 1 c v c v 1 v2 2 c c2 c M1 Waktu Tempuh cahaya P-M2-P : P T2 Sumber Cahaya 2 LB c2 v2 2 LB 1 v c 2 c2 2 LB v2 1 c 2c 2 Cermin LA Teleskop 1 T1 T2 2 LA LB c 2 LAv 2 LB v 2 3 3 c c Percobaan Michelson - Morley Waktu Tempuh cahaya P-M1-P : Cermin M2 v LB T1 2 LA c2 v2 2 LA 1 v c 2 c2 2 LA v2 1 c 2c 2 M1 Waktu Tempuh cahaya P-M2-P : P L 2 2 B LB LB c 2 LB 1 v T2 c v c v 1 v2 2 c c2 c Sumber Cahaya Cermin LA Teleskop 1 T1 T2 2 LA LB c LAv 2 2 LB v 2 3 3 c c Percobaan Michelson - Morley Percobaan Michelson - Morley N 1 2 T c 1 2 2 L L v A B c2 Perbedaan Pola Interferensi Hasil : Perbedaan Pola Interferensi tidak teramati v = 0 tidak ada ether !!! 2 v L L 1 c2 (kontraksi Lorentz) Postulat Relativitas Khusus Einstein Kovariansi Hukum-hukum Mekanika Klasik Semua hukum fisika mengambil bentuk yang sama dalam semua kerangka inersial Masalah Kovariansi dalam Elektrodinamika Klasik Laju cahaya dalam vakum adalah sama di semua kerangka inersial, tidak bergantung pada gerak sumber atau pun pengamat Postulat Relativitas Khusus (On the Electrodynamics of Moving Bodies, Ann. Phys, 17, 1905) Transformasi Ruang – Waktu : Transformasi Lorentz Postulat II Relativitas Khusus x 2 y 2 z 2 c 2t 2 v Sinyal cahaya cc O’ x 2 y 2 z 2 c 2t 2 x y z c t 2 2 2 2 2 x 2 y 2 z 2 c2 t 2 O c 2 t 2 x 2 y 2 z 2 a c 2t 2 x 2 y 2 z 2 c 2t 2 x 2 y 2 z 2 a c 2 t 2 x 2 y 2 z 2 a 2 1 a 1 c2 t 2 x 2 y 2 z 2 c 2t 2 x 2 y 2 z 2 Transformasi Ruang – Waktu : Transformasi Lorentz c2 t 2 x 2 y 2 z 2 c 2t 2 x 2 y 2 z 2 1 Dimensi c 2 t 2 x 2 c 2t 2 x 2 x cos sin z z ict , ict sin x cos Rotasi ruang – waktu x - yy 2 x 2 2 x2 x x Transformasi Ruang – Waktu : Transformasi Lorentz Kerangka O' : x 0 x cos sin v O 0 x cos sin tan O’ sin iv c 1 v cos iv c c 2 c2 iv 1 1 v x sin x cos 2 c2 c2 v2 Transformasi Ruang – Waktu : Transformasi Lorentz x cos sin sin iv c 1 v cos sin x cos 2 ict , ict c2 1 1 v 2 c2 x x vt 1 v t 2 c2 t xv 1 v c2 2 c2 Transformasi Lorentz 1 Dimensi Transformasi Ruang – Waktu : Transformasi Lorentz v v O’ O’ O x O x vt 1 v t x 2 t xv 2 c c2 2 1 v c 2 Transformasi Lorentz 1 Dimensi (1) – O diam & O’ bergerak x vt 1 v t 2 t xv 1 v c2 c2 2 c2 Transformasi Lorentz 1 Dimensi (2) – O bergerak & O’ diam Konsekuensi Transformasi Lorentz Konsekuensi Panjang y1 = y2 = y1’ = y2’ (x1’,y1’) v (x1,y1) O L’ L (x2,y2) (x2’,y2’) O’ Pengukuran panjang oleh O dilakukan pada waktu yang sama !!!! L = x2 – x1 L’ = x2’ – x1’ ≡ L0 Transformasi Lorentz 1 –D (1) v2 L L0 1 2 c Kontraksi Lorentz / Kontraksi Panjang Konsekuensi Transformasi Lorentz Kontraksi Lorentz / Kontraksi Panjang Konsekuensi Transformasi Lorentz Konsekuensi Waktu y1 = y2 = y1’ = y2’ t’ = t2’ – t1’ v t = t2 – t1 t’ = t2’ – t1’ t = t 2 – t1 O Transformasi Lorentz 1 –D (1) O’ Pengukuran waktu oleh O’ dilakukan pada tempat yang sama !!!! t t ' v2 1 2 c Dilatasi Waktu Konsekuensi Transformasi Lorentz Dilatasi Waktu Konsekuensi Transformasi Lorentz Konsep Simultanitas Ujung-ujung kerangka bergerak tidak melihat sinyal cahaya di kerangka diam pada waktu yang bersamaan Konsekuensi Transformasi Lorentz Efek Doppler Relativistik v t t ' v2 1 2 c Selang waktu sinyal cahaya menurut O’ = T’ Selang waktu sinyal cahaya menurut O = T Hubungan : T t d d c O’ O O’ O’ d vT v c c c T T' 1 2 v c2 t t ' 1 2 v c2 cv cv T ' f f' cv cv T' 1 v2 c2 Konsekuensi Transformasi Lorentz Konsekuensi Transformasi Lorentz Paradoks Kembar Konsekuensi Transformasi Lorentz Kecepatan Relatif (1 dimensi) Pada kerangka O’ : v’ v v' O t t ' v2 1 2 c dx dt Transformasi Lorentz 1 –D (2) O’ Menurut kerangka O : dx v ' v v dt 1 v ' v c2 Konsekuensi Transformasi Lorentz Kecepatan Relatif (3 dimensi) Pada kerangka O’ : v’ v v' O O’ t t ' v2 1 2 c dx dt Transformasi Lorentz 1 –D (2) vx ' v vx ' vz ' dx dy v2 dz v2 Menurut kerangka O : vx dt vx ' v ; v y dt v ' v 1 c 2 ; vz dt v ' v 1 c 2 1 2 1 x 2 1 x 2 c c c Konsekuensi Transformasi Lorentz t Peristiwa pada v < c : • Time-like cone • Kausalitas dipenuhi oleh setiap kerangka inersial v<c v>c x v>c v<c Peristiwa pada v > c : • Space-like cone • Kausalitas tidak dipenuhi oleh setiap kerangka inersial Momentum Relativistik Hukum Newton di kerangka O : F ma v v' O’ m dx dt Hukum Newton di kerangka O’ : F ' ma ' F, a 2 3 2 d x' ax ' ax 3 dt '2 vx v 1 2 c O Hukum Newton tidak invarian terhadap Transformasi Lorentz !!! 1 2 v c ay ' 1 a d y' a y x 2 dt '2 vx v 1 2 c 2 2 3 2 1 2 vy v 2 c 3 vx v 1 2 c 2 v v 3 1 z2 2 2 2 1 a d z' c az ' az x 2 3 2 dt ' vx v vx v 1 2 1 2 c c Momentum Relativistik Hukum Newton Hukum Kekekalan Energi Hukum Kekekalan Momentum Hukum Kekekalan Momentum Sudut Momentum Relativistik Benda bermassa m diperlambat hingga berhenti p y’ = 0 d’ v py’ = m’vy’ O’ O Pada kerangka O’ : • Partikel bermomentum py’ diperlambat hingga mencapai jarak d’. Pada kerangka O : • Partikel bermomentum py diperlambat hingga mencapai jarak d = d’. py = py’ Momentum Relativistik Benda bermassa m diperlambat hingga berhenti p y’ = 0 d’ v py’ = m’vy’ O’ O py ' m ' vy ' py m vy ' 1 vx ' v c2 py ' py v2 v2 1 2 mv y ' 1 2 c c Momentum Relativistik Dua benda bermassa sama saling bertumbukan v u v u’’ v’ v v’ u’’ u O’ O u v v u’ u m vi m vi m vi m vi m uj m uj m uj m uj Hukum kekekalan momentum berlaku u’ v' 2v v2 1 2 c u' u v2 1 c2 v2 1 2 c u '' u v2 1 c2 v2 1 2 c m 0i m v ' i m 0i m v ' i m u ' j m u '' j m u ' j m u '' j Hukum kekekalan momentum tidak berlaku Momentum Relativistik mo m0 m v m0 2 v 1 2 c v = kecepatan gerak benda bermassa m0 Momentum Relativistik Benda bermassa m diperlambat hingga berhenti Kerangka O m0 p y mv y 1 v2 vy 2 Kerangka O’ vy c2 v2 vy ' 1 2 2 c v2 2 v vy ' 1 2 c 1 c2 m0 m0 v2 vy ' 1 2 2 2 c v v y 1 1 c 2 c 2 m0 vy ' py ' 2 v 1 y2 c py ' m ' vy ' m0 2 1 vy ' c2 vy ' Momentum Relativistik Dua benda bermassa saling bertumbukan m0 1 Kerangka O 1 v u c2 m0 2 m0 0i 2 u' c2 m0 1 uj v u c2 2 u' c2 v u c2 m0 2 vi v u c2 2 uj m0 1 2 2 1 Kerangka O’ 2 vi 1 2 2 1 m0 1 u ' j 1 v ' u '' c2 m0 2 v ' u '' c2 2 2 2 1 v ' i v u c2 m0 2 vi v u c2 2 uj m0 2 2 1 u '' j 2 u ' j u' c2 u' c2 v u c2 m0 2 1 2 m0 1 1 0i m0 vi m0 2 v u c2 2 2 m0 1 v ' u '' c2 m0 2 1 2 uj v ' i v ' u '' c2 2 2 u '' j Momentum Relativistik m0 m p mv p m0 v v2 1 2 c Momentum Relativistik m0 v2 1 2 c dp d m0 v F F dt dt 1 v22 c Gaya Relativistik Energi Relativistik p mv p Ek F ds m0 v v2 1 2 c dp ds ds dp dt dt v v vdm mdv 0 m0 m m0 v2 1 2 c m Ek 2 2 2 c dm mc m c 0 m0 E Ek m0c 2 mc 2 Energi Relativistik Gaya Relativistik d m0 v d F mv 2 dt 1 v2 dt c dv dm m v dt dt m0 m m0 v2 1 2 c dv v m0 dv m0 dt v F 3 2 2 dt 2 2 c v v 1 2 1 2 c c Soal-soal Kinematika Relativistik 1. Dua meriam A dan B yang terletak pada xA = 0 dan xB = 1,5 km, menembak sebuah roket yang sedang mendekat. A menembak saat t = 0 dan B menembak saat t = 1 s. Menurut detektor pada roket, kedua meriam tersebut menembak pada waktu yang sama. Tentukanlah kecepatan gerak roket tersebut. 2. Dua pesawat ruang angkasa bergerak dalam arah yang berlawanan dipandang dari kerangka bumi. Laju masing-masing adalah 0,84 c menurut kerangka bumi. Berapakah kecepatan pesawat ruang angkasa relatif terhadap pesawat ruang angkasa yang lain ? 3. Tiga sumber cahaya A, B dan C memancarkan cahaya monokromatik dengan frekuensi f0 menurut masing-masing sumber. Terhadap sumber A, B berkecepatan +v dan C berkecepatan –v. Tentukanlah frekuensi cahaya yang diterima C dari sumber A dan B jika a. B mendekati C b. B meninggalkan C 4. Kerangka S’ memiliki kecepatan dalam arah horisontal v terhadap kerangka S. Sebuah pulsa cahaya dipancarkan pada t = t’ = 0 dan x = x’ = 0 dengan arah pulsa membentuk sudut sebesar 30o terhadap sumbu x dari kerangka S. Tentukanlah besar sudut tersebut dilihat dari kerangka S’. 5. Sebuah sistem bintang biner (ganda) berotasi pada bidang yang sejajar dengan garis antara sistem bintang dan bumi. Kedua bintang memancarkan cahaya yang berfrekuensi sama menurut masing-masing bintang.Pergeseran Doppler pada bintang pertama adalah /o = 0.010 dan pada bintang ke dua adalah /o = 0.015. a. Tentukanlah perbanding massa antara kedua bintang tersebut. b. Jika bintang yang lebih ringan memiliki massa yang sama dengan massa matahari, berapakah jarak antar dua bintang ? Soal-soal Dinamika Relativistik 1. Sebuah partikel memiliki energi 4m0c2. Berapakah momentum partikel tersebut ? Berapakah energi partikel jika momentumnya = 2moc ? 2. Berapakah kecepatan elektron (massa = 9,1.10-31 kg. muatan = 1,6.10-19 C) yang bergerak dari keadaan diam melalui suatu panjang dengan beda potensial sebesar 106 volt ? 3. Sebuah partikel bermassa diam M0 meluruh menjadi dua partikel identik bermassa diam m0. Tentukanlah kecepatan kedua partikel tersebut jika partikel bermassa diam M0 berada dalam keadaan diam pada awalnya. 4. Sebuah partikel dengan massa diam m0 dan energi kinetik 3m0c2 mengalami tumbukan tidak lenting dengan sebuah partikel yang berada dalam keadaan diam, dan setelah tumbukan massa diam sistem menjadi M0. Tentukanlah energi dan momentum partikel setelah tumbukan. 5. Sebuah proton berenergi tinggi menumbuk sebuah proton lain yang sedang dalam ekadaan diam sehingga sebuah partikel 0 tercipta. Tentukanlah energi yang diperlukan proton untuk menghasilkan proses ini. Diketahui massa proton = u, massa 0 0,1449 u, dengan u = 1,67.10-27 kg.